PANDUAN PPK dan CP
BAB I PENDAHULUAN
Indonesia Indonesia membuat suatu langkah besar dan mendasar dibidang kesehatan. kesehatan. Pada tanggal 1 januari 2014, Jaminan Sosial Nasional dibidang kesehatan atau yang kita kenal dengan dengan Jaminan Jaminan Kesehatan Kesehatan Nasional Nasional JKN! dimulai. dimulai. Sangat Sangat logis a"abila langkah besar besar ini ini tak mung mungki kinn dimu dimula laii lang langsu sung ng deng dengan an suat suatuu kese kesem" m"ur urna naan an,, kare karena na itu itu akan akan membut membutuhk uhkan an "roses "roses yang yang "anjan "anjangg dan rumit rumit meliba melibatka tkann semua semua stake stake holder holdersny snya. a. #asyar #asyaraka akatt yang yang menggu menggunak nakan an dan instan instansi si ujung ujung tombak tombak keseha kesehatan tan harus harus terus terus memberikan masukkan tentang kendala dila"angan, Kementerian Kesehatan harus siga" dalam mere$isi berkesinambungan sistim didalam "roses ini dan %adan Penyelenggara Jaminan Kesehatan %PJS! mem"erbaiki terus "elayanannya. Semoga kita bisa berjuang meng mengat atas asii masa masala lahh masa masalah lah dalam dalam "ela "elaks ksan anaan aan JKN JKN agar agar "ro& "ro&es esii kese keseha hata tann bisa bisa berman&aat bagi semua rakyat Indonesia, sesuai "etuah sebagai sebagai berikut' (gar su"aya JKN ini da"at membuahkan man&aat yang o"timal bagi masyarakat indonesia, maka haruslah ditingkatkan selalu Kendali %iaya dan Kendali #utu. Semua "elaksanaan kesehatan harus dibuat standar "elayanan yang yang baku. Kedua kendali ini haruslah ditingkatkan se)ara bersamaan, karena Kendali biaya yang baik atau ekonomis bila tidak disertai mutu "elayanan yang baik atau"un sebaliknya mutu "elayanan yang sangat baik ta"i sangat mahal tentunya akan merugikan masyarakat dan negara. %ebera"a "iranti yang da"at digunakan untuk itu adalah PNPK, PPK dan Clinic Clinical al Pathway Pathway untuk kendali mutu dan kendali biaya, untuk kendali biaya da"at digunakan Hospital digunakan Hospital Based Costing. Costing.
1
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 !a"un 2##$ !en%ang Prak%ik Kedok%eran Pasal $$
1! *okter *okter atau dokter dokter gigi dalam dalam menyelengga menyelenggarakan rakan "raktik "raktik kedokteran kedokteran +ajib +ajib mengikuti standar "elayanan kedokteran atau kedokteran gigi. 2! Standar Standar "elayanan "elayanan sebagaimana sebagaimana dimaksu dimaksudd "ada ayat ayat 1! dibedakan dibedakan menurut menurut jenis jenis dan strata sarana "elayanan kesehatan ! Standar Standar "elayanan "elayanan untuk dokter dokter atau atau dokter dokter gigi sebagaima sebagaimana na dimaksud dimaksud "ada ayat ayat 1! dan ayat 2! diatur dengan Peraturan #enteri. Pasal
*okter atau dokter gigi dalam melaksanakan "raktik kedokteran mem"unyai hak ' a. #em"eroleh #em"eroleh "erlindu "erlindungan ngan hukum hukum se"anja se"anjang ng melaksana melaksanakan kan tugas tugas sesuai sesuai dengan dengan standar "ro&esi dan standar "rosedur o"erasional b. #emberikan "elayanan medis menurut standar "ro&esi dan standar "rosedur o"erasional). #em"eroleh #em"eroleh in&ormas in&ormasii yang lengka" lengka" dan dan jujur jujur dari "asien "asien atau keluar keluarganyaganya- dan dan d. #eneri #enerima ma imba imbala lann jas jasa. a. Pasal &'
*okter atau dokter gigi dalam melaksanakan "raktik kedokteran mem"unyai ke+ajiban ' a. #emberikan #emberikan "elayana "elayanann medis sesuai sesuai dengan dengan standa standarr "ro&esi "ro&esi dan standar standar "rosedu "rosedurr o"erasional serta kebutuhan medis "asien b. #erujuk "asien ke dokter atau dokter gigi lain yang mem"unyai keahlian atau kemam"uan yang lebih baik, a"abila tidak mam"u melakukan suatu "emeriksaan atau "engobatan). #erahasiakan #erahasiakan segala segala sesuatu sesuatu yang yang diketahu diketahuinya inya tentang tentang "asien, "asien, bahkan bahkan juga juga setelah "asien itu meninggal duniad. #elakukan #elakukan "ertolong "ertolongan an darurat darurat atas dasar "erikema "erikemanusi nusiaan, aan, ke)uali ke)uali bila ia yakin yakin ada orang lain yang bertugas dan mam"u melakukannya- dan e. #enambah #enambah ilmu "engeta "engetahuan huan dan dan mengikuti mengikuti "erkem "erkembanga bangann ilmu kedoktera kedokterann atau kedokteran gigi.
2
Stan Standdar "ela "elaya yannan kese kesehhatan atan itu itu dibu ibuat se)a se)ara ra berj berjen enja jang ng dan salin alingg mem"engaruhi. *i Pusat Kementerian Kesehatan akan menentukan PNPK Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran! yang meru"akan hasil "emikiran dari organisasi "ro&esi. PNPK ini di"erlukan a"abila 1. Juml Jumlah ah kas kasus usny nyaa banya banyakk (High Volume) 2. #em"un #em"unyai yai risiko risiko yang yang ting tinggi gi (High Risk) . #em"unyai #em"unyai ke)ende ke)enderunga rungann "enggun "enggunaan aan biaya biaya yang yang tinggi tinggi (High Cost) 4. #emiliki #emiliki $ariabilitas $ariabilitas luas luas "elaksana "elaksanaannya annya oleh oleh "ara ahli ahli +alau kasus kasusnya nya sama sama Sudigdo Sastroasmoro S"(. konsorsium u"aya kesehatan, ditjen %K, KemKes 201/! Keem"at hal tersebut diatas akan menyebabkan $ariasi "endanaan yang luas dan mahal, oleh karena itu menjadi "rioritas untuk dikendalikan. Karakteristik dari PNPK adalah ' 1. Sahih evidence based , berbasiskan bukti "enelitian klinis yang sahih! 2. Rep Repodus odusab able le !. Cost Cost "##ec ##ecti tive ve 4. e"resentati e"resentati&, &, da"at da"at digun digunakan akan bahkan bahkan oleh oleh multis multisenter enter /. *a"at *a"at ditera" ditera"kan kan dalam dalam "rakti "raktik k . leksibel 3. Jelas . *ire$ *ire$is isii se) se)ara ara berk berkal alaa 5. *a"at *a"at digun digunaka akann untuk untuk audit audit medis medis.. Pera%uran (en%eri Kese"a%an Republik Indonesia Nomor '$)*+(ENKE,+PER+ I+2#'# !en%ang ,%andar Pela.anan Kedok%eran Prinsip dasar Pasal )
1! Standar Standar "elayanan "elayanan Kedokteran Kedokteran meli"uti meli"uti Pedoman Pedoman Nasional Nasional Pelayanan Pelayanan Kedokteran Kedokteran PNPK! dan SP6. 2! PNPK PNPK seba sebaga gaim iman anaa dima dimaks ksud ud "ada "ada ayat ayat 1! 1! meru meru"a "aka kann Stan Standa darr Pela Pelaya yana nann Kedokt Kedokteran eran yang yang bersi& bersi&at at nasion nasional al dan dibuat dibuat oleh oleh organ organisa isasi si "ro&es "ro&esii serta serta disahkan oleh #enteri. ! SP6 sebagaim sebagaimana ana dimaksud dimaksud "ada "ada ayat 1! dibuat dibuat dan diteta"k diteta"kan an oleh "im"inan "im"inan
&asilitas "elayanan kesehatan. ,%andar Prosedur /perasional 0,P/1 Pasal '#
1! Pim"inan &asilitas "elayanan kesehatan +ajib mem"rakarsai "enyusunan SP6 sesuai dengan jenis dan strata &asilitas "elayanan kesehatan yang di"im"innya. 2! PNPK harus dijadikan a)uan "ada "enyusunan SP6 di &asilitas "elayanan kesehatan. ! SP6 harus dijadikan "anduan bagi seluruh tenaga kesehatan di &asilitas "elayanan kesehatan dalam melaksanakan "elayanan kesehatan. 4! SP6 disusun dalam bentuk Panduan Praktik Klinis 7linical Pactice $uidelines! yang da"at dilengka"i dengan alur klinis Clinical Pathway!, algoritme, "rotokol, "rosedur atau standing order. /! Panduan Praktik Klinis sebagaimana dimaksud "ada ayat 4! harus memuat sekurang8kurangnya mengenai "engertian, anamnesis, "emeriksaan &isik, kriteria diagnosis, diagnosis banding, "emeriksaan "enunjang, tera"i, edukasi, "rognosis dan ke"ustakaan. Pasal ''
SP6 disusun oleh sta& medis "ada &asilitas "elayanan kesehatan yang dikoordinasi oleh Komite #edis dan diteta"kan oleh Pim"inan &asilitas "elayanan kesehatan. Pasal '2
SP6 harus selalu ditinjau kembali dan di"erbaharui sekurang8kurangnya 2 dua! tahun sekali, sesuai dengan "erkembangan ilmu "engetahuan dan teknologi kedokteran atau kedokteran gigi *ari ketentuan diatas maka da"at kita "elajari "enyusunan standar "elayanan kesehatan kita, yaitu Pusat menentukan PNPK, didaerah diado"si menjadi SP6 atau PPK dan untuk membantu "elaksanaannya didaerah PPK ini da"at dibantu oleh Clinical Pathway% Standing orders, (lgoritma, "rotokol atau"un "rosedur. P#K 14 tahun 2010!. Saat ini untuk membantu umah Sakit mengembangkan sistim kendali "elayanan mereka, maka banyak "akar membuat "elatihan "enyusunan Panduan Praktik Klinis PPK! atau"un Clinical Pathway. 9idak adanya suatu ketentuan yang baku, menyebabkan
4
"elatihan "elatihan tersebut berbeda8beda, sehingga semakin membingungkan bagi "ara "enggunanya. ntuk itu dibuatlah tim dari P:SI untuk menyusun suatu "anduan yang kom"rehensi& dan baku, agar memudahkan "enggunaannya oleh "ihak umah Sakit sebagai "elaku "elayanan. Program ini dikerjakan oleh P:SI "erhim"unan umah Sakit Seluruh Indonesia dengan "endanaan dari %adan Kesehatan *unia ;<6, serta melibatkan banyak "akar masing masing "ro&esi yang terlibat yaitu IK(%I, P(P*I, I*(I, P:*6SSI dibantu PPNI, I(I, P:S(=I >ang sangat di"entingkan "ada "enyusunan ini adalah "engintegrasian "ara Pemberi Pelayanan (suhan PP(! karena sistim "emberian asuhan ter"usat "ada "asien (Patient Centeed Cae) adalah "elayanan terintegrasi berorientasi "ada ke"entingan "asien dan tidak didominasi oleh satu "ro&esi tertentu, se"erti dulu dokter meru"akan "elaksana asuhan tunggal. #enga"a harus demikian, karena "ro&esi saat ini telah berkembang sangat "esat sehingga tak mungkin lagi dikuasai se)ara "enuh ilmunya oleh "ara dokter. 9entunya hal ini akan berdam"ak sangat "ositi& terhada" mutu "elayanan kesehatan. %ebera"a Clinical Pathway masih dibuat dengan "ola lama, jadi hanya medis dokter! yang membuat dan mengatur atau terkadang "ro&esi "era+at dilibatkan se)ara terbatas.
/
P(K '$)*+2#'#
Ke"atuhan Ke"ada Standar dan Penyangkalan Pasal ')
1! *okter dan dokter gigi serta tenaga kesehatan lainnya di &asilitas "elayanan kesehatan harus mematuhi PNPK dan SP6 sesuai dengan ke"utusan klinis yang diambilnya, 2! Ke"atuhan ke"ada PNPK dan SP6 menjamin "emberian "elayanan kesehatan dengan u"aya terbaik di &asilitas "elayanan kesehatan, teta"i tidak menjamin keberhasilan u"aya atau kesembuhan "asien! #odi&ikasi terhada" PNPK dan SP6 hanya da"at dilakukan atas dasar keadaan yang memaksa untuk ke"entingan "asien, antara lain keadaan khusus "asien, kedaruratan, dan keterbatasan sumber daya. 4! #odi&ikasi PNPK dan SP6 sebagaimana dimaksud "ada ayat ! harus di)atat di dalam rekam medis. 1. ormulir Clinical Pathway diisi oleh 7ase #anajer dan bukan oleh *PJP. ormulir Clinical Pathway bukan meru"akan bagian dari ekam #edis akan teta"i meru"akan "iranti "engendalian mutu oleh tim mutu "ara Komite #edik, Ke"era+atan dan Pro&esi Kesehatan lainnya di umah Sakit. 7ase #anajer ini da"at dijabat oleh dokter umum atau "era+at senior yang bertugas memantau "roses ke"atuhan "ada setia" kasus diruangan dan akan berkonsultasi dengan semua PP( a"abila ditemukan masalah dalam "enanganan kasus. 7ase #anajer memantau dengan mengisi )ek list dalam Clinical Pathway dari a+al sam"ai "asien "ulang. ormulir Clinical Pathway yang sudah diisi dan selesai dikum"ulkan di Komite #edik untuk ditelaah se)ara berkala. 2. Semua PPK dan Clinical Pathway yang telah dibuat dan disahkan umah Sakit harus ada di masing masing unit "elayanan umah Sakit untuk menjadi a)uan!. . Clinical Pathway bukanlah "iranti untuk kendali biaya +alau"un bisa digunakan se)ara terbatas untuk menghitung biaya unit )ost!, untuk kendali biaya digunakan
aturan tertulis tindakan a"a saja yang bersi&at mandat tanggung ja+ab ada "ada "elaksananya yaitu "era+at!, sia"a yang memiliki kom"etensi untuk melakukannya dan bagaimana "rosedur "elaksanaannya. 7ontoh dari tindakan medis mandat yang dilakukan "era+at adalah misalnya memberikan obat, memasang in&us line dll. ("abila "elaksanaan tugas yang bersi&at delegati&, dimana tanggung ja+ab teta" ada "ada "emberi "erintah *PJP! maka harus dibuatkan standing odes.
Pasal 2*
Praktik Ke"era+atan sebagaimana dimaksud "ada ayat 1! terdiri atas' a. Praktik Ke"era+atan mandiri- dan b. Praktik Ke"era+atan di asilitas Pelayanan Kesehatan. Pasal )2
1! Pelaksanaan tugas berdasarkan "elim"ahan +e+enang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat 1! huru& e hanya da"at diberikan se)ara tertulis oleh tenaga medis ke"ada Pera+at untuk melakukan sesuatu tindakan medis dan melakukan e$aluasi "elaksanaannya. 2! Pelim"ahan +e+enang sebagaimana dimaksud "ada ayat 1! da"at dilakukan se)ara delegati& atau mandat. ! Pelim"ahan +e+enang se)ara delegati& untuk melakukan sesuatu tindakan medis diberikan oleh tenaga medis ke"ada Pera+at dengan disertai "elim"ahan tanggung ja+ab. 4! Pelim"ahan +e+enang se)ara delegati& sebagaimana dimaksud "ada ayat ! hanya da"at diberikan ke"ada Pera+at "ro&esi atau Pera+at $okasi terlatih yang memiliki kom"etensi yang di"erlukan. /! Pelim"ahan +e+enang se)ara mandat diberikan oleh tenaga medis ke"ada Pera+at untuk melakukan sesuatu tindakan medis di ba+ah "enga+asan. ! 9anggung ja+ab atas tindakan medis "ada "elim"ahan +e+enang mandat sebagaimana dimaksud "ada ayat /! berada "ada "emberi "elim"ahan +e+enang.
3
3! *alam melaksanakan tugas berdasarkan "elim"ahan +e+enang sebagaimana dimaksud "ada ayat 1!, Pera+at ber+enang' a. #elakukan tindakan medis yang sesuai dengan kom"etensinya atas "elim"ahan +e+enang delegati& tenaga medis b. #elakukan tindakan medis di ba+ah "enga+asan atas "elim"ahan +e+enang mandat- dan ). #emberikan "elayanan kesehatan sesuai dengan "rogram Pemerintah. 1. Sehubungan dengan "elim"ahan ke+enangan ini, syarat kom"etensi harus ditentukan didalam Surat Penugasan Klinis SPK! dengan in)ian Ke+enangan Klinis KK! yang dibuat oleh Sub Komite Kredential komite ke"era+atan P#K 45?201! dan disahkan oleh direktur. (rtinya tidak semua "era+at da"at diberikan ke+enangan delegati& dari dokter akan teta"i hanya "era+at yang kom"eten dan sudah disahkan dan ter)antum kom"etensinya didalam in)ian Ke+enangan Klinis KK! 2. Ke"atuhan dan "elaksanaan semua "rosedur "elayanan medis ini adalah untuk menjamin keselamatan "asien dan untuk menghindarkan tuntutan hukum bagi "elaksananya.
BAB II DE3INI,I
'4
Penger%ian Umum
Pada "aradigma lama "raktik klinik masih didominasi oleh "raktik kedokteran, namun dengan adanya patient cente cae dan juga integrated kolaborasi inter"ro&esional maka "raktik klinis juga diintegrasikan dengan "raktik?asuhan ke"era+atan, asuhan gi@i dan asuhan &armasi. #enjadi Panduan Praktik Klinis, Panduan (suhan Ke"era+atan P(K!, Panduan (suhan =i@i P(=! dan Panduan (suhan Ke&armasian P(K&!. Panduan Praktik Klinis adalah istilah teknis sebagai "engganti Standar Prosedur 6"erasional SP6! dalam ndang8undang Praktik Kedokteran 2004 dan ndang8ndang Ke"era+atan yang meru"akan istilah administrati&. Penggantian ini "erlu untuk menghindarkan kesalah"ahaman yang mungkin terjadi, bah+a AstandarB meru"akan hal yang harus dilakukan "ada semua keadaan. Jadi se)ara teknis Standar Prosedur 6"erasional SP6! dibuat beru"a Panduan Praktik Klinis PPK! yang da"at beru"a atau disertai dengan salah satu atau lebih' alur klinis Clinical Pathway!, "rotokol, "rosedur, algoritme, standing order. %ila tersedia Panduan Nasional Praktik Kedokteran PNPK!, Panduan Praktik Klinis PPK! dibuat dengan rujukan utama Panduan Nasional Praktik Kedokteran PNPK!, Karena Panduan Nasional Praktik Kedokteran PNPK! hanya dibuat untuk sebagian ke)il "enyakit, maka sebagian besar Panduan Praktik Klinis PPK! dibuat dengan rujukan lain Panduan Praktik Klinis PPK! da"at sama?berbeda di S yang beda' a. Panduan Praktik Klinis PPK! untuk *%* tan"a syok, mungkin bersi&at sama, di rumah sakit ti"e, (, %, 7, *. b. *i S ti"e (, Panduan Praktik Klinis PPK! untuk PJ% dari *C sam"ai bedah, di S ti"e ( yang lain hanya *C lalu rujuk ). *i S ti"e % )lini)al "ath+ay untuk stroke melibatkan bedah sara&, di S % yang lain tidak d. Jadi Panduan Praktik Klinis PPK! bersi&at hos"ital s"e)i&i).
10
24
!u5uan
)4
#eningatkan mutu "elayanan "ada keadaan klinis dan lingkungan tertentu bekerja sama dengan tim multidisi"lin #engurangi jumlah inter$ensi yang tidak "erlu atau berbahaya #emberikan o"si "engobatan dan "era+atan terbaik dengan keuntungan maksimal
#enghindari terjadinya medication eo se)ara dini
#emberikan o"si "engobatan dengan risiko terke)il
#emberikan tata laksana asuhan dengan biaya yang memadai
Pen.usunan
Panduan Praktik Klinis, Panduan asuhan Ke"era+atan, Panduan (suhan =i@i, Panduan (suhan Ke&armasian seharusnya dibuat untuk semua jenis "enyakit?kondisi klinis yang ditemukan dalam &asilitas "elayanan kesehatan. Namun dalam "elaksanaannya da"at dibuat se)ara bertaha", dengan mengede"ankan misalnya 10 "enyakit tersering yang ada di tia" bagian. %ila tersedia Panduan Nasional Praktik Kedokteran PNPK!, maka Panduan Praktik Klinis PPK!, Panduan (suhan Ke"era+atan P(K!, Panduan (suhan Ke&armasian P(K&!, Panduan (suhan =i@i P(=! dibuat dengan rujukan utama Panduan Nasional Praktik Kedokteran PNPK!. Namun karena Panduan Nasional Praktik Kedokteran PNPK! hanya dibuat untuk sebagian ke)il "enyakit?kondisi klinis, maka sebagian besar Panduan Praktik Klinis PPK!, Panduan (suhan Ke"era+atan P(K!, Panduan (suhan =i@i P(=!, dan Panduan (suhan Ke&armasian P(K&! dengan segala turunannya dibuat dengan mem"erhatikan &asilitas setem"at dan merujuk "ada'
Pustaka mutakhir beru"a artikel asli
&ystematic eview atau meta8analisis
PNPK dari negara lain
'using Cae Plan $uide
ntenational ietetic * 'utition +eminology
Penuntun *iet (nak
Penuntun *iet :disi %aru *e+asa
Pedoman Pelayanan =i@i umah Sakit
Pedoman Proses (suhan =i@i 9erstandar P(=9!
Pedoman Pelayanan armasi Klinik
11
%uku ajar
Panduan dari organisasi "ro&esi
Petunjuk "elaksanaan "rogram dari Kemenkes
Kese"akatan "ara sta& medis *i rumah sakit umum Panduan Praktik Klinis PPK!, Panduan (suhan
Ke"era+atan P(K!, Panduan (suhan =i@i P(=!, dan Panduan (suhan Ke&armasian P(K&! dibuat untuk "enyakit8"enyakit terbanyak untuk setia" de"artemen, sedangkan untuk rumah sakit ti"e ( dan ti"e % yang memiliki "elayanan subdisi"lin harus dibuat Panduan Praktik Klinis PPK!, Panduan (suhan Ke"era+atan P(K!, Panduan (suhan =i@i P(=!, dan Panduan (suhan Ke&armasian P(K&! untuk "enyakit8"enyakit terbanyak sesuai dengan di$isi?subdisi"lin masing8masing. Pembuatan Panduan Praktik klinis PPK! dikoordinasi oleh Komite #edis, Pembuatan Panduan (suhan Ke"era+atan P(K! dikoordinasi oleh Komite Ke"era+atan dan "embuatan Panduan (suhan =i@i P(=! dan Panduan (suhan Ke&armasian P(K&! dikoordinasi oleh Komite 9enaga Kesehatan setem"at dan berlaku setelah disahkan oleh *ireksi. $4
Isi
I. ormat Panduan Praktik Klinis PPK!' 1. Pengertian 2. (namnesis . Pemeriksaan isik 4. Prosedur *iagnostik /. *iagnosis Kerja . *iagnosis %anding 3. Pemeriksaan Penunjang . 9ata Daksana 5. :dukasi Hospital Health Pomotion! 10. Prognosis 11. 9ingkat :$idensE 12. 9ingkat ekomendasiE 1. Penelaah KritisE 14. Indikator
12
1/. Ke"ustakaa n 7atatan ' E %ila memungkinkan dan sesuai kemam"uan rumah sakit dan di"utuskan oleh *irektur S atas rekomendasi Komite #edis dan atau Komisi <9(
Level of Evidence dan Peringka% Rekomendasi LE6EL
I a.
LI!ERA!UR
REK/(ENDA,I
#eta8analisis andomi@ed 7lini)al 7ontrolled 9rial
I b.
#inimal satu andomi@ed 7lini)al 7ontrolled 9rial
II a.
#inimal satu non andomi@ed 7lini)al 7ontrolled 9rial
II b.
Studi kohort dan atau kasus kontrol
III a.
Studi 7ross F Se)tional
III b.
Seri Kasus dan la"oran kasus
IG
Konsensus dan "enda"at ahli
(
%
7
S)ottish Inter)ollegiate =uidelines Net+ork- S (gen)y &or
1
Con%o" 3orma% Panduan Prak%ik Klinis 0PPK1
L/7/ R,
PANDUAN PRAK!IK KLINI, 0PPK1
'4 Penger%ian 0De8inisi1 24 Anamnesis )4 Pemeriksaan 3isik $4 Kri%eria Diagnosis &4 Diagnosis Ker5a 94 Diagnosis Banding :4 Pemeriksaan Penun5ang *4 !a%a Laksana 4 Edukasi 0Hospi%al Heal%" Promo%ion1 '#4 Prognosis ''4 !ingka% E;idens '24 !ingka% Rekomendasi ')4 Penelaa" Kri%is '$4 Indika%or '&4 Kepus%akaan
14
II4
3orma% Panduan Asu"an Keperaa%an 0PAK1 <
1. Pengertian 2. (sesmen Ke"era+atan . *iagnosis Ke"era+atan 4. Kriteria :$aluasi? 'using ,utcome /. Inter$ensi . In&ormasi H :dukasi? ischage Planning 3. :$aluasi . :$iden)e based nursing "ra)ti)eE 5. Penelaah Kritis 10. Ke"ustakaan *
%ila memungkinkan
1/
Con%o" 3orma% Panduan Asu"an Keperaa%an 0PAK1
L/7/ R,
PANDUAN A,UHAN KEPERA=A!AN 0PAK1
'4
Penger%ian 0De8inisi1
24
Asesmen Keperaa%an
)4
Diagnosis Keperaa%an
4.
Kri%eria E;aluasi+ Nursing Outcome
&4
In%er;ensi Keperaa%an
94
In8ormasi dan Edukasi
:
E;aluasi
*4
Penelaa" Kri%is
4
Kepus%akaan
1
III4 3orma% Panduan Asu"an 7i>i 0PA71 <
1. Pengertian 2. (sesmen a. (sesmen (ntro"ometri b. (sesmen %iokimia ). (sesmen Klinis d. (sesmen i+ayat #akan e. (sesmen i+ayat Personal . *iagnosis 4. Inter$ensi a. Peren)anaan b. Im"lementasi ). :dukasi d. Konseling =i@i e. Koordinasi dengan 9enaga Kesehatan lain
/. #onitoring dan :$aluasi . e (sesmenE 3. Indikator?6ut)ome . Ke"ustakaan *
9ergantung hasil monitoring dan e$aluasi
13
Con%o" 3orma% Panduan Asu"an 7i>i 0PA71 L/7/
PANDUAN A,UHAN 7I?I 0PA71
R,
'4
Penger%ian
24
Asesmen+Pengka5ian < An%ropome%ri Biokimia Klinis+3isik Ria.a% (akan Ria.a% Personal
)4
Diagnosis 7i>i 0(asala" 7i>i1
$4 In%er;ensi 7i>i 0!erapi 7i>i1 a4 Peren@anaan b4 Implemen%asi @4 Edukasi d4 Konseling 7i>i e4
Koordinasi dengan %enaga kese"a%an lain
&4
(oni%oring dan E;aluasi
94
Re Asesmen 0Kon%rol kembali1
:4
Indika%or+/u%@ome
*4
Kepus%akaan
1
I64 Panduan Asu"an Ke8armasian 0PAK81
1. Pengertian 2. (sesmen Ke&armasian ' Problem medik dikaitkan dengan &armakotera"i . Identi&ikasi ug Related Poblem a. (da indikasi tidak ada tera"i obat b. 9idak ada indikasi ada tera"i obat ). Pemilihan obat tidak te"at d. *osis obat subtera"eutik e. 6$erdosis &. Kegagalan tera"i obat g. Interaksi obat h. :&ek sam"ing obat 4. Inter$ensi armasi' a. ekomendasi "emilihan obat b. ekomendasi )ara "emberian obat ). ekomendasi dosis obat d. Pemantauan tera"i obat e. #onitoring e&ek sam"ing obat &.
ekomendasi alternati& tera"i jika ada interaksi obat
/. #onitoring H :$aluasi' a. :&ek tera"i obat b. (d$erse *ruge)tion (*! . :dukasi H In&ormasi' a. Ke"atuhan minum obat b. :&ek sam"ing obat ). 7ara menggunakan obat yang benar d. 7ara menyim"an obat yang benar 3. Penelaah Kritis ' ("oteker Klinis . Indikator 5. Ke"ustakaan
15
Con%o" 3orma% Panduan Asu"an Ke8armasian 0PAK81
L/7/ R,
PANDUAN A,UHAN KE3AR(A,IAN 0PAK81
PEN7KAIAN !ERKAI! PER(A,ALAHAN /BA! 0 DRUG RELATED PROBLEM 1
1.
Penger%ian 0 De8inisi1
.
Asesmen Ke8armasian
!. Iden%i8ikasi DRP 0 Drug Rel"ted Pro#lem1 $.
In%er;ensi 3armasi
%.
(oni%oring dan E;aluasi
&. Edukasi dan In8ormasi
'. Penelaa" Kri%is
(. Indika%or ). Kepus%akaan
20
&4
Perangka%
*alam Panduan Praktik Klinis PPK!, Panduan (suhan Ke"era+atan P(K!, Panduan (suhan =i@i P(=!, dan Panduan (suhan Ke&armasian P(K&! mungkin terda"at hal8hal yang memerlukan rin)ian langkah demi langkah. ntuk ini, sesuai dengan karakteristik "ermasalahan serta kebutuhan, da"at dibuat *linic"l P"t+,"0Alur Klinis1 algori%me pro%okol prosedur maupun s%anding order4
7ontoh'
*alam Panduan Praktik Klinis PPK! disebutkan bah+a tata laksana stroke non8hemoragik harus dilakukan se)ara multidisi"lin
dan dengan
"emeriksaan serta inter$ensi dari hari ke hari dengan urutan tertentu. Karakteristik "enyakit stroke non8hemoragik sesuai untuk dibuat alur klinis (Clinical Pathway!- sehingga "erlu dibuat Clinical Pathway untuk stroke non8hemoragik.
*alam Panduan Praktik Klinis PPK! disebutkan bah+a "ada "asien gagal ginjal kronik "erlu dilakukan hemodialisis. raian rin)i tentang hemodialisis dimuat dalam "rotokol hemodialisis "ada dokumen ter"isah. *alam Panduan Praktik Klinis PPK! disebutkan bah+a "ada anak dengan kejang demam kom"leks "erlu dilakukan "unksi lumbal. raian "elaksanaan "ungsi lumbal tidak dimuat dalam Panduan Praktik Klinis PPK! melainkan dalam "rosedur "ungsi lumbal dalam dokumen ter"isah.
*alam tata laksana kejang demam di"erlukan "emberian dia@e"am re)tal dengan dosis tertentu yang harus diberikan oleh "era+at dalam bentuk kolaborasi dengan dokter, ini diatur dalam ndang8ndang Ke"era+atan dan A standing ode B.
94
Penerapan
Panduan Praktik Klinis termasuk Bturunan8turunannyaB' Clinical Pathway, algoritme, "rotokol, "rosedur, standing orders! meru"akan "anduan yang harus ditera"kan sesuai dengan keadaan pasien . 6leh karenanya dikatakan bah+a semua Panduan Prak%ik Klinis 0PPK1 bersi8a% rekomendasi a%au ad;is . ("a yang tertulis dalam Panduan Praktik Klinis PPK! tidak harus ditera"kan "ada semua "asien tan"a ke)uali. %erikut alasan menga"a Panduan Praktik Klinis PPK! harus ditera"kan dengan mem"erhatikan kondisi "asien se)ara indi$idual.
21
a. Panduan Praktik Klinis PPK! dibua% un%uk a;erage pa%ien%s4 Pasien dengan demam ti&oid ada yang masih da"at bekerja se"erti biasa, di sisi lain ada yang ham"ir meninggal. Panduan Praktik Klinis PPK! dibuat bukan untuk kedua ekstrem tersebut, melainkan untuk "asien rata8rata demam ti&oid' demam / hari atau lebih, lidah kotor, tidak mau makan minum, mengigau, dan seterusnya. b. Panduan Praktik Klinis PPK!
dibua% un%uk pen.aki% a%au kondisi kese"a%an
%unggal4 Kembali "ada "asien demam ti&oid. Pada Panduan Praktik Klinis PPK!
demam ti&oid seolah8olah "asien tersebut hanya menderita demam ti&oid, dia tidak menderita hi"ertensi, tidak ada asma, tidak obes atau malnutrisi, tidak alergi kloram&enikol, dan seterusnya. Padahal dalam "raktik seorang "asien datang dengan keluhan utama yang sesuai dengan demam ti&oid, namun mungkin ia juga menderita diabetes, alergi kloram&enikol, hi"ertensi dan sebagainya. 7ontoh lain, seorang yang menderita kardiomio"ati obstrukti& menurut Panduan Praktik Klinis PPK! harus diberikan "ro"ranolol- namun bila ternyata ia menderita asma berat, maka "ro"ranolol tidak boleh diberikan. *emikian "ula "asien gonore yang harusnya diberikan "enisilin namun tidak boleh diberikan karena ia alergi "enisilin. (tau seorang anak yang menderita diare berdarahmenurut Panduan Praktik Klinis PPK! misalnya harus diberikan ko8trimoksa@ol sebagai obat a+al- namun bila ia menderita "enyakit jantung ba+aan biru dan mem"eroleh +ar&arin maka ko8trimoksasol tidak da"at diberikan. ).
Respons pasien %er"adap prosedur diagnos%ik dan %erapeu%ik sanga% ber;ariasi . (da "asien yang disuntik "enisilin jutaan unit tidak a"a 8a"a, namun
ada "asien lain yang baru disuntik bebera"a unit sudah kola"s atau mani&estasi ana&ilaksis lain.
dianggap ;alid pada saa% di@e%ak4 Kemajuan
teknologi kesehatan berlangsung amat )e"at. %ila suatu obat yang semula diangga" e&ekti& dan aman, namun setahun kemudian terbukti memiliki e&ek sam"ing yang jarang namun &atal, misalnya disritmia berat, maka obat tersebut tidak boleh diberikan. *i lain sisi, bila ada obat lain yang lebih e&ekti&, tersedia, da"at dijangkau, lebih aman, lebih sedikit e&ek sam"ingnya, maka obat tersebut harus diberikan sebagai "engganti obat yang ada dalam Panduan Praktik Klinis PPK!
22
e.
Panduan Prak%ik Klinis 0PPK1 Panduan Asu"an Keperaa%an 0PAK1 Panduan Asu"an 7i>i 0PA71 dan Panduan Asu"an Ke8armasian 0PAK81 modern meng"aruskan ki%a mengakomodasi apa .ang dike"endaki ole" keluarga dan pasien4
dalam tata laksana
Sesuai dengan "aradigma evidencebased pactice, yakni "asien
di"erlukan kom"etensi dokter,
"era+at,
nutrisionis?dietisien, ("oteker dan tenaga kesehatan lainnya, bukti ilmiah mutakhir, serta "re&erensi "asien dan keluarga!, maka clinical decision making pocess harus menyertakan "ersetujuan "asien. %ila menurut ilmu kedokteran ada obat atau "rosedur yang sebaiknya diberikan, namun "asien atau keluarganya tidak setuju, maka dokter harus mematuhi kehendak "asien, tentunya setelah "asien diberikan "enjelasan yang lengka". *emikian juga jika ada asuhan ke"era+atan yang akan diberikan namun "asien dan keluarga tidak setuju maka hak "asien dan keluarga akan dikede"ankan setelah "era+at memberikan edukasi "ada "asien dan keluarga.. (suhan =i@i diberikan setelah diketahui "asien nilai skrining gi@i nya menunjukan berisiko malnutrisi dan atau kondisi khusus "asien dengan "enyakit *iabetes, "enyakit ginjal, kanker, "enurunan imunitas, "enyakit kronik lain nya, serta mem"unyai masalah gi@i dan memerlukan diet tertentu!. Proses (suhan =i@i harus dilaksanakan se)ara beruntun dari langkah asesmen, diagnosis, inter$ensi, dan monitoring e$aluasi gi@i, biasa disingkat menjadi (*I#:. Dangkah8langkah tersebut saling berkaitan satu dengan lain nya dan meru"akan siklus yang berulang terus sam"ai tujuan ter)a"ai. ("abila tujuan sudah ter)a"ai akan teta"i timbul masalah baru, maka "roses berulang kembali mulai asesmen gi@i sam"aimone$ kembali sam"ai tujuan ter)a"ai. 6rang yang "aling ber+enang menilai se)ara kom"rehensi& keadaan "asien adalah *okter Penanggung Ja+ab Pelayanan *PJP! yang bertugas mera+at dengan berkolaborasi dengan "era+at, nutrisionis?dietisien dan ("oteker. 9im di"im"in oleh leade yang akhirnya menentukan untuk memberikan atau tidak memberikan obat atau asuhan sesuai dengan yang tertulis dalam Panduan Praktik Klinis PPK!.
Dalam
"al %er%en%u %idak melaksanakan apa .ang ada dalam Panduan Prak%ik Klinis 0PPK1 Panduan Asu"an Keperaa%an 0PAK1 Panduan Asu"an 7i>i 0PA71 Panduan Asu"an Ke8armasian 0PAK81 maka dok%er+peraa%+nu%risionis% dan Apo%eker "arus menuliskan alasann.a dengan 5elas dalam rekam medis dan ia
2
%ila ini tidak dilakukan maka dokter, "era+at, nutrisionis?dietisien dan ("oteker diangga" lalai melakukan ke+ajibannya ke"ada "asien. "arus siap un%uk memper%anggung5aabkann.a4
:4
Re;isi
Panduan Praktik Klinis PPK! meru"akan "anduan terkini untuk tata laksana "asien, karenanya harus selalu mengikuti kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran, ke"era+atan, gi@i, dan tenaga kesehatan lainnya. ntuk itu Panduan Praktik Klinis PPK! se)ara "eriodik "erlu dilakukan re$isi, biasanya setia" 2 tahun. Idealnya meski"un tidak ada "erbaikan, "eninjauan teta" dilakukan setia" 2 tahun. #asukan untuk re$isi di"eroleh dari Panduan Nasional Praktik Kedokteran PNPK!, Panduan (suhan Ke&armasian P(K&! yang baru bila ada!, "ustaka mutakhir, serta "emantauan rutin a"akah Panduan Praktik Klinis PPK! selama ini da"at dan sudah dikerjakan dengan baik. Proses &ormal audit klinis da"at meru"akan sumber yang berharga untuk re$isi Panduan Praktik Klinis PPK!, Panduan (suhan Ke"era+atan P(K!, Panduan (suhan =i@i P(=!, dan Panduan (suhan Ke&armasian P(K&! namun bila audit klinis belum dilaksanakan, "emantauan rutin meru"akan sumber yang "enting "ula. ntuk menghemat anggaran, di rumah8rumah sakit yang sudah mem"unyai intranet, Panduan Praktik Klinis PPK!, Panduan (suhan Ke"era+atan P(K!, Panduan (suhan =i@i P(=!, dan Panduan (suhan Ke&armasian P(K&! dan "anduan lain da"at di8u"load yang da"at diakses setia" saat oleh "ara dokter dan "ro&esional lainnya, dan bila "erlu di)etak.
24
BAB III RUAN7 LIN7KUP
1.
Alur klinis *linic"l P"t+,"-/
Clinical Pathway alur klinis! memiliki banyak sinonim, di antaranya cae pathway% cae map% integated cae pathways% multidisciplinay pathways o# cae% pathways o# cae% collaboative cae pathways. Clinical Pathway dibuat untuk memberikan rin)ian a"a yang harus dilakukan "ada kondisi klinis tertentu. Clinical Pathway memberikan ren)ana tata laksana hari demi hari dengan standar "elayanan yang diangga" sesuai. Pelayanan dalam Clinical Pathway bersi&at multidisi"lin sehingga semua "ihak yang terlibat dalam "elayanan dokter?dokter gigi, "era+at, &isiotera"is, nutrisionis?dietisien, ("oteker, dll da"at menggunakan &ormat yang sama. Kelebihan &ormat ini adalah "erkembangan "asien da"at dimonitor setia" hari, baik inter$ensi mau"un out)ome8nya. 6leh karena itu maka Clinical Pathway "aling layak dibuat untuk "enyakit atau kondisi klinis yang memerlukan "endekatan multidisi"lin, dan "erjalanan klinisnya da"at di"rediksi "ada setidaknya 30 kasus!. %ila dalam "erjalanan klinis ditemukan hal8hal yang menyim"ang, ini harus di)atat sebagai $arian yang harus dinilai lebih lanjut. Perjalanan klinis dan out)ome "enyakit yang dibuat dalam Clinical Pathway da"at tidak sesuai dengan hara"an karena'
memang si&at "enyakit "ada indi$idu tertentu,
tera"i tidak diberikan sesuai dengan ketentuan,
"asien tidak mentoleransi obat, atau terda"at ko8morbiditas.
("a"un yang terjadi harus dilakukan e$aluasi dan dokter memberikan inter$ensi sesuai dengan keadaan "asien. Pada umumnya di rumah sakit umum hanya 0 "asien dira+at dengan Clinical Pathway. Selebihnya "asien dira+at dengan "rosedur biasa usual cae!. Clinical Pathway hanya e&ekti& dan e&isien a"abila dilaksanakan untuk "enyakit atau kondisi kesehatan yang "erjalanannya "redi)table, khususnya bila memerlukan "era+atan multidisi"lin. %ebera"a "ertanyaan yang da"at mun)ul'
2/
a4
Apaka" *linic"l P"t+,"- perlu dibua% un%uk semua pen.aki%
Ja+abnya telah dijelaskan di atas, tidak. Clinical Pathway hanya untuk "enyakit yang "erjalanan klinisnya "redi)table dan memerlukan "enanganan multidisi"lin. b4
Apaka" *linic"l P"t+,"- dibua% un%uk perin@ian bia.a peraa%an
9idak. Panduan Praktik Klinis PPK! dan semua "erangkatnya, termasuk Clinical Pathway, harus "atient oriented, bukan *= length o# stay oiented ,
(diagnosiselated goup)oiented%
atau %PJS oiented . %ah+a setelah Clinical
dibuat digunakan untuk ke"erluan "enghitungan "embiayaan tentu hal
Pathway tersebut
sah8sah saja. ).
Dapa%ka" pen.aki% lain dibua% *linic"l P"t+,"- sesuai dengan kondisi lokal
Ide "embuatan Clinical Pathway adalah membuat standarisasi "emeriksaan dan tata laksana "asien yang memililiki "ola tertentu. %ila "erjalanan klinis suatu "enyakit sangat ber$ariasi, misalnya diare atau se"sis, tentu sulit untuk membuat standar "emeriksaan dan tindakan yang di"erlukan hari demi hari. Clinical Pathway juga tidak e&ekti& bila terda"at ko8morbiditas. Namun demikian tidak tertutu" kemungkinan untuk membuat Clinical Pathway bagi "enyakit a"a "un, dengan )atatan'
diteta"kan kriteria inklusi dan eksklusi yang jelas, bila "asien sudah dira+at dengan Clinical Pathway namun ternyata mengalami kom"likasi atau terda"at ko8morbiditas, maka "asien tersebut harus dikeluarkan dari Clinical Pathway dan dira+at dengan "era+atan biasa.
Ke"utusan untuk membuat Clinical Pathway "ada kasus8kasus se"erti ini dilakukan atas kese"akatan sta& medis dengan mem"ertimbangkan e&ekti$itas, sumber daya, dan +aktu yang di"erlukan. 3orma% *linic"l P"t+,"-
Clinical Pathway adalah dokumen tertulis. 9erda"at "elbagai jenis &ormat Clinical Pathway yang tergantung "ada jenis "enyakit atau masalah serta kese"akatan "ara "ro&esional. Namun "ada umumnya &ormat Clinical Pathway beru"a tabel yang kolomnya meru"akan +aktu hari, jam!, sedangkan barisnya meru"akan obser$asi? "emeriksaan?tindakan?inter$ensi yang di"erlukan. ormat Clinical Pathway da"at amat
2
rumit dan rin)i misalnya "emberian obat setia" jam dengan dosis tertentu- bila ini melibatkan banyak obat maka menjadi amat rumit!. Sebagian a"a yang harus diisi da"at meru"akan checklist , namun teta" harus diberikan ruang untuk menuliskan hal8hal yang "erlu di)atat. uang yang tersedia untuk men)atat hal8hal yang di"erlukan juga da"at amat terbatas, lebih8lebih &ormat yang sama diisi oleh semua "ro&esi yang terlibat dalam "era+atan, karena si&at multidisi"lin Clinical Pathway. Pro&esi yang terlibat berkontribusi memberikan asuhan yaitu asuhan medik, asuhan ke"era+atan, asuhan gi@i serta asuhan ke&armasian. Isi &ormat Clinical Pathway, sebagai berikut' I4 udul Clini@al Pa%"a. II4 Iden%i%as Pasien
1. Nama Pasien 2. Jenis Kelamin . 9anggal Dahir 4. No. ekam #edik /. *iagnosa #asuk, 9anggal #asuk H Jam #asuk umah Sakit . Penyakit tama 3. Penyakit Penyerta . Kom"likasi 5. 9indakan 10. %erat %adan 11. 9inggi %adan 12. 9anggal H Jam Keluar umah Sakit 1. Dama a+at 14. en)ana a+at 1/. uang a+at?Kelas 1. ujukan
23
III4 Isi *linic"l P"t+,"- A4 Baris
1. (sesmen a+al a. (sesmen (+al #edis b. (sesmen (+al Ke"era+atan 2. Daboratorium . adiologi?imaging 4. Konsultasi /. (sesmen Danjutan a. (sesmen #edis b. (sesmen Ke"era+atan ). (sesmen =i@i d. (sesmen armasi . *iagnosis a. *iagnosis #edis b. *iagnosis Ke"era+atan ). *iagnosis =i@i /. ischage Planning . :dukasi 9erintegrasi a. :dukasi?In&ormasi #edis b. :dukasi =i@i ). :dukasi Ke"era+atan d. :dukasi armasi e. Pengisian ormulir In&ormasi dan :dukasi 9erintegrasi
5. 9era"i?#edikamentosa a. Injeksi b. 7airan In&us ). 6bat 6ral d. 6bat anestesi. 10. 9ata Daksana?Inter$ensi a. 9ata Daksana?Inter$ensi #edis b. 9ata Daksana?Inter$ensi Ke"era+atan ). 9ata Daksana?Inter$ensi =i@i d. 9ata Daksana?Inter$ensi armasi
2
11. #onitoring dan :$aluasi a. *okter *PJP b. Ke"era+atan ). =i@i d. armasi 12. #obilisasi?ehabilitasi a. #edis b. Ke"era+atan ). isiotera"i 1. 6ut)ome?
1. Gariant B4 Kolom
1. Kegiatan 2. raian Kegiatan .
Penanggung aab
1. *okter Penanggung Ja+ab Pelayanan 2. Pera+at Penanggung Ja+ab . Pelaksana Geri$ikasi 64 Ke%erangan<
(rsir kotak
' ;ajib dilaksanakan,
(rsir lurus
' %oleh dilakukan?%oleh tidak dilakukan
(0)
' Checklist
25
CLINICAL PATHWAY Rumah Sakit Kelas B & C No. RM:
Nama Pasien Jenis Kelamin Tanggal Lahir Diagnosa Masuk RS
BB TB Tgl.Masuk Tgl.Keluar Kode ICD: Lama ra#a! Kode ICD: Ren$ana Ra#a! Kode ICD: R.Ra#a!&Klas Kode ICD: Rujukan Kode ICD: )*+.,
Penaki! "!ama Penaki! Pener!a Kom%likasi Tindakan Die!ar Counseling and Sur(eillan$e
Kg Cm jam jam hari
/
'a&Tidak
HARI PENYAKIT " KEIATAN
!RAIAN KEIATAN
#
$ %
&
'
( KETERANAN
HARI RAWAT
"
#
$ %
&
'
(
1. ASESMEN AWAL ASESMEN AWAL MEDIS ASESMEN AWAL KEPERAWATAN 2. LABORATORIUM Varian 3. RADIOLOGI/ IMAGING 4. KONSULTASI 5. ASESMEN LANJUTAN a. ASESMEN MEDIS . ASESMEN KEPERAWATAN !. ASESMEN GI"I #. ASESMEN $ARMASI %. DIAGNOSIS a. DIAGNOSIS MEDIS
0
. DIAGNOSIS KEPERAWATA N !. DIAGNOSIS GI"I &. DIS'(ARGE PLANNING
). EDUKASI TERINTEGRASI
a.
EDUKASI/ IN$ORMASI MEDIS
. EDUKASI * KONSELING GI"I
!.
EDUKASI KEPERAWATA N
#. EDUKASI $ARMASI PENGISIAN $OR+MULIR IN$ORMASI DAN EDUKASI TERINTEGRASI ,. TERAPI MEDIKA MENTOSA a. 'AIRAN IN$US . OBAT ORAL 1-.TATALAKSANA/INTERVENSI TLI a. TLI MEDIS . TLI KEPERAWATAN !. TLI GI"I #. TLI $ARMASI 11. MONITORING * EVALUASI M0ni0r Pranan Pa6in
a. DOKTER DPJP . KEPERAWATAN
1
M0ni0rin a678an aan M0ni0rin Anr080ri
!. GI"I
M0ni0rin Bi0iia M0ni0rin $i6i/9ini6 rai i:i M0ni0rin Inra6i Oa
#. $ARMASI
M0ni0rin E; Sa8in Oa Pana7an Tra8i Oa 12. MOBILISASI/ RE(ABILITASI a. MEDIS . KEPERAWATAN !. $ISIOTERAPI 13. OUT'OME/(ASIL a. MEDIS
. KEPERAWATAN !. GI"I #. $ARMASI U7
14. KRITERIA PULANG
K<7676
15. REN'ANA PULANG/ EDUKASI PELA=ANAN LANJUTAN VARIAN
>>>>>>>>>>>>? >>>>>>>>>>>>>? >>>>>> D0r Pnan7n Ja@a P9aanan
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Pra@a Pnan7n Ja@a
>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Kranan C √
=an
2
P9a6ana Vriia6i
>>>>>>>>>>>>>>
Cara pengisian *linic"l P"t+,"- <
1. umah Sakit membuat Clinical Pathway sesuai dengan kebutuhan dan kondisi setem"at 2. Clinical Pathway berlaku "ada saat ditegakkan diagnosa . 7atatan yang ada didalam ekam #edis dimasukkan "ada &ormulir Clinical Pathway dengan )ara di )he)klist L! 4. 7atatan yang didalam ekam #edis teta"i tidak terda"at didalam &ormat &ormulir Clinical Pathway di)atat didalam $arian /. >ang mengisi Clinical Pathway adalah Pelaksana Geri$ikasi . Pelaksana Geri$ikasi adalah "etugas yang diangkat bisa Case 1anage atau Ke"ala uangan 3. ("abila "asien "ulang Clinical Pathway diberikan ke"ada Komite #edis?Komite #utu umah Sakit . ormat dalam Clinical Pathway "ada kolom kegiatan ' (. Judul Clinical Pathway Sudah %aku %. Identitas Pasien Sudah %aku 7. Isi Clinical Pathway 1! Kegiatan Sudah %aku 2! raian Kegiatan' disesuaikan dengan PPK, P(K, P(=, P(K& serta ti"e dan kondisi umah Sakit !
Algori%me
(lgoritme meru"akan &ormat tertulis beru"a #lowchat dari "ohon "engambilan ke"utusan. *engan &ormat ini da"at dilihat se)ara )e"at a"a yang harus dilakukan "ada situasi tertentu. (lgoritme meru"akan "anduan yang e&ekti& dalam bebera"a keadaan klinis tertentu misalnya di ruang gaa% darura% atau Ins%alasi 7aa% %ila sta& dihada"kan "ada situasi yang darurat, dengan menggunakan algoritme ia da"at melakukan tindakan yang )e"at untuk memberikan "ertolongan. Darura%4
C/N!/H 3/R(A! AL7/RI!(E PENAN7ANAN CEDERA KEPALA
CEDERA KEPALA
!IDAK ,ADAR
,ADAR
(namnesa'
i+ayat tidak sadar M 1/B
Kesadaran menurun Pu"il (niso)or
(mnesia etrograd !
Jejas ! di ke"ala
#untah !
*e&isit neurologis
e&lek isiologis 8! e&lek Patologis !
3/!/ KEPALA
raktur 8!
raktur !
C! ,CAN CI!/
Kelainan 8!
Kelainan !
/bser;asi
Beda" ,.ara8
NEUR/L/7I
BEDAH ,ARA3
)4 Pro%okol
Protokol meru"akan "anduan tata laksana untuk kondisi atau situasi tertentu yang )uku" kom"leks. #isalnya dalam Panduan Praktik Klinis PPK! disebutkan bila "asien mengalami atau teran)am mengalami gagal na"as dengan kriteria tertentu "erlu dilakukan "emasangan $entilasi mekanik. ntuk ini di"erlukan "anduan beru"a "rotokol, bagaimana melakukan "emasangan $entilasi mekanik, dari "emasangan endotra)heal tube, mengatur konsentrasi oksigen, ke)e"atan "erna"asan, bagaimana "emantauannya, a"a yang harus di"erhatikan, "emeriksaan berkala a"a yang harus dilakukan, dan seterusnya. *alam "rotokol harus termasuk sia"a yang da"at melaksanakan, kom"likasi yang mungkin timbul dan )ara "en)egahan atau mengatasinya, ka"an suatu inter$ensi harus dihentikan, dan seterusnya.
4
$4
Prosedur
Prosedur meru"akan uraian langkah8demi8langkah untuk melaksanakan tugas teknis tertentu. Prosedur da"at dilakukan oleh "era+at misalnya )ara memotong dan mengikat tali"usat bayi baru lahir, mera+at luka, suctioning , "emasangan "i"a nasogastrik!, atau oleh dokter misalnya "ungsi lumbal atau bio"si sumsum tulang!. %.
0t"nding orders
&tanding odes adalah suatu kegiatan kolaborasi yang terdiri dari tindakan delegasi atau mandat dokter ke"ada "era+at yang telah diatur dalam ndang8ndang Ke"era+atan. &tanding odes da"at diberikan oleh dokter "ada "asien tertentu, atau se)ara umum dengan "ersetujuan Komite #edis. 7ontoh' "era+atan "as)a bedah tertentu, "emberian anti"iretik untuk demam, "emberian anti kejang "er rektal untuk "asien kejang, de&ibrilasi untuk aritmia tertentu. 7ontoh lain yaitu order "emberian diet.
/
BAB I6 !A!A LAK,ANA
Discl"imer 0Pen.angkalan =ean%i1
Sejalan dengan uraian dalam bab terdahulu, dalam setia" dokumen tertulis Panduan Praktik Klinis PPK! serta "erangkat im"lementasinya mutlak harus dituliskan disclaime +e+anti, "enyangkalan!.
Panduan Praktik Klinis PPK! dibuat untuk aveage patients
Panduan Praktik Klinis PPK! dibuat untuk "enyakit?kondisi "atologis tunggal
eaksi indi$idual terhada" "rosedur diagnosis dan tera"i ber$ariasi
Panduan Praktik Klinis PPK! diangga" $alid "ada saat di)etak
Praktik kedokteran modern, asuhan ke"era+atan, asuhan gi@i, dan asuhan ke&armasian harus lebih mengakomodasi "re&erensi "asien dan keluarganya *is)laimer harus di)antumkan di bagian de"an setia" buku Panduan Praktik Klinis PPK!. *i luar negeri seringkali dis)laimer men)aku" banyak hal lain yang rin)i, misalnya "ernyataan'
Panduan Praktik Klinis PPK! berisi "anduan "raktis, tidak berisi uraian lengka" tentang "enyakit?kondisi
Panduan Praktik Klinis PPK! bukan meru"akan hal terbaik untuk semua "asien
Panduan Praktik Klinis PPK! bukan meru"akan standad o# medical cae
Penyusun tidak menjamin akurasi in&ormasi yang ada dalam Panduan Praktik Klinis PPK! Penyusun tidak bertanggung ja+ab terhada" hasil a"a "un akibat "enggunaan Panduan Praktik Klinis PPK! %ila dokter ragu disarankan melakukan konsultasi
L/7/ R,
PANDUAN PRAK!IK KLINI, 0PPK1 HERNIA IN7UINALI,
'4 Penger%ian 0De8inisi1
Penonjolan isi "erut dari rongga yang normal melalui anulus inguinalis internus yang terletak disebelah lateral $asa e"igastrika in&erior, menyusuri kanalis inguinalis dan keluar ke rongga "erut melalui anulus inguinalis eksternus.
24 Anamnesis
a. (danya "enonjolan diselangkangan atau kemaluan sering dikatakan turun bero?burut?kelingsir b. %enjolan bisa menge)il atau menghilang "ada +aktu tidur dan da"at timbul kembali jika menangis, mengejan, mengangkat beban berat atau bila "osisi berdiri ). %ila terjadi kom"likasi tidak ditemukan nyeri.
)4 Pemeriksaan 3isik
a. Pemeriksaan &isik abdomen dan inguinalis, terlihat adanya benjolan di area inguinalis?kemaluan?skrotum. b. Jika tidak ditemukan "ada keadaan berdiri "asien diminta mengejan maka akan tam"ak benjolan dan bila sudah tam"ak di"eriksa a"akah benjolan da"at dimasukan kembali ). Pada auskultasi benjolan da"at didengarkan bunyi usus d. Pada "al"asi kadang mun)ul nyeri tekan
$4 Kri%eria Diagnosis &4 Diagnosis Ker5a
94 Diagnosis Banding
(danya benjolan di area inguinal atau kemaluan
:4 Pemeriksaan Penun5ang
S= Skrotal dan Inguinal
*4 !a%alaksana
Pembedahan
.
a. :dukasi Kom"likasi
Edukasi os2it"l e"lt+ Promotion/
'#4 Prognosis ''4 !ingka% E;idens
(d $itam ' %onam (d sanationam ' %onam (d &ungsionam ' %onam II
82
'24 !ingka% Rekomendasi
%
')4 Penelaa" Kri%is
1. S# %edah mum 2. S# %edah *igesti&
'$4 Indika%or (edis
'&4 Kepus%akaan
0 "asien yang dira+at dengan
83
L/7/ PANDUAN A,UHAN KE3AR(A,IAN 0PAK81
R,
PEN7KAIAN !ERKAI! PER(A,ALAHAN /BA! 0 DRUG RELATED PROBLEM 1 HERNIA IN7UINALI, '4 Penger%ian 0 De8inisi1
24 Asesmen Ke8armasian
)4 Iden%i8ikasi DRP 0 Drug Rel"ted Pro#lem1
$. In%er;ensi 3armasi
&4 (oni%oring F E;aluasi
94 Edukasi F In8ormasi
1. #engum"ulkan data dan in&ormasi s"esi&ik terkait "engobatan "asien 2. #enentukan "roblem &armakotera"i "asien . #enentukan kebutuhan dan tujuan &armakotera"i "asien 4. #endesain regimen "engobatan "asien 1. 6bat8obat yang harus dihentikan sebelum o"erasi (s"irin, anti "latelet, antikoagulan, NS(I*, (7:I, (%! 2. Pemilihan antibiotik "ro&ilaksis yang kurang te"at . Kegagalan tera"i in&eksi luka o"erasi ID6! 4. Pemilihan anti emeti), analgesik /. Potensi interaksi obat . *osis obat 3. Potensi :&ek sam"ing obat 1. ekomendasi obat8obat yang dihentikan sebelum o"erasi 2. ekomendasi "emilihan antibiotik "ro&ilaksis . Pemantauan tera"i obat 4. #onitoring e&ek sam"ing obat /. ekomendasi alternati& tera"i jika ada interaksi obat 1. 99G ' 9em"eratur, nadi, %P untuk menilai e&ekti& ID6 2. KK ' in&lamasi "ada daerah insisi, nyeri, mual . Dab ' leukosit 1.
:4 Penelaa" Kri%is
("oteker Klinik
*4 Indika%or
1. :&ekti&itas tera"i ID6 2. Nyeri teratasi . #ual muntah teratasi
84
4 Kepus%akaan
1. ;idyati, *r. #. 7lin. Pharm, ("t Praktek armasi Klinik okus Pada Phamaceutical Cae, %rilian Internasional. 2014 2. Kemenkes, Standar Pelayanan armasi No./. Kemenkes I.201/ th . *i"iro, Pharma)othera"y
/
CLINICAL PATHWAY HERNIA IN!INALIS Rumah Sakit Kelas B & C No. RM:
Nama Pasien Jenis Kelamin Tanggal Lahir Diagnosa Masuk RS
BB TB Tgl.Masuk Tgl.Keluar Kode ICD: Lama ra#a! Kode ICD: Ren$ana Ra#a! Kode ICD: R.Ra#a!&Klas Kode ICD: Rujukan Kode ICD: )*+.,
Penaki! "!ama Penaki! Pener!a Kom%likasi Tindakan Die!ar Counseling and Sur(eillan$e
Kg Cm jam jam hari
/
'a&Tidak
HARI PENYAKIT
KEIATAN
"
!RAIAN KEIATAN
#
$ %
&
'
(
KETERANAN
HARI RAWAT
"
#
$ %
&
'
(
1. ASESMEN AWAL a. ASESMEN AWAL MEDIS
. ASESMEN AWAL KEPERAWATAN
2. LABORATORIUM
3. RADIOLOGI/ IMAGING
D0r IGD
Pa6in a67 ia IGD
D0r S86ia9i6 Pra@a PrirC K0n#i6i 77? ina 6a#aran? an#a+an#a ia9? ri@aa a9ri? 6rinin i:i? nri? 6a76 ;7n6i0na9C ar9 in#? ri6i0 a7 ri6i0 #!7i76? 77
Pa6in a67 ia RJ Di9an7an #nan a66n i0+86i0+ 606ia9? 68iri7a9 #an 7#aa
Ma6a 87an G79a #ara< 6@a7 E9r09i ;7n6i ina9 7r7/!rainin T(ORAF AP
EKG 4. KONSULTASI D0r An66i 5. ASESMEN LANJUTAN D0r DPJP a. ASESMEN MEDIS D0r n0n DPJP/#r. R7anan . ASESMEN Pra@a Pnan7n Ja@a KEPERAWATAN
U6ia 4- a<7n
Vi6i
86
!. ASESMEN GI"I
#. ASESMEN $ARMASI %. DIAGNOSIS a. DIAGNOSIS MEDIS
Tnaa Gi:i N7ri6i0ni6/Dii6in
Li
T9aa< R68 R0n6i9ia6i Oa
(rnia In7ina9i6 a. K0# --132C Nri A7
. DIAGNOSIS
KEPERAWATAN
!. DIAGNOSIS GI"I
. K0# --133C Nri Kr0ni6 !. K0# --14%C An6ia6 #. K0# ---44C Kr76aan Inria6 Jarinan Pr#i6i 6708ia9 a678an nri raian rn!ana in#aan #a 08ra6i #ian#ai #nan a678an nri 9i< rn#a< #ari 77
Ma6a9a< 8ra@aan an #i78ai 6ia8
In;0ra6i nan aiia6 an #a8a #i9a7an 667ai #nan ina 0n#i6i 8a6in
&. DIS'(ARGE PLANNING
Tra8i an #irian 9i87i 7naan 0a? #06i6 #an ; 6a8in Mn9a6an a9a a7
Pr0ra 8n#i#ian 8a6in #an 97ara
Di an #a8a #i0n676i 69aa 879i
Pn9a6an Dian06i6 a. EDUKASI/ IN$ORMASI MEDIS . EDUKASI * KONSELING GI"I
Rn!ana ra8i In;0r# '0n6n Di 8ra #an 8a6!a #a<. Di !air? 6arin? 97na? ia6a ra
87
E#7a6i i:i #i9a7an 6aa a@a9 a67 8a#a
!. EDUKASI KEPERAWATAN
#. EDUKASI $ARMASI PENGISIAN $ORMULIR IN$ORMASI DAN EDUKASI TERINTEGRASI
Tan#a+an#a in;6i
K0n69in Oa
Pni6ian ;0r79ir in;0ra6i #an #7a6i rinra6i 09< 8a6in #an aa7 97ara Mninaan 8a7
Lar E#7a6i Trinra6i
DTT K97ara/Pa6in
Di 69aa 8ra@aan 3&, E#7a6i 8r6ia8an 08ra6i In;0ra6i Oa
,. TERAPIMEDIKA MENTOSA a. INJEKSI . 'AIRAN IN$US
';ria0n 1 r IV/24 a K0r09a i# On#an!r0n i# RL? Na!9? Dr06 5 H Varian
';a#r06i9 5-- 3 1 a 12 R00ran6ia 1 1 a % !. OBAT ORAL Ranii#in 2 1 a % Para!a09 5-- 3 1 a 1Mi#a:09a? IV C -?1 + -?4 / Ga6 An66i N2O? S0? I60 $97 #. OBAT ANESTESI B78ia!ain -?5 H
Oa P79an Oa P79an Oa P79an Oa 879an Tran7n 8i9i
(rni00i a. K0# NI' 14--C Manan Nri . K0# NI' %-4-C Tra8i R9a6a6i !. K0# NI' 5)2-C R#76i An6i #. K0# NI' 3%%-C Pra@aan L7a . K0# NI' %54-C '0nr09 In;6i
. TLI
KEPERAWATAN
;. K0# NI' 41,-C Pa6anan In;76 . K0# NI' 2314C K09a0ra6i Oa IV <. K0# NI' 3-,C Pr6ia8an O8ra6iC #7a6i? 8r6ia8an ;i6iC an#i? 8nia8an 0ran? na? ani 8aaian? 898a6an 8r
88
Mna!7 8a#a NI'
!. TLI GI"I
Di !air/6arin/97na/ia6a 6!ara ra
#. TLI $ARMASI
R0n#a6i 8a#a DPJP
Bn7 aanan? 77
11. MONITORING * EVALUASI M0ni0r Pranan Pa6in A66n U9an * Ri@ Vri;ia6i a. DOKTER DPJP Rn!ana A67
Mna!7 8a#a NO'
<. M0ni0rin an#a an#a in;6i S67ai #nan a6a9a< i:i #an an#a a9a an aan #i9i
M0ni0rin a678an aan !. GI"I
M0ni0rin Anr080ri M0ni0rin Bi0iia M0ni0rin $i6i/9ini6 rai i:i M0ni0rin Inra6i Oa
#. $ARMASI
Mna!7 8a#a IDNT Inrnai0na9 Dii!6 * N7rii0n Trin090 Mn767n S0;@ar inra6i
M0ni0rin E; Sa8in Oa Di9an7an #nan inrn6i ;ara6i an 667ai
Pana7an Tra8i Oa 12. MOBILISASI/ RE(ABILITASI a. MEDIS . KEPERAWATAN !. $ISIOTERAPI
Ta
Dian7 6aian/an#iri
5
13. OUT'OME/(ASIL Nri #ara< 08ra6i +
a. MEDIS
L7a 08ra6i rin #an r6i<
. KEPERAWATAN
!. GI"I
a. K0# NO' 1%-5C '0nr09 Nri . K0# NO' 21-1C E;;! D6r7!i !. K0# NO' 21-2C L9 Nri #. K0# NO' 1211C 99 an6ia6 . K0# NO' 14-2C An6i S9; '0nr09 ;. K0# NO' 11-2C 8n7
#. $ARMASI
Oa ra6i0na9
14. KRITERIA PULANG
Mna!7 8a#a NO' Di9a7an #a9a 3 6
Sa76 Gi:i r#a6aran anr080ri? i0iia? ;i6i/ 9ini6 Mninaan 7a9ia6
R67 M#i6 #an K8ra@aan
15. REN'ANA PULANG/ EDUKASI PELA=ANAN LANJUTAN
Pn9a6an #irian 667ai #nan a#aan 77 8a6in S7ra 8nanar 0nr09
Pa6in a@a R67 Pra@aan/S7ra R77an/ S7ra K0nr09/(0!ar 6aa 879an.
VARIAN
>>>>>>>>>>>>? >>>>>>>>>>>>>? >>>>>> D0r Pnan7n Ja@a P9aanan
Pra@a Pnan7n Ja@a
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Kranan C
=an
P29a6ana V2riBia6i
>>>>>>>>>>>>>>