PENGAKUAN PENDAPAT PENDAPATAN DAN BEBAN BE BAN
1.
PERHUTANI
Kegiat Kegiatan an pengel pengelola olaan an hutan hutan yang yang dilaku dilakukan kan oleh oleh perum perum perhut perhutani ani memili memiliki ki karak karakte teris ristik tik khus khusus us yang yang meli melipu puti ti kegi kegiat atan an tata tata hutan hutan dan dan peny penyus usun unan an renc rencan anaa pengelolaan hutan, pemanfaatan hutan, rehabilitasi dan reklamasi hutan, serta perlindungan hutan dan konservasi alam. Dengan melihat kekhususan kegiatan pengelolaan hutan maka diperlukan pedoman pelaporan keuangan untuk kegiatan pengelolaan hutang yang dilakukan perum perum perhutani. a. Kebijakan Kebijakan pengak pengakuan uan dan dan penguk pengukuran uran pendapatan pendapatan pengelolaan pengelolaan hutan Semu Semuaa pend pendap apat atan an yang yang dipe dipero role leh h Peru Perum m Perh Perhut utan anii dala dalam m rangk rangkaa kegi kegiat atan an pengelolaan hutan merupakan pendapatan Perum Perhutani dan diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya. b. Kebijakan pengakuan dan pengukuran pengukuran biaya pengelolaan hutan Seluruh Seluruh biayan biayan yang dikeluarkan dikeluarkan untuk untuk melaksanaka melaksanakan n kegiatan kegiatan tata hutan, hutan, kegiatan kegiatan pemanfaatan hutan, kegiatan rehabilitasi atau reklamasi hutan, kegiatan perlindungan hutan dan konservasi alam diakui sebgai biaya pada periode terjadinya. 2.
PERKEBUNAN
Di dalam Standar Akuntansi Keuangan yang digunakan di Indonesia, belum ada pernyataan yang spesifik yang mengatur mengenai perlakuan akuntansi khusus bagi industri perkebunan. Selama ini hanya ada PSAK ! yang mengatur mengenai akuntansi kehutanan, yang juga ikut diterapkan dalam industri perkebunan. PSAK ! ini sudah dica dicabu butt oleh oleh IAI IAI dan dan tida tidak k dipe diperg rgun unak akan an lagi lagi sebag sebagai ai suat suatu u stand standar ar akun akunta tans nsii di Indonesia. Standar yang khusus mengenai pengungkapan atau pelaporan aset biologis belum
ada.
Dengan
demikian,
penyusunan
laporan keuangan
bagi
entitas
perkebunan dilakukan berdasarkan penyesuaian terhadap konsep dan prinsip umum mengenai pelaporan keuangan seperti yang dijelaskan pada PSAK "o. #, Peraturan $apepam tentang industri perkebunan, dan pedoman akuntansi lain yang sesuai. Secara umum, metode akuntansi yang dapat diterapkan oleh manajemen entitas perkebunan adalah
metode
pencatatan
dengan
biaya
historis
%historical
cost
method&. method&. Standar Standar akuntansi akuntansi keuanga keuangan n lain yang yang relevan relevan dengan dengan perlakuan perlakuan akuntan akuntansi si aset biologis pada industri perkebunan dapat berupa pedoman teknis dalam berbagai bentuk,
yaitu'
Pedoman
Akuntansi
Perkebunan $()"
$erbasis
I*+S
yang
dikeluarkan oleh P. Perkebunan "usantara I-I dan Ikatan Akuntan Indonesia %IAI& tahun !/##, PSAK "o.#0 +evisi !//1 tentang Persediaan, PSAK "o. #2 +evisi !/## tentang Aset etap, IAS 0# tentang Agricultural Asset, PSAK "o. ! +evisi !/#/ tentang Pendapatan, dan PSAK "o. 01 +evisi !//3 tentang Penurunan "ilai Aset. Pengakuan pendapatan pada perusahaan agribisnis juga mengacu pada PSAK no.!. Pengakuan pendapatan dapat ditinjau dari besar kemungkinan manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke perusahaan yang diukur dan diprediksikan dengan 4ajar. )enurut PSAK "o.! kriteria pengakuan pendapatan biasanya diterapkan secara terpisah kepada setiap transaksi, namun dalam keadaan tertentu adalah perlu untuk menerapkan kriteria pengakuan tersebut kepada komponen-komponen yang dapat diidentifikasi secara terpisah dari suatu transaksi tunggal supaya mencerminkan substansi dari transaksi tersebut. Sebaliknya, kriteria pengakuan diterapkan pada dua atau lebih transaksi bersama-sama bila transaksi tersebut terikat sedemikian rupa sehingga pengaruh komersialnya tidak dapat dimengerti tanpa melihat rangkaian transaksi tertentu secara keseluruhan. Pendapatan dari penjualan barang harus segera diakui bila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi ' a. Perusahaan telah memindahkan risiko secara signifikan dan telah memudahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli. b. Perusahaan tidak lagi mengelola atau pengendalian efektif atas barang yang dijual5 c. 6umlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan handal5 d. $esar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir ke perusahaan tersebut5 e. $iaya yang akan terjadi atau yang akan terjadi sehubungan dengan transaksi penjualan dapat diukur dengan handal. $ila salah satu kriteria diatas tidak dipenuhi,maka pengakuan pendapatan harus ditangguhkan. )enurut
$apepam,
komponen
utama
pendapatan
perusahaan
agribisnis7perkebunan ialah penjualan komoditi yang diproduksi perusahaan tersebut. Pada umumnya penjualan komoditi dalam negeri diakui pada saat barang diserahkan kepada pelanggan, sedangkan ekspor komoditi diakui sesuai persyaratan penjualan. 6ika FOB shipping point pendapatan diakui pada saat komoditi dikirimkan atau FOB destination yang pendapatannya bisa diakui jika komoditi telah sampai pada pembeli.
3.
PENGEMBANG / Real Estat
Pengakuan Pendapatan Pendapatan penjualan bangunan rumah, ruko, bangunan sejenis lainnya beserta kapling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi' a. proses penjualan telah selesai5 b. harga jual akan tertagih5 c. tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli5 dan d. penjual telah mengendalikan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berke4ajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.
Apabila suatu transaksi real estat tidak memenuhi kriteria pengakuan laba dengan metode akrual penuh, pengakuan penjualan ditangguhkan dan transaksi tersebut diakui dengan metode deposit sampai seluruh kriteria penggunaan metode akrual penuh terpenuhi.
Penerapan metode deposit adalah sebagai berikut. a.
penjual tidak mengakui pendapatan atas transaksi penjualan unit real estat, penerimaan pembayaran oleh pembeli dibukukan sebagai uang muka5
b.
piutang dari transaksi penjualan unit real estat tidak diakui5
c.
unit real estat tersebut tetap dicatat sebagai aktiva penjual, demikian juga dengan ke4ajiban yang terkait dengan unit real estat tersebut, 4alaupun ke4ajiban tersebut telah dialihkan ke pembeli5
d.
khusus untuk unit real estat, penyusutan atas unit real estat tersebut tetap diakui oleh penjual.
Pada saat tanah berhasil diperoleh, biaya praperolehan tanah dipindahkan ke biaya proyek pengembangan real estat. Apabila besar kemungkinan %probable& tanah tidak akan berhasil diperoleh, biaya praperolehan tanah langsung diakui sebagai beban pada laporan laba rugi.
4.
PETERNAKAN
Pengakuan Pendapatan
Pendapatan harus diakui dengan dasar akrual, metode akuntansi di mana penerimaan dan pengeluaran diakui atau dicatat ketika transaksi terjadi, bukan ketika uang kas untuk transaksi-transaksi tersebut diterima atau dibayarkan.
Pengakuan $eban Pengakuan beban pada peternakan ini hampir sama dengan perkebunan teh dengan adannya penilaian aset biologis. 8arga perolehan dari ternak belum menghasilkan terdiri atas biaya langsung seperti biaya-biaya pembibitan, pembeliaan pakan, serta pemeliharaan termasuk biaya tenaga kerja yang berkaitan dengan kegiatan tersebut. Sedangkan, biaya tidak langsung seperti alokasi biaya umum dan administrasi serta biaya pinjaman yang digunakan untuk menghasilkan produk ternak selama ternak tersebut belum menghasilkan
Aset biologis merupakan jenis aset berupa he4an dan tumbuhan hidup, seperti yang didefinisikan dalam IAS 0#' 9$iological asset is a living animal or plant:. 6ika dikaitkan dengan karakteristik yang dimiliki oleh aset, maka aset biologis dapat dijabarkan sebagai tanaman pertanian atau he4an ternak yang dimiliki oleh perusahaan yang diperoleh dari kegiatan masa lalu. Aset biologis yang mempunyai masa transformasi atau siap untuk dijual dalam 4aktu kurang dari atau sampai # %satu& tahun, maka aset biologis tersebut diklasifikasikan ke dalam aset lancar, biasanya digolongkan ke dalam perkiraan persediaan atau aset lancar lainnya. Sedangkan, aset biologis yang mempunyai masa transformasi biologis lebih dari # %satu& tahun diklasifikasikan ke dalam aset tidak lancar, biasanya digolongkan ke dalam perkiraan aset lain.
Pengakuan Aset $iologis Dalam IAS 0#, perusahaan dapat mengakui aset biologis jika, dan hanya jika' a. perusahaan mengontrol aset tersebut sebagai hasil dari transaksi masa lalu5 b. memungkinkan diperolehnya manfaat ekonomi pada masa depan yang akan mengalir ke dalam perusahaan5 dan c. mempunyai nilai 4ajar atau biaya dari aset dapat diukur secara andal. Aset biologis dalam laporan keuangan dapat diakui sebagai aset lancar maupun aset tidak lancar sesuai dengan jangka 4aktu transformasi biologis dari aset biologis yang bersangkutan. Aset biologis diakui ke dalam aset lancar ketika masa manfaat7masa transformasi biologisnya kurang dari atau sampai dengan # %satu& tahun dan diakui
sebagai aset tidak lancar jika masa manfaat7masa transfomasi biologisnya lebih dari # %satu& tahun.
Pengukuran Aset $iologis Karena karakteristiknya yang berbeda dengan karakteristik aset yang lain, maka dalam pengukurannya aset biologis memiliki beberapa pendekatan metode pengukuran. ransformasi biologis yang dialami oleh aset biologis membuat nilai aset biologis dapat berubah sesuai dengan nilai transformasi biologis yang dialami oleh aset biologis tersebut. Dari
beberapa
pendekatan
tersebut
pengukuran
aset
biologis
berdasarkan nilai 4ajar merupakan pendekatan pengukuran yang paling la;im dilakukan dan telah dijadikan sebagai standar pengukuran aset biologis dalam I*+S. Di dalam I*+S pernyataan tentang pengukuran aset biologis diatur dalam IAS 0#. $erdasarkan IAS 0#, aset biologis diukur berdasarkan nilai 4ajar. Aset biologis harus diukur pada pengakuan a4al dan pada tanggal pelaporan berikutnya pada nilai 4ajar dikurangi estimasi biaya penjualannya, kecuali jika nilai 4ajar tidak bisa diukur secara andal. "ilai 4ajar aset biologis didapatkan dari harga aset biologis tersebut pada pasar aktif.
dasar
pengukuran
yang
digunakan
nilai sekarang dari
arus kas bersih yang
diharapkan dari aset setelah didiskontokan dengan tarif pajak yang berlaku pada pasar. Dalam keadaan yang terbatas, biaya dapat menjadi indikator dari nilai 4ajar, hal ini berlaku jika transformasi biologis telah terjadi sejak biaya perolehan telah dicatat, atau terdapat efek yang tidak diharapkan yang terjadi akibat perubahan biologis yang sifatnya material. Selain pengukuran berdasarkan nilai 4ajar, pengukuran aset biologis juga dapat dilakukan dengan mengidentifikasi semua pengeluara n untuk mendapatkan aset biologis tersebut dan kemudian menjadikannya sebagai nilai dari aset biologis tersebut. Pendekatan yang berbeda tentang pengukuran aset biologis tersebut dapat dilihat pada peraturan
perpajakan yang tertuang dalam Peraturan
)enteri
Keuangan
"o.!037P)K./7!//1 tentang Penyusutan Atas Pengeluaran untuk )emperoleh 8arta $er4ujud yang Dimiliki dan Digunakan dalam $idang (saha ertentu. Pada pasal # ayat %!& dijelaskan tentang bentuk usaha tertentu yang dimaksud, yaitu' a. bidang usaha kehutanan, yaitu bidang usaha hutan, ka4asan hutan, dan hasil hutan yang tanamannya dapat berproduksi berkali-kali dan baru menghasilkan setelah ditanam lebih dari # %satu& tahun. b. bidang usaha perkebunan tanaman keras, yaitu bidang usaha perkebunan yang tanamannya dapat berproduksi berkali-kali dan baru menghasilkan setelah ditanam lebih dari # %satu& tahun. c. bidang usaha peternakan, yaitu bidang usaha peternakan dimana ternak dapat berproduksi berkali-kali
dan baru dapat dijual
setelah
dipelihara sekurang-
kurangnya # %satu& tahun. 8arta ber4ujud yang dimaksud dalam Peraturan )enteri ini disebutkan pada pasal # ayat %&, yaitu' a. bidang usaha kehutanan, meliputi tanaman kehutanan, kayu, dsb. b. bidang usaha industri perkebunan tanaman keras meliputi tanaman keras. c. bidang usaha peternakan meliputi he4an ternak, dsb. Aset biologis yang berupa he4an dan tanaman hidup, dapat digolongkan sebagai harta ber4ujud sebagaimana yang dimaksud dalam pasal # ayat %& tersebut. Pengukuran harta ber4ujud %aset biologis& dinilai berdasarkan besarnya pengeluaran untuk
memperoleh
harta
ber4ujud
%aset biologis&
tersebut.
termasuk
pengeluaran untuk memperoleh harta ber4ujud sesuai pernyataan pada pasal ! ayat %#&, yaitu'
termasuk biaya pembelian bibit, biaya untuk membesarkan
memelihara bibit.
bibit dan
$iaya yang berhubungan dengan tenaga kerja tidak termasuk ke
dalam pengeluaran untuk memperoleh harta ber4ujud sesuai dengan pasal ! ayat %!&. Dengan kata lain pengukuran aset biologis diperoleh dengan mengkapitalisasi semua pengeluaran yang sifatnya memberikan kontribusi secara langsung dalam transformasi biologis dari aset biologis. =leh sebab itu, pengeluaran yang berkaitan langsung dengan transformasi biologis tidak dapat diakui lagi sebagai biaya karena telah menjadi bagian dari nilai aset biologis tersebut.