PENGELOLAAN LAHAN PERTANIAN
A. PEND PENDAH AHUL ULUA UAN N
Sumberdaya lahan merupakan sumberdaya alam yang sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia karena diperlukan dalam setiap kegiatan manusia, seperti untuk pertanian, daerah industri, daerah pemukiman, jalan untuk transportasi, daerah rekreasi atau daerah-daerah yang dipelihara kondisi alamnya alamnya untuk untuk tujuan tujuan ilmiah ilmiah.. Sumbe Sumberda rdaya ya lahan lahan (land (land resour resources ces)) sebaga sebagaii lingkungan fisik terdiri dari iklim, relief, tanah, air dan vegetasi serta benda yang ada di atasnya atasnya sepanjang sepanjang ada pengaruhny pengaruhnyaa terhadap terhadap penggunaan penggunaan lahan. Oleh karena itu sumberdaya sumberdaya lahan dapat dikatakan dikatakan sebagai ekosistem ekosistem karena adanya adanya hubung hubungan an yang yang dinami dinamiss antara antara organi organisme sme yang yang ada di atas atas lahan lahan tersebut dengan lingkungannya. Dalam rangka memuaskan memuaskan kebutuhan kebutuhan dan keinginan manusia manusia yang terus berkembang dan untuk memacu pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi, pengelolaan sumberdaya lahan seringkali kurang bijaksana dan tidak mempertimbangkan aspek keberlanjutannya (untuk jangka pendek) sehingga kele kelest star arian ianny nyaa sema semaki kin n tera teranc ncam am.. Akib Akibat atny nya, a, sumb sumberd erday ayaa lahan lahan yang yang berkualitas tinggi menjadi berkurang dan manusia semakin bergantung pada sumberdaya lahan yang bersifat marginal (kualitas lahan yang rendah). Hal ini berim berimpli plikas kasii pada pada semaki semakin n berkur berkurang angnya nya ketaha ketahanan nan pangan pangan,, tingka tingkatt dan intensitas pencemaran yang berat dan kerusakan lingkungan lainnya. Dengan demikian, secara keseluruhan aktifitas kehidupan cenderung menuju sistem pemanfaatan sumberdaya alam dengan kapasitas daya dukung yang menurun. Untuk itu perlu pengelolaan lahan yang efektif, efisien dan optimal sehingga kelestarian kelestarian lahan juga dapat terjaga dan kebutuhan kebutuhan manusia manusia akan lahan dapat tercukupi. B. Peng Penger erti tian an lah lahan an
Laha Lahan n (lan (land) d) atau atau sumb sumber erda daya ya laha lahan n (lan (land d reso resour urce ces) s) adal adalah ah lingkungan fisik yang terdiri dari iklim, relief, tanah, air dan vegetasi serta
benda yang ada diatasnya sepanjang ada pengaruhnya terhadap penggunaan tanah. Sering Sering kali kali terjad terjadiny inyaa keranc kerancuan uan penggu penggunaa naan n istila istilah h lahan lahan (land) dengan tanah ( soil ), ), karena sering penggunaan istilah ini dianggap memiliki arti yang sama. Tanah adalah suatu benda alami heterogen yang terdiri atas komponen-komponen padat, cair dan gas dan mempunyai sifat serta perilaku yang dinamik. Benda alami ini terbentuk oleh hasil kerja interaksi anatara iklim (i) dan jasad hidup (o) terhadap suatu benda induk (b) yang dipengaruhi oleh relif tempatnya terbentuk (r) ditambah waktu (w). C. Pengelolaan Lahan Pertanian Pengelolaan Pengelolaan lahan pertanian pertanian adalah segala tindakan tindakan atau perlakuan perlakuan yang yang dibe diberi rika kan n pada pada suat suatu u laha lahan n untu untuk k menj menjag agaa dan dan memp memper erti ting nggi gi produ produkti ktivit vitas as lahan lahan tersebu tersebutt dengan dengan memper mempertim timban bangka gkan n kelest kelestaria ariaann annya. ya. Tingkat produktivitas lahan sangat dipengaruhi oleh kesuburan tanah, curah hujan, suhu, kelembaban, sistem pengelolaan lahan, serta pemilihan landcover (Dja (Djaen enud uddi din n , 2006 2006). ). Peng Pengel elol olaan aan laha lahan n seba sebaga gaii sala salah h satu satu komp kompon onen en pen penge gelo lola laan an
tekn teknol olog ogii
pert pertan ania ian n
dipe diperl rluk ukan an
dala dalam m
sist sistem em
pert pertan ania ian n
berkelanjutan karena sistem sistem pertanaman intensif intensif bisa mengarah pada trade-off antara antara manfaa manfaatt ekonom ekonomii dalam dalam jangka jangka pendek pendek dan kerusa kerusakan kan lingku lingkunga ngan n seperti degradasi kesuburan tanah dalam jangka panjang. Tujuan pengelolaan lahan adalah : a.
Meng Mengat atur ur pem peman anfa faat atan an sum sumbe berr daya daya laha lahan n pert pertan ania ian n seca secara ra opt optim imal al
b.
Mendapatkan ha hasil ma maksimal
c. Memper Mempertah tahank ankan an kelest kelestari arian an sumbe sumberr daya laha lahan n Sistem pengelolaan lahan dan permasalahannya
Sist Sistem em peng pengel elol olaa aan n laha lahan n meli melipu puti ti pola pola tana tanam, m, sist sistem em tana tanam, m, pengolahan lahan, pengairan atau irigasi, pemupukan, pemberantasan hama penyakit tanaman dan konservasi tanah dan air yang diterapkan pada lahan tersebut.
a. Pola tanam
Pola tanam tanaman pangan yang diterapkan umumnya terdiri atas: padi-padi-p padi-padi-palawija; alawija; padi-palawij padi-palawija-palaw a-palawija; ija; dan padi-palawija padi-palawija-bera. -bera. Berikut Berikut ini adalah contoh pola tanam berdasarkan sebaran hujan di wilayah Kabupaten Trenggalek : Jan Peb Mar Apr basah Tanaman Semusim padi gogo Tanaman Tahunan masa pe pertumbuhan
Mei
Jun Jul kering
Ags
palawija
Sep
Okt
b e ra
masa pe pemeliharaan (p (penyiraman)
Nop Des Basah
Padi Tanam
Sumber : Soemarno, 2009 b. Si Sist steem ta tana nam m
Beberapa jenis sistem tanam yang sering diterapkan : a. Kebu Kebun n Peka Pekara ran ngan gan Merupakan kebun campuran yang tidak teratur antara tanaman tahunan (buah-buahan) dan tanaman semusim di sekitar pekarangan dengan fungsi penyediaan karbohidrat, vitamin dan mineral, serta obat-obatan sepanjang tahun b. Sistem Sistem perkeb perkebuna unan/ n/ moko mokokul kultur tur Merupa Merupakan kan penana penanaman man satu satu jenis jenis komodi komoditas tas tanama tanaman n dengan dengan maksud maksud untu untuk k meni mening ngka katk tkan an prod produk uksi si dan dan prod produk ukti tivi vita tass dalam dalam usah usahaa tani tani.. Komoditas yang dikembangkan adalah komoditas tanaman pohon, yang mempunyai sistem perakaran yang dalam, seperti tanaman buah-buahan, disa disamp mpin ing g juga juga memp mempun unya yaii nila nilaii ekon ekonom omii yang yang ting tinggi gi Bias Biasan anya ya menggunak menggunakan an input input sarana produksi yang tinggi tinggi (intensifika (intensifikasi). si). Dalam penanaman monokultur perlu diikuti oleh upaya konservasi antara lain : o
Pada lahan yang bergelombang/ miring perlu pembuatan teras-
teras teras dan guluda guludan n untuk untuk mengha menghamba mbatt aliran aliran permuk permukaan aan air dan mengur mengurang angii erosi, erosi, serta serta menamp menampung ung dan menyal menyalurk urkan an aliran aliran air dengan kekuatan yang tidak merusak.
o
Peng Pengol olah ahan an
tana tanah h
mini minimu mum, m,
dila dilaku kuka kan n
seca secara ra
terb terbat atas as//
seperlunya pada lobang tanam saja o
Tanaman utama misalnya komoditas buah-buahan seperti jeruk,
durian, mangga dll, pada teras ditanam menurut sabuk gunung atau memotong lereng o
Penanaman Penanaman rumput-rump rumput-rumputan utan pada guludan guludan dan lereng-lereng lereng-lereng//
tebing untuk mencegah erosi
c. Talu alun-ke -kebun Merupakan pertanian-hutan tradisional dimana berbagai macam tanaman dita ditana nam m seca secara ra spat spatia iall dan dan urut urutan an temp tempor oral al.. Loka Lokasi siny nyaa jauh jauh dari dari pekarangan, dengan fungsi (1) penyediaan subsisten karbohidrat, protein, vitamin dan mineral, (2) produksi komoditas komersial, (3) konservasi tana tanah h dan dan gene geneti tic, c, (4) (4) sosi sosial al (pen (penye yedi diaa aan n kayu kayu bake bakerr bagi bagi desa desa,, (5) (5) pen penin ingk gkata atan n ekon ekonom omii masy masyara araka katt dari dari hasi hasill komo komodi dita tass kome komers rsia ial. l. Pertanian Pertanian talon-kebu talon-kebun n ini telah berhasil berhasil dikembangk dikembangkan an di daerah Jawa Barat. d. Tumpa umpang ng sari ari Tumpa Tumpang ng sari sari bertuj bertujuan uan untuk untuk mengin menginten tensif sifkan kan kegiat kegiatan an Pertan Pertanian ian,, pemanfaatan sumber daya secara optimal, serta menyelamatkan sumber daya daya lahan lahan dan air, serta serta mengur mengurang angii resiko resiko kegaga kegagalan lan panen. panen. Prinsi Prinsip p tump tumpan ang g sari sari adal adalah ah kean keanek ekara araga gama man n vege vegeta tasi si,, deng dengan an pena penana nama man n berma bermacam cam-mac -macam am tanama tanaman, n, berupa berupa tanama tanaman n keras/ keras/ kayu-k kayu-kayu ayuan an dan buah-buahan, dengan intercrop tanaman semusim seperti tanaman pangan, tanaman obat-obatan, tanaman penutup dll. e. Rump Rumput ut-h -hut utan an Meru Merupa paka kan n usah usahata atani ni camp campur uran an anta antara ra kehu kehuta tana nan n dan dan peter peterna naka kan n ( sylvopasture sylvopasture ), dimana rumput ditanam di bawah pohon damar, pinus dan sp. Peng Pengem emba bang ngan an syst system em ini ini dapa dapatt berh berhas asil il di daera daerah h yang yang Albisia sp. petaninya mempunyai ternak, tapi tidak ada ladang untuk penggembalaan. Selain sebagai pakan ternak, ternak, rumput rumput berfungsi berfungsi sebagai pencegah pencegah erosi yang ditanam ditanam sebagai sebagai
penutup penutup tanah, tanah, penguat penguat teras dan guludan guludan serta serta
penguat tebing-tebing pada tanah yang miring. Dalam usaha Pertanian, rumput dapat dimanfaatkan sebagai sebagai mulsa dan pupuk kompos. kompos. f. Pert Pertan anam aman an loro loron ng
Merupakan penanaman tanaman semusim atau tanaman pangan di lorong antara barisan pagar tanaman pohon. Tanaman pagar dijaga agar tetap rendah rendah agar agar tanama tanaman n semusi semusim m tidak tidak ternau ternaungi ngi,, kecual kecualii jika jika tidak tidak ada tanama tanaman n semusi semusim m maka maka tanama tanaman n pagar pagar dibiark dibiarkan an tumbuh tumbuh bebas. bebas. Pada Pada tanah tanah yang yang berlere berlereng, ng, tanama tanaman n pagar pagar dan tanama tanaman n semusi semusim m ditana ditanam m mengikuti kontur agar erosi dapat tercegah dengan baik. c.
Pengolahan lahan
Berikut ini beberapa bentuk pengolahan lahan : Pengolahan tanah menurut kontur/ memotong lereng
o
Pengol Pengolaha ahan n tanah tanah yang yang dilaku dilakukan kan menuru menurutt kontur kontur atau sabuk sabuk gunung, baik dengan pembajakan, pencangkulan atau perataan, sehingga terbentuk alur-alur dan jalur-jalur tumpukan tanah yang searah dengan kont kontur ur..
Alur Alur tana tanah h
ters terseb ebut ut akan akan meru merupa paka kan n
peng pengha hamb mbat at
eros erosi. i.
Pengolahan tanah menurut kontur ini sebainya diikuti dengan penanaman dalam baris-baris memotong lereng.
Gambar ilustrasi pengolahan tanah menurut kontur o
Pembuatan guludan, teras, dan saluran/ pembuangan air. Beberapa cara dikenal guludan biasa, teras (teras guludan, teras
kredit kredit/se /seder derhan hanaa dan teras teras bangku bangku). ). Sedang Sedangkan kan salura saluran n air berupa berupa saluranpembuangan dan got buntu/rorak. o
Guludan biasa
Guluda Guludan n biasa biasa dibuat dibuat pada pada lahan lahan dengan dengan kemiri kemiringa ngan n lereng lereng dibawah dibawah
6%, dimaksud dimaksudkan kan untuk aliran aliran permukaan permukaan yang mengali mengalir r
menuru menurutt arah arah lereng. lereng. Dibuat Dibuat menuru menurutt kontur kontur,, sediki sedikitt miring miring yang yang menuju saluran pembuangan. Pada guludan sebaiknya ditanami rumput penguat guludan dan tanaman tahuan penguat teras seperti lamtoro. Teras guludan dan teras kredit
o
Teras guludan dibuat pada lahan dengan kemiringan kemiringan lereng 615%, arah memanjang sejajar kontur dan menuju ke saluran. Teras kred kredit it
meru merup pakan akan
peny enyemp empurna urnaan an
dari dari
tera terass
gulu uludan dan
yan yang
memungkinkan daya tampung lumpur lebih besar lagi. Teras bangku
o
Teras bangku dibuat pada lahan dengan kemiringan lereng 830%. 30%. Teras Teras bangku bangku memiliki memiliki bentuk bentuk khas, khas, antar antar bidang bidang olah olah teras teras dibatasi oleh terjunan. Teras bangku terdiri dari beberapa bagian utama yait yaitu u bidan idang g olah olah,, talu talut, t, gulu gulud dan atau atau galen alenga gan n dan salu salura ran n pembuangan air. d. Pe Peng ngai aira ran n atau atau irig irigas asii
Air Air sang sangat at di perl perluk ukan an bagi bagi tanam tanaman an.. Keku Kekuran ranga gan n air air dala dalam m pem pemel elih ihara araan an turg turgor or sel sel tana tanama man n dalam dalam meng mengha hamb mbat at pert pertum umbu buha han n vegeta vegetatif tif tanama tanaman n karena karena penuru penurunan nan turgor turgor sel dapat dapat mengak mengakiba ibatka tkan n menutu menutupny pnyaa stomat stomataa sehigg sehiggaa seging segingga ga proses proses fotosi fotosinte ntesis sis terham terhambat bat (Arifin, 2002). Pengelolaan air dibedakan dalam: 1.
Peng Pengel elol olaa aan n air air makr makro o yai yaitu tu pen pengu guas asaa aan n air air di di ting tingka katt kawa kawasa san n
reklamasi. Pengelolaan air makro ini bertujuan untuk membuat lebih berfungsi yaitu dengan : o
Jaringan drainase - irigasi: navigasi, primer, sekunder.
o
Kawasan retarder, kawasan sempadan, dan saluran intersepsi.
o
Kawasan tampung hujan.
2. petani.
Pengelo elolaan air mikro yaitu pengatu aturan tat tata air di tingkat
e. Pem Pember berant antasa asan n hama hama penyak penyakit it tanam tanaman an
Pemb Pembera erant ntas asan an hama hama peny penyak akit it tana tanama man n dilak dilakuk ukan an mela melalu luaa PHT PHT (pengendlian Hama Terpadu). PHT adalah suatu cara pendekatan atau cara berfik berfikir ir tentan tentang g pengen pengendal dalian ian OPT yang yang didasa didasarka rkan n pada pada pertim pertimban bangan gan ekologi dan efisiensi ekonomi dalam rangka pengelolaan agroekosistem yang ber berwaw wawas asan an ling lingku kung ngan an yang yang terla terlanj njutk utkan an.. Sasa Sasara ran n PHT PHT adala adalah h : 1) pro produ dukt ktiv ivit itas as pert pertan ania ian n yang yang mant mantap ap dan dan ting tinggi gi,, 2) peng pengha hasi sila lan n dan dan keseja kesejahte hteraan raan petani petani mening meningkat kat,, 3) popula populasi si OPT dan kerusa kerusakan kan tanama tanaman n karen karenaa seran seranga gann nnya ya teta tetap p berad beradaa pada pada aras aras yang yang secar secaraa ekon ekonom omis is tida tidak k meru merugi gika kan, n, dan dan 4) peng pengur uran anga gan n risi risiko ko penc pencem emara aran n ling lingku kung ngan an akib akibat at penggunaa penggunaan n pestisida. pestisida. Strategi PHT adalah memadukan secara kompatibel kompatibel semua teknik atau metoda pengendalian OPT didasarkan pada asas ekologi dan ekonomi. f.
Konservasi tanah dan air
Kons Konser erva vasi si tana tanah h dan dan air air meru merupa paka kan n upay upayaa peng pengaw awet etan an dan dan pem pemeli eliha haraa raan n tana tanah h dan dan air air yang yang dite diterap rapka kan n pada pada suat suatu u laha lahan. n. Tekn Teknik ik konservasi konservasi tanah dan air yang dapat diterapkan diterapkan diantaranya diantaranya pembuatan pembuatan teras, pener penerapa apan n multi multi croppi cropping ng pada pada suatu suatu lahan, lahan, penana penanaman man tanama tanaman n rumput rumput sebaga sebagaii pengua penguatt teras teras dan diseki disekitar tar aliran aliran sungai sungai sebagi sebagi filter, filter, pembua pembuatan tan saluran pembuangan air. (Kartasapoetra,2005)
Gambar pengelolaan lahan tanpa memperhatikan konservasi tanah dan air
Permasalahan pada sistem pengelolaan lahan
Permasalahan pada sistem tanam, pengolahan lahan sangat berkaitan dengan teknik konservasi tanah dan air yang diterapkan pada lahan tersebut. Site Sitem m tana tanam m mono monoku kult ltur ur tana tanama man n semu semusi sim m yang yang di tanam tanam pada pada lahan lahan berlereng tanpa menggunakan teras (Gambar diatas) dapat menyebabkan tanah mudah mudah tereros tererosi. i. Selain Selain itu pada pada teras-t teras-teras eras yang yang dibuat dibuat sering seringkal kalii tidak tidak diimbangi diimbangi dengan bangunan penguat teras ataupun ataupun tanaman tanaman penguat penguat teras sehingga sering menyebabkan longsor tebing teras. Pada musim hujan oleh air, pada musim kemarau oleh angin. Jika lapisan atas tanah yang banyak mengan mengandun dung g unsur unsur hara hara terosi terosi dan terken terkenaa limpas limpasan an permuk permukaan aan oleh oleh air, secara otomatis tanah pada lahan tersebut enjadi kurang subur. Banyaknya limpas limpasan an permu permukaa kaan n juga juga mengur mengurang angii peluan peluang g air masuk masuk ke dalam dalam tanah tanah (infil (infiltras trasi) i) sehing sehingga ga keters ketersedi ediaan aan air abaik abaik di musim musim penghu penghujan jan maupun maupun musi musim m kema kemarau rau sang sangat at kecil kecil.. Hal Hal ini ini dapa dapatt meny menyeb ebab abka kan n penu penuru runa nan n produktivitas lahan akibat adanya degradasi lahan sehingga lahan tersebut mengalami mengalami penurunan penurunan daya dukung dukung yang tidak dapat dimanfaatkan dimanfaatkan secara berlanjut. D. Rekomenda Rekomendasi si sitem pengelola pengelolaan an lahan berkelanj berkelanjutan utan
1.
Evaluasi kesesuaian lahan
Dalam sistem ini menyesuaikan antara karakteristik lahan, kondisi sosial ekon ekonom omii dan dan jeni jeniss tana tanama man. n. Kese Kesesa saua uaia ian n ini ini sang sangat at pent pentin ing g untu untuk k menentukan kelas kemapuan lahan yang nantinya akan disesuaikan dengan tanaman atau vegetasi yang tumbuh diatasnya agar tetap dapat berproduksi optima optimal. l. Tentan Tentang g metode metode yang yang diguna digunakan kan sangat sangat bervar bervarias iasi. i. Teknik Teknik manual yang mengacu pada Djaenuddin, dkk (2003), selai itu juga dapat menggunakan sistem ALES. 2.
Penerapan teknik konservasi tanah dan air
Dalam hal ini penerapan teknik konservasi tanah dan air lebih mengacu pada cara penanggulangan erosi karena jika erosi sermakin besar dan tidak ditanggul ditanggulangi angi maka kesuburan kesuburan tanah akan berkurang dan meyebabkan meyebabkan degradsai lahan. Teknik konservasi tanah dan air yang diterapkan dapat melalui dua cara yaitu secara vegetatif dan mekanik. a.
Secara ve vegetatif
Tana Tanama man n dapa dapatt menu menuru runk nkan an energ energii kine kineti tik k air air hujan hujan yang yang sampai permukaan tanah melalui intersepsi mahkota daun pada saat yang yang sama sama deng dengan an meni mening ngka katn tnya ya keka kekasa saran ran perm permuk ukaan aan oleh oleh sisa sisa tanaman yang menutup tanah atau rumput r umput penutup tanah maka limpasan permukaan akan berkurang. Terciptanya ruang pori oleh akar tanaman dapat meningkatkan kapasitas infiltrasi dan perkolasi tanah. Sehingga jumlah air yang masuk ke dalam tanah lebih besar dari pada run off berk berkur uran angn gnya ya kecep kecepat atan an dan dan volu volume me limp limpas asan an perm permuk ukaan aan akan akan menurunkan tingkat erosi suatu lahan. Berikut Berikut ini merupakan merupakan tanaman-tana tanaman-tanaman man yang dapat ditanam ditanam untuk melindungi tanah dari erosi, meningkatkan bahan organik tanah sert sertaa
prod produk ukti tivi vita tass
laha lahan. n.
Berd Berdas asark arkan an
habi habitu tuss
pert pertum umbu buha hann nnya ya
tanaman penutup tanah dapat digolongkan menjadi 3 yaitu: 1) Tanaman penutup tanah rendah, meliputi C entrocema pubersens Bth Kacangan ), Poeraria lobata ( Kudzu Kudzu ), Mimosa invisa ( Baret/Putri Baret/Putri ( Kacangan Malu Besar Bandotan/Wedusan ), Panicum ), Ageratum conyzoides ( Bandotan/Wedusan
Rumput Lempuyangan ), Pennisen maximu maximum m jachi jachi ( Rumput Pennisentum tum purpureu purpureum m Rumput Gajah ). Yang Yang dita ditana nam m pada pada pola pola yang yang rapat rapat pada pada Sch ( Rumput barisan, untuk memperkuar tebing saluran air dan teras. 2). Tanaman penutup tanah sedang sedang meliputi meliputi Clibadium Clibadium surinamense Kiangsrat ), Tahi Tahi Ayam/T Ayam/Tele elekan kan ), Leuca ( Kiangsrat ), Lant Lantan ana a cama camara ra ( Leucaena ena Petai Cina ), Tithonia tagetiflora Dsp ( Tithonia ), Gliricidae glauca ( Petai Glirisida ) yang ditanam pada barisan tanah utama, sebagai sepium ( Glirisida pagar dan sumber bahan organik. 3). Tanaman penutup tanah tinggi Sela Selain in itu itu pada pada laha lahan n pert pertan ania ian n perl perlu u dila dilaku kuka kan n tekn teknik ik pengelolaan lahan untuk pengendalian erosi antara lain: 1.
yaitu u diol diolah ah sepe seperlu rluny nyaa pada pada saat saat Pengola Pengolahan han tanah tanah yait
kandungan air yang tepat, dilakukan sejajar dengan garis kontur dan dilakukan pemberian mulsa, dan pembuatan guludan sejajar dengan garis tinggi (menyabuk gunung). 2.
adalah ah cara cara berc bercoc ocok ok tanam tanam Penan Penanama aman n dalam dalam strip strip adal
deng dengan an bebe beberap rapaa tana tanama man n yang yang dita ditana nam m dala dalam m setri setrip p seca secara ra berselang seling pada sebidang tanah dengan memotong arah lereng. 3.
atau pola pola tana tanam m gand gandaa selai selain n dapa dapatt Multipl Multiplee cropping cropping atau
menekan menekan laju erosi juga dapat meningkatk meningkatkan an produktivi produktivitas tas lahan yang dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu pergiliran tanaman dan tumpang sari. 4.
dapatt Pengelo Pengelolaan laan tanaman tanaman dapa
dila dilaku kuka kan n
deng dengan an
cara cara
intensifikasi yang tepat. 5. deng dengan an
Alley Cropping merupakan metode strip cropping namun meng menggu guna naka kan n
tana tanama man n
poho pohon n
sepe sepert rtii
lamt lamtor oro o
dan dan
Gliricidae. 6.
Mulsa dalam hal ini sisa-sisa tanaman yang dikembalikan
lagi ketanah.
Gambar Strip vegetasi : penanaman tanaman sehingga membentuk barisan atau strip sepanjang garis kontur. b.
Secara Mekanik
1. Saluran pemisah , berfungsi berfungsi sebagai penahan penahan limpasan limpasan permukaan permukaan dari lahan atasnya. 2. Teras, berfungsi untuk mengurangi panjang dan kemiringan lereng sehingga sehingga mempercil limpasan permukaan. permukaan. Teras dibagi menjadi 4 bentuk yaitu teras gulud, teras saluran, teras bangku, teras irigasi.
Gambar Teras gulud (kiri) dan teras bangku (kanan) 3. Jalan air , berfungsi untuk menghidari agar aliran permukaan tidak terkumpul pada sembarang tempat. Bangunan ini juga disebut sebagai saluran pembuangan air (SPA)
Gambar Saluran pembuangan air 4. Bangunan terjunan , berfungsi untuk menghindari kerusakan dasar salura saluran n air karena karena adanya adanya lereng lereng curam. curam. Pada Pada bangun bangunan an ini perlu perlu dibuat penguat yang berasal dari bambu atau batu.
Gambar 1.
Gambar 2.
Bangunan penguat tebing atau teras
Penguat tebing atau teras
5. Dam penghamb berfungsi gsi mengha menghamba mbatt kecepa kecepatan tan aliran aliran dan penghambat at , berfun tempat pengendapan tanah yang terbawah oleh aliran air.
Gambar Dam penghambat
Dam penghambat erosi
6. Rorak, berfungsi untuk menangkap air permukaan serta air yang tererosi.
Gambar Rorak pada lahan berbasis kopi 3.
Pemupukan organik dengan memanfaatkan
sistem reuse,reduse, dan recycle
Pengembalian bahan organik dari residu tanaman akhir-akhir ini telah menjadi suatu keharusan dalam suatu praktek usah tani. Alternatif teknik produksi dengan masukan bahan organic atau pupuk organik, yang sering disebut pertanian organik, mengandalkan hara tanaman sepenuhnya dari dari bahan bahan organi organic. c. Teknik Teknik produk produksi si yang yang mengan menganjur jurkan kan penggu penggunaa naan n pup pupuk uk orga organi nicc dan dan pupu pupuk k anor anorga gani nik k seca secara ra komp komple leme ment nter er dala dalam m agroek agroekote otekn knolo ologi gi juga juga menemp menempatk atkan an pentin pentingny gnyaa pengem pengembal balian ian sisa sisa tana tanama man, n, term termas asuk uk jeram jeramii seba sebaga gaii sumb sumber er hara hara dan dan peme pemeli liha haraa raan n kesuburan tanah. Sumarno (2006) dalam Pemanfaatan jerami untuk pupuk kandang (2009) menyebutkan bahwa salah satu tindakan UPTL (Usaha Pertan Pertanian ian Tanpa Tanpa Limbah Limbah)) adalah adalah menggu menggunak nakan an jerami jerami sebaga sebagaii pakan pakan ternak dan mengembaliakan pupuk kandang ke areal pertanian sebagai pupuk. Pemanfaatan kotoran ternak sebagai sumber pupuk organik sangat menduk mendukung ung usaha usaha pertan pertanian ian.. Berdas Berdasark arkan an data data yang yang ada, ada, dari dari sekian sekian banya banyak k kotora kotoran n ternak ternak yang yang terdap terdapat at di daerah daerah sentra sentra produk produksi si ternak ternak banyak yang belum dimanfaatkan secara optimal, sebagian diantaranya terb terbua uang ng begi begitu tu saja saja,, sehi sehing ngga ga seri sering ng meru merusa sak k ling lingku kung ngan an akib akibat at meng mengha hasi silk lkan an bau bau yang yang tida tidak k seda sedap. p. Satu Satu ekor ekor sapi sapi dewa dewasa sa dapa dapatt menghasilkan 23, 59 kg kotoran tiap harinya. Pupuk organik yang berasal dari kotoran ternak dapat menghasilkan menghasilkan beberapa unsur hara yang sangat sangat dibutuhkan tanaman (Ridwan, 2006), seperti terlihat pada Tabel
Tabel Tabel Kandun Kandungan gan unsur unsur hara hara pada pada pupuk pupuk kandan kandang g yang yang berasa berasall dari dari beberapa jenis ternak Unsur Hara (kg/ton) N P K Sapi perah 22,0 2,6 13,7 Sapi potong 26,2 4,5 13,0 Domba 50,6 6,7 39,7 Unggas 65,8 13,7 12,8 Disamping menghasilkan unsur hara mikro, pupuk kandang juga Jenis Ternak
menghasilkan sejumlah unsur hara mikro, seperti Fe, Zn, Bo, Mn, Cu, dan Mo. Jadi Jadi dapat dapat dikata dikatakan kan bahwa, bahwa, pupuk pupuk kandan kandang g ini dapat dapat diangg dianggap ap sebagai pupuk alternatif untuk mempertahankan produksi tanaman. Berikut ini mer merupa upakan kan efi efisie siensi nsi mas masing ing-ma -masin sing g pup pupuk uk org organi anik k yang yan g ber berasa asall dar darii sis sisaa has hasil il pan panen en yan yang g lan langsu gsung ng dig diguna unakan kan seb sebaga agaii kompos kom pos dan yan yang g mel melalu aluii pu pupuk puk kan kandan dang g (di (digun gunaka akan n seb sebaga agaii pak pakan an ternak) menurut Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian (2005). Jerami
Hasil pen peneli elitian tian men menunj unjukk ukkan an bah bahwa wa pem pember berian ian jer jerami ami 5 t/h t/haa secara nyata dapat meningkatkan produksi padi dan mampu mensubstitusi pupuk KCl 50 kg/ha. Apabila jerami dikomposkan terlebih dahulu, takaran anju an jura ran n ko komp mpos os je jeram ramii ad adala alah h 2 t/ t/ha ha.. Pe Peny nyus usut utan an da dari ri je jera rami mi se sega gar r menjad men jadii kom kompos pos ber berkis kisar ar 4040-50% 50%.. Ber Berdas dasark arkan an dat dataa lua luass pan panen en pad padii sawah tahun 2002 sekitar 10,4 juta hektar dengan produksi produksi jerami 5 t/ha, maka jerami segar yang tersedia sebesar 52,36 juta ton. Namun demikian, tidak semua jerami dapat dimanfaatkan sebagai sumber pupuk organik, karena jerami digunakan pula sebagai pakan ternak, media jamur, bahan bak baku u ke kert rtas as da dan n se seba baga gain inya ya.. Ap Apab abil ilaa je jeram ramii di diko komp mpos oska kan, n, se seba baga gaii konsek kon sekuen uensin sinya ya aka akan n mem memerl erluka ukan n wak waktu tu leb lebih ih lam lama, a, mem membut butuhk uhkan an tem te mpa patt
pen eng gom ompo posa san, n,
dan da n
men me nam amb bah
bia iaya ya
pro rod duk uksi si..
Apab abil ilaa
diasum dia sumsik sikan an sem semua ua pro produk duksi si jera jerami mi seg segar ar dap dapat at dip dipaka akaii unt untuk uk pup pupuk uk organik maka lahan yang dapat dipupuk jerami segar dengan takaran 5 t/ha menc me ncap apai ai 10 10,4 ,4 ju juta ta he hekt ktar ar,, at atau au 15 15,7 ,7 ju juta ta he hekt ktar ar ap apab abil ilaa je jera rami mi dikomp dik omposk oskan. an. Pen Pengan gangku gkutan tan sek sekitar itar 50% jera jerami mi ke lua luarr lah lahan an aka akan n
menu me nuru runk nkan an lu luas as la laha han n sa sawah wah ya yang ng di dipu pupu puk k hi hing ngga ga se seten tenga gahn hnya ya.. (Anynomous, 2006) Kotoran Ternak
Dari ber berba baga gaii jen jenis is ko koto toran ran ter terna nak, k, um umum umny nyaa pe peta tani ni leb lebih ih menyuk men yukai ai kot kotora oran n aya ayam, m, kar karena ena kan kandun dungan gan nit nitrog rogenn ennya ya leb lebih ih tin tinggi ggi diband dib anding ingkan kan kot kotora oran n ter ternak nak lain lain.. Kot Kotora oran n sap sapii bia biasan sanya ya dig diguna unakan kan dengan dicampur bahan lain dan dikomposkan. Ternak sapi dewasa, kuda, dan kerbau dapat memproduksi kotoran rata-rata 3 kg/hari, kambing dan domb do mbaa 0, 0,5 5 kg kg/h /hari ari,, da dan n ay ayam am 20 200 0 g/ g/ha hari ri.. Ap Apab abil ilaa ko koto tora ran n ter terse sebu butt dikomposkan maka akan terjadi penyusutan sekitar 50%. Berdasarkan data populasi ternak pada tahun 2002 (Tabel 1) maka dalam kurun waktu satu tahun tah un dap dapat at dip diprod roduk uksi si kot kotora oran n tern ternak ak bas basah ah 57, 57,88 88 jut jutaa ton ton.. Apa Apabil bilaa kotoran tersebut dikomposkan dapat diproduksi sekitar 29 juta ton kompos per tahun tahun.. Apabil Apabilaa komp kompos os terseb tersebut ut diman dimanfaatkan faatkan sebagai sumb sumber er pupu pupuk k organik organ ik untu untuk k tanama tanaman n panga pangan, n, maka untu untuk k setiap musim tanam tersed tersedia ia sekita sek itarr 14, 14,5 5 jut jutaa ton kom kompos pos pup pupuk uk kan kandan dang. g. Den Dengan gan asu asumsi msi tak takaran aran pupuk pupuk organik organik sekitar sekitar 2 t/ ha, makan luas lah lahan an yan yang g dap dapat at dip dipupu upuk k mencapai 7,25 juta hektar. (Anynomous, (Anynomous, 2005) 4.
Penerapan Pengendalian Hama Terpadu
Pemaka Pemakaian ian Pestis Pestisida ida kimia kimia, biasan biasanya ya diguna digunakan kan petani petani untuk untuk member memberant antas as hama hama dan penyak penyakit it tanama tanaman. n. Reaksin Reaksinya ya cepat cepat sehing sehingga ga pet petan anii
seri sering ng meng menggu guna naka kann nnya ya tanp tanpaa
pen penye yemp mpro rota tan n
meli meliha hatt
deng dengan an besa besarn rnya ya juml jumlah ah hama hama..
atau atau
meny menyes esua uaik ikan an
Mere Mereka ka cende cenderu rung ng
mencegah dengan menyemprotkan pestisida sebelum hama dan penyakit itu datang. Akibatnya banyak hama dan penyakit yang tidak lagi terbasmi oleh pestisida tersebut. Semakin banyak konsumsi pestisida maka akan semakin banyak pula biaya produksinya. Dengan demikian ditawarkan sebuah solusi tentang pengendalian hama terpadu dengan menggunakan musuh alami untuk menuju pertanian yang berkelanjutan. Solusi Solusi pengen pengendal dalian ian hama hama jangka jangka panjan panjang g dibutu dibutuhka hkan n untuk untuk mengembalikan keseimbangan alam di lahan pertanian, perkebunan dan
lingku lingkunga ngan n alami. alami. Ini tentu tentu saja saja memerlu memerlukan kan waktu waktu bertah bertahunun-tah tahun, un, sehingga sehingga PHT juga meliputi solusi pengendali pengendalian an hama jangka pendek, pendek, termasuk penggunaan pestisida alami.
PHT menggabungkan berbagai macam cara pengendalian hama, untuk: •
Mencegah kemungkinan terjadinya permasalahan hama
•
Mengurangi jumlah permasalahan hama jika sudah terjadi
•
Menggunaka Menggunakan n pengendali pengendalian an alami untuk untuk mengatasi mengatasi permasalaha permasalahan n yang sudah terjadi
Sistem PHT akan membantu untuk: •
Mengurangi penggunaan sumber daya dan produk yang mahal, karena lahan akan “merawat” “merawat” dirinya dirinya sendiri sendiri secara terus-menerus, terus-menerus, serta sumber sumber daya yang dibutuhkan lebih banyak berasal dari sumber daya lokal
•
Memperbaiki kualitas tanah, tumbuhan dan lingkungan
•
Meningkatkan produksi dari tanah secara keseluruhan
•
Meningkatkan keanekaragaman dan daya tahan terhadap hama, penyakit dan cuaca ekstrim
•
Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat sekitarnya Pengen Pengendal dalian ian Hama Hama Terpad Terpadu u dapat dapat diterap diterapkan kan di kebun kebun rumah rumah skala kecil, kebun untuk pasar, hingga lahan pertanian skala besar seperti padi, tanaman buah-buahan dan juga untuk keseluruhan sistem. Untuk Untuk menjad menjadii sehat sehat dan kuat, kuat, tanama tanaman n membut membutuhk uhkan an kondis kondisii yang baik untuk tumbuh, yang meliputi:
•
Tanah yang subur
•
Air yang cukup
•
Sinar matahari yang cukup Jeni Jeniss tanam tanaman an yang yang satu satu deng dengan an yang yang lain lainny nyaa memb membut utuh uhka kan n kondisi yang berbedabeda. Beberapa jenis tanaman menyukai tanah yang sangat kering, beberapa menyukai tanah yang lembab, beberapa menyukai
tempat yang teduh, beberapa menyukai sinar matahari yang berlebihan dll. Ada berbagai macam ‘musim mikro’ dalam setiap lahan, jika tanaman cocok dengan kondisi yang dibutuhkan, mereka akan tumbuh dengan baik dan memiliki daya tahan yang kuat terhadap penyakit. PHT memiliki banyak aspek, yang bermanfaat untuk mencegah permasalahan hama secara alami: 1. Tanah yang sehat dan hidup hidup – Memperku Memperkuat at daya daya tahan tahan tanaman tanaman 2. Predat Predator or hama hama alami alami – Mengont Mengontrol rol jumla jumlah h hama hama 3. Lingku Lingkunga ngan n yang sehat sehat – Menjaga Menjaga keseimba keseimbanga ngan n hama hama dan mendoron mendorong g pertumbuhan predator hama 4. Peny Penyer erbu buka kan n terb terbuk uka, a, beni benih h nonnon-hi hibr brid idaa – Memp Memper erku kuat at daya daya taha tahan n terhadap hama Pengelolaan tanaman yang baik, meliputi: 1. Rotasi Rotasi tanam tanaman an – Mengis Mengisii unsur unsur hara hara dalam dalam tanah tanah 2. Pola Pola-p -pol olaa alam alamii untu untuk k berb berbag agai ai maca macam m bent bentuk uk kebu kebun n - Menc Menceg egah ah serangan hama 3. Tanaman
cam campuran ran,
bukan
monokultur
-
Meng engurangi
jumlah
perkembangan hama 4. Tanama Tanaman n penghamb penghambat at hama - Memper Memperlam lambat bat serangan serangan berbag berbagai ai macam hama 5. Penanaman Penanaman berpasa berpasangan ngan – Tanaman Tanaman akan saling membantu membantu satu satu sama sama lain 6. Membu Membuat at & menggu menggunak nakan an umpan umpan serta perangka perangkap p – Menjag Menjagaa rendah rendahnya nya jumlah hama 7. Menggunaka Menggunakan n binatang binatang untuk untuk mengon mengontrol trol hama hama – Metode Metode yang yang efektif efektif dan efisien untuk mengontrol hama 8. Membuat Membuat & mengguna menggunakan kan pestisid pestisidaa alami – Menduku Mendukung ng lingkun lingkungan gan yang yang lebih sehat 9. Kontrol Kontrol biologis biologis – Mekanisme Mekanisme pengontr pengontrolan olan hama hama alami dalam dalam skala skala yang lebih luas
1. DAFTAR PUSTAKA
Anynomou Anynomous. s. 2005. 2005. Pupuk Pupuk organik organik tingkatkan tingkatkan produksi pertanian. Available at http://www.pustaka-deptan.go.id/publikasi/wr276057.pdf Suma Sumarn rno. o. 2006 2006.. Pema Pemanf nfaa aata tan n jeram jeramii untu untuk k pupu pupuk k kand kandan ang. g. Avai Availa lable ble at http://www.litbang.deptan.go.id/download/one/2/file/Bagian-Ketiga.pdf Arif Ariffin fin.. 2002 2002.. Ceka Cekama man n air air dan dan kehi kehidu dupa pan n tana tanama man. n. Faku Fakult ltas as Pert Pertan ania ian n Universitas Brawijaya. Malang Djaenuddin, D., H. Marwan, H. Subagyo, A. Mulyani, N. Suharta. 2003. Kriteria kesesuaian lahan untuk komoditas pertanian. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Badan Penelitian dan pengembangan Pertanian. Bogor Kart Kartas asap apoe oetra tra,, G., G., A.G. A.G. Karta Kartasa sapo poet etra ra,, M.M. M.M. Soet Soeted edjo jo.. 2005 2005.. Tekn Teknol olog ogii konservasi tanah dan air. Rineka Cipta. Jakarta Ridwan. Ridwan. 2006. Kotoran ternak sebagai sebagai pupuk pupuk dan sumber sumber energy. energy. Available at http://www.disnak.jabarprov.go.id/data/arsip/Kotoran%20ternak%20sebagai %20pupuk%20dan%20sumber%20energi.pdf