lebih tinggi untuk menderita hipertensi lebih a!al daripada !anita. atrium juga memiliki peranan penting dalam kejadian hipertensi, diketahui bah!a kelebihan k"nsumsi natrium se*ara terus menerus terutama dalam bentuk garam dapur dalam !aktu yang lama dapat menimbulkan hipertensi (sunita, 200/). +danya aktivitas mer"k"k yang berulang atau adanya paparan asap r"k"k kr"nis merupakan #akt"r risik" utama timbulnya penyakit ater"skler"sis yang menyebabkan peningkatan tekanan darah (unita, 200/). 'ari data di atas menunjukkan bah!a kejadian hipertensi terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. K"ndisi ini juga akan meningkatkan jumlah individu yang mengalami kerusakan pada "rgan target seperti str"ke, gagal jantung dan gagal ginjal dengan hipertensi sebagai #akt"r risik"nya. 'i alembang, termasuk di uskesmas Karya =aya, belum pernah dilakukan penelitian tentang angka kejadian hipertensi. ;leh karena itu, untuk mengetahui prevalensi dan apakah terjadi peningkatan atau penurunan prevalensi hipertensi tiap tahunnya di Ke*amatan Kertapati, serta #akt"r risik" yang berpengaruh, maka perlu dilakukan kembali penelitian prevalensi dan #akt"r#akt"r risik" hipertensi di !ilayah uskesmas Karya =aya alembang, sehingga bisa dijadikan bahan telaah dan diharapkan mampu mengurangi kejadian hipertensi serta k"mplikasinya.
2
Rumusan Masalah $agaimana pengel"laan pelayanan Hipertensi di puskesmas karya jaya tahun 201> 2 +pakah permasalahan atau hambatan yang terjadi sepanjang perlaksanaan pelayanan
kesehatan Hipertensi yang dijalankan> 1.3 Tujuan 1.3.1 Tujuan Umum Mengetahui pengel"laan pelayanan Hipertensi dan permasalahan pengel"laan
pr"gram
tersebut yang dilaksanakan di uskesmas Karya jaya 1.3.2 Tujuan husus
Mengetahui permasalahan atau hambatan yang terjadi sepanjang perlaksanaan pelayanan Hipertensi.
!
Man"aat 1 Puskesmas
?ntuk mengevaluasi dan meningkatkan e#ektivitas pelayanan Hipertensi di puskesmas 2 D#nas esehatan Mengetahui permasalahan yang dihadapi "leh puskesmas dalam melaksanakan pelayanan
Hipertensi
dan
mampu
memberi
dukungan
dan
sarana
untuk
meningkatkan e#ektivitas pr"gram tersebut
3 Mahas#s$a Menambah pengetahuan dan pengalaman ! Mas%arakat Mendapatkan pelayanan se*ara terpadu pada pr"gram pelayanan Hipertensi
BAB II TIN&AUAN PU'TAA
1
De"#n#s# H#(ertens# Hipertensi dide#inisikan sebagai peningkatanan tekanan darah sist"lik menjadi sama atau
lebih dari 10 mmHg dan atau tekanan darah diast"lik menjadi sama atau lebih dari /0 mmHg (="int ati"nal @"mmittee, 2003). 'alam American Heart Association Recommended Blood ressure !evels, =@ 5 menetapkan pre hipertensi 203/mmHgA0/ mmHg. Hipertensi sta"e apabila tekanan darah 10%/ mmHgA/0// mmHg. 'an Hipertensi sta"e apabila tekanan darah :40 mmHgA:00 mmHg (Ba!ren*e =+, dkk. #$$% ).
6abel . Klasi#ikasi tekanan darah berdasarkan =@ 5 ateg)r# "rmal re hipertensi Hypertensi"n stage Hypertensi"n stage 2
Tekanan *arah s#st)l C 20 203/ 10 D %/ : 40
Tekanan *arah *#ast)l
C0
80-89
/0 D // : 00
Hipertensi dikenal se*ara luas sebagai penyakit kardi"vaskular. 'iperkirakan telah menyebabkan 1.%& dari beban penyakit se*ara gl"bal, dan prevalensinya hampir sama besar di negara berkembang maupun di negara maju. Hipertensi merupakan salah satu #akt"r risik" utama gangguan jantung. elain mengakibatkan gagal jantung, hipertensi dapat berakibat terjadinya gagal ginjal maupun penyakit serebr"vaskular. enyakit ini bertanggung ja!ab terhadap tingginya biaya peng"batan dikarenakan alasan tingginya angka kunjungan ke d"kter, pera!atan di rumah sakit dan A atau penggunaan "bat jangka panjang ('epkes, 200). eningkatan sedang pada tekanan arteri dapat menimbulkan pemendekan harapan hidup. ada tekanan yang sangat tinggi, tekanan arteri ratarata %0 persen atau lebih di atas n"rmal, sese"rang dapat berharap untuk dapat hidup tidak lebih dari beberapa tahun lagi ke*uali ditangani dengan tepat (9uyt"n, 200). Hipertensi sering disebut sebagai the silent disease& ?mumnya penderita tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darahnya. Hipertensi dikenal pula sebagai hetero"eneous "rou' of disease karena dapat menyerang siapa saja dari berbagai kel"mp"k umur dan kel"mp"k s"sial ek"n"mi. Krisis hipertensi adalah keadaan hipertensi yang memerlukan penurunan tekanan darah segera karena akan mempengaruhi keadaan pasien selanjutnya. 6ingginya tekanan darah bervariasi, yang terpenting adalah *epat naiknya tekanan darah. 'ibagi menjadi dua yaituE () Hipertensi emergensi adalah situasi di mana diperlukan penurunan tekanan darah segera dengan "bat antihipertensi parenteral karena adanya kerusakan "rgan target akut atau pr"gresi#, dan (2) Hipertensi urgensi adalah situasi di mana terdapat peningkatan tekanan darah yang bermakna tanpa adanya gejala yang berat atau kerusakan "rgan target pr"gresi# dan tekanan darah perlu diturunkan dalam beberapa jam (9uyt"n, 200).
2.2
E(#*em#)l)g#
Hipertensi sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan baik di negara maju maupun negara berkembang. Hipertensi merupakan #akt"r risik" yang penting untuk penyakit jantung dan pembuluh darah serta penyakit ginjal yang meliputi str"ke, penyakit jantung k"r"ner, gagal jantung serta gagal ginjal (="int ati"nal @"mmittee 2003). e*ara gl"bal kasus hipertensi terus meningkat di berbagai negara. 'i +merika serikat prevalensi hipertensi berdasarkan Third National Health and Nutrition Examination Survey (H+-) tahun ///2001 adalah 2./& (je##rey, dkk.200). 'i hilippina (//3) 22&, Malaysia (//4) 2/,/&, 5ietnam pada tahun 2001 men*apai 31,%&, dan ingapura (2001) 21,/& (Kemas, 202). 'i nd"nesia, urvei Kesehatan Rumah 6angga (KR6) tahun 200 menunjukkan bah!a ,3& penduduk menderita hipertensi dan meningkat menjadi 27,%& pada tahun 2001. 'an pada tahun 2007 menurut lap"ran Riset Kesehatan 'asar prevalensi hipertensi pada usia lebih dari tahun adalah sebesar 3,7&. ada kebanyakan kasus, hipertensi terdeteksi saat pemeriksaan #isik karena alasan penyakit tertentu, sehingga sering disebut sebagai silent killer 8. 6anpa disadari penderita mengalami k"mplikasi pada "rgan"rgan vital seperti jantung, "tak ataupun ginjal. 9ejalagejala akibat hipertensi, seperti pusing, gangguan penglihatan, dan sakit kepala, seringkali terjadi pada saat hipertensi sudah lanjut disaat tekanan darah sudah men*apai angka tertentu yang bermakna (Riskesdas, 2007). Kebanyakan pasien mempunyai tekanan darah 'rehi'ertensi sebelum mereka didiagn"sis dengan hipertensi, dan kebanyakan diagn"sis hipertensi terjadi pada umur diantara dekade ketiga dan dekade kelima. ampai dengan umur %% tahun, lakilaki lebih banyak menderita hipertensi dibanding perempuan. 'ari umur %% sAd 71 tahun, sedikit lebih banyak perempuan dibanding lakilaki yang menderita hipertensi. ada p"pulasi lansia (umur : 40 tahun), prevalensi untuk hipertensi sebesar 4%.1 & ( Hajjar ,2003).
2.3
Et#)l)g# H#(ertens#
$erdasarkan penyebabnya, hipertensi dibagi menjadi dua, yaitu hipertensi essensial (primer) dan hipertensi sekunder. Hipertensi essensial (primer) adalah jenis hipertensi yang penyebabnya masih belum dapat diketahui. Bebih dari /0& pasien dengan hipertensi merupakan hipertensi essensial (@h"baniam, 2003). $eberapa mekanisme yang mungkin berk"ntribusi untuk terjadinya hipertensi ini telah diidenti#ikasi, namun belum satupun te"ri yang tegas
menyatakan pat"genesis hipertensi primer tersebut. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan sebagai akibat dari adanya penyakit lain atau dengan kata lain penyebabnya sudah diketahui, seperti adanya penyakit ginjal, kelainan h"rm"nal, atau pemakaian "bat"batan seperti pil K$, k"rtik"ster"id, simpat"mimetik amin (e#edrin, #enile#rin, #enilpr"pan"lamin, am#etamin), sikl"sp"rin, dan eritr"p"etin (Helleni*, 200).
2.!
+akt)r R#s#k) H#(ertens#
Kaplan menggambarkan beberapa #akt"r yang berperan dalam pengendalian tekanan darah yang mempengaruhi rumus dasar 86ekanan 'arah F @urah =antung G 6ahanan eri#er8. eperti yang telah dikemukakan di a!al bah!a #akt"r#akt"r yang mempengaruhi kenaikan tekanan darah bukan hanya berasal dari dalam, namun terdapat pula #akt"r#akt"r dem"gra#i yang mempengaruhi, antara lainE umur, jenis kelamin, ras, status perka!inan, status pendidikan, ri!ayat penyakit keluarga, ri!ayat pekerjaan, kebiasaan mer"k"k, diet tinggi natrium, dan "besitas. 2.!.1 ,enet#k
9enetik memiliki peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi prevalensi hipertensi. 'ari hasil penelitian diketahui peningkatan tekanan darah yang lebih besar terjadi pada kembar mono(y"ot dari pada kembar di(y"oti, dan studi p"pulasi menunjukkan bah!a lebih banyak keluarga yang memiliki tekanan darah yang sama. tudi ad"psi menunjukkan lebih besar kesamaan tekanan darah diantara saudara kandung daripada saudara angkat yang tinggal dalam rumah yang sama. Mutasi gen 0 diperkirakan menyebabkan terjadinya hipertensi pada manusia dan mutasi gen / menyebabkan hip"tensi. Mutasi ini mempengaruhi tekanan darah dengan mengubah pengaturan garam di ginjal. enelitian lain tentang hipertensi, menunjukkan bah!a kejadian hipertensi berhubungan dengan
gen
renin)an"iotensin)aldosterone
sistem*
seperti
varian
M23%6
pada
gen
an"iotensino"en, yang telah dikaitkan dengan peningkatan kadar angi"tensin"gen yang beredar dalam sirkulasi dan tekanan darah di banyak p"pulasi yang berbeda, dan varian umum pada an"iotensin)convertin" en(im (a*e) gen yang telah dikaitkan dengan variasi tekanan darah pada pria. amun, varian ini tampaknya hanya sedikit mempengaruhi tek anan darah, dan kandidat gen
lainnya belum menunjukkan k"nsistensi dan hasil yang berhubungan dengan tekanan darah atau hipertensi dalam p"pulasi yang lebih besar. 'engan demikian, dem"nstrasi tentang penyebab genetik umum hipetrensi dalam p"pulasi umum masih sulit dipahami (;paril, 2003).
2.!.2 Umur
emakin bertambahnya usia, risik" untuk mengalami hipertensi semakin tinggi. akt"r yang berperan pada usia lanjut terutama adalah penurunan elastisitas pembuluh darah peri#er, () yang akan meningkatkan resistensi pembuluh darah peri#er yang pada akhirnya akan mengakibatkan hipertensi, (2) perubahan ateromatous akibat pr"ses menua menyebabkan dis#ungsi end"tel yang pada akhirnya berakibat pada kenaikan tekanan darah ('arm"j", 20).
2.!.3 Berat Ba*an Berle-#h atau -es#tas
ada sebagian besar pasien, kenaikan berat badan yang berlebih dan gaya hidup sedenter tampaknya memiliki peran yang utama dalam menyebabkan hipertensi. Kebanyakan pasien hipertensi memiliki berat badan yang berlebih, dan penelitian dari berbagai p"pulasi menunjukkan bah!a kenaikan berat badan yang berlebih dan "besitas memiliki risik" 41 sampai 7% persen untuk terkena hipertensi primer. eningkatan berat badan akan meningkatkan kejadian hipertensi begitupun sebaliknya. enurunan berat badan sebesar kg menurunkan tekanan darah sebesar ,4A,3 mmHg, memperbaiki sensitivitas insulin, slee' a'nea dan menurunkan sensitivitas terhadap natrium (9upta dan Kasli!al, 2001). ;besitas akan mengakti#kan kerja jantung dan dapat menyebabkan hipertr"#i jantung dalam kurun !aktu lama, *urah jantung, isi sekun*up jantung, v"lume darah dan tekanan darah *enderung naik (9uyt"n, 200). 'i samping itu, #ungsi end"krin juga terganggu seperti selsel beta pankreas akan membesar, insulin plasma meningkat dan t"leransi gluk"sa juga ikut meningkat. Hal ini akan memungkinkan sese"rang berpeluang besar akan terkena penyakit jantung, hipertensi, 'M, penyakit kandung kemih dan kanker ($ray 9+, 2001).
2.!.! &en#s elam#n
Bakilaki pada umumnya memiliki risik" yang lebih besar untuk menderita penyakit kardi"vaskular dan ginjal dari pada perempuan. enelitian terbaru yang menggunakan teknik 21
jam ambulatori blood 'ressure monitorin" , menunjukkan bah!a tekanan darah lebih tinggi pada lakilaki dari pada perempuan pada usia yang sama (Matthias, dkk. 2004). +lasan terjadinya perbedaan tekana darah antara lakilaki dengan perempuan belum diketahui dengan pasti. amun h"rm"n estr"gen diper*aya melindungi !anita yang belum mengalami me"pause dari hipertensi. -str"gen berperan dalam meningkatkan kadar High 'ensity Bip"pr"tein (H'B), dan kadar H'B yang tinggi merupakan #akt"r pen*egah terjadinya pr"ses ater"skler"sis pada pembuluh darah. eiring dengan bertambahnya umur, pada masa premen"pause, h"rm"n estr"gen yang selama ini melindungi kerusakan pembuluh darah perlahan mulai berkurang (6h"mas, 2007).
2.!./ lahraga
9aya hidup juga dapat mempengaruhi tekanan darah. enelitian menunjukkan bah!a pengaruh "lahraga terhadap "rang yang berusia 104% tahun, dengan ber"lahraga senam jantung sehat se*ara teratur dan terukur mampu menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi (idang ,2004). edangkan aktivitas #isik yang kurang akan meningkatkan risik" terjadinya hipertensi dan sebaliknya aktivitas #isik yang teratur dan terukur dapat mempertahankan tekanan darah dalam k"ndisi n"rmal (IH;, 2001).
2.!.0 e-#asaan Mer)k)k
Kebiasaan yang selanjutnya yang juga berperan dalam kenaikan tekanan darah adalah kebiasaan mer"k"k. K"nsumsi nik"tin dan bahanbahan kimia lainnya yang ada dalam asap r"k"k, dapat merusak lapisan end"tel pembuluh darah dan meningkatkan visk"sitas darah. Keadaan tersebut akan menurunkan per#usi "ksigen ke seluruh jaringan tubuh, sehingga meningkatkan kerja jantung dan tekanan darah (6e", et al, 2004). Mer"k"k juga dapat menyebabkan atherosclerosis pada pembuluh darah besar dan ke*il, peningkatan kadar cholesterol* tri"liserid , dan lo+)denisity li'o'rotein (B'B), yang dapat menyebabkan hipertensi. elain itu, para per"k"k *enderung terjadi penghambatan pembentukan nitric oxide (;) daripada yang tidak mer"k"k. Nitric oxide adalah senya!a berbentuk gas dalam darah yang penting dalam menunjang #ungsi #is"l"gis tubuh. r"duksi nitric oxide dalam jumlah yang seimbang dan sesuai diperlukan tubuh agar k"ntraksi dan vas"dilatasi pembuluh darah dapat berjalan dengan n"rmal. Nitric oxide juga mempunyai e#ek anti tr"mb"tik yaitu menghambat
adhesi platelet ke endh"telium vaskuler, e#ek anti in#lamasi yaitu menghambat adhesi leuk"sit ke end"tel vaskuler, e#ek anti pr"li#erative yaitu menghambat hiperplasia "t"t p"l"s. +pabila pembentukan nitric oxide terhambat akan menyebabkan terjadinya vas"k"ntriksi pembuluh darah (="hn, 2001).
2.!. D#et T#ngg# Natr#um
atrium adalah kati"n utama dalam *airan ekstraseluler. ebagai kati"n utama dalam *airan ekstraseluler, natrium menjaga keseimbangan *airan dalam k"mpartemen tersebut. umber utama natrium adalah garam dapur atau a@l. 9aram dapur di dalam makanan sehari hari berperan sebagai bumbu dan sebagai bahan penga!et. Kelebihan k"nsumsi natrium se*ara terus menerus terutama dalam bentuk garam dapur dapat menimbulkan hipertensi (unita, 200/).
2./
Pat)"#s#)l)g# H#(ertens#
$erkenaan dengan mekanisme pat"#isi"l"gi hipertensi masih banyak terdapat ke tidak pastian. ebagian ke*il pasien (sekitar 0&) menderita suatu penyakit yang menjadi penyebab dasar peningkatan tekanan darah. ada sisanya tidak diketahui penyebabnya dan keadaan ini disebut hipertensi essensial. Hipertensi esensial menyumbang lebih dari /0& dari kasus hipertensi (Kunes dan Ji*ha, 200/). +!itan hipertensi esensial biasanya terjadi antara usia 20 dan %0 tahun, dan lebih sering dijumpai pada "rang +#r"+merika daripada p"pulasi umum di +merika. ada beberapa pasien hipertensi primer, terdapat ke*enderungan herediter yang kuat (at"#isi"l"gi, 2007). Hipertensi esensial dapat diklasi#ikasikan sebagai beni"na dan mali"na. Hipertensi beni"na bersi#at pr"gresi# lambat, sedangkan hipertensi mali"na adalah suatu keadaaan klinis dalam penyakit hipertensi yang bertambah berat dengan *epat sehingga dapat menyebabkan kerusakan berat pada berbagai "rgan (at"#isi"l"gi, 2007). Baju perkembangan
hipertensi beni"na
berbedabeda,
tetapi
biasanya
memiliki
perkembangan yang berjalan se*ara pr"gresi# lambat selama 20 sampai 30 tahun. Hipertensi yang berlangsung lama dapat mengakibatkan perubahan struktur pada arteri"l seluruh tubuh, ditandai dengan #ibr"sis dan hialinisasi (skler"sis) dinding pembuluh darah. ;rgan sasaran utama keadaan ini adalah jantung, "tak, ginjal dan mata. enyebab tersering kematian adalah in#ark mi"kardium, atau gangguan serebr"vaskular. $ila hipertensi esensial tetap jinak, pasien tidak
akan menderita kerusakan ginjal yang dapat menyebabkan kematian akibat uresemia (at"#isi"l"gi, 2007). Hipertensi maligna bisa diartikan dipertensi berat dengan tekanan diast"lik lebih tinggi dari 20 sampai 30 mmHg, retin"pati stadium 5, dan dis#ungsi ekskresi ginjal yang berkisar dari pr"teinuria, sampai a<"temia. Hipertensi mali"na dapat terjadi setiap saat dalam perjalanan hipertensi jinak, tetapi biasanya baru terjadi sesudah bertahntahun. Hipertensi esensial adalah penyakit multi#akt"rial yang timbul terutama karena interaksi antara #akt"r#akt"r risik" tertentu. akt"r#akt"r yang terlibat dalam kenaikan darah tersebut adalah E a
akt"r risik", seperti E umur, ras, ri!ayat keluarga, berat badan berlebih, kurang akti#itas #isik, mer"k"k, asupan natrium berlebih, asupan kalium, kalsium, magnesium kurang serta k"nsumsi alk"h"l.
b
istem sara# simpatis, mungkin berhubungan dengan stres yang tinggi
c
Keseimbangan antara m"dulat"r vas"dilatasi dan vas"k"nstriksi end"tel pembuluh darah berperan utama.
d
erubahan ekspresi dari sistem kininkallikrein yang mempengaruhi t"nus vaskular dan pengaturan garam ginjal.
e
tetapi remodelin" dari end"tel, "t"t p"l"s dan interstisium juga memberikan k"ntribusi akhir.
#
engaruh sistem "t"krin setempat yang berperan pada sistem R++. Meskipun beberapa #akt"r jelas memberikan k"ntribusi untuk pat"genesis dari peningkatan tekanan darah, namun mekanisme pengaturan tekanan darah di ginjal memiliki peran yang utama ('ennis, dkk. 2003). 'i dalam tubuh terdapat sistem yang men*egah perubahan tekanan darah se*ara akut yang disebabkan "leh gangguan sirkulasi, yang berusaha untuk mempertahankan kestabilan tekanan darah dalam jangka panjang. $erdasarkan ke*epatan reaksinya, sistem k"ntr"l tersebut dibedakan dalam sistem yang bereaksi segera, yang bereaksi kurang *epat dan yang bereaksi dalam jangka panjang (9uyt"n, 200).
Re#leks kardi"vaskular melalui sistem sara# termasuk sistem k"ntr"l yang bereaksi segera. ebagai *"nt"h adalah bar"resept"r yang terletak pada sinus kar"tis dan arkus a"rta yang ber#ungsi mendeteksi perubahan tekanan darah. @"nt"h lain sistem k"ntr"l sara# terhadap tekanan darah yang bereaksi segera adalah re#leks kem"resept"r, resp"n iskemia susunan sara# pusat, dan re#leks yang berasal dari atrium, arteri pulm"nalis, dan "t"t p"l"s. erpindahan *airan antara sirkulasi kapiler dan r"ngga intertisial yang dik"ntr"l "leh h"rm"n angi"tensin dan vas"pressin termasuk sistem k"ntr"l yang bereaksi kurang *epat. Kestabilan tekanan darah dalam jangka panjang dipertahankan "leh sistem yang mengatur jumlah *airan tubuh yang melibatkan berbagai "rgan terutama ginjal. =adi terlihat bah!a sistem pengendalian tekanan darah sangat k"mpleks. engendalian dimulai "leh sistem yang bereaksi *epat diikuti "leh sistem yang bereaksi kurang *epat dan dilanjutkan "leh sistem yang p"ten yang berlangsung dalam jangka panjang. elain kemampuan ginjal untuk mengatur tekanan arteri melalui perubahan v"lume *airan ekstrasel, ginjal juga memiliki mekanisme yang kuat lainnya untuk mengatur tekanan, mekanisme itu adalah renin)an"iotensin. Renin adalah suatu en
selama 30 menit sampai jam dan terus menyebabkan pembentukan angi"tensin yang lebih banyak selama !aktu tersebut. 'alam beberapa detik hingga beberapa menit setelah pembentukan angi"tensin , terdapat dua asam amin" tambahan yang dipe*ah dari angi"tensin untuk membentuk an"iotensin 00 peptida asam amin". erubahan ini hampir seluruhnya terjadi di paru sementara darah yang mengalir melalui pembuluh ke*il paru, dikatalisis "leh suatu en
se*ara "t"matis menjadi terpasana pada nilai tekanan arteri yang lebih tinggi daripada n"rmal (9uyt"n, 200).
2.0
D#agn)s#s H#(ertens#
'iagn"sis hipertensi didasarkan pada pengukuran berulangulang dari tekanan darah yang meningkat. 'iagn"sis hipertensi bertujuan untuk menilai p"la hidup dan identi#ikasi #akt"r#akt"r risik" kardi"vaskular lainnya atau menilai adanya penyakit penyerta yang mempengaruhi pr"gn"sis dan menentukan peng"batan, men*ari penyebab kenaikan tekanan darah, menentukan ada tidaknya kerusakan target "rgan dan penyakit kardi"vaskular. Hal yang perlu diingat bah!a diagn"sis hipertensi ditegakkan berdasarkan tekanan darah dan bukan dari gejala yang dilap"rkan pasien,
karena kenyataannya
hipertensi
sering
tidak menimbulkan
gejala
(asimpt"matik) sampai kerusakan "rgan target hampir atau telah terjadi. 'iagn"sis pasien hipertensi adalah dengan melakukan anamnesis tentang keluhan pasien, ri!ayat penyakit terdahulu dan penyakit keluarga, pemeriksaan #isik serta pemeriksaan penunjang. 2.0.1 Anamnes#s
+namnesis atau pr"ses !a!an*ara merupakan langkah a!al untuk penegakkan diagn"sis hipertensi. +namnesis atau !a!an*ara bertujuan untuk menggali in#"rmasi tentang penyakit pasien. +namnesis ini bisa dilakukan langsung dengan pasien (autoanamnesis) atau dengan keluarga pasien (heteroanamnesis). Halhal yang dapat ditanyakan untuk mendapatkan in#"rmasi penyakit hipertensi meliputi lama pasien menderita hipertensi dan tinggi tekanan darahnya elain itu, ada atau tidaknya keluarga dengan penyakit ginjal dan ada atau tidaknya penyakit ginjal, in#eksi saluran kemih, hematuri, pemakaian "bat"bat analgesik dan "bat lainnya, dan pertanyaanpertanyaan lain yang dapat menunjang.
2.0.2 Pemer#ksaan +#s#k
engukuran di kamar periksa dilakukan pada p"sisi duduk di kursi setelah pasien istirahat selama % menit. Kaki di lantai dengan lengan pada p"sisi setinggi jantung. ?kuran dan
peletakkan manset (panjang 23 *m, lebar 3% *m untuk standar "rang de!asa) dan stet"sk"p harus benar. engukuran dilakukan 2 kali, dengan sela % menit.
2.0.3 Pemer#ksaan La-)rat)r#um
6es yang direk"mendasikan antara lain termasuk pemeriksaan hem"gl"bin, urinalisis dan pemeriksaan #ungsi ginjal utnuk mendeteksi adanya hematuria, pr"teinuria dan sedimen, penyakit ginjal primer atau ne#r"skler"sis.
2.
Penatalaksanaan H#(ertens#
Hipertensi memberikan masalah yang unik di dalam peng"batan. $iasanya merupakan penyakit seumur hidup yang hanya menimbulkan sedikit gejala sampai stadium lanjut. anduan mutakhir untuk peng"batan hipertensi menganjurkan, sebagai langkah pertama adalah m"di#ikasi gaya hidup yang bertujuan meningkatkan aktivitas #isik dan penurunan berat badan pada sebagian besar pasien. Retriksi natrium mungkin e#ekti# untuk peng"batan hipertensi ringan pada sejumlah pasien. asaran pengaturan
makanan yang layak untuk peng"batan hipertensi adalah 7000 m-L
natrium perhari, yang dapat di*apai dengan tidak menggarami makanan selama dan setelah memasak dan dengan menghindari makanan yang banyak mengandung natrium. "la makan yang kaya buahbuahan, sayuran, dan pr"duk susu rendah lemak dengan pengurangan kandungan lemak tersaturisasi dan lemak t"tal dapat menurunkan tekanan darah. engurangan berat badan bahkan tanpa retriksi natrium telah terbukti men"rmalkan tekanan darah sampai 7%& pasien hipertensi ringan sampai sedang dengan kelebihan berat badan. ada sebagian pasien, latihan #isik juga dapat menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. ada peng"lahan #armak"l"gik hipertensi ringan, tekanan darah pada banyak pasien dapat din"rmalkan dengan "bat tunggal. amun, sebagian besar hipertensi membutuhan dua atau lebih "bat antihipertensi. 'iuretik tia
angi"tensin, dan penyekat kanal kalsium semuanya telah terbukti mengurangi k"mplikasi hipertensi dan dapat digunakan sebagai terapi "bat inisial. 6erdapat keprihatinan bah!a diuretik dapat mengganggu pr"#il lipid serum atau t"lerasni gluk"sa bisa meningkatkan risik" penyakit jantung k"r"ner. amun, suatu uji klinis terbaru yang membandingkan antihipertensi dari berbagai g"l"ngan untuk terapi inisial menemukan bah!a kl"rtarid"n (diuretik tia
enilaian tekanan darah selama kunjungan klinik harus meliputi pengukuran tekanan darah berbaring, duduk, dan berdiri. Harus diusahakan untuk men"rmalkan tekanan darah pada p"sisi atau aktivitas yang biasa dilakukan pasien. enelitian terbaru tentang eng"batan ;ptimal Hipertensi menyarankan bah!a ujung akhir tekanan darah "ptimal adalah 3A3 mmHg. enurunan tekanna darah diba!ah batas tersebut tidak menghasilkan keuntungan yang lebih baik. Hipertensi ist"lik (tekanan sist"lik P10 mmHg dengan tekanan diast"lik n"rmal) adalah #akt"r risik" kardi"vaskuler yang kuat pada individu di atas %0 tahun dan harus diterapi. ebagai tambahan terhadap ketidakpatuhan terhadap peng"batan, penyebab kegagalan pasien meresp"ns terapi "bat meliputi asupan natrium yang berlebihan dan terapi diuretik yang kurang adekuat dengan v"lume darah yang berlebihan, dan "bat"bat seperti anti depresantrisiklik, antiin#lamasi n"n ster"id, "bat simpat"mimetik, stimulan (am#etamin atau k"kain) yang disalah gunakan, atau ka#ein dan k"ntrasepsi "ral dalam d"sis berlebihan yang dapat mengganggu kerja beberapa "bat antihipertensi atau menaikkan tekanan darah se*ara langsung (Kat
BAB III PU'E'MA' ARA &AA 1
,am-aran Puskesmas ar%a &a%a Palem-ang
$erdasarkan surat keputusan Ialik"ta alembang tahun 200 !ilayah kerja uskesmas Karya =aya meliputi ke*amatan yaitu kertapati dengan *akupan penduduk sebesar 341 penduduk. 2 Pengel)laan Pela%anan kesehatan *# Puskesmas kar%a ja%a a. 'arana *an Prasarana
?ntuk me!ujudkan derajat kesehatan di K"ta alembang yang "ptimal, haruslah didukung "leh sumber daya manusia tenaga kesehatan, sarana dan prasarana kesehatan, pembiayaan kesehatan yang memadai, serta kebijakan pembangunan kesehatan untuk melaksanakan berbagai pr"gram yang dapat memberikan k"ntribusi p"siti# bagi kesehatan terutama bagi lingkungan dan perilaku masyarakat. uskesmas karya jaya mempunyai peralatan yang sudah memenuhi standar untuk melakukan pelayanan kesehatan dan melakukan penyuluhan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat
-. Tenaga *an Dana 'ari umber daya yang tersedia di puskesmas sudah dapat dikateg"rikan bah!a
uskesmas karyajaya mampu memberikan penyuluahn dan memiliki tenaga kesehatan untuk memberikan penyuluhan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat rumah tangga. +nggaran dana yang ada di uskesmas Karya =aya berasal dari retribusi 00&, +K-, =+MK-M+K,
;perasi"nal
uskesmas, +$'A+$,
dan
$;K
($antuan
;perasi"nal Kesehatan).
Pr)ses a
Perenanaan iklus peren*anaan dan peng"rganisasian yang dilakukan di uskesmas karya jaya
alembang adalah satu tahun (peren*anaan tahunan) sesuai dengan peri"de tahun anggaran. ebelum dibuat ren*ana usulan kegiatan dinilai terlebih dahulu masalah yang ada dari pr"grampr"gram yang ada, apakah telah men*apai target ataukah belum. 'ari masalah tersebut dianalisis penyebabnya sehingga dapat dibuat penyelasaiannya.
-
Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan ren*ana. +pabila timbul masalah segera diatasi bersama. ?ntuk itu, perlu dilakukan pertemuan se*ara rutin yang diketahui "leh perangkat desa dan masyarakat luas tentang sudah seberapa jauh pelaksanaan kegiatan dilakukan. =enis kegiatan yang dilakukan antara lain penyuluhan tentang jamban keluarga, mandi menggunakan sabun dan air bersih, dan segera ber"bat jika ditemukan tanda tanda akan mun*ulnya penyakit.
M)n#t)r#ng *an E4aluas# emantauan dan evaluasi dilakukan dengan menelaah lap"ran kegiatan , pengamatan
langsung dan !a!an*ara dengan petugas pelaksana (bidan, d"kter, pera!at) Bap"ran dibuat berdasarkan pen*atatan data yang dilakukan baik pada a!al, pertengahan !aktu dan akhir !aktu pelaksanaan pelayanan kesehatans, serta lap"ran bulanan berupa lap"ran kemajuan kegiatan. elanjutnya dari lap"ran tersebut dapat dinilai apakah pelaksanaan pr"gram sesuai dengan indikat"r kinerja dan indikat"r hasil dan dampak. ndikat"r kinerja untuk menentukan apakah pelayanan ne"natus berjalan dari !aktu ke !aktu sesuai dengan yang diharapkan. ndikat"r hasil dan dampak untuk menentukan apakah tujuan ter*apai sebagaimana disebutkan dalam ren*ana.
3
Permasalahan Pela%anan Ne)natus *# Puskesmas kar%a ja%a
$eberapa permasalahan masih mun*ul untuk lingkungan tempat tinggal yang berada di ka!asan uskesmas karya jaya, antara lain jamban keluar yang masih minimal, may"ritas keluarga yang tinggal di lingkungan puskesmas karya jaya masih membuang limbah keluarga di sungai, atau mandi menggunakan air ra!a yang hiegienisnya kurang
BAB I5 E'IMPULAN DAN 'ARAN
!.1 es#m(ulan
engel"laan pelayanan kesehatan pada puskesmas karya jaya berdasarkan input maupun "utput dikatakan masih kurang baik.. edangkan r"ses peren*anaan di uskesmas karya jaya juga sudah berjalan dengan baik sesuai urutanurutannya.
!.2 'aran
'"kter bersama dengan sta## puskesmas diharapkan memberikan penyuluhan di puskesmas kepada pengunjung puskesmas mengenai perilaku hidup bersih dan sehat se*ara langsung maupun menggunakan media seperti membagikan selebaran mengenai in#"rmasi kebersihan lingkungan.
2
Menyediakan sarana transp"rtasi untuk kunjungan ke rumah sehingga pr"gram penyuluhan lebih mudah dikerjakan
DA+TAR PU'TAA +lmatsier, . 200/. rinsip 'asar lmu 9i
@ardi"l. H, =. 200. 'iagn"sti* M"dalities "# the M"st @"mm"n "rms "# e*"ndary Hypertensi"n.%E %%2/. @hen, Q, M., at all . 200. +ss"*iati"n bet!een simple anthr"p"metri* indi*es and *ardi"vas*ular risk #a*t"rs. 2%E 4/D4/7. @h"banian, 5, +., 2003. eventh Rep"rt ;# 6he ="int ati"nal @"mmittee ;n reventi"n, 'ete*ti"n, -valuati"n, +nd 6reatment ;# High $l""d ressure. 12 (4)E 204 2%2. 'epartemen Kesehatan. 200. Riset Kesehatan 'asar (RK-'+) 2007, =akarta hal. 02%. 'epartemenen Kesehatan. 2004. r"#il Kesehatan nd"nesia 2001E Menuju nd"nesia ehat 2008, =akarta hal. 2210. ields, B, -., at all . 2001. 6he $urden "# +dult Hypertensi"n in the ?nited tates /// t" 2000 E + Rising 6ide8. 11E 3/101. "rman, =, ., at all . 200/. 'iet and Bi#estyle Risk a*t"rs +ss"*iated Iith n*ident Hypertensi"n in I"men. 302 (1)E 101. ran*es*" . @appu**i", , ., at all& 2007. 9enderpe*i#i* +ss"*iati"ns "# h"rt leep 'urati"n Iith revalent and n*ident Hypertensi"n E 6he Ihitehall tudy8. %0E 4/3700. 9uyt"n, +, @., dan Hall, =. 2004. $uku +jar isi"l"gi Ked"kteran (-disi ke ). 6erjemahkan ;lehE ira!ati. enerbit $uku Ked"kteran -9@, =akarta, nd"nesia, 23210. H. Mahesar, et al. 200/. -##e*t "# m"king "n $l""d ressure "# nhabitants "# Hyderabad 5i*inity. 12 -2/3 #4)5$& Hilliard,B., at all . 20. 9ender 'i##eren*es in ressureatriuresis and Renal +ut"regulati"n E R"le "# the +ngi"tensin 6ype 2 Re*ept"r8. %7E27%22. mran Q. Khan., at all . 2002. 9enderBinked Hypertensi"n in ;##spring "# Barded regnant Rats. 1E 47%. =e##rey +. @utler, =, +., at all . 200. 6rends in Hypertensi"n revalen*e, +!areness, 6reatment, and @"ntr"l Rates in ?nited tates +dults $et!een / //1 and ///2001. %2E 27. ="hn +. +mbr"se, at all. 2001. 6he ath"#hysi"l"gi "# @igarette m"king and @ardivas*ular 'esease. 13 (0)E 073%0/7. ="nss"n, =., at all& 2002. n#luen*e "# "besity "n *ardi"vas*ular riskE 6!entythreeyear #"ll"! up "# 22 02% men #r"m an urban !edish p"pulati"n8. 24E 014D0%3. Kaplan, , M. //. @lini*al Hipertensi"n. R""se 6ree @"rp"rate @enter, united states "# +meri*a, D 1. Kari", K., at all . 200. 9ender 'i##eren*es in +ss"*iati"ns "# 'iurnal $l""d ressure 5ariati"n, +!ake hysi*al +*tivity, and leep uality Iith egative +##e*t E 6he I"rk ite $l""d ressure tudy8. 3E //7002.
Kat