WILDA SYAHYUNI 1310531002 AKUNTANSI AKUNTANSI PERPAJAKAN
PENGHASILAN: KONSEP, KONSEP, PENGAKUAN PE NGAKUAN DAN REALISASI A. PENGERTIAN PENGHASILAN
Penghas Penghasilan ilan (income) (income) menurut menurut PSAK 23 didefnisik didefnisikan an sebagai sebagai peningka peningkatan tan manaa manaatt ekonom ekonomii selama selama suatu suatu periode periode akunta akuntansi nsi tertentu tertentu dalam dalam bentuk bentuk pemasuk pemasukan an ata atau u penambahan akva atau penurunan kea!iban kea!iban "ang men"ebabkan kenaikkan kenaikkan ekuitas "ang dak berasal dari kontribusi penanaman modal# Penghasilan melipu pendapatan dan keuntu keuntunga ngan# n# Penger Pengeran an penghasila penghasilan n dapat dapat men!angk men!angkau au keunt keuntung ungan an "ang belum direalisasi$ misaln"a selisih lebih revaluasi akva tetap# Penghasilan dapat menambah atau menimbulkan berbagai !enis akva$ atau mengurangi dan men"elesaikan kea!iban# Konse Konsep p pengha penghasil silan an untuk untuk tu!ua tu!uan n pa!ak pa!ak pengh penghasi asilan lan dapat dapat berbed berbeda a dari dari konsep onsep penghasilan pada akuntansi komersial$ karena perpa!akan umumn"a berkaitan dengan keter ketersedia sediaan an uang untuk untuk memba" memba"ar ar pa!ak$ pa!ak$ kemuda kemudahan han penagihan penagihan pa!ak$ pa!ak$ kepas kepasan$ an$ keadilan verkal dan hori%ontal serta dapat dipakai sebagai suatu instrumen kebi!akan ekon ekonom omii dan dan sosi sosial al## &ntu &ntuk k keper eperlu luan an perp perpa! a!ak akan an$$ terd terdap apat at dua dua pend pendek ekat atan an pendefnisian penghasilan$ penghasilan$ "aitu ' # Pendekatan sumber (Source concept o income) Pendek Pendekata atan n pertama pertama membatas membatasii penghasil penghasilan an untuk untuk kepen kepennga ngan n pa!ak$ pa!ak$ berdasar berdasarkan kan pasal 2b penghasilan berasal dari ' a# &saha dan tenaga b# arta tak bergerak c# arta bergerak d# ak atas pemba"aran berkala *enurut konsep sumber beberapa penghasilan menurut pengeran akuntansi komersial "ang "ang dak dak tersebut tersebut dalam dalam keten ketentuan tuan perpa!ak perpa!akan an bukanla bukanlah h merupak merupakan an penghasila penghasilan n (menurut pa!ak) 2# Pendekatan pertambahan (accreon concept o income)# Pendekatan pertambahan terdapat dalam pasal + a"at () && PPh ,-+# .erbeda dengan konsep sumber$ konsep pertambahan mendefnisikan islah penghasilan secara meluas "ang melipu unsur pertambahan keka"aan dan pengeluaran konsumsi# /amun terdapat pendekatan sintesis dari kedua konsep itu dengan pembatasan defnisi pada konsep pertambahan dan perluasan defnisi pada konsep sumber "ang akan memberikan !umlah penghasilan kena pa!ak "ang rela sama# Pasal Pasal + a"at a"at && PPh secara secara abstra abstrak k konsep konsepsiona sionall men"at men"ataka akan n baha baha oenghais oenghaislan lan melipu tambahan kemampuan ekonomis "ang diterima atau diperoleh a!ib pa!ak$ baik "ang berasal dari 0ndonesia maupun "ang dari luar 0ndonesia "ang dapat dipakai
1
untuk konsumsi atau menambah keka"aan a!ib pa!ak "ang bersangkutan# Pada umumn"a apa "ang oleh akuntansi dianggap sebagai penghasilan akan dianggap begitu oleh ketentuan pa!ak# *isaln"a$ sehubungan dengan hibah tertentu dan deviden saham# Perbedaan "ang lain kadangkala lebih bersiat perbedaan aktu pengakuan sa!a# B. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENGHASILAN
Pa!ak penghasilan dikenakan atas penghasilan "ang diterima atau diperoleh a!ib pa!ak dalam tahun pa!ak# &ntuk tu!uan pema!akan$ pengakuan menun!ukkan kapan penghasilan (pendapatan dan keuntungan ) dilaporkan dalam SP1 sebagai penghasilan kena pa!ak# &ntuk dapat mengenakan pa!ak atas penghasilan tahunan$ dua hal "ang perlu ditentukan $ "aitu berapa besar penghasilan (pengukuran) dan kapan penghasilan dapat dianggap diperoleh dalam suatu tahun(pengakuan)# Pada umumn"a diakui cara "ang terbaik untuk mengukur panghasilan dengan menggunakan nilai tukar (echange value) dari barang dan !asa# /ilai tukar berupa kas atau "ang setara dengan kas (cash euivalent) "ang diterima dari transaksi penghasilan# &ntuk itu alaupun sama sama membrikan kenaikan aset neto$ perlu dibedakan antara transaksi kapital dan transaksi penghasilan# Kenaikan aset neto dari transaksi kapital seper pen"etoran modal oleh pemilik kepada perusahaan$ bukan merupakan penghasilan perusahaan karena aset itu suatu saat harus dikembalikan kepada investor# Penghasilan diakui (recogni%ed) pada aktu ter!adi pen!ualan alaupun didapat (earned) secara bertahap selama proses perolehan penghasilan# 4engan demikian$ pengakuan penghasilan ter!adi pada saat realisasi pen!ualan dan pada saat itu pennghasilan sudah didapat# Pen!ualan dianggap direalisasi apabila ter!adi pen"erahan barang dengan berpindahn"a hak pemilikan atas barang# *engenai kapan pengakuan penghasilan dilakukan$ terdapat ga aktor "ang perlu dipermbangkan "aitu ' a# Substansi ekonomis dari transaksi mendahulukan bentuk ormal transaksi b# Kolekbilitas piutang dari pen!ualan c# 5esiko dan manaat kepemilikan ditranser kepada pembeli# Ketentuan perpa!akan dak mengatur secara rinci saat pengakuan penghasilan (untuk keperluan perhitungan ob!ek pa!ak)#Sehubungan dengan pengakuan penghasilan dalam praktek terdapat dua kebiasaan sebagai berikut ' # Prinsip umum Secara umum penghasilan diakui pada saat realisasi transaksi$ "aitu ' a# Penghasilan dari transaksi pen!ualan produk diakui pada tanggal pen!ualan (tanggal pen"erahan produk kepada pembeli) b# Penghasilan dari pemberian !asa diakui pada saat !asa dilakukan dan dibuatka akturn"a
2
c# 0mbalan atas penggunaan akva atau sumber ekonomis perusahaan$ seper bunga$ sea dan ro"alt"$ diiakui se!alan dengan berlalun"a aktu (accrual) atau pada saat penggunaan akva d# Pennghasilan dari pen!ualan akva selain barang dagangan diakui pada tanggal pen!ualan# 2# Pengecualian terhadap prinsip umum 4alam keadaan tertentu$ pengakuan penghasilan dapat men"impang dari prinsip umum seper berikut ini ' a# Penghasilan diakui pada saat selesain"a proses produksi# Pendekatan ini diterapkan terhadap produk "ang harga dan pemasarann"a ter!amin$ misaln"a logam mulia dan produk pertanian# b. Penghasilan diakui secara proporsional selama tahap produksi# Pendekatan ini umumn"a dilakukan terhadap pro"ek konstruksi dan pemberian !asa !angka pan!ang$ dengan mendasarkan kepada persentase pen"elesaian peker!aan# Persentase ini dapat dihitung dari bia"a atau pen"elesaian fsik# c# Penghasilan diakui pada saat pemba"aran diterima# Pendekatan ini umumn"a dipakai dalam perusahaan !asa dengan kolekbilitas piutang atas pen"erahan !asa kurang pas dan kemungkinan terdapat pembatalan transaksi dalam rekuensi "ang cukup nggi# d# Penghasilan dari pen!ualan konsin"asi# &ntuk barang "ang di!ual melalui konsin"asi$ penghasilan baru diakui setelah consignee (penip) melakukan pen!ualan dan melaporkan hasil pen!ualan itu# C. PENGAKUAN PENGHASILAN : METODE AKRUAL DAN KAS
&ntuk menentukan kapan penghasilan diterima atau diperoleh$ &ndang6&ndang Perpa!akan menun!uk kepada metode pembukuan "ang diselenggarakan oleh a!ib pa!ak berdasarkan akrual dan kas basis# Pendekatan akrual mengakui penghasilan pada saat diperoleh$ pendekatan kas mengakui penghasilan pada saat diterima# Sehubungan dengan perhitungan penghasilan kena pa!ak$ metode kas dapat dipakai untuk menggeser penghasilan dari satu ke lain tahun untuk memperoleh penghematan pa!ak# &ntuk menetralisasi hal itu$ ketentuan perpa!akan men"atakan baha untuk keperluan perpa!akan metode kas harus dimodifkasi sebagai berikut ' # Penghitungan !umlah pen!ualan dalam suatu periode harus melipu seluruh pen!ualan$ baik tunai maupun bukan# Akibatn"a penghitungan harga pokok pen!ualan harus men"ertakan seluruh pembelian dan persediaan# 2# 4alam memperoleh harta "ang dapat disusutkan dan hak6hak "ang dapat diamorsasikan$ bia"a6bia"a "ang dikurangkan dari penghasilan han"a dapat dilakukan melalui pen"usutan dan amorsasi# 3# Pemakaian stelsel kas harus dilakukan secara taat asas (konsisten) &ntuk tu!uan pa!ak$ pengakuan bia"a "ang betul betul memakai metode kas tampak sangat terbatas# 4engan dikenalkann"a pema!akan penghasilan berdasarkan pendekekatan fnal6bruto (gross6final basis) atau sistem presumpve taaon atau fnal67at ta s"stem maka
3
terdapat pengecualian metode akrual# Karena dikenakan atas penerimaan penghasilan bruto$ terhadap beberapa kategori penghasilan atau sector usaha tampak diaplikasikan metode kas basis dalam pengakuan penghasilan# .eberapa kategori penghasilan itu sebagai berikut ' 1. Penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan atau banguna "ang diperoleh perusahaan real estate "ang dikenakan pa!ak penghasilan fnal 89 (rumah pada umumn"a) atau 29 (rumah sederhana dan sangnat sederhana "ang kemudian berdasarkan Keputusan *enteri Keuangan/o#8:;<2::2 tari ; 9 tersebut diubah men!adi : 9# 2# Penghasilan dari perseaan tanah dan atau bangunan "ang berupa tanah$ rumah$ rumah susun$ apartemen$ kondominium$ gedung perkantoran$ rumah kantor$ rumah toko$ gudang dan industri "ang dikenakan pa!ak fnal ;9 untuk a!ib pa!ak badan atau :9 untuk a!ib pa!ak orang pribadi dari penerimaan bruto# 3. Penghasilan bunga deposito< tabungan dan diskonto sarfkat .ank 0ndonesia "ang dikenakan pa!ak fnal 89 pada saat diterima# .erdasarkan PP 3 tahun 2::: dan K*K nomor 8 tahun 2:: tari 8 9 digan dengan 2: 9# +# Penghasilan dari pen!ualan saham dan obligasi di bursa eek# 8# Penghasilan perusahaan pela"aran "ang dikenakan pa!ak fnal $29(?P4/) dan 2$;+9 (?P@/)# ;# Penghasilan para pen"alur rokok "ang dikenakan pa!ak fnal :$9 dari transaksi pembelian bruto# ># Penghasilan perusahaan "ang melaukukan usaha dengan pola ker!asama dengan P1 1=@K* dikenakan pa!ak fnal 89 Selain aplikasi kas basis dalam pengakuan beberapa kategori penghasilan$ dalam ketentuan pa!ak !uga dikenal penngakuan penghasilan "ang bersiat imputasi atau asum# *isaln"a atribusi penghasilan berdasarkan ketentuan orce o aBracon atas cabang perusahaan luar negeri dan perakilan perusahaan luar negeri("ang dianggap berpenghasilan 9 dari ekspor kantor pusatn"a ke 0ndonesia)$ serta penghasilan deviden dari perusahaan luar negeri terkendali "ang secara proposional "ang diperoleh pada bulan ke tu!uh pada tahun berikutn"a setelah tahun pa!ak "nag bersangkutan# D. PENGHASILAN SEBAGAI OBJEK DAN BUKAN OBJEK PAJAK
&ntuk tu!uan akuntansi transaksi penghasilan dapat memberikan penghasilan# 4emikian !uga$ untuk tu!uan pengenaan pa!ak penghasilan$ dak semua tambahan kemampuan ekonomis "ang diterima atau diperoleh a!ib pa!ak merupakan ob!ek pa!ak# .ahkan dak semua produk dari transaksi penghasilan itu merupakan ob!ek pa!ak# Pengeran penghasilan menganut konsep basis "ang luas# &ntuk memper!elas pengeran itu$ undang6undang memberikan contoh6contoh kategori penghasilan sebagai berikut' # Ca!i$ upah$ tun!ungan$ honorarium$dll 2# adiah dari undian atau peker!aan atau kegiatan dan penghargaan
4
3# @aba usaha +# Keuntungan pen!ual atau pengalihan harta# 8# Penerimaan kembali pemba"aran pa!ak "ang di bebankan sebagai bia"a# ;# .unga$ deviden$ ro"alt"$ dan sea dari harta# ># Penerimaan atau perolehan pemba"aran harta -# Keuntungan karena pembebasan utang ,# Selesih lebih karna penilaian kembali akva# kenaikan kemampuan ekonomis "ang bukan merupakan ob!ek pa!ak adalah sebagai berikut ' 1. harta hibahan atau bantuan yang tidak ada hubungannya dengan usaha atau pekerjaan dari pihak yang bersangkutan 2. Warisan 3. pembayaran dari perusahaan asuransi karena kecelakaan, sakit atau karena meninggalnya orang yang tertanggung, dan pembayaran asuransi bea siswa 4. penggantian berkenaan dengan pekerjaan atau jasa, yang dinikmati dalam bentuk natura, dengan ketentuan, bahwa yang memberikan penggantian adalah Pemerintah atau Wajib Pajak menurut ndang!undang ini dan Wajib Pajak yang memberikan penggantian tersebut, sesuai ketentuan dalam Pasal " ayat 1 huru# d tidak $engurangkan penggantian itu sebagai biaya% 5. keuntungan karena pengalihan harta orang pribadi, harta anggota #irma, perseroan komanditer atau kongsi tersebut kepada perseroan terbatas di dalam negeri sebagai pengganti sahamnyaharta yang diterima oleh perseroan, persekutuan atau badan lainnya sebagai pengganti saham atau sebagai pengganti penyertaan modal% &. di'iden yang diterima oleh perseroan dalam negeri, selain (ank atau lembaga )euangan lainnya, dari Perseroan lain di *ndonesia dengan syarat, bahwa perseroan yang menerima di'iden tersebut paling sedikit memiliki 25+ dua puluh lima persen- dari nilai saham yang disetor dari badan yang membayar di'iden dan kedua badan tsb mempunyai hubungan ekonomis dalam jalur usahanya% . iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang disetujui $enteri )euangan, baik yang dibayar oleh pemberi kerja maupun oleh karyawan, dan penghasilan dana pensiun serupa dari modal yang ditanamkan dalam bidang!bidang tertentu berdasarkan )eputusan $enteri )euangan% /. penghasilan 0ayasan dari usaha yang semata!mata ditujukan untuk kepentingan umum% ". penghasilan 0ayasan dari modal sepanjang penghasilan itu semata!mata digunakan untuk kepentingan umum% 1. pembagian keuntungan dari perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham!saham, #irma, kongsi, dan persekutuan kepada para anggotanya, kecuali apabila ditetapkan lain oleh $enteri )euangan, karena terdapat penyalahgunaan
E.KEUNTUNGAN PELEPASAN AKTIVA TETAP
4alam pasal && no#> tahun ,-3 men"atakan han"a penarikan atau pelepasan akva
5
tetap golongan bangunan dan penarikan luar biasa "ang dapat menghasilkan keuntungan atau kerugian "ang di perhitungkan pada tahun penarikan# /amun menurut && /o#: tahun,,+ perlakuan berbeda demikian dak ada lagi# ampir sama dengan perlakuan akuntansi$ semua penarikan atau pelepasan harta akan mendatangkan keutungan atau kerugian# Perhitungan keuntungan !uga di terapkan pada trnsaksi tukar menukar harta alaupun dak ter!adi pemba"aran# .egitu !uga dengan pertukaran harta alaupun hartan"a sama atau se!enis masih dalam satu kelompok# arta "ang di hibahkan$ diberikan atau di bantukan kepada badan keagamaan$ pendidikan$ social dan pengusaha kecil termasuk koperasi akan dihitung keuntungan bagi pelepas dan penghasilan bagi penerima# 4alam keputusan menteri keuangan /o#;:+
&ntuk tu!uan penentuan penghasilan kena pa!ak$ terhadap suatu kelompok a!ib pa!ak$ !umlah penghasilan dapat di tentukan langsung atau dak langsung# Penentuan dak langsung dimaksudkan untuk kesederhanaan$ kemudahan administrasi$ pemberian kepasan kepada a!ib pa!ak$ dan menutup kemungkinan reka"asa kemungkinan penghindaraan pa!ak# Penghasilan dari cabang perusahaan luar negri atau .&1$ di tentukan berdasarkan atribusi menurut akta$( akvitas "ang dilakukan oleh .&1) dan orce o aBracon (akvitas "ang sbetuln"a dilakukan oleh kantor pusat .&1)# Pemakaian metode dak langsung berdasar alikasi umumn"a diterapkan dalam kasus ter!adin"a transer pricing antara 2 atu lebih a!ib pa!ak "ang mempun"ai hubungan ismea dengan mengalokasikan harga a!ar kepada badan "ang mempun"ai hubungan ismea berdasar ungsi atau kontribusi masing masing terhadap realisasi laba a!ar# Penerpaan norma perhitungan penghasilan neto dilakukan terhadap bebraapa !enis usaha tanpa memperhakan pembukuan bia"a dan keuntungan "ang dilaporkan dan !uga mengabaikan kerugian menurut perhitungan pembukuan dan menghilangkan hak kompensasi kerugian a!ib pa!ak karena dak ada kerugian fskal# G. CAKUPAN GEOGRAIS PENGHASILAN
&& PPh menganut sistem pema!an global atas ?P4/ dan teritorial sistem atas ?P@/# Pa!ak penghasilan dikenakan atas penghasilan global ("ang diterima atau diperoleh a!ib pa!ak baik dari 0ndonesia maupun dari luar 0ndonesia)# leh karena itu$ penghasilan dari akvitas cabang$ perakilan atau agen di mancanegara harus dikonsolidasikan dengan penghasilan "ang diterima atau diperoleh dari 0ndonesia# 1ergantung dari kategori penghasilan luar negri "ang diterima atau diperoleh a!ib pa!ak$ konsolidasi penghasilan
&
dapat dilakukan secara akrual (penghasilan usaha atau per kas (penghasilan pasi$ seper deviden$ bunga$ ro"alt")# Perkecualian terhadap konsolidasi akrual diberlakukan terhadap kerugian luar negri# H. PENGHASILAN DARI TRANSAKSI ANTAR PERUSAHAAN
PSAK nomor > memberikan perlakuan akuntansi dengan pengungkapan dalam pelaporan keuangan kalau terdapat hubungan ismea antara pihak pihak "ang bertansaksi# PSAK ini men"atakan dalam laporan keuangan perlu diungkapkan pengaruh adan"a hubungan ismea itu agar pembaca laporan mendapat gambaran "ang lengkap# PSAK nomor + men"atakan baha suatu kelompok perusahaan "ang berada dibaah pengendalian suatu induk perusahaan$ "ang mungkin sekali melakukan transaksi antar anggoat kelompok "ang menimbulkan transer pricing utnuk men"usun laporan keuangan konsolidasi # Karena dalam prosedur pen"ususnan laporan konsolidasi termasuk eliminasi pen!ualan$ beban$ dividen$ keuntungan antar anggota kelompok dianggap dak realisir$ maka prosedur ini dak membantu pengungkapan penghaislan transaksi antar perusahaan# 4alam ketentuan perpa!akan$ petun!uk adan"a hubungan ismea memungkin adminsitrasi pa!ak untuk melakukan perhitungan kembali terhadap harga "ang dibebankan atas transaksi antar pihak# Alasan dari perhitungan kembali untuk mecari penghematan pa!ak global$ dapat ter!adi baha harga "ang dibebankan atas transer barang atau imbalan "ang diminta atas pemberian !asa antar perusahaan dak sam dengan !umlah "ang diminta dari pihak indipenden# I. PENGAKUAN PENJUALAN UNTUK PPN
Penghasilan dari pen!ualan barang umumn"a diakui pada saat ter!adin"a realisasi transaksi "aitu pen"erahan (hak kepemilikan barang ) kepada pembeli# 4alam sistem perpa!akan$ pen!ualan barang selain mendatangkan penghasilan akan dikenakan pa!ak penghasilan$ transaksi pen!ualan !uga merupakan pen"erahan barang kena pa!ak "ang dapat dikenakan PP/# *enurut ketentuan pa!ak$ aktur pa!ak harus dibuat selambatn"a akhir bulan setelah ter!adin"a pen"erahan (pen!ualan)#/amun$ apabila ter!adi pemba"aran mendahului transaksi pen!ualan$ atas pemba"aran itu sudah terutang PP/ J. PENGAKUAN PENGHASILAN UNTUK BEBERAPA JENIS PERUSAHAAN
&ntuk perpa!akan diperlukan perlakuan khusus$ selaras dengan kondisin"a$ untuk menentukan pegakuan penghasilan dari beberapa !enis perusahaan tertentu# Perlakuan khusus ini misaln"a dilakukan terhadap # perusahaann kontraktor "ang penghasilaann"a diakui berdsarkan pendekatan kema!uan peker!aan tanpa memperhakan !angka aktu pen"elesaian kontrak# Perusahaan leasing $ penghasilan lessor "ang dikenakan pa!ak penghasilan merupakan sebagian dari pemba"aan sea guna usaha dengan hak opsi "ang berupa imbalan !asa6 sea guna usaha#
2# Perusahaan real estate dengan berbagai variasi metode pen!ualan dan pemba"aran"a memerlukan pengaturan sendiri# Selain itu penghaislna dari kontak sea dengan sistem build operate dan transer atau build and transer dengan berbagai variasin"a memerlukan perhaan tersendiri agara dak terdapat pihak "ang dirugikan baik mas"arakat maupun negara# 3# Pengusaha lapangan gol dengan produk baru berupa pemakaian sendiri olleh para anggota pegol dengan han"a memungut iuran atau pembelian kartu keanggotaan "ang daoat diper!ualbelikan dan sistem deposito "ang dapat dikembalikan lagi dengan pemberian kelebihan !umlah tertentu# &ntuk kemudahan pengenaan pa!ak penghasilan adakalan"a diberlakukan sistem income split "ang se!enis dengan pemba"aran ro"al#
DATAR PUSTAKA
Cunadi#2::,# Akuntansi Pajak #Dakarta' Crasindo#
/
"