POPULASI DAN SAMPEL
A. POPULASI
1. Pengertian Populasi
Menu Menuru rutt Kamu Kamuss Pela Pelajar jar terb terbit itan an Pusat Pusat Baha Bahasa sa Depa Depart rtem emen en Pend Pendid idik ikan an Nasional tahun 2003, populasi adalah jumlah orang atau penduduk dalam suatu daerah; jumlah penghuni baik manusia maupun makhluk hidup lainnya pada suatu tempa tempatt atau atau ruan ruang g terte tertent ntu u Popu Popula lasi si menu menuru rutt !ay !ay "#$% "#$%&' &'#0 #02( 2( meru merupa paka kan n kelompok tertentu dari sesuatu "orang, benda, peristi)a, dan sebagainya( yang dipilih oleh peneliti yang hasil studinya atau penelitiannya dapat digeneralisasikan terha terhada dap p kelom kelompo pok k terse tersebu but t *uat *uatu u popu popula lasi si sedik sedikit itny nyaa memp mempun uny yai satu satu karakteristik yang membedakannya dengan kelompok yang lain
+rik +rikun unto to "200 "200' '#3 #30( 0( meny menyata atakan kan popu popula lasi si adal adalah ah kesel keselur uruh uhan an subj subjek ek penelitian -ika seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam )ilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi atau at au studi populasi atau sensus *ubyek penelitian adalah tempat .ariabel melekat /ariabel penelitian adalah objek penelitian *ementara itu *ukardi "20#0'3( menyatakan populasi adalah semua anggota kelompok manusia, binatang, peristi)a, atau benda yang ting tingga gall bers bersam amaa dala dalam m satu satu temp tempat at dan dan se1a se1ara ra tere teren1 n1an anaa menj menjad adii targ target et kesimp kesimpula ulan n dari dari hasil hasil akhir akhir suatu suatu penelit penelitian ian Di pihak pihak lain, lain, *is)or *is)oro o dalam dalam Mardalis Mardalis "200$' "200$'( ( mendee mendeenis nisika ikan n popula populasi si sebaga sebagaii sejumla sejumlah h kasus kasus yang yang memenuhi seperangkat kriteria yang ditentukan peneliti
-adi dapat disimpulkan populasi adalah sekelompok manusia, binatang, benda atau keadaan dengan kriteria tertentu yang ditetapkan peneliti sebagai subjek penelitian dan menjadi target kesimpulan dari hasil suatu penelitian
2. Jenis-jenis Populasi
Menurut +rikunto "200'#30( jika dilihat dari segi jumlah populasi dapat dibedakan antara lain'
a
-umlah terhingga, yang terdiri dari elemen dengan jumlah tertentu, 1ontohnya'
#( *emua orang yang terdatar dalam +ngkatan 4aut pada hari tertentu,
2( *emua tele.isi dari tipe yang sama yang diproduksi oleh suatu pabrik dalam satu tahun tertentu, dan
3( *emua mahasis)a yang terdatar mengambil matakuliah tertentu
b
-umlah tak hingga, terdiri dari elemen yang sulit di1ari jumlahnya, seperti jumlah penonton sebuah stasiun t., semua jenis senjata yang diperbolehkan oleh undang5undang, dan sebagainya
B. SAMPEL
1. Pengertian *ampel
*ampel adalah sebgian atau )akil dari pupulasi yang diteliti "+rikunto, 200'#3#( Mardalis "200$'( menyatakan sampel adalah 1ontoh, yaitu sebagian dari seluruh indi.idu yang menjadi objek penelitian -adi sampel adalah 1ontoh yang diambil dari sebagain populasi penelitian yang dapat me)akili populasi 6alaupun yang diteliti adalah sampel, tetapi hasil penelitian atau kesimpulan penelitian berlaku untuk populasi atau kesimpulan penelitian digeneralisasikan terhadap populasi 7ang dimaksud menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan penelitian dari sampel sebagai sesuatu yang berlaku bagi populasi
+dapun keuntungan jika penelitian dilakukan dengan menggunakan sampel antara lain'
a *ampel jumlahnya lebih sedikit b -ika populasi terlalu besar, kha)atir akan ada yang terle)atkan,
1 4ebih eisien,
d Penelitian populas bisa bersiat merusak,
e Penelitian populasi bisa terjadi ketidak akuratan data, dan
4ebihmemungkinkan "+rikunto, 200'#33(
2. Kriteria *ampel 8epresentati
*ampel yang representati adalah sampel yang benar5benar dapat me)akili dari seluruh populasi -ika populasi bersiat homogen, maka sampel bisa diambil dari populasi yang mana saja, namun jika populasi bersiat heterogen, maka
sampel harus me)akili dari setiap bagian yang heterogen dari populasi tersebut sehingga hasil penelitian dari sampel dapat terpenuhi terhadap setiap anggota populasi
Menurut +rikunto "200'#33( kita boleh mengadakan penelitian sampel bila subyek didalam populasi benar5benar homogen +pabila subyek populasi tidak homogen, maka kesimpulannya tidak boleh diberlakukan bagi populasi *ebagai 1ontoh populasi yang homogen adalah air teh dalam sebuah gelas Kita ambil sampelnya sedikit dengan ujung sendok dan kita 1i1ip -ika rasanya manis, maka kesimpulan dapat digeneralisasikan untuk air teh keseluruhan dalam gelas Berarti kesimpulan bagi sampel berlaku untuk populasi
Populasi atau sampel dapat berupa makhluk hidup, seperti manusia, he)an, tumbuhan dan dapat pula berupa benda mati atau benda tak hidup, seperti gejala alam, air, tanah, udara, nilai dan sebagainya Populasi mempunyai berbagai siat, seperti ada populasi yang homogen, bertingkat, berkelompok dan sebagainya 9leh karena itu timbul pula berbagai ma1am teknik pengambilan sampel
Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar5benar dapat menggambarkan keadaan populasi yang sesungguhnya atau dapat juga dikatakan sampel haruslah representati "me)akili( populasi Menurut Nasution "#$%&'##( memilih suatu jumlah tertentu untuk diselidiki dari keseluruhan populasi disebut sampling
-adi, dapat disimpulkan syarat data sampel yang baik, yaitu'
a. 9byekti "sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya(, b. 8epresentati "me)akili keadaan yang sebenarnya(,
c. Memiliki .ariasi yang ke1il,
d. :epat 6aktu dan 8ele.an
3. Teknik Penentuan Sampel
a. Sampel
Acak/Sampel
Random/Sampel
Campur
*yarat pertama yang harus dilakukan untuk mengambil sampel se1ara a1ak adalah memperoleh atau membuat kerangka sampel atau dikenal dengan nama sampling rame< 7ang dimaksud dengan kerangka sampling adalah datar yang berisikan setiap elemen populasi yang bisa diambil sebagai sampel =lemen populasi bisa berupa data tentang orang>binatang, tentang kejadian, tentang tempat, atau juga tentang benda -ika populasi penelitian adalah mahasis)a perguruan tinggi +<, maka peneliti harus bisa memiliki datar semua mahasis)a yang terdatar di perguruan tinggi + tersebut selengkap mungkin Nama, N?M, jenis kelamin, alamat, usia, dan inormasi lain yang berguna bagi penelitiannya Dari datar ini, peneliti akan bisa se1ara pasti mengetahui jumlah populasinya "N(
-ika populasinya adalah rumah tangga dalam sebuah kota, maka peneliti harus mempunyai datar seluruh rumah tangga kota tersebut -ika populasinya adalah )ilayah *umatera Barat, maka penelti harus mepunyai peta )ilayah *umatera
Barat
se1ara
lengkap
Kabupaten,
Ke1amatan,
Desa>Nagari>Kelurahan, Kampung>-orong>Korong 4alu setiap tempat tersebut diberi kode "angka atau simbol( yang berbeda satu sama lainnya
Di samping sampling rame, peneliti juga harus mempunyai alat yang bisa dijadikan penentu sampel Dari sekian elemen populasi, elemen mana saja
yang bisa dipilih menjadi sampel +lat yang umumnya digunakan adalah :abel +ngka 8andom, kalkulator, atau undian Pemilihan sampel se1ara a1ak bisa dilakukan melalui sistem undian jika elemen populasinya tidak begitu banyak :etapi jika sudah ratusan, 1ara undian bisa mengganggu konsep a1ak< atau random< itu sendiri
1) *imple random sampling atau sampel a1ak sederhana
@ara atau teknik ini dapat dilakukan jika analisis penelitiannya 1enderung deskripti dan bersiat umum Perbedaan karakter yang mungkin ada pada setiap unsur atau elemen populasi tidak merupakan hal yang penting bagi ren1ana analisisnya Misalnya, dalam populasi ada )anita dan pria, atau ada yang kaya dan yang miskin, ada manajer dan bukan manajer, dan perbedaan5perbedaan lainnya
*elama perbedaan gender, status kemakmuran, dan kedudukan dalam organisasi, serta perbedaan5perbedaan lain tersebut bukan merupakan sesuatu hal yang penting dan mempunyai pengaruh yang signiikan terhadap hasil penelitian, maka peneliti dapat mengambil sampel se1ara a1ak sederhana Dengan demikian setiap unsur populasi harus mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel Prosedurnya ' a( b( 1(
*usun :etapkan :entukan
sampling
jumlah alat
sampel
yang
pemilihan
rame, akan sampel,
d( Pilih sampel sampai dengan jumlah terpenuhi
2) *tratiied random sampling atau sampel a1ak distratiikasikan
diambil, dan
Karena unsur populasi berkarakteristik heterogen, dan heterogenitas tersebut mempunyai arti yang signiikan pada pen1apaian tujuan penelitian, maka peneliti dapat mengambil sampel dengan 1ara ini Misalnya, seorang peneliti ingin mengetahui sikap manajer terhadap satu kebijakan perusahaan Dia menduga bah)a manajer tingkat ata s 1enderung positi sikapnya terhadap kebijakan perusahaan tadi +gar dapat menguji dugaannya tersebut maka sampelnya harus terdiri atas paling tidak para manajer tingkat atas, menengah, dan ba)ah
Dengan teknik pemilihan sampel se1ara random distratiikasikan, maka dia akan memperoleh manajer di ketiga tingkatan tersebut, yaitu stratum manajer atas, manajer menengah dan manajer ba)ah Dari setiap stratum tersebut
dipilih
a(
sampel
se1ara
*iapkan
a1ak
Prosedurnya
sampling
'
rame,
b( Bagi sampling rame tersebut berdasarkan strata yang dikehendaki, 1(
:entukan
jumlah
sampel
dalam
setiap
stratum,
dan
d( Pilih sampel dari setiap stratum se1ara a1ak
Pada saat menentukan jumlah sampel dalam setiap stratum, peneliti dapat menentukan se1ara "a( proposional, "b( tidak proposional 7ang dimaksud dengan proposional adalah jumlah sampel dalam setiap stratum sebanding dengan jumlah unsur populasi dalam stratum tersebut Misalnya, untuk stratum manajer tingkat atas "?( terdapat # manajer, tingkat menengah ada manajer "??(, dan manajer tingkat ba)ah "???( ada #00 manajer +rtinya jumlah seluruh manajer adalah #0 Kalau jumlah sampel yang akan diambil seluruhnya #00 manajer, maka untuk stratum ? diambil
"#'#0(A#00 $ manajer, stratum ?? 2% manajer, dan stratum 3 3 manajer
-umlah dalam setiap stratum tidak proposional Cal ini terjadi jika jumlah unsur atau elemen di salah satu atau beberapa stratum sangat sedikit Misalnya saja, kalau dalam stratum manajer kelas atas "?( hanya ada manajer, maka peneliti bisa mengambil semua manajer dalam stratum tersebut , dan untuk manajer tingkat menengah "??( ditambah , sedangkan manajer tingat ba)ah "???(, tetap 3 orang
3) @luster sampling atau sampel gugus
:eknik ini biasa juga diterjemahkan dengan 1ara pengambilan sampel berdasarkan gugus Berbeda dengan teknik pengambilan sampel a1ak yang distratiikasikan, di mana setiap unsur dalam satu stratum memiliki karakteristik yang homogen "stratum + ' laki5laki semua, stratum B ' perempuan semua(, maka dalam sampel gugus, setiap gugus boleh mengandung unsur yang karakteristiknya berbeda5beda atau heterogen Misalnya, dalam satu organisasi terdapat #00 departemen Dalam setiap departemen terdapat banyak pega)ai dengan karakteristik berbeda pula Beda jenis kelaminnya, beda tingkat pendidikannya, beda tingkat pendapatnya, beda tingat manajerialnnya, dan perbedaan5perbedaan lainnya
-ika peneliti bermaksud mengetahui tingkat penerimaan para pega)ai terhadap suatu strategi yang segera diterapkan perusahaan, maka peneliti dapat menggunakan 1luster sampling untuk men1egah terpilihnya sampel
hanya
dari
satu
atau
dua
departemen
saja
Prosedur
'
a( *usun sampling rame berdasarkan gugus "dalam kasus di atas, elemennya b(
ada
:entukan
1(
Pilih
berapa
gugus
gugus sebagai
#00 yang
akan
sampel
departemen(, diambil
dengan
sebagai 1ara
sampel,
a1ak,
dan
d( :eliti setiap pega)ai yang ada dalam gugus sample
4) *ystemati1 *ampling atau *ampel *istematis
-ika peneliti dihadapkan pada ukuran populasi yang banyak dan tidak memiliki alat pengambil data se1ara random, 1ara pengambilan sampel sistematis dapat digunakan @ara ini menuntut kepada peneliti untuk memilih unsur populasi se1ara sistematis, yaitu unsur populasi yang bisa dijadikan sampel adalah yang keberapa< Misalnya, setiap unsur populasi yang keenam, yang bisa dijadikan sampel *oal keberapa<5nya satu unsur populasi bisa dijadikan sampel tergantung pada ukuran populasi dan ukuran sampel Misalnya, dalam satu populasi terdapat 000 rumah *ampel yang akan diambil adalah 20 rumah dengan demikian inter.al di antara sampel kesatu, kedua, dan seterusnya adalah 2 Prosedurnya ' a( b(
*usun :etapkan
1(
sampling
jumlah
:entukan
sampel
rame,
yang
K
ingin
"kelas
diambil, inter.al(,
d( :entukan angka atau nomor a)al di antara kelas inter.al tersebut se1ara a1ak
atau
random
"biasanya
melalui
1ara
undian
saja(,
e( Mulailah mengambil sampel dimulai dari angka atau nomor a)al yang
terpilih,
dan
e( Pilihlah sebagai sampel angka atau nomor inter.al berikutnya
5) +rea *ampling atau *ampel 6ilayah
:eknik ini dipakai ketika peneliti dihadapkan pada situasi bah)a populasi penelitiannya tersebar di berbagai )ilayah Misalnya, seorang marketing manajer sebuah stasiun :/ ingin mengetahui tingkat penerimaan masyarakat -a)a Barat atas sebuah mata tayangan, teknik pengambilan sampel dengan area sampling sangat tepat Prosedurnya '
a) *usun sampling rame yang menggambarkan peta )ilayah "*umatera Barat, Kabupaten, Kota, Ke1amatan, Desa( b) :entukan )ilayah yang akan dijadikan sampel "Kabupaten, Kota, Ke1amatan, Desa(,
c) :entukan
berapa
)ilayah
yang
akan
dijadikan
sampel
penelitiannya,
d) Pilih beberapa )ilayah untuk dijadikan sampel dengan 1ara a1ak atau random, dan
e) Kalau ternyata masih terlampau banyak responden yang harus diambil datanya, bagi lagi )ilayah yang terpilih ke dalam sub )ilayah
6) Double *ample atau sampel kembar
*ampel kembar adalah dua sampel yang diambil sekaligus oleh peneliti dengan tujuan untuk melengkapi jumlah apabila data yang tidak masuk dari sampel pertam, atau untuk mengadakan penge1ekan terhadap kebenaan data daroi sapel pertama Biasanya sampel pertama jumlahnya sangat besar sedankan sampel kedua yang untuk menge1ek, jumlahnya tidak begitu besar
b. Sampel Berstrata (onprobab!l!t"/onrandom Sampl!n# Atau Sampel $!dak Acak)
*eperti telah diuraikan sebelumnya, jenis sampel ini tidak dipilih se1ara a1ak :idak semua unsur atau elemen populasi mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel nsur populasi yang terpilih menjadi sampel bisa disebabkan karena kebetulan atau karena aktor lain yang sebelumnya sudah diren1anakan oleh peneliti
1) @on.enien1e sampling atau sampel yang dipilih dengan pertimbangan kemudahan
Dalam memilih sampel, peneliti tidak mempunyai pertimbangan lain ke1uali berdasarkan kemudahan saja *eseorang diambil sebagai sampel karena kebetulan orang tadi ada di situ atau kebetulan dia mengenal orang tersebut 9leh karena itu ada beberapa penulis menggunakan istilah a11idental sampling "tidak disengaja( atau juga 1apti.e sample -enis sampel ini sangat baik jika dimanaatkan untuk penelitian penjajagan, yang kemudian diikuti oleh penelitian lanjutan yang sampelnya diambil se1ara
a1ak "random( Beberapa kasus penelitian yang menggunakan jenis sampel ini, hasilnya ternyata kurang obyekti
2) Purposi.e sampling
*esuai dengan namanya, sampel diambil dengan maksud atau tujuan tertentu *eseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bah)a seseorang atau sesuatu tersebut memiliki inormasi yang diperlukan bagi penelitiannya Dua jenis sampel ini dikenal dengan nama judgement dan Euota sampling
3) -udgment sampling
*ampel dipilih berdasarkan penilaian peneliti bah)a dia adalah pihak yang paling baik untuk dijadikan sampel penelitiannya Misalnya untuk memperoleh data tentang bagaimana satu proses produksi diren1anakan oleh suatu perusahaan, maka manajer produksi merupakan orang yang terbaik untuk bisa memberikan inormasi -adi, judment sampling umumnya memilih sesuatu atau seseorang menjadi sampel karena mereka mempunyai inormation ri1h
Dalam program pengembangan produk "produ1t de.elopment(, biasanya yang dijadikan sampel adalah karya)annya sendiri, dengan pertimbangan bah)a kalau karya)an sendiri tidak puas terhadap produk baru yang akan dipasarkan, maka jangan terlalu berharap pasar akan menerima produk itu dengan baik
4) Fuota sampling
:eknik sampel ini adalah bentuk dari sampel distratiikasikan se1ara proposional, namun tidak dipilih se1ara a1ak melainkan se1ara kebetulan saja
Misalnya, di sebuah kantor terdapat pega)ai laki5laki 0G dan perempuan 0G -ika seorang peneliti ingin me)a)an1ari 30 orang pega)ai dari kedua jenis kelamin tadi maka dia harus mengambil sampel pega)ai laki5 laki sebanyak #% orang sedangkan pega)ai perempuan #2 orang *ekali lagi, teknik pengambilan ketiga puluh sampel tadi tidak dilakukan se1ara a1ak, melainkan se1ara kebetulan saja
5) *no)ball sampling atau sampel bola salju
@ara ini banyak dipakai ketika peneliti tidak banyak tahu tentang populasi penelitiannya Dia hanya tahu satu atau dua orang yang berdasarkan penilaiannya bisa dijadikan sampel Karena peneliti menginginkan lebih banyak lagi, lalu dia minta kepada sampel pertama untuk menunjukan orang lain yang kira5kira bisa dijadikan sampel Misalnya, seorang peneliti ingin mengetahui pandangan kaum lesbian terhadap lembaga perka)inan Peneliti 1ukup men1ari satu orang )anita lesbian dan kemudian melakukan )a)an1ara
DAFTAR PUSTAKA
http'>>)))gudangmateri1om>20#0>##>populasi5dan5sampel5dalam5penelitianhtml ' diunduh pada tanggal #& Maret 20#
http'>>lubisgraura)ordpress1om>200$>0#>20>populasi5dan5sampel5penelitian> diunduh pada tanggal #& Maret 20#
http'>>sambasalim1om>statistika>populasi5dan5sampel5dalam5penelitian5kualitatihtml
'
diunduh pada tanggal #& Maret 20#
http'>>skripsimahasis)ablogspot1om>200&>#2>menentukan5populasi5dan5sample5 deinisihtml ' diunduh pada tanggal #& Maret 20#
Mardalis 200$ %etode &enel!t!an -akarta' Bumi +ksara
*uharsimi, +rikunto 200 Prosedur Penelitian "*uatu Pendekatan Praktik(' -akarta' 8ineka @ipta
*ukardi 20#0 %etodolo#! &enel!t!an &end!d!kan -akarta' Bumi +ksara