PEMERIKSAAN SISTEM URINARIA A. Pemeriksaan Fisik Ginjal Ginjal terletak pada regio posterior, dilindungi oleh iga. Sudut costovertebral
adalah regio dimana kita menilai nyeri tekan dan nyeri ketok pada ginjal. Pada level yang lebih bawah pada kwadran kanan atas, pool bawah ginjal kanan, kadang-kadang dapat diraba. Vesica urinaria yang terisi penuh dan uterus hamil dapat diraba di atas simpisis pubis. Beberapa hal penting yang diperhatikan sewaktu pemeriksaan adalah cahaya ruangan cukup baik, klien harus rileks, pakaian harus terbuka dari processus processus yphoideus sampai sympisis pubis. !ondisi rileks dari klien dapat diperoleh dengan cara " #. Vesica urinaria urinaria harus dikosongkan dikosongkan lebih lebih dahulu dahulu $. Pasien dalam dalam posisi posisi tidur tidur dengan bantal bantal dibawah dibawah kepala kepala dan lutut pada pada posisi posisi %leksi %leksi &bila diperlukan' (. !edua !edua tangan disamp disamping ing atau dilipa dilipatt diatas diatas dada. Bila tangan tangan diatas diatas kepala kepala akan menarik dan menegangkan otot perut ). *elapa lapak k tang tangan an peme pemeri riks ksaa haru haruss cuku cukup p hang hangat at,, sdan sdan kuku kuku haru haruss pend pendek ek.. +engan +en gan jalan jala n menggesek gesekan tangan akan membuat telapak tangan jadi hangat. . aku akuka kan n pem pemerik eriksa saan an perl perlah ahan an laha lahan, n, hind hindar arii gera geraka kan n yang yang cepa cepatt dan dan tak tak diinginkan . /ika perlu perlu ajak ajak klien klien berbicar berbicaraa sehingga sehingga pasien pasien akan akan lebih lebih relak relak 0. /ika klien klien sangat sensit sensiti% i% dan penggeli penggeli mulailah mulailah palpasi palpasi dengan dengan tangan klien klien sendiri sendiri dibawa dibawah h tangan tangan pemeri pemeriksa ksa kemudi kemudian an secara secara perlah perlahan an lahan lahan tangan tangan pemeri pemeriksa ksa menggantikan tangan klien 1. Perhatikan Perhatikan hasil hasil pemeriksaa pemeriksaan n dengan memperhat memperhatikan ikan rawut rawut muka dan emosi emosi klien klien Inspeksi 2tur Posisi Pasien +engan *idur *erlentang, 3inta !lien 3embuka Bajunya. Perhatikan
Sekitar 2bdomen !lien. akukan 4nspeksi Pada 2bdominal /ika *erdapat 3assa +i 2bdominal 2bdominal 2tas, 3assa !eras +an Padat !emungkinan *erjadi *erjadi !eganasan !eganasan 2tau 2tau 4n%eksi Perine%ritis #. 3eni 3enila laii !ebi !ebias asaa aan n kand kandun ung g kem kemih, ih, outp output ut 5 juml jumlah ah urin urinee $) jam, jam, warn warna, a, kekeruhan dan ada 5 tidaknya sedimen. $. !aji !aji keluha keluhan n gangg gangguan uan %rek %rekuen uensi si B2!, B2!, adany adanyaa disu disuri riaa dan dan hemat hematuri uria, a, sert sertaa riwayat in%eksi saluran kemih.
(. Pemeriksaan penggunaan kondom kateter, %olleys kateter, kateter silikon atau urostomy atau supra pubis kateter. ). 3empertimbangkan kembali sejarah pengobatan dan penilaian diagnostik yang berhubungan dengan sistem kemih.
Palpasi a. Palpasi ginjal Kanan 1. etakkan tangan kiri anda di belakang penderita, paralel pada costa ke-#$,
dengan ujung jari anda menyentuh sudut kostovertebral. 2ngkat, dan cobalah mendorong ginjal kanan ke depan &anterior'. 2. etakkan tangan kanan anda dengan lembut pada kuadran kanan atas, di sebelah lateral dan sejajar terhadap otot rektus &muskulus rektus abdominis dekstra' 3. 3intalah penderita untuk bernapas dalam. Pada waktu puncak inspirasi, tekanlah tangan kanan anda dalam-dalam ke kuadran kanan atas, di bawah arcus costa, dan cobalah untuk 6menangkap7 ginjal diantara kedua tangan anda. ). 3intalah penderita untuk membuang napas dan menahan napas. Pelan-pelan, lepaskan tekanan tangan kanan anda, dan rasakan bagaimana ginjal akan kembali ke posisi pada waktu ekspirasi. 2pabila ginjal teraba &normalnya jarang teraba', tentukan ukurannya, contour, dan ada5tidaknya nyeri tekan. b. Palpasi Ginjal Kiri 8ntuk meraba ginjal kiri, pindahlah ke sebelah kiri penderita. Gunakan tangan kanan 2nda untuk menyanggga dan mengangkat dari belakang, dan tangan kiri untuk meraba pada kuadran kiri atas. akukan pemeriksaan seperti ginjal kanan. Ginjal kiri yang normal jarang dapat teraba. c. Palpasi Ar!a *ekanlah kuat-kuat abdomen bagian atas, sedikit di sebelah kiri garis tengah, dan rasakan adanya pulsasi aorta. Pada penderita di atas 9 tahun, cobalah memperkirakan lebar aorta dengan menekan kedua tangan pada kedua sisi . Perk"si *eknik perkusi digunakan untuk mengetahui nyeri ketok pada ginjal. :yeri tekan ginjal mungkin ditemui saat palpasi abdomen, tetapi juga dapat dilakukan pada sudut
costovertebrae. !adang-kadang penekanan pada ujung jari pada tempat tersebut cukup membuat nyeri, tetapi seringkali harus digunakan kepalan tangan untuk menumbuhkan nyeri ketok ginjal &ditinju dengan permukaan ulnar kepalan tangan kanan dengan beralaskan volar tangan kiri & %ish percussion'. etakkan satu tangan pada sudut kostovertebra, dan pukullah dengan sisi ulner kepalan tangan 2nda.
A"sk"l!asi
#.+engan menggunakan stetoskop kita dapat mendengar apakah ada bunyi desiran pada aorta dan arteri renalis $.Gunakan sisi bel stetoskop, pemeriksan mendengarkan bunyi desiran di daerah epigastrik di area ini kita bisa mendengarkan bunyi aorta. (. +engar pula pada daerah kuadran kiri dan kanan atas karena pada area ini terdapat arteri renalis kiri dan kanan #. Pemeriksaan $isik "re!er
8reter tidak bisa dilakukan pemeriksaan di luar, harus digunakan diagnostik lain seperti B:;,4VP, 8SG, <* =enal. cyloscopy tetapi keluhan pasien dapat dijadikan petunjuk adannya masalah pada ureternya, seperti pasien mengeluh sakit di daerah abdomen yang menjalar kebawah, hal ini yang disebut dengan kolik dan biasanya behubungan dengan adanya distensi ureter dan spasme ureter dan adanya obsrtuksi karena batu. %. Pemeriksaan Kan&"ngan Kemi' Inspeksi 1. Perhatikan bagian abdomen bagian bawah, kandungan kemih adalah organ
berongga yang mampuh memebesar untuk mengumpulkan dan mengeluarkan urin yang dibuat ginjal 2. +idaerah supra pubis apakah adanya distensi :ormalnya kandungan kemih terletak dibwah simpisis pubis. tetapi setelah membesar organ ini dapat dilihat distensi pada area supra pubis Perk"si
Pasien dalam posisi terlentang, perkusi dilakukan mengetukan pada daerah kandung kemih daerah supra pubis
Bila kandungan kemih penuh maka akan terdengar bunyi dullness5redup Palpasi
akukan palpasi kandungan kemih pada daerah supra pubis
Pada kondisi normal urin dapat dikeluarkan secara lengkap dan kandungan kemih tidak teraba. Bila ada obstruksi dibawah ada produksi urin normal maka urin tidak dapat dikeluarkan pada kandung kemih sehingga akan terkumpul pada kandung kemih. >al ini mengakibatkan distensi kandungan kemih yang bisa dipalapasi didaerah supra pubis
(. Pemeriksaan Fisik Geni!alia Eks!erna 1. Pemeriksaan $isik gene!alia Pria Pemeriksaan %isik genitalia dengan inspeksi dan palpasi termasuk prosedur
rutin yang harus dikerjakan pada penderita dengan indikasi kelainan genitalia pria dan traktus urinarius segmen distal. ;rgan genitalia pria terdiri dari penis, scrotum, testis, epididimis, vesika seminalis dan kelenjar prostat. 8retra merupakan saluran berben tuk pipa yang ber%ungsi saluran pengeluaran urine yang telah ditampung di dalam vesica urinaria &kandung kencing' ke luar badan &dunia luar' dan saluran semen. Saluran tersebut dimulai dari ori%icium urethra internum dan masuk lewat di dalam prostat, berlanjut berjalan di dalam corpus cavernosum urethrae dan berakhir pada lubang luar pada ujung penis &ori%icium uretra eksternum'. +engan demikian uretra laki-laki menurut tempat yang dilewati dapat dibedakan menjadi tiga bagian berurutan, yaitu pars prostatica, pars membranosa clan pars spongiosa urethrae. Penis terdiri atas dua buah corpora cavernosa penis, satu buah corpus cavernosum urethrae &corpus spongiosum penis' dan satu buah corpus cavernosum glandis sebagai lanjutannya. Saluran uretra melewati corpus spongiosum. Penis mempunyai $ permukaan yaitu permukaan ventral dan dorsal, dan terdiri atas akar, batang dan glans. Skrotum merupakan kantung yang dibentuk oleh lapisan yang tipis, kulit yang berkerut-kerut &rugous skin' yang menutupi lapisan tebal, tunica dartos yang terdiri dari serat-serat otot polos dan %ascia. Skrotum menggantung pada pangkal penis, dimana bagian kiri lebih rendah dibanding yang kanan karena pada skrotum yang
kiri %uniculus spermaticus lebih panjang. !ulit skrotum terbagi dua oleh median raphe yang memanjang dari bagian ventral korpus penis, melewati pertengahan skrotum sampai ke anus. +ibagian dalam, kedua skrotum dipisahkan oleh septal %old dari tunica dartos. 3asing-masing skrotum berisi testis, epididimis dan %uniculus spermaticus. !ulit skrotum hiperpigmentasi dan mengandung banyak %olikel sebasea yang dapat menyebabkan timbulnya kista. !elenturan otot dartos menentukan ukuran skrotum? paparan suhu eksternal yang dingin menyebabkan skrotum mengecil, sebaliknya sensasi hangat akan merelaksasikan otot dan memperbesar ukuran skrotum. >al yang harus diperiksa5dilihat pada saat melakukan pemeriksaan genitalia eksternal pria adalah" #. inspeksi kulit dan rambut disekitar genitalia" bertujuan untuk melihat perubahan warna, bercak kemerahan dan sebagainya $. .inspeksi penis dan skrotum" pasien telah sirkumsisi atau belum ukuran penis dan skrotum &bandingkan kiri dan kanan' adanya lesi bentuk penis &phimosis' (. inspeksi meatus eksternal uretra letak muara eksternal &normalnya terletak ditengah gland p enis' @ adanya cairan abnormal yang keluar dari muara &discharge' ). Skrotum adanya lesi5perubahan warna pembengkakan memeriksa bagian posterior skrotum !eadaan anatomis berikut ini sebaiknya diingat sebelum melakukan tindakan procedural seperti memasukkan kateter atau alat lain kedalam uretra pria" #. $. (. ). . . 0.
ori%isium eksternus glans penis merupakan bagian uretra yang paling sempit. didalam glans, uretra melebar membentuk %ossa terminalis dekat ujung posterior %ossa, dari atapnya terdapat lipatan mukosa yang menonjol ke lumen uretra pars membranosa sempit dan ter%iksasi uretra pars prostatika paling luas dan paling lebar dengan memegang penis ke atas, bentuk uretra yang seperti S berubah menjadi bentuk huru%
Pemeriksaan penis
akukan inspeksi penis, perhatikan adanya kelainan " Adema, biasanya terjadi pada pasien dengan edema anasarka karena berbagai sebab. 4n%lamasi atau obstruksi vena-vena sekitar penis dapat menyebabkan edema lokal. !ontusio raktur corpus " raktur dan kontusio memberikan tanda pembengkakan, namun sulit dibedakan bila tidak dilakukan pembedahan. 8lkus penis " dapat berupa syphilitic chancre, chancroid, lymphogranuloma venereum, herpes progenitalis, dan behcet syndrome 3intalah penderita membuka preputium, perhatikan apakah terdapat phimosis, paraphimosis, hipospadia, epispadia. Palpasi sepanjang korpus penis, pada bagian ventral, sepanjang corpus spongiosum dari penoskrotal junction menuju meatus, pada bagian middorsal, diatas septum interkorporeal, pada bagian lateral, diatas kedua korpus kavernosum, rasakan adanya nodul dan plak. *ekan glans penis anteroposterior menggunakan ibu jari dan telunjuk untuk membuka dan memeriksa urethra terminal. *ampunglah menggunakan wadah specimen apabila terdapat discharge yang keluar dari urethra untuk pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan Skr!"m
=egangkan kulit skrotum diantara jari-jari untuk menilai dinding skrotum 4nspeksi skrotum, perhatikan apakah terdapat edema, kista, hematoma, laserasi, dan ulkus. akukan transiluminasi untuk menyingkirkan kemungkinan adanya hernia skrotalis, dan untuk menilai isi skrotum. Bandingkan kedua testis secara simultan dengan palpasi keduanya menggunakan ibu jari dan telunjuk. Bedakan ukuran, bentuk, konsistensi dan sensitivitas terhadap tekanan. okalisasi epididimis dengan palpasi testis secara perlahan, temukan bagian bergerigi dan nodul lembut dimulai dari pole atas testis menerus ke pole bawah, umumnya epididimis berada dibelakang testis. Bandingkan
kedua epididimis berdasarkan komponen kepala, badan dan ekornya. :ilailah apakah terdapat tumor dan nyeri tekan. Bandingkan kedua %uniculus spermaticus secara simultan dengan palpasi pada leher skrotum. Vas de%erens normal teraba seperti tali cambuk yang keras dan dapat dibedakan dengan struktur lainnya seperti sara%, arteri, dan serat m.kremaster. :ilailah apakah %unikulus positi%, adakah massa dan nyeri tekan. 8ntuk semua kasus, lakukanlah pemeriksaan lim%onodi inguinal dan %emoral untuk menilai pembesaran nnll. Setelah pemeriksaan selesai, lepas
handscoen,
bantu
pasien
mengembalikan posisinya yang nyaman.
Genitalia eksternal wanita atau vulva &gambar C ' terdiri dari" mons veneris, labia majora, labia minora, vestibulum dan kelenjar-kelenjarnya, introitus vaginal, meatus urethra and clitoris. Saluran uretra wanita panjangnya sekitar (,1 cm. 8retra bermuara sekitar $, cm dibawah klitoris dan terletak tepat didepan vagina
Pemeriksaan gene!elia eke!erna &an p"bis
akukan inspeksi genetelia eksterna dan pubis, perhatikan adanya kelainan " ihat adanya lesi atau pembengkakan pada mons veneris. !aji rambut pubis untuk melihat pola dan kutu pubis. !aji kulit vulva untuk melihat adanya kemerahan, ekskoriasi, massa, leukoplakia dan pigmentasi. /ika menemukan kelainan harus dilanjutkan dengan palpasi. akukan pemeriksan pada labia Saat pemeriksan labia ini, sampaikan pada pasien bahwa anda akan membuka labia. +engan tangan kanan, labia mayor dan minor dibuka di buka terpisah oleh ibu jari dan jari telunjuk tangan kanan. ihat apakah ada pus atau peradangan pada meatus eksternal uretra
•
• •
Setelah pemeriksaan selesai, lepas handscoen, bantu pasien mengembalikan posisinya yang nyaman.
E. Pemeriksaan Ure!'ra (an Mea!"s Ure!'ra a. Pemeriksaan Ure!'ra 8rethra tidak bisa diperiksa dari luar perlu pemeriksan penunjang sperti B:;,
esistensy " kesulitan• pada saat memulai dan mengakiri bk +ribling " urin• keluar secara mentee ncontinensia• urin " urin keluar dengan sendirinya tidak biasdikontrol =etensi• urin 0. :octuria bak pada malam hari b. Pemeriksaan Mea!"s Ure!'a Peralatan yang digunakan ? sarung tangan 4nspeksi pada meatus urethra apakah ada kelainan sekitar labia. 8ntuk warna apakah ada kelainan pada ori%isiumuretrha pada laki-laki dan juga lihat cairan yang keluar. *. Pemeriksaan Prs!a! Melal"i An"s Pemeriksaan prostat untuk mengidenti%ikasi pembesaran kelenjar prostat bagi
pasien laki-laki yang mempunyai keluhan yang mengarah pada hypertrhepy prostat. Prostat merupakan kelenjar yang berkapsul yang beratnya kira-kira $9 gram yang melingkariurethra pria dibawah leher kandung kemih akibat pembesaran kelenjar prostat. Berdampak penyumbatan partial atau sepenuhnya pada saluran kemih bagian bawah. Peralatan yang digunakan" Selimut
Sarung tangan steril Pelumas #. Bantu pasien mengatur posisi dorsal rekumben atur paha berotasi keluar, lutut %leksi dan tutuplah bagian tubuh yang tidak diperiksa $. :ampakan bagian pantat dan anjurkan pasien untuk memusatka perhatian (. !enakan sarung tangan dan beri pelumas pada jari telunjuk kemudian perlahanlahan masukan jari telunjuk ke dalam anus dan rectum ). akukan palapsi pada dinding anterior untuk mengetahui kelenjar prostat
:ormal kelenjar prostat dapat teraba dengan diameter )cm dan tidak nyeri tekan