BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Di dalam bidang pengolahan hasil perikanan yang menyangkut masalah teknologi hasil perikanan untuk meningkatkan kualitas produksi tidak bisa lepa lepass
dari dari
penel enelit itia ian n
dan
peng engujian jian..
Peng engujia ujian n
ters terseb ebu ut
tent tentun uny ya
menggunakan alat-alat laboratorium yang berteknologi canggih, mulai dari proses pengujian awal sampai tahap produksi, pengemasan dan penyimpanan. Berawal dari kemajuan IPTE maka sangat diharapkan terutama bagi orangorang yang berkecimpung di bidang perikanan khusunya industri pengolahan harus harus benarbenar-ben benar ar mengua menguasai sai semua semua jenis jenis teknol teknologi ogi yang yang berhub berhubung ungan an dengan bidang perikanan demi mengembangkan potensi dan sumber daya alam Indonesia khusunya sumber daya perikanan. !eperti yang kita ketahui bahwa Indonesia memiliki potensi di bidang perikanan dan sektor kelautan yang sangat besar untuk dikembangkan, akan tetapi tetapi sampai sampai saat ini potens potensii tersebu tersebutt belum belum diman" diman"aatk aatkan an secar secar optima optimall bahkan ada yang belum tereksplorasi. Ditambah lagi kebutuhan akan a kan produk produk perikanan belum mampu menyediakan secara optimal untuk negeri dan sampai sampai sekaran sekarang g bangsa bangsa Indone Indonesia sia masih masih mengan mengandalk dalkan an impor impor dari dari negara lain. !elain itu, seandainya bisa memproduksi sendiri kualitasnyapun masih cukup rendah. Itu semua merupakan tanggung jawab bersama terutama orang-orang perikanan untuk terus mengembangkan dan menciptakan ino#asi baru dalam meningkatkan potensi, kualitas produksi dan sumber daya manusia manusia agar agar perika perikanan nan Indone Indonesia sia dapat dapat berkem berkemban bang g pesat pesat dan mampu mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri utamanya.
1.2 Rumusan Masalah
$. '. (. ).
%pakah %pakah yang yang dimak dimaksud sud denga dengan n kromato kromatogra gra"i "i gas & Bagaim Bagaimana ana prinsi prinsip p kroma kromatog togra" ra"ii gas & Bagaim Bagaimana ana cara cara kerja kerja dari dari krom kromatog atogra"i ra"i gas gas & %pa kelebih kelebihan an dan dan kelemaha kelemahan n dari dari kromato kromatogra"i gra"i gas &
1.3 Tujuan
1
$. *ntuk mengetahui pengertian dari kromatogra"i gas. '. *ntuk mengetahui prinsip kerja kromatogra"i gas. (. *ntuk mengetahui cara pemisahan campuran berdasarkan metode kromatogra"i gas. ). *ntuk mengetahui kelebihan dan kelemahan kromatogra"i gas.
1.4 Manaat
$. +ampu menganalisis suatu senyawa dengan benar menggunakan kromatogra"i gas. '. +ampu memahami cara kerja kromatogra"i gas. (. +ampu memahami prinsip pemisahan dan alat-alat yang digunakan.
2
BAB 2 T!N"AUAN PU#TA$A
2.1 De%n%s%
romatogra"i adalah suatu metode "isika yang merupakan proses pemisahan dimana komponen-komponen yang terkandung didalam suatu sampel terdistribusi diantara dua "ase, yaitu "ase diam stationery phase dan "ase gerak mobile phase %.I.+. leumans, $/. !elain pengertian kromatogra"i di atas, di lain sumber kromatogra"i dide"inisikan sebagai suatu metode analiitik untuk pemisahan dan pemurnian senyawa organik dan anorganik. +etode ini berguna untuk "raksionasi campuran kompleks dan pemisahan untuk senyawa- senyawa yang sejenis onsep Dasar imia %nalitik, !.+.hopkor, '001. romatogra"i gas adalah suatu proses yang mana suatu campuran menjadi komponen- komponennya oleh "asa gas yang bergerak melewati suatu lapisan serapan sorben yang stasioner. 2adi teknik ini mirip dengan kromatogra"i cair kecuali "asa cair yang bergerak digantikan oleh "asa gas yang bergerak. romatogra"i dibagi menjadi dua kategori utama yaitu romatogra"i 3as 4air 354 dimana pemisahan terjadi oleh dibaginya contoh antara "asa gas yang bergerak dan lapisan tipis cair yang tidak atsiri yang disalurkan pada suatu penopang yang tidak akti", dan romatogra"i 3as Padat 3!4 yang mengutamakan permukaan padat yang luas sebagai "asa stasioner Buku %jar 6ogel imia %nalisis uantitati" %norganik, 2.Basset, $).
2.2 Pr%ns%& $erja $r'mat'gra% (as
romatogra"i gas mempunyai prinsip yang sama dengan kromatogra"i lainnya, tapi memiliki beberapa perbedaan misalnya proses pemisahan campuran dilakukan antara stasionary "ase cair dan gas "ase gerak dan pada o#en temperatur gas dapat dikontrol sedangkan pada kromatogra"i kolom hanya pada tahap "ase cair dan temperatur tidak dimiliki. romatogra"i gas merupakan teknik pemisahan yang mana solut-solut yang mudah menguap
3
dan stabil terhadap panas bermigrasi melalui kolom yang mengandung "ase diam dengan suatu kecepatan yang tergantung pada rasio distribusinya. Pemisahan pada kromatogra"i gas didasarkan pada titik didih suatu senyawa dikurangi dengan semua interaksi yang mungkin terjadi antara solute dengan "ase diam. !elain itu juga penyebaran cuplikan diantara dua "ase. !alah satu "ase ialah "ase diam yang permukaannya nisbi luas dan "ase yang lain yaitu gas yang mengelusi "ase diam. 7ase gerak yang berupa gas akan mengelusi solute dari ujung kolom lalu menghantarkannya ke detector. Prinsip utama pemisahan dalam kromatogra"i gas adalah berdasarkan perbedaan laju migrasi masing-masing komponen dalam melalui kolom. omponenkomponen yang terelusi dikenali analisa kualitati" dari nilai waktu retensinya Tr. 3as pembawa biasanya digunakan 8elium, %rgon atau 9itrogen dengan tekanan tertentu dialirkan secara konstan melalui kolom yang berisi "ase diam. !elanjutnya sampel di injeksikan kedalam injektor Injection Port yang suhunya dapat diatur. omponenkomponen dalam sampel akan segera menjadi uap dan akan dibawa oleh aliran gas pembawa menuju kolom. omponen- komponen akan teradopsi oleh "ase diam pada kolom kemudian akan merambat dengan kecepatan berbeda sesuai dengan nilai d masingmasing komponen sehingga terjadi pemisahan. omponen yang terpisah menuju detektor dan akan terbakar menghasilkan sinyal listrik yang besarnya proporsional dengan komponen tersebut. !inyal lau diperkuat oleh ampli"ier dan selanjutnya oleh pencatat recorder dituliskan sebagai kromatogram berupa puncak. Puncak konsentrasi yang diperoleh menggambarkan arus detektor terhadap waktu. !ecara sederhana prinsip kromatogra"i gas adalah udara dilewatkan melalui nyala hydrogen hydrogen "lame selanjutnya uap organik tersebut akan terionisasi dan menginduksi terjadinya aliran listrik pada detektor, kuantitas aliran listrik sebanding dengan ion 7rayekti, '0$( 4ampuran gas dapat dipisahkan dengan kromatogra"i gas. 7asa stationer dapat berupa padatan kromatogra"i gas padat atau cairan kromatogra"i gas cair. *mumnya untuk kromatogra"i kromatogra"i gas padat sejumlah kecil padatan inert misalnya karbon terakti#asi, silika gel atau
4
saringan molekular diisikan ke dalam tabung logam gulung yang panjang '$0 m dan tipis. 7asa mobil adalah gas semacam hidrogen, nitrogen atau argon dan disebut gas pembawa. Pemisahan gas bertitik didih rendah seperti oksigen, karbonmonoksida dimungkinkan dengan teknik ini. 4ampuran senyawa yang mudah menguap dicampur dengan gas pembawa disuntikkan kedalam kolom,dan setiap senyawa akan dipartasi pada "ase gas dan "ase cair mengikuti hukum partisi. !enyawa yang kurang larut pada "ase diam akan keluar lebih dahulu. +etode ini sangat baik untuk analisis senyawa organik yang mudah menguap seperti hidrokarbon dan ester 2ames, '00(. 2.3 $'m&'nen Utama
!istem peralatan dari kromatogra"i gas terdiri dari : bagian utama diantaranya $. Tabung gas pembawa '. Pengontrolan aliran dan regulator tekanan (. Injection port tempat injeksi cuplikan ). olom /. Detektor ;.
4ara pemisahan dari sistem ini sangat sederhana sekali, cuplikan yang akan dipisahkan diinjeksikan kedalam injektor, aliran gas pembawa yang inert akan membawa uap cuplikan kedalam kolom. olom akan memisahkan komponen-komponen cuplikan tersebut. omponen-komponen yang telah terpisah tadi dapat dideteksi oleh detektor sehingga memberikan sinyal yang kemudian dicatat pada rekorder dan berupa puncak-puncak kromatogram.
5
1. (as Pem)a*a
3as pembawa ditempatkan dalam tabung bertekanan tinggi. Biasanya tekanan dari silinder sebesar $/0 atm. %dapun persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh gas pembawa adalah = $. Inert, agar tidak terjadi interaksi dengan pelarut. '. +urni, mudah didapat dan murah harganya. (. Dapat mengurangi di"usi dari gas ). 4ocok untuk detektor yang digunakan. 3as-gas yang sering dipakai adalah = helium, argon, nitrogen, karbon dioksida dan hidrogen.3as helium dan argon sangat baik, tidak mudah terbakar, tetapi sangat mahal. 8' mudah terbakar, sehingga harus berhati-hati dalam pemakaiannya. adang-kadang digunakan juga 4>'. Pemilihan gas pengangkut atau pembawa ditentukan oleh detektor yang digunakan. Tabung gas pembawa dilengkapi dengan pengatur tekanan keluaran dan pengukur tekanan 2. Tem&at !njeks%
Dalam pemisahan dengan 354 cuplikan harus dalam bentuk "ase uap. 3as dan uap dapat dimasukkan secara langsung. Tetapi kebanyakan senyawa organik berbentuk cairan dan padatan. 8ingga dengan demikian senyawa yang berbentuk cairan dan padatan pertama-tama harus diuapkan. Ini membutuhkan pemanasan sebelum masuk dalam kolom. Tempat injeksi dari alat 354 selalu dipanaskan. Dalam kebanyakan alat, suhu dari tempat injeksi dapat diatur. %turan pertama untuk pengaturan suhu ini adalah bahwa suhu tempat injeksi sekitar /0?4 lebih tinggi dari titik didih campuran dari cuplikan yang mempunyai titik didih yang paling tinggi. 4uplikan dimasukkan ke dalam kolom dengan cara menginjeksikan melalui tempat injeksi.8al ini dapat dilakukan dengan pertolongan jarum injeksi yang sering disebut @a gas tight syringe@. Perlu diperhatikan bahwa kita tidak boleh menginjeksikan cuplikan terlalu banyak, karena 34 sangat sensiti". Biasanya jumlah cuplikan yang diinjeksikan pada waktu kita mengadakan analisa 0,/ -/0 ml gas dan 0,' - '0 ml untuk cairan.
6
etepatan #olum injeksi menjadi sangat penting untuk analisa kuantitati" di mana jumlah analit yang diukur oleh detektor tergantung pada konsentrasi analit dalam cuplikan. %pabila prosedur dikehendaki hanya untuk identi"ikasi analisis kualitati", maka ketepatan #olum injeksi menjadi kurang penting. *ntuk mengisi alat injeksi dapat dipakai teknik sebagai berikut=
%lat injeksi dibersihkan.
%lat injeksi dikuras dengan menghisap cuplikan beberapa kali dan mengeluarkan isinya di luar tempat cuplikan.
2umlah cuplikan yang diperlukan dihisap. 4ara untuk mengeluarkan gelembung-gelembung udara yang masih tertinggal pada ta bung injeksi adalah dengan jalan menekan torak injeksi secepatnya beberapa kali dan ujung jarum harus selalu berada di dalam cairan.
*dara $A$0 dari #olum maksimum dihisap lagi.
2arum bagian luar dibersihkan dengan kain yang tidak mudah lepas seratseratnya.
4uplikan diinjeksikan dengan menusukkan jarum menembus septum, dan menekan penghisap sampai ujungnya dengan gerakan yang cepat dan tidak terputus-putus, kemudian tarik jarum keluar dari septum.
Torak injeksi ditarik kembali sedikit dan lihat berapa banyak cairan yang masih tertinggal.
Diameter kolom yang digunakan tetap diperhatikan dalam melakukan pemisahan agar sesuai dengan batasan #olum penyuntikan. olom yang memiliki diameter in. packed column maka #olum injeksi maksimumnya $00 Cl , sedangkan kolom dengan diameter $A1 in. packed column #olum injeksi maksimumnya '0 Cl, dan apiler open tubular #olume injeksi maksimumnya 0,$ Cl
3. $'l'm
olom merupakan jantung dari kromatogra"i gas. Bentuk dari kolom dapat lurus, bengkok, misal berbentuk 6 atau , dan kumparanAspiral. Biasanya bentuk dari kolom adalah kumparan. olom ini dapat terbuat dari = a. Tembaga murah dan mudah diperoleh b. Plastik te"lon, dipakai pada suhu yang tidak terlalu tinggi.
7
c. Baja stainless steel , mahal d. %lumunium e. 3elas Panjang kolom dapat dari $ m sampai ( m. Diameter kolom mempunyai berbagai ukuran, biasanya pengukuran berdasarkan diameter dalam dari kolom gelas yaitu antara 0,( mm hingga / min. ebanyakan kolom yang digunakan berupa stainles steel dengan diameter luar >D dari IA! atau $A) inch 0,( atau 0,; cm. Pada 3!4 kolom diisi dengan penyerap adsorbent , sedangkan pada 354 kolom diisi dengan @ solid support @ padatan pendukung yang diikat oleh "ase diam. %da ' jenis kolom yang digunakan dalam kromatogra"i gas secara umum, yaitu kolom jejal packed columns dan kolom tubuler terbuka open tubular columns. olom jejal packed columns adalah kolom metal atau gelas yang diisi bahan pengepak terdiri dari penunjang padatan yang dilapisi "ase cair yang tidak menguap untuk kromatogra"i gas-padatan. olom tubuler terbuka sangat berbeda dengan kolom jejal, yaitu gas yang mengalir sepanjang kolom tidak mengalami hambatan, karena kolomnya merupakan tabung tanpa bahan pengisi. 4. Detekt'r
Detektor ber"ungsi sebagai pendeteksi komponen-komponen yang telah dipisahkan dari kolom secara terus-menerus, cepat, akurat, dan dapat melakukan pada suhu yang lebih tinggi. 7ungsi umumnya mengubah si"at-si"at molekul dari senyawa organik menjadi arus listrik kemudian arus listrik tersebut diteruskan ke rekorder untuk menghasilkan kromatogram. Detektor yang diinginkan adalah detektor yang mempunyai sensiti"itas yang tinggi, noisenya rendah, responnya linear, dapat memberikan respon dengan setiap senyawa, tidak sensiti" terhadap perubahan temperatur dan kecepatan aliran dan juga tidak mahal harganya. Detektor dalam 34 digunakan untuk memunculkan sinyal listrik hasil elusi gas pembawa dari kolom. Berbagai jenis detektor dibuat untuk melakukan deteksi. Tidak hanya berupa #ariasi disain, tapi juga #ariasi sensiti#itas dan selekti#itas. !ensiti#itas mengacu pada kuantitas terkecil komponen campuran
8
di mana sensiti#itas menghasilkan sinyal yang masih teramati. !ementara, selekti#itas mengacu pada jenis senyawa di mana sinyalnya dapat dimunculkan. Detektor yang umum digunakan=
Detektor hantaran panas Thermal Conductivity Detector T4D Prinsip kerja T4D = T4D berdasar atas prinsip, suatu benda yang panas akan kehilangan panasnya pada suatu kecepatan yang tergantung kepada komposisi gas di sekitarnya. 2adi, kecepatan hilangnya panas itu dapat digunakan sebagai ukuran tentang komposisi gas. 3as pembawa yang mengandung sample atau analit masuk ke dalam kolom, maka kondukti#itas gas akan turun dan suhu "ilamen akan meningkat serta resistansi. 5ewatnya sampel melalui kolom menyebabkan 2embatan Wheatstone yang tak seimbang sehingga terjadi signal yang terbaca pada detektor.
Detektor ionisasi nyala Flame Ionization Detector 7ID Prinsip kerja detector 7ID = Pada detector ini, komponen-komponen sampel yang keluar dari kolom dibakar dalam nyala campuran gas hidrogen dan udara atau oksigen. !ejumlah besar ion yang terbentuk dalam nyala masuk ke dalam celah elektrode dan menurunkan tegangan listrik dari celah elektrode mulamula. Penurunan tegangan ini yang kemudian dicatat sebagai sinyal oleh rekorder. Intensitas sinyal ini berbanding lurus dengan konsentrasi solute dalam gas pembawa.
Detektor penangkap elektron Electron 4apture Detector E4D Prinsip kerja detector E4D = +ekanisme deteksi melibatkan emisi partikel radioakti" F dari ;(9i. Partikel F menghasilkan elektron termal dari gas pembawa. Berdasarkan penangkapan elektron termal oleh molekul sampel. Pada E4D terdapat pemancar radioakti" F, seperti (8 atau ;(9i yang akan mengionisasi gas pembawa. %liran elektron sebagai hasil ionisasi gas pembawa nitrogen atau argonAmethan dalam E4D memberikan sinyal yang berupa baseline suatu kromatogram. Bila kemudian suatu senyawa masuk ke dalam detektor, sebagian dari elektron tersebut akan ditangkap oleh senyawa sebelum
9
mereka mencapai plat detektor. Ini mengakibatkan aliran arus listrik dalam detektor berkurang, yang oleh rekorder akan dicatat sebagai suatu peak.
Detektor "otometrik nyala Falame Photomertic Detector 7PD
Detektor nyala alkali
Detektor spektroskopi massa Detektor yang peka terhadap senyawa organik yang mengandung "os"or
adalah 7ID, E4D, dan 7PD. Detektor penangkap elektron Electron Capture Detector G E4D. Pada penetapan ini, digunakan detektor penangkap elektron. Detektor ini merupakan modi"ikasi dari 7ID yaitu pada bagian tabung ionisasi. Dasar dari E4D ialah terjadinya absorbsi e- oleh senyawa yang mempunyai a"initas terhadap e- bebas senyawa-senyawa elektronegati". Dalam detektor gas terionisasi oleh partikel yang dihasilkan dari (8 atau ;(9i. Detektor ini mengukur kehilangan sinyal ketika analit terelusi dari kolom kromatogra"i. Detektor ini peka terhadap senyawa halogen, karbonil terkoyugasi, nitril, nitro, dan organo logam, namun tidak peka terhadap hidrokarbon, ketone, dan alkohol. +. Re,'r-er &en,atat/
10
jumlah muatan atau jumlah energi listrik yang dihasilkan oleh detektor. Elektrometer akan melengkapi pik-pik kromatogram dengan data luas pik atau tinggi pik lengkap dengan biasnya. !istem data merupakan pengembangan lebih lanjut dari rekorder dan elektrometer dengan melanjutkan sinyal dari rekorder dan elektrometer ke sebuah unit pengolah pusat CPUCentral Procesing Unit .
11
BAB 3 PEMBAHA#AN
3.1 Met'-a Anal%s%s
Bila #olum atau konsentrasi dari masing-masing komponen yang terpisah sudah tertentu, hal itu disebut penentuan #olumetrik !volumetric determination". 34 didasarkan pada prinsip bahwa komponen target yang terdeteksi adalah murni karena sudah dipisahkan dari komponen-komponen lain dalam cuplikan. Bila pemisahan ini betul-betul sempurna, #olumnya konsentrasinya dapat ditentukan dengan tingkat keakuratan yang sangat tinggi. Berikut ) pokok metoda analisis penentuan #olumetrik yang digunakan dalam 34= $. +etoda persentase luas permukaan !sur#ace area percentage method" '. +etoda pengaturan persentase luas permukaan !ad$usted sur#ace area percentage method" (. +etoda kur#a kalibrasi absolut !absolute calibration curve method" ). +etoda internal standard !internal standard method" euntungan dan kekurangan masing-masing metoda di atas dan pemilihan metodanya menjadi penting dalam mempertimbangkan analisis yang ingin dihasilkan 3.2 0ara $erja $r'mat'gra% (as
12
%. +engakti"kan 34 $. %kti"kan *n-Interrupable Power !upply *P! jika ada. '. Buka katup gas alirka gas ke 34. 3as 8elium 8e sebagai pembawa. • 3as 9itrogen 9 ' sebagai pembawa carrier dan sebagai make up • gas. 3as 8ydrogen 8 ' sebagai gas pembakar. • 3as 4ompress air sebagai pembakar. • (. %kti"kan komputer. ). %kti"kan 3as 4hromatography 34 dengan tombol onAo"" berada di sisi kiri bawah, tunggu hingga 34 selesai initialisasi dan sel" test kira-kira ' menit. /. %kti"kan so"tware chemstation dengan double Program klik kiri icon instrument $ online atau klik start Instrument $ online chemstation. ;. Pastikan menu berada pada 5oad +ethod 4onditioning +ethode +ethod H +ethod and perator !ampel In"o isi identitas sampel melalui = perator 9ame, sub directory untuk memudahkan parameter pencarian data gunakan
tanggal hari ini, pastikan data "ile
Pre"iLA4ounter, nama signal, counter seKuence table. (. Pastikan Part o" +ethodn to
4hecklist = !eKuence 5ocation = isiskan lokasi #ia sampel !ample 9ame = sampel yang akan dianalisa +ethod 9ame = method yang digunakan untuk analisa InjA5ocation = jumlah injeksi pada satu lokasi #ial InjA6olume = jumlah sampel yang diinjeksikan Injector = 7ront atau Back !ample In"o = apabila diperlukan
13
•
!a#e !eKuence
). Tunggu hingga status layar di komputer ready warna hijau atau pada dispaly 34 = #en, Inlet dan Detector berada pada suhu di bawah /0J 4. (. Tutup so"tware 4hemstation = 7ile. ). +atikan 34 tekan tombol o"". /. +atikan *P! jika ada.. ;. Tutup kembali katup gas 8elium 8e, 9itrogen 9 ', 8ydrogen 8 ' dan 4ompress %ir. 3.3 $ele)%han -an $elemahan $r'mat'gra% (as
elebihan = $. aktu analisis yang singkat dan ketajaman pemisahan yang tinggal. '. Dapat menggunakan kolom lebih panjang untuk menghasilkan e"isiensi pemisahan yang tinggi. (. 3as mempunyai #ikositas yang rendah.
14
). esetimbangan partisi antara gas dan cairan berlangsung cepat sehingga analisis relati" cepat dan sensiti"itasnya tinggi. /. Pemakaian "ase cair memungkinkan kita memilih dari sejumlah "ase diam yang sangat beragam yang akan memisahkan hampir segala macam campuran. elemahan = $. Teknik romatogra"i gas terbatas untuk Nat yang mudah menguap '. romatogra"i gas tidak mudah dipakai untuk memisahkan campuran dalam jumlah besar. Pemisahan pada tingkat mg mudah dilakukan, pemisahan pada tingkat gram mungkin dilakukan, tetapi pemisahan dalam tingkat pon atau ton sukar dilakukan kecuali jika ada metode lain. (. 7ase gas dibandingkan sebagian besar "ase cair tidak bersi"at reakti" terhadap "ase diam dan Nat terlarut 7rayekti, '0$(. 3.4 Penera&an kr'mat'gra% gas
$. *ntuk identi"ikasi senyawa Dengan suatu kolom tertentu dan dengan semua #ariabelnya seperti temperatur dan laju alir, dikendalikan secara cermat, waktu retensi atau #olume retensi suatu Nat terlarut merupakan suatu besaran dari Nat terlarut tersebut, seperti halnya titk didih atau halnya indek bias adalah besaran. Ini menunjukkan bahwa si"at retensi dapat digunakan untuk mengetahui suatu senyawa. '. %nalisis kuantitati" Dengan 34 tergantung pada hubungan antara jumlah suatu Nat terlarut dan ukuran dari pita elusi yang dihasilkan. !ecara umum dengan detektor di"erensial, ukuran jumlah Nat terlarut yang paling baik adalah luas dibawah pita elusi. 2umlah Nat terlarut O "aktor kalibrasi L luas dibawah pita elusi. eterbasan 34 adalah #olatilitas sampel itu harus mempunyai tekanan uap yang cukup pada temperatur kolom tersebut, dan ini segera menghilangkan banyak jenis sampel. !uatu perhitungan yang aktual tidak mungkin dilakukan tetapi harus diperkirakan bahwa sekitar '0 senyawa kimia yang diketahui kurang cukup #olatil.kebanyakan
15
sampel organik tidak cukup #olatil untuk memungkinkan penerapan langsung dari 34 7rayekti, '0$(.
(./ A&l%kas% $r'mat'gra% (as romatogra"i gas telah digunakan pada sejumlah besar senyawa-senyawa dalam berbagai bidang. Dalam senyawa organic dan anorganik, senyawa logam, karena persyaratan yang digunakan adalah tekanan uap yang cocok pada suhu saat analisa dilakukan. Berikut beberapa kegunaan kromatogra"i gas pada bidang-bidangmya adalah = $. Polusi udara romatogra"i gas merupakan alat yang penting karena daya pemisahan yang digabungkan dengan daya sensiti#itas dan pemilihan detector 354 menjadi alat yang ideal untuk menentukan banyak senyawa yang terdapat dalam udara yang kotor, 34dipakai untuk menetukan %lkil-%lkil Timbal, 8idrokarbon, aldehid, keton !>, 8 '!, dan beberapa oksida dari nitrogen dll. '. linik Di klinik kromatogra"i gas menjadi alat untuk menangani senyawasenyawa dalam klinik seperti = asam-asam amino, karbohidrat, 4> , dan > dalam darah, asam-asam lemak dan turunannya, trigliserida-trigliserida, plasma steroid, barbiturate, dan #itamin (. Bahan-bahan pelapis Digunakan untuk menganalisa polimer-polimer setelah dipirolisa, karet dan resin-resin sintesis. ). +inyak atsiri Digunakan untuk pengujian kulaitas terhadap minyak permen, jeruk sitrat, dll. /. Bahan makanan Digunakan dengan T54 dan kolom-kolom, untuk mempelajari pemalsuanatau pencampuran, kontaminasi dan pembungkusan dengan plastic pada bahan makanan, juga dapat dipakai unutk menguji jus, aspirin, kopi dll.
16
;. !isa-sisa peptisida 34 dengan detector yang sensiti#e dapat menentukan atau pengontrolan
sisa-sisa
peptisida
yang
diantaranya
senyawa
yang
mengandung halogen, belerang, nitrogen, dan "os"or. :. Perminyakan romatogra"i gas dapat digunakan unutk memisahkan dan mengidenti"ikasi hasil-hasil dari gas-gas hidrokarbon yang ringan. 1. Bidang "armasi dan obat-obatan romatogra"i gas digunakan dalam pengontrolan kualitas, analisa hasil-hasilbaru dalam pengamatan metabolisme dalam Nat-Natalir biologi . Bidang kimiaA penelitian Digunakan untuk menentukan lama reaksi pada pengujian kemurnian hasil 7rayekti, '0$(
17