LATAR BELAKANG KASUS
PT KERETA API INDONESIA (PT KAI) terdeteksi terde teksi adanya kecurangan dalam penyajian lapran keuangan! Diduga terjadi manipulasi data dalam lapran la pran keuangan PT KAI ta"un #$$%& perusa"aan perusa"aan 'N itu dicatat merai" keutungan keutungan se*esar Rp+&, Rp+&, iliar! Pada"al apa*ila diteliti dan dikaji le*i" rinci& perusa"aan justru menderita kerugian se*esar Rp+- iliar!
Kmi Kmisa sari riss PT KAI KAI .eki .ekinu nuss ana ana yang yang juga juga se*a se*aga gaii Dir Direktur ktur In/r n/rm masi asi dan Akun kuntans tansii Dir Direkt ektrat rat 0en 0ender deral Per*en Per*enda" da"ara araan an Negara Negara Depart Departeme emen n Keuang Keuangan an menga mengatak takan& an& lapran keuangan itu tela" diaudit le" Kantr Akuntan Pu*lik S! ana anan! n! Audi Auditt ter" ter"ad adap ap lap lapra ran n keua keuang ngan an PT KAI KAI untu untuk k ta"un #$$- dan ta"un1ta"un se*elumnya dilakukan le" 'adan Pemeriksan Keuangan ('PK)& untuk ta"un #$$2 diaudit le" 'PK dan akuntan pu*lik! .asil audit terse*ut kemudian disera"kan direksi PT KAI untu untuk k dise disetu tuju juii se*e se*elu lum m disa disamp mpai aika kan n dala dalam m rapa rapatt umum umum pemegang sa"am& dan kmisaris PT KAI yaitu .ekinus ana menlak menyetujui lapran keuangan PT KAI ta"un #$$% yang tela" tela" diaudi diauditt le" le" akunta akuntan n pu*lik pu*lik!! Setela Setela" " "asil "asil audit audit diteli diteliti ti dengan dengan seksam seksama& a& ditem ditemuka ukan n adanya adanya kejan kejangga ggalan lan dari dari lapra lapran n keuangan PT KAI ta"un #$$% 3 4! Pajak pi"ak ketiga suda" tiga ta"un tidak perna" ditagi"&
tetapi tetapi dalam dalam lapra lapran n keuang keuangan an itu dimasu dimasukka kkan n se*aga se*agaii pendapatan PT KAI KAI selama ta"un #$$%! #! Ke5aji*an PT KAI untuk mem*ayar surat ketetapan pajak (SKP) (SKP) pajak pajak pertam pertam*a" *a"an an nilai nilai (PPN) (PPN) se*esa se*esarr Rp ,% ,% iliar iliar yang yang diter* diter*itk itkan an le" le" Direkt Direktra ratt 0ender 0enderal al Pajak Pajak pada ak"ir ta"un #$$- disajikan dalam lapran keuangan se*agai piutang atau tagi"an kepada *e*erapa pelanggan yang yang se"aru se"arusny snyaa menan menanggu ggung ng *e*an *e*an pajak pajak itu! itu! Pada"a Pada"all *erdasarkan Standart Akuntansi& Akuntansi& pajak pi"ak ketiga yang tidak tidak perna" perna" ditagi ditagi" " itu tidak tidak *isa *isa dimasu dimasukka kkan n se*aga se*agaii aset! Di PT KAI ada kekeliruan direksi dalam mencatat penerimaan perusa"aan perusa"aan selama ta"un #$$%! -! Penurunan nilai persediaan suku cadang dan perlengkapan se*esar Rp #2 iliar yang diketa"ui pada saat dilakukan in6e in6ent ntar aris isas asii ta"u ta"un n #$$# #$$# diak diakui ui manaj anajem emen en PT KAI KAI
se*agai kerugian secara *erta"ap selama lima ta"un! Pada ak"ir ta"un #$$% masi" tersisa sald penurunan nilai yang *elum di*e*ankan se*agai kerugian se*esar Rp + iliar& yang se"arusnya di*e*ankan seluru"nya dalam ta"un #$$%! 2! 'antuan pemerinta" yang *elum ditentukan statusnya dengan mdal ttal nilai kmulati/ se*esar Rp +72&% iliar dan penyertaan mdal negara se*esar Rp 7$ iliar le" manajemen PT KAI disajikan dalam neraca per -4 Desem*er #$$% se*agai *agian dari "utang! Akan tetapi menurut .ekinus *antuan pemerinta" dan penyertaan mdal "arus disajikan se*agai *agian dari mdal perseran! %! anajemen PT KAI tidak melakukan pencadangan kerugian ter"adap kemungkinan tidak tertagi"nya ke5aji*an pajak yang se"arusnya tela" di*e*ankan kepada pelanggan pada saat jasa angkutannya di*erikan PT KAI ta"un 4,,8 sampai #$$-! Per*edaan pendapat ter"adap lapran keuangan antara Kmisaris dan auditr akuntan pu*lik terjadi karena PT KAI tidak memiliki tata kella perusa"aan yang *aik! Ketiadaan tata kella yang *aik itu juga mem*uat kmite audit (kmisaris) PT KAI *aru *isa mengakses lapran keuangan setela" diaudit akuntan pu*lik! Akuntan pu*lik yang tela" mengaudit lapran keuangan PT KAI ta"un #$$% segera diperiksa le" 'adan Peradilan Pr/esi Akuntan Pu*lik! 0ika ter*ukti *ersala"& akuntan pu*lik itu di*eri sanksi teguran atau penca*utan i9in praktik! Kasus PT KAI *era5al dari pem*ukuan yang tidak sesuai dengan standar yang tela" ditetapkan! Se*agai akuntan suda" selayaknya menguasai prinsip akuntansi *erterima umum se*agai sala" satu penerapan etika pr/esi! Kesala"an karena tidak menguasai prinsip akuntansi *erterima umum *isa menye*a*kan masala" yang sangat menyesatkan! :apran Keuangan PT KAI ta"un #$$% disinyalir tela" dimanipulasi le" pi"ak1pi"ak tertentu! 'anyak terdapat kejanggalan dalam lapran keuangannya! 'e*erapa data disajikan tidak sesuai dengan standar akuntansi keuangan! .al ini mungkin suda" *iasa terjadi dan masi" *isa diper*aiki! Namun& yang menjadi permasala"an adala" pi"ak auditr menyatakan :apran Keuangan itu ;ajar Tanpa Pengecualian! Tidak ada penyimpangan dari standar akuntansi keuangan! .al ini la" yang patut dipertanyakan! Dari in/rmasi yang didapat& sejak ta"un #$$2 lapran PT KAI diaudit le" Kantr Akuntan Pu*lik! 'er*eda dengan ta"un1ta"un se*elumnya yang meli*atkan 'PK se*agai auditr perusa"aan kereta api terse*ut! .al itu menim*ulkan dugaan kalau Kantr Akuntan Pu*lik yang mengaudit :apran Keuangan PT KAI melakukan kesala"an! Pr/esi Akuntan menuntut pr/esinalisme& netralitas& dan kejujuran! Kepercayaan
masyarakat ter"adap kinerjanya tentu "arus diapresiasi dengan *aik le" para akuntan! Etika pr/esi yang disepakati "arus dijunjung tinggi! .al itu penting karena ada keterkaitan kinerja akuntan dengan kepentingan dari *er*agai pi"ak! 'anyak pi"ak mem*utu"kan jasa akuntan! Pemerinta"& kreditr& masyarakat perlu mengeta"ui kinerja suatu entitas guna mengeta"ui prspek ke depan!
4
#
PEMBAHASAN KASUS Kasus di atas merupakan Kasus anipulasi :apran Keuangan PT KAI yang dilakukan le" anajemen PT KAI dan Ketidakmampuan KAP dalam mengindikasi terjadinya manipulasi! Analisis 5 Question Approach:
= Proita!le 4! Pi"ak yang diuntungkan adala" anajemen PT KAI karena kinerja keuangan perusa"aan sela"1la" *aik (la*a Rp+!, )& meskipun pada kenyataannya menderita kerugian Rp +- ! Tidak tertutup kemungkinan& pi"ak manajemen memperle" *nus dari >la*a semu? terse*ut! #! Pi"ak lain yang diuntungkan adala" KAP S! anan @ Rekan& dimana dimungkinkan memperle" ee k"usus karena mem*erikan pini ;ajar Tanpa Pengecualian! " Le#al
4! PT KAI melanggar Pasal ,$ N! 8 Ta"un 4,,% tentang Pasar dal >Dalam kegiatan perdagangan e/ek& setiap pi"ak dilarang secara langsung maupun tidak langsung3 #! enipu atau mengela*ui Pi"ak lain dengan menggunakan sarana dan atau cara apa punB -! Turut serta menipu atau mengela*ui Pi"ak lainB dan 2! em*uat pernyataan tidak *enar mengenai /akta yang material atau tidak mengungkapkan /akta yang material agar pernyataan yang di*uat tidak menyesatkan mengenai keadaan yang terjadi pada saat pernyataan di*uat dengan maksud untuk menguntungkan atau meng"indarkan kerugian untuk diri sendiri atau Pi"ak lain atau dengan tujuan mempengaru"i Pi"ak lain untuk mem*eli atau menjual E/ek!? PT KAI dapat dikenakan sanksi sesuai Pasal 4$7 N!8 Ta"un 4,,% yang menyatakan3 >Setiap Pi"ak yang dengan sengaja *ertujuan menipu atau merugikan Pi"ak lain atau menyesatkan 'apepam& meng"ilangkan& memusna"kan& meng"apuskan& mengu*a"& menga*urkan& menyem*unyikan& atau memalsukan catatan dari Pi"ak yang memperle" i9in& persetujuan& atau penda/taran termasuk Emiten dan Perusa"aan Pu*lik diancam dengan pidana penjara paling lama - (tiga) ta"un dan denda paling *anyak Rp%!$$$!$$$!$$$&$$ (lima miliar rupia")!? (#) KAP S$ Manan @ Rekan melanggar Standar Pr/esi Akuntan Pu*lik (SPAP)
" %air Per*uatan manajemen PT!KAI merugikan pu*likCmasyarakat dan pemerinta"!
4) Pu*lik (in6estr)B dirugikan karena memperle" in/rmasi yang menyesatkan& se"ingga keputusan yang diam*il *erdasarkan in/rmasi keuagan PT! KAI menjadi tidak akuratCsala"! #) Pemerinta"B dirugikan karena dengan rekayasa keuangan terse*ut maka pajak yang diterima pemerinta" le*i" kecil! " Ri#ht
4) .ak1"ak Pu*likB dirugikan karena in6estr memperle" in/rmasi yang menyesatkan& se"ingga keputusan yang diam*il menjadi sala"Ctidak akurat! #) Pemerinta"B dirugikan karena pajak yang diterima pemerinta" menjadi le*i" kecil! " Suistaina!le &e'elop(ent
4) Rekayasa yang dilakukan manajemen PT KAI *ersi/at jangka pendek dan *ukan jangka panjang& karena "anya menginginkan keuntunganCla*a untuk kepentingan pri*adiCmanajemen (mti6asi *nus)! )$ Prinsip Eti*a +an# &ilan##ar: Selain akuntan eksternal dan kmite audit yang melakukan kesala"an dalam "al pencatatan lapran keuangan& akuntan internal di PT! KAI juga *elum sepenu"nya menerapkan 8 prisip etika akuntan! Dari kedelapan prinsip akuntan yaitu tanggung ja5a* pr/esi& kepentingan pu*lik& integritas& *jekti/itas& kmpetensi dan ke"ati1 "atian pr/esinal& kera"asiaan& perilaku pr/esinal& dan standar teknis& prinsip1 prinsip etika akuntan yang dilanggar antara lain 3 ,- Tan##un# .a/a! proesi B Dimana serang akuntan "arus *ertanggung ja5a* secara pr/essinal ter"adap semua kegiatan yang dilakukannya! Akuntan Internal PT! KAI kurang *ertanggung ja5a* karena dia tidak menelusuri kekeliruan dalam pencatatan dan memper*aiki kesala"an terse*ut se"ingga lapran keuangan yang dilaprkan merupakan keadaan dari psisi keuangan perusa"aan yang se*enarnya!
0- Kepentin#an Pu!li* B Dimana akuntan "arus *ekerja demi kepentingan pu*lik atau mereka yang *er"u*ungan dengan perusa"aan seperti kreditur& in6estr& dan lain1lain! Dalam kasus ini akuntan PT! KAI diduga tidak *ekerja demi kepentingan pu*lik karena diduga sengaja memanipulasi lapran keuangan se"ingga PT! KAI yang se"arusnya menderita kerugian namun karena manipulasi terse*ut PT! KAI terli"at mengalami keuntungan! .al ini tentu saja sangat *er*a"aya& termasuk *agi PT! KAI! Karena& apa*ila kerugian terse*ut semakin *esar namun tidak dilaprkan& maka PT! KAI *isa tidak sanggup menanggulangi kerugian terse*ut! )- 1nte#ritas B
Dimana akuntan "arus *ekerja dengan pr/esinalisme yang tinggi! Dalam kasus ini akuntan PT! KAI tidak menjaga integritasnya& karena diduga tela" melakukan manipulasi lapran keuangan! 2- 3!.e*tiitas B Dimana akuntan "arus *ertindak *yekti/ dan *ersikap independen atau tidak memi"ak siapapun! Dalam kasus ini akuntan PT! KAI diduga tidak *yekti/ karena diduga tela" memanipulasi lapran keuangan se"ingga "anya menguntungkan pi"ak1 pi"ak tertentu yang *erada di PT! KAI! 5- Ko(petensi 4an *ehatihatian proessional B Akuntan dituntut "arus melaksanakan jasa pr/esinalnya dengan penu" ke"ati1 "atian& kmpetensi& dan ketekunan& serta mempunyai ke5aji*an untuk memperta"ankan pengeta"uan dan keterampilan pr/esinalnya pada tingkat yang diperlukan! Dalam kasus ini& akuntan PT! KAI tidak melaksanakan ke"ati1"atian pr/esinal se"ingga terjadi kesala"an pencatatan yang mengaki*atkan PT! KAI yang se"arusnya menderita kerugian namun dalam lapran keuangan mengalami keuntungan! 6- Perila*u proesional B Akuntan se*agai serang pr/esinal dituntut untuk *erperilaku knsisten selaras dengan reputasi pr/esi yang *aik dan menjau"i tindakan yang dapat mendiskreditkan pr/esinya! Dalam kasus ini akuntan PT! KAI diduga tidak *erperilaku pr/esinal yang menye*a*kan kekeliruan dalam melakukan pencatatanlapran keuangan& dan "al ini dapat mendiskreditkan (mencreng nama *aik) pr/esinya! 7- Stan4ar te*nis B Akuntan dalam menjalankan tugas pr/esinalnya "arus mengacu dan mematu"i standar teknis dan standar pr/esinal yang rele6an! Sesuai dengan kea"liannya dan dengan *er"ati1"ati& akuntan mempunyai ke5aji*an untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan terse*ut sejalan dengan prinsip integritas dan *yekti/itas! Dalam kasus ini akuntan tidak melaksanakan prinsip standar teknis karena tidak malaprkan lapran keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan! nt"nya& pada saat PT Kereta Api Indnesia tela" tiga ta"un tidak dapat menagi" pajak pi"ak ketiga! Tetapi& dalam lapran keuangan itu& pajak pi"ak ketiga dinyatakan se*agai pendapatan! Pada"al& *erdasarkan standar akuntansi keuangan tidak dapat dikelmpkkan dalam *entuk pendapatan atau asset! 2$ Si*ap +an# &ia(!il : ,- Mana.e(en PT KA1 a) elakukan kreksi atas sala" saji atas3 pajak pi"ak ketiga yang dimasukkan se*agai assetB penurunan nilai persediaan suku cadang dan perlengkapan yang *elum di*e*ankanB *antuan pemerinta" yang se"arusnya disajikan se*agai *agian mdal perseran$
*) eminta maa/ kepada stake"lders melalui kn/erensi pers dan *erjanji tidak mengulangi kem*ali di masa datang!
0- KAP S$ Manan 8 Re*an 8 Re*an a) elakukan jasa pr/esinal sesuai SPAP& dimana tiap anggta "arus *erperilaku knsisten dengan reputasi pr/esinalnya dengan menjau"i tindakan yang dapat mendiskreditkan pr/esireksi
*)
elakukan kreksi atas pini yang tela" di*uat
c) elakukan kn/erensi pers dengan mengungkapkan *a"5a knum yang melakukan kesala"an se"ingga menye*a*kan pini atas :apran Keuangan menjadi tidak se"arusnya tela" di*erikan sanksi dari pi"ak trisasi& dan *erjanji tidak mengulang kem*ali kejadian yang sama di masa yang akan datang! 5$ Re*o(en4asi A#ar Kasus Serupa Ti4a* Terulan#
4) em*angun kultur perusa"aan yang *aikB dengan mengutamakan integritas& etika pr/esi dan kepatu"an pada seluru" aturan& *aik internal maupun eksternal& k"ususnya tentang trisasi! #)
enda"ulukan kepentingan pu*lik daripada kepentingan pu*lik!
-) erekrut manajemen *aru yang memiliki integritas dan mral yang *aik& serta mem*erikan siraman r"ani kepada karya5an akan pentingnya integritas yang *aik *agi kelangsungan usa"a perusa"aan! 2)
emper*aiki sistem pengendalian internal perusa"aan!
%) rprate 6ernance dilakukan le" manajemen yang dirancang dalam rangka mengeliminasi atau setidaknya menekan kemungkinan terjadinya /raud! rprate g6ernance meliputi *udaya perusa"aan& ke*ijakan1ke*ijakan& dan pendelegasian 5e5enang! +) Transactin :e6el ntrl Prcess yang dilakukan le" auditr internal& pada dasarnya adala" prses yang le*i" *ersi/at pre6enti/ dan pengendalian yang *ertujuan untuk memastikan *a"5a "anya transaksi yang sa"& mendapat trisasi yang memadai yang dicatat dan melindungi perusa"aan dari kerugian! 7) Retrspecti6e EFaminatin yang dilakukan le" Auditr Eksternal diara"kan untuk mendeteksi /raud se*elum menjadi *esar dan mem*a"ayakan perusa"aan! 8) In6estigatin and Remediatin yang dilakukan /rensik auditr! Peran auditr /rensik adala" menentukan tindakan yang "arus diam*il terkait dengan ukuran dan tingkat ke/atalan /raud& tanpa memandang apaka" /raud itu "anya *erupa pelanggaran kecil ter"daap ke*ijakan perusa"aan atauka" pelanggaran *esar yang *er*entuk kecurangna dalam lapran keuangan atau penyala"gunaan asset! ,) Penyusunan Standar yang jelas mengenai siapa saja yang pantas menjadi apa *aik untuk ja*atan /ungsinal maupun struktural ataupun untuk psisi tertentu
yang dianggap strategis dan kritis! .al ini "arus diiringi dengan ssialisasi dan implementasi (en/rcement) tanpa ada pengecualian yang tidak masuk akal 4$) Diadakan tes kmpetensi dan kemampuan untuk mencapai suatu ja*atan tertentu dengan adil dan ter*uka! Siapapun yang tela" memenu"i syarat mempunyai kesempatan yang sama dan adil untuk >terpili"?! Terpili" artinya 5alaupun peja*at lain diatasnya tidak >*erkenan? dengan rang terse*ut& tetapi karena ia yang ter*aik maka tidak ada alasan lgis untuk menlaknya ataupun memili" yang rang lain! Disinila" peran pr/esinalisme dikedepankan 44) Akunta*ilitas dan Transparansi setiap >prses *isnis? dalam rganisasi agar memungkinkan mnitring dari setiap pi"ak se"ingga penyimpangan yang dilakukan knum1knum dapat diketa"ui dan di*erikan sangsi tanpa kmprmi!
Menurut sumber yang kelompok kami peroleh, ada beberapa hal yang diidentifikasi turut berperan dalam masalah pada laporan keuangan PT Kereta Api Indonesia yaitu : 1. Auditor internal tidak berperan aktif dalam proses audit, yang berperan hanya auditor eksternal. 2. Manajemen (termasuk auditor internal) tidak melaporkan kepada komite audit dan komite audit juga tidak menanyakannya. 3. Adanya ketidakyakinan manajemen akan laporan keuangan yang telah disusun, sehingga ketika komite audit mempertanyakannya manajemen merasa tidak yakin. PT KAI yang merupakan suatu lembaga memang punya kewenangan untuk menyusun laporan keuangannya dan memilih auditor eksternal untuk melakukan proses audit terhadap laporan keuangan tersebut. Tetapi, PT KAI tidak boleh mengabaikan organisasional penyusunan laporan keuangan dan proses audit. Ada hal-hal yang harus diperhatikan sebagai wujud penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance). Auditor eksternal yang dipercayai harus benar-benar memiliki integritas serta prosesnya harus terlaksana berdasarkan kaidah-kaidah yang telah diakui validitasnya, dalam hal ini PSAK dan SPAP. Selain itu, sebagai auditor eksternal wajib melakukan komunikasi secara baik dan benar dengan komite audit yang ada pada PT Kereta Api Indonesia untuk membangun kesepahaman (understanding) diantara seluruh unsur lembaga. Kemudian, hubungan antar lembaga diharapkan tercipta dengan baik, sehingga mempermudah penerapan sistem pengendalian manajemen yang ada di dalamnya. Secara tidak langsung, upaya ini menunjang perwujudan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat luas sebagai salah satu pengampu kepentingan. Perlu diketahui juga akan pentingnya kejujuran dalam membuat laporan keuangan. Hal tersebut bukan hanya penting sebagai tanggung jawab perusahaan terhadap publik maupun investor. Akan tetapi hal tersebut juga penting bagi perusahaan sendiri karena dari laporan keuangan biasanya perusahaan menganalisis bagaimana perkiraan tahun mendatang dan menjadi dasar pengambilan keputusan. Apabila laporan keuangan yang menjadi dasar
hal tersebut sudah tidak layak, tentu hasil akan jauh dari yang diharapkan dan bahkan bisa berimbas pada perusahaan. D. Saran 1. Harus ada upaya untuk membenarkan kesalahan tahun-tahun lalu, karena konsistensi yang salah tidak boleh dipertahankan. Kesalahan-kesalahan sudah terakumulasi dari tahun-tahun sebelumnya sehingga terdapat dua alternatif, yaitu di restatement atau dikoreksi. Keputusan mengenai opsi yang dipilih sepenuhnya tergantung dari Badan Peradilan Profesi Akuntan Publik (BP2AP), karena kasus PT. Kereta Api sedang diproses disana. 2. Komite Audit tidak berbicara kepada publik, karena esensinya Komite Audit adalah organ Dewan Komisaris sehingga pendapat dan masukan Komite Audit harus disampaikan kepada Dewan Komisaris. Apabila Dewan Komisaris tidak setuju dengan Komite Audit namun Komite Audit tetap pada pendiriannya, Komite Audit dapat mencantumkan pendapatnya pada laporan komite audit yang terdapat dalam laporan tahunan perusahaan. 3. Komite Audit berperan aktif dalam mengkoordinasikan seluruh tahapan proses auditing, mulai dari penunjukan, pembuatan program, mengevaluasi dan memberikan hasil evaluasi kepada Dewan Komisaris, yang akan mengkomunikasikannya kepada Direksi. 4. Manajemen menyusun laporan keuangan secara tepat waktu, akurat dan full disclosure. 5. Memperbaiki komunikasi antara auditor dengan pihak-pihak yang berinteraksi, yaitu manajemen, Komite Audit, dan auditor intern. Dengan komunikasi yang efektif, maka data dan bukti yang terkumpul akan semakin akurat dan memadai, juga menghindari perselisihan dengan Komite Audit. 6. Membangun pengawasan yang efektif di tubuh perusahaan. 7. Perbaikan sistem akuntansi dan konsistensi penerapan Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum di perusahaan. 8. Memilih auditor yang benar-benar kompeten dan profesional. 9. Beberapa hal teknis yang perlu dipertimbangkan untuk
dikembangkan adalah PSAK yang khusus mengatur mengenai PSO (Public Service Obligation), IMO (Infrastructure Maintenance and Operation), TAC (Track Access Charges) dan BPYBDS serta komputerisasi akuntansi dan penyederhanaan sistem akuntansi. Transaksi antara PT. Kereta Api dan Negara yang kebijakan dan sistem perhitungannya belum dipahami dan disepakati dengan baik seperti PSO, IMO, dan TAC yang dikhawatirkan berpotensi menimbulkan permasalahan di kemudian hari. ANA:ISIS3 Dari kasus studi diatas tentang pelanggaran Etika dalam *er*isnis itu merupakan suatu pelanggaran etika pr/esi per*ankan pada PT KAI pada ta"un terse*ut yang terjadi karena kesala"an manipulasi dan terdapat penyimpangan pada
lapran keuangan PT KAI terse*ut! pada kasus ini juga terjadi penipuan yang menyesatkan *anyak pi"ak seperti in6estr terse*ut! se"arusnya PT KAI "arus *ertindak pr/esinal dan jujur sesuai pada asas1asas etika pr/esi akuntansi!
3.1 Skandal Manipulasi Laporan Keuangan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Komisaris PT KAI (Kereta Api Indonesia) mengungkapkan bahwa ada manipulasi laporan keuangan dalam PT KAI yang seharusnya perusahaan mengalami kerugian tetapi dilaporkan mendapatkan keuntungan. “Saya mengetahui ada sejumlah pospos yang seharusnya dilaporkan sebagai beban bagi perusahaan tapi malah dinyatakan sebagai aset perusahaan! "adi disini ada triktrik akuntansi!# kata $ekinus %anao! salah satu Komisaris PT. KAI di "akarta! &abu. 'ia menyatakan! hingga saat ini dirinya tidak mau untuk menandatangani laporan keuangan tersebut karena adanya ketidakbenaran dalam laporan keuangan itu! “Saya tahu bahwa laporan yang sudah diperiksa akuntan publik! tidak wajar karena sedikit banyak saya mengerti ilmu akuntansi yang semestinya rugi tapi dibuat laba!# lanjutnya. Karena tidak ada tandatangan dari satu komisaris PT KAI! maka &PS (&apat mum Pemegang Saham) PT Kereta Api harus dipending yang seharusnya dilakukan pada awal "uli **+. 3.2 Keterkaitan Manajemen Teradap Skandal PT Kereta Api Indonesia (Persero) Kejujuran dalam pengelolaan lembaga yang merupakan salah satu deri,asi amanah re-ormasi ternyata belum sepenuhnya dilaksanakan oleh salah satu badan usaha milik negara! yakni PT Kereta Api Indonesia. 'alam kasus PT. KAI! terdeteksi adanya keurangan dalam penyajian laporan keuangan! ini merupakan suatu bentuk penipuan yang dapat menyesatkan in,estor dan stakeholder lainnya. Kasus ini juga berkaitan dengan masalah pelanggaran kode etik pro-esi akuntansi. 'alam laporan kinerja keuangan tahunan yang diterbitkannya pada tahun **/! ia mengumumkan bahwa keuntungan sebesar &p. +!0 milyar telah diraihnya. Padahal! apabila diermati sebenarnya ia harus dinyatakan menderita kerugian sebesar &p. +1 milyar. Komisaris PT. KAI! $ekinus %anao yang juga sebagai 'irektur In-ormasi dan Akuntansi 'irektorat "enderal Perbendaharaan 2egara 'epartemen
1
4
/
Keuangan mengatakan! laporan keuangan itu telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik S. %anan. Audit terhadap laporan keuangan PT. KAI untuk tahun **1 dan tahuntahun sebelumnya dilakukan oleh 3adan Pemeriksan Keuangan (3PK)! untuk tahun **4 diaudit oleh 3PK dan akuntan publik. $asil audit tersebut kemudian diserahkan direksi PT. KAI untuk disetujui sebelum disampaikan dalam rapat umum pemegang saham! dan komisaris PT. KAI yaitu $ekinus %anao menolak menyetujui laporan keuangan PT. KAI tahun **/ yang telah diaudit oleh akuntan publik. Setelah hasil audit diteliti dengan seksama! ditemukan adanya kejanggalan dari laporan keuangan PT. KAI tahun **/. Adapun kejanggalan disebabkan karena perbedaan pandangan antara %anajemen dan Komisaris bersumber pada perbedaan pendapat mengenai5 Pajak pihak ketiga sudah tiga tahun tidak pernah ditagih! tetapi dalam laporan keuangan itu dimasukkan sebagai pendapatan PT KAI selama tahun **/. Kewajiban PT KAI untuk membayar surat ketetapan pajak (SKP) pajak pertambahan nilai (PP2) sebesar &p 0/! %iliar yang diterbitkan oleh 'irektorat "enderal Pajak pada akhir tahun **1 disajikan dalam laporan keuangan sebagai piutang atau tagihan kepada beberapa pelanggan yang seharusnya menanggung beban pajak itu. Padahal berdasarkan Standart Akuntansi! pajak pihak ketiga yang tidak pernah ditagih itu tidak bisa dimasukkan sebagai aset. 'i PT KAI ada kekeliruan direksi dalam menatat penerimaan perusahaan selama tahun **/. Penurunan nilai persediaan suku adang dan perlengkapan sebesar &p 4 %iliar yang diketahui pada saat dilakukan in,entarisasi tahun ** diakui manajemen PT KAI sebagai kerugian seara bertahap selama lima tahun. Pada akhir tahun **/ masih tersisa saldo penurunan nilai yang belum dibebankan sebagai kerugian sebesar &p + %iliar! yang seharusnya dibebankan seluruhnya dalam tahun **/. 3antuan pemerintah yang belum ditentukan statusnya dengan modal total nilai komulati- sebesar &p +64!/ %iliar dan penyertaan modal negara sebesar &p 6* %iliar oleh manajemen PT KAI disajikan dalam neraa per 17 'esember
+
**/ sebagai bagian dari hutang. Akan tetapi menurut $ekinus bantuan pemerintah dan penyertaan modal harus disajikan sebagai bagian dari modal perseroan. %anajemen PT KAI tidak melakukan penadangan kerugian terhadap kemungkinan tidak tertagihnya kewajiban pajak yang seharusnya telah dibebankan kepada pelanggan pada saat jasa angkutannya diberikan PT KAI tahun 7008 sampai **1. Akuntan publik terjadi karena PT KAI tidak memiliki tata kelola perusahaan yang baik. Ketiadaan tata kelola yang baik itu juga membuat komite audit (komisaris) PT KAI baru bisa dibuka akses terhadap laporan keuangan setelah diaudit akuntan publik. Akuntan publik yang telah mengaudit laporan keuangan PT KAI tahun **/ segera diperiksa oleh 3adan Peradilan Pro-esi Akuntan Publik. "ika terbukti bersalah! akuntan publik itu diberi sanksi teguran atau penabutan i9in praktek. ($arian K:%PAS Tanggal / Agustus **+ dan 8 Agustus **+). Kasus PT KAI di atas menurut beberapa sumber yang saya dapat! berawal dari pembukuan yang tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Sebagai akuntan sudah selayaknya menguasai prinsip akuntansi berterima umum sebagai salah satu penerapan etika pro-esi. Kesalahan karena tidak menguasai prinsip akuntansi berterima umum bisa menyebabkan masalah yang sangat menyesatkan. ;aporan Keuangan PT KAI tahun **/ disinyalir telah dimanipulasi oleh pihakpihak tertentu. 3anyak terdapat kejanggalan dalam laporan keuangannya. 3eberapa data disajikan tidak sesuai dengan standar akuntansi keuangan. $al ini mungkin sudah biasa terjadi dan masih bisa diperbaiki. 2amun! yang menjadi permasalahan adalah pihak auditor menyatakan ;aporan Keuangan itu wajar. Tidak ada penyimpangan dari standar akuntansi keuangan. $al ini lah yang patut dipertanyakan. 'ari in-ormasi yang didapat! sejak tahun **4 laporan PT KAI diaudit oleh Kantor Akuntan Publik. 3erbeda dengan tahuntahun sebelumnya yang melibatkan 3PK sebagai auditor perusahaan kereta api tersebut. $al itu menimbulkan dugaan kalau Kantor Akuntan Publik yang mengaudit ;aporan Keuangan PT KAI melakukan kesalahan. !A! I"
P#$%T%P
6
8
0
7*
&.1 Kesimpulan %aka dari itu! berdasarkan kasus yang terjadi didalam PT. KAI dapat disimpulkan bahwa;aporan Keuangan PT KAI disinyalir telah dimanipulasi oleh pihakpihak tertentu. 3anyak terdapat kejanggalan dalam laporan keuangannya. 3eberapa data disajikan tidak sesuai dengan standar akuntansi keuangan. $al ini mungkin sudah biasa terjadi dan masih bisa diperbaiki. 2amun! yang menjadi permasalahan adalah pihak auditor menyatakan ;aporan Keuangan itu wajar. Tidak ada penyimpangan dari standar akuntansi keuangan. $al ini lah yang patut dipertanyakan. Kasus ini juga berkaitan dengan masalah pelanggaran kode etik pro-esi akuntansi yang menurut saya! akuntan internal di PT. KAI belum sepenuhnya menerapkan 8 prisip etika akuntan. Kedelapan prinsip akuntan tersebut yaitu5 Tanggung ja'a proesi! dimana seorang akuntan harus bertanggung jawab seara pro-essional terhadap semua kegiatan yang dilakukannya. Akuntan Internal PT. KAI kurang bertanggung jawab karena dia tidak menelusuri kekeliruan dalam penatatan dan memperbaiki kesalahan tersebut sehingga laporan keuangan yang dilaporkan merupakan keadaan dari posisi keuangan perusahaan yang sebenarnya. Kepentingan Pulik ! dimana akuntan harus bekerja demi kepentingan publik atau mereka yang berhubungan dengan perusahaan seperti kreditur! in,estor! dan lainlain. 'alam kasus ini akuntan PT. KAI diduga tidak bekerja demi kepentingan publik karena diduga sengaja memanupulasi laporan keuangan sehingga PT. KAI yang seharusnya menderita kerugian namun karena manipulasi tersebut PT. KAI terlihat mengalami keuntungan. $al ini tentu saja sangat berbahaya! termasuk bagi PT. KAI. Karena! apabila kerugian tersebut semakin besar namun tidak dilaporkan! maka PT. KAI bisa tidak sanggup menanggulangi kerugian tersebut. Integritas! dimana akuntan harus bekerja dengan pro-esionalisme yang tinggi. 'alam kasus ini akuntan PT. KAI tidak menjaga integritasnya! karena diduga telah melakukan manipulasi laporan keuangan. *jektiitas! dimana akuntan harus bertindak obyekti- dan bersikap independen atau tidak memihak siapapun. 'alam
77
7
71
74
kasus ini akuntan PT. KAI diduga tidak obyekti- karena diduga telah memanipulasi laporan keuangan sehingga hanya menguntungkan pihakpihak tertentu yang berada di PT. KAI. Kompetensi dan keati+atian proessional!akuntan dituntut harus melaksanakan jasa pro-esionalnya dengan penuh kehatihatian! kompetensi! dan ketekunan! serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan keterampilan pro-esionalnya pada tingkat yang diperlukan. 'alam kasus ini! akuntan PT. KAI tidak melaksanakan kehatihatian pro-esional sehingga terjadi kesalahan penatatan yang mengakibatkan PT. KAI yang seharusnya menderita kerugian namun laporan keuangan mengalami keuntungan. Keraasiaan! akuntan harus menghormati kerahasiaan in-ormasi yang diperoleh selama melakukan jasa pro-esional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan in-ormasi tersebut tanpa persetujuan! keuali bila ada hak atau kewajiban pro-esional atau hukum untuk mengungkapkannya. 'alam kasusun ini akuntan sudah menerapkan prinsip kerahasiaan karena hanya melaporkan laporan yang dapat dipublikasikan saja. Perilaku proesional! akuntan sebagai seorang pro-esional dituntut untuk berperilaku konsisten selaras dengan reputasi pro-esi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan pro-esinya. 'alam kasus ini akuntan PT. KAI diduga tidak berperilaku pro-esional yang menyebabkan kekeliruan dalam melaporkan laporan keuangan! dan hal ini dapat mendiskreditkan (menoreng nama baik) pro-esinya. Standar teknis! akuntan dalam menjalankan tugas pro-esionalnya harus mengau dan mematuhi standar teknis dan standar pro-esional yang rele,an. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhatihati! akuntan mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyekti-itas. 'alam kasus ini akuntan tidak melaksanakan prinsip standar teknis karena tidak malaporkan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan.
pendapatan. Padahal! berdasarkan standar akuntansi keuangan! ia tidak dapat dikelompokkan dalam bentuk pendapatan atau asset. 1 4 / + 6
Sumber 5 http5==id.wikipedia.org=wiki=Kereta>Api>Indonesia http5==mayang,e,a.blogspot.om=*71=77=makalahkasus pelanggaranpro-esi.html http5==agus9ulbay.blogspot.om=*71=*/=makalahetika bisnis.html http5==eprints.uny.a.id=80+7==3A3?*7?* *847744*1.pd- http5==www.sribd.om=do=/46*67=PembahasanKasus PtKaiIndonesia