DAFTAR DAFTAR ISI I SI
Daftar Isi …………………………………………………………………………………………….................. ..............................1 BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN …………………………………………………………………………………………………………… ………….2 Latar Belakang …………………………………………………………………………………………………………… …………………..2 Rumusan Masalah …………………………………………………………………………………………………………… ………………. !u"uan !u"uan Penulisan …………………………………………………………………………………………………………… ………………… BAB II !IN#AUAN PU$!A%A PU$!A%A …………………………………………………………………………………………………………… ..& De'nisi P()ulasi *an $am)el …………………………………………………………………………………………………………… .& !eknik !eknik $am)ling …………………………………………………………………………………………………………… …………………+
1
Menentukan Ukuran $am)el ………………………………………………………………………………………………………….. , -ara Mengamil Angg(ta $am)el …………………………………………………………………………………………………../ BAB III PENU!UP …………………………………………………………………………………………………………… ……………….10 %esim)ulan …………………………………………………………………………………………………………… ………………………..10 DA!AR PU$!A%A …………………………………………………………………………………………………………… ………………11
2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian adalah pekerjaan ilmiah yang bermaksud mengungkapkan rahasia ilmu secara obyektif, dengan dibentengi bukti-bukti yang lengkap dan kokoh. Penelitian merupakan proses kreatif untuk mengungkapkan suatu gejala melalui cara tersendiri sehingga diperoleh suatu informasi. Pada dasarnya, informasi tersebut merupakan jawaban atas masalah-masalah yang dipertanyakan sebelumnya. Oleh karena itu, penelitian juga dapat dipandang sebagai usaha mencari tahu tentang berbagai masalah yang dapat merangsang pikiran atau kesadaran seseorang. Sebagian dari kualitas hasil suatu penelitian bergantung pada teknik pengumpulan data yang digunakan. Pengumpulan data dalam penelitian ilmiah dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan yang relean, akurat, dan reliable. !ntuk memperoleh data seperti itu, peneliti dapat menggunakan metode, teknik, prosedur, dan alat-alat yang dapat diandalkan. "etidaktepatan dalam penggunaan intrumen penelitian tersebut dapat menyebabkan rendahnya kualitas penelitian. Penelitian bertujuan menemukan jawaban atas pertanyaan melalui aplikasi prosedur ilmiah. Prosedur ini dikembangkan untuk meningkatkan taraf kemungkinan yang paling relean dengan pertanyaan serta menghindari adanya bias. Sebab, penelitian ilmiah pada dasarnya merupakan usaha memperkecil interal dugaan peneliti melalui pengumpulan dan penganalisaan data atau informasi yang diperolehnya #alam penelitian, salah satu bagian dalam langkah-langkah penelitian adalah menentukan populasi dan sampel penelitian. Seorang peneliti dapat menganalisa data keseluruhan objek yang diteliti sebagai kumpulan atau komunitas tertentu. Seorang peneliti juga dapat mengidentifikasi sifat-sifat suatu kumpulan yang menjadi objek penelitian hanya dengan mengamati dan mempelajari sebagian dari kumpulan tersebut. "emudian, peneliti akan mendapatkan metode atau langkah yang tepat untuk memperoleh keakuratan penelitian dan penganalisaan data terhadap objek. !ntuk itu kami akan mengkaji lebih dalam mengenai populasi dan sampel.
B. Rumusan Masalah
$
1% &pa pengertian populasi dan sampel ' 2% &pa saja teknik pengambilan sampel ' $% (agaimana cara menentukan ukuran sampel ' )% (agaimana cara menentukan contoh ukuran sampel' *% (agimana cara mengambil anggota sampel'
C. Tujuan Penulisan
1% +emberikan informasi mengenai populasi dan sampel. 2% +engetahui teknik pengambilan sampel, cara menentukan ukuran sampel dan cara pengambilan anggota sampel.
BAB II
)
TINJAUAN PUSTAKA
A. Deinisi P!"ulasi #an Sam"el
1. Populasi +enurut Sugiyono 21*% populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. adi, populasi bukan haya orang tetapi objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu. +enurut &/war 21)% sebagai suatu populasi kelompok subjek harus memiliki ciri-ciri atau karakteristik bersama yang membedakannya dari kelompok subjek kelompok lain. 0iri yang dimaksud tidak terbatas hanya sebagai ciri lokasi akan tetapi dapat terdiri dari karakteristik-karakteristik indiidu. Sebagai contoh, populasi dapat dibatasi cirinya dengan menjuk pada lokasi seperti penduduk kota 34 yang berarti semua penduduk pada lokasi kota tersebut akan dikenai generalisasi hasil penelitian. 2. Sampel +enurut &/war 21)% sampel adalah sebagian dari populasi, karena ia merupakan bagian dari populasi tentulah ia harus memiliki ciri-ciri yang dimiliki oleh populasinya. +enurut Sugiyono 21*% sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. (ila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. &pa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi digeneralisasikan%. Syarat-
syarat sampel yang
Representative populasinya.
maksudnya &da
empat
adalah
baik adalah representatie dan sampel
parameter
yang
yang
benar-benar
bisa
dianggap
memadai.
mencerminkan menentukan
representativeness sample sampel yang benar-benar mencerminkan populasinya%, yaitu a. 5ariabilitas populasi
*
5ariabilitas populasi merupakan hal yang sudah gien4, artinya peneliti harus menerima sebagaimana adanya, dan tidak dapat mengatur atau memanipulasinya. b. (esar sampel +akin besar sampel yang diambil akan semakin besar atau tinggi taraf representatieness sampel tersebut. ika populasinya homogen secara sempurna, besarnya sampel tidak mempengaruhi tarag representatieness sampel. c. 6eknik penentuan sampel +akin tinggi tingkat rambang dalam penentuan sampel, akan makin tinggi pula tingkat representatieness sampel. d. "ecermatan memasukkan ciri-ciri populasi dalam sampel. +akin lengkap ciri-ciri populasinya yang dimasukkan ke dalam sampel, akan makin tinggi tingkt representatieness sampel.
B. Teknik Sam"ling
6eknik Sampling adalah teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. 6eknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu probability sampling dan nonprobability sampling. Probability sampling meliputi s impel random, proportionate stratified random, dispropostionate stratified random dan area random. 7on probability sampling meliputi, sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, purposie sampling, sampling jenuh, dan snow ball sampling. 1. Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yangsama bagi setiap unsur anggota% populasi dipilih untuk menjadi anggota sampel. a. Simple Random Sampling Dikatakan sim)el se*erhana3 karena )engamilan angg(ta sam)el *ari )()ulasi *ilakukan se4ara a4ak tan)a mem)erhatikan stata 5ang a*a )a*a )()ulasi itu. -ara *emikian *ilakukan ila angg(ta )()ulasi *iangga) h(m(gen.
b. Proportionate Stratifed Random Sampling !eknik ini *igunakan ila )()ulasi mem)un5ai angg(ta atau unsur 5ang ti*ak h(m(gen *an erstara se4ara )r()(rsi(nal.
c. Disproportionate stratified random sampling
8
6eknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tapi kurang proposional. d. Cluster sampling (area sampling) 6eknik samppling dareah digunakan untuk menentukan sample bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas. +isal pendudk dari suatu negara, proinsi atau kabupaten. !ntuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang ditetapkan. 6eknis sampling aderah ini s ering digunakan melalui dua tahap, yatu tahap pertama menetukan sampel daerah dan tahap berikutnya menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu secara sampling juga. 2. 7onprobability Sampling 7onprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau populasi untuk dipilih menjadi sampel. 6eknik sampel ini meliputi, sampling sistematis, kuota, aksi dental, porposie, jenuh, snow ball. a. Sampling sistematis Sampling sitematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. b. Sampling "uota Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota% yang diinginkan. c. Sampling insidental Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan atau insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandan orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. d. Sampling Purposie Sampling purposie adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu dengan pertimbangan tertentu. e. Sampling enuh Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. 9al ini sering dilakukan bila jumlah populasi
:
relatif kecil, kurang dari $ porang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. ;stilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. f.
Snowball Snowball sampling adalah teknik penetuan sampel yang mula-mula jumlahya kecil, kemudian membesar. #alam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena degan dua orang ini belum merasa lengkap terhadap ddata yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sebelumnya. (egitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak.
C. Menentukan Ukuran Sam"el
umlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. umlah sampel yang diharapkan 1< mewakili populasi adalah sama dengan jumlah anggota populasi itu sendiri. adi bila populasi 1 dan hasil penelitian itu akan diberlakukan untuk 1 orang tersebut tanpa ada kesalahan, maka jumlah sampel yang diambil sama dengan jumlah populasi tersebut yaitu 1 orang. Semakin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya semakin kecil jumlah sampel menjauhi populasi, maka makin besar kesalahan generalisasi diberlakukan umum%. 6ingkat ketelitian atau kepercayaan yang dikehendaki sering tergantung pada sumber dana, waktu, dan tenaga yang tersedia. +akin besar tingkat kesalahan maka akan semakin kecil jumlah sampel yang diperlukan, dan sebaliknya makin kecil tingkat kesalahan maka akan semakin besar jumlah anggota sampel yang diperlukan sebagai sumber data. 6abel penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu yang dikembangkan dari ;ssac dan +ichael, untuk tingkat kesalahan, 1<, *<, dan 1<. =umus untuk menghitung ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya adalah sebagai berikut
>
2
? dengan dk @ 1, taraf kesalahan bisa 1<, *<, 1<. P @ A @ ,* d @ ,* s @ jumlah sampel (erdasarkan rumus tersebut dapat dihitung jumlah sampel dari populasi mulai dari 1 sampai dengan 1... dari rumus di atas terlihat bahwa semakin besar taraf kesalahan maka akan semakin kecil ukuran sampel. 0ara menentukan ukuran sampel seperti yang dikemukakan di atas didasarkan atas asumsi bahwa populasi berdistribusi normal. (ila sampel tidak berdistribusi normal, misalnya populasi homogen maka cara-cara tersebut tidak perlu dipakai. selain rumus di atas terdapat cara lain menentukan jumlah anggota sampel dengan menggunakan 7omogram 9erri"ing. #alam 7omogram 9erri"ing ini, jumlah populasi maksimum 2, dengan taraf kesalahan yang berariasi, mulai ,$< sampai dengan 1*<, dan faktor pengali yang disesuikan dengan taraf kesalahan yang ditentukan. #alam 7omogram terlihat untuk interal kepercayaan >< faktor pengalinya @ ,:> , untuk >*< faktor pengalinya @ ,:>* , untuk BB< faktor pengalinya 1,1B* dan untuk BB< faktor pengallinya @ 1,*:$.
D. Cara Mengam$il Angg!ta Sam"el
#alam pengambilan anggota sampel terdapat dua teknik yaitu probability sampling dan non probability sampling. 6eknik probability sampling sering juga disebut dengan random sampling atau cara pengambila sampel secara acak. Pengambilan sampel secara random atau acak dapat di lakukan dengan bilangan random, komputer, maupun dengan undian. (ila pengambilan dilakukan dengan undian, maka setiap anggota populasi diberi nomor terlebih dahulu, sesuai dengan jumlah anggota populasi.
B
"arena teknik pengambilan sampel adalah random maka setiap anggota populasi mempunyai peluang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. !ntuk contoh di atas peluang setiap anggota populasi @ 1C1. #engan demikian cara pengambilannya bila nomor satu telah diambil, maka perlu dikembalikan lagi, kalau tidak dikembalikan peluangnya menjadi tidak sama lagi. +isalnya, nomor pertama tidak dikembalikan lagi maka peluang berikutnya menjadi satu 1-1% @ 1CBBB. Peluang akan semakin besar bila yang telah diambil tidak dikembalikan. (ila yang telah diambil keluar lagi, dianggap tidak sah dan dikembalikan lagi.
1
(&( ;;; PD7!6!P &. "esimpulan #alam melakukan sebuah penelitian diperlukan adanya sempel yang merupakan sebagian dari populasi. Populasi sendiri memiliki arti wilayah generalisasi yang terdiriatas objek atau subjek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sempel memiliki empat parameter yang dianggap dapat benar-benar mencerminkan populasinya, yaitu ariabilitas populasi, besar sempel, teknik penentuan sempel, da kecermatan memasukan cirri-ciri populasi dalam sempel. 6ehnik pengambilan sempel terdiri atas cara probabilitas dan cara nonprobabilitas. #alam cara probabilitas terdapat simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random sampling , cluster sampling. #alam cara non probabilitas teradpat sampling sistematis, sampling kuota, sampling incidental, sampling purposive, sampling jenuh, snowball sampling . Salah satu cara menentukan ukuran sempel dapat menggunakan rumus dari ;ssac dan +ichael.
11
#&E6&= P!S6&"&
&/war, Saifuddin. 21). Metode penelitian. Fogyakarta Pustaka Pelajar. Sugiyono. 21*. Metode penelitian pendidikan. (andung &lfabseta. Suryabrata, Sumadi. 21). Metodolagi penelitian. akarta P6. =aja Grafindo Persada.
12