Makalah Kesantunan dalam berbahasa
Posted: 11th June 2012 by Marlina Sipayung in Uncategorized 0 KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahat dan karunia!"ya, sehingga #enyusun da#at enye$esaikan aka$ah %ahasa &ndonesia 'Penga#$ikasian Teori Teori (esantunan )i *ekitar (ita+ ini dengan $ancar dan te#at aktuPenyusun Penyusun enguca#kan enguca#kan teria kasih ke#ada %a#ak Moh-.atoni Moh-.atoni sebagai dosen ata ku$iah %ahasa &ndonesia, yang te$ah ebibing dan enasehati #enyusun da$a #enyusunan aka$ah ini- Pada dasarnya, aka$ah ini disusun untuk eenuhi tugas akhir %ahasa &ndonesia-*eoga aka$ah ini da#at beran/at bagi #ebaca dan u$ai enera#kan kesantunan da$a berbahasa di kehidu#an sehari!hariPenyusun enyadari baha aka$ah ini asih banyak terda#at kekurangannya- $eh karena itu, #enyusun eneria kritik dan saran dari #ebaca, untuk #enye#urnaan da$a da$a #enyus #enyusunan unan aka$a aka$ah h se$an se$anjut jutny nyaa- *eoga *eoga #enyusu #enyusunan nan aka$a aka$ah h ini da#at da#at beran/aat bagi seua #ebaca-
Ma$ang, Juni 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
(T PE""T3-- 1 ).T3 &*& 2 %% & PE")4U5U"-- 6 1-1
5atar %e$akang- 6
1-2
3uusan Masa$ah- 6
1-6-Tujuan- 7 %% && PEM%4*"-- 7 2-1 )e/inisi (esantunan- 8 2-2 )e/enisi (esantunan %erbahasa- 9 2-6 Teori!teori Teori!teori (esantunan %erbahasa- A. Teori Teori Lakoff Lakoff (1972) (1972) B. Teori Teori Gu (1990) ; (1990) ; C.Teori PranowoPranowo- 10 D.Teori D.Teori GriceGrice- 11 %% &&& PE"UTUP- 1; 6-1 (esi#u$an- 1; 6-2 *aran- 1; ).T3 PU*T(-- 1<
A I PENDA!"#"AN
$%$ #atar elakang
Pada hakikatnya, bahasa yang dii$iki dan digunakan o$eh anusia tidak ada yang $ebih baik atau $ebih buruk- *eandainya ada bahasa yang sudah a#u engungka#kan sebagian besar #ikiran dan #erasaan $ebih dari bahasa yang $ain, bukan karena bahasa itu $ebih baik teta#i karena #ei$ik dan #eakai bahasa sudah a#u engga$i #otensi bahasa itu $ebih dari yang $ain- Jadi yang $ebih baik bukan bahasanya teta#i kea#uan anusianya- *eua bahasa hakikatnya saa, yaitu sebagai a$atkounikasiPenda#at *a#ir dan =or/ >da$a =ahab, 1<<8? enyatakan baha bahasa enentukan #eri$aku budaya anusia eang ada benarnya- rang yang ketika berbicara enggunakan #i$ihan kata, ungka#an yang santun, struktur ka$iat yang baik enandakan baha ke#ribadian orang itu eang baik- *eba$iknya, jika ada orang yang sebenarnya ke#ribadiannya tidak baik, eski#un berusaha berbahasa secara baik, benar,dan santun di hada#an orang $ain@ #ada suatu saat tidak a#u enutu#!nutu#i ke#ribadian buruknya sehingga uncu$ #i$ihan kata, ungka#an, atau struktur ka$iat yang tidak baik dan tidak santun-)a$a kesantunan berbahasa ada bebera#a teori yang endasarinya yaitu teori 5ako//, teori Yueguo u, teori Pranoo dan teori rice- Pada aka$ah ini saya akan ebahas contoh /enoena teori kesantunan enurut teori Pranoo di $ingkungan terina$- 4a$ ini di$atarbe$akangi karena ter$ihat je$as kurangnya kesadaran asyarakat akan kesantunan berbahasa khususnya di $ingkungan terina$$%& Rumusan Masalah
To#ik yang akan dibahas da$a aka$ah ini ada$ah tentang kajianengenai #enggunaan bahasa o$eh asyarakat &ndonesia saat ini berdasarkanteori!teori
kesantunan yang te$ah dikeukakan o$eh bebera#a tokoh se#erti 5ako//, Yuego u, rice dan Pranoo$%' Tu(uan
Mahasisa da#at ebandingkan dan engkaji #enggunaan bahasa &ndonesia dengan bebera#a teori kesantunan A II PEMA!ASAN
&%$ De)inisi Kesantunan
.raser da$a unaran >1<<7? ende/inisikan kesantunan ada$ah ' property aociate! wit" neit"er e#cee!e! any ri$"t nor fai%e! to fu%%fi%% any o&%i$ation')engan kata $ain kesantunan ada$ah #ro#erti yang diasosiasikan dengan ujaran dan di da$a ha$ ini enurut #enda#at si #endengar, si #enutur tidak e$a#aui hak!haknya atau tidak engingkari eenuhi keajibannya%ebera#a u$asan .raser engenai de/inisi kesantunan tersebut yaitu #ertaa, kesantunan itu ada$ah #ro#erti atau bagian dari ujaran@ jadi bukan ujaran itu sendiri(edua, #enda#at #endengar$ah yang enentukan a#akah kesantunan itu ada #ada suatu ujaran- Mungkin saja sebuah ujaran diaksudkan sebagai ujaran yang santun o$eh si #enutur, teta#i di te$inga si #endengar ujaran itu ternyata tidak terdengar santun, dan deikian #u$a seba$iknya- (etiga, kesantunan itu dikaitkan dengan hak dan keajiban #enyerta interaksi- rtinya, a#akah sebuah ujaran terdengar santun atau tidak, ini +diukur+ berdasarkan >1? a#akah si #enutur tidak e$a#aui haknya ke#ada $aan bicaranya dan >2? a#akah di #enutur eenuhi keajibannya ke#ada $aan bicaranya itu(esantunan eru#akan aturan #eri$aku yang diteta#kan dan dise#akati bersaa o$eh suatu asyarakat tertentusehingga kesantunanseka$igus enjadi #rasyarat yang dise#akati o$eh #eri$aku sosia$- $eh karena itu,kesantunan ini biasa disebut Atatakraa-%erdasarkan #engertian tersebut, kesantunan da#at di$ihat dari berbagai segida$a #ergau$an sehari! hari- : Pertaa, kesantunan e#er$ihatkan sika# yang engandung ni$ai so#an santunatau etiket da$a #ergau$an sehari! hari- (etika orang dikatakan santun, aka da$a diri seseorang itu tergabar ni$ai so#an santun atau ni$ai etiket yang ber$aku secara baik di asyarakat te#at seseorang itu engabi$ bagian sebagai anggotanya- (etika dia dikatakan santun, asyarakat eberikan ni$ai ke#adanya, baik #eni$aian itu
di$akukan secara seketika >endadak? au#un secara konBensiona$ >#anjang, eakan aktu $aa?- *udah barang tentu, #eni$aian da$a #roses yang #anjang ini$ebih engeka$kanni$ai yang diberikan ke#adanya(edua, kesantunan sangat kontekstua$, yakni ber$aku da$a asyarakat, te#atatau situasi tertentu, teta#i be$u tentu ber$aku bagi asyarakat, te#at atau situasi $ain-(etika seseorang berteu dengan tean karib, bo$eh saja dia enggunakan kata yangagak kasar dengan suara keras, teta#i ha$ itu tidak santun a#abi$a ditujukan ke#ada tauatau seseorang yang baru dikena$- Mengeca# atau engunyah akanandengan u$ut berbunyi kurang so#an ka$au sedang akan dengan orang banyak di sebuah #erjauan,teta#i ha$ itu tidak begitu dikatakan kurang so#an a#abi$a di$akukan di ruah(etiga, kesantunan se$a$u bi#o$ar, yaitu ei$iki hubungan dua kutub, se#ertiantara anak dan orangtua, antara orang yang asih uda dan orang yang $ebih tua, antaratuan ruah dan tau, antara #ria dan anita, antara urid dan guru, sebagainya(ee#at, kesantunan tercerin da$a cara berbuat>bertindak? dan cara bertutur >berbahasa?-
ber#akaian
>berbusana?,
cara
&%& De)enisi Kesantunan erbahasa
(esantunan berbahasa eru#akan sa$ah satu as#ek kebahasaan yang da#at eningkatkan kecerdasan eosiona$ #enuturnya karena dida$a kounikasi, #enutur dan #etutur tidak hanya dituntut enya#aikan kebenaran, teta#i harus teta# berkoiten untuk enjaga keharonisan hubungan- (eharonisan hubungan #enutur dan #etutur teta# terjaga a#abi$a asing! asing #eserta tutur senantiasa tidak sa$ing e#era$ukan- )engan #erkataan $ain, baik #enutur au#un #etutur ei$iki keajiban yang saa untuk enjaga uka-(esantunan >#o$iteness?, keso#ansantunan atau etiket ada$ah tatacara, adat, atau kebiasaan yang ber$aku da$a asyarakat- (esantunan berbahasa tercerin da$a tatacara berkounikasi $eat tanda Berba$atau tatacara berbahasa- (etika berkounikasi, kita tunduk #ada nora! nora budaya,tidak hanya sekedar enya#aikan ide yang kita #ikirkan- Tatacara berbahasa harus sesuai dengan unsur!unsur budaya yang ada da$a asyarakat te#at hidu# dandi#ergunakannya suatu bahasa da$a berkounikasi- #abi$a tatacara berbahasa seseorang tidak sesuai dengan nora!nora budaya, aka ia akan enda#atkan ni$ai negati/, isa$nya dituduh sebagai orang yang sobong, angkuh, tak acuh, egois, tidak beradat, bahkan tidak berbudaya
Tatacara berbahasa sangat #enting di#erhatikan #ara #eserta kounikasi>kounikator dan kounikan? dei ke$ancaran kounikasi- $eh karena itu, asa$ah tatacara berbahasa ini harus enda#atkan #erhatian, terutaa da$a #roses be$ajar engajar bahasa- )engan engetahui tatacara berbahasa dihara#kan orang $ebih bisa eahai #esan yang disa#aikan da$a kounikasi karena tatacara berbahasa bertujuan engatur serangkaian ha$ berikut : 1- #a yang sebaiknya dikatakan #ada aktu dan keadaan tertentu 2- 3aga bahasa a#a yang seajarnya di#akai da$a situasi tertentu 6- (a#an dan bagaiana gi$iran berbicara dan #ebicaraan se$a ditera#kan 7- %agaiana engatur kenyaringan suara ketika berbicara8- %agaiana sika# dan gerak!gerik ketika berbicara9- (a#an harus dia dan engakhiri #ebicaraanTatacara berbahasa seseorang di#engaruhi nora!nora budaya suku bangsa atau ke$o#ok asyarakat tertentu- Tatacara berbahasa orang &nggris berbeda dengan tatacara berbahasa orang erika eski#un ereka saa!saa berbahasa &nggris%egitu juga, tatacara berbahasa orang Jaa berbeda dengan tatacara berbahasa orang %atak eski#un ereka saa!saa berbahasa &ndonesia- 4a$ ini enunjukkan baha kebudayaan yang sudah endarah daging #ada diri seseorang ber#engaruh #ada #o$a berbahasanya-%ebera#a teori yang endasari kesantunan berbahasa yaitu teori 5ako//, teoriYueguo u, teori Pranoo dan teori rice
&%' Te*ri+te*ri Kesantunan erbahasa A. Teori Lakoff Lakoff (1972)
5ako// yang diangga# sebagai ibu teori kesantunan, enghubungkan teorinya dengan teori kerjasaa dari rice- *e$ain kee#at teori yang te$ah disebutkan diatas, 5ako// juga enabahkan bebera#a #rinsi# yang diukur dengan #araeter sosia$- )a$a #rinsi# kesantunannya, enaarkan tiga kaidah yang harus ditaati agar tuturan enjadi santun- (etiga kaidah itu ada$ah : 1-.ora$itas (aidah /ora$itas, diaknai 'jangan eaksa+ atau 'jangan angkuh+-kibat $ogis dari kaidah itu ada$ah baha tuturan yang eaksa dan angkuheru#akan tuturan
yang tidak santun- Tuturan yang eaksa dan angkuh se#erti+%odoh, #ercua kau be$ajar,+ da#at e$ahirkan reaksi /ronta$ #ada kejiaan anak, yang eksesnya e$ahirkan bentuk #eri$aku yang enjengke$kan- Peri$aku seaca itu, sering enjadi sebab terjadinya ()3T2-(etidaktegasan (aidah ketidaktegasan berisi saran baha #enutur hendaknya bertutur sedeikian ru#a sehingga itra tuturnya da#at enentukan #i$ihan- Tuturan+Jika asih berseangat dan ingin ni$aiu baik, rajin!rajin$ah be$ajar,+sebenarnya eru#akan tekanan dari si #enutur >da$a konteks itu orang tua?terhada# itra tutur >anak? "aun, tekanan itu disa#aikan dengan santunkarena eberikan #i$ihan ke#ada anak, sehingga tidak tersinggung dan bersika# enjengke$kan-6-PersaaanCkesekaanan (aidah #ersaaanCkesekaanan, enyarankan ke#ada #enutur untuk bertindak seo$ah!o$ah itra tuturnya itu saa, atau dengan kata $ain ebuatitra tutur erasa senang- Ujaran '"i$ai ra#oru $uayan baik, sebaik seangat be$ajaru,+ se$ain sebenarnya engkritik juga engajarkankesantunan ke#ada anak(esantunan da$a berbahasa enurut 5ako// e$i#uti : 1-Dara engungka#kan da$akounikasi-
jarak
sosia$
dan
hubungan
#eran
yang
berbeda
2-Penggunaan uka >/ace? da$a kounikasi, yaitu strategi kesantunan #ositi/ danstrategi kesantunan negati/ B. Teori Gu (1990)
Prinsi# keso#anan Yuego u berdasar #ada ni$ai kesantunan orang Dinayang engaitkan kesantunan dengan nora!nora asyarakat yang berora$-(esantunan da$a asyarakat Dina terikat #ada sangsi yang akan diberikan o$ehasyarakat a#abi$a kesantunan itu di$anggar dan bersi/at #ers#ekti/Teori kesantunan ini enekankan #ada #eenuhan hara#an asyarakat engenaisika# horat, kerendahan hati dan ketu$usan- *ehingga #eri$aku indiBidu disesuaikan dengan hara#an tersebut- (esantunan yang dianut di negara Dina ha#ir iri# dengan nora!nora so#an santun yang ada #ada asyarakat &ndonesiaMasyarakat &ndonesia juga asih enjunjung ni$ai kesantunan- Terutaa di daerah #edesaan dan dikota!kota keci$- #abi$a ada seseorang yang e$anggar nora aka
orangtersebut juga akan enda#at sanksi dari asyarakat- *anksi yang biasa ditera#kan ada$ah digunjingkan atau dikuci$kan o$eh asyarakat- "ora yang harus di#enuhi tidak hanya terbatas #ada #eri$aku teta#i juga #ada tutur kata-#abi$a ada seseorang tidak santun da$a #enggunaan bahasa aka orangtersebut akan diangga# tidak so#an dan akan dica# sebagai orang yang kasar dantidak baik- -4a$ tersebut asih sangat terasa di kota!kota keci$ dan #inggiran- (arena orangtua dan $ingkungan engajari untuk enggunakan bahasa yangsantun- %erbeda dengan $ingkungan di kota besar yang asyarakatnya cenderung tak acuh dan banyak orang tua yang kurang e#erhatikan tingkah $aku anak!anaknya- *ehingga banyak anak dan reaja yang tidak engetahui cara berbahasa &ndonesia yang santun %erdasarkan kesantunan orang Dina, yaitu engaitkan kesantunan dengan nora! nora keasyarakatan yang berora$- %ersi/at #reskri#ti/ da$a konse# Dina $iao >#o$iteness? dan terikat #ada ancaan sangsi ora$ d ari asyarakat1- "osi uka >/ace? di da$a konteks cina tidak diangga# sebagai keinginan >ant? #siko$ogis, teta#i sebagai nora!nora keasyarakatan2-(esantunan tidak bersi/at instruenta$ teta#i bersi/at norati/6-Muka tidak teranca jika keinginan indiBidu tidak ter#enuhi, naun teranca jika indiBidu gaga$ eenuhi standar yang ditentukan asyarakatPeri$aku indiBidu harus disesuaikan dengan hara#an asyarakat engenaisika# horat >res#ect/u$ness?, sika# rendah hati >odesty?, sika# hangat dan tu$us>arth and re/inent?-
da e#at aksi da$a teori u: a-Maksi denigrasi diri yaitu daneninggikan orang $ain-
enuntut #enutur
untuk
erendahkan
diri
b-Maksi sa#aan yaitu sa#a$ah $aan bicara anda dengan bentuk sa#aan yangsesuaic-Maksi budi #ertibangan keuntungan nyata #ada diri itra tuturd-Maksi kederaana yaitu tindak sa$ing enjaga #ertibangankeuntungan antara #enutur dan itra tutur-
kesantunan
atau
C.Teori Pranowo
Pranoo engungka#kan teori engenai tanda!tanda kounikasi yang tidak santun(arena kounikasi tidak santun sering ka$i terjadi eski#un ada banyak cara agar da#at berbahasa dan berkounikasi dengan santun- Tanda !tanda tersebut antara $ain sebagai berikut >*ukaan, 200< : ? : 1-Penutur enyatakan kritik secara $angsung dan dengan kata !kata kasar-)a$a budaya &ndonesia, terutaa budaya jaa se$a$u enekankan #ada unggah! ungguh*ehingga da$a bertutur kata dengan orang $ain harusdiberi #enje$asan ter$ebih dahu$u baru keudian engungka#kan intinya-*ehingga itra tutur bisa engerti dan tidak tersinggung dengan a#a yangdituturkan- #a$agi jika ha$ itu berisi kritikanMeski#un deikian, adaorang yang tidak enyukai ha$ yang tidak disa#aikan secara $angsung-(arena terkesan ber#utar #utar- Jadi $ebih baik jika kritik atau tutur katadisa#aikan dengan #enje$asan se#er$unya dan tidak berte$e te$e sehinggaitra tutur tidak erasa sakit hati dan tidak erasa bosan- kan teta#i tidak da#at di#ungkiri baha banyak asyarakat yang $ebih sering secara$angsung engungka#kan a#a yang di#ikirannya2-Penutur didorong rasa eosi ketika bertutur- *eringka$i terjadi #erse$isihan da$a berkounikasi yang enibu$kan tibu$nya eosi- rang yangtidak da#at engenda$ikan eosinya aka da#at di#astikan #ebicaraanakan berujung #ada #ertengkaran u$ut- Jika deikian aka tutur kata yangdike$uarkan o$eh asing asing #enutur ada$ah tutur kata yang tidak so#an dan cenderung kasar- Dontoh #a$ing uu yang terjadi ada$ah #adaorang tua dan anak yang ei$iki #erbedaan #enda#at dan #ada #asangan-Untuk itu di#er$ukan #engenda$ian eosi yang baik su#aya da#atengenda$ikan tutur kata yang akan diuca#kan- *ehingga tidak sa$ing enyakiti6-Penutur #rotekti/ terhada# #enda#atnya- )a$a enge$uarkan #enda#at , baik da$a /oru /ora$ au#un in/ora$, ada bebera#a orang yang ter$a$ungotot dengan #enda#atnya #ribadi dan tidak bisa eneria saran, kritik atau sanggahan dari orang $ain- rang yang deikian a#abi$a #enda#atnyadisanggah aka akan enunjukkan raut uka yang tidak senang dan berujung #ada #enggunaan tutur kata yang cenderung kasar dan tidak so#an-Meski#un banyak juga orang yang asih a#u engenda$ikan eosi jika #enda#atnya disanggah7-Penutur sengaja eojokkan itra tutur da$a bertuturu- 4a$ ini kadangterjadi jika seseorang ingin eenangkan #enda#atnya dan ingin diangga# benar engenai #enda#atnya tersebut- (asus yang $ain terjadi #ada saatinterogasi atau #ada saat
sidang- Penyidik atau #engacara biasanyaeojokkan saksi atau tersangka untuk da#at engetahui kebenarannya-kan teta#i ha$ ini biasanya diikuti dengan tindakan dan tutur kata yangkasar o$eh #enyidik dan enibu$kan tekanan serta rasa tidak nyaan #adaitra tuturnya8-Penutur enya#aikan tuduhan atas dasar kecurigaan terhada# itra tutur-4idu# berasyarakat se$a$u didasarkan #ada asas ke#ercayaan- *eka$ike#rcayaan itu hi$ang aka su$it untuk ebangun keba$i ke#ercayaantersebut- )an bahkan akan enibu$kan rasa curiga- Dontohnya terjadi #ada se#asang kekasih- #abi$a sa$ah satu #ihak engkhianati ke#ercayaan dari #ihak $ain aka #ihak $ain tersebut akan se$a$u enaruh curiga- rang tersebut tidak akan #ercaya dengan kata!kata #asangannya dan enangga#inya dengan sinis- *ehingga kata!kata yang dike$uarkan juga enjadi kasar dan sinis
D.Teori Grice
rice >1<;? engidenti/ikasi baha kounikasi secara santun harus e#erhatikan #rinsi# kerja saa- (etika berkounikasi, seorang #enutur harus e#erhatikan : 1-Prinsi# kua$itas Jika seseorang enya#aikan in/orasi ke#ada orang $ain, in/orasiyang diberikan harus di dukung dengan data- )engan dukungan data yangada aka in/orasi tersebut akan $ebih sah dan eang benar adanya-*ehingga $aan bicara tidak erasa terti#u- Prinsi# ini su$it ditera#kan dandi$anggar karena ei$iki kesan sedikit kaku- )an ungkin akanebatasi kounikasi antara satu orang dengan yang $ainnya2-Prinsi# kuantitas rtinya kerika berkounikasi dengan orang $ain, yang dikounikasikan harus sesuai dengan yang di#er$ukan, tidak $ebih dan tidak kurang- Prinsi# ini enuntut agar seseorang eberi sesuatu sesuai yang diinta o$eh $aan bicara- Misa$nya jika $aan bicara enginginkan diberi 1 (g gu$a aka gu$a yang diberikan juga harus 1 (g dan tidak dikurangi-*aat ini banyak #edagang yang e$anggar #rinsi# kuantitas dan enjua$ barang yang tidak sesuai dengan a#a yang dikatakan #e$anggan- 4a$ inidiaksudkan agar #edagang tersebut e#ero$eh $ebih banyak keuntungan*aat ini cuku# su$it untuk bisa enera#kan #rinsi# ini- (arena gayahidu# saat ini yang cuku# su$it sehingga banyak orang yang bertutur katadan eber in/orasi yag
terkadang kurang dan bahkan di$ebih $ebihkan-4a$ ini hanya diaksudkan agar orang tersebut di#andang sebagai orangyang #intar dan untuk e#ero$eh keinginan #ribadi6-Prinsi# re$eBansi >hubungan? Prinsi# ini berakna ketika berkounikasi dengan orang $ain aka harus re$eBan dan berkaitan dengan a#a yang dibicarakan o$eh $aan bicara-#abi$a di#ikir dengan $ogika, ha$ ini eang benar adanya- (arena #ercaka#an yang tidak re$eBan dan tidak nyabung tidak akan enghasi$kan a#a!a#a- )an a$ah akan enibu$kan #erasaan tidak nyaan #ada $aan bicara-Dontoh kasus yang kadang terjadi ada$ah a#abi$a ada dua orang yangsedang berbicara dan ada orang $ain yang hanya endengarkan sebagiandan tiba!tiba enangga#i ha$ tersebut dan tangga#annya ternyata tidak re$eBan dengan yang dibicarakan- (asus yang $ain terjadi karena #ebicarakurang je$as da$a enya#aikan a#a yang ingin dibicarakan- *ehingga terkadang $aan bicara enangga#i dengan berbeda 7- Prinsi# cara Prinsi# ini berarti ketika berbicara atau berkounikasi dengan orang $ain harus $ah e#erhatikan cara #enya#aian- Tidak seua orang da#at eneria cara berbicara yang saa- rang yang sensiti/ tidak bisa diajak bicara dengan kasar- Tutur kata yang digunakan juga harus di#i$ih agar orang tersebut tidak erasa tersinggung- Dara #enya#aian in/orasi ke#ada orang yang $ebih tua dan ke#ada orang yang sebaya atau yang $ebihuda juga harus berbeda- (e#ada orang yang $ebih tua, cara bicara yangdigunakan harus$ah #enuh dengan rasa horat dan ha$us- Meski#un saat ini banyak anak, reaja dan kau uda yang kurang e#erhatikan cara bertutur dengan orang yang $ebih tua-Dontoh kasusnya ada$ah ahasisa yang ingin berteu dengan dosen #ebibingnya- *eringka$i ereka kurang so#an da$a enya#aikan keinginannya tersebut karena ereka enyaakan berkounikasi dengan dosen dan berkounikasi dengan tean- 4a$ ini enyebabkan banyak dosen yang erasa tersinggung dan ungkin tidak enangga#i ahasisatersebut- (asus se#erti ini da#at terjadi antara $ain karena dengan orangtuanya sendiri ahasisa tersebut kurang benar cara berbicara dan engangga# se#erti berbicara dengan tean*e$ain kee#at #rinsi# diatas, rice juga eberikan bebera#a #edoan untuk e#er$akukan itra tutur yaitu sebagai berikut >*ukaan,200< : 6 ? : 1- Jangan e#er$akukan itra tutur sebagai orang yang tunduk ke#ada #enutur 2- Jangan engatakan ha$ !ha$ yang kurang baik engenai diri itra tutur atau orang atau barang yang ada kaitannya dengan itra tutur
6- Jangan engungka#kan rasa senang atas sehinggaitra tutur erasa jatuh harga dirinya
kea$angan
itra
tutur
7- Jangan euji diri sendiri atau ebanggakan nasib baik atau ke$ebihandiri sendiri 8- Maksia$kan ungka#an si#ati ke#ada itra tutur 9- Minia$kan rasa tidak senang #ada itra tutur dan aksia$kan rasasenang Prinsi#!#rinsi# kerjasaa yang dikeukakan o$eh rice sering ka$i di$anggar dan diabaikan- 4a$ ini dikarenakan kondisi yang eungkinkan untuk eenuhi kee#at #rinsi# tersebut tidak se$a$u ada- %ahkan saat ini seakin su$it untuk diteui- Penyebabnya karena ada keadaan tertentu yang secara sengaja di$akukan o$eh #enutur untuk tidak eenuhi #rinsi# tersebut ,*nt*h Fen*mena Kesantunan erbahasa Menurut Te*ri Pran*-* . Realisasi Kesantunan erbahasa di #ingkungan Terminal .
Mendengar kata #edagang asongan, su#ir, kondektur, dan ca$o ungkin sudah tak asing $agi di te$inga kita- Pedagang asongan ada$ah #ara #edagang yang biasa enjajakan dagangannya di sekitar terina$ dan di da$a bus!bus- Mereka se$a$u beru#aya untuk enarik #ebe$i agar ebe$i dagangannya, yang kadang juga suka ter$ihat agak eaksa- *u#ir ada$ah #ara #engeudi bus atau angkot yang se$a$u ter$ihat di $ingkungan terina$- (ondektur ada$ah orang yang ebantu su#ir untuk enarik #enu#ang ke da$a angkot atau bus, sedangkan ca$o ada$ah #erantara atau ree%%er. (ata ca$o kadang bersi/at negati/ karena a#a yang ca$o $akukan ada$ah enggunakan kese#itan orang enjadi suatu kese#atan- Da$o juga identik dengan #rean atau #enguasa daerah tertentu yang sudah enjadi objek #encariannya)i $ingkungan terina$, kita terkadang sering endengar #ebicaraan yang diuca#kan o$eh #edagang asongan, su#ir, kondektur, dan #ara ca$o yang sering enguca#kan kata!kata kasar- Penu$is sendiri #ernah e$ihat bagaiana #ara su#ir angkot atau bus dengan ajah Fter#aksaG eberi seju$ah perenan ke#ada ca$oMungkin bagi sebagian orang ha$ yang di$akukan #ara ca$o itu biasa saja, sehingga ereka #antas eneria seju$ah uang5a$u a#a yang akan terjadi jika #ara su#ir dan kondektur tersebut tidak eberikan uang yang tidak sesuai dengan keinginan #ara ca$o- Yang terjadi se$anjutnya ada$ah teriakan kata!kata akian atau kata!kata kasar >sarkase? yang ke$uar dari u$ut ca$o tersebut ke#ada su#ir dan kondektur- *arkase yang ke$uar dari u$ut ca$o!ca$o itu biasanya ada$ah naa!naa binatang se#erti FanjingG, FonyetG, FbabiG dan
sebagainya- Jika su#ir tidak eneria #erkataan yang di$ontarkan ca$o kadang! kadang ereka #un eba$as dengan akian yang $ebih kasar, sehingga sering terjadi 'adu u$ut+ antara #ara ca$o, su#ir, dan kondektur- 4a$ ini juga sering diikuti o$eh #edagang asongan yang sering enabah suasana enjadi ricuh*a$ah satu /enoena kebahasaan yang #enu$is da#atkan ada$ah tuturan yang diuca#kan o$eh sa$ah satu ca$o dan su#ir angkot di terina$ Dicaheu : upir *+eu" !uitna, !ua re&u nya-' Ca%o * Anin$ /ane" /a" n$an akieu' upir * Teru /entana a&ara"a- ran$ $ e can nyetor, teu &o$a !uit ia' Ca%o * &un$ nya"o ain$ /a", are&u !eui atu"' upir * Le&ok ta" !uitna, &%e$u$ /ane" /a"' Ca%o *3"4!aar upir /onyet'. .enoena kebahasaan di atas ada$ah #engga$an bebera#a ka$iat rea$isasi kesantunan berbahasa yang diuca#kan o$eh ca$o dan su#ir angkot di terina$ Dicaheu- Penu$is akan ene$iti /enoena kebahasaan yang terjadi #ada tiga bahasa, yaitu bahasa *unda, bahasa Jaa >Direbon?, dan bahasa &ndonesia- %anyak ha$ yang ebuat kata!kata kasar ke$uar dari #eakainya- *arkase itu sendiri kadang bisa eancing kearahan orang yang dituju, ta#i kadang juga tidak ber#engaruh karena itu sudah enjadi ha$ yang $urah untuk keduanya)i$ihat dari sudut #enuturnya, bahasa itu ber/ungsi perona% atau pri&a! i > 5a%%i!ay 1<6@ 6innocc"iaro 1<7@ ako&on 1<90 enyebutkan /ungsi e/otif ?- Maksudnya, si #enutur enyatakan sika# terhada# a#a yang dituturkannya- *i #enutur bukan hanya engungka#kan eosi $eat bahasa, teta#i juga e#er$ihatkan eosi itu seaktu enya#aikan tuturannya- )a$a ha$ ini #ihak si #endengar juga da#at enduga a#akah si #enutur sedih, arah, atau gebira)i$ihat dari segi #endengar atau $aan bicara, aka bahasa itu ber/ungsi !irektif , yaitu engatur tingkah $aku #endengar >6innocc"iaro 1<7@ 5a%%i!ay 1<6 enyebutkan /ungsi intru/enta%8 dan ako&on 1<90 enyebutkan /ungsi retorika% ?)isini bahasa itu tidak hanya ebuat si #endengar e$akukan sesuatu, teta#i e$akukan kegiatan yang sesuai dengan yang diaui si #ebicara- 4a$ ini da#at di$akukan si #enutur dengan enggunakan ka$iat!ka$iat yang enyatakan #erintah, ibauan, #erintaan au#un rayuan-
%i$a di$ihat dari segi kontak antara #enutur dan #endengar aka bahasa disini ber/ungsi fatik (ako&on 1<90@ 6innocc"iaro 1<7 enyebutkan interperona% @ dan 5a%%i!ay 1<6 enyebutkan interactiona% ? , yaitu /ungsi enjadi hubungan, ee$ihara, e#er$ihatkan #erasaan bersahabat, atau so$idaritas nasiona$-)a$a asyarakat, bahasa yang digunakan da$a berkounikasi sangat beragaTerjadinya keragaan atau keBariasian bahasa ini bukan hanya disebabkan o$eh #ara #enuturnya yang tidak hoogen, teta#i juga karena interaksi sosia$ yang ereka $akukan beraga%erbahasa ada$ah aktiBitas sosia$- )i da$a berbahasa juga terda#at etika kounikasi, dan di da$a etika kounikasi itu sendiri terda#at ora$- Mora$ e#unyai #engertian yang saa dengan kesusi$aan yang euat ajaran tentang baik dan buruknya #erbuatan- Jadi, #erbuatan itu dini$ai sebagai #erbuatan yang baik atau buruk >%urhanudin *a$a, 2001:102?- Etika juga bisa diartikan sebagai i$u yang ebicarakan asa$ah #erbuatan atau tingkah $aku anusia, ana yang dini$ai baik dan ana yang jahat- Etika sendiri juga sering digunakan dengan kata ora$, susi$a, budi #ekerti dan akh$ak >%urhanudin *a$a, 2001:102?*eentara itu, secara sederhana Pro/- &- 3- Poedjoijatna >1<;9?, engatakan baha sasaran etika khusus ke#ada tindakan!tindakan anusia yang di$akukan secara sengaja- )engan deikian, da#at disi#u$kan baha rea$isasi kesantunan berbahasa di $ingkungan terina$ banyak yang tidak engandung etika- )a$a berkounikasi, tidak akan #ernah $e#as dengan adanya #o$a berbahasa yang diuca#kan kasar, baik beru#a o$ok!o$ok atau sindiran yang enyakitkan hati- *e#erti tuturan yang diuca#kan o$eh ca$o, #edagang asongan, su#ir, dan kondektur tidak engandung unsur kesantunan berbahasa- Misa$, udah arah, kata!katanya kasar, dan bersi/at eaksa saat einta uang karena ereka erasa #enguasa te#at tersebut*u#arno enje$askan da$a artike$nya, baha raga bahasa yang tidak santun ini enjadi ha$ yang $azi diuca#kan- *arkasisasi tersebut justru enjadikan keakraban tan#a sekat strata, sehingga ereka yang enggunakan raga bahasa tersebut da#at enikatinya dengan senang dan bangga hati-
A III PEN"T"P '%$ Kesimpulan
)a$a berkounikasi dengan orang $ain hendaknya e#unyai so#an santun, sehingga orang yang berkounikasi dengan kita akan terasa nyaan dan senang%erbicara santun tidak harus dengan enggunakan bahasa baku, karena be$u tentu enurut orang kita berbicara dengan santun- %anyak teori yang te$ah enyebutkan engenai cara!cara bertutur kata yang santun dengan orang $ain- Meski#un deikian, asih terda#at bebera#a orangyang dengan sengaja au#un tidak sengaja bertutur kata yang tidak so#an dan kasar terhada# orang $ain- #a$agi dengan gaya hidu# yang ada saat ini- da #un teori dari bebera#a #akar yang enje$askan tentang bagaiana berbicara dengan santun, yang antara $ain di keukaan 5ako//, Yueguou, Pranoo dan rice- Teori yang ereka keukakan tidak enyebutkan baha berbicara yang santun harus dengan bahasa baku, teta#i ereka enje$askan kesantunan da$a berbicara ini dengan as#ek!as#ek yang sesuai dengan kehidu#an sehari!sehari sehingga udah untuk kita tera#kan'%& Saran
)engan adanya aka$ah ini, dihara#kan agar #ara #ebaca da#at enggunakan bahasa &ndonesia yang baik diana #un ereka berada)a$a #enu$isan aka$ah ini, banyak seka$i kekurangan- $eh karena itu saya sangat enghara#kan kritik dan saran dari #ara #ebaca khususnya dari %a#ak Moh- .atoni se$aku dosen %ahasa &ndonesia saya- Mohon aa/ Pak jika isi aka$ah saya tan#a sengaja terda#at bebera#a kesaaan dengan bebera#a tean yang $ain- &tu eru#akan unsur ketidaksengajaan kai, karena kata kunci yang digunakan di internet keungkinan saa dan buku yang kai #inja dari #er#ustakaan saa
).T3 PU*T( &brahi, - *- 1<<6-(ajian Tindak Tutur-*urabaya: Usaha "asiona$ Jasine2010- Prinsi# (erja *aa dan (esantunan, >htt#:CCjasinea$aghribi-b$ogs#ot-coC2010C02C#rinsi#!kerja!saa!n! kesantunan-ht$, diakses 10 Juni 2012?
>on$ine?,
Pranoo, dkk- 2007-(esantunan %erbahasa #ara Po$itisi di Media MassaYogyakarta :UniBersitas *anata )hara *ukaan,sony- 200< - *i/oni %ahasa &ndones ia - Ma$ang:UniBersitas %raijaya =ahab, bdu$- 1<<8-&su 5inguistik Pengajaran %ahasa dan *astra- *urabaya : ir$anggaUniBersity Press=arsito-2010- Prinsi# *o#an *antun Maksi?-htt#:CC b$ogeongb$edug-b$ogs#ot-co aca!aca aksi-ht$, diakses 10 Juni 2012
>Maca aca C2010C06C#rinsi#!so#an!santun!
KATA PENGANTAR
(ai #anjatkan #uji dan syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas sega$a $i#ahan nikat dan karunia!"ya, sehingga kai da#at enye$esaikan aka$ah %ahasa &ndonesia ini te#at #ada aktunyaTeria kasih kai sa#aikan ke#ada seua #ihak yang te$ah ebantu da$a #ebuatan aka$ah ini- (ai #un enyadari bahasanya aka$ah ini asih jauh dari se#urna- $eh karena itu, kai enghara#kan saran dan kritik yang bersi/at ebangun dari #ara #ebaca dei kese#urnaan aka$ah ini*eoga dengan aka$ah ini da#at enabah aasan bagi #enu$is dan beran/aat bagi #ara #ebaca- khir kata, kai enguca#kan teria kasi
Ma$ang , 18 Juni 2012 Penu$is
DAFTAR ISI
(T PE""T3 HHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH- i ).T3 &*& HHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHii A I PENDA!"#"AN /////////////////////// ' $%$ #atar //////////////////////////%'
elakang
1-2 3uusan Masa$ah HHHHHHHHHHHHHHHHHHHH HHH- 7 1-6 HHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH8
Tujuan
A II PEMA!ASAN///////////////////////%%0
2.1. Teori aa" o%e" Goff/an, Brown !an Le:inon 44444444444; 2-2- Penera#an Teori =ajah "egati/e (
68-2 *aran HHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH11 Da)tar ///////////////////////////%$&
A I PENDA!"#"AN
$%$ #atar elakang
Pustaka
(ajian tentang kesantunan berbahasa te$ah enunjukkan #erkebangan yang sangat #esat seiring dengan kuatnya keinginan #ara #enutur bahasa untuk enca#ai tujuan kounikasi yang e/ekti/, yang terhindar dari kesa$ah/ahaan dan ketaknyabungan(esantunan berbahasa eru#akan sa$ah satu as#ek kebahasaan yang da#at eningkatkan kecerdasan eosiona$ #enuturnya karena dida$a kounikasi, #enutur dan #etutur tidak hanya dituntut enya#aikan kebenaran, teta#i harus teta# berkoiten untuk enjaga keharonisan hubungan- (eharonisan hubungan #enutur dan #etutur teta# terjaga a#abi$a asing! asing #eserta tutur senantiasa tidak sa$ing e#era$ukan- )engan #erkataan $ain, baik #enutur au#un #etutur ei$iki keajiban yang saa untuk enjaga uka- (esantunan >po%itene?, keso#ansantunan atau etiket ada$ah tatacara, adat, atau kebiasaan yang ber$aku da$a asyarakat(esantunan eru#akan aturan #eri$aku yang diteta#kan dan dise#akati bersaa o$eh suatu asyarakat tertentu sehingga kesantunan seka$igus enjadi #rasyarat yang dise#akati o$eh #eri$aku sosia$- $eh karena itu, kesantunan ini biasa disebut FtatakraaG- >eantunan !a%a/ &er&a"aa ungkin eru#akan horison baru da$a berbahasa, dan sa#ai saat ini be$u dikaji da$a konste$asi $inguistik@ terkecua$i da$a te$aah #ragatik- (esantunan da$a berbahasa, eski#un disebut sebagai horison baru, naun sudah enda#atkan #erhatian o$eh banyak $inguis dan #ragatisis- *ebagai bidang baru da$a kajian kebahasaan, khususnya bahasa da$a #enggunaan >$anguage in use?, kesantunan >#o$iteness? da$a berbahasa seyogiyanya enda#atkan #erhatian, baik o$eh #akar atau $inguis, au#un #ara #ebe$ajar bahasa*e$ain itu, #enting juga bagi setia# orang untuk eahai kesantunan berbahasa ini, karena anusia yang kodratnya ada$ah 'akh$uk berbahasa+ senantiasa e$akukan kounikasi Berba$ yang sudah se#atutnya beretikaMeski#un da$a i$u #ragatik kesantunan berbahasa baru u$ai enda#atkan #erhatian, konse# etika berbahasa ini sudah bisa dibi$ang $aa berseaya da$a kounikasi Berba$ asyarakat ana#un- (esantunan berbahasa, secara tradisiona$, diatur o$eh nora!nora dan ora$itas asyarakat, yang diinterna$isasikan da$a konteks budaya dan keari/an $oka$- Tata kraa berbahasa antara yang uda dan yang tua, sudah $aa hidu# da$a kounikasi Berba$, yang justru u$ai sirna engikuti arus negati/ esternisasi, yang ebaa ideo$ogi $ibera$-
(onse# kesantunan da$a berbahasa tradisiona$ itu sudah saatnya 'dibaca+ keba$i secara teoritis, agar terjadi #enyegaran ideo$ogi engenai bagaiana seharusnya bahasa itu digunakan, agar santun- Tu$isan ini akan eberikan #andangan teoretis engenai iha$ kesantunan berbahasa, yang ana da#at dijadikan acuan untuk
keba$i e$akukan re/$eksi atas #enggunaan bahasa sehari!hari- 3e/$eksi untuk e$ihat ni$ai kesantunan da$a #enggunaan bahasa sehari!hari terbi$ang #enting, diana bahasa bukan hanya sebagai instruen kounikasi, e$ainkan juga ajang rea$isasi diri yang santun dan beretika$%' Rumusan Masalah • •
)asar teori kesantunan berbahasa a#a yang di#akai da$a #ene$itian ini I %agaiana #enera#an teori kesantunan berbahasa tersebut da$a kehidu#an sehari!hari I
$%& Tu(uan
)engan #ebuatan aka$ah kesantunan berbahasa ini, dihara#kan ke#ada ahasisa dan #ebaca khususnya da#at eahai dan engetahui tentang kesantunan berbahasa yang terjadi da$a kehidu#an sehari!hariA II PEMA!ASAN
(onse# atau #rinsi# kesantunan dikeukakan o$eh banyak ah$i- )asar #enda#at ah$i tentang konse# kesantunan itu berbeda!beda- da konse# kesantunan yang diruuskan da$a bentuk kaidah, ada #u$a yang di/oru$asi da$a bentuk strategi(onse# kesantunan yang diruuskan di da$a bentuk kaidah ebentuk #rinsi# kesantunan, sedangkan konse# kesantunan yang diruuskan di da$a bentuk strategi ebentuk teori kesantunan >3ustono, 1<<<:9!9;?- )ari banyak teori kesantunan, sa$ah satunya ada$ah teori ajah yang dikeukakan o$eh Goff/an, Brown, !an Le:inon. Daar teori yan$ !i$unakan o%e" /ereka a!a%a" e&a$ai &erikut 2.1. Teori Wajah oeh Goff!an" Brown #an Le$in%on
Menurut %ron dan 5eBinson >1<;?, yang ana terins#irasi o$eh o//an >1<9?, bahasanya bersika# santun itu ada$ah bersika# #edu$i #ada 'ajah+ atau 'uka,+ baik i$ik #enutur, au#un i$ik itra tutur- '=ajah,+ da$a ha$, ini bukan da$a arti ru#a /isik, naun 'ajah+ da$a artian pu&%ic i/a$e, atau ungkin #adanan kata yang te#at ada$ah 'harga diri+ da$a #andangan asyarakat(onse# ajah ini berakar dari konse# tradisiona$ di Dina, yang dikebangkan o$eh >onfuiu terkait dengan ni$ai!ni$ai keanusiaan >ziz, 200;?- Pada ajah, da$a
tradisi Dina, e$ekat atribut sosia$ yang eru#akan harga diri, sebuah #enghargaan yang diberikan o$eh asyarakat, atau dii$iki secara indiBidu- =ajah, eru#akan '#injaan asyarakat,+ sebagaiana sebuah ge$ar akadeik yang diberikan o$eh sebuah #erguruan tinggi, yang ka#an saja bisa ditarik o$eh yang eberi- $eh karena itu, si #ei$ik ajah itu harus$ah berhati!hati da$a ber#ri$aku, terasuk da$a berbahasaJika o//an >1<9? enyebutkan baha ajah ada$ah atribut sosia$, aka %ron dan 5eBinson >1<;? enyebutkan baha ajah eru#akan atribut #ribadi yang dii$iki o$eh setia# insan dan bersi/at uniBersa$- )a$a teori ini, ajah keudian di#i$ah enjadi dua jenis: ajah dengan keinginan #ositi/ >#ositiBe /ace?, dan ajah dengan keinginan negati/ >negatiBe /ace?- =ajah #ositi/ terkait dengan ni$ai so$idaritas, ketak/ora$an, #engakuan, dan kesekoncoan- *eentara itu, ajah negati/ beruara #ada keinginan seseorang untuk teta# andiri, bebas dari gangguan #ihak $uar, dan adanya #enghoratan #ihak $uar terhada# keandiriannya itu >ziz, 200;:2?- Me$ihat baha ajah ei$iki ni$ai se#erti yang te$ah disebutkan, aka ni$ai!ni$ai itu #atut untuk dijaga, dan sa$ah satu caranya ada$ah e$a$ui #o$a berbahasa yang santun, yang tidak erusak ni$ai!ni$ai ajah itu(esantunan itu sendiri ei$iki akna yang berbeda dengan keso#anan- (ata so#an ei$iki arti enunjukkan rasa horat #ada itra tutur, sedangkan kata santun ei$iki arti berbahasa >atau ber#ri$aku? dengan berdasarkan #ada jarak sosia$ antara #enutur dan itra tutur- (onse# ajah di atas benar!benar berkaitan dengan #ersoa$an kesantunan dan bukan keso#anan- 3asa horat yang ditunjukkan e$a$ui berbahasa ungkin berakibat santun, artinya, so#an berbahasa akan ee$ihara ajah jika #enutur dan itra tutur ei$iki jarak sosia$ yang jauh >isa$nya antara dosen dan ahasisa, atau anak dan ayah?- Meski#un deikian, bersika# santun da$a berbahasa seringka$i tidak berakibat so#an, ter$ebih $agi jika #enutur dan itra tutur tidak ei$iki jarak sosia$ yang jauh >tean sekerja, konco, #acar, dan sebagainya?Untuk $ebih eahai konse# ajah ini, berikut akan saya suguhkan contoh!contoh, baik ajah #ositi/ au#un negati/, da$a konse# kesantunan berbahasaMaca!aca teori ajah enurut Goff/an, Brown !an Le:inon: 1.
%$Wajah Po%i&if (Po%i&i$e 'ace)
*ebagaiana te$ah disebutkan baha ajah #ositi/ berkaitan dengan ni$ai!ni$ai keakraban antara #enutur dan itra tutur- 4a$ ini engacu #ada citra diri orang yang berkeinginan agar a#a yang di$akukannya, a#a yang dii$ikinya, atau a#a yang eru#akan ni$ai!ni$ai yang diyakininya diakui orang sebagai suatu ha$ yang baik, enyenangkan, #atut dihargai, dan seterusnya-
1.
&%
Wajah ea&if (ea&i$e 'ace)
%erbeda dengan ajah #ositi/, yang ana #enutur dan itra tutur enghara#kan terjaganya ni$ai!ni$ai keakraban, ketak/ora$an, kesekoncoan, aka ajah negati/ ini diana #enutur dan itra tutur enghara#kan adanya jarak sosia$- 4a$ ini engacu #ada citra diri orang yang berkeinginan agar ia dihargai dengan ja$an #enutur ebiarkannya bebas e$akukan tindakannya atau ebiarkannya bebas dari keharusan engerjakan sesuatu1.
'% Penanca!an Wajah ('ace Threa&enin Ac&)
*ebagaiana te$ah dije$askan dengan berbagai contoh, kesantunan >dan keso#anan? berbahasa da#at diartikan sebagai sebuah #enunjukan engenai kesadaran terhada# ajah orang $ain >Yu$e, 2009:107?- =ajah seseorang akan enga$ai ancaan ketika seorang #enutur enyatakan sesuatu yang engandung ancaan terhada# hara#an! hara#an indiBidu yang berkenaan dengan naa baiknya sendiri >ha$-109?Pengancaan ajah e$a$ui tindak tutur >s#eech act? akan terjadi jika$au #enutur dan itra tutur saa!saa tidak berbahasa sesuai dengan jarak sosia$&%&% Penerapan Te*ri 1a(ah Negati)e (ea&i$e 'ace)
)a$a #enu$isan saat ini #enera#an dari teori ajah yang diabi$ ada$ah yang enyangkut teori ajah negati/e (%agaiana sih as, ini ada tandanya disini? Tukang #arkir : ?yow /a, tapi iki parker kan$$e /o&i% - >&ya as, ta#i ini te#at #arkir buat obi$? Pe$ajar : aak e" /a, kaya$@e parker /otor ta nek ke ne kie- >Masak sih as, kayagnya disini te#at #arkir se#eda otor? Tukang #arkir : Piye e" arek iki, !i o/on$i $a$ percoyo.iki %ow /a tan!ane. (&a$ai/ana i" oran$ ini, !i&i%an$in ti!ak percaya, ini %o" /a tan!anya)
Pe$ajar : a!u", iyo /a. a%a" pan$$on iki, epurane /a, uwun we ti e%en$no /a. (5a!u", iya /a. a%a" te/pat ini, /a@af /a, teri/a kai" u!a" !iin$atkan /a) Tukang #arkir ?yo, po!opo!o. (?ya, a/aa/a) )ari #ercaka#an diatas ter$ihat je$as baha kedua orang tersebut tidak enunjukkan hubungan keakraban, atau enggunakan situasi yang /ora$ saat berbicara- 4a$ ini bisa di$ihat dari #enggunaan kata 'aa/+ yang di gunakan o$eh #e$ajar- Penggunaan kata 'aa/+ o$eh #e$ajar ini untuk enjaga ajah negati/ dari tukang #arkir- )a#at dikatakan baha #e$ajar tidak ingin terkesan akrab dan sesuka hati se$ain itu dia juga tidak ingin enggunakan te#at #arkir obi$ tersebut- )eikian #u$a dengan #enggunaan kata 'as+ yang digunakan o$eh kedua #artisi#an diatas eru#akan sa#aan so#an untuk #e$ajar yang dicurigai sebagai #endatang, bukan asyarakat as$i daerah tersebut- )engan enggunakan dan engu$ang kata 'as+, #e$ajar berusaha untuk enunjukkan baha dia enghargai jatidiri tukag #arkir sebagai indiBidu yang dihargai atribut indiBidua$nya, terasuk sebagai #endatang, tau dan bukan asyarakat as$i sehingga be$u terbiasa #ada te#at tersebutMe$a$ui dua contoh yang enje$askan dua konse# ajah di atas, je$as$ah baha da$a berbahasa, kita harus senantiasa e#ertibangkan jarak sosia$ antara kita dan itra tutur > orang yang diajak berbicara?- (esantunan berbahasa bukan ter$etak #ada diksi, e$ainkan ter$etak #ada tingkat keakraban atau jarak sosia$, terasuk usia, gender, strata sosia$, dan strata akadeik- *ehingga dengan deikian kita harus enghorati dan enghargai orang $ain yang kita ajak bicara tan#a harus e$ihat dari ana dia berasa$A III PEN"T"P
2%$ Kesimpulan
Me$a$ui #ebahasan da$a kesantunan berbahasa di atas, da#at disi#u$kan baha da$a kegiatan berbahasa yang kita $akukan sehari!hari eru#akan bentuk dari tingkah $aku kita ke#ada orang $ain- )engan #enggunaan bahasa yang santun kkita akan engetahui si/at dari seseorang- Ta#i disisi $ain, teori kesantunan berbahasa yang ada saat ini banyak juga yang enekankan #ada kita agar kita e$akukan suatu tindakan #ada $aan bicara kita sehingga akan enibu$kan suatu interaksi bersaa-
(esantunan dari berbahasa da#at di$ihat dari $etak jarak sosia$, yang ana seka$igus engatur tata kraa berbahasa kita sehari!hari- (ata santun berarti tidak enganca ajah, tidak enyatakan ha$!ha$ yang beruatan ancaan terhada# harga diri seseorang, atau tidak encoreng ajah seseorang yang kita ajak berbahasa atau ajah diri kita sendiri- )engan deikian dengan #enggunaan bahasa yang santun akan enabah keakraban kita terhada# orang $ain2%& Saran
*eoga aka$ah ini da#at beran/aat bagi #enu$is dan #ara #ebaca khususnya(ritik dan saran dari #ebaca sangat ebantu kai da$a #enu$isan aka$ah se$anjutnya-
Da)tar Pustaka
ziz, E- - >2000?- efuin$ in ?n!oneian trate$ie an! Po%itene ?/p%ication)isertasi, ustra$ia: Monash UniBersityziz, E- - >200;?- 5orion Baru Teori >eantunan Ber&a"aa e/&in$kai yan$ Tererak, en$$u$at yan$ e/u, enuu ni:era%i/e yan$ 5akiki- Pidato Pengukuhan uru %esar, &ndonesia: UniBersitas Pendidikan &ndonesia%ron, P *-D- 5eBinson- >1<;?- UniBersa$s in 5anguage Usage: Po$iteness Phenoena- &n E-"- oody >ed?- uetion an! Po%itene trate$ie in ocia% interaction, ;2=9- Dabridge: Dabridge UniBersity Presso//an, E- >1<9?- ?nteraction itua% - arden Dity, "Y: )oub$eday3ustono- 1<<<- Pokok!Pokok Pragatik- *earang: &(&P *earang PressThoas, J- >1<<8?- eanin$ in ?nteraction An ?ntro!uction to Pra$/atic- 5ondon: 5onganYu$e, - >200;?- Pra$/atik - &ndonesia: Pustaka Pe$ajar-