Pembuatan Injeksi Vitamin C
Tujuan
Memehami pembuatan sediaan injeksi dengan zat aktif vitamin C
Melakukan evaluasi terhadap sediaan yang telah dibuat
Dasar Teori
Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan , emulsi atau suspensi atau serbuk yang dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan,yang disuntikan dengan cara merobek jaringan kedalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir. Injeksi diracik dengan melarutkan, mengemulsikan atau mensuspensikan sejumlah obat kedalam wadah dosis tunggal atau wadah dosis ganda. Keuntungan dan Kelemahan pemberian obat secara parenteral. Keuntungan : 1. Obat memiliki onset (mula kerja yang cepat) 2. Efek obat dapat diramalkan dengan pasti 3. Bioavailabilitas sempurna atau hampir sempurna 4. kerusakan obat dalam tractus gastrointestinal dapat dihindarkan 5. Obat dapat diberikan kepada penderita sakit keras atau yang sedang dalam keadaan koma Kelemahan : a. Rasa nyeri pada saat disuntik b. Memberikan efek psikologis psiko logis pada penderita yang takut disuntik c. Kekeliruan pemberian obat atau dosis hampir tidak mungkin diperbaiki, terutama sesudah pemberian intravena d. Obat hanya dapat diberikan kepada penderita dirumah sakit atau ditempat praktik dokter oleh dokter dan perawat yang berkompeten Vita Vitami min n C berf berfun ungs gsii akti aktiff dala dalam m sel sel orga organi nism smee hidu hidup. p. Dima Dimana na ensi ensim m prop propil il hidroksilase tetap stabil, apabila kandungan vitamin C cukup dalam sel. Vitamin C juga mencegah mencegah lesi pada kulit dan mencegah mencegah dinding pembuluh pembuluh darah mudah pecah. Seperti pada penyakit gusi/bibir berdarah. Kaakteristik uji vitamin C menunjukkan: Tingkat vitamin C pada plasma darah meningkat setelah meminum jus jeruk dan demikian pula yang diberi
minu minuma man n yang yang meng mengand andung ung vitam vitamin in C. Keru Kerusak sakan an DNA DNA akibat akibat oksida oksidasi si menga mengala lami mi penurunan secara sec ara berarti pada sampel darah subjek uji yang mendapatkan mendapatka n jus jeruk sementara s ementara minuman dengan vitamin C yang telah diproses dan larutan gula tidak menunjukkan efek perlindungan.
Analisis Farmakologi
Indikasi Pengobatan dan pencegahan kekurangan vitamin C pada wanita hamil, menyusui, sariawan, anorexia, astenia, pencegahan pendarahan pada gusi.
Kontraindikasi Hipersensitivitas terhadap komponen dalam sediaan.
Efek Samping Non toksik. 1% - 10% : Renal : hyperoxaluria ( kejadian tergantung dosis) < 1% : Pusing, faintness, fatigue, flank pain, sakit kepala.
Peringatan Pasien diabetes dan pasien yang mempunyai kemungkinan mengalami renal calculi berulang (cth.pasien dialisis) disarankan untuk tidak mengkonsumsi dosis berlebih pada waktu yang panjang panjan g (beberapa studi menggunakan meng gunakan dosis minimal 100 1 00 mg/hari).
Interaksi Dengan Obat Lain Meningka Meningkatkan tkan efek / toksisit toksisitas as : asam askorbat askorbat meningk meningkatk atkan an absorpsi absorpsi besi dari saluran cerna. Bila asam askorbat diberikan bersama kontrasepsi oral maka akan meningkatkan meningkatkan efek kontrasepsi. kontrasepsi. Menurunkan efek : asam askorbat dapat menurunkan level level fluph fluphen enazi azine, ne, asam asam askor askorba batt bila bila diberi diberika kan n dengan dengan warf warfari arin n maka maka akan akan menurunkan efek antikoagulan.
Distribusi asam askorbat askorbat terdistr terdistribus ibusii luas dalam dalam jaringan jaringan tubuh. tubuh. Sejuml Sejumlah ah besar besar vitamin vitamin ditemukan dalam hepar, leukosit, platelet, jaringan glandular dan lensa mata. 25% terikat dengan protein.
Metabolisme di hepar via oksidasi dan sulfation.
Eliminasi lewat urin.
Mekanisme Aksi Tidak Tidak dimeng dimengert ertii dengan dengan jela jelas; s; dibutu dibutuhka hkan n untuk untuk pemb pembent entuka ukan n kolage kolagen n dan perbaikan jaringan;terlibat dalam beberapa reaksi oksidasi-reduksi oksidasi-reduks i seperti jalur metabolik lain, seperti sintesis karnitin, steroid, dan katekolamin dan konversi asam folat menjadi asam folinik.
Stabilitas Asam askorbat secara bertahap menjadi gelap lewat paparan terhadap cahaya, namun sedikit sedikit perubaha perubahan n warna warna tidak tidak berpenga berpengaruh ruh pada efek terapiny terapinya. a. Asam Asam askorbat askorbat teroksidasi dengan cepat pada udara atau suasana basa.Pada konsentrasi > 100 mg/ml, asam askorbat mengalami dekomposisi melalui produksi kabon dioksida.
Penyimpanan Bentuk injeksi harus disimpan di kulkas (2-8°C), terlindung dari cahaya dan udara.
Analisis Preformulasi Preformulasi
Acidium arcorbicum •
Sinonim : Asam askorbat, vitamin C
•
Pemerian : Hablur atau serbuk putih atau agak kuning. Oleh pengaruh cahaya lambat laun menjadi warna gelap. Dalam keadaan kering stabil diudara, dalam larutan cepat teroksidasi. Melebur pada suhu lebih kurang 190˚.
•
Kelarutan Kelarutan : Mudah larut dalam air; agak sukar larut dalam etanol; tidak larut dalam etanol; tidak larut dalam kloroform, dalam eter dan dalam benzen. (FI edisi IV, halaman 39)
Natrii subcarbonas •
Sinonim : Natrium bikarbonat
•
Pemerian : Serbk hablur, putih. Stabil diudara kering, tetapi dalam udara lembab secara perlahan-lahan perlahan-lahan terurai. Larutan segar dalam air dingin, tanpa dikocok, bersifat basa terhadap lakmus. Kebasaan bertambah bila larutan dibiarkan, dibiarka n, digoyang kuat atau dipanaskan.
•
Kelarutan : larut dalam air; tidak larut dalam etanol (FI edisi IV, halaman 601)
Formulasi
Tiap ml mengandung Acidium ascorbicum ascor bicum .......................................................... ............................................................. ... 100 mg Natrii subcarbonas ............................................................... .................................................................. ... 48 mg Thiorcarbamidum ........................................... .................................................................. ......................... 12 mg Aqua pro injectione hingga hin gga .......................................................1 .......................................................1 mL (FORNAS , halaman 9)
Perhitungan
Sediaan injeksi yang akan dibuat 2 ml
2ml + 20% = 2,04 ml
Acidum ascorbicum :
1 2,04
Natrii subcarbonas :
2,04
1 204
Thiocarbamidum :
1
x 100 mg
x
48 mg
x12 µ g
204 mg
=
97,92 mg
=
g 24,48 µ
=
0,204
=
gram
0,09792 gram
=
0,0000245 gram
=
Perhitungan isotonis ¤
204mg
Acidum ascorbicum :
2ml
102mg
=
ml
93,92mg
¤ Natrii subcarbonas :
=
2ml 24,48 µ g
¤ Thiocarbamidum :
2ml
Acidum ascorbicum : 0,18 x 10,2
Natrii subcarbonas :
0,65 x 4,89
=
10,2%
=
48,96mg
ml
12,24 µ g
ml
=
=
4,89%
0,00122%
= 1,836 = 3,1785 + 5,0145 (hipertonis)
Penimbangan
Acidum ascorbicum : 0,204 gr x 6 = 1,224 gr
Natrii subcarbonas :
0,09792 gr x 6 = 0,5875gr
Thiocarbamidum :
2,45 x 10-5 . 6 = 1,47 x 10-4gr = 0,00015 gr
Prosedur
1. Ditima Ditimang ng zat aktif dan zat tambahan tambahan menggunak menggunakan an kaca arloji, arloji, kemudian kemudian dimasuk dimasukan an ke dalam gelas kimia 2. Kaca Kaca arloji arloji dibila dibilass dengan dengan aquadest aquadest seban sebanyak yak dua kali kali 3. Bahan yang telah telah ditimbang ditimbang dilarutkan dilarutkan menggunakan menggunakan sejumlah sejumlah tertentu tertentu aquabidest aquabidest 4. Jika Jika semua semua bahan bahan tela telah h melar melarut ut sempur sempurna na,, larut larutan an yang yang dipero diperoleh leh dituan dituangka gkan n ke dalam gelas ukur hingga volume tertentu di bawah volume akhir 5. Larutan Larutan dalam gelas ukur disaring disaring kemudian ditampung ditampung dalam dalam gelas gelas kimia kimia 6. Dila Dilakuk kukan an pemer pemeriks iksaan aan pH 7. Kemudian Kemudian larutan larutan diisikan diisikan ke dalam dalam wadah wadah dengan volume sesuai sesuai persyarata persyaratan n FI IV 8. Dila Dilakuk kukan an eva evalua luasi si sed sedia iaan an
Evaluasi
1. Organoleptik : Sediaan jernih 2. volume terpindahkan Botol 1 : 2 mL 2 : 1,95 mL 3 : 2 mL 4 : 2 mL 5 : 2 mL 6 : 2 mL + 11,95 / 6 3. pH : 5 4. Bobot jenis W1 = 10,36 W2 = 20,23 W3 = 20,71
= 1,991 mL
Pembahasan
Untuk sediaan injeksi vitamin C ini di gunakan asam askorbat sebagai zat aktif, yang digunakan untuk kepentingan parenteral. Pengaturan pH dilakukan dengan penambahan asam, basa, dan dapar. Penambahan larutan dapar hanya dilakukan untuk larutan obat suntik dengan pH 5,5-9. Pada pH >9, jaringan mengalami nekrosis, pada pH<3, jaringan ja ringan akan mengalami rasa sakit, phlebitis, dan dapat menghancurkan menghancurkan jaringan. Pada pH<3 atau pH>11 sebaiknya tidak di dapar karena sulit dinetralisasikan, terutama ditujukan untuk injeksi i.m. dan s.c. Aqua pro injeksi sebagai pembawa sediaan digunakan air sebagai pemawa karena vitamin C mudah larut dalam air . Diperoleh pH 5 karena Vitamin C tergolong asam.
Kesimpulan
Dari praktikum ini diperoleh sediaan injeksi vitamin C, dengan : Penampilan sediaan jernih; pH 5; volume terpindahkan 1,991 mL dan bobot jenis 1,04