A. Fragilitas Fragilitas Eritrosi Eritrositt
Fragil Fragilita itass osmoti osmoticc sel darah darah merah merah dinyata dinyatakan kan sebagai sebagai tingkat tingkat kerent kerentanan anan ruptur ruptur membran membran sel darah (hemolisa (hemolisa)) saat terpapar zat yang hipotonik. hipotonik. Ketika sel darah merah berada di tengah larutan hipotonik, air akan terhisap masuk ke dalam sel. Hal ini disebabkan oleh adanya gradien tekanan osmotik di dalam dan di luar sel. Akibatnya sel darah menjadi lebih sferis dan membran sel tertekan oleh cairan di dalam sel. (al , , al !K, "##$). Ketahanan Ketahanan membran membran eritrosit eritrosit terhadap terjadinya hemolisis hemolisis dapat diketahui dengan mencam mencampur purkan kan eritr eritrosi ositt ke dalam dalam laruta larutan n hipoto hipotonis nis (%a&l) (%a&l) dengan dengan konsen konsentra trasi si yang yang berbeda'beda. arutan hipotonis dengan konsentrasi tertentu dapat men yebabkan rupturnya eritrosit atau hemolisis. Keadaan ini disebut dengan fragilitas eritrosit (Adoe, "##). *es fragibilitas osmotik membantu dalam penegakkan diagnosis anemia yang mana terdapat perubahanpada sel darah merah pasien. Ketika sel darah merah berada dalah laut lautan an %acl %acl,, maka maka sel sel darah darah akan akan mengh menghis isap ap air air seba sebany nyak' ak'ba bany nyakn aknya ya hing hingga ga sel sel membeng membengkak kak dan mencapa mencapaii +olume +olume kritis kritis kemudi kemudian an hemoli hemolisis sis.. Konsen Konsentra trasi si laruta larutan n intraseluler, yang direfleksikan oleh fragilitas membran sel darah merah, dapat membantu dalam menyatakan kondisi k ondisi fungsional sel (al , al !K, "##$) . Faktor Fragilitas -ritrosit ndeks ndeks fragili fragilitas tas osmosa osmosa sel darah darah merah merah
dipenga dipengaruh ruhii oleh oleh lingku lingkungan ngan,, keadaan keadaan
fisiol fisiologi ogis, s, dan patolo patologis gis.. /el darah darah merah merah seseor seseorang ang secara secara alamia alamiah h telah telah dilengk dilengkapi api kemampuan untuk mengkompensasi hal hal semacam itu (&hikezie, 01ak1e, 2onago, "##3). /ecara spesifik, beberapa faktor yang dapat mempengaruhi fragilitas eritrosit adalah sebagai berikut4 a. Kond Kondis isii fisi fisiol olog ogis is Fragilitas osmotik eritrosit neonatus lebih tinggi daripada pada usia anak maupun de1asa. *emuan sel darah pada aliran darh +ena dan cadangan darah ( stored stored blood) sering sering kali memiliki memiliki fragilitas fragilitas yang meninggi. meninggi. eristi1a eristi1a meningkatnya meningkatnya termperatur termperatur tubuh juga memnyebabkan eritrosit menjadi lebih fragil. b. Kondisi patologis ada ada pengid pengidap ap kelaina kelainan n sferos sferosito itosis sis,, baik baik kelain kelainan an heredi herediter ter maupun maupun didapat didapat,, ditemukan angkat fragilitas osmotik yang tinggi pada sel darah merahnya. /eseorang yang terkena bisa ular +iper dan krait juga akan mengalami peningkatan fragilitas
osmotik eritrosit. /ebaliknya, sel darah merah pengidap anemia hipokromik menunjukkan penurunan fragilitas dan tidak mengalami hemolisis sampai konsentrasi larutan garam yang lebih rendah tercapai c. 2orfologi sel darah merah Fragilitas osmotik berhubungan dengan bentuk eritrosit. entuk eritrosit sendiri bergantung pada luas permukaan, +olume, dan keadaan fungsional mebran sel. 5esistensi membran sel eritrosit berkaitan dengan konfigurasi geometrisnya, eritrosit yang sferis (sferosit) mendemonstrasikan peningkatan hemolisis, sementara eritrosit yang pipih ( sickle cell
atau sel target) mendemonstrasikan penurunan hemolisis.
-ritrosit hipokromik mengandung lebih sedikit hemoglobin, hal ini memberikan daya regang yang lebih luas sebelum membran sel ruptur (al , al !K, "##$). d. 0sia 6rganisme nang enelitian yang dilakukan o1dler dan 7ougherty (dalam o1dler, 7ougherty, "##) menguji fragilitas osmotik dan dimensi eritrosit pada 8# pria normal dengan rentang usia antara 9: sampai ;: tahun. rinsip +ariabel bebas yang berkorelasi dengan fragilitas osmotik adalah konsentrasi hemoglobin dan usia donor. -fek usia donor menunjukkan peningkatan baik teradap fragilitas sel maupun +ariabilitas dari fragilitas sel dalam sampel darah masing'masing. erubahan yang muncul pada bentuk tidak banyak mempengaruhi perfusi kapiler subjek secara signifikan, tetapi diduga kuat bentuk sel juga akan meningkatkan kerentanan eritrosit milik donor lanjut usia pada abnormalitas mikro+askular.
e. 0sia /el 7arah 2erah *ekanan osmosa di dalam sel darah merah sama dengan tekanan osmosa larutan %a&l #,3<. ila sel darah merah dimasukkan ke dalam larutan #,:< belum terlihat adanya hemolisa, tetapi sel darah merah yang dimasukkan ke dalam laruan %a&l #,8< hanya sebagian saja dari sel darah merah yang mengalami hemolisa, sedangkan sebagian sel darah merah yang lainnya masih utuh. erbedaan ini disebabkan karena umur sel darah merah, sel darah merah yang sudah tua membran selnya mudah pecah f.
sedangkan sel darah merah muda membran selnya masih kuat. pH darah Fragilitas eritrosit juga dipengaruhi oleh pH darah dalam larutan hipotonis. erubahan pH sebesar #,9 setara dengan perubahan konsentrasi %a&l sebesar #,9<.
ada umumnya, fragilitas eritrosit akan menurun apabila terjadi peningkatan pH darah (Adoe, "##). g. aparan sinar matahari -ritrosit pada subyek yang sering terpapar sinar matahari relatif kurang fragil dibanding eritrosit pada subyek yang jarang terpapar sinar matahari (Adoe, "##). Akan tetapi di sisi lain sinar ultra+iolet yang terdapat dalam sinar matahari dapat membentuk komponen radikal bebab yang bisa menyebabkan lisisnya membran eritrosit. aparan sinar ultra+iolet dari matahari dapat menyebabkan terbentuknya molekul oksigen singlet (6"), radikal superoksida (6"), hidrogen peroksida (H"6"), radikal peroksil (566=), dan radikal hidroksil (6H=). 5adikal hidroksil (6H=) merupakan oksidan yang paling toksik karena dapat bereaksi dengan bermacam'macam senya1a yang terkandung dalam sel seperti protein, asam nukleat, lipid dan lain'lain sehingga dapat dengan mudah dan cepat merusak struktur sel. 2embran sel eritrosit merupakan komponen yang rentan terhadap serangan radika hidroksil (6H=). 5eaksi kimia antara radikal hidroksil (6H=) dengan protein dapat mempercepat terjadinya proteolisis. ada membran eritrosit peristi1a ini memicu terjadinya lisis dan kematian eritrosit. Hal ini menyebabkan keluarnya hemoglobin dari dalah eritrosit dan dapat berlanjut menjadi anemia (Adoe, "##). 7AF*A5 0/*AKA Adoe, 7esmiyati %atalia. "##. >erbedaan Fragilitas -ritrosit Antara /ubyek yang ?arang dengan yang /ering *erpapar /inar 2atahari.@ rogram endidikan /arjana Fakultas Kedokteran. 0ni+ersitas 7iponegoro.