Penetapan Kadar Triklokarban dan Triklosan Dalam Produk Kosmetik Sediaan Cair Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi 1.Defenisi
Triclosan dan triclocarban telah dikaitkan dengan gangguan endokrin, dengan dampak potensial yang merugikan perkembangan seksual dan saraf.Selain dalam sabun antibakteri, triclosan juga sering dipakai dalam pasta gigi dan kosmetik. Bahkan saat pertama kali ditemukan 50 tahun lalu, senyawa ini juga digunakan untuk membersihkan permukaan kulit saat operasi.Penelitian lain menemukan bahwa kandungan triclosan pada pasta gigi yang seharusnya dapat mencegah pertumbuhan bakteri, malah malah dapat menyebabkan menyebabkan kuman-kuman kuman-kuman makin kebal kebal terhadap antibiotik. antibiotik. Penelitian laboratorium menunjukkan senyawa ini dapat menyebabkan mutasi gen pada beberapa jenis bakteri, di antaranya E coli, salmonella dan listeria. Dikhawatirkan mutasi itu akan membuat pengobatan infeksi menjadi tidak efektif.Tak hanya itu, penelitian terbaru juga menemukan bahwa triclosan dan triclocarban dapat merusak lingkungan, terutama menyebabkan polusi air dan tanah.Limbah triclosan dan triclocarban yang terbawa oleh air akan bercampur dengan tanah dan lingkungan air alami. Limbah triclosan dan triclocarban ini berbahaya karena tidak dapat terurai selama berbulan-bulan bahkan hingga tahunan.
Triclosan
triklokarban
2.Ruang lingkup Metode ini digunakan untuk penetapan kadar Triklokarban dan Triklosan dalam produk kosmetik sediaan cair. 3.Pustaka i.Shimadzu Application Data High Performance Liquid Chromatography No. 33 CA:190-918. ii.Anomin,2008,Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makan RI No. HK. 00.05.42.1018 tentang Bahan Kosmetik, Direktorat Standarisasi Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen, Deputi Bidang Pengawas Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta : Lampiran II, Halaman 66, dan Lampiran IV, Halaman 9. 4.Prinsip Triklokarban dan triklosan ditetapkan kadarnya menggun akan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. 5.Pereaksi Asaam sulfat 10% methanol derajat KCKT, air suling bebas mineral,asam fo sfat 0,085% 6.Peralatan Seperangkat alat KCKT dengan kolom oktadesilsilana (RP 18) dan detector UV, sonikator, penyaring membrane, penyaring vakum. 7. Bahan Triklokarban, Triklosan 8.Prosedur 1.Larutan uji
Sejumlah 1 g sampel ditimbang dan dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer 25 mL bertutup, kemudian ditambahkan 0.50 mL H2SO4 10% dan 10.0 mL methanol.Campuran disonikasi selama 10 menit sambil sesekali digoyang. Kemudian disaring menggunakan penyaring membrane (A). 2.Larutan baku Baku pembanding triklokarban ditimbang saksama lebih kurang 10 mg, dimasukkan ke labu tentukur 10 mL, dilarutkan dan diencerkan dengan methanol sampai tanda (larutan B). Baku pembanding triklosan ditimbang sakasam lebih kurang 10 mg,dimasukkan ke labu tentukur 10 mL, dilarutkan dan diencerkan dengan metanol sampai tanda (larutan C). Sejumlah 1,0 mL larutan B dipipet dan dimasukkan ke labu tentukur 10 mL, diencerkan dengan methanol sampai tanda (larutan D). Sejumlah 4,0 mL larutan C dan 5,0 mL larutan C dan 5,0 mL larutan D dipipet dan dimasukkan ke sebuah labu tentukur 25 mL, kemudian ditambahkan 0,50 mL H2SO4 10% dan diencerkan dengan methanol sampai tanda. Larutan ini disaring menggunakan penyaring membran (E). 9.Cara penetapan Larutan A dan E masing-masing disuntikkan secara terpisah dan dilakukan penetapan secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi dengan kondisi sebagai berikut : Fase gerak : methanol-asam fosfat 0,085% (80:20) kolom : panjang 250 mm, diameter dalam 4,6 mm berisi oktadesilsilana (RP 18) dengan ukuran pertikel 5 um laju air : 1,0 mL/menit o suhu kolom : 40 C volume penyuntikan : larutan A dan E masing-masing 20 uL detector : UV pada panjang gelombang 280 nm 10.Interpretasi hasil Kadar triklokarban dan triklosan % (b/b) dalam produk kosmetik sediaan cair adalah : Keterangan : Lu = Luas puncak larutan uji Lb = Luas puncak larutan baku Bb = bobot baku Bu = bobot uji fU = pengenceran larutan uji fB = pengenceran larutan baku P = kemurnian baku 11. persyaratan -sebagai sediaan bilas, mengandung Triklokarban tidak lebih dari 1,5 % -sebagai pengawet, mengandung Triklokarban tidak lebih dari 0,2 % -sebagai pengawet, mengandung Triklosan tidak lebih dari 0,3 %