BAB I DASAR TEORI 1.1 Dasar Te Teori
Mastikasi adalah proses mengunyah makanan, yang dilakukan oleh gigi menjadi bagian-bagian yang halus, kemudian dengan bantuan saliva dijadikan satu menja menjadi di bulata bulatann yang yang diseb disebut ut bolus. bolus. Dengan Dengan adany adanyaa bolus, bolus, pro proses ses menel menelan an makanan menjadi lebih mudah. Didalam saliva terdapat enzim ptyalin (enzim dan amilas amilase) e) yang yang berfu berfungs ngsii merub merubah ah karboh karbohidr idrat at (amilu (amilum) m) menja menjadi di disaka disakarid ridaa (maltose). Fungsi saliva !. Mem Membasa basahi hi mulu mulutt ". Membunuh Membunuh kuman kuman (mengand (mengandung ung antiseptik antiseptik)) #. Men$erna Men$erna se$ara se$ara kimia% kimia%ii (mengand (mengandung ung enzim enzim ptyalin) ptyalin) Faktor sekresi saliva !. &angsa &angsanga ngann rasa rasa asam asam pada pada lidah lidah ". &angsanga &angsangann taktil taktil pada pada lidah lidah terutama terutama obye obyekk yang yang halus halus #. &angsang &angsang bau terutama terutama makanan makanan yang yang disukai disukai '. Fantas Fantasii mak makana anann yang yang disuka disukaii Muntah merupakan suatu refleks kompleks yang diperantarai oleh pusat muntah di medula oblongata otak. Muntah dapat disebabkan oleh banyak faktor, antara lain karena distensi berlebihan atau iritasi, atau kadang-kadang sebagai respons terhadap rangsangan kimia%i oleh emetik ( bahan yang menyebabkan muntah), misalnya pekak, hipoksia dan nyeri, muntah juga terjadi karena melalui perangsangan langsung bagian-bagian otak yang terletak dekat dengan pusat muntah muntah di otak. otak. bat-obat bat-obat tertentu men$etus men$etuskan kan muntah muntah dengan dengan megaktifk megaktifkan an pusat ini, yang disebut $hemore$eptor $hemore$eptor trigger zone, yang terletak di dasar vent ventri rike kell keem keempa pat. t. eti etika ka terja terjadi diny nyak akon ontr trak aksi si yang yang berl berleb ebih ihan an di daer daerah ah intestinumdan gaster, maka getaran ini akan dihantarkan oleh saraf menuju ke pusat muntah. *eningkatan *eningkatan akitivitas ini terjadi pada pada daerah trigger trigger zone.
1
+eberapa +eberapa fungsi penting tubuh yang yang terlibat terlibat dalam dalam proses proses makan makan antara antara lain pengunyahan, pengunyahan, gerakan lidah, perasa, penelanan, san s an salvias. elain bagian tubuh yang berperan langsung pada proses makan, se$ara fisiologis beberapa organ juga ikut berperan dalam menimbulkan keinginan dan selera makan yaitu penglihatan, pendengaran, pendengaran, pen$iuman dan keterlibatan susunan saraf pusat. Fungsi fungsi ini diatur mengikuti kerja . ranialis, yaitu o.
ervus
./ e-
Fungsi Mengatur proses mengunyah dan
!.
. 0rigeminus
1
menggigit, mengatur pergerakan pergerakan rahang ke lateral Mengukur reseptor rasa pada "3#
".
. Fa$ialis
122
anterior lidah, menginervasi kelenjar saliva Mengatur sekresi saliva,proses penelanan,sensasi penelanan,sensasi pada faring tonsil,
#.
. 4lossopharingeal
25
palatum mole, bagian bagian !3# posterior lidah, mengatur reseptor rasa pada !3# posterior lidah, mengendalikan mengendalikan refleks
'. 6. 1.1.1 1.1.1
. 1agus . 7ypoglossal
5 52
muntah Mengatur proses penelanan Mengatur gerakan lidah
Dasar Dasar Te Teori ori Penguny Pengunyaha ahan/M n/Mast astika ikasi si
*engunyahan merupakan hasil kerja sama antara peredaran darah, otot pengunyahan, pengunyahan, saraf, tulang rahang, sendi temporo mandibula, jaringan lunal ronggaa mulut, rongg mulut, dan gigi-gigi. gigi-gigi. 8dapun 8dapun organ tubuh yang yang terlibat terlibat dalam proses pengunyahan pengunyahan ini antara lain bibir, pipi, lidah, palatum, gigi-gigi, kelenjar saliva, faring faring dan laring. *ada umumnya, umumnya, otot pengunyahan pengunyahan dipersarafi dipersarafi oleh $abang motorik . 0rigeminus khususnya saraf mandibularis yang dikontrol oleh nukleus di batang otak. *ergerakan yg terkontrol dari mandibula dipergunakan dalam mengigit, mengunyah, dan menelan makanan dan $airan, serta dalamberbi$ara. 8ktivitas yang terintegrasi dari otot rahang dalam meresponaktivitas dari neuron eferen pada saraf motorik di pergerakan pergerakan mandibular yang mengontrol hubungan antara
2
gigi rahang atas dan ba%ah. *ergerakan rahang adalah suatu pergerakan yang terintegrasi dari lidah dan otot lain yang mengontrol area perioral, faring, dan laring.*ergerakan otot rahang, terhubung pada midline. *engontrolan ototrahang bukan se$ara resiprokal seperti pergerakan limb, tapi terorganisir se$ara bilateral. 9adi, dapat disimpulkan bah%a pembukaan dan penutupan rahang selama penguyahan yang se$ara relatif merupakanpergerakan sederhana dengan pengaturan pada limb sebagai penggerak. +agaimanapun, pergerakan dalam mastikasi adalah suatu yang kompleks dan tidak hanya berupa mekanisme pergerakan menggerinda simple yang mana merupakan pengurangan ukuran makanan. elama mastikasi, makanan dikurangi ukurannya dan di$ampur dengan saliva sebagai tahap a%al dari proses digesti. *roses mengunyah disebabkan oleh refleks mengunyah yang berlangsung se$ara terus menerus sebagaimana dijelaskan sebagai berikut !.kehadiran bolus dari makanan di mulut pertama kali menginsias irefleks penghambat dari otot mastikasi yang membuat rahangba%ah turun. ".penurunan rahang ini selanjutnya menginisiasi reflaksmelonggarkan otot rahang memimpin untuk mengembalikan kontraksi. #.se$ara otomatis mengangkat rahang untuk menutup gigi, tetapi juga menekan bolus lagi, mela%an lining mulut, yang menghambat otot rahang sekali lagi, membuat rahang turun dan mengganjal(rebound) di lain %aktu. 7al ini berulang terus menerus. '.pengunyahan
merupakan
hal
yang
penting
untuk
men$erna
semuamakanan, khususnya untuk kebanyakan buah dan sayuran berserat karena mereka memiliki membrane selulosa yang tidakter$erna di sekeliling porsi nutrisi mereka yang harus dihan$urkan sebelum makanan dapat di$erna. *engunyahan juga membantu proses pen$ernaan makanan denganalasan sebagai berikut •
enzim pen$ernaan bekerja hanya di permukaan partikel makanan,sehingga tingkat pen$ernaan bergantung pada area permukaankeseluruhan yang dibongkar oleh sekresi pen$ernaan.
3
•
*enghalusan makanan dalam konsistensi yang baik men$egahpenolakan dari
gastrointestinal
tra$t
dan
meningkatkan
kemudahanuntuk
mengosongkan makanan dari lambung ke usus ke$il,kemudian berturutturut ke dalam semua segmen usus. elama pengunyahan, rahang akan bergerak berirama, membuka dan menutup. *engulangan pergerakan pengunyahan berisikan jumlah kunyahan dan penelanan. elama mastikasi karakteristik pengunyahan seseorang sangat bergantung pada tingkatan penghan$uran makanan. :rutan kunyah dapat dibagi menjadi tiga periode. *ada tahap a%al, makanan ditransportasikanke bagian posterior gigi dimana ini merupakan penghan$uran dalam periode reduksi. elanjutnya bolus akan dibentuk selama final periode yaitu sebelum penelanan. *ergerakan rahang pada ketiga periode inidapat berbeda tergantung pada bentuk makanan dan spesiesnya. elamaperiode reduksi terdapat fase opening, fastopening dan slo%-opening. *ada periode sebelum penelanan terdapat tiga fase selama rahang membuka dan dua fase selama rahang menutup. elama penelanan lidah memainkan peran yang penting di dalam mengontrol pergerakan makanan dan pembentukan menjadi bolus. :ntuk makanan yang dihan$urkan, diposisikan oleh lidah pada konjugasi dengan otot bu$$inators pada pipi diantara oklusal permukaan gigi. Makanan yang padat dan $air ditransportasikan di dalam rongga mulut oleh lidah. elama fase slo%-opening pada pengunyahan, lidah bergerak ke depan dan memperluas permukaan makanan. 0ulang hyoid dan badan lidah kembali tertarik selama fase fast-opening dan fase-$losing, membuat gelombang yang dapat memindahkan makanan ke bagian posterior pada ronggamulut. etika makanan sudah men$apai bagian posterior rongga mulut,akan berpindah ke belakang di ba%ah soft palate oleh aksi menekan dari lidah. ;idah amat penting dalam pengumpulan dan penyortiran makanan yang bisa ditelan, sementara mengembalikan lagi makanan yang masihdalam potongan besar ke bagian oklusal untuk pereduksian lebih lanjut.edikit yang mengetahui mengenai mekanisme mendasar mengenai pengontrolan lidah selama terjadinya aktivitas ini.
1.1.2
Dasar Teori Penelanan
4
Menelan merupakan salah satu bagian dari proses makan. Menurut kamus deglutasi atau deglutition diterjemahkan sebagaiproses memasukkan makanan kedalam tubuh melalui mulut
organ
yang
berperan
harus
bekerja
se$ara
terintegrasi
dan
berkesinambungan. Dalam proses menelan ini diperlukan kerjasama yang baik dari > syaraf $ranial, ' syaraf servikal dan lebih dari #? pasang otot menelan. *ada proses menelan terjadi pemindahan bolus makanan darirongga mulut ke dalam lambung. e$ara klinis terjadinya gangguan pada deglutasi disebut disfagia yaitu terjadi kegagalan memindahkan bolus makanan dari rongga mulut sampai ke lambung. *roses menelan dapat dibagi menjadi # fase yaitu fase volunter, fase faringeal dan fase esophageal. 1. Fase olunter
Makanan ditelan se$ara sadar. Makanan ditekan atau didorong ke bagian belakang mulut oleh tekanan lidah yang bergerak ke atas dan ke belakang terhadap palatum sehingga lidah memaksa bolus makanan masuk ke dalam orofaring. *roses menelan pada fase ini seluruhnya atau hampir seluruhnya terjadi se$ara otomatis dan biasanya tidak dapat dihentikan. *ada fase ini se$ara garis besar bekerja saraf karanial .1." dan .1.# sebagai serabut afferen (sensorik) dan .1, .122, .25, .5, .52, .522sebagai serabut efferen (motorik).
2. Fase Faringeal
etelah makanan didorong ke belakang mulut, ia merangsang daerah reseptor menelan yang semuanya terletak disekitar orofaring, khususnya tonsila. elanjutnya impuls berjalan ke batang otak untuk memulai serangkaian kontraksi otot faring dengan jalan sebagai berikut !. *alatum molled didorong ke atas menutup nares posterior, untuk men$egah refluks makanan ke rongga hidung
5
". 8rkus palato-faringeus pada tiap sisi faring tertarik ke tengah untuk saling mendekati hingga membentuk $elah sagital sebagai jalan masuk makanan ke posterior faring. #. *ita suara laring menjadi berdekatan dan epiglotis terdorong ke belakang ke atas pintu superior laring. edua efek ini men$egah masuknya makanan ke dalam trakea. '. eluruh laring ditarik ke ba%ah dan ke depan oleh otot-otot yang melekat pada os.hyoid. pergerakan ini meregangkan pintu esophagus. 6. +agian atas esophagus berelaksasi sehingga memungkinkan makanan berjalan dari posterior faring ke dalam esophagus bagian atas. *ada saat menelan sfingter tetap berkontraksi se$ara tonik dengan kuat untuk men$egah udara masuk ke dalam esophagus saat bernafas. >. *ada saat laring terangkat dan sfingter esophagus atas relaksasi, m. onstriktor faring superior berkontraksi sehingga menimbulkan gelombang peristaltik dengan $epat yang berjalan ke ba%ah mele%ati otot-otot faring dan masuk ke esophagus serta mendorong makanan masuk ke esophagus bagian ba%ah.
2mpuls saraf pada fase faringeal dihantarkan dari daerah daerah tersebut melalui bagian sensoris . 0rigeminus dan . 4losofaringeus menuju ke formasio retikularis medula oblongata bagian ba%ha pons sebagai pusat penelanan, yang
6
erat hubunganya dengan traktur solitarius sebagai penerima impuls sensoris dari mulut. elanjtnya, impuls sensoris dari pusat menelan ke faring dan bagian atas esophagus dihantarkan melalui saraf kranial ke 1, 25, 5 dan 522 serta beberapa nervus servi$alis superior. +olus dengan viskositas yang tinggi akan memperlambat fasefaringeal, meningkatkan %aktu gelombang peristaltik dan memperpanjang%aktu pembukaan sfingter esofagus bagian atas. +ertambahnya volumebolus menyebabkan lebih $epatnya %aktu pergerakan pangkal lidah,pergerakan palatum mole dan pergerakan laring serta pembukaan sfingter esofagus bagian atas. @aktu *haryngeal transit juga bertambah sesuaidengan umur. e$epatan gelombang peristaltik faring rata-rata !" $m3detik. M$./onnel dalam penelitiannya melihat adanya " sistem pompa yang bekerja yaitu !.ropharyngeal propulsion pomp (*) adalah tekanan yangditimbulkan tenaga lidah "3# depan yang mendorong bolus keorofaring yang disertai tenaga kontraksi dari m.konstriktor faring. ".7ypopharyngeal su$tion pomp (7*) adalah merupakan tekanannegatif akibat terangkatnya laring ke atas menjauhi dindingposterior faring, sehingga bolus terisap ke arah sfingter esofagusbagian atas. fingter esofagus bagian atas dibentuk oleh m.konstriktor faring inferior, m.krikofaring dan serabut ototlongitudinal esofagus bagian superior. !. Fase Eso"ageal
Fungsi utama esophagus yaitu menghantarkan makanan dari faring ke lambung. fingter bagian ba%ah esophagus berelaksasi setelah melakukan gelombang peristaltik dan memungkinkan makanan terdorong ke dalam lambung. fingter kemudian berkontraksi untuk men$egah regurgitasi (refluks) isi lambung ke dalam esophagus. 4elombang peristaltik esophagus hampir seluruhnya dikontrol oleh refleks vagus, yang merupakan sebagian dari keseluruhan mekanisme menelan. 4elombang ini berjalan dari faring ke lambung kira-kira dalam %aktu 6 sampai !? detik. &efleks ini dihantarkan melalui serat aferen vagus dari esophagus ke medula oblongata dan kembali ke esofagus melalui serat eferen vagus.
7
Fase ini terdiri dari beberapa tahapan !.
Dimulai
dengan
terjadinya
relaksasi
m.kriko
faring.
4elombangperistaltik primer terjadi akibat kontraksi otot longitudinal dan ototsirkuler
dinding
esofagus
bagian
proksimal.
4elombang
peristaltikpertama ini akan diikuti oleh gelombang peristaltik kedua yangmerupakan respons akibat regangan dinding esofagus. ". 4erakan peristaltik tengah esofagus dipengaruhi oleh serabut saraf pleksus mienterikus yang terletak diantara otot longitudinal dan ototsirkuler dinding esofagus dan gelombang ini bergerak seterusnyase$ara teratur menuju ke distal esofagus. /airan biasanya turun akibat gaya berat dan makanan padat turunkarena gerak peristaltik dan berlangsung selama A-"? detik. Bsophagal transit time bertambah pada lansia akibat dari berkurangnya tonus otot-otot rongga mulut untuk merangsang gelombang peristaltik primer. 1.1.!
Dasar Teori Re"leks Muntah
&efleks muntah (gagging refleks) dianggap suatu mekanisme fisiologis tubuh untuk melindungi tubuh terhadap benda asing atau bahan-bahan yang berbahaya bagi tubuh, masuk ke dalam tubuh melalui faring, laring atau trakea. umber refleks muntah se$ara fisiologis dapat diklasifikasikan dalam dua kelompok yaitu !. omatik (stimulasi saraf sensoris berasal dari kontak langsung pada area sensitif yang disebut trigger zone, mis sikat gigi, makanan, meletakkan benda di dalam rongga mulut) ". *sikogenik ( distimulasi di pusat otak yang lebih tinggi tanpa stimulasi se$ara langsung, mis penglihatan, bau, suara, pera%atan kedokteran gigi). ;etak trigger area pada setiap individu dilaporkan tidak sama 3 sangat spesifik. *ada beberapa orang trigger zone dapat ditemukan di bagian lateral lidah, posterior palatum, dinding posterior faring, dan lain-lain. 2mpuls saraf rangsangan ini akan diteruskan ke otak melalui . 4losso-faringeus, dan motoriknya akan diba%a kembali oleh . 1agus. elain tempat tersebut, (gagging refleks) dapat juga disebabkan karena hidung tersumbat, gangguan saluran pen$ernaan, perokok
8
berat, gigi tiruan, variasi anatomi dari palatum molle, perubahan posisi tubuh yang sangat $epat dan atau pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan. Mekanisme reffleks muntah dapat diuraikan sebagai berikut !. *ada tahap a%al dari iritasi gastro intestinal atau distensi yang berlebihan, akan terjadi gerakan anti peristaltis (beberapa menit sebelum muntah) ". 8nti-peristaltis dapat dimulai dari ileum dan bergerak naik ke duodenum dan lambung dengan ke$epatan "-# $m3detik dalam %aktu #-6 menit. #. emudian pada saat bagian atas traktus gastrointestinal, terutama duodenum, menjadi sangat meregang, peragangan ini menjadi faktor pen$etus yang menimbulkan tindakan muntah. '. *ada saat muntah, kontraksi intrinsik kuat terjadi pada duodenum maupun pada lambung, bersama dengan relaksasi sebagian dari sfingter esophagus bagian ba%ah, sehingga membuat muntahan mulai bergerak ke esophagus. elanjutnya kontaksi otot-otot abdomen akan mendorong muntahan keluar. 6. Distensi berlebihan atau adanya iritasi duodenum menyebabkan suatu rangsangan khusus yang kuat untuk muntah, baik oleh saraf aferen vagal maupun saraf simpatis ke pusat muntah bilateral di medula. &eaksi motoris ini otomatis akan menimbulkan efek muntah. 2mpuls-impuls motorik yang menyebabkan muntah ditransmisikan dari pusat muntah melalui saraf kranialis 1,122,25,5, dan 522 ke traktus gastro-intestinal bagian atas dan melalui saraf spinalis ke diafragma dan otot abdomen >. emudian datang kontraksi yang kuat diba%ah diafragma bersama dengan rangsangan kontraksi semua otot dinding abdomen. eadaan ini memeras perut diantara diafragma dan otot-otot abdomen, membentuk suatu tekanan intragastik sampai ke batas yang lebih tinggi. 8khirnya, sfingter esophagus bagian ba%ah berelaksasi se$ara lengkap, membuat pengeluaran isi lambung ke atas melalui esofagus C. etika reaksi muntah terjadi, timbul beberapa efek yang terjadi di dalam rongga mulut yaitu bernafas dalam, naiknya tulang lidah dan laring untuk menarik sfingter esophagus bagian atas hingga terbuka, penutupan glotis, pengangkatan palatum molle untuk menutup nares posterior.
9
/ara men$egah refleks muntah yaitu dengan diberikanya es balok, karena es balok memiliki suhu rendah sehingga dapat menghambat kerja saraf untuk menyampaikan rangsang menuju pusat muntah, sehingga sensitifitas pasien dapat berurang. elain itu, beberapa $ara dapat juga digunakan untuk menekan efek gagging refleks antara lain relaksasi,mengalihkan perhatian, metode desensitisasi, terapi psikologis dan perilaku, anastesi lokal, sedasi, general anestesi, terapi obatobatan, hipnotik dan akupuntur. 1.1.#
$oor%inasi &erakan 'i%ah
;idah merupakan organ stomatognati berotot yang dilapisi oleh mukosa yang memiliki reseptor penge$ap. ;idah memiliki kemampuan untuk bergerak ke segala arah. elain memiliki fungsi sebagai alat penge$ap, lidah juga membantu proses pengunyahan makanan.
10
BAB II TABE' DATA (ASI' PER)OBAA* 2.1
Ta+el (asil Penga,atan
2.1.1
Pengunyahan
2.1.1.1 $ekuatan &igit Maksi,al
9enis kelamin
4igi
orang $oba
edalaman gigit anan
iri
2nsisiv pertama
?,# $m
?," $m
aninus
?,C $m
?,6 $m
Molar pertama
?,6 $m
! $m
2nsisiv pertama
?,A $m
?,A $m
aninus
?,6 $m
?,C $m
Molar pertama
?,' $m
?,# $m
E
2.1.1.2 E"isiensi $unyah
*erhitungan efisiensi kunyah Pengunyahan 2- kali
8
( G ) "6,!" !!,6" !#,>
Bfisiensi unyah 8 +erat asi H !??I !#,> J,#J H !??I !'',A# I Pengunyahan 1 kali
8
( G ) "6,C !!,6" !',!A
Bfisiensi unyah 8 +erat asi H !??I !',!A J,#J H !??I !6!,?! I Pengunyahan 1- kali
8
( G )
11
"',J !!,6" !#,#A Bfisiensi unyah 8 +erat asi H !??I !#,#A J,#J H !??I !'",'J I
Bfisiensi kunyah
9enis kelamin orang $oba
"? kali
!6 kali
!? kali
!'',A# I
!6!,?! I
!'",'J I
2.1.1.! $elelahan a%a Otot 0aah
9enis kelamin orang $oba
@aktu kunyah (a%al kunyah lelah)
# menit 6C detik
2.1.1.# &erakkan 'i%ah Pa%a Saat Pengunyahan
9enis kelamin
*osisi lidah
+entuk
orang $oba &elaksasi
8nterior
;ateral
*osterior
Mengunyah
*ipih dan lebar *anjang dan tebal Melengkung ke belakang Melengkung ke belakang 0idak menentu
:kuran (normal3tdk)
ormal
Menyempit
Menyempit
@arna
0ekstur
*ink
;embut
8gak gelap 8gak gelap Merah
;ebih ke$il
muda dan ungu
8gak ke$il
Merah muda
;embut
;embut
;ebih kasar
;embut
12
2.1.2
Pe,eriksaan Proses Menelan
2.1.2.1 Pe,eriksaan Palasi a%a Saat Menelan
9enis kelamin orang $oba
*ola gerakan (deskripsikan apakah gerakannya normal atau ada hambatan) 4erakan
*erempuan
naik
turun,
prominesia
thyroidea juga ke depan saat air mele%ati daerah tersebut.
2.1.2.2 Pengaruh Peningkatan Sekresi Salia terha%a Penelanan
*erlakuan
&espon orang $oba
Dengan pemijatan
0erasa lebih mudah menelan dan $epat halus
0anpa pemijatan
;ebih sulit menelan
emudahan menelan perlakuan dengan pemijatan selama !6 kali pengunyahan, bolus makanan terasa lebih lunak sehingga lebih mudah ditelan
2.1.2.! Pengaruh 3enis Makanan Terha%a Penelanan
emudahan menelan dan respon oran $oba
9enis kelamin orang $oba
! ?,6
!! usah ditelan
*r
-
karena ukuran nasi besar
2.1.!
!"
!#
8gak mudah
angat mudah
ditelan
ditelan
Prose%ur Per4o+aan Re"leks 5Gagging Reflexs)
2.1.!.1 Pengaruh Sentuhan Terha%a Re"leks Muntah
;okasi :jung lidah Dosal lidah ;ateral kiri ;ateral kanan 8nterior *osterior *osterior palatum :vula
&espon rang /oba 0idak terjadi respon 0idak terjadi respon 0idak terjadi respon 0idak terjadi respon 0idak terjadi respon 0erjadi respon 0erjadi respon 0erjadi respon dengan $epat
13
0onsil Faring atas (jika bisa) Kang paling sensitif adalah
0erjadi respon :vula
2.1.!.2 Pengaruh Suhu %an Sentuhan Terha%a Re"leks Muntah
;okasi :jung lidah Dosal lidah ;ateral kiri ;ateral kanan 8nterior *osterior *osterior palatum :vula
&espon rang /oba 8ir es 8ir 7angat 0idak terjadi respon 0idak terjadi respon 0idak terjadi respon 0idak terjadi respon 0idak terjadi respon 0erjadi respon tapi lama
0idak terjadi respon 0idak terjadi respon 0idak terjadi respon 0idak terjadi respon 0idak terjadi respon 0erjadi respon dengan
0erjadi respon tapi lama
$epat 0erjadi respon dengan
0erjadi respon agak $epat
$epat 0erjadi respon dengan $epat
0onsil Faring atas (jika bisa)
0erjadi respon agak $epat -
Kang paling sensitif adalah 0onsil
0erjadi respon dengan $epat *osterior palatum, uvula, tonsil
2.2 PERTA*6AA* DA* 3A0ABA*
(!) 8pakah ada perbedaan permukaan rongga mulut antara laki laki dan perempuan L 9elaskan mengapa L 9a%ab Ka. 8da perbedaan permukaan rongga mulut antara laki-laki dan perempuan. *erbedaan ini terdiri dari perbedaan lengkung rahang dimana bentuk rahang laki-laki lebih besar dari pada perempuan selain itu kebiasaan laki-laki terta%a terlalu lebar juga mempengaruhi lebar dari permukaan rongga mulut tersebut. lengkung rahang dipengaruhi oleh faktor lokal baik oleh gigi geligi yang menyusun lengkung gigi itu sendiri, hubungan
antar gigi, maupun dengan gigi antagonisnya.
;engkung rahang merefleksikan gabungan antara ukuran gigi, lidah, bibir, dan fungsi dinding otot pipi.
14
(") 8pakah ada perbedaan kekuatan gigit maksimal laki-laki dan perempuan L 9elaskan mengapa L 9a%ab 8da, namun sangat tipis. +erdasarkan per$obaan yang telah dilakukan, kekuatan laki-laki dan perempuan hampir sama namun lakilaki sedikit lebih kuat dari pada perempuan. 7al ini terjadi karena otot pengunyahan pada laki-laki lebih kuat dari pada perempuan. (#) Mengapa makanan ada yang mudah ditelan dan ada yang sukar L 9elaskan mengapaL 9a%ab karena otot-otot pengunyahan, gigi dan organ-organ yang terlibat dalam proses pengunyahan hingga penelanan menyesuaikan kerjanya dengan struktur makanan (bolus). Makanan yang dimakan banyak yang berbeda baik bentuk dan kandungan air dalam makanan tersebut. Makanan yang bentuknya kasar dan mengandung sedikit kandungan air akan sukar ditelan. edangkan makanan yang bentuknya halus dan mengandung banyak air akan lebih mudah ditelan. (') Mengapa rasa pahit dapat merangsang refleks muntah ? 9a%ab karena rasa pahit merupakan salah satu perangsang rasa muntah dimana rasa pahit ini merangsang impuls saraf sensorik yang diteruskan ke otak melalui . 4lossofaringeus, setelah men$apai otak rangsangan motoriknya akan diba%a kembali oleh .vagus untuk memberi refleks muntah, dimana di dalam rongga mulut terdapat saraf motorik maupun sensorik yang keduanya saling bekerja sama.. 7al inilah yang memberi refleks muntah pada seseorang yang merasakan rasa pahit di dalam rongga mulut.
15
BAB III PEMBA(ASA*
!.1
Pengunyahan
!.1.1 $ekuatan &igit Maksi,al
*ada praktikum kali ini, kami meletakkan balok malam pada gigi orang $oba yang akan di uji, setelah itu instruksikan kepada orang $oba untuk menggingit balok tersebut dengan maksimal kemudian mengukur kedalaman gigit tersebut menggunakan jangka. *raktikum ini kami menggunakan orang $oba dengan jenis kelamin perempuan dan laki-laki. +erdasarkan hasil per$obaan yang telah dilakukan yaitu dengan menggigit balok malam, didapatkan bah%a pada gigitan insisiv pertama orang $oba perempuan lebih rendah kedalamannya dengan gigit laki laki dan menunjukkan hasil yang lumayan signifikan. edangkan untuk kekuatan gigi pada gigi $aninus memeiliki rasio yang sama. :ntuk gigi molar pertama kekuatan gigit perempuan lebih besar dari pada laki laki dengan angka yang sangat signifikan. Data tersebut menunjukan bah%a orang $oba laki-laki mempunyai kedalaman gigit lebih dalam dari pada perempuan, ke$uali pada molar pertama orang $oba perempuan lebih kuat gigitannya dari pada orang $oba laki-laki. 7al ini membuktikan bah%a kekuatan gigit maksimal antara laki-laki dan perempuan adalah beda. alah satu sumber mengatakan bah%a, hal ini disebabkan karena perbedaan ukuran gigi baik laki-laki dan perempuan. :kuran gigi laki-laki lebih besar daripada ukuran gigi perempuan. elain itu otot pengunyahan pada laki-laki juga lebih kuat dari pada pada perempuan sehingga dapat mempengaruhi kekuatan gigit maksimal setiap individu. !.1.2 E"isiensi $unyah
*er$obaan kali ini orang $oba diinstruksikan untuk mengunyah nasi sebanyak "? kali kunyahan dengan ke$epata H3detik. asi yang dikunyah adalah nasi putih dengan rasio !!. etelah itu keluarkan dari mulut dan letakkan di atas saringan dilanjutkan dengan berkumur dengan aua !6 ml. 8ir yang dikumur
16
dikeluarkan di atas sarinngan selanjutnya saringan disiram dengan air yang mengalir sebanyak ! gelas. Dari per$obaan yang telah kami lakukan didapatkan hasil efisiensi kunyah. +erat sisa makanan yang telah dikunyah sama dengan jumlah sisa makanan dan saringan dikurangi berat saringan. Dari sini akan didapatkan hasil efisiensi dikunyah dengan $ara membagi hasil berat sisa makanan tadi dengan berat nasi dikali !??I. *ada pengunyahan "? kali berat sisa makanan adalah !#,> gr sehingga didapat efisiensi pengunyahan sebesar !'',A# I. *engunyahan selanjutnya yaitu dilakukan sebanyak !6 kali dengan berat sisa makanan !',A gr dan efisiensi sebesar !6!,?! I. *engunyah ke tiga dilakukan sebanyak !? kali. +erat sisa makanan !#,A gr dan efisiensi yang didapat sebesar !'",'J I. emakin sedikit dilakukan pengunyahan maka tingkat efisien kunyah semakin besar. emakin besar efisiensi kunyah berarti molekul makanan hasil pengunyahan semakin buruk yang ditunjukan dengan bentuk dari hasil kunyahan tidak sehalus pada pengunyahan yang dilakukan
sebanyak "? kali.
Memperhatikan penguyahan pada saat memakan sangat penting karena bila mengunyah dengan benar kita akan memproduksi lebih banyak saliva atau $airan ludah. aat mengunyah, nutrisi dan vitamin yang terdapat di dalam makanan akan keluar dan ber$ampur dengan $airan ludah. 7al ini membantu tubuh untuk mendapatkan energi tambahan. /ara mengunyah yang benar juga memperbaiki system pen$ernaan. 7al ini disebabkan karena $airan ludah dapat membantu menghan$urkan partikel makanan sehingga mempermudah saluran pen$ernaan untuk menyerap nutrisi makanan. Bnzim yang terkandung di dalam $airan ludah, yang diproduksi akibat mengunyah dengan benar, juga berfungsi untuk meme$ah karbohidrat dan lemak. aat mengunyah dengan benar, $airan ludah juga membantu mela%an pembentukan plak gigi dan bau mulut. arbonathidrogen yang terdapat pada $airan ludah akan menetralisir pembentuk plak gigi. elain itu $airan ludah juga membunuh bakteri dan membersihkan sisa makanan yang terdapat di sekitar gigi. 7al ini tidak sesuai dengan hasil praktikum yang kami lakukan, sebab pada pengunyahan "?H yang harusnya efisiensi semakin tinggi namun hasilnya hampir sama dengan efisiensi !?H yakni sebesar !'',A# I hal ini dimungkinkan karena
17
adanya kekeliruan saat menimbang berat sisa nasi, atau dari manusianya sendiri melakukan kesalahan hitung, dll.
!.1.!
$elelahan a%a Otot 0aah
*ada per$obaan ini orang $oba diinstruksikan untuk mengunyah permen karet dengan ke$epatan H3detik hingga otot mulut terasa benar-benar letih (terasa kaku). etelah itu dilakukan penghitungan,pen$atatan %aktu serta jumlah kunyahan yang diperlukan sejak kunyahan a%al hingga terasa benar-benar letih. Dari per$obaan ini didapatkan hasil bah%a %aktu orang $oba untuk mengunyah permen karet sampai benar-benar letih dan otot terasa kaku yaitu C menit dengan #6? kali pengunyahan. emakin lama ke$epatan orang $oba dalam mengunyah semakin melambat, hal ini dikarenakan pengunyahan jika dilakukan terus menerus akan menyebabkan otot %ajah mengalami kelelahan. *erlambatan tersebut menandakan bah%a orang $oba mengalami kelelahan pada otot %ajah dimana otot %ajah tersebut merupakan otot yang berperan penting pada saat pengunyahan. elelahan pada otot %ajah ini menyebabkan penurunan performa kerja atau meningkatnya tingkat kesalahan sebagai akibat dari %aktu kerja yang berlebihan. elain itu, kelelahan pada otot %ajah ini dapat mengurangi hampir seluruh kemampuan fisik termasuk kekuatan, ke$epatan, ke$epatan reaksi, koordinasi, dan keseimbangan. !.1.# &erakan 'i%ah Pa%a Saat Pengunyahan
*er$obaan ini juga dilakukan dengan mengunyah permen karet dengan perlahan. amun sebelumnya orang $oba diinstruksikan untuk menggerakan lidah ke anterior, lateral dan ujung lidah ke bagian paling posterior, lateral, dan ujung lidah ke bagian paling posterior dari palatina. *raktikum ini dilakukan untuk mengetahui bentuk, ukuran, %arna dan tekstur lidah pada saat relaksasi, lidah pada posisi anterior, lateral, posterior, dan pada saat mengunyah. Dari per$obaan ini didapatkan bah%a pada posisi relaksasi bentuk lidah normal, begitu juga ukuranya normal dengan %arna pink keputihan dan tekstur kasar. *ada posisi anterior didapatkan hasil yang sama seperti pada posisi
18
relaksasi, yaitu bentuk dan ukuran yang normal dengan %arna pink keputihan dan tekstur kasar. *ada posisi ini seharusnya lidah mengalami perbedaan dari posisi relaksasi karena posisi lidah yang mengalami sedikit kontraksi. *osisi selanjutnya yaitu posisi lateral dimana pada bentuk dan ukuran didapatkan hasil yang norma dengan %arna merah muda dan tekstur agak kasar, terjadi kontraksi yang kuat pada lidah saat posisi ini. *ada posisi posterior, bentuk ukuran serta %arna lidah sama seperti posisi sebelumnya, namun pada tekstur lidah menjadi kasar sekali. *ada posisi mengunyah didapatkan bentuk ukuran serta %arna yang masih tetap sama dengan tekstur kasar. *ada saat mengunyah lidah bergerak dari dekster ke sinister, ketika memindahkan makanan lidah bergerak ke atas ke arah palatum untuk mendorong makanan ke oklusal gigi. !.2
Pe,eriksaan Proses Menelan
!.2.1 Pe,eriksaan Palasi a%a Saat Menelan
*er$obaan berikutnya yaitu pemeriksaan palpasi pada saat menelan. *ada per$obaan ini orang $oba diinstruksikan untuk minum kemudian dilakukan inspeksi dan palpasi pada leher bagian atas serta mengamati pola gerakan yang terjadi. +erdasarkan hasil yang didapat, terjadi gerakan naik turun pada leher atas. 7al ini karena pada fase ini minuman ataupun makanan didorong ke bagian belakang mulut oleh tekanan lidah ke atas dan belakang terhadap palatum sehingga lidah memaksa bolus masuk ke orofaring.
!.2.2 Pengaruh Peningkatan Sekresi Salia terha%a Penelanan
*ada per$obaan ini orang $oba diinstruksikan mengunyah nasi dengan rasio !!. *ijatlah bagian pipi sambil terus mengunyah sebanyak !6 kali, kemudian instruksikan untuk menelan. :langi lagi namun tanpa pemijatan. +erdasarkan praktikum yang telah dilakukan, didapatkan hasil bah%a pengunyahan yang dilakukan dengan pemijatan terasa lebih mudah ditelan. edangkan pengunyahan yang dilakukan tanpa menelan terasa lebih sulit untuk ditelan. emudahan menelan ini terjadi karena perlakuan dengan pemijatan selama !6 kali pengunyahan, menyebabkan bolus makanan terasa lebih lunak sehingga lebih mudah ditelan. 19
*emberian pijatan di sekitar kelenjar parotis memiliki efek fisiologis meningkatkan sekresi saliva yang berdampak pada peningkatan fungsi sekresi sehingga memberikan kemudahan dalam proses penelanan makanan di dalam rongga mulut. aliva memiliki beberapa fungsi, yaitu meli$inkan dan membasahi rongga mulut sehingga membantu proses mengunyah dan menelan makanan, membasahi dan melembutkan makanan menjadi bahan setengah $air ataupun $air sehingga mudah ditelan dan dirasakan serta membantu proses pen$ernaan makanan melalui aktivitas enzim ptyalin dan lipase ludah. !.2.! Pengaruh 3enis Makanan Terha%a Penelanan
*er$obaan ini dilakukan dengan $ara orang $oba mengunyah nasi putih dengan kemudian menelanya. amun dengan nasi yang rasionya berbeda yaitu !!, !", dan !#. +erdasarkan per$obaan yang telah dilakukan didapatkan hasil bah%a pada nasi yang dengan rasio !! orang $oba mengalami kesulitan saat menelan, terasa agak serat dan ke$epatan mengunyahpun lambat. *ada nasi selanjutnya yaitu dengan rasio !" pada kunyahan kurang lebih J kali sudah bisa ditelan. 9enis nasi yang terakhir yaitu nasi dengan rasio !# sangat mudah ditelan yaitu kurang lebih pada kunyahan ke 6. *ada nasi pertama orang $oba mengalami kesulitan untuk menelan, hal ini disebabkan karena tekstur pada nasi pertama kasar sehingga lidah bekerja lebih keras dalam menekan makanan ke bagian belakang mulut. edangkan pada nasi kedua dan ketiga tekstur nasi lebih lembut sehingga lidah lebih mudah dalam menekan makanan. !.!
Prose%ur Per4o+aan Re"leks 5Gagging Reflexs7
!.!.1 Pengaruh Suhu %an Sentuhan Terha%a Re"leks Muntah
*er$obaan berikutnya yaitu pengaruh suhu dan sentuhan terhadap refleks muntah. emudian lakukan sentuhan kemudian dilanjutkan berkumur dengan air es lalu air hangat dengan jeda %aktu !? menit. ;akukan sentuhan dengan spatel lidah dari kayu pada beberapa bagian lidah yaitu pada ujung lidah, dorsal lidah, lateral kiri dan kanan lidah, bagian anterior dan posterior lidah, posterior palatum, uvula, tonsil, faring bagian atas. emudian amati pada bagian mana yang paling sensitif terhadap gagging refleks.
20
+erdasarkan dari per$obaan yang telah dilakukan, terlihat pada tabel bah%a lokasi yang paling sensitiv pada orang $oba yaitu pada lokasi uvula dan tonsil. 7al ini dikarenakan adanya benda tertentu atau benda asing yang menyentuh area pen$etus muntah atau trigger zone sehingga merangsang untuk muntah. *ada uvula dan tonsil saat dilakukan per$obaan respon yang di dapat yaitu sudah akan muntah. 0rigger zone merupakan daerah sensitive yang berada ronggamulut yang akan memi$u gagging refleks. 8pabila trigger zone tersentuh oleh benda asing tentu akan menyebabkan refleks muntah. 0rigger zone pada setiap individu berbeda-beda. ama seperti pada per$obaan sentuhan, pada per$obaan suhu juga didapatkan hasil bah%a daerah yang sensitif terhadap suhu panas dan dingin yaitu pada daerah uvula dan tonsil. amun ada perbedaan dari respon orang $oba terhadap suhu panas dengan suhu dingin. *ada suhu dingin didapatkan hasil bah%a rata-rata respon menurun pada lokasi-lokasi lidah, hal ini dikarenakan suhu dingin dapat menghambat kerja syaraf untuk menyampaikan rangsang menuju pusat muntah, sehingga sensitifitas muntah pada orang $oba dapat berkurang. +erbeda dengan respon pada suhu tinggi atau panas, suhu tinggi dapat memper$epat kerja syaraf untuk menyampaikan rangsangan menuju pusat muntah sehingga sensitivitasnya lebih tinggi. !.!.2 Pengaruh Rasa Pahit Terha%a Re"leks Muntah
*er$obaan kali ini adalah pengaruh rasa pahit terhadap refleks muntah. rang $oba diinstruksikan untuk duduk tenang kemudian teteskan pada bagian lidah yang paling sensitif terhadap gagging refleks dengan menggunakan obat (rasa pahit) pada siring. +erdasarkan hasil per$obaan didapatkan bah%a pada lokasi uvula saat ditetesi dengan obat (rasa pahit) respon orang $oba sangat ingin muntah, selain itu juga terjadi salivasi kurang lebih #? detik, setelah berkumur dan minum tetap terasa ingin muntah. ama seperti pada uvula, pada tonsil juga memberikan respon sangat ingin muntah, terjadi salivasi dan lakrimasi. *emberian obat dengan rasa pahit ini dapat memi$u muntah. 7al ini dikarenakan rasa pahit rasa pahit merangsang saraf sensorik yang ada pada rongga
21
mulut dan kemudian diteruskan ke otak melalui .4lossofaringeus dan kemudian rangsangan motoriknya diba%a kembali oleh .1agus untuk memberi refleks muntah.
22
BAB I $ESIMP8'A*
Dari per$obaan yang telah kita lakukan, dapat disimpulkan bah%a !. Fungsi penting tubuh yang terlibat dalam proses makan antara lain pengunyahan, gerakan lidah, perasa, penelanan dan saliva. ". *engunyahan merupakan hasil kerja sama antara peredaran darah, otot pengunyahan, saraf, tulang rahang, 0M9, jaringan lunak &M, gigi yang dipersarafi oleh $abang motorik . 0rigeminus. #. *enelanan merupakan salah satu bagian dari proses makan yang terdiri dari # fase, yaitu fase volunter, fase faringeal dan fase esofageal. '. &efleks muntah merupakan mekanisme fisiologis tubuh untuk melindungi tubuh terhadap benda asing yang masuk ke dalam tubuh melalui faring, laring atau trakea yang dapat bersumber dari somatik dan psikogenik.
23
DAFTAR P8STA$A
!. 4uyton N 7all. "?!!. Fisiologi Kedokteran. 9akarta B4/ ". loane, Bthel "??". Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula . 9akarta.B4/ #. Buku saku patofisiologi, penerbit B4/, !JJC '. 4ar$ia, ;.. dan +ru$kner, D.8., !JJ>, Diagnostik Parasitologi Kedokteran, B4/, 9akarta. 6. Fehrenba$h, M.9. dan 7erring, .@., "??C, Anatomy of the Head and Neck, Bdisi #, aunders Blsevier, t. ;ouis, h.>#->'. >. +anabilh, .M., amsudin, 8.&., uzina, 8. 7., Dinsuhaimi, ., "?!?, Fa$ial *rofile hape, Malo$$lusion and *alatal Morphology in Malay bstru$tive leep 8pnea *atients, Angle Orthodontist, A?#C-'"
24