c m Prosedur pengadukannya bubuk dicampurkan ke dalam cairan dan diaduk dengan cepat selama 30-60 detik tergantung produk dan konsistensi adonan yang didapat. seperti semua semen lain, sifat semen ionomer kaca tipe I sangat dipengaruhi oleh
faktor
manipulasi. rasio bubuk yang dianjurkan tergantung merknya, tetapi umumnya berkisar antara 1,25-1,5 gram bubuk per 1 ml cairan. Retensi tuangan dapat diperbaiki jika permukaan bagian dalamnya dibersihkan,seperti yang dijelaskan untuk semen polikarboksilat.penyemenan harus dilakukan sebelum semen kehilangan kilapnya.seperti seng fosfat ,ionomer kaca menjadi rapuh(mudah patah)begitu mengeras.setelah mengeras ,kelebihan semen dapat dibuang dengan cara mencungkil atau mematahkan semen menjauh dari tepi restorasi. Kelebihan semen perlu dijaga agar tidak melekat ke permukaan gigi atau protesa.semen ini sangat peka terhadap kontaminasi air selama pengerasan.karena itu tepi restorasi harus dilapisi untuk melindungi semen dari kontak yang terlalu dini dengan cairan. Dalam manipulasi GIC, hal lain yang perlu diperhatikan (Anusavice, 2004) adalah perbandingan powder/liquidÀ biasanya berkisar 1,3-1,35 :1, pencampuran harus cepat, gigi seabaiknya diisolasi dahulu agar tidak lembab, untuk proteksi pulpa sebaiknya menggunakan bila ketebalan dentin <0,5 mm, kemudian varnish digunakan untuk melindungi semen dari keadaan yang lembab setelah semen selesai diaplikasikan. . Setting time dapat diperpanjang dengan cara menggunakan cold glass slab pada saat mencampur bubuk dan cairan. Akan tetapi hal ini akan menyebabkan compressive strength dari GIC menurun. .(Van Noort, 2007) Mekanisme perekatan antara GIC dengan dentin atau enamel melibatkan ion polyacrylate dari GIC dengan struktur apatit pengganti kalsium dan ion phosphat sehingga menghasilkan intermediate layer dari polyacrylate, ion phosphat dan kalsium atau dapat langsung melekat pada kalsium dari struktur apatit gigi. (Van Noort, 2007)
Kekuatan perlekatan GIC pada dentin atau enamel berkisar antara 1 hingga 3 MPa.
Hal tersebut menunjukkan bahwa kekuatan perlekatan GIC kurang baik jika dibandingkan dengan semen - yang mungkin disebabkan oleh sensitivitas GIC terhadap kelembaban selama . Oleh karena itu, diberikan dan larutan FeCl3 untuk meningkatkan perlekatan pada dentin.. (Craig, 1992) GIC mengalami ekspansi
jika dalam keadaan yang basah (lembab), dan akan mengkerut dalam keadaan yang terlalu kering. GIC mengalami perubahan dimensi jika berada pada lingkunagn dengan kelembaban relatif sebesar 80%. (Chartlon) Glass ionomer cement dapat menempel dengan baik pada enamel, stainless steel, tin oxide ± plated platinum dan gold alloy. DAPUS Anusavice, Kenneth J. 2004. ¬ . Edisi 10. Indonesia: Jakarta. EGC. Chartlon, David. . Available from airforcemedicine.afms.mil. Accesced May 7th 2009. Craig R.G. 1992. ¬ . St Louis: Mosby Van Noort, Richard. 2007. Introduction to Dental Materials. 3rd Ed. United Kingdom: Mosby Elsevier.
?