MAKALAH SEMINAR ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY. S DENGAN MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM KEBESARAN
Penyusun : 1. ASEP ARDI
(161!"1#
%$". AJENG NO&IANTI
(161!"1"'%
#. WULANDARI
(161!"1
%$. BELLA NURSOLIHAH
(161!"1%
). INDAH PRASETYANIGRUM
(161!"11'%
6. DESSY DESSYA ANA PAULUS ULUS
(161!"1 (161!"11% 1%
!. ISMI ISMI NUR NUR JAMIL JAMILA A
(161 (161!"1 !"11 1%%
PROGRAM STUDI PRO*ESI NERS *AKULTAS ILMU KESEHATAN UNI&ERSITAS UNI&ERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL +&ETERAN, JAKARTA "1!
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur syukur penulis penulis panjatkan panjatkan kehadirat kehadirat Allah Allah SWT atas segala segala karunia-Nya karunia-Nya sehingga +M--/-0 Se2n-3 Asu0-n Ke4e3-5--n J25- 4-7- I8u S. 7en9-n M-s-/-0 U--
Terima kasih penulis G-n99uG-n99u-n n Is2 *223: *223: W-0- W-0- Ke8 Ke8es-3 es-3-n, -n, berhasil diselesaikan. Terima ucapkan kepada Ibu Rosintan Rosintan selaku dosen pembimbing pembimbing di stase stase !epera"atan !epera"atan #i"a yang sudah sudah membi membimbi mbing ng dan member memberii masuka masukan n kepada kepada penulis penulis terima terima !asih !asih juga juga kami kami ucapkan kepada Ns. $%in No%ianti No%ianti &!ep.Sp.!ep.# &!ep.Sp.!ep.# selaku selaku dosen dan penanggung ja"ab praktik selama mengikuti praktik klinik di Panti Sosial 'ina (aras )arapan Sentosa * +engkareng #akarta 'arat. ,isamping itu ucapan terima kasih juga disampaikan kepada teman-t teman-tema eman n Proes Proesii Ners Ners PN /0e /0eteran1 teran1 #akart #akartaa yang yang banyak banyak member memberika ikan n bantua bantuan n support dan telah bersemangat mengerjakan laporan sampai benar-benar selesai.
+engkareng 23 #anuari 24*3
Penulis
5 Ke/4 III 6
DA*TAR ISI
KATA PENGANTAR DA*TAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. LAT LATAR BEL BELAKA AKANG NG B. TUJUAN ;. PROSES PROSES PEMBUAT PEMBUATAN MAKALAH MAKALAH BAB II GAMBARAN KASUS A. PENG PENGKA KAJI JIAN AN B. MAKASALAH MAKASALAH KEPERA KEPERAW WATAN ;. POHO POHON N MASA MASALA LAH H BAB III LANDASAN TEORI A. PROSES PROSES TERJADI TERJADINY NYA A MASALAH MASALAH B. TINDAKAN TINDAKAN KEPERA KEPERAW WATAN BAB I& PELAKSANAAN TINDAKAN BAB & PEMBAHASAN BAB &I PENUTUP A. KESI KESIMP MPUL ULAN AN B. SARAN
BAB I PENDAHULUAN
A.
L--3 Be/--n9
!epera"atan adalah suatu bentuk pelayanan yang proessional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat kepera"atan berbentuk pelayanan biopsikososial dan spiritual. Praktik kepera"atan yang bersiat humani humanisti stik k dan berori berorient entasi asi pada kepenti kepentinga ngan n klien klien adalah adalah penera penerapan pan dari dari ilmu ilmu pengetahuan prinsip dan kiat kepera"atan 5A7i7ah 24**6. 24 **6. !epera"atan ji"a adalah proses interpersonal yang berupaya meningkatkan dan mempertahankan perilaku pasien yang berperan pada ungsi yang terintegrasi sistem pasien atau klien dapat berupa indi%idu keluarga kelompok organisasi atau komunitas. American nurse Association mende mendeini inisik sikan an kepera kepera"at "atan an kesehat kesehatan an ji"a ji"a sebaga sebagaii suatu suatu bidang bidang spesialisasi praktik kepera"atan yang menerapkan teori perilaku manusia sebagai ilmunya dan penggunaan diri yang bermanaat sebagai kiatnya 5Stuart 24436. 'erdasarkan deinisi diatas okus pertama pada klien kepera"atan ji"a adalah promoti dan pre%enti. )al ini penting p enting mengingat kekambuhan klien gangguan ji"a tetap tinggi sekitar *8-249. Pera"atan klien yang sudah menderita gangguan ji"a sangat lama antara *-*4 tahun. )al itu memerlukan biaya yang sangat tinggi dan sumber sumber daya daya yang yang sangat sangat banyak banyak.. 'erdas 'erdasark arkan an hal terseb tersebut ut maka maka promot promoti i dan maintenance kesehatan ji"a sangat penting. &isalnya dengan cara mengadakan krisis senter senter konsul konsultas tasii remaja remaja konsul konsultas tasii pranik pranikah ah padat padat karya karya bagi bagi pengangg pengangguar uaran an promosi kesehatan ji"a gerakan anti NAP:A dan sebagainya. &enurut stuart sundeen tiga area praktik kepera"atan mental yaitu pera"atan langsung komunikasi dan management menjadi tugas pera"at ji"a 5;osep 5;osep 24436. Akhir-akhi Akhir-akhirr ini semakin semakin sering sering dijumpai dijumpai orang-orang orang-orang yang mengalami mengalami stres atau depresi akibat tekanan hidup yang berkepanjangan hal ini perlu di"aspadai akan timb timbul ulny nyaa masal masalah ah baru baru yang yang lebi lebih h buruk buruk yait yaitu u terj terjadi adiny nyaa /Anom /Anomal alii #i"a #i"a1 1 penyimpangan ji"a kearah yang negati. Sebagai contoh karena tuntunan hidup atau proesinya seperti artis penyanyi pejabat dan sebagainya. !eadaan dengan pola hidup yang cenderung memaksa karena ingin mengikuti gaya hidup yang tidak sesuai dengan keyakinan batin seseorang juga berpotensi memperbesar penyimpangan ji"a seseorang 5#unaidi 24*26.
Ski7orenia merupakan
suatu penyakit dimana kepribadian mengalami
keretakan alam pikir perasaan dan perbuatan indi%idu terganggu. Pada orang normal alam pikiran perasaan dan perbuatan ada kaitannya atau searah tetapi pada pasien Ski7orenia ketiga alam itu terputus baik satu atau semuanya 5Simanjuntak 244<6. Waham adalah suatu kepercayaan keyakinan atau ide yang salah dan bertentangan dengan suatu kenyataan yang tidak ada kaitannya dengan latar belakang budaya 5,ireja 24**6. &enurut Stuart =ail W 5 2443 6 akibat bila "aham tidak diatasi adalah> klien dengan "aham dapat berakibat terjadinya risiko mencederai diri orang lain dan lingkungan. Risiko mencederai
merupakan suatu tindakan yang
kemungkinan dapat melukai ? membahayakan diri orang lain dan lingkungan. B.
Tu
berikut > *. Tujuan mum a. &emberikan gambaran nyata tentang Asuhan !epera"atan pada Ny. S dengan masalah utama =angguan Proses Pikir > Waham !ebesaran di Panti Sosial 'ina (aras )arapan Sentosa * +engkareng. b. Penulis mengetahui penerapan asuhan kepera"atan pada Ny. S dengan masalah utama =angguan Proses Pikir > Waham !ebesaran di 'arak &elati di Panti 'ina (aras )arapan Sentosa * +engkareng.
2. Tujuan khusus a. &u melakukan pengkajian pada Ny. S dengan masalah utama> =angguan Proses Pikir > Waham !ebesaran. b. &u menetapkan diagnosa kepera"atan pada Ny. S dengan masalah utama =angguan Proses Pikir > Waham !ebesaran. c. &u membuat inter%ensi kepera"atan pada Ny. S dengan masalah utama > =angguan Proses Pikir > Waham !ebesaran. d. &u melakukan implementasi kepera"atan pada Ny. S dengan masalah utama> =angguan Proses Pikir > Waham !ebesaran. e. &u melaksanakan e%aluasi pada Ny. S dengan masalah utama > =angguan Proses Pikir > Waham !ebesaran.
. &u melaksanakan dokumentasi kepera"atan pada Ny. S dengan masalah utama > =angguan Proses Pikir > Waham !ebesaran. ;.
P3ses Pe8u--n M--/-0 Setelah kami mengobser%asi ruangan atau barak &elati di Panti Sosial 'ina
(aras )arapan Sentosa * +engkareng dengan Warga 'ina Sosial 5W'S6 berjumlah *28 orang didapatkan presentase kasus di ruangan yaitu > halusinasi sebanyak 38 orang 5@496 "aham 28 orang 52496 isolasi sosial *4 orang 5<96 Perilaku kekerasan *4 orang 5<96 dan harga diri rendah 8 orang 596. Pada saat bimbingan atau konsultasi dengan pembimbing pembimbing menyarankan untuk kasus diagnose kepera"atan ji"a harus berbeda-beda setiap kelompoknya tidak boleh menggunakan diagnose yang sama antar kelompok yang satu dengan kelompok yang lain. )asil diskusi kami kelompok memilih kasus kepera"atan ji"a yaitu =angguan Proses Pikir > Waham karena telah disepakati bersama-sama dengan kelompok yang lain agar masing masing berbeda beda kasus antara kelompok satu dengan kelompok yang lain. !arena pasien yang mendapatkan diagnose "aham hanya ada di kelompok kami. #adi semua kelompok sepakat bah"a yang mendapatkan diagnose =angguan Proses Pikir > Waham adalah kelompok kami. Setelah dilakukan pengkajian dan mengidentiikasi pasien menganggap dirinya adalah manajer club malam sekaligus penyanyi di club malam tersebut dan mempunyai beberapa asset di tiongkok. !arena dahulu ri"ayatnya pasien adalah seorang penyanyi di club malam. Pasien mengatakan sempat memakai obat-obatan terlarang yaitu narkoba dan mengaku pernah berhubungan seks bebas dengan pacarnya se"aktu pasien masih di bangku S&A. Pasien juga mengatakan bah"a dirinya menderita )I0?AI,S dan pasien merasa malu karena telah menjelekkan nama baik keluarganya. Setelah keluarganya mengetahui semuanya pasien diusir oleh kedua orang tuanya dari rumah. Pasien mengatakan bah"a dirinya sudah mengece"akan keluarganya yang sudah membesarkannya dan merasa tidak berguna karena gagal me"ujudkan keinginan dari orang tuanya. Pasien mengatakan sering menjadi bahan ejekan karena giginya yang tonggos dan merasa tidak percaya diri dengan pantatnya yang kecil.
Setelah diagnose sudah disepakati menggunakan diagnose =angguan Proses Pikir > Waham kami kelompok membagikan tugas kepada masing-masing anggota kelompok. &asing-masing anggotan kelompok mempunyai tugas yang dibagikan menurut masing-masing dari 'A' yang akan dibuat makalah dan kemudian akan diseminarkan.
BAB II GAMBARAN KASUS
A. PENGKAJIAN
Nyonya sena berusia 2< tahun klien beragama !risten Protestan berasal dari =orontalo kain pernah bekerja sebagai penyanyi dan pekerja seB kmersial di tempat biliard. Tempat tinggal sebelumnya di daerah kota Tua. !lien sering berbicara bah"a dirinya adalah seorang manajer yang masih bekerja di perusahaan terkenal dan mempunyai beberapa aset perusahaan di Tiongkok +hina. !lien
mengatakan mempunyai aset
perusahaan karaoke di daerah Pondok Indah +inere dan daerah +itra Raya. !alian juga sering mengatakan bah"a dirinya selalu pergi berbelanja di mall setiap harinya dan tiduran di apartemen kembali ke panti pagi hari dengan diantar pesa"at pribadi.
!lien merasa malu menderita )I0 AI,S. !lien mengatakan bah"a dirinya sudah mengece"akan keluarga yang membesarkannya. !orean merasa gagal me"ujudkan keinginan dari orang tua angkatnya. !lien juga mengatakan jadi bahan ejekan di tempat lingkungan tinggal karena sering pulang malam dan memba"a lelaki. ,i Panti juga klien sering diejek karena giginya tonggos dan membuat tidak percaya diri. !lien terlihat duduk sendiri tanpa ada yang menemani. !ontak mata kurang saat diajak berbicara. terkadang meninggalkan pera"at saat sedang berbicara. +lient tidak bisa bertahan pada satu topik client berbicara seperti orang =agap klien kadang pergi dan kembali lagi untuk meneruskan pembicaraan. !lien terlihat mondar-mandir tanpa tujuan. Penampilan tidak rapi rambut berantakan tiba-tiba menangis. terkadang terta"a sendiri sambil bernyanyi dan berjalan tanpa arah tujuan
B.
MASALAH KEPERAWATAN An-/2s- D--
M-s-/-0 Ke4e3-5--n
D-- su8
*. !lien
mengatakan
mempunyai
banyak
apartemen di #akarta dan Tiongkok 2. !lien mengatakan bah"a dirinya adalah seorang penyanyi dan manager di tempat 'illiard C. !lien mengatakan baru saja pergi berlibur dari luar negeri D-- 8
*. !ontak mata kurang 2. Pembicaraan inkoheren dan terkadang klien berbicara dengan =agap C. Saya terlihat mondar-mandir
sambil
bernyanyi =angguan isi pikir > "aham kebesaran . Saat "a"ancara client keyakinannya ,ia adalah orang yang kaya 8. Saat berbicara client topik baru @. !lien terlihat selalu mengulang-ulang pembicaraan bah"a dirinya adalah seorang penyanyi dan manager setiap berkomunikasi dengan pera"at
D-- su8
*. !lien
mengatakan
pernah
mengalami
pelecehan seksual dan dipaksa menggunakan narkoba 2. !lien mengatakan malu dengan giginya yang tonggos C. !lien mengatakan merasa tidak berguna karena tidak mampu me"ujudkan cita-cita orang tua angkatnya . !lien mengatakan malu dengan lingkungan tempat tinggalnya dulu karena menderita )I0 8. !lien mengatakan merasa sedih karena gagal menikah dua kali D-- 8
*. 2. C. . 8.
!lien terlihat duduk sendiri !lien terlihat melamun Terkadang client menangis saat berbicara !ontak mata klien kurang Saat berbicara klien lebih sering menundukkan kepala
=angguan konsep diri harga diri rendah
D-- su8
*.
klien mengatakan dirinya adalah seorang pengusaha dan penyanyi dan selalu diulang-
ulang setiap kali berinteraksi dengan pera"at 2. !lien mengatakan bah"a dirinya mempunyai pesa"at terbang yang dibelikan oleh koko 5ayah6
dan
selalu
diulang-ulang
ketika
berinteraksi dengan pera"at D-- 8
!erusakan komunikasi %erbal *. !lien mampu bertahan pada satu topik 2. Pembicaraan terhenti saat sedang interaksi C. #a"aban pelayan berbeda dengan pertanyaan pera"at . !lien terlihat berbicara cepat dan selalu berbelit-belit D-- Su8
*. klien mengatakan malas untuk menggosok gigi karena tidak suka 2. klien mengatakan malas untuk menggunakan bra dan celana dalam D-- O8
,eisit Pera"atan ,iri
*. klien terlihat kotor giginya 2. tercum bau tidak sedap pada aroma tubuh klien C. klien terlihat tidak menggunakan pakaian dalam ;. POHON MASALAH DAN SUSUNAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
*. Pohon masalah
$ect
!erusakan !omunikasi 0erbal
G-n99u-n 2s2 4223 : W-0-
+ore Problem
e8es-3-n
+ause
=angguan !onsep ,iri > )arga ,iri Rendah
2. ,iagnosa !epera"atan a. =angguan isi pikir > Waham kebesaran b. =angguan !onsep ,iri > )arga ,iri Rendah c. !erusakan !omunikasi 0erbal d. ,eisit Pera"atan ,iri
BAB III LANDASAN TEORI
A. PROSES TERJADINYA MASALAH I. De=2n2s2
,eisit Pera"atan ,iri
Waham adalah suatu keyakinan kokoh yang salah dan tidak sesuai dengan akta dan keyakinan tersebut mungkin /aneh1 5misalnya1saya adalah nabi yang menciptakan biji mata manusia16 atau bias pula /tidak aneh1 5hanya sangat tidak mungkin contoh masyarakat di surga selalu menyertai saya kemanapun saya pergi16 dan tetap dipertahankan
meskipun
telah
diperlihatkan
bukti-bukti
yang
jelas
untuk
mengoreksinya 5Purba dkk 244<6. &enurut 5,epkes RI 24446 Waham adalah suatu keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan tetapi dipertahankan dan tidak dapat diubah secara logis oleh orang lain. !eyakinan ini berasal dari pemikiran klien yang sudah kehilangan kontrol 5,ireja 24**6. =angguan isi pikir adalah ketidakmampuan indi%idu memproses stimulus internal dan eksternal secara akurat. =angguannya adalah berupa "aham yaitu keyakinan indi%idu yang tidak dapat di%alidasi atau dibuktikan dengan realitas. !eyakinan indi%idu tersebut tidak sesuai dengan tingkat intelektual dan latar belakang budayanya serta tidak dapat diubah dengan alasan yang logis. Selain itu keyakinan tersebut diucapkan berulang kali 5!usuma"ati 24*46. =angguan orientasi realitas adalah ketidakmampuan menilai dan berespons pada realitas. !lien tidak dapat membedakan lamunan dan kenyataan sehingga muncul perilaku yang sukar untuk dimengerti dan menakutkan. =angguan ini biasanya ditemukan pada pasien ski7orenia dan psikotik lain. Waham merupakan bagian dari gangguan orientasi realita pada isi pikir dan pasien ski7orenia menggunakan "aham untuk memenuhi kebutuhan psikologisnya yang tidak terpenuhi oleh kenyataan dalam hidupnya. &isalnya > harga diri rasa aman hukuman yang terkait dengan perasaan bersalah atau perasaan takut mereka tidak dapat mengoreksi dengan alasan atau logika 5!usuma"ati 24*46.
II. P3ses Te3<-72ny- M-s-/-0 -. *-3 P3e72s4s2s2
Ada beberapa aktor yang mempengaruhi terjadinya "aham yang dijelaskan oleh ,ireja 24** yaitu >
*6 Teori 'iologis Waham dari bagian dari maniestasi psikologi dimana abnormalitas otak yang menyebabkan respon neurologis yang maladapti yang baru mulai dipahami ini termasuk hal-hal berikut > a6
Penelitian pencitraan otak sudah mulai menunjukkan keterlibatan otak yang luas dan dalam perkermbangan ski7orenia. (esi pada area rontal temporal dan limbik paling berhubungan dengan perilaku psikotik.
b6
'eberapa kimia otak dikaitkan dengan ski7orenia. )asil penelitian sangat menunjukkan hal-hal berikut ini >
c6
•
,opamin neurotransmitter yang berlebihan
•
!etidakseimbangan antara dopamin dan neurotransmitter lain
•
&asalah-masalah pada sistem respon dopamin
Penelitian pada keluarga yang melibatkan anak kembar dan anak yang diadopsi telah diupayakan untuk mengidentiikasikan penyebab genetik pada ski7orenia.
d6 Sudah ditemukan bah"a kembar identik yang dibesarkan secara terpisah mempunyai angka kejadian yang tinggi pada ski7orenia dari pada pasangan saudara
kandung
yang
tidak
identik
penelitian
genetik
terakhir
memokuskan pada pemotongan gen dalam keluarga dimana terdapat angka kejadian ski7orenia yang tinggi.
26 Psikologi Teori psikodinamika untuk terjadinya respon neurobiologik yang maladapti belum didukung oleh penelitian. Sayangnya teori psikologik terdahulu menyalahkan keluarga sebagai penyebab gangguan ini sehingga menimbulkan kurangnya rasa percaya 5keluarga terhadap tenaga kesehatan ji"a proesional6 C6 Sosial budaya Stress yang menumpuk dapat menunjang terhadap a"itan ski7orenia dan gangguan
psikotik
tetapi
tidak
diyakini
sebagai
penyebab
utama
gangguan.Seseorang yang merasa diasingkan dan kesepian dapat menyebabkan timbulnya "aham. Pada Ny. S tidak ditemukan adanya actor biologis yang mempengaruhi pada Ny. S dikarenakan saat dilakukan pengkajian tentang keluarga Ny. S selalu menghindari pertanyaan pera"at dan tidak pernah menja"ab pertanyaan pera"at. Sedangkan aktor sosial budaya mempengaruhi keadaan Ny. S yang diakibatkan oleh stress masa lalu akibat pemerkosaan yang dialami klien dan pembullyan yang dilakukan oleh teman klien akibat dari kekurangan isik yang dimiliki klien setra ketidakmampuan klien untuk memenuhi harapan orang tuanya. 8. *-3 P3es42-s2 Daktor prespitasi menurut ,ireja 24** yaitu sebagai berikut > *6 'iologi
Stress biologi yang berhubungan dengan respon neurologik yang maladapti termasuk> • •
=angguan dalam putaran umpan balik otak yang mengatur proses inormasi Abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam otak yang mengakibatkan
ketidakmampuan untuk secara selekti menanggapi rangsangan. 26 Stres lingkungan Stres biologi menetapkan ambang toleransi terhadap stress yang berinteraksi dengan stressor lingkungan untuk menentukan terjadinya gangguan perilaku. C6 Pemicu gejala Pemicu merupakan prekursor dan stimulus yang yang sering menunjukkan episode baru suatu penyakit. Pemicu yang biasa terdapat pada respon neurobiologik yang maladapti berhubungan dengan kesehatan. (ingkungan sikap dan perilaku indi%idu.
Pada Ny. S ditemukan bah"a dirinya selalu menganggap bah"a dia merupakan orang yang kaya punya uang yang banyak pesa"at pribadi pemberian ayahnya dan mempunyai apartemen di #akarta dan Tiongkok.Ny. S mengaku dirinya seorang penyanyi dan manager di tempat billiard. )al ini disebabkan karena untuk menutupi
kekurangan yang dimiliki oleh klien dan untuk menutupi kejadian masa lalu yang tidak menyenangkan.
>. Me-n2se K42n9
&enurut ,ireja 524**6 Perilaku yang me"akili upaya untuk melindungi diri sendiri dari pengalaman berhubungan dengan respon neurobioligi > *. Regresi berhubungan dengan masalah proses inormasi dan upaya untuk menanggulangi ansietas hanya mempunyai sedikit energi yang tertinggal untuk akti%itas hidup sehari-hari 2. Projeksi sebagai upaya untuk menjelaskan kerancuan persepsi. C. &enarik diri
7. Ren-n9 Res4n
Adapti
&aladapti
•
Pikiran logis
•
•
Persepsi akurat
menyimpang illusi
•
$mosi konsisten
•
dengan pengalaman •
Perilaku sosial
•
)ubungan sosial
Pikiran
Reaksi
kadang
Perilaku
tidak
&enarik diri
pikir>
Waham •
)alusinasi
•
!erusakan
sesuai •
=angguan proses
emosional
berlebihan dan kurang •
•
emosi •
Perilaku tidak sesuai
•
!etidakteratur an isolasi sosial
Skema *. Rentang respons neurobiologis Waham 5!eliat 244E6
Ny. S berada pada rentang respon maladati dimana gejala "aham sangat terlihat sekali yaitu Ny. S menjadi isolasi social yaitu Ny. S menjadi pendiam menyendiri dan tidak mau berkenalan serta tidak mau mengobrol dengan orang lain serta mengalami kerusakan emosi dimana klien selalu berubah-rubah emosinya saat sedang berbicara e. *-se?*-se W-0- *. (ack o Selesteen Tidak ada pengakuan lingkungan dan meningkatnya kesenjangan antara
kenyataan dan harapan. $B > perceraian berumah tangga tidak diterima oleh lingkungannya. 2. +ontrol Internal $ksternal &encoba berikir rasional menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan. $B > seseorang yang mencoba menutupi kekurangan C. $n%ironment support !erusakan control dan tidak berungsi normal ditandai dengan tidak merasa bersalah saat berbohong. $B > seseorang yang mengaku dirinya adalah guru tari. Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungan klien merasa didukung klien menganggap hal yang dikatakan sebagai kebenaran kerusakan control diri dan tidak berungsi normal 5super ego 6 . Disik +omorting !lien merasa nyaman dengan kebohongannya 8. Dase Impro%ing #ika tidak ada konrontasi dan korelasi maka keyakinan yang salah akan meningkat. =. K/-s2=2-s2 Jen2s 7-n S2=- M-s-/-0 Waham dapat diklasiikasikan menjadi beberapa macam menurut ,ireja
524**6 yaitu > Jen2s W-0-
Pen9e32-n
Pe32/-u /2en
Waham kebesaran
!eyakinan baha"a
secara
berlebihan
/Saya ini pejabat di
dirinya
memiliki
kementrian semarangF1
kekuatan khusus atau kelebihan
/Saya punya perusahaan
yang berbeda dengan orang
paling besar lho /.
lain diucapkan berulang-ulang tetapi Waham agama
tidak
kenyataan !eyakinan agama
Waham curiga
terhadap
secara
suatu
berlebihan
/ Saya adalah tuhan yang bisa
menguasai
dan
mengendalikan
tidak sesuai dengan kenyataan. !eyakinan seseorang atau
makhluk1. / Saya tahu mereka mau
sekelompok orang yang mau
menghancurkan
merugikan
karena
ulang
atau
mencederai
diucapkan berulangtetapai
iri
semua
saya dengan
kesuksesan saya1.
tidak
sesuai
dengan kenyataan. !eyakinan seseorang
bah"a
/ Saya menderita kanker1.
tubuh atau sebagian tubuhnya
Padahal hasil pemeriksaan
terserang penyakit diucapkan
lab tidak ada sel kanker
berulang-ulang Waham nihlistik
dengan
diucapkan berulang-ulang tetapi
dirinya
Waham somatik
sesuai
tetapi
tidak pada tubuhnya.
sesuai dengan kenyataan. !eyakinan seseorang bah"a
/ ini saya berada di alam
dirinya sudah meninggal dunia
kubur ya semua yang ada
diucapkan berulangulang tetapi
disini adalah roh-roh nya1
tidak sesuai dengan kenyataan. Pada Ny. S ditemukan bah"a dirinya mengalami "aham kebesaran yaitu keyakinan secara berlebihan baha"a dirinya memiliki kelebihan yang berbeda dengan orang lain diucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. Ny. S selalu menganggap dia merupakan orang yang kaya punya uang yang
banyak pesa"at pribadi pemberian ayahnya dan mempunyai apartemen di #akarta dan Tiongkok.Ny. S mengaku dirinya seorang penyanyi dan manager di tempat billiard. )al ini disebabkan karena untuk menutupi kekurangan yang dimiliki oleh klien dan untuk menutupi kejadian masa lalu yang tidak menyenangkan.
III. P0n M-s-/-0
!erusakan komunikasi
Perubahan isi pikir> "aham
+ore problem
=angguan konsep diri> harga diri -. M-s-/-0 Ke4e3-5--n 7-n 7-- y-n9 4e3/u 72-<2 *6 &asalah kepera"atan > a6 Resiko tinggi mencederai diri orang lain dan lingkungan b6 !erusakan komunikasi > %erbal c6 Perubahan isi pikir > "aham d6 =angguan konsep diri > harga diri rendah.
26 ,ata yang perlu dikaji > a6 Resiko tinggi mencederai diri orang lain dan lingkungan •
,ata subjekti !lien memberi kata-kata ancaman mengatakan benci dan kesal pada seseorang klien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya
jika sedang kesal atau marah melukai ? merusak barang-barang dan tidak mampu mengendalikan diri •
,ata objekti &ata merah "ajah agak merah nada suara tinggi dank eras bicara menguasai ekspresi marah pandangan tajam merusak dan melempar barang-barang.
b6 !erusakan komunikasi > %erbal •
,ata subjekti !lien mengungkapkan sesuatu yang tidak realistik
•
,ata objekti Flight of ideas kehilangan asosiasi pengulangan kata-kata yang didengar dan kontak mata kurang
c6 Perubahan isi pikir > "aham •
,ata subjekti > !lien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya 5 tentang agama kebesaran kecurigaan keadaan dirinya6 berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan.
•
,ata objekti > !lien tampak tidak mempunyai orang lain curiga bermusuhan merusak 5diri orang lain lingkungan6 takut kadang panik sangat "aspada tidak tepat menilai lingkungan ? realitas ekspresi "ajah klien tegang mudah tersinggung.
d6 =angguan konsep diri> harga diri rendah •
,ata subjekti !lien mengatakan saya tidak mampu tidak bisa tidak tahu apa-apa bodoh mengkritik diri sendiri mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri
•
,ata objekti !lien terlihat lebih suka sendiri bingung bila disuruh memilih alternati%e tindakan ingin mencedaerai diri? ingin mengakhiri hidup
I&. D2-9ns- Ke4e3-5--n a. !erusakan komunikasi > %erbal b. Perubahan isi pikir > "aham c. =angguan konsep diri > harga diri rendah. B. TINDAKAN KEPERAWATAN
,B
Perencanaan Tujuan
!epera"atan Waham kebesaran
!riteria $%aluasi
*. !lien dapat Setelah membina
*B24
menit
Inter%ensi *. 'ina
interaksi klien> −
hubungan
−
&au
menerima
−
hubungan
saling
percaya dengan klien> 'eri salam Perkenalkan diri
saling percaya
kehadiran
pera"at
tanyakan nama serta nama
dengan
di sampingnya. &engatakan mau
panggilan yang disukai. #elaskan tujuan interaksi ;akinkan klien dalam
−
pera"at
menerima
−
−
bantuan
−
−
keadaan
aman
dan
pera"at Tidak menunjukkan
pera"at
tanda-tanda curiga &engijinkan duduk
dan mendampinginya ;akinkan bah"a
−
disamping
siap
kerahasiaan
−
−
menolong
klien
akan
tetap terjaga Tunjukkan sikap terbuka dan jujur Perhatikan
kebutuhan
dasar dan beri bantuan untuk memenuhinya 2. !lien dapat Setelah mengidentiika si yang
*B24menit
2.*
interaksi klien >
untuk
perasaan muncul
'antu
klien
mengungkapkan
perasaan dan pikirannya. −
!lien menceritakan
2.2
,iskusikan
secara
ide-ide dan perasaan
dengan klien pengalaman
berulang dalam
yang muncul secara
yang dialami selama ini
pikiran klien.
berulang
termasuk
dalam
pikirannya.
hubungan
dengan
orang
yang
berarti lingkungan kerja sekolah dsb. −
,engarkan pernyataan klien
dengan
tanpa
empati
mendukung
?
menentang pernyataan
−
"ahamnya. !atakan pera"at dapat memahami apa yang diceritakan klien.
C. !lien dapat Setelah mengidentiika si
stressor
?
*B24
menit
interaksi klien >
klien
untuk
mengidentiikasi
,apat
−
C.* 'antu
kebutuhan
yang
tidak
pencetus
menyebutkan
terpenuhi serta kejadian
"ahamnya.
kejadian-kejadian
yang
5Triggers
sesuai dengan urutan
Dactor6
"aktu serta harapan ? kebutuhan dasar yang tidak
terpenuhi
seperti > )arga diri
menyebutkan
kejadian
pencetus "ahamnya. C.2 ,iskusikan dengan klien tentang kejadian-kejadian traumatik
yang
menimbulkan rasa takut
tidak dihargai. C.C ,iskusikan
,apat
hubungan
actor
ansietas maupun perasaan
rasa aman dsb. −
menjadi
kebutuhan?harapan antara
yang
belum terpenuhi. C. ,iskusikan dengan klien
traumatis?kebutuhan
cara-cara
tidak
kebutuhan
terpenuhi
dengan "ahamnya.
mengatasi yang
tidak
terpenuhi dan kejadian yang traumatis. C.8 ,iskusikan dengan klien apakah
ada
yang
halusinasi
meningkatkan
pikiran ? perasaan yang terkait "ahamnya. C.@ ,iskusikan dengan klien antara
kejadian-kejadian
tersebut
dengan
"ahamnya. . !lien dapat Setelah mengidentiika
*B24
menit
interaksi klien>
.* 'antu
klien
mengidentiikasi
si "ahamnya
keyakinannya yang salah −
menyebutkan
tentang situasi yang nyata
perbedaan pengalaman
nyata
dengan pengalaman "ahamnya.
5bila klien sudah siap6 .2 ,iskusikan dengan klien pengalaman
"ahamnya
tanpa berargumentasi −
!atakan kepada klien akan keraguan pera"at terhadap
pernyataan
klien .C ,iskusikan dengan klien respon perasaan terhadap "ahamnya . ,iskusikan intensitas
rekuensi dan
durasi
terjadinya "aham .8 'antu klien membedakan situasi
nyata
dengan
situasi yang dipersepsikan salah oleh klien 8. !lien dapat mengidentiika
Setelah
*B24
menit
pengalaman-pengalaman
interaksi >
yang tidakmenguntungkan
si konsekuensi dari "ahamnya
8.* ,iskusikan dengan klien
!lien
menjelaskan
gangguan ungsi hidup sehari-hari
sebagai
yang ide-ide
?
ikirannya yang tidak sesuai
dengan
kenyataan seperti > )ubungan dengan keluarga −
−
)ubungan
Akti%itas seharihari −
Sekolah
−
Prestasi dsb
dengan
)ambatan
dalam
berinteraksi
dengan
)ambatan
dalam
melakukan
akti%itas
Perubahan
dalam
prestasi kerja ? sekolah
Pekerjaan
−
berinteraksi
sehari-hari −
−
dalam
orang lain
dengan orang lain −
)ambatan
keluarga −
−
dari
"ahamnya seperti >
−
diakibatkan
akibat
Ajak
klien
melihat
bah"a "aham tersebut adalah
masalah
membutuhkan
yang
bantuan
dari orang lain 5.2 ,iskusikan
orang?tempat
dengan klien ia
minta
bantuan apabila "ahamnya
timbul ? sulit dikendalikan. @.*. ,iskusikan @. !lien dapat Setelah* melakukan
B24
menit
interaksi klien >
cara
@.2. −
!lien
memilih
yang
akti%itas
akti%itas
pikiran
yang
konstrukti
terpusat
pada
dengan
"ahamnya
Anjurkan
melakukan
menghentikan
yang
disukainya.
teknik distraksi sebagai
hobi?akti%itas
sesuai minatnya
mengalihkan
okus
"ahamnya.
yang perhatian
dan ketrampilan isik
dapat @.C.
dari
melakukan
membutuhkan
yang
klien
dan
klien
Ikut
sertakan
klien
dalam akti%itas isik yang membutuhkan sebagai
perhatian
pengisi
"aktu
luang. @..
(ibatkan klien dalam
TA! orientasi realita @.8.
'icara
dengan
klien
topik-topik yang nyata @.@.
Anjurkan klien untuk
bertanggung ja"ab secara peronal
dalam
mempertahankan?menungk atkan
kesehatan
dan
pemulihannya. @.3.
'eri penghargaan bagi
setiap upaya klien yang positi 3.
!lien
dapat Setelah
memanaatkan
interaksi
*B24
menit 3.* ,iskusikan dengan klien klien
tentang
manaat
dan
obat
dengan menyebutkanG
kerugian tidak minum obat
baik.
nama "arna dosis cara −
&anaat minum obat
eek
−
!erugian
samping penggunan obat
tidak
minum obat −
3.2
Nama"arnadosis eek terapi dan eek
terapi
Pantau
dan
eek
klien
saat
penggunaan obat 'eri pujian jika klien
−
samping obat
menggunakan
obat
dengan benar 3.C ,iskusikan akibat berhenti minum
obat
tanpa
konsultasi dengan dokter 3. Anjurkan klien untuk konsultasi
kepada
dokter?pera"at jika terjadi hal H hal yang tidak di inginkan .
,B Tujuan
!epera"atan =angguan
T!>
konsep diri > *. )arga rendah.
diri
Perencanaan !riteria $%aluasi
!lien
Setelah
*B24
menit
dapat interaksi klien>
membina
−
menunjukkan eskpresi
saling percaya
bersahabat menunjukkan
pera"at.
−
rasa
*.* 'ina
saling
dengan
meng-
gunakan
"ajah
senang
−
ada
tangan
prinsip
komunikasi terapeutik > Sapa ramah
kontak mata mau berjabat
hubungan
percaya
hubungan
dengan
Inter%ensi
klien baik
dengan %erbal
maupun non %erbal. −
Perkenalkan diri dengan
mau
menyebutkan
nama
−
sopan.
mau
−
menja"ab salam. klien mau duduk
dan
−
pera"at
panggilan
#elaskan
tujuan
pertemuan.
mau mengutarakan −
masalah
nama
yang disukai klien.
berdampingan dengan
Tanyakan nama lengkap
yang
#ujur
dan
menepati
janji.
dihadapi. −
Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya.
−
'eri
perhatian
perhatikan
dan
kebutuhan
dasar klien. 2.
!lien
dapat Setelah
mengidentiika
*B24
interaksi
menit 2.*. ,iskusikan dengan klien klien
tentang>
si aspek positi menyebutkan> dan
Aspek
−
−
positi
kemampuan
dan
yang dimiliki.
yang dimiliki klien. −
−
Aspek
yang
lingkungan. −
positi
keluarga.
positi
dimiliki klien keluarga
kemampuan
Aspek
Aspek
!emampuan
yang
dimiliki klien. 2.2 'ersama klien buat datar
positi
lingkung-an klien.
tentang> −
Aspek
positi
klien
keluarga lingkungan. −
!emampuan
yang
dimiliki klien. 2.C.
'eri
realistis
pujian
yang
hindarkan
memberi penilaian negati.
C.
!lien
dapat Setelah
me-nilai
menit C.*.
interaksi klien>
kemampuan yang
*B24
−
dimiliki
klien
menyebutkan kemampuan
un-tuk
,iskusikan
dengan
kemampuan
yang
dapat dilaksanakan. yang
dapat dilaksanakan.
dilaksanakan
C.2.
,iskusikan kemampuan yang
dapat
dilanjutkan
pelaksanaannya.
.
!lien
dapat Setelah
merencanakan kegiatan sesuai
*B24
menit
.* Rencanakan
interaksi klien> −
dengan
membuat
bersama
klien akti%itas yang dapat rencana
dilakukan
kegiatan harian
setiap
hari
sesuai kemampuan klien>
kemampuan
−
kegiatan mandiri.
yang dimiliki
−
kegiatan
dengan
bantuan. .2 Tingkatkan
kegiatan
sesuai kondisi klien. .C 'eri contoh pelaksanaan
cara
kegiatan
yang dapat klien lakukan. 8.
!lien
dapat Setelah
melakukan
*B24
menit 8.* Anjurkan
interaksi klien>
melaksanakan
kegiatan sesuai rencana dibuat.
yang
klien
untuk kegiatan
yang telah direncanakan. −
melakukan
kegiatan 8.2 Pantau
sesuai jadual yang dibuat.
kegiatan
yang
dilaksanakan klien. 8.C 'eri pujian atas usaha yang
dilakukan klien. 8. ,iskusikan
kemungkinan
pelaksanaan
kegiatan
setelah pulang. ,B kepera"atan
!erusakan komunikasi %erbal
Perencanaan Tujuan
!riteria hasil
T! > *. !lien dapat membina
Setelah
Inter%ensi
*B24
menit 'ina hubungan saling percaya > Sapa klien dengan ramah interaksi klien dapat> &enunjukkan baik %erbal maupun non −
−
hubungan
eskpresi
saling
bersahabat &enunjukkan rasa
−
percaya
"ajah
senang ada kontak
dengan
−
−
−
tangan &au menyebutkan
−
−
−
−
nama &au
−
menja"ab
salam !lien mau duduk berdampingan
−
−
diri
dengan
sopan. Tanyakan nama lengkap dan nama
mata mau berjabat
pera"at.
%erbal. Perkenalkan
panggilan
yang
disukai klien. #elaskan tujuan pertemuan. #ujur dan menepati janji. Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya. 'eri perhatian dan perhatikan kebutuhan dasar klien
dengan pera"at &au mengutarakan masalah
yang
dihadapi 2. !lien
Setelah
mampu
topic
menit
interaksi klien mampu
2.* &endengar Akti 5Acti%e (istening6> ,engarkan
−
bertahan pada
*B24
mengucapkan> satu
pembicaraan klien lalu identiikasi tema ?topik
pembicaraan.
−
!ata-kata
? −
kalimat-kalimat yang
digunakan
tepat
?
−
−
topik
untuk mengetahui pola
−
pembicaraan. !ontak mata baik &au menatap
komunikasi klien =unakan teknik mengatakan
−
la"an bicara.
teknik
%alidasi dan klariikasi
sesuai
dengan
yang dominan =unakan
−
tidak langsung Dokuskan pembicaraan pada satu topic. Anjurkan berbicara
−
untuk
pelan-pelan
tenang dan jelas =unakan bahasa yang konsisten
−
secara
pada
saat
berinteraks Anjurkan?dorong klien untuk mempertahankan kontak
mata
saat
berinteraksi C. !lien
Setelah
mampu menerima inorrmasi
menit
interaksi !lien dapat> ?
−
−
C.* Restrukturisasi !ognisi> !aji kemampuan klien −
menginterpretasikan
&enginterpretasika n
pesankomuni kasi.
*B24
?menilai
pembicaraan
orang lain. !lien
dapat
−
bahasa
%erbal tubuh
gesture
senyuman kontak
dan
menerima isyarat non
non
%erbal dari orang atau
5isyarat ?
?
pembicaraan orang lain. !aji kemampuan klien menangkap
menginterpretasika n
pesan
−
la"an bicara. 'antu mengidentiikasi
klien
−
mata dsb. !lien
bias
menjelaskan maksud
dari
gambar
simbol-
simbol
−
−
yang
−
pesan
tepat.
klien
terhadap
pesan
?
inormasi
yang
diterima. 'antu
klien
memperbaiki
diterima
dengan
diterima 'antu
interpretasi yang salah
tulisantulisan. !lien dapat
n?menilai
yang
mengidentiikasi
atau
menginterpretasika
pesan?inormasi
−
interpretasi yang salah. 'erikan inormasi yang tepat
Stimulasi !ognisi
singkat
berurutan
dan
dari
sederhana
−
dan yang sampai
dengan yang kompleks. !uatkan dan ulangi inormasi ? pesan yang
−
diberikan &inta klien mengulang
pesan
inormasi
−
−
?
yang
diterimanya terebut. =unakan alat bantu untuk
−
untuk
menstimulasi
memori klien. 'eri reinorcement kepada klien. (ibatkan klien
dalam
TA!. . !lien mampu
Setelah
*B24
menit
interaksi !lien mampu>
.* (atihan
,aya
5&emory Training6>
Ingat
mengekspre
−
sikan
&engungkapkan perasaannya secara
inormasi
? −
pesan
%erbal. !lien
−
mampu
pesan?inormasi cara
bahasa non %erbal
dan tepat.
−
atau
kontak mampu
mengekspresikan
melalui
klien
tulisan
simbul
secara
singkat dan jelas. 'antu klien mengingat kembali
le"at
pesan?inormasi
yang sudah disampaikan
tulisan gambar atau symbol.
meminta
gambar
−
perasaannya
dengan
perasaannya secara %erbal
tubuh?gesture
mata6. !lien
klien
mengungkapkan
dengan tepat 5gerak
senyum
kemampuan
memberikan
menggunakan
dengan jelas
ji
−
−
kepada orang lain. 'eri klien kesempatan untuk berkonsentrasi. Anjurkan klien untuk menerapkan mengingat
teknik yang
melalui gambar
−
symbol. ,orong
tepat tulisan
klien
untuk
memperhatikan
−
postur
terbuka 'erikan reinorcement atas keberhasilan?kemajuan klien
. 8. !lien
Setelah *B24 menit klien
mampu
mampu >
berkomunik asi
secara
−
!ata-kata?kalimat
8.* &endengar
Akti
Dasilitas
Proses
5Acti%e
(isening
dan
'elajar
(earning Dacilitation6
dan
baik.
yang
−
digunakan
komunikasi
yang jelas dan realistis
berkomunikasi
sesuai dengan kemampuan
tepat
jelas
dan
mudah
dimengerti
orang lain. 'ahasa
yang
dipakai
tidak
la"an bicara. Tidak terdapat neoligisme ekolalia
assosiasi
longgar light o ideas inkoherensi blocking
−
tujuan
untuk
membingungkan
−
8.2 Atur
reming
dsb. ,apat
bahasa non %erbal dengan
tempat
5gesture
kontak
dsb6.
saat berkomunikasi. 8. ,engarkan pembicaraan klien
dengan
perhatian 8.8 +atat adanya
senyuman
penuh light
o
ideas
reming
sirkumtansial
asosiasi
linggar
inkoherensi
ekolali blockingneoligisme
dan
logore. 8.@ &onitor pesan non %erbal klien.
mengekspresikan
mata
yang sudah dicapai klien. 8.C Pertahankan postur terbuka
Dokuskan
pembicaraan
pada
satu
topik yang konkrit. 8.3 Anjurkan?dorong
klien
untuk berkonsentrasi pada topic pembicaraan. 8.< =unakan bahasa amiliar
dan
yang mudah
dimengert. 8.E !oreksi intrpretasi salah inormasi?pesan menggunakan
ang
terhadap dengan teknik
klariikasi dan alidasi. 8.*4 'eri kesempatan
kepada
klien
untuk
bertanya. 8.** ,ukung
klien
menggunakan?mengekspr esikan perasaannya. 8.*2 'eri reinorcement positi
terhadap
keberhasilan klien.
,B !epera"atan ,eisit
Tujuan
T!>
Perencanaan !riteria $%aluasi
selama *B24 menit
pera"atan diri *. !lien dapat interaksi
klien
membina
menunjukkan tanda-
hubungan
tanda
saling
kepada pera"at>
percaya
*.* 'ina hubungan saling percaya > −
tersenyum
−
Ada
−
−
kontak
&enerima
pera"at
−
−
Selama *B24 menit
mengetahui
kali interaksi klien
pentingnya
menyebutkan>
diri
−
nama
dan
Penyebab
Tunjukkan sikap jujur dan
Tanyakan
perasaan
'uat kontrak interaksi yang
−
,engarkan
ungkapan
perasaan klien dengan empati Penuhi kebutuhan dasar klien
2.* ,iskusikan dengan klien> −
Penyebab
klien
−
&anaat menjaga pera"atan diri
mera"at diri
mental dan sosial.
menjaga
tidak
mera"at diri
tidak
&anaat
dan
jelas
−
−
Tanyakan
masalah yang dihadapi klien
perasaannya
pera"atan
nama
berinteraksi
'ersedia menceritakan
2.!lien
nama
menepati janji setiap kali
kehadiran
−
Perkenalkan
pera"at berkenalan
mata −
setiap
panggilan kesukaan klien
berkenalan −
salam
panggilan pera"at dan tujuan
&au
−
'eri
berinteraksi.
Wajah cerah
−
dengan pera"at
percaya
Inter%ensi
−
untuk
keadaan
isik
Tanda-tanda pera"atan diri yang baik
pera"atan
−
−
Penyakit
atau
gangguan
diri
kesehatan yang bisa dialami
Tanda-tanda
oleh klien bila pera"atan diri
bersih
tidak adekuat
dan
rapi −
=angguan yang dialami jika pera"atan diri
tidak
diperhatikan C.!lien mengetahui
Selama *B24 menit C.*.
cara-cara
interaksi
melakukan
menyebutkan
pera"atan
rekuensi
diri
pera"atan diri> −
−
−
klien
menjaga
ini
−
=osok gigi
Drekuensi
−
!eramas
mandi
−
'erpakaian
Drekuensi
−
'erhias
gosok gigi
−
=unting kuku
Drekuensi C.2.,iskusikan
cara
praktek
Drekuensi
pera"atan diri yang baik dan
ganti
benar > −
mandi
−
gosok gigi
−
!eramas
Drekuensi
−
'erpakaian
gunting kuku
−
'erhias
Drekuensi berhias
−
menjaga pera"atan diri selama
&andi
pakaian −
rekuensi
−
keramas −
,iskusikan
−
=unting kuku
Selama *B 24 menit interaksi
klien C.2. 'erikan pujian untuk setiap
menjelaskan
cara
respon klien yang positi
menjaga pera"atan diri> −
+ara mandi
−
+ara
gosok
gigi −
+ara !eramas
−
+ara 'erpakaian
. !lien dapat
−
+ara berhias
−
+ara gunting
kuku selama *B24 menit .*.'antu klien saat pera"atan diri >
melaksanaka
interaksi
−
&andi
n pera"atan
mempraktekkan
−
=osok gigi
diri
−
!eramas
bantuan
dengan dibantu oleh
−
=anti pakaian
pera"at
pera"at>
−
'erhias
−
=unting kuku
diri
klien
dengan pera"atan
−
&andi
−
=osok gigi
−
!eramas
−
=anti pakaian
−
'erhias
−
=unting kuku
.2. 'eri pujian setelah klien selesai melaksanakan pera"atan diri
8. !lien dapat 8.
selama
*B24 8.*.
klien
melaksanaka
menit
n pera"atan
klien
−
&andi
diri
melaksanakan
−
=osok gigi
−
!eramas
−
=anti pakaian
−
'erhias
−
=unting kuku
secara
mandiri
interaksi
Pantau
praktek pera"atan
diri
secara mandiri −
&andi 2 sehari
−
=osok
melaksanakan pera"atan diri>
8.2. gigi
sehabis
'eri
secara mandiri.
!eramas 2 seminggu
−
=anti pakaian * sehari
−
'erhias sehabis mandi
−
pujian
saat
klien
melaksanakan pera"atan diri
makan −
dalam
=unting kuku setelah mulai panjang
BAB I& PELAKSANAAN TINDAKAN
BAB & PEMBAHASAN
Pada bab ini kelompok akan membandingkan proses asuhan kepera"atan antara teori dengan kasus. Pembahasan ini untuk mengetahui sejauh mana kesenjangan dan kesamaan aktor pendukung dan penghambat dalam memberikan asuhan kepera"atan Ny.S dengan gangguan proses pikir > "aham. Pembahasan ini mencakup semua proses asuhan kepera"atan yang meliputi pengkajian diagnosa kepera"atan inter%ensi implementasi dan e%aluasi. Waham adalah kesalahan dalam menilai diri sendiri atau keyakinan dengan isi pikirannya padahal tidak sesuai dengan kenyataan atau kepercayaan yang telah terpaku kuat dan tidak dapat dibenarkan berdasarkan akta dan kenyataan tetapi tetap dipertahankan 5'aihaJi 24436.
2.
Pen9-<2-n
Pengkajian adalah proses sistematis dari pengumpulan data %eriikasi dan komunikasi data tentang klien 5Dundamental !epera"atan6. Pengkajian merupakan a"al dimana seorang pera"at berusaha mendapatkan data dengan pendekatan biopsikososial dan spiritual sehingga didapat data dasar untuk merumuskan diagnosa kepera"atan data diperoleh dari catatan rekam medik "a"ancara catatan kepera"atan obser%asi langsung dan pemeriksaan isik. Pada kasus Ny.S kelompok melakukan pengkajian dengan melakukan anamnesa dan pemeriksaan isik secara langsung dan catatan perkembangan Ny.S selama praktek di panti. Pada teori terjadinya perubahan isi pikir > "aham disebabkan oleh actor predisposisi dan persipitasi. Pada aktor predisposisi adalah aktor resiko yang telah ada pada diri indi%idu yang dapat menimbulkan gangguan ji"a. ,iperoleh baik dari pasien maupun keluarganya mengenai aktor perkembangan sosial cultural biokimia psikologis dan genetic. &enurut teori biologi dikatakan bah"a dimana abnormalitas otak yang menyebabkan respon neurologis yang maladapti yang baru mulai dipahami salah satunya yaitu keterlibatan otak yang luas dan dalam perkermbangan ski7orenia contohnya lesi pada area rontal temporal dan limbik paling berhubungan dengan perilaku psikotik hal ini dapat dibuktikannya teori biologi pada kasus Ny.S karena dikasus Ny.S pernah menggunakan narkoba. Daktor predisposisi yang kedua yaitu klien mengatakan tidak pernah mengalami gangguan ji"a atau tidak pernah diba"a ke rumah sakit ji"a sebelumnya. !lien mengatakan pernah mengalami aniaya isik pada usia *< tahun dan mengalami aniaya seksual pada usia *< tahun. Pada usia *< tahun klien mengatakan sering dipukuli oleh ayah angkatnya karena mengkonsumsi narkoba. Secara teori dikatakan bah"a teori psikodinamika untuk terjadinya respon neurobiologik yang maladapti belum didukung oleh penelitian tetapi teori psikologik terdahulu menyalahkan diri sendiri sebagai penyebab gangguan ini sehingga menimbulkan perasaan tidak berguna dan tidak percaya diri. )al ini sesuai dengan Ny.S pada hasil pengkajian klien belum menikah tetapi klien mengatakan sering tinggal dengan pria tanpa ada ikatan pernikahan dan memiliki * anak. !lien mengatakan tinggal bersama ayah angkatnya. !lien selalu menghindar dan menutup diri kalau ditanya tentang orangtuanya. Daktor predisposisi yang ketiga yaitu aktor sosial budaya. Pada teori dikatakan kondisi sosial budaya mempengaruhi perubahan isi pikir > "aham dimana stress yang menumpuk dapat menunjang terhadap ski7orenia dan gangguan
psikotik. )al ini sesuai dikaitkan dengan kasus Ny.S dikarenakan dimasa lalunya pernah terjadi kejadian yang tidak menyenangkan atau kemiskinan akibat dipecat dari kantor yang dahulunya klien mengatakan menjadi manager. Pada aktor presipitasi secara teori dikatakan bah"a perubahan isi pikir > "aham yaitu berhubungan dengan stress biologi stressor lingkungan untuk menentukan terjadinya gangguan perilaku dan pemicu yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan sikap dan perilaku indi%idu. )al ini sesuai dengan kasus Ny.S akibat stress yang timbul karena tidak tercapainya diri untuk menjadi seseorang yang sukses ri"ayat pendidikan klien tidak tamat S&A klien mengatakan hanya memiliki C teman sehingga klien merasa kurang diterima oleh lingkungan. !lien mengatakan merasa malu dengan teman ketika ketahuan mengkonsumsi narkoba. Pada tahap pengkajian kelompok menemukan hambatan yang berarti dalam pengambilan data yaitu data diambil hanya dari klien saja belum ada data tambahan yang mendukung dari panti ataupun keluarga. Pada saat "a"ancara pera"at merasa kesulitan karena emosi klien yang terkadang tidak stabil. !lien kadang senang mengobrol dengan pera"at dan terkadang tidak mau berbicara ataupun menja"ab pertanyaan pera"at. !lien dalam menja"ab pertanyaan sering berpindah-pindah topik yang tidak ada kaitannya dengan pertanyaan pera"at atau klien tiba-tiba suka mondar mandir sambil bernyanyi. 22.
D2-9ns- Ke4e3-5--n ,iagnosa kepera"atan pada teori terdapat tiga diagnosa. ,iagnosa utama yaitu
perubahan isi pikir > "aham kebesaran sebagai penyebabnya yaitu gangguan konsep diri > harga diri rendah dan yang menjadi diagnosa akibat yaitu resiko tinggi mencederai orang lain. Pada kasus Ny.S ditemukan empat diagnosa kepera"atan yaitu perubahan isi pikir > "aham kebesaran harga diri rendah kerusakan komunikasi %erbal deicit pera"atan diri. Pada tahap diagnosa terdapat kesenjangan antara teori dan kasus hal ini terjadi karena diagnosa pada teori merupakan diagnosa standar yang menjadi patokan dan acuan dalam melaksanakan asuhan kepera"atan tetapi pada kondisi prakteknya diagnosa harus ditegakkan sesuai data yang ditemukan saat pengkajian dilakukan. Pada teori sebagai penyebabnya yaitu gangguan konsep diri > harga diri rendah dimana didalam kasus juga muncul diagnosa tersebut. 'erdasarkan teori harga diri rendah
yaitu perasaan tidak berharga tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat e%aluasi negati%e terhadap diri sendiri dan kemampuan diri sendiri 5!eliat 24**6. Teori psikodinamika harga diri rendah dapat terjadi secara situasional yaitu terjadi trauma tibatiba kecelakaan dicerai suami putus sekolah putus hubungan kerja dipenjara. !omponen konsep diri> harga diri rendah terdiri dari citra tubuh ideal diri identitas diri peran diri serta harga diri seseorang. )al ini terjadi kesamaan pada kasus Ny.S mengatakan tidak berguna dan gagal me"ujudkan cita-cita ayah angkatnya. !lien mengatakan dipecat dari pekerjaannya dan sebelumnya klien mengatakan menjadi manager padahal klien masih ingin bekerja.. !lien mengatakan pendidikannya tidak tamat S&A klien mengatakan tidak suka dengan giginyakarena selalu dibilang tonggos oleh temannya dan klien mengatakan hanya punya C teman sehingga klien merasa kurang diterima oleh lingkungan. !lien mengatakan tidak percaya diri pada dirinya sendiri. !lien mengatakan merasa tidak berguna karena mengalami kesulitan ekonomi setelah dipecat dari pekerjaannya. !lien mengatakan ingin keluar dari panti dan bekerja. !lien mengatakan tidak pernah dipuji dengan temannya. )arga diri rendah sering disebabkan karena adanya koping indi%idu yang tidak eekti akibat adanya kurang umpan balik positi kurangnya system pendukung kemunduran perkembangan ego. )arga diri rendah merupakan komponen episode depresi mayor dimana akti%itas merupakan bentuk hukuman5 Stuart dan (airaia24486. ,epresi adalah emosi normal manusia tetapi secara klinis dapat bermakna patologik apabila mengganggu
prilaku
sehari-hari
menjadi
per%asi%e.
Daktor-aktor
diatas
dapat
mempengaruhi konsep diri >harga diri rendah pada klien. Pada teori sebagai akibatnya yaitu kerusakan komunikasi %erbal. )al ini menunjukkan adanya kesenjangan dalam kasus. Pada kasus akibat dari masalah utama klien yaitu kerusakan komunikasi %erbal. )al ini dibuktikan dengan klien mengatakan dirinya adalah manager dan seorang penyanyi. !lien terdengar selalu mengulangi kata komunikasi %erbal yang sama klien terdengar sering berpindah-pindah topik saat mengobrol dengan pera"at terlihat aek labil terlihat klien sering tiba-tiba pergi saat sedang mengobrol dengan pera"at klien terlihat tidak ocus menja"ab pertanyaan pera"at. Pada diagnosa utama terdapat kesamaan antara teori dengan kasus Ny.S yaitu gangguan proses piker> Waham kebesaran. 'erdasarkan teori Waham atau delusi adalah ide yang salah dan bertentangan atau berla"anan dengan semua kenyataan dan tidak ada
kaitannya degan latar belakang budaya 5!eliat 244E6. Penyebab secara umum dari "aham adalah gannguan konsep diri > harga diri rendah. )arga diri rendah. Waham dipengaruhi oleh actor pertumbuhan dan perkembangan seperti adanya penolakan kekerasan tidak ada kasih sayang pertengkaran orang tua dan aniaya. Waham dapat dicetuskan oleh tekanan isolasi pengangguran yang disertai perasaan tidak berguna putus asa tidak berdaya. Pada kasus Ny.S klien mengatakan mempunyai apartemen di #akarta dan Tiongkok klien mengatakan seorang penyanyi dan manager ditempat billiard klien meyakinkan pera"at terlihat saat berbicara klien selalu berpindah-pindah topik tentang kehidupannya yang gelamour. Pada kasus ditemukan diagnosa deisit pera"atan diri. )al ini tidak terdapat pada teori. Pada kasus Ny.S didapatkan penampilan klien tidak rapi klien tidak pernah menyisir rambutnya terlihat giginya kotor. ,alam menegakkan diagnosa kepera"atan kelompok tidak menemukan hambatan dan yang menjadi aktor pendukung yang memudahkan kelompok dalam menetapkan diagnosa kepera"atan pada Ny.S ini yaitu mendapatkan bimbingan dari dosen pembimbing akademik serta adanya kerja sama yang baik antar anggota kelompok dalam pembagian tugas dan pengumpulan reerensi-reerensi terkait. 222.
Ine3@ens2 Pada tahap penyusunan inter%ensi kepera"atan dibuat sesuai teori namun dalam
penentuan diagnosa anatara teori dan kasus berbeda. ,alam !asus Ny.S terdapat empat diagnosa kepera"atan yang diinter%ensi yaitu diagnosa perubahan isi pikir > "aham harga diri rendah kerusakan komunikasi %erbal dan deisit pera"atan diri. Pada diagnose "aham T!> ')SP mengidentiikasi ide dan perasaan yang muncul secara
berulang
dalam
pikiran
klien
mengidentiikasi
stressor?pencetus
"aham
mengidentiikasi "aham klien mengidentiikasi konsekuensi "aham klien mengajarkan teknik distraksi sebagai cara menghentikan pikiran terpusat pada "aham klien memanaatan obat pada klien. Pada diagnose ),R T!> ')SP mengidentiikasi aspek positi kemampuan klien menilai kemampuan yang dimiliki klien merencanakan kegiatan sesuai kemampuan klien klien melakukan kegiatan sesuai rencana. Pada diagnose kerusakan komunikasi %erbal T!> ')SP klien ocus pada satu topik pembicaraan bantu klien menerima pesan komunikasi bantu klien mengekspresikan perasaan dengan jelas ajarkan klien berkomunikasi yang baik. Pada diagnose ,PT T!> ')SP klien mengetahui
pentingnya pera"atan diri mengetahui cara pera"atan diri melaksanakan pera"atan diri dengan bantuan pera"at klien melaksanakan pera"atan diri mandiri. ,alam menyusun perencanaan asuhan kepera"atan yang akan diberikan pada Ny.S kelompok tidak menemukan hambatan aktor pendukung bagi kelompok dalam membuat perencanaan tindakan kepera"atan yang akan diberikan pada Ny.S yaitu kelompok mendapatkan bimbingan dari dosen pembimbing akademik serta adanya kerja sama yang baik antar anggota kelompok dalam pembagian tugas dan pengumpulan reerensi-reerensi terkait.
[email protected]4/een-s2 Tahap pelaksanaan tindakan kepera"atan mengacu pada tahap perencanaan tindakan
kepera"atan yang telah dibuat dilakukan dengan tetap memperhatikan prioritas masalah pencapaian tujuan tindakan kepera"atan dan pendokumentasian tindakan kepera"atan serta hasil yang dicapai. Pelaksanaan inter%ensi yang telah dibuat pada Ny.S dilakukan dari tanggal *@ #anuari 24*3 sampai dengan 2< januari 24*3. Pada diagnosa utama yaitu perubahan isi pikir > "aham dilakukan implementasi pada tanggal *@-*E januari 24*3 sesuai Strategi Pelaksanaan yang sudah dibuat pada tahap inter%ensi yaitu Strategi Pelaksanaan * yang berisi membantu mengorientasi realita Strategi Pelaksanaan 2 yang berisi memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur sampai dengan Strategi Pelaksanaan C yang berisi tentang berdiskusi tentang kemampuan yang dimiliki. Pada diagnose kedua yaitu ),R dilakukan implementasi pada tanggal 24-2 januari 24*3 sesuai Strategi Pelaksanaan yang sudah dibuat pada tahap inter%ensi yaitu Strategi Pelaksanaan * yang berisi mengidentiikasi kemampuan dan aspek positi klien membantu menilai kemampuan pasien
yang masih dapat digunakan membantu klien memilih
kegiatan yang akan dilatih sesuai kemampuan klien melatih klien sesuai dengan kemampuan klien memberi reinorcement klien menganjurkan klien memasukkan dalam jad"al kegiatan. Pada SP 2 menge%aluasi jad"al kegiatan klien melatih kemampuan kedua menganjurkan klien memasukkan dalam jad"al kegiatan harian.
Pada
diagnose
ketiga yaitu kerusakan komunikasi %erbal dilakukan implementasi pada tanggal 28-2< januari 24*3 sesuai Strategi Pelaksanaan yang sudah dibuat pada tahap inter%ensi.pada
diagnose keempat yaitu ,P, dilakukan implementasi pada tanggal *@-2< januari 24*3 sesuai Strategi Pelaksanaan * menjelaskan pentingnya kebersihan diri menjelaskan cara menjaga kebersihan diri membantu klien mempraktekan cara menjaga kebersihan Strategi Pelaksanaan 2 menge%aluasi kegiatan mendiskusikan dan melatih kegiatan pertama menganjurkan klien memasukkan dalam jad"al kegiatan harian Strategi Pelaksanaan C menge%alusi kegiatan mendiskusikan dan melatih kegiatan kedua menganjurkan klien memasukkan dalam jad"al kegiatan harian Strategi Pelaksanaan menge%aluasi kegiatan mendiskusikan dan melatih cara ketiga menganjurkan klien memasukkan dalam jad"al kegiatan harian. Daktor pendukung pada tahap implementasi adalah "arga binaan sosial "anita yang kooperati serta petugas ruangan memberikan respon positi sehingga memudahkan kelompok dalam melakukan implementasi baik yang siatnya tindakan kepera"atan mandiri maupun tindakan kepera"atan kolaborati. Solusinya bagi kelompok dalam tahap implementasi yaitu dengan menggunakan "aktu dinas yang seeekti mungkin dan berkolaborasi serta menjalin komunikasi yang eekti dalam melaksanakan tindakan kepera"atan yang belum dilaksanakan. @.
E@-/u-s2 Pada tahap e%aluasi penulis menilai keberhasilan dan pencapaian tujuan tindakan
kepera"atan yang telah dilakukan pada Ny.S dengan cara "a"ancara obser%asi langsung pemeriksaan isik. $%aluasi akhir seluruh proses asuhan kepera"atan yang telah dilakukan pada Ny. S pada tanggal C4 januari 24*3. Pada Ny.S ditemukan empat diagnosa kepera"atan yaitu yaitu perubahan isi pikir > "aham kebesaran ),R kerusakan komunikasi %erbal dan deisit pera"atan diri. ,ari keempat diagnose kelompok melakukan inter%ensi kesemua diagnosa. Saat e%aluasi dilakukan diagnosa perubahan isi pikir "aham masih menetap karena masih terjadi dikala pembicaraan dan pembicaraan yang diulang terus menerus. !lien masih menganggap dirinya manager dan punya apartemen. ntuk menanggulangi hal ini kelompok berkolaborasi dengan petugas ruangan untuk terus mengorientasikan realita dengan memberikan obat kepada Ny.S. ,iagnosa ),R> muncul keberhasilan yang signiikan dimana a"alnya klien menilai dirinya gagal dan tidak percaya diri dan tidak percaya diri dengan tubuhnya 5giginya yang
tonggos6 kini mulai merasa percaya diri dan tidak mengatakan dirinya gagal. !lien menunjukkan keceriaannya kepada pera"at. !lien mampu memulai pembicaraan dan mengobrol dengan pera"at secara mandiri. !lien mampu melakukan kegiatan harian yang dilatih pera"at dank klien kooperati dalam melaksanakan tindakan kepera"atan. !elompok tidak menemukan kesulitan yang berarti dalam melakukan e%alusai akhir namun salah satu aktor yang menjadi penghambat penulis dalam melakukan e%aluasi adalah ketidak lengkapan data akibat kurang baiknya pendokumentasian proses kepera"atan. !etidak lengkapan data terutama pada inter%ensi?implementasi yang tidak dilakukan sendiri oleh kelompok. Namun sikap aserti dan respon positi petugas ruangan terhadap penulis memudahkan penulis mengkonirmasi data yang tidak lengkap. ntuk mengatasi masalah ini kelompok merasa perlu untuk menjalin komunikasi yang baik dengan petugas ruangan dan juga dengan pasien. )ambatan yang didapatkan penulis selama melakukan tindakan kepera"atan kepada Ny.S yaitu klien terkadang tidak ocus dengan satu topic pebicaraan yang ditanyakan pera"at. Pembicaraan klien terkadang berpindah-pindah dari satu topic ketopik lain tanpa ada kaitannya. !lien sering mengulang kata-kata yang sama dengan pembicaraan sebelumnya. Terlihat perasaan klien mudah berubah yang tadinya senang dan mau mengobrol dengan pera"at tiba-tiba tidak bersemangat dan tidak mau mengobrol dengan pera"at. !lien terkadang tiba-tiba pergi saat pera"at mengajak ngobrol dan melatih kegiatan harian klien. Namun klien kooperati saat dianjurkan untuk mempraktekan kegiatan yang barusan dilatih pera"at. ,alam hal ini penulis menanggulangi permasalahan yang ada pada Ny.S saat pelaksanaan tindakan kepera"atan yaitu pertama pera"at melakukan ')SP dengan baik ke klien. !edua pera"at melakukan kontrak kegiatan pada klien klien dengan "aktu yang singkat. !etiga pera"at melatih kegiatan yang sederhana tapi menarik. !eempat pera"at memokuskan topic pembicaraan bila klien tiba-tiba pindah topic dan pera"at kembali menanyakan serta membahas topic pembicaraan utama. Pera"at membahas hal menarik yang biasa disukai klien contohnya menganjurkannya menyanyi dan setelah itu kembali membahas topic utama agar klien tidak merasa bosan. Pera"at memberikan pujian kepada klien atas tindakan yang dilakukan agar klien merasa senang karena dihargai pera"at.
BAB &I PENUTUP A. KESIMPULAN Waham adalah suatu keyakinan kokoh yang salah dan tidak sesuai dengan
akta dan keyakinan tersebut mungkin /aneh1 5misalnya1saya adalah nabi yang menciptakan biji mata manusia16 atau bias pula /tidak aneh1 5hanya sangat tidak mungkin contoh masyarakat di surga selalu menyertai saya kemanapun saya pergi16 dan tetap dipertahankan meskipun telah diperlihatkan bukti-bukti yang jelas untuk mengoreksinya 5Purba dkk 244<6. =angguan isi pikir adalah ketidakmampuan indi%idu memproses stimulus internal dan eksternal secara akurat. =angguannya adalah berupa "aham yaitu keyakinan indi%idu yang tidak dapat di%alidasi atau dibuktikan dengan realitas. !eyakinan indi%idu tersebut tidak sesuai dengan tingkat intelektual dan latar belakang budayanya serta tidak dapat diubah dengan alasan yang logis. Selain itu keyakinan tersebut diucapkan berulang kali 5!usuma"ati 24*46. Waham kebesaran merupakan keyakinan secara berlebihan baha"a dirinya memiliki kekuatan khusus atau kelebihan yang berbeda dengan orang lain diucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. Pada kasus-kasus ski7orenia dengan prilaku "aham indi%idu mencoba berprilaku sesuai dengan jenis "aham yang diyakininya dengan mengaku bah"a dia memiliki kekuatan yang
lebih terkenal berkuasa dan klien cendrung membesar-besarkan dirinya. Apabila "aham tersebut tidak
segera ditanggulangi dapat menyebabkan indi%idu
mengalami penarikan diri dari hubungan sosial 5Pieter dkk 24**6. Pada Ny. S ditemukan bah"a dirinya mengalami "aham kebesaran yaitu keyakinan secara berlebihan baha"a dirinya memiliki kelebihan yang berbeda dengan orang lain diucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. Pada kasus Ny.S pernah menggunakan narkoba. klien mengatakan tidak pernah mengalami gangguan ji"a atau tidak pernah diba"a ke rumah sakit ji"a sebelumnya. !lien mengatakan pernah mengalami aniaya isik pada usia *< tahun dan mengalami aniaya seksual pada usia *< tahun. Pada usia *< tahun klien mengatakan sering dipukuli oleh ayah angkatnya karena mengkonsumsi narkoba. Pada teori dikatakan kondisi sosial budaya mempengaruhi perubahan isi pikir > "aham dimana stress yang menumpuk dapat menunjang terhadap ski7orenia dan gangguan psikotik. )al ini sesuai dikaitkan dengan kasus Ny.S dikarenakan dimasa lalunya pernah terjadi kejadian yang tidak menyenangkan atau kemiskinan akibat dipecat dari kantor yang dahulunya klien mengatakan menjadi manager. Ny. S selalu menganggap ia adalah orang yang kaya pada saat berbicara sering mengatakan bah"a dirinya adalah seorang manajer yang masih bekerja di perusahaan terkenal dan mempunyai beberapa aset di Tiongkok. Ny. S juga mengatakan baru saja membeli sebuah apartemen baru di daerah #akarta Selatan. Ny. S sering berbicara dengan menggunakan bahasa china yang tidak diketahui artinya kelain sering menceritakan baru saja berbelanja dari mall dan pergi liburan ke luar negeri.
B. SARAN ,iharapkan dalam memberikan asuhan kepera"atan kepada pasien pera"at
maupun mahasis"a kepera"atan harus mampu memahami masalah kepera"atan dan mampu memahami konsep asuhan kepera"atan khususnya diagnosa utama pasien yaitu dengan =angguan isi pikir > "aham kebesaran. Pada diri pasien gangguan antara isi ikir tidak sesuai dengan realita jelas terlihat klien menyampaikan hal tersebut dengan percaya diri. &aka dari itu