KESALAHAN BERBAHASA (Kesalahan Pengucapan (Fonemik) dalam Berbahasa Indonesia) Oleh : Winengsih Purnamawati ( 1507141 )
ABSTRAK
Tulisan ini mendeskripsikan mengenai salah satu kasus dalam penyalahgunaan berbahasa yakni salah kesalahan penguapan (Fonemik) yang (Fonemik) yang kini telah men!adi suatu kebiasaan bertutur kata kata dalam dalam masyar masyarakat akat "nd#nes "nd#nesia ia baik baik itu !enis$ !enis$!eni !eniss kesala kesalahan han fonemik dan penyebab serta damp dampak ak dari dari peny penyal alah ahgun gunaa aan n baha bahasa sa ters tersebu ebut% t% &ala &alam m penyu penyusu suna nan n tuli tulisa san n in' in' penul penulis is menggun menggunakan akan met#de met#de studi studi d#kumen d#kumentas tasi% i% &i dalam dalam tulis tulisan an ini terdapa terdapatt beberap beberapaa #nt#h #nt#h keslahan$kes keslahan$kesalaha alahan n fonemik dalam berahasa "nd#nesia% "nd#nesia% Terdapat Terdapat beberapa kesalahan fonemik kesalahan fonemik yang sering dilakukan #leh masyarakat sehingga bergesernya ungsi bahasa "nd#nesia seara resmi% resmi% *esalahan$ke *esalahan$kesalaha salahan n dalam menuturkan menuturkan bahasa "nd#nesia seara umum dipengaruhi dipengaruhi akt#r kebiasaan dan akt#r$akt#r seperti adaptasi, analogi dan hiperkorek.
PENAH!L!AN
erb erbag agai ai kesal kesalah ahan an berba berbahas hasaa yang yang dila dilakuk kukan an pema pemakai kai bahas bahasaa seri sering ng terd terden enga gar r dituturkan dan terlihat dalam penulisan' penulisan' baik seara lisan maupun seara tulis+ baik baik #leh kaum awam' terpela!ar maupun kalangan selebriti dan pe!abat% &i antara berbagai kesalahan tersebut diantarany diantaranyaa adalah kesalahan penulisan penulisan dan pelaalan fonem pelaalan fonem , kesalahan #netis% #netis% *esalahan ini terus sa!a ter!adi padahal kesalahan tersebut sangat memungkinkan ter!adinya salah penasiran terhadap maksud u!aran% &engan demikian' kesalahan #netis mengakibatkan kesalahan makna% -udah -udah men!adi men!adi hal maklum maklum bahwa bahwa sistem sistem fonem bahasa "nd#nesia "nd#nesia diuapkan diuapkan sesuai deng dengan an huru hurun ny ya% .isa .isaln lny ya' fonem /u/ dila dilamb mban angka gkan n deng dengan an huru huru "u#$ dan diuap diuapkan kan sebagai /u sebagai /u / seperti seperti pada kata bu buk u' k utu' bambu bambu' dan sebagainya% amun dalam kenyataannya' sering sering terdapat kesalahan kesalahan penguapan penguapan fonem$ fonem$ fonem fonem tersebut% Terutama pada penguapan dan penulisan fonem penulisan fonem /e/, /e/, /p/, /k/, /kh/, /f/, /s/, /sy/. -ekeil /sy/. -ekeil apa pun kesalahan tersebut' terg#l#ng pada kesalahan berbahasa "nd#nesia meskipun tidak sampai mengubah makna% -ebelum kesalahan$kesal kesalahan$kesalahan ahan tersebut tersebut semakin semakin melebar' melebar' dalam kesempatan kesempatan ini akan membahas berbagai kesalahan fonetik bahasa bahasa "nd#nesia% *esalahan ini ter!adi pada penguapan
atau atau penulis penulisan an fonem$ fonem$ fonem% fonem% .isalnya' sebuah kata seharusnya ditulis atau diuapkan dengan diakhiri bunyi /h/' ternyata tidak atau sebaliknya% *esalahan semaam ini diakibatkan karena kita terpengaruh #leh bahasa lain' khususnya bahasa ibu% .ungkin !uga akibat kita ingin bergaya atau ingin berbahasa gaul. berbahasa gaul.
Ka%ian Pus&a'a
*emampuan *emampuan manusia manusia dalam berk#munikasi berk#munikasi merupakan merupakan satu diantar p#tensi p#tensi alamaiah alamaiah yang diberikan Tuhan pada manusia% *emampuan ini berkaitan erat dengan manusia sebagai makhlu makhluk k s#sial s#sial yang yang senant senantias iasaa melakuk melakukan an intera interaksi ksi dalam dalam memenu memenuhi hi segala segala keperlu keperluan an kelangsungan hidupnya% &alam interaksi inilah manusia melakukan k#munikasi% ahasa yang digunakan dala k#munikasi merupakan bahasa yang telah disepakati% aha ahasa sa "nd#n "nd#nes esia ia beru berung ngsi si seba sebagai gai baha bahasa sa resm resmii kene kenegar garaa aan' n' baha bahasa sa persa persatu tuan' an' sekaligus men!adi identitas bangsa "nd#nesia (ugr#h# Trisnu rata' duniaesai%#m)% Pada tahun 123 123 bangsa bangsa "nd#ne "nd#nesia sia telah telah berikr berikrar ar dalam dalam -umpah -umpah Pemuda Pemuda sebaga sebagaii bukti bukti bahwa bahwa bahasa bahasa "nd#nesia men!adi wu!ud pemersatu bangsa% -elain itu' bahasa "nd#nesia pun men!adi simb#l nasi#nalisme yang akan semakin memperk#k#h bangsa% ahasa ahasa "nd#ne "nd#nesia sia sebaga sebagaii identi identitas tas nasi#n nasi#nal al siatn siatnya ya dinami dinamiss yaitu yaitu akan akan mengala mengalami mi perubahan$perubahan entah itu perluasan atau penyempitan' atau bahkan timbul istilah$istilah baru% Tentang Tentang identitas ini' ugr#h# (dalam duniaesai%#m) !uga menulis bahwa "dentitas ini tidak tidak stabil stabil'' selalu selalu berpr# berpr#ses ses lewat lewat waana waana untuk untuk berk#m berk#muni unikas kasii sehing sehingga ga identi identitas tas selalu selalu dinamis' berubah atau bahkan musnah% erawal dari mer#s#tnya atau musnahnya kebanggaan akan identitas% Tenta Tentang ng en#me en#mena na dinami dinamisas sasii bahasa bahasa dan keragam keragamanny annya' a' *ridal *ridalaks aksana ana menyat menyatakan akan &alam &alam keadaan keadaannya nya sekara sekarang ng ini bahasa bahasa "nd#ne "nd#nesia sia menumb menumbuhk uhkan an arian arian$ar $arian ian menuru menurutt pemakai yang disebut dialek dan arian menurut pemakaian yang disebut ragam bahasa6 (arimurti *ridalaksana' 18:2)% -elain itu' dalam Pembentukan *ata &alam ahasa "nd#nesia' *ridal *ridalaks aksana ana menyat menyatakan akan bahwa bahwa bahasa bahasa sebaga sebagaii en#me en#mena na yang yang memaduk memadukan an bagian bagian dunia dunia makna dan bunyi mempunyai tiga subsistem' yaitu subsistem #n#l#gis' subsistem gramatikal' dan subsistem subsistem leksikal% leksikal% (arimurt (arimurtii *ridalaksa *ridalaksana' na' 18:5)% 18:5)% -edangkan -edangkan .ahendri .ahendri menyatakan menyatakan &ewasa &ewasa ini pemakaian pemakaian bahasa "nd#nesia semakin semakin hari semakin semakin kaau' dan belum ada lembaga pemerintahan dan masyarakat yang memberikan perhatian terhadap masalah ini% 9pabila
penggunaan bahasa "nd#nesia kian hari terus tergeser #leh bahasa asing atau bahasa daerah' maka maka p#sisi p#sisi bahasa bahasa "nd#ne "nd#nesia sia sebaga sebagaii bahasa bahasa nasi#n nasi#nal al akan terlup terlupaka akan n #leh #leh masya masyaraka rakatt "nd#nesia% ("khsan .ahendri' 2014)% ahasa ahasa gaul termas termasuk uk ragam ragam bahasa bahasa yang yang tidak tidak men#pa men#pang ng bahasa bahasa nasi#n nasi#nal al ataupun ataupun kenegaraan% &alam ragam ini dikenal beberapa istilah antara lain ialah paraasia (paraphasia) adalah aat pr#duksi bahasa yang terlihat terlihat dari pengaauan pengaauan bentuk kata atau dari penukarannya penukarannya dengan kata lain sehingga maknanya tidak dapat dipahami% &alam Wikipedia' #n#l#gi adalah ilmu tentang perbendaharaan bunyi$bunyi fonem) ( fonem) bahasa dan distribusinya% #n#l#gi diartikan sebagai ka!ian bahasa yang mempela!ari tentang bunyi$bunyi bahasa yang dipr#duksi #leh alat uap manusia% idang ka!ian #n#l#gi adalah bunyi bahasa sebagai satuan terkeil dari d ari u!aran dengan gabungan bunyi yang membentuk suku kata% #netik adalah ilmu yang menyelidiki dan menganalisa bunyi$bunyi u!aran yang di pakai dalam tutur' serta mempela!ari bagaimana menghasilkan bunyi$bunyi tersebut dengan alat uap manusia% manusia% (*era'134 (*era'134:;0)% :;0)% #netik mempela!ar mempela!arii bagaimana bagaimana bunyi$bunyi bunyi$bunyi fonem fonem sebuah bahasa direal direalisa isasik sikan an atau atau dilaa dilaalka lkan% n% #neti #netik k !uga !uga mempel mempela!a a!ari ri ara ara ker!a ker!a #rgan #rgan tubuh tubuh manusi manusia' a' teruta terutama ma yang yang berhub berhubunga ungan n dengan dengan penggun penggunaan aan dan pengua penguapan pan bahasa bahasa%% &engan kata lain' #net #netik ik adal adalah ah bagi bagian an #n# #n#l# l#gi gi yang yang memp mempel ela! a!ar arii ara ara mengh menghas asil ilka kan n buny bunyii baha bahasa sa atau atau bagaimana suatu bunyi bahasa dipr#duksi #leh alat uap manusia% -ementara itu' Fonemik Fonemik adalah bagian #n#l#gi yang mempela!ari bunyi u!aran menurut ungsinya sebagai pembeda arti% 9da ; (tiga) unsur penting ketika #rgan uap manusia mempr#duksi bunyi atau fonem atau fonem'' yaitu: •
udara $ sebagai penghantar bunyi'
•
artikulat#r $ bagian alat uap yang bergerak' dan
•
titik artikulasi (disebut !uga artikulat#r pasi) $ bagian alat uap yang men!adi titik sentuh artikulat#r% 9da beberapa istilah lain yang berkaitan dengan #n#l#gi' antara lain: fona lain: fona'' fonem' fonem' vokal '
dan konsonan% konsonan% #na #na adal adalah ah bunyi bunyi u!ara u!aran n yang yang bers bersi iat at netr netral al atau atau masi masih h belu belum m terb terbuk ukti ti membedakan membedakan arti' sedangkan sedangkan fonem fonem adalah adalah satuan bunyi u!aran terkeil yang membedakan arti%
k#ns#nan' k#ns#nan' dit#ng dit#ng (#kal rangkap)' rangkap)' dan kluster (k#ns#nan rangkap)% <#kal <#kal adalah fonem adalah fonem yang dihasilkan dengan menggerakkan udara keluar tanpa rintangan% &alam bahasa' khususnya bahasa "nd#nesia' terdapat huru #kal% uru #kal merupakan #kal merupakan huru$huru yang dapat berdiri tunggal dan menghasilkan bunyi sendiri% uru #kal terdiri atas: a' i' u' e' dan o% uru #kal sering pula disebut huru hidup% *#ns#nan adalah fonem adalah fonem yang yang dihasilkan dengan menggerakkan udara keluar dengan rintangan% &alam hal ini' yang dimaksud dengan rintangan rintangan adalah terhambatny terhambatnyaa udara keluar #leh adanya gerakan gerakan atau perubahan p#sisi p#sisi artikulat# artikulat#r% r% Terdapat Terdapat pula istilah istilah huru k#ns#nan' k#ns#nan' yaitu huru$huru yang tidak dapat berdiri tunggal dan membutuhkan keberadaan huru #kal untuk menghasilkan bunyi% uru k#ns#nan terdiri atas: b' c' d ' f ' g ' h' j' j' k ' l ' m' n' p' p' q' r ' s' s' t ' v' w' ' ' y' y' dan ! dan ! % uru k#ns#nan sering pula disebut sebagai huru mati% (Wikipedia' 2018)% PEBAHASAN
=e!ala$ge!a =e!ala$ge!ala la kesalahan fonetik yang yang dimaks dimaksud ud sepert sepertii protesis, epentesis, paragog, apher apheres esis is,, sinko sinkop, p,apo apoko kop,a p,asi simi mila lasi si dan disi disimi mila lasi si..
*esa *esala laha han n yang yang diaki diakiba batk tkan an #leh #leh
penambahan sebuah bunyi bahasa atau huru maupun kata yang mirip kedengarannya fonem) fonem ( ) pada awal kata yang disebut protesis disebut protesis%% al ini kerap ter!adi dalam menguapkan bahasa$bahasa terntu seperti /alangan/ men!adi /h /halangan/' /utang / men!adi %/h %/hutang/' /unit/ men!adi / yunit/ yunit/ dan lain sebagainya% *esalahan dalam penguapan tersebut biasanya dilatarbekangi #leh kebiasaan kita dalam berbahasa daerah sehingga terbawa saat menggunakan bahasa "nd#nesia% *ebiasaan$ kebias kebiasaan aan berbah berbahasa asa yang yang salah salah ter!ad ter!adii penamb penambahan ahan fonem pada pada tengah tengah kata yang yang disebut disebut epentesis. &alam &alam kesalah kesalahan an fonetik, epentesis dirasa lidah sulit untuk menguapkan kata$kata terten tertentu tu yang yang diakib diakibatk atkan an beberap beberapaa kebias kebiasaan aan bebahas bebahasaa yang yang salah% salah% &ewasa &ewasa ini kesala kesalahan han berbasa yang mengakibatkan ter!adinya epentes epentesis is seperti pelaalan kata /aku/ men!adi /ak yu/ yu/ yang di karenakan kebiasaan menggunakan bahasa kekinian yang sering disebut bahasa alay atau bahasa gaul di kalangan masyarakat terutama kalangan anak rema!a% *esalahan berbahasa epet epetes esis is dapat dapat !uga !uga dikare dikarenaka nakan n #leh #leh kebias kebiasaan aan berbah berbahasa asa ibu' ibu' misal misalnya nya #rang #rang >awa >awa arat arat ( -unda ) sering kali salah dalam menguapkan kata /buaya/ yang men!adi /buh /buhaya/% *esalahan tersebut !elas terlihat sebagai kebiasaan berbahasa daerah' karena dalam bahasa -unda buaya memang dikatakan buhaya. Terkadang Terkadang kesalahan yang sama sama hanya disebabkan #leh alasan alasan ingin penguapan lebih mudah atau merasa enak untuk dilaalkan atau merasa lebih bergaya sehingga
bahasa yang benar pun diperbaiki namun !elas itu men!adi bahasa hiperkorek atau salah seperti dalam menguapkan kata /silakan/ /silakan/ men!adi /sila /silahkan/ kan/ kare karena na penam penambah bahan an fonem /h/ dirasa membuat penguapan lebih enak% 9da pula penambahan fonem penambahan fonem yang yang di selipkan atau disimpan pada akhir kata yang diuapkan disebut paragog disebut paragog % 9lasan ter!adi kesalahan penguapan tersebut sama sama halny halnyaa denga dengan n epentesis epentesis atau bisa karena keinginan untuk berbahasa yang digunakan men!adi bahasa gaul% Penguapan yang salah biasanya ter!adi dalam kata /rapi/ men!adi /rapih /rapih/' /tidak/ men!adi /tidak s/' s/' /saya/ men!adi /sayah /sayah/ dan masih banyak lagi% "feresi lagi% "feresiss kesalahan dalam penguapan bukan dari penambahan fonem penambahan fonem melainkan melainkan melakukan pembuangan salah satu atau dua fonem pada awal awal kata% kata% &alam &alam kata kata /hu!an /hu!an// diuap diuapkan kan men!ad men!adii /u!an/ /u!an/'' /hitam /hitam// men!ad men!adii /itam/' /betul/ men!adi /tul/' /tidak/ men!adi /dak/ dan lainya% *esalahan apheresis tersebut ter!adi dikarenakan merasa kata yang diuapkan terlalu pa!ang dan kita ingin menguapkannya seara pendek atau singkat serta karena akt#r terburu$buru yang semakin lama adapat men!adi kebiasaan kebiasaan dalam penguapan penguapan yang salah% -elain -elain itu ada kesalahan kesalahan penguapan yang disebabkan disebabkan #leh #leh pembuan pembuangan gan sebuah sebuah fonem fonem di tengah tengah kata atau atau disebut disebut sinkop. sinkop. ahasa yang di uapkan dirasa dirasa gaul gaul atau atau kekinia kekinian' n' namun namun sebenar sebenarnya nya terlah terlah ter!ad ter!adii pemerk pemerk#sa #saan an bahasa bahasa sendir sendiri% i% *esalahan sinkop *esalahan sinkop umumnya ter!adi saat menguapkan kata$kata antara lain seperti menguapkan /matahari/ men!adi /matari/' /dahulu/ men!adi /dulu/' /tak!il/ men!adi /ta!il/ dan lainya% Tanpa disadari kita !uga sering melakukan kesalahan fonemik kesalahan fonemik dengan dengan menghilangkan fonem menghilangkan fonem pada pada akhir kata disebut apokop% apokop% al ini sebenarnya akan membuat bahasa yang di uapkan terdengar seperti bahasa daerah' karena penguapan dalam kesalahan ini terdengar kenatal dengan bahasa daerah terutama -unda atau >awa% ahkan terkadang bahasa asing pun diperk#sa disebabkan kurangnya pengetahuan berbahasa yang benar% -ebagai -eb agai #nt#h kesalahan apokop yang apokop yang disebabkan bahasa kedaerahan penutur dapat didengar ketika menguapkan kata seperti /#nt#h/ men!adi /#nt#/ dan dan /b#d /b#d#/ #/ men!a men!adi di /b#d /b#d#/ #/%% -edan -edangk gkan an kesa kesala lahan han apok apokop op yang dikarenakan dikarenakan ketidaktahua ketidaktahuan n berbahasa sehingga memperk#sa bahasa asing sering terdengar dalam penguapan kata /elite/ /elite/ men!adi men!adi /elit/' /elit/' /aksimile/ /aksimile/ men!adi /aksimil /aksimil// dan sebagainya% sebagainya% *esalahan *esalahan fonemik selan!utnya ialah asimilasi asimilasi yang merupakan merupakan kesalahan kesalahan penguapan dengan senga!a men!adikan men!adikan dua fonem dua fonem yang berbeda dalam satuu satuu kata dan kemudian kemudian diganti dengan fonem dengan fonem yang yang sama dengan salah satunya% *esalahan tersebut misalnya dalam penguapan kata /benar/ diuapkan /bene /bener/' /epat/ diuapkan /epe /epet/' /pesantria /pesantrian/ n/ diuapk diuapkan an
/pesantren /pesantren// dan lain$lain% lain$lain% *esalahan *esalahan fonemik fonemik yang
terakhir terakhir ialah kesalahan kesalahan sering kali men!adikan men!adikan dua fonem dua fonem yang yang sama dalam satu kata' men!adi
berbeda salah satunya disebut disimilasi% disimilasi% *esalahan disimilasi dapat disebabkan #leh pengaruh pengaruh yang tidak !auh berbeda dengan penyebab penyebab kesalahan fonemik kesalahan fonemik sebelum$sebelumnya yaitu dapat dikarenakan pengaruh kebiasaan' krtidaktahuan' dan ingin dianggap gaul% *esalahan$ke *esalahan$kesalaha salahan n tersebut tersebut sebagai akibat akibat dari kesalahan adaptas adaptasii atau penempatan' penempatan' analogi atau persamaan bentuk kata' dan membenarkan kata yang sudah benar atau hiperkorek. 9tau dapat dikatakan kita terbiasa melakukan suatu penyesuaikan penguapan atau penulisan kata dalam bahasa "nd#nesia dengan bahasa ibu atau bahasa daerah% amun dilihat dari k#ndisi berbahasa masa sekarang' bahasa asing ( #nggris) pun #nggris) pun atau sebaliknya kerap diadaptasikan bukan hanya hanya bahasa bahasa daerah daerah sa!a% sa!a% ahasa ahasa anak muda muda atau atau 9= 9= dapat dapat men!ad men!adii salah salah satu satu #nt#h #nt#h pr#blematika fonemik pr#blematika fonemik yang salah seperti menulis atau menguapkan kata /sebal/ men!adi /sebe /sebel/' saking saking ingin bergaya bergaya bahkan /sebel/ diadaptasikan diadaptasikan kedalam bahasa inggris dalam penulisanny penulisannyaa men!ad men!adii /sable /sable/%& /%&emi emikia kian n !uga dengan dengan kata kata dalam dalam bahasa bahasa asing asing #nggris) (#nggris) sepert sepertii /happy/ diadaptasikan ke dalam bahasa "nd#nesia men!adi /hepi/% amun' dalam bahasa "nd#nesia itu sendiri kesalahan adaptasi kata umumnya mengakibatkan asimilasi dan asimilasi dan disasimilasi kata% "naolgi merupa merupakan kan kesala kesalahan han yang yang diakib diakibatk atkan an #leh #leh penutur penutur kata kata yang yang bahasa bahasanya nya mengau maupun men#nt#h pada bentukan kata yang telah ada tanpa mengetahui arti atau maknanya (eti (etimol mologi ogi)) dari kata itu sendiri% *adang para penutur kata men!adikan kata yang memiliki struktur yang sama dianggap memiliki penguapan atau pun penulisan yang sama pula% -edangkan dalam bahasa "nd#nesia ada kata maksud, takdir, takwa, saksi, sukses dan lainnya% unyi /k /k / pada kata$kata tersebut duapkan seara !elas% .elakukan analogi atau mengau pada kata$kata tersebut maka kita kerap menguapkan kata maklum, rakyat, makmur dengan pelaalan bunyi /k / yang !elas% .elaikan pelaalan yang benar pada kata$kata tersebut berbeda dengan melaalkan ataumenguapkan kata maksud, takdir dan takwa. -edangkan takwa. -edangkan penguapan yang benar pada kata$kata tersebut adalah sebagai berikut : •
/takdir/ diuapkan /takdir/
•
/sukses/ diuapkan /sukses/
•
/saksi/ diuapkan /saksi/
erbeda untuk kata$kata berikut :
•
/rakyat/ diuapkan /ra?yat/
•
/laknat/ diuapkan /la?nat/
•
/tidak/ diuapkan /tida?/
*ata$kata yang sudah benar terkadang dilakukan perbaikan kata karena dirasa kurak sreg untuk untuk diuapk diuapkan' an' hal terseb tersebut ut merupa merupakan kan kesala kesalahan han hiperk hiperkor orek. ek. &apat diperhatika diperhatikan n dalam beberapa kata berikut ini : •
•
•
saraf (benar) (benar) men!adi syaraf men!adi syaraf (salah) asas (benar) men!adi a!as (salah) surge (benar) men!adi syurga men!adi syurga (salah)
&alam &alam kesala kesalahan$ han$kes kesala alahan han akibat akibat hipe hiperk rkor orek ek tidak tidak menimb menimbukan ukan perbed perbedaan aan makna makna sea seara ra etimol etimologi ogi dan masih masih dapat dapat dimerg dimergert ertii #leh #leh antar antar penutu penuturr bahasa bahasa atau atau pun pembaa pembaa%% amun' kesalahan apapun sekeil apapun harus dapat dihindari% *arena dari kesalahan$ kesalahan keil tersebut lama$kelamaan kesalahan$kesalahan tersebut dapat men!adi kebiasaan dalam bertutur bahasa% -edangkan berbahasa telah diatur dalam @@& 145 yang dilakukan #leh para pendiri bangsa "nd#nesia yang menganggap bahwa bahasa "nd#nesia hal yang sangat penting dalam mewu!udkan tu!uan negara seperti yang tersurat dalam Pembukaan @@& 145 itu sendiri%
KESIP!LAN
Fonemik dalam bahasa "nd#nesia terdiri dari beberapa !enis kesalahan yang dikateg#rika berdasarkan penambahan fonem penambahan fonem yaitu penambahan penambahan fonem fonem di awal kata ( protesis protesis)' penambahan foemen di tengah kata (epentesis (epentesis)' )' dan penambahan fonem penambahan fonem di akhir kata ( paragog). paragog). -edangakan ada beberapa kesalahan yang disebabkan #leh dilakukanya pembungan satu atau dua fonem pada fonem pada kata kata yaitu yaitu pembuanga pembuangan n fonem pada awal kata (aperesis) aperesis),, pembuangan fonem di tengah kata ( sinkop) dan pembua pembuanga ngan n fonem pada akhir kata (apokop)% sinkop) dan apokop)% -elain itu ada kesalahan akibat
penggantian dua fonem berbeda dengan menggunakan fonem yang yang mirip mirip dan sebali sebalikny knyaa penggantian dua fonem yang yang berbeda berbeda #leh #leh fonem fonem yang sama% *esalahan$kel *esalahan$kelasala asalahan han fonemik tersebut tersebut seara umum disebabkan disebabkan #leh kebiasaan$keb kebiasaan$kebiasaa iasaan n seperti seperti kebiasaan kebiasaan menggunakan menggunakan bahasa ibu atau bahasa daerah' ketiktahuan terhadap pengetahuan kenahasaan' dan !uga ingin merasa terdengar berbasa gaul% -erta kesalahan$kesalahan fonemik kesalahan$kesalahan fonemik !uga !uga disebabkan d isebabkan #leh adanya kesalahan adaptasi, analogi dan hiperkorek pada pada kata$kata yang sudah benar%
SARAN
&ala &alam m mengg menggun unaka akan n atau atau mengu menguap apka kan n maup maupun un menul menulis iska kan n bahas bahasaa "nd#n "nd#nes esia ia hendakn hendaknya ya didasa didasari ri #leh #leh penget pengetahua ahuan n berbah berbahasa asa "nd#ne "nd#nesia sia'' agar agar tidak tidak ter!ad ter!adiny inyaa berbag berbagai ai kesalahan$kesalahan fonemik kesalahan$kesalahan fonemik pada kata$kata bahasa "nd#nesia yang dilaalkan atau di uapkan% -elain itu diharapkan untuk tidak melakukan kesalahan berbahasa "nd#nesia sekeil apa pun' karena kesalahan$ke kesalahan$kesalah salahan an keil seiring waktu atau seringnya seringnya diuapkan diuapkan dalam keseharian keseharian dapat men!adi kebiasaan dan mengakibatkan tidak dapat terlepas dari kesalahan berbahasa%
ATAR P!STAKA
9bdul Ahaer% &rs% 200;% $ingustik 200;% $ingustik %mum. >akarta %mum. >akarta : PT% Bineka Aipta 9uranet' Priy#n#% "nalisis Priy#n#% "nalisis &esalahan 'erbahasa. COnlineD tersedia di http://pr#es#rmakalah%bl#gsp#t%#%id/2015/01/analisis$kesalahan$berbahasa%html C;0 http://pr#es#rmakalah%bl#gsp#t%#%id/2015/01/analisis$kesalahan$berbahasa%html C;0 9pril 2018D -amsuri%13;% "nalisis -amsuri%13;% "nalisis 'ahasa% 'ahasa% >akarta: Erlangga% -upriyadi% 138% "nalisis 138% "nalisis &esalahan 'erbahasa% 'erbahasa% >akarta: *arunika% %W%.% 15% engantar 15% engantar $inguistik % F#gyakarta F#gyakarta : =a!ah =a !ah .ada press