PENGARUH KEDISIPLINAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN KERIPIK KENTANG DI JUNREJO - BATU
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Strata Satu (S1) Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: Dadang Iman Eka Sanjaya NIM : 03160012
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG 2009
LEMBAR PERSETUJUAN
PENGARUH KEDISIPLINAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN KERIPIK KENTANG DI JUNREJO-BATU
SKRIPSI
O l e h: Dadang Iman Eka Sanjaya NIM : 03160012
Telah Disetujui, 15 Januari 2009 Dosen Pembimbing,
Drs. Ec.Muhammad Mansur, MM NPP: 90. 90 . 02.00029
Mengetahui : Ketua Jurusan Pendidikan IPS,
Drs. Muh. Yunus, M.Si NIP: 150276940 15 0276940
ii
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI PENGARUH KEDISIPLINAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN KERIPIK KENTANG DI JUNREJO-BATU
Oleh: Dadang Iman Eka Sanjaya NIM : 03160012 Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Dan Dinyatakan Diterima Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Strata Satu (S1) Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada 17 Januari 2009 Panitia Ujian Ketua Sidang
Sekretaris Sidang
Drs. Ec. Muhammad Mansur, MM NPP: 90.02.00029
Drs. Muh. Yunus, Yunus, M.Si NIP: 150276940 15 0276940
Penguji Utama
Pembimbing
Dr. Abdul Bashith, M.Si NIP: 150327264
Drs. Ec. Muhammad Mansur, MM NPP: 90.02.00029 Mengetahui: Dekan,
Prof. Dr. H. Muhammad Djunaidi Ghony NIP. 150042031
iii
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya Menyatakan bahwa “Skripsi” yang saya buat untuk memenuhi persyaratan kelulusan pada Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, dengan judul : ”PENGARUH KEDISIPLINAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN KERIPIK KENTANG DI JUNREJO-BATU”.
Adalah hasil karya saya sendiri, bukan “duplikasi” dari karya orang lain. Selanjutnya apabila di kemudian hari ada “klaim” dari pihak lain, bukan menjadi tanggungjawab Dosen Pembimbing dan atau pihak Fakultas Tarbiyah, tetapi menjadi tanggung jawab saya sendiri. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan tanpa paksaan dari siapapun.
Malang, 15 Januari 2009 Hormat saya,
DADANG IMAN EKA SANJAYA NIM : 03160012
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan segala kerendahan hati, kupersembahkan sebuah karya yang sederhana ini kepada orang-orang yang sangat berarti dalam perjalanan hidupku..... Kedua orangtuaku, Bapak dan Ibu yang telah bersusah payah membesarkan, mendidik serta memberi nasehat, sungguh kasih sayangmu memberi suntikan energi yang luar biasa untuk keberhasilanku meskipun engkau jauh disampingku. Anakmu selalu mohon do’a restumu untuk menggapai semua cita-cita. 1. Guru serta Dosenku Dosenku yang mulia yang dengan rela dan ikhlas membagikan membagikan ilmunya kepadaku, berkat jasamu diri ini menjadi terbimbing dan terdidik. Terima kasih atas ilmu yang telah engkau berikan padaku semoga menjadi ilmu yang manfaat dan barokah…Amin 2. Adik-adiku Yoggi,Uma, dan Aji Aji terima kasih atas motivasi motivasi serta dorongan dorongan yang telah diberikan selama ini. 3. Teman-teman ku Fakultas Fakultas Tarbiyah angkatan angkatan 2003 yg selama ini ini telah menjadi sahabat yang baik dalam keadaan suka maupun duka. 4. My Best friend friend Djarot,Khusairi, Mustofa, Mustofa, Rahman, Ipunk, Ipunk, Bagus, Yudin serta seluruh murid- murid ku di masjid Al-Huda Tlogomas Malang dan di MTs N Jambewangi Selopuro Blitar. Blitar. 5. Teman- Teman kos yang yang ada di Ramba’ an: Romeo, Rino, Ahmad, Lutfi, Lutfi, Kholiq, dan Budi. 6. Dan semua teman-tenmanku teman-tenmanku yang tidak dapat kusebutkan... kusebutkan... maaf...
v
MOTTO
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapanglapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”(Q.S. Mujadillah: 11)
vi
Drs. Ec. Muhammad Mansur, MM Dosen Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Malang
NOTA DINAS PEMBIMBING
Hal
: Skripsi Dadang Iman Eka S
Malang, 15 Januari 2009
Lamp : 4 (Empat) (Empat) Eksemplar
Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Malang Di Malang
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Sesudah melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa maupun tekhnik penulisan, dan setelah membaca skripsi mahasiswa tersebut di bawah ini: Nama
: Dadang Iman Eka Sanjaya
NIM
: 03160012
Jurusan
: Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Judul
: Pengaruh : Pengaruh Kedisiplinan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Perusahaan Keripik Kentang Di Junrejo- Batu.
Maka selaku pembimbing, Kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah layak diajukan untuk diujikan. Demikian, mohon dimaklumi adanya. Wassalamu’alaikum Wr.Wb. Pembimbing,
Drs. Ec. Muhammad Mansur, MM
NPP: 90. 02.00029
vii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul : ” PENGARUH KEDISIPLINAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN KERIPIK KENTANG
”. DI JUNREJO-BATU ”.
Adapun tujuan dari penulisan Skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai derajat Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial pada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Malang. Ucapan terima kasih atas segala bimbingan, arahan dan bantuan serta motivasi yang telah diberikan, penulis sampaikan kepada : 1. Bapak Prof. Dr. H. Imam Imam Suprayogo, selaku Rektor Rektor Universitas Islam Negeri Malang 2. Bapak Prof. Dr. Dr. H.Muhammad , Djunaidi Ghony selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Malang. 3. Bapak Drs.Ec.Muhammad Mansur, Mansur, MM,. selaku selaku dosen pembimbing yang yang selalu meluangkan waktunya dalam memberikan arahan dan bimbingan selama penulis melakukan penyusunan skripsi ini. 4. Guru-guruku Dosen Dosen Fakultas Tarbiyah Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Malang atas ilmu dan nasihat-nasihatnya.
viii
5. Bapak Ir. Sunarso Basuki, Basuki, STS, selaku Direktur Direktur Cita Mandiri Mandiri yang telah memberikan izin dalam penelitian ini. 6. Kedua orang tuaku tuaku Bapak Soeliono dan Ibu Rukiani Rukiani yang senantiasa memberikan motivasi dan do’anya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Skripsi ini dengan baik. 7. Adik-adikku Yoggi, Uma,Aji terima kasih kasih atas dukungan dukungan dan doanya.. doanya.. 8. Seluruh Teman-temanku Teman-temanku Jurusan Pendidikan IPS IPS UIN Malang angkatan 2003, yang telah banyak memberikan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.. 9. Semua pihak yang yang membantu penulis penulis dalam penyelesaian penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Namun penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari d ari kesempurnaan, oleh karena keterbatasan kemampuan Ilmu yang penulis miliki oleh karena itu perlu adanya saran dan kritikan kritikan yang konstruktif konstruktif dari seluruh pembaca yang budiman senantiasa selalu penulis harapkan demi perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat menjadi sumber informasi yang bermanfaat bagi kita semua. Wassalamualaikum Wr.Wb Malang, 15 Januari 2009
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Hal HALAMAN JUDUL ............. ..................... .......... ...................... ........... .................. ......... ..................... ....................... ........... i HALAMAN HALAMAN PERSETUJUAN PERSETUJUAN .......................... ........................................... ................................ ............................. .............. ii HALAMAN HALAMAN PENGESAHAN PENGESAHAN ............................... ............................................. ................................ ........................... ......... iii HALAMAN SURAT PERNYATAAN ..........................................................iv HALAMAN HALAMAN PERSEMBAH PERSEMBAHAN AN ............................. .............................................. ................................ .........................v ..........v MOTTO............... MOTTO................................. .................................... ................................ ............................... ................................ ........................vi .........vi NOTA DINAS PEMBIMBING .............. ... ...................... ..................... .......... .................... ......... ...................... ............. .. vii KATA PENGANTAR PENGANTAR ............................. ........................................... ............................... ............................... ..................... ....... viii DAFTAR ISI ............................. ............................................ ................................ ............................... ............................... ........................x .......x DAFTAR TABEL .......................... ........................................ ................................ ................................ ............................. ............... xiii DAFTAR GAMBAR.................................... GAMBAR...................................................... ................................ ..............................xiv ................xiv DAFTAR LAMPIRAN...................... LAMPIRAN..................................... ................................ ................................ ............................xv .............xv ABSTRAK ABSTRAK ............................ .............................................. ................................ ............................... ................................ ......................xvi .......xvi BAB I : PENDAHULUAN .......................... ............................................ ................................ ............................... ...................1 ..1
1. Latar Latar Belakang Belakang Masalah Masalah............... ............................. ............................... ................................ .........................1 ..........1 2. Rumusan Rumusan Masalah Masalah ............................. ............................................... ................................ ............................... ...................4 ..4 3. Tujuan Tujuan Penelitian Penelitian ............................ ........................................... ............................. ............................... ........................4 .......4 4. Manfaat Manfaat Penelitian Penelitian ....................... ..................................... ............................... ............................... .........................5 ...........5 5. Sistematika Pembahasan .................. ....... ...................... ........... .................. ......... ..................... ...................... ...........5 .5
BAB II : KAJIAN PUSTAKA ............................. .............................................. ................................ .........................7 ..........7
A. .KEDISIPLI .KEDISIPLINAN NAN ............................ .............................................. ................................ ............................... ...................7 ..7 1. PengertianKedisiplinan..................................................................7 2.
Pentingny Pentingnyaa Kedisiplinan Kedisiplinan ............................... ............................................. ............................... ...................9 ..9
3.
Tujuan Kedisiplinan......... ..................... .......... ........... ................... ......... ..................... .................... ......... 11
4.
Indikator Kedisiplinan Kedisiplinan ..................... .......... ..................... .......... .................... ......... ...................... .............. ...12 12
5.
Kedisiplinan dalam perspektif Islam .......... .................... ......... ...................... ............. .. 17
B. PRODUKTIVI PRODUKTIVITAS TAS KERJA ............................... ............................................. ...............................20 .................20 1.
Pengertian Produktivitas Kerja .................... ......... ...................... ........... ..................... ............ ......... 20
2.
Pentingnya Produktivitas Kerja ................... ........ ...................... ........... ..................... ........... .......... 24
3.
Teori –teori Produktivitas Kerja........ Kerja ................... ...................... ........... ..................... ........... .......... 25
x
4.
Indikator- Indikator Produktivitas Kerja ...................... ............ .......... ................ ......... .......28 28
5.
Faktor- Faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja ............. ... .......... 28
6.
Pengukuran Produktivitas Kerja... ...................... ........... ..................... .......... ................ ......... .......31 31
7.
Pola Pengukuran Produktivitas ............ .................. ......... .................... .................... ......... 33
8.
Produktivitas Kerja dalam perspektif Islam......... Islam .................... ...................... ............. .. 34
C. Hubungan Antara Kedisiplinan terhadap Produktivitas Kerja ...........38 ......... ..38 D. Hipotesis Hipotesis ............................ .......................................... ................................ ................................ ...............................39 .................39 E. Pengaruh antara kedisiplinan terhadap produktivitas kerja....... kerja ................. .......... 41
........................................... ...............................42 .................42 BAB III : METODE PENELITIAN ............................. A. Lokasi Lokasi Penelitian ........................... ............................................ ............................... ............................... ......................42 .....42 B. Jenis dan Pendekatan Penelitian............... Penelitian...... .................... ...................... ........... ..................... ............ ......... 42 C. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian .......... .................... ......... ...................... .............. ...42 42 D. Populasi Popu lasi dan Sampel ................... ........ ...................... ..................... .......... .................... ......... ...................... .............. ...43 43 E. Sumber Sumber Data.................... Data...................................... .................................... ................................ ...............................45 .................45 F. Metode Peng Pengolaha olahan n Data ............................ ............................................. ................................ .......................45 ........45 G. Validitas dan Reabilitas ................. .................... ......... ...................... ..................... .......... ...........46 ......... ..46 H. Definisi Variabel dan Operasional Variabel ......... ..................... .......... .................... ......... 48 I. Metode Analisis Data ........... ................... .......... .................... ...................... ..................... .......... ...........49 ......... ..49
BAB IV: HASIL PENELITIAN .......................... ........................................... ................................ .......................51 ........51
A. Gambaran Umum Tentang Perusahaan................................................51 1. Sejarah Singkat Perusahaan .................... ......... ...................... ..................... .......... ................ ......... .......51 51 2. Visi dan Misi Perusahaan.... .................... ......... ...................... ..................... .......... ................ ......... ....... 51 3. Lokasi Lokasi Perusahaan Perusahaan .......................... ........................................... ................................ ............................51 .............51 4. Struktur Struktur Organisasi Organisasi ............................. ........................................... ................................ ...........................53 .........53 5. Personalia Personalia .............................. ............................................ ............................... ................................ .......................56 ........56 6. Jam Kerja Karyawan ................. ....... ..................... ........... ................... ......... ..................... .................... ......... 60 7. Kegiatan Kegiatan Usaha Usaha Perusahaan Perusahaan ............................. ............................................ ............................60 .............60 8. Pemasaran Pemasaran .................................. .................................................... ................................ ...............................81 .................81
xi
BAB V : PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ......................................82
A. Gambaran Distribusi Frekuensi Item........ ...................... ........... ........... ..................... ........... .......... 82 1.
Variabel Bebas (independent ) Kedisplinan ( X ).............................82 ).............................82
2.
Variabel Terikat (dependent ) Produktifitas kerja (Y ( Y ) ....................85 ....................85
B. Uji Validitas dan Uji Reabilitas Instrumen.......... Instrumen ..................... ........... ..................... ........... .......... 88 1.
Uji Validitas Validitas ........................... ............................................ ............................... ............................... ......................88 .....88
2.
Uji Reabilitas.................... Reabilitas.................................. ............................... ................................ ............................89 .............89
C. Analisis Analisis Data ................................ .............................................. ............................... ................................ .......................90 ........90 1.
Analisis Analisis Regresi...................... Regresi....................................... ............................... ............................... ......................91 .....91
2.
Uji Hipotesis Hipotesis I .................. ................................ ............................... ................................ ............................92 .............92
3.
Uji Hipotesis Hipotesis II ............................... ................................................ ................................ ............................93 .............93
BAB VI : PENUTUP .............................. ............................................ ............................... ................................ .......................96 ........96
A. Kesimpulan Kesimpulan ............................. ........................................... ............................... ................................ ............................97 .............97 B. Saran............ Saran .......................... ................................ ................................ ............................... ................................ .......................99 ........99
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Hal Tabel 4.1 Jumlah Karyawan Perusahaan Keripik Kentang..............................57 Tabel 4.2 Tingkatan Pendidikan Karyawan Perusahaan Keripik Kentang ......58 Tabel 4.3 Mesin dan Peralatan ................... ......... ..................... ........... ................... ......... ..................... ................... ........ 61 Tabel 4.4 Bagan Tentang Alur Pembuatan Keripik Kentang ......................... 77 Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Variabel X 1.1 dan X1.2..................... …........82 Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Variabel X 1.3 ,X1.4 dan X1.5 ........................83 Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Variabel Y 1.1 dan Y1.2..................................85 Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Variabel Y 1.3 dan Y1.4..................................87 Tabel 5.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian ........................................89 Tabel 5.6 Hasil Uji Reabilitas Instrumen ...................................................... 90 Tabel 5.7 Rekapitulasi Analisis Regesi linear sederhana ................................91 Tabel 5.8 Hasil Analisis Data ........................................................................92 Tabel 5.9 Hasil Analisis Regresi .......... .................... ......... ...................... ..................... .......... ................ ......... .......93 93
xiii
DAFTAR GAMBAR
Hal Gambar 2.1 Pengaruh Antara Kedisiplinan terhadap Produktivitas.................39 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Organisasi Perusahaan Keripik Kentang Kentang Cita Mandiri ...54 ... 54
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran (1) Pedoman Angket Penelitian. Lampiran (2) Data Mentah. Lampiran (3) Uji Validitas Kedisiplinan Lampiran (4) Uji Reliabilitas Kedisiplinan Lampiran (5) Uji Validitas Produktivitas Kerja Lampiran (6) Uji Reliabilitas Produktivitas Kerja Lampiran (7) Lain-lain
xv
ABSTRAK
Dadang
Iman Eka Sanjaya, 2008. SKRIPSI. Judul: Pengaruh KedisiplinanTerhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Perusahaan keripik Kentang di Junrejo- Batu. Pembimbing : Drs. Ec. Muhammad Mansur, MM Kata Kunci
: Kedisiplinan, Produktivitas Produktivitas kerja
Faktor utama penggerak kegiatan ekonomi adalah manusia.Karena manusia merupakan sumber daya yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu perusahaan.Oleh sebab itu, manusialah yang menjadi perencana semua ide dan peraturan- peraturan yang ada dalam perusahaan serta merupakan tenaga kerja yang menjadi investasi bagi perusahaan dalam meningkatkan produktivitas. Dalam hal ini kedisiplinan sangat mempengaruhi profesionalisme tenaga kerja dalam hal itu diharapkan dapat mendorong perusahaan untuk lebih meningkatkan produktivitas kerja karyawan sesuai dengan sasaran yang di rencanakan. Tujuan perusahaan tidak akan tercapai tercapai tanpa peran aktif tenaga kerja yang terampil dan disiplin, meskipun alat-alat yang dimiliki perusahaan begitu cangggihnya. Mengatur karyawan sangat sulit dan kompleks karena mereka mempunyai pikiran, perasaan, status, keraguan dan latar belakang yang heterogen. Sehingga tenaga kerja tidak dapat diatur dan dikuasai sepenuhnya seperti mengatur mesin, modal, dan gedung. Maka dari itu, kedisiplinan kerja masih sulit untuk diwujudkan karena masih banyak permasalahan- permasalahan yang ada dalam perusahaan. Untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya komunikasi antara atasan dengan bawahan yang harmonis. Karena setiap pola tingkah laku dan sikap atasan merupakan panutan bagi setiap karyawan. Kewajiban untuk meningkatkan kedisiplinan kerja bukan hanya menjadi tugas karyawan saja, melainkan kewajiban para pemimpin perusahaan yang juga harus menyadari bahwa mereka memiliki tanggung jawab yang besar untuk membina karyawan, sehingga dengan adanya kedisiplinan pada karyawan di harapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan dan menghasilkan tenaga kerja kerja yang lebih berprestasi dan efisien.. disiplin disiplin adalah sikap mental yang tercermin dalam perbuatan atau tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat, yang berupa perkataan (obedience ( obedience)) terhadap peraturan yang ditetapkan atau etika,norma, dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat untuk tujuan tertentu. Dari latar belakang tersebut penulis ingin mengetahui bagaimana Kedisiplinan dan Produktivitas Kerja karyawan serta pengaruhnya kedisiplian terhadap Produktivitas Produktivitas kerja karyawan pada perusahaan perusahaan keripik keripik kentang di Junrejo- Batu.. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana tingkat kedisiplinan dan produktivitas kerja kerja karyawan karyawan serta pengaruhnya pengaruhnya kedisiplinan terhadap produktivitas produktivitas kerja karyawan kar yawan . Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan survei yang berusaha untuk mengetahui bagaimana bagaimana pengaruh pengaruh Kedisiplinan terhadap Produktivitas kerja karyawan dengan pengambilan sampel sebanyak 10
xvi
responden. Teknik pengumpulan data yaitu dengan metode angket, dan dokumentasi di gunakan sebagai data pelengkap. Untuk pengujian instrumen menggunakan uji Validitas, dan Reliabilitas. Sedangkan untuk teknik analisis data menggunakan metode regresi linier sederhana dengan uji t. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh yang negatif atau siginifikan antara kedisiplinan terhadap produktivitas produktivitas kerja karyawan yang ditunjukan dengan t hitung = -3,021 dan t tabel = -3,021 maka t hitung = t tabel. Sedang nilai R Squere sebesar 0,300 berarti bahwa variabel bebas kedisiplinan (X) mampu menerangkan menerangkan variabel variabel terikat produktivitas kerja kerja (Y) sebesar 33,6 33,6 % sedangkan sisanya sebesar 66,4 % dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian.
xvii
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Faktor utama penggerak kegiatan ekonomi adalah manusia.Karena manusia merupakan sumber daya yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu perusahaan.Oleh sebab itu, manusialah yang menjadi perencana semua ide dan peraturan- peraturan yang ada dalam perusahaan serta merupakan tenaga kerja yang menjadi investasi bagi perusahaan dalam meningkatkan produktivitas. Dalam hal ini kedisiplinan sangat mempengaruhi profesionalisme tenaga kerja dalam hal itu diharapkan dapat mendorong perusahaan untuk lebih meningkatkan produktivitas kerja karyawan sesuai dengan sasaran yang di rencanakan. Tujuan perusahaan tidak akan tercapai tercapai tanpa peran aktif tenaga kerja yang terampil dan disiplin, meskipun alat-alat yang dimiliki perusahaan begitu canggihnya. Mengatur karyawan sangat sulit dan kompleks karena mereka mempunyai pikiran, perasaan, status, keraguan dan latar belakang yang heterogen. Sehingga tenaga kerja tidak dapat diatur dan dikuasai sepenuhnya seperti mengatur mesin, modal, dan gedung. Maka dari itu, kedisiplinan kerja masih sulit untuk diwujudkan karena masih banyak permasalahan- permasalahan yang ada dalam perusahaan. Untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya komunikasi antara atasan dengan bawahan yang harmonis. Karena setiap pola tingkah laku dan sikap atasan merupakan panutan bagi setiap karyawan. Kewajiban untuk meningkatkan kedisiplinan kerja
1
2
bukan hanya menjadi tugas karyawan saja, melainkan kewajiban para pemimpin perusahaan yang juga harus menyadari bahwa mereka memiliki tanggung jawab yang besar untuk membina karyawan, sehingga dengan adanya kedisiplinan pada karyawan di harapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan dan menghasilkan tenaga kerja yang lebih berprestasi dan efisien. Kedisiplinan yang baik
mencerminkan besarnya
tanggung
jawab
seseorang terhadap tugas yang diberikan kepadanya. Hal itu dapat mendorong adanya gairah kerja,semangat kerja dan terwujudnya tujuan perusahaan.oleh karena itu,seorang manajer harus bertindak tegas agar para bawahannya mempunyai disiplin yang baik. Seorang manajer dikatakan efektif dalam kepemimpinannya jika para bawahannya berdisiplin dengan baik.
1
Dengan meningkatkan kedisiplinan, maka karyawan dapat mengerjakan tugasnya dengan cepat dan baik, absensi dapat diperkecil seminimal mungkin, dan ini berarti meningkatkan produktivitas kerja. Dengan tingkat produktivitas yang tinggi, maka akan membuka kesempatan untuk memperbaiki keadaan kerja termasuk jam kerja yang sesuai dengan peraturan dan bertambah kuatnya landasan ekonomi bagi kesejahteraan manusia. Pada dasarnya kerja yang bermalas-malasan atau tradisi jam karet bukanlah akan membangun perekonomian akan tetapi akan menghambat kemajuan yang semestinya akan tercapai. Sebaliknya kerja yang efektif dan efisien menurut standar jam kerja yang telah ditetapkan serta beban kerja yang seasuai dengan kemampuan serta mendorong kelancaran berproduksi secara menyeluruh. 1
hlm 103.
Malayu S.P Hasibuan, Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia , Bumi Aksara, Jakarta, 2001,
3
Banyak kejadian disekitar kita mengenai pemanfaatan waktu kerja yang merupakan upaya paling besar dari produktivitas kerja banyak diabaikan, bahkan secara sengaja dilanggar. Sikap mental yang seperti ini tidak akan menimbulkan suasana kerja yang produktif sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan perlu adanya kedisiplinan. Melalui disiplin yang tinggi, maka produktivitas kerja karyawan dapat ditingkatkan, karena pada prinsipnya disiplin akan mempengaruhi p roduktivitas. Munculnya
permasalahan-permasalahan
yang
dapat
menghambat
produktivitas produktivitas kerja karyawan tidak jarang terjadi karena kelalaian karyawan sendiri dalam menggunakan jam kerjanya untuk ngobrol, duduk-duduk, atau izin keluar kantor untuk urusan yang tidak ada kaitannya dengan tugas pekerjaannya. Hal ini pula yang yang menyebabkan penerapan disiplin disiplin
kerja yang yang kurang kurang
bertanggung jawab. Menyadari
betapa
pentingnya
kedisiplinan
karyawan
bagi
suatu
perusahaan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja karyawan, maka dalam hal ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: ”PENGARUH
KEDISIPLINAN
TERHADAP
PRODUKTIVITAS
KERJA
KARYAWAN PADA PERUSAHAAN KERIPIK KENTANG DI JUNREJOBATU”.
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang diajukan adalah: 1. Bagaimana tingkat Kedisiplinan karyawan pada perusahaan Keripik Kentang di Junrejo-Batu ? 2. Bagaimana tingkat produktivitas produktivitas kerja karyawan pada perusahaan Keripik Keripik Kentang di Junrejo- Batu ? 3. Apakah kedisiplinan kedisiplinan berpengaruh terhadap produktivitas produktivitas kerja karyawan karyawan pada perusahaan p erusahaan Keripik Kentang K entang di d i Junrejo- Batu ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian di maksudkan untuk memberi kerangka landasan arah dan acuan di dalam membahas, membahas, menganalisa, serta mengevaluasi mengevaluasi permasalahan. Adapun tujuan penelitian pada perusahaan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui tingkat tingkat kedisiplinan karyawan karyawan pada perusahaan Keripik Keripik Kentang di Junrejo-Batu. 2. Untuk mengetahui mengetahui tingkat produktivitas kerja kerja karyawan karyawan pada perusahaan Keripik Kentang di Junrejo- Batu. 3. Untuk mengetahui pengaruh pengaruh kedisiplinan terhadap produktivitas kerja karyawan pada perusahaan Keripik Kentang di Junrejo- Batu.
5
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang masalah yang dikaji. 2. Bagi perusahaan Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi dan bahan pertimbangan untuk mengambilan keputusan dalam menetapkan strategi pemasaran khususnya strategi yang berkaitan dengan perilaku konsumen. konsumen. 3. Bagi akademisi Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah koleksi pustaka bagi perguruan tinggi baik di d i tingkat fakultas maupun universitas. E. Sistematika Pembahasan Bab I Pendahuluan
Dalam bab I ini akan diuraikan tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian,Sistematika Pembahasan Bab II Kajian Pustaka
Dalam bab II mengemukakan tentang landasan teori yang digunakan beberapa hasil penelitian terdahulu yang dijadikan acuan, juga kerangka pemikiran peneliti Bab III Metodologi Penelitian
Dalam bab III ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan peneliti, yaitu Lokasi Penelitian, Jenis dan pendekatan penelitian, Identifikasi variabel-variabel penelitian, Populasi dan Sampel, Sumber Data, Metode
6
pengolahan data, Validitas dan Reabilitas, Definisi variabel dan operasional variabel dan Metode analisis Data. Bab IV Hasil Penelitian
Dalam bab IV akan dikemukakan hasil dari penelitian yang telah dilakukan berikut pembahasannya. Bab V Pembahasan
Dalam bab V ini akan dikemukakan dikemukakan untuk membahas membahas dari hasil penelitian yang diberikan oleh peneliti. Bab VI Penutup
Dalam bab VI ini akan dikemukakan saran dan kritik dari peneliti
7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Dalam teori ini penulis akan mengemukakan teori yang mempunyai hubungan dengan masalah kedisiplinan dan produktivitas kerja karyawan. Maksud dari teori ini adalah untuk menunjukkan dan mendekatkan teori- teori pada masalah yang dihadapi oleh perusahaan serta hubungannya hubungannya dengan pemecahan masalah. Sehubungan dengan teori-teori yang diperlukan untuk menganalisa terhadap masalah tersebut, maka akan dikemukakan beberapa landasan teori yang sekiranya akan dapat dipergunakan untuk memecahkan masalah-masalah tersebut. Sebelum menginjak pada masalah perusahaan, terlebih dahulu akan kami kemukakan beberapa dasar teori yang berhubungan dengan masalah perusahaan.
A. Kedisiplinan 1. Pengertian Kedisiplinan
Banyak tokoh memberi pengertian, bahwa kedisiplinan adalah bilamana karyawan selalu datang dan pulang tepat pada waktunya. Sebenarnya gambaran tersebut adalah kurang tepat, sebab apa yang digambarkan itu hanya merupakan salah satu kedisiplinan yang dituntut oleh perusahaan. Sebelum membahas tentang kedisiplinan, peneliti terlebih dahulu mengetahui tentang pengertian kedisiplinan itu sendiri, lazimnya kata Disiplin mengandung suatu gagasan hukuman, meskipun arti sesungguhnya tidak demikian. 7
8
Keiht Davis mengemukakan bahwa” bahwa” Discipline is management action to organization standarts”. standarts” . Berdasarkan
pendapat Keiht, disiplin kerja dapat
diartikan sebagai pelaksanaan manajemen untuk memperteguh pedoman pedoman organisasi. 2 Menurut Bacal mengemukakan bahwa disiplin adalah sebuah proses yang digunakan untuk menghadapi permasalahan kerja 3. Handoko mengatakan disiplin adalah kegiatan manajemen untuk menjalankan standar-standar organisasi.
4
Sedangkan menurut Sinungan mengemukakan bahwa disiplin adalah sikap mental yang tercermin dalam perbuatan atau tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat, yang berupa perkataan (obedience ( obedience)) terhadap peraturan yang ditetapkan atau etika,norma, dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat untuk tujuan tertentu.
5
Sedangkan kedisiplinan menurut Abdurrahmat Fathoni adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. 6 Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang dalam mentaati peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Seseorang dikatakan disiplin apabila orang tersebut bersedia memenuhi semua peraturan, serta melaksanakan
tugas-tugasnya,
baik
secara
suka
rela
maupun
terpaksa.
Kedisiplinan diartikan jika karyawan selalu datang dan pulang tepat pada 2
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan Perusahaan , PT Remaja Rosdakarya Bandung, 2005, hal 129. 3 Robert Bacal, Performance Bacal, Performance Management , Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001, hal 164. 4 T.Hani Handoko, Manjemen Handoko, Manjemen Personalia dan Sumber Daya Manusia , Liberty, Yogyakarta, 2000, hal 208. 5 Muchdarsyah Sinungan, Produktivitas Apa dan bagaimana, bagaimana , Bumi Aksara, Jakarta, 2002, hal 146. 6 Abdurrahmat Fathoni, Manajemen Fathoni, Manajemen Sumber Daya Manusia , Rineka Cipta, Jakarta, 2006, hal 126.
9
waktunya, mengerjakan semua pekerjaanya dengan baik, mematuhi semua peraturan perusahaan d an norma-norma sosial yang berlaku. Jelaslah disini bahwa disiplin menghendaki ditaatinya peraturan- peraturan oleh para karyawan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan, dan sasarannya bukan pada hukuman tetapi pada perubahan tingkah laku. Sedangkan untuk merubah tingkah laku dan mengembangkan sikap disiplin tersebut diperlukan beberapa bentuk latihan. Dimana melalui latihan tersebut, karyawan karyawan diharapkan untuk berusaha menghargai waktu dengan menaati jam kerja yang telah ditetapkan,menghargai tenaga kerja rekan sekerja, tenaga sendiri dan sebagainya. Dari beberapa pendapat tersebut disiplin mengacu pada suatu sikap seseorang yang taat atau patuh terhadap peraturan yang berlaku dalam organisasi atau masyarakat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa disiplin adalah suatu sikap atau tingkah laku seseorang berupa ketaatan terhadap peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi atau masyarakat.
2. Pentingnya Kedisiplinan
Mengingat pentingnya peranan karyawan dalam suatu perusahaan maka perlu menanamkan kesadaran kedisiplinan pribadi pada karyawan, untuk mencegah
penyimpangan
atau
pelanggaran
dalam
menjalankan
aktivitas
perusahaan, oleh karena itu tindakantindakan- tindakan disiplin tidak hanya berpengaruh terhadap mental karyawan saja tetapi juga berpengaruh terhadap produktivitas kerja. Kedisiplinan adalah fungsi operatif keenam dari Manajemen Sumber Daya Manusia. Kedisiplinan merupakan fungsi operatif Manajemen Sumber Daya
10
Manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin karyawan yang baik,sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Oleh karena itu,setiap manajer selalu berusaha agar para bawahannya mempunyai disiplin yang baik.
7
Dalam menerapkan kedisiplinan diperlukan peraturan dan hukuman, peraturan sangat diperlukan untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan penyuluhan bagi tenaga kerja dalam menciptakan tata tertib yang baik di perusahaan. Dengan tata tertib yang baik, semangat kerja, moral kerja, efisiensi dan efektifitas kerja tenaga kerja akan meningkat. Hal ini akan mendukung tercapainya tujuan perusahaan, tenaga kerja dan masyarakat. Jelasnya perusahaan sulit mencapi tujuannya, jika tenaga kerja tidak memenuhi peraturan- peraturan perusahaan tersebut. Kedisiplinan suatu perusahaan dikatakan baik jika sebagian besar tenaga kerjanya menaati peraturan yang ada. Hukum diperlukan dalam meningkatkan kedisiplinan dan mendidik karyawan supaya menaati semua peraturan perusahaan. Pemberian hukuman harus adil dan tegas terhadap semua tenaga kerja. Dengan keadilan dan ketegasan, sasaran pemberian hukuman akan tercapai. Peraturan tanpa diikuti pemberian
7
Malayu S.P Hasibuan, Manajemen Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia , Bumi Aksara, Jakarta, 2005, hal 193.
11
hukuman yang tegas bagi pelanggarnya bukan menjadi alat pendidik bagi tenaga kerja. Kedisiplinan harus ditegakkan dalam suatu organisasi. Tanpa dukungan disiplin tenaga kerja yang baik, sulit bagi organisasi untuk mewujudkan tujuannya. Jadi kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.
3. Tujuan Kedisiplinan Kedisiplinan
Tujuan kedisiplinan adalah untuk memperbaiki kegiatan diwaktu yang akan datang, bukan menghukum kegiatan dimasa lalu, sehingga kegiatan yang akan dilaksanakan dapat lebih berdaya guna.
8
Bahwa tujuan kedisiplinan
menghendaki adanya perbaikan kegiatan untuk masa yang akan datang, dan bukan sebagai hukuman,sehingga diharapkan para karyawan selalu mematuhi peraturan dan kebijakan yang berlaku dalam perusahaan, agar nantinya dapat meningkatkan produktivitas produktivitas perusahaan.Gomes menyatakan menyatakan bahwa tujuan kedisiplinan adalah prosedur pengaduan,di satu pihak, dikembangkan untuk melindungi para pegawai terhadap alokasi yang tidak adil dari sanksi-sanksi dan imbalan-imbalan dari 9
organisasi.
Berdasarkan pendapat-pendapat yang telah dikemukakan di atas bahwa tujuan kedisiplinan menghendaki adanya perbaikan kegiatan untuk masa yang akan datang, dan bukan sebagai hukuman, sehingga diharapkan para karyawan
8
T. Hani Handoko, Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia , Liberty, Yogyakarta, 2000,hal 211. 9 Faustino Cardoso Gomes, Gomes, Manajemen Sumber Daya Manusia , Penerbit Andi Offset Yogyakarta, 2002, hal.242.
12
selalu mematuhi peraturan dan kebijakan yang berlaku dalam perusahaan, agar nantinya dapat meningkatkan produktivitas perusahaan.
4. Indikator Kedisiplinan
1. Indikator Indikator Indikator Kedisiplinan Kedisiplinan menurut Hasibuan Hasibuan antara lain : a. Tujuan dan kemampuan
Tujuan
dan
kemampuan
ikut
mempengaruhi
tingkat
kedisiplinan
karyawan. Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi kemampuan karyawan.Hal ini berarti bahwa tujuan (pekerjaan) yang dibebankan kepada karyawan harus sesuai dengan kemampuan karyawan bersangkutan, agar dia bekerja sungguh-sungguh dan disiplin dalam mengerjakan. b. Teladan Pimpinan
Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan karyawan karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya. Pimpinan harus memberi contoh yang baik, berdisiplin baik, jujur, adil, serta sesuai kata perbuatan. Dengan teladan pimpinan yang baik, kedisiplinan bawahan pun akan ikut baik. Jika teladan pimpinan kurang baik( kurang berdisiplin), para bawahan pun akan kurang disiplin. Pimpinan jangan mengharapkan kedisiplinan bawahannya baik jika dia sendiri kurang disiplin. Pimpinan harus menyadari bahwa perilakunya akan dicontoh dan diteladani bawahannya. Hal inilah yang mengharuskan pimpinan mempunyai kedisiplinan yang baik agar para bawahan pun mempunyai disiplin yang baik pula.
13
c.Balas Jasa
Balas jasa ( Gaji dan Kesejahteraan) ikut mempengaruhi kedisiplinan karyawan karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap perusahaan/ pekerjaannya. Jika kecintaaan karyawan semakin baik terhadap pekerjaan, kedisiplinan mereka akan semakin baik pula. Untuk mewujudkan kedisiplinan karyawan yang baik, perusahaan harus memberikan balas jasa yang relatif besar. Kedisiplinan karyawan tidak mungkin baik apabila balas jasa yang mereka terima kurang memuaskan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya beserta keluarga. Jadi, balas jasa berperan penting untuk menciptakan kedisiplinan karyawan. Artinya semakin besar balas jasa semakin baik kedisiplinan karyawan. Sebaliknya, apabila balas jasa kecil kedisiplinan karyawan menjadi rendah. Karyawan sulit berdisiplin baik selama kebutuhan- kebutuhan primernya tidak terpenuhi dengan baik. d. Keadilan
Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan karyawan, kerena ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta diperlakukan sama dengan manusia lainnya. Keadilan yang dijadikan dasar kebijaksanaan dan pemberian balas jasa (pengakuan) atau hukuman akan merangsang terciptanya kedisiplinan karyawan yang baik. Manajer yang cakap dalam memimpin selalu berusaha bersikap adil terhadap semua bawahannya. Dengan keadilan yang baik akan menciptakan
14
kedisiplinan yang baik pula. Jadi, keadilan harus diterapkan dengan baik pada setiap perusahaan supaya kedisiplinan karyawan perusahaan baik pula. e. Waskat
Waskat ( pengawasan melekat ) adalah tindakan nyata dan paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan karyawan perusahaan. Dengan waskat berarti atasan harus aktif dan langsung mengawasi perilaku,moral,sikap, gairah kerja, dan prestasi kerja bawahannya. Hal ini berarti atasan harus selalu ada/ hadir di d i tempat kerja agar dapat mengawasi dan memberikan petunjuk, jika ada bawahannya yang mengalami
kesulitan
dalam
menyelesaikan
pekerjaannya.Waskat
efektif
merangsang kedisiplinan dan moral kerja karyawan. Karyawan merasa mendapat perhatian, bimbingan, petunjuk, pengarahan, dan d an pengawasan dari atasannya. Dengan waskat, atasan secara langsung dapat mengetahui kemampuan dan kedisiplinan setiap individu bawahannya, sehingga kondisi setiap bawahan dinilai objektif. Waskat bukan hanya mengawasi moral kerja dan kedisiplinan karyawan saja, tetapi juga harus berusaha mencari sistem kerja yang lebih efektif untuk mewujudkan tujuan organisasi, karyawan, dan masyarakat. Dengan sistem yang baik akan tercipta internal kontrol yang dapat mengurangi kesalahan- kesalahan dan mendukung kedisiplinan serta moral kerja karyawan. Jadi, waskat menuntut adanya kebersamaan aktif antara atasan dengan bawahan dalam mencapai tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Dengan kebersamaan aktif antara atasan dengan bawahan, terwujudlah kerja sama yang baik dan harmonis dalam perusahaan yang mendukung terbinanya kedisiplinan karyawan yang baik.
15
f. Sanksi Hukuman
Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara kedisiplinan karyawan. Dengan sanksi hukuman yang semakin berat, karyawan akan semakin takut melanggar peraturan-peraturan perusahaan,sikap, dan perilaku indisipliner karyawan akan berkurang. Berat/
ringannya
sanksi
hukuman
yang
akan
diterapkan
ikut
mempengaruhi baik/ buruknya kedisiplinan karyawan. Sanksi hukuman harus ditetapkan berdasarkan pertimbangan logis, masuk akal, dan diinformasikan secara jelas kepada semua karyawan. Sanksi hukuman seharusnya tidak terlalu ringan atau terlalu berat supaya hukuman itu tetap mendidik karyawan untuk mengubah perilakunya.Sangsi hukuman hendaknya cukup wajar untuk setiap tingkatan yang indisipliner , , bersifat mendidik ,dan menjadi alat motivasi untuk memelihara kedisiplinan dalam perusahaan. g. Ketegasan
Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan mempengaruhi kedisiplinan karyawan perusahaan. Pimpinan harus berani dan tegas, bertindak untuk menghukum setiap karyawan yang indisipliner sesuai dengan sanksi hukuman yang telah ditetapkan. Pimpinan yang berani bertindak tegas menerapkan hukuman bagi karyawan yang indisipliner akan disegani dan diakui kepemimpinannya oleh bawahan. Dengan demikian, pimpinan akan dapat memelihara kedisiplinan karyawan perusahaan. Sebaliknya apabila seorang pimpinaan kurang tegas atau tidak menghukum menghukum karyawan yang indisipliner, sulit baginya untuk memelihara kedisiplinan bawahannya, bahkan sikap indisipliner
16
karyawan semakin banyak karena mereka beranggapan bahwa peraturan dan sanksi hukumannya tidak berlaku lagi. Pimpinan yang tidak tegas menindak atau menghukum karyawan yang melanggar peraturan sebaiknya tidak usah membuat peraturan atau tata tertib pada perusahaan tersebut. h. Hubungan kemanusiaan
Hubungan kemanusiaan yang harmonis di antara sesama karyawan ikut menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu perusahaan. Hubungan-hubungan baik bersifat vertikal maupun horizontal yang terdiri dari dari direct single relationship, direct group relationship, relationship, dan dan cross relationship relationship hendaknya harmonis. Manajer harus berusaha menciptakan suasana hubungan kemanusiaan yang serasi serta mengikat, vertikal maupun horizontal diantara semua karyawannya. Terciptanya Terciptanya human relationship relationship yang serasi akan mewujudkan lingkungan dan suasana yang nyaman. Hal ini akan memotivasi kedisiplinan yang baik pada p ada perusahaan. p erusahaan. Jadi, kedisiplinan karyawan kar yawan akan tercipta apabila hubungan kemanusiaan dalam organisasi tersebut baik.
10
Pada umumnya hambatan dalam pekerjaan itu disebabkan oleh faktor tenaga kerja itu sendiri. Bila keadaan itu berlanjut terus, maka akan mengakibatkan produktivitas kerja menurun. Adapun hambatan-hambatan kerja yang sering terjadi menurut Dharma dalam bukunya” Manajemen Supervisi “ adalah sebagai berikut: 10
Malayu S.P Hasibuan, Manajemen Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Manusia , Bumi Aksara, Jakarta, 2005, hal 194198.
17
a) Melanggar peraturan jam istirahat dan jadwal kerja kerja lain b) Melanggar peraturan p eraturan keamanan dan kesehatan kerja c) Terlambat masuk kerja, mankir, mankir, terutama sebelum sebelum dan sesudah lebaran d) Bekerja dengan ceroboh atau merusak peralatan, pasok, pasok, atau bahan baku e) Suka bertengkar, tidak tidak mau bekerja bekerja sama, atau perilaku perilaku lain yang yang tidak menyenangkan ( mengganggu) sesama karyawan f)
Terang-terangan
menunjukkan
ketidak patuhan,
melaksanakan tugas yang seharusnya dilakukan. 2.
seperti
menolak
11
Adanya Pemogokan Tindakan pemogokan tidak dibenarkan, karena disamping merugikan
karyawan itu sendiri juga merugikan pihak perusahaan. Untuk mengatasi tindakan pemogokan tersebut dapat dilakukan dengan tindakan yang bijaksana yaitu musyawarah untuk mufakat. 3.
Sering terjadi kesalahan Sering terjadinya kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari
yang bukan pekerjaan baru,hal ini mungkin disebabkan diluar faktor kemampuan manusia misalnya kesalahan sistem material, kerusakan kerusakan mesin atau atau layout dan sebagainya. 5. Kedisiplinan dalam Perspektif Islam
Dalam Islam Al-Qur’an memberikan tuntunan tentang kedisiplinan jauh sebelum adanya gerakan disiplin nasional, umat Islam berkewajiban untuk mengamalkan ajaran-ajaran agama yang mengisyaratkan adanya kewajiban untuk
11
Agus Dharma, Manajemen Dharma, Manajemen Supervisi, Supervisi , Raja Gravindo Persada, Jakarta, 2000, hlm 175.
18
disiplin. Tuntutan yang mengandung tentang kedisiplinan tersebut terdapat dalam Al-Qur’an, surat An- Nisa’ ayat 103:
ÞO çF F Š øŠÒ ŸÒ s% on q 4 n= = Á Î/ q q ãZ Z _ q JŠ #sŒ * Î*s ù O ã _ 4 #s Œ * Î*s ù N Nö çG GY Y tR ù' 'yJ Ûô $# #( q ¢Á9 $#$ #( r r • ã• à2øŒ $$ $sù ©! $# $ J» VJ» uŠ Ï% # ŠY q ãè è è % ru ’ ’4 ? n tã ru N Nö 6 à6 ßJŠ Ï%r' sù úü Z ÏZÏB s ÷s J ôM tR % .x ’ ? n n tã úü no q 4 n= = Á š ¢Á9 $#$ 4 ¨b Î) no q 4 n= = Á ¢Á9 $#$ M ßJ ø9 $#$ $ 7 Y7 » tF . Ï. $ $ ? Y? q q è% q öq BÇʨBÇÊÉÌÈ Artinya: “ Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah
merasa
aman,
Maka
Dirikanlah
shalat
itu
(sebagaimana
biasa).
Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orangorang yang beriman. (QS. An-Nisa: 103) Ayat diatas mengisyaratkan tentang disiplin waktu dalam beribadah, misalnya dalam melaksanakan shalat sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan Allah SWT. Demikian juga dalam melaksanakan pekerjaan harus dilakukan sesuai dengan waktu dan aturan yang berlaku. Dalam Surat Al- Ashr ayat 1-3 yang berbunyi sebagai berikut:
ÇÊÈ b¨ Î) `» ’ " Å" s9 óÇ yè ø9 $ #$ ru Ž AŽ £ ô£ z äz z |¡ SM} $# Ž ÎŽ Ç ûï d, È ys ÏM » ys t Ï% % ! ©! $# #( q q Z ãZt B #uä (# q q è= = ÏJ Jtã ru M =» Î=» Á q u ?s r u , ø9 $ $ $ Î/ (# q öq |¹# q u ?s r u Ž ÎŽ 9 ö9 Á ¢Á9 $#$ #( q öq |¹# ¢Á 9 $$ $ Î/ ÇÌÈ
ÇËÈ
wž Î)
Artinya: “Demi Masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam keadaan kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat- menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya
menaati
kebenaran
dan
nasehat-
menasehati
supaya
menetapi
kebenaran.(QS. Al-Ashr: 1-3) Allah telah memulai ayat ini dengan sumpah sumpah wal’ ashr ( demi masa), sebab masa itu banyak mengandung peristiwa dan contoh yang menunjukkan
19
kekuasaanNya, disamping menunjukkan betapa kebijaksanannya Allah SWT. Ayat tersebut memberikan tuntunan kepada umat manusia dituntut untuk mengisi seluruh waktunya dengan berbagai amal dengan menggunakan semua daya yang dimilikinya, hal ini dipahami juga bahwa pentingnya melaksanakan disiplin dalam segala hal. Sebagaimana Firman Allah yang lain pada surat An Nisa : 59 sebagai berikut :
t Ï% % ! ©! $ #$ #( q þq Y ãYt B #uä #( q q ãè è‹ ‹ ÏÛr& ©! $# #( q q ãè è‹ ‹ ÏÛr& r u Aq t ß™ • §• 9 $ #$ ’ < Í< r' é& ru Í D öDF{ $# O O ä3Z ÏB ( b * Î*sù L L÷ ê äê ãô “ t » Z u ? s ’ û Îû ä&Ó $ pk k ‰ š‰ r' » ¯ tƒ ûï ó 3Z óÓ «x nrnç r–Š • ã• sù ’ < n Î) «! $# Aq AÉ q ß™ • §• 9 $ #$ ru b Î) L ÷L êY äêY . ä. tbq ß` |¡ xƒ r Írù' ' ?s ÇÎÒÈ ÅzFy $# 4 7 ômr& r u ¸xƒ Z ãZÏB s ÷s ? è? !« $$ $ Î/ Q ÏQ q öq u‹ ø9 $ #$ ru • Ì• z y 9ºÏ9ºsŒ Ž ׎ • ö• zy ` m Artinya : “ Hai orang- orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah RasulNya, dan Ulil Amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah ( Al-Qur’an) dan Rasul (sunnahNya), jika kamu benar- benar beriman kepada Allah dan hari kemudian, yang demikian itu lebih utama ( bagimu ) dan lebih baik akibatnya. ( QS. An-Nisa:59) Dalam pandangan Islam, penanaman disiplin didasarkan pada setiap kesadaran seseorang akan hadirat Allah SWT. Dalam setiap kreativitas, karena Allahlah Yang Maha Mengetahui dengan apa yang diperbuat Makhluknya. Dengan demikian dalam diri seseorang akan muncul kontrol dan kesadaran pribadi, bukan kesadaran yang dipaksakan akan a kan hukuman. Seseorang tidak akan pernah bisa melaksanakan perintah Allah secara, baik tanpa adanya kesediaan bahwa Allah senantiasa mengawasinya. Allah Maha
20
Mengetahui sesuatu yang tersimpan dan menyelinap di balik hati nurani seseorang.
B. Produktivitas Kerja 1. Pengertian Produktivitas Produktivitas Kerja
Pada dasarnya produktivitas kerja adalah konsep universal yang berlaku bagi semua sistem, karena setiap kegiatan memerlukan produktivitas dalam pelaksanaannya. pelaksanaannya.
Produktivitas
Menurut
dewan
Produktivitas
Nasional
mengartikannya sebagai sikap mental yang selalu berpandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin.
12
Produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan. Dengan kata lain produktivitas produktivitas memiliki dua dimensi, d imensi, yaitu: 1. Efektivitas yang mengarah mengarah kepada pencapaian unjuk unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Efektifitas merupakan ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai. 2. Efisiensi yang berkaitan dengan upaya upaya membandingkan membandingkan input dan realisasi penggunaannya atau bagaimana pekerjaan itu digunakan. Efisiensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan membandingkan input yang direncanakan dengan dengan input yang sebenarnya.
12
Umar Husein, Riset Husein, Riset sumber daya manusia PT Gramedia Pustaka Jakarta, 2003,hal 9.
21
Dalam doktrin pada konferensi OSLO pada tahun 1984, yang dimaksud dengan produktivitas kerja adalah sesuatu konsep yang bersifat universal, yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak manusia, dengan menggunakan sumber-sumber riil yang yang semakin sedikit.13 EPA ( ( European Produktivity Agency ), Produktivitas Produktivitas adalah
tingkat
efektivitas pemanfaatan setiap elemen produktivitas. ILO ( Internatonal Labour Organization ) Organization ) menyatakan bahwa produktivitas adalah perbandingan antara elemen-elemen produksi dengan yang dihasilkan. Elemen-elemen tersebut berupa tanah, tenaga kerja, modal dan organisasi.
14
Gomes menyatakan bahwa: “ Produktivitas adalah perbandingan terbaik antara rasio rasio out put dan put dan input . Inputs Inputs bisa mencakup biaya produksi produksi ( production costs) costs) dan biaya peralatan (equipment ( equipment costs). costs). Sedangkan Sedangkan outputs outputs bisa terdiri dari penjualan ( sales), sales), pendapatan ( ( earnings), earnings), market share, share, dan kerusakan (defects). defects).15
13
Muchdarsyah Sinungan, Produktivitas Apa dan Bagaimana Edisi 2, 2 , Bumi Aksara, Jakarta, 2000, hal 17. 14 Zulian Yamit, Manajemen Manajemen produksi dan operasi edisi 2 Cetakan 1 penerbit Ekonisia Fakultas UII Yogyakarta, 2003, hal 12. 15 Faustino Cardoso Gomes, Gomes, Manajemen Sumber Daya Manusia , Penerbit Andi Offset Yogyakarta, 2002, hal 159.
22
Sinungan membagi pengertian produktivitas dalam tiga hal, yaitu: a. Produktivitas adalah rasio dari apa yang yang dihasilkan (output (output ) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang dipergunakan ( Input) Input) b. Produktivitas pada dasarnya adalah sikap mental yang mempunyai pandangan bahwa b ahwa mutu kehidupan hari ini lebih b aik dari d ari pada pad a kemarin,dan hari esok lebih baik dari hari ini. c. Produktivitas merupakan interaksi interaksi terpadu secara resmi dari tiga faktor faktor esensial yaitu invertasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset, manajemen dan tenaga kerja.
16
Menurut Gasperz bahwa produktivitas dapat diartikan sebagai kemampuan seperangkat sumber-sumber ekonomi untuk menghasilkan sesuatu yang diartikan juga sebagai pengorbanan ( input ) dengan
penghasilan ( output ). ).
17
Apabila
ukuran keberhasilan produksi hanya dipandang satu sisi output , maka produktivitas produktivitas dipandang dari dua sisi sekaligus yaitu sisi input dan sisi output. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa produktivitas berkaitan dengan efisiensi penggunaan penggunaan input untuk memproduksi barang atau jasa
sebagai konsep
pemenuhan kebutuhan manusia ma nusia atau sering juga disebut sebagi sikap mental yang selalu memiliki pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari pada hari kemarin dan hari esok e sok harus lebih baik dari hari ini. Produktivitas merupakan suatu perbandingan dari hasil kegiatan yang seharusnya. Didalam perusahaan, produktivitas ini dapat dipergunakan sebagai
16
Muchdarsyah Sinungan, Produktivitas Sinungan, Produktivitas Apa dan B agaimana Ed isi 2 , Bumi Aksara, Jakarta, 2000, hal 16. 17 Vincent Gasperz, Manajemen Gasperz, Manajemen produktivitas bisnis Global , Global , terjemahan Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2000, .hal 18.
23
alat pengukur efektivitas dari penggunaan penggunaan input atau penggunaan peralatan (sarana atau fasilitas) produksi dalam perusahaan yang bersangkutan. Menurut Sinungan, secara umum produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik ( barang-barang atau jasa) dengan masuknya sebenarnya. 18 Misalnya produktivitas adalah ukuran efisiensi produktif suatu perbandingan perbandingan antara
hasil keluaran dan masuk atau atau output output : input . Masukan
sering dibatasi dengan masukan tenaga kerja,sedangkan keluaran sering diukur dalam kesatuan fisik,bentuk dan nilai. Menurut Klingner dan Nanbaldian yang dikutip oleh Faustino Cardoso Gomes, menyatakan bahwa produktivitas merupakan fungsi perbaikan dari usaha karyawan, yang didukung dengan motivasi yang tinggi,dengan kemampuan karyawan yang diperoleh melalui latihan-latihan.
19
Produktivitas yang meningkat,
berarti performasi yang baik, akan menjadi motivasi pekerja pada tahap berikutnya. Dari beberapa pengertian-pengertian pengertian-pengertian tersebut dapat dapat disimpulkan bahwa produktivitas produktivitas mengandung pengertian : a.Sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. b.Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumberdaya yang dipergunakan d ipergunakan..
18
Muchdarsyah Sinungan, Produktivitas Apa dan Bagaimana , Bumi Aksara, Jakarta 2005, hal 12. Faustino Cardoso Gomes, Manajemen Manajemen Sumber daya daya Manusia edisi 2, 2, Andi Yogyakarta, 2003, hal 160. 19
24
c.Produksi
dan
produktivitas
merupakan
pengertian
yang
berbeda.
Peningkatan produksi menunjukkan pertumbuhan jumlah hasil yang dicapai sedangkan peningkatan produktivitas mengandung pengertian pertambahan hasil dan perbaikan cara pencapaian produk tersebut. Peningkatan produktivitas dapat dilihat dengan membandingkan input dan input dan output .
2. Pentingnya Produktivitas Kerja
Menurut Sinungan Sumberdaya Manusia merupakan
peranan utama
dalam peningkatan produktivitas, karena alat produksi dan teknologi pada hakekatnya merupakan hasil kerja manusia.
20
Produktivitas tenaga kerja
mengandung pengertian-pengertian antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga persatuan waktu. Produktivitas tenaga kerja merupakan pembaharuan pandangan hidup dan kultural dengan sikap mental memulai kerja serta perluasan upaya untuk meningkatkan mutu kehidupan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah pendidikan, keterampilan, kedisiplinan, motivasi, tingkat penghasilan, jaminan sosial, kesempatan berprestasi dan sebagainya. Peningkatan produktivitas dapat dilihat dalam tiga bentuk : a.Jumlah produktivitas meningkat dengan menggunakan sumberdaya yang sama. b.Jumlah produksi yang sama atau meningkat meningkat dicapai dengan menggunakan sumber daya yang kurang.
20
Muchdarsyah Sinungan, Produktivitas Sinungan, Produktivitas Apa dan Bagaimana Edisi 2 , Bumi Aksara, Jakarta 2002, hal 21.
25
c.Jumlah produksi yang jauh lebih besar diperoleh dengan pertambahan sumber daya yang relatif lebih kecil. Meningkatnya Produktivitas bagi perusahaan mempunyai manfaat sebagai berikut: a.Memperkuat daya saing perusahaan karena dapat memproduksi dengan biaya lebih rendah dan mutu produksi lebih baik. b.Menunjang kelestarian dan perkembangan perusahaan karena dengan peningkatan produktivitas, perusahaan akan memperoleh keuntungan keuntungan untuk investasi baru. c.Meningkatkan standart hidup dan martabat karyawan beserta keluarga. d.Menunjang terwujudnya hubungan kerja yang lebih baik. Sedangkan pada tingkat individu meningkatnya produktivitas berarti : a.Meningkatnya pendapatan dan jaminan sosial lainnya. Hal tersebut akan memperbesar kemampuan ( daya) untuk membeli barang dan jasa ataupun keperluan hidup sehari- hari dengan demikian kesejahteraan akan lebih baik. Dari segi lain, meningkatnya meningkatnya pendapatan tersebut dapat ditabung yang nantinya bermanfaat untuk investasi. b.Meningkatnya hakekat hakekat dan martabat serta penyaluran terhadap potensi individu. c.Meningkatnya keinginan berprestasi dan motivasi kerja.
3. Teori-teori Produktivitas Produktivitas Kerja
Menurut Sinungan, telah menyatakan bahwa produktivitas kerja adalah interaksi terpadu antara tiga faktor yang mendasar, yaitu :
26
a.Investasi Komponen pokok dari investasi ialah modal, karena modal merupakan landasan gerak usaha, namun modal saja tidaklah cukup, untuk itu harus ditambah dengan komponen teknologi. Untuk berkembang menjadi bangsa yang maju kita harus dapat menguasai teknologi, terutama teknologi yang bisa memberi dukungan kepada kemajuan pembangunan nasional, di tingkat mikro tentunya teknologi yang mampu mendukung kemajuan usaha atau perusahaan. Berkaitan erat dengan penguasaan teknologi ini ialah adanya riset. Melalui riset maka akan dapat dikembangkan penyempurnaan produk atau bahkan dapat menghasilkan formula-formula baru yang sangat penting artinya bagi kemajuan suatu usaha. Karena itu keterpaduan antara modal teknologi dan riset akan membawa perusahaan berkembang dan dengan perkembangan itu maka o utput nya pun akan bertambah pula. b.Manajemen Kelompok manajemen dalam organisasi bertugas pokok menggerakkan orang-orang lain untuk bekerja sedemikian rupa sehingga tujuan tercapai dengan baik. Hal- hal yang kita hadapi dalam manajemen, terutama dalam organisasi modern, ialah semakin cepatnya cara kerja sebagai pengaruh langsung dari kemajuan- kemajuan yang diperoleh dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang mempengaruhi seluruh aspek organisasi seperti proses produksi distribusi, pemasaran dan lain-lain. Kemajuan teknologi yang berjalan cepat maka harus diimbangi dengan proses yang terus menerus melalui pengembangan
27
sumberdaya manusia, yakni melalui pendidikan dan pengembangan. Dari pendidikan, pendidikan, latihan dan pengembangan tersebut akan menghasilkan tenaga skill yang menguasai aspek-aspek teknis dan aspek-aspek manajerial. 1) Technical Skill Tenaga kerja yang mempunyai kualifikasi tertentu, terampil dan ahli di bidang teknis. 2) Managerial Skill Kemampuan dan keterampilan dalam bidang manajemen tertentu, mampu mengadakan atau melakukan kegiatan-kegiatan analisa kuantitatif dan kualitatif dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi organisasi. c.Tenaga Kerja Hal- hal yang harus diperhatikan dalam kaitannya dengan faktor- faktor tenaga kerja ini ialah : 1) Motivasi pengabdian, disiplin, etos kerja produktivitasnya, dan masa depannya. 2) Hubungan industrial yang yang serasi dan harmonis dalam suasana keterbukaan. keterbukaan.21 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa: meskipun ada sejumlah perbedaan mengenai definisi produktivitas yang tergantung pada keadaan yang nyata dan tujuan-tujuan yang ada, pendekatan umum ( bukan definisi) menyusun pola dari model produktivitas adalah mengidentifikasi mengidentifikasi output dan komponenkomponen input komponen input yang yang benar dan sesuai dengan tujuan jangka panjang, menengah, dan pendek. 21
Muchdarsyah Sinungan, Produktivitas Apa dan Bagaimana Edisi 2, 2 , Bumi Aksara, Jakarta, 2005, hal 18.
28
4. Indikator- Indikator Indikator Produktivitas Kerja
Menurut Gomes, indikator- indikator produktivitas kerja adalah sebagai berikut : a. Pengetahuan ( Knowledge), Knowledge), yaitu kemampuan seseorang yang dinilai dari pengetahuannya mengenai sesuatu hal yang berhubungan dengan tugas, penggunaan alat kerja maupun kemampuan teknis atas pekerjaannya. pekerjaannya. b. Ketrampilan ( Skills), Skills), adalah kecakapan yang spesifik yang dimiliki seseorang berkaitan atau berhubungan dengan penyelesaian tugas secara cepat dan tepat. c. Kemampuan ( Abilities), Abilities), yaitu kapasitas atau sifat individu yang dibawa sejak lahir atau dipelajari yang memungkinkan seseorang untuk melakukan atau menyelesaikan berbagai macam tugas dan pekerjaan. d. Sikap( Sikap( Attitudes), Attitudes), yaitu keteraturan perasaan dan pikiran seseorang dan kecenderungan bertindak terhadap aspek lingkungannya. e. Perilaku ( Behaviors), Behaviors), yaitu keteraturan perasaan dan pikiran seseorang dan kecenderungan bertindak terhadap aspek lingkungannya. 22
5. Faktor-Faktor yang mempengaruhi mempengaruhi Produktivitas Produktivitas Kerja
Umar mengutip bahwa menurut Balai Pengembangan Produktivitas Daerah ada enam faktor utama yang menentukan produktivitas kerja diantaranya: 1. Sikap kerja 2. Tingkat keterampilan
22
Faustino Cardoso Gomes, Gomes, Manajemen Sumber daya Manusia edisi 2, Andi Yogyakarta, 2003, hal 160.
29
3. Hubungan antara tenaga tenaga kerja kerja dan pimpinan 4. Manajemen produktivitas 5. Efisiensi tenaga kerja 6. Kewiraswataan. 23 Sedangkan tentang ciri-ciri individu yang produktif, yaitu : 1. Tindakan yang konstruktif 2. Percaya diri 3. Mempunyai rasa tanggung jawab 4. Memiliki rasa cinta terhadap terhadap pekerjaanya pekerjaanya 5. Memiliki pandangan kedepan 6. Mampu menyelesaikan persoalan 7. Dapat menyesuaikan menyesuaikan diri dengan lingkungan lingkungan yang yang berubah berubah 8. Mempunyai kontribusi yang yang positif terhadap lingkungan 9. Mempunyai kekuatan untuk mewujudkan potensinya Pengukuran produktivitas merupakan suatu alat manajemen yang penting disemua tingkatan tingkatan ekonomi. Di berapa negara negara maupun perusahaan pada akhirakhirakhir ini telah terjadi kenaikan minat pada pengukuran produktivitas. Sedangkan
menurut
Arfida
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
produktivitas produktivitas karyawan perusahaan dapat digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu:
23
Umar, Riset Umar, Riset sumber daya manusia, PT manusia, PT Gramedia Pustaka, Jakarta, 2003,hal 11.
30
1. Kualitas dan kemampuan Fisik karyawan Kualitas dan kemampuan fisik karyawan dipengaruhi oleh oleh tingkat pendidikan, pendidikan, latihan, motivasi kerja, etos kerja, mental dan kemampuan fisik
karyawan
yang
bersangkutan.
Kemampuan
fisik
karyawan
memerlukan perhatian pengusaha dewasa ini, terutama karena tingkat upah umumnya sangat terbatas. Usaha- usaha perbaikan penghasilan karyawan
akan meningkatkan
kemampuan
fisik
dan
kemampuan
peningkatan produktivitas kerja mereka. 2. Sarana pendukung Sarana pendukung untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan perusahaan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu : a.
Menyangkut lingkungan kerja, termasuk teknologi dan cara cara produksi, produksi, sarana dan peralatan produksi yang digunakan,tingkat keselamatan dan kesehatan kerja serta suasana dalam lingkungan kerja itu sendiri
b.
Mengangkat Mengangkat kesejahteraan karyawan karyawan yang tercemin dalam sistem pengupahan dan jaminan sosial serta jaminan kelangsungan kerja.
i.
Supra Sarana Apa yang terjadi di dalam perusahaan dipengaruhi oleh apa yang terjadi diluarnya, seperti kebijakan pemerintah tentang prospek pemasaran, perpajakan , perijinan, ekspor-impor dan pengawasan. Hubungan antara pengusaha
dan
karyawan
diikut
sertakan
dalam
penentuan
kebijaksanaan,hak-hak karyawan. Semua itu merupakan faktor yang mempengaruhi partisipasi karyawan dalam keseluruhan proses produksi.
31
Kemampuan manajemen penggunaan sumber-sumber secara maksimal dan menciptakan sistem kerja yang optimal akan menentukan tinggi rendahnya produktivitas kerja karyawan, karena peranan manajemen sangat strategis untuk meningkatkan produktivitas. 24
6. Pengukuran Produktivitas Kerja
Secara umum pengukuran produktivitas berarti perbandingan yang dibedakan dalam tiga jenis yang berbeda, diantaranya: 1. Perbandingan – perbandingan antara pelaksanaan sekarang dengan pelaksanaan secara historis yang tidak menunjukan apakah pelaksanaan sekarang merumuskan namun hanya mengetengahkan apakah meningkat atau berkurang serta tingkatannya. 2. Perbandingan pelaksanaan antara satu unit ( perorangan tugas, seksi-seksi, dan proses) dengan lainnya. Pengukuran seperti ini menunjukkan pencapaian relatif. 3. Perbandingan pelaksanaan pelaksanaan sekarang dengan targetnya, targetnya, dan inilah yang terbaik sebagai memusatkan perhatian pada sasaran atau tujuan.
25
Pengukuran produktivitas merupakan merupakan suatu alat manajemen manajemen yang penting penting disemua tingkatan ekonomi. Pada tingkat perusahaan, pengukuran produktivitas digunakan sebagai sarana manajemen untuk menganalisa dan mendorong efisiensi produksi. Produktivitas tenaga kerja merupakan hal yang sangat menarik, sebab mengukur hasil- hasil tenaga kerja manusia dengan masalah-masalah yang
24 25
Arfida, Ekonomi Arfida, Ekonomi Sumber daya Manusia , Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta, 2003, hal 36-39. Sinungan, Produktivitas Sinungan, Produktivitas Apa dan Bagaimana Edisi 2, Bumi Aksara, Aksara , Jakarta, 2005, hal 23.
32
bervariasi. Suatu sistem pengukuran harus dipertimbangkan efektivitas biaya, batas pengukuran produktivitas dan d an perlu tidaknya p engukuran engukuran faktor total dengan perkataan lain tentukan kedalaman dan masalah tugas sistem pengukurannya. pengukurannya. Sistem pengukurannya haruslah mudah dipratekkan dan dapat mengetahui sebabsebab perubahan organisasi. Dalam menentukan sistem pengukuran produktivitas ada empat pertimbangan yaitu: 1) Perusahaan tidak harus mengikuti atau meniru sistem pengukuran perusahaan lain namun harus mengetahui ukuran-ukuran yang memenuhi kebutuhan khususnya. 2) Usaha memperkirakan memperkirakan atau memperhitungkan memperhitungkan secara mekanis mekanis yang lebih jauh. 3) Pengukuran Pengukuran output haruslah konkrit dan sesuai mungkin selagi dapat dilihat membantu motivasi. 4) Memperlihatkan peningkatan konstan, sebab untuk peningkatan secara statistika itu berkaitan dengan peningkatan output peningkatan output perjamnya. perjamnya.26 Sebuah perusahaan harus mempunyai tanggung jawab pokok manajemen dalam peningkatan produktivitas pada perusahaannya, kunci bagi produktivitas produktivitas ketatausahaan adalah menyusun pengawasan yang baik agar terdapat keseimbangan alokasi pekerjaan. Adanya sejumlah peningkatan produktivitas produktivitas bagi para pekerja lapangan maupun tata usaha yang diarahkan
26
untuk
mempertinggi
kemampuan
perorangan,
Sinungan, 2005, Produktivitas 2005, Produktivitas Apa dan Bagaimana Edisi 2 , Bumi Aksara, Jakarta hal 82.
dan
33
mengembangkan sikap positif para pegawai atau dengan perkataan lain mengembangkan kemauan untuk bekerja bekerja lebih baik lagi
27
Adapun tenaga kerja atau karyawan merupakan salah satu faktor produksi yang begitu berarti bagi perusahaan. Hak manusia memperoleh pekerjaan yang sesuai sesuai dengan potensi potensi kemampuan, pengetahuan, pengetahuan, dan pengalaman merupakan sesuatu yang harus untuk dilakukan karena perusahaan harus dapat
mengimbangi
kebutuhan
costumer,
mempertahankan
atau
memperluas pasar,melakukan efisiensi dan bahkan menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan
7. Pola Pengukuran Pengukuran Produktivitas
Menurut Umar, pengukuran produktivitas memiliki tiga macam pola perhitungan yaitu: a. Pola harga harga perbandingan keluaran dan masukan masukan Rumus : Produktivitas =
keluaran Masukan
b. Pola indeks harga keluaran dan masukan dengan pembobotan Rumus: IndeksProduktivitas =
27
Ibid hal 74.
Indeks Keluaran Indeks Masukan
34
c. Untuk mengukur produktivitas tenaga kerja yaitu: yaitu: Rumus :
Produktivitas Kerja =
Produktivitas Jumlah produksi/penjualan Jumlah tenaga kerja
8. Produktivitas Kerja Kerja dalam Perspektif Perspektif Islam
Sumber daya manusia merupakan potensi yang luar biasa dalam lembaga apapun. Di dunia kerja kita temukan bahwa seluruh sumber daya kecuali sumber daya manusia tunduk pada aturan-aturan dan sistem mekanisme untuk mencapai skala produktivitas yang telah direncanakan secara matang. Tidak terkecuali bagi sumber daya manusia muslim, yang juga merupakan potensi yang luar biasa bagi peningkatan produktivitas perusahaan. Adapun ciri- ciri khusus pada pribadi muslim yang produktif adalah sebagai berikut: 1. Kesesuaian kemampuan, kemampuan, keahlian, keahlian, keterampilan, dan pengamalan khusus khusus kepribadian ini pada tuntutan kesuksesan kerja. Setiap pekerjaan mengharapkan pengalaman
adanya pelakunya, pelakunya,
kemampuan, sehingga
keahlian, tercapailah
keterampilan, kelaikan
dan
produksi.
Kemampuan, keahlian dan keterampilan para pekerja berbeda-beda. Ciriciri khusus yang dimilikinya pun berbeda-beda. 2. Banyaknya
ragam
kecenderungan
psikis
kepribadian
ini
untuk
menjalankan suatu profesi. Orang tersebut memprioritaskan suatu pekerjaan dengan senang hati. Ia bekerja penuh motivasi, semangat dan kepuasan
35
3. Tingginya kadar kesesuaian kesehatan mental pada kepribadian ini. Kemampuan bekerja dan berproduksi terkait dengan kesehatan mental individu. Bila kesehatan mentalnya baik, maka ia akan bekerja dengan baik pu la. Dalam Al-Qur’an maupun Hadits telah banyak diutarakan tentang anjuran bekerja dan bagaimana bekerja yang baik. Bahkan Allah SWT telah dengan tegas memerintahkan manusia untuk mengembara di muka bumi mencari karuniaNya dan menikmati hasil-hasil alam. Sebagaimana FirmanNya dalam Surat Al- Jum’ah: 10 sebagai berikut:
q äó ó tG ö/ $ #$ ru ` ÏB È@ @ Ò #sŒ * Î*s ù M ÏM uŠ Ò ÇÚ ‘ ö‘F{ $# #( q ÅÒ è % oä q 4 n= = Á ¢Á9 $#$ #( r r • 㕠ϱ ± tF R $ $ $sù ’ û Îû Ú ôÒsù !« $# #( r r • ã• . ä. øŒ $# ru ©! $# # Ž ZŽ • • ÏW W . x / ö/ 3 ä3 ¯= =yè ©9
s = Î= øÿ ÿ ? è ? ÇÊÉÈ tbq ßs Artinya: “ Wahai orang-orang yang beriman bila shalat telah usai, maka berpencarlah kamu dimuka bumi, dan carilah karunia Allah, dan Ingatlah kepada Allah banyak-banyak, agar kamu beruntung”. (QS. Al- Jum’ah: 10 ) Allah juga berjanji bahwa Dia dan RasulNya akan melihat hasil usaha semua manusia, sebagaimana telah disebutkan dalam Al-Qur’an, surat At-Taubah ayat 105 sebagai berikut:
@ cr c ¤¶ 9 $ #$ ru É= ‹ ø‹ tó ø9 $ #$ oÍ y‰ t Z ãZÏB s ÷s J ßJø9 $#$ ru ( š » pk k ¶ È@ è% ru #( q q è= =y J ãô $# “ Žu • z |¡ sù !ª $# / ö/ 3 ä3 n= = uH xå ¼ã& & ! è ! q q ß™ ‘u ru bq r–Š Žu I äI y™ ru ’ ’4 < n Î) O O É =» Î=» tã =
ä ã Îm t ãs y Î ÷ä ä t t èy ÷ s
/ 3 3 ¥ ¥ 7 7^ ‹ ‹ ù $ J / L L êZ êZ . . bq bq = = J è è ? ÇÊÉÎÈ Artinya:” Dan Katakanlah.” Bekerjalah kamu!maka Allah dan RasulNya, dan orang-orang yang beriman akan menyaksikan hasil pekerjaanmu itu. Dan kamu
36
akan dikembalikan kepada Allah yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitahukanNya kepadamu apa-apa yang telah kamu kerjakan”. ( QS. At-Taubah: 105 )
Allah menjadikan kerja sebagai salah satu penentu kekhalifahan manusia dan menjadikan setiap bentuk kerja sebagai bagian dari ibadah, maka jelaslah bahwa dalam d alam pandangan Islam Is lam manusia harus selalu produktif. p roduktif. Sesuai dengan pengertian produktivitas mengandung substansi adanya eeftifitas dan efisiensi, maka kita juga dapat melihat Islam sangat menganjurkan agar kita bisa efektif dan efisiaen dalam melakukan setiap pekerjaan. Hal ini dapat kita pahami dari ayat Al-Qur’an dibawah ini, yaitu: Surat Al- Isra ayat 27
ß`» sÜ ±9 $#$ ¾Ïm m nÎ/ • t Ï9 # ‘ Y‘ q àÿ ÿ .x ÇËÐÈ ‹ ø‹ ¤± ¨b Î) ûï t ‘ Í‘É‹ j‹t6 J ßJ ø9 $#$ (# q þq çR% . x t t bºb q ºu z÷z Î) ûü ûÈ ü ÏÜ Ü » u‹ ¤± ±9 $#$ ( tb % . x ru `» Artinya:” Sesungguhnya orang-orang yang pemboros adalah teman-teman setan, sedang setan itu kufur kepada Tuhannya”. (QS. Al- Israa’: 27)
Dalam hubungan ayat Al- Qur’an berikut ini penting untuk di bahas: Maa’rij yang berarti tangga, tingkatan- tingkatan dalam kemuliaan. Oleh karena itu mengacu pada kehidupan yang bahagia dan menyenangkan sebagai akibat langsung dari produktivitas manusia. Ayat ini juga bermakna hanya Allah yang memiliki peringkat- peringkat kenaikan. Yang menunjukkan bahwa Allah menghadiahkan cara-cara peningkatan ( kemajuan ) atau memuliakan dari manusia di dunia kepada siapa saja yang dikehendakinya tanpa ukuran. Firman Allah sebagai berikut :
37
ºu yJ @È Ïã% s ´ Í´ » ¯ n= = y J ø9 $ #$ x x Û$ sù N ÏN q» ÇÚ ‘ ö‘F{ $# ru @ ã % y` p pÏ 3 ¡ ߉ ‰J ôJ pt t :ø: $# !¬ • Ì• ÏÛ$ ¡¡9 $#$ Ú ¸ ß™ ‘ â‘ ’ ’þ < Í< r' é& p p7ys Z ÏZ _ ô _r& ‘ ‘4 oY Y ÷V V B¨ ] y » n= = èO ru yì » t/ ‘ â‘ ru 4 ß ‰ ‰ƒ “ Ì“ ƒt ’ û Îû , È, = ù= ƒ s : ø: $# $ tB âä !$ $ t± „ o 4 b¨ Î) ©! $# 4’ ’ ? n tã @ eÈ@ . ä . &äÓ óÓ «x • Ö• ƒÏ‰ ‰%s ÇÊÈ Artinya : “ Allah menambahkan pada ciptaanNya apa yang dikehendakiNya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. ( QS. Faatir: 1 ) Ayat tersebut menggambarkan kemungkinan kehidupan yang lebih baik bagi manusia. Orang yang mampu menggunakan sumber alam, mencari potensi dan selalu mengubahnya menjadi ( produk) nyata, sering dianugerahi kesuksesan dan kemakmuran. Ayat di bawah ini memuji produktivitas mereka yang telah memajukan perekonomian manusia :
s{ ` tB $ yg 9 9¢™ yŠ ÇÊÉÈ ô‰ ‰s% y x n= = øùr& ` tB $ yg 8 8 . ©. —y ÇÒÈ ô‰ ‰s% r u z >% Artinya: yang mensucikan jiwa itu, dan ÄArtinya: Sesungguhnya beruntunglah orang yang sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (QS. Asy Syamsy: 9- 10 ) Tazakaa
berarti menanam, berlaku adil, adil, berkembang, berkembang, meningkatkan, meningkatkan,
berkembang biak menjadi sesuatu yang tumbuh, mensucikan dan kata kata Dassa berarti bersembuny b ersembunyii atau menyimpan. menyimpan. Surat ini menjelaskan bahwa setiap orang dianugerahi bakat untuk memperbaiki dan membangun. Manusia yang mampu mempergunakan bakat bakat itu akan memperoleh ( keuntungan ) anugerah A llah, namun ada juga yang menyia-nyiakan bakatnya sehingga menderita kemiskinan serta kelaparan. Ajaran ini memberikan suatu sikap mental kepada umat islam, yakni akan merasa berdosa jika mengexploitasi sumber- sumber kekayaan alam tidak dengan
38
cara yang semestinya atau menunjukkan menunjukkan kelalaian terhadap pembangunan pembangunan dan perkembangannya. perkembangannya. Sebaliknya mendiami dan mengolah tanah, mempergunkan mempergunkan sebanyak- banyaknya dalam perdagangan dan industri dan tidak meninggalkan batu tanpa diubahnya untuk mencari cara dan teknik berproduksi yang baru dan lebih baik, semua itu dianggap sebagai ibadah kepada Allah. Oleh karena itu ayat tersebut mengingatkan kepada manusia bahwa tujuan hidup sesungguhnya adalah untuk mempergunakan dan bekerja keras terhadap setiap jengkal tanah, dan meningkatkan produktivitasnya sehingga dapat menyumbangkan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi untuk masyarakat. Pengabdian kepada Allah yang sesungguhnya adalah berwujud sumbangan yang nyata dengan suatu karya nyata.
C. Hubungan Antara Kedisiplinan dengan Produktivitas Kerja
Telah diuraikan secara terperinci diatas beberapa pengertian tentang kedisiplinan dan produktivitas kerja karyawan. Dapat diketahui bahwa bila suatu perusahaan tenaga kerjanya kurang disiplin dalam melaksanakan tugasnya, maka produktivitas produktivitas perusahaan akan rendah. Demikian pula sebaliknya, apabila suatu perusahaan disiplin kerjanya cukup tinggi, maka produktivitasnya akan tinggi pula. Jadi produktivitas kerja dan kedisiplinan bukanlah unsur yang berdiri sendiri, akan tetapi keduanya saling berhubungan. Untuk menciptakan disiplin kerja yang baik, maka dibutuhkan adanya suatu aturan atau sanksi yang mana harus dipatuhi oleh semua karyawan. Disini perusahaaan harus tegas dalam memberikan sanksi-sanksi terhadap pada
39
karyawan yang melanggar peraturan, yang mana hal itu akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan. Gambaran tentang Pengaruh antara kedisiplinan dengan produktivitas kerja karyawan dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar. 1 Pengaruh kedisiplinan dengan dengan produktivitas kerja kerja karyawan
KEDISIPLINAN (X)
PRODUKTIVITAS KERJA (Y)
D. Hipotesis
Hipotesis adalah merupakan pernyataan mengenai suatu hal yang harus diuji kebenarannya. Berdasarkan tujuan dan rumusan masalah yang ada, maka dalam penelitian ini penulis memberikan hipotesis: Diduga bahwa kedisiplinan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan perusahaan Keripik Kentang di Junrejo- Batu . Dari rumusan masalah yang pertama di atas disebutkan bahwa tingkat Kedisiplinan karyawan tinggi disebabkan oleh kelima variabel Kedisiplinan (X) diantaranya adalah variabel (X 1) yang menjawab sangat setuju sebanyak 11 responden responde n atau 55% sedangkan sisanya sisan ya yang
menjawab setuju sebanyak 9
responden atau 45%, pada Variabel (X 2 )yang menjawab sangat setuju sebanyak 10 responden atau 50% sedangkan sisanya yang menjawab setuju sebanyak 10 responden atau 50%, pada variabel (X 3 )yang menjawab sangat setuju sebanyak
40
10 responden atau 50% sedangkan sisanya yang menjawab setuju sebanyak 10 responden atau 50 %, pada variabel (X 4 )yang menjawab sangat setuju sebanyak 10 orang atau 50% sedangkan sisanya yang menjawab setuju sebanyak 10 responden atau 50 %, pada variabel (X 5) yang menjawab sangat setuju sebanyak 13 responden atau 65 % sedangkan sisanya yang menjawab setuju sebanyak 7 responden atau 35%. Dari penjabaran kelima variabel kedisiplinan (X) diatas dapat disimpulkan bahwa yang paling dominan adalah pada variabel (X 5) yang memiliki responden yang paling banyak menjawab sangat setuju berjumlah 13 responden. Dari rumusan masalah yang kedua produktivitas produktivitas produktivitas produktivitas
kerja
di atas disebutkan bahwa tingkat
karyawan tinggi disebabkan oleh
kelima variabel
(Y) diantaranya adalah variabel (Y 1) yang menjawab setuju
sebanyak 10responden atau 50% sedangkan sisanya sisanya yang menjawab Ragu- Ragu sebanyak10 responden atau50%, pada Variabel(Y 2 )yang menjawab setuju sebanyak 9 responden atau 45% sedangkan sisanya yang menjawab Ragu-Ragu sebanyak 11 responden atau 55 %, pada variabel (Y 3) yang menjawab sangat setuju sebanyak 10 responden atau 50% sedangkan sisanya yang menjawab setuju sebanyak 10 responden atau 50 %, pada variabel (Y 4) yang menjawab setuju sebanyak 9orang atau 45% sedangkan sisanya yang menjawab Ragu-Ragu sebanyak 11 responden atau 55 %, Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh negatif antara kedisiplinan terhadap produktivitas kerja karyawan yang ditunjukkan dengan t dan t
tabel
= -3,021 maka t
hitung
= t
tabel
hitung
= -3,021
. Sedang nilai R Square sebesar 0,580
41
Berarti bahwa variabel bebas kedisiplinan (X) mampu menerangkan variabel terikat produktivitas kerja (Y) sebesar 33,6 % sedangkan sisanya sebesar 66,4Dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian.
E. Pengaruh antara antara kedisiplinan terhadap terhadap produktivitas produktivitas kerja
Untuk menciptakan produktivitas yang baik diperlukan modal yang dominan berupa kedisiplinan yang baik pula. Individu yang memiliki kedisiplinan yang tinggi akan bertindak mandiri dengan membuat pilihan dan mengambil keputusan sendiri,dimana individu akan mampu bertindak dengan segala penuh keyakinan dan memiliki produktivitas sehingga merasa bangga terhadap hasil kerjanya. Karyawan sebagai pegawai perusahaan harus mempersiapkan diri di dalam kehidupan perusahaan atau dimana saja yang semakin maju dan rumit seperti dewasa ini,karena produktivitas setiap karyawan dipandang sangat penting. Suatu perusahaan menekankan pentingnya produktivitas yang baik, persaingan dan berhasil dalam usahanya. Dan para karyawan pun menyadari benar bahwa hal inilah yang bisa menjadi salah satu penyebab kegagalan produktivitas yaitu diantaranya adalah karakteristik pekerjaan (tenaga buruh/manajer), karakteristik pekerja (laki-laki/perempuan, usia, pendidikan, tingkat pendapatan, lama bekerja), lingkungan, alternatif pekerjaan lain, faktor pendorong lainnya (misalnya. Kepemimpinan, budaya kerja, manajemen).
42
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitian untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Adapun lokasi penelitian ini dilaksanakan di Perusahaan Keripik kentang di Junrejo- Batu dengan alamat Jl.Trunujoyo19-20 Perumahan Rejoso kecamatan Junrejo Kota Batu.
B. Jenis dan dan Pendekatan Pendekatan Penelitian
Dilihat dari jenisnya penelitian ini tergolong penelitian survey dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, merupakan pendekatan keputusan yang menggunakan angka. Angka mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembuatan, penggunaa dan pemecahan model kuantitatif. Pemecahan masalah menggunakan model kuantitatif sangat menarik, karena hasil pemecahannya dipergunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Karenanya model kuantitatif dapat dipandang sebagai model keputusan.
C. Identifikasi Variabel-variabel Variabel-variabel Penelitian Penelitian
Menurut Arikunto variabel adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Jadi variabel penelitian adalah obyek dalam suatu penelitian yang mempengaruhi suatu penelitian. Jadi variabel penelitian adalah obyek dalam suatu penelitian yang mempengaruhi suatu penelitian. 42
43
Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti adalah: 1. Variabel bebas (independent variable) variable) : Kedisiplinan 2. Variabel terikat (dependent variable) variable) : Produktivitas Produktivitas Kerja
D. Populasi dan Sampel Sampel 1. Populasi
Menurut Hadi menjelaskan bahwa populasi adalah sejumlah individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama atau semua subjek yang 28
dimaksudkan untuk diteliti . Arikunto menyatakan “populasi adalah keseluruhan subyek penelelitian”
29
adapun populasi dalam peneltian ini adalah karyawan perusahaan keripik kentang di Junrejo-Batu dengan populasi seluruhnya 20 orang karyawan. Sedangkan pengertian populasi menurut Sri Rahayu adalah sebagai sekumpulan data yang mengidentifikasi suatu fenomena. 30 2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang di teliti 31. Populasi yang cukup banyak tidaklah efektif dan sebuah pemborosan bila melancarkan pengumpulan data penelitian kepada sebuah populasi tersebut. Oleh karena itu dari keseluruhan populasi dalam penelitian ini diambil sebagian yang dianggap dianggap mewakili populasi untuk menjadi sampel penelitian.
28
Hadi, S, 2000, Metode 2000, Metode Research. Research. (Yogyakarta. (Yogyakarta. Andi offset), offset), hal 87 Suharsimi Arikunto, Prosedur Arikunto, Prosedur Penelitian, Penelitian, Rineka Cipta,. 2002, hal 108. 30 Sri Rahayu, Aplikasi Rahayu, Aplikasi SPSS Versi 12. 00 dalam Riset Pemasaran , Alfabeta, Bandung, 2005, hal 60. 29
31
Arikunto, Suharsini, Suharsini, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Pendekatan. (Jakarta: Rineka Cipta.). 2002, Hal. 117
44
Data yang akan digunakan dalam penelitian belum tentu merupakan keseluruhan dari suatu populasi. Oleh karena besarnya populasi yang akan teliti, sedangkan waktu dan biaya yang sifatnya terbatas, maka dilakukan pengambilan sampel. Sampel merupakan bagian kecil dari suatu populasi. 32 Sedangkan Sampel menurut Sri Rahayu Rahayu adalah sebagaian data yang yang diambil atau diseleksi dari suatu populasi.33 Sampel menurut menurut Arikunto adalah bagian bagian dari populasi penelitian penelitian yang akan diteliti. Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh para ahli, sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Yang dimaksud menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi. Sampel adalah bagian dari populasi penelitian yang akan diteliti.Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya,jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. 34 Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh para ahli, sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Yang dimaksud menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi b agi populasi.
32
35
Umar, Husein, Riset Husein, Riset Pemasaran dan Perilaku konsumen. konsumen . Jakarta: Gramedia Pustaka Umum, 2003, hal 145. 33 Sri Rahayu, Aplikasi Rahayu, Aplikasi SPSS Versi 12. 00 dalam Riset Pemasaran , Alfabeta, Bandung, 2005, hal 60. 34 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Penelitian, Rineka Cipta, 2002, hal 112 35 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Penelitian, Rineka Cipta, 2002, hal 109
45
E. Sumber Data
Dalam suatu penelitian harus disebutkan dari mana data diperoleh
36
.
Sumber data adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Di dalam penelitian ini data yang digunakan dibagi 2 bagian. Menurut Indriantoro dan Supomo 37
sumber data dibagi menjadi dua , yaitu: 1. Data Primer Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari penyebaran angket kepada responden, dalam hal ini adalah Karyawan perusahaan Keripik kentang di Junrejo-Batu. 2. Data Skunder Data skunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari dokumen-dokumen lembaga seperti gambaran sekolah dan struktur organisasi. F. Metode Pengolahan Data
Metode pengolahan data yang dilakukan menggunakan tiga cara yaitu: 1. Angket atau quesioner Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk 38
dijawabnya
36
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek , edisi revisi kelima. (Yogyakarta: Rineka cipta 2002). Hal. 107 37 Indriantoro, Supomo, Metode Supomo, Metode Penelitian Bisnis, Bisnis, Alfabetha, Bandung, 2004, hal.130 38 Sugiyono, Metode Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Bisnis, Alfabetha, Bandung ,2004 ,hal.135
46
Untuk mengukur skala ini digunakan skala likert masing-masing pertanyaan diberi Skor 1 sampai 5 dengan bobot masing-masing pertanyaan sebagai berikut: A. Jawaban a Sangat Setuju (SS) (SS) dengan nilai 5 B. Jawaban b Setuju (S) dengan nilai 4 C. Jawaban c Ragu-Ragu (R) (R) dengan dengan nilai 3 D. Jawaban d Tidak Setuju ( TS) dengan dengan nilai 2 E. Jawaban e Sangat Tidak Setuju ( STS) dengan nilai nilai 1 2. Dokumentasi Cara pengumpulan data dengan cara mempelajari dokumen-dokumen yang meliputi sejarah perusahaan, visi misi perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan lain- lain.
G.
Validitas dan Reliabilitas
Salah satu masalah utama dalam kegiatan penelitian adalah memperoleh data informasi yang akurat dan obyektif. Hal ini menjadi sangat penting artinya karena kesimpulan suatu penelitian hanya akan dapat dipercaya apabila didasarkan pada informasi yang juga dapat dipercaya. Melihat kondisi ini maka alat pengumpul data mempunyai peran yang sangat penting, karena tingkat akurasi dan kecermatan hasil pengukuran tergantung pada validitas dan reliabilitas alat ukur. Alat pengumpul data harus memiliki kriteria reliabel dan valid agar kesimpulan penelitian tidak keliru dan tidak memberikan gambaran yang jauh berbeda dari keadaan yang sebenarnya. Sifat reliabel dan valid diperlihatkan oleh tingginya reliabilitas dan validitas hasil ukur suatu tes.
47
1.
Validitas
Menurut Azwar validitas berasal dari kata kata validity validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Atau dengan kata lain mampu tidaknya suatu alat ukur tersebut mencapai tujuan pengukurannya yang dikehendaki dengan tepat. 39 Adapun untuk mengukur kesahihan angket adalah dengan menggunakan validitas konstrak (validitas internal) dengan rumus Product Moment dari dari Pearson r xy =
å xy - (å x )(å y ) { N å x - (å x ) }{ N å y - (å y ) } N 2
2
2
2
Ket : r xy : Koefisiean korelasi product korelasi product moment N : Jumlah subjek x : Jumlah skor item/nilai item/nilai tiap item tiap item 40
y : Jumlah skor total/nilai total/nilai total angket
Semua pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan komputer, yaitu menggunakan menggunakan Statistical Product and Service Solutions Solutions (SPSS – 12). 2. Reliabilitas
Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata kata reliability reliability yang berarti sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Reliabilitas sering disebut pula
39 40
keterpercayaan, keterpercayaan,
keterandalan, keajegan,
kestabilan, konsistensi
Azwar, Saifuddin,Validitas Saifuddin, Validitas dan Reliabilitas. Reliabilitas . (Yogyakarta: Pustaka Pelajar), 2000, hlm. 173. Suharsimi Arikunto, Prosedur Arikunto, Prosedur Penelitian, Penelitian, Rineka Cipta ,2002, hal 146.
dan
48
sebagainya. Namun ide pokok dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.
41
Hadi menyatakan bahwa yang akan dianalisa reliabilitasnya hanya item yang telah dinyatakan valid. 42 Dalam penelitian ini uji reliabilitas yang dipakai adalah uji uji Alpha
é å s ù ù b ê1 úú 2 ( ) k 1 êë êë å s i úû úû é
Cronbach dengan Cronbach dengan rumus:
k
r ii = ê
2
Ket : r ii : Reliabilitas instrumen k
: Banyaknya soal
å
s 2
: Jumlah varians butir
å
s 2
: Jumlah varians total
b
i
Semua penghitungan uji keandalan butir alat ukur dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan Statistical bantuan Statistical Product and Service Solutions (SPSS Solutions (SPSS - 12).
H. Definisi Variabel dan Operasional Variabel
A. Definisi Variabel Menurut Sugiyono variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk u ntuk di pelajari dan ditarik kesimpulannya. Variabel dalam penelitian ini 43
ada 2 yaitu variabel bebas dan terikat .
41
Azwar, Saifuddin. Validitas Saifuddin. Validitas dan Reliabilitas. Reliabilitas. Op. Cit, hlm. 180. Hadi, Sutrisno. Metodologi Sutrisno. Metodologi Research. Research. Op. Cit, hlm. 43 43 Sugiyono, Metode Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Bisnis, Alfabetha,Bandung , 2004, hal.32.
42
49
a.
Operasional variabel Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. 44 Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kedisiplinan dan variabel terikatnya adalah produktivitas kerja.
I.
Metode Analisis Data
Analisa data yang digunakan adalah analisa regresi, akibat dari adanya regresi menunjukkan adanya kearah rata-rata dari hasil yang sama pengukuran berikutnya, yaitu digunakan unuk analisis statistik yang digunakan dalam mengembangkan suatu persamaan untuk meramalkan suatu variabel dari kedua yang telah diketahui. 45 Dalam penelitian ini menggunakan regresi sederhana dengan persamaan sebagai berikut: Y= a+bX Keterangan: Y: Variabel terikat X: Variabel bebas a : intersep atau pemotongan Y terhadap garis regresi b : koefisien regresi atau x
44
Sugiyono, Metode Metode Penelitia n Bisnis, Bisnis , Alfabetha,Bandung, 2004, hal. 33.
45
Suharsimi Arikunto, Prosedur Arikunto, Prosedur Penelitian,Rineka Penelitian,Rineka Cipta , 2002, hal 264.
50
uji t (t- test) untuk mengetahui variabel bebas yang diukur mempunyai pengaruh terhadap variabel terikatnya, maka di gunakan t hitung dengan rumus sebagai berikut :
b t hitung = Se
Dimana : b : koefisien regresi parsial p arsial Se : standart error koefisien regresi
51
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Umum Tentang Tentang Perusahaan Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan
Perusahaan keripik kentang “ Cita Mandiri “ ini berdiri sejak tahun 2003 yang lalu. Perusahaan ini mula-mula merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang persediaan sayur- mayur. Sejak 5 tahun yang lalu juga memproduksi keripik kentang, keripik jahe, keripik rambak. Dalam pelaksanaan usahanya perusahaan juga melaksanakan diversiasi produknya yakni menyediakan berbagai macam kerajinan tangan ( ( handycraft ), ), mulai dari alat-alat pijat, alat-alat dapur serta berbagai macam jenis aksesories rumah lainnya.
2. Visi dan Misi Perusahaan a.
Visi perusahaan
Menjadi perusahaan yang mempunyai daya saing dan komitmen dalam bidang agroindustri di indonesia. b. Misi perusahaan
1. Terus mempertahankan mempertahankan dan mengembangkan mengembangkan sayap sayap perusahaan di industri industri keripik. 2. Selalu melayani pelanggan dengan baik.
3. Lokasi perusahaaan perusahaaan
Lokasi perusahaan mempunyai dua pengertian yaitu tempat kedudukan dan tempat kediaman. Tempat kediaman merupakan tempat di mana perusahaan 51
52
menjalankan aktivitas produksinya, sedangkan tempat kedudukan adalah tempat dimana perusahaan menjalankan aktivitas administrasinya. Bagi perusahaan keripik kentang “ Cita Mandiri” tempat dan kedudukannya dan tempat kediamannya sama yaitu di Jalan Trunojoyo No 19- 20 Perumahan Rejoso Junrejo- Batu Lokasi perusahaan sangat menentukan untuk kelangsungan perkembangan perusahaan dimasa yang akan datang, oleh karena itu perlu dipertimbangkan dan diperhatikan guna menentukan letak yang tepat bagi perusahaan. Sebagai pertimbangan yang digunakan oleh perusahaan ada beberapa faktor yang mempempengaruhi penentuan lokasi perusahaan sebagai berikut : 1. Faktor Primer
·
Bahan baku Dalam memenuhi kebutuhan bahan baku utama yaitu berupa kentang.
Bahan baku tersebut diperoleh dari Tosari, dan Nangkajajar.
·
Tenaga kerja Untuk memperoleh tenaga kerja, perusahaan ini membuka lowongan kerja
dan tidak semua pendaftar itu kami terima.
· Transportasi Transportasi juga merupakan faktor yang sangat penting, karena lokasi perusahaan dekat dengan jalan raya sehingga mempermudah serta memberikan kelancaran dalam mengirim hasilnya dengan truk dengan kapasitas 6 Ton.
53
2. Faktor Sekunder
Lingkungan kerja yang yang tenang merupakan salah satu faktor faktor penting untuk melakukan
pekerjaan.
Lingkungan
yang
tenang
dimaksud
agar
dalam
menjalankan aktivitas perusahaan yaitu memproduksi keripik kentang supaya tidak mengganggu penduduk sekitarnya.
4. Struktur organisasi
Pengorganisasian dan pengkoordinasian dari kegiatan yang dijalankan oleh perusahaan tersebut dapat dilihat dari pembagian tugas dan tanggung jawab setiap pekerja, hal ini dapat ditunjukkan dengan struktur organisasi. Perusahaan keripik kentang “ Cita Mandiri “ mempunyai organisasi yang sederhana yaitu organisasi garis ( ( Line Line ), dimana hubungannya antara atasan dengan bawahan bersifat langsung melalui garis wewenang yang mengalir dari atasan sampai bawahan.
54
Stutruktur organisasi perusahaan keripik kentang ini dapat di gambarkan dalam bagan sebagai berikut: Gambar 4.1 Struktur organisasi “ Cita Mandiri “ PRESIDEN DIREKTUR
KEPALA GUDANG SIE
MANAJER UMUM
MANAJER MARKETING
MANAJER
SIE KEBERSIHAN TRANSPORTASI
SIE PRODUKSI SIE SORTASI
Adapun pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagan sebagai berikut: a. Presiden Direktur Tugas dan Wewenang dari Presiden Direktur, yaitu: 1.
Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap aktivitas perusahaan.
2. Melaksanakan perencananaan perencananaan disegala bidang yang yang berkenaan dengan kebijakaan perusahaan. 3. Mewakili perusahaan perusahaan dalam mengadakan hubungan dengan pihak luar. 4. Mendelegasikan wewenang wewenang kepada bawahan untuk menjalankan menjalankan tugas masing- masing.
55
b. Manajer Umum Tugas dan wewenang dari Manajer Umum,yaitu: 1. Mendelegasikan wewenang kepada kepada bawahan untuk menjalankan menjalankan tugasnya masing- masing 2. Mewakili Presiden Direktur dalam mengadakan mengadakan hubungan hubungan dengan pihak pihak luar. 3. Meminta tanggung tanggung jawab bawahan bawahan bawahan sesuai tugas yang yang diberikan yang nantinya akan dilaporkan ke Presiden Direktur. c. Kepala Gudang Tugas dan wewenang dari Kepala Gudang,yaitu: 1. Mencatat arus keluar keluar masuknya barang. d. Manajer Produksi Tugas dan wewenang dari Manajer Produksi,yaitu: 1. Bertanggung jawab kepada pimpinan terhadap pengawasan pengawasan produksi. 2. Menentukan jumlah bahan baku yang yang dibutuhkan. dibutuhkan. 3. Mengkoordinir bagian pengolahan dan peralatan. 4. Menjaga dan berusaha meningkatkan kualitas hasil produksi. e. Manajer Marketing Marketing Tugas dan wewenang dari Manajer Marketing Marketing ,yaitu: ,yaitu: 1. Mengkoordinasi Mengkoordinasi bagian penjualan 2. Berusaha meningkatkan penjualan dari produk yang telah dihasilkan perusahaan.
56
f. f. Seksi Packgaging Seksi Packgaging Tugas dan wewenang dari Manajer Packgaging Packgaging ,yaitu: ,yaitu: 1. Mengemasi keripik keripik kentang kentang kedalam plastik yang yang mau dipasarkan. dipasarkan. g. Seksi Kebersihan Tugas dan wewenang dari Seksi Kebersihan,yaitu: 1. Membersikan dan menjaga kelestarian lingkungan dari kotoran pada saat saat selesai beraktivitas. h. Seksi Produksi Tugas dan wewenang dari Seksi Produksi,yaitu: 1. Bertanggung jawab kepada Manjer Produksi terhadap kegiatan hasil produksi. i.
Seksi Sortasi Tugas dan wewenang dari Seksi Sortasi,yaitu: 1. Memilah/ memilih baik buruknya bahan baku.
j.
Transportasi Tugas dan wewenang dari Transportasi,yaitu: 1. Mengambil bahan baku baku serta mengirim hasil produksi. produksi.
5. Personalia a. Jumlah tenaga kerja
Tugas kerja adalah faktor utama yang selalu dalam perusahaan untuk menjalankan segala aktivitas lainnya. Pada dasarnya sebagian besar perusahaan tidak memperkirakan berapa sebenarnya tenaga kerja yang dibutuhkan.
57
Tenaga kerja tersebut ditentukan berdasarkan perencanaan yang diteliti dan dianalisa dari suatu organisasi perusahaan keripik kentang ini maka selanjutnya dapat diketahui macam-macam pekerjaan yang terdapat di perusahaan tersebut. Oleh karena itu suatu perencanaan harus cermat untuk kebutuhan tenaga kerja yang memerlukan usaha kerja di seluruh bagian dalm suatu perusahaan yang bersangkutan. Bagian personil-personil mempunyai tanggung jawab sepenuhnya dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja serta dalm mengisi jabatan- jabatan kosong. Didalam usaha menentukan menentukan tenaga kerja kerja seperti di perusahaan perusahaan lain. Perusahaan Perusahaan keripik kentang “ Cita Mandiri “ juga memakai tenaga kerja untuk menunjang pelaksanaan usahanya. Adapun jumlah tenaga kerja yang dimiliki perusahaan adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Jumlah karyawan Perusahaan Keripik Kentang “ Cita Mandiri “ Junrejo- Batu
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jabatan President Direktur Manajer Umum Kepala Gudang Manajer Produksi Manajer Marketing Sie Packgaging Sie Produksi Sie Sortasi Sie Kebersihan Transportasi Jumlah Sumber data : Perusahaan Keripik Kentang 2008
Jumlah Persentase 1 orang 5% 1 orang 5% 1 orang 5% 1 orang 5% 1 orang 5% 1 orang 5% 12 orang 60% 1 orang 5% 1 orang 5% 2 orang 10% 20 orang 100% “ Cita Mandiri “ Junrejo- Batu
58
Pada tabel 4.1 tersebut di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian yang dilihat dari sisi jabatan yang paling banyak adalah di seksi produksi sebanyak 12 Responden ( 60%) b.
Kualitas Karyawan Karyawan
Berdasarkan jumlah tenaga kerja yang ada di perusahaan keripik kentang “Cita Mandiri “ , maka selanjutnya tenaga kerja menurut tingkat pendidikannya dapat dikelompokkan sebagai berikut : Tabel 4.2 Tingkat Pendidikan karyawan Perusahaan Keripik Kentang “ Cita Mandiri “ Junrejo- Batu
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jabatan SD SMP SMA President Direktur Manajer Umum Kepala Gudang 1 Manajer Produksi 1 Manajer Marketing Sie Packgaging 1 Sie Produksi 12 Sie Sortasi 1 Sie Kebersihan 1 Transportasi 2 Jumlah Sumber Data : Perusahaan Keripik Kentang “ 2008
S1 1 1 1 -
Jumlah Prosentase 1 orang 5% 1 orang 5% 1 orang 5% 1 orang 5% 1 orang 5% 1 orang 5% 12 orang 60% 1 orang 5% 1 orang 5% 2 orang 10% 20 orang 100% Cita Mandiri “ Junrejo- Batu
Dari tabel 4.2 diatas menyebutkan bahwa tingkat pendidikan yang menempati yang paling atas adalah lulusan sarjana sebanyak 3 responden ( 15%) dan selanjutnya disusul dengan lulusan SMA sebanyak 19 responden (95%) c.
Upah dan sistem penggajian pengga jian
Upah merupakan merupakan balas balas jasa dari perusahaan terhadap karyawannya karyawannya atas usaha yang telah dilakukan guna menetapkan tujuan perusahaan, yaitu Profit
59
oriented, serta menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Upah karyawan merupakan salah satu bagian yang penting bagi perusahaan. Kebijakan upah dan sistem penggajian yang diberikan oleh perusahaan keripik kentang “ Cita Mandiri “ ini berdasarkan jenis gaji dapat dikelompokkan sebagai berikut: a. Presiden Direktur Gaji dari Presiden Direktur sebesar Rp 4.000.000,- perbulan b. Manajer Umum Gaji dari Manajer Manajer Umum sebesar Rp 2.500.000,- perbulan perbulan c. Kepala Gudang Gaji dari Kepala Gudang sebesar Rp 1.000.000,- perbulan d. Manajer Produksi Gaji dari Manajer Produksi sebesar Rp 350.000,- perbulan e. e. Manajer Marketing Marketing Gaji dari Manajer Marketing Marketing sebesar sebesar Rp 1.000.000,- perbulan f.
Sie Packgaging Gaji dari Sie Packgaging sebesar Rp350.000,- perbulan
g. Sie Produksi Gaji dari Sie Produksi sebesar Rp 350.000,- perbulan h. Sie Kebersihan Gaji dari Sie Kebersihan sebesar Rp 300.000,- perbulan i.
Sie Sortasi Gaji dari Sie Sortasi sebesar Rp 300.000,- perbulan
60
j.
Transportasi Gaji dari Transportasi tidak sama dengan yang diberikan oleh perusahaan tapi diukur dari tingkat membawa bahan baku sampai dengan hasil produksi.
6. Jam Kerja Karyawan
Jam kerja yang berlaku di perusahaan keripik kentang “ Cita Mandiri “ sebagai berikut : Senin – Sabtu
: Jam 07.00 – 17.00
Istirahat
: Jam 09.30 – 10.00
Minggu
: Libur
7. Kegiatan Usaha perusahaan
Secara lebih terinci, dalam penulisan ini kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan produksi akan diurutkan sebagai berikut: 1. Bahan- Bahan yang yang digunakan dalam proses produksi Bahan- bahan yang digunakan dalam proses produksi terdiri atas dari bahan baku dan bahan pembantu. Adapun bahan yang digunakan dalam proses produksi p roduksi adalah sebagai berikut b erikut :
2.
·
Bahan Baku : Kentang
·
Bahan Pembantu : Bawang Putih, garam, garam, gula, Vetsin, Vetsin, dan Air. Mesin dan peralatan Dalam melaksanakan proses produksinya, perusahaan keripik kentang
61
“ Cita Mandiri” masih menggunakan peralatan sederhana dan mesin. Adapun mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi sebagai berikut : Tabel 4.3 Mesin dan peralatan Perusahaan keripik kentang “ Cita Mandiri” Junrejo- Batu 2008 No Mesin / Alat 1 Mesin Kupas 2 Mesin Pasrah 3 Pisau 4 Pisau Kupas 5 Curek 6 Tong 7 Ember 8 Pengaduk Sumber Data : Perusahaan Keripik Kentang “ Cita Mandiri “ Junrejo- Batu 2008
d.
Tahap- Tahap proses produksi
Yang dimaksud proses produksi produksi meliputi aktivitas aktivitas untuk mengubah bahan bahan baku menjadi m enjadi barang jadi. Proses Pro ses produksi untuk perusahaan per usahaan keripik kentang “ Cita Mandiri “ Junrejo- Batu bersifat terus menerus dimana bahan baku dikerjakan secara berurutan dari bagian satu kebagian lain. Sebelum kita ke masalah tahap tahap produksi kita terlebih dahulu mengetahui mengetahui persediaan barangnya barangnya terlebih dahulu. Berikut ini adalah persediaan barang yang meliputi seperti : 1) Jenis Persediaan
Dalam kegiatan usaha industri keripik kentang di Cita Mandiri terdapat jenis persediaan barang,baik persediaan barang menurut fungsinya maupun menurut jenis dan posisi barang. Menurut fungsinya persediaan di Cita Mandiri termasuk persediaan persediaan Anticipation Stock karena perusahaan ini memiliki banyak
62
persediaan keripik kentang sebagai antisipasi banyaknya banyaknya permintaan di musim penghujan hal ini dikarenakan perusahaan tidak dapat berproduksi optimal dimusim tersebut. Menurut jenis dan posisi barang, persediaan yang termasuk persediaan bahan baku terdiri dari kentang, sedangkan persediaan barang pembantu meliputi bawang putih, garam, pemanis dan persediaan barang jadi meliputi keripik kentang dengan berbagai macam grade. CV Cita Mandiri memiliki 2 gudang, dimana masing-masing gudang memiliki fungsinya masing- masing. Masing-masing gudang tersebut memiliki pembagian te naga kerja yang terstruktur t erstruktur dengan jelas. Gudang A, sebagai gudang penyimpan kentang segar memiliki struktur organisasi dimana terdapat kepala gudang yang membawahi sie packgaging sie packgaging yang yang terdiri dari 3 orang, sie kebersihan 2 orang, dan sie transportasi 1 orang. Gudang tersebut memiliki luas sekitar 225 meter, atapnya terbuat dari genteng, berlantaikan semen dan memiliki fentilasi udara yang cukup sesuai dengan suhu yang dibutuhkan untuk penyimpanan kentang dalam jangka waktu yang lama. Gudang A memiliki kapasitas penyimpanan penyimpanan sebesar 60 ton, sedangkan untuk persediaan tetapnya atau Anticipation Stock sebesar 21 ton. Dengan adanya adanya Anticipation Stock ini kemungkinan akan terjadinya kesulitan pemenuhan kebutuhan pada saat harga kentang naik akan dapat dihindari. Jangka waktu lamanya penyimpanan kentang dalam gudang adalah 15 hari. Masa penyimpanan kentang tidak pernah melebihi dari 15 hari, hal ini dikarenakan persediaan kentang selalu tepat habis pada waktunya.
63
Gudang yang kedua adalah gudang B, gudang ini digunakan sebagai tempat penyimpanan keripik kentang yang telah siap dikemas dan dipasarkan. Gudang ini memiliki kepala gudang dan asisten tersendiri. Kepala gudang bertugas untuk mencatat arus keluar masuknya barang. Gudang B memiliki luas sekitar 15 meter, lantainya terbuat dari keramik dengan fentilasi yang cukup baik, kapasitas penyimpan keripik sebesar 5 kwintal dengan jangka waktu lamanya penyimpanan penyimpanan selama 6 bulan bul an 2)
Kepemilikan Persediaan
Seluruh persediaan yang terdapat di CV Cita Mandiri sepenuhnya merupakan
milik
perusahaan
tersebut.
Dalam
melakukan
pembelian
persediaannya baik itu persediaan bahan baku, bahan pembantu serta persediaan barang jadi, CV Cita mandiri menggunakan syarat kepemilikan persediaan Shopping Point ( Hak kepemilikan berpindah ke pembeli ketika penjual menyerahkan barang kepada perusahaan pengangkut, yang bertindak sebagai agen bagi pembeli ). Pembelian bahan baku utama pembuatan keripik kentang dilakukan sebanyak 5 kali dalam 1 minggu. Hal ini dilakukan untuk mencukupi kebutuhan dari produksi keripik kentang, selain itu juga untuk memenuhi pesanan kentang dari para konsumen yang telah menjadi pelanggan. Resiko jika kentang terlambat di beli, produksi keripik akan mengalami hambatan dan pelanggan akan merasa kecewa. Kentang yang dibeli langsung didatangkan dari daerah Nangka Jajar dan Tosari. Dalm pembelian sebanyak 5 kali dalam seminggu, tidak semua kentang di buat keripik, keripik, ada juga kentang yang di jual untuk bibit dan sayuran segar.
64
Prosedur
pembelian
kentang
dimulai
dengan
petani
menawarkan
barangnya ke pemilik perusahaan yang sekaligus berperan sebagai tengkulak. Setelah tawar- menawar harga, dan menemukan harga yang telah disepakati kentang dibayar dibayar dan diangkut menggunakan menggunakan truk menggunakan menggunakan truk menuju ke gudang CV Cita Mandiri. Sesampainya kentang di gudang, kentang di sortir terlebih dahulu. Penyotiran kentang berdasarkan grade yang akan dipakai untuk pembuatan keripik serta grade yang akan a kan di jual sebagai bibit d an kentang sayur. Pembelian bahan pembantu yang berfungsi sebagi bumbu seperti bawang putih, dan pemanis dalam satu bulannya dilakukan pembelian sebanyak 4 kali pembelian. Pembelian dilakukan di pasar yang terdekat yaitu pasar Batu. Dalam satu kali pembelian jumlah bawang putih yang dibeli sebanyak 3-4 kwintal sedangkan garam sebanyak 1-2 kg dan pemanis sebanyak 1 pak. Agar proses produksi berjalan lancar, bahan pembantu yang perlu di beli seperti pisau kipas hanya dilakukan dalam 1 tahun sekali dengan jumlah sebanyak 100 buah. Jumlah ini merupakan persediaan untuk beberapa bulan yang akan datang. Jumlah persediaan tersebut merupakan fungsi dari persediaan persediaan Economic lot Size Size dimana pembelian dalam kapasitas besar akan menguntungkan pembeli karena selain akan mendapatkan potongan pembelian juga meminimalisir biaya pengangkutan, untuk alat-alat yang lain seperti pasrah, panci, bak, dan pengaduk, perusahaan hanya membeli 1 kali selama 1-2 tahun karena diasumsikan alat-alat ini memiliki ekonomi yang tinggi dengan adanya perawatan maksimal.
65
3)
Penerapan metode pencatatan persediaan
CV Cita Mandiri dalam melakukan persediaan mererapkan sistem perpectual yaitu sistem pencatatan langsung ke dalam pembukuan setelah barang di beli tanpa menunggu rekapan di akhir bulan. Sistem perpectual ini dilakukan untuk memperoleh kemudian dalm melakukan pengecekan dan pengawasan terhadap perubahan persediaan yng terjadi. Dalam penerapannya, perusahaan membuat suatu catatan yang berkaitan dengan persediaan yaitu: Buku persediaan bahan baku Buku persediaan bahan baku merupakan daftar persediaan bahan baku yang berisi informasi mengenai pergerakan bahan baku yaitu kentang, baik pembelian maupun pemakaian bahkan sampai persediaan akhir kentang yang terjadi pada perusahaan.Dengan adanya buku persediaan bahan baku ini diharapkan perusahaan lebih untuk melakukan pengontrolan dan pengawasan terhadap masing- masing jenis persediaan bahan baku yang ada. Keterangan yang ada di dalam sebuah buku persediaan adalah sebagai berikut : Ø
Kode bahan Kode bahan ini merupakan kode kentang yang membedakan ukuranukuran kentang. Kode Al menandakan bahwa kentang tersebut berukuran besar sedangkan kode B, menadakan kentang berukuran dibawah ukuran kentang jenis AL.
Ø
Harga Harga dicantumkan sesuai dengan harga kentang per kilogramnya, dicantumkan jumlah harga pembelian kentang secara keseluruhan.
66
Ø
Tanggal Tanggal pembelian dan tanggal pemakaian juga ditulis agar mudah untuk melakukan pengontrolan dan pengawasan.
Ø
No. Nota Nota pembelian biasanya langsung di tempel pada buku dan lembar yang berkaitan sebagai bukti telah te lah dilakukannya transaksi jual ju al beli.
Berikut ini adalah data tentang pembelian serta persediaan kentang selama bulan Juli sampai Agustus pada buku persediaan bahan baku milik CV Cita Mandiri. Pencatatan pembelian kentang Tanggal 12-07- 08 Jenis Jumlah pembelian dalam kg/sak kentang AL 67,72,69,72,65,71,70,70,70,70,71,65,73,69, 71,71,72,74,68,71,72,70,70,74 AB 0 Ket :
Telah masuk kentang ke dalam gudang tanggal 12-07-08 jenis AL sebanyak 1 ton 687 kwintal yang terdiri dari glangsi pertama seberat 67 kg, glangsi kedua 72 kg dan seterusnya. Untuk jenis AB tidak ada. Tanggal 14-07-08 Jenis Jumlah pembelian dalam kg/sak kentang AL 76,76,79,74,77,76,67,66,67,71,67,66,78,66, 77,71,66,68,75,72,72,65,64,67,67,72,72,76, 73,76,74,65,73,63,68,67,66,65,67,65,63,68, 67,66,65,67,65,63,68,66,64,68,69,68,66,66, 66,65,64,70,72,69,63,63,64,69,67,64,71,67, 67,70,71.
AB Ket :
62,59,64,60,67,65,67,65,62,68,68,69,71,70, 63,68,66,65,66
67
Telah masuk kentang ke dalam gudang tanggal 14-07-08 jenis AL sebanyak 5 ton 26 kwintal yang terdiri dari glangsi pertama seberat 76 kg, glangsi kedua 76 kg dan seterusnya. Untuk jenis AB glangsi pertama seberat 62 kg dengan berat total secara keseluruhan 1 ton 245 kwintal. Tanggal 17-07-08 Jenis Jumlah pembelian dalam kg/sak kentang AL 53,52,55,48,52,70,70,72,84,77,84,77,84,52, 86,79,83,79,83,52,88,80,53,79,75,74,51,85, 85,87,84,77,84,81,85,85,84,85,50,81,85,82, 58,86,84,84,81,86,82,83,86,81,65,82,66,83, 83,82,66,83,77,75,77,80,83,80,84,77,77,76, 73,88,83. AB 72,71,69,75,50,60,76,61,75,77,56,77. Ket :
Telah masuk kentang ke dalam gudang tanggal 17-07-08jenis AL sebanyak 5 ton 319 kwintal yang terdiri dari glangsi pertama seberat 53 kg, glangsi kedua 52 kg dan seterusnya. Untuk jenis AB glangsi pertama seberat 72 kg dengan berat total secara keseluruhan 819 kwintal. Tanggal 21-07-08
Jenis kentang AL
AB Ket :
Jumlah pembelian dalam kg/sak 81,79,72,76,82,69,77,80,80,72,72,77,77,74, 73,72,70,77,76,72,89,80,69,82,78,58,60,62, 60,62,63,83,79,62,61,62,61,63,59,66,80,62, 61,63,62,61,63,62,85,85,82,81,83,82,84,82, 79,83,82,83,81,70,82,76,80,75,81. 46,43,46,49,46,33,47,45
Telah masuk kentang ke dalam gudang tanggal 21-07-08 jenis AL sebanyak 4 ton 917 kwintal yang terdiri dari glangsi pertama seberat 81 kg, glangsi kedua 79 kg
68
dan seterusnya. Untuk jenis AB glangsi pertama seberat 46 kg dengan berat total secara keseluruhan 355 kwintal. Tanggal 22-07-08
Jenis kentang AL
AB Ket :
Jumlah pembelian dalam kg/sak 70,70,70,66,70,61,62,68,67,76,69,71,63,76, 76,60,71,71,74,68,70,50,74,62,69,70,68,78, 63,66,67,72,69,68,78,73,70,74,77,65,68,68, 74,68,76,76,68,76,68,76,71,68,77,76,70,72, 70,72,69,68,67,63,65,66,78,62,67,62,65,66, 74,68,69,70,70,66,64,65,72,80,68,68,75,66, 78,50,63,76. 0
Telah masuk kentang ke dalam gudang tanggal 22-07-08jenis AL sebanyak 6 ton 101 kwintal yang terdiri dari glangsi pertama seberat 70 kg, glangsi kedua 70 kg dan seterusnya. Tanggal 27-07-08
Jenis kentang AL
AB Ket :
Jumlah pembelian dalam kg/sak 69,62,67,67,66,63,64,64,64,63,66,69,68,67, 65,68,65,68,67,74,77,72,72,72,74,77,67,75, 70,78,71,76,73,74,76,74,68,71,75,73,74,71, 73,73,73,72,71,71,70,7467,70,72,72,77,76, 69,72,70,70,73,69,70,62,69,66,61,68,70,74, 72,68,71,71,72,68,71,71,72,66,70,72,71,70, 72,62,72 0
Telah masuk kentang ke dalam gudang tanggal 27-07-08jenis AL sebanyak6 ton 106 kwintal yang terdiri dari glangsi pertama seberat 69 kg, glangsi kedua 62 kg dan seterusnya.
69
Tanggal 28-07-08
Jenis kentang AL
AB
Jumlah pembelian dalam kg 72,67,72,70,71,70,72,66,71,71,72,68,72,74, 70,68,73,70,70,69,70,70,69,76,72,72,70,71, 72,71,71,72,72,73,74,70,61,69,62,66,67,71, 75,68,74,76,74,71,76,73,71,73,74,73,75,67, 70,77,74,72,72,72,77,74 68,68,67,65,69,69,65,68,68,65,67,63,69,68, 67,65,67,63,67,67,63
Ket : Telah masuk kentang ke dalam gudang tanggal 28-07-08jenis AL sebanyak 4 ton 41 kwintal yang terdiri dari glangsi pertama seberat 72 kg, glangsi kedua 67 kg dan seterusnya. Untuk jenis AB glangsi pertama seberat 68 kg dengan berat total secara keseluruhan 1 ton 398 kwintal Sumber Data : Perusahaan Keripik Kentang “ Cita Mandiri “ Junrejo- Batu Berikut ini adalah data persediaan keripik kentang yang telah dibumbu di Cita Mandiri adalah sebagai berikut : Pencatatan persediaan keripik yang telah dibumbu Tanggal 04-08-08 Jumlah dalam kg/ glangsi 12,15,17,18 13,14,12,13 14,14,13,13 14,8 Jumlah keseluruhan Ket :
Total dalam kg/glangsi 57 52 54 22 185
Telah dilakukan pembumbuan pada tanggal 4-8-08 . glangsi pertama seberat 12kg, glangsi kedua seberat 15 kg dan seterusnya dengan total keseluruhan seberat 185 kg.
70
Tanggal 08-08-08 Jumlah dalam kg/glangsi kg/glangsi 14,13,14,15 13,10,14,14 14,15,17 Jumlah keseluruhan Ket :
Total dalam kg/sak 55 51 46 152
Telah dilakukan pembumbuan pada tanggal 8-8-08 . glangsi pertama seberat 14kg, glangsi kedua seberat 13 kg dan seterusnya dengan total keseluruhan seberat 152 kg. Tanggal 14-08-08 Jumlah dalam kg/glangsi 11,10,12,13 15,13,8 Jumlah keseluruhan Ket :
Total dalam kg/glangsi 46 36 82
Telah dilakukan pembumbuan pada tanggal 14-8-06 . glangsi pertama seberat 11kg, glangsi kedua seberat 10 kg dan seterusnya dengan total keseluruhan seberat 82 kg. Tanggal 23-08-08 Jumlah dalam kg/glangsi 17,13,13 15,13,12 12,11,14 14,12,13 Jumlah keseluruhan Ket :
Total dalam kg/glangsi 43 40 37 39 159
Telah dilakukan pembumbuan pada tanggal 23-8-08 . glangsi pertama seberat 17kg, glangsi kedua seberat 13 kg dan seterusnya dengan total keseluruhan seberat 159 kg.
71
Tanggal 26-08-08 Jumlah dalam kg 13,13,12,12 13 Jumlah keseluruhan Ket :
Total dalam kg 50 13 63
Telah dilakukan pembumbuan pada tanggal 26-8-06 . glangsi pertama seberat 41kg, glangsi kedua seberat 14 kg dan seterusnya dengan total keseluruhan seberat 92 kg.
Tanggal 28-08-08 Jumlah dalam kg 14,19,13,14 15,14,12,14,15 Jumlah keseluruhan Ket :
Total dalam kg 60 70 130
Telah dilakukan pembumbuan pada tanggal 28-8-08 . glangsi pertama seberat 14kg, glangsi kedua seberat 29 kg dan seterusnya dengan total keseluruhan seberat 130 kg. Tanggal 02-09-08 Jumlah dalam kg 14,14,11,13 11,13,16 Jumlah keseluruhan Ket :
Total dalam kg 52 40 92
Telah dilakukan pembumbuan pada tanggal 2-9-08 . glangsi pertama seberat 14kg, glangsi kedua seberat 14 kg dan seterusnya dengan total keseluruhan seberat 92 kg. Sumber Data : Perusahaan Keripik Kentang “ Cita Mandiri “ Junrejo- Batu
72
Kegiatan pembumbuan dilakukan sesuai dengan persediaan keripik yang ada di gudang. Karena terbatasnya luas gudang keripik, maka pembumbuan akan dilakukan jika persediaan keripik yang belum di packgaging telah telah habis. Selanjutnya adalah tahap proses produksi pada perusahaan ini adalah sebagai berikut : 1) Material
Material sangat berpengaruh pada suatu agroindustri sehingga dapat mendukung kelancaran proses produksi sehingga dapat menghasilkan produk yang maximal baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Maka ada beberapa yang harus diperhatikan sehubungan dengan material yang dibutuhkan, antara lain: Dalam kaitannya dengan bahan baku yang digunakan dalam pembuatan keripik kentang ada dua jenis bahan yang diperlukan, yaitu: a. Bahan baku utama Bahan baku utama dalam pembuatan keripik kentang adalah kentang, kentang yang digunakan dalam pembuatan keripik kentang di “Cita Mandiri” merupakan merupa kan
kentang yang memiliki memilik i kualitas yang baik, karena kentang kenta ng yang
digunakan merupakan kentang yang sudah disotir. Kentang ini kualitasnya sama dengan kualitas kentang yang dikirim keluar jawa. Jadi hasil keripiknya akan bagus.
73
b. Bahan
baku pendukung
Adapun bahan baku pendukung yang digunakan antara lain: 1. Garam Garam yang digunakan berfungsi untuk menambah rasa pada kentang sehingga nantinya keripik akan mempunyai rasa asin dan gurih. Garam yang dibutuhkan sebanyak 5 Kg. 2. Bawang Putih Bawang Putih yang digunakan berfungsi untuk memberi aroma yang sedap pada kentang, memberi rasa gurih pada kentang dan juga agar keripik menjadi renyah. Jika dalam proses pembumbuan ini menggunakan bawang luar maka bawang yang diperlukan sebanyak 3 Kg , dan jika menggunakan bawang lokal, memerlukan 2,5 Kg. Hal ini di karenakan bawang lokal lebih besar dibandingkan dengan bawang luar. 3. Bahan Tambahan Makanan ( BTM) BTM) Bahan tambahan makanan ini berfungsi sebagai untuk memberi rasa manis pada keripik. keripik. Bahan tambahan makanan yang diperlukan sebanyak 7 bungkus dengan netto 50 g. 2) Peralatan Produksi
Peralatan produksi menjadi hal yang sangat penting dalam kegiatan agroindustri karena peralatan ini berfungsi sebagai pembantu pekerja dalam memproses produksi sehingga pekerja memperoleh kemudahan dalam bekerja. Peralatan yang digunakan dalam pembuatan keripik kentang yang digunakan di CV Cita Mandiri Junrejo- Batu antara lain:
74
a. Pisau Pisau ini digunakan untuk membersikan atau menghilangkan bagian kentang yang busuk atau berlubang. Pisau ini digunakan adalah pisau Sainlees Steel. b.
Pisau kupas Alat ini untuk mengupas kulit kentang. Pisau yang digunakan khusus hanya untuk mengupas kentang sehingga pisau ini tidak bisa digunakan untuk memotong.
c. Curek Alat yang digunakan untuk membersikan kotoran yang susah dibersihkan oleh pisau kupas, alat ini juga dapat digunakan untuk membersihkan kotoran pada kentang yang berlubang. d. Tong Tong ini digunakan untuk meletakkan dan merendam kentang yang sudah dikupas, tetapi dalam tong sudah diisi dengan air yang bersih. Agar kentang tidak hitam. e. Ember Digunakan untuk mencuci kentang yang belum dikupas agar tanah atau kotoran-kotoran yang melekat pada kentang hilang. Sehingga dapat mempermudah saat pengupasan. Dan juga ember ini digunakan untuk mengangkat kentang yang sudah direbus untuk dijemur. f.
Pasrah Pasrah ini digunakan untuk mengiris kentang dari bentuk yang utuh hingga menjadi irisan bulat tipis.
75
g. Pengaduk Pengaduk digunakan untuk mengaduk kentang waktu perendaman kentang. Waktu kentang telah diiris tipis-tipis dan dicampur dengan air dan kapur. Hal ini dilakukan agar kapur dapat meresap pada kentang. h. Jaring net Digunakan untuk alas kentang pada waktu penjemuran sehingga dapat memudahkan sangat pengambilan. i.
Karung Digunakan sebagai tempat keripik kentang yang kering setelah dijemur.
j.
Sealer Digunakan untuk menutup kemasan ( Plastik ) kripik kentang agar tidak terjadi kontak langsung dengan udara luar sehingga produk tetap dalam keadaan bagus. Alat ini juga dilengkapi dengan indikator pengukur panas yang dapat disesuaikan dengan ketebalan plastik yang digunakan dan juga dilengkapi dengan kontrol otomatis.
k. Kompor Digunakan sebagai untuk merebus keripik kentang. l.
Panci Digunakan sebagai tempat untuk merebus keripik kentang.
m. Tong Besar Digunakan untuk merendam kentang yang sudah direbus.
76
3) Tenaga kerja
Tenaga kerja adalah komponen yang sangat penting terhadap keberhasilan suatu usaha. Banyak sedikitnya tenaga kerja yang digunakan pada suatu industri menunjukkan besar kecilnya industri tersebut. Dikatakan industri yang berskala besar apabila mampu mempekerjakan mempekerjakan tenaga kerja dalam jumlah yang banyak, sedangkan untuk industri yang berskala kecil hanya memperjakan beberapa tenaga kerja saja. Untuk pembuatan keripik kentang ini menggunakan 4 orang pekerja yang magang sedangkan pegawainya sebanyak 6 orang. Dalam 1 kali produksi, kentang yang dibutuhkan sebanyak 4 kwintal kentang. Dengan pembagian 3 orang pada bagian pengupasan, 2orang pada bagian pemasrahan dan 1 orang pada bagian perebusan. Jika 4 kwintal kentang telah selesai dikupas dik upas dalam waktu setengah hari maka produksinya akan bertambah. 4) Energi
Energi sangat berperan dalam proses produksi suatu usaha industri, karena energi disini berfungsi untuk menggerakkan peralatan produksi sehingga proses produksi dapat terselenggara dengan baik tanpa ta npa mengalami kendala yang berarti. Dalam proses produksi produksi keripik kentang kentang ini energi yang yang digunakan adalah listrik dan minyak gas. Energi listrik digunakan untuk penggunaan sealer, sedangkan minyak tanah digunakan untuk menyalakan kompor pada saat perebusan. Dalam setiap 1 kali produksi atau setiap harinya minyak tanah yang dibutuhkan sebanyak 50 Liter.
77
Tabel 4.4 Bagan tentang alur pembuatan keripik kentang Perusahaan keripik kentang” Cita Mandiri “ Junrejo- Batu 2008 Kentang
Pencucian I Pengupasan Perendaman I
Garam, Air, bawang,Vetsin, bawang,Vetsin, Belt
Pemasrahan Perendaman Air kapur
Penghalusan
Pencucian II Perebusan Perendaman II Penjemuran I
Keripik kentang
Penjemuran Penjemuran II Pencampuran Keripik kentang
78
Sumber data : Perusahaan Keripik kentang “ Cita Mandiri “ Junrejo- Batu 2008
Setelah bahan-bahan yang dibutuhkan telah dipersiapkan, maka langkah selanjutnya adalah proses pengolahan keripik kentang, yaitu: 1. Pengupasan Kulit Sebelum kulit kentang dikupas, terlebih dahulu kentang dibersihkan dahulu kotorannya dengan merendam kentang dalam air diember agar waktu pengupasan daging kentang
tidak
kotor.
Cara pengupasan ini
dengan
menggunakan tangan kiri memegang kentang dan tangan kanan memegang pisau kupas, cara pengupasan pertama bagian ujung kentang kemudian dari ujung kentang tadi kulit kentang dapat dengan mudah dikupas. 2.
Perendaman dengan air Setelah kulit kentang dikupas lalu kentang dimasukkan dalam air.
Tujuannya adalah agar kentang tidak mengalami perubahan warna atau browning . 3.
Pengirisan / pemasrahan Langkah selanjutnya adalah pengirisan atau pemasrahan kentang hingga
menjadi lembaran bulat tipis dengan menggunakan pasrahan agar hasilnya sama rata ukurannya. Proses pemasrahan ini dilakukan diatas tong besar sehingga kentang yang sudah dipasrah dapat langsung masuk kedalam air. 4. Perendaman dengan air kapur Setelah kentang dipasrah maka irisan kentang direndam dalam tong besar yang digunakan untuk tempat pemasrahan tadi yang telah diisi dengan air kapur dengan perbandingan1: 30, air biasa sebanyak 120 liter sedangkan kapur sebanyak
79
4 liter. Tujuan perlakuan ini adalh agar kentang menjadi kaku dengan menghasilkan warna yang bagus. Irisan kentang ini direndam selama 30 menit. Dan jangan lupa juga untuk mengaduk- aduk supaya irisan kentang dapat bercampur dengan air kapur. 5. Pencucian Langkah selanjutnya adalah pencucian kentang. Pencucian ini dilakukan sebanyak 2 kali untuk menghilangkan kapur yang ada pada kentang. 6. Perebusan Setelah dicuci 2 kali maka selanjutnya adalah proses perebusan, dalam perebusan ini kita menunggu air mendidih terlebih dahulu setelah air mendidih maka kentang direbus sampai air mendidih kembali. Sebaliknya dalam proses perebusan ini kentang benar- benar terendam dalam air agar semua kentang yang direbus bisa matang semua tidak setengah matang. 7. Perendaman Langkah selanjutnya setelah perebusan adalah perendaman selama semalam,agar irisan kentang tidak hancur. 8. Penjemuran I Setelah proses perendaman selesai maka proses selanjutnya adalah proses penjemuran. Penjemuran ini dilakukan diarea lapang, cara penjemurannya pun tidak langsung dijemur tapi ditata satu-satu yang rapi agar semua bagian kentang bisa kering. Penjemuran dilakukan dengan jaring net digunakan sebagai alas, penjemuran dilakukan se lama 1 hari 9. Pembumbuan
80
Setelah irisan kentang benar-benar kering hingga menjadi keripik kentang maka langkah selanjutnya adalah proses pembumbuhan. Cara melakukan pembumbuhan adalah dengan mengisi tong dengan air sebanyak kurang lebih 60 Liter lalu air tersebut dicampur dengan bumbu yang sudah disiapkan yaitu garam sebanyak 5 Kg, bawang luar sebanyak 3 kg atau bawang lokal sebanyak 2,5 kg, 2 MSG, 7 BTM. Setelah dicampur maka keripik kentang direndam dalam air selama 10-15 menit sampai keripik kentang menjadi seperti jamur kuping. 10. Penjemuran II Setelah keripik kentang menjadi seperti jamur kuping maka keripik kentang dijemur lagi selama kurang lebih 3 hari. Hal ini dilakukan agar keripik kentang benar-benar kering sehingga keripik kentang tidak ada jamuran. Cara penjemurannya tidak seperti pada proses penjemuran pertama yang ditata satusatu, tapi cuma diratakan saja. 11. Penyotiran Langkah selanjutnya setelah penjemuran II adalah penyotiran, keripik kentang dipilih menjadi beberapa grade yaitu grade A, grade B, grade C, BS 1 dan BS 2. 12. Pengemasan Pengemasan keripik kentang dibedakan atas 3 grade A,B dan C. Grade A mempunyai ciri yaitu keripik berukuran besar dan tidak patah. Grade B mempunyai ciri ukuran agak kecil tetapi tidak hancur sedangkan grade C mempunyai ciri yaitu keripik berukuran kecil dan hancur. Setiap kemasan berisi 250 gram keripik kentang.
81
8. Pemasaran
Dalam memasarkan hasil produksinya perusahaan keripik kentang” Cita Mandiri “ ini mempunyai daerah pemasaran yang meliputi: Seluruh kota Batu Malang Surabaya Kediri Jakarta
9. Gambaran distribusi Frekuensi Item
Berikut ini digambarkan mengenai item-item masing- masing variabel guna mengetahui frekuensi dan variasi jabatan terhadap item atau butir pertanyaan dalam Kuesioner. a. Variabel Bebas ( Independent ) ) Kedisiplinan ( X)
Item 1
2
Tabel4.5 Distribusi Frekuensi Variabel X1 dan X2 2008 Keterangan Jumlah Karyawan harus selalu berada di ruang kerja pada saat jam kerja
Prosentase
a. Sangat setuju
11 responden
55%
b. Setuju
9 responden
45 %
c. Ragu- Ragu
-
-
d. Tidak Setuju
-
-
e. Sangat tidak setuju Karyawan harus patuh terhadap tata tertib yang diberlakukan di perusahaan
-
-
10 responden 10 responden
50 % 50 %
a. Sangat Setuju b. Setuju
82
c. Ragu-Ragu Ragu-Ragu d. Tidak setuju e. Sangat Tidak Setuju Sumber : Data Primer Diolah, 2008
-
-
-
-
Dari tabel 5.5 diatas menyatakan bahwa distribusi item dari variabel kedisiplinan ( X) di atas, mengacu pada item karyawan harus selalu selalu berada di ruang kerja pada saat jam kerja ( X 1) terlihat bahwa sebanyak11 responden (55%) menjawab sangat setuju., dan sebanyak 9 responden (45%) menjawab setuju Sehingga dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden menyatakan karyawan selalu berada di ruang kerja pada saat jam kerja adalah sangat baik dan baik . Sedangkan untuk item karyawan harus patuh terhadap tata tertib yang diberlakukan di perusahaan (X 2) di dapatkan jawaban dari responden yaitu sebanyak 10 responden (50 (50 %) menyatakan menyatakan setuju dan sebanyak sebanyak 10 responden (50%) menjawab menjawab sangat setuju . Sehingga Sehingga dapat dikatakan bahwa karyawan harus patuh terhadap tata tertib yang diberlakukan di perusahaan adalah ad alah baik dan sangat baik .
Item 3
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Variabel X3 ,X4 dan X5 2008 Keterangan Jumlah Karyawan harus datang dan pulang sesuai dengan jam kerja yang ditentukan oleh perusahaan a. Sangat setuju 10 responden
b. Setuju
Prosentase
50 %
10 responden
50 %
c. Ragu- Ragu
-
-
d. Tidak Setuju e. Sangat tidak setuju
-
-
83
4
5
Apabila karyawan ingin keluar dari ruang kerja pada saat jam kerja, maka harus izin terlebih dahulu pada pimpinan yang b erada di d i kantor a. Sangat Setuju
10 responden
50 %
b. Setuju
10 responden
50 %
c. Ragu-Ragu Ragu-Ragu
-
-
d. Tidak setuju
-
-
e. Sangat Tidak Setuju Karyawan harus bekerja sesuai dengan tugasnya a. Sangat Setuju
-
-
7 responden
35%
b. Setuju
13 responden
65%
c. Ragu-Ragu
-
-
d. Tidak setuju
-
-
-
-
e. Sangat Tidak Setuju Sumber : Data Primer Diolah, 2008
Dari tabel 5.6 diatas menyatakan bahwa distribusi item dari variabel kedisiplinan ( X) di atas, mengacu mengacu pada item karyawan karyawan harus datang datang dan pulang sesuai dengan jam kerja yang yang di tentukan oleh perusahaan perusahaan pada saat jam jam kerja ( X3) terlihat bahwa sebanyak10 responden (50%) menjawab sangat setuju dan 10 responden ( 50 %) menjawab setuju . Sehingga dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden menyatakan karyawan harus datang dan pulang sesuai dengan jam yang ditentukan oleh o leh perusahaan adalah sangat baik b aik dan baik . Sedangkan untuk item Apabila karyawan ingin keluar dari ruang kerja pada saat jam kerja,maka kerja,maka harus izin terlebih dahulu pada saat pimpinan yang berada di kantor (X4) di dapatkan jawaban dari responden yaitu sebanyak 10
84
responden (50%) menyatakan menyatakan setuju dan 10 responden (50%) menjawab sangat sangat setuju. Sehingga dapat dikatakan bahwa Apabila karyawan ingin keluar dari ruang kerja pada saat jam kerja, maka harus izin terlebih dahulu pada saat pimpinan yang berada di kantor adalah baik dan sangat sangat baik . Dan yang terkhir dari variabel kedisiplinan (X) adalah item karyawan harus bekerja sesuai dengan tugasnya(X 5) didapatkan jawaban dari responden yaitu sebanyak 13 responden responden ( 65%) menyatakan menyatakan sangat setuju. Dan 7 responden ( 35% )menjawab setuju Sehingga dapat dikatakan bahwa karyawan harus sesuai dengan tugasnya adalah sangat baik dan sangat sangat baik. Dari hasil jawaban secara keseluruhan pada variabel Kedisiplinan (X) yang ada dalam perusahaan sebagian kesimpulan dari responden menyatakan sangat baik dan baik. b. Variabel Terikat ( dependent ( dependent ) Produktivitas kerja ( Y)
Berikut ini digambarkan mengenai item-item masing- masing variabel guna mengetahui frekuensi dan variasi jabatan terhadap item atau butir pertanyaan dalam Kuesioner.
Item 1
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Variabel Y1 dan Y2 2008 Keterangan Jumlah Produktivitas kerja harus di capai sesuai dengan target perusahaan
a. Sangat setuju
Prosentase
-
-
b. Setuju
10 responden
50 %
c. Ragu- Ragu
10 responden
50 50 %
d. Tidak Setuju
-
-
e. Sangat tidak setuju
-
-
85
2
Saya tidak pernah melakukan kesalahan dalam bekerja sehingga hasil kerja saya sesuai dengan standart kualitas a. Sangat Setuju
-
-
b. Setuju
9 responden
45%
c. Ragu-Ragu Ragu-Ragu
11 responden
55%
d. Tidak setuju
-
-
-
-
e. Sangat Tidak Setuju Sumber : Data Primer Diolah, 2008
Dari tabel 5.7 diatas menyatakan bahwa distribusi item dari variabel produktivitas produktivitas kerja (Y) di atas, mengacu pada item Produktivitas kerja harus dicapai sesuai dengan target perusahaan ( Y1) terlihat bahwa sebanyak 10 responden (50%) menjawab setuju dan10 responden 50 %) menjawab ragu-ragu . Sehingga dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa produktivitas produktivitas kerja harus di capai sesuai dengan target perusahaan adalah baik dan ragu- ragu . Sedangkan untuk item saya tidak pernah melakukan kesalahan dalam bekerja sehingga se hingga hasil kerja saya sesuai dengan standart kualitas (Y2) di dapatkan jawaban dari responden yaitu sebanyak 11 responden (55%) menyatakan RaguRagu dan 9 responden ( 45%) menjawab setuju . Sehingga dapat dikatakan bahwa saya tidak pernah melakukan kesalahan dalam bekerja sehingga hasil kerja saya sesuai dengan standart kualitas adalah Ragu-Ragu Ragu-Ragu dan setuju setuju .
86
Item 3
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Variabel Y3 ,Y4,dan Y5 2008 Keterangan Jumlah Saya menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standart waktu yang telah ditentukan a. Sangat setuju 10 responden
b. Setuju
4
Prosentase
50%
10 respoden r espoden
50 %
c. Ragu- Ragu
-
-
d. Tidak Setuju
-
-
e. Sangat tidak setuju Target produksi yang ditetapkan perusahaan dapat saya penuhi p enuhi a. Sangat Setuju
-
-
-
-
b. Setuju
9 responden
45 %
c. Ragu-Ragu Ragu-Ragu
11 responden
55%
d. Tidak setuju
-
-
-
-
e. Sangat Tidak Setuju Sumber : Data Primer Diolah, 2008
Dari tabel 5.8 diatas menyatakan bahwa distribusi item dari variabel produktivitas produktivitas kerja (Y) di atas, mengacu pada item Saya S aya menyelesaikan p ekerjaan sesuai dengan standart waktu yang telah ditentukan ( Y 3) terlihat bahwa sebanyak 10 responden (50%) menjawab setuju dan 10 responden (50%) menjawab raguragu. Sehingga Sehingga dapat dikatakan bahwa bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa Saya dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standart waktu yang telah ditentukan adalah baik dan ragu-ragu . Sedangkan untuk item Target produksi yang telah ditetapkan perusahaan dapat saya penuhi (Y 4) di dapatkan jawaban dari responden yaitu sebanyak 11 responden (55%) menyatakan Ragu-Ragu dan 9 responden (45%) menjawab
87
setuju . Sehingga dapat dikatakan dikatakan bahwa
Target produksi produksi yang yang ditetapkan
perusahaan dapat saya penuhi p enuhi adalah Ragu-Ragu dan setuju. Dari hasil jawaban secara keseluruhan pada variabel Produktivitas Kerja (Y) yang ada dalam perusahaan sebagian kesimpulan dari responden menyatakan baik.dan Ragu-Ragu d an sangat setuju.
B. Uji Validi Validitas tas dan Uji Reabili Reabilitas tas Instrumen 1. Uji Validitas
Sebuah Instrumen dikatakan valid, jika mampu mengukur apa yang hendak diukur dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Pengukuran validitas dengan menggunakan korelasi product moment dengan tingkat kepercayaan 95% ( α = 5 %), dengan cara mengkorelasikan skor masing- masing item dengan skor totalnya. Uji validitas digunakan untuk mengetahui taraf sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur melakukan fungsinya atau mengukur apa yang seharusnya diukur, artinya apakah instrumen yang dimaksudkan untuk mengukur sesuatu itu memang dapat mengukur secara tepat sesuatu yang akan diukur tersebut. Uji validitas validitas atas butir butir pertanyaan dalam kuisoner yang akan disebar dilakukan pada responden. responden. Hal pengujian dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
88
Tabel 4.9 Hasil uji validitas Instrumen penelitian No
Item
Korelasi product Sig ( 2 Tailed) moment 1 X1.1 0,833 0,000 X1.2 0,904 0,000 X1.3 0,904 0,000 X1.4 0,638 0,002 X1.5 0,513 0,021 2 Y1.1 0,673 0,001 Y1.2 0,669 0,001 Y1.3 0,673 0,001 Y1.4 0,669 0,001 Sumber : Data primer diolah: 2008
R Tabel α = 0,05 0,1638 0,1638 0,1638 0,1638 0,1638 0,1638 0,1638 0,1638 0,1638
Keterangan
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Instrumen dikatakan valid jika korelasi product moment menunjukkan korelasi yang signifikan antara skor item dengan jika korelasi product moment menunjukkan korelasi masing-masing item dengan korelasi tabel ( r tabel), jika product moment > r tabel maka instrumen dikatakan valid. Tabel menunjukkan bahwa butir pertanyaan mempunyai nilai korelasi korelasi yang lebih besar dari r tabel ( lebih dari 0,1638) sehingga butir pertanyaan yang diajukan dinyatakan valid dan layak untuk dianalisis.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan formula Alpha Cronbach, Cronbach, dimana hasil ujinya disajikan pada tabel berikut:
89
Tabel 4.10 Hasil uji Reliabilitas Instrumen
Variabel Kedisplinan
Koefisien Alpha
Variabel 0,817 Independen Variabel Produktivitas 0,592 Dependen Sumber : Data primer diolah: 2008
Keputusan Keputusan Reliabilitas baik Reliabilitas kurang baik
Pengujian reliabilitas instrumen instrumen dilakukan pada item- item pertanyaan yang memiliki validitas. Instrumen dinyatakan reliabel jika nilai koefisien reliabilitas yang diperoleh paling tidak mencapai 0,6. Hasil uji reliabilitas yang disajikan pada tabel menunjukkan bahwa masing- masing nilai koefisien reliabilitas lebih besar dari 0,6 sehingga intrumen yang digunakan dinyatakan reliabel.
C. Analisis Data
Untuk menguji hipotesis di atas diperlukan analisis korelasi dan regresi linear sederhana dengan menggunakan SPSS 12.0 for Windows. Tingkat kepercayaan yang digunakan dalam perhitungan korelasi linear sederhana adalah 95% atau tingkat signifikan 0,05(α= 5%). Pada analisis regresi linear sederhana dilakukan uji F untuk simultan dengan uji t untuk parsial. Berikut merupakan hasil uji dalam bentuk tabel :
90
Tabel 4.11 Rekapitulasi Analisis Regresi linear sederhana Variabel
Koefisien Regresi
T hitung
Kedisiplina n
-0,516
-3,021
Konstanta N F hitung R2 2 Adjusted R R Square
5,785 20 9,125 0,336 0,300 0,580
Probabilitas (sig t ) Keterangan
0,007
Signifikan
Sumber : Data primer diolah: 2008
a. Analisis Regresi
Dari tabel di atas dapat dibuat persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut : Y= 5,785
+ -0,516x
1. Konstanta (a) sebesar 5,785 menunjukkan menunjukkan besarnya besarnya nilai variabel Y jika jika variabel bebasnya dianggap nol, artinya jika tanpa dipengaruhi oleh variabel kedisiplinan dalam perusahaan maka besarnya produktivitas kerja adalah 5,785 2. Koefisien regresi kedisiplinan (b) meunjukkan variabel kedisiplinan mempunyai pengaruh sebesar -0,516 terhadap produktivitas kerja. Koefisien regresi bernilai positif menunjukkan pengaruh yang searah, artinya semakin tinggi kedisiplinan akan menyebabkan semakin tinggi produktivitas produktivitas kerja dengan asumsi variabel bebas lainnya besar adalah konstan.
91
2
3. Besarnya koefisien koefisien determinasi ( R ) =0,336 dan setelah disesuaikan menjadi Adjust R Square Square sebesar 0,300 menunjukkan menunjukkan bahwa kedisiplinan kedisiplinan secara bersama- sama memberikan kontribusi / sumbangan sebesar 33,6% terhadap perubahan produktivitas kerja, sedangkan sisanya sebesar 66,4% menciptakan sumbangan atau kontribusi variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian b. Uji hipotesis hipotesis I ( Uji F )
Hasil analisis data dengan menggunakan SPSS 12.0 for Windows dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 4.12 Hasil Analisis Data ANOVAb
Model 1 Regression
Sum of Squares ,753
df
Mean Square 1 ,753
Residual
1,485
18
Total
2,238
19
F 9,125
Sig. ,007a
,082
a. Predictors: (Constant), Kedisiplinan Kedisiplinan b. Dependent Variable: Produktivitas Produktivitas
Dari tabel 5.12 diatas didapatkan hasil F hitung sebesar 9,125 dengan tingkat signifikan 0,007, serta df penyebut 1 dan df pembilang sebesar 18 Untuk menguji hipotesis pertama yang meliputi kebutuhan kedisiplinan ( X) secara simultan/ betsama-sama mempunyai pengaruh bermakna terhadap produktivitas produktivitas kerja (Y) pada perusahaan keripik kentang “ Cita Mandiri” digunakan uji F. Uji F dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel pada taraf nyata α =0,05 berdasarkan tabel dapat disimpulkan bahwa F
hitung
sebesar
92
9,125 = F
tabel
sebesar 9,125 yang berarti pada taraf nyata nyata α =0,05 variabelvariabel-
variabel Kedisiplinan ( X) secara simultan / bersama-sama mempunyai pengaruh bermakna terhadap produktivitas ( Y) dapat diterima atau teruji pad a taraf α =0,05 c. Uji II ( Uji t )
Untuk menguji hipotesis kedua yang yang menyatakan bahwa diduga variabel variabel kedisiplinan (X) mempunyai pengaruh yang dominan terhadap produktivitas kerja (Y), maka dalam penelitian ini melihat besarnya masing-masing koefisien itu diuji dengan menggunakan uji parsial t- test tampak pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.13 Hasil Analisis Regresi a Coefficients
Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant)
B 5,785
Kedisiplinan
-,516
Std. Error ,767
Standardized Coefficients Beta
,171
-,580
t 7,539
Sig. ,000
-3,021
,007
a. Dependent Variable: Produktivitas
Dari tabel 5.13 diatas
dapat dikatakan dikatakan bahwa bahwa untuk menguji menguji secara parsial
variabel kedisiplinan (X) terhadap produktivitas kerja (Y) digunakan uji t. Hasil analisis regresi diperoleh nilai t hitung = -3,021, sedangkan pada taraf nyata α =0,05 dan df 1:18 diperoleh t
tabel
=.-3,021karena t
hitung
= t tabel dengan probabilitas 0.07
lebih besar dari 0,05 sehingga terbukti bahwa secara parsial variabel kedisiplinan (X) berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja (Y). Kedisiplinan merupakan sesuatu aturan yang sangat didambakan oleh setiap karyawan dalam meningkatkan nilai produktivitas kerjanya, baik diukur dari kualitas, hasil kerja, kuantitas hasil kerja dan ketepatan waktu.
93
Hasil analisis menunjukkan bahwa secara umum model yang dipakai sebagai dasar perumusan hipotesis telah ditopang dengan data empiris, yang menyatakan bahwa secara bersama-sama variabel kedisiplinan (X) terhadap produktivitas produktivitas kerja (Y) yang diukur dari kualitas pekerjaan, kuantitas pekerjaan dan ketepatan . kajian ini menunjukkan bahwa kedisiplinan (X) telah mampu menumbuhkan semangat kerja karyawan untuk lebih berprestasi. Pada uji hipotesis terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kedisiplinan (X) terhadap produktivitas kerja (Y) pada perusahaan keripik kentang “ Cita Mandiri “ Batu, yang menunjukkan bahwa koefisien regresi terbesar dibandingkan dengan variabel bebas lainnya. Kedisiplinan merupakan suatu aturan yang harus dipatuhi dan dijalankan oleh setiap karyawan yang paling dominan mempengaruhi produktivitas kerja karyawan perusahaan yang masih berpegang pada seberapa besar penerapan kedisiplinan tersebut. Sehingga karyawan akan selalu mengukur penerapan kedisiplinan tersebut dengan kontribusi kerja yang akan diberikan kepada perusahaan. Dan untuk mengantisipasi kemungkinan hal- hal yang tidak diinginkan, maka penerapan kedisiplinan harus diterapkan mulai sejak dini. Hal ini dimaksudkan supaya para karyawan tetap semangat dalam bekerja serta tidak merasa dirampas hak-haknya.Dengan demikian penerapan kedisiplinan pada karyawan perusahaan keripik kentang “Cita Mandiri” Batu dapat menumbuhkan semangat kerja yang mana akan meningkatkan produktivitas kerja. Dari hasil analisis diatas dapat dikemukakan bahwa secara bersama-sama variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan dengan variabel terikat. Oleh
94
karena itu dugaan yang menyatakan bahwa produktivitas kerja karyawan ditentukan oleh besarnya kedisiplinan secara empiris dapat dibuktikan. Dari variabel bebas tersebut, variabel kedisiplinan(X) merupakan yang berpengaruh dominan terhadap produktivitas kerja(Y) perusahaan keripik kentang “ Cita Mandiri “ Batu.
95
BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Sumber daya manusia merupakan salah satu modal dasar pembangunan yang terpenting, oleh karena itu tekanan pembangunan mestinya diberikan pada upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia, sehingga menjadi sumber daya manusia yang memiliki potensi diri yang unggul baik di bidang sosial maupun yang lainnya, diharapkan mampu membangun bangsa. Suatu lembaga perusahaan tidak terlepas dari unsur karyawan sebagai pekerja dalam kegiatan bekerja. Oleh sebab itu faktor kedisiplinan dan produktivitas produktivitas kerja karyawan yang menjadi faktor ut ama dalam keberhasilan suatu perusahaan itu sendiri. Dengan meningkatkan kedisiplinan, maka karyawan dapat mengerjakan tugasnya dengan cepat dan baik, absensi dapat diperkecil seminimal mungkin, dan ini berarti meningkatkan produktivitas kerja. Dengan tingkat produktivitas yang tinggi, maka akan membuka kesempatan untuk memperbaiki keadaan kerja termasuk jam kerja yang sesuai dengan peraturan dan bertambah kuatnya landasan ekonomi bagi kesejahteraan manusia. Pada dasarnya kerja yang bermalas-malasan atau tradisi jam karet bukanlah akan membangun perekonomian akan tetapi akan menghambat kemajuan yang semestinya akan tercapai. Sebaliknya kerja yang efektif dan efisien menurut standar jam kerja yang telah ditetapkan serta beban kerja yang seasuai dengan kemampuan serta mendorong kelancaran berproduksi secara menyeluruh.
95
96
Sebaliknya jika karyawan suatu perusahaan tidak mematuhi peraturan peraturan yang diterapkan oleh perusahaan maka penerapan kedisiplinan tidak akan terwujud sehingga produktivitas tidak dapat ditingkatkan. Untuk
mengetahui
bagaimana
pengaruh
kedisiplinan
terhadap
produktivitas produktivitas kerja diperlukan d iperlukan data yang mengungkapkan tentang kedisiplinan dan da n produktivitas produktivitas kerja yang dimiliki karyawan perusahaan keripik kentang “ Cita Mandiri” Batu, dari hasil analisa data yang dilakukan dengan menggunakan analisa regresi diperoleh t
hitung =
-3.021. dan t tabel = -3.021
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor mendominasi atau yang berpengaruh terhadap produktivitas produktivitas kerja adalah kedidisiplinan yang berupa tujuan dan kemampuan, kedeladanan pimpinan, balas jasa, keadilan, waskat, sanksi hukuman, hukuman, ketegasan, dan hubungan hubungan kemanusiaan. Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan bahwa ada pengaruh antara kedisiplinan terhadap produktivitas kerja, artinya semakin kuat atau tinggi kedisiplinan akan semakin tinggi produktivitas kerjanya. Pada penelitian ini peran faktor kedisiplinan dalam mempengaruhi produktivitas cukup tinggi dengan prosentase 33,6 %dan sisanya 66,4 % dipengaruhi dipengaruhi oleh faktor lainnya.
97
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian penelitian dan analisa data pada pada hasil penelitian ini yaitu tentang pengaruh kedisiplinan terhadap produtivitas kerja karyawan pada perusahaan keripik k entang “Cita Mandiri “ Batu diperoleh kesimpulan : 1. Pada penelitian yang yang dilakukan terhadap kedisiplinan kedisiplinan karyawan karyawan perusahaan keripik kentang “Cita Mandiri” Batu didapatkan hasil, bahwa karyawan yang memiliki bahwa tingkat Kedisiplinan karyawan tinggi disebabkan oleh kelima variabel Kedisiplinan (X) diantaranya adalah variabel X 1 yang menjawab sangat setuju sebanyak 11 responden atau 55% sedangkan sisanya yang menjawab setuju sebanyak 9 responden atau 45%, pada Variabel X 2 yang menjawab sangat setuju sebanyak 10 responden atau 50% sedangkan sisanya yang menjawab setuju sebanyak 10 responden atau 50%, pada variabel X 3 yang menjawab sangat setuju sebanyak 10 responden atau 50% sedangkan sisanya yang menjawab setuju sebanyak 10 responden atau 50 %, pada variabel X4 yang menjawab sangat setuju sebanyak 10 orang atau 50% sedangkan sisanya yang menjawab setuju sebanyak 10 responden atau 50 %, pada variabel X 5 yang menjawab sangat setuju sebanyak 13 responden atau 65 % sedangkan sisanya yang menjawab setuju sebanyak 7 responden atau 35%. Dari penjabaran kelima variabel kedisiplinan (X) diatas dapat disimpulkan bahwa yang paling dominan adalah pada p ada variabel X 5 yang memiliki responden yang paling banyak menjawab sangat setuju berjumlah 13 responden.
97
98
2. Tingkat produktivitas produktivitas kerja karyawan karyawan tinggi disebabkan oleh kelima variabel produktivitas
(Y) diantaranya adalah variabel Y1 yang menjawab setuju
sebanyak 10responden atau 50% sedangkan sedangkan sisanya yang yang menjawab raguraguragu sebanyak10 responden atau50%, pada VariabelY 2 yang menjawab setuju sebanyak 9 responden atau 45% sedangkan sisanya yang menjawab RaguRagu sebanyak 11 responden atau 55 %, pada variabel Y 3 yang menjawab sangat setuju sebanyak 10 responden atau 50% sedangkan sisanya yang menjawab setuju sebanyak 10 responden atau 50 %, pada variabel Y 4 yang menjawab setuju sebanyak 9 orang atau 45% sedangkan sisanya yang menjawab Ragu-Ragu sebanyak 11 responden atau 55 %, 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pengaruh negatif negatif antara kedisiplinan terhadap produktivitas kerja karyawan yang ditunjukkan dengan t -3,021 dan t
tabel =
-3,021 maka t
hitung
=t
tabel .
hitung =
Sedang nilai R Square sebesar
0,580 Berarti bahwa variabel bebas kedisiplinan (X) mampu menerangkan variabel terikat produktivitas kerja (Y) sebesar 33,6 % sedangkan sisanya sebesar 66,2% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian.
B. Saran
Dengan melihat penerapan kedisiplinan di perusahaan keripik kentang ”Cita Mandiri” Batu maka akan dikemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi pertimbangan untuk langkah- langkah selanjutnya yaitu sebagai berikut:
99
1. Melihat hasil analisis secara secara keseluruhan dan nampak yang yang paling dominan adalah
kedisiplinan
oleh
karena
itu
perusahaan
hendaknya
lebih
memperhatikan penerapan kedisiplinan ini karena kedisiplinan ini dianggap sebagai pemberi semangat kerja karyawan. 2. Hendaknya dalam menerapkan menerapkan kedisiplinan di perusahaan, perusahaan, pimpinan juga mempertimbangkan hasil penelitian yang telah dilakukan karena diketahui bentuk penerapan kedisiplinan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. 3. Melihat hasil penelitian dan observasi, hendaknya dalam menentukan penerapan kedisiplinan disesuaikan dengan tugas dan tanggung jawab dari tiap-tiap karyawan karena semakin tinggi jabatan semakin tinggi pula resiko dan tanggung jawab yang dibebankan. 4. Dengan adanya hasil hasil penelitian ini diharapkn bisa menyempurnakan menyempurnakan atau menjadi pertimbangan dikarenakan hasil penelitian ini masih banyak kekurangannya. Maka penulis menyarankan kepada peneliti selanjutnya dengan tema yang sama agar mengambil sampel yang berbeda agar lebih bervariatif dan inovatif.
100
DAFTAR PUSTAKA
Al- Qur’an dan terjemahannya Arikunto,Suharsimi. 2002. Prosedur 2002. Prosedur Penelitian.PT Penelitian.PT Rineka Cipta, Jakarta. Afida,2003,Ekonomi Sumber daya Manusia Penerbit Ghalia Indonesia Jakarta Azwar, Saifuddin.2000 Validitas Saifuddin.2000 Validitas dan Reliabilitas.PustakaPelajar, Reliabilitas.PustakaPelajar, Yogyakarta . Bacal,Robert, 2001, Performance 2001, Performance Management , Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Dharma, Agus, 2000, Manajemen Manajemen Supervisi, Supervisi , Raja Gravindo Persada, Jakarta. Fathoni, Abdurrahmat, 2006, Sumber Daya Manusia, Rineka Cipta, Bandung. Gomes,Faustino Cardoso,2002, Manajemen Manajemen Sumber Daya,AndiOffset, Daya ,AndiOffset, Yogyakarta Hadi, Sutrisno,2000. Metode Sutrisno,2000. Metode Research. Research. Andi offset , Yogyakarta. Hasibuan,SP,Malayu,2001, Manajemen Manajemen Sumber Daya Manusia,Bumi Manusia,Bumi Aksara, Jakarta. __________________,200 __________________,2005, 5, Manajemen Manajemen Sumber Daya Manusia,Bumi Manusia,Bumi Aksara, Jakarta. Husein, Umar, 2002, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Konsumen, Gramedia Pustaka Umum, Jakarta. ___________, ___________, 2003 2003 Riset Pemasaran dan Perilaku Perilaku Konsumen Konsumen,, Gramedia Pustaka Umum, Jakarta. Indriantoro, Supomo,2004, Metode Supomo,2004, Metode Penelitian Bisnis, Bisnis, Alfabetha, Bandung, Mangkunegara,Prabu,Anwar,2005, Manajemen Sumber Mangkunegara,Prabu,Anwar,2005, Perusahaan, Perusahaan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Daya
Manusia
Rahayu, Sri, 2005, 2005, Aplikasi SPSS Versi 12.00 dalam Risit Pemasaran, Pemasaran, Alfabeta, Bandung. Sinungan,Muchdarsyah,2000, Produktivitas apa dan bagaimana edisi 2, Sinungan,Muchdarsyah,2000, 2, Bumi Aksara, Jakarta. Sinungan 2005 Produktivitas 2005 Produktivitas Apa dan Bagaimana Edisi 2, 2, Bumi Aksara, Jakarta
101
Sugiyono,2001, Metode Sugiyono,2001, Metode Penelitian Bisnis, Bisnis, Alfa Beta, Bandung. ________, 2004, Metode 2004, Metode Penelitian Bisnis, Bisnis, Alfa Beta, Bandung. Zulian, Yamit, 2003, 2003, Manajemen Produksi dan Operasi, Operasi, Edisi 2. Cetakan 1 Penerbit Ekonisia, Fakultas UII, Yogyakarta.
102
DEPERTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MALANG FAKULTAS TARBIYAH Jl. Gajayana No. 50, Telp. (0341) 551354, Fax. (0341) 572533 Malang 61544
BUKTI KONSULTASI
Nama
: Dadang Iman Eka Sanjaya S anjaya
NIM/Jurusan/Fakultas
: 03160012/ IPS/ Tarbiyah
Dosen Pembimbing
: Drs.Ec. Muhammad Mansur, MM
Judul Skripsi
:
Pengaruh Kedisiplinan terhadap produktivitas kerja karyawan
NO
Tanggal
Hal Yang Dikonsultasikan Dikonsultasikan
1
26 Maret 2008
Proposal dan Judul
2
1 April 2008
Acc proposal dan Judul
3
7 April 2008
Bab I dan Bab II
4
2 Juni 2008
Bab III
5
10 Juni 2008
Bab IV
6
15 Juli 2008
Bab V
7
22 September 2008
Revisi Bab I – Bab IV
8
3 November 2008
Revisi Print Out dan Bab IV
9
1 Desember 2008
Acc Keseluruhan
Paraf
Mengetahui. Dekan Fakultas Tarbiyah
Prof. Dr. H. M. Djunaidi Ghony NIM. 150 042 031
103
DEPERTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MALANG FAKULTAS TARBIYAH Jl. Gajayana No. 50, Telp. (0341) 551354, Fax. (0341) 572533 Malang 61544 Nomor Lampiran Hal
: Un. 3.1 / TL. 00 / 638 6 38 / 2008 : 1 (Satu) berkas : Penelitian
Malang, 29 Februari 2008
Kepada Yth: Yth. Direktur Cita Mandiri Di Batu Assalamu’alaikum Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan ini kami mohon agar mahasiswa tersebut di bawah ini : Nama NIM Semester / Angkatan Judul Skripsi
: Dadang Iman Eka Sanjaya : 03160012 : X/ 2003 : Pengaruh Kedisiplinan terhadap Produktivitas kerja Karyawan pada perusahaan keripik Kentang Di Junrejo- Batu.
Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir studi/menyusun skripsinya, yang bersangkutan diberikan izin / kesempatan untuk mengadakan penelitian di lembaga / instansi yang menjadi wewenang Bapak / Ibu dalam bidang yang sesuai dengan judul skripsinya di atas. Demikian, atas perkenan dan kerjasama Bapak / Ibu kami sampaikan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Dekan
Prof. Dr. H. M. Djunaidi Ghony NIP. 150 1 50 042 031
104
Data mentah Variabel kedisiplinan kedisiplinan dan Variabel produktivitas produktivitas kerja No
X1.1
X1.2
X1.3
X1.4
X1.5
total X
1
5
4
5
4
4
22
4
3
4
3
14
2
4
5
4
5
4
22
3
4
3
4
14
3
5
4
4
4
4
21
4
3
4
3
14
4
5
5
5
5
5
25
3
4
3
4
14
5
4
4
4
4
4
20
4
3
4
3
14
6
5
5
5
5
5
25
3
4
3
4
14
7
4
4
4
4
4
20
4
3
4
3
14
8
5
5
5
5
5
25
3
4
3
4
14
9
4
4
4
4
4
20
4
3
4
3
14
10
5
5
5
5
5
25
3
3
3
3
12
11
4
4
4
4
4
20
4
4
4
4
16
12
5
5
5
5
4
24
3
3
3
3
12
13
4
4
4
4
5
21
4
4
4
4
16
14
5
5
5
4
4
23
3
3
3
3
12
15
4
4
4
5
4
21
4
4
4
4
16
16
5
5
5
4
5
24
3
3
3
3
12
17
4
4
4
5
4
21
4
3
4
3
14
18
5
5
5
5
4
24
3
4
3
4
14
19
4
4
4
4
5
21
4
4
4
4
16
20
5
5
5
5
4
24
3
3
3
3
12
Y1.1
Y1.2
Y1.3
Y1.4
totally
105
Lampiran tentang correlasi dari variabel kedisiplinan ( X)
Correlation Correlations x1 x1
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed) N x2
Pearson Correlation
,704**
Sig. (2-tailed)
,001
N x3
20 1
Pearson Correlation
,905**
,800**
Sig. (2-tailed)
,000
,000 20
x5 ,242
Totalx ,833**
,000
,196
,303
20
20
20
,800**
,600**
,314
,904**
,000
,005
,177
,000
20
20
20
1
,400
,314
,904**
,081
,177
,000
,000 20
20
20
20
20
,302
,600**
,400
1
,105
,638** ,638**
Sig. (2-tailed)
,196
,005
,081
,660
,002
20
20
20
20
20
20
Pearson Correlation
,242
,314
,314
,105
1
,513*
Sig. (2-tailed)
,303
,177
,177
,660
20
20
20
20
20
Pearson Correlation
,833**
,904**
,904**
,638**
,513*
Sig. (2-tailed)
,000
,000
,000
,002
,021
20
20
20
20
20
N
20
x4 ,302
Pearson Correlation
N Totalx
,001
20
N x5
x3 ,905**
20
N x4
20
x2 ,704**
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
20
,021 20 1 20
106
Lampiran tentang tentang correlasi dari variabel variabel Produktivitas Produktivitas kerja ( Y)
Correlation Correlations y1 y1
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed) N y2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
y3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
y4
Pearson Correlation
y3 1,000**
y4 -,101
,000
,673
,001
20
20
20
20
20
-,101
1
-,101
1,000**
,673
,000
,001
20
20
20
20
1,000**
-,101
1
-,101
,000
,673
20
20
,673 20
20
20
20
1
,673
,000
,673
20
20
20
20
Pearson Correlation
,673**
,669**
,673**
,669**
Sig. (2-tailed)
,001
,001
,001
,001
20
20
20
20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
,673** ,001
-,101
N
,669**
,673
1,000**
N
totaly ,673**
,673
-,101
Sig. (2-tailed) totaly
y2 -,101
,669** ,001 20 1 20
107
Lampiran tentang reabilitas variabel Kedisiplinan (X)
Reliability Scale: variabel kedisiplinan kedisiplinan Case Processing Summary N Cases
%
Valid
20
Excluded
a
Total
100,0
0
,0
20
100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Items ,815
Cronbach's Alpha ,817
N of Items 5
Item Statistics
x1
Mean 4,550
Std. Deviation ,5104
N
x2
4,500
,5130
20
x3
4,500
,5130
20
x4
4,500
,5130
20
x5
4,350
,4894
20
20
Inter-Item Correlation Matrix x1
x2
x3
x4
x5
x1
1,000
,704
,905
,302
,242
x2
,704
1,000
,800
,600
,314
x3
,905
,800
1,000
,400
,314
x4
,302
,600
,400
1,000
,105
x5
,242
,314
,314
,105
1,000
Inter-Item Inter-Item Covariance M atrix
x1
x1 ,261
x2 ,184
x3 ,237
x4 ,079
x5 ,061
x2
,184
,263
,211
,158
,079
x3
,237
,211
,263
,105
,079
x4
,079
,158
,105
,263
,026
x5
,061
,079
,079
,026
,239
108
Lampiran tentang reabilitas variabel Produktivitas Kerja (Y) Reliability Scale: variabel produktivitas Case Processing Summary N Cases
Valid
% 100,0
20
Excluded
a
Total
0
,0
20
100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Items ,592
Cronbach's Alpha ,592
N of Items 4
Item Statistics
y1
Mean 3,500
Std. Deviation ,5130
N
y2
3,450
,5104
20
y3
3,500
,5130
20
y4
3,450
,5104
20
20
Inter-Item Correlation Matrix y1
y2
y3
y4
y1
1,000
-,101
1,000
-,101
y2
-,101
1,000
-,101
1,000
y3
1,000
-,101
1,000
-,101
y4
-,101
1,000
-,101
1,000
Inter-Item Covariance Matrix y1
y2
y3
y4
y1
,263
-,026 -,026
,263
y2
-,026
,261
-,026
,261
y3
,263
-,026 -,026
,263
-,026
y4
-,026
,261
-,026
,261
-,026
109
Lampiran tentang Regresi Regression Descriptive Statistics
Produktivitas Kedisiplinan
Mean 3,475
Std. Deviation ,3432
4,480
,3861
N 20 20
Correlations
Pearson Correlation
Produktivitas 1,000
Kedisiplinan -,580
-,580
1,000
.
,004
,004
.
Produktivitas
20
20
Kedisiplinan
20
20
Produktivitas Kedisiplinan
Sig. (1-tailed)
Produktivitas Kedisiplinan
N
Variables Entered/Removed
Model 1
Variables Entered Kedisiplin a an
b
Variables Removed
Method .
Enter
a. All requested requested variables variables entered. entered. b. Dependent Variable: Produktivitas Model Summary
Model 1
R ,580 a
Adjusted R Square ,300
R Square ,336
Std. Error of the Estimate ,2872
a. Predictors: (Constant), Kedisiplinan
b ANOVA
Sum of Model Squares 1 Regression ,753 Residual 1,485 Total
2,238
df 1 18 19
a. Predictors: (Constant), Kedisiplinan b. Dependent Variable: Produktivitas
Mean Mean Square ,753 ,082
F 9,125
Sig. ,007 a
110
a Coefficients
Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) Kedisiplinan
B Std. Error 5,785 ,767 -,516
,171
a. Dependent Variable: Produktivitas
Standardized Coefficients Beta -,580
t 7,539
Sig. ,000
-3,021
,007
111
Uji Validitas Dan Uji Reabilitas Instrumen
. Hasil uji validitas validitas dapat dilihat dilihat dalam table berikut: Tabel tentang tentang Uji Validitas Varibel Varibel Kedisiplinan Correlations x1 x1
x2
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed) N x2
20
Pearson Correlation
,704**
Sig. (2-tailed)
,001
N x3
,242
,001
,000
,196
,303
20 1
Pearson Correlation
,905**
,800**
Sig. (2-tailed)
,000
,000
20
20
20
20 ,600**
,314
,904**
,000
,005
,177
,000
20
20
20
1
,400
,314
,904* * ,000
,177
20
20
1
,105
,638**
,660
,002
Sig. (2-tailed)
,196
,005
,081
20
20
20
20
20
Pearson Correlation
,242
,314
,314
,105
1
Sig. (2-tailed)
,303
,177
,177
,660
20
20
20
20
20
Pearson Correlation
,833**
,904**
,904**
,638**
,513*
Sig. (2-tailed)
,000
,000
,000
,002
,021
20
20
20
20
20
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Tabel Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian Variabel
Koefisien Alpha
Keputusan
Kedisplinan Produktivitas
0.817 0.592
Reliabilitas baik Reliabilitas kurang baik
Sumber: Data diolah lampiran uji validitas reliabilitas
Hasil Analisis Data
Berdasarkan analisis data dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan menggunakan sofware SPSS 12.00 diperoleh hasil sebagai berikut:
Hasil Uji Pengaruh Kedisipli Ked isiplinan nan Terhadap Produktivitas Tabel Nilai Sig. 0.004
20
20 ,513* ,021
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
0.336 0.580 0.300 -0.580
20
,081 ,400
R2 R Adjusted R2 r hitung (korelasi)
20
20
,600** ,600**
Variabel Independen Variabel Dependen
,000
20
,302
N
Totalx ,833**
,800**
Pearson Correlation
N Totalx
x5 ,302
20
N x5
x4 ,905**
20
N x4
x3 ,704**
Df=19; Alfa=0,05 (signifikan)
20 1 20
112
R tabel
0,1638
-
-
F hitung
9.125
0.007
Df atas1; Df smping 18; Alfa : 0.05 (signifikan)
5.785 Unstandardized Coefficients Beta
0.000
-
0.007
-2.093
Konstanta
Kedisiplinan
-0.516
Sumber: Data diolah lampiran output regresi
t Hitung -3.021
113
KUESIONER PENELITIAN
Dengan hormat, Tujuan disebarkannya kuesioner ini adalah adalah untuk untuk mendapatkan mendapatkan data yang nantinya akan digunakan dalam skripsi yang berjudul “ Pengaruh Kedisiplinan terhadap Produktivitas kerja karyawan pada perusahaan keripik kentang di Junrejo- Batu” Oleh karena itu atas kesediaan dan segala bantuan anda, saya mengucapkan banyak terima kasih. Hormat Saya Dadang Identitas Responden 1. No. Responden : 2. Nama : 3. Jenis Kelamin : 4. Usia : 5. Pekerjaan :
Petunjuk pengisian kuesioner: Berilah tanda ( X ) pada jawaban yang sesuai dengan pilihan anda Angket tentang kedisiplinan (X) 1. Karyawan harus selalu berada di ruang kerja pada saat jam kerja a. Sangat Setuju b. Setuju Setu ju c. Ragu- Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju 2. Karyawan harus patuh terhadap tata tertib yang diberlakukan di perusahaan a. Sangat Setuju b. Setuju Setu ju c. Ragu- Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju 3. Karyawan harus datang dan pulang sesuai dengan jam yang ditentukan oleh perusahaan a. Sangat Setuju b. Setuju Setu ju c. Ragu- Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
114
4. Apabila karyawan ingin keluar dari ruang kerja pada saat jam kerja, maka harus izin terlebih dahulu pada saat pimpinan yang berada di kantor a. Sangat Setuju b. Setuju Setu ju c. Ragu- Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju 5. Karyawan harus bekerja sesuai dengan tugasnya a. Sangat Setuju b. Setuju Setu ju c. Ragu- Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
115
KUESIONER PENELITIAN
Dengan hormat, Tujuan disebarkannya kuesioner ini adalah adalah untuk untuk mendapatkan mendapatkan data yang nantinya akan digunakan dalam skripsi yang berjudul “ Pengaruh Kedisiplinan terhadap Produktivitas kerja karyawan pada perusahaan keripik kentang di Junrejo- Batu” Oleh karena itu atas kesediaan dan segala bantuan anda, saya mengucapkan banyak terima kasih. Hormat Saya Dadang Identitas Responden 1. No. Responden : 2. Nama : 3. Jenis Kelamin : 4. Usia : 5. Pekerjaan :
Petunjuk pengisian kuesioner: Berilah tanda ( X ) pada jawaban yang sesuai dengan pilihan anda Angket tentang Produktivitas Produktivitas (Y) 1. Produktivitas kerja kerja harus di capai sesuai sesuai dengan target perusahaan a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu- Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju 2. Saya tidak pernah p ernah melakukan kesalahan dalam bekerja sehingga hasil kerja saya sesuai dengan standart kualitas a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu- Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju 3. Saya menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standart waktu yang telah t elah ditentukan a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu- Ragu
116
d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju 4. Target produksi yang telah ditetapkan perusahaan dapat saya penuhi a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu- Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju