MAKALAH METODOLOGI METODOLOGI PENELITIAN POPULASI, SAMPEL DAN TEKNIK SAMPLING Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Metodologi Penelitian
Disusun Oleh : Iyus Abdussyakir
!!!""!#!""""
%$Ninis Mila&ina
!!!""!#!"""'"%
Syi(a )au*iah
!!!""!#!""""+%
PENDIDIKAN IOLOGI #A
P-OG-AM STUDI PENDIDIKAN IOLOGI .U-USAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM )AKULTAS ILMU TA-I/AH DAN KEGU-UAN UIN S/A-I) HIDA/ATULLAH
KATA PENGANTAR
Teriring do’a dan restu atsa kehadirat allah swt dan kruniannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini meskipun masih memiliki banyak kekurangan. Sesungguhnya maha besar allah dengan segala kesempurnaanya. Maha suci s uci allah yang telah mengutus seorang seorang rasul yang guna menyempurnakan menyempurnakan akhlakul karimah. Oleh itu shalawat dan salam atas junjungan nabi besar Muhammad SAW kami kirimkan diaman beliau telah menyeru kepada yang merasa ummat beliau untuk menuntut ilmu. Beliau juga merupakan reolusioner sejati! dimana beliau merubah peradaban yang penuh dengan kejahiliaan menuju peradabaan yang mahiriah!diantaranya menuntut ilmu. Makalah yang kami sajikan bukanlah makalah yang penuh dengan kesempurnaan!karena kesempurnaan!karena yang membuat makalh ini juga masih jauh dari kesempurnaan makalah selanjutnya. "ami berharap makalah ini berman#aat bagi semua orng yang membaca dan membutuhkannya m embutuhkannya ’Tiada gading yang tak retak” ! retak” ! begitulah kata pepatah yang mengungkapkan bahwa di dalam makalah inipun mungkin ada hal$hal yang perlu direisi atau diperbaiki. Sekiranya terdapat kekurangan! diharapkan para pembaca untuk memberikan saran yang bersi#at membangun untuk kelangsungan penyempurnaan makalah selanjutnya.
%adang! &' Oktober ()&*
penyusun
12
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................i DAFTAR ISI.........................................................................................................................i i
BAB I A. B. ,.
PENDAHULUAN +atar Belakang ......................................................................................................& %erumusan masalah .............................................................................................( Tujuan ........ ...........................................................................................................(
BAB II PEMBAHASAN A. B. ,.
%engertian %opulasi dan Sampel ..........................................................................* ,ara Menghitung %opulasi ....................................................................................* -enis %engambilan Sampel .... ..............................................................................
BAB III KESIMPULAN ...................................................................................................... 12 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 13
12
A I PENDAHULUAN A0 La&ar elakan1
Istilah populasi, sampel dan teknis sampling sering kali kita dengar, namun terkadang istilah-istilah ini ada yang tidak dipahami betul. Oleh karena itu, tulisan ini akan membahas mengenai populasi, sampel dan teknik sampling. Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyeksubyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipela!ari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan hanya orang, tetapi !uga benda-benda alam yang lain. Populasi !uga bukan sekedar !umlah yang ada pada obyeksubyek yang dipela!ari, tetapi meliputi seluruh karakteristiksi"at yang dimiliki oleh obyek atau subyek tersebut. #ahkan satu orangpun dapat digunakan sebagai populasi, karena satu orang itu mempunyai berbagai karakteristik, misalnya gaya bi$ara, disiplin, pribadi, hobi, dan lain-lain. %ampel adalah sebagian dari !umlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. &pabila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempela!ari semua yang ada populasi, hal ini dikarenakan adanya keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. &pa yang dipela!ari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Oleh karena itu sampel yang akan diambil dari populasi harus betul-betul representati" 'dapat mewakili(. Teknik %ampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Terdapat berbagai teknik sampling untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan men!adi dua yaitu probability
sampling dan non
probability
sampling .
Probability
sampling adalah teknik sampling yang memberikan peluangkesempatan yang sama bagi setiap unsur 'anggota( populasi untuk dipilih men!adi anggota sampel. Teknik ini meliputi simple random sampling , proportionate stratified random sampling , disproportinate statified random sampling dan cluster sampling (area 12
2
sampling).
%edangkan non probability sampling adalah teknik yang tidak
memberikan peluangkesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih men!adi sampel. Teknik ini terdiri sampling sistematis, , sampling kuota, sampling aksidental, sampling purposi)e, sampling !enuh dan snowball sampling . Menentukan ukuran sampel merupakan bagian dari teknik sampling, dimana !umlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. *umlah sampel yang + mewakili populasi adalah sama dengan populasi. Makin besar !umlah sampel mendekati populasi, maka peluang keselahan generalisasi semakin ke$il dan sebaliknya makin ke$il !umlah sampel men!auhi populasi, maka makin besar kesalahan generalisasi 'diberlakukan umum(. Terdapat dua rumus yang dapat digunakan untuk menghitung besarnya sampel yang diperlukan dalam penelitian. %elain itu !uga diberikan $ara menentukan ukuran sampel yang sangat praktis yaitu dengan menggunakan tabel dan nomogram. Tabel yang digunakan adalah tabel re!$ie dan Nomogram Harry King . Dengan kedua $ara tersebut tidak perlu dilakukan perhitungan yang rumit. Untuk pengertian dan pen!elasan lebih lan!ut mengenai probability sampling , non probability sampling serta $ara menentukan ukuran sampel akan dibahas pada tulisan khusus mengenai Teknik Pengambilan %ampling. 0
-u2usan Masalah +. &pa pengertian populasi/ 0. &pakah !enis-!enis populasi/ 1. &pakah pengertian sampel/ 2. &pakah alasan penelitian menggunakan sampel/ 3. &pakah yang dimaksud dengan teknik sampling/ 4. &pa sa!a teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel penelitian/ 30 Tu4uan Pe2bua&an Makalah +. Menguraikan pengertian populasi dan sampel 0. Memaparkan !enis-!enis populasi 1. Men!elaskan alas an penelitian menggunakan sampel 2. Menguraikan pengertian teknik sampling 3. Men!elaskan teknik-teknik pengambilan sampel D0 Me&5d5l51i Penulisan
Penulisan
makalah
ini
menggunakan
metode
kepustakaan, yakni
mendapatkan sumber in"ormasi yang berasal dari media $etak berupa buku. E0
Sis&e2a&ika Penulisan
3
Makalah ini terdiri dari 1 bab, yakni bab I, bab II dan bab III. #erikut ini merupakan sistematika penulisan yang digunakan, yakni5 # I
# II
# III
5 P67D&8U9U&7 &. 9atar #elakang #. Perumusan Masalah :. Tu!uan D. Metodologi Penulisan 6. %istematika Penulisan 5 P6M#&8&%&7 &. Populasi #. %ampel :. Teknik %ampling 5 6%IMPU9&7
A II PEMAHASAN A0 P56ulasi Penelitian pendidikan dan kurikulum seperti halnya penelitian-penelitian
bidang lainnya di tu!ukan untuk memperoleh kesimpulan tentang kelompok yang besar dalam lingkup wilayah yang luas, tetapi hanya dengan meneliti kelompok ke$il dalam daerah yang lebih sempit . kelompok besar tersebut bisa terdiri atas orang seperti guru, siswa, kepala sekolah, dsb, atau lembaga seperti sekolah, !urusan, "akultas, kantor, dinas,direktorat, dsb., atau organisasi seperti komite sekolah, dewan sekolah, organisasi guru, asosiasi pro"esi, dsb., atau bisa !uga benda-benda seperti bangunan sekolah, "asilitas bela!ar, media bela!ar, buku-buku,
4
dll. 9ingkup wilayah bisa men$akup seluruh wilayah 7egara, satu propinsi ataupunsuatu kota atau kabupaten. elompok besar dan wilayah yang men!adi lingkup penelitian kita di sebut populasi. + Dalam penelitian, populasi ini di bedakan antara populasi se$ara umum dengan populasi target target population<. Populasi target adalah populasi yang men!adi sasaran keberlakuan kesimpulan penelitian kita. Populasi umum penelitian mungkin seluruh guru %M& negeri di *awa #arat, tetapi populasi targetnya adalah seluruh guru IP& %M& negeri di *awa #arat. 8asil penelitian kita tidak berlaku bagi guru-guru di luar IP& %M& negeri, seperti guru Matematika, #ahasa Inggris, PP7, dll. Menurut Drs. %. Margono '02(, Populasi adalah seluruh data yang men!adi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. *adi, populasi berhubungan dengan data, bukan manusianya. *ika manusia memberikan suatu data, maka banyaknya atau ukuran populasi akan sama banyaknya dengan ukuran manusia. Populasi memiliki parameter yakni besaran terukur yang menun!ukkan $iri populasi tersebut. #esaran-besaran yang kita kenal antara lain5 rata-rata, bentengan, rata-rata simpangan, )ariansi, simpangan baku sebagai parameter populasi. Parameter suatu populasi adalah tetap nilainya, !ika nilainya berubah, maka populasinyapun berubah. 0 Pengertian lain, menyebutkan bahwa populasi adalah keseluruhan ob!ek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, ge!ala-ge!ala, nilai tes, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian '8adari 7awawi, +==15+2+(. Data yang di gunakan dalam penelitian 'bahan penelitian(, dapat berupa populasi 'universe( atau sampel.1 Menurut Drs. %. Margono '02(, populasi dapat di bedakan sebagai berikut5 1
Nana Syaodih Sukmadinata, Metodologi Penelitian Pendidikan (Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2010, ha!. 2"0 2 S. #argono, Metodologi Penelitian Pendidikan ($akarta, PT. Rineka %i&ta, 2004, ha!. 11' 3 #ahmud, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung, % Pustaka Setia, 2011, ha!. 1"4
"
a. Populasi terbatas atau populasi terhingga, yakni populasi yang memiliki batas kuantitati" se$ara !elas karena memiliki karakteristik yang terbatas. Misalnya 3.. orang guru %M& pada awal tahun +=>3, dengan karakteristik5 masa ker!a 0 tahun, lulusan program strata +, dan lain-lain. b. Populasi tak terbatas atau populasi tak terhingga, yakni populasi yang tidak dapat di temukan batas-batasnya, sehingga tidak dapat di nyatakan dalan bentuk !umlah se$ara kuantitati". Misalnya guru di Indonesia, yang berarti harus dihitung !umlahnya se!ak guru pertama ada sampai sekarang dan yang akan datang. Dalam keadaan seperti itu !umlahnya tidak dapat di hitung, hanya dapat di gambarkan suatu !umlah ob!ek se$ara kualitas dengan karakteristik yang bersi"at umum yaitu orang-orang, dahulu, sekarang, dan yang akan men!adi guru. Populasi ini di sebut !uga parameter. %elain itu, populasi dapat di bedakan ke dalam hal berikut ini5 a. Populasi teoritis 'Theoritical Population(, yakni se!umlah populasi yang batas-batasnya di tetapkan se$ara kualitati". emudian agar hasil penelitian berlaku !uga bagi populasi yang lebih luas, maka di tetapka terdiri dari guru; berumur 03 tahun sampai 2 tahun, program %+, !alur tesis, dll. b. Populasi yang tersedia ' Accessible population(, yakni se!umlah populasi yang se$ara kuantitati" dapat di nyatakan dengan tegas. Misalnya, guru sebanyak 03 di kota #andung terdiri dari guru yang memiliki karakteristik yang telah di tetapkan dalam populasi teoritis. Di samping itu persoalan populasi bagi suatu penelitian harus di bedakan ke dalam si"at berikut ini5 a. Populasi yang bersi"at homogen, yakni populasi yang unsur-unsurnya memiliki si"at yang sama, sehingga tidak perlu di persoalkan !umlahnya se$ara kuantitati". Misalnya, seorang dokter yang akan melihat golongan darah seseorang, maka ia $ukup mengambil setetes darah sa!a. Dokter itu
)
tidak perlu mengambil satu botol darah, karena baik setetes maupun satu botol hasilnya akan sama sa!a. b. Populasi yang bersi"at heterogen, yakni populasi yang unsur-unsurnya memiliki si"at atau keadaan yang ber)ariasi, sehingga perlu di tetapkan batas-batasnya, baik se$ara kualitati" maupun kuantitati". Penelitian di bidang sosial yang ob!eknya manusia atau ge!ala-ge!ala dalam kehidupan manusia menghadapi populasi yang heterogen. Meskipun banyak anggotanya terbatas !umlahnya seperti !umlah mobil di *akarta, !umlah mahasiswa di Uni)ersitas Islam 7egeri *akarta, di mana keduanya sebenarnya dapat di hitung namun karena hal itu sulit di lakukan maka di anggap tidak terbatas. Metode penarikan pengambil data dengan !elas mengawali melibatkan seluruh anggota populasi di sebut sensus. %eorang peneliti meskipun mengetahui bahwa metode sensus ini akan banyak memerlukan pemikiran, memakan waktu yang lama serta relati" mahal, namun tetap melakukan sensus, hal ini di sebabkan karena5
a. Untuk ketelitian %uatu penelitian sering meminta ketelitian dan ke$ermatan yang tinggi, sehingga memerlukan data-data yang besar !umlahnya. &pabila unsur ketelitian dan ke$ermatan ini harus di prioritaskan maka harus di gunakan metode sensus. b. %umber bersi"at heterogen &pabila mengahadapi sumber in"ormasi yang bersi"at heterogen di mana si"at dan karakteristik masing-masing sumber sulit untuk di bedakan maka lebih baik di gunakan metode sensus. arena populasi merupakan keseluruhan sub!ek penelitian, maka !ika seseorang meneliti semua elemen ia harus meneliti semua populasi. Penelitian populasi di lakukan dengan $ara sensus. :ara sensus yang baik di lakukan bila sesuai dengan hal-hal berikut5
*
+. Tingkat presisi karakteristik sub!ek penelitian sangat diutamakan 'seperti !umlah, !enis, waktu dan ukuran(. Misalnya, pada kegiatan sensus penduduk, sensus ekonomi, dll. 0. Ukuran populasi sangat ke$il #ila !umlah populasi sedikit, sempit, sebentar maka $ara sensus tepat di terapkan. Misalnya, pada penelitian kelas atau penilaian diri bagi para pembuat kebi!akan bagi lingkungan kantor.2 Pada dasarnya, penelitian dengan $ara sensus lebih baik daripada sampling sebab $ara sensus lebih mempresentasikan populasinya. Meskipun demikian, seperti yang di kemukakan di atas, pada hal-hal tertentu $ara sampling bisa lebih e"ekti" dan e"isien daripada $ara sensus.
0
Sa26el %ampel adalah sebagian dari populasi, sebagai $ontoh 'monster( yang
diambil dengan menggunakan $ara-$ara tertentu. Masalah sampel dalam suatu penelitian timbul disebabkan hal berikut ini 5 a. Penelitian bermaksud mereduksi ob!ek penelitian sebagai akibat dari besarnya !umlah populasi sehingga harus meneliti sebagian sa!a dari populasi. b. Penelitian
bermaksud
mengadakan
generalisasi
dari
hasil
?hasil
kepenelitiannya, dalam arti menegakkan kesimpulan ?kesimpulan kepada ob!ek, ge!ala atau ke!adian yang lebih luas. &dapun alasan-alasan penelitian dilakukan dengan mempergunakan sampel beikut ini a. Ukuran populasi Dalam hal populasi tak terbatas 'tak terhingga( beruppa parameter yang !umlahnya tidak diketahui
dengan pasti, pada dasarnya bersi"at
konseptual. arena itu sama sekali tidak mungkin mengumpulkan data dari populasi seperti itu.demikian !uga dalam populasi terbatas 'terhingga( 4
Nuraida +a!id !ka-, Metodologi Penelitian Penelitian (%i&utat, s!ami/ Resear/h Pu!ishing, 200, ha!. ''
'
yang !umlahnya sangat besar ,tidak praktis untuk mengumpulkan data dari populasi 3 !uta murid sekolah dasar yang tersebar diseluruh pelosok Indonesia misalnya. b. Masalah biaya #esar-ke$ilnya biaya tergantung !uga dari banyak sedikitnya ob!ek yang diselidiki. %emakin besar !umlah ob!ek, maka semakin besar biaya yang diperlukan, lebih ?lebih bila ob!ek itu tersebar diwilayah yang $ukup luas. Oleh karena itu, sampling ialah satu $ara untuk mengurangi biaya. $. Masalah waktu Penelitian sampel selalu memerlukan waktu yang lebih sedikit daripada penelitian populasi. %ehubungan dengan hal itu, apabila waktu yang tersedia terbatas, dan kesimpulan diinginkan dengan segera, maka penelitian sampel, dalam hal ini, lebih $epat. d. Per$obaan yang si"atnya merusak #anyak penelitian yang tidak dapat dilakukan pada seluruh populasi karena dapat merusak atau merugikan. Misalnya, tidak mungkin mengeluarkan semua darah dari tubuh seseorang pasien yang akan dianalisis keadaan darahnya, !uga tidak mungkin men$oba seluruh neon untuk diu!i kekuatannya. arena itu penelitian harus dilakukan hanya pada sampel.3 e. Masalah ketelitian &dalah salah satu segi yang diperlukan agar kesimpulan $ukup dapat dipertanggung !awabkan. etelitian ,dalam hal ini, meliputi pengumpulan, pen$atatan, dan analisis data. Penelitian terhadap populasi belum tentu ketelitian terselengar. #oleh !adi peneliti akan men!adi bosan dlam melaksanakan tugasnya. Untuk menghindarkan itu semua,penelitian terhadap sampel memungkinkan ketelitian dalam suatu penelitian. ". Masalah ekonomis Pertanyaan yang harus selalu dia!ukan oleh seseorang penelitian; apakah kegunaan dari hasil penelitian sepadan dengan biaya ,waktu, dan tenaga yang telah dikeluarkan/ *ika tidak, mengapa harus dilakukan penelitian/ Dengan kata lain penelitian sampel pada dasarnya akan lebih ekonomis
"
S. #argono, Metodologi Penelitian Pendidikan ($akarta, PT. RN %PT, 2004, ha!. 121124
daripada
penelitian
populasi
'sud!ana,
+=@35+3=-+4+(;
'
8adari
7awawi,+=015 +24-+2>(. %elan!utnya, mengenai penetapan besar ke$ilnya sample tidaklah ada suatu ketetapan yang mutlak, artinya tidak ada suatu ketentuan berapa persen suatu sample harus diambil. suatu
hal yang perlu diperhatikan adalaha keadaan
homogenitas dan heterogenitas populasi. *ika keadaan populasi homogen, !umlah sample hampir-hampir tidak men!adi persoalan, sebaliknya, !ika keadaan populasi heterogen, maka pertimbanagna pengambilan sample harus memperhatikan hal 5 +. 8arus diselidiki kategori-kategori heterogenitas. 0. #esarnya populasi dalam tiap kategori. arena itu in"ormasi tentang populasi perlu dike!ar seberapa !auh dapat diusahakan. %atu nasihat yang perlu diingat, bahwa penetapan !umlah sampel yang kelewat banyak selalu lebih baik dari pada kurang 'o)ersampling is always better than undersampling(. 7amun demikian ada $ara untuk memperoleh sample minimal yang harus diselidiki dengan menggunakan rumus5 0 n A pB C + 0 a b keterangan 5 n !umlah sampel A sama dengan atau lebih besar P proporsi populasi persentase kelompok pertama B proporsi sisa di dalam populasi + C 0 dera!at koe"isien kon"idensi pada == =3 b persentase perkiraan kemungkinan membuat kekeliruan dalam menentukan sampel. :ontoh 5 *ika diketahui !umlah populasi guru %M& lulusan D1 di !ateng adalah 2. orang. Diantara mereka yang tinggal didaerah pedesaan 'luar kota( sebanyak 3. orang. #ebrapa sampel yang perlu diselidki dalam rangka mengunggkapkan hambatan penanaman disiplin disekolah di wilayah masingmasing. Perhitungan5 E 3. F + +0,3 atau P ,+03 2.
10
B +, -,+03 ,>@3 + G 0 +,=4 'pada dera!at kon"idensi == atau ,3( # 3 atau ,3
Dimasukkan ke dalam rumus sebagai berikut 5 n A ,+03 F ,>@3
+,=4 ,3
0
n H +4>,3 dibulatkan +4= orang. *ika penenelitian kurang puas dengan !umlah sampel minimal itu, maka dapat dilakukan peningkatan !umlah sampel dengan meningkatkan !umlah sampel dengan sebesar 0,3>. Demikian !uga ukuran sampel dapat diperbesar lagi dengan memperke$il perkiraan persentase kemungkinaan membuat kesalahan dalam penarikan sampel, misalnya sebesar 0 atau b ,0. Dari $ontoh itu, maka sample minimum men!adi 5 4 0 n A ,+03 F ,>@3 0,3> ,0 n +.@2,0+ dibulatkan +.@2 orang. &pabila proporsi di dalam populasi yang tersedia tidak diketahui maka )ariasi p dan B dapat mengganti dengan harga maksimum, yakni ',3 F ,3 ,03(uku Jan sampel yang harus diselidiki 5 0
n A ,03
+,=4 ,3
n A 1>2. %ample yang baik adalah sampel yang memiliki populasi atau yang representati", artinya yang menggambarkan keadaan populasi atau men$erminkan populasi se$ara maksimal walaupun mewakili sample bukan merupakan duplikat dari populasi. Pada umumnya masalah sampling timbul apabila penelitian bermaksud untuk 5 +. Mereduksi ob!ek penyelidikannya. arena suatu alasan kerapkali seorang penyelidik tidak menyelidiki semua ob!ek, semua ge!ala, semua ke!adian )
+aryono, Metode penelitian pendidikan II (Bandung, 1', ha!. 1"1*
11
atau peristiwa, melainkan hanya sebagian sa!a dari ob!ek ge!ala atau ke!adian yang dimaksudkan. 0. Ingin mengadakan generalisasi , dari hasil-hasil, penyelidikannya. Mengadakan generalisasi berarti mengesahkan kesimpulan-kesimpulan kepada ob!ek-ob!ek, ge!ala-ge!ala, dan ke!adian-ke!adian yang diselidiki. Mahasiswa yang baru bela!r metodelogi penelitian di tingkat awal harus menyadari betul bahwa sample bukan merupakan duplikat populasi ;karena itu , ia tidak boleh berprestensi bahwa suatu sample !ika telah ditetapkan dengan $ara$ara tertentu dapat men!adi $ermin yang sempurna bagi populasi artinya ia tidak boleh
meyakini
bahwa
sample
tidak
mengalami
kesesatan
walaupun
pengambilannya sudah menggunakan metode-metode statistik tertentu. Petun!uk ?petun!uk untuk mengambil sampel 5 +. Daerah generalisasi Kang pentinga disini adalah menentukan dahulu luas populasinnya sebagai daerah generalisasi, selan!utnya barulah menentukan sampelnya sebagai daerah penelitiannya. Di sampling itu, yang penting adalah 5 kalau yang diselidiki hanya satu kelas sa!a, !angan diperluas sampai kelas-kelas lainnya apalagi menyimpulkan untuk sekolah-sekolah lain<. 0. Pengesahan si"at-si"at populasi dan ketegasan batas-batasnya #ila luas populasinya telah ditetapkan , harus segera diikuti penegasan tentang si"at-si"at populasinnya. Penegasan ini sangat penting bila menginginkan adanya )alliditas dan reabilitas bagi penelitiannya. Oleh sebab itu, haruslah ditentukan terlebih dahulu luas dan si"at-si"at populasi, dan
memberikan
batas-batas
yang
tegas,
kemudian
menetapkan
sampelnya. *angan ter!adi kebalikannya,yaitu menetapkan populasilah yang lebih dahulu baru kemudian sampelnya. 1. %umber-sumber in"ormasi tentang populasi Untuk mengetahui $iri-$iri populasinya se$ara terperin$i dapat diperoleh melalui berma$am-ma$am sumber in"ormasi tentang populasi tersebut. Misalnya, sensus penduduk dokumen-dokumen yang disusun oleh instansi-instansi dan organisasi-organisasi, seperti pengadilan, kepolisian, kantor P L , kantor kelurahan, dan sebagainnya. Meskipun demikia, haruslah diteliti kembali apakah in"ormasi tersebut telah menun!ukkan )aliditasnya 'kesahihan( . 8al itu perlu karena !angan
12
sampai ter!adi data tahun +=32 masih dipakai sebagia sumber untuk tahun +=43, misalnya bila tahun +=32 ter$atat !umlah anak rata-rata dalam seiap keluarga 2 orang, maka pada tahun +=43 !umlah anak rata-rata mungkin tidak seperti itu '2 orang(. 2. Menetapkan besar ke$ilnya sampel Mengenai berapa besar ke$ilnya sampel yang harus diambil untuk sebuah penelitian, memang tidak ada ketentuan yang pasti. 3. Menetapkan teknik sampling Dalam masalah sampel , ada yang disebut biased sampel , yaitu sampel yang tidak mewakili populasi atau disebut !uga dengan sample yang menyeleweng. Pengambilan sampel yang menyeleweng disebut 5 biased sampling. #iased sampling adalah pengambilan sampel yang tidak dari seluruh populasi, tetapi hanya dari salah satu golongan populasi sa!a, tetapi generalisasinya dikenakan kepada seluruh populasi. :ontoh 5 misalnya mengadakan penelitian tentang penghasilan rata-rata orang indonesia hanya diambil sample yang kaya raya sa!a, ataupun hanya yang melarst / miskin sa!a. Dengan sendiriny akan mengakibatkan adaanya kesimpulan yang menyeleweng atau disebut biased $on$lusion. 30 Teknik Sa26lin1
Teknik sampling adalah $ara untuk menentukan sampel yang !umlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan di!adikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan si"at-si"at dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representati". %e$ara umum, ada dua !enis teknik pengambilan sampel yaitu, sampel a$ak atau random sampling probability sampling dan sampel tidak a$ak atau nonrandom sampingnonprobability sampling. @ Jandom sampling adalah $ara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi. &rtinya !ika elemen populasinya ada + dan yang akan di!adikan sampel adalah 03, maka setiap elemen tersebut mempunyai kemungkinan 03+ untuk bisa dipilih men!adi sampel. %edangkan yang dimaksud dengan nonrandom sampling atau *
S. #argono, Metodologi Penelitian Pendidikan. ( $akarta, Rineka %i&ta, 2004 ) +a!.12)
13
nonprobability sampling, setiap elemen populasi tidak mempunyai kemungkinan yang sama untuk di!adikan sampel. 9ima elemen populasi dipilih sebagai sampel karena letaknya dekat dengan rumah peneliti, sedangkan yang lainnya, karena !auh, tidak dipilih; artinya kemungkinannya 'nol(. A0 Pr5babili&y7-and52 Sa26lin1
Teknik random sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana semua indi)idu dalam populasi, baik se$ara indi)idu maupun kelompok memiliki kesempatan yang sama untuk men!adi sampel. Teknik ini tidak pilih-pilih dan didasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diu!i dalam praktek. !0
Si26le -and52 Sa26lin1 a&au Sa26el A8ak Sederhana
Teknik untuk mendapatkan sampel yang langsung dilakukan pada unit sampling. Dengan demikian setiap unsur populasi harus mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih men!adi sampel. '0
S&ra&i(ied -and52 Sa26lin1 a&au Sa26el A8ak Dis&ra&i(ikasikan
Teknik ini biasa digunakan pada populasi yang mempunyai susunan bertingkat atau berlapis-lapis. Misalnya sekolah, terdapat beberapa tingkatan kelas. *ika tingkatan dalam populasi diperhatikan, mula-mula harus dipastikan strata yang ada, kemudian tiap strata diwakili sampel penelitian. 90
3lus&er Sa26lin1 a&au Sa26el Gu1us
Teknik ini digunakan !ika populasi tidak terdiri dari indi)idu-indi)idu, melainkan terdiri dari kelompok atau $luster. Misalnya, penelitian dilakukan terhadap populasi pela!ar %MU di suatu kota. Untuk itu random tidak dilakukan se$ara langsung pada semua pela!ar, tetapi pada sekolahkelas sebagai kelompok atau $luster. 0
N5n6r5babili&y7N5nrand52 Sa26lin1 a&au Sa26el Tidak A8ak
14
%eperti telah diuraikan sebelumnya, !enis sampel ini tidak dipilih se$ara a$ak. Tidak semua unsur atau elemen populasi mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih men!adi sampel. Unsur populasi yang terpilih men!adi sampel bisa disebabkan karena kebetulan atau karena "aktor lain yang sebelumnya sudah diren$anakan oleh peneliti. !0
35nenien8e Sa26lin1 a&au sa26el yan1 di6ilih den1an 6er&i2ban1an ke2udahan
Dalam memilih sampel, peneliti tidak mempunyai pertimbangan lain ke$uali berdasarkan kemudahan sa!a. %eseorang diambil sebagai sampel karena kebetulan orang tadi ada di situ atau kebetulan dia mengenal orang tersebut. Oleh karena itu ada beberapa penulis menggunakan istilah a$$idental sampling ? tidak disenga!a ? atau !uga $apti)e sample 'man-on-the-street(. *enis sampel ini sangat baik !ika diman"aatkan untuk penelitian pen!a!agan, yang kemudian diikuti oleh penelitian lan!utan yang sampelnya diambil se$ara a$ak 'random(. #eberapa kasus penelitian yang menggunakan !enis sampel ini, hasilnya ternyata kurang obyekti". '0
Pur65sie Sa26lin1
%esuai dengan namanya, sampel diambil dengan maksud atau tu!uan tertentu. %eseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki in"ormasi yang diperlukan bagi penelitiannya. %ampel dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa dia adalah pihak yang paling baik untuk di!adikan sampel penelitiannya.. Misalnya, untuk memperoleh data tentang bagaimana keadaan atau karakteristik suatu sekolah, maka kepala sekolah merupakan orang yang terbaik untuk bisa memberikan in"ormasi. *adi, !udment sampling umumnya memilih sesuatu atau seseorang men!adi sampel karena mereka mempunyai in"ormation ri$h<. > 90
'
;u5&a Sa26lin1
5rs.miru! +adi, Metodologi Penelitian Pendidikan II (Bandung, Pustaka Setia, 1' +a!.1'
1"
Teknik sampel ini adalah bentuk dari sampel distrati"ikasikan se$ara proposional, namun tidak dipilih se$ara a$ak melainkan se$ara kebetulan sa!a. Dalam
teknik
ini
!umlah
populasi
tidak
diperhitungkan
akan
tetapi
diklassi"ikasikan dalam beberapa kelompok. %ampel diambil dengan memberikan !atah atau Buorum tertentu pada setiap kelompok. Pengumpulan data dilakukan langsung oada unit sampling. %etelah !atah terpenuhi, pengumpulan data dihentikan. <0
Sn5=ball Sa26lin1 > Sa26el 5la Sal4u
Teknik ini adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula !umlahnya ke$il, kemudian membesar. Ibarat bola sal!u yang menggelindingyang lama-lama men!adi besar. Teknik ini banyak dipakai ketika peneliti tidak banyak tahu tentang populasi penelitiannya. Dia hanya tahu satu atau dua orang yang berdasarkan penilaiannya bisa di!adikan sampel. arena peneliti menginginkan lebih banyak lagi, lalu dia minta kepada sampel pertama untuk menun!ukan orang lain yang kira-kira bisa di!adikan sampel. ?0
Sys&e2a&i8 Sa26lin1 a&au Sa26el Sis&e2a&is
*ika peneliti dihadapkan pada ukuran populasi yang banyak dan tidak memiliki alat pengambil data se$ara random, $ara pengambilan sampel sistematis dapat digunakan. :ara ini menuntut kepada peneliti untuk memilih unsur populasi se$ara sistematis, yaitu unsur populasi yang bisa di!adikan sampel adalah yang keberapa<.= Misalnya, setiap unsur populasi yang keenam, yang bisa di!adikan sampel. %oal keberapa<-nya satu unsur populasi bisa di!adikan sampel tergantung pada ukuran populasi dan ukuran sampel. Misalnya, dalam satu populasi terdapat 3 rumah. %ampel yang akan diambil adalah 03 rumah dengan demikian inter)al di antara sampel kesatu, kedua, dan seterusnya adalah 03. #0
Area Sa26lin1 a&au Sa26el @ilayah
Nuraida +a!id !ka-, Metodologi Pendidikan (Tangerang, s!ami/ Resear/h Pu!ishing, 200 +a!.0
1)
Teknik ini dipakai ketika peneliti dihadapkan pada situasi bahwa populasi penelitiannya tersebar di berbagai wilayah. Misalnya, dalam penelitian pendidikan kita mengadakan penelitian a$ak terhadap wilayah-wilayah pendidikan dari suatu populasi atau kabupaten, kemudian terhadap sekolah-sekolah, lalu kelas-kelas dan akhirnya para siswa.
1*
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab //! dapat ditarik kesimpulan bahwa0 a. %opulasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. b. -enis$jenis populasi0 populasi umum dan populasi target c. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi! sebagai contoh 1monster2 yang diambil dengan menggunakan cara$cara tertentu. d. Adapun alasan penelitian menggunakan sampel adalah0 &. 3kuran populasi (. Masalah biaya *. Masalah waktu 4. %ercobaan yang si#atnya merusak 5. Masalah ketelitian 6. Masalah ekonomis e. Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya! dengan memperhatikan si#at$si#at dan penyebaran populasi agar diperoleh #.
sampel yang representati#. Teknik$teknik yang di gunakan dalam pengambilan sampel &. %robability78andom Sampling (. 9onprobability79onrandom Sampling atau Sampel Tidak Acak
DA)TA- PUSTAKA
&lka", 8alid 7uraida. 0=. Metodologi Penelitian Penelitian :iputat5 Islami$ Jesear$h publishing.
12
1)
8adi, &mirul. +==>. Metodologi Penelitian Pendidi!an "" . #andung5 Pustaka %etia. 8aryono. +==>. Metode penelitian pendidi!an "" . #andung5 PT. Jema!a Josdakarya. Mahmud. 0++. Metode Penelitian Pendidi!an #andung5 : Pustaka %etia. Margono, %. 02. Metodologi Penelitian Pendidi!an *akarta5 PT. JI76& :IPT&. %ukmadinata, 7ana. 0+. Metodologi Penelitian Pendidi!an #andung5 PT. Jema!a Josdakarya.