85
ABSTRAKSI
Peneli Penelitian tian ini bertuj bertujuan uan untuk untuk menguj mengujii dan mengan menganalis alisis is pengar pengaruh uh Penggunaan Dana BOS, Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru dan Presta Prestasi si Siswa Siswa di ...... ......... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ....Ko .Kota ta Tanger Tangerang ang Selata Selatan. n. Pengumpula Pengumpulann data dilakukan dilakukan melalui melalui penyebaran penyebaran kuesioner kuesioner dan dilaksanak dilaksanakan an pada 20 Guru ........................................Kota ........................................Kota Tangerang Selatan. Analisis data pada penelitian ini menggunakan bantuan SPSS versi 17. Teknik sampling yang dipakai adalah metode sensus dan teknik pengujian data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji validitas dengan analisis faktor, uji reliabilitas dengan Alpha Cronbach. Uji asumsi klasik dan analisis regresi liner berganda, untuk menguji dan membuktikan hipotesis penelitian. Hasil Hasil penguj pengujian ian hipote hipotesis sis kepemi kepemimpi mpinan nan menunj menunjukk ukkan an nilai nilai t hitung hitung sebesar 2,829 dengan taraf signifikansi 0,012. Taraf signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05, yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini menolak Ho dan menerima Ha. Dengan demikian dapat berarti bahwa hipotesis H1 “Penggunaan Dana BOS dan Kepemimpinan kinerja guru “ diterima. Dan hasil pengujian hipo hipote tesi siss pres prestas tasii menu menunj njuk ukka kann nila nilaii t hitu hitung ng sebe sebesa sarr 8,85 8,8511 deng dengan an taraf taraf signifikansi 0,000. Taraf signifikansi hasil sebesar 0,000 tersebut lebih kecil dari 0,05, yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini menerima Ha dan menolak Ho. Ho. Deng Dengan an demi demiki kian an dapa dapatt bera berart rtii bahw bahwaa hipo hipote tesi siss H2 “Kin “Kiner erja ja Guru Guru berpengaruh positif terhadap Prestasi Siswa” diterima. Hasil
analisis
menu enunjuk jukkan
bahwa
Penggunaan aan
Dana ana
BOS,
Kepemimpin Kepemimpinan an Kepala Sekolah berpengaru berpengaruhh positif terhadap terhadap Kinerja Guru dan Kinerja guru berpengaruh positif terhadap prestasi siswa.
86
ABSTRACT
The research purpose to examine and analyze the influence of Use BOS’ funding, leadership’ principle, toward performance of teachers and the students’ achievement in ................................ ........................................Tangerang ........Tangerang Selatan City. Data Data collected through distribution of questionnaires and it is implemented to SD Negeri Muncul 3’s 20 teachers. Analysis of data in this research using the help of SPSS version 17. A sampling technique uses a census method and data test technique is used within the research includes validity test by factor analysis, reliability test with cronbach. cronbach. Classic Classic assumption assumption test and
double double linear regression regression analysis, analysis, to
verify and toprove the research hypothesis. The result test analysis from the leadership t count is 2,829 with the significant 0,012. significant 0,012. The result is less from 0,05 is that mean the hipotesis of Ho is reject and Ha was accepted. Analysis result demonstrates that Use BOS’ funding, leadership’ principle have a positive influence toward teacher performance. And the the resul resultt of t coun counti ting ng from from the the achi achiev evem ement ent of the the stude student ntss is 8,85 8,851 1 with significant is 0,000. The resut 0,000 less than 0,05, is that mean the hipotesis result of the research accepted Ha and reject Ho. Its mean that hipotesis H2 “Teacher performance have positive influence toward the students’achievement was accept.” Analysis result demonstrates that Use BOS’ funding, leadership’ principle have a positive influence toward teacher performance. Teacher performance have a positive influence toward the students’ achievement.
87
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Latar Belak Belakang ang Masala Masalah h
Unda Undang ng-u -und ndan angg No. No. 20 tahu tahunn 2003 2003 tenta tentang ng Sist Sistem em Pend Pendid idik ikan an Nasional Pasal 5 ayat (1) menyatakan bahwa ”Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu”, dan pasal 11 ayat (1) menyatakan “Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib member memberikan ikan layanan layanan dan kemuda kemudahan han serta serta menjami menjaminn terselen terselengga ggarany ranyaa pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara negara tanpa diskriminasi”. Pendidikan Dasar sebagai suatu organisasi merupakan wadah orangorang orang yang yang mempu mempunya nyaii tujuan tujuan yang yang sama. sama. Agar Agar tujuan tujuan organi organisas sasii dapat dapat dica dicapa paii secar secaraa maks maksim imal al maka maka perl perluu adan adanya ya kegi kegiat atan an mana manajem jemen en atau atau pengelolaan. Menurut Koontz, bahwa pengelolaan adalah esensial yang baik dise disemu muaa kerja kerja sama sama yang ang di koor koordi dina nasi si,, di semu semuaa ting tingka katt orga organi nisa sasi si,, pelaksanaannya sering ada kendala (trouble) atau sering ada masalah (problem). Kelemahan dan kesulitan dapat muncul pada setiap pengelolaan padahal manajemen merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh setiap sekolah, karena itu bagaimana upaya sekolah mengurangi kelemahan dan
88
mengatasi kesulitan yang merupakan tanggung jawab kepala sekolah sebagai pemimpin tertinggi di masing-masing sekolah. Mana Manajem jemen en diar diarti tika kann seba sebaga gaii suatu suatu pros proses es mela melaku kuka kann kegi kegiat atan an tertent tertentuu dengan dengan mengge menggerak rakkan kan tenaga tenaga orang orang lain. lain. Manajem Manajemen en keuang keuangan an berarti suatu proses melakukan kegiatan mengatur keuangan dengan menggerakkan tenaga orang lain. Kegiatan tersebut dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, sampai dengan pengawasan. Dalam manajemen (pengelolaan) keuangan di sekolah kegiatan tersebut dimulai dari perencanaan anggaran sampai dengan pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan. Seoran Seorangg kepala kepala sekola sekolah, h, di sampin sampingg harus harus mampu mampu melaks melaksana anakan kan proses manajemen yang merujuk pada fungsi-fungsi manajemen, juga dituntut untuk memahami sekaligus menerapkan seluruh substansi kegiatan pendidikan. Dalam konteks Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), kepala sekolah sekolah dituntut dituntut untuk memiliki kemampuan: kemampuan: (1) menjabarkan sumber daya sekolah untuk mendukung pelaksanaan proses belajar mengajar, (2) kepala administrasi, (3) sebagai manajer perencanaan dan pemimpin pengajaran, dan (4) (4) memp mempun unyyai tuga tugass untu untukk meng mengatu atur, r, meng mengor orga gani nisi sirr dan dan memi memimp mpin in keseluruhan keseluruhan pelaksanaan pelaksanaan tugas-tugas tugas-tugas pendidika pendidikann di sekolah. sekolah. Dikemukak Dikemukakan an pula bahwa sebagai kepala administrasi, kepala sekolah bertugas untuk membangun manajemen sekolah serta bertanggungjawab dalam pelaksanaan kepu keputu tusa sann mana manajem jemen en dan dan kebi kebijak jakan an seko sekola lah. h. Seme Sement ntara ara itu, itu, menu menuru rutt
89
pendapat Sanusi yang dikutip M. Idochi Anwar dan Yayat Hidayat Amir (2002) bahwa : “ Perubahan dalam peranan dan fungsi sekolah dari yang statis di jaman lampau kepada yang dinamis dan fungsional-konstruktif di era global globalisa isasi, si, membaw membawaa tanggu tanggung ng jawab jawab yang yang lebih lebih luas luas kepada kepada sekola sekolah, h, khus khusus usny nyaa kepa kepada da admi admini nist strat rator or seko sekola lah. h. Pada Pada merek merekaa haru haruss ters tersed edia ia pengetahuan yang cukup tentang kebutuhan nyata masyarakat serta kesediaan dan keterampilan untuk mempelajari secara kontinyu perubahan yang sedang terjadi di masyarakat sehingga sekolah melalui program-program pendidikan yang disajikannya dapat senantiasa menyesuaikan diri dengan kebutuhan baru dan kondis kondisii baru baru “. Diisy Diisyarat aratkan kan oleh oleh pendap pendapat at terseb tersebut, ut, bahwa bahwa kepala kepala seko sekola lahh seba sebaga gaii sala salahh satu satu kate katego gori ri admi admini nist stra rato torr pend pendid idik ikan an perl perluu melengkapi wawasan kepemimpinan kepala sekolah pendidikannya dengan pengetahuan dan sikap yang antisipatif terhadap perubahan yang terjadi dalam dalam kehidu kehidupan pan masya masyaraka rakat,t, termasu termasukk perkem perkemban bangan gan kebijak kebijakan an makro makro pendidikan. Wujud perubahan dan perkembangan yang paling aktual saat ini adal adalah ah maki makinn ting tinggi giny nyaa aspi aspira rasi si masy masyara araka katt terh terhad adap ap pend pendid idik ikan an,, dan dan gencarnya tuntutan kebijakan pendidikan yang meliputi peningkatan aspekaspek pemerataan kesempatan, mutu, efisiensi dan relevansi. Progra Program m BOS dilata dilatarbel rbelaka akangi ngi oleh oleh adany adanyaa kekhaw kekhawati atiran ran bahwa bahwa kenaikan harga BBM yang mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, juga akan berdampak negatif terhadap akses masyarakat miskin untuk mendapat mendapat Pendidikan Pendidikan Dasar (Wajardikdas (Wajardikdas)) Sembilan Sembilan Tahun. Tahun. Sementara Sementara itu,
90
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 5, ayat (1) menyatakan bahwa “Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu,” dan pasal 11, ayat (1) menyat menyatakan akan “Pemer “Pemerint intah ah dan Pemeri Pemerintah ntah Daerah Daerah wajib wajib memberi memberikan kan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi.” Dalam konteks ini, pada prinsipnya Program BOS dicetuskan sebagai upaya untuk meningkatkan akses masyarakat khususnya siswa dari keluarga miskin terhadap pendidikan yang berkualitas berkualitas dalam rangka penuntasan penuntasan wajib belajar sembilan sembilan tahun. tahun. Sekolah yang menerima BOS diharuskan untuk mengikuti semua aturan yang diteta ditetapka pkann oleh oleh pengel pengelola ola progra program, m, baik baik mengen mengenai ai cara pengel pengelola olaan, an, penggunaan, pertanggungjawaban pertanggungjawaban dana BOS yang telah diterima. Mela Melalu luii prog progam am BOS, BOS, warg wargaa seko sekola lahh diha dihara rapk pkan an dapa dapatt lebi lebihh mengembangkan sekolah dengan memperhatikan hal-hal berikut: 1.
Sekolah mengelola dana secara professional, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.
2. BOS BOS haru haruss menj menjad adii sara sarana na pent pentin ingg peni pening ngka kata tann pemb pember erda dayyaan aan sekola sekolahh dalam dalam rangka rangka pening peningkat katan an akses, akses, mutu mutu dan manajem manajemen en sekolah. 3. Sekola Sekolahh harus harus memilik memilikii Rencana Rencana Jang Jangka ka Meneng Menengah ah yang yang disusu disusunn 4 tahunan.
91
4. Seko Sekola lahh harus harus meny menyus usun un Renc Rencan anaa Kerja Kerja Tahun Tahunan an (RKT (RKT)) dalam dalam bentuk Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS), dimana dana BOS merupakan bagian integral di dalam RKAS tersebut. 5.
Rencana Jangka Menengah dan RKAS harus disetujui dalam rapat dewa dewann pend pendid idik ik setel setelah ah memp memperh erhati atika kann pert pertim imba bang ngan an Komi Komite te Sekolah dan disahkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/kota (untuk sekolah negeri) atau yayasan (untuk sekolah swasta). Secara rinci diatur dalam Peraturan Mendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Namun kebijakan Dana BOS bukan berarti
permasalahan
pendidikan,
masalah
baru
muncul
behentinya
terkait
dengan
penyelewengan dana BOS, dan ketidakefektifan pengelolan dana BOS, tujuan dari pemerintah sendiri baik, namun terkadang sistem yang ada menjadi bumerang dan menghadirkan masalah baru, selain itu pribadi dan budaya manu manusi siaa Indo Indone nesi siaa ikut ikut berp berpen enga garu ruhh terh terhad adap ap peny penyel elew ewen enga gann dan dan ketidakefekt ketidakefektifan ifan pengelolaan dana BOS. Oleh karena karena itu dibutuhkan dibutuhkan kerja sama semua elemen dalam mewujudkan efektifitas pengelolaan dana BOS. Mengingat pentingnya pendidikan di dalam kehidupan maka seluruh komponen pendidikan seperti kurikulum, guru, siswa, sarana sekolah dan fasilitas sekolah menjadi sangat strategis dalam pencapaian prestasi belajar.
92
Di samping itu juga dalam rangka untuk meningkatkan mutu pendidikan dan mencapai sumber daya yang berkwalitas sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan secara nasional. Faktor lain yang menentukan prestasi belajar siswa yaitu kemampuan orang tua dan minat belajar siswa yang bersangkutan, kemampuan ekonomi orang tua tidak secara langsung mempengaruhi proses belajar siswa yang pada akhirnya berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Dalam konteks ini disinilah peranan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), namun pada prinsipnya program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dicetuskan sebagai upaya untuk meningkatkan akses masyarakat, khususnya siswa dari keluarga miskin miskin atau atau kurang kurang mampu mampu terhada terhadapp pendid pendidika ikann yang yang berkua berkualit litas as dalam dalam rangka penuntasan wajib belajar 9 tahun. Menurut Slameto, ada 2 faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, yaitu yaitu fakto faktorr inter interna nall dan dan fakto faktorr ekst ekstern ernal. al. Fakt Faktor or inte interna rnall terd terdir irii dari dari jasmaniah, psikologi, kondisi tubuh IQ, minat perhatian, bakat dan kematangan. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor keluarga dan faktor sekolah misalnya faktor orang tua dalam mendidik anaknya, suasana rumah, model mengajar, sarana prasarana dan lain-lain. Masih berkaitan dengan masalah peningkatan kinerja guru di sekolah, faktor faktor pentin pentingg yang yang tidak tidak dapat dapat diabai diabaikan kan adalah adalah motiv motivasi asi,, keterb keterbuka ukaan an
93
manajemen kepala sekolah, dan pelaksanaan supervisi kepala sekolah yang ideal dan sesuai dengan langkah kerja yang benar. Kepa Kepala la seko sekola lahh ditu ditunt ntut ut mema memaha hami mi pera perann nnya ya seba sebaga gaii mana manajer jer sekolah, dan harus mampu membawa lembaga sekolah ke arah kemajuan. Anggap Anggapan an dan pola pola pikir pikir yang yang mengha mengharap rapkan kan pendid pendidika ikann maju maju tidakl tidaklah ah berlebihan karena kemajuan pendidikan memang sudah melesat seiring kemajau kemajauan an zaman. zaman. Melesat Melesatny nyaa kemaju kemajuan an di bidang bidang pendid pendidika ikann menunt menuntut ut adanya kinerja guru yang tinggi pula. Pening Peningkat katan an kualit kualitas as pendid pendidika ikann yang yang beremb berembrio rio dari dari tumbuh tumbuhnya nya motivasi motivasi diri dan peningkatan peningkatan kinerja pendidik harus tercipta tercipta dalam suasana kondusif, dalam hubungan yang interaktif bagi semua warga sekolah. Sesuai deng dengan an visi visi dan dan misin isinyya, seko sekola lahh seba sebaga gaii pusa pusatt pend pendid idik ikan an,, usah usahaa peningkatan dan pengelolaan sekolah harus dilaksanakan dengan sebaik baiknya. Sebagaimana diungkapkan oleh Muchlas Samani, siapa saja yang berperan dalam peningkatan mutu sekolah, semua komponen sekolah : yaitu kepala sekolah, guru, pegawai administrasi, siswa, dan bahkan orang tua sisw siswaa haru haruss dido didoro rong ng untu untukk meng mengam ambil bil peran peran masi masing ng-m -mas asin ing. g. Seba Sebaga gaii damp dampak ak dari dari meni mening ngkat katny nyaa kual kualit itas as pemb pembela elajar jaran an diha dihara rapk pkan an dapa dapatt meningkat pula prestasi belajar siswa, dan itu berarti meningkat pula kualitas lulusan sekolah itu. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka pada kesempatan ini peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian di ........................................guna
94
mengetahui, menjelaskan dan menganalisis kebijakan penggunaan dana BOS, kepemi kepemimpi mpinan nan kepala kepala sekola sekolah, h, kinerja kinerja guru guru terhada terhadapp presta prestasi si siswa siswa pada pada sekolah tersebut.
B. Peru Perumu musa san n Masal Masalah ah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah tersebut di atas, maka rumusan masalah yang didapat adalah sebagai berikut: 1.
Seberapa
besar
pengaruh
penggunaan
dana
BOS
dan
BOS
dan
kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru? 2.
Seberapa
kepemimpinan
besar
pengaruh
kepala
sekolah
penggunaan terhadap
dana
prestasi
siswa
di ........................................? ........................................? 3.
Seberapa besar pengaruh kinerja guru terhadap prestasi siswa ?
4.
Seberapa
besar
pengaruh
penggunaan
dana
BOS
dan
kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru dan prestasi siswa di ........................................? ........................................? C. Tuj Tujuan uan Penel Peneliti itian an
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang hubungan antara antara (1) penggu penggunaa naann dana dana BOS dan kepemi kepemimpi mpinan nan kepala kepala sekola sekolah, h, (2) kinerja kinerja guru guru terhada terhadapp presta prestasi si siswa, siswa, dan (3) pengg pengguna unaan an dana dana BOS dan kepemimpin kepemimpinan an kepala sekolah terhadap kinerja guru terhadap terhadap dan prestasi prestasi
95
siswa Hipotesis yang diuji adalah: (1) terdapat hubungan positif antara penggunaan dana BOS dan kepemimpinan kepala sekolah dengan kompetensi profesional guru guru,, (2) (2) terd terdap apat at hubu hubung ngan an posi positi tiff anta antara ra peng penggu guna naan an dana dana BOS BOS dan dan kepemimpinan kepala sekolah dengan prestasi siswa (3) terdapat hubungan positif antara penggunaan dana BOS dan kepemimpinan kepala sekolah terhadap sikap guru terhadap pekerjaan dengan dengan prestasi siswa. siswa. Hasi Hasill pene peneli litia tiann ini ini diha dihara rapk pkan an berg bergun unaa dalam dalam upay upayaa perb perbai aika kann penggunaan dana BOS akan kepemimpinan kepala sekolah, kinerja guru terhada terhadapp presta prestasi si siswa, siswa, mengin mengingat gat hasil hasil peneli penelitia tiann menunj menunjukk ukkan an bahwa bahwa peningkatan penggunaan dana BOS terhadap kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru secara signifikan mampu meningkatkan prestasi siswa.
D. Keguna Kegunaan an Pene Penelit litian ian
Adapun kegunaan penelitian ini terdiri dari kegunaan praktis dan kegunaan teori yang diuraikan di bawah ini : 1. Kegu Keguna naan an Prak Prakti tiss : Hasil Hasil peneli penelitian tian dapat dapat memberi memberikan kan kontri kontribus busii kepada kepada pihak pihak sekola sekolahh maupun pihak-pihak terkait dalam penggunaan dana BOS, kepemimpinan kepala sekolah, kinerja guru terhadap prestasi belajar siswa.
96
2. Kegu Keguna naan an teo teori riti tiss : Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya khususnya dalam merumuskan Kebijakan Publik pada organisasi publik;
E. Sistematika Penulisan Thesis
Untuk mengetahui gambaran dari thesis maka disusun sistematika sebagai berikut: BAB BAB I PE PEND NDAH AHUL ULUA UAN, N, pada pada Bab Bab I memu memuat at tent tentan angg latar latar bela belaka kang ng masalah masalah,, pembat pembatasa asann masala masalah, h, perum perumusa usann masalah masalah,, tujuan tujuan penelit penelitian ian dan manfaat penelitian. BAB II TINJAU TINJAUAN AN PUSTAK PUSTAKA, A, pada pada Bab II memuat memuat tentan tentangg penger pengertia tiann pengertian prestasi siswa, pengertian kinerja guru, pengertian kepemimpinan kepala sekolah, Bantuan Operasional Sekolah, serta kerangka pemikiran dan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN, bab ini memuat pengertian tentang metode penelitian, jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, penelitia n, populasi, sampel dan sampli sampling, ng, teknik teknik pengum pengumpul pulan an data, data, metode metode analis analisis is data, data, uji prasy prasyarat arat analisis data dan teknis analisis data.
97
BAB IV HASIL HASIL PE PENEL NELITI ITIAN, AN, dalam dalam bab ini dijelas dijelaskan kan tentan tentangg proses proses pengujian system yang telah dibuat, analis sistem untuk mengetahui apakah hasil yang didapatkan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN, dalam bab ini Bab ini merupakan penutup, berisi tentang kesimpulan dari proses pengamatan dan analisa terhadap sistem yang telah dibuat dan saransaran saran serta serta beberap beberapaa kemung kemungkin kinan an pengem pengemban bangan gan,, penyem penyempur purnaa naann dan pemanfaatan proyek akhir ini.
98
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Prestasi Belajar
Kata prestasi belajar terbentuk dari dua suku kata dasar yaitu prestasi dan belajar belajar.. Menuru Menurutt WJS WJS Poerwad Poerwadarm arminto into dalam dalam Kamus Kamus Besar Besar Bahasa Bahasa Indonesia adalah “Hasil yang telah dicapai”.1 Sedangkan menurut Muhibbin Syah Syah bahwa bahwa presta prestasi si adalah adalah “Hasil “Hasil belajar belajar yang yang melipu meliputi ti seluru seluruhh ranah ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa”. 2Menurut Abin Syamsuddin Makmun mengatakan bahwa “Prestasi belajar adalah kecakapan nyata (actual ability) yang menunjukan kepada aspek kecakapan yang segera dapat didemonstrasikan dan diuji sekarang juga atau dengan kata lain prestasi belajar adalah kemampuan seseorang dalam menguasai suatu masalah setelah melalui ujian tertentu”. 3
WJS Poerwadarminto, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Balai Pustaka, Jakarta 2004). Hal 768 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Rajawali Press, Jakarta 2000), hal. 150
1 2 3
Makmun Abin Syamsudin, Psikologi Pendidikan, (Rosda, Bandung, 1983), hal. 430
99
Penguk Pengukura urann keberh keberhasi asilan lan belajar belajar siswa siswa dapat dapat ditent ditentuka ukann dengan dengan mengukur ranah siswa itu sendiri, baik dari ranah cipta, ranah rasa, ranah kars karsa. a. Atau Atau yang ang bias biasaa dike dikena nall deng dengan an rana ranahh kogn kognit itif if,, afek afekti tif, f, dan dan psikomotorik. Adapun pengertian dari penilaian ke tiga ranah r anah tersebut adalah sebagai berikut : 1. Evalua Evaluasi si presta prestasi si kognit kognitif. if. Mengukur keberhasilan belajar siswa yang berdimensi kognitif (ranah cipta) dapat dilakukan dengan berbagai cara baik dengan tes tertulis maupun tes lisan dan perbuatan. 2. Ev Eval alua uasi si pres presta tasi si afek afekti tif f Mengukur keberhasilan belajar siswa yang berdimensi afektif (ranah rasa) rasa) dapat dapat dilaku dilakukan kan dengan dengan menggu menggunak nakan an skala skala yang yang bertuj bertujuan uan untuk mengetahui kecenderungan atau sikap orang yang akan diukur. 3. Evalua Evaluasi si presta prestasi si psikom psikomoto otor. r. Mengat Mengatur ur keberh keberhasi asilan lan belajar belajar siswa siswa yang yang berdim berdimens ensii psiko psikomot motor or (ranah karsa) dapat dilakukan dilakukan dengan dengan observasi. observasi. Observasi Observasi dalam hal ini dapat diartikan sebagai “Jenis tes mengenai peristiwa, tingkah laku atau peristiwa-peristiwa tertentu”.4
Faktor belajar dapat berhasil dengan baik atau tidak baik tergantung kepada kepada bermac bermacam-m am-macam acam faktor faktor.. Secara Secara garis garis besar besar faktor faktor-fa -fakto ktorr yang yang 4
Op cit. 151
100
mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu: faktor internal dan faktor eksternal. 1.
Faktor internal atau yang bersumber dari dalam diri individu, dapat diklasifikasikan menjadi dua, yakni: keadaan fisiologis, f isiologis, psikologis.
2. Fakt Faktor or ekst ekster erna nall atau atau yang ang bers bersum umbe berr dari dari luar luar indi indivi vidu du,, dapa dapatt diklasifik diklasifikasikan asikan menjadi dua, yakni: keadaan keadaan lingkunga lingkungann sosial sosial dan lingkungan non sosial.
Untuk lebih jelasnya, dibawah ini akan dijelaskan masing-masing faktor, sebagai berikut: 1) Fakt Faktor or inte intern rnal al a.
Aspek fisiologis, meliputi: kondisi fisik dan kondisi panca indera. Kondis Kondisii fisik fisik dianta diantarany ranyaa organ organ tubuh tubuh yang yang dapat dapat mempen mempengar garuhi uhi terh terhad adap ap kual kualit itas as ranah ranah cipta cipta ( kogn kognit itif if ) sehi sehing ngga ga mate materi ri yang yang dipelajarinya tidak akan terbekas. Sedangkan kondisi panca indera seperti indera penglihatan dan indera pendengaran yang juga sangat mempen mempengar garuhi uhi kemamp kemampuan uan siswa siswa dalam dalam menyer menyerap ap inform informasi asi dan pengetahuan khususnya khususnya yang disajikan di kelas. Daya pendengaran dan penglihatan siswa yang rendah, umpamanya akan menyulitkan sensory register dalam item-item informasi yang bersifat echoic dan econic (gema dan citra) akibatnya akan terhambatnya proses informasi yang dilakukan oleh sistem memori siswa tersebut.
101
b.
Aspek psikologis, meliputi: intelegensia, sikap, bakat, minat, serta motivasi siswa. Intelegensia diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untu untukk mere mereak aksi si rang rangsa sang ngan an atau atau meny menyes esua uaik ikan an diri diri deng dengan an lingkungan dengan cara yang tepat. Sikap siswa adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang dan sebaga sebagainy inya, a, baik baik secara secara positi positiff maupun maupun negati negatif. f. Bakat Bakat siswa siswa adalah kemampuan potensial yang dmiliki seseorang untuk mencapai kebe keberh rhas asil ilan an pada pada masa asa yang ang akan akan data datang ng.. Mi Mina natt sisw siswaa yaitu aitu kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terh terhad adap ap sesu sesuat atu. u. Dan Dan moti motiva vasi si sisw siswaa iala ialahh kead keadaa aann inte intern rnal al organisme, baik manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu.
2) Fakt Faktor or eks ekste tern rnal al a.
Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, staf, teman sekelas, yang dapat mempengaru mempengaruhi hi semangat semangat belajar siswa. Sedangkan Sedangkan lingkungan lingkungan sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga di sekitar tempat tinggal siswa tersebut. Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar siswa adalah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri.
b.
Lingku Lin gkunga ngann non sosial sosial,, melipu meliputi: ti: gedung gedung sekola sekolah, h, letak letak sekola sekolah, h, keadaa keadaann rumah rumah siswa, siswa, alat-al alat-alat at belajar belajar siswa, siswa, keadaa keadaann cuaca cuaca dan
102
waktu belajar yang digunakan siswa, kesemua itu turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. 3)
Pendekatan Pendekatan belajar faktor-faktor faktor-faktor yang yang mempengaru mempengaruhi hi prestasi prestasi belajar tersebut.
B. Kine Kinerj rja a Gur Guru u 1. Peng Penger erti tian an Kin Kiner erja ja Gur Guru u
Kine Kinerj rjaa meru merupa paka kann terj terjem emah ahan an dari dari kata kata perf perfor orma manc ncee (Job (Job Performance Performance), ), secara etimologis etimologis performance performance berasal dari kata to perform perform yang berarti menampilkan atau melaksanakan, sedang kata performance berarti “The act of performing; execution”( Webster Super New School and Office Dictionary ), menurut Henry Bosley Woolf performance berarti “The execution of an action” (Webster New Collegiate Dictionary ) Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja atau performance berarti tindakan menampilkan atau melaksanakan suatu kegiatan, oleh karena karena itu perform performanc ancee sering sering juga juga diartik diartikan an penamp penampilan ilan kerja kerja atau atau prilaku kerja. Berikut ini akan dikemukakan beberapa definisi kinerja untuk lebih memberikan pemahaman akan maknanya. Tabel 2.1. Pendapat Para Pakar tentang pengertian kinerja No
1. 2. 3.
Pengertian kinerja
Performance diartikan sebagai hasil pekerjaan, atau pelaksanaan tugas pekerjaan pekerjaan kinerja adalah proses proses kerja dari seorang individu untuk mencapai hasil-hasil tertentu, Presta Prestasi si Kerja Kerja atau atau penamp penampila ilann kerja kerja (perfo (performa rmance nce)) diar diartika tikann
Pendapat
(Pariata Westra et al. 1977:246). Bateman (1992:32) Nanang Nanang Fattah Fattah (1999: (1999:19) 19)
103
4. 5.
6.
sebagai ungkapan kemampuan yang disasari oleh pengetahuan, sikap, dan ketrampilan dan motivasi dalam menghasilkan sesuatu, Performance is defined as the record of outcomes produced on a Bernardin dan Russel dalam specified job function or activity during a specific time period Ahmad S Ruky (2001:15) Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam A. Anwar Prabu melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang Mangkunegara (2001:67) diberikan kepadanya. basically, it (performance) means an outcome – a result. It is the end point of people, resources and certain environment being brought together, with intention of producing certain things, whether tangible product or less tangible service. To the extent Murray Ainsworth et.el that this interaction results in an outcome of the desired level and (2002:3) quality, at agreed cost levels, performance will be judged as satisfaktory, good, or excellent. To the extent that the outcome is disappointing, for whatever reason, reason, performance will will be judged as poor or deficient
Dari Dari bebe beberap rapaa peng pengert ertia iann kine kinerja rja di atas, atas, penu penuli liss dapa dapatt mena menari rik k kesi kesimp mpul ulan an bahw bahwaa kine kinerja rja meru merupa paka kann suat suatuu kema kemamp mpua uann kerja kerja atau atau prestasi kerja yang diperlihatkan oleh seorang pegawai untuk memperoleh hasil kerja yang optimal. Dengan demikian istilah kinerja mempunyai pengertian akan adanya suatu tindakan atau kegiatan yang ditampilkan oleh seseorang dalam melaksanakan aktivitas tertentu. Kinerja seseorang akan nampak pada situasi dan kondisi kerja sehari-hari. Seba Sebaga gaii suat suatuu orga organi nisa sasi si,, dala dalam m Seko Sekola lahh terd terdap apat at kerj kerjaa sama sama kelom kelompok pok orang orang (kepal (kepalaa sekola sekolah, h, guru, guru, Staf Staf dan siswa) siswa) yang yang secara secara bersama-sama ingin mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Semua komponen yang ada di sekolah merupakan bagian yang integral, artinya artinya walaupun walaupun dalam kegiatanny kegiatannyaa melakukan melakukan pekerjaan pekerjaan sesuai sesuai dengan dengan fung fungsi si masi masing ng-ma -masi sing ng tetap tetapii seca secara ra kese keselu luru ruha hann peke pekerja rjaan an merek merekaa diarahkan pada pencapaian tujuan organisasi sekolah. Sebagai salah satu
104
anggota Organisasi Sekolah, Tenaga pendidik/guru menduduki peran yang amat amat pent pentin ingg dala dalam m pros proses es pend pendid idik ikan an dan dan pemb pembel elaj ajar aran an dala dalam m mempersiap mempersiapkan kan peserta peserta didik untuk mencapai mencapai kompetensi kompetensi-komp -kompetens etensii yang telah ditetapkan Sebag ebagai aim mana ana diket iketah ahuui, Salah alah satu atu bidan idangg penti entinng dalam alam Admi Admini nist stra rasi si /M /Man anaj ajem emen en Pend Pendid idik ikan an adal adalah ah berk berkai aita tann
deng dengan an
Personil Personil/Sum /Sumberday berdayaa manusia manusia yang yang terlibat terlibat dalam proses proses pendidik pendidikan, an, baik itu Pendidik seperti guru maupun tenaga Kependidikan Kependidika n seperti tenaga Administratif. Intensitas dunia pendidikan berhubungan dengan manu manusi siaa dapa dapatt dipa dipand ndan angg seba sebaga gaii suat suatuu perb perbed edaa aann pent pentin ingg anta antara ra lembaga pendidikan/organisasi sekolah dengan organisasi lainnya, ini sejalan dengan pernyataan Sergiovanni, et.al yang menyatakan bahwa: ”Perhaps the most critical difference between the school and most other organization is the human intensity that characterize its work. School are human organization in the sense that their products are human and their processes require the sosializing of humans” 5 ini menunjukan bahwa masalah sumber daya manusia menjadi hal yang sangat sangat domi dominan nan dalam dalam proses proses pendid pendidika ikan/p n/pemb embela elajar jaran, an, hal ini juga juga berarti bahwa mengelola sumberdaya manusia merupakan bidang yang sangat penting dalam melaksanakan proses pendidikan/pembelajaran di sekolah, dan diantara SDM tersebut yang paling berhubungan langsung dengan dengan kegiat kegiatan an pendid pendidika ikan/p n/pemb embela elajara jarann adalah adalah Guru, Guru, sehing sehingga ga bagaimana kualitas kinerja Pendidik/Guru Pendidik/Gur u dalam proses pembelajaran pembelaj aran 5
Sergiovani, et al, Supervision a Redefinition (Mc Graw Hill, London 1987), hal. 134
105
akan akan memb memberi erika kann damp dampak ak yang yang sang sangat at besa besarr bagi bagi kual kualit itas as hasi hasill pembelajaran, pembelaj aran, yang pada akhirnya akan menentukan pada kualitas lulusannya Keberhasilan kinerja ditentukan dengan pekerjaan dan kemampuan seseoran seseorangg pada bidang bidang tersebut. tersebut. Keberhasi Keberhasilan lan juga berkaitan berkaitan dengan dengan kepuas kepuasan an kerja kerja seseor seseorang ang.. 6 Seor Seoran angg guru guru mau mener enerim imaa sebu sebuah ah pekerjaan pekerja an sebagai pendidik, jika ia mempersiapkan mempersia pkan diri dengan kemamp kemampuan uan untuk untuk melak melaksan sanaka akann tugas tugas terseb tersebut ut sesuai sesuai dengan dengan yang yang dituntut dituntut oleh organisas organisasii (sekolah (sekolah). ). Dan dalam menjalankan menjalankan perannya perannya sebagai pendidik, kualitas kinerja mereka merupakan suatu kontribusi penting yang akan menentukan bagi keberhasilan keberhasi lan proses pendidikan di Sekolah. Oleh karena itu perhatian pada pengembangan kinerja guru untu untukk teru teruss menin eningk gkat at dan dan diti diting ngka katk tkan an menj menjad adii hal hal yang ang amat amat mendesak mendesak,, apalagi apalagi apabila apabila memperhati memperhatikan kan tuntutan tuntutan masyarakat masyarakat yang yang terus meningkat berkaitan dengan kualitas pendidikan, dan hal ini tentu saja akan berimplikasi pada makin perlunya peningkatan kualitas kinerja guru. Pada hakikatnya kinerja guru adalah prilaku yang dihasilkan seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dan pengajar ketika meng mengaj ajar ar di depa depann kela kelas, s, sesu sesuai ai deng dengan an krit kriter eria ia tert terten entu tu.. Kine Kinerja rja seseorang Guru akan nampak nampak pada situasi dan kondisi kondisi kerja sehari-hari. 6
Mangkunegara, A.A.A AnwarPrabu, ManajemenSumberDayaManusia, (Bandung: PT RosdaKarya, 2000). Halm. 67
106
Kinerja dapat dilihat dalam aspek kegiatan dalam menjalankan tugas dan cara/kualitas dalam melaksanakan kegiatan/tugas tersebut. Deng Dengan an pem pemaham ahaman an meng mengen enai ai kons konsep ep kine kinerj rjaa seba sebaga gaim iman anaa dikem dikemuka ukakan kan di atas, atas, maka maka akan akan nampak nampak jelas jelas apa yang yang dimaks dimaksud ud dengan kinerja guru. Kinerja guru pada dasarnya merupakan kegiatan guru guru dalam dalam melaks melaksana anakan kan tugas tugas dan kewajib kewajibann annya ya sebaga sebagaii seoran seorangg pengajar dan pendidik di sekolah yang dapat menggambarkan menggambarka n mengenai prestasi kerjanya dalam melaksanakan melaksanaka n semua itu, dan hal ini jelas bahwa pekerjaan pekerja an sebagai se bagai guru tidak t idak bisa dilakukan oleh sembarang s embarang orang, tanpa memiliki keahlian dan kwalifikasi tertentu sebagai guru. Kinerja Guru dalam melaksanakan peran dan tugasnya di sekolah khususnya dalam proses pembelajaran pembelaj aran
dalam
konteks sekarang
ini memerlukan memerluka n
pengembangan dan perubahan perubaha n kearah keara h yang lebih lebi h inovatif, inovatif , kinerja kinerj a inovatif inovati f guru menjadi hal yang penting bagi berhasilnya implementasi inovasi pendidikan
dalam
rangka
meningkatkan meningkatka n
kualitas
pendidikan/pembelaja pendidikan/pe mbelajaran. ran. Kinerja inovatif seorang guru dalam upaya mencapai proses belajar mengajar mengajar yang efektif dan fungsiona fungsionall bagi kehidupan kehidupan seorang siswa jelas perlu terus dikembangkan. Sehubungan dengan hal tersebut perlu dikaji berbagai faktor yang mungkin turut mempengaruhi kinerja seorang guru. Perlun Perlunya ya kinerja kinerja inovat inovatif if guru guru menjad menjadii semaki semakinn pentin pentingg tidak tidak hanya hanya berkaitan dengan berbagai kebijakan pembaharuan pendidikan yang
107
berasal dari atas (top-down), namun yang lebih penting adalah tumbuh dan berkembangnya krativitas guru dan menerapkannya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran guna meningkatkan kualitas pendidikan. Disamping itu tuntutan perubahan menjadikan peran guru dituntut kreatif inovatif, dimana dalam konteks globalisasi dewasa ini diperlukan output pendidikan yang yang kreati kreatif-in f-inova ovatif tif sebaga sebagaii kemamp kemampuan uan utama utama yang yang pentin pentingg dalam dalam menghadapi persaingan yang makin ketat, dan untuk itu diperlukan suatu pembelajaran/pengajaran yang kreatif-inovatif. Menurut pendapat Wayne Morris : “Creati “Creative ve teachi teaching ng may be define definedd in two ways: ways: firstly firstly,, teachi teaching ng creatively and secondly, teaching for creativity. Teaching creatively might be described as teachers using imaginative approaches to make learning learning more interesting, interesting, engaging, engaging, exciting and effective. effective. Teaching Teaching for creativity might best be described as using forms of teaching that are intended to develop students own creative thinking and behaviour. However it would be fair to say that teaching for creativity must involv involvee creativ creativee teachin teaching. g. Teache Teachers rs cannot cannot develo developp the creati creative ve abil abilit itie iess of thei theirr stud tudents ents if thei theirr own crea creati tivve abil abilit itie iess are are 7 undiscovered or suppressed”. Untuk menghasilkan output/lulusan yang kreatif diperlukan pengajaran yang ang krea kreati tif. f. Oleh Oleh kare karena na itu itu kine kinerj rjaa krea kreati tif/ f/in inov ovat atif if guru guru dala dalam m mela melaks ksana anaka kann tuga tugasn snyya jelas jelas akan akan turu turutt mene menent ntuk ukan an kebe keberh rhas asila ilann pelaksanaan setiap program pendidikan/pembelajaran, terlebih lagi dalam situasi perubahan yang sangat cepat, di samping kepemimpinan Kepala Sek Sekolah olah jug juga motiva tivassi dari dari guru uru send endiri iri dala dalam m melak elakssanak anakan an kewajibanny kewajibannya. a. Kepemimpin Kepemimpinan an Kepala Sekolah Sekolah mutlak diperlukan diperlukan dalam 7
Morris, Wayne (2006) Creativity, Its Place in Education, www.jpb.com (3 juli 2007)
108
memimpin organisasi bekerja, karena sikap kepemimpinan kepala Sekolah dapat mempengaruhi kinerja guru. Pada akhirnya kelak kinerja guru dapat diting ditingkat katkan kan dan pencap pencapaia aiann tujuan tujuan pendid pendidika ikann dapat dapat dengan dengan mudah mudah terlaksana, serta terwujudnya manusia cerdas komprehensif dan kompetitif akan akan dapa dapatt bena benarr-be bena narr terw terwuj ujud ud seba sebaga gaii hasi hasill dari dari suat suatuu pros proses es pendidikan/pembelajaran. Prestasi Prestasi bukan bukan berarti berarti banyakny banyaknyaa kejuaraan kejuaraan yang yang diperoleh diperoleh guru, guru, tetapi suatu keberhasilan yang salah satunya Nampak dari suatu proses belajar-mengaj belajar -mengajar. ar. Untuk mencapai kinerja maksimal, guru harus berusaha mengembangkan seluruh kompetensi yang dimilikinya dim ilikinya dan juga manfaatkan serta ciptakan situasi yang ada di lingkungan sekolah sesuai aturan yang berlaku. Kemud Kemudian ian Anwar Anwar Prabu Prabu Mangk Mangkun unega egara ra mendef mendefini inisik sikan an kinerja kinerja (prestasikerja) sebagai “hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh orang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan. Upaya aya
untu untukk
memp emperba erbaik ikii
secar ecaraa
teru teruss
mener eneruus
kual kualiitas tas
pembelajaran pembelaj aran perlu menjadi suatu sikap profesional profesiona l sebagai s ebagai pendidik, ini berarti bahwa upaya untuk mengembangkan hal-hal yang inovatif mesti menjadi konsern guru dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan demikian, demikian, kreativitas dan kinerja inovatif menjadi amat penting, penting, terlebih lagi dalam konteks globalisasi dewasa ini yang penunh dengan
109
persaingan persainga n dalam berbagai bidang kehidupan, sehingga Kinerja inovatif termasuk bagi guru perlu terus di dorong dan dikembangkan, dikembangkan, terlebih lagi bila mengingat menging at berbagai ber bagai tuntutan tunt utan perubahan per ubahan yang makin meningkat. mening kat. Mengen Mengenai ai kinerja kinerja inovat inovatif if maka maka yang yang dimaks dimaksud ud kinerja kinerja inovat inovatif if (Innovative
Performance) ce)
guru
a da l a h
kinerja
yang
da l a m
melaksanakannya disertai dengan penerapan hal-hal baru dalam upaya meningkat meningkatkan kan kualitas kualitas pendidik pendidikan, an, ciri kinerja kinerja atau tugas-tug tugas-tugas as yang yang harus dikerjakan menggambarkan ciri/feature atau kegiatan kinerja yang harus dilaksanakan oleh guru, sedangkan inovatif merupakan sifat yang menggambarkan kualitas bagaimana guru melaksanakan tugas dengan inovatif atau dengan memanfaatkan serta mengaplikasikan hal-hal baru, baik berupa ide, metode, maupun produk baru dalam melaksanakan melaksanak an pekerjaan pekerja an guna meningkatkan menin gkatkan kualitas ku alitas pendidikan/p p endidikan/pembelaj embelajaran. aran. Dengan Dengan pemaha pemahaman man sepert sepertii itu, itu, maka maka kinerja kinerja guru guru merup merupaka akann kinerja yang menerapkan hal-hal baru dalam meksanakan peran dan tuga tugass yang ang diem diemba bann oleh oleh guru guru ters terseb ebut ut,, oleh oleh kare karena na itu, itu, maka maka pemahaman kinerja inovatif guru perlu dilihat dalam konteks pelaksanaan pelaksanaa n tugas dan kewajiban kewaji ban yang harus dilaksanakan dilaksanaka n guru sebagai pendidik dalam rangka pembinaan peserta didik untuk tercapainya tercapai nya institusi pendidikan.
110
2. Kr Krit iter eria ia Kin Kiner erja ja Gur Guru u
Keberhasilan guru bisa dilihat apabila kriteria-kriteria yang ada telah mencapai mencapai secara secara keseluru keseluruhan. han. Kemampuan Kemampuan yang yang harus harus dimiliki dimiliki guru telah disebutkan dalam Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005 tentangStandar Nasional PendidikanPasal PendidikanPasal 28 ayat 3 yang berbunyi: Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi: a. Komp Kompet eten ensi si peda pedago gogi gik k Kemamp Kemampuan uan menge mengelo lola la pembel pembelajar ajaran an yang yang melipu meliputi ti pemaha pemahaman man terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, eval evalua uasi si hasi hasill bela belajar jar dan dan peng pengem emba bang ngan an pese pesert rtaa didi didikk untu untuk k mengatualisasi berbagai potensi yang dimilikinya. dimilikinya. 8 Kompetensi pedagogic ini berkaitan dengan kemampuan guru dalam proses belajar mengajar yakni persiapan persiapa n mengajar yang mencakupi meranc merancang ang dan melaks melaksana anakan kan scenar scenario io pembel pembelaja ajaran ran,, memili memilihh metode, media serta alat evaluasi bagi anak didik hingga tercapai tuju tujuan an pen pendidik idikan an bai baik dalam alam ran ranah kogniti nitif, f, afek fektif dan psikomotorik. b. Kompetensi kepribadian kepribadia n Kepribadian yang meliputi kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik 8
PeraturanPemerintah RI No. 19 Tahun 2005 TentangStandarNasionalPendidikan TentangStandarNasion alPendidikan (Jakarta: CV Eko Jaya, Jaya, 2005). Halm. 73
111
dan berakh berakhlak lak mulia mulia.. Menuru Menurutt Moh. Moh. Uzer Uzer Usman Usman,, kemamp kemampuan uan kepribadian guru meliputi hal-hal berikut: 1) Mengem Mengemban bangka gkann kepri kepribad badian ian 2) Berint Berintera eraks ksii dan berkom berkomun unika ikasi si 3) Melaksanak Melaksanakan an bimbi bimbingan ngan dan penyuluh penyuluhan an 4) Melaks Melaksana anakan kan admini administr strasi asi sekola sekolahh 5)
Melaksanakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran 9
c. Komp Kompet eten ensi si prof profes essi sion onal al Pekerjaan guru merupakan suatu profesi yang tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Profesi adalah pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus dan biasanya dibuktikan dengan sertifikasi dalam bentuk ijazah. Profesi guru ini memiliki prinsip yang dijelaskan dijela skan dalam dalam Undang Undang-un -undan dangg Guru Guru dan Dosen Dosen Nomor Nomor 14 Tahun Tahun 2005 2005 sebagai berikut: 1) Memiliki Memiliki bakat, bakat, minat, minat, pangg panggilan ilan jiwa jiwa dan idealisme idealisme 2) Memi Memili liki ki komi komitm tmen en untu untukk meni mening ngka katk tkan an mutu mutu pend pendid idik ikan an,, keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia 3) Memili Memiliki ki kualif kualifika ikasia siakk ademi ademikk dan latar belaka belakang ng pendid pendidika ikann sesuai dengan bidang tugas 4) Memiliki Memiliki kompeten kompetensi si yang diperluk diperlukan an sesuai sesuai dengan bidang bidang tugas tugas 5) Memiliki Memiliki tanggung tanggung jawab jawab atas pelaksanaa pelaksanaann tugas keprofes keprofesiona ionalan lan 9
Moh.UzerUsman, Menjadi Guru Profesional.(Bandung: Profesional.(Bandung: PT. RemajaRosdaKarya RemajaRosdaKarya,, 2003). Halm. 16
112
6) Memperoleh Memperoleh pengh penghasila asilann yang ditentu ditentukan kan dengan dengan prestasi prestasi kerja kerja 7) Memili Memiliki ki kesemp kesempata atann untuk untuk mengem mengemban bangka gkann keprof keprofesi esion onala alann secara berkelanjutan dengan sepanjang hayat 8) Memi Memili liki ki jami jamina nann perl perlin indu dung ngan an hoku hokum m dala dalam m mela melaks ksan anak akan an tugas keprofesionalan 9)
Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan yang mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru10
d. Komp Kompet eten ensi si soci social al Kom Kompete petens nsii socia ociall berk berkai aita tann deng dengan an kema kemamp mpua uann diri diri dala dalam m menghadapi orang lain. Dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 tahu tahunn 2005 2005 tent tentan angg Stan Standa darr Nasi Nasion onal al Pend Pendid idik ikan an dije dijela lask skan an kompen kompenten tensi si sosia sosiall adalah adalah kemamp kemampuan uan pedidi pedidikk sebaga sebagaii bagian bagian masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, kependidikan , orang tua peserta pendidik dan masyarakat masyaraka t sekitar. sekita r.
3. Faktor-f Faktor-fakto aktorr yang yang Mempe Mempengar ngaruhi uhi Kiner Kinerja ja
Menurut Anwar Prabu Mangkunegara, faktor yang mempengaruhi kinerj kinerjaa guru guru adalah adalah factor factor kemamp kemampuan uan (abili (ability) ty) dan factor factor motiv motivasi asi (motivation).11 10
Undang-undang RU No. 14 Tahun 2005, Tentang Guru danDosen…..halm. 6 Mangkunegara, A.A.A AnwarPrabu, ManajemenSumberDayaManusia, (Bandung: PT RosdaKarya, 2000). Halm. 67
11
113
Adapun factor yang mendukung kinerja guru dapat digolongkan kedalam dua macam yaitu: a. Faktor Faktor dari dari dalam dalam sendir sendirii (inter (intern) n) Di antara factor intern dari dalam diri sendiri adalah: 1) Kecer ecerddasan asan Kecerd Kecerdasa asann memeg memegang ang perana peranann pentin pentingg dalam dalam keberh keberhasi asilan lan pelaksanaan pelaksanaa n tugas-tugas. tugas-tugas . Semakin rumit dan banyak tugas yang diemban semakin tinggi kecerdasan yang diperlukan. 2) Ketram Ketrampil pilan an dan kecaka kecakapan pan Ketr Ketram ampi pila lann dan dan keca kecaka kapa pann oran orangg berb berbed edaa-be beda da.. Hal Hal ini ini dikare dikarenak nakan an adany adanyaa perbed perbedaan aan dari dari berbag berbagai ai pengal pengalama amann dan latihan. 3) Bakat Penyesuaian antara bakat dan pilihan pekerjaan dapat menjadikan seseorang bekerja dengan pilihan dan keahliannya. keahliannya. 4) Kema Kemamp mpua uann dan dan min minat at Kemampuan yang disertai minat yang tinggi dapat menunjang pekerjaan pekerjaa n yang telah te lah ditekuni ditek uni 5) Motif Motif Motif yang yang dimiliki dimiliki dapat dapat mendoron mendorongg meningkat meningkatkann kannya ya kerja seseorang 6) Kesehatan
114
Kesehatan dapat membantu proses bekerja seseorang 7) Kepri epribbadi adian Seseorang yang mempunyai kepribadian kuat dan integral tinggi kemu kemung ngki kina nann tida tidakk akan akan bany banyak ak meng mengal alam amii kesu kesuli lita tann dan dan menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja dan interaksi dengan rekan kerja akan meningkatkan kerjanya 8) Cita-ci Cita-cita ta dan dan tujuan tujuan dala dalam m bekerja bekerja 9) Jika Jika pekerj pekerjaan aan yang yang diemb diemban an seseor seseorang ang sesuai sesuai dengan dengan cita-ci cita-cita ta maka tujuan yang hendak dicapai dapat terlaksana b. Faktor dari da ri luar diri sendiri sendir i (ekstern) (ekste rn) 1) Ling Lingku kung ngan an kelu keluar arga ga 2) Ling Lingku kung ngan an kerja kerja 3) Komunik Komunikasi asi dengan dengan kepala kepala sekol sekolah ah yang yang efektif efektif 4)
Sarana Sarana dan prasar prasarana ana yang yang memada memadaii memban membantu tu guru guru dalam dalam menin eningk gkat atka kann kine kinerj rjan anyya
teru teruta tama ma kine kinerj rjaa dala dalam m pros proses es
mengajar.12
C. Kep Kepemi emimpi mpinan nan Ke Kepal pala a Sekol Sekolah ah
Dalam Dalam suatu suatu organi organisas sasi,i, pemimp pemimpin in adalah adalah suatu suatu unsur unsur terpen terpentin ting, g, karena karena seoran seorangg pemimp pemimpin in memilik memilikii daya daya kemamp kemampuan uan mempen mempengar garuhi uhi dan menggerakkan manusia lainnya dalam rangka pengelolaan organisasi. Oleh 12
Kartono Kartini, MenyiapkandanMemadukanKarier, (Jakarta: CV. Rajawali, 1985). Halm. 22
115
sebab itu, kemampuan memimpin secara efektif merupakan kunci utama untuk menjadi seorang manajer yang efektif. Menurut Menurut Hasibuanda Hasibuandalam lam bukunya bukunya “ Manajemen sumber Daya Manusia”, yang dikutip oleh Lusia Kurniawati, menjelaskan definisi pemimpin dan kepemimpinan, sebagai berikut: Pemi Pemim mpin, pin, adal adalah ah sese seseor oran angg yang ang mempe emperg rgun unak akan an wewe wewena nang ng dan dan kepemi kepemimpi mpinan nanny nya, a, mengara mengarahka hkann bawaha bawahann untuk untuk menger mengerjak jakan an sebagi sebagian an pekerjaannya dalam mencapai tujuan organisasi. Kepe Kepemi mimp mpin inan an,, adal adalah ah cara cara seor seoran angg pemi pemimp mpin in memp mempen engar garuh uhii perilaku bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan demikian jelas ada perbedaan antar pemimpin dan kepemimpinan. Pemimpin adalah orang yang melakukan proses dalam memimpin sedangkan kepemimpinan adalah proses yang terjadi pada saat memimpin tersebut. Ada beberapa pendapat mengenai arti kepemimpinan D.E. Macfarland (1978), mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses di mana pimpinan dilukiskan akan memberi perintah atau pengaruh, bimbingan atau proses mempengaruhi pekerjaan orang lain dalam memilih dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. J.M. Pfifner (1980) mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah seni mengoordinasi dan memberi arah kepada individu atau kelompok untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan Oteng Sutis Sutisna na,,
meng mengem emuk ukak akan an bahw bahwaa kepe kepemi mimp mpin inan an adal adalah ah kema kemamp mpua uann
116
mengam mengambil bil inisia inisiatif tif dalam dalam situas situasii sosial sosial untuk untuk mencipt menciptaka akann bentuk bentuk dan prosedur baru, merancang dan mengatur perbuatan, dan dengan berbuat begitu membangkitkan kerja sama ke arah tecapainya tujuan.13 Menurut Koontz, O’Donnel dan Weicrich, di dalam bukunya yang berjudul Management , kepemimpinan secara umum merupakan pengaruh, seni atau proses mempengaruhi orang lain, sehingga mereka dengan penuh kemauan berusaha ke arah tercapainya tujuan organisasi. organisasi .14 Jadi Jadi dapat dapat disimp disimpulk ulkan an bahwa bahwa kepemi kepemimpi mpinan nan adalah adalah kemamp kemampuan uan seseor seseorang ang untuk untuk mempen mempengaru garuhi hi dan mengge menggerak rakkan kan bawaha bawahanny nnyaa untuk untuk melakukan kerja sama melakukan berbagai kegiatan dalam rangka mencapai tujuan yang ingin dicapai. Seme Sement ntara ara itu, itu, G.R. G.R. Terry Terry dala dalam m buku bukuny nyaa “ Principles of Management ” mengemukakan 8 (delapan) buah teori kepemimpinan sebagai berikut: 15 Teori Otokratis Kepe Kepemi mimp mpin inan an menu menuru rutt teor teorii ini ini dida didasa sark rkan an atas atas peri perint ntah ah-p -peri erint ntah ah,, pemaksaan dan tindakan yang agak arbitrer dalam hubungan antara pemimpin dengan pihak bawahan. Pemimpin otokratis menggunakan perintah-perintah yang biasanya diperkuat oleh adanya sanksi-sanksi di antara mana, disiplin adalah faktor terpenting. Teori Psikologis OtengSutisna, Administrasi Pendidikan,( Bandung: Angkasa 1983), halm. 120
13
14
Manajemen, (Jakarta: Erlangga1995). Halm. Koontz, Harlod, Donnell Cynlo, WeinrichHeinz , Manajemen 103 15
Winardi, KepemimpinandanMajemen, (Jakarta, RinekaCipta. 2000), halm. 6268
117
Pendekatan ini terhadap kepemimpinan menyatakan bahwa fungsi seorang pemimpin adalah mengembangkan sistem motivasi terbaik. Pemimpin merangsang bawahannya untuk bekerja ke arah pencapaian sasaran-sasaran organisatoris maupun untuk memenuhi tujuan-tujuan pribadi mereka. Teori sosiologis Kepemi Kepemimpi mpinan nan terdiri terdiri dari dari usahausaha-usa usaha ha yang yang melanca melancarka rkann aktivi aktivitas tas para para pemimpin dan yang berusaha untuk menyelesaikan setiap konflik organi organisat satori oriss antar antar para para pengik pengikut. ut. UsahaUsaha-usa usaha ha untuk untuk mencap mencapai ai tujuan tujuan mempen mempengar garuhi uhi interak interaksi-i si-inte nterak raksi si antara antara para para pengik pengikut, ut, kadang kadang-kad -kadang ang hingga timbulnya konflik yang merusak di dalam atau dia antara kelompokkelo kelomp mpok ok.. Dalam Dalam situ situas asii ini, ini, pemi pemimp mpin in diha dihara rapk pkan an untu untukk meng mengam ambil bil tindakan-tin tindakan-tindakan dakan korektif, korektif, menjalankan menjalankan pengaruh pengaruh kepemimpina kepemimpinanny nnyaa dan mengembalikan harmoni dan usaha-usaha kooperatif antara para pengikutnya. Teori suportif Dalam teori ini, pihak pemimpin beranggapan bahwa para pengikutnya ingin berusaha sebaik-baiknya dan bahwa ia dapat memimpin dengan sebaiknya melalui tindakan membantu usaha-usaha mereka. Teori “ Lissez Faire” Berdas Berdasark arkan an teori teori ini, ini, seoran seorangg pemimp pemimpin in member memberika ikann kebeba kebebasan san seluas seluas-luasnya kepada para pengikutnya dalam hal menentukan aktivitas mereka. Pemimp Pemimpin in tidak tidak berpar berpartis tisipa ipasi, si, atau atau apabil apabilaa hal itu dilaku dilakukan kanny nyaa maka maka partisipasi tersebut hampir tidak berarti.
118
Teori prilaku pribadi Teori Teori ini menya menyataka takann bahwa bahwa seoran seorangg pemimp pemimpin in tidak tidak berkel berkelaku akuan an sama sama ataupun ataupun melaku melakukan kan tindak tindakanan-tin tindak dakan an identi identikk dalam dalam setiap setiap situas situasii yang yang dihadapi olehnya. Hingga tingkat tertentu ia bersifat fleksibel, karena ia beranggapan bahwa ia perlu mengambil langkah-langkah yang paling tepat untuk menghadapi suatu problem tertentu. Teori sosial/sifat Sifat-s Sifat-sifat ifat yang yang diangg dianggap ap harus harus dimili dimiliki ki oleh oleh seoran seorangg pemimp pemimpin in dapat dapat disebut: Intelegensi, inisiatif, energi atau rangsangan, kedewasaan emosional, persuasif, skill komu komuni nika kati tif, f, kepe keperc rcay ayaan aan pada pada diri diri send sendir iri,i, pers persep epti tif, f, kreativitas, partisipasi sosial. Teori situasi Teori Teori ini menera menerangk ngkan an kepemi kepemimpi mpinan nan menyat menyatakan akan bahwa bahwa harus harus terdapa terdapatt cukup banyak fleksibilitas dalam kepemimpinan untuk menyesuaikan diri dengan berbagai macam situasi. Sementara itu menurut Suko Susilo 16, perilaku kepemimpinan yang memi memilik likii kece kecend nderu erung ngan an orie orient ntas asii pada pada pela pelaks ksan anaa aann tuga tugass-tu tuga gass dan dan produktivitas kelompok melakukan melakukan sejumlah kegiatan yang antara lain: Initiating
Initiating atau memulai adalah kegiatan mengambil inisiatif untuk segera melakukan pergerakan pengerjaan tugas-tugas tertentu. 16
Susilo, Muhammad Joko. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Manajemen Pelaksanaan dan Kesiapan Sekolah Menyongsongnya . (Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 2007).Halm. 91-92
119
Regulating
Merupakan Merupakan perilaku perilaku pemimpin pemimpin dalam aktivitas aktivitas kepemimpin kepemimpinanny annyaa dengan dengan memb membua uatt atur aturan an yang yang jelas jelas untu untukk meng mengatu aturr arah arah dan dan lang langka kahh-la lang ngka kahh kegiatan di dalam kelompok. Informing
Kegiatan memberi informasi tentang data dan fakta-fakta serta pendapat pendapat kepada anggota kelompok kemudian meminta dari mereka informasi yang diperlukan. Suporting
Tindak Tin dakan an pemimp pemimpin in ini terkait terkait dengan dengan usaha usaha untuk untuk menerim menerimaa gagasa gagasan, n, pendapat dan usul dari anggota kelompok dan menyempurnakannya dengan menambah atau menguranginya untuk digunakan dalam rangka penyelesaian tugas bersama. Evaluating
Tindakan untuk melakukan penilaian-penilaian, juga menguji gagasan yang munc muncul ul sert sertaa cara cara kerja kerja yang yang diam diambil bil deng dengan an menu menunju njukk kkan an sejum sejumlah lah konsekuensi yang menyertainya. Summarizing
Kegiatan untuk mengumpulkan dan merumuskan gagasan, pendapat dan usul yang yang munc muncul ul,, meny menying ingka katt lalu lalu meny menyim impu pulka lkann seba sebaga gaii land landas asan an untu untuk k tindakan selanjutnya. Menurut Wahjosumidjo:
120
“Seko “Sekola lahh yang meru merupak pakan an orga organi nisa sasi si juga juga meme memerl rluk ukan an seor seoran angg pemimpin, dalam hal ini kepala sekolah, yang amat sangat berperan, baik dari pihak guru, murid, maupun warga sekolah lainnya. Kata ‘kep ‘kepal ala’ a’ dapa dapatt diar diarti tika kann ‘ket ‘ketua ua’’ atau atau ‘pem ‘pemim impi pin’ n’ dala dalam m suat suatuu organi organisas sasii atau sebuah sebuah lembag lembaga, a, sedang sedang ‘sekol ‘sekolah’ ah’ adalah adalah sebuah sebuah lembaga dimana menjadi tempat menerima dan memberi pelajaran.”17 Dengan Dengan demiki demikian an secara secara sederh sederhana ana kepala kepala sekola sekolahh dapat dapat didefi didefinis nisika ikann sebagai seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran. Menurut
Sudarwa rwan
Danim, im,
“da “dalam
menjal jalankan
fun fungsi
kepemimpinan, kepala sekolah setidaknya harus mempunya sifat-sifat sebagai berikut: 1) Bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa; 2) Memiliki intelegensi yang tinggi; 3) Memiliki fisik yang kuat; 4) Berpengetahuan luas; 5) Percaya diri; 6) Dapat menjadi anggota kelompok; 7) Adil dan bijaksana; 8) Tegas dan berinisiatif; 9) Berkapasitas membuat keputusan; 10) Memiliki kestabilan emosi; 11) Sehat jasmani dan rohani; 12) Bersikap prospektif.” 18 Hick juga mengemukakan pendapat , bahwa kepala sekolah adalah sebagai seorang pemimpin yang seharusnya dalam melakukan praktek seharihari hari selalu selalu berusa berusaha ha memper memperhat hatika ikann dan memprat mempratekk ekkan an delapa delapann fungsi fungsi (leaders leadership hip functio function n), yaitu aitu:: adil adil,, memb member erik ikan an suge sugest sti, i, mend menduk ukun ungg
17
Wahjosumidjo, KepeminpinanKepalaSekolah, (Jakarta, 2005. Rajawali Press), hal. 83 18 DanimSudarwan, MotivasiKepemimpinandanEfektifitasKelompok, (Jakarta, RinekaCipta. 2006). Halm. 205-206
121
terca tercapa pain inya ya tuju tujuan an orga organi nisa sasi si,, seba sebaga gaii katal katalis isato ator, r, menc mencip iptak takan an rasa rasa aman,sebagai wakil orang, sumber inspirasi, dan bersedia menghargai. menghargai .19 Menu Menuru rutt Suda Sudarw rwan an Dani Danim, m, “kem “kemam ampu puan an kepa kepala la seko sekola lahh dalam dalam menjalankan kepemimpinan menjadi persyaratan utama dalam manajemen sekola sekolah. h. Meski Meski begitu begitu,, sebaga sebagaii “manus “manusia ia biasa” biasa” perila perilaku ku kepala kepala sekola sekolahh dalam memimpin sekolahnya akan beragam karena faktor-faktor kontekstual, kondisi kelompok subjek yang dipimpin, dan faktor individual kepala sekolah itu sendiri. Bertolak dari perilaku pemimpin dalam sekelompok manusia organisasional, kita dapat mengelompokkan kepemimpinan seseorang dalam tipe-tipe tertentu yang masing-masing memiliki ciri-ciri tersendiri. Tipe-tipe kepemimpinan tersebut adalah: Pemimpin Otokratik Pemimpin Pemimpin otokratik otokratik berasumsi berasumsi bahwa maju mundurny mundurnyaa organisasi organisasi hanya tergantung pada dirinya. Dia bekerja sungguh-sungguh, belajar keras, tertib, dan tidak boleh dibantah. dibantah. Sikapnya Sikapnya senantiasa mau menang menang sendiri, sendiri, tertutup tertutup terhadap ide dari luar, dan hanya idenya yang dianggap akurat. Pemimpin Demokratis Pimp Pimpin inan an yang yang demo demokr krati atiss beru berusa saha ha lebi lebihh bany banyak ak meli melibat batka kann angg anggot otaa kelompok dalam memacu tujuan. Kepemimpinan ini dilandasi oleh anggapan bahwa hanya karena interaksi kelompok yang dinamis, tujuan organisasi akan terc tercap apai ai..
19
Inte Intera raks ksii
yang ang
Op cit. Wahjosumidjo.Halm. 106
din dinamis amis
dimak imaksu suddkan kan
bahwa ahwa
pim pimpinan inan
122
mendelegasikan tugas dan memberikan kepercayaan kepada yang dipimpin untuk mencapai tujuan yang bermutu secara kuantitatif. Pemimpin Permisif Pemimpin permisif tidak mempunyai pendirian yang kuat, sikapnya serba boleh, terlalu banyak mengambil muka dengan dalih untuk mengenakkan indivi individu du yang yang dihada dihadapin pinya ya.. Dia memberi memberikan kan kebeba kebebasan san kepada kepada manusi manusiaa organisasional. Bawahan tidak mempunyai pegangan yang jelas, informasi diterima simpang siur dan tidak konsisten. 20 Menurut Wahjosumidjo, kepemimpinan kepala sekolah adalah salah satu perwujudan kepemimpinan nasional , yaitu kepemimpinan Pancasila, satu potensi atau kekuatan yang mampu memberdayakan segala daya sumber masyarakat dan lingkungan yang dijiwai oleh sila-sila Pancasila mencapai tujuan nasional, dalam situasi tertentu.21 Oleh sebab itu, kepemimpinan kepala seko sekola lahh seba sebaga gaii salah salah satu satu pela pelaks ksan anaa aann kepe kepemi mimp mpina inann nasi nasion onal al yang bertujuan
mencerdaskan
kehidupan
bangsa,
harus
mencerminkan
diwu diwuju judk dkan anny nyaa kepe kepemi mim mpina pinann Panc Pancas asil ilaa yang ang memi memili liki ki wata watakk dan dan berbudiluhur Berdasarkan beberapa uraian tentang kepemimpinan sekolah di atas, maka maka kepa kepala la seko sekolah lah seba sebaga gaii pemi pemimp mpin in sebu sebuah ah lemb lembag agaa pend pendid idik ikan an hendak hendakny nyaa hendak hendakny nyaa memili memiliki ki jiwa jiwa kepemi kepemimpi mpinan nan yang yang baik baik dan dapat dapat dijadikan contoh bagi warga sekolah itu sendiri. Hal ini diharapkan agar di 20
Ibid, Danim Sudarwan, Halm. 212-214 Loc cit. Wahjosumidjo.Halm. 119-121
21
123
dalam sekolah tercipta hubungan yang baik antar guru, karyawan dan siswa. Para warga sekolah pun akan semangat dalam mengerjakan tugas-tugas untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai, termasuk para guru yang akan terus berusaha meningkatkan kinerja mereka.
D. Peng Penger erti tian an BO BOS S
Kebijakan pembangunan bidang pendidikan dalam kurun waktu 2004 - 2009 diprioritaskan padapeningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan dasar yang lebih berkualitas memalui Peningkatan Pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun dan pemberian akses yang lebih besar kepada kelompok masyarakat yang selama ini dirasakan kurang dapat menjangkau layanan pendidikan dasar. Kebijakan ini dilakukan dikarenakan bersamaan dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak beberapa tahun terakhir ini yang diik diikut utii deng dengan an kena kenaik ikan an harg hargaa kebu kebutu tuha hann baha bahann poko pokokk lain lainny nyaa yang yang berkorelasi negatif terhadap kemampuan daya beli masyarakat kurang mampu / miski miskin, n, sehing sehingga ga kondis kondisii semacam semacam ini akan akan dapat dapat mengha menghamba mbatt upaya upaya Penuntasan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun, hal ini juga diperparah diperparah dengan dengan bertambahny bertambahnyaa jumlah jumlah penduduk penduduk miskin. miskin. Sehingga Sehingga kedua permasalahan tersebut mempunyai dampak terhadap penduduk kurang mamp mampu/ u/mi misk skin in akan akan sema semaki kinn suli sulitt untu untukk dapa dapatt meme memenu nuhi hi kebu kebutu tuha hann hidupnya khususnya biaya pendidikan. Berangkat dari permasalahan tersebut di atas, Pemerintah telah mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan
124
merealokasi sebagian besar dananya ke empat program besar yang dirancang untuk mengurangi beban masyarakat, khususnya masyarakat miskin, akibat peningkatan harga BBM. Keempat program tersebut adalah untuk bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur perdesaan, dan bantuan langsung tunai. Salah satu program di bidang pendidikan yang mendapat alokasi anggaran cukup besar adalah Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Melalui program ini, pemerintah pusat memberikan dana ke sekolah-sekolah setingkat SD dan SMP yang bersedia memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan dalam persyaratan peserta program. Sekolah yang dicakup dalam program ini adalah SD/MI/ SD/MI/SDL SDLB/s B/sala alafiy fiyah ah seting setingkat kat SD dan SMP SMP/MT /MTS/S S/SMPL MPLB/s B/sala alafiy fiyah ah setingkat setingkat SMP, baik negeri maupun swasta. Program ini mulai dilaksanakan dilaksanakan pada Juli 2005 bersamaan dengan awal tahun ajaran 2005/2006. Secara konseptual Program BOS berbeda dengan program kompensasi pengurangan subsidi bahan bakar minyak (PKPS-BBM) bidang pendidikan sebelumnya. Sampai dengan tahun anggaran 2004/2005, PKPS-BBM bidang pendidikan untuk tingkat SD dan SMP diberikan dalam bentuk beasiswa bagi siswa miskin, yang dikenal dengan sebutan Bantuan Khusus Murid (BKM). Jumlah sisw siswaa misk miskin in yang mend mendap apat at BKM BKM dite diteta tapk pkan an oleh oleh peme pemerin rinta tahh pusa pusatt berdasarkan indeks kemiskinan. Program BOS mengadopsi pendekatan yang berbeda dengan BKM karena dana tidak diberikan kepada siswa miskin tetapi diberikan kepada sekolah dan dikelola oleh sekolah. Jumlah dana BOS yang
125
diberikan ke sekolah dihitung berdasarkan jumlah murid di masing-masing sekolah. Secara Secara umum umum progra program m BOS bertuj bertujuan uan untuk untuk mering meringank ankan an beban beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang bermutu.Secara khusus program BOS bertujuan untuk: 1.
membebaskan pungutan bagi seluruh siswa SD negeri dan SMP negeri terhadap biaya operasi sekolah, kecuali pada rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) dan sekolah bertaraf internasional(SBI).
2.
membeb membebask askan an pungut pungutan an seluru seluruhh siswa siswa miskin miskin dari dari seluru seluruhh pungu pungutan tan dalam bentuk apapun, baik di sekolah negeri maupun swasta.
3.
meringankan beban biaya operasi sekolah bagi siswa di sekolah swasta. Sasaran Sasaran program BOS adalah semua sekolah SD dan SMP, termasuk termasuk
SekolahMenengah Terbuka (SMPT) dan Tempat Kegiatan Belajar Mandiri (TKBM) yang diselenggarakan oleh masyarakat, baik negeri maupun swasta diseluruh provinsi di Indonesia. Program Kejar Paket A dan Paket B tidak term termas asuk uk sasa sasaran ran dari dari prog program ram BOS BOS ini. ini.be besa sarr biay biayaa satu satuan an BOS BOS yang yang diterim diterimaa oleh oleh sekola sekolahh termas termasuk uk untuk untuk BOS Buku, Buku, dihitu dihitung ng berdas berdasark arkan an jumlah siswa dengan ketentuan: 1. SD/SDLB: SD/SDLB: Rp Rp 580.000 580.000,-/sis ,-/siswa/tah wa/tahun un 2.
SMP/SMPLB/SMPT/SATAP: SMP/SMPLB/SMPT/SATA P: Rp 710.000,-/siswa/tahun
126
Tahun anggaran 2012, dana BOS akan diberikan selama 12 bulan untu untukk peri period odee Janu Januar arii samp sampai ai Dese Desemb mber er 2012 2012,, yait yaituu seme semest ster er 2 tahu tahunn pelajaran 2011/2012 dan semester 1 tahun pelajaran 2012/2013. Penyaluran dana dilakukan setiap periode 3 bulanan, yaitu periode Januari-Maret, AprilJuni, Juli-September dan Oktober-Desember. Menurut Peraturan Mendiknas nomor 69 Tahun 2009, standar biaya operasi nonpersonalia adalah standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi nonpersonalia selama 1 (satu) tahun sebagai bagian dari keselu keseluruh ruhan an dana dana pendid pendidika ikann agar agar satuan satuan pendid pendidika ikann dapat dapat melaku melakukan kan kegiatan pendidikan secara teratur dan berkelanjutan sesuai Standar Nasional Pendidikan. BOS adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah untu untukk peny penyedi ediaa aann pend pendan anaa aann biay biayaa oper operas asii nonp nonpers erson onali aliaa bagi bagi satu satuan an pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib waj ib belajar. Namun demikian, ada beberapa beberapa jenis pembiayaan pembiayaan investasi investasi dan personalia personalia yang diperbolehk diperbolehkan an dibiayai dengan dana BOS.
E. Kerangka Kerangka Pemiki Pemikiran ran dan dan Pengemban Pengembangan gan Model Model
Kerang Kerangka ka pemiki pemikiran ran yang yang mengga menggamba mbarkan rkan pengar pengaruh uh penggu penggunaa naann dana BOS, kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru terhadap prestasi siswa, sebagaimana diketahui bahwa penggunaan dana BOS, kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru merupakan elemen inti dari prestasi siswa; maka dikembangkan kerangka pemikiran teoritis dalam gambar berikut ini:
127
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian
Penggunaan Dana BOS danKepemimpinanKepala Sekolah (X1)
PrestasiSiswa (Y)
Kinerja Guru (X2)
F. Hipo Hipottesis sis
Dalam penelitian ini,hipotesis yang akan diuji adalah yang berkaitan H0 merupakan hipotesis hipotesis atas penelitian yang dilakukan. Adapun perumusan perumusan hipotesis atas pengujian yang dilakukan disini adalah sebagai berikut: - H1 : Pengg enggun unaa aand ndan anaa BOS dan Kepe Kepemi mim mpina pinann Kep Kepala ala Sek Sekolah olah berpengaruh positif terhadap kinerja guru - H2 : Peng Penggu guna naan an dana dana BOS BOS dan dan Kepe Kepem mimpi impina nann Kepa Kepala la Seko Sekola lahh berpengaruh positif terhadap Kinerja guru dan prestasi siswa siswa G.
Dime Dimens nsio iona nali lisa sasi si Vari Variab abel el
Proses Proses penent penentuan uan indica indicator tor atau dimens dimensii pada pada masing masing-ma -masin singg
128
variable pada bagian ini merupakan upaya pembentukan indikator dari sebuah vari variab able le yang ang akan akan dipa dipapa park rkan an.. Pemb Pemben entu tuka kann indi indika kato torr vari variab able le perlu perlu dilaku dilakukan kan guna guna memban membantu tu teknik teknik penguk pengukura urann dan member memberii kemuda kemudahan han pengamatan dalam mengumpulkan data di lapangan.
1.
Vari Variab abel el Peng Penggu guna naan an Dana Dana BOS BOS dan dan Ke Kepe pemi mimp mpin inan an Kepa Kepala la
Sekolah
Peng Penggu guna naan an dana dana BOS BOS dan dan Kepe Kepemi mimp mpin inan an kepa kepala la seko sekola lahh seca secara ra langsu langsung ng berhub berhubung ungan an dengan dengan proses proses perenc perencana anaan, an, pembiay pembiayaan aan dan pertanggung jawaban yang akan mempengaruhi kinerja guru diukur melal elalui ui tiga tiga vari variab able le,, yaitu aitu:: 1) Pere Perenncan canaan aan ,
2)
Pem Pembiay iayaan, aan,
3)
Pertanggungjawaban.
Gambar 2.2 Variabel Penggunaan Dana BOS dan Kepemimpinan Kepala Sekolah
Penggunaan Dana BOS dan Kepemimpinan Kepala Sekolah
Perencanaan
Pertanggungjawaban Pembiayaan
2. Vari Variab abel el Kine Kinerj rja a Gur Guru u
129
Variabel kinerja guru diukur melalui tiga indikator yaitu: 1) Kompetensi Pedago Pedagogik gik 2) Kompet Kompetens ensii Keprib Kepribadi adian an 3) Kompet Kompetens ensii Profesi Profesiona onall 4) KompetensiSosial Gambar 2.3 Variabel Kinerja Guru
Kompetensi Pedagogik
Kinerja Guru
Kompetensi Sosial
Kompetensi Profesional
Kompetensi Kepribadian 3. Vari Variab abel el Pre Prest stas asii Sisw Siswa a
Variabel prestasi siswa diukur dari tiga indikator, yaitu : 1) Kognitif, 2) Afektif, 3) Psikomotorik Gambar 2.4 Variabel Prestasi Siswa
Prestasi Siswa
Kognitif
Psikomotorik
H. Definisi Definisi Opera Operasiona sionall Variab Variabel el
Afektif
Kemampuan
130
Tabel 2.2 Definisi Operasional Tabel No.
DefinisiVariabe l
Indikator
1. Pere erencanaan aan
1.
Penggunaan Dana BOS dan Kepemimpinan Kepala Sekolah
2. Pemb embiaya ayaan
3. Pert Pertan angg ggun ungj gjaw awab aban an 1. Komp Kompete etens nsii Peda Pedago gogi gik k
2.
Kinerja Gu Guru
2. Kompete etensi Kepribadian 3. Komp Kompete etens nsii Prof Profes esio iona nall 4. Komp Kompet eten ensi siSo Sosi sial al 1. Kognitif
3.
PrestasiSiswa
2. Afektif
3. Psiko ikomotor otorik ik BAB III METODE PENELITIAN
Pengukuran
1. Bent Bentuk uk peren perenca cana naan an penggunaan Dana BOS 2. Prose Prosess pembi pembiay ayaan aan terhadap kegiatan sekolah 3. Pela Pelapo pora rann dan dan pertanggungjawaban yang terbuka 1. Kema Kemamp mpua uann Pros Proses es pengajaran 2. Kepr Keprib ibad adia iann yang ang stabil dan baik 3. Komp Kompet eten ensi si seo seora rang ng guru 4. Kemampuan berinteraksi dan bersosial 1. Nila Nilaii pres presta tasi si sis siswa wa dalam satu semester 2. Peny Penyel eles esai aika kann masalah dalam proses pembelajaran 3. Kegi Kegiat atan an sis siswa wa dal dalam am melakukan aktifitas pembelajaran
131
A.
Pendekatan Penelitian
Permasalahan yang diangkat pada penelitian ini adalah permasalahan asosiatif, yaitu suatu pertanyaan peneliti yang bersifat menghubungkan dua variable atau lebih. Hubungan dalam penelitian adalah hubungan kausal, yaitu hubungan yang bersifat sebab akibat. Ada variable independent (variable yang mempengaruhi) dan variable dependent (dipengaruhi). Sesuai dengan judul penelitian “Pengaruh Penggunaan Dana Bos dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Dan Indeks Prestasi Siswa”, maka terdapat tiga variable yang diteliti yaitu variable independent (X1) Kebijakan Penggunaan Dana BOS dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, vari variab able le inde indepe pend nden entt (X2) (X2) Kine Kinerja rja Guru Guru,, dan dan vari variab able le depe depend nden entt (Y) PrestasiSiswa.
B.
Jenis dan Sumber Data
Penelitian Penelitian ini menggunak menggunakan an data yang dipeoleh melalui melalui responden, responden, dimana responden akan memberikan respon verbal atau respon tertulis sebagai tanggapan atas pernyataan yang diberikan. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Data Data Primer Primer,, adalah adalah data data mengen mengenai ai pendap pendapat at respon responden den tentan tentangg penggunaan dana BOS dan kepemimpinan kepala sekolah, kinerja guru dan prestasi siswa siswa yang diperoleh diperoleh secara langsung dari responden dengan
132
memberikan tanggapan atas pernyataan kuesioner. Dalam penelitian ini dibagikan langsung pada responden. 2.
Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung melalui perantara. Dalam penelitian ini, data sekunder yang dimaksud adalah data tingkat absensi guru dan siswa dan bank data siswa.
C.
Metode Pengumpulan data
Metode pengumpulan data padapenelitian ini adalah: a. Kuesioner Kuesioner Kuesioner adalah pengumpul pengumpulan an data yang dilakukan dilakukan dengan dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden dengan panduan kuesioner. Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan pertanyaan terbuka dan tertutup b. Observasi Observasi pengamatan secara langsung pada obyek penelitian c.
Studi Pustaka Studi Studi pustak pustakaa merupa merupakan kan metode metode pengum pengumpul pulan an data data yang yang dilaku dilakukan kan dengan dengan membaca membaca buku-b buku-buku uku,, literat literature, ure, jurnal jurnal-jur -jurnal nal,, referen referensi si yang yang berkaitan dengan penelitian ini.
D.
Metode Analisi Data
Sebelum melakukan analisis data, maka perlu dilakukan tahap-tahap teknik pengolahan data sebagai berikut:
133
1. Editing
Editing Editing merupakan merupakan proses pengecekan pengecekan dan penyesuain penyesuain yang diperoleh diperoleh terhadap data penelitian untuk memudahkan proses pemberian kode dan pemrosesan data dengan teknik statistik. 2. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberiantanda berupa angka pada jawaban dari kuesioner untuk kemudian dikelompokkan kedalam kategori yang sama. Tujuannya adalah menyederhanakan jawaban. 3. Scoring
Scoring Scoring yaitu menguba mengubahh data yang bersifat bersifat kualitatif kualitatif kedalam kedalam bentuk bentuk kuantitatif. Dalam penentuan skor ini digunakan skala likert dengan lima kategori penilaian, yaitu: a.
Skor 5 diberikan untuk jawaban sangat setuju
b.
Skor 4 diberikan untuk jawaban setuju
c.
Skor 3 diberikan untuk jawaban netral
d.
Skor 2 diberikan untuk jawaban tidak setuju
e.
Skor 1 diberikan untuk jawaban sangat tidak setuju
4. Tabulatin ting Tabulating Tabulating yaitu menyajikan menyajikan data-data yang diperoleh dalam tabel, sehingga diharapkan pembaca dapat melihat hasil penelitian dengan jelas. Setelah Setelah proses proses tabulating tabulating selesai dilakukan, dilakukan, kemudian diolah dengan dengan
134
program komputer SPSS 17. Adapun tahap-tahapan analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut. a.
Uji reliabilitas Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indicator darivariabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan dikatakan reliable atau handa ljika jawaban seseorang terhadap terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran Pengukuran reliabilitas reliabilitas dilakukan dilakukan dengan dengan cara cara
one shot atau
pengukuran sekali saja dengan alat bantu SPSS uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variable dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60
b.
Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, kedua variabel (bebas maupun terikat) mempunyai distribusi normal atau setidaknya mendekati normal. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambian keputusannya adalah (Ghozali, 2005): 1) Jika data data (titik) (titik) menyebar menyebar disekitar disekitar garis garis diagonald diagonaldan an mengikuti mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola
135
dist distri ribu busi si norm normal al,, maka maka model model regr regres esii meme memenu nuhi hi asum asumsi si normalitas. 2) Jika Jika data menyeba menyebarr jauh jauh dari diagona diagonall dan/at dan/atau au tidak mengik mengikuti uti arah garis diagonal atau garfik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regrsi tidak memenuhi asumsi normalitas. c.
Uji Asumsi Klasik 1)
Multikolinearitas Uji multikolinearitas adalah untuk menguji apakah pada model regr regres esii
dite ditem mukan kan
dany anya
kore korela lassi
anta antarr
varia ariabbel
beb bebas
(independen). Apabila terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya tidaknya multikolinearita multikolinearitass di dalam model regresi adalah sebagai berikut: i.
Nilai R² yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris empiris sangat sangat tinggi tinggi,, tetapi tetapi secara secara indivi individua duall variab variabelelvariabel bebas banyak yang tidak signifikan mempengaruhi mempengaruhi variabel terikat.
ii.
Meng Mengan anal alis isis is matri matrikk korel korelas asii vari variab abel el-va -varia riabe bell beba bebas. s. Apabila antar variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi
136
(umumnya diatas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas. iii.
Multikolin Multikolinearitas earitas dapat dilihat dilihat dari (1) nilai nilai tolerance tolerance dan lawa lawann nnya ya (2) (2) Vari Varian ance ce Infl Inflati ation on Fact Factor or
(VIF) (VIF).. kedu keduaa
ukuran ukuran ini menunj menunjukk ukkan an setiap setiap variab variabel el bebas bebas manaka manakahh yang yang dijelas dijelaskan kan oleh oleh variab variabel el bebas bebas lainny lainnya. a. Tol Tolera erance nce menguk mengukur ur variab variabilit ilitas as variab variabel el bebas bebas yang yang terpili terpilihy hyang ang tidak tidak dijelas dijelaskan kan oleh oleh variab variabel el bebas bebas lainny lainnya. a. Jadi, Jadi, nilai nilai tolerance tolerance yang rendah rendah sama dengan dengan nilai VIF yang yang tinggi tinggi (karen (karenaa VIF = 1/Toleran 1/Tolerance). ce). Nilai Nilai cut off yang yang umum umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Apabila di dalam model regresi tidak ditemukan asumsi deteksi sepe sepert rtii di atas atas,, maka maka mode modell regr regres esii yang ang digu diguna naka kann dala dalam m penelitian ini bebas dari multikolinearitas, dan demikian pula sebaliknya. 2) Hete Hetero roke keda dast stis isita itass Uji ini bertuju bertujuan an untuk untuk menguj mengujii apakah apakah dalam dalam sebuah sebuah model model regres regresii terja terjadi di keti ketida daks ksam amaan aan varia varians ns dari dari resi residu dual al,, dari dari satu satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari satu pengamatan pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut disebut homoskedastisitas
dan
jika
varians
berbeda,disebut
137
heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas.
Untuk
mendeteksi
ada
tidaknya
heterokedastisitas dapat digunakan metode grafik. Dasar analsisnya adalah: i. Apab Apabil ilaa terd terdap apat at pola pola terte tertent ntu, u, sepe sepert rtii titi titikk-ti titi tiky kyang ang ada memb memben entu tukk
pola pola
tert terten entu tu
(ber (berge gelo lomb mban ang, g,
mele meleba bar r
kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. ii. ii. Apab Apabil ilaa tida tidakk terd terdap apat at pola pola yang ang jela jelas, s, sert sertaa titi titikk-ti titi tik k menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3)
Analisis Regresi Linier Berganda Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variable variable bebas yaitu: penggunaa penggunaann dana bos serta kepemimpinan kepemimpinan kela kelapa pa seko sekola lahh (X1) (X1),, kine kinerja rja guru guru (X2) (X2),, terh terhad adap ap varia variabl blee terikatnya yaitu prestasi belajar siswa (Y). Persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut: Y = b1X1 + b2X2 Dimana: Y
= Variabel dependen (prestasi siswa)
b1, b2
= Koefisien garis regresi
138
X1, X2
=Vari ariabel independen (penggunaandana BOS dan kepemimpinan kepala sekolah, kinerja guru)
4)
Pengujian Hipotesis 1.
Uji Signifikansi Simultan ( Uji Statistik F ) Dalam penelitian ini, uji F digunakan digunakan untuk mengetahui mengetahui tingkat siginifikansi pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variable dependen. Dalam penelitian ini, hipotesis yang digunakan adalah: Ho
: Variabel-variabel bebas yaitu penggunaan dana BOS dan kepemimpinan kepala sekolah, kinerja guru tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variable terikatnya yaitu prestasi siswa.
Ha
: Variabel-variabel bebas yaitu penggunaan dana BOS dan kepemimpinan kepala sekolah, kinerja guru kerja mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variable terikatnya yaitu prestasi belajar siswa.
Dasar
pengambila pengambilann
keputusann keputusannya ya
adalah
dengan
menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu: a.
Apabila probabilitas signifikansi > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
139
b.
Apabila probabilitas signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
2. Koef Koefis isie ienn Determ Determin inas asii (R²) (R²) Koefisien determinasi merupakan besaran yang menunjukkan besarnya variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh oleh variab variable le indepe independe ndenny nnya. a. Dengan Dengan kata kata lain, lain, koefis koefisien ien determ determina inasi si ini diguna digunakan kan untuk untuk menguk mengukur ur seberap seberapaa jauh jauh vari variab abel el-v -var aria iabe bell
beba bebass
dala dalam m
mene menera rang ngka kann
vari variab abel el
terikat terikatny nya. a. Nilai Nilai koefis koefisien ien determ determina inasi si ditent ditentuka ukann dengan dengan nilai adjusted R square. 3. Uji t (uji (uji Hipot Hipotesi esiss Secara Secara Parsia Parsial) l) Hipote Hipotesis sis dalam dalam penelit penelitian ian ini diuji diuji kebena kebenaran ranny nyaa dengan dengan meng menggu guna naka kann uji uji pars parsia ial.l. Peng Penguji ujian an dilak dilakuk ukan an deng dengan an meliha melihatt taraf taraf signif signifika ikansi nsi (p-val (p-value) ue),, jika jika taraf taraf signif signifika ikansi nsi yang yang diha dihasi silk lkan an dari dari perh perhit itun unga gann di bawah bawah 0,05 0,05 maka maka hipote hipotesis sis diterim diterima, a, sebali sebalikny knyaa jika taraf taraf signif signifika ikansi nsi hasil hasil hitung lebih besar dari 0,05 maka hipotesis ditolak. i. Uji Hipo Hipote tesi siss 1 ( H1 H1 ) Perumusan hipotesis: Ho :
βi = 0 tidak ada peng engaruh positif antara
Peng Penggu guna naan an Dana Dana BOS BOS dan dan Kepe Kepemi mimp mpin inan an Kepa Kepala la Sekolah kinerja guru.
140
Ha : βi > 0 terdapat pengaruh pengaruh positif antara antara Penggunaan Dana BOS dan Kepemimpinan Kepala Sekolah kinerja guru. ii. ii. Uji Uji Hip Hipot otes esis is 2 ( H2 H2 ) Perumusan hipotesis: Ho : βi = 0 tidak tidak ada pengar pengaruh uh positi positiff antara antara kinerja kinerja guru dengan prestasi belajar. Ha : βi > 0 terdapat pengaruh pengaruh positif antara antara kinerja guru dengan prestasi belajar.
E. Tempa Tempatt dan Waktu Waktu Pen Peneli elitia tian n
Tempat
pelaksanaan
penelitian
ini
adalah
di ........................................Kecamatan ........................................Kecamatan Setu, Kota Tangerang, Selatan Selata n Provinsi Banten. Aktifitas penelitian ini secara keseluruhan dilaksanaknan selama tujuh bulan, sejak bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Juli 2012. Tabel 3.1 Jadwal Pelaksana Kegiatan Penelitian
No. 1. 2. 3. 4. 5.
Tahapan Waktu Pelaksanaan Jan’12 Feb’12 Mar’12 Aprl’12 Mei’12 Juni’12 Juli’12 Kegiatan Persiapan Observasi Dokumentasi Angket Konsultasi
141
F.
Populasi dan Sampling
Populasi Populasi adalah keseluruhan keseluruhan subyek subyek penelitian. penelitian.22 Dalam populasi populasi penelitian harus menentukan siapa dan apa yang akan dijadikan populasi dari penelitian ini adalah seluruh guru ................................... ......................................... ...... Sampel sebagai dari objek populasi dan jumlah lebih dari populasi. 23 Penentuan sampel perlu dilakukan dengan cara yang dapat dipertanggung jawabkan untuk mendapat data yang benar, sehingga kesimpulan yang diambil dapat dipercaya. a. Variab Variabel el Bebas Bebas / Indepe Independe ndent nt Variab Variabel el (X) (X) Yaitu Yaitu varia variabe bell yang yang memp mempen enga garu ruhi hi variab variabel el lain lain atau atau yang yang dise diseli lidi diki ki pengaruhn pengaruhnya. ya. Yang Yang menjadi menjadi variab variable le bebas dalam peneli penelitian tian ini adalah adalah:: 1.
Peng Penggu guna naan an Dana Dana BOS BOS dan dan Kepe Kepem mimpi impina nann Kep Kepal alaa Sek Sekol olah ah (X1) (X1)
2.
Kinerja Guru (X2)
b.
Variabel Variabel Terikat Terikat / Dependen Dependentt Variabel Variabel (Y) (Y)
Variab Variabel el terikat terikat adalah adalah gejala gejala atau unsur unsur variab variabel el yang yang dipeng dipengaru aruhi hi variabel lain. Yang menjadi variabel terikat dari penelitian ini adalah Prestasi Siswa.
G. Tek Teknik nik Pengu Pengumpu mpulan lan Data Data 22
Suharsimi Arikunto, Prosuder Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002). Halm. 108 23 Ibid. Halm. 109
142
Metode Metode pengum pengumpul pulan an data data yang yang diguna digunakan kan dalam dalam peneli penelitian tian ini adalah: a. Kuesioner Kuesioner Kuesioner adalah metode metode pengumpul pengumpulan an data yang dilakukan dilakukan dengan cara memberikan memberikan pertanyaan pertanyaan-pertany -pertanyaan aan kepada kepada responden responden dengan dengan panduan panduan kuesio kuesioner ner.. Kuesio Kuesioner ner dalam dalam peneli penelitia tiann ini menggu menggunak nakan an pertan pertanya yaan an terbuka dan tertutup.
b. Observasi Observ Observasi asi merupa merupakan kan metode metode peneli penelitian tian dimana dimana peneli peneliti ti melaku melakukan kan pengamatan secara langsung pada obyek obyek penelitian. c. Stud tudi Pustak stakaa Studi Studi pustak pustakaa merupa merupakan kan metode metode pengum pengumpul pulan an data data yang yang dilaku dilakukan kan dengan dengan membac membacaa buku-b buku-buk uku, u, literat literatur, ur, jurnal-j jurnal-jurn urnal, al, referen referensi si yang yang berkaitan dengan penelitian ini dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian
143
SD Negeri Muncul Muncul 3, salah satu lembaga pendidikan pendidikan dasar yang berlokasi di Jl. Lingkar Selatan Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten.Sekolah ini beroperasi sejak sej ak tahun 1984 dengan nomor SK/Ijin SK/Ijin Pendirian Pendirian dari Kanwil Kanwil No. 642.2/71 642.2/710-Pen 0-Pendas das
Tgl/Bln/Th Tgl/Bln/Thnn
20/6/1984. Responden dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah Dasar Negeri dan Guru-guru sejumlah 20 orang di ........................................Kota Tangerang Selatan. Adapun Adapun pendidikan pendidikan Responden Responden yang seringkali dipandang sebagai satu kondisi kondisi yang mencerminkan mencerminkan kemampuan kemampuan seseorang. seseorang. Di bawah ini adalah penyajian data responden berdasarkan pendidikan: pendidikan: Tabel 4.1 Pendidikan Responden
B.
Pendidikan
JumlahResponden
Persentase
S1
12
60.00%
D2
8
40.00%
Deskripsi Data Penelitian
1. Deskripsi Deskripsi Variabel Penggunaa Penggunaan n Dana BOS dan Kepe Kepemimpin mimpinan an
kepala sekolah
144
Variabel penggunaan dana BOS dan Kepemimpinan kepala sekolah pada penelitian ini diukur melalui 5 buah pertanyaan yang mempresentasikan indikator-indikator dari variable tersebut. Hasil tanggapan terhadap Penggu Penggunaa naann Dana Dana BOS dan Kepemi Kepemimpi mpinan nan kepala kepala sekola sekolahh dapat dapat dijelaskan pada tabel 4.2 berikut: Tabel 4.2 Tanggapan Responden Penggunaan Dana BOS dan Kepemimpinan kepala sekolah
No.
Pertanyaan
1
X1. 1
2
X1.2
3
X1.3
4
X1.4
5
X1.5
SS 2 10% 4 20% 5 25% 2 10% 3 15%
S 12 60% 9 45% 13 65% 11 55% 11 55%
Skor N 6 30% 6 30% 2 10% 6 30% 6 30%
TS 0 0% 1 5% 0 0% 1 5% 0 0%
STS 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%
Jumlah 20 100% 20 100% 20 100% 20 100% 20 100%
Tanggapan respoden sebagaimana pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju terhadap pertanyaan-pertanyaan
mengenai
Penggunaan
Dana
BOS
dan
Kepemimpina Kepemimpinann kepala sekolah sebagaimana sebagaimana yang dirasakan oleh diri responden diikuti oleh jawaban setuju.
145
Pada penyataan pertama ditunjukkan oleh responden bahwa pimpinan melibatkan semua guru ketika melakukan penyusunan rencana anggaran penggunaan dana BOS. Hasil ini ditunjukkan oleh 10% jawaban sangat setuju dan 60% jawaban setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin mereka dapat bertindak bijak atas kegiatan penyusunan rencana anggaran. Jika ada kesalahan atau menyimpang maka akan ada kesepakatan antara pimpinan dan guru. Berkaitan dengan pertanyaan kedua menunjukkan bahwa menurut para guru , kepala sekolah dapat memberikan perhatian lebih kepada prestasi atau kinerja guru. Hasil ini ditunjukkan oleh 45% jawaban setuju dan 20% jawaban sangat setuju. Hasil ini tak lepas dari kemampuan mengambil keputusan yang baik diperlukan agar para guru termotivasi untuk memberikan yang terbaik bagi kemajuan sekolah. Pada pertanyaan ketiga menunjukkan bahwa menurut para guru kepala sekolah melaksanakan pembiayan sesuai dengan aturan yang berlaku dan sesuai dengan kebutuhan sekolah. Hasil ini ditunjukkan oleh 25% jawaban sangat setuju dan 65% jawaban setuju. Perencanaan yang baik dan pembiayaan yang terarah dinilai akan memberikan kepercayaan kepada guru sehingga memotivasi guru dalam bekerja. Rasa percaya dan mentaati peraturanakan memberikan contoh tindak tanduk kepada para guru guru dan menjadi menjadikan kan semang semangat at para guru dan
akan akan melaksan melaksanaka akann
pekerjaan serta tugas sebagai pendidik yang lebih bertanggung bertanggung jawab.
146
Pada item pertanyaan keempat menunjukkan bahwa menurut guru kepala sekolah dalam penggunaan dana BOS memberikan perhatian juga terhadap kebutuhan siswa dan sekolah. Hasil ini ditunjukkan oleh 10% jawaban sangat setuju dan 55% jawaban setuju, Perhatian akan kebutuhan siswa siswa dan sekolah yang diberikan akan membantu para guru dalam memperoleh memperoleh kepuasan atas apa yang dikerjakan dikerjakan dari tugas sebagai pendidik. Pada item pertanyaan kelima menunjukkan bahwa menurut guru kepala sekolah dalam penggunaan dana BOS melaksanakan pelaporan penggunaan dana BOS serta kebijakan pimpinan dibuka secara umum, tanpa ada yang ditutupi. Hasil ini ditunjukkan oleh 15% jawaban sangat setuju setuju dan 55% jawaban jawaban setuju. Pelaporan Pelaporan penggun penggunaan aan dana BOS serta kebijakan pimpinan yang dibuka secara umum, tanpa ada yang ditutupi akan akan meni menimb mbul ulka kann rasa rasa kepe keperca rcayyaan deng dengan an kebi kebijak jakan an yang ang telah telah dilakukan oleh kepala sekolah.
2. Deskripsi Variabel Kinerja Guru
Variabel Variabel Kinerja Guru pada penelitian penelitian ini diukur diukur melalui melalui 5 buah pertanyaan yang mempresentasikan indikator-indikator dari variable tersebut. tersebut. Hasil tanggapan tanggapan terhadap Kinerja Guru dapat dijelaskan dijelaskan pada tabel 4.3 berikut: Tabel 4.3
147
Tanggapan Responden Kinerja Guru
No.
Pertanyaan
1
X2. 1
2
X2.2
3
X2.3
4
X2.4
5
X2.5
SS 0 0% 2 10% 3 15% 2 10% 2 10%
S 13 65% 11 55% 14 70% 11 55% 16 80%
Skor N 6 30% 6 30% 2 10% 6 30% 2 10%
TS 1 5% 1 5% 1 5% 1 5% 0 0%
STS 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%
Jumlah 20 100% 20 100% 20 100% 20 100% 20 100%
Tanggapan respoden sebagaimana pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju terhadap variabel kinerja guru. Hal ini menunjukkan adanya penilaian terhadap kinerja yang tinggi yang dimiliki guru ......................................... ......................................... Berdasarkan pertanyaan pertama menunjukkan bahwa para guru merasa cukup dengan kualitas kemampuan yang dimiliki mereka. Hasil ini ini ditu ditunj njuk ukka kann oleh oleh 65% 65% jawab jawaban an setu setuju ju dan dan 30% 30% jawab jawaban an netr netral al.. Pekerjaan Pekerjaan bagi para guru merupakan merupakan profesionalis profesionalisme, me, sehingga sehingga dengan profesionalisme maka salah satu tujuan pendidikan pendidikan dapat dicapai. Berdasarkan pertanyaan kedua menurut responden menunjukkan bahwa dalam pekerjaannya guru merasa mampu dalam melakukan
148
pekerjaan. Hasil ini ditunjukkan oleh 55% jawaban setuju dan 10% jawaban sangat setuju. Keinginan untuk mendapatkan hasil maksimal sesuai dengan tujuan pendidikan akan menunjukan kemampuan mereka. Pada pertanyaan pertanyaan ketiga ketiga untuk menunjukan menunjukan profesiona profesionalisme lisme seorang guru, maka administrasi kelas dan program mengajar harus lengkapi. Hasil ini ditunjukkan oleh 15% jawaban sangat setuju dan 70% jawaban setuju. Pada Pada pertan pertanya yaan an keempa keempatt menunj menunjukk ukkan an bahwa bahwa guru guru memilik memilikii kompete kompetensi nsi yang yang sesuai sesuai sehing sehingga ga hasil hasil yang yang didapa didapatt sesuai sesuai dengan dengan penghargaan dari sekolah. Hasil ini ditunjukkan oleh 55% jawaban setuju dan 10% jawaba jawabann sangat sangat setuju setuju.. Dengan Dengan demiki demikian an adany adanyaa perasa perasaan an bahwa dengan kompetensi yang dimiliki maka akan ada suatu penghargaan sesuai dengan bidang yang di ampu. Berdasarkan item pertanyaan kelima menurut guru kemampuan komunikasi terhadap lingkungan social di sekolah maupun di sekolah dite diterap rapka kann untu untukk kepe kepent ntin inga gann guru guru,, seko sekola lahh dan dan sisw siswa. a. Hasi Hasill ini ini ditunjukkan oleh 80% jawaban setuju dan 10% jawaban sangat setuju. Kemampuan dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial akan memenuhi tangung jawabnya sebagai guru terhadap lingkungan masyarakat.
149
3. Deskripsi Deskripsi Variabel Variabel Prest Prestasi asi Siswa Siswa
Variabel Variabel Kinerja Guru pada penelitian penelitian ini diukur diukur melalui melalui 5 buah pertanyaan yang mempresentasikan indikator-indikator dari variable tersebut. Hasil tanggapan terhadap Prestasi Siswa dapat dijelaskan pada tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4 Tanggapan Responden Prestasi Siswa
No.
Pertanyaan
1
Y1
2
Y2
3
Y3
4
Y4
5
Y5
SS 2 10% 2 10% 3 15% 3 15% 1 5%
S 11 55% 15 75% 10 50% 15 75% 12 60%
Skor N 6 30% 2 10% 6 30% 2 10% 6 30%
TS 1 5% 1 5% 1 5% 0 0% 1 5%
STS 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%
Jumlah 20 100% 20 100% 20 100% 20 100% 20 100%
Tanggapan respoden sebagaimana pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju dan sangat setuju terhadap item-item prestasi belajar siswa. Hal ini menunjukkan adanya penilaian terhadap prestasi siswa yang pada ......................................... .........................................
tinggi yang dimiliki siswa
150
Berdasarkan item pertama menunjukkan cara mengajar guru di dalam kelas, kelas, telah membuat siswa termotivasi termotivasi untuk untuk giat belajar. Hasil ini ditunjukkan ditunjukkan oleh oleh 55% jawaban setuju setuju dan 10% jawaban jawaban sangat setuju. setuju. Dalam Dalam hal hal ini cara cara meng mengajar ajar yang yang baik baik dan dan benar benar dapat dapat meme memenuh nuhii keinginan siswa untuk lebih giat dalam mengikuti pelajaran. Berdas Berdasark arkan an item item kedua kedua menunj menunjukk ukkan an bahwa bahwa dalam dalam menyel menyelesai esaikan kan sebuah sebuah masalah masalah pelajaran pelajaran guru ikut membantu siswa dalam memberikan memberikan jalan keluarnya akan memotivasi siswa dalam meningkatkan rasa ingin tahu. Hasil ini ditunjukkan oleh 75% jawaban setuju dan 10% jawaban sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa perhatian dan kepedulian guru dalam membantu menyelesaikan suatu permasalah yang dihadapi siswa akan memotivasi siswa dalam meningkatkan prestasi belajar. Berdas Berdasark arkan an item item ketiga ketiga menun menunjuk jukkan kan bahwa bahwa guru guru membe memberik rikan an rasa rasa nyaman dan aman ketika siswa bertanya dan mengalami kesulitan belajar Hasil ini ditunjukkan ditunjukkan oleh 50% jawaban jawaban setuju dan 15% jawaban jawaban sangat sangat setuju. Hal ini didasarkan pada penggunaan waktu tertentu yang diberikan oleh guru dalam membantu siswa yang mengahadapi kesulitan belajar. Berdas Berdasark arkan an item item keempat keempat menunj menunjukk ukkan an bahwa bahwa Guru Guru mengg mengguna unakan kan fasilitas alat peraga dalam proses pembelajaran. Hasil ini ditunjukkan oleh 75% jawaban setuju dan 15% jawaban sangat setuju.
151
Berdasarkan Berdasarkan item kelima kelima menunjukk menunjukkan an bahwa guru memfasilitas memfasilitasii materi ajar dengan memanfaatkan fasilitas sekolah. Hasil ini ditunjukkan oleh 60% jawaban jawaban setuju dan 5% jawaban sangat sangat setuju. setuju. Hal ini didasarkan didasarkan pada keyakinan guru bahwa dengan memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh sekolah maka prestasi siswa akan meningkat.
C. Anal Analis isis is Data Data 1. Peng Penguj ujia ian n Relia Reliabi bili lita tass
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji sejauh mana keandalan suatu alat pengukur untuk dapat digunakan lagi untuk penelitian yang sam sama. Peng Penguj ujia iann reli reliab abil ilit itas as dala dalam m pene peneli liti tian an ini ini adal adalah ah deng dengan an menggunakan rumus Alpha. Hasil pengujian reliabilitas untuk masingmasing variabelyang diringkas pada tabel 4.5 berikut ini: Tabel 4.5 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel
Penggunaan Dana BOS dan Kepemimpinan kepala sekolah Kinerja Guru Prestasi Siswa
Alpha
Keterangan
0.875
Reliabel
0.894 0.887
Reliabel Reliabel
Hasi Hasill uji uji relia reliabi bilit litas as ters terseb ebut ut menu menunju njukk kkan an bahw bahwaa semu semuaa varia variabe bell mempunyai koefisien Alpha Alpha yang cukup besar besar yaitu diatas 0,60 sehingga
152
dapat dikatakan semua konsep pengukur masing-masing variabel dari kuesio kuesioner ner adalah adalah reliabe reliabell sehing sehingga ga untuk untuk selanj selanjutn utnya ya item-ite item-item m pada pada masing-masing konsep variabel tersebut layak digunakan sebagai alat ukur.
2. Uji Uji As Asumsi umsi Klas Klasik ik 1) Uji Multikolinieritas Multikolinieritas
Pengujian multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui hubungan yang sempurna sempurna antar variabel variabel bebas dalam model model regresi. Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerancedan nilai Varian Inflation Factor (VIF). Bila nilai VIF lebih kecil dari 10 dan nilai toleransinya di atas 0,1 atau 10 % maka dapat disimpulkan disimpulkan bahwa model regresi tersebut tidak terjadi multikolinieritas. Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinieritas Multikolinieritas Variabel
Penggunaan Dana BOS dan Kepemimpinan kepala sekolah Kinerja Guru
Nilai Tolerance
Nilai VIF (%)
0.280
3,574
0.280
3,574
Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai VIF semua variabel bebas dalam penelitian ini lebih kecil dari 10 sedangkan nilai
153
toleransi semua variabel bebas lebih dari 10 % yang berarti tidak terjadi korelasi antar variabel bebas yang nilainya lebih dari 90 %, dengan dengan demikian demikian dapat disimpulkan disimpulkan bahwa bahwa tidak terdapat terdapat gejala multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi. 2) Uji Heterokedastisitas Heterokedastisitas
Uji ini bertuju bertujuan an untuk untuk menguj mengujii apakah apakah dalam dalam sebuah sebuah model model regres regresii terja terjadi di keti ketida daks ksam amaan aan varia varians ns dari dari resi residu dual al,, dari dari satu satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari satu pengamatan pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut disebut homoskedastisitas
dan
jika
varians
berbeda,disebut
heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas.
Untuk
mendeteksi
ada
tidaknya
heterokedastisitas dapat digunakan metode grafik Scatterplot yang diha dihasi silk lkan an dari dari outp output ut prog program ram SP SPSS SS vers versii 17, 17, Apab Apabil ilaa pada pada gambar gambar menunjukk menunjukkan an bahwa titik-titik titik-titik menyebar menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka
hal
ini
dapat
disimpulkan
heterokedastisitas pada model regresi.
tidak
terjadi
adanya
154
Gambar 4.1
155
Dari grafik tersebut terlihat titik-titik yang menyebar secara acak, tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, hal ini berarti tidak tidak terjadi terjadi penyim penyimpan pangan gan asums asumsii klasik klasik hetero heteroked kedasti astisit sitas as pada pada model model regres regresii yang yang dibuat dibuat,, dengan dengan kata kata lain lain menerim menerimaa hipote hipotesis sis homoskedastisitas.
3) Uji Uji Nor Norma mali lita tass
Uji norm normal alita itass bert bertuju ujuan an untu untukk meng menguj ujii apak apakah ah dala dalamm mmod odel el reg regresi esi,
variabel
beba ebas
dan
variabel
terik rikat,
keduany anya
terdist terdistrib ribusi usikan kan secara secara normal normal atauka ataukahh tidak. tidak. Normal Normalitas itas data data
156
dalam penelitian dilihat dengan cara memperhatikan titik-titik pada Normal P-Plot of Regression Standardized Residualdari variabel terikat. Persyaratan dari uji normalitas adalah jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Gambar 4.2
157
Dari Dari gamb gambar ar ters terseb ebut ut dida didapa patk tkan an hasi hasill bahw bahwaa semu semuaa data data berdistribusi secara normal, sebaran data berada disekitar garis diagonal.
3. Analisis Analisis Persamaan Persamaan Regresi Regresi Linear Linear Berga Berganda nda
Model persamaan regresi yang baik adalah yang memenuhi persyaratan asumsi klasik, antara lain semua data berdistribusi normal, model harus bebas dari gejala multikolinieritas dan terbebas dari heterokedastisitas.
158
Dari analisis sebelumnya telah terbukti bahwa model persamaan yang diajukan diajukan dalam penelitian penelitian ini telah memenuhi memenuhi persyaratan persyaratan asumsi klasik klasik sehingga model persamaan dalam penelitian ini sudah dianggap baik. Analis Analisis is regresi regresi diguna digunakan kan untuk untuk mengu menguji ji hipote hipotesis sis tentan tentangg pengar pengaruh uh secara secara parsia parsiall variab variabel el bebas bebas terhad terhadap ap variab variabel el terikat terikat.. Berdas Berdasark arkan an estimasi regresi berganda dengan program SPSS 17 diperoleh hasil seperti tabel 4.7. Tabel 4.7 Estimasi Regresi Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
Std. E r ro r
B
(Constant)
Standardized Coefficients Beta
-.540
.927
Penggunaan Dana BOS dan Kepeimpimpinan Kepala Sekolah
.242
.086
Kinerja Guru
.787
.089
95,0% Confidence Interval for B t
Sig.
Lower Bound
Upper Bound
Collinearity Statistics Tolerance
-.583
.568
-2.496
1.416
.245
2.829
.012
.062
.423
.280
3.574
.766
8.851
.000
.600
.975
.280
3.574
a. Dependent Variable: Prestasi Belajar Siswa
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui persamaan regresi yang terbentuk adalah: Y = 0,245 X1 + 0,766 X2 Keterangan: Y = Prestasi Belajar X1 = Penggunaan Dana BOS dan Kepemimpinan kepala sekolah X2 = Kinerja Guru
VI F
159
Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa: a.
Variabel gaya penggunaan Dana BOS dan kepemimpinan kepala sekolah serta kinerja guru mempunyai arah koefisien yang bertanda positif terhadap prestasi belajar.
b.
Koef Koefis isie ienn peng penggu guna naan an Dana Dana BOS BOS dan dan kepem kepemim impi pina nann kepa kepala la sekolah memberikan nilai sebesar 0,245 yang berarti bahwa jika penggunaan Dana BOS dan kepemimpinan kepala sekolah semakin baik dengan asumsi variabel lain tetap maka prestasi belajar akan mengalami peningkatan.
c.
Koefisien kinerja guru memberikan nilai sebesar 0.766 yang berarti bahwa jika kinerja guru semakin tinggi dengan asumsi asumsi variabel lain tetap maka prestasi belajar akan mengalami peningkatan.
4. Peng Penguj ujia ian n Hipo Hipote tesi siss 1) Uji F ( Penguj Pengujian ian hipote hipotesis sis secara secara simultan) simultan)
Untuk menguji pengaruh variabel bebas secara bersama-sama diuji diuji dengan dengan menggu menggunak nakan an uji F. Hasil Hasil perhit perhitung ungan an regres regresii secarasimultan diperoleh sebagai berikut:
Tabel 4.8
160
Hasil Analisis Regresi Secara Simultan ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression Residual Total
df
Mean Square
143.647
2
71.824
5.303
17
.312
148.950
19
F
Sig.
230.254
.000a
a. Predictors: (Constant), Kinerja Guru, Penggunaan Dana BOS dan Kepeimpimpinan Kepala Sekolah b. Dependent Variable: Prestasi Belajar Siswa
Peng Penguj ujia iann peng pengar aruh uh vari variab abel el beba bebass secar secaraa bers bersam ama-s a-sam amaa terhadap variabel terikatnya dilakukan dengan menggunakan menggunakan uji F. Hasil perhitu perhitunga ngann statis statistik tik menunj menunjukk ukkan an nilai F hitung hitung = 230.254. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, maka diperoleh nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa secara simultan variab variabel el penggu penggunaa naann dana dana BOS dan kepemi kepemimpi mpinan nan kepala kepala seko sekola lahh serta serta kine kinerja rja guru guru,, memp mempun unya yaii peng pengaru aruhh terh terhad adap ap prestasi belajar siswa.
2) Koefis Koefisien ien Deter Determina minasi si (R²) (R²)
Koefisien determinasi merupakan besaran yang menunjukkan besarnya variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variable independennya. Dengan kata lain, koefisien determinasi ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh variabel-variabel bebas dalam menerangkan variabel terikatnya. Nilai koefisien
161
dete determ rmin inas asii dite ditent ntuk ukan an deng dengan an nila nilaii adju adjust sted ed R squa square re sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.9 Koefisien Determinasi Model Summaryb
Model 1
R .982a
R Square
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.964
.960
.55851
a. Predictors: (Constant), Kinerja Guru, Penggunaan Dana BOS dan Kepeimpimpinan Kepala Sekolah b. Dependent Variable: Prestasi Belajar Siswa
Hasil Hasil perhit perhitung ungan an regres regresii dapat dapat diketa diketahui hui bahwa bahwa koefis koefisien ien determinasi (adjusted R 2) yang diperoleh diperoleh sebesar 0,960. Hal ini berarti 96% variasi variabel prestasi belajar siswa dapat dijel jelask askan
oleh varia riabel peng enggunaan
dana
BOS
dan
Kepemimpinan kepala sekolah serta Kinerja Guru sedangkan sisanya sebesar 4% diterangkan oleh variabel lain yang tidak diajukan dalam penelitian ini.
3) Uji t (uji (uji Hipotesis Hipotesis Secara Secara Parsi Parsial) al)
Hipo Hipote tesi siss i dan dan ii dala dalam m pene peneli litia tiann ini ini diuj diujii kebe kebena nara rann nnyya deng dengan an mengg enggun unak akan an uji uji pars parsia ial. l. Peng Penguujian jian dila dilaku kuka kann denganmelihat taraf signifikansi (p-value), jika taraf signifikansi
162
yang yang dihasilkan dihasilkan dari perhitunga perhitungann di bawah 0,05 maka hipotesis hipotesis diterim diterima, a, sebali sebalikny knyaa jika jika taraf taraf signif signifika ikansi nsi hasil hasil hitung hitung lebih lebih besar dari 0,05 maka hipotesis ditolak. ditolak. Tabel 4.10 Hasil Uji t Secara Parsial
Variabel Bebas Penggunaan Dana BOS dan Kepemimpinan kepala sekolah Kinerja Guru
t hitung
Sig. t
2,829
0,012
8,851
0,000
iii. iii. Uji Uji Hip Hipot otes esis is 1 ( H1 ) Perumusan hipotesis: Ho : βi = 0 tidak ada penga pengaruh ruh posit positif if antara antara Pengguna Penggunaan an Dana BOS dan Kepemimpinan kepala sekolah kinerja guru. Ha : βi > 0 terdapat pengaruh positif positif antara Penggunaan Dana Dana BOS dan Kepemimpinan kepala sekolah kinerja guru. Dari Dari tabe tabell 4.10 4.10 terl terlih ihat at bahw bahwaa hasi hasill peng penguji ujian an hipo hipote tesi siss kepemi kepemimpi mpinan nan kepala kepala sekola sekolahh menunj menunjukk ukkan an nilai nilai t hitung hitung sebes ebesar ar 2,829 ,829 deng engan tara taraff sig signifi nifika kannsi 0,01 ,012. Tara Taraf f signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05, yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini menolak Ho dan menerima Ha. Den Dengan gan dem demikia ikiann dapat apat berar erarti ti bahwa ahwa hipo ipotes tesis H1
163
“Penggunaan Dana BOS dan Kepemimpinan kepala sekolah kinerja guru “ diterima. iv. iv. Uji Uji Hip Hipot otes esis is 2 ( H2 H2 ) Perumusan hipotesis: Ho : βi = 0 tidak tidak ada pengar pengaruh uh positi positiff antara antara kinerja kinerja guru guru dengan prestasi belajar. Ha : βi > 0 terd terdap apat at pengar pengaruh uh posit positif if antara antara kinerja kinerja guru guru dengan prestasi belajar. Dari tabel 4.10 terlihat bahwa hasil pengujian hipotesis prestasi menunjukkan nilai t hitung sebesar 8,851 dengan taraf signifikansi 0,000. Taraf signifikansi hasil sebesar 0,000 tersebut lebih kecil dari 0,05, yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini menerima Ha dan menolak Ho. Dengan demikian dapat berarti bahwa hipotesis H2 “Kinerja Guru berpengaruh positif terhadap Prestasi Siswa” diterima.
D. Pemb Pembah ahas asan an
Berdasarkan Berdasarkan hasil pengujian pengujian secara statistik statistik dapat terlihat dengan jelas bahwa secara parsial (individu) semua variabel bebas berpengaruh terhadap variab variabel el terika terikat.t. Pengar Pengaruh uh yang yang diberik diberikan an ketiga ketiga variab variabel el bebas bebas tersebu tersebutt bersifat positif artinya semakin tinggi Penggunaan Dana BOS dan Kepemi Kepemimpi mpinan nan kepala kepala sekola sekolahh serta serta Kinerja Kinerja Guru Guru maka maka mengak mengakiba ibatkan tkan semakin tinggi pula prestasi belajar siswa yang dihasilkan. Hasil tersebut
164
sesuai sesuai dengan dengan hipote hipotesis sis yang yang diajuk diajukan. an. Penjela Penjelasan san dari dari masing masing-mas -masing ing pengaruh variabel dijelaskan sebagai berikut: 1. Penggunaan Penggunaan Dana BOS dan Kepemimpin Kepemimpinan an kepala kepala sekolah sekolah Hasil pengujian hipotesis (H1) telah membuktikan terdapat pengaruh antara Penggu Penggunaa naann Dana Dana BOS BOS dan Kepemi Kepemimpi mpinan nan kepala kepala sekola sekolahh terhada terhadapp Kinerja Guru. Melalui perhitungan yang telah dilakukan diperoleh t hitung sebesar 2,829 dengan taraf signifikan hasil sebesar 0,012 tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak. Pengujian ini seca secara ra stat statis isti tikk memb membuk ukti tika kann bahw bahwaa peng penggu guna naan an dana dana BOS BOS dan dan kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh positif terhadap kinerja guru. Artinya antara variabel penggunaan dana BOS dan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru di ......................................... ......................................... 2. Pengaruh Pengaruh Kinerja Kinerja Guru Terhadap Terhadap Prestas Prestasii Belajar Belajar Siswa Siswa Hasil pengujian hipotesis (H2) telah membuktikan terdapat pengaruh antara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. Melalui hasil perhitungan yang tela telahh dila dilaku kuka kann dida didapa patt nila nilaii t hitu hitung ng sebe sebesa sarr 8,85 8,8511 deng dengan an tara taraf f signifikansi hitung sebesar 0,000 tersebut lebih kecil dari 0,05, yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini menolak Ho dan menerima Ha, Pengujian ini secara statistik membuktikan bahwa kinerja guru berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa di ........................................ ........................................ Tangerang Selatan.
165
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN
A. Ke Kesi simp mpul ula an
Dari data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner maka dilakukan pengujian reliabilitas untuk mengetahui bahwa jawaban responden terhadap terhadap pernyataan pernyataan konsisten konsisten dari waktu ke waktu. waktu. Hasil dari uji reliabilitas menunjukkan bahwa seluruh pernyataan dalam setiap variabel reliabel dan vali valid. d. Dala Dalam m uji uji asum asumsi si klas klasik ik yang yang melip meliput utii uji uji mult multik ikol olon onie ierit ritas as,, uji uji hetero heteroske skedas dastis tisitas itas dan uji normal normalitas itas menunj menunjukk ukkan an bahwa bahwa dalam dalam model model regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas dan tidak terjadi heteroskedastisitas serta memiliki distribusi normal. Dari pembah pembahasa asann yang yang telah telah diuraik diuraikan, an, maka maka dapat dapat ditari ditarik k kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil Hasil pengujian pengujian hipote hipotesis sis (H1) telah telah membuk membuktik tikan an terdapat terdapat pengaruh pengaruh antara Penggunaan Dana BOS dan Kepemimpinan Kepala Sekolah terhada terhadapp Kinerja Kinerja Guru. Guru. Melalu Melaluii perhit perhitung ungan an yang yang telah telah dilaku dilakukan kan diperoleh t hitung sebesar 2,829 dengan taraf signifikan hasil sebesar 0,012 tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian Ha diterima dan Ho dito ditola lak. k. Peng Penguj ujia iann ini ini secar secaraa stat statis isti tikk memb membuk ukti tika kann bahw bahwaa penggunaan dana BOS dan kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh
166
positif terhadap kinerja guru. Artinya antara variabel penggunaan dana BOS BOS dan dan kepe kepemi mimp mpin inan an kepa kepala la seko sekola lahh terh terhad adap ap kine kinerja rja guru guru di ......................................... ......................................... 2.
Hasil pengujian hipotesis (H2) telah membuktikan terdapat pengaruh anta antara ra disi disipl plin in kerja kerja terh terhad adap ap kine kinerja rja kary karyawa awan. n. Melal Melalui ui hasi hasill perhitungan yang telah dilakukan didapat nilai t hitung sebesar 8,851 dengan taraf signifikansi hitung sebesar 0,000 tersebut lebih kecil dari 0,05, yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini menolak Ho dan menerima Ha, Pengujian ini secara statistik membuktikan bahwa kine kinerja rja guru guru berp berpen enga garu ruhh posi positi tiff terh terhad adap ap pres presta tasi si bela belajar jar sisw siswaa di ........................................ ........................................ Tangerang Selatan.
B. Ket Keterb erbata atasan san Pene Penelit litian ian
Keterbatasan dalam penelitian ini secara khusus yang berasal dari variabel prestasi belajar siswa. Dalam hal ini prestasi diperoleh dari hasil jawaban responden atau sangat
bersifat subyektif. Untuk memperkecil
subyektifitas ukuran prestasi belajar, maka variabel prestasi belajar siswa dapat diukur dengan laporan riil yang berasal dari catatan pada pihak sekolah mengenai prestasi siswa yang bersangkutan seperti nilai ulangan, kegiatan harian siswa, dan kualitas kualitas serta kuantitas siswa yang dihasilkan dihasilkan dari masingmasingmasing siswa dan juga dalam penelitian ini hanya menggunakan dua variabel
167
saja dalam meneliti prestasi belajar, sehingga hanya mampu menjelaskan 57,0% variasi prestasi belajar siswa.
C. Saran
Berd Berdas asar arka kann kesi kesimp mpul ulan an yang yang tela telahh dila dilaku kuka kann maka maka saran saran yang dapa dapatt diberikan dalam penelitian ini yaitu: 1.
Bagi Sekolah Hendakny Hendaknyaa lembaga lembaga pendidikan pendidikan khususny khususnyaa .......... ............... .......... .......... .......... .......... .......... ..... dalam meningkatkan prestasi belajar siswa lebih menitikberatkan pada kinerja guru, dilihat dari kuesioner yang telah diisi oleh para guru tersebut diperoleh data bahwa guru memiliki kinerja yang tinggi pada pekerjaan yang yang mereka mereka laksan laksanaka akan, n, sehing sehingga ga dengan dengan pimpin pimpinan an (kepal (kepalaa sekola sekolah) h) lebih lebih memotiv memotivasi asi para para guru guru misalny misalnyaa dengan dengan pember pemberian ian pengha pengharga rgaan an terhadap guru yang berprestasi atau perhatian akan dapat meningkatkan kinerja guru yang lebih baik lagi.
2. Bagi Bagi Pene Peneli liti tian an Selan Selanju jutn tnyya Hasil Uji R 2 menunjukk menunjukkan an masih ada variabel-v variabel-variabe ariabell lain yang harus diperh diperhati atikan kan dalam dalam penelit penelitian ian ini. ini. Peneli Penelitia tian-pe n-penel neliti itian an lebih lebih lanjut lanjut,, hendak hendakny nyaa menamb menambah ah variab variabel el lain lain yang yang dapat dapat mempen mempengar garuhi uhi kinerja kinerja guru dan prestasi belajar siswa, karena dengan semakin baik kinerja dari guru maka akan berpengaruh baik juga bagi nama baik sekolah.
168
DAFTAR PUSTAKA
DanimSudarwan, Motivasi Kepemimpinan dan Efektifitas Kelompok, (Jakarta, RinekaCipta. 2006). Kartono Kartini, MenyiapkandanMemaduka MenyiapkandanMemadukanKarier, nKarier, (Jakarta (Jakarta:: CV. Rajawal Rajawali,i, 1985). Koon Koontz tz,, Harl Harlod od,, Donn Donnel elll Cynl Cynlo, o, Wein Weinri rich chHe Hein inzz , Manajemen Manajemen, (Jak (Jakar arta ta:: Erlangga1995). Makmun Abin Syamsudin, Psikologi Pendidikan, (Rosda, Bandung, 1983) Mang Mangku kune nega gara, ra,
A.A. A.A.A A
Anwa AnwarPr rPrab abu, u, ManajemenSumberDayaManu ManajemenSumberDayaManusia, sia,
(Bandung: PT RosdaKarya, 2000). Moh.UzerUsman, Menjadi Guru Profesional.(Bandung: PT. RemajaRosdaKarya, 2003). Morris, Wayne (2006) Creativity, Its Place in Education, www.jpb.com (3 juli 2007) Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Rajawali Press, Jakarta 2000) OtengSutisna, Administrasi Pendidikan,( Bandung: Angkasa 1983) PeraturanPemerintah RI No. 19 Tahun 2005 TentangStandarNasionalPendidikan (Jakarta: CV Eko Jaya, 2005). Sergiovani, et al, Supervision a Redefinition (Mc Graw Hill, London 1987)
169
Susilo, Susilo, Muhammad Muhammad Joko. Joko. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Manajemen Pelaksanaan dan Kesiapan Sekolah Menyongsongnya .
(Yogyakarta :
Pustaka Pelajar. 2007). Undang-undang RU No. 14 Tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen Wahjosumidjo, Kepeminpinan Kepala Sekolah, Sekolah, (Jakarta, 2005. Rajawali Press), Winardi, Kepemimpinan dan Majemen, (Jakarta, RinekaCipta. 2000), WJS Poerwadarminto, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Balai Pustaka, Jakarta 2004)
170
LAMPIRAN-LAMPIRAN
171
Lampiran 1 KUESIONER PENGARUH PENGGUNAAN DANA BOS DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA GURU DAN PRESTASI SISWA DI SD ........................... ........................... KOTA TANGERANG SELATAN
Yth.Bapak/ Ibu / Saudara / Saudari Mohon kesediaan Bapak/ Ibu/ Saudara/ Saudari untuk mengisi kuesioner berikut dengan sejujur-jujurnya sejujur-jujurnya untuk untuk keperluan penelitian ilmiah (Thesis). Data isian Bapak/ Ibu/ Saudara/ Saudariakan dijaga kerahasiaannya. Atas kesediaan Bapak/ Ibu/ Saudara / Saudari, saya ucapkan terimakasih.
HormatSaya
ANTIF
172
A. Identi Identitas tasRes Respon ponden den a.
Nama
:………………………… (boleh tidak diisi)
b. Usia c.
: ……………….tahun
Jenis Kelamin
d. Pendidikan
B.
: laki-laki / perempuan : SMP / SMA / D1 / D2 / D3 / S1
Pertanyaan Penelitian Beri jawaban atas pernyataan berikut ini sesuai dengan pendapat anda, dengan cara member tanda (√) pada kolom yang tersedia. Keterangan: STS
: Sangat tidak setuju
TS
: Tidak Setuju
N
: Netral
S
: Setuju
SS
: Sangat Setuju
173
PENGGUNAAN DANA BOS DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
S No.
Pertanyaan
T S
Pimpinan menyusun rencana anggaran 1.
dengan melibatkan seluruh dewan guru Penyusunan Rencana anggaran, agar
2.
lebih diperhatikan kesejahteraan guru berupa penghargaan atas prestasi kerja Pimpinan melaksanakan pembiayaan
3.
sesuai dengan standar penggunaan dana BOS, dan di alokasikan sesuai kebutuhan sekolah Pelaksanaan penggunaan dana BOS
4.
diutamakan untuk kebutuhan sekolah dan siswa
5.
Bentuk pelaporan penggunaan dana BOS serta kebijakan pimpinan agar dibuka secara umum, tanpa ada yang
TS
N
S
SS
174
ditutupi
KINERJA GURU
S No.
Pertanyaan
T S
Kualitas kerja saya jauh lebih baik 1.
dibandingkan dengan rekan kerja yang lain Kemampuan dalam proses pengajaran
2.
yang saya lakukan sudah sesuai dengan standar kurikulum dan 5 pilar pengajaran Untuk menunjukan profesionalisme
3.
seorang guru, maka administrasi kelas dan progam mengajar saya lengkapi
4.
Saya mengajar sesuai dengan kompetensi saya berdasarkan keahlian
TS
N
S
SS
175
yang di ampu sehingga memperoleh penghargaan yang sesuai. Kemampuan komunikasi terhadap lingkungan social di sekolah maupun
5.
di sekolah diterapkan untuk kepentingan guru , sekolah dan siswa
PRESTASI SISWA
S
No
Pernyataan
.
S Cara mengajar guru di dalam kelas,
1.
telah membuat siswa termotivasi untuk giat belajar Dalam menyelesaikan sebuah masalah pelajaran guru ikut membantu siswa
2.
T
dalam memberikan jalan keluarnya akan meningkatkan rasa ingin tahu siswa yang besar.
TS
SS
176
Guru memberikan rasa nyaman dan 3.
aman ketika siswa bertanya dan mengalami kesulitan belajar Guru menggunakan fasilitas alat
4.
peraga dalam proses pembelajaran Guru memfasilitasi materi ajar dengan
5.
memanfaatkan fasilitas sekolah
Lampiran 2 HASIL KUESIONER PENGGUNAAN DANA BOS DAN KEPEMIMPINAN
Penggunaan Dana BOS dan Identitas Responden Kepemimpinan Kepala No. Sekolah Pendidikan P1 P2 P3 P4 P5 Jenis Kelamin 01 Laki-laki S1 3 3 4 3 3 02 Perempuan S1 4 4 4 4 4 03 Perempuan S1 4 4 5 4 4 04 Perempuan S1 4 4 5 4 4 05 Perempuan D2 3 3 4 3 3 06 Perempuan D2 3 3 4 3 3 07 Perempuan S1 4 5 4 4 4 08 Perempuan S1 4 4 4 4 5 09 Perempuan D2 4 2 3 2 4 10 Perempuan D2 3 3 4 3 3
Total P 16 20 21 21 16 16 21 21 15 16
177
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 a. b. c. d. e.
Laki-laki Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki
D2 S1 S1 D2 D2 D2 S1 S1 S1 S1
4 4 5 3 4 4 3 4 5 4
4 5 5 3 4 4 3 4 4 5
5 4 4 4 3 5 4 4 5 4
4 4 5 3 4 4 3 4 5 4
4 4 5 3 4 4 3 4 5 4
21 21 24 16 19 21 16 20 24 21
Skor 5 diberikan untuk jawaban sangat setuju Skor 4 diberikan untuk jawaban setuju Skor 3 diberikan untukjawaban netral Skor 2 diberikan untuk jawaban tidak setuju Skor 1 diberilkan untuk jawaban sangat tidak setuju
HASIL KUESIONER KINERJA GURU
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Identitas Responden Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki La Perempuan Perempuan
Pendidikan K1 S1 3 S1 4 S1 4 S1 4 D2 3 D2 3 S1 4 S1 4 D2 2 D2 3 D2 4 S1 4 S1 4
Kinerja Guru K2 3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 4 4 5
K3 4 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4 5 4
K4 3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 4 4 4
Total K5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4
P 17 20 20 21 16 16 20 20 11 17 20 21 21
178
14 15 16 17 18 19 20 a. b. c. d. e.
Laaki-laki L Laki-laki La Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki La Laki-laki La
D2 D2 D2 S1 S1 S1 S1
3 4 4 3 4 4 4
3 4 4 3 4 4 5
4 4 5 4 5 4 4
3 4 4 3 5 5 4
4 3 5 4 4 4 4
17 19 22 17 22 21 21
Skor 5 diberikan untuk jawaban sangat setuju Skor 4 diberikan untuk jawaban setuju Skor 3 diberikan untukjawaban netral Skor 2 diberikan untuk jawaban tidak setuju Skor 1 diberilkan untuk jawaban sangat tidak setuju
HASIL KUESIONER PRESTASI BELAJAR
No. 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14
Identitas Responden Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Laki-laki
Prestasi Belajar
Pendidikan Ps1 Ps2 Ps3 Ps4 Ps5 S1 3 4 3 4 3 S1 4 4 4 4 4 S1 4 4 4 5 4 S1 4 4 4 5 4 D2 3 3 3 4 3 D2 3 3 3 4 3 S1 4 4 4 4 4 S1 4 4 4 4 4 D2 2 2 2 3 2 D2 3 4 3 4 3 D2 4 4 5 4 4 S1 4 5 4 4 4 S1 5 4 5 4 5 D2 3 4 3 4 3
Total P 17 20 21 21 16 16 20 20 11 17 21 21 23 17
179
15 16 17 18 19 20 a. b. c. d. e.
Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki
D2 D2 S1 S1 S1 S1
4 4 3 4 5 4
4 5 4 4 4 4
4 4 3 4 4 5
Skor 5 diberikan untuk jawaban sangat setuju Skor 4 diberikan untuk jawaban setuju Skor 3 diberikan untukjawaban netral Skor 2 diberikan untuk jawaban tidak setuju Skor 1 diberilkan untuk jawaban sangat tidak setuju
3 4 4 5 4 4
4 4 3 4 4 4
19 21 17 21 21 21
Lampiran 3 Lampiran Output SPSS 17
Corr Correl elat atio ions ns Item Item Pern Pernya yata taan an Peng Penggun gunaa aan n Dana Dana BOS BOS dan dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
P1
3.8000
.61559
20
P2
3.8000
.83351
20
P3
4.1500
.58714
20
P4
3.7000
.73270
20
P5
3.8500
.67082
20
180
181
Correlations P1 P1
P2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.793**
.943**
.003
.323
.000
.000
20
20
20
20
20
.636**
1
.280
.845**
.602**
.232
.000
.005
.003
N P3
20
20
20
20
20
Pearson Correlation
.233
.280
1
.477*
.194
Sig. (2-tailed)
.323
.232
.033
.413
20
20
20
20
20
.793**
.845**
.477*
1
.760**
.000
.000
.033
20
20
20
20
20
.943**
.602**
.194
.760**
1
.000
.005
.413
.000
20
20
20
20
N P4
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
P5
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Case Processing Summary N Cases
P5
.233
1
Sig. (2-tailed)
P2
P4
.636**
Pearson Correlation
N
P3
Valid Excludeda Total
% 20
100.0
0
.0
20
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
.000
20
182
Reliability Item Pernyataan Penggunaan Dana BOS dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .875
5
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance if
Item Deleted
Item Deleted
Corrected Item- Cronbach's Alpha Total Correlation
if Item Deleted
P1
15.5000
5.316
.816
.825
P2
15.5000
4.684
.729
.846
P3
15.1500
6.661
.332
.921
P4
15.6000
4.568
.928
.788
P5
15.4500
5.208
.768
.833
Intraclass Correlation Coefficient 95% Confidence Interval Intraclass a
Correlation
F Test with True Value 0
Lower
Upper
Bound
Bound
Value
df1
df2
Sig
Single Measures
.583b
.388
.772
7.979
19
76
.000
Average
.875c
.760
.944
7.979
19
76
.000
Measures
Correlations Item Pernyataan Kinerja Guru
183
Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
K1
3.6000
.59824
20
K2
3.7000
.73270
20
K3
3.9500
.68633
20
K4
3.7000
.73270
20
K5
4.0000
.45883
20
Correlations K1 K1
Pearson Correlation
K2
K2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
K3
.718**
.913**
.383
.000
.000
.000
.095
20
20
20
20
20
.913**
1
.597**
.804**
.313
.005
.000
.179
.000 20
20
20
20
.718**
.597**
1
.701**
.501*
.000
.005
.001
.024
20
20
20
20
20
.913**
.804**
.701**
1
.313
.000
.000
.001
20
20
20
20
20
Pearson Correlation
.383
.313
.501*
.313
1
Sig. (2-tailed)
.095
.179
.024
.179
20
20
20
20
Pearson Correlation
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N K5
K5
20
Sig. (2-tailed)
K4
K4
.913**
1
Sig. (2-tailed) N
K3
N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
.179
20
184
Case Processing Summary N Cases
Valid
% 20
100.0
0
.0
20
100.0
Excludeda Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Item Pernyataan Kinerja Guru Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .894
5
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha Item Deleted
Total Correlation
if Item Deleted
K1
15.3500
4.661
.929
.831
K2
15.2500
4.408
.804
.857
K3
15.0000
4.737
.740
.871
K4
15.2500
4.303
.848
.845
K5
14.9500
6.261
.413
.928
Intraclass Correlation Coefficient 95% Confidence Interval
Single Measures Average Measures
Intraclass
Lower
Upper
Correlationa
Bound
Bound
F Test with True Value 0
Value
df1
df2
Sig
.628b
.440
.801
9.428
19
76
.000
.894c
.797
.953
9.428
19
76
.000
Correlations Item Pernyataan Prestasi Belajar Siswa
185
Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
Ps1
3.7000
.73270
20
Ps2
3.9000
.64072
20
Ps3
3.7500
.78640
20
Ps4
4.0500
.51042
20
Ps5
3.6500
.67082
20
Correlations Ps1 Ps1
Pearson Correlation
Ps2
Ps2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Ps3
.868**
.324
.953**
.005
.000
.164
.000
20
20
20
20
20
.605**
1
.575**
.338
.649**
.008
.145
.002
.005 20
20
20
20
.868**
.575**
1
.295
.923**
.000
.008
.207
.000
20
20
20
20
20
Pearson Correlation
.324
.338
.295
1
.361
Sig. (2-tailed)
.164
.145
.207
20
20
20
20
20
.953**
.649**
.923**
.361
1
.000
.002
.000
.118
20
20
20
20
Pearson Correlation
N
N Ps5
Ps5
20
Sig. (2-tailed)
Ps4
Ps4
.605**
1
Sig. (2-tailed) N
Ps3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
.118
20
186
Case Processing Summary N Cases
Valid
% 20
100.0
0
.0
20
100.0
Excludeda Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Item Pernyataan Prestasi Belajar Siswa Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .887
5
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha Item Deleted
Total Correlation
if Item Deleted
Ps1
15.3500
4.555
.878
.824
Ps2
15.1500
5.503
.641
.881
Ps3
15.3000
4.432
.843
.835
Ps4
15.0000
6.632
.360
.928
Ps5
15.4000
4.674
.936
.812
Intraclass Correlation Coefficient 95% Confidence Interval
Single Measures Average Measures
F Test with True Value 0
Intraclass
Lower
Upper
Correlationa
Bound
Bound
Value
df1
df2
Sig
.611b
.420
.790
8.853
19
76
.000
.887c
.784
.950
8.853
19
76
.000
187
Regression Penggunaan Dana BOS dan Kepeimpimpinan Kepala Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
Prestasi Belajar Siswa
19.0500
2.79991
20
Penggunaan Dana BOS dan
19.3000
2.83029
20
18.9500
2.72368
20
Kepeimpimpinan Kepala Sekolah Kinerja Guru
Correlations Penggunaan Dana BOS dan Prestasi Belajar Kepeimpimpinan Siswa Pearson Correlation
Prestasi Belajar Siswa
Kepa Kepala la Seko Sekola lah h
Kine Kinerj rja a Guru Guru
1.000
.895
.973
.895
1.000
.849
.973
.849
1.000
.
.000
.000
.000
.
.000
.000
.000
.
Prestasi Belajar Siswa
20
20
20
Penggunaan Dana BOS dan
20
20
20
20
20
20
Penggunaan Dana BOS dan Kepeimpimpinan Kepala Sekolah Kinerja Guru Sig. (1-tailed)
Prestasi Belajar Siswa Penggunaan Dana BOS dan Kepeimpimpinan Kepala Sekolah Kinerja Guru
N
Kepeimpimpinan Kepala Sekolah Kinerja Guru
188
Variables Entered/Removed
Model 1
Variables
Variables
Entered
Removed
Kinerja Guru,
Method . Ente Enter r
Penggunaan Dana BOS dan Kepeimpimpinan Kepala Sekolaha a. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model
R .982a
1
R Square
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.964
.960
.55851
a. Predictors: (Constant), Kinerja Guru, Penggunaan Dana BOS dan Kepeimpimpinan Kepala Sekolah b. Dependent Variable: Prestasi Belajar Siswa
ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression Residual Total
df
Mean Square
143.647
2
71.824
5.303
17
.312
148.950
19
F 230.254
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), Kinerja Guru, Penggunaan Dana BOS dan Kepeimpimpinan Kepala Sekolah b. Dependent Variable: Prestasi Belajar Siswa
189
Coefficientsa
Model 1
Unstandardized
Standardized
95,0% Confidence
Collinearity
Coefficients
Coefficients
Interval for B
Statistics
B (Constant) Penggunaan
Std. Error
-.540
.927
.242
.086
.787
.089
Beta
t
Sig.
Lower
Upper
Toleranc
Bound
Bound
e
VIF
-.583
.568
-2.496
1.416
.245
2.829
.012
.062
.423
.280 3.574
.766
8.851
.000
.600
.975
.280 3.574
Dana BOS dan Kepeimpimpi nan Kepala Sekolah Kinerja Guru
a. Dependent Variable: Prestasi Belajar Siswa
Collinearity Diagnosticsa Variance Proportions Penggunaan Dana BOS dan Dimensi
Kepeimpimpinan
Model
on
Eigenvalue
Condition Index
(Constant)
Kepa Kepala la Seko Sekola lah h
Kine Kinerj rja a Guru Guru
1
1
2.985
1.000
.00
.00
.00
2
.012
15.664
1.00
.08
.07
3
.003
31.706
.00
.92
.93
a. Dependent Variable: Prestasi Belajar Siswa
Residuals Statisticsa Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
N
Predicted Value
11.7508
21.8625
19.0500
2.74961
20
Residual
-.86250
1.19819
.00000
.52830
20
-2.655
1.023
.000
1.000
20
Std. Predicted Value
190
Collinearity Diagnosticsa Variance Proportions Penggunaan Dana BOS dan Dimensi
Kepeimpimpinan
Model
on
Eigenvalue
Condition Index
(Constant)
Kepa Kepala la Seko Sekola lah h
Kine Kinerj rja a Guru Guru
1
1
2.985
1.000
.00
.00
.00
2
.012
15.664
1.00
.08
.07
3
.003
31.706
.00
.92
.93
a. Dependent Variable: Prestasi Belajar Siswa
Residuals Statisticsa
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
N
Predicted Value
11.7508
21.8625
19.0500
2.74961
20
Residual
-.86250
1.19819
.00000
.52830
20
-1.544
2.145
.000
.946
20
Std. Residual
a. Dependent Variable: Prestasi Belajar Siswa
191
Corre Correlat lation ions s Pengg Pengguna unaan an Dana Dana BOS dan Kepeim Kepeimpim pimpin pinan an Kepala Kepala Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Descriptive Statistics Mean Penggunaan Dana BOS dan
Std. Deviation
N
19.3000
2.83029
20
Kinerja Guru
18.9500
2.72368
20
Prestasi Belajar Siswa
19.0500
2.79991
20
Kepeimpimpinan Kepala Sekolah
192
Correlations Penggunaan Dana BOS dan Kepeimpimpinan Kepa Kepala la Seko Sekola lah h Penggunaan Dana BOS dan Pearson Correlation Kepeimpimpinan Kepala Sekolah Kinerja Guru
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
Siswa .895**
.000
.000
20
20
20
.849**
1
.973**
.000
N Prestasi Belajar Siswa
Kine Kinerj rja a Gur Guru u .849**
1
Sig. (2-tailed) N
Prestasi Belajar
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.000
20
20
20
.895**
.973**
1
.000
.000
20
20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Pengguna unaan an Dana Dana BOS dan Kepeim Kepeimpim pimpin pinan an Kepala Kepala Reliability Pengg Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 20
100.0
0
.0
20
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
20
193
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .966
3
Item Statistics Mean Penggunaan Dana BOS dan
Std. Deviation
N
19.3000
2.83029
20
Kinerja Guru
18.9500
2.72368
20
Prestasi Belajar Siswa
19.0500
2.79991
20
Kepeimpimpinan Kepala Sekolah
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Item Deleted Penggunaan Dana BOS dan
Item Deleted
Total Correlation
if Item Deleted
38.0000
30.105
.878
.986
Kinerja Guru
38.3500
30.029
.936
.944
Prestasi Belajar Siswa
38.2500
28.513
.971
.918
Kepeimpimpinan Kepala Sekolah
Scale Statistics Mean
Variance
57.3000
Std. Deviation
65.379
N of Items
8.08572
3
Intraclass Correlation Coefficient 95% Confidence Interval
Single Measures
F Test with True Value 0
Intraclass
Lower
Upper
Correlationa
Bound
Bound
.905b
.813
.958
Value 29.541
df1 19
df2
Sig 38
.000
194
Intraclass Correlation Coefficient Average Measures
.966c
.929
.986
29.541
19
38
.000