EKOLOGI POPULASI DAN KARAKTERISTIK POPULASI
MAKALAH Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok pada Mata Kuliah Biologi Umum II Semester Dua yang Diampu oleh Dra. Riche Haryati, M.Si
OLEH : ANITYA DARADITA
(24020114130102) (240201141 30102)
SALSABILA ALIFAH
(24020116120022) (2402011612 0022)
ANNISA YULINA S.
(24020116120034) (24020116120034)
DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2016
KATA PENGANTAR Penyusun mengucapkan puji syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah melimpahkan anugerah, rahmat, dan hidayah-Nya, serta memberikan kesabaran dan kepercayaan diri, sehingga penyusun berhasil menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “Ekologi Populasi dan Karakteristik Populasi”. Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan mata kuliah Biologi Umum II pada Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro. Dalam penulisan makalah ini penyusun menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1.
Ibu Dra. Riche Hariyati, M.Si selaku dosen pengampu pada mata kuliah Biologi Umum II.
2.
Rekan-rekan semua yang mengikuti perkuliahan Biologi Umum II.
3.
Keluarga yang selalu mendukung penyusun.
4.
Semua pihak yang ikut membantu penyusunan Makalah “Ekologi Populasi dan Karakteristik Populasi”, yang tidak dapat penyusun sebutkan satu per satu. Dalam penyusunan makalah ini penyusun menyadari bahwa di dalamnya masih terdapat
banyak kekurangan, baik pada teknis penulisan maupun materi. Sehubungan dengan itu, tanggung jawab sepenuhnya atas segalanya berada pada pihak penyusun. Oleh karenanya, penyusun sangat mengharapkan adanya saran dan kritik konstruktif demi perbaikan dan kemajuan penyusun di masa-masa yang akan datang. Akhirnya, hanya ada satu harapan dari penyusun, yakni semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan pembaca.
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ekologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hubungan makluk hidup dan lingkungannya. Dalam ekologi terdapat ekosistem yang tersusun atas komponenkomponen yang saling berinteraksi satu dengan yang
lainnya. Komponen itu membentuk
satuan-satuan organism kehidupan. Antara individu yang satu dengan lainnya dalam satu daerah akan membentuk populasi. Selanjutnya, antara populasi yang satu dengan yang lainnya dalam satu daerah akan terjadi interaksi membentuk komunitas. Seringkali populasi didefinisikan sebagai himpunan individu-individu suatu spesies organisme yang terdapat di suatu tempat pada suatu waktu. Populasi juga mempunyai sejarah hidup dalam arti mereka tumbuh, menandakan pembedaan dan memelihara diri seperti yang dilakukan organisme. Populasi dapat didefinisikan sebagai kelompok individu sejenis berada ditempat dan waktu yang sama, serta dapat saling kawin untuk menghasilkan keturunan. Populasi dapat terdiri dari satu individu atau jutaan individu yang ditemukan dalam satu atau lebih individu yang terpisah. Suatu populasi mempunyai berbagai sifat, sifat-sifat ini merupakan ciri khas yang unik kelompok dan bukan merupakan ciri individu-individu anggotanya sifat tersebut antara lain, kerapatan/kepadatan, natalitas, mortalitas, Tahapan yang paling baik digunakan sebagai satuan dan fokus bahasan-bahasan dalam ekologi adalah populasi. Populasi sebagai satuan dasar bahasan sangat penting dalam bidang genetika, khususnya genetika populasi, dan bidang evolusi. Karena itu tidak mengherankan apabila di antara ketiga bidang biologi itu satu dengan lain banyak keselingkupannya. Dengan adanya interaksi-interaksi antar individu di dalam populasi itu maupun dengan individu-individu lain dari luar populasi, maka populasi merupakan suatu satuan dinamis yang dikenai seleksi alam (berevolusi), yang juga dapat dilihat dari karakteristiknya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu ekologi populasi ? 2. Bagaimana karakteristik populasi ? 1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu ekologi populasi. 2. Mengetahui apa saja karakteristik populasi.
BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN EKOLOGI Ekologi berasal dari kata Yunani yaitu oikos, rumah, dan logos, mempelajari. Ekologi merupakan bidang sains yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya. Interaksi-interaksi ini terjadi pada hierarki skala yang dipelajari oleh para ahli ekologi, mulai dari organismal hingga global (Campbell, 2008).
B. PENGERTIAN POPULASI Populasi adalah sekelompok individu dari satu spesies yang hidup di daerah umum yang sama (Campbell, 2008). Menurut Eko Prabowo (2012) populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.
C. EKOLOGI POPULASI Ekologi populasi merupakan bidang yang mempelajari populasi berkaitan dengan lingkungan. Ekologi populasi mendalami bagaimana faktor biotik dan abiotik memengaruhi densitas, persebaran, ukuran, dan struktur usia populasi (Campbell, 2008).
D. MACAM POPULASI Menurut Eko Prabowo (2012) secara kuantitatif, populasi dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu : 1. Populasi Terbatas (finite population)
Populasi yang mempunyai sumber data yang jelas batasnya secara kuantitatif sehingga dapat dihitung jumlahnya. Contoh : Jumlah penduduk Kota Surakarta 500.642 jiwa, jumlah 49 mahasiswa Akademi Kesehatan Rustida prodi D III Kebidanan , jumlah 19 dosen Akademi Kesehatan Rustida, dsb. 2. Populasi Tak Terbatas (Tak Terhingga/ infinite population)
Populasi yang sumber datanya tidak dapat ditentukan batas-batasnya sehingga relatif tidak dapat ditentukan dalam bentuk jumlah (uncountable).
Misalnya : Penelitian tentang berapa liter kenaikan air laut saat pasang karena bulan purnama, populasi tanaman anggrek di dunia, dsb.
Sedangkan berdasarkan sifatnya, menurut Eko Prabowo (2012) populasi dapat digolongkan menjadi 2 macam, yaitu : 1. Populasi Homogen
Populasi homogen adalah sumber data yang unsurnya memiliki sifat atau keadaan yang sama sehingga tidak perlu mempermasalahkan jumlahnya secara kuantitatif. 2. Populasi Heterogen
Populasi heterogen adalah sumber data yang unsurnya memiliki sifat atau keadaan yang berbeda (bervariasi) sehingga perlu ditetapkan batasbatasnya baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.
E. KARAKTERISTIK POPULASI Menurut Riawan Lely (2015) populasi mempunyai karakteristik yang khas untuk kelompoknya yang tidak dimiliki oleh masing-masing individu anggotanya diantaranya laju perkembangan populasi, laju kelahiran (natalitas), laju kematian (mortalitas), penyebaran umur, bentuk pertumbuhan, kepadatan (densitas). 1. Laju Perkembangan Populasi Laju perkembangan populasi ditandai dengan adanya perubahan jumlah populasi disetiap waktu. Perubahan ini biasanya dipengaruhi oleh jumlah kelahiran, kematian dan migrasi. Model eksponensial merupakan model pertumbuhan yang sangat sederhana. Pada model ini individu berkembang tidak dibatasi oleh lingkungan seperti kompetisi dan keterbatasan akan suplai makanan. Laju perubahan populasi dapat dihitung jika banyaknya kelahiran, kematian dan migrasi diketahui. Jeda waktu untuk populasi merespon terhadap perubahan dalam ketersediaan sumberdaya dapat mempengaruhi laju tercapainya keseimbangan pada daya dukung. Dengan berkurangnya sumber daya, laju pertumbuhan populasi akan menurun dan akhirnya berhenti; pola ini disebut sebagai pola pertumbuhan logistik. Tingginya laju pertumbuhan populasi, maka jumlah kebutuhan makanan pun meningkat padahal lahan yang ada sangat terbatas. Untuk memenuhi kebutuhan makanan, maka hutan pun mulai dibabat habis untuk menambah jumlah lahan pertanian yang
ujungnya juga makanan untuk manusia. Konversi hutan menjadi tanah pertanian bisa menyebabkan erosi. Selain itu bahan kimia yang dipakai sebagai pupuk juga menurunkan tingkat kesuburan tanah. Dengan adanya pembabatan hutan dan erosi, maka kemampuan tanah untuk menyerap air pun berkurang sehingga menambah resiko dan tingkat bahaya banjir. Dalam demografi dan ekologi , tingkat pertumbuhan populasi (PGR= Percentage Growth Rate) adalah tingkat di mana jumlah individu dalam suatu populasi meningkat dalam jangka waktu tertentu sebagai fraksi dari populasi awal. Secara khusus, PGR biasanya mengacu pada perubahan dalam populasi selama periode waktu unit, sering dinyatakan sebagai persentase dari jumlah individu dalam populasi pada awal periode itu. Cara yang paling umum untuk mengekspresikan pertumbuhan populasi adalah sebagai persentase, bukan sebagai tingkat. Perubahan dalam populasi selama periode satuan waktu dinyatakan sebagai persentase dari populasi pada awal periode waktu. Dengan Rumus:
Persentase tingkat pertumbuhan = Pertumbuhan x 100% Untuk periode waktu kecil dan tingkat pertumbuhan, populasi ditambahkan adalah tingkat pertumbuhan dikalikan dengan jangka waktu. Sebuah rasio pertumbuhan positif (atau tingkat) menunjukkan bahwa populasi meningkat, sementara rasio pertumbuhan negatif menunjukkan populasi menurun. Sebuah rasio pertumbuhan nol menunjukkan bahwa ada jumlah yang sama orang di dua kali - selisih bersih antara kelahiran, kematian tingkat pertumbuhan mungkin nol bahkan ketika ada perubahan signifikan dalam tingkat kelahiran, tingkat kematian, tingkat imigrasi, dan usia distribusi antara dua kali. Demikian pula, persen angka kematian = jumlah rata-rata kematian dalam setahun untuk setiap 100 unit/individu dalam total populasi.
2. Natalitas (Kelahiran) Natalitas adalah kemampuan suatu populasi untuk tumbuh. Natalitas biasa juga disebut “ birth rate “ yaitu produksi individu-individu baru suatu organisme. Natalitas maksimum kadang disebut natalis mutlak atau fisiologis dapat dinyatakan sebagai
banyaknya atau maksimum individu-individu baru, secara teoriris diproduksi dalam kondisi ideal (jadi tidak ada pembatas faktor-faktor ekologi). Untuk suatu poulasi tertentu nilai natalitas maksimum ini konstan. Natalitas ekologi (natalitas) menyatakan peningkatan populasi dalam kondisi lingkungan yang sebenarnya atau kondisi spesifik lingkungan. Jadi Tidak konstan untuk suatu populasi, tetapi bervariasi menurut komposisi lingkungan dan umur populasi serta kondisi fisik lingkungan (Darmawan, 1990). Kelahiran (Natality) : Kelahiran atau natalitas adalah kemampuan yang sudah merupakan sifat suatu populasi untuk bertambah. Laju kelahiran adalah setara dengan kelahiran dalam terminologi pengkajian populasi manusia (demografi), meliputi produksi individuindividu baru organisme, apakah dilahirkan, ditetaskan, ditumbuhkan, atau timbul oleh pembelahan. Natalitas maksimum adalah produksi maksimum individuindividu baru secara teoritis dibawah keadaan yang ideal. Natalitas ekologi (sebenarnya) menyatakan pertambahan populasi dibawah keadaan lingkungan yang khas. Hal ini tidak merupakan suatu tetapan untuk suatu populasi melainkan dapat berbeda-beda besarnya dan komposisi populasi serta keadaan fisik lingkungannya. Natalitas ekologi (biasanya) dinyatakan sebagai laju yang ditentukan dengan membagi jumlah individuindividu baru yang dihasilkan oleh waktu (Campbell, 2004).
3. Mortalitas Mortalitas adalah angka kematian dalam populasi. Laju mortalitas yaitu laju laju kematian, dalam demografi diartikan sebagai jumlah individu yang mati pada satuan waktu. Mortalitas ekologi yaitu mortalitas nyata/realita, yaitu jumlah individu yang mati dalam keadaan lingkungan yang sebenarnya, harganya tidak tetap tergantung pada keadaan lingkungan. Mortalitas minimum teoritis adalah kehilangan individu dari populasi dalam keadaan lingkungan yang ideal dan harganya tetap (Darmawan, 1990). Kematian (Mortalitas) Yang dimaksud dengan mortalitas adalah kematian individu didalam populasi. Laju mortalitas setara dengan laju kematian pada demografi manusia. Mortalitas dapat dinyatakan sebagai individu yang mati didalam kurun waktu tertentu (kematian per waktu) atau sebagai laju jenis dalam anti satuan dari populasi total. Mortalitas ekologi adalah hilangnya individu didalam keadaan lingkungan tertentu Mortalitas minimum adalah suatu tetapan untuk suatu populasi yang menyatakan
kehilangan dibawah keadaan yang ideal atau tidak membatasi. Artinya sekalipun dalam kedaan baik, individu tetap akan mati karena "umur tua" (Campbell, 2004). Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, 2000) mendefinisikan kematian sebagai suatu peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang biasa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Mortalitas atau kematian merupakan salah satu diantara tiga komponen proses demografi yang berpengaruh terhadap struktur populasi selain fertilitas dan migrasi. Tinggi rendahnya tingkat mortalitas di suatu daerah tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan populasi, tetapi juga bisa dijadikan sebagai barometer dari tinggi rendahnya tingkat kesehatan di daerah tersebut. Kasus kematian terutama dalam jumlah banyak berkaitan dengan masalah sosial, ekonomi, adat istiadat maupun masalah kesehatan lingkungan.
4. Densitas ( Kepadatan/Kerapatan) Densitas populasi adalah besarnya populasi dalam suatu unit ruang, yang pada umumnya dinyatakan sebagai jumlah individui-individu dalam setiap unit luas atau volume (Gopal dan Bhardwaj, 1979). Densitas populasi itu disebut juga kerapatan atau kepadatan populasi (Irwan, 1992). Istilah kerapatan lazim digunakan untuk densitas tumbuhan dan binatang, sedangkan istilah kepadatan lazim digunakan untuk densitas manusia. Perubahan yang dimaksud adalah berkurang atau bertambahnya jumlah individu dalam setiap unit luas atau volume. Densitas populasi dapat dibedakan atas densitas kasar dan densitas spesifik (Gopal dan Bhardwaj, 1979), yaitu : 1. Densitas kasar diukur pada suatu tempat dan waktu tertentu sehingga dinyatakan sebagai jumlah individu organisme per seluruh luas daerah yang dikaji. 2. Densitas spesifik, yaitu jumlah individu organisme per luas habitat atau jumlah individu organisme per satuan ruang atau tempat yang tersedia dan benar-benar diduduki oleh individu-individu anggota populasi tersebut. Jadi, individu-individu organisme anggota populasi bisa saja menempati hanya pada bagian tertentu yang baik dan total daerah. Densitas spesifik juga disebut densitas ekologi. Densitas populasi dipengaruhi oleh banyak faktor lingkungangan ini akibat pengaruh faktor lingkungan, ternyata perubahan densitas Populasi dipengaruhi oleh
adanya kelahiran, kematian, emigrasi, dan imigrasi (Gopal dan Bhardwaj, 1979; Resosoedarmo dkk., 1986).
5. Penyebaran Populasi Penyebaran populasi merupakan pergerakan individu ke dalam atau keluar dari populasi. Penyebaran populasi berperan penting dalam penyebaran secara geografi dari tumbuhan, hewan atau manusia ke suatu daerah dimana mereka belum menempatinya. Penyebaran
populasi
dapat
disebabkan
karena
dorongan
mencari
makanan,
menghindarkan diri dari predator, pengaruh iklim, terbawa air/angin, kebiasaan kawin dan faktor fisik lainnya (Umar, 2013). Menurut Umar (2013), penyebaran populasi dalam suatu ekosistem dapat terjadi melalui tiga pola yaitu : 1.
Emigrasi, yaitu pergerakan individu keluar daerah populasinya ke tempat lainnya
dan tinggal secara permanen. 2.
Imigrasi, yaitu pergerakan individu dari suatu daerah populasi lainnya dan tinggal
secara permanen. 3.
Migrasi, yaitu pergerakan secara dua arah suatu individu dari suatu daerah ke
daerah populasi lainnya secara periodik.
BAB III PENUTUP KESIMPULAN Populasi adalah sekelompok individu dari satu spesies yang hidup di daerah umum yang sama. Sedangkan ekologi populasi merupakan bidang yang mempelajari populasi berkaitan dengan lingkungannya, termasuk pengaruh-pengaruh lingkungan pada densitas dan persebaran populasi, struktur usia, dan variasi ukuran populasi. Populasi memiliki beberapa karakteristik, yang meliputi laju perkembangan populasi, laju kelahiran (natalitas), laju kematian (mortalitas), penyebaran umur, bentuk pertumbuhan, serta kepadatan (densitas).
DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2011. Ekologi Populasi. Diambil dari http://blogalexanderkakaspt.blogspot.co.id/2011/11/beberapa-karakteristik-atau-sifat-sifat.html Diunduh pada tanggal 23 Februari 2017
Campbell, Neil. 2004. BIOLOGI EDISI KELIMA JILID KETIGA. Jakarta : Erlangga. Campbell, Neil. 2008. Biologi edisi 8. Jakarta: Erlangga. Darmawan, Agus, dkk. 2005. Ekologi Hewan. Malang: Universitas Negeri Malang Press.
Prabowo, Eko. 2012. Populasi dan Sampel . Diambil dari https://samoke2012.files.wordpress.com/2012/10/populasi.pdf Diunduh 20 Februari 2017 pada tanggal 20 Februari 2017 Ppt Ekologi Populasi https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=rja&uact=8 &ved=0ahUKEwiC0eGF_57SAhWMr48KHeCxB54QFggsMAM&url=https%3A%2F%2Fb iologiunair.files.wordpress.com%2F2011%2F10%2Fekologi populasi.ppt&usg=AFQjCNE1kNwAYGWXiDwKjnNJcUWla5itAw Diunduh pada tanggal 20 Februari 2017 Riawati, Lely. 2015. Ekologi. Diambil dari http://lelyria.lecture.ub.ac.id/files/2015/09/P1.-Ekologi.pdf Diunduh pada tanggal 20 Februari 2017 Rasidi, S., A. Basukriadi, Tb. M. Ischak. 2006. Buku Materi Pokok: Ekologi Hewan.. Jakarta: Pusat Penerbitan UT. Diambil dari https://staff.blog.ui.ac.id/devita/files/2010/05/TIGA-BAB.1.pdf Diunduh pada tanggal 23 Februari 2017