KATA PENGANTAR Assalamualaikum War,..Wab,.. Alhamdulilah segala puji bagi ALLAH SWT.yang SWT.yang telah melimpahkan rahmat taufik dan hidayahnya kepada kita semua.Dan tak lupa pula salawat serta salam saya haturkan kepa bagida Nabi besar uhammad Saw,karna Saw,karna berkat perjuangan beliau kita dapat dapat menikmati islam dengan sebaik!baiknya Agama,Di dalam makalah ini saya akan membahas tentang "Nikah enurut #mpat ad$hab% di dalam makalah ini saya akan menjabarkan sedikit mengenai Nikah enurut #mpat ad$hab. Saya ingin menyampaikan beribu maaf apabila terjadi kesalahan dan kekeliruan pada penulisan makalah ini.saya juga m&h&n kritikan dan sarannya dalam penyempurnaan makalah ini, karna kami masih dalam tahap belajar. Akhiru kalam ja$akumullahu khair&n,Wassalam. khair&n,Wassalam.
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Nikah dalam 'slam bersifat k&ntraktual, artinya baik pengantin laki!laki ataupun perempuan itu dapat menetapkan syarat!syarat pernikahan. 'ni mengisyaratkan bahwa perempuan bebas memutuskan apakah ia mau melakukan k&ntrak pernikahan atau tidak. Namun, se(ara tradisi&nal perempuan tidak diperb&lehkan merundingkan pernikahannya. Dia dinikahkan &leh walinya, yang pada umumnya &leh ayahnya, dan jika ayahnya tidak ada dapat diwalikan &leh kakek atau saudara laki!lakinya. Namun, saat ini ada sebagian masyarakat yang kurang mengerti dengan wali yang diwajibkan dalam pernikahan, sehingga ada banyak masalah yang mungkin berke(amuk dalam masyarakat sekarang ini. Atas kesempatan ini, kami sebagai penyusun makalah ini, berkesempatan mengupas permasalahan tenting nikah yang mungkin pada sebagian &rang, pelaksanaan nikah itu mudah.
B.
Rumusan Masalah
a. )agaimana pengertian Nikah menurut #mpat a$hab* b. )agaimana perbedaan hukum, syarat dan rukunnya nikah antara empat ma$hab tersebut* (. Apa saja perempuan!perempuan yang haram dinikahi dan bagaimana hukumnya menikahi mertua yang fasid itu*
C.
Tujuan Rumusan Masalah
+. Dapat menjelaskan pengertian nikah antara satu ma$hab dengan yang lainnya . Dapat menerangkan perbedaan hukum, syarat dan rukun nikah antara satu ma$hab dengan yang lainnya. -. Dapat menjelaskan perempuan!perempuan yang haram untuk dinikahi dan hukumnya menikahi mertua yang fasid. D.
Batasan Masalah
ami hanya membatasi rumusan masalah yang kami kaji hanya sekedar yang tertera pada rumusan masalah di atas
BAB II PEMBAHAAN
A. PERBEDAAN DE!INII NIKAH MENURUT EMPAT MA"HAB +. Definisi nikah dalam ma$hab Hanafi
/lama dalam ma$hab ini mendefinisikan nikah adalah sebagai akad yang berakibat pada "pemilikan% seks se(ara sengaja. 0ang dimaksud dalam pemilikan seks itu adalah kepemilikan laki!laki atas kelamin serta seluruh tubuh perempuan untuk dinikmati. Sudah tentu kepemilikan ini bukan bersifat hakiki, karena kepemilkan yang hakiki hanya ada pada Allah SWT. . Definisi nikah dalam ma$hab aliki /lama dalam ma$hab ini mendefinisikan nikah adalah sebagai akad untuk mendapatkan kenikmatan seksual dengan anak adam tanpa menyebutkan harga se(ara pasti sebelumnya. Se(ara sederhana ma$hab malikiyah mengatakan bahwa nikah adalah kepemilikan manfaat kelamin dan seluruh badan istri. -. Definisi nikah dalam ma$hab Syafi1i /lama dalam ma$hab ini mendefinisikan nikah adalah sebagai akad yang berdampak akibat kepemilikan seks. 'nti dari definisi ini adalah kepemilikan hak bagi laki!laki untuk mengambil manfaat seksual dari alat kelamin perempuan, sebagian ulama syafi1iyah berpendapat bahwa nikah adalah akad yang memperb&lehkan seks, bukan akad atas kepemilikan seks. 2. Definisi nikah dalam ma$hab Hanbali /lama dalam ma$hab ini tampak praktis dalam mendefinisikan pengertian dari nikah. enurut ulama Hanbaliyah, nikah adalah akad yang diu(apkan dengan menggunakan kata ankah atau ta$wij untuk kesenangan seksual .3+4
Sedangkan dalam Hukum 5erkawinan 'slam, definisi Nikah adalah melakukan suatu akad atau perjanjian untuk mengikatkan diri antara se&rang laki!laki dan perempuan untuk menghalalkanhubungan kelamin antara dua belah pihak, dengan rasa sukarela dan keridh&an kedua belah pihak untuk mewujudkan suatu kebahagiaan hidup berkeluarga yang diliputu rasa kasih sayang.34 B. HUKUM NIKAH ERTA RUKUN DAN #ARAT NIKAH
Hukum asal nikah adalah mubah 6b&leh7. Akan tetapi, hukum mubah ini bisa berubah menjadi salah satu dari empat hukum lain, yaitu8 wajib, haram, sunnah, dan makruh, sesuai dengan k&ndisi sese&rang yang akan melaksanakannya. etentuan ini berdasarkan dalil!dalil berikut8 +.
9irman Allah swt dalam surat an!Nur ayat -8
Artinya 8 dan kawinkanlah &rang!&rang yang sedirian diantara kamu, dan &rang!&rang yang layak 6berkawin7 dari hamba!hamba sahayamu yang lelaki dan hamba!hamba sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia!Nya. dan Allah aha Luas 6pemberian!Nya7 lagi aha mengetahui.
:. LIMA HUKUM NIKAH 5ada bagian sebelumnya telah dijelaskan bahwa hukum asal nikah adalah mubah. Namun, hukum mubah ini bisa tetap mubah dan bisa pula berubah menjadi wajib, haram, sunnah dan makruh, sesuai dengan situasi serta k&ndisi. Namun, dalam hal ini, ada beberapa perbedaan pandangan diantara para ulama dalam memberikan syarat dan kriteria lima hukum nikah. +.
;ersi 'mam Hanafi
a.
Wajib
Hukum nikah menjadi wajib apabila terpenuhi empat syarat, yaitu8 +.
Ada keyakinan terjadi $ina apabila tidak menikah.
.
Tidak mampu berpuasa, atau mampu akan tetapi puasanya tidak bisa men&lak
terjadinya $ina. -.
Tidak mampu memiliki budak perempuan 6amal7 sebagai ganti dari isteri.
2.
ampu membayar mahar dan memberi nafkah.
b.
Sunnah uakkadah
Hukum nikah akan menjadi sunnah muakkadah apabila terpenuhi syarat!syarat berikut8 +.
Ada keinginan menikah.
.
emiliki biaya untuk mahar dan mampu memberi nafkah.
-.
ampu untuk ijma1
(.
Haram
Hukum nikah menjadi haram apabila berkeyakinan kalau setelah menikah akan memenuhi kebutuhan nafkah dengan jalan yang haram, seperti dengan berbuat d$alim pada &rang lain. d.
akruh Tahrim
Hukum menikah menjadi makruh tahrim apabila setelah menikah ada kehawatiran akan men(ari nafkah dengan jalan haram. e.
ubah
Hukum nikah menjadi mubah apabila tujuan menikah hanya ingin memenuhi kebutuhan syahwat saja, bukan karena hawatir akan melakukan $ina .324 .
;ersi 'mam aliki
a.
Wajib
Hukum menikah menjadi wajib apabila memenuhi tiga syarat, yaitu8 +.
Hawatir melakukan $ina
.
Tidak mampu berpuasa atau mampu tapi puasanya tidak bisa men(egah terjadinya $ina.
-.
Tidak mampu memiliki budak perempuan 6amal7 sebagai pengganti isteri dalam
istimta1. b.
Haram
Hukum menikah menjadi haram apabila tidak hawaatir $ina dan tidak mampu memberi nafkah dari harta yang halal atau atau tidak mampu jima1, sementara isterinya tidak ridl&. (.
Sunnah
Hukum menikah menjadi sunnah apabila tidak ingin untuk menikah dan ada kekhawatiran tidak mampu melaksanakan hal!hal yang wajib baginya. d.
ubah
Hukum menikah menjadi mubah apabila tidak ingin menikah dan tidak mengharap keturunan, sedangkan ia mampu menikah dan tetap bisa melakukan hal!hal sunnah. 3<4 -.
;ersi 'mam Syafi1i
a.
Wajib
Hukum menikah menjadi wajib apabila8 +.
Ada biaya 6mahar da nafkah7
.
Hawatir berbuat $ina bila tidak menikah.
b.
Haram
Hukum menikah menjadi haram apabila memiliki keyakinan bahwa dirinya tidak bisa untuk menjalankan kewajiban!kewajiban yang ada di dalam pernikahan. (.
Sunnah
Hukumnya menikah menjadi sunnah apabila ada keinginan menikah dan ada biaya 6mahar dan nafkah7 dan mampu untuk melaksanakan hal!hal yang ada di dalam pernikahan. d.
akruh
Hukum menikah menjadi makruh apabila tidak ada keinginan untuk menikah, tidak ada biaya dan ia hawatir tidak bisa melaksanakan hal!hal yang ada dalam pernikahan.
e.
ubah
Hukum menikah menjadi mubah apabila ia menikah hanya semata!mata menuruti keinginan syahwatnya saja. 2.
;ersi 'mam Hambali
a.
Wajib
Hukum menikah menjadi wajib a&abila ada kehawatiran berbuat $ina bila tidak menikah, baik dia mampu menanggung biayanya 6mahar dan nafkah7 maupun tidak. b. Haram Hukum menikah menjadi haram apabila menikah di tempat yang sedang terjadi peperangan. (.
Sunnah
Hukum nikah menjadi sunnah apabila sese&rang berkeinginan menikah, dan juga ia tidak hawatir ber$ina andaikan tidak menikah. d.
ubah
Hukum menikah menjadi mubah apabila sese&rang tidak berkeinginan menikah. 3=4 D. RUKUN DAN #ARAT NIKAH
>ukun adalah sesuatu yang harus ada, dan juga merupakan bagian integral dari suatu ibadah ataupun mu1amalah. Adapun syarat adalah sesuatu yang harus ada, tetapi tidak termasuk integral dari suatu ibadah ataupun mu1amalah, seperti adanya dua saksi dalam nikah menurut ma$hab Hanafi. )erikut adalah rukun dan syarat nikah menurut mad$ahib al arba1ah. ?
;ersi 'mam Hanafi
!
Shighat 6ijab dan @&bul7
!
Wali
!
5ihak laki!laki
!
5ihak perempuan
! ?
Dua saksi ;ersi 'mam aliki
!
Shighat 6ijab dan @&bul7
!
Wali
!
5ihak laki!laki
!
5ihak 5erempuan
!
ahar
!
Dua saksi
?
;ersi 'mam Syafi1i
!
Shighat 6ijab dan @&bul7
!
Wali
!
5ihak laki!laki
!
5ihak perempuan
!
Dua saksi
?
;ersi 'mam Hambali
!
Shighat 6ijab dan @&bul7
!
Wali
!
5ihak laki!laki dan pihak perempuan tertentu
!
5erempuan dan laki!laki saaling ridl&
!
Dua saksi.34
E. MAALAH $ANITA #ANG TIDAK AH UNTUK DINIKAHI DAN MERTUA DALAM NIKAH #ANG !AID%&'
+.
asalah Wanita yang Tidak Sah /ntuk Dinikahi.
Telah menjadi hal yang maklum dalam kha$anah ilmu fikih,bahwa diantara syarat nikah yang telah menjdai k&nsensus 6kesepakatan7 ulama adalah status perempuan yang akan dinikahi itu harus single 6belum bersuami7, serta layak halal7 untuk dinikahi,lantaran tidak ada sebab! sebab yang menjadikan haram untuk dinikahi. Se(ara umum, sebab yang menjadikan haram untuk menikah sese&rang dibagi menjadi dua bagian, yaitu8 a.
Sebab yang berakibat pada haram untuk dinikahi untuk selamanya.
b.
Sebab yang berakibat haram se(ara temp&rer 6haram dalam jangka waktu, sementara7,
yakni selama sebab itu masih ada. +7 Sebab yang mengharamkan untuk selamanya3B4 Sebab atau fakt&r yang berakibat pada haram dinikahi untuk selamanya ada tiga8
Hubungan kerabat 6@arCbah7
5erempuan yang haram untuk dinikahi karena hubungan kerabat ada empat8 a. aris nasab &rang tua, yakni ibu, nenek dan nasab di atasnya. b. aris nasab anak, yakni anak perempuan, (u(u perempuan dari anak laki!laki atau perempuan, dan urutan nasab di bawahnya. (. Anak dari ayah atau ibu, yaitu semua kerabat perempuan 6sanak saudara7, baik saudara kandung, saudara seayah atau seibu. d. Anak dari kakek atau nenek, yakni paman dan bibi dari garis ayah atau dari garis ibu. Hubungan mertua 6mushCharah7 5erempuan yang haram dinikahi untuk selamanya karena hubungan mertua ada tiga8 a. Anak perempuan dari istri yang telah dijima1. Artinya ketika istri belum pernah dijima1, maka anak perempuan tersebut halal untuk dinikahi. b. Erang tua istri dan urutan nasab di atasnya, yakni ibu mertua, nenek dan kerabat di atasnya, meskipun istri belum dijima1 (. Setiap perempuan yang pernah dinikahi dan pernah dijima1 &leh ayah. Hubungan tunggal susuan Se&rang perempuan yang haram untuk dinikahi sebab tunggal susuan adalah setiap perempuan yang diharamkan sebab hubungan nasab. 7 Sebab yang engharamkan Se(ara Temp&rer
Sebab atau fakt&r yang berakibat pada haram menikahi se&rang wanita se(ara temp&rer, yakni dalam jangka waktu ketika sebab tersebut belum hilang, ada lima8 a.
ahram, yakni andaikan dua perempuan bersaudara lain jenis, nis(aya keduanya haram
untung saling menikah. Seperti menikah dua perempuan atau lebih mengumpulkan antara ibu dan anak perempuannya dalam satu ikatan pernikahan. b.
asih menjadi budak. Artinya, tidak b&leh se&rang perempuan menikahi budaknya,
atau se&rang laki!laki menikahi budak perempuanya ke(uali telah merdeka. (.
usyrik,artinya bagi se&rang muslim tidak halal menikahi se&rang perempuan n&n!
muslim yang kitab su(inya bukan kitab samCwi sesuai dengan kriteria dalam ilmu fi@ih. d.
5erempuan yang telah ditalak tiga 6ba1in7, artinya se&rang suami tidak b&leh
melanggengkan ikatan pernikahannya dengan se&rang istri yang telah ditalak tiga, ke(uali perempuan tadi telah dinikahi &leh laki!laki lain. e.
5erempuan yang masih menjadi istri &rang lain atau sedang menjalani masa iddah dari
laki!laki lain. .
ertua Dalam Nikah yang 9asid 6Tidak Sah73+F4
)erikut ada beberapa pendapat dari ulama tentang hukum menikahi mertua dari sebuah pernikahan yang fasid8 a.
;ersi 'mam Hanafy.
Akibat dari sebuah akad pernikahan yang fasid dan istri belum dijima1 tidak menyebabkan haram untuk menikahi se&rang mertua. Dengan demikian, ketika se&rang laki!laki menikahi se&rang perempuan akan tetapi akad nikahnya tidak sah, maka tidak haram bagi laki!laki tersebut untuk menikahi ibu perempuan yang ia nikahi dengan akad nikah yang fasid itu. Hal!hal yang menyebabkan haramnya menikahi ibu mertua adalah8 ?
Adanya akad nikah yang tidak sah
?
)ersetubuh baik dengan akad yang sah atau tidak
?
emegang atau bersentuhan kulit
?
Se&rang laki!laki melihat alat kelamin se&rang perempuan dan sebaliknya.
b.
;ersi 'mam aliki
Adanya sebuah akad pernikahan bisa menyebabkan keharaman menikahi se&rang ibu mertua meskipun akad nikahnya rusak 6fasid7. Akad pernikahan yang rusak ada dua (ara8
(.
erusakan akad dengan standart yang disepakati ulama 6mujmaG alaih7 erusakan akad dengan standart yang tidak disepakati &lama. ;ersi 'mam Syafi1i
Salah satu hal yang bisa menyebabkan haram menikahi ibu mertua adalah sebuah akad nikah yang sah, meskipun belum terjadi jima1. Sedangkan akad nikah yang tidak sah bisa menetapkan haram menikahi ibu mertua dengan syarat sudah terjadi jima1, meskipun melalui jalan belakang 6lubang dubur7 d.
;ersi 'mam Hanbali
9akt&r yang bisa menyebabkan haramnya menikahi ibu mertua adalah terjadinya akad nikah yang sah ataupun yang tidak sah. Dengan demikian, akad nikah se(ara mutlak bisa menyebabkan haramnya menikahi istri ayah 6ibu tiri7 dan seterusnya ke atas,begitu juga haram menikahi istri anak 6menantu7 dan seterusnya sampai ke bawah, dan ibu mertua anak 6besan perempuan7
BAB III PENUTUP
A.
KEIMPULAN
+.
5engertian nikah yaitu melakukan suatu akad atau perjanjian untuk mengikatkan diri
antara se&rang laki!laki dan perempuan untuk menghalalkanhubungan kelamin antara dua belah pihak, dengan rasa sukarela dan keridh&an kedua belah pihak untuk mewujudkan suatu kebahagiaan hidup berkeluarga yang diliputu rasa kasih sayang. .
Hukum, rukun dan syarat nikah
a.
Hukum nikah.
Hukum nikah menurut ma$hab hanafi
!
Wajib
!
Sunnah muakkadah
!
Haram
!
akruh takrim
!
ubah
;ersi aliki
!
Wajib
!
Haram
!
Sunnah
!
ubah
;ersi Syafi1i
!
Wajib
!
Sunnah
!
Haram
!
akruh
!
ubbah
;ersi Hambali
!
Wajib
!
Sunnah
!
Haram
!
ubah
b.
>ukun dan syarat nikah
?
;ersi 'mam Hanafi
!
Shighat 6ijab dan @&bul7
!
Wali
!
5ihak laki!laki
!
5ihak perempuan
!
Dua saksi
?
;ersi 'mam aliki
!
Shighat 6ijab dan @&bul7
!
Wali
!
5ihak laki!laki
!
5ihak 5erempuan
!
ahar
!
Dua saksi
?
;ersi 'mam Syafi1i
!
Shighat 6ijab dan @&bul7
!
Wali
!
5ihak laki!laki
!
5ihak perempuan
!
Dua saksi
?
;ersi 'mam Hambali
!
Shighat 6ijab dan @&bul7
!
Wali
!
5ihak laki!laki dan pihak perempuan tertentu
!
5erempuan dan laki!laki saaling ridl&
!
Dua saksi
-.
asalah Wanita 0ang Tidak Sah /ntuk Dinikahi Dan ertua Dalam Nikah 0ang 9asid
a.
asalah wanita yang tidak sah untuk dinikahi
Sebab yang menjadikan haram untuk menikah sese&rang dibagi menjadi dua bagian, yaitu8 !
Sebab yang berakibat pada haram untuk dinikahi untuk selamanya.
!
Sebab yang berakibat haram se(ara temp&rer 6haram dalam jangka waktu, sementara7,
yakni selama sebab itu masih ada. b.
ertua dalam nikah yang fasid
Akibat dari sebuah akad pernikahan yang fasid dan istri belum dijima1 tidak menyebabkan haram untuk menikahi se&rang mertua. Dengan demikian, ketika se&rang laki!laki menikahi se&rang perempuan akan tetapi akad nikahnya tidak sah, maka tidak haram bagi laki!laki tersebut untuk menikahi ibu perempuan yang ia nikahi dengan akad nikah yang fasid itu. B.
ARAN
ami sebagai penyusun makalah ini menyarankan agar pemba(a makalah ini lebih mengkaji atau men(ari referensi yang releIan apabila dalam penulisan makalah ini kurang lengkap dalam menjelaskan masalah pernikahan. C.
HARAPAN
Harapan kami sebagai penyusun makalah ini adalah sem&ga bermanfaat bagi pemba(a yang budiman
DA!TAR RU(UKAN
http8JJwww.ri$ky&nline.(&mJbaratJpengertian!nikah!menurut!empat! ma$hab.htmlKi$$fn&e&@M
S&emiyati, Hukum 5erkawinan 'slam dan /ndang!/ndang 5erkawinan, 60&gyakarta 8 Liberty,+BBB7
Hasbi ash!Shiddie@y, Hukum!Hukum 9i@ih 'slam,6Makarta 8 :;. )ulan )intang7 5&npes Al!9alah,9i@ih Lintas a$hab, ediri, F+F http8JJanneheira.bl&gsp&t.(&mJketentuan!dalam!a(ara!pernikahan!html.(&mJ