Anugrah Putra Dewa Hipertensi
ASUAHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Ny ” B ” DENGAN GANGGUAN SISTEM CARDIOVASKULER “ HIPERTENSI “ DI RUANG PERAWATAN CAMAR RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAKASSAR TGL 04- 06 AGUSTUS 2011
OLEH :
DEWA ANUGRAH NIM : 07.01.061 \
AKADEMI KEPERAWATAN MAPPA OUDANG MAKASSAR 2011
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
ASUAHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Ny ” B ” DENGAN GANGGUAN SISTEM CARDIOVASKULER “ HIPERTENSI “ DI RUANG PERAWATAN CAMAR RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAKASSAR TGL 04- 06 AGUSTUS 2011
KARYA TULIS ILMIAH
Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Akademi Keperawatan Mappa Oudang Makassar Maka ssar
OLEH :
DEWA ANUGRAH NIM : 07.01.061
AKADEMI KEPERAWATAN MAPPA OUDANG MAKASSAR 2011
Blog’s
Anugrah Putra Dewa
Blog’s
Hipertensi
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah ini Berjudul: ASUAHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Ny ” B ” DENGAN GANGGUAN SISTEM CARDIOVASKULER CARDIOVASKULER “ HIPERTENSI H IPERTENSI “ DI RUANG PERAWATAN
CAMAR
RUMAH
SAKIT
BHAYANGKARA
MAKASSAR
TANGGAL 04 - 06 AGUSTUS 2011.
Telah disetujui untuk diujikan dan dipertahankan. Di depan penguji Akademi Keperawatan Mappa Oudang Makassar Pada Hari Kamis, 19 Agustus 2011
Pembimbing
SYAHARUDDIN, SKM, S.Kep, Ns NIDN : 0904047301
Diketahui OlehDirektur Akademi keperawatan Mappa Oudang Makassar
dr. Hj. A. NURHAYATI, DFM, M. Kes AKBP NRP. 59030832
Anugrah Putra Dewa
Blog’s
Hipertensi
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah dengan judul : ” ASUAHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Ny ” B ” DENGAN GANGGUAN SISTEM CARDIOVASKULER “ HIPERTENSI
“
DI
RUANG
PERAWATAN
CAMAR
R UMAH R UMAH
SAKIT
”. Telah diuji dan dipertahankan di hadapan Tim BHAYANGKARA MAKASSAR MAKASSAR”. Penguji pada hari kamis 19 Agustus 2011 di Akper Mappa Oudang Makassar.
Tim Penguji
1. Syaharuddin, SKM, S.Kep Ns
(
)
2. Hamzah Tasa, S.Kep Ns, M.Kes
(
)
3. Hj. Aminah, S. Kep Ns
(
)
Mengetahui, Direktur Akademi Keperawatan Mappa Oudang Makassar
dr. Hj. A. NURHAYATI, DFM, M.Kes AKBP NRP. 59030832
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS PENULIS
Nama
: DEWA ANUGRAH
Tempat/Tgl lahir
: WATANSOPPENG, 27 Januari 1989
Suku/Bangsa
: Bugis/Indonesia
Jenis kelamin
: Laki-laki
Agama
: ISLAM
Alamat
: Jl. Baji Gau No. 182 Makassar 90223
B. RIWAYAT PENDIDIKAN Pendidikan formal
1. Pada Tahun 1994-1995 TK Perwanida 2. Pada Tahun 1995-2001 SD Negeri 166 Laburawung 3. Pada Tahun 2001-2004 SLTP Negeri 2 Watansoppeng 4. Pada Tahun 2004-2007 SMA Negeri 1 Watansoppeng 5. Pada Tahun 2007-2010 Akademi Keperawatan Mappa Oudang Makassar
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala Puji bagi Allah SWT Rabb semesta alam, yang Maha Menciptakan, Menghidupkan dan Mematikan, yang Rahmat-Nya meliputi langit dan bumi, dunia dan akhirat dan kepada-Nyalah semua akan kembali. Shalawat serta salam mudah-mudahan terlimpah kepada Nabiullah Muhammad SAW, yang membawa membawa umat manusia dari alam gelap gelap gulita ke alam yang terang terang benderang. Tak lupa pula penulis mensyukuri segala Rahmat dan Karunia yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
ini
dengan judul ” ASUAHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Ny ” B ” DENGAN GANGGUAN SISTEM CARDIOVASKULER “ HIPERTENSI “ DI RUANG
PERAWATAN
CAMAR
RUMAH
SAKIT
BHAYANGKARA
MAKASSAR”. MAKASSAR”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dalam rangka menyelesaikan pendidikan Diploma III Keperawatan pada Akademi Keperawatan Mappa Oudang Makassar. Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak menghadapi hambatan, tetapi berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Untuk itu perkenankanlah penulis mengucapkan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
1. Bapak dewan pembina AKPER Mappa Oudang Makassar, yang telah menyediakan sarana dan prasarana selama pendidikan di Akper Mappa Oudang Makassar. 2. Ibu dr. Hj. A. Nurhayati, DFM, M. Kes selaku Direktur AKPER Mappa Oudang Makassar yang telah banyak memberikan bimbingan dan ajaran seperti anaknya sendiri kepada penulis selama mengkuti pendidikan di Akper Mappa Oudang Makassar. 3. Kepala RS. Bhayangkara Makassar beserta staf yang telah memberikan izin, membantu menyediakan sarana dan prasarana, meluangkan waktu untuk memperoleh data serta memberikan bimbingan dalam melaksanakan asuhan keperawatan. 4. Bapak Syaharuddin, SKM, S. Kep, Ns selaku pembimbing dan penguji I yang begitu begitu banyak memberikan memberikan sumbangsih sumbangsih pemikiran, saran, nasehat dan dengan penuh kesabaran dan ketelatenan selama proses bimbingan di dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini. 5. Bapak Hamzah Tasa, S. Kep Ns, M. Kes sebagai penguji II yang begitu banyak memberikan masukan dan saran demi demi
kelengkapan kelengkapan Karya Tulis
Ilmiah ini. 6. Ibu Hj. Aminah, S.Kep , Ns sebagai penguji III yang telah memberikan bimbingan dan masukan dalam penyususnan penyususnan karya tulis ilmiah i lmiah ini. 7. Bapak & Ibu Dosen beserta Staf Pengajar Akademi Keperawatan Mappa Oudang Makassar yang telah memberikan kuliah dan bimbigan kepada penulis
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
selama mengikuti pendidikan di Akademi Keperawatan Mappa oudang Makassar. 8. Special buat ayahanda Ramli Mahmud dan ibunda tercinta Nuhera Sinar dan saudara- saudaraku tersayang Dedy Saputra, Dewi Purnama dan Dela Safitri, serta semua keluarga yang tidak sempat dituliskan namanya dalam
lembaran ini terimakasih banyak telah
memberikan do’a, support, kasih
sayang serta dukungan moril yang tak terhitung nilainya sehingga penulis dapat menyelesaikan studinya. 9. Special buat sahabat-sahabatku , Agus junaedi dahlan (Ajudan), Muhaimin (india), Muh. Yusuf(Sufu), Arfiansyah (Ettu), Sumardi (Suma), Masdar (Mas), Agusman (Sagu), Jumain (Jumbo), Ansar (Anshay), syamsuddin (same), Fadil (fade), Faharuddin (Aco), Sofyan (Sofy), A. Ibrahim (Ibeleng), Hasanuddin (Kacang), longa (Ahmad Khair), dan semua teman-
teman yang tidak sempat penulis tuliskan dalam lembaran ini yang sudah mau berbagi suka dan duka bersama penulis, juga memberikan support, dan semangat kepada penulis selama bersama-sama dalam mengikuti pendidikan. 10. Tak lupa juga saya menghanturkan banyak terima kasih kepada Pak dardin, Pak Herman, Bu Asni, Kak Ridho, Kak Indri, Kak Sahar, Kak Ahmad, Kak Hikma, Kak Halim , Astaga hampir lupa juga juga ma Mba Sri dan Mba Erna yang senantiasa merelakan barang jualannya untuk saya habiskan
sebelum dibayar (utang), begitupun dengan bapak Madjid sekeluarga yang senantiasa memberikan dispensasi dengan penunggakan uang kos dan listrik
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
dan suguhan buka puasa yang hampir setiap hari menyelematkan perut keronconganku keronconganku bersama teman-teman. 11. Teman-teman kelompok bedah Jumain, Masdar, Fadil, Nona, Nurmi, Mustaina, Sry, Erni, Terimah kasih atas kerja samanya dan kekompakannya
selama ujian akhir program. 12. Rekan-rekan aktivis BEM periode I yang telah membantu penulis dalam mencapai kedewasaan kedewasaan dalam berfikir. 13. Para adinda ku di AKPER MAPPA OUDANG dan SMK PRATIDINA yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu terimah kasih banyak atas kerjasamanya kerjasamanya dalam penyusunan karya tulis ini Semoga tuhan yang Maha Esa memberikan balasan yang setimpal atas segala bantuan yang diberikan Akhir kata penulis berharap semoga Karya Tulis ini dapat bermanfaat bagi masyarakat umumnya dan tenaga keperawatan khususnya dalam memberikan Asuhan Keperawatan. Akhirnya penulis memohon kepada Allah SWT semoga apa yang telah diperbuat bernilai ibadah disisi-Nya. Makassar,
Agustus 2011
DEWA ANUGRAH
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………….
i
HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………………. PERSETUJUAN……………………………………………...
ii
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………
iii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………..
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP……………………………………………..
vii
DAFTAR ISI……………………………………………………….…….…
viii
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang………………………………………………...
1
B. Tujuan Penulisan……………………………………………... Penulisan……………………………………………...
4
C. Manfaat Penulisan…………………………………………….
5
D. Metodologi……………………………………………………
6
E. Sistematika Penulisan…………………………………………
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Medis…………………………………………..
9
1. Pengertian…………………………………………………
9
2. Klasifikasi Hipertensi……………………………………..
10
3. Anatomi Fisiologi………………………………………....
11
4. Etiologi……………………………………………………
16
5. Insiden…………………………………………………….
18
6. Patofisiologi……………………………………………….
19
7. Manifestasi klinik………………………………………….
21
8. Komplikasi………………………………………………...
22
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
9. Pemeriksaan Diagnostik………………………………….. Diagnostik…………………………………..
22
10. Penatalaksanaan Medis……………………………………
23
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan………………………….
25
1. Pengkajian…………………………………………………
25
2. Dampak KDM…………………………………………….
28
3. Diagnosa Keperawatan……………………………………
29
4. Intervensi Keperawatan…………………………………...
29
BAB III TINJAUAN KASUS A. Biodata………………………………………………………..
37
B. Klasifikasi Data……………………………………………….
49
C. Analisa Data…………………………………………………..
50
D. Diagnosa Keperawatan………………………………………..
53
E. Rencana Keperawatan………………………………………...
54
F. Implementasi…………………………………………………..
60
G. Evaluasi………………………………………………………..
68
BAB IV PEMBAHASAN A. Pengkajian Keperawatan……………………………………...
75
B. Diagnosa Keperawatan………………………………………..
77
C. Perencanaan Keperawatan……………………………………
78
D. Implementasi Keperawatan……………………………………
80
E. Evaluasi Keperawatan…………………………………………
80
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan……………………………………………………
81
B. Saran – Saran – saran………………………………………………….. saran…………………………………………………..
83
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Gambaran masyarakat Indonesia dimasa depan yang ingin di capai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat yang
memiliki kemampuan kemampuan untuk menjangkau menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata. serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah Republik Indonesia. Keperawatan merupakan profesi yang membutuhkan ilmu pengetahuan, keterampilan dan di dukung oleh adanya kemampuan berkomunikasi dalam rangka pelaksanaan penegahan Asuhan Keperawatan, baik di Rumah Sakit, Puskesmas maupun di komunitas. Perawat sebagai pemberi pelayanan dalam rangka membantu klien, dalam rangka proses penyembuhan dan berfokus pada kebutuhan klien secara holistic yang meliputi upaya upaya mengembalikan mengembalikan kesehatan
baik secara secara fisik, psikis,
spiritual, dan sosial. Sebelum melaksanakan Asuhan Keperawatan perawat harus memiliki kemampuan dalam pengkajian, perencanaan, Implementasi dan evaluasi Dalam melaksanakan tugas perawat memiliki banyak peran diantaranya sebagai pendidik, koordinator, pelaksana, supervisor, advokat, fasilitator, dan peneliti. Semua ini dalam rangka untuk meningkatkan kesejahteraan pasien, akan tetapi seiring dengan kemajuan teknologi kebutuhan dasar manusia itu
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
akan diperhadapkan pada dampak positif dan negative. Salah satu dampak negative kemajuan teknologi adalh banyak produk makan yang serba instan yang menggunakan bahan kimia beraneka ragam, hal ini akan mempengaruhi berbagai macam penyakit salah satunya adalah hipertensi. Hipertensi merupakan salah satu faktor resiko r esiko paling berpengaruh sebagai penyebab penyakit jantung (kardiovaskular). Karena itu, tidak heran jika penderita penyakit jantung kini mencapai lebih dari 800 juta orang di seluruh dunia. WHO tahun 2010 menunjukkan, di seluruh dunia, sekitar 972 juta orang atau 26,4% penghuni bumi mengidap hipertensi dengan perbandingan 26,6% pria dan 26,1% wanita. Angka ini kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025. Dari 972 juta pengidap hipertensi, 333 juta berada di negara maju dan 639 sisanya berada di negara sedang berkembang, temasuk Indonesia. Ini membalikkan teori sebelumnya bahwa hipertensi banyak menyerang kalangan ”mapan”. Faktanya,di negara
maju
yang
sarat
kemakmuran justru hipertensi bisa dikendalikan. Di Indonesia, berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2010, angka kasus hipertensi sekitar 76 % penderita penyakit hipertensi. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2009 angka penyakit hipertensi sekitar 2.694 kasus. Berdasarkan data catatan medik RS. Bhayangkara tahun 2009 (Januari – Desember), terdapat 2479 yeng menderita penyakit hipertensi,sedangkan pada tahun 2010 (januari-
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
desember), terdapat 2548 yang menderita penyakit hipertensi dan pada tahun 2011 (Januari - November) terdapat 3119 yang menderita penyakit penyakit hipertensi. Hipertensi sering ditemukan pada usia menengah dan lanjut, dapat pula ditemukan pada orang muda dan anak. Perempuan dua kali lebih banyak daripada laki-laki, tapi perempuan lebih tahan daripada laki-laki tanpa terjadinya kerusakan jantung atau pembuluh darah. Keturunan juga merupakan faktor penting. Angka-angka
prevalensi
hipertensi
di
Indonesia
telah
banyak
dikumpulkan dan menunjukkan adanya peningkatan, hal ini disebabkan tingkat pendidikan, pengetahuan serta jauh dari jangkauan fasilitas kesehatan. Untuk dapat mencegah peningkatan penderita hipertensi tersebut berbagai upaya yang dilaksanakan oleh pemerintah dengan melibatkan semua unsur kesehatan, khusus tindakan keperawatan terhadap penderita hipertensi baik di masyarakat maupun di Rumah Sakit, dilakukan pendekatan askep melalui pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Tahapan proses keperawatan dalam pelaksanaannya saling berkaitan satu dengan yang lainnya sehingga dalam penerapannya diperlukan suatu keterampilan yang mampu mengaplikasikan pola pikir ilmiah ke dalam praktek keperawatan kepada klien di lahan praktek rumah sakit. Dan salah satu masalah yang perlu ditangani secara intensif adalah penyakit cardiovaskuler cardiovaskuler khususnya hipertensi.
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
Kenyataan seperti di atas membutuhkan perhatian yang serius serta tenaga keperawatan yang terampil, setidaknya berupaya dalam hal promotif, dan preventif untuk faktor-faktor pencetus timbulnya Hipertensi. Dengan kasus tersebut di atas penulis mencoba menerapkan asuhan keperawatan klien klien dengan hipertensi pada pada Ruang Kasuari RS Bhayangkara. Bhayangkara. B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum a. Untuk memperoleh pengalaman dan mendapat gambaran nyata tentang Asuhan Keperawatan pada klien hipertensi b. Meningkatkan status kesehatan klien yang mengalami gangguan hipertensi 2. Tujuan Khusus a. Memperoleh gambaran yang nyata dalam pengkajian, analisa dan diagnosa
keperawatan
pada
klien
dengan
gangguan
sistem
kardiovaskuler kardiovaskuler hipertensi b. Memperoleh pengalaman yang nyata dalam menetapkan perencanaan dan implementasi asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem kardiovaskuler kardiovaskuler hipertensi. c. Memperoleh pengalaman yang nyata dalam melakukan evaluasi klien dengan gangguan sistem kardiovaskuler hipertensi. d. Memperoleh pengalaman yang nyata dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem kardiovaskuler hipertensi.
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
e. Mampu melakukan penilaian terhadap kesenjangan yang didapatkan antara konsep teori dengan kasus nyata klien dengan gangguan sistem kardiovaskuler kardiovaskuler hipertensi.
C. Manfaat Penulisan
1. Institusi Pendidikan/Akademik Pendidikan/Akademik Merupakan bahan bacaan ilmiah dan dan sumber informasi informasi bagi rekan – rekan – rekan rekan dan praktis keperawatan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dimasa yang akan dating dan memperkaya khsanah ilmu pengetahuan pada bidang keperawatan 2. Institusi Rumah Sakit Dapat memberikan masukan bagi Rumah Sakit untuk mengambil langkahlangkah kebijaksanaan dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan keperawatan pada umumnya dan penerapan proses keperawatan pada klien dengan gangguan sistem cardiovaskuler: hipertensi. 3. Klien dan Keluarga Meningkatkan pengetahuan klien dan keluarga tentang pengertian, perawatan
dan
pengobatan
penyakit
dengan
Gangguan
Sistem
Cardiovaskuler : hipertensi di Ruang Perawatan Kasuari RS Bhyangkara Makassar Tahun 2011. 4. Tenaga Keperawatan Merupakan bahan referensi dan sumber pengetahuan bagi tenaga keperawatan untuk meningkatan kualitas Asuhan Keperawatan secara komprehensif klien.
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
5. Penulis Dapat menambah pengalaman, pengetahuan, dan wawasan penulis mengenai asuhan asuhan keperawatan dengan gangguan gangguan system cardiovaskuler
D. Metodologi
1. Tempat Ruang Perawatan Kasuari Rumah Sakit Bhayangkara Bhayangkara Makassar 2. Waktu Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 05 – 05 – 07 07 Desember 2011 3. Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara Mengadakan tanya jawab langsung dengan klien, keluarga, perawat, dokter, dan pihak lain yang dapat memberikan data dan informasi yang akurat. b. Observasi Pengamatan
langsung
dengan
mengikuti
perkembangan
selama
pelaksanaan asuhan keperawatan. c. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan dilakukan untuk mendapatkan data yang objektif sesuai dengan kebutuhan pengkajian kasus yang menggunakan teknik inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. d. Studi Dokumentasi Menggunakan catatan-catatan kasus kesehatan atau dokumen dari rumah sakit yang berhubungan dengan status kesehatan klien.
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
E. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan karya tulis penulis membagi dalam lima bab, setiap bab diuraikan dalam sub-sub dengan susunan sebagai berikut : BAB I
: Pendahuluan Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan
BAB II
: Tinjauan Pustaka A. Konsep Dasar Medik Pengertian, anatomi fisiologi, gambaran klinik, patofisiologi, klasifikasi,
pemeriksaan
diagnostik,
penatalaksanaan,
diagnosis. B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Pada bagian ini penulisa membahas tentang pengkajian, penyimpangan KDM, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi. BAB III
: Tinjauan Kasus Pada bab ini dibahas tentang laporan kasus pada satu orang klien yang dirawat di ruang perawatan camar rumah sakit bhayangkara Makassar dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
BAB IV : Dalam bab bab ini penulisa penulisa menguraikan menguraikan tentang tentang kesenjangan kesenjangan yang ditemukan pada teori dan kasus yang dirawat oleh penulis. BAB V
: Kesimpulan dan Saran Di dalam bab ini akan dikemikakan kesimpulan dari karya tulis berdasarkan pembahasan bab – bab – bab bab yang terdahulu.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Medis 1. Pengertian
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persistem dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg (Smeltzer & Bare, 2001). Hipertensi adalah tekanan yang lebih tinggi dari 140/90 mmHg dan diklasifikasikan sesuai derajat keparahannya, mempunyai rentang dari tekanan darah normal, tinggi sampai hipertensi maligna. (Doenges, 1999). Hipertensi adalah tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolic ≥ 90 mmHg ( Mansjoer, 2000 : 518 ) Hipertensi merupakan keadaan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 120 mmHg dan tekanan yang diastolik lebih dari 80 mmHg. Hipertensi sering
menyebabkan
perubahan
pembuluh
darah
yang
dapat
mengakibatkan semakin tingginya tekanan darah. Pengobatan awal pada hipertensi
sangatlah
penting,
Karena
dapat
mencegah
timbulnya
komplikasi pada beberapa organ tubuh seperti jantung, ginjal, dan otak. epidemiologis membuktikan bahwa tingginya tekanan darah berhubungan
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
erat dengan morbiditas dan mortalitas penyakit kardiovaskular (Muttaqin, 2009 : 112 ) Menurut WHO (1978) bahwa hipertensi adalah tekanan darah dengan sistolik > 160 mmHg dan diastolic > 95 mmHg. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara terus – menerus lebih dari suatu periode. Hal ini terjadi bila arteriole – arteriole kontriksi. Kontriksi arteriole membuat darah sulit mengalir dan meningkatkan tekanan melawan dinding arteri. Hipertensi menambah beban kerja jantung dan arteri yang bila berlanjut dapat menimbulkan kerusakan jantung dan pembuluh darah ( Wajan, 2010 : 107 ) 2. Klasifikasi Hipertensi
Klasifikasi hipertensi pada orang dewasa menurut badan kesehatan dunia WHO tahun 1999 adalah sebagai berikut :
Optimal
Tekanan sistolik (mmHg) < 120
Teakanan diastolik ( mmHg ) < 80
Normal
< 130
< 85
Normal – Normal – tinggi tinggi
130 – 130 – 139 139
85 – 85 – 89 89
Tingkat 1 : hipertensi ringan r ingan
140 – 140 – 159 159
90 – 90 – 99 99
Subgroup : batas
140 – 140 – 149 149
90 – 90 – 94 94
Tingkat 2 : hipertensi sedang
160 - 179
100 – 100 – 109 109
Tingkat 3 : hipertensi berat
180 – 180 – 209 209
110 – 110 – 119 119
≥ 140
< 90
Kategori
Hipertensi sistolik isolasi
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
Subgroup : batas Tingkat 4 : hipertensi maligna
140 – 140 – 149 149
< 90
≥ 210
≥ 120
3. Anatomi dan fisiologi
a. Anatomi fisiologi sistem kardiovaskuler. kardiovaskuler. 1. Jantung merupakan organ utama dalam sistem kardiovaskuler. Jantung dibentuk oleh organ-organ muscular, apex dan basis cordis, atrium kanan dan kiri serta ventrikel kanan dan kiri. Ukuran jantung panjangnya kira-kira 12 cm, lebar 8-9 cm seta tebal kirakira 6 cm. Berat jantung sekitar 7-15 ons atau 200 sampai 425 gram dan sedikit lebih besar dari kepalan tangan. Setiap harinya jantung berdetak 100.000 kali dan dalam masa periode itu jantung memompa 2000 galon darah atau setara dengan 7.571 liter . Sistem kardiovaskuler terdiri dari jantung dan pembuluh – pembuluh darah, dan terletak di dalam dada. Organ ini i ni berhubungan dengan :
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
a) Sebelah atas dengan pembuluh – pembuluh darah besar (aorta asenden, arteri pulmonal dan vena kava superior). b) Sebelah bawah dengan diafragma. c) Pada salah satu sisinya, dengan d engan paru-paru. d) Sebelah belakang dengan aorta desenden. Jantung terbungkus oleh kantong yang longgar yang tidak elastis (pericardium) yang terdiri dari dua lapis : lapisan sebelah dalam (pericardium viseral) dan lapisan luar (pericardium parietal). Permukaan diantara dua pericardial pada keadaan normal berisi 10 sampai 20 ml cairan pericardial yang sedikit dan jernih. Cairan pelumas ini membasahi permukaan lapisan dan mengurangi gesekan akibat gerakan memompa jantung. Terdapat 3 lapisan jaringan jantung yaitu epicardium lapisan luar dari jantung, struktur sama seperti pericardium, miocardium lapisan tengah dari jantung, terdiri dari otot – otot berserat, yang bertanggung jawab atas kontraksi jantung. Endocardium lapisan dalam yang terdiri dari lapisan jaringan endotel, melapisi sebelah dalam dari bilik – bilik – bilik dan katup – katup – katup katup jantung. 3. Bilik jantung ada 4 yaitu : a. Atrium dextra dextra yang tipis dindingnya ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan darah dan sebagai penyalur darah dari vena – vena sirkulasi sistemik ke dalam ventrikel kanan dan kemudian
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
ke paru- paru. Darah yang berasal dari pembuluh vena ini masuk ke dalam atrium kanan melalui vena kava superior, inferior dan sinus koronarius. b. Ventrikel dextra Pada kontraksi ventrikel, maka tiap ventrikel harus menghasilkan
kekuatan
yang
cukup
besar
untuk
dapat
menampakkan darah yang diterimanya dari atrium ke sirkulasi pulmonar
ataupun
sirkulasi
sistemik.
Ventrikel
kanan
berbentuk bulan sabit yang unik, guna menghasilkan kontraksi bertekanan rendah, yang cukup untuk mengalirkan darah ke dalam arteri pulmonalis. c. Atrium sinistra Atrium kiri menerima darah yang sudah dioksigenasi dari paru-paru melalui ke empat vena pulmonalis. Antara vena pulmonalis dan atrium kiri tidak ada katup sejati. Karena itu, perubahan tekanan dalam kiri mudah sekali membalik retrograd ke dalam pembuluh darah paru – paru. Atrium kiri berdinding tipis dan bertekanan rendah. d. Ventrikel sinistra Ventrikel kiri harus menghasilkan tekanan yang cukup tinggi untuk mengatasi tahanan sirkulasi sistemik dan mempertahankan mempertahankan aliran darah d arah ke jaringan – jaringan – jaringan jaringan perifer.
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
Ventrikel kiri mempunyai otot – otot – otot otot yang tebal dan bentuknya yang menyerupai lingkaran, mempermudah pembentukan tekanan yang tinggi selama ventrikel berkontraksi. 4. Katup – Katup – katup katup jantung Keempat katup merupakan struktur cuping yang berfungsi untuk mempertahankan aliran darah dari arus darah melalui bilik – bilik – bilik jantung. Katup-katup membuka dan menutup sebagai respon terhadap tekanan dan volume dari dalam bilik – bilik jantung. Katup-katup jantung dapat diklasifikasikan dalam dua jenis. Katup atrioventrikuler (AV) yang memisahkan atrium dan ventrikel, katup semilunaris memisahkan arteri pulmonalis dan aorta. 5. Arteri coronaria Arteri coronaria keluar mulai dari permulaan aorta sebelah kanan dekat katup aorta. Fungsi dari sistem arteri coronaria adalah untuk menyuplai darah kepada miocardium. Terdapat dua arteri coronaria utama yang kiri dan yang kanan. Arteri coronaria kiri mensuplai belahan jantung kiri yang akan terbagi dua menjadi cabang left anterior descending (LAD)/cabang anterior yang menurun, dan the circumflex coronary arteri (RCA)/arteri coronaria kanan mensuplai darah kepada belahan jantung kanan. kanan. 6. Siklus jantung
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
Siklus jantung adalah peristiwa yang terjadi pada jantung berawal dari permulaan sebuah denyut jantung sampai berakhirnya denyut jantung berikutnya. Siklus ini terjadi dalam 2 fase yaitu fase diastole dan sistole. Relaksasi dan pengisian kedua bilik jantung terjadi pada saat diastole sedangkan kontriksi dan pengosongan terjadi pada saat sistole. 7. Curah jantung Curah jantung adalah jumlah darah yang dipompa oleh ventrikel selama satu satuan waktu. Curah jantung pada orang dewasa normal sekitar 5 liter/menit. Namun sangat bervariasi tergantung kebutuhan metabolisme tubuh. Curah jantung sebanding dengan volume sekuncup kali frekuensi jantung. Frekuensi jantung istirahat pada orang dewasa rata – rata 60 sampai 80 denyut/menit dan rata – rata volume sekuncup sekitar 70 ml/denyut. Perubahan frekuensi jantung dapat terjadi akibat kontrol refleks yang dimediasi oleh sistem saraf otonom, meliputi bagian simpatis dan parasimpatis. Impuls parasimpatis yang berjalan ke jantung melalui nervus vagus, dapat memperlambat frekuensi jantung sementara sementara impuls simpatis meningkatkanny meningkatkannya. a. 8. Sirkulasi sistemik Sifat – Sifat – sifat sifat struktural dari setiap bagian sistem sirkulasi darah sistemik menentukan peran fisiologisnya dalam integrasi fungsi
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
kardiovaskuler. Dinding pembuluh darah terdiri dari 3 bagian. Lapisan terluar disebut tunika adventisia, bagian tengah yang berotot disebut tunika media, sedangkan bagian dalam yaitu lapisan endotelnya disebut tunika intima. Sirkulasi sistemik dapat dibagi menjadi lima, dipandang dari sudut anatomi dan fungsi yaitu arteria, arteriola, kapiler, venula dan vena. 9. Sirkulasi pulmonar Pembuluh pulmonar mempunyai dinding – dinding – dinding dinding yang lebih tipis dan sedikit otot polos, karena itu sirkulasi pulmonar lebih mudah teregang dan resistensinya terhadap aliran darah lebih kecil. Besarnya tekanan dalam sirkulasi pulmonar kira – kira seperlima tekanan dalam sirkulasi sistemik. 10. Sirkulasi koroner Efisiensi jantung sebagai pompa tergantung dari nutrisi dan oksigenasi otot jantung. Sirkulasi koroner meliputi seluruh permukaan jantung, membawa oksigen dan nutrisi ke miokardium melalui cabang-cabang intramiokardia yang kecil – kecil. – kecil.
4. Etiologi
Berdasarkan penyebabnya penyebabnya hipertensi terbagi t erbagi menjadi dua golongan a. Hipertensi esensial atau hipertensi primer Merupakan 90% dari seluruh kasus hipertensi adalah hipertensi esensial yang didefinikan sebagai peningkatan tekanan darah yang tidak diketahui penyebabnya (idiopatik). Beberapa factor diduga
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
berkaitan dengan berkembangnya hipertensi esensial seperti berikut ini: 1. Genetik : individu yang mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi, berisiko tinggi untuk mendapatkan mendapatkan penyakit ini. 2. Jenis kelamin dan usia : laki – laki berusia 35 – 50 tahun dan wanita pasca menopause berisiko tinggi untuk mengalami hipertensi 3. Diet : konsumsi diet tinggi garam atau lemak secara langsung berhubungan berhubungan dengan berkembangnya hipertensi 4. Berat badan : obesitas ( > 25 % di atas BB ideal ) dikaitkan dengan berkembangnya berkembangnya hipertensi 5. Gaya hidup : merokok dan konsumsi alcohol dapat meningkatkan tekanan darah, darah, bila gaya hidup hidup menetap. b. Hipertensi sekunder Merupakan
hipertensi
yang
disebabkan
karena
gangguan
pembuluh darah atau organ tubuh tertentu, seperti ginjal, kelenjar adrenal, dan aorta. Penyebab hipertensi sekunder sekitar 5 – 10 % berasal dari penyakit ginjal, dan sekitar 1 – 2 % karena kelainan hormonal atau pemakaian obat obat tertentu ( misalnya pil KB ). ). Penyebab hipertensi sekunder lainnya yaitu : 1. Penyakit ginjal, yang dapat hadir dalam bentuk (a) Stenosis arteri renal (b) Pielonefritis
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
(c) Glomerulonefritis (d) Tumor ginjal (e) Penyakit ginjal polikista ( biasanya penyakit turunan ) (f) Trauma pada ginjal ( luka yang mengenai ginjal ) (g) Terapi penyinaran yang mengenai ginjal 1) Kelainan hormonal, seperti (a) Hiperaldosteronisme (b) Sindrom cushing (c) Feokromositoma 2) Obat – Obat – obatan, obatan, antara lain : (a) Pil KB (b) Kortikosteroid (c) Siklosporin (d) Eritropoietin (e) Kokain (f) Penyalahgunaan alcohol (g) Kayu manis ( dalam jumlah juml ah sangat banyak ) 3) Lain – Lain – lain lain (a) Koarktasi aorta ( penyempitan arteri besar ) (b) Preeklamsia ( kejang )pada kehamilan (c) Porfiria intermiten akut (d) Keracunan timbal akut
5. Patofisiologi
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
Sampai sekarang pengetahuan tentang patofisiologi hipertensi primer terus berkembang karena belum didapat jawaban yang memuaskan yang dapat menerangkan terjadinya peningkatan tekanan darah. Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor yaitu curah jantung dan tahanan perifer. Berbagai faktor yang mempengaruhi curah jantung dan tahanan perifer akan mempengaruhi tekanan darah. Pada tahap awal hipertensi, curah jantung meningkat sedangkan tahanan perifer normal, keadaan ini disebabkan oleh peningkatan aktivitas tonus simpatis pada tahap selanjutnya curah jantung kembali normal sedangkan tahanan perifer meningkat yang disebabkan oleh refleks autoregulasi. Yang dimaksud dengan refleks autoregulasi ialah mekanisme tubuh untuk mempertahankan keadaan hemodinamik yang normal. Oleh karena curah jantung yang meningkat terjadi kontriksi sfingter prekapiler yang mengakibatkan penurunan curah jantung dan peninggian tahanan perifer. Peningkatan tahanan perifer pada hipertensi primer terjadi secara bertahap dalam waktu yang lama sedangkan proses autoregulasi terjadi dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu, diduga terdapat faktor lain selain faktor hemodinamik yang berperan pada hipertensi primer. Secara pasti belum diketahui faktor hormonal atau perubahan anatomi yang terjadi pada pembuluh darah yang terpengaruh pada proses tersebut. kelainan hemodinamik tersebut diikuti pula kelainan struktural pada
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
pembuluh darah dan jantung. Pada pembuluh darah terjadi hipertropi dinding sedangkan pada jantung terjadi penebalan dinding ventrikel. Sistem renin, angiotensin dan aldosteron berperan pada timbulnya hipertensi. Produksi renin dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain stimulasi saraf simpatis. Renin berperan pada proses konversi angiotensin I
menjadi
angiotensin
II
menyebabkan
sekresi
aldosteron
yang
mengakibatkan retensi natrium dan air. Keadaan tersebut berperan pada timbulnya hypertensi. Intoleransi glukosa terjadi bersamaan dengan peningkatan kadar insulin dalam plasma yang disebut sebagai hyperinsulinisme. Keadaan ini menunjukkan adanya gangguan pengambilan glukosa oleh jaringan. Kadar glukosa darah yang tinggi menyebabkan menyebabkan peningkatan produksi insulin oleh sel beta pangkreas sehingga terjadi hiperinsulinisme tersebut. Terdapat beberapa kemungkinan mekanisme yang bekerja dalam pengaturan tekanan darah pada keadaan hiperinsulinisme ini, diantaranya adalah pengaktifan saraf simpatis, peningkatan reabsorpsi natrium oleh tubulus proksimal ginjal. Hubungan antara stres dengan hipertensi diduga melalui saraf simpatis yang dapat meningkatkan tekanan darah secara intermitten. Apabila stres berlangsung lama dapat mengakibatkan peninggian tekanan darah yang menetap.
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
Olah raga lebih banyak dihubungkan dengan pengelolaan hipertensi karena olah raga isotonik dan teratur dapat menurunkan tahanan perifer yang akan menurunkan tekanan darah. Rokok juga dihubungkan dengan hipertensi meskipun mekanisme yang pasti pada manusia belum diketahui.
6. Manifestasi klinik
Peninggian tekanan darah kadang- kadang maerupakan satu- satunya gejala. Bila demikian, gejal baru muncul setelah komplikasi pada ginjal, mata, otak, atau jantung. Gejala lain yang sering ditemukan adalah sakit kepala, epitaksis, suka marah, telinga berdengung, rasa berat di tengkuk, sukar tidur, mata berkunang – berkunang – kunang, kunang, dan pusing.
7. Komplikasi
Berbagai macam komplikasi dapat timbul akibat menderita tekanan darah tinggi dalam jangka waktu yang lama, antara lain : a. Kerusakan pada otak b. Kerusakan pada jantung c. Kerusakan pada ginjal d. Kerusakan pada mata
8. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan laboratorium Dalam pemeriksaan laboratorium rutin yang dilakukan sebelum melakukan terapi bertujuan menentukan adanya kerusakan otak dan
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
faktor resiko klien atau mencari penyebab hipertensi. Biasanya diperiksa urine analisa, darah perifer lengkap, kimia darah (kalsium, natrium, kreatini, gula darah puasa, kolesterol total,dan kolesterol HDL dan EKG). b. Pemeriksaan radiologi Untuk melihat adanya pembesaran jantung pada hipertensi kronis dengan tanda – tanda – tanda tanda bendungan pembuluh darah pada stadium payah jantung hipertensi. hipertensi. c. Pemeriksaan ekokardiografi Ekokardiografi merupakan salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau terjadinya hipertrofi ventrikel. Hemodinamik kardiovaskuler dan tanda – tanda iskemia miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut. d. Pemeriksaan khusus 1) Pielografi intravena Menilai keadaan ginjal dan dilihat fungsi ekskresi ginjal dan ureter serta bentuk dan besarnya ginjal. 2) Arteriografi renal Dilakukan bila ada dugaan stenosis arteri renalis. 3) Pemeriksaan kadar renin plasma Untuk mengevaluasi pasien oleh stenosis arteri renalis juga dipakai untuk menentukan pola pengobatan p engobatan..
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
9. Penatalaksanaan Medis
a. Pengobatan Antihipertensi yang saat ini dipakai dapat dibagi atas : 1) Diuretik Trazit, menghambat natrium di segmen kortikal ascending limb, loop henle dan pada bagian awal tubulus distal. 2) Diuretik furosemid. Diuretik dan aldakton dan triamferen, menghambat ekskresi natrium, sekresi kalium dan hidrogen pada tubulus distal. 3) Golongan penghambat simpatik Menghambat aktivitas simpatis dapat terjadi pada pusat vasomotor otak seperti metildopa dan klonidin atau pada akhir saraf perifer, seperti golongan reserpin dan guanetidin. 4) Beta bloker Menurunkan curah jantung dan efek penekanan sekresi renin yaitu jenis penghambat penghambat reseptor beta 1 dan penghambat reseptor beda 1 dan 2 dan golongan yang larut dalam lemak dan dalam air seperti asebutatol. 5) Vasodilator Bekerja pada pembuluh dengan relaksasi otot polos dan akan mengakibatkan penurunan resistensi vaskuler seperti prasosin dan minoksidil. 6) Penghambat Penghambat enzim konversi angiotensin
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
7) Enzim konversi angiotensin, mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang aktif dan mempunyai efek vasokontriksi pembuluh darah seperti kaptopril dan endapril. 8) Antagonis kalsium Antagonis kalsium menghambat perpindahan kalsium melalui saluran kalsium, menghambat pengeluaran kalsium dari pemecahan pemecahan retikulum sarkoplasma dan pengikat kalsium pada otot polos, pembuluh darah, golongan obat ini menurunkan curah jantung dengan cara menghambat kontraktilitas dengan menggunakan antagonis kalsium seperti : nifedifin, diltiazem dilti azem atau verapamil.
B. Konsep Dasar Keperawatan
Menurut Doenges (1999), pengkajian dasar data klien yang dapat ditemukan pada gangguan sistem kardiovaskuler : 1. Pengkajian a. Aktifitas Gejala : Kelemahan, Kelemahan, letih nafas pendek, gaya hidup monoton. Tanda
: Frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung, jantung, tachypnea.
b. Sirkulasi Gejala : Riwayat hipertensi,
atherosklerosis, atherosklerosis,
penyakit
kongesti/katup dan penyakit serebrovaskuler. serebrovaskuler. Tanda
: Kenaikan tekanan darah.
jantung
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
Nadi: denyutan jelas dari karotis, jugularis, radialis, perbedaan denyut. Denyut apical: titik point of maksimum impuls, mungki bergeser atau sangat kuat. Frekuensi/irama: takikardia, berbagai disritmia. Bunyi jantung: tidak terdengar bunyi jantung I, pada dasar bunyi jantung II dan bunyi jantung III. Murmur stenosis valvular. Distensi vena jugularis/kongesti vena. Desiran vaskuler tidak terdengar di atas karotis, femoralis atau epigastrium (stenosis arteri). Ekstremitas: perubahan warna kulit, suhu dingin, pengisian kapiler mungkin lambat atau tertunda. c. Integritas ego Gejala : Riwayat kepribadian, kepribadian, ansietas, ansietas, depresi, depresi, euphoria, marah kronik, factor stress multiple. Tanda
: Letupan suasana hati, gelisah, gelisah, tangisan yang yang meledak, muka tegang, gerak fisik, pernafasan menghela nafas, penurunan pola bicara.
d. Eliminasi Gejala : Gejala ginjal ginjal saat saat ini atau yang yang lalu lalu (misalnya: (misalnya: infeksi, obstruksi atau riwayat penyakit ginjal masa lalu). e. Makanan dan cairan
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
Gejala : Makanan yang disukai mencakup makanan tinggi garam, lemak, kolesterol serta makanan dengan kandungan tinggi kalori. Tanda
: Berat badan normal atau obesitas. Adanya edema, kongesti vena, distensi vena jugulalaris, glikosuria.
f.
Neurosensori Gejala : Keluhan pening/ pusing, berdenyut, sakit kepala sub occipital. Episode bebas atau kelemahan pada satu sisi tubuh. Gangguan penglihatan dan episode statis staksis. Tanda
: Status mental: perubahan perubahan keterjagaaan, keterjagaaan, orientasi. Pola/isi bicara, afek, proses fikir atau memori. Respon motorik: penurunan kekuatan, genggaman tangan Perubahan retinal optik: sclerosis, penyempitan arteri ringan – ringan – mendatar, mendatar, edema, papiladema, exudat, hemorgi.
g. Nyeri/ketidaknyamanan Gejala : Angina (penyakit arteri koroner/keterlibatan jantung). Nyeri tungkai yang hilang timbul/klaudasi. Sakit kepala oxipital berat. Nyeri abdomen/massa. abdomen/massa.
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
h. Pernafasan (berhubungan (berhubungan dengan efek cardiopulmonal tahap lanjut dari hipertensi menetap/berat). Gejala : Dispnea yang berkaitan dengan aktifitas/kerja tachypnea, ortopnea,
dispnea,
nocturnal
paroxysmal,
batuk
dengan/tanpa dengan/tanpa pembentukan sputum, riwayat merokok. Tanda
: Distress respirasi/penggunaan respirasi/penggunaan otot otot aksesori pernafasan, pernafasan, bunyi nafas tambahan, sianosis.
i.
Keamanan Keluhan/ Gejala
: Gangguan koordinasi/cara berjalan Episode parastesia unilateral transien,
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
1. Dampak KDM
Umur
Jenis Kelamin
Gaya Hidup
Obesitas
Hipertensi
Perubahan Stimulasi baroreceptor dari sinus
Hospitalisasi Koping individu
karotis & arkus aorta
inefektif Kurang info terkait
Peningkatan Saraf simpatis (peningkatan
Kurang Pengetahuan
Stressor psikologis
sinus pelepasan kolekolamin)
Ansietass
Vasokontriksi
Suplay ke o2
Spasme pada arteriol otak
Pengeluaran mediator kimia (bradikinin,
kejaringan berkurang
serotin, histamine, Peningkatan arteri
Penurunan curah
Merangsang vomiting Energy menurun
jantung
prostaglandin)
centre (medulla oblongata) Nosiceptor
Perubahan ATP menjadi ADP
Rangsangan trigessor tiggs
Intoleransi Aktifitas
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Nyeri
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
2. Diagnosa Keperawatan Menurut Doenges (1999), Diagnosa Keperawatan yang muncul pada klien dengan gangguan sistem kardiovaskuler : 1. Resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan vasokontriksi pembuluh darah. 2. Intoleransi
aktivitas
berhubungan
dengan
kelemahan
umum,
ketidakseimbangan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan O2. 3. Gangguan rasa nyaman nyeri : sakit kepela berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler cerebral. 4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi in adekuat, keyakinan budaya, pola hidup monoton. 5. Inefektif koping individu berhubungan dengan mekanisme koping tidak efektif, harapan yang tidak terpenuhi, persepsi tidak realistic. 6. Kurang pengetahuan mengenai kondisi penyakitnya berhubungan dengan kurangnya informasi.
3. Intervensi Keperawatan Perencanaan
keperawatan
adalah
pengembangan
dari
pencatatan
perencanaan perencanaan perawatan untuk memenuhi kebutuhan klien yang telah diketahui. Pada perencanaan perencanaan meliputi tujuan dengan kriteria hasil, intervensi, rasional, implementasi dan evaluasi
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
a. Gangguan rasa nyaman nyeri b/d adanya penekanan massa tumor Tujuan
: Nyeri teratasi.
Kriteria hasil
: Klien mengatakan mengatakan nyeri berkurang atau hilang dan ekspresi wajah tenang
Intervensi 1. Pantau tekanan darah.
Rasional 1. Perbandingan dari
tekanan
memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang keterlibatan/ bidang masalah vaskuler 2. Catat keberadaan, kualitas denyutan 2. Denyutan sentral dan perifer.
karotis,
jugularis,
radialis, dan femoralis mungkin diamati
atau
tekanan
palpasi.
Denyutan pada tungkai mungkin menurun: efek dari vasokontraksi. vasokontraksi. 3. Auskultasi tonus jantung dan bunyi 3. Bunyi jantung IV umum terdengar nafas.
pada
hipertensi
berat
dan
kerusakan fungsi adanya krakels mengi dapat mengindikasi kongesti paru sekunder terhadap atau gagal jantung kronik.
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
4. Amati warna kulit, kelembaban kelembaban suhu, 4. Mungkin dan masa pengisian kapiler.
berkaitan
dengan
vasokontraksi atau mencerminkan dekompensasi
atau
penurunan
curah jantung. 5. Catat edema umum/tertentu.
5. Mengindikasi
gagal
jantung,
kerusakan ginjal atau vaskuler. 6. Beri
lingkungan
nyaman,kurangi lingkungan
dan
tenang, 6. Membantu
aktifitas/keributan batasi
jumlah
pengunjung dan lamannya tinggal. menurunkan relaksasi.
untuk
rangsangan rangsangan simpatis.
menurunkan
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
b. Intoleransi aktifitas b/d kelemahan umum, ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan O2 Tujuan: 1.
Berpartisipasi dalam aktifitas yang diinginkan/diperlukan. diinginkan/diperlukan.
2.
Melaporkan peningkatan dalam toleransi aktifitas yang dapat diukur.
3.
Menunjukkan penurunan dalam tanda-tanda toleransi fisiologis. Intervensi
Rasional
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
1) Kaji
respon
aktifitas
pasien
terhadap
frekuensi
nadi,
1.menyebutkan membantu
parameter dalam
mengkaji
peningkatan tekanan darah yang
respon fisiologis stress terhadap
nyata
aktifitas,
aktifitas dan bila ada merupakan
dyspnea, nyeri dada, keletihan, dan
indicator dari kelebihan kerja
kelemahan, diasporesis, pusing, dan
yang berkaitan dengan tingkat
pingsan.
aktifitas.
selama/sesudah
2) Instruksikan tehnik
2.dapat
mengurangi dan
penggunaan
penghematan energi (menggunakan
energi
membantu
kursi saat mandi, duduk, menyisir
keseimbangan keseimbangan antara suplai antara
rambut atau menyikat gigi, lakukan
suplai dan kebutuhan O 2.
aktifitas dengan perlahan. 3) Berikan dorongan untuk melakukan aktifitas/perawatan jika
dapat
diri
bertahap
ditoleransi.
Berikan
3.kemajuan mencegah
aktifitas
bertahap
penurunan
jantung tiba.
bantuan sesuai kebutuhan.
c. Nyeri (akut), sakit kepala b/d peningkatan tekanan tekanan vaskuler serebral. serebral. Tujuan : 1. Melaporkan nyeri/ketidaknyamanan nyeri/ketidaknyamanan hilang/tidak terkontrol 2. Mengungkapkan metode yang memberikan pengurangan
kerja
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
Intervensi 1) Mempertahankan Mempertahankan tirah baring b aring selama fase
akut.
Rasional 1. meminimalkan stimulasi
atau
menurunkan relaksasi.
2) Berikan kompres dingin pada dahi, pijat
2. menurunkan
tekanan
vaskuler
punggung, dan leher, tenang, redupkan
serebral dan yang memperlambat/
lampu kamar, tehnik relaksasi.
memblok respon simpatis efektif dalam menghilangkan sakit kepala dan komplikasi
3) Hilangnya/minimalkan
aktifitas
3. menyebabkan sakit kepala pada
vasokonstriksi yang dapat menurunkan
adanya tekanan vaskuler serebral
dan
karena
sakit
kepala,
misalnya:
batuk
panjang, mengejan saat BAB, dan lain-
aktifitas
yang
meningkatkan *vaskonotraksi *vaskonotraksi
lain. 4) Bantu pasien dalam ambulasi sesuai 4. pusing dan pengelihatan kabur kebutuhan.
sering berhubungan dengan sakit kepala.
5) Berikan cairan, makanan lunak, perawatan 5. menaikkan kenyamanan kompres mulut yang teratur bila terjadi perdarahan
hidung dapat mengganggu menelan
hidung atau kompres di hidung telah
atau membutuhkan nafas dengan
dilakukan
mulut,
perdarahan.
untuk
menghentikan
menimbulkan
stagnasi
sekresi oral dan mengeringkan mukosa.
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
6) Kolaborasi:Berikan Kolaborasi:Berikan sesuai indikasi :
6. Dapat mengurangi tegangan dan
Analgetik menurunkan/ mengontrol nyeri
ketidaknyaman yang diperbuat oleh
dan menurunkan rangsangan
stress
system saraf simpatis
d. Nutrisi, perubahan, lebih dari kebutuhan tubuh b/d Masukan berlebihan sehubungan sehubungan dengan metabolic, pola hidup monoton, Keyakinan budaya. Tujuan: 1.
Mengidentifikasi hubungan antara hipertensi dan kegemukan. kegemukan.
2.
Menunjukkan perubahan pola makan.
3. Mempertahankan berat badan yang diinginkan dengan pemeliharaan kesehatan optimal. 4.
Melakukan/mempertahankan Melakukan/mempertahankan program olahraga yang tepat.
Intervensi Rasional 2.) Kaji pemahaman pasien tentang 1) kegemukan adalah resiko tambahan
hubungan
langsung
antara
hipertensi dan kegemukan.
pada
hipertensi
karena
kondisi
proporsi antara kapasitas aorta dan peningkatan
curah
berkaitan
dengan
jantung peningkatan
massa tubuh. 3.) bicarakan pentingnya menurunkan 2) kesalahan masukan kalori dan batasi masukan
menunjang
kebiasaan
maksimum terjadinya
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
lemak, garam, gula sesuai indikasi.
atherosklerosis
dan
kegemukan
yang merupakan predisposisi untuk hipertensi dan Komplikasinya 4.) Tetapkan keinginan pasien untuk 3) motivasi penurunan berat badan menurunkan berat badan.
adalah
internal.
berkeinginan berat
Individu
untuk
badan
bila
harus
menurunkan tidak
maka
program sama sekali tidak berhasil.. 5.) Kaji ulang masukan kalori harian 4) membantu dan pilihan diet.
kebutuhan
dalam
menentukan
individu
untuk
penyesuaian/penyuluhan
dan
mengidentifikasi kelemahan
dalam
kekuatan/ program
diet
terakhir. 6.) Instruksikan dan bantu memilih 5) penting makanan
yang
tepat,
hindari
untuk
mencegah
perkembangan perkembangan aterogenesis.
makanan dengan kejenuhan lemak tinggi dan kolesterol. 7.) Kolaboratif Rujuk ke ahli gizi sesuai indikasi.
6) memberikan konseling dan bantuan dengan memenuhi kebutuhan diet individual
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
e. Koping individual, inefektif b/d Krisis situasional/diaturasional, perubahan hidup beragam, relaksasi tidak adekuat, system pendukung tidak adekuat, persepsi tidak realistic. Tujuan: -
Mengidentifikasi kesadaran kemampuan koping/kekuatan pribadi.
- Mengidentifikasi potensial situasi stress dan mengambil langkah untuk menghindari/mengubahnya. -
Mendemonstrasikan Mendemonstrasikan penggunaan keterampilan/metode koping efektif.
1.) Kaji
Intervensi keefektifan strategi
dengan
mengobservasi
koping
Rasional 1. mekanisme adaptif perlu untuk
perilaku,
mengubah
pola
misalnya: kemampuan menyatakan
mengatasi
hipertensi
perasaan dan perhatian, keinginan
mengintegrasikan
berpartisipasi
diharuskan ke dalam kehidupan sehari-
dalam
rencana
pengobatan. 2.) Catat
hidup
seseorang,
kronik, terapi
dan yang
hari.
laporan
gangguan
tidur,
2. manifestasi mekanisme koping
peningkatan
keletihan,
kerusakan
maladaptik
konsentrasi,
peka
rangsang,
indicator
mungkin marah
yang
merupakan ditekan
dan
penurunan toleransi sakit kepala,
diketahui telah menjadi penentu utama
ketidakmampuan untuk mengatasi
tekanan darah diastolic.
atau menyelesaikan masalah. 3.) Bantu pasien untuk mengidentifikasi 3. pengenalan terhadap stressor adalah
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
stressor spesifik dan kemungkinan
langkah pertama dalam mengubah
strategi
respon seseorang terhadap stressor.
untuk
mengatasi
atau
menyelesaikan menyelesaikan masalah. 4.) Libatkan pasien dalam perencanaan perawatan
dan
berikan
dorongan
4. memperbaiki keterampilan koping dan dapat meningkatkan
partisipasi maksimum dalam rencana
kerjasama dalam regimen
pengobatan.
teraupetik.
5.) Dorong pasien untuk mengevaluasi 5. focus perhatian pasien pada realitas prioritas atau tujuan hidup.
situasi
yang
ada
relatif
terhadap
pandangan pasien tentang apa yang diinginkan
f. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar), mengenai kondisi rencana pengobatan b/d Misinterpretasi informasi, keterbatasan kognitif, menyangkal diagnosa. diagnosa. Tujuan: 1.
Menyatakan Menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan regimen pengobatan
2.
Mempertahankan Mempertahankan tekanan darah dalam parameter normal.
3. Mengidentifikasi efek samping obat dan kemungkinan komplikasi yang perlu diperhatikan. Intervensi 1. Kaji kesiapan dan hambatan dalam
belajar, termasuk orang terdekat.
Rasional 1) Mengidentifikasi kemampuan klien
dalam menerima pembelajaran
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
2. Tetapkan tekanan
dan darah
nyatakan normal,
batas jelaskan
tentang hipertensi dan efeknya pada
2) Meningkatkan
pengetahuan
klien
tentang tekanan darah normal dan efek hipertensi
jantung, pembuluh darah, ginjal, dan otak. 3. Hindari mengatakan tekanan darah 3) Tekanan darah normal pada setiap normal
dan
terkontrol
gunakan
dengan
menggambarkan
istilah
baik
tekanan
saat
orang
berbeda
tergantung
pada
banyak faktor.
darah
pasien dalam batas yang diinginkan. dii nginkan. 4. Bantu pasien dalam mengidentifikasi factor-faktor resiko kardiovaskuler 4) Mencegah
meningkatnya
tekanan
yang dapat diubah misalnya obesitas,
darah dengan memperhatikan faktor – faktor –
diet, tinggi lemak jenuh, kolesterol,
faktor resiko.
pola hidup monoton, dan minum alcohol, pola hidup stress. 5. Rekomendasikan untuk menghindari mandi air panas, ruang penguapan, penggunaan
alcohol
yang
berlebihan. 6. Anjurkan pasien untuk berkonsultasi dengan pemberi perawatan obat
5) Dapat menyebabkan tekanan darah berubah – berubah – ubah. ubah.
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
6) Menghindari overdosis obat. BAB III TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN I. BIODATA
A. Identitas Klien 1. Nama
: Ny “ S “
2. Usia
: 59tahun
3. Jenis kelamin
: Perempuan
4. Alamat
: Jl. Andi Tonro No. 61
5. Agama/Keyakinan Agama/Keyakinan
: Islam
6. Suku / Bangsa
: Makassar/ Indonesia
7. Status pernikahan pernikahan : Janda 8.
No MR
: 001630
9. Tanggal Masuk
: 01 Desember 2011
10. Tanggal Pengkajian
: 05 Desember 2011
11. Diagnosa Medik
: Hipertensi
B. Penanggung jawab 1. Nama
: Ny ”H”
2. Usia
: 38 tahun
3. Jenis kelamin
: Perempuan
terjadinya
resiko
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
4. Alamat
: Bonto Cinne, Gowa
5. Pekerjaan
: Wiraswasta
6. Hubungan dengan klien
: Anak Klien
II. KELUHAN UTAMA
a. Keluhan utama
: Klien mengatakn Nyeri pada tengkuk bagian belakang
b. Faktor pencetus
: Aktivitas berat
c. Lamanya keluhan
: 4 hari
d. Timbulnya keluhan
: Stres, kebanyakan kebanyakan pikiran
e. Faktor yang memperberat
: Aktivitas berat
.
III. RIWAYAT KESEHATAN
A. Riwayat Kesehatan Sekarang Sejak dirawat di RS klien mengeluh nyeri kepala disertai tengkuk terasa tegang, pusing, jantung berdebar-debar dan merasa mual. B. Riwayat Kesehatan Masa Lalu Klien mengatakan menderita Hipertensi kurang lebih 15 Tahun yang lalu dan sering keluar masuk karena penyakitnya
Blog’s
Anugrah Putra Dewa
Blog’s
Hipertensi
. C. Riwayat Kesehatan Keluarga Genogram 3 generasi G1
G2
56
G3
60
59
38
Keterangan : : Laki-laki : Perempuan X
: Meninggal
38
36
28
19
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
: Klien ------
: Tinggal serumah
____
: Garis perkawinan
|
: Garis keturunan
?
: Umur tidak diketahui
GI
: Kakek dan nenek klien sudah meninggal dengan penyebab yang tidak diketahui
GII
: Ayah Ayah klien anak pertama dari 2 bersaudara bersaudara dan ayah klien sudah meninggal dengan penyebab yang tidak diketahui, sedangkan ibu klien anak ke 3 dari 5 bersaudara dan ibu klien sudah meninggal dengan penyebab penyebab tidak diketahui.
GIII
: Klien anak ke 3 dari 5 bersaudara, bersaudara, saat saat ini klien sedang sedang di opname di RS. Bhayangkara dengan penyakit hipertensi, klien tinggal bersama suami dan mempunyai 5 orang anak.
IV. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
1. Pola konsep diri a. Gambaran diri Klien mengatakan tidak ada istimewa dengan dirinya, klien terlihat gelisah ingin cepat capat sembuh b. Identitas diri
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
Klien seorang perempuan merupakan Ibu rumah tangga yang saat ini menderita suatu penyakit, namun klien berusaha sembuh dan dapat menjalankan tugasnya kembali. c. Peran diri Klien menyadari tugas dan perannya sebagai ibu rumah tangga, namun sekarang klien tidak dapat melakukan tugas dan perannya tersebut karena sakit.
d. Ideal diri Klien berharap dirinya dapat cepat sembuh dan kembali kerumah dan berkumpul dengan keluarga. e. Harga diri Klien menerima kenyataan yang menimpa dirinya dirin ya dan berusaha berobat agar cepat sembuh dari penyakitnya 2. Pola kongnitif Klien tidak mengetahui penyakitnya 3. Pola koping Klien menerima penyakitnya dengan sabar dan berusaha minum obat obat 4. Pola interaksi Hubungan interaksi klien, dokter, dan perawat berjalan cukup baik
V. RIWAYAT SPIRITUAL
a. Keadaan klien beribadah
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
Klien mengatakan rajin shalat 5 waktu sebelum sakit, tetapi saat klien cuma dapat berzikir b. Dukungan keluarga klien Keluarga sering mendoakan klien agar cepat sembuh dan dapat berkumpul lagi. c. Ritual yang dijalankan klien Shalat 5 waktu
VI. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan umum klien 1. Tanda-tanda distrus : a. Klien tampak lemah b. Ekspresi wajah klien tampak meringis 2. Penampilan klien sesuai dengan usianya. 3. Bicara klien bagus dan jelas
Mood baik
4. Tinggi badan 150 cm dan 5. -
Berat badan sebelum sakit : 63 kg. Berat badan saat sakit
: 59 kg
B. Tanda-tanda Vital Tekanan darah
: 140/90 mmHg
Nadi
: 81 / i
x
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
0
Suhu
: 36 C
Pernapasan Pernapasan
: 20 /i
x
C. Sistem pernapasan pernapasan 1. Hidung
: Hidung simetris kiri dan kanan, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak terdapat secret, polip, epitaksis, dan tidak ada nyeri tekan.
2. Leher
: Tidak ada pembesaran tyroid, arteri karotis berdenyut kuat
3. Dada
: Bentuk dada simetris kiri dan kanan ( normal chest ), pengembangan pengembangan dada mengikuti irama ir ama pernapasan / suara nafas vaskuler dan tidak ada suara nafas tambahan
D. Sistem Cardiovaskuler 1. Konjungtiva tidak anemi 2. Tekanan vena jugularis tidak menonjol 3. Arteri karotis teraba kuat 4. Bunyi jantung I ( lup )
– 5 : terdengar murni dan teratur pada ICS 4 – 5 midklavikula kiri.
Bunyi jantung jantung II ( dup )
: terdengar terdengar murni murni dan teratur pada pada ICS 2 – 3 – 3 parasternalis kanan dan kiri.
E. Sistem Pencernaan Pencernaan 1. Sklera tidak ikterus, bibir kering dan pecah-pecah 2. Mulut
: tidak terdapat stomatitis, tidak ada palato skizis dan kemampuan menelan baik.
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
3. Gaster
: tidak kembung, tidak ada nyeri tekan, gerakan peristaltic usus 4-5 x/m
4. Abdomen
: tidak ada pembesaran hepar, tidak ada nyeri tekan
5. Anus
: tidak lecet dan tidak terdapat hemorrhoid
F. Sistem Indra 1. Mata
: Conjungtiva tidak tampak anemi sclera tidak ikterus, kelopak mata simetris kiri dan kanan, bulu mata dan alis dapat digerakkan.
2. Hidung
: Penciuman baik, tidak ada rasa perih pada hidung, tidak ada mimisan dan tidak ada secret yang menghalangi penciuman.
3. Telinga
: Keadaan daun telinga bersih, tidak ada serumen, dan fungsi pendengaran baik.
G. Sistem Saraf a. Fuingsi Cerebral 1. Status mental orientasi baik, daya ingat baik, perhatian p erhatian dan perhitungan 2. Kesadaran : composmentis GCS 15 ( eyes eyes 4, motorik 5, verbal 6) 3. Ekspresi
: baik
b. Fungsi Cranial 1. Nervus I ( olfaktorius )
: Klien mampu membedakan bau yang ada disekitarnya
2. Nervus II (optikus )
: Klien mampu melihat objekdengan
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
Jelas 3. Nervus III ( oculomatorius oculomatorius ), IV ( trachlear ), dan VI (abducens) (abducens) : Klien mampu menggerakkan bola matanya 4. Nervus V (trigemenus)
: Klien mampu merasakan jika tangannya disentuh
5. Nervus VII ( fasialis )
: Klien mampu tersenyum,
6. Nervus VIII ( acustikus )
: Fungsi pendengaran baik
7. Nervus IX (glosofaringeus)
: Klien mampu membedakan rasa asam, manis, asin, dan pahit
8. Nervus X ( vagus)
: Kemampuan menelan baik
9. Nervus XI (accesorius)
: Klien dapat menggerakkan otot otot pundak
10. Nervus XII (hypoglasus)
: Klien mampu menggerakkan menggerakkan lidahnya.
c. Fungsi sensorik
: Klien mampu marasakan panas, dingin, dan nyeri
d. Fungsi cerebellum : Koordinasi baik, keseimbangan jalan kurang baik e. Refleks
: Bisep trisep (+), patella (-) babinzki (+)
H. Sitem Muskuloskeletal Muskuloskeletal 1. Kepala
: Bentuk mecosphalus, mampu menggerakkan menggerakkan kesegalah arah
2. Vertebra
: Tidak terdapat scoliosis, lerdosis, dan kiposis
3. Lutut
: Lutut tampak bengkak
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
4. Tangan
: Tidak ada pembengkakan
5. Kaki
: Tidak ada pembengkakan, pembengkakan, gerak sesuai kemampuan
I. Sistem Integumen 1. Rambut
: Berwarna hitam sebagian telah beruban, distribusi rambut Merata
2. Kulit
: Warna kulit sawo matang, kulit tampak bersih
3. Kuku
: Warna putih, permukaan kuku datar, pendek dan bersih
J. Sistem Endokrin Tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid, tidak mengalami polipagi, poliuri, o
polidipsi, suhu tubuh 36 C, keringat tidak berlebihan, dan tidak ada riwayat air seni dikelilingi semut. K. Sistem Perkemihan Tidak ada oedema palpebra, produksi urine lancer L. Sistem Reproduksi Putting susu menonjol, areole berwarna coklat tampak M. Sistem Imun Tidak ada riwayat alergi baik ( debu, bulu binatang, cuaca, obat - obatan, dan makanan ) N. Pemeriksaan Lab. -
Glukosa random = 162
70 – 70 – 110 110 mg/dl
-
Ureum
10 – 10 – 50 50 mg/dl
-
Creatinium= 0, 9
= 28
– 12 mg/dl P. 0, 5 – 12
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
-
SGOT
= 28
L. 37 /P. 31 U/L
-
SGOT
= 30
L. 42 /P. 32 U/L
WBC
= 8, 7 x 10^3 /UL
RDW. CV
= 14, 4%
RBC
= 4,13 x 10^6 /UL
RDW. SD
= 45, 6 FL
HGB
= 10,9 g/dl
PLT
= 263 x 10^3 /UL
HCT
= 36, 8 %
MPV
= 8, 5 FL
MCV
= 86, 9 FL
PDW
= 15, 2
MCH
= 26, 3 FL
PCT
= 0, 226%
MCHC
= 30, 4 g/dl
\
VII. AKTIVITAS SEHARI - HARI No
Kondisi
Sebelum Sakit
Saat Sakit
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
1
Nutrisi : a. Selera makan b. Menu dalam sehari c. Frekuensi dalam Sehari
baik
menurun
nasi, lauk pauk
Bubur, lauk pauk
3x sehari
3x sehari ( ½ porsi dihabiskan
d. Makanan yang disukai e. Cara makan 2
-
Makan sendiri
Disuapi
Air putih, the
Infus + air mineral
6-8 gelas sehari
500 ml + 1500 ml
WC
WC
1 x sehari
1 x sehari
Padat
Padat
WC
WC
3x sehari
Sering
Kekuningan
kekuningan
Amonik
Amonik
22.10-05.00
22.00-00.00/sering
Cairan : a. Jenis minuman b. Frekuensi
3
-
Eliminasi : a. BAB - Tempat pembuangan - Frekuensi - Konsistensi b. BAK - Tempat pembuangan - Frekuensi - Warna - Bau
4
Istirahat dan tidur a. Jam tidur
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
terbangun - Jam tidur siang
10.00-05.00
- Jam tidur malam b. Kebiasan sebelum tidur 5
12.00-13.30 ( sering terbangun)
Nonton TV
Nonton TV
1 x sehari
Tidak pernah
2 x seminggu
Tidak pernah
1 x sehari
Tidak pernah
2 x sebulan
Tidak pernah
Persocnal Hygiene a. Mandi b. Cuci rambut c. Menggosok gigi d. Potong kuku
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
DATA FOKUS ( CP. 1A )
Nama Klien
: Ny “S “S”
Nama Mahasiswa: A. Nurhidayat
No. RM
: 001670
NIM
: 08.02.144
Ruang perawatan
: Kasuari
Dx Medik
: Hipertensi
Data Subjektif 1. Klien mengatakan nyeri kepala
Data Objektif 1. Ekspresi wajah tampak meringis
2. Klien mengatakan nyeri pada bagian
2. Skala nyeri sedang (4 - 6)
tengkuk bagian belakang
3. TTV
3. Klien mengatakan merasa pusing dan
TD
: 140/90 mmHg
N
: 81 x/i
4. Klien mengatakan susah tidur
P
: 20 x/i
5. Klien mengatakan sering
S
: 36 C
– debar jantung berdebar berdebar – debar
o
terbangun pada malam hari (23.00-
4. Klien tampak gelisah ( Hb : 10,9 g/dl)
03.00)
5. Conjungtiva tampak anemis
6. Klien mengatakan kurang tahu
6. Klien bertanya - tanya tentang
tentang penyakitnya 7. Klien
mengatakan
memikirkan penyakitnya
penyakitnya cemas
7. Klien tampak lemah 8. Porsi makan tidak dihabiskan hanya ½ porsi 9. Berat badan sebelum sakit : 63 kg. Berat badan saat sakit
: 59 kg
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
ANALISA DATA ( CP. IB )
Nama Klien
: Ny “S “S”
Nama Mahasiswa: A. Nurhidayat
No. RM
: 001670
NIM
: 08.02.144
Ruang perawatan
: Kasuari
Dx Medik
: Hipertensi
NO 1 Ds :
-
Data
Klien mengatakan sakit kepala
-
Penyempitan pembuluh darah
Klien mengatakan merasa tegang pada tengkuk
-
Penyebab Stimulasi simpatis
2
Suplay O dan nutrisi kejaringan menurun
Klien mengatakan merasa pusing dan jantung berdebar berdebar
Pergeseran metabolism aerob menjadi anaerob
debar Do : -
Produksi asam laktat meningkat Ekspresi wajah tampak meringis
-
Skala nyeri sedang (5)
-
TTV
Meningkat rangsangan saraf
Persepsi nyeri dikorteks cerebri
Masalah Nyeri
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
TD : 170/90 mmHg NYERI
N : 80 x/m P : 16 x/m o
S : 36 C 2
Ds :
Otak
- Klien mengatakan mengatakan
Gangguan pola tidur
susah tidur - Klien mengatakan mengatakan sering
terbangun
Resistensi pembuluh darah otak pada
malam hari
Nyeri kepala
Do : - Klien tampak gelisah - Conjungtiva tampak pucat
3
Ds :
Gangguan pola tidur
Hipertensi
- Klien mengatakan kurang tahu tentang penyakitnya Do :
pengetahuan Perubahan informasi tentang penyakitnya
- Klien bertanya - tanya tentang penyakitnya
Kurang
Kurang pengetahuan
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
4
Ds : -
Reaksi antigen
Do :
perubahan
-
Klien tampak lemah
-
Porsi makan tidak
Aktivitas system komplemen
nutrisi kurang
(histamin)
dari kebutuhan
dihabiskan hanya ½ porsi -
Resiko
Peningkatan permeabilitas
BB sebelum sakit : 63kg. BB saat sakit
Kapiler
: 59 kg Perpindahan cairan kelambung
Lambung penuh
Anoreksia/mual
Intake tidak adekuat
Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
DIAGNOSA KEPERAWATAN ( CP. 2 )
Nama Klien
: Ny “ S ”
Nama Mahasiswa : A. Nurhidayat
No. RM
: 01670
NIM
: 08.02.144
Ruang perawatan
: Kasuari
Dx Medik
: Hipertensi
No 1
Diagnosa keperawatan Nyeri
kepala
berhubungan
dengan
Tgl Ditemukan
Tgl Teratasi
05 - 12 - 2011
Belum teratasi
peningkatan tekanan vaskular serebral Insomnia 2
dengan
nyeri
kepala Kurang
3
berhubungan
dengan
Belum teratasi 05 - 12 - 2011
pengetahuan kurangnya
berhubungan
informasi
tentang
penyakitnya.
06 - 12 - 2011 05 - 12 - 2011
Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan 4
berhubungan dengan intake yang tidak adekuat
06 - 12 - 2011 05 - 12 - 2011
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
Blog’s
Anugrah Putra Dewa
Blog’s
Hipertensi
RENCANA TINDAKAN ( CP. 3 )
1
Nama Klien
: Ny “ S ”
No. RM
: 01670
Ruang perawatan
: Kasuari
Diagnosa Keperawatan Nyeri kepala berhubungan dengan
peningkatan
vaskuler
serebral,
Nyeri
tekanan dengan kriteria : ditandai
dengan :
Klien mengatakan sakit
: Hipertensi
Intervensi Rasional 1. Kaji tingkat, lokasi dan 1. Dengan mengetahui tingkat, karakteristik nyeri
lokasi
dan
karakteristik
-
Nyeri kepala berkurang
nyeri yang dirasakan oleh
-
Ekspresi wajah tampak
klien
rileks
indikator dalam pemilihan
Skala nyeri berkurang
intervens
DS : -
Tujuan kepala berkurang
Dx Medik
-
dsapat
dijadikan
Anugrah Putra Dewa
Blog’s
Hipertensi
(1 – (1 – 3) 3)
kepala -
Klien mengatakan merasa
2. Monitori tanda – tanda 2. Untuk menemukan adanya vital
temuan abnormal sebagai
tegang pada tengkuk -
Klien mengatakan merasa pusing
dan
jantung
berdebar - debar DO : -
-
indikasi dalam pengobatan 3. Anjurkan
klien
untuk 3. Dengan
nafas dalam ( relaksasi )
Ekspresi wajah tampak
aktifitas
meringis Skala nyeri sedang (5)
vasokonstraksi
adanya
tekanan
vaskuler
yang dapat menurunkan
serebral
karena
aktifitas
dan
yang
sakit
kepala,
misalnya batuk panjang,
TD : 140/90 mmHg
mengejan saat BAB, dan
N : 81 x/i
lain-lain.
o
P
: 20 x/i
meminimalkan rasa nyeri
minimalkan 4. Menyebabkan sakit kepala
TTV :
: 36 C
dapat
bila nyeri 4. Hilangnya/
S
relaksasi
vasokontraksi
meningkat
Anugrah Putra Dewa
Blog’s
Hipertensi
5. Berikan
obat
sesuai 5. Analgetik
indikasi
dapat
menurunkan / mengontrol nyeri
dan
rangsang
menurunkan sistem
saraf
simpatis antiansieta dapat mengurangi tegangan dan ketidaknyaman
yang
diperberat oleh stress
2
Gangguan pola istirahat dan kebutuhan tidur
tidur
berhubungan dengan terpenuhi selama 2 x 24 jam,
nyeri kepala, ditandai dengan : DS : -
istirahat
dengan kriteria : -
Klien mengatakan susah
1. Lakukan
identifikasi 1. Untuk
faktor
yang
mempengaruhi
Klien dapat tidur pada
tidur
malam hari (kebutuhan
2. Lakukan
masalah
mengetahui
yang
faktor
mempengaruhi
masalah tidur
pengurangan 2. Agar
lingkungan
sekitar
Anugrah Putra Dewa
Blog’s
Hipertensi
tidur -
tidur 6 - 8 jam)
distraksi lingkungan, hal
klien menjadi tenag klien dapat beristirahat
Klien mengatakan sering
-
Klien tidak gelisah lagi
– hal yang menganggu
terbangun pada malam
-
Klien tampak ceria
tidur klien
hari
-
Kllien
DO :
nyenyak
-
Klien tampak gelisah
-
Conjungtiva
dapat
dan
tidur 3. Tingkatkan aktivitas pada 3. Agar klien tidak banyak siang hari
tidur pada siang hari karena
tampak
jika banyak tidur pada siang
anemis
hari malamnya tidak bisa tidur 4. Anjurkan
5.
klien
untuk 4. Agar
klien
segera
harus
memaksakan
segera tidur pada saat
tanpa
mengantuk
diri memejamkan mata
Berikan HE pada klien 5. Supaya tentang
pentingnya
kebutuhan istirahat tidur
klien
tidur
mengetahui
kebutuhan istirahat tidur
Anugrah Putra Dewa
Blog’s
Hipertensi
3
Kurang
pengetahuan Klien
mengerti
tentang
1. Kaji tingkat pengetahuan
1. Mengetahui
sejauh
mana
berhubungan dengan kurangnya penyakitnya,dengan kriteria:
pengetahuan klien terhadap
informasi tentang penyakitnya
penyakitnya
-
ditandai dengan :
penyakitnya
DS : -
-
2. Berikan HE
2. Pasien
Klien tidak bertanya –
klien mengatakan kurang
tanya
tahu tentang penyakitnya
penyakitnya
DO : -
Klien dapat memahami
tentang
lebih
tahu
akan
penyakitnya 3. Berikan support kepada 3. Membantu klien untuk mempercepat
meningkatkan
percaya diri klien
kesembuhan klien
bertanya-tanya
tentang penyakitnya
4. Beri
kesempatan
klien 4. Untuk mengetahui tingkat
untuk bertanya tentang
pengetahuan klien
penyakitnya 5. Anjurkan
klien
berkonsultasi
untuk 5. Menghindari dengan
pemberi perawatan obat
resiko overdosis
terjadinya
Anugrah Putra Dewa
Blog’s
Hipertensi
4
Resiko
perubahan
nutrisi Kebutuhan nutrisi terpenuhi 1. Kaji intake makanan klien
kurang dari kebutuhan berhubungan
selama 1 x 24 jam dengan
dengan
perhari
-
Porsi makan dihabiskan
dengan :
-
BB seimbang
diperhitungkan rasio intake dan output 2. Anjurkan untuk memberi 2. Membantu memenuhi zat
DS : -
makanan
DO:
garam
-
Klien tampak lemah
-
Porsi makan tidak dihabiskan
hanya
3. Anjurkan
½
porsi -
perhari sehingga dapat
intake kriteria :
yang tidak adekuat, ditandai
diet
rendah
gizi dan mengembalikan nafsu makan
untuk
makan 3. Mengurangi rasa bosan pada
sedikit tapi sering sesuai
makanan dan memenuhi
dengan program
kebutuhan nutrisi klien
4. Instruksikan
dan
BB sebelum sakit : 63 kg
memilih
BB saat sakit
tepat, hindari makan
: 59 kg
1. Mengetahui jumlah jumlah Intake
makanan
bantú 4. Penting untuk mencegah yang
dengan kejenuhan lemak
perkembangan aterogenesis
Anugrah Putra Dewa
Blog’s
Hipertensi
tinggi dan kolesterol 5. Beri
HE
pentingnya tubuh
tentang 5. Meningkatkan pengetahuan nutrisi
bagi
klien tentang nutrisi
CATATAN TINDAKAN ( CP. 4 )
Nama Klien
: Ny “ S ”
No. RM
: 01670
Ruang perawatan
: Kasuari
Hari/ Tanggal Senin,
No.Dx I
Jam 11.00
05 Desember 2011
Dx Medik
: Hipertensi
Implementasi 1. Mengkaji tingkat dan lokasi nyeri
Hasil : nyeri kepala kepala skala sedang sedang (4 - 6) 11.03
2. Mengukur tanda - tanda vital Hasil : TD : 140/90 mmHg N : 81 x/m
11.06
o
S
: 36 C
P
: 20 x/i
3. Menganjurkan klien untuk nafas dalam ( relaksasi ) bila nyeri Hasil : klien mengerti dan mau melakukannya
11.09
4. Menghilangnya/minimalkan Menghilangnya/minimalkan aktifitas vasokontraksi yang dapat menurunkan dan sakit kepala, misalnya batuk panjang, mengejan saat BAB, dan lain-lain. Hasil : klien mengerti dan mau melakukannya melakukannya
11.12
5. Memberikan obat sesuai indikasi -
Analgetik
Hasil : Analsik 2 x 1
Anugrah Putra Dewa
Blog’s
Hipertensi
IV
11.22
1. Mengkaji intake makanan klien perhari Hasil : Klien hanya makan bubur, lauk, sayur
11.25
2. Menganjurkan untuk memberi makanan diet rendah garam Hasil : klien tidak makan yang bergaram
11.27
3. Menganjurkan untuk makan sedikit tapi sering sesuai program diet Hasil : klien melakukannya
11.29
4. Menginstruksikan Menginstruksikan dan membantu memilih makanan yang tepat, hindari makan dengan kejenuhan lemak tinggi dan kolestrol Hasil : klien mengerti instruksi yang diberikan dan mau melakukannya
11.32
5. Memberi HE tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh Hasil : klien belum mengerti tentang nutrisi bagi tubuh
Anugrah Putra Dewa
Blog’s
Hipertensi
Selasa,
I
09.05
06 Desember 2011
1. Mengkaji tingkat, lokasi, karakteristik nyeri Hasil : Nyeri kepala skala sedang (4) dan terasa tertusuk - tusuk
09.08
2. Mengukur tanda-tanda vital Hasil : TD : 140/90 mmHg N : 80 x/m o
S : 36 C P : 18 x/i 09.11
3. Anjurkan klien untuk nafas dalam ( relaksasi ) bila nyeri Hasil : klien melakukannya
09.14
4. Menghilangnya Menghilangnya / minimalkan aktifitas Vasokontraksi yang dapat menurunkan dan sakit kepala, misalnya batuk panjang, mengejan saat BAB, dan lain-lain. Hasil : klien mengerti dan mau melakukannya
09.17
5. Beri obat sesuai indiksi -
Analgetik
Hasil : 2 x 1 II
09.27
1. Melakukan identifikasi faktor yang mempengaruhi mempengaruhi masalah tidur
Anugrah Putra Dewa
Blog’s
Hipertensi
Hasil : klien mengatakan yang mempengaruhi masalah tidurnya yaitu sakit kepala dan pusing 09. 30
2. Melakukan pengurangan distraksi lingkungan, hal - hal yang menganggu tidur klien Hasil : klien mengatakan terlalu banyak suarasuara dan pengunjung sehingga belum dapat tidur dengan baik
09.33
3. Meningkatkan aktivitas pada siang hari Hasil : klien tidak melakukan aktivitas apapun
09.36
4. Menganjurkan klien untuk segera tidur pada saat mengantuk Hasil : klien mengerti dan mau melakukannya
09. 39
5. Memberi HE pada klien tentang pentingnya kebutuhan istirahat tidur Hasil
:
klien
belum
mengerti
tentang
pentingnya istirahat tidur III
09.49
1. Mengkaji tingkat pengetahuan klien Hasil : klien kurang tahu tentang penyakitnya
09.52
2. Memberikan HE kepada klien Hasil : Klien belum mengerti tentang Penyakitnya
Anugrah Putra Dewa
Blog’s
Hipertensi
09.55
3. Memberikan support kepada keluarga untuk mempercepat kesembuhannya Hasil : klien tampak tenang
09.58
4. Memberi kesempatan klien untuk bertanya tentang penyakitnya Hasil : klien selalu selalu bertanya bertanya - tanya tentang penyakitnya
10.01
5. Menganjurkan
klien
untuk
berkonsultasi
dengan pemberi perawatan obat Hasil : klien selalu bertanya kepada perawat
IV
10.11
1. Mengkaji intake makanan klien perhari Hasil : klien makan bubur dengan lauk
10.14
2. Menganjurkan untuk memberi makanan diet rendah garam Hasil : klien tidak makan yang bergaram
10.17
3. Menganjurkan untuk makan sedikit tapi sering sesuai program diet Hasil : klien melakukuannya melakukuannya
10.20
4. Menginstruksikan
dan
membantu
memilih
makanan yang tepat, hindari dengan kejenuhan lemak tinggi dan kolestrol.
Anugrah Putra Dewa
Blog’s
Hipertensi
Hasil : klien mengerti dengan instruksi dan mau melakukannya melakukannya 10.23
5. Memberi HE tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh Hasil : klien mengerti mengerti tentang nutrisi nutrisi bagi tubu tubuh
Anugrah Putra Dewa
Blog’s
Hipertensi
CATATAN PERKEMBANGAN ( CP. 5 )
Nama Klien
: Ny “ S ”
No. RM
: 01670
Ruang perawatan
: Kasuari
Hari/ Tanggal Senin
No.dx I
05 Desember 2011
Dx Medik Jam 11.17
: Hipertensi
Evaluasi S : - klien mengatakan mengatakan nyerit kepala
- klien mengatakan nyeri pada tengkuk bagian belakang - klien mengatakan merasa pusing O : - Klien tampak meringis - Skala nyeri sedang (4 – (4 – 6) 6) A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan Lanjutkan intervensi 1. Kaji tingkat dan lokasi nyeri 2. Monitori tanda-tanda vital 3. Anjurkan klien untuk nafas dalam ( relaksasi ) bila nyeri 4. Hilangnya/ minimalkan aktifitas vasokonstraksi yang dapat menurukan dan sakit kepala, misalnya batuk
panjang,
Anugrah Putra Dewa
Blog’s
Hipertensi
mengejan saat BAB, BAB, dan lain - lain 5. Berikan obat sesuai indikasi II
11.37
Analgetik
S:O : - Klien tampak tampak lemah - Porsi makan tidak dihabiskan hanya ½ porsi - BB sebelum sakit : 67 kg - BB saat sakit
: 59 kg
A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 1. Kaji intake makanan klien perhari 2. Anjurkan untuk memberi makanan diet rendah garam 3. Anjurkan untuk makan sedikit tapi tapi sering sesuai dengan program 4. Instruksikan dan bantú memilih makanan yang
tepat,
hindari
makan
dengan
kejenuhan lemak tinggi dan kolestrol 5. Beri HE tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh
Anugrah Putra Dewa
Blog’s
Hipertensi
Selasa,
I
09.22
06 Desember 2011
S : - Klien mengatakan mengatakan sudah tidak sakit sakit kepala kepala - Klien mengatakan tidak merasa tegang pada tengkuk - Klien mengatakan tidak pusing lagi O : Ekspresi tampak ceria A : Masalah teratasi P : Lanjutkan intervensi 1. Kaji tingkat dan lokasi nyeri 2. Monitori tanda-tanda vital 3. Anjurkan klien untuk nafas dalam ( relaksasi ) bila nyeri 4. Hilangnya/ minimalkan aktifitas vasokonstraksi yang dapat menurukan dan sakit kepala, misalnya batuk
panjang,
mengejan saat BAB, BAB, dan lain - lain 5. Berikan obat sesuai indikasi II
09.44
Analgetik
S : - Klien mengatakan mengatakan susah susah tidur - Klien mengatakan sering terbangun t erbangun
Anugrah Putra Dewa
Blog’s
Hipertensi
pada malam hari O : - Klien tampak gelisah - Conjungtiva tampak anemis A : Masalah teratasi P : Lanjutkan intervensi 1. Lakukan identifikasi faktor yangmempengaruhi yangmempengaruhi masalah tidur 2. Lakukan pengurangan distraksi lingkungan, hal - hal yang menganggu menganggu tidur klien 3. Tingkatkan aktivitas pada siang hari 4. Anjurkan klien untuk segera tidur pada saat mengantuk 5. Berikan HE pada klien tentang pentingnya kebutuhan istirahat tidur
III
10.06
S : Klien mengatakan mengerti tentang penyakitnya O : Klien tidak bertanya lagi tentang penyakitnya A : Masalah teratasi P : Lanjutkan intervensi 1. Kaji tingkat pengetahuan klien tentang
Anugrah Putra Dewa
Blog’s
Hipertensi
penyakitnya 2. Berikan HE kepada klien 3. Berikan support kepada klien untuk mempercepat kesembuhan 4. Beri kesempatan klien untuk bertanya tentang penyakitnya 5. Anjurkan klien untuk berkonsultasi dengan pemberi perawatan obat IV
10.28
S:O : Porsi makan sudah dihabiskan A : Masalah teratasi P : Pertahankan intervensi intervensi 1. Kaji intake makanan klien Perhari 2. Anjurkan untuk memberi makanan diet rendah garam 3. Anjurkan untuk makan sedikit tapi sering sesuai dengan program 4. Instruksikan dan bantú memilih makanan yang tepat, hindari makan dengan kejenuhan lemak tinggi dan kolesterol 5. Beri HE tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
BAB IV PEMBAHASAN
Berdasarkan dari hasil kasus Asuhan Keperawatan pada klien Ny ” S ” dengan Gangguan Sistem Kardiovakuler ” Hipertensi ” di Ruang Perawatan Kasuari RS. Bhayangkara Mappa Oudang Makassar selama 3 hari perawatan mulai tanggal 05 – 05 – 07 07 Agustus 2011, maka pada bab ini penulis akan membahas tentang kesenjangan antara teori yang ada dengan kenyataan yang diperoleh sebagai hasil pelaksanaan studi kasus yang akan di uraikan sesuai dengan tahap dalam proses keperawatan Dalam melakukan asuhan keperawatan keper awatan Klien Ny “S “S” penulis menggunakan langkah- langkah proses asuhan keperawatan sesuai dengan teori yang ada. Dimana proses keperawatan yang mempunyai 4 tahap yaitu pengkajian, perencanaan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
A. Pengkajian
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
Menurut Doenges (1999), pengkajian dasar data klien yang dapat ditemukan pada gangguan sistem kardiovaskuler : hipertensi adalah kelemahan, letih nafas, frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung, riwayat hipertensi, kenaikan tekanan darah, marah, ansietas, gelisah, muka tegang, gerak fisik, penurunan pola bicara, makanan yang disukai mencakup makanan tinggi kolesterol serta makanan dengan kandungan tinggi kalori, berat badan abnormal atau obesitas, pusing, sakit kepala, dispnea, gangguan koordinasi/cara berjalan. Sedangkan di dalam tinjauan kasus gejala-gejala klinis yang penulis temukan melalui observasi dan wawancara dengan klien maupun keluarga maka diperoleh data-data sebagai berikut : 1. Data subjektif a. Klien mengatakan sakit kepala b. Klien mengatakan merasa tegang pada tengkuk, merasa pusing dan jantung berdebar-debar c. Klien mengatakan susah tidur d. Klien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakitnya 2. Data objektif a. Ekspresi wajah meringis b. Skala nyeri sedang (5) c. TTV TD : 140/90 mmHg
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
N : 81 x/i o
S : 36 C P : 20 x/i d. Klien tampak lemah e. Porsi makan tidak dihabiskan hanya ½ porsi f. Klien tampak gelisah g. Klien bertanya-tanya tentang penyakitnya. Jadi kesenjangan yang terjadi yaitu tidak ditemukannya data dispnea pada kasus nyata. Hal ini sangat dipengaruhi oleh beratnya ringannya penyakit serta kemampuan adaptasi klien terhadap penyakit yang diderita.
B. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan teori diagnosa keperawatan yang muncul pada klien dengan gangguan sistem Kardiovaskuler. Diagnosa yang lazim muncul pada klien dengan gangguan sistem cardiovaskuler hipertensi yaitu : b. Resiko
tinggi
penurunan
curah
jantung
berhubungan
dengan
kelemahan
umum,
vasokontriksi pembuluh darah. c. Intoleransi
aktivitas
berhubungan
dengan
ketidakseimbangan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan O2. d. Gangguan rasa nyaman nyeri : sakit kepela berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler cerebral. e. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi in adekuat, keyakinan budaya, pola hidup monoton.
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
f.
Inefektif koping individu berhubungan dengan mekanisme koping tidak efektif, harapan yang tidak terpenuhi, persepsi tidak realistic.
g. Kurang pengetahuan mengenai kondisi penyakitnya berhubungan dengan kurangnya informasi. Sedangkan diagnosa diagnosa keperawatan yang ditemukan pada kasus Ny “S” yaitu : 1. Nyeri kepala berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral 2. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake yang tidak adekuat 3. Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan nyeri kepala 4. Kurang pengetahuan berhubungan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakitnya Adapun diagnosa keperawatan yang ditemukan pada kasus N y . “S” yang tidak terdapat pada teori, tetapi ditemukan pada pengkajian pengkajian yaitu Insomnia berhubungan berhubungan dengan nyeri kepala. Diagnosa ini dirumuskan oleh penulis karena pada saat melakukan pengkajian klien mengatakan susah tidur, klien tampak gelisah.
C. Perencanaan Keperawatan
Tujuan yang diharapkan dari ketiga diagnosa keperawatan tersebut menyangkut menyangkut Asuhan Keperawatan Klien dengan Hipertensi adalah nyeri yang
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
dirasakan klien berkurang atau hilang, klien mampu beraktifitas secara mandiri. Untuk mencapai tujuan tersebut penulis menyusun beberapa rencana keperawata sebagai berikut : 1. Nyeri kepala berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskular serebral a. Kaji tingkat dan lokasi nyeri b. Monitori tanda – tanda – tanda tanda vital. c. Anjurkan klien untuk nafas dalam ( relaksasi ) bila nyeri d. Hilangnya/ minimalkan aktifitas vasokonstraksi yang dapat menurukan dan sakit kepala, misalnya batuk panjang, mengejan saat BAB, BAB, dan lain - lain e. Berikan obat sesuai indikasi 1. Analgetik
2. Insomnia berhubungan dengan nyeri kepala a. Lakukan identifikasi faktor yang mempengaruhi masalah tidur b. Lakukan pengurangan distraksi lingkungan, hal - hal yang menganggu tidur klien c. Tingkatkan aktivitas pada siang hari d. Anjurkan klien untuk segera tidur pada saat mengantuk e. Berikan HE pada klien tentang pentingnya kebutuhan istirahat tidur
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakitnya a. Kaji tingkat pengetahuanuan pengetahuanuan b. Berikan HE c. Berikan support kepada klien untuk mempercepat kesembuhan d. Beri kesempatan kesempatan klien untuk bertanya bertanya tentang penyakitnya e. Anjurkan klien untuk berkonsultas dengan pemberi perawatan obat 4. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake yang tidak adekuat a. Kaji intake makanan klien perhari b. Anjurkan untuk memberi makanan diet rendah garam c. Anjurkan untuk makan sedikit tapi sering sesuai dengan program d. Instruksikan dan bantú memilih makanan yang tepat, hindari makan dengan kejenuhan lemak tinggi dan kolestrol e. Beri HE tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh t ubuh
D. Implementasi keperawatan
Pelaksanaan tindakan keperawatan dilakukan berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan pelaksanaan tindakan keperawatan pada Ny ““S S“ dilakukan dalam bentuk : 1. Tindakan mandiri. 2. Observasi. 3. Health Education.
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
4. Tindakan pemberian obat
E. Evaluasi keperawatan
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan. Evaluasi dilakukan untuk menilai apakah tujuan yang ditetapkan dalam rencana keperawatan tercapai atau tidak, tidak, apakah masalah keperawatan keperawatan yang dialami dialami klien teratasi atau tidak. Hasil evaluasi pada kasus Ny. “S“ selama 3 hari yaitu: 1. Masalah yang teratasi a. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake yang tidak adekuat, ditandai dengan : 1) porsi makan dihabiskan 2) BB seimbang b. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakitnya ditandai dengan: 1) Klien mengatakan sudah mengerti tentang penyakitnya 2) Klien tidak bertanya lagi tentang penyakitnya c. Nyeri kepala berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskular serebral ditandai dengan : 1)
Klien mengatakan sakit kepalanya sudah sembuh
2)
Klien mengatakan tidak merasa tegang lagi pada tengkuk
d. Insomnia berhubungan dengan nyeri kepala 1)
Klien mengatakan sudah nyenyak tidur
2)
Klien mengatakan tidur dengan tenang
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
BAB V PENUTUP
Pada bab ini penulis akan menguraikan beberapa kesimpulan dan saran sekiranya
dapat
digunakan
untuk
meningkatkan
pelayanan
keperawatan
khususnya khususnya pada klien dengan Hipertensi sebagai brikut :
Kesimpulan
Pada pengkajian data tidak semua data dalam teori dapat ditemukan dalam kasus nyata misalnya dispnea, hal ini sangat dipengaruhi oleh beratnya ringannya penyakit serta kemampuan adaptasi klien terhadap penyakit yang diderita.
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
Diagnosa keperawatan pada kasus yang tidak ada diteori yaitu gangguan istirahat tidur berhubunhan dengan nyeri kepala Perawatan pasien dengan hipertensi, harus dilakukan dengan intensif, serta kontrol tekanan darah secara teratur. Pengetahuan klien tentang faktor resiko sangat membantu dalam penanganan klien dengan hipertensi. Dalam penerapan proses keperawatan pada klien dengan hipertensi dituntut pengetahuan dan keterampilan keperawatan yang memadai karena kasus hipertensi berpengaruh hampir pada semua sistem dalam tubuh. Pelaksanaan implementasi keperawatan pada klien Ny “S “ S” disesuaikan disesuaikan dengan rencana tindakan yang telah ditentukan agar masalah keperawatan yang dihadapi klien dapat diatasi atau dicegah. Dari hasil evaluasi perawatan ada klien Ny “S “ S” ditemukan 4 diagnosa keperawatan, 2 yang teratasi dan 2 belum teratasi
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
Saran
Untuk mencapai tujuan Asuhan Keperawatan penulis menanyakan kepada tenaga keperawatan untuk melaksanakan saran dan petunjuk yang telah di berikan demi mempercepat proses penyembuhan. Perawat harus memiliki kemampuan profesional dalam pengkajian data, sehingga setiap data dapat ditemukan secara akurat yang memungkinkan setiap masalah klien dapat ditemukan dan dirumuskan pemecahannya. Klien dan keluarga harus diberi penyuluhan tentang pentingnya kontrol tekanan darah secara rutin sehingga resiko komplikasi dapat dicegah sedini mungkin. Perlunya
peningkatan pengetahuan pengetahuan dan keterampilan perawat dalam
penanganan klien dengan hipertensi sehingga penanganan yang diberikan dapat dilaksanakan secara komprehensip dengan asuhan keperawatan yang berkualitas. Diharapkan kepada petugas rumah sakit khususnya perawat agar dalam melakukan Implementasi keperawatan hendaknya memperhatikan dan memfokuskan Asuhan Keperawatan kepada klien sesuai dengan kebutuhan klien. Diharapkan
kepada
perawat
yang
bertugas
diruangan
camar
untuk
melanjutkan intervensi keperawatan, mengevaluasi dan menilai sejauh mana perkembangan kondisi klien sesuai dengan tujuan Asuhan Keperawatan yang telah dibuat.
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hipertensi
DAFTAR PUSTAKA
Keperawatan Betz Cecily Lynn & Sowden Linda A, ( 2009 ). Buku Saku Keperawatan Pediatri. Pediatri. Jakarta. EGC Medikal Bedah, (edisi 8) Brunner dan Suddarth, (2001). Buku (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal volume 2. 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC Keperawatan. Penerbit Buku Kedokteran Doenges, dkk (1999). Rencana (1999). Rencana Asuhan Keperawatan. EGC. Jakarta. Kedokteran, (edisi 3), Jakarta. Media Mansjoer Arif, ( 2000). Kapita Selekta Kedokteran Aesculapius. Praktis Ilmu Penyakit Penyakit Dalam. Dalam . Jakarta. EGC Mubin Halim, ( 2007 ). Panduan ). Panduan Praktis Muttaqin Arif, (2009). Pengantar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardivaskuler. Kardivaskuler. Jakarta. Salemba Medika Hipertensi. Jakarta. Pustaka Permadi Adi, ( 2008). Ramuan Herbal Penumpas Hipertensi. Bunda Patofisiologi . Silbernagl Stefan & Lang Florian, ( 2006 ). Teks & Altas Berwarna Patofisiologi. Jakarta. EGC kardiovaskuler,, Salemba Wajan Juni Udjianti, (2010). Asuhan Keperawatan kardiovaskuler Medika http://id.wikipedia.org/wiki/insiden tekanandarahtinggi
Blog’s