ORTHOPEDI Fraktur radius, vulnus laceratum 1. Anamnesa 2. Pemasangan Bidai 3. Penjahitan luka sederhana 4. Penulisan Resep 5. Edukasi
1. 2. 3.
Judul station Waktu yang dibutuhkan Tujuan station
4.
Kompetensi
5.
InstruksiPeserta
6.
Instruksi Penguji
Musculoskeletal system - Trauma 90menit
Menilaikemampuan anamnesa, pemeriksaanfisik, penegakan diagnosisdanpenatalaksanaan non farmakoterapipasiendengancedera musculoskeletal 1. Kemampuan anamnesis 2. Kemampuanpemeriksaanfisik 3. Melakukan tes/prosedur klinik atau interpretasi data untuk menunjang diagnosis banding atau diagnosis 4. Penegakan diagnosis/diagnosis banding 5. Tatalaksana a. Farmakoterapi b. Non farmakoterapi 6. Komunikasi dan edukasi pasien 7. Perilaku profesional Skenario klinik: Laki-laki, 31 tahun datang dibawa oleh temannya setelah terjatuh saat berkendara dan ditabrak oleh becak. Saat ini pasien mengeluhkan nyeri pada lengan bawah kanan. kanan. Tampak deformitas dan edema pada lengan bawah kanan, pasien juga mengeluhkan tidak bisa menggerakkannya. Pada lengan atas kanan pasien didapatkan luka selebar 3cm sedalam 2cm yang aktif mengeluarkan darah akibat terkena besi dari becak. Tugas: 1. Lakukan anamnesa yang diperlukan untuk menegakkan diagnosa (bergantian sesama peserta) 2. Lakukan pemeriksaan fisik musculosceletal pada pasien tersebut 3. Tentukan planning diagnosis dan buat suart pengantar untuk dilakukan palnning diagnosis tsb 4. Membaca hasil dari planning diagnosis yang dilakukan peserta 5. Apa diagnosis kerja dan diagnosis banding pada pasien tersebut 6. Lakukan tatalaksana non farmakologis pada pasien tersebut 7. Tuliskan resep farmakologis untuk pasien tersebut 8. Lakukan komunikasi dan edukasi pada pasien tersebut terkait dengan kondisi medis yang dialami pasien 1. Berikan demo pemeriksaan fisik dan tata laksana nonfarmakologis (pembidaian spalk os radius-ulna, penjahitan v ulnus sederhana) 2. Lakukan pengamatan dan penilaian terhadap peserta 3. Tanya jawab dan diskusi mengenai langkah-langkah pemeriksaan
7.
Instruksiuntukpas ienstandar (PS)
8.
Diagnosis
dan terapi yang dilkakukan oleh peserta -menggunakan manekin
1. Close fracture os radius-ulna 2. Vulnus laceratum DD: - dislokasi os radius ulna
9.
10.
11. 12.
Planning diagnosis tambahan Tatalaksanafarm akologis EdukasiPasien Denah ruang
X-ray antebrachii dextra AP/ Lateral
Inj. Ketorolac 30mg iv p.o As. Mefenamat 3x500 mg p.o Amoxicilin 3x500mg Pasien akan dirujuk ke Spesialis Orthopedi
Ruang 3mx3m
Meja alat
Bed pemeriksaan
Sampah
Kursi PS Meja penguji Kursi penguji
13.
Alat&Bahan
1. Manekin tangan 3. Kassa gulung 5. Kertas resep
Meja kandidat Kursi kandidat
2. Hecting set + spons 4. 3 buah spalk 6. Kertas hvs A4
ANAMNESA No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Menanyakan tentang Perkenalan diri sebagai dokter yang bertanggung jawab terhadap pasien Menjelaskan bahwa wawancara bersifat rahasia antara pasien dan dokter Menanyakan keluhan utama pasien Menanyakan riwayat Alergi Menanyakan riwayat Medication (obat yang pernah atau sedang dikonsumsi) Menanyakan riwayat Past illness (riwayat penyakit dahulu) Menanyakan riwayat Last Meal (terutama kapan makan terakhir) Menanyakan Event (mekanisme trauma) Menjelaskan tindakan atau pemeriksaan lanjutan yang harus dilakukan dokter untuk menegakkan diagnosa TOTAL
0
1
2
PEMERIKSAAN DAN TINDAKAN No. 1
2
Tindakan Melakukan primary survey (ABCDE) a. Memastikan jalan nafas pasien paten jika bisa bicara berarti paten b. Memeriksa breathing dimulai dari inspeksi dada : untuk mencari jejas dan melihat gerakan dada - Palpasi dada : merasakan pergerakan dada, krepitasi atau deformitas - Auskultasi : mendengarkan suara nafas - Perkusi : sonor? Hipersonor? c. Memeriksa sirkulasi akral, warna kulit, CRT, nadi, tekanan darah d. Memeriksa disability GCS dan refleks pupil e. Memeriksa exposure mencari jejas mulai head to knee Melakukan secondary survey (pemeriksaan head to toe) prinsipnya inspeksi, palpasi (jangan cari krepitasi, tapi hanya rasakan deformitas dan perabaan hangat / dingin, minta pasien untuk menggerakkan tangan yang mengalami cedera nilai bagaimana ROM nya)
a. -
Memasang bidai pada cruris dextra : Pilih bidai dengan panjang yang sesuai, melewati 2 sendi Gunakan minimal 2 bidai Posisikan tungkai sesuai posisi anatomis atau seperti keadaan awal pasien ditemukan - Lakukan pembebatan sepanjang lengan bawah, melewati 2 sendi - Periksa pulsasi arteri dan nervus distal pastikan tidak terjadi compartment syndrome b. Melakukan Hecting sederhana : - Cuci tangan - persiapan alat dan bahan dalam keadaan steril (duk steril, spuit 3cc, lidocaine, kassa, povidone iodine, needle, benang luar, gunting, klem, needle holder, handschoen steril) - lakukan desinfeksi - memasang duk steril - lakukan anestesi dengan lidocaine - memasukkan benang pada needle (do not touch the needle)
0
1
2
3 4 5 6 7
- melakukan hecting 1-1 - memposisikan needle yang telah dipakai - membersihkan hasil jahitan - cuci tangan Membuat pengantar X-Ray Lakukan pembacaan hasil x-ray Tegakkan diagnosa kerja dan diagnosa banding Berikan terapi farmakologis (tuliskan resep) Lakukan komunikasi dan edukasi kepada pasien terkait diagnosa dan planning terapi selanjutnya (sistem perujukan) TOTAL