Makalah Penyelesaian Sengketa Bisnis BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mengamati kegiatan bisnis yang jumlah transaksinya ratusan setiap hari tidak mungkin dihindari terjadinya sengketa antar pihak yang terlibat. Setiap jenis sengketa yang terjadi selalu menutut pemecahan dan penyelsaian yang cepat. Makin banyak dan luas kegiatan perdagangan frekuensi terjadi sengketa makin tinggi. Ini berarti makin banyak sengketa harus diselsaikan. Membiarkan sengketa dagang terlambat diselsaikan akan mengakibatkan perkembangan pembangunan tidak efisien, produktifitas menurun, dunia bisnis mengalami kemandulan dan biaya produksi meningkat. Konsumen adalah pihak yang paling dirugikan, disamping itu peningkatan kesejahteraan dan kemajuan sosial kaum pekerja juga terhambat Kalaupun akhirnya hubungan bisnis ternyata menimbulkan sengketa di antara para pihak yang terlibat, peranan penasihat hukum dalam menyelsaikan sengketa itu dihadapkan pada alternative. Secara konvensional, penyelsaian sengketa biasanya dilakukan secara litigasi atau penyelsaian senngketa dimuka pengadilan. Dalam keadaan demikian, posisi para pihak yang bersengketa sangat antagonistis (saling berlaanan satu sama lain!. "enyelsaian sengketa bisnis model ini tidak direkomendasikan. Kalaupun akhirnya ditempuh, penyelesaian itu semata#matasebagai jalan
terakhir (ultimatum (ultimatum remedium! setelah setelah alternatif lain diniali tidak membuahkan hasil. "roses penyelesaian sengketa yang membutuhkan aktu yang lama mengakibatkan perusahaan atau para pihak yang bersengketa mengalami ketidakpastian. $ara penyelsaian seperti itu tidak diterima dunia binis melalui lembaga peradilan tidak selalu menguntungkan secara adil bagi kepentingan para pihak yang bersengketa. Sehubungan dengan itu perlu dicari dan dipikirkan cara dan sistem penyelsaian penyelsaian sengketa yang cepat, efektif dan efisien. %ntuk itu harus dibina dan diujudkan suatu sistem penyelesaian sengketa yang dapat menyesuaikan diri dengan laju perkembangan perekonomian dan perdagangan di masa datang. Dalam menghadapi liberalisasi perdagangan harus ada lembaga yang dapat diterima dunia bisnis dan memiliki kemampuan sistem menyelsaikan sengketa dengan cepat dan biaya murah. Di samping model penyelesaian sengketa konvensional secara konvensional melalui litigasi sistem peradilan, dalam praktik di Indonesia dikenalkan pula model yang relatif baru. Model ini cukup populer di &merika Serikat dan 'ropa yang dikenal dengan nama &D (alternative (alternative dispute resolution! yang diantaranya meliputi negoisasi, mediasi dan arbitrase. "enggunaan model &D dalam penyelesaian sengketa secara non#litigasi tidak menutup peluang penyelesaian makalahadedidiikiraan deperkara tersebut secara litigasi. "enyelesaian sengketa secara litigasi tetap dipergunakan manakala penyelesaian secara nonlitigasi tersebut tidak membuahkan hasil. )adi penggunaan &D adalah sebagai salah satu mekanisme penyelesaian sengketa diluar pengadilan dengan mepertimbangkan segala bentuk efesiensinya dan untuk tujuan masa yang akan datang sekaligus menguntungkan bagi para pihak yang bersengketa.
1.2 Perumusan Masalah Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar dalam penulisan ini penulis memperoleh hasil yang diinginkan, maka penulis mengemukakan beberapa rumusan masalah. umusan masalah itu adalah* +.
&pa itu sengketa
-. agaimana cara "enyelesaian sengketa di Indonesia, dan prosedur apa saja yang digunakan dalam penyelesaian sngketa bisnis tersebut 1.3 u!uan /ujuan dari penyusunan makalah ini antara lain* +.
%ntuk memenuhi tugas Mata Kuliah 0ukum isnis.
-. %ntuk menambah pengetahuan tentang sengketa bisnis dan mengetahui bagaimana cara penyelesaian sengketa bisnis. 1." Man#aat Manfaat yang didapat dari makalah ini adalah* +. Mahasisa dapat menambah pengetahuan tentang Sengketa dalam bisnis. -. Mahasisa dapat mengetahui bagaimana cara penyelesaian dari sngketa bisnis, dan prosedur apa saja yang digunakan.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sengketa Bisnis "engertian sengketa bisnis menurut Ma1ell ). 2ulton 3a commercial disputes is one hich arises during the course of the e1change or transaction process is central to market economy4. Dalam kamus bahasa Indonesia sengketa adalah pertentangan atau konflik. Konflik berarti adanya oposisi, atau pertentangan antara kelompok atau organisasi terhadap satu objek permasalahan. Menurut $inar%i& "ertentangan atau konflik yang terjadi antara individu 5 individu atau kelompok 5 kelompok yang mempunyai hubungan atau kepentingan yang sama atas suatu objek kepemilikan, yang menimbulkan akibat hukum antara satu dngan yang lain. Menurut Ali A'hma%, sengketa adalah pertentangan antara dua pihak atau lebih yang beraal dari persepsi yang berbeda tentang suatu kepemilikan atau hak milik yang dapat menimbulkan akibat hukum antara keduanya. Dari pendapat diatas dapat di simpulkan baha Sengketa adalah perilaku pertentangan antara kedua orang atua lembaga atau lebih yang menimbulkan suatu akibat hukum dan karenanya dapat diberikan sanksi hukum bagi salah satu diantara keduanya. "ertumbuhan ekonomi yang pesat dan kompleks melahirkan berbagai macam bentuk kerja sama bisnis. mengingat kegiatan bisnis yang semakin meningkat, maka tidak mungkin dihindari terjadinya sengketa diantara para pihak yang terlibat. Sengketa muncul dikarenakan berbagai alasan dna masalah yang melatar belakanginya, terutama karena adanya conflict of interest diantara
para pihak. Sengketa yang timbul diantara para pihak yang terlibat dalam berbagai macam kegiatan bisnis atau perdagangan dinamakan sengketa bisnis. Secara rinci sengketa bisnis. Secara rinci sengketa bisnis dapat berupa sengketa sebagai berikut * +.
Sengketa perniagaan
-.
Sengketa perbankan
6.
Sengketa Keuangan
7.
Sengketa "enanaman Modal
8.
Sengketa "erindustrian
9.
Sengketa 0KI
:.
Sengketa Konsumen
;.
Sengketa Kontrak
<.
Sengketa pekerjaan
+=. Sengketa perburuhan ++. Sengketa perusahaan +-. Sengketa hak +6. Sengketa property +7. Sengketa "embangunan konstruksi
2.2 (ara )enyelesaian Sengketa Bisnis +. Dari sudut pandang pembuat keputusan
a! &djudikatif * mekanisme penyelesaian yang ditandai dimana keenangan pengambilan keputusan pengambilan dilakukan oleh pihak ketiga dalam sengketa diantara para pihak. b! Konsensual>Kompromi * cara penyelesaian sengketa secara kooperatif>kompromi untuk mencapai penyelesaian yang bersifat in#in solution. c! ?uasi &djudikatif * merupakan kombinasi antara unsur konsensual dan adjudikatif. -. Dari sudut pandang prosesnya +. @itigasi * merupakan mekanisme penyelesaian sengketa melalui jalur pengadilan dengan menggunakan pendekatan hukum. @embaga penyelesaiannya * +.
"engadilan %mum
-.
"engadilan Aiaga
-. non @itigasi * merupakan mekanisme penyelesaian sengketa diluar pengadilan dan tidak menggunakan pendekatan hukum formal. @embaga penyelesaiannya melalui mekanisme * a. &rbitrase * merupakan cara penyelesaian sengketa perdata diluar peradilan umum yang didasrkan pada perjanjian yang dibuat secara tertulis oleh para pihak yang bersengketa (pasal + angka + %% Ao.6= /ahun +<<
bertikai. "ihak ketiga (mediator! berperan sebagai pendamping,pemangkin dan penasihat. d. Konsiliasi * %saha untuk mempertemukan keinginan pihak yang berselisih untuk mencapai persetujuan dan menyelesaikan perselisihan tersebut. e.
Konsultasi
f.
"enilaian &hli
A. Penyelesaian Melalui )r*ses Litigasi
1.
Penga%ilan umum
"engadilan Aegeri berenang memeriksa sengketa bisnis, mempunyai karakteristik * +!
"rosesnya sangat formal
-! Keputusan dibuat oleh pihak ketiga yang ditunjuk oleh negara (hakim! 6!
"ara pihak tidak terlibat dalam pembuatan keputusan
7!
Sifat keputusan memaksa dan mengikat ($oercive and binding!
8!
Brientasi ke pada fakta hukum (mencari pihak yang bersalah!
9!
"ersidangan bersifat terbuka
2.
Penga%ilan niaga
"engadilan Aiaga adalah pengadilan khusus yang berada di lingkungan pengadilan umum yang mempunyai kompetensi untuk memeriksa dan memutuskan "ermohonan "ernyataan "ailit dan "enundaan Keajiban "embayaran %tang ("K"%! dan sengketa 0&KI. "engadilan Aiaga mempunyai karakteristik sebagai berikut * +!
"rosesnya sangat formal
-! Keputusan dibuat oleh pihak ketiga yang ditunjuk oleh negara (hakim! 6!
"ara pihak tidak terlibat dalam pembuatan keputusan
7!
Sifat keputusan memaksa dan mengikat (coercive and binding!
8!
Brientasi pada fakta hukum (mencari pihak yang salah!
9!
"roses persidangan bersifat terbuka
:!
Caktu singkat.
B.
Penyelesaian N*n+Litigasi
Selain itu banyak cara menyelesaikan suatu pertikaian diantaranya yaitu dengan &rbitrase, Aegosiasi, Mediasi, dan Konsiliasi. Ketiga cara penyelesaian ini bisa digunakan agar pertikaian dapat segera teratasi.bermula dari penyelesaian dengan membicarakan baik 5 baik diantara kedua pihak yang bertikai, berlanjut bila pertikaian tidak dapat diselesaikan diantara mereka maka dibutuhkan pihak ketiga yaitu sebagai mediasi, selanjutnya jika tidak dapat melalui mediasi maka dibutuhkan pihak yang tegas untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. )ika tidak dapat diselesaikan juga maka membutuhkan badan hukum seperti pengadilan untuk menyelesaikan masalah tersebut, cara ini bisa disebut dengan @igitasi. Secara keseluruhan cara 5 cara tersebut dapat digunakan sehingga pertikaian dapat terselesaikan.
1. Ar,itrase "engertian &rbitrase * Istilah arbitrase berasal dari kata 3 &rbitrare4 (bahasa @atin! yang berarti 3kekuasaan untuk menyelesaikan sesuatu perkara menurut kebijaksanaan4. +! &sas kesepakatan, artinya kesepakatan para pihak untuk menunjuk seorang atau beberapa oramg arbiter. -! &sas musyaarah, yaitu setiap perselisihan diupayakan untuk diselesaikan secara musyaarah, baik antara arbiter dengan para pihak maupun antara arbiter itu sendiri 6! &sas limitatif, artinya adanya pembatasan dalam penyelesaian perselisihan melalui arbirase, yaiu terbatas pada perselisihan# perselisihan di bidang perdagangan dan hak#hak yang dikuasai sepenuhnya oleh para pihak 7! &sa final and binding, yaitu suatu putusan arbitrase bersifat puutusan akhir dan mengikat yang tidak dapat dilanjutkan dengan upaya hukum lain, seperi banding atau kasasi. &sas ini pada prinsipnya sudah disepakati oleh para pihak dalam klausa atau perjanjian arbitrase. Sehubungan dengan asas#asas tersebut, tujuan arbitrase itu sendiri adalah untuk menyelesaikan perselisihan dalam bidang perdagangan dan hak dikuasai sepenuhnya oleh para pihak, dengan mengeluarkan suatu putusan yang cepat dan adil,/anpa adanya formalitas atau prosedur yang berbelit#belit yang dapat yang menghambat penyelisihan perselisihan.
Selain itu "engertian arbitrase juga termuat dalam pasal + angka ; %ndang %ndang &rbitrase dan <ernatif penyelesaian sengketa Aomor 6= tahun +<<<* 3@embaga &rbitrase adalah badan yang dipilih oleh para pihak yang bersengketa untuk memberikan putusan mengenai sengketa tertentu, lembaga tersebut juga dapat memberikan pendapat yang mengikat mengenai suatu hubungan hukum tertentu dalam hal belum timbul sengketa.4 Dalam "asal 8 %ndang#undang Ao.6= tahun +<<< disebutkan baha* 4Sengketa yang dapat diselesaikan melalui arbitrase hanyalah sengketa di bidang perdagangan dan hak yang menurut hukum makalahadedidiikiraandan peraturan perundang# undangan dikuasai sepenuhnya oleh pihak yang bersengketa.4 Dengan demikian arbitrase tidak dapat diterapkan untuk masalah# masalah dalam lingkup hukum keluarga. &rbitase hanya dapat diterapkan untuk masalah#masalah perniagaan. agi pengusaha, arbitrase merupakan pilihan yang paling menarik guna menyelesaikan sengketa sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka. Dalam banyak perjanjian perdata, klausula arbitase banyak digunakan sebagai pilihan penyelesaian sengketa. "endapat hukum yang diberikan lembaga arbitrase bersifat mengikat (binding! oleh karena pendapat yang diberikan tersebut makalahadedidiikiraanakan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian pokok (yang dimintakan pendapatnya pada lembaga arbitrase tersebut!. Setiap pendapat yang berlaanan terhadap pendapat hukum yang diberikan tersebut berarti pelanggaran terhadap perjanjian (breach of contract # anprestasi!. Bleh karena itu tidak dapat dilakukan perlaanan dalam bentuk upaya hukum apapun.
"utusan &rbitrase bersifat mandiri, final dan mengikat (seperti putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap! sehingga ketua pengadilan tidak diperkenankan memeriksa alasan atau pertimbangan dari putusan arbitrase nasional tersebut. Pengaturan Mengenai Ar,itrase Menurut "asal + angka + %ndang %ndang Aomor 6= tahun +<<< &rbitrase adalah cara penyelesaian suatu sengketa perdata di luar pengadilan umum yang didasarkan pada "erjanjian &rbitrase yang dibuat secara tertulis oleh para pihak yang bersengketa. "ada dasarnya arbitrase dapat berujud dalam - (dua! bentuk, yaitu* a! Klausula arbitrase yang tercantum dalam suatu perjanjian tertulis yang dibuat para pihak sebelum timbul sengketa (2actum de compromitendo! atau b! Suatu perjanjian &rbitrase tersendiri yang dibuat para pihak setelah timbul sengketa (&kta Kompromis!. Sebelum undang#undang &rbitrase berlaku, ketentuan mengenai arbitrase diatur dalampasal 9+8 s>d 98+ eglemen &cara "erdata (v!. Selain itu, pada penjelasanpasal 6 ayat(+! %ndang#%ndang Ao.+7 /ahun +<:= tentang makalahadedidiikiraan"okok# "okokKekuasaan Kehakiman menyebutkan baha penyelesaian perkara di luar"engadilan atas dasar perdamaian atau melalui asit (arbitrase! tetap diperbolehkan. Dalam dunia bisnis,banya pertimbangan yang melandasi para pelaku bisnis untuk memilih arbitrase sebagai upaya penyelesaian perselisihan yang akan atau yang dihadapi.Aamun demikian,kadangkala pertimbangan mereka berbeda,baik ditinjau dari segi teoritis maupun segi empiris atau kenyataan dilapangan. Se!arah Ar,itrase
Keberadaan arbitrase sebagai salah satu alternatif penyelesaian sengketa makalahadedidiikiraansebenarnya sudah lama dikenal meskipun jarang dipergunakan. &rbitrase diperkenalkan di Indonesia bersamaan dengan dipakainya eglement op de echtsvordering (E! dan 0et 0erFiene Indonesisch eglement (0I! ataupun echtsreglement uiten Govesten (g!, karena semula &rbitrase ini diatur dalam pasal 9+8 s>d 98+ reglement of de rechtvordering . Ketentuan#ketentuan tersebut sekarang ini sudah tidak laku lagi dengan diundangkannya %ndang %ndang Aomor 6= tahun +<<<. Dalam %ndang %ndang nomor +7 tahun +<:= (tentang "okok "okok Kekuasaan Kehakiman! keberadaan arbitrase dapat dilihat dalam penjelasan pasal 6 ayat + yang antara lain menyebutkan baha penyelesaian perkara di luar pengadilan atas dasar perdamaian atau melalui arbitrase tetapmakalahadedidiikiraan diperbolehkan, akan tetapi putusan arbiter hanya mempunyai kekuatan eksekutorial setelah memperoleh iFin atau perintah untuk dieksekusi dari "engadilan. -,!ek Ar,itrase Bbjek perjanjian arbitrase (sengketa yang akan diselesaikan di luar pengadilan melalui lembaga arbitrase dan atau lembaga alternatif penyelesaian sengketa lainnya! menurut "asal 8 ayat + %ndang# %ndang Aomor 6= tahun +<<< (3%% &rbitrase4! hanyalah sengketa di bidang perdagangan dan mengenai hak yangmakalahadedidiikiraan menurut hukum dan peraturan perundang#undangan dikuasai sepenuhnya oleh pihak yang bersengketa. &dapun kegiatan dalam bidang perdagangan itu antara lain* perniagaan, perbankan, keuangan, penanaman modal, industri dan hak milik intelektual. Sementara itu "asal 8 (-! %% &rbitrase memberikan perumusan negatif baha sengketa# sengketamakalahadedidiikiraan yang dianggap tidak dapat
diselesaikan melalui arbitrase adalah sengketa yang menurut peraturan perundang#undangan tidak dapat diadakan perdamaian sebagaimana diatur dalam K%0 "erdata uku III bab kedelapan belas "asal +;8+ s>d +;87. enis/!enis Ar,itrase &rbitrase dapat berupa arbitrase sementara (ad#hoc! maupun arbitrase melalui badan permanen (institusi!. &rbitrase &d#hoc dilaksanakan berdasarkan aturan#aturan yang sengaja dibentuk untuk tujuan arbitrase, misalnya %% Ao.6= /ahun +<<< tentang &rbitrase dan <ernatif "enyelesaian Sengketa atau %A$I/&@ &rbitarion ules . "ada umumnya arbitrase ad#hoc direntukan berdasarkan perjanjian yang menyebutkan penunjukan majelis arbitrase serta prosedur pelaksanaan yang disepakati oleh para pihak. "enggunaan arbitrase &d#hoc perlu disebutkan dalam sebuah klausul arbitrase. &rbitrase institusi adalah suatu lembaga permanen yang dikelola oleh berbagai badan arbitrase berdasarkan aturan#aturan yang mereka tentukan sendiri. Saat ini dikenal berbagai aturan arbitrase yang dikeluarkan oleh badan#badan arbitrase seperti adan &rbitrase Aasional Indonesia (&AI!, atau yang internasional seperti /he ules of &rbitration dari /he International $hamber of $ommerce (I$$! di "aris, /he &rbitration ules dari /he International $entre for Settlement of Investment Disputes (I$SID! di Cashington. adan#badan tersebut mempunyai peraturan dan sistem arbitrase sendiri#sendiri. &AI (adan &rbitrase Aasional Indonesia! memberi standar klausul arbitrase sebagai berikut* HSemua sengketa yang timbul dari perjanjian ini, akan diselesaikan dan diputus oleh adan &rbitrase Aasional Indonesia (&AI! menurut peraturan#peraturan prosedur arbitrase &AI,yang
keputusannya mengikat kedua belah pihak yang bersengketa,sebagai keputusan dalam tingkat pertama dan terakhirH. Standar klausul arbitrase %A$I/&@ ( %nited Aation $omission ofInternational /rade @a! adalah sebagai berikut* HSetiap sengketa, pertentangan atau tuntutan yang terjadi atau sehubungan dengan perjanjian ini, atau an prestasi, pengakhiran atau sah tidaknya perjanjian akan diselesaikan melalui arbitrase sesuai dengan aturan#aturan %A$I/
[email protected] Menurut "riyatna &bdurrasyid, Ketua &AI, yang diperiksa pertama kali adalah klausul arbitrase. &rtinya ada atau tidaknya, sah atau tidaknya klausul arbitrase, akan menentukan apakah suatu sengketa akan diselesaikan leat jalur arbitrase. "riyatna menjelaskan baha bisa saja klausul atau perjanjian arbitrase dibuat setelah sengketa timbul.
0eunggulan %an 0elemahan Ar,itrase Keunggulan arbitrase dapat disimpulkan melalui "enjelasan %mum %ndang %ndang Aomor 6= tahun +<<< dapat terbaca beberapa keunggulan penyelesaian sengketa melalui arbitrase dibandingkan dengan pranata peradilan. Keunggulan itu adalah * a!
kerahasiaan sengketa para pihak terjamin
b! keterlambatan yang diakibatkan karena hal prosedural dan administratif dapat dihindari c! para pihak dapat memilih arbiter yang berpengalaman, memiliki makalahadedidiikiraanlatar belakang yang cukup mengenai masalah yang disengketakan, serta jujur dan adil
d! para pihak dapat menentukan pilihan hukum untuk penyelesaian masalahnya e!
para pihak dapat memilih tempat penyelenggaraan arbitrase
f! putusan arbitrase merupakan putusan yang mengikat para pihak melalui prosedur sederhana ataupun dapat langsung dilaksanakan. Disamping keunggulan arbitrase seperti tersebut diatas, arbitrase juga memiliki kelemahan arbitrase. Dari praktek yang berjalan di Indonesia, kelemahan arbitrase adalah masih sulitnya upaya eksekusi dari suatu putusan arbitrase, padahal pengaturan untuk eksekusi putusan arbitrase nasional maupun internasional sudah cukup jelas.
2. Neg*siasi "engertian Aegosiasi * "roses yang melibatkan upaya seseorang untuk mengubah (atau tak mengubah! sikap dan perilaku orang lain. "roses untuk mencapai kesepakatan yang menyangkut kepentingan timbal balik dari pihak#pihak tertentu dengan sikap, sudut pandang, dan kepentingan#kepentingan yang berbeda satu dengan yang lain. Aegosiasi adalah suatu bentuk pertemuan antara dua pihak* pihak kita dan pihal laan dimana kedua belah pihak bersama#sama mencari hasil yang baik, demi kepentingan kedua pihak. P*la Perilaku %alam Neg*siasi Moving against (pushing!* menjelaskan, menghakimi, menantang, tak menyetujui, menunjukkan kelemahan pihak lain.
Moving ith (pulling!* memperhatikan, mengajukan gagasan, menyetujui, membangkitkan motivasi, mengembangkan interaksi. Moving aay (ith draing !* menghindari konfrontasi, menarik kembali isi pembicaraan, berdiam diri, tak menanggapi pertanyaan. Aot moving (letting be!* mengamati, memperhatikan, memusatkan perhatian pada 3here and no 4, mengikuti arus, fleksibel, beradaptasi dengan situasi. 0etram)ilan Neg*siasi +! Mampu melakukan empati dan mengambil kejadian seperti pihak lain mengamatinya. -! Mampu menunjukkan faedah dari usulan pihak lain sehingga pihak#pihak yang terlibat dalam negosiasi bersedia mengubah pendiriannya. 6! Mampu mengatasi stres dan menyesuaikan diri dengan situasi yang tak pasti dan tuntutan di luar perhitungan. 7! Mampu mengungkapkan gagasan sedemikian rupa sehingga pihak lain akan memahami sepenuhnya gagasan yang diajukan. 8! memahami latar belakang budaya pihak lain dan berusaha menyesuaikan diri dengan keinginan pihak lain untuk mengurangi kendala. Neg*siasi %an Hi%en Agen%a1 Dalam negosiasi tak tertutup kemungkinan masing#masing pihak memiliki hiden agenda. 0iden agenda adalah gagasan tersembunyi> niat terselubung yang tak diungkapkan (tak eksplisit! tetapi justru hakikatnya merupakan hal yang sesungguhnya ingin dicapai oleh pihak yang bersangkutan.
Neg*siasi %an aya 0er!a +! $ara bernegosiasi yang dilakukan oleh seseorang sangat dipengaruhi oleh gaya kerjanya. -! Kesuksesan bernegosiasi seseorang didukung oleh kecermatannya dalam memahami gaya kerja dan latar belakang budaya pihak lain. ungsi In#*rmasi %an L*,i %alam Neg*siasi +! Informasi memegang peran sangat penting. "ihak yang lebih banyak memiliki informasi biasanya berada dalam posisi yang lebih menguntungkan. -! Dampak dari gagasan yang disepakati dan yang akan ditaarkan sebaiknya dipertimbangkan lebih dulu. 6! )ika proses negosiasi terhambat karena adanya hiden agenda dari salah satu> kedua pihak, maka lobying dapat dipilih untuk menggali hiden agenda yang ada sehingga negosiasi dapat berjalan lagi dengan gagasan yang lebih terbuka.
eknik Neg*isasi Secara umum terdapat beberapa cara teknik negoisasi yang dikenal dapat dibagi kedalam* 7!
tahap negoisasi kompetitip
8!
tahap negoisasi koperatif
9!
tahap negoisasi lunak dan keras
:!
tahap negoisasi interest based
3. Me%iasi "engertian mediasi * Mediasi adalah proses penyelesaian sengketa melalui proses perundingan atau mufakat para pihak dengan dibantu oleh me%iat*r yang tidak memiliki keenangan memutus atau memaksakan sebuah penyelesaian. $iri utama proses mediasi adalah perundingan yang esensinya sama dengan proses musyaarah atau konsensus. Sesuai dengan hakikat perundingan atau musyaarah atau konsensus, maka tidak boleh ada paksaan untuk menerima atau menolak sesuatu gagasan atau penyelesaian selama proses mediasi berlangsung. Segala sesuatunya harus memperoleh persetujuan dari para pihak. Pr*se%ur Untuk Me%iasi J Setelah perkara dinomori, dan telah ditunjuk majelis hakim oleh ketua, kemudian majelis hakim membuat penetapan untuk mediator supaya dilaksanakan mediasi. J Setelah pihak#pihak hadir, majelis menyerahkan penetapan mediasi kepada mediator berikut pihak#pihak yang berperkara tersebut. J Selanjutnya mediator menyarankan kepada pihak#pihak yang berperkara supaya perkara ini diakhiri dengan jalan damai dengan berusaha mengurangi kerugian masing#masing pihak yang berperkara. J Mediator bertugas selama -+ hari kalender, berhasil perdamaian atau tidak pada hari ke -- harus menyerahkan kembali kepada majelis yang memberikan penetapan.
)ika terdapat perdamaian, penetapan perdamaian tetap dibuat oleh majelis. Me%iat*r Mediator adalah pihak netral yang membantu para pihak dalam proses perundingan guna mencari berbagai kemungkinan penyelesaian sengketa tanpa menggunakan cara memutus atau memaksakan sebuah penyelesaian. $iri#ciri penting dari mediator adalah * +!
Aetral
-!
Membantu para pihak
6! /anpa menggunakan cara memutus atau memaksakan sebuah penyelesaian )adi, peran mediator hanyalah membantu para pihak dengan cara tidak memutus atau memaksakan pandangan atau penilaiannya atas masalah#masalah selama proses mediasi berlangsung kepada para pihak. ugas Me%iat*r +. Mediator ajib mempersiapkan usulan jadal pertemuan mediasi kepada para pihakuntuk dibahas dan disepakati. -. Mediator ajib mendorong para pihak untuk secara langsung berperan dalam proses mediasi. 6. &pabila dianggap perlu, mediator dapat melakukan kaukus atau pertemuan terpisah selama proses mediasi berlangsung. 7. Mediator ajib mendorong para pihak untuk menelusuri dan menggali kepentingan mereka dan mencari berbagai pilihan penyelesaian yang terbaik bagi para pihak Da#tar Me%iat*r
Demi kenyamanan para pihak dalam menempuh proses mediasi, mereka berhak untuk memilih mediator yang akan membantu menyelesaikan sengketa. +! %ntuk memudahkan para pihak memilih mediator, Ketua "engadilan menyediakan daftar mediator yang sekurang#kurangnya memuat 8(lima! nama dan disertai dengan latar belakang pendidikan atau pengalaman dari para mediator. -! Ketua "engadilan menempatkan nama#nama hakim yang telah memiliki sertifikat dalam daftar mediator. 6! )ika dalam ilayah pengadilan yang bersangkutan tidak ada hakim dan bukan hakim yang bersertifikat, semua hakim pada pengadilanyang bersangkutan dapat ditempatkan dalam daftar mediator. 7! Kalangan bukan hakim yang bersertifikat dapat mengajukan permohonan kepada ketua pengadilan agar namanya ditempatkan dalam daftar mediator pada pengadilan yang bersangkutan. 8! Setelah memeriksa dan memastikan keabsahan sertifikat, Ketua "engadilan menempatkan nama pemohon dalam daftar mediator. 9! Ketua "engadilan setiap tahun mengevaluasi dan memperbarui daftar mediator. :! Ketua "engadilan berenang mengeluarkan nama mediator dari daftar mediator berdasarkan alasan#alasan objektif, antara lain karena mutasi tugas, berhalangan tetap, ketidakaktifan setelah penugasan dan pelanggaran atas pedoman perilaku. H*n*rarium Me%iat*r +!
"enggunaan jasa mediator hakim tidak dipungut biaya.
-! %ang jasa mediator bukan 0akim ditanggung bersama oleh para pihak berdasarkan kesepakatan para pihak.
". 0*nsiliasi
Konsiliasi adalah usaha mempertemukan keinginan pihak yang berselisih untuk mencapai persetujuan dan penyelesaian. Aamun, undang#undang nomor 6= tahun +<<< tidak memberikan suatu rumusan yang eksplisit atas pengertian dari konsiliasi. &kan tetapi, rumusan itu dapat ditemukan dalam pasal + angka += dan alinea < penjelasan umum, yakni konsiliasi merupakan salah satu lembaga untuk menyelesaikan sengketa. "enyelesaikan perselisihan, konsiliator memiliki hak dan keenangan untuk menyampaikan. pendapat secara terbuka dan tidak memihak kepada yang bersengketa. Selain itu, konsiliator tidak berhak untuk membuat keputusan dalam sengketa untuk dan atas nama para pihak sehingga keputusan akhir merupakanmakalahadedidiikiraan proses konsiliasi yang diambil sepenuhnya oleh para pihak dalam sengketa yang dituangkan dalam bentuk kesepakatan di anatar mereka.
BAB III PENUUP
3.1 0esim)ulan
Sengketa bisnis menurut Ma1ell ). 2ulton 3a commercial disputes is one hich arises during the course of the e1change or transaction process is central to market economy4. Dalam kamus bahasa Indonesia sengketa adalah pertentangan atau konflik. Konflik berarti adanya oposisi, atau pertentangan antara kelompok atau organisasi terhadap satu objek permasalahan. Menurut $inar%i& "ertentangan atau konflik yang terjadi antara individu 5 individu atau kelompok 5 kelompok yang mempunyai hubungan atau kepentingan yang sama atas suatu objek kepemilikan, yang menimbulkan akibat hukum antara satu dngan yang lain. Menurut Ali A'hma%, sengketa adalah pertentangan antara dua pihak atau lebih yang beraal dari persepsi yang berbeda tentang suatu kepemilikan atau hak milik yang dapat menimbulkan akibat hukum antara keduanya. Dari pendapat diatas dapat di simpulkan baha Sengketa adalah perilaku pertentangan antara kedua orang atua lembaga atau lebih yang menimbulkan suatu akibat hukum dan karenanya dapat diberikan sanksi hukum bagi salah satu diantara keduanya.
$ara penyelesaian Sengketa isnis
Dari sudut pandang pembuat keputusan a! &djudikatif * mekanisme penyelesaian yang ditandai dimana keenangan pengambilan keputusan pengambilan dilakukan oleh pihak ketiga dalam sengketa diantara para pihak. b! Konsensual>Kompromi * cara penyelesaian sengketa secara kooperatif>kompromi untuk mencapai penyelesaian yang bersifat in#in solution. c! ?uasi &djudikatif * merupakan kombinasi antara unsur konsensual dan adjudikatif. Dari sudut pandang prosesnya a! @itigasi * merupakan mekanisme penyelesaian sengketa melalui jalur pengadilan dengan menggunakan pendekatan hukum. @embaga penyelesaiannya * +.
"engadilan %mum
-.
"engadilan Aiaga
b! non @itigasi * merupakan mekanisme penyelesaian sengketa diluar pengadilan dan tidak menggunakan pendekatan hukum formal. @embaga penyelesaiannya melalui mekanisme * +. &rbitrase * merupakan cara penyelesaian sengketa perdata diluar peradilan umum yang didasrkan pada perjanjian yang dibuat secara tertulis oleh para pihak yang bersengketa (pasal + angka + %% Ao.6= /ahun +<<
6. Mediasi * Aegosiasi dengan bantuan pihak ketiga. Dalam mediasi yang memainkan peran utama adalah pihak#pihak yang bertikai. "ihak ketiga (mediator! berperan sebagai pendamping,pemangkin dan penasihat. 7. Konsiliasi * %saha untuk mempertemukan keinginan pihak yang berselisih untuk mencapai persetujuan dan menyelesaikan perselisihan tersebut. 8.
Konsultasi
9.
"enilaian &hli