BAB I PENDAHULUAN 1.1 1.1
LAT LATAR BE BELA LAKA KANG NG
1.2 1.3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 2.1
PENG PENGER ERT TIAN IAN PIO PIO
Menu Menurrut
Kepu Keputtusan usan
Ment enteri eri
Kes Kesehat ehatan an
Repu Republ blik ik
Indo Indone nessia
No
1197/MEN 1197/MENKES/SK KES/SK/X/20 /X/2004 04 entan! entan! Standar "ela#anan $ar%asi $ar%asi &i Ru%ah Sakit' Sakit' "ela#a "ela#anan nan In(or% In(or%asi asi )bat )bat %erupa %erupakan kan ke!iata ke!iatan n pela#an pela#anan an #an! dilaku dilakukan kan oleh oleh apoteker untuk %e%berikan in(or%asi se*ara akurat' tidak bias' dan terkini kepada dokter' apoteker' pera+at' pro(esi kesehatan lainn#a dan pasien, "ela#an terhadap in(or%asi obat dide(inisikan seba!ai ke!iatan pen#ediaan dan pe%berian in(or%asi' reko%endasi obat #an! independent' akurat' ko%prehensi(' terkini oleh apoteker kepada pasien' %es#arakat %aupun pihak #an! %e%erlukan diru%ah sakit, "ela#anan tentan! in(or%asi obat %eliputi pen#ediaan' pen!olahan' pen#a-ian' dan pen!a+asan %utu data atau in(or%asi obat dan keputusan pro(essional,
"en#ediaan
in(or%asi
obat
%eliputi
tu-uan'
*ara
pen#ediaan'
pen!olahan' dan %utu data atau in(or%asi obat, "I)
."ela# ."ela#anan anan
In(or% In(or%asi asi
)bat )bat
dide(i dide(inis nisikan ikan
seba!ai seba!ai
ke!iat ke!iatan an
pen#ediaan dan pe%berian in(or%asi' reko%endasi obat #an! independen' akurat' ko%prehensi(' terkini oleh apoteker kepada pasien' %as#arakat %aupun pihak #an! %e%e %e%erl rluka ukan n .non .noni% i%'' 200 200,, nit nit ini ini ditu ditunt ntut ut untuk untuk dapa dapatt %en%en-ad adii su%b su%ber er
terper*a#a ba!i para pen!elola dan pen!!una obat' sehin!!a %ereka dapat %en!a%bil keputusan den!an lebih %antap .3uliantini dan ida#anti' 199, da berba!ai %a*a% de(inisi dari in(or%asi obat' tetapi pada u%u%n#a %aksud dan intin#a sa%a sa-a, Salah satu de(inisin#a adalah' in(or%asi obat adalah setiap data atau pen!etahuan ob-ekti(' diuraikan se*ara il%iah dan terdoku%entasi %en*an!kup (ar%akolo!i' toksikolo!i' dan (ar%akoterapi obat, In(or%asi obat %en*an!kup' tetapi tidak terbatas pada pen!etahuan seperti na%a ki%ia' struktur dan si(at5si(at' identi(ikasi' indikasi dia!nostik atau indikasi terapi' %ekanis%e ker-a' +aktu %ulai ker-a dan durasi ker-a' dosis dan -ad+al pe%berian' dosis #an! direko%endasikan' absorpsi' %etabolis%e detoksi(ikasi' ekskresi' e(ek sa%pin! danreaksi %eru!ikan' kontraindikasi' interaksi' har!a' keuntun!an' tanda' !e-ala dan pen!obatan toksisitas' e(ikasi klinik' data ko%parati(' data klinik' data pen!!unaan obat' dan setiap in(or%asi lainn#a#an! ber!una dala% dia!nosis dan pen!obatan pasien .Sire!ar' 2004, &e(inisi pela#anan in(or%asi obat adalah6 pen!u%pulan' pen!ka-ian' pen!ealuasian'
pen!indeksan'
pen!or!anisasian'
pen#i%panan'
perin!kasan'
pendistribusia' pen#ebaran serta pen#a%paian in(or%asi tentan! obat dala% berba!ai bentuk dan berba!ai %etode kepada pen!!una n#ata dan #an! %un!kin .Sire!ar' 2004, 2.2
SUMBER-SUMBER INFORMASI
1. Su%ber da#a' %eliputi 8 a. ena!a kesehatan &okter' apoteker' dokter !i!i' pera+at' tena!a kesehatan lain, b. "ustaka erdiri dari %a-alah il%iah' buku teks' laporan penelitian dan
$ar%akope, c. Sarana $asilitas ruan!an' peralatan' ko%puter' internet' dan perpustakaan, d. "rasarana
Industri (ar%asi' adan ")M' "usat in(or%asi obat' "endidikan tin!!i (ar%asi' )r!anisasi pro(esi .dokter' apoteker' dan lain5lain, 2. "ustaka seba!ai su%ber in(or%asi obat' di!olon!kan dala% : .ti!a kate!ori 8 a. "ustaka pri%er rtikel asli #an! dipublikasikan penulis atau peneliti' in(or%asi #an! terdapat
didala%n#a berupa hasil penelitian #an! diterbitkan dala% -urnal il%iah, ;ontoh pustaka pri%er 8
an! di%aksud den!an hak pasien antara lain ialah hak in(or%asi' hak untuk %e%berikan persetu-uan' hak atas rahasia kedokteran' dan hak atas pendapat kedua, 2.3
METODE PIO
"ada u%u%n#a' ada dua -enis %etode uta%a dala% pela#anan in(or%asi obat kepada pasien' #aitu den!an %etode lisan dan tertulis, poteker' perlu %e%utuskan kapan suatu -enis dari %etode itu di!unakan untuk %e%berikan in(or%asi obat den!an lebih tepat, &ala% ban#ak situasi klinik' pe%berian in(or%asi lisan biasan#a diikuti den!an pe%berian in(or%asi tertulis, a, In(or%asi tertulis In(or%asi tertulis %erupakan doku%entasi in(or%asi tertentu #an! diberikan kepada pasien, Keuntun!an dari (or%at tertulis adalah %e%un!kinkan pasien untuk
%e%ba*a
ulan!
in(or%asi
tersebut
dan
se*ara
pelan5pelan
%en!interpretasikan in(or%asi tersebut .Sire!ar' 200, "e%berian in(or%asi obat se*ara tertulis dapat dilakukan oleh apoteker den!an -alan %e%berikan buletin' lea(let' dan label obat kepada pasien .noni%' 2004, b, In(or%asi lisan Setelah ditetapkan bah+a in(or%asi lisan adalah tepat' apoteker perlu %e%utuskan -enis %etode in(or%asi lisan #an! di!unakan, da dua -enis %etode pe%berian in(or%asi se*ara lisan' #aitu ko%unikasi tatap %uka dan ko%unikasi telepon, Ko%unikasi tatap %uka den!an pasien lebih disukai' ko%unikasi tatap %uka den!an pasien dapat lebih %e%bantu apoteker dala% %enilai keberhasilan pe%berian in(or%asi #an! dilakukan .Sire!ar' 200,
2.4
TUJUAN DAN PRIORITAS PIO a. Menun-an!
ketersediaan
dan
pen!!unaan
obat
#an!
rasional'
berorientasi pada pasien' tena!a kesehatan' dan pihak lain, b. Men#ediakan dan %e%berikan in(or%asi obat kepada pasien' tena!a kesehatan' dan pihak lain, c. Men#ediakan in(or%asi
untuk
%e%buat
kebi-akan5kebi-akan
#an!
berhubun!an den!an obat teruta%a ba!i "$/K$ ."anitia/Ko%ite $ar%asi dan erapi .noni%' 200,
2.5
FUNGSI-FUNGSI PIO 1. a!i sta( (ar%asis 8 ;itra (ar%asis %enin!kat Kepuasaan ker-a %enin!kat Mendukun! ke!iatan phar%a*euti*al *are teruta%a +orld phar%a*ist 2. a!i pasien Kesalahan pen!!unaan obat %enurun E(ek obat #an! tidak diin!inkan %enurun 3. a!i dokter/para%edi* dll Menin!katkan pen!!unaan obat rasional Men-a%in kea%anan dan e(ektiitas pen!obatan Me%bantu pe%e*ahan %asalah
2.
SASARAN INFORMASI OBAT
>an! di%aksud den!an sasaran in(or%asi obat adalah oran!' le%ba!a' kelo%pok oran!' kepanitiaan' peneri%a in(or%asi obat' seperti #an! tertera diba+ah ini6 a,
&okter &ala% proses pen!!unaan obat' pada tahap penetapan pilihan obat serta
re!i%enn#a untuk seoran! pasien tertentu' dokter %e%erlukan in(or%asi dari apoteker a!ar ia dapat %e%buat keputusan #an! rasional, In(or%asi obat diberikan lan!sun! oleh apoteker' %en-a+ab pertan#aan dokter %elalui telepon atau se+aktu apoteker %en#ertai ti% %edis dala% kun-un!an ke ruan! pera+atan pasiean atau dala% kon(erensi sta( %edis .Sire!ar' 2004, b,
"era+at
&ala% tahap pen#a%paian atau distribusi oabt kepada "R dala% ran!kaian proses pen!!unaan obat' apoteker %e%berikan in(or%asi obat tentan! berba!ai aspek oabt pasien' teruta%a tentan! pe%berian obat, "era+at adalah pro(esional kesehatan #aan! palin! ban#ak berhubun!an den!an pasien karena itu' pera+atlah #an! pada u%u%n#a #an! perta%a %en!a%ati reaksi obat %eru!ikan atau %enden!ar keluhan %ereka, poteker adalah #an! palin! siap' ber(un!si sebai su%ber in(or%asi ba!i pera+at, In(or%asi #an! dibutuhkan pera+at pada u%u%n#a harus praktis' seera' dan rin!kas' %isaln#a (rekuensi pe%berian dosis' %etode pe%berian obat' e(ek sa%pin! #an! %un!kin' pen#i%panan obat' inko%patibilitas *a%puran sediaan intraena' dll .Sire!ar' 2004, *,
"asien In(or%asi #an! dibutuhkan pasien' pada u%u%n#a adalah in(or%asi praktis
dan kuran! il%iah dibandin!kan den!an in(or%asi #an! dibutuhkan pro(esional kesehatan, In(or%asi obat untuk "R diberikan apoteker se+aktu %en#ertai kun-un!an ti% %edik ke ruan! pasien6 sedan!kan untuk pasien ra+at -alan' in(or%asi diberikan se+aktu pen#erahan obatn#a, In(or%asi obat untuk pasien pada u%u%#a %en*an!kup *ara pen!!unaan obat' -an!ka +aktu pen!!unaan' pen!aruh %akanan pada obat' pen!!unaan obat bebas dikaitkan den!an resep obat' dan seba!ain#a .Sire!ar' 2004, d,
poteker Setiap apoteker suatu ru%ah sakit %asin!5%sain! %e%pun#ai tu!as atau
(un!si tertentu' sesuai den!an pendala%an pen!etahuan pada bidan! tertentu, poteker #an! lan!sun! berinteraksi den!an pro(esional kesehatan dan pasien' sein! %eneri%a pertan#aan %en!enai in(or%asi obat dan pertan#aan #an! tidak dapat di-a+abn#a den!an se!era' dia-ukan kepada se-a+at apoteker #an! lebih %endala%i pen!etahuan in(or%asi obat, poteker apotek dapat %e%inta bantuan in(or%asi obat dari se-a+at di ru%ah sakit .Sire!ar' 2004,
e,
Kelo%pok' i%' Kepanitiaan' dan "eneliti Selain kepada peroran!an' apoteker -u!a %e%berikan in(or%asi obat kepada
kelo%pok pro(esional kesehatan' %isaln#a %ahasis+a' %as#arakat' peneliti' dan kepanitiaan #an! berhubun!an den!an obat, Kepanitiaan di ru%ah sakit #an! %e%erlukan in(or%asi obat antara lain' panitia (ar%asi dan terapi' panitia ealuasi pen!!unaan obat' panitia siste% pe%antauan kesalahan obat' panitia siste% pe%antauan dan pelaporan reaksi obat %eru!ikan' ti% pen!ka-i pen!!unaan oabt retrospekti(' ti% pro!ra% pendidikan ?in5seri*e@ dan seba!ain#a .Sire!ar' 2004, 2.!
KATEGORI INFORMASI OBAT
2.
PENTINGN"A PEMBERIAN INFORMASI DAN KONSULTASI OBAT
In(or%asi
tentan! suatu
obat dan
pro%osi
#an! dilakukan
san!at
%e%pen!aruhi pen!!unaan obat tersebut dan tin!!i rendahn#a pe%aha%an konsu%en %en!enai produk ter!antun! pada tin!kat kebenaran in(or%asi #an! disa%paikan pen-ual atau pen!usaha serta da#a tan!kap konsu%en #an! bersan!kutan .Sire!ar' 1994, ntuk %en-a!a dan %e%a-ukan kesehatan' kekuatan %ental dan (isik rak#at adalah pe%berian in(or%asi #an! *ukup %en!enai obat pada oran! #an! %e%erlukan in(or%asi oleh oran! #an! dala% kedudukann#a *akap %e%berikan in(or%asi tersebut dan oran! #an! diharapkan tahu ban#ak tentan! obat adalah apoteker, Karena hal tersebut adalah bidan!n#a dan %en-adi tan!!un! -a+abn#a .nie(' 2001, "asien perlu in(or%asi obat karena 8 a, b, *, d, e,
Interpretasi pasien bera!a% terhadap etiket/label obat .si!na in!kat pe%aha%an pasien bera!a% in!kat kepatuhan pasien bera!a% E(ek sa%pin! obat #an! %un!kin ter-adi )bat populer untuk terapi pen#akit tertentu dipakai untuk pen#akit lain .Ki%ia $ar%a' 200:, In(or%asi obat ba!i para pelaku pela#anan ber(un!si untuk %en#e!arkan
ke%bali pen!etahuan %en!enai obat dan %enin!katkan pen!a%bilan keputusan
dala% %e%berikan in(or%asi tentan! pen!!unaan obat pada +aktu %ela#ani pasien, In(or%asi
obat
-u!a
pentin!
untuk
%enin!katkan
pen!etahuan
obat
dan
pen!!unaann#a se*ara rasional .risna A >ulia' 2001, &asar dari konsep pen!obatan adalah untuk %e%berikan kebutuhan pasien den!an tepat' #akni kebutuhan #an! sesuai den!an keadaan kesehatan pasien #aitu kebutuhan akan pen!obatan dan dia!nosa #an! tepat' dan terakhir adalah kebutuhan akan in(or%asi dan konsultasi .Santoso' 1994, "en!ala%an %enun-ukkan bah+a in(or%asi #an! tidak proporsional dan benar akan %en#ebabkan %asalah #an! terpenda%, kibatn#a akan ter-adi ke!a!alan terapi, Konsultasi #an! diberikan kepada pasien tidak han#a bertu-uan untuk %e%berikan pen!etahuan dan in(or%asi %en!enai keadaan dan pen!obatan #an! diresepkan' tetapi -u!a untuk %en!a-ak pasien %enu-u kebiasaan dan perilaku #an! baik untuk kesehatan, Basil dari tindakan ini akan lebih baik -ika dii%ban!i den!an pen!ertian dan peneri%aan #an! baik .Santoso' 1994,
BAB III KESIMPULAN
#$$%&''d(c)*+,$.$%'d(c)*+,$'$)/a-0a*a-,.#$* #$$%&''d-a.b(/%($.c(.d'2667'12'%+aa,a,-,0(*a-(ba$.#$* #$$%&'',d+*a.b(/%($.c(.d'2613'6!'*aaa#-%+aa,a,-0a*a-d-.#$*