BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kolik olik Abdo Abdome men n adal adalah ah gang ganggu guan an pada pada alir aliran an nor normal mal isi isi usus usus sepanjang traktus intestinal intestinal (Nettina, 2001). oli! abdomen adalah suatu rasa rasa n"eri n"eri "ang "ang tejad tejadii se!ara se!ara ak akut ut maupu maupun n kroni kronik k "ang "ang intens intensita itasn" sn"a a hilang datang karna ada permasalahan pada organ didalam perut. oli! abdomen umumn"a terjadi akibat peradangan atau in#eksi , apabila hal ini tida tidak k tera terata tasi si deng dengan an !epa !epatt mak maka ak akan an bera beraki kiba batt #ata #atall dan dan dapa dapatt mengganggu s"stem pen!ernaan serta metabolisme pada tubuh manusia. $ika berbi!ara masalah perut, maka tidak sedikit organ "ang ada didala didalamn" mn"a, a, adapun adapun beber beberapa apa !ontoh !ontoh ganggu gangguann ann"a "a ialah ialah batu batu ginjal, ginjal, hepatitis, pakreatitis, le!et usus besar, hernia epigtastrik, le!et usus halus, %&K , hernia lumbal, gastritis, appendiksitis, hernia inguinalis, !a. organ abdomen, dll. 'etapi pada umumn"a semua organ pada perut mengalami gejala in#eksi berupa nyeri. B. 'ujua ujuan n 'ujuan 'ujuan dibuatn"a makalah ini adalah agar ahasisa mampu mengetahui dan memah memahami ami tentan tentang g penger pengertia tian n oli! oli! abdome abdomen, n, pen"e pen"ebab bab,, tanda tanda gejala dan asuhan keperaatann"a.
1*
BAB III PEMBAHASAN
A. +N-'%AN
Kolik Abdomen adalah gangguan pada aliran normal isi usus sepanjang traktus intestinal (Nettina, 2001). /bstruksi terjadi ketika ada gangguan "ang men"ebabkan terhambatn"a aliran isi usus ke depan tetapi peristaltikn"a normal (eees, 2001). olli! abdomen adalah n"eri perut "ang kadang timbul se!ara tibatiba dan kadang hilang dan merupakan ariasi kondisi dari "ang sangat ringan sampai "ang bersi#at #atal (%lmu +en"ait alam, 2001 3 42).
Kolik abdomen adalah gangguan pada aliran normal isi usus sepanjang traktus intestinal. /bstruksi terjadi ketika ada gangguan "ang men"ebabkan terhambatn"a aliran isi usus ke depan tetapi peristaltikn"a normal. Ban"ak juga ahli "ang mende5nisikan klik abdomen sebagai sebuah kondisi "ang ditandai dengan kram atau n"eri kolik hebat, "ang mungkin disertai dengan mual dan muntah. B. ANA'/% -aster terletak melintang dari kiri ke kanan melintasi abdomen bagian atas antara hati dan dia#ragma. alam keadaan kosong gaster berbentuk huru# $, gaster akan berakhir pada p"lorus "ang mempun"ai sebuah otot sphin!ter "ang ber#ungsi menutup dan membuka saat pengisian dan pengosongan lambung. -aster berlanjut kedalam duodenum "ang berjalan se!ara anatomis dan isual sulit dibedakan dan jejunum dan ileum, han"a saja panjang duodenum kirakira 26!m dan berakhir pada ligamentligamen trelt7 berupa sebuah ligament "ang berjalan dari sisi kanan dia#ragma dekat dengan hia#us esophagus dan melekat pada 2*
perbatasan duodenum dan jejunum sisa dari usus halus adalah jejunum 8 bagian akhir disebut ileum. &e!ara anatomis letak jejenum adalah diperut bagian kiri, sedangkan ileum dibagian kanan. akanan masuk melalui sphin!ter p"lorium keduodenum, maka sisa makanan akan melalui katub ileo!!al ale, "ang men!egah berbalikn"a makanan dari usus besar kedalam usus halus. +ada ujung !ae!um terdapat appendi9 ermi!ularis. olon (usus besar) lebih besar dari usus halus "ang terdiri dari !ea!um, !olon pars desendens, !olon pars aseenden, !olon transersum dan re!tum, lapisan usus besar terdiri dari tunika serosa tunika submukosa, tunika muskularis, tunika mukosa. . '%/L/-% 1. ekanis a. Adhesi:perlengketan pas!abedah (40; dari obstruksi mekanik) b. Karsinoma !.
+olip
g. &triktur 2. =ungsional (non mekanik) a. %leus paralitik b. Lesi medula spinalis !. nteritis regional d. Ketidakseimbangan elektrolit e. >remia ?. tiologi "ang lain "aitu a. %n@amasi peritoneum parietal 3 per#orasi peritonitis, opendisitis, dierti kulitis, pankreanitis, kolesistitis. b. Kelainan mukosa iseral 3 tukak peptik, in@amator" boel disease, kulitis in#eksi, eso#agitis. !. /bstrukti iseral 3 ileus obstruksi, kolik bilier atau renal karena batu. d. egangan kopsula organ 3 hepatitis kista oarium, pilelone#ritis e. -angguan askuler 3 iskemia atau in#ark intestinal. #.
-angguan motilitas 3 irritable boel s"ndrome, dispepsia #ungsional.
?*
g. kstra abdominal 3 hespes trauma muskuloskeletal, in#ark miokard dan paru dan lainn"a
. +A'/=%&%/L/-% +eristia pato5siologik "ang terjadi setelah obstruksi usus adalah sama, tanpa memandang apakah obstruksi tersebut diakibatkan oleh pen"ebab mekanik atau #ungsional. +erbedaan utaman"a adalah pada obstruksi paralitik di mana peristalti! dihambat dari permulaan, sedangkan pada
obstruksi
mekanik
peristalti!
mulamula
diperkuat,
kemudian
intermiten, dan akhirn"a hilang. +erubahan pato5siologi utama pada obstruksi usus dapat dilihat pada gambar. Lumen usus "ang tersumbat se!ara progresi# akan teregang oleh !airan dan gas (0; dari gas "ang ditelan) akibat peningkatan tekanan intralumen, "ang menurunkan pengaliran air dan natrium dari usus ke darah. /leh karena sekitar liter !airan disekresi kedalam saluran !erna
setiap
hari,
tidak
adan"a
absorpsi
dapat
mengakibatkan
penimbunan intralumen dengan !epat. untah dan pen"edotan usus setelah pengobatan di mulai merupakan sumber kehilangan utama !airan dan elektrolit. +engaruh atas kehilangan ini adalah pen!iutan ruang !airan eksrta sel
"ang mengakibatkan s"okhipotensi, pengurangan
!urah
jantung, penurunan per#usi jaringan, dan asidosis metaboli!. +eregangan usus "ang terus menerus mengakibatkan lingkaran setan penurunan absorpsi !airan dan peningkatan sekresi !airan kedalam usus. #ek lo!al peregangan
usus adalah iskemia akibat distensi dan
peningkatan
permeabilitas akibat nekrosis, disertai absorpsi toksintoksin bakteri kedalam rongga peritoneum dan sirkulasi sistemik. Akut abdomen terjadi karena n"eri abdomen "ang timbul tiba C tiba atau sudah berlangsung lama. N"eri "ang dirasakan dapat ditentukan atau tidak oleh pasien tergantung pada n"eri itu sendiri. N"eri abdomen dapat berasal dari organ dalam abdomen termasuk n"eri iseral, dari otot, lapisan dari dinding perut (n"eri somati!). N"eri iseral biasan"a n"eri "ang ditimbulkan terlokalisasi dan berbentuk khas, sehingga n"eri "ang berasal dari iseral dan berlangsung akut biasan"a men"ebabkan tekanan darah dan den"ut jantung berubah, pu!at dan berkeringat dan disertai #enomena iseral "aitu muntah dan diare. Lokasi dari n"eri abdomen bisa D*
mengarah pada lokasi organ "ang menjadi pen"ebab n"eri tersebut. Ealaupun sebagian n"eri "ang dirasakan merupakan penjalaran dari tempat lain. /leh karena itu n"eri "ang dirasakan bisa merupakan lokasi dari n"eri tersebut atau sekunder dari tempat lain
/bstruksi
Akumulasi gas !airan didlam lumen sebelah prokssimal dari letak
istensi
+ro5lerasi bakteri "g
Kehilangan F2o dan elektrolit
'ekanan
+elepasan bakteri dan toksin dari usus "g nekrotik ke dalam peritoneum dan sirkulasi
&"ok
asa n"eri ada abdomen
+eritonitis
. AN%=&'A&% KL%N%K K/L%K AB/N 1. ekanika sederhana C usus halus atas Kolik (kram) pada abdomen pertengahan sampai ke atas, distensi, muntah empedu aal, peningkatan bising usus (bun"i gemerin!ing 6*
bernada tinggi terdengar pada interal singkat), n"eri tekan di#us minimal. 2. ekanika sederhana C usus halus baah Kolik (kram) signi5kan midabdomen, distensi berat,muntah C sedikit atau tidak ada C kemudian mempun"ai ampas, bising usus dan bun"i GhushH meningkat, n"eri tekan di#us minimal. ?. ekanika sederhana C kolon Kram (abdomen tengah sampai baah), distensi "ang mun!ul terakhir, kemudian terjadi muntah (#ekulen), peningkatan bising usus, n"eri tekan di#us minimal. D. /bstruksi mekanik parsial apat terjadi bersama granulomatosa usus pada pen"akit rohn. -ejalan"a kram n"eri abdomen, distensi ringan dan diare. 6. &trangulasi -ejala berkembang dengan !epatI n"eri parah, terus menerus dan terlokalisirI distensi sedangI muntah persistenI biasan"a bising usus menurun dn n"eri tekan terlokalisir hebat. =eses atau omitus menjadi berarna gelap atau berdarah atau mengandung darah samar. =. +%K&AAN +N>N$AN1. &inar 9 abdomen menunjukkan gas atau !airan di dalam usus 2. Barium enema menunjukkan kolon "ang terdistensi, berisi udara atau lipatan sigmoid "ang tertutup. ?. +enurunan kadar serum natrium, kalium dan klorida akibat muntahI peningkatan hitung &+ dengan nekrosis, strangulasi atau peritonitis dan peningkatan kadar serum amilase karena iritasi pankreas oleh lipatan usus. D. Arteri gas darah dapat mengindikasikan asidosis atau alkalosis metabolik 6. Nilai hemoglobin dan hematokrit, untuk melihat kemungkinan adan"a perdarahan atau dehidrasi. J. Fitung leukosit dapat menunjukkan adan"a proses peradangan. . Fitung trombosit dan #aktor koagulasi, disamping diperlukan untuk persiapan bedah, juga dapat membantu menegakkan diagnosis "ang lainn"a
J*
-. +NA'ALAK&ANAAN %& Koreksi ketidakseimbangan !airan dan elektrolit 'erapi Na, K, komponen darah inger laktat untuk mengoreksi kekurangan !airan interstisial ekstrosa dan air untuk memperbaiki kekurangan !airan intraseluler ekompresi selang nasoenteral "ang panjang dari proksimal usus ke area pen"umbatanI selang dapat dimasukkan dengan lebih e#ekti# dengan pasien berbaring miring ke kanan. %mplementasikan pengobatan unutk s"ok dan peritonitis. Fiperalimentasi untuk mengoreksi de5siensi protein karena obstruksi kronik, ileus paralitik atau in#eksi. eseksi usus dengan anastomosis dari ujung ke ujung. /stomi barrelganda jika anastomosis dari ujung ke ujung terlalu beresiko. Kolostomi
lingkaran
untuk
mengalihkan
aliran
#eses
dan
mendekompresi usus dengan reseksi usus "ang dilakukan sebagai prosedur kedua.
*
BAB III TINJAUAN KASUS
A. +N-KA$%AN 1. %dentitas Klien 3
Nama pasien
3 'n. &.
>mur
3 2J tahun
$enis kelamin
3 Lakilaki
Agama
3 %slam
Alamat
3 $l. 'o!iung
No. egistrasi
3
9 medis
3 Kolik Abdomen
2. %dentitas +enanggung $aab Nama
3 N". F
>mur
3 2D tahun
$enis kelamin
3 +erempuan
Agama
3 %slam
Alamat
3 $l. 'o!iung
Fubungan
3 istri
?. Keluhan utama *
+asien mengatakan baha sangat n"eri pada semua lapang perut seperti tertusuktusuk. 4. ia"at +en"akit &ekararang
Klien masuk pada tanggal 2 Noember 201D melalui %- pada pukul 00.?6 Eita. Klien mengatakan se!ara tibatiba timbul n"eri pada perut semakin lama semakin n"eri dan tersa seperti tertusuk tusuk. Klien mengatakan n"erin"a tidak dapat tertahankan lagi disertai dengan muntahmuntah sehingga keluarga membaa ke &. 6. ia"at pen"akit dahulu Klien dan keluarga klien mengatakan belum pernah merasakan n"eri perut seperti ini sebelumn"a. J. +emeriksaan 5sik
a) Keadaan >mum 3 lemah b) Kesadaran 3 !omposmentis !)
'
3 1?0:0 mmFg
•
Nadi 3 42 9:i
•
&uhu 3 ?J,
•
3 22 9:i
d) Kepala Bentuk mes!hosepal, tidak terdapat oedem dan n"eri tekan, rambut hitam lurus dengan distribusi merata dan tidak ada ketombe e) ata &imetris antaran kiri dan kanan, konjuntia anemis, s!lera tidak ikterik, pupil isokor, re@ek positi#. #) Fidung Bersih dan tidak terdapat kotoran dan pen"impitan di dalamn"a, simetris kiri dan kanan,tidak oedem pada saat ditekan, terpasang N-', dengan produksi arna ke!oklatan. g) 'elingga h) Bersih dan tidak terdapat kotoran : lesi dan serumen didalamn"a, simetris antara kiri dan kanan i) ulut dan gigi -igi sudah ada "ang tanggal, terdeapat karies gigi, mulut sedikit berbau, mukosa agak bibir kering. j) Leher 4*
/tot sternokleidomastoideus simetris antara kiri dan kanan, tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar lim#a. k) +emeriksaan integumen &eluruh kulit tubuh bersih dan tidak in#eksi kulit. l) ada dan thora93 +aru •
%nspeksi
3 simetris antara kiri dan kanan
•
+alpasi
3 taktil #remitus dapat teraba pada bagian anterior
dada dan sama antara dada kiri dan kanan. •
+erkusi
3 sonor
•
Auskultasi 3 esikuler tidak ada he7ing dan ron!hi
$antung •
%nspeksi
3 iktus kordis tampak mengembang
•
+alpasi
3 i!tus !ordis kuat mengangkat
•
+erkusi
3 redup, batas katup pulmonal pada sela iga ke2
de9ta, batas katup aorta pada sela iga ke2 sinistra dan katup tri!uspidalis pada sela iga ke6 dan J pada area tri!uspid. •
Auskultasi 3 s1 dan s2, reguler tidak ada bun"i tambahan
m) Abdomen •
Auskultasi
3 bising usus positi#, 12 kali permenit
•
%nspeksi
3 perut datar tidak ada a!ites dan nampak klien
memijat perut dengan posisi melipat tubuh •
+alpasi
3 ada n"eri tekan
•
+erkusi
3 timpani
n) -enetalia 3 'idak dilakukan pemriksaan o) kstermitas •
&uperior
3 kekuatan otot baik sendi dapat digerakan, akral
dingin, 'M2 detik, tidak ada kekekuan •
%n#erior
3 kekuatan otot baik, sendi dapat digerakan, 'M2 detik
. +engkajian #ungsional a) +ola persepsi kesehatan dan manajemen kesehatan Klien menjelaskan baha keadaann"a sekarang sangat terganggu karena mengalami n"eri perut "ang hebat "ang tidak pernah dirasakan
sebelumn"a
dan
klien
tampak
sedih
dengan keadaann"a karena sering mengeluh n"eri 10 *
b) +ola istrihat dan tidur Klien juga menjelaskan baha klien tidak bisa tidur dengan baik karena mengeluh n"eri dengan keadaann"a "ang sakit. !) +ola aktiitas dan latihan Klien tidak dapat bergerak dengan leluasa ketika sakitn"a mun!ul dan han"a dengan posisi melipat tubuh. d) +ola nutrisi Klien dan keluarga klien mengatakan muntah ? kali sehingga semua makanan "ag dimakan malam hari keluar semua dan merasa mual. e) +ola eliminasi Klien mengatakan BAK dan BAB lan!ar. #) +ola personal h"giene Klien menjelaskan baha klien biasa dirumah selalu membersihkan dirin"a dan selalu mandi terarur dan #rekuensi ? kali dalam sehari pagi siang dan sore. g) +ola pikir dan persepsi Klien
dan
keluarga
menjelaskan
baha
terbebani tentang
keadaann"a . +emeriksaan neurologis Keadaan umum lemah, kesadaran !ompesmentis, pupil sokor, re@ek positi# terhadap !aha"a, -& 3 D <6 J. B. %A-N/&A K+AEA'AN 1. N"eri akut 2. Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh ?. -angguan pola tidur D. Ansietas
11 *
. %N'<N&% K+AEA'AN #en$ana %eperawatan
Diagnosa Keperawatan/ Masaa! Koa"orasi
T&'&an (an Kriteria Hasi
N*eri a%&t berhubungan dengan3 Agen injuri (biologi, kimia, 5sik, psikologis), kerusakan jaringan
-
-
-
-
-
-
&3 Laporan se!ara erbal /3 +osisi untuk menahan n"eri 'ingkah laku berhatihati -angguan tidur (mata sa"u, tampak !apek, sulit atau gerakan ka!au, men"eringai) 'er#okus pada diri sendiri =okus men"empit (penurunan persepsi aktu, kerusakan proses berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan) 'ingkah laku distraksi, !ontoh 3 jalan jalan, menemui orang lain dan:atau aktiitas, aktiitas berulangulang) espon autonom (seperti diaphoresis, perubahan tekanan darah, perubahan na#as, nadi dan dilatasi pupil) +erubahan autonomi! dalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku) 'ingkah laku ekspresi# (!ontoh 3 gelisah, merintih, menangis, aspada, iritabel, na#as panjang:berkeluh kesah)
Inter)ensi
N+, -
NI, +ain Leel, Lakukan pe ng kajian n"e ri se!ar a pain !ontrol, komprehensi# termasuk lokasi, karakteristik, durasi, #rekuensi, kualitas !om#ort leel &etelah dilakukan tin#akan dan #aktor presipitasi re aksi non erbal d ar i keperaatan selama . /bsera si +asien tidak mengalami ketidakn"amanan n"eri, dengan kriteria hasil3 Bantu pasien dan keluarga untuk men!ari dan menemukan dukungan ampu mengontrol n"eri lingkungan "ang dapat (tahu pen"ebab n"eri, Kontrol n"eri seperti suhu mampu menggunakan mempengaruhi tehnik non#armakologi ruangan, pen!aha"aan dan kebisingan untuk mengurangi n"eri, Kurangi #aktor presipitasi n"eri men!ari bantuan) Kaj i tip e dan sum ber n "eri untuk elaporkan baha n"eri menentukan interensi berkurang dengan Ajarkan tentang teknik non #armakologi3 menggunakan napas dala, relaksasi, distraksi, kompres manajemen n"eri hangat: dingin ampu mengenali n"eri Berikan analgetik untuk mengurangi n"eri3 ... (skala, intensitas, #reku ensi dan tan da 'ingkatkan istirahat n"eri) Berikan in#ormasi tentang n"eri seperti en"atakan rasa n"aman pen"ebab n"eri, berapa lama n"eri akan berkurang dan antisipasi setelah n"eri berkurang ketidakn"amanan dari prosedur 'anda ital dalam rentang onitor ital sign sebelum dan sesudah normal pemberian analgesik pertama kali 'idak mengalami gangguan tidur
•
•
•
•
•
•
12 *
-
+erubahan dalam na#su makan dan minum Diagnosa Keperawatan/ Masaa! Koa"orasi
Keti(a%sei"angan n&tri si %&rang (ari %e"&t&!an t&"&! Berhubungan dengan 3 Ketidakmampuan untuk memasukkan atau men!erna nutrisi oleh karena #aktor biologis, psikologis atau ekonomi. &3 -N"eri abdomen -untah -Kejang perut -asa penuh tibatiba setelah makan /3 -iare -ontok rambut "ang berlebih -Kurang na#su makan -Bising usus berlebih -Konjungtia pu!at -en"ut nadi lemah
#en$ana %eperawatan T&'&an (an Kriteria Hasi
Inter)ensi
N+, a Nutritional status3 AdeOua!" o# nutrient b Nutritional &tatus 3 #ood and =luid %ntake ! Eeight ontrol &etelah dilakukan tindakan keperaatan selama.nutrisi kurang teratasi dengan indikator3 Albumin serum +re albumin serum Fematokrit Femoglobin 'otal iron binding !apa!it" $umlah lim#osit
Kaji adan"a alergi makanan Kolaborasi dengan ahli gi7i untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi "ang dibutuhkan pasien Pakinkan diet "ang dimakan mengandung tinggi serat untuk men!egah konstipasi Ajarkan pasien bagaimana membuat !atatan makanan harian. onitor adan"a penurunan BB dan gula darah onitor lingkungan selama makan $adalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan onitor turgor kulit onitor kekeringan, rambut kusam, total protein, Fb dan kadar Ft onitor mual dan muntah onitor pu!at, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtia onitor intake nuntrisi %n#ormasikan pada klien dan keluarga tentang man#aat nutrisi Kolaborasi dengan dokter tentang kebutuhan suplemen makanan seperti N-': '+N sehingga intake !airan "ang adekuat dapat dipertahankan. Atur posisi semi #oler atau #oler tinggi selama makan
1? *
-
+erubahan dalam na#su makan dan minum Diagnosa Keperawatan/ Masaa! Koa"orasi
Keti(a%sei"angan n&tri si %&rang (ari %e"&t&!an t&"&! Berhubungan dengan 3 Ketidakmampuan untuk memasukkan atau men!erna nutrisi oleh karena #aktor biologis, psikologis atau ekonomi. &3 -N"eri abdomen -untah -Kejang perut -asa penuh tibatiba setelah makan /3 -iare -ontok rambut "ang berlebih -Kurang na#su makan -Bising usus berlebih -Konjungtia pu!at -en"ut nadi lemah
#en$ana %eperawatan T&'&an (an Kriteria Hasi
Inter)ensi
N+, a Nutritional status3 AdeOua!" o# nutrient b Nutritional &tatus 3 #ood and =luid %ntake ! Eeight ontrol &etelah dilakukan tindakan keperaatan selama.nutrisi kurang teratasi dengan indikator3 Albumin serum +re albumin serum Fematokrit Femoglobin 'otal iron binding !apa!it" $umlah lim#osit
Kaji adan"a alergi makanan Kolaborasi dengan ahli gi7i untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi "ang dibutuhkan pasien Pakinkan diet "ang dimakan mengandung tinggi serat untuk men!egah konstipasi Ajarkan pasien bagaimana membuat !atatan makanan harian. onitor adan"a penurunan BB dan gula darah onitor lingkungan selama makan $adalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan onitor turgor kulit onitor kekeringan, rambut kusam, total protein, Fb dan kadar Ft onitor mual dan muntah onitor pu!at, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtia onitor intake nuntrisi %n#ormasikan pada klien dan keluarga tentang man#aat nutrisi Kolaborasi dengan dokter tentang kebutuhan suplemen makanan seperti N-': '+N sehingga intake !airan "ang adekuat dapat dipertahankan. Atur posisi semi #oler atau #oler tinggi selama makan
1? *
Diagnosa Keperawatan/ Masaa! Koa"orasi angg&an poa ti(&r berhubungan dengan3 - +sikologis 3 usia tua, ke!emasan, agen biokimia, suhu tubuh, pola aktiitas, depresi, kelelahan, takut, kesendirian. - Lingkungan 3 kelembaban, kurangn"a pria!":kontrol tidur, pen!aha"aan, medikasi (depresan, stimulan),kebisingan. =isiologis 3 emam, mual, posisi, urgensi urin. &3 - Bangun lebih aal:lebih lambat - &e!ara erbal men"atakan tidak
Kelola pemberan anti emetik3..... Anjurkan ban"ak minum +ertahankan terapi %< line atat adan"a edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan !aitas oal
#en$ana %eperawatan T&'&an (an Kriteria Hasi
N/3 An9iet" ontrol om#ort Leel +ain Leel est 3 9tent and +attern &leep 3 9tent ang +attern &etelah dilakukan tindakan keperaatan selama . gangguan pola tidur pasien teratasi dengan kriteria hasil3 $umlah jam tidur dalam batas normal +ola tidur,kualitas dalam batas normal +erasaan #resh sesudah
Inter)ensi NI, &leep nhan!ement e#eke#ek medikasi - eterminasi terhadap pola tidur - $elaskan pentingn"a tidur "ang adekuat untuk mempertahankan - =asilitasi aktiitas sebelum tidur (memba!a) - iptakan lingkungan "ang n"aman - Kolaburasi pemberian obat tidur
1D *
Diagnosa Keperawatan/ Masaa! Koa"orasi angg&an poa ti(&r berhubungan dengan3 - +sikologis 3 usia tua, ke!emasan, agen biokimia, suhu tubuh, pola aktiitas, depresi, kelelahan, takut, kesendirian. - Lingkungan 3 kelembaban, kurangn"a pria!":kontrol tidur, pen!aha"aan, medikasi (depresan, stimulan),kebisingan. =isiologis 3 emam, mual, posisi, urgensi urin. &3 - Bangun lebih aal:lebih lambat - &e!ara erbal men"atakan tidak
Kelola pemberan anti emetik3..... Anjurkan ban"ak minum +ertahankan terapi %< line atat adan"a edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan !aitas oal
#en$ana %eperawatan T&'&an (an Kriteria Hasi
N/3 An9iet" ontrol om#ort Leel +ain Leel est 3 9tent and +attern &leep 3 9tent ang +attern &etelah dilakukan tindakan keperaatan selama . gangguan pola tidur pasien teratasi dengan kriteria hasil3 $umlah jam tidur dalam batas normal +ola tidur,kualitas dalam batas normal +erasaan #resh sesudah
Inter)ensi NI, &leep nhan!ement e#eke#ek medikasi - eterminasi terhadap pola tidur - $elaskan pentingn"a tidur "ang adekuat untuk mempertahankan - =asilitasi aktiitas sebelum tidur (memba!a) - iptakan lingkungan "ang n"aman - Kolaburasi pemberian obat tidur
1D *
#resh sesudah tidur / 3 - +enurunan kemempuan #ungsi - +enurunan proporsi tidur - +enurunan proporsi pada tahap ? dan D tidur. - +eningkatan proporsi pada tahap 1 tidur - $umlah tidur kurang dari normal sesuai usia
Diagnosa Keperawatan/ Masaa! Koa"orasi
tidur:istirahat ampu mengidenti5kasi halhal "ang meningkatkan tidur
#en$ana %eperawatan T&'&an (an Kriteria Hasi
Inter)ensi
16 *
#resh sesudah tidur / 3 - +enurunan kemempuan #ungsi - +enurunan proporsi tidur - +enurunan proporsi pada tahap ? dan D tidur. - +eningkatan proporsi pada tahap 1 tidur - $umlah tidur kurang dari normal sesuai usia
Diagnosa Keperawatan/ Masaa! Koa"orasi
tidur:istirahat ampu mengidenti5kasi halhal "ang meningkatkan tidur
#en$ana %eperawatan T&'&an (an Kriteria Hasi
Inter)ensi
16 *
Ke$easan berhubungan dengan
=aktor keturunan, Krisis si tuasional, &tress, perubahan status kesehatan, an!aman kematian, perubahan konsep diri, kurang pengetahuan dan hospitalisasi
N+, NI, An0iet* #e(&$tion pen&r&nan - Kontrol ke!emasan %e$easan2 - Koping &etelah dilakukan asuhan -unakan pendekatan "ang selama klien menenangkan ke!emasan teratasi dgn N"atakan dengan jelas harapan terhadap kriteria hasil3 pelaku pasien mampu Klien $elaskan semua prosedur dan apa "ang mengidenti5kasi dan dirasakan selama prosedur mengungkapkan gejala 'emani pasien untuk memberikan !emas keamanan dan mengurangi takut engidenti5kasi, Berikan in#ormasi #aktual mengenai m en gu ngkap kan dan diagnosis, tindakan prognosis m en unj ukkan teh nik Libatkan keluarga untuk mendampingi untuk mengontol !emas klien
•
•
/:&3 - %nsomnia - Kontak mata kurang - Kurang istirahat - Ber#okus pada diri sendiri - %ritabilitas - 'akut - N"eri perut - +enurunan ' dan den"ut nadi - iare, mual, kelelahan - -angguan tidur - -emetar - Anoreksia, mulut kering - +eningkatan ', den"ut nadi, - Kesulitan berna#as - Bingung - Bloking dalam pembi!araan - &ulit berkonsentrasi
•
•
•
•
• • •
•
•
1J *
Ke$easan berhubungan dengan
=aktor keturunan, Krisis si tuasional, &tress, perubahan status kesehatan, an!aman kematian, perubahan konsep diri, kurang pengetahuan dan hospitalisasi
N+, NI, An0iet* #e(&$tion pen&r&nan - Kontrol ke!emasan %e$easan2 - Koping &etelah dilakukan asuhan -unakan pendekatan "ang selama klien menenangkan ke!emasan teratasi dgn N"atakan dengan jelas harapan terhadap kriteria hasil3 pelaku pasien mampu Klien $elaskan semua prosedur dan apa "ang mengidenti5kasi dan dirasakan selama prosedur mengungkapkan gejala 'emani pasien untuk memberikan !emas keamanan dan mengurangi takut engidenti5kasi, Berikan in#ormasi #aktual mengenai m en gu ngkap kan dan diagnosis, tindakan prognosis m en unj ukkan teh nik Libatkan keluarga untuk mendampingi untuk mengontol !emas klien
•
•
/:&3
•
- %nsomnia - Kontak mata kurang - Kurang istirahat - Ber#okus pada diri sendiri - %ritabilitas - 'akut - N"eri perut - +enurunan ' dan den"ut nadi - iare, mual, kelelahan - -angguan tidur - -emetar - Anoreksia, mulut kering - +eningkatan ', den"ut nadi, - Kesulitan berna#as - Bingung - Bloking dalam pembi!araan - &ulit berkonsentrasi
•
•
•
• • •
•
•
1J *
BAB I3 PENUTUP
A. K&%+>LAN apat disimpulkan baha oli! abdomen adalah suatu rasa n"eri "ang tejadi se!ara akut maupun kronik "ang intensitasn"a hilang datang karna ada permasalahan pada organ didalam perut. oli! abdomen umumn"a terjadi akibat peradangan atau in#eksi , apabila hal ini tidak teratasi dengan !epat maka akan berakibat #atal dan dapat mengganggu s"stem pen!ernaan serta metabolisme pada tubuh manusia, tanda gejala !oli! abdomen biasan"a Kolik (kram) pada abdomen pertengahan sampai ke atas, distensi, muntah empedu aal, peningkatan bising usus (bun"i gemerin!ing bernada tinggi terdengar pada interal singkat), n"eri tekan di#us minimal. iagnose "ang sering mun!ul antara lain n"eri akut, ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dan ansietas. B. &AAN
BAB I3 PENUTUP
A. K&%+>LAN apat disimpulkan baha oli! abdomen adalah suatu rasa n"eri "ang tejadi se!ara akut maupun kronik "ang intensitasn"a hilang datang karna ada permasalahan pada organ didalam perut. oli! abdomen umumn"a terjadi akibat peradangan atau in#eksi , apabila hal ini tidak teratasi dengan !epat maka akan berakibat #atal dan dapat mengganggu s"stem pen!ernaan serta metabolisme pada tubuh manusia, tanda gejala !oli! abdomen biasan"a Kolik (kram) pada abdomen pertengahan sampai ke atas, distensi, muntah empedu aal, peningkatan bising usus (bun"i gemerin!ing bernada tinggi terdengar pada interal singkat), n"eri tekan di#us minimal. iagnose "ang sering mun!ul antara lain n"eri akut, ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dan ansietas. B. &AAN $ika ada keluarga atau kerabat "ang mengalami n"eri dibagian abdomen bisa dilakukan pemeriksaan 5sik seperti palpasi di bagian abdomen dan sebagai !alon peraat kita harus lebih mengetahui tentang bagaimana !ara pemeriksaan keperaatan !oli! abdomen agar seaktu aktu bisa menolong saudara "ang mengalami !oli!, semoga makalah ini dapat berman#aat bagi pemba!a.
1 *
DATA# PUSTAKA
Brunner Q &uddarth. 2002, Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah, olume 2. disi 2 $akarta 3 - F. &lamet &u"ono. +ro#. r. &p+. K., 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II, =K>% $akarta,
F. &"ai#uddin rs. B.A!, 144. Anatomi Fisiologi. $akarta3- arll"n . oenges dkk, 2000. encana Asuhan Keperawatan. disi ?, $akarta udjiastuti, Diktat Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Masalah Pencernaan Makanan, &uraba"a.
. &jamsuhidajat, Eim d! $ong, 144. Buku Ajar Ilmu Bedah. $akarta3-. eees, harlene $ et al. 200. Medical!"urgical #ursing$ Alih Bahasa Joko "etyono$ %d$ I . $akarta 3 &alemba edika
Nettina, &andra . 2001. Pedoman Praktik Keperawatan. Alih &ahasa "etiawan dkk$ %d$ '$ $akarta3-
1 *