Pemeriksaan fisik dalam keperawatanDeskripsi lengkap
8888Full description
Semoga bisa membantuDeskripsi lengkap
mlmlFull description
Full description
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN FISIK MUSKULOSKELETAL
A. PENGKAJAN KEKUATAN OTOT Kekuatan otot diuji melalui kemampuan pasien untuk melakukan fleksi dan ekstensi
ekstremitas
sambil
dilakukan
penahan.
Kekuatan
otot
dinilai
menggunakan penilaian menurut Medical Research Council. Derajat
Kekuatan otot
0
Paralisis total/tidak ditemukan adanya kontraksi pada otot.
1
Kontraksi otot yang terjadi hanya berupa perubahan dari tonus otot yang dapat diketahui dengan palpasi dan tidak dapat menggerakkan sendi.
2
Otot
hanya
mampu
menggerakkan
persendian
tapi
kekuatannya tidak dapat melawan pengaruh gravitasi. 3
Otot
dapat
menggerakkan
persendian
dan
melawan
gravitasi, tetapi tidak kuat terhadap tahanan yang diberikan oleh pemeriksa. 4
Kekuatan otot seperti derajat 3 disertai dengan kemampuan otot terhadap tahanan yang ringan.
5
Kekuatan otot normal.
Catatan: dikatakan menurun jika derajat kekuatan otot ≤ 4
B. PENGKAJIAN OTOT PENGUNYAH Otot pengunyah adalah otot yang bekerja waktu mengunyah, terbagi atas : 1. Muskulus maseter, fungsinya mengangkat rahang bawah pada waktu mulut terbuka. 2. Muskulus temporalis, fungsinya menarik rahang bawah ke atas dan ke belakang.
3. Muskulus pterigoid interus dan eksternus, fungsinya menarik rahang bawah ke depan. Cara pemeriksaan : 1. Pasien disuruh mengatup mulut kuat-kuat. 2. Kemudian dipalpasi kedua otot pengunyah (muskulus maseter dan temporalis) kiri dan kanan dengan kedua tangan, apakah kontraksinya baik, kurang atau tidak ada. 3. Kemudian dilihat posisi mulut klien, apakah simetris atau tidak, mulut miring atau tidak. C. PENGKAJIAN OTOT MENELAN Cara kerja: 1. Cuci tangan 2. Beritahu pasien tindakan yang akan dilakukan. 3. Berdiri di belakang pasien dan minta pasien untuk duduk. 4. Palpasi secara ringan bagian leher pasien dengan menggunakan 3 jari tangan kanan dan kiri. 5. Mintalah pasien menelan ludah dan rasakan gerakan/kontraksi otot menelan pasien. 6. Minta
pasien
menelan
lagi,
rasakan
seberapa
besar
kekuatan
gerakan/kontraksi otot menelan pasien 7. Nilai kekuatan kontraksi otot menelan pasien: baik, kurang, atau tidak ada. 8. Catat hasil pemeriksaan 9. Cuci tangan