Makanan Halalan Thayyiban Ditulis pada Juli 4, 2012
Halal adalah istilah bahasa arab dalam agama islam yang berarti “diizinkan” atau “boleh”.Makanan halal makanan yang diperbolehkan untuk dikonsumsi sebagaimana yang telah ditentukan sesuai syariah serta. Thayib dalam bahasa arab berarti baik, jadi makanan yang baik untuk dikonsumsi masih dalam keadaan segar tidak berpenyakit. Sebagai umat Islam yang taat , dalam memakan makanan sehari hari tidak boleh sembarang. Makanan yang kita makan haruslah halalan thayyiban yang artinya makanan yang halal dan baik sesuai syariah. Sebagaimana dalam surat An-nahl : 114 “Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan “Maka makanlah syukurilah nikmat Allah, jika kamu kamu hanya kepada-Nya kepada-Nya saja menyembah” Oleh karena itu dilarang memakan yang diharamkan. Seperti dalam surat al- maidah : 3 “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, daging hewan yang disembelih “Diharamkan bagimu atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang j atuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan diharamkan bagimu yang disembelih untuk berhala berhala Dan diharamkan juga mengundi nasib dengan anak panah , (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan” Makanan yang Halal pun bisa jadi haram untuk dimakan karena: 1. Mendapatkan makanan tersebut dari rezeki yang tidak halal seperti melakukan korupsi, mencuri, menipu, menjual miras, menjual hewan haram dll. 2. Makanan dari rezeki yang tidak di zakatkan, apabila harta kita telah mencapai nisab sesuai yang ditentukan tidak kita zakatkan maka harta itu menjadi haram. Tidak melakukan zakat fitrah di bulan ramadhan 3. Memakan hewan yang menjadi bangkai (tidak disembelih) 4. Disembelih namun bukan menyebut nama ALLAH SWT Hewan wajib disembelih secara syar”I karena hewan yang mati tidak disembelih maka menyebabkan darah membeku dalam tubuh hewan tersebut sehingga daging menjadi tidak sehat untuk dimakan Makanan yang Halal pun belum tentu Thayib untuk dimakan karena: 1. Makanan yang sudah kadaluarsa sehingga tidak layak dikonsumsi 2. Makanan yang sudah terkontaminasi zat yang berbahaya bagi tubuh Jadi makanan dan minuman yang dikonsumsi haruslah halal secara hukumnya maupun dari cara mendapatkan dan harus baik untuk dikonsumsi agar barokah makanan dapat bermanfaat bagi tubuh dan tidak memudharatkan serta baik untuk kesehatan. Sebelum dan sesudah makan j uga jangan lupa untuk berdoa berdoa terlebih dahulu.
PIRT
Apa itu P-IRT ? P-IRT adalah Produksi Pangan Industri Rumah Tangga yang harus tercantum dalam produk olahan makanan yang diedarkan di masyarakat. Jika kita membeli produk olahan yang telah di kemas, akan anda temuakan tulisan P-IRT, MD, ML, atau SP. Semua istilah tersebut merujuk pada pengertian nomor pendaftaran produk yang sudah tercatat di Departemen Kesehatan. P-IRT merupakan produk pangan yang dihasilkan skala industri rumah tangga MD menunjukkan produk pangan dalam negeri, ini biasanya untuk produksi dengan modal besar. ML untuk produk pangan luar negeri, sedangkan SP artinya Surat Penyuluhan. Sebelum ada istilah P-IRT, nomer pendaftaran yang di cantumkan adalah Dep. Kes. RI No. SP xx/xxx/x/95. Jadi sampai saat ini pencatuman nomer pendaftaran label makanan ada yang menggunakan P-IRT, ada pula yang masih tetap nomer lama dengan menggunakan SP. Dalam nomer P-IRT yang tercantum di setiap produk olahan makanan dan minum, tertulis sederatan angka yang di dalamnya menunjukkan lokasi tempat produksi dan jenis bahan utama yang diperlukan untuk menghasilkan produk makanan. Jadi kalo misalnya Sambel Pecel yang diedarkan di Papua dan memiliki P-IRT, maka kita akan tahu produk itu dari Blitar atau dari Madiun bisa dilihat dari angka awalnya. Bagaimana langkah mendapatkan P-IRT ? Jika kita memiliki usaha produk pangan rumahan yang memiliki prospek yang baik, maka sebaiknya memiliki ijin P-IRT, disamping menunjukkan bahwa produk makanan dan minuman yang dibuat telah memenuhi standart keamanan pangan, produk anda akan mudah dan lebih aman jika hendak diedarkan di masyarakat. Bahkan sekarang hampir sebagian besar toko hanya menerima produk makanan yang memiliki label dan P-IRT lengkap. Untuk mendapatkan nomer P-IRT sekarang sangat mudah. Tinggal datang ke Dinas Kesehatan setempat. Setelah melalui prosedur, akhirnya kita akan mendapatkan dua sertifikat yaitu Sertifikat Penyuluhan dan Sertifikat P-IRT. Berikut Langkah-langkah mendapatkan P-IRT yang saya tulis dari edaran yang dikeluarkan Dinas Kesehatan: Syarat Permohonan Ijin :
Mengisi blangko pendaftaran (di bagian Seksi Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan)
Fotocopy KTP yang masih berlaku 2 lembar
Fotocopy surat pendaftaran industri kecil dari Disperindag (kalau ada)
Pas photo hitam putih ukuran 3×4 3 lembar
Materai 6000 1 lembar
Daftar jenis yang diproduksi maksimal 5 jenis (1 merk)
Contoh label masing-masing jenis 2 lembar
Contoh/sample produksi
Alur proses produksi
Denah bangunan 2 lembar
Peta lokasi 2 lembar
Mengikuti penyuluhan (menunggu informasi lebih lanjut)