PENATALAKSANAAN PENATALAKSANAAN FISIOTER F ISIOTERAPI API PADA KASUS BURSITIS SUBDELDOIDEA
Oleh: -
Siti Waryani Rani Apdanita Ervyandinata ! A! #ala Ra$ni &ani 'ahrial
(J120130039) (J120130046) (J12013004") (J1201300%1) (J120130063)
FAKULTAS FAKULTAS ILMU I LMU KES KESEHATA EHATAN N UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016 BAB I
PENDAHULUAN
e*+an,nan di +idan, .e$ehatan adalah penyelen,,araan paya .e$ehatan *en/apai .e*a*pan hidp $ehat +a,i $etiap pendd. a,ar terd deraat .e$ehatan yan, pti*al! idp $ehat pada da$arnya adalah $at .eadaan yan, tida. hanya terhindar dari ra$a $a.it atapn penya.it /a/at dan .ele*ahan tetapi $at .eadaan yan, *elipti $ehat $e/ara 5i$i. *ental dan $$ial! paya .e$ehatan yan, $e*la +erpa paya penye*+han penderita +er.e*+an, .e arah .e$atan paya .e$ehatan nt. $elrh *a$yara.at yan, *en/a.p paya penin,.atan (pr*$i) pen/e,ahan (preventi5) penye*+han (.rati5) dan pe*lihan (reha+ilitati5) yan, +er$i5at *enyelrh terpad dan +er.e$ina*+n,an (S78 1991)! e*+an,nan .e$ehatan dila.$ana.an den,a* tan nt. *enin,.at.an .e$adaran .e*aan dan .e*a*pan hidp $ehat +a,i $etiap ran, a,ar terd deraat .e$ehatan *a$yara.at yan, $etin,,i-tin,,inya! &ala* .eran,.a *en/apai tan ter$e+t pe*+an,nan .e$ehatan dila.$ana.an $e/ara $i$te*ati$ dan +er.e$ina*+n,an (&ep.e$ 200%)! 'i$iterapi adalah $at +ent. layanan .e$ehatan yan, di tn.an .epada individ ata .el*p. nt. *en,e*+an,.an *e*elihara dan *e*lih.an ,era. 5n,$i $ela*a dar .ehidpan den,an *en,,na.an penan,anan $e/ara *anal penin,.atan ,era. peralatan (5i$i. ele.trterapeti$ dan *e.ani$) pelatihan 5n,$i .*ni.a$i (#E87ES 2001)!
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertin
ada .a$$ $+a/r*ial +r$iti$ adalah p$i$i di*ana +ah tida. dapat *ela..an ,era.an a+d.$i internal rta$i dan e.$ternal rta$i yan, dapat *en,,an,, a.ti5ita$ 5n,$inal pada ,era.an ter$e+t! n$iden yan, teradi pada .a$$ $+a/r*ial +r$iti$ *elipti antara lain: repetity injury/ *e.ani$*e /idera /idera lan,$n, pada lara,a dan dia+ete$ *ellit$! S+a/r*ial +r$iti$ dipa$ti.an den,an pe*eri.$aan ,era. di *ana pada te$ /epat scapula humeral rhythm dite*.an adanya a+d.$i eleva$i ‘’pain full arc’’ te$ yan, *e*a$ti.an adanya $+a/r*ial +r$iti$ adalah palpa$i dala* p$i$i e.$ten$i! r$iti$ dapat di$e+a+.an leh tra*a lan,$n, $ete*pat ver$e rptr rtatr /55 ata *erpa.an .elantan dari tendiniti$ $pra$pinat$! ada .ndi$i ini aran, dite*.an adanya tanda-tanda peradan,an tetapi $e+el*nya pa$ien $dah *era$a pe,al di+ah dan .adan,-.adan, +i$a ti*+l $e/ara $pntan! ra*a lan,$n, pada +r$a (a.i+at ath ata dip.l) dapat *enye+a+.an de$inte,ra$i $el-$el darah dan arin,an yan, a.hirnya ti*+l perdan,an pada +r$a! r$iti$ $e/ara ** dide5ini$i.an peradan,an dari $at ata le+ih pada +r$a (.antn, .e/il) y, *en,andn, /airan $invial di dala* t+h y, di$ertai nyeri! ;airan $invial +er5n,$i nt. *e*dah.an per,era.an nr*al dari +e+erapa $endi pada tt dan *en,ran,i ,e$e.an! ada .eadaan nr*al +r$a *en,andn, $an,at $edi.it /airan tetapi i.a terl.a +r$a a.an *eradan, dan teri$i +anya. /airan *enye+a+.an ede*!
B. Ant!"i #n Fi$i!%!gi
&i'
Ant!"i
O$ti*: -
O$! ;lavi/la O$! S/apla O$! *er$
#$.l$: -
-
#! Spra$pinat$ Ori, n$er$i nerva$i 'n,$i #! &eltide$ Ori,
: '$$a Spra$pinata : +er/l* #ar *eri : n! Spra S/aplari$ ;%-6 : E.$ternal Rta$i dan E.$ten$i Shlder : 1<3 =ateral ;lavila (Sera+t Anterir) +a,ian ata$
A/r*in (Sera+t #edial) +a,ian +aah Spina S/apla (Sera+t $terir) n$er$i nerva$i
: +er$ita$ &eltidea : n! A>ilari$ ;%-6
'n,$i
: 'le.$i dan rintal Add.$i (Sera+t Anterir)
A+d.$i 90??(Sera+t #edial) E.$ten$i E.$ternal Rta$i dan rintal A+d.$i (Sera+t $terir)! &ii'
Fi$i!%!gi
Sendi
bahu
mangkok
dibentuk
sendi,
oleh
disebut
kepala
cavitas
tulang humerus dan
glenoidalis.
Sendi
ini
menghasilkan gerakan fungsional sehari-hari seperti menyisir, menggaruk kepala, mengambil dompet dan sebagainya atas kerja sama yang harmonis dan simultan dengan sendi-sendi lainnya. Cavitas glenoidalis sebagai mangkok sendi bentuknya agak cekung tempat melekatnya kepala tulang humerus dengan diameter
cavitas
glenoidalis yang
pendek
kira-kira
hanya
mencakup sepertiga bagian dan kepala tulang sendinya yang agak besar, keadaan ini otomatis membuat sendi tersebut tidak stabil namun paling luas gerakannya (Djohan Aras,199!. "eberapa karakteristik daripada sendi bahu, yaitu# 1.
$erbandingan
%. '.
dengan kepala sendinya tidak sebanding. &apsul sendinya relatif lemah. tot-otot pembungkus sendinya relatif lemah, seperti otot
. *.
antara
supraspinatus,
permukaan
infrapinatus,
mangkok
teres
sendinya
minor dan
subscapularis. )erakannya paling luas. Stabilitas sendinya relatif kurang stabil.
Dengan melihat keadaan sendi tersebut, maka sendi bahu lebih mudah mengalami gangguan fungsi dibandingkan dengan sendi lainnya. Sendi- sendi di daerah bahu diantaranya # •
glenohumeral joint
•
acromiocla+icular (A! joint
•
scapulothoracic joint
•
sternocla+icular joint
&apsul sendi terdiri atas % lapisan (Haagenars). a. &apsul Sino+ial (lapisan bagian
dalam!
dengan
karakteristik
mempunyai jaringan brokolagen agak lunak dan tidak memiliki saraf reseptor dan pembuluh darah. ungsinya menghasilkan
cairan
sino+ial
sendi
dan
sebagai
transformator makanan ke tulang raan sendi. "ila ada gangguan pada sendi yang ringan saja, maka yang pertama kali mengalami gangguan fungsi adalah kapsul sino-vial, tetapi karena kapsul tersebut tidak memiliki reseptor nyeri, maka kita tidak merasa nyeri apabila ada gangguan, misalnya pada artrosis sendi. b. &apsul ibrosa &arakteristiknya berupa jaringan brous keras dan memiliki saraf reseptor dan pembuluh darah. ungsinya memelihara
posisi
dan
stabititas
sendi,
memelihara
regenerasi kapsul sendi. &artilago atau ujung tulang raan sendi berfungsi sebagai bantalan sendi, sehingga tidak nyeri seaktu penderita berjalan. /amun demikian pada gerakan tertentu sendi dapat nyeri akibat gangguan yang dikenal dengan degenerasi kartilago (Weiss, 1!).
C. Biomekanik Sendi bahu memiliki gerakan-gerakan sebagai berikut#
1. )erak "e#i, penggeraknya adalah serabut otot deltoideus anterior %. )erak ektensi, penggeraknya adalah otot serabut otot deltoideus posterior dan teres minor serta dibantu oleh otot infra spinatus '. )erak adbuksi, penggeraknya adalah otot supra spinatus dibantu oleh otot deltoideus . )erak
abduksi
hori0ontal,
penggeraknya
adalah
otot
deltoideus *. )erak internal rotasi, penggeraknya adalah otot sub scapular . )erak eksternal rotasi, penggeraknya adalah otot infra spinatus.
D. Etiologi $enyebab paling banyak terjadinya bursitis adalah trauma dan infeksi 1. 2rauma 2rauma
yang
berulang-ulang
menyebabkan
terjadinya
radang pada bursa, dan berakibat terjadinya pelebaran pada pembuluh darah, sehingga protein dan cairan ekstraceluler masuk kedalam bursa, Sedangkan bursa memberi reaksi berlaanan terhadap substansi asing, hal ini mengakibatkan pembengkakkan pada bursa juga mengakibatkan nyeri.
a. Akut $ukulan langsung dapat menyebabkan kebocoran pada bursa sehingga darah masuk kedalam bursa. $engumpulan darah
ini
biasanya
dapat
mengakibatkan
nyeri
dan
pembengkakkan. b. &ronis $enyebab paling banyak pada kasus bursitis kronis ialah trauma kecil yang mungkin terjadi pada bursa (subdeltoid) disebabkan oleh gerakan yang berulang-ulang akan tetapi berlebihan3 sebagai contoh# melempar bola kasti. %. 4nfeksi 5okasi bursa dekat dengan permukaan kulit, hal ini dapat berpotensi bursa terinfeksi oleh bakteri. Salah satu tipe bakteri yang dapat menyerang pada bursa ialah# $taph%lococcus aureus atau $taph%lococcus epidermis. rang yang mengidap penyakit &iabetes, atau $eminum alkohol, atau penderita penyakit gagal ginjal atau orang yang mengalami trauma berat dapat berpotensi terkena bursitis. Sekitar 678 bursitis biasanya dialami oleh lakilaki. ('ill Harrison, &, ***).
E. Patologi "ursitis merupakan peradangan dari "ursa. &elainan ini jarang primer, tetapi biasanya sekunder terhadap kelainan degenerasi dari +rotator cu. "ursitis subdeltoideus. $enderita bursitis subakromialis,
keluhan
pertamanya
adalah
tidak
dapat
mengangkat
lengan
ke
samping
(abduksi
aktif!:,
tetapi
sebelumnya sudah merasa pegal-pegal di bahu. 5okasi nyeri yang dirasakan adalah pada lengan atas atau tepatnya pada insersio otot deltoideus di tuberositas deltoidea humer i . /yeri ini merupakan nyeri rujukan dari bursitis sub kromialis
yang
khas
sekali.
4ni
dapat
dibuktikan
dengan
penekanan pada tuberkulum humeri. 2idak adanya nyeri tekan di situ berarti nyeri rujukan. 'ursa subdeltoideus merupakan lapisan sebelah dalam dari otot deltoideus dan akronim, serta lapisan bagian luar dari otot rotator cu. "ursa ini sedikit cairan.
)erakan
menyebabkan bergesekan.
abduksi
dua
lapisan
Suatu
dan
;eksi
dinding
peradangan
lengan
bursa
pada
atas
tersebut
tendon
juga
akan saling akan
menyebabkan peradangan pada bursa ( Heru urbo / ,**1).
F. Patofsiologi Dalam keadaan normal saat terjadi gerakan abduksi lengan, tendo- tendo rotator cu , terutama supraspinatus, leat di baah arcus coracoacromialis. &arena arcus tersebut sempit dan rendah letaknya, atau ada abnormalitas
abduksi,
karena
pada
saat
gerakan
abduksi
itu
tuberositas ma0us humeri akan berkontak dengan acromion, sehingga bursa tertekan. =asa
nyeri
pada
umumnya
mulai
timbul
bila
lengan
mendekati abduksi 977 dari tubuh (*7 > 1%*7!. 2etapi bila lengan diele+asikan lebih lanjut, karena bursa tidak lagi tertekan, maka rasa nyeri akan hilang, keadaan ini dikenal sebagai A=?S $A4/.
=asa nyeri dirasakan pada insertio musculus deltoideus pada tuberositas ma0us humeri, tetapi rasa nyeri di sini bersifat re@ered pain
penderita
gendongan.
menggendong
)erakan
ke
semua
tangannya arah
dengan
gerak
akan
menimbulkan nyeri. '. erupakan kelanjutan dari tendinitis (kadang-kadang! nyeri akut biasanya 1%-B% jam. . &adang-kadang nyeri agak berkurang pada saat ele+asi lengan. *. $ada gerakan pasif. $embatasan gerak karena nyeri tidak pada kapsula pattern. 2idak terasa adanya
gerakan
tertahan karena rasa nyeri yang hebat. . )erakan rotasi dengan lengan disisi badan dapat dilakukan, tetapi gerakan abduksi 77 atau ;eksi 977 biasanya tidak dapat dilakukan tertahan karena timbulnya rasa sakit. G. Penatalaksanaan Fisioterapi a. Assessment 1. Anamnesis - /yeri jenis pegal pada lengan bagian atas - /yeri meningkat ketika mengangkat lngan - 2idak jelas sebab-sebabnya - &adang dijumpai diabetes mellitus %. 4nspeksi 2idak tampak adanya kelainan b. $emeriksaan ungsi )erakdasar 2es epat Abduksi Cle+asi $ainful Arc 2es )erak Aktif Abduksi nyeri, kadang dijumpai krepitasi 2es )erak $asif •
•
•
2idak ada kelainan yang jelas, tetapi adduksi penuh nyeri kompresi c. $emeriksaan SpesiEk $alpasi pada posisi ekstensi shoulder teraba krepitasi dan nyeri pada bursa subdeltoidea. $ada pemeriksaan lain dilakukan pemeriksaan F-ray dijumpai adanya osiEkasi bursa. d. 4nter+ensi 1. audal 2raction<2ranslation )lenohumeral Goint %. odmann $endular CHercise '. "ursitis CHercise ase =ehabilitasi obilisasi Scapula $osisi berdiri, ele+asi shoulder tahan selama lima •
detik
dilanjutkan
dengan
mendorong
bahu
kebelakang gerakan sirkumduksi hingga kembali ke posisi semula sambil meremas (menekan! bahu •
kearah medial tubuh. Iand CHercise 2erbagi atas tiga, yaitu# $osisi leksi $osisi berdiri, genggam tongkat dengan kedua tangan didepan badan, poisisi elbo full ekstensi, tarik tongkat keatas kepala sesuai kemampuan maksimal, tahan lima detik lalu turun secara perlahan dengan
sepuluh kali pengulangan. $osisi Ckstensi $osisi berdiri, genggam tongkat dengan kedua tangan dibelakang elbo
full
menjauhi
ekstensi, tubuh
badan, poisisi
dorong
sesuai
tongkat
kemampuan
maksimal, tahan lima detik lalu kembali secara
perlahan
dengan
pengulangan. $osisi Cksternal =otasi
sepuluh
kali
$osisi
baring,
genggam tongkat dengan
kedua tangan, posisi elbo ;eksi 97J, pada bahu
yang
bed
sakit sentuhkan tongkat ke dengan
posisi
siku
selalu
menyentuh bed
rotasi shoulder!. 4sometric CHercise $osisi berdiri
•
internal
rotasi
dan
elbo
;eksi
eksternal
melaan tahanan Supraspinatus CHercise $osisi berdiri, ;eksikan sedikit
97J
rotasi
kedua tangan
sehingga tangan berada didepan tubuh dengan ibu jari berada didepan, angkat tangan kearah abduksi sesuai dengan kemampuan maksimal sambil memutar bahu sehingga ibu jari menunjuk kearah lantai. e. Cdukasi Kindari posisi tangan berada dibelakang tubuh Kindari mengangkat tangan lebiih tinggi daripada
bahu Kindari mengangkat beban berat Kindari melakukan gerakan dengan pengulangan berkali-kali