A. Konsep Dasar Ekologi Tumbuhan 1. Konsep Dasar Ekologi
Istilah ekologi diciptakan oleh ahli biologi asal Jerman, yaitu Ernst Haeckel pada tahun 1866. Ketika itu Ernst Haeckel masih menggunakan istilah Oekologi, Oekologi, akan tetapi pada masa berikutnya ahli ekologi lainnya menghilangkan huruf “o” pada istilah itu sehingga menjadi ekologi saja. Menurut Ernest Haeckel (1869), ekologi berasal dari bahasa Yunani “Oikos” yang berarti rumah tangga dan “logos” yang berarti ilmu. il mu. Secara harfiah ekologi adalah ilmu tentang rumah tangga mahluk hidup. Di bawah ini merupakan beberapa definisi mengenai konsep ekologi diantaranya : - Ilmu pengetahuan yang bersangkut – paut dengan ekonomi alam, yakni yang meneliti antar hubungan total hewan baik dengan lingkungan anorganik dan organiknya (Ernst Haeckel, 1989). - Ilmu yang mengkaji peri kehidupan alam (natural history) secara ilmuah (Charles Elton, 1927). - Ilmu pengetahuan yang membahas penyebaran (distribusi) dan kelimpahan organism (Andrewartha, 1961) - Ilmu pengetahuan tentang struktur dan fungsi alam (Eugene P. Odum, 1963). Struktur dalam hal ini mencakup distribusi (sebaran) dan kelimpahan mahluk hidup, sedangkan fungsi meliputi bagaimana populasi tumbuh dan berinteraksi. - Studi dari adaptasi organisme or ganisme dengan lingkungannya (Emle, 1973). - Ilmu pengetahuan yang mengkaji interaksi – interaksi yang menentukan penyebaran (distribusi) dan kelimpahan organisme – organisme – organisme organisme (Charles J. Krebs, 1978). - Studi ilmiah dari antar hubungan organism dengan lingkungan (Mc Naughton dan Wolfe, 1979). 1979). - Studi organisme dengan lingkungannya dan hubungan timbal balik antar keduanya (Putman dan Wratten, 1984). - Studi dari hubungan timbal balik antara organisme dengan lingkungan fisik dan biologinya (Enrich dan Roughgarden, 1987).
Secarah harfiah, ekologi adalah pengkajian hubungan organisme – organisme atau kelompok organisme terhadap lingkungannya. Dari beberapa pengertian ekologi di atas maka dapat disimpulkan bahwa ekologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang persebaran, hubungan dan interaksi timbal balik organisme dengan organisme lainnya serta organisme dengan lingkungan sekitarnya. 2. Konsep Ekologi Tumbuhan
Secara sederhana, ekologi tumbuhan diartikan sebagai sebuah ilmu yang fokus pada pembelajaran mengenai hubungan timbal dan balik antara tumbuhan dengan habitat tumbuhnya. Kajian pokok ekologi tumbuhan ini adalah melihat pengaruh tumbuhan terhadap lingkungan dan juga pengaruh lingkungan terhadap perkembangan tumbuhan tersebut. Ekologi tanaman mengandung dua pengertian, yaitu ekologi sebagai ilmu dan tanaman sebagai obyek. Tanaman mengandung arti tumbuhan yang telah dibudidayakan untuk maksud tertentu, sehingga hasilnya dijadikan sebagai alat pemenuhan kebutuhan yang memiliki nilai ekonomi Secara etimologis, ekologi tanaman berarti ilmu tentang tanaman di rumah (lingkungan) sendiri. Ekologi Tanaman yaitu ilmu yang membicarakan tentang spektrum hubungan timbal balik yang terdapat antara tanaman dan lingkungannya serta antara kelompok-kelompok tanaman. Dalam hal ini penting disadari bahwa tanaman tidak terdapat sebagai individu atau kelompok individu yang terisolasi. Semua tanaman berinteraksi satu sama lain dengan lingkungan sejenisnya, dengan tanaman lain dan dengan lingkungan fisik tempat hidupnya. Dalam proses interaksi ini, tanaman saling mempengaruhi satu dengan lainnya dan dengan lingkungan sekitarnya, begitu pula berbagai faktor lingkungan mempengaruhi kegiatan hidup tanaman. Ciri khas ekologi tanaman ( plant plant ecology) ecology) adalah tanaman dapat mengubah energi kimia menjadi energi potensial dan mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik.
B. Hubungan Ekologi dengan Ilmu Lain
Ekologi secara berangsur berkembang, dan makin terlihat bahwa ekologi mempunyai hubungan dengan hampir semua ilmu lainnya. Guna memahami ruang lingkup dan sangkut-pautnya ekologi, persoalannya harus dipandang dalam hubungannya dengan ilmu-ilmu lain. Untuk mengerti hubungan antara organisme dengan lingkungan, maka semua bidang ilmu yang dapat menerangkan tentang komponen-komponen makhluk hidup dan lingkungan itu sangat diperlukan. Jika berbicara mengenai pencemaran hutan, perkembangan penduduk, masalah makanan, penggunaan energi, kenaikan suhu bumi karena efek rumah kaca atau pemanasan global dan lainnya, ini berarti juga harus berbicara mengenai ilmu kimia, fisika, pertanian, kehutanan, ilmu gizi, klimatologi dan lainnya. Dapat dikatakan bahwa sekarang ini makin terasa hubungan ekologi dengan hampir semua bidang ilmu yang ada. Penyebaran,
adaptasi
dan
aspek-aspek
fungsi
organisme
dari
komunitas banyak dipelajari dalam ekologi dan erat hubungannya dengan ilmu-ilmu biologi lainnya seperti taksonomi, morfologi, fisiologi, genetika. Sedangkan klimatologi, ilmu tanah, geologi, dan fisika memberikan informasi mengenai keadaan lingkungan. Dengan demikian pengetahuan fisika dan biologi
sangat
diperlukan
bagi
seorang
ahli
ekologi
untuk
dapat
mengungkapkan hubungan antara lingkungan dan dunia kehidupan. 1. Kaitan Ekologi dengan Ilmu Tanah
Kesuburan tanah mempengaruhi keadaan tumbuh-tumbuhan yang tumbh di atasnya. Kesuburan tanah akan berpengaruh terhadap tipe vegetasi yang terbentuk serta berpengaruh terhadap keproduktifan hutan. Oleh karena itu, tanah merupakan salah satu faktor pembatas alam dan mempengaruhi pertumbuhan semua spesies tumbuhan, struktur dan komposisi vegetasi sehingga bisa memberikan pengaruh pengaruh pada tipe hutan.
2. Kaitan Ekologi dengan Ilmu Iklim (Klimatologi)
Dari segi ilmu iklim atau klimatologi, pengaruhnya terhadap kehidupan tetumbuhan sangat nyata, terlebih lagi iklim mikro di suatu tempat yang bergantung kepada keadaan topografi dan kondisi atmosfer karena kondisi atmosfer juga ikut menentukan sifat iklim setempat dan regional. Adanya perbedaan iklim akan menimbulkan variasi dalam komunitas komunitas hutan.
3. Kaitan Ekologi dengan Ilmu Geografi
Ekologi dan geografi merupakana satu kesatuan yang tidak dipisahkan sebab keduanya kurang lebih sama membahas tentang lingkungan baik lingkungan biotik maupun abiotik