KATA KATA PENGANTAR PEN GANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Perbedaan landasan hukum imam madzhab; Hanafi, Maliki, yafi!i dan Hanbali ini dengan baik "alaupun banyak kekurangan didalamnya# $an juga kami berterima kasih pada %apak M# yarif Hidayatull&h, #Pd#' selaku $&sen mata kuliah Pendidikan (gama 'slam, )ni*ersitas Ma!arif Hasyim +athif )M(H( yang telah memberikan tugas ini kepada kami# .ami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah "a"asan serta pengetahuan kita mengenai pengertian Madzhab, hukum bermadzhab dan dalil tentang bermadzhab# .ami juga menyadari sepenuhnya bah"a di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna# /leh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang# em&ga em&ga makalah makalah sederhana sederhana ini dapat dapat dipahami dipahami dan dapat dapat berguna berguna bagi kami sendir sendirii maupu maupunn &rang &rang yang yang memba0 memba0any anya# a# ebelu ebelumny mnyaa kami kami m&h&n m&h&n maaf maaf apabil apabilaa terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami mem&h&n kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan#
id&arj&, 12 eptember 1234
Penyusun
(Moh. Ali Yahya Yahya dan M. Mirza Asrori)
Page 1 of 15
DAFTAR ISI Kata Pengantar ……………………………….………………………………. 1 Daftar Isi ……………………………………………………………………… 2 A. Pengertian Madzhab ……………………………………………………..
Pengertian )lama 5i6ih ……………………………………………………. !. Pengertian !er"adzhab ...............……………………………………….. # $. %&'&" !er"adzhab .................................................................................. (
Hukum %ermazhab $engan Mazhab Tertentu .............................................. ) $asar Hukum Haramnya Taklid .epada Madzhab-madzhab Tertentu 7 /rang-&rang Tertentu ................................................................... * $asar Hukum %ermadzhab ......................................................................... 1+ D. Da,i, Tentang !er"adzhab ...................................................................... 12 E. E"-at Madzhab ang Ters/h/r .............................................................. 1 Daftar P&sta'a ................................................................................................. 10
Page 2 of 15
A. Pengertian Madzhab
Mazhab bahasa (rab8 9:<, madzhab adalah istilah dari bahasa (rab, yang berarti jalan yang dilalui dan dile"ati, sesuatu yang menjadi tujuan sese&rang baik k&nkrit maupun abstrak# esuatu dikatakan mazhab bagi sese&rang jika 0ara atau jalan tersebut menjadi 0iri khasnya# Menurut para ulama dan ahli agama 'slam, yang dinamakan mazhab adalah met&de manhaj yang dibentuk setelah melalui pemikiran dan penelitian, kemudian &rang yang menjalaninya menjadikannya sebagai ped&man yang jelas batasan-batasannya, bagian-bagiannya, dibangun di atas prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah# Pengertian &,a"a fiih
Mazhab menurut ulama fi6ih, adalah sebuah met&d&l&gi fi6ih khusus yang dijalani &leh se&rang ahli fi6ih mujtahid, yang berbeda dengan ahli fi6ih lain, yang menghantarkannya memilih sejumlah hukum dalam ka"asan ilmu furu' # 'ni adalah pengertian mazhab se0ara umum, bukan suatu mazhab khusus# (pa itu Mazhab = Pengertian Mazhab bisa dibagi 1# (da arti menurut bahasa, ada arti menurut istilah# %erdasarkan bahasa atau dilihat dari k&sa kata, mazhab merupakan bentuk isim makan dari kata >dzahaba?, artinya jalan atau tempat yang dilalui, sedangkan menurut istilah ulama ahli fi6ih, mazhab adalah mengikuti sesuatu yang diper0ayai# +ebih lengkapnya pengertian mazhab menurut fi6ih adalah hasil ijtihad se&rang imam mujtahid tentang hukum sesuatu masalah yang belum ditegaskan &leh nash# @adi, masalah yang bisa menggunakan met&de ijtihad ini adalah yang termasuk kateg&ri dz&nni atau prasangka, bukan hal yang 6&th!i atau pasti# @adi tidak benar kalau ada istilah hukum shalat 4 "aktu adalah "ajib menurut mazhab yafi!i, karena hukum shalat "ajib termasuk kateg&ri 6&th!i yang tidak bisa dibantah "ajibnya &leh mazhab manapun# %erbeda jika masalah yang dihadapi tentang hal-hal yang asalnya masih samar seperti hukum menyentuh kulit "anita yang bukan muhrim# .arena perbedaan pandangan itulah, maka terjadi perbedaan pendapat antara 'mam yafi!i, 'mam Hanafi dan 'mam lainnya# Hasilnya dinamakan ijtihad 'mam yafi!i yang pasti berbeda dengan ijtihad 'mam Hanafi dan 'mam lainnya yang menentukan batal atau tidaknya "udhu ketika menyentuh "anita muhrim#
Page 3 of 15
Nah, bagi se&rang yang mampu berijtihad dalam menghadapi suatu masalah, maka dia b&leh berijtihad dan melaksanakan hasil ijtihad yang ia lakukan, sedangkan bagi mereka yang tidak mampu melakukan ijtihad atau &rang a"am, maka ia harus mengikuti hasil ijtihad dari salah se&rang mujtahid yang ia per0ayai# Hal ini sejalan dengan (l Aura!an surat (n-Nahl ayat B1 BC, yang artinya >%ertanyalah kepada ahli dzikri7ulama jika kamu tidak mengerti?# Menurut (bu Hasan (lkayya, bermazhab ini hukumnya "ajib bagi 8 3# /rang a"am 1# )lama7ahli fi6ih yang belum men0apai derajat mujtahid# !. Pengertian !er"adzhab
Pada dasarnya untuk mengetahui pengertian >bermadzhab?, adalah sama halnya dengan dua pengertian yang terkandung dalam kata >madzhab?, yang masing-masing dari keduanya berdasarkan pada arti kata >madzhab? itu sendiri, yaitu8
Berdasarkan pengertian kata “madzhab” yang pertama ;
%ermadzhab adalah
mengikuti jalan atau met&de berfikirnya salah se&rang mujtahid dalam mengistinbathkan hukum dari sumber aslinya, yaitu al-Aur!an dan al-Hadits#
Berdasarkan pengertian kata “madzhab” yang kedua ;
%ermadzhab ialah
mengikatkan diri kepada salah se&rang imam madzhab mujtahid dalam mengamalkan syari!ah 'slam berdasarkan fat"a-fat"a dan pendapat-pendapat imam madzhab tersebut# $ari kedua pengertian ini, maka yang dimaksud dengan bermadzhab di sini adalah bermadzhab dalam pengertian kedua disebabkan pengertian pertama# Para Dulama bersepakat bah"a hal tersebut b&leh dan tidak akan ada kemungkinan untuk mun0ulnya sikap ta!assub madzhab dikarenakan mengikuti met&de atau 0ara berijtihad para mujtahid dalam mengistinbathkan hukum syara, yang merupakan perbuatan yang diperintahkan agama# /leh karena itu, bermadzhab ialah menjalankan syari!ah agama sesuai dengan hasil ijtihadnya imam madzhab mujtahid dan hal ini berarti sama dengan berta6lid dengan hasil ijtihadnya para mujtahid tersebut# .arena itulah, hukum bermadzhab bagi mereka yang belum atau bahkan tidak mampu melakukan ijtihad adalah "ajib# %ermadzhab seperti ini bukan berarti tidak mengikuti al-Aur!an dan al-Hadits, sebab dasar ijtihadnya para mujtahid tersebut adalah Page 4 of 15
berasal dari kedua sumber hukum tersebut, yang mereka lakukan jika tidak ditemukan >kepastian hukumnya? dari keduanya se0ara jelas, dan dalam pengambilan hukumnya tetap berasal dari ajaran asul# @ika dianal&gikan hal ini laksana &rang yang meminum air dari gelas, yang airnya diambil dari sebuah sumur# %ukan berarti &rang tersebut tidak meminum air sumur, namun karena &rang tersebut tidak langsung minum dari sumur# ama halnya rakyat yang tunduk kepada pemerintah desa, maka rakyat tersebut tidak bisa dikatakan membangkang atau tidak tunduk kepada pemerintah ke0amatan, kabupaten, dan seterusnya# $. %&'&" !er"adzhab
Pada beberapa tahun yang silam di @epang tepatnya di T&ky& diadakan k&ferensi 'slam# $alam a0ara itu ada sese&rang yang menanyakan bagaimana hukumnya bermazhab, apakah "ajib bagi sese&rang untuk mengikuti salah satu mazhab yang empat# Pada kesempatan itu tampil yaikh Muhammad ulthan (lma!sumi (l .hajandi, sese&rang pengajar di Masjidil Haram Makkah# %eliau menyerukan kaum muslimin untuk kembali kepada yang pernah dilakukan &leh umat yang terbaik para sahabat# %eliau menyeru untuk tidak berta6lid buta fanatik pada salah satu mazhab tertentu# (kan tetapi dipersilakan mengambil dari tiap mujtahid atau ahli ijtihad dengan berdasarkan pada (l Auran dan unnah sebagai rujukan# ebab sebenarnya mazhabmazhab adalah pendapat dan pemahaman &rang-&rang berilmu dalam beberapa masalah# Pendapat, ijtihad dan pemahaman ini tidak di"ajibkan &leh (llah dan rasul Nya untuk mengikutinya# .arena di dalamnya terdapat kemungkinan betul dan salah# .arena tidak ada pendapat yang seratus persen benar ke0uali yang berasal dari asulullah (F# ementara itu mengikuti salah satu mazhab yang empat atau lainnya bukanlah pers&alan "ajib atau sunnah# sese&rang muslim tidak diharuskan mengikuti salah satunya# $an bahkan &rang yang mengharuskan untuk mengikuti salah satunya sebenarnya ia sese&rang fanatik# %egitulah menurut syekh ulthan# +ain lagi pendapat syekh amadhan (l %uthi dalam bukunya >(lla Mazhabiyyah, (khtaru %ida!in 5il 'slam? tidak bermazhab adalah bid!ah paling berbahaya dalam 'slam# %eliau berpendapat "ajib bagi se&rang muslim untuk mengikuti salah satu mazhab yang masyur mazhab empat# ebab mazhab-mazhab itu sudah teruji ke*alidannya# Namun kendati begitu tidak b&leh bagi yang telah mengikuti salah satu mazhab tertentu menyalahkan &rang diluar mazhabnya# Page 5 of 15
$alam buku tersebut beliau membagi kaum muslimin sekarang menjadi dua g&l&ngan# G&l&ngan muttabi! dan g&l&ngan mu6allid# /rang yang telah faham mengerti (l Auran dan sunnah "ajib mengikuti mazhab tertentu sebagai kerangka berfikir, supaya ia tidak jatuh pada kesalahan# G&l&ngan inilah yang disebut muttabi! sementara &rang yang belum faham terhadap (l Auran dan sunnah diharuskan mengikuti )lama yang dianggap mengerti dalam masalah agama# G&l&ngan yang kedua ini disebut mu6allid# e0ara implisit beliau meniadakan kel&mp&k yang ketiga, yaitu kel&mp&k mujtahidin# $engan kata kata lain beliau menutup pintu ijihad untuk masa sekarang# 'nilah yang kemudian ditentang &leh Muhammad (bu (bbas dalam bukunya >(l Mazhahibul Muta!ashshabah hiyal %id!ah a" %id!atut Ta!ashshubi (l Mazhabi? beliau berpendapat justru pintu ijtihad masih terbuka sampai sekarang dengan alasan Nabi telah membuka pintu ijtihad dan beliau tidak pernah menutupnya# .arenanya tidak ada se&rangpun yang berhak menutup pintu ijtihad tersebut# /leh karena itu Muhammad (bu (bbas membagi kaum muslimin pada tiga g&l&ngan, yaitu mujtahid, muttabi dan mu6allid# %agi mereka yang telah mampu untuk mengetahui dan mengkaji hukum-hukum langsung dari (l Auran dan unnah "alaupun hanya dalam masalah tertentu maka haram baginya bertaklid dalam masalah tersebut g&l&ngan mujtahid# edangkan bagi mereka yang hanya mampu untuk mengkaji pendapat-pendapat para ulama serta mengetahui met&de istimbath pengambilan hukum mereka dari (l Auran dan unnah maka ke"ajiban mereka adalah ittiba!# @elasnya ittiba! mengutip perkataan abu yamah- adalah mengikuti pendapat se&rang ulama lantaran nyata dalilnya dan shah mazhabnya#? (dapun bagi &rang yang betul-betul a"am tidak mengerti dalam masalah agama %/+EH bagi mereka bertaklid dengan syarat, sebagaimana dikatakan 'mam (sysyatibi dalam ali!tish&m- pertama tidak b&leh bertaklid ke0uali pada &rang yang benar-benar ahli dibidang agama# kedua tidak b&leh mengikat dirinya serta menutup dirinya dari mengikuti selain mazhabnya, jika telah jelas padanya bah"a pendapat mazhabnya itu salah, maka "ajib baginya mengikuti yang telah jelas kebenarannya# Pendapat yang terakhir inilah yang "asath pertengahan# ebab mengharamkan taklid se0ara mutlak adalah menafikkan mereka yang benar-benar a"am terhadap agama# edangkan me"ajibkan taklid dan menutup pintu ijtihad berarti menghilangkan uni*ersalitas 'slam yang senantiasa rele*an terhadap perkembangan zaman# Padahal banyak hal-hal baru yang tak bisa dija"ab dan disikapi ke0uali dengan ijtihad# @elasnya setiap &rang perlu ditempatkan sesuai dengan kemampuan dan k&ndisinya# Page 6 of 15
%erarti fen&mena bermazhab adalah sesuatu yang perlu dilihat berdasarkan k&ndisi &rang per &rang yang tentunya tidak bisa digeneralisir# Tidak bisa diharuskan se0ara mutlak dan tidak bisa dilarang se0ara mutlak pula# %erkaitan dengan bermazhab ini ada dua hal yang perlu dijauhi &leh setiap muslim8 1. Fanatis"e ta3ashsh&b4
terhadap suatu mazhab tertentu seraya mem&n&p&li kebenaran
apalagi jika sampai menimbulkan perpe0ahan# ebab setiap &rang ke0uali Nabi memiliki p&tensi untuk salah, "alaupun ia se&rang mujtahid# .arenanya asul bersabda8 “Barang siapa berijtihad dan ia benar maa baginya dua pahala! dan barang siapa berijtihad dan ternyata salah! maa baginya satu pahala" 2. Tatabb&3 r&'has
atau men0ari-0ari pendapat para ulama yang paling mudah dan sesuai
dengan seleranya# Perilaku seperti ini berarti mempermainkan agama# ebab ia menggunakan dalih agama untuk memperturutkan ha"a nafsunya# Fallahu a!lam bisha"ab# %&'&" !er"azhab Dengan Mazhab Tertent&
3# )mat 'slam pada abad pertama dan abad kedua Hijriah tidak mengenal taklid kepada mazhab dan tidak ada mazhab yang empat pada "aktu itu, mereka hanya mengjkuti unnah asulullah (F dan mengikuti sunnah .hulafaurrasyidin, mereka melaksanakan ibadah kepada (llah langsung berdasarkan (l Auran dan Hadits, jika mereka tidak mengerti tentang sesuatu hukum mereka akan bertanya pada )lama, bagaimana hukum ini dan itu menurut (l Auran dan (l Hadits# Mereka tidak menanyakan bagaimana hukumnya ini dan itu menurut pendapat anda# %ermazhab atau mengenepikan mazhab tertentu itu tidak "ajib dan tidak sunnah karena yang dikatakan "ajib dan sunnah itu apa-apa yang di"ajibkan atau disunnahkan &leh (llah dan asulnya# (llah dan asul tidak me"ajibkan sese&rang untuk bermazhab dengan mazhab sese&rang lantas dia bertaklid kepadanya dalam urusan agamanya, kalau bermazhab tertentu itu "ajib bagaimana umat 'slam yang hidup pada abad pertama dan abad kedua Hijriah, "aktu itu belum ada mazhab yang empat# (pakah mereka tidak sah 'slamnya karena tidak mengikuti mazhab yang empat= Padahal mereka adalah para sahabat Nabi, Tabi!in, Fa!aman Tabi!ahum, apakah justru mereka yang beribadah kepada (llah langsung berdasarkan (l-Auran dan (l Hadits itu yang sesat dan &rang yang mengikuti mazhab tertentu "alaupun yang menyalahi unnah asul itu benar dan dapat hidayah= 5ikirkanlahI
Page 7 of 15
1#
/rang yang bertaklid kepada mazhab tidak bertanya bagaimana hukum (llah dan asulnya tetapi mereka menanyakan bagaimana pendapat 'mam mazhab mengenai ini dan itu# @ika pendapat 'mamnya bertentangan dengan kitab (llah dan asulnya mereka tidak mau kembali kepada (l-Auran dan unnah asul melainkan mereka tetap memegangi pendapat 'mam mereka dan meninggalkan (l-Auran dan unnah# Perbuatan mereka yang demikian itu sangat tidak benar karena se&lah-&lah pendapat )lama kedudukannya melebihi (l-Auran dan unnah# 'ni dapat dibayangkan betapa besar d&sa dan kesalahan &rang yang menganggap lebih mulia pendapat manusia daripada (llah dan asul# “#mam $yafi%i berata& umat #slam tida ijma! baha orang yang telah jelas baginya $unnah asul! maa tida halal baginya meninggalan $unnah asul arena memegangi uapan seseorang". Halil Muslim, hal# 12
/rang yang meninggalkan u0apan asul karena u0apan sese&rang, berarti menganggap u0apan sese&rang itu yang menjadi p&k&k agamanya, adapun unnah asul kalau 0&0&k7sesuai dengan u0apan sese&rang dari )lama mazhabnya diterima, kalau tidak 0&0&k7sesuai tidak diterima# 'ni berarti pula bah"a &rang itu beranggapan se&rang )lama nilainya lebih tinggi daripada Nabi Muhammad (F# .ita membayangkan betapa besar d&sanya &rang yang berpendapat begitu# Perbuatan yang demikian itu sama halnya dengan perbuatan Yahudi Nasrani yang telah menjadikan )lama mereka Pendeta menjadi Tuhan selain (llah bukan karena mereka menganggap )lama sebagai Tuhan tetapi karena mereka bertaklid kepada )lama mereka, menerima dan mengikuti u0apan )lama tentang hukum agama "alaupun bertentangan dengan kitab su0i mereka# Pada suatu hari (dy 'bnu Hatim se&rang pemimpin kaum Th&!yi datang ke Madinah menghadap asulullah (F dan dileher (dy terdapat salib yang terbuat dari perak, "aktu itu Nabi sedang memba0a urat (t-Taubah ayat C2 >/rang Yahudi berkata8?)zair itu putera (llah? dan &rang Nasrani berkata8 >(l Masih itu putera (llah?# $emikian itulah u0apan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan &rang-&rang kafir terdahulu# $ilaknati (llah-lah mereka; bagaimana mereka sampai berpaling= %erkata (dy innahum lam ya buduhum yang artinya8 sesungguhnya Yahudi dan Nasrani itu tidak menyembah kepada mereka )lama atau Pendeta, maka asulullah menja"ab8
Page 8 of 15
“Bahan
merea
menyembah
Ahbar
dan
uhban!
sesungguhnya
merea
mengharaman atas merea barang yang halal dan menghalalan untu merea barang yang haram! maa orang Yahudi dan *asrani mengiuti merea! maa yang demiian itu ibadah merea epada Ahbar dan uhban" Hadits
i"ayat (hmad
@adi taklid kepada )lama7mazhab tertentu itu hukumnya sama dengan menjadikan )lama-)lama menjadi Tuhan selain (llah# ebagaimana penjelasan tersebut diatas, bahkan 'mam yafi!i juga berkata8 “Barang siapa talid epada orang tertentu didalam mengharaman sesuatu atau menghalalannya sedangan telah tetap +adits $hahih menyalahinya dan perbuatan talid itu menegah dia dari mengamalan $unnah! maa sesungguhnya dia telah menjadian orang yang ditalid itu menjadi ,uhan selain Allah ,a%ala! dia telah mengharaman atasnya apa-apa yang telah dihalalan oleh Allah."
Dasar %&'&" %ara"na Ta',id Ke-ada Madzhab5"adzhab Tertent& 6 7rang5/rang Tertent&
5irman (llah dalam (l-Auran8 Q JQ\Q JKL O
( &'
% #$ ! "
#$' & #$
#$
/an baha (yang ami perintahan ini) adalah jalan0u yang lurus! Maa iutilah /ia! dan janganlah amu mengiuti jalan-jalan (yang lain)! 0arena jalan-jalan itu menerai beraian amu dari jalannya. yang demiian itu diperintahan Allah agar amu bertaa. A# (l-(n!am834C
Page 9 of 15
$an lagi8
>@auhilah perkara baru dalam agama karena tiap-tiap perkara baru dalam agama itu bid!ah dan tiap-tiap bid!ah itu sesat#? H# (bu $aud >Telah tetap dari 'mam (bi Hanfiah, Malik, yafi!i dan (hmad serta lain-lain
ahimahumullah, sesungguhnya mereka berkata8 tidak halal bagi sese&rang berfat"a dengan u0apan kami atau mengambil u0apan kami selagi belum mengerti dari dalil mana kami mengambilnya?
>$ikatakan kepada (bi Hanafiah, mudah-mudahan (llah Ta!ala memberi rahmat kepadanya, jika engkau berkata suatu perkataan dan .itabullah itu menyalahinya# $ia berkata8 tinggalkanlah perkataanku karena .itabullah, maka dikatakan8 jika khabar dari asulullah itu menyalahinya# $ia berkata8 tinggalkanlah perkataanku karena khabar dari asulullah, maka dikatakan kepadanya, jika ada perkataan ahabat adiallahuanhum itu menyalahinya dia berkata8 tinggalkanlah perkataanku karena perkataan ahabat adiallahuanhum# Halil Muslim# Hal#13
Dasar %&'&" !er"adzhab
Madzhab menurut bahasa berarti jalan, aliran, pendapat atau paham, sedangkan menurut istilah madzhab adalah met&de dan hukum-hukum tentang berbagai ma0am masalah yang telah dilakukan, diyakini dan dirumuskan &leh imam mujtahid# @adi, bermadzhab adalah mengikuti jalan berpikir salah se&rang mujtahid dalam mengeluarkan hukum dari sumber (l-Aur!an dan hadits# etiap &rang 'slam di"ajibkan mempelajari ajaran agamanya dan memahami hukum-hukum yang ada dalam (l-Aur!an dan hadits# Namun kenyataannya tidak setiap &rang mampu memahami dan mengamalkan isi kandungan dari dua sumber tersebut# Hanya sebagian saja yang mampu melakukan hal tersebut, dengan beberapa persyaratan yang ketat agar hasil ijtihadnya benar dan dapat dipertanggungja"abkan#
.eterangan, dari kitab (l Mizan (l ya!rani 5ata"i .ubra dan Nihayatussul 8
Page 10 of 15
R Z vLwx # J\] 9 \ L : ^: # U {q|< 9:o }q~Z { UVO• RZ€‚ ƒ R„… †L‡Z ˆ ‰}q UVW Rwq\ vŠw‹Z Œw ŽLwLZ {< VL ŒZ\‘ ’|x“Z {q `L” ŒZ ^ Z –<`V< 9:o }q~Z Xq 9—x ˆ•|“Z U˜qZ ™LqZ šVSZ ^ @ika tuanku yang mulia (li (l .ha"ash r#h# ditanya &leh se&rang tentang mengikuti madzhab tertentu sekarang ini, apakah "ajib atau tidak= %eliau berkata 8 ?(nda harus mengikuti suatu madzhab selama (nda belum sampai mengetahui inti agama, karena kha"atir terjatuh pada kesesatan?# $an ia harus melaksanakan apa yang dilaksanakan &leh &rang lain sekarang ini# Vww ”
D. Da,i, Tentang !er"adzhab8 1. Da,i, Perta"a
8
¤ S< <Q‘ ˆZ\]\Q vQLZ L| q¯Q]\Q ƒ Q L| q¯Q] LS
Page 11 of 15
2. Da,i, Ked&a
8
$ebai-bai manusia ialah yang berada di urun au! emudian merea yang selepas urun itu! emudian merea yang mengiringi urun itu pula #
i"ayat (l
%ukhari dan Muslim# . Da,i, Ketiga
8
$esungguhnya A33A+ Azza 4ajalla tida aan menabut ilmu dari seseorang manusia selepas diberian epadanya. Aan tetapi diabut (ilmu itu dengan dimatian para ulama. $etiap ali matinya ulama iutlah ilmu itu bersamanya sehinggalah (satu etia tiada lagi ulama) euali pemimpin (ulama) yang jahil. 5ia ditanya huum! merea aan memberi fata tanpa ilmu! merea sesat lalu menyesatan orang lain # i"ayat
(l %ukhari dan Muslim# abdanya lagi8 ,idalah datang satu tahun atau hari epada amu melainan hari yang selepasnya itu lebih buru dari sebelumnya sehingalah amu semua bertemu A33A+ #
i"ayat (l
%ukhari, (hmad dan 'bnu Majah# #. Da,i, Ke E"-at8
Berselisih faham di alangan umatu itu adalah rahmat.
i"ayat (l %aiha6i#
(. Da,i, 'e 9i"a
Bertanyalah epada ahli ilmu (alim ulama6 orang yang tahu) alau amu tida mengetahui. (n Nahl8 BC
E. E"-at Madzhab ang Ters/h/r
$ari sini, dapat kita simpulkan bah"a dasar hukum bermadzhab adalah "ajib bagi &rang-&rang yang tidak mengerti inti dari agama# Hal ini dikarenakan pada sebuah kekha"atiran akan tersesat dalam pr&ses memahami agama# Madzhab yang ters&h&r dan aliran madzhabnya telah dik&difisikan mudaan dig&l&ngkan menjadi B empat madzhab# Empat madzhab tersebut adalah 8 Page 12 of 15
3# Madzhab %anafi, Madzhab yang dinisbahkan kepada 'mamnya, yakni 'mam (bu Hanifah (l Nu!man bin Tsabit, beliau lahir di k&ta .uffah pada tahun ±2 Hijriyah dan meninggal dunia pada tahun 342 Hijriyah dan madzhab hanafi sebenarnya kumpulan serta pendapat 'mam (bu Hanifah (l Nu!man bin Tsabit beserta muridmuridnya serta pendapat-pendapat yang berasal dari para pengganti mereka sebagai perin0ian dan perluasan pemikiran yang telah digariskan &leh mereka yang kesemuanya adalah hasil dari pada 0ara dan met&de ijtihad ulama-ulama 'rak# Maka disebut juga, mazhab (hlur a!yi masa Tsabi!it Tabi!in# (bu Hanifah adalah se&rang mujtahid yang ahli ibadah# $alam bidang fi6h beliau belajar kepada Hammad bin (bu ulaiman pada a"al abad kedua hijriah dan banyak belajar pada ulama-ulama tabi!in, seperti (tha bin (bi abah dan Nafi! Maula 'bnu )mar# a# $asar-dasar Mazhab Hanafi# (bu Hanifah dalam menetapkan hukum fi6h terdiri dari tujuh p&k&k, yaitu 8 3# (l .itab# 1# (s unnah# C# Perkataan para ahabat# B# (l Aiyas# 4# (l 'stihsan# # 'jma! dan ²# )ruf# Madzhab Ma,i'i, 1# Madzhab Maliki yaitu kumpulan pendapat-pendapat yang berasal dari 'mam
Malik dan para penerusnya di masa sesudah beliau meninggal dunia# Pendiri madzhab Maliki adalah 'mam Malik bin (nas bin Malik, beliau lahir di k&ta Madinah (l Muna"arah pada tahun ³2 Hijriyah dan beliau meninggal dunia pada tahun 3²³ Hijriyah# 'mam Malik belajar pada ulama-ulama Madinah, yang menjadi guru pertamanya ialah (bdur ahman bin Hurmuz# %eliau juga belajar kepada Nafi! Maula 'bnu )mar dan 'bnu yihab (z ´uhri# (dapun yang menjadi gurunya dalam bidang fi6h ialah abi!ah bin (bdur ahman# 'mam Malik adalah imam negeri Hijaz, bahkan t&k&hnya semua bidang fi6h dan hadits# a# $asar-dasar Mazhab Maliki# $asar-dasar mazhab Maliki diperin0i dan diperjelas sampai tujuh belas p&k&k yaitu 8 3# Nashul .itab 1# $zaahirul .itab C# $alilul .itab B# Mafhum mu"afa6ah 4# Tanbihul .itab, terhadap illat # Nash-nash unnah ²# $zahirus unnah ±# $alilus unnah Page 13 of 15
³# Mafhum unnah 32# Tanbihus unnah 33# 'jma! 31# Aiyas 3C# (malu (hlil Madinah 3B# Aaul hahabi 34# 'stihsan 3# Muraa!atul .hilaaf 3²# addud $zaraa!i# C# Madzhab Safi3i Madzhab yafi!i, yaitu madzhab 'mam (bu (bdillah bin 'dris bin yafi!i, beliau lahir di k&ta Gazza pada tahun 342 Hijriyah dan beliau meninggal dunia pada tahun 12B Hijriyah# Guru 'mam yafi!i yang pertama ialah Muslim bin .halid, se&rang Mufti di Mekah# 'mam yafi!i sanggup hafal (l Aur-an pada usia sembilan tahun# etelah beliau hafal (l Aur-an barulah mempelajari bahasa dan syi!ir ; kemudian beliau mempelajari hadits dan fi6h# Mazhab yafi!i terdiri dari dua ma0am ; berdasarkan atas masa dan tempat beliau mukim# Yang pertama ialah Aaul Aadim; yaitu mazhab yang dibentuk se"aktu hidup di 'rak# $an yang kedua ialah Aul @adid; yaitu mazhab yang dibentuk se"aktu beliau hidup di Mesir pindah dari 'rak# .eistime"aan 'mam yafi!i dibanding dengan 'mam Mujtahidin yaitu bah"a beliau merupakan peletak batu pertama ilmu )shul 5i6h dengan kitabnya (r isaalah# $an kitabnya dalam bidang fi6h yang menjadi induk dari mazhabnya ialah 8 (l-)m# a# $asar-dasar Mazhab yafi!', $asar-dasar atau sumber hukum yang dipakai 'mam yafi!i dalam mengistinbat hukum syara! adalah 8 3# (l .itab# 1# unnah Muta"atirah# C# (l 'jma!# B# .habar (had# 4# (l Aiyas# # (l 'stishab# B# Madzhab %a"ba,i Madzhab Hambali, yaitu madzhab 'mam (hmad bin Hambal, lahir di Mar"az pada tahun 3B Hijriyah dan beliau meninggal dunia pada tahun 1B3 Hijriyah# 'mam (hmad bin Hambal adalah se&rang imam yang banyak berkunjung ke berbagai negara untuk men0ari ilmu pengetahuan, antara lain 8 iria, Hijaz, Yaman, .ufah dan %asrah# $an beliau menghimpun B2#222 hadist dalam kitab Musnadnya# a# $asar-dasar Mazhabnya# (dapun dasar-dasar mazhabnya dalam mengistinbatkan hukum adalah 8 3# Nash (l Aur-an atau nash hadits# 1# 5at"a sebagian ahabat# C# Pendapat sebagian ahabat# Page 14 of 15
B# Hadits Mursal atau Hadits $&if# 4# Aiyas#
DAFTAR P:STAKA umber 8 (hkamul 5u6aha 8 &lusi Pr&blematika (ktual Hukum 'slam# Penerbit 8 +ajnah Taµlif Fan Nasyr +TN N) @a"a Timur bekerja sama dengan .halista urabaya umber 8 Fikipedia umber 8 %elajar 5i6ih b,/gs-/t.a;.id umber 8 66ab/&t"ira;,e.
Page 15 of 15