REKLAMASI DAN PENGELOLAAN LAHAN BEKAS TAMBANG
UU No. 4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara mengamatkan agar agar laha lahan-l n-lah ahan an beka bekass tamb tamban ang g dire direkl klam amas asii agar agar berf berfun ungs gsii kembal kembalii sesu sesuai ai deng dengan an per perunt untukka ukkann nn a.
!gar !gar
kein keingi gina nan n
ters ersebut ebut dapa dapatt
ter"a er"apa paii maka aka
kegiat kegiatan an reklam reklamasi asi harus harus dilaku dilakukan kan dengan dengan bersun bersunggu gguh-s h-sungg ungguh. uh. Pada kegiata kegiatan n reklam reklamasi asi dengan dengan tu#uan tu#uan untuk untuk re$eget re$egetasi asi sering seringkal kalii lahan lahan sulit sulit ditanam ditanamii karena karena berbagai penebab% seperti tanah sangat padat% tidak subur% masam% erosi tinggi% dan lain-lain. Makalah ini mena#ikan beberapa permasalahan dan "ara penanganan ang di#umpai dalam kegiatan reklamasi%mulai dari penataan lahan% pengendalian erosi dan sedimentasi% perbaikan kualitas tanah% re$egetasi% dan pen gelolaan air asam tambang.
&ahan-lahan tambang mineral dan batubara dapat berada pada ka'asan hutan ataupun areal penggunaan lain (!P&). *tatus ka'asan ini akan menentukan tu#uan utama penggunaan lahan dari reklamasi lahan bekas tambang+ dihutankan kembali% di tanami tanaman perkebunan% ditanami tanaman pangan% men#adi areal peternakan atau atau perika perikanan nan%% lokasi lokasi eko'is eko'isata ata%% lahan lahan basah% basah% dan lain-l lain-lain ain.. Untuk Untuk menent menentukan ukan penggunaanlahan tersebut aspek tataruang perlu dipertimbangkan dengan seksama% ang dalam pelaksanaanna perlu #uga mempertimbangkan kebutuhan masarakat% kepenti ngan Pemda% kepemilikan lahan% dan lain-lain. lain-lain. Proses penambangan% khususna pada tamban tambang g permuk permukaan% aan% akan menghi menghilan langkan gkan semua semua $egetas $egetasii di lokasi lokasi ang ang akan akan dita ditam mbang bang%%
sepe sepert rtii
poho pohon% n%
sem semak-b ak-bel eluk ukar ar%%
pera peraka kara ran n
tana tanam man% an%
beni benih% h%
mikro mikroorg organi anisme sme%% termas termasuk uk berpin berpindah dahna na he'an he'an liar. liar. Proses Proses ini tentun tentunaa akan menghilangkan menghilangkan fungsi-fungs fungsi-fungsii ka'asan ka'asan ber$egetasi ber$egetasi tersebut% tersebut% seperti seperti menediakan menediakan berbagai hasil hutan%tempat hidup he'an liar% pangan% dan ka'asan penerap air atau sumber sumber air% dan lain-lain. lain-lain. ,leh sebab itu lahan-lahan lahan-lahan bekas tambang tambang
harus
direklamasi. alam UU No. 4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
disebutkan bah'a reklamasi adalah kegiatan ang dilakukan sepan#ang tahapan usaha pertambangan untuk menata% memulihkan% dan memperbaiki kualitas lingkunga n dan ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesuai peruntukanna. Bila kegiatan reklamasi ini dikelola dengan baik% maka seiring dengan 'aktu hutan hasil reklamasi dapat berfungsi kembali melalui suksesi hutan ang merupakan proses alami. anama n tanaman pioner ang toleran terhadap kemasaman% kesuburan tanah dan kelembabanakan terbentuk pada tahap a'al reklamasi. anah di lokasi reklamasi dengan ber#alanna
'aktu dan
pertumbuhan tanaman pioner
#uga
kualitasna
akan meningkat%melalui peningkatan kadar bahan organik tanah hasil dekomposisi serasah. Peningkatan kualitas tanah akan meningkatkan #uga populasi flora-fauna makro dan mikro.*elan#utna terbentuk habitat untuk kehidupan he'an liar dan kau-kau #enis loka lnon-pioner dapat berkembang lebih baik.Makalah ini mena#ikan beberapa permasalahan ang di#umpai dan "ara penanganan pada kegiatan reklamasi dalam rangka pengelolaan lahan bekas tambang. PENATAAN LAHAN
eklamasi lahan bekas tambang dimulai dengan penataan lahan ang menangkut recounturing/regrading/resloping lubang bekas tambang dan pembuatan saluransaluran
drainase
untuk
memperoleh
bentuk
'ilaah
dengan
kemiringan
stabil.*eringkali target ang ingin di"apai pada tahun pertama proses ini adalah lahan dengan kemiringan landai ang permukaanna rata serta ditumbuhi dengan $egetasi ang lebat.*aangna reklamasi lahan "ara ini sering menghasilkan tanah-tanah dengan tingkat kepadatan tinggi akibat grading berlebihan dengan menggunakan alatalat berat ( ambar 1).
Gambar 1 Pemadatan tanah akibat penggunaan alat-alat berat
Pemadatan tanah dalam rangka reklamasi lahan dapat sa#a dilakukan bila berdasarkan ka#ian emadatan tersebut memang diperlukan untuk men#amin stabili taslereng.
Namun
perlu
diketahui
bah'a
pemadatan
tanah
ini
akan
menghambat pertumbuhan akar% menghambat sirkulasi udara% meningkatkan la#u alira n permukaan dan mengurangi la#u infiltrasi. ondisi ini sangat berbeda dengan kondisi pada tanah-tanah alami di lingkungan hutan ang memiliki tingkat kepadatan rendah atau gembur sehingga memberikan ruang agar tanaman dapat berakar lebih dalam dan berkembang tanpa rintangan. Pada lahan-lahan reklamasi% pertumbuhan tanaman reklamasi berumur sama umumnalebih baik pada daerah-daerah sisi lereng dibandingkan daerah datar. *alah satu penebab utamana adalah tanah di daerah datar lebih padat dibandingkan tanah didaerah sisi lereng.
Untuk
menghindari
pemadatan
ang
berlebihan tersebut maka #ika
memungkinkangunakan bulldo3er ke"il dalam kegiatan grading dan batasi lalulintas hana pada daerah tertentu.anah ang telan#ur padat akibat lalulintas alat-alat berat harus digemburkankembali dengan menggunakan e"a$ator (ambar 2 )
Gambar 2 Penggemburan kembali tanah padat dengan excavator PENGENDALIAN EROSI DAN SEDIMENTASI
aerah sebelah barat 5ndonesia umumna memiliki "urah hu#an ang tinggi. ondisi inimenebabkan peluang ter#adina erosi dan sedimentasi pada lahan-lahan bekastambang ang baru ditata sangat besar. Untuk mengatasi hal ini% maka pen"egahan erosidan sedimentasi harus dilakukan dengan "ara mengatur sudut dan pan#ang lereng sertadikombinasikan dengan penggunaan mulsa. 6nergi aliran air permukaan angmenim bul kan ero si ha ru s di mi nim alk an den gan me ndes ain lereng selandai dan/atausependek mungkin. &ahan-lahan reklamasi sering memiliki 2 tipe lereng% aitulereng landai tetapi pan#ang% dan lereng "uram
tetapi
pendek
Pada
lereng
landai
dan pan#ang perlu dibuat guludan% sedangkan pada sisi lereng ang pendek tetapi "ur am d i b u a t k a n t e r a s a t a u bench (ambar 7)
ambar 7. Pen"egahan erosi pada lereng landai% pan#ang dan lereng pendek% "uram
Penggunaan mulsa untuk menutupi lahan-lahan reklamasi ang masih terbuka sangat dian#urkan untuk mengurangi erosi. Mulsa akan mengurangi efek energi butiran air hu#an ang akan menghan"urkan agregat tanah men#adi butiran-butiran ang lebih halus dan hanutna lapisan atas permukaan tanah. Berbagai bahan dapat di#adikan sebagai mulsa% seperti #erami padi% #erami alang-alang% #an#ang kosong kelapa sa'it% tetapi ang paling baik adalah mulsa $egetatif dari tanaman ang tergolong land cover crop (&88).&88 ini selain mampu men"egah erosi #uga dapat membantu memper"epat peningkatankesuburan
tanah melalui
pengikatan
N
oleh bintil akar dan penambahan bahan organi".Beberapa #enis &88 memiliki sifat men#alar% seperti+Centrosema pubescens,Calopoginium mucunoides, Calopogonium caeruleum, Psopocarphuspolustris,Desmodium ovalifolium, Mucuna conchinchinensis, Pueraria javanica, Pueraria phascoloides.enis &88 lainna merupakan tipe pelindung%
seperti+ Flemingiacongesta, Crotalaria anagyroides, Tephrosia vogelii, Caliandra callothyrsus,Caliandra tetragona. Penanaman &88 sebaikna dilakukan pada saat a'al musimhu#an.Pera'atan tanaman perlu dilakukan dengan pemupukan terutama pada lahan ang tidak subur ang ditun#ukkan oleh pertumbuhan tanaman ang kurang baik. Pupuk NP perlu ditebarkan pada tanaman cover cropang mulai tumbuh. Pertumbuhan cover crop terutama ang sifatna men#alar dapat melilit tanaman utama. Untuk itu perlu dilakukan pemeliharaan
dengan
memotong
&88
ang
melilit agar
tanaman
utama tidak terganggu pertumbuhanna.Pengendalian erosi dan sedimentasi agar lebih
efektif
selain
menggunakan
&88
#uga perlu ditun#ang dengan membuat bangunan-bangunan k onser$asi ang sesuai de ngan kondisi% seperti gulud% teras% "he"k dam% drop stru"ture% dan lain-lain.
PERBAIKAN KUALITAS TANAH
ahap selan#utna dari kegiatan penataan lahan reklamasi adalah penebaran :tanah pu"uk;.anah pu"uk ang ditebarkan seogana adalah tanah-tanah pu"uk ang masih segar% ang biasana masih mengandung flora-fauna makro dan mikro serta benih-benih dan sisa-sisa berbagai akar tanaman ang kemudian akan tumbuh men#adi bibit-bibit ang baik.ahapan penebaran tanah pu"uk seringkali men#adi *,P
ang
'a#ib
dilaksanakan.Padahal
kondisi
lapang
kadangkala
tidak
memungkinkan tahapan ini dilakukan karena ketiadaan tanah pu"uk. alam kondisi tersebut material overburden dapat dimanfaatkan sebagai media tanam dengan "atatan material tersebut memiliki sifat-sifat kimia dan fisik ang kondusif untuk pertumbuhan tanaman dan perakaran ang dalam serta tidak mengandung material ang berpotensi mera"uni tanaman% seperti adana sena'a pirit.!nalisis kimia dan fisik tanah di laboratorium adalah kun"i agar dapat diberikan rekomendasi perbaikan kualitas tanah. *eperti diketahui bah'a lokasi-lokasi tambang di 5ndonesia umumna berada pada tanah-tanah ang tidak subur. ,leh karena itu%
per bai kan kual it as me dia ta na m khu su sna pad a ta na h la pis an at as per lu dilakukan untuk meningkatkan keberhasilan re$egetasi. Pemberian bahan organik
dalam
bentuk
kompos
dikombinasikan
de ng an pupuk dasar NP merupakan kun"i pokok perbaikan lapisan atas tanah. Pad a tanah tanah ang tergolong sangat masam hingga masam pemberian kapur pertanian perludilakukan untuk meningkatkan p< tanah dan ketersediaan unsur-unsur lainna% sepertiP dan berbagai unsur mikro.
REVEGETASI
&ahan-lahan bekas tambang umumna memiliki iklim mikro ang tidak mendukung pertumbuhan tanaman. ,leh sebab itu pada tahap pertama kegiatan re$eg etasi lahan bekas tambang harus ditanami terlebih dahulu dengan tanaman-tanaman pi oner "epat tumbuh ang mampu beradaptasi "epat dengan kondisi lingkungan. Beberapa #enis tanaman "epat tumbuh ang umum digunakan untuk re$egetasi adalah sengon laut( lbi!!ia falcate) ,akasia "casia mangium, casia crassicarpa#,lamtoro "$eucaena glauca#% turi (%esbania grandiflora)%gamal (&liricidia sepium)% dll.riteria tanaman pioner "epat tumbuh adalah+ (1) tumbuh "epat = mampu tumbuh pada tanah kurang subur% (2) tidak mengalami gugur daun pada musim tertentu% (7) tidak bersaing dalam kebutuhan air dan hara dengan tanaman pokok% (4) tidak men#adi inang penakit% tahanakan angin dan mudah dimusnahkan% (>) sebaikna dapat bernilai ekonomis.*etelah tanaman pioner "epat tumbuh sudah berkembang dengan baik% maka tanaman lokal untuk memperkaa $ariasi #enis tumbuhan hutan dapat segera ditanam. anaman lokal adalah tanaman ang sudah tumbuh se"ara alami di sekitar daerah penambangan.enis-#enis tanaman lokal dapat dilihat pada ona !'al &aporan !mdal. Bibit tanaman lokal dapat diperoleh dari bibit ke"il di hutan sekitar daerah penambangan.*elain untuk tanaman kehutanan% sesuai dengan status l ah an na %
l ah an
b ek as
ta mb an g
d ap at
d ig un ak an
u nt uk
t an ama n
per keb una n% ta na ma n pan ga n% ta nama n hor ti ku lt ur a% ma upun ta nam an padi sa'ah. Pemilihan penggunaan lahan sangat tergantung dari kondisi
geobiofisik lahan dan ren"ana tataruang penggunaan lahan.Untuk tanaman per keb una n% kar et me ru pak an ta nama n a ng re la ti f mu dah tu mb uh di la h a n m a r # i n a l s e p e r t i l a h a n - l a h a n b e k a s t a m b a n g .
PENGELOLAAN AIR ASAM TAMBANG
Pengelolaan terpadu air asam tambang (!!) umumna menangkut beberapaakti$itas% seperti pengembangan model geokimia overburden /batuan limbah% pen"egahan timbulna !! melalui pengkapsulan material ang berpotens imenghasilkan asam (P!?) dan metode perlakuan aktif (netralisasi) atau pasif (melalui proses biologi% geokimia% dan gra$itasi). Pengelolaan
overburden dengan
tu#uan pengkapsulan materi P!? dianggap sebagai "ara paling baik untuk menghinda ri timbulna!! (ambar 4 )
ambar 4 *tandar o$erburden dumping di P.alltim Prima 8oal
Bila diperlukan metode ini dikombinasikan denganmetode pengapuran untuk menetralisir effluent masam agar sesuai dengan baku mutu (ambar >)
Gambar 5 Pengapuran AAT di PT.Kaltim Prima Coal
Pengelolaan terpadu air asam tambang (!!) umumna menangkut beberapa akti$itas% seperti pengembangan model geokimia 'verburden /batuan limbah% pen"egahan timbulna !! melalui pengkapsulan material ang berpotensi menghasilkan asam (P!?) dan metode perlakuan aktif (netralisasi) atau pasif (melalui proses biologi% geokimia% dan gra$itasi). Pengelolaan
overburden dengan
tu#uan pengkapsulan materi P!? dianggap sebagai "ara paling baik untuk menghinda ri timbulna !! (ambar 4). Bila diperlukan metode ini dikombinasikan dengan
metode pengapuran untuk menetralisir effluent masam agar sesuai dengan baku mutu( ambar >).
Pengelolaan material P!? ang tidak mengikuti standar selain akan menimbulkan !!ang men"emari lingkungan perairan sekitar tambang #uga bila ditebarkan di lahanreklamasi akan menebabkan lahan men#adi sangat masam sehingga sulit ditanami. eklamasi lahan bekas tambang seringkali menghadapi berbagai hambatan teknis angmemerlukan solusi sesuai dengan kondisi lapangan.