2. Manifest Manifestasi asi Oral dari Penyakit Penyakit Infeksi Infeksi karena karena Virus
2.1 Herpes Simplex Virus (HSV) Membran mukosa mulut dapat terinfeksi oleh satu dari beberapa jenis virus virus yang yang berbed berbeda, a, masing masing – masing masing menunj menunjukk ukkan an gambar gambaran an klinis klinis yang yang relatif berbeda. Virus Herpes adalah sekelompok besar virus yang berbentuk inti DNA yang diselubungi oleh kapsul dan sarung. Tujuh tipe dari virus herpes dikenal patogen terhadap manusia, dan enam dari ke tujuh tipe virus tersebut berhubungan dengan penyakit pada daerah kepala dan leher 1.
Herpes simplex pada regio kepala dan leher
Primer Primer Herpes Herpes Simple Simplex x (HSV-I (HSV-I)) tipe tipe 1 merupa merupakan kan virus virus yang yang paling paling umum menghasilkan infeksi dalam rongga mulut. Paling sering terjadi pada anak-anak di bawah usia 6 tahun tetapi dapat terjadi pada pasien yang lebih tua. Infeksi primer pada sebagian besar anak-anak adalah sub-klinis (tanpa tandatanda atau gejala klinis). Herpes simplex simplex virus hampir hampir di mana-mana di populasi populasi umum; lebih dari 90% orang orang dewas dewasaa memilik memilikii antibo antibodi di terhad terhadap ap herpes herpes simple simplex x virus virus oleh oleh dekade keempat kehidupan. Sekali seseorang terinfeksi, virus menyebar ke daerah massa jaringan saraf, ganglia (misalnya, trigeminal ganglion), di mana ia tetap laten namun dapat diaktifkan kapan saja sesuai kondisi. Kedua herpes simpleks tipe 1 dan 2 dapat menyebabkan infeksi orofacial dan infeksi kelamin, tetapi HSV-I lebih sering bertanggung jawab atas lesi di dalam dan sekitar mulut.
2.1.1 Acute Herpetic Gingivostomatitis Etiologi
Primary herpetic gingivostomatitis memiliki frekuensi infeksi virus terbesar di mulut dan menjalar dengan mudah melalui saliva. Sumber infeksi mungkin dari individu yang virusnya asimptomatik di saliva atau mendapat infeksi kambuhan, kambuhan, seperti herpes herpes labialis. labialis. HSV pada mulanya menginfeksi sel epitel tidak berkeratin pada mukosa oral untuk menghasilkan intra Sepertii infeks infeksii primer primer,, HSV intra epithel epithelial ial blister blisterss . Sepert terl terlet etak ak ters tersem embu buny nyii
di jari jaring ngan an sara saraff
dan dan
jari jaring ngan an orof orofas asia ial. l.
Pemeriksaan status antibodi mengungkapkan bahwa lebih dari 60 % populasi populasi di Eropa dan Amerika Amerika Utara menunjukkan menunjukkan infeksi HSV pada anak berumur 16 tahun.
Gambaran Klinis
Gingiv Gin givost ostoma omatiti titiss uls ulserat eratif if aku akutt terj terjadi adi seb sebaga agaii aki akibat bat rep replik likasi asi virus dalam jaringan yang terkena. Masa inkubasi umumnya 4 hingga 5 hari kemudian gejala diawali dengan demam. Pasien dapat merasa rasa sakit, panas dan perih atau gatal terutama pada saat makan dan minum. Gusi dapat membengkak dan mudah berdarah.
Vesikuler dapat terjadi
di selur seluruh uh
mulut.
Mereka
mungkin
memiliki
pen penam ampi pila lan n bi bint ntik ik-bi -bint ntik ik di da daera erah h ko kont ntak ak de deng ngan an ra raha hang ng at atas as.. Menyen Men yentuh tuhnya nya ata atau u men mencob cobaa unt untuk uk men mengko gkonsu nsumsi msi mak makana anan n bis bisaa menyebabkan rasa sakit parah.
Di dala dalam m rong rongga ga mulu mulutt dapa dapatt timb timbul ul vesi vesike kell (gel (gelem embu bung ng)) berukuran kecil yang umumnya berkelompok dan dapat dijumpai di bagia bagian n dalam dalam bibir, bibir, lidah, lidah, tenggo tenggorok rokan, an, langit langit-lan -langit git dan di bagian bagian dalam pipi. Selanjutnya vesikel ini akan pecah dan menjadi ulkus (luka) yang dipermukaannya terdapat semacam lapisan kekuningan. Pada saat inilah rentan terjadi penularan karena vesikel tersebut mengeluarkan cairan yang mengandung jutaan virus herpes simpleks. Kelenjar getah bening setempat yaitu di sekitar leher dapat membesar dan saat ditekan terasa lunak.
Herpes gingivostomatitis Bibir dan gingiva dan mukosa buccal terlibat tetapi kadang-kadang juga juga lid lidah ah dan retropha retropharyn rynx. x.
Lesii ind Les indivi ividua duall dap dapat at dim dimula ulaii seb sebaga agaii
vesikula tetapi mungkin meluas ke mukosa dan lapisan kulit dalam, menyukai meny ukai penyebaran penyebaran sistemik. sistemik. Ada reaksi inflamasi inflamasi lebih besar besar dan akibatnya edema dan eritema. Diagnosa
Isolasi dan kultur HSV menggunakan viral swab, metode standard diagnosa. diagnosa. Infeksi HSV dapat juga diperkuat diperkuat dengan adanya adanya kenaikan kenaikan empa empatt kali kali lipa lipatt anti antibo bodi di.. Metod Metodee ini ini memb membut utuh uhka kan n 10 hari hari untu untuk k menghasilkan hasil. Chair- side kits dapat dengan cepat mendeteksi HSV
dalam
waktu
bebe eberap rapa
menit
pada ada
lesi
smear/
coreng
menggunak menggunakan an immunoflu immunofluoress oressence ence yang tersedia, tersedia, tapi terbatas terbatas pada biaya.
Biopsi
jarang ang
digunaka akan
tapi
jika
dilakukan
akan
memper memperlih lihatka atkan n vesiku vesikula la yang yang tidak tidak spesif spesifik ik atau atau ulseras ulserasii dengan dengan
yang meng mengga gamb mbark arkan an viral viral-- infe infect cted ed mult multinu inucle cleate ated d giant giant cell cellss yang keratinocytes.
Perawatan
Pasien, Pasien, dan anak- anak seharusnya seharusnya ditenangka ditenangkan n tentang tentang kondisi kondisi dasar dan diberi tahu tentang infeksi lesi. Instruksi seharusnya diberikan untuk membatasi bibir dan mulut untuk mengurangi resiko penyebaran infeksi di daerah lainnya. Terapi supportive symptomatic termasuk obat kumur kumur clorhexidin clorhexidine, e, terapi analgesik, analgesik, soft , dan dan cuku cukup p minu minum. m. soft diet Menggunakan acyclovir, agen antivirus dengan melakukan perlawanan terhadap HSV. Dosis standard 200mg acyclovir, 5 kali sehari selama 5 hari. Dosis harus dikurangi setengahnya untuk anak dibawah 2 tahun. Mendukung langkah-langkah yang biasa untuk infeksi virus akut harus dilakuk dilakukan. an.
Ini termasuk termasuk pemeliharaan pemeliharaan kebersihan kebersihan mulut mulut yang
tepat, cukup asupan cairan untuk mencegah dehidrasi, dan penggunaan analgesik analg esik sistemik sistemik untuk mengontrol mengontrol rasa sakit. Agen antipiretik antipiretik juga dite di tent ntuk ukan an ke keti tika ka de dema mam m ad adal alah ah ge geja jala la..
Pada Pa da ka kasu suss ya yang ng parah parah
mungkin mung kin perlu untuk mengg menggunak unakan an aneste anestesi si topik topikal al sepert sepertii lidok lidokain ain atau diphenhyclramine. Pasien sering dapat mentolerir cairan dingin, dan mereka dapat membantu dalam mencegah dehidrasi.
2.1.2 Chronic Herpetic Simplex Etiologi
Infeksi ini disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe I atau tipe II yang ditandai oleh adanya vesikel yang berkelompok di atas kulit yang erimat erimatosa osa.. Penyak Penyakit it ini dapat dapat menyer menyerang ang baik baik pria pria maupun maupun wanita wanita.. Infeksi primer herpes simpleks tipe I biasanya menyerang pada usia anak-anak, anak-anak, sedangkan sedangkan VHS tipe II biasanya biasanya terjadi pada dekade dekade 2 atau 3, dan berhubungan dengan peningkatan aktivitas seksual.
Diagnosis
Tempat Tempat prediliksi prediliksi VHS tipe I di daerah pinggang ke atas terutama terutama di daer daerah ah mulu mulutt dan dan hidu hidung ng.. Infe Infeks ksii prim primer er oleh oleh VHS VHS tipe tipe II mempunyai tempat predileksi di daerah pinggang ke bawah, terutama di daera daerah h geni genita tal. l. Daer Daerah ah pred predil ilek eksi si ini ini seri sering ng kaca kacau u kare karena na adan adanya ya aktivitas seksual seperti oro-genital. Infeks Infeksii ini berlan berlangsu gsung ng kira-ki kira-kira ra 3 minggu minggu dan sering sering diserta disertaii gejala gejala sistem sistemik, ik, seperti seperti demam demam dan malese malese,, serta serta dapat dapat ditemu ditemukan kan pembengka pembengkakkan kkan kelenjar kelenjar getah bening bening regional. regional. Kelainan Kelainan klinisnya klinisnya dijumpai berupa vesikel yang berkelompok di atas kulit yang erimatosa, berisi berisi cairan jernih dan kemudian menjadi seropurulen seropurulen (bersifat (bersifat serosa serosa dan bernan bernanah) ah),, dapat dapat menjad menjadii kusta kusta dan kadang kadang-ka -kadan dang g mengal mengalami ami ulserasi yang dangkal.
Infeksi Herpes Simplex Knonis
Perawatan
Pengobatan bersifat simtomatik. Aspirin atau asetaminofen dapat diminum untuk mengatasi demam dan mengatur keseimbangan cairan tubuh. tubuh. Untuk Untuk pasien pasien yang yang mengal mengalami ami kesuli kesulitan tan makan makan dan minum, minum, dapat diberikan topikal anastesi, seperti dyclonine hyrocloride 0,5%. Untuk pengobatan sistemik dapat diberikan asiklovir 5 x 400 mg/hari selama 5-10 hari.
2.1.3 Recurrent HSV
Infeksi herpes berulang berkembang di sekitar sepertiga dari pasien yang memiliki infeksi primer. Herpes labialis adalah jenis infeksi yang paling paling sering kambuhan. kambuhan. Biasanya Biasanya dilihat dilihat sebagai sebagai sekumpulan sekumpulan vesikel munc muncul ul di seki sekitar tar bibi bibirr sete setela lah h peny penyak akit it sist sistem emik ik atau atau stre stres. s. Sina Sinar r ultrav ultraviol iolet et dan rangsa rangsanga ngan n mekani mekaniss mungki mungkin n juga juga bisa bisa menyeb menyebabk abkan an kekambuhan.
Herpes simplex labialis Etiologi
Infeksi Infeksi herpes labialis labialis yang yang berulang berulang ( recurrent recurrent herpes labialis labialis (RHL) (RHL) merupa merupakan kan infeks infeksii recurren recurrentt intrao intraoral ral herpes herpes simple simplex x (RIH) (RIH) terjadi pada pasien yang mengalami infeksi herpes simplex sebelumnya dan yang yang memilik memilikii serum serum antibo antibody dy dalam dalam protek proteksi si infeks infeksii primer primer.. Sebaliknya Sebaliknya,, infeksi infeksi yang berulang berulang ini terbatas pada daerah di kulit dan membran mukosa. Herpes yang berulang tidak merupakan infeksi tetapi virus virus yang yang aktif aktif kembal kembalii dari dari masa masa laten laten di jaringa jaringan n saraf. saraf. Herpes Herpes simplex dikultur dari trigeminal ganglion dari cadavers manusia, dan lesi lesi herp herpes es yang yang beru berula lang ng bias biasan anya ya tamp tampak ak sete setela lah h pemb pembed edah ahan an ganglion. Herpes recurrent mungkin dapat diaktifkan oleh trauma bibir, demam, sunburn , immunosuppression dan menstruasi. Perjalanan virus meng enginfe infeks ksii
sel sel
epit epitel el,,
menyebabkan sebuah lesi.
pen penyeb yebaran arann nya dari ari
sel ke sel sel untu untuk k
Seluru Seluruh h pasien pasien yang yang mengal mengalami ami infeks infeksii herpes herpes primer primer tidak tidak mengal mengalami ami herpes herpes recurren recurrent. t. Jumlah Jumlah pasien pasien dengan dengan riwaya riwayatt infeks infeksii genital primer dengan HSV1 yang kemudian kemudian mengalami infeksi HSV recurr recurrent ent kira-ki kira-kira ra 15%. 15%. RataRata- rata angka angka kambuh kambuhan an untuk untuk infeks infeksii HSV1 oral antara 20-40%.
Gambaran Klinis
Fever blister
Cold sore" atau "fever blister" merupakan suatu lesi vesikuler mukosa biasanya terletak di sekitar lubang seperti bibir dan hidung. Sering beberapa lesi muncul secara serentak atau berturut-turut. Sering adaa ri ad riwa waya yatt in infe feks ksii sa salu lura ran n pe pern rnaf afas asan an se sebe belu lumn mnya ya at atau au de dema mam, m, papar paparan an sin sinar ar mat mataha ahari ri atau dingin, dingin, atau tra trauma uma ke dae daerah rah,, tet tetapi api apakah pada kenyataannya pengaruh ini mengaktifkan virus tetap tidak jelas. diperparah oleh faktor faktor presipitasi presipitasi Cold sore atau fever blisters, diperparah demam, demam, menstr menstruas uasi, i, sinar sinar UV, dan mungki mungkin n stres stres emosio emosional nal.. Lesi Lesi didahului oleh periode prodormal yaitu tingling atau burning . Diiringi Diiringi dengan edema di tempat lesi, diikuti dengan formasi cluster vesikel kecil. kecil. Masing Masing-- masing masing vesike vesikell berdia berdiamete meterr 1-3 mm, dengan dengan ukuran ukuran cluster 1-2 cm. Ukuran lesi secara umum tergantung imun individu.
Lesi pada penderita Herpes
Diagnosa
Jika pada tes laboratorium dapat dipastikan, RIH dapat dibedakan dari RAS dengan cytology smears dari lesi baru. Cairan dari lesi herpes menunjukkan sel dengan ballooning degeneration dan multinucleated
giant cells; sedangkan pada lesi RAS tidak. Untuk hasil yang lebih akur akurat at,, dapa dapatt di test test deng dengan an cyto cytolo logy gy smea smears rs untu untuk k HSV HSV deng dengan an menggunakan fluorescein- antigen HSV. Kultur virus juga digunakan untuk membedakan herpes simplex dari lesi virus lainnya, terutama infeksi varicella zoster.
Perawatan
Infeksi herpes kambuhan pada bibir dan mulut jarang dibandingkan gang ganggu guan an seme sement ntara ara
pada pada indi indivi vidu du norm normal. al. Pasi Pasien en yang yang seri sering ng
mengal mengalami ami , besar, besar, nyeri nyeri atau lesi lesi yang yang kotor kotor harus harus berkon berkonsul sultas tasi. i. Perta Pertama ma dokt dokter er haru haruss menc mencob obaa untu untuk k memp memper erkec kecil il pemi pemicu cuny nya. a. Beberap Beberapaa kambuh kambuhan an dapat dapat dikura dikurang ngii dengan dengan menggu menggunka nkan n unbloc unblock k selama terpapar sinar matahari. ObatObat- obatan obatan dapat dapat meneka menekan n formas formasii dan memper mempercepa cepatt waktu waktu penyembuhan dari lesi recurrent yang yang baru. Acyclovir, obat antiherpes, antiherpes, aman dan efektif. Obat antivirus yang baru seperti valacyclovir, prodrug dari dari acyclo acyclovir vir,, dan famcicl famciclovi ovir, r, prodru prodrug g dari dari pencic penciclov lovir, ir, memili memiliki ki bio bioav avai ailab labili ilitas tas yang yang lebi lebih h besa besarr dari dari pada pada acyc acyclo lovi vir, r, tapi tapi tida tidak k mengurangi masa laten HSV. Tetapi , pada percobaan tikus, famciclovir
dapa dapatt mene meneka kan n HSV HSV late laten. n. Keef Keefek ekti tiva van n obat obat anti antihe herp rpes es untu untuk k mencegah kambuhan genital HSV. Acyclovir 400mg dua kali sehari, valaciclovir 250 mg dua kali sehari dan famciclovir 250mg yang lebih efekti efektiv v pada pada kambuh kambuhan an genita genital. l. Penggu Penggunaa naan n antihe antiherpe rpess nucleo nucleosid sidee anal analog og
untu untuk k
men menceg cegah
dan
meng engobat obatii
RHL
namu namun n
sang sangat at
contro controver versia sial. l. Terapi Terapi sistem sistemik ik seharu seharusny snyaa tidak tidak diguna digunakan kan untuk untuk pen pengo goba batan tan berk berkal alaa atau atau RHL RHL yang yang bias biasa, a, tapi tapi kada kadang ng-- kada kadang ng digunakan untuk untuk mencegah lesi pada pasien mudah mudah terjangkit sebelum resiko yang tinggi seperti berski dengan ketinggian yang tinggi atau sebelu sebelum m menjal menjalani ani prosed prosedur ur seperti seperti dermab dermabras rasii atau atau pembed pembedaha ahan n nervus trigeminal. Beberapa dokter menganjurkan menggunakan terapi antiherpes suppressive untuk persentase kecil pada pasien RHL yang sering mengalami peristiwa deforming pada RHL. Acyclovir 400 mg dua kali sehari sehari terbukti terbukti mengurangi mengurangi frekuensi frekuensi dan dan keganasan keganasan RHL. Acyclovir maupun penciclovir tersedia pada sediaan topical, digunakan pada untuk mempercepat waktu penyembuhan pada RHL kurang dari 2 hari.
2.2 Varicella Zoster Virus (VZV) Varicel Varicella la zoster zoster (VZV) (VZV) adalah adalah virus virus herpes herpes,, dan seperti seperti virus virus herpes herpes lainnya lainnya menyeb menyebabk abkan an infeks infeksii utama utama maupun maupun infeks infeksii kambuh kambuhan an dan tetap tetap tersemb tersembuny unyii dalam dalam neuron neuron-ne -neuro uron n yang yang ada dalam dalam sensor sensorii gangli ganglia. a. VZV adalah penyebab utama pada infeksi klinis mayor pada manusia. Chicken pox (varisella) dan shingles (herpes zoster (HZ)). Chicke Chicken n pox adalah adalah infeks infeksii primer primer yang yang disama disamarata ratakan kan yang yang terjad terjadii pertama kali pada orang yang kontak dengan virus. Hal ini dapat di analogikan pada gingivostomat gingivostomatitis itis herpetic herpetic akut dari virus herpes simplex. simplex. Setelah penyakit primer ini disembuhkan, VZV menjadi laten dalam akar dorsal ganglia dari nervus spinal spinal atau ekstramedullary ekstramedullary ganglia dari nervus cranial. Seorang Seorang anak yang tidak kontak kontak dengan dengan VZV dapat mengalami mengalami chicken pox setelah kontak dengan orang yang terkena HZ.
2.2.1 Chicken Pox Etiologi
Cacar air, juga dikenal sebagai varicella, adalah sangat menular dan infeksi terbatas diri yang paling sering mempengaruhi anak-anak antara usia 5-10 tahun. Penyakit memiliki distribusi di seluruh dunia. Cacar Cacar air diseba disebabka bkan n oleh oleh virus virus Varicel Varicella-zo la-zoost oster. er. Masa Masa inkuba inkubasi si penyakit ini berlangsung antara 10 s/d 21 hari (biasanya 14 s/d 16 hari).
Gambaran Klinis
Anak-anak yang sehat umumnya mengalami satu atau dua hari dari demam, sakit tenggorok tenggorokan, an, dan malais malaisee sekita sekitarr dua minggu minggu setela setelah h paparan paparan VZV. Selanjutny Selanjutnya, a, 3 sampai 5 hari kemudian kemudian muncul gejala yang khas yaitu ruam pada awalnya berkembang di dada dan kemudian menyebar selama tujuh hingga 10 hari ke luar untuk kepala, lengan, dan kaki. Ruamnya terdiri dari papul kecil di seluruh badan yang cepat berubah berubah menjadi menjadi vesikel vesikel (“benjolan (“benjolan”” berisi air). Selanjutnya Selanjutnya,, vesikel vesikel yang pecah akan ditutupi krusta (keropeng). Biasanya, seluruh lesi akan penuh ditutupi krusta dalam waktu 10 hari. Lesi tersebut dapat muncul dimana saja tetapi umumnya di kulit kepala, wajah, badan, mulut, dan konjungtiva.
Manifestasi Manifestasi Oral pada penderita chicken pox
Pada puncak penyakit, pasien mungkin memiliki lebih dari 300 lesi kulit pada satu waktu Setelah semua luka berkerak di atas, orang tidak lagi lagi menula menular. r. Jarang Jarang menyeb menyebabk abkan an luka luka jaring jaringan an parut parut perman permanen, en, kecuali infeksi sekunder berkembang (lihat di bawah). Lesi mungkin umumnya dapat ditemukan di mulut dan mungkin juga melibatkan alat kelamin.
Diagnosa
Diagnosis Diagnosis varicella terutama gejala klinis karena biasanya biasanya dapat didiagnosis dengan gejala-gejala saja. Jika diagnosis masih belum jelas sete setela lah h
peme pemeri riks ksaa aan n
fisi fisik, k,
tes tes
diag diagno nost stik ik
mung mungki kin n
dipe diperl rluk ukan an
penyelidik penyelidikan an lebih lanjut, konfirmasi konfirmasi diagnosis diagnosis dapat dicari melalui melalui pemeriksaa pemeriksaan n baik di dalam cairan vesikel, atau dengan tes darah untuk bukti bukti respon respon kekeba kekebalan lan yang yang akut. akut. Cairan Cairan vesiku vesikuler ler dapat dapat diperik diperiksa sa dengan Tsanck Tsanck smear, atau atau lebih lebih baik baik dengan dengan pemeri pemeriksa ksaan an untuk untuk antibodi fluorescent langsung. Cairan juga dapat dikultur, yaitu usaha yang dibuat untuk menumbuhkan virus dari sampel fluida. Tes darah dapat digunakan untuk mengidentifikasi respon terhadap infeksi akut (IgM) atau sebelumnya berikutnya infeksi dan kekebalan (IgG).
Chicken pox pada batang tubuh, mukosa oral dan wajah
Diagnosis prenatal janin infeksi varicella dapat dilakukan dengan menggunakan USG, meskip meskipun un penund penundaan aan dari dari 5 minggu minggu-mi -mingg nggu u setelah infeksi ibu primer disarankan. Sebuah PCR (DNA) ujian ibu cairan ketuban juga dapat dilakukan, meskipun risiko aborsi spontan karena amniosentesis prosedur yang lebih tinggi daripada risiko bayi sindrom varicella janin berkembang.
Faktor-faktor Faktor-fa ktor risiko Cacar Air (Varicella) (Varicella)
Antara 75 - 90% dari kasus cacar air terjadi pada anak-anak di bawah usia 10 10 tahun. Sebelum pengenalan vaksin, vaksin, sekitar 4 juta juta kasus cacar cac ar dilapork dilaporkan an di AS setiap setiap tah tahun. un. langsu lan gsung ng dengan dengan luk lukaa yan yang g terb terbuka uka..
Dapat Dap at ditulark ditularkan an dari kon kontak tak (Pakai (Pa kaian, an, selimut, selimut, dan ben bendada-
benda lain seperti itu yang biasanya tidak menyebarkan penyakit.)
Seorang pasien dengan cacar air dapat menularkan penyakit dari sekitar 2 hari sebelum munculnya bercak-bercak sampai akhir tahap melepu mel epuh. h.
Period Per iodee ini berlan berlangsu gsung ng sekita sekitarr 5-7 hari. hari.
Setela Set elah h kering kering
bentu bentuk k sca scabs, bs, pen penyak yakit it ini tid tidak ak men menyeb yebar. ar. Seb Sebagi agian an bes besar ar sek sekola olah h membiarkan anak-anak dengan cacar air kembali 10 hari setelah onset.
Bebe Be berap rapaa an anak ak-an -anak ak me meme merlu rluka kan n un untu tuk k ti ting ngga gall di ru ruma mah h sa samp mpai ai kulitnya telah benar-benar bersih, meskipun hal ini tidak diperlukan untuk mencegah penularan.
Potensial komplikasi * Varicella pneumonia * Ensefalitis * Asceptic meningitis * Bakteri superinfections * Miokarditis * Glomerulonefritis * Purpura fulminans * Reye's syndrome * Cacat bawaan
Perawatan
Cacar Cacar air biasan biasanya ya merup merupaka akan n penyak penyakit it yang yang ringan ringan dan dapat dapat sembuh sendiri. Pada anak normal (tidak mengalami gangguan sistem kekeba kekebalan lan tubuh) tubuh),, tidak tidak ada terapi terapi khusu khusus. s. Cukup Cukup calamine lotion , kompres kompres dingin. dingin. Apabila Apabila anak mengalami gatal hebat, hebat, dapat diberikan antihistamin oral di malam hari untuk meningkatkan kualitas tidur anak. Jika Jika meng mengal alam amii dema demam, m, dokt dokter er anda anda dapa dapatt merek merekom omen enda dasi sikan kan acet acetam amin inop ophen hen atau atau ibup ibupro rofen fen.. Dan Dan apab apabil ilaa tamp tampak ak meng mengala alami mi dehidrasi dan tidak dapat minum cairan, dapat dilakukan melalui cairan intravena cairan IV baik di ruang gawat darurat atau sebagai pasien di rumah rumah sakit. sakit. Upayak Upayakan an agar agar vesike vesikell tidak tidak pecah, pecah, kulit kulit tidak tidak digaru digaruk k sehi sehing ngga ga anak anak terhi terhind ndar ar dari dari risik risiko o terj terjad adin inya ya infek infeksi si seku sekund nder er.. Potonglah kuku si anak. Bakter Bakterii sekund sekunder er infeks infeksii kulit kulit dapat dapat diobat diobatii dengan dengan antibi antibioti otik. k. Kare Karena na viru viruss peny penyeb ebab ab cacar cacar air, air, tida tidak k ada ada anti antibi biot otik ik yang yang dapa dapatt menyem menyembuh buhkan kan penyak penyakit. it. Bagi Bagi orangorang-ora orang ng yang yang memili memiliki ki infeks infeksii berat, berat, sebuah sebuah agen antiv antivirus irus yang disebut disebut asiklovir (zovirax) (zovirax) telah terb terbuk ukti ti dapa dapatt memp memper ersi sing ngka katt dura durasi si dan dan kepa kepara raha han n geja gejala la bila bila dibe diberi rika kan n sege segera ra sete setela lah h timb timbul ul ruam ruam.. Acyc Acyclo lovi virr dapa dapatt dibe diberi rika kan n
melalui mulut atau dengan IV untuk membantu orang-orang beresiko terkena infeksi parah.
Infeksi VZV neonatal dapat diobati dengan VZIG (varicella zoster immune immu ne glob globulin) ulin) - sebuah bentuk yang sangat terkonsentrasi VZV anti-globulin gamma. Ketersediaan VZIG cepat menurun karena satusatunya satunya produsen produsen produk telah berhenti produksi. produksi. Alternatif Alternatif produk, produk, VariZIG, tersedia pada protokol penelitian.
2.2.2 Zoster Herpes zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varisela-zoster yang menyerang kulit dan mukosa, infeksi ini merupakan reaktifasi virus yang terjadi setelah infeksi primer. Virus ini berdiam di ganglion posterior susunan saraf tepi dan ganglion kranialis. Saat virus ini mendap mendapatk atkan an stimul stimulus, us, maka maka terjadi terjadilah lah reaktiv reaktivasi asi dan menyeb menyebabk abkan an herpes zoster. Keadaan ini lebih sering terjadi pada orang-orang dengan imunosupresi.
Herpes Zoster
Gambaran Klinis
Lesi Lesi-le -lesi si intr intrao aoral ral adal adalah ah vesi vesiku kule lerr dan dan ulse ulserat ratif if deng dengan an tepi tepi meradang dan merah sekali. Perdarahan adalah biasa. Bibir, lidah, dan mukosa pipi dapat terkena lesi ulseratif unilateral jika mengenai cabang mand mandib ibul uler er dari dari saraf saraf trige trigemi minu nus. s. Keter Keterli liba bata tan n divi divisi si dua dua dari dari saraf saraf trigeminus secara khas akan menyebabkan ulserasi palatum unilateral yang meluas ke atas, tetapi tidak keluar dari raphe palatum. Malaise, demam, dan penderitaan yang cukup berat dapat menyertai herpes zoster. Pasien sering kali datang dengan sakit hebat 1 sampai 2 hari sebelum vesikelvesikel virusnya timbul.
1. Dapat Dapat menyeran menyerang g pria pria dan wanita tapi tapi biasanya biasanya pada orang orang dewasa, dewasa, kadang-kadang pada anak-anak. 2. Daerah Daerah terse terserin ring g adalah adalah torak torakal. al.
Selain mengenai mengenai N. Spinalis, juga dapat menyerang menyerang ganglion ganglion Gasseri dan Genicu Geniculat latum. um. Neuralg Neuralgia ia dapat dapat beberap beberapaa hari hari sebelu sebelum m kelain kelainan an kulit atau bersama-sama, kadang-kadang didahului oleh demam. 3. Kelain Kelainan an kulit kulit mula-mu mula-mula la berben berbentuk tuk eritema eritema yang yang kemudi kemudian an menjad menjadii papel yang akan bersatu membentuk bulae. Isi vesike vesikell mula-mu mula-mula la jernih jernih dan translu translusen sen,, setelah setelah bebera beberapa pa hari hari menjadi keruh. Bila bercampur darah disebut : herpes zoster. 4. Bila terjadi terjadi absorbs, absorbs, vesikel vesikel menjadi menjadi krusta krusta yang yang berwarna berwarna coklat coklat yang kemudian rontok dalam beberapa hari dengan meninggalkan macula yang berangsur-angsur akan menghilang. Bila tidak terjadi absorbs tetapi vsikel pecah, maka infeksi ekunder mudah udah
terj terjad adii
yang ang
meny menyeb ebab abka kan n
ulser lseraa
atau atau
nek nekrosi rosiss
dan
menyembuh dengan sikatriks yang dalam. Bila herpes zoster hanya pada stadium papel, disebut herpes abortif. 5. Herpes Herpes zoster zoster biasan biasanya ya disertai disertai dengan dengan pembes pembesaran aran kelenja kelenjar, r, limfe limfe regional. Pada herpes zoster torakal dan di lengan, kelenjar limfe aksila besar. Jika Jika meny menyer eran ang g peru perutt bawa bawah h dan dan tung tungka kaii akan akan meny menyeb ebab abka kan n pem pembe besa saran ran kelen kelenja jarr ingu inguin inal. al. Dan jika jika meny menyer eran ang g muka muka maka maka kelenjar pre aurikuler membesar. 6. Neuralg Neuralgia ia hebat pada orang orang tua. Neuralgi Neuralgiaa pos pos herpetic herpetic dapat terasa terasa beberapa minggu-bulan setelah erupsi hilang. Kadang-kad Kadang-kadang ang terjadi terjadi paralisis, paralisis, yang sering adalah paralisis fasialis. Herpes zoster supra orbitalis dapat disertai paralisis otot intrinsic dan ekstrinsik mata.
Diagnosa
Frekuensi penyakit ini pada pria dan wanita sama, dan lebih sering pada orang dewasa. Sebelum timbul gejala kulit, terdapat gejala prodomal,
baik sistemik (demam, pusing, malese), maupun gejala prodomal local (nyeri otot-tulang, gatal, pegal). Setelah itu timbul eritema yang dalam waktu singkat menjadi vesikel yang berkelompok dengan dasar kulit yang erimat erimatosa osa dan edema. edema. Vesike Vesikell ini berisi berisi cairan cairan yang yang jernih jernih,, kemudi kemudian an menjadi warna keruh, lalu dapat menjadi pustule dan krusta. Masa tunasnya 7-12 hari. Pada masa aktif penyakit ini, timbul lesilesi baru yang kirra-kira berlangsung selama seminggu. Disamping gejala kulit kulit dapat dapat juga juga dijump dijumpai ai pembes pembesaran aran kelenj kelenjar ar getah getah bening bening region regional. al. Lokalisasi penyakit ini adalah unilateral dan bersifat dermatomal sesuai dengan tempat persarafan. Pada susunan saraf tepi, jarang timbul kelainan motorik. Kelainan pada wajah sering disebabkan karena gangguan pada saraf trigeminus atau saraf fasialis.
Postherpetic Postherpetic neuralgia adalah rasa nyeri yang timbul pada daerah bekas penyembuhan lebih dari sebulan setelah penyakitnya sembuh. Nyeri ini dapat dapat berlan berlangsu gsung ng selama selama beberap beberapaa bulan bulan bahkan bahkan bertah bertahunun-tah tahun un dengan dengan gradas gradasii nyeri nyeri yang yang bervar bervarias iasi. i. Kecend Kecenderu erunga ngan n ini terjadi terjadi pada pada pasien yang terkena herpes zoster di atas usia 40 tahun. Cytology adalah metoda evaluasi yang cepat yang dapat digunakan dalam dalam kasuskasus-kas kasus us dimana dimana diagno diagnosa sa tidak tidak meyaki meyakinka nkan. n. Fluore Fluoresce scentntantibody yang tercemar melumasi dengan menggunakan fluorescein yang di konjugasi dengan monoclonal antibody lebih dapt diandalkan dari pada cytology rutin dan hasilnya positif pada lebih dari 80% kasus. Metoda diagnosa yang paling akurat adalah isolasi virus dalam kultur jaringan tetapi tes ini lebih m,ahal m,ahal dan hasilnya membutuhkan membutuhkan waktu berhari-hari berhari-hari.. Demonstrasi dari titer antibody yang meningkat jarang diperlukan untuk diag diagno nosa sa kecu kecuali ali dala dalam m kasu kasuss zost zoster er sine sine erupt eruptio ione ne,, dima dimana na hal hal itu itu meru merupa paka kan n
satu satu-s -sat atun unya ya
dicurigai/diduga.
Perawatan
Perawatan secara umum
cara cara
untu untuk k
meng mengko konf nfir irma masi si
kasu kasuss
yang yang
-
Meredak Meredakan an rasa rasa sakit sakit – aspiri aspirin, n, atau atau parase parasetam tamol, ol, atau atau ibupro ibuprofen fen biasanya sudah memadai. Tablet aspirin dan papaveretum, setiap 2 atau 4 jam, efeknya sedikit lebih kuat. Jika rasa sakit hebat, dapat dipertimbangkan pemberian narkotik. Dextromoramide 5-10 mg setiap 4 sampai 6 jam secara oral akan sangat membantu. Buprenorphine sebaiknya dihindari untuk lansia karena efek sampingnya.
-
Infeks Infeksii sekund sekunder er – larutan larutan kumur kumur klorhe klorheksi ksidin dinee dapat dapat mengur mengurang angii meluasnya infeksi sekunder. Sedangkan larutan kumur tetrasiklin saja atau tetrasiklin dengan sirup amphotericin sebaiknya digunakan untuk kasus-kasus yang lebih berat. Jika ada tanda-tanda penyebaran infeksi sistem sistemik ik diserta disertaii dengan dengan mening meningkat katnya nya pireks pireksa, a, dan limfad limfadeno enopati pati servikal, maka perlu diberikan antibiotic spectrum luas, contohnya, amoksisilin 250 – 500 mg tiga kali sehari selama lima hari.
-
Penanganan secara umum – pasien mungkin menjadi lemah karena kekurangan cairan dan kalori. Infuse intravena harus diberikan untuk mengem mengembal balikan ikan keseim keseimban bangan gan cairan. cairan. Pember Pemberian ian makana makanan n secara secara parenteral tidak perlu dilakukan. Untuk membantu pasien makan dan minum, minum, dapat diberikan larutan larutan kumur kumur benzydamin benzydaminee hydrochlor hydrochloride ide (Diffam) yang digunakan sebelum makan.
-
Depres Depresii sering sering kali menyer menyertai tai herpes herpes dan bisa bisa muncul muncul pada pada awal awal penyakit. Depresi dapat sangat mendalam dan banyak pasien lansia yan yang
ingi ingin n
meng engakhi akhiri ri
hid hidupny upnya. a.
Obat bat
anti antid depre epressi
sep seperti erti
amitryptiline, 25 – 50 mg sehari bersama dengan sodium valproate 200 mg 3 kali per hari dapat membantu baik dalam mengontrol rasa sakit dan depresi, depresi, maupun maupun mengurangi mengurangi kemungkin kemungkinan an terjadinya terjadinya neuralgia neuralgia pascaherpetik. Pada pria lansia, hindari pemakaian obat trisiklik bila ada riwayat penyakit prostat. Pada kasus neuralgia pascaherpatik dapat diberik diberikan an dosis dosis obat obat psikot psikotrop ropik ik yang yang sama. sama. Krem Krem analge analgesic sic yang yang dioleskan pada bagian yang terlibat akan mengurangi rasa sakit.
Penatalaksanaan : 1. Isti Istira raha hatt tota totall 2. Untuk Untuk mengur mengurang angii neuralgi neuralgiaa diberi diberikan kan analge analgetik tik 3. Untuk mencegah mencegah pecahnya pecahnya vesikel vesikel diberik diberikan an salisil salisil 2% 4. Bila terjadi terjadi infeksi infeksi sekunder sekunder dapat dapat diberikan diberikan antibi antibiotic-lok otic-lokal, al, misalnya misalnya salep kloramfenikol 2% 5. Laruta Larutan n kumu kumurr sepert sepertii pada pada ulse ulseras rasii 6. Steroi Steroid d sistemi sistemik k – predniso prednisone ne 60 mg per hari dalam dalam dosis dosis terbagi terbagi dan diku dikura rang ngii samp sampai ai nol nol dala dalam m sepu sepulu luh h hari hari,, dapa dapatt meng menghi hila lang ngka kan n serangan dini yang berulang atau menyembuhkan penyakit dalam tiga sampai sampai empat empat hari. hari. Steroi Steroid d sistem sistemik ik sebaik sebaiknya nya diberi diberikan kan di bawah bawah pengawasan dokter. Penanganan sebaiknya diarahkan pada pemendekan masa penyakit, pence pencegah gahan an posth postherp erpetic etic neural neuralgia gia pada pada pasien pasien berusi berusiaa 50tahu 50tahun, n, dan pencegahan disseminasi pada pasien immunocompromised. Acyclovir atau vala valacy cycl clov ovir ir
atau atau
famc famcyc yclo lovi virr
memp memper erce cepa patt
peny penyem embu buha han n
dan dan
menurunka menurunkan n insiden insiden neuralgia neuralgia postherpet postherpetic. ic. Obat-obat Obat-obat terbaru memiliki bioavabilitas yang lebih hebat dan lebih efektif pada pengobatan HZ. Penggunaan sistemik kortikosteroid untuk mencegah postherpetic neuralgia neuralgia pada pasien diatas 50tahun masih controversia controversial, l, pengamatan pengamatan data
terakhir
menunjukkan
penurunan
rasa
sakit
dan
kecac kecacata atan/ n/ke keti tida dakm kmam ampu puan an sela selama ma 2 ming minggu gu pert pertam amaa teta tetapi pi tida tidak k berpengaruh pada insiden atau kerasnya postherpetic neuralgia. Sebagian ahli klinis menganjurklan penggunaan kombinasi antara intr intrale alesi sion onal al ster steroi oid d dan dan anes aneste teti tik k local local untu untuk k menu menuru runk nkan an wakt waktu u penye penyembu mbuhan han dan menceg mencegah ah neural neuralgia gia posthe postherpe rpetic tic,, tetapi tetapi ini belum belum dilakukan.
Tera Terapi pi
yang yang
efek efekti tiff
bagi bagi
neur neural algi giaa
post posthe herp rpet etic ic
term termas asuk uk
pemak pemakaia aian n capsal capsalcin cin,, satu satu zat yang yang diambi diambill dari dari cabe cabe pedas. pedas. Topica Topicall capsaicin memang aman tetapi harus digunakan untuk periode waktu yang lebih lama agar efektif dan bisa menyebabkan sensasi kulit yang terbakar. Ketika Ketika terapi topical tidak efektif, penggunaa penggunaan n tricyclin tricyclin antidepress antidepressant ant atau atau gabape gabapenti ntin n dianju dianjurka rkan. n. Neurol Neurolysi ysiss bedah bedah atau kimiaw kimiawii mungki mungkin n diperlukan dalam kasus yang sukar disembuhkan.