ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN DENGAN MASALAH UTAMA ANSIETAS
OLEH KELOMPOK IV Harijanti P. P. (1301!1"# ( 1301!1"# Nata$ia (1301!1"# Mira Uta%i Nin&'i (1301!)1*# Di+ni'ia R. W. Dja,a (1301!1)3# R-i Hari/+n+ (1301!)3)# M. N-rian'/a (1301!)3#
AKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA )010
1
A I PENDAHULUAN
A. LAT LATAR ELA ELAKAN KANG G Ansietas Ansietas adalah gangguan gangguan jiwa serius yang sering terjadi. Hampir semua
orang pernah mengalami ansietas baik pada usia muda maupun tua bahkan anakanak sekalip sekalipun. un. Pada Pada beberap beberapa a kasus kasus ansieta ansietas s terutama terutama pada pada ansieta ansietas s berat berat sampai panic memerlukan perawatan dan terapi untuk menurunkan ansietas dan mence mencega gah h berul berulan angny gnya a ansi ansieta etas. s. Namu Namun n tidak tidak semua semua pasie pasien n yang yang diter diterap apii memperoleh kesembuhan atau melaporkan penurunan ansietas dan tidak terjadi ansieta ansietas s berulan berulang. g. Masih Masih banyak banyak pasien pasien ansieta ansietas s yang yang walaupu walaupun n telah telah diterapi diterapi namun tidak melaporkan penurunan ansietas dan terjadi ansietas berulang. Menur Menurut ut WHO WHO pada pada tahun tahun !!" !!" terda terdapat pat #$! #$! juta juta orang orang dewa dewasa sa yang yang menga mengalam lamii gang ganggu guan an jiwa. jiwa. %i &ndon &ndonesi esia' a' sedik sedikitn itnya ya terda terdapa patt !( !( pend pendudu uduk k dewasa yang saat ini menderita gangguan jiwa' beberapa contoh gangguan jiwa yang sering terjadi antara lain gangguan jiwa serius seperti ski)o*renia' ansietas +kecem +kecemas asan, an, dan depre depresi. si. +Awie +Awie'' !!$ !!$,. ,. hus husus us untuk untuk ansie ansietas tas di &ndon &ndones esia ia prealensinya diperkirakan berkisar antara /( 0 "( populasi umum. Angka yang lebih lebih besar besar yaitu yaitu "1( "1( - 1( 1( dilap dilapork orkan an dari dari tempa tempat-t t-tem empat pat pelay pelayana anan n umum. umum. 2ahkan' 2ahkan' pasienpasien-pas pasien ien tersebu tersebutt mengalam mengalamii berbaga berbagaii jenis jenis ganggu gangguan an ansieta ansietas. s. +Majalah-3armacia.com,. 4ika kita perkirakan jumlah penduduk &ndonesia sekitar !! juta maka ada lebih dari # juta orang dewasa di &ndonesia yang mengalami gangguan ansietas. Ansietas sebagai gangguan gangguan pada kesehatan kesehatan jiwa dapat menurunkan menurunkan produktiitas produktiitas seseorang baik secara social maupun ekonomi. 2ila kita perkirakan pendapatan perorang di &ndonesia perbulannya sesuai 5M6 sekitar tujuh ratus ribu rupiah maka diperk diperkira iraka kan n &ndon &ndones esia ia akan akan kehil kehilang angan an "7'8 "7'8 trily trilyun un perb perbula ulan n dari dari hilan hilangn gnya ya produktiitas ekonomi dari para penderita ansietas bila tidak segera ditatalaksana dengan baik. 9elain itu jika tidak diterapi dan dirawat dengan baik' ansietas akan menimbulkan menimbulkan depresi dan perilaku perilaku kekerasan kekerasan baik pada orang orang lain maupun pada pada diri sendiri.
2
erug erugian ian akiba akibatt ansie ansieta tas s baik baik secar secara a umum umum bagi bagi kese keselur luruha uhan n rakya rakyatt maupun indiidu itu sendiri tidak hanya dari segi ekonomi namun juga dari segi social. Mereka yang mengalami mengalami gangguan panic mencari bantuan' terutama karena mereka tidak menyadari bahwa gejala *isik yang mereka alami +mis.' palpitasi' nyeri dada' sesak napas, disebabkan oleh masalah psikiatri. 9urey menemukan bahwa seorang pasien yang mengalami panic melakukan rata-rata :1 kunjungan medis dalam satu tahun' yang sama dengan lima kunjungan pada populasi umum. &ni berarti penderita ansietas membutuhkan lebih banyak pertolongan dari masyarakat maupun petugas kesehatan untuk mengatasi' tidak hanya gejala *isiknya tetapi juga masa masala lah h
psik psikia iatr trin inya ya..
Hal Hal
inil inilah ah yang yang meny menyeb ebab abka kan n
pasi pasien en memb membut utuh uhka kan n
penatalaksanaan holistic meliputi aspek bio-psiko-sosial-spiritual. 9eba 9ebagai gai bagi bagian an pent penting ing dalam dalam dunia dunia keseh kesehata atan' n' peraw perawat at mempu mempunya nyaii tangg tanggung ung jawab jawab untuk untuk membe memberik rikan an asuha asuhan n keper keperaw awat atan an yang yang holis holistic tic pada pada pende penderit rita a ansie ansietas tas.. Perawa Perawatt harus harus menge mengetah tahui' ui' memah memahami ami dan dan mene menerap rapka kan n asuhan asuhan keperaw keperawatan atan pro*esi pro*esiona onall yang meliput meliputii bio-psik bio-psiko-so o-sosia sial-sp l-spirit iritual ual guna guna memu memuli lihk hkan an kese keseha hata tan n
jiwa jiwa dan dan
meng mengem emba bali lika kan n
kese keseja jaht hter eraa aan n
*isi *isik k
sert serta a
produktiitas produktiitas social maupun ekonomi dari penderita ansietas. Oleh karena itu maka dala dalam m tuli tulisa san n ini ini kami kami ingi ingin n meng mengur urai aika kan n baga bagaim iman ana a asuh asuhan an kepe kepera rawa wata tan n pro*essional yang holistic pada penderita ansietas. . RUMUS RUMUSAN AN MASA MASALA LAH H %ari uraian dalam latar belakang' maka rumusan masalah dalam tulisan ini
adalah ;bagaimanakah proses asuhan keperawatan pro*essional yang holistic pada penderita ansietas.< 2. TUJUA JUAN 1. T-j-a -j-an n U%U%-% Menjelaskan bagaimana proses asuhan keperawatan pro*essional yang holistic
pada penderita ansietas. ). T-j-a -j-an n KK-''-' ' a. Menjel Menjelask askan an konse konsep p ansiet ansietas as b. Menjelaskan Menjelaskan konsep konsep asuhan asuhan keperawatan keperawatan jiwa jiwa pada pada ansietas ansietas c. Menjelaskan Menjelaskan tinjauan tinjauan kasus keperawatan keperawatan jiwa jiwa pada pada pasien pasien ansietas d. Membaha Membahas s kesenja kesenjangan ngan teori teori dengan dengan implement implementasi asi keperawat keperawatan an jiwa pada pada
pasien ansietas 3
D. MAN MANAA AAT T 1. Man Manaa aatt t4+r t4+rit iti' i' =ulisan ulisan ini dapat dapat menjela menjelaskan skan bagaiman bagaimana a asuhan asuhan kepera keperawata watan n pro*ess pro*essiona ionall
yang yang holis holistic tic pada pada pend penderi erita ta ansiet ansietas as sehi sehingg ngga a dapa dapatt digu digunak nakan an seba sebaga gaii kerangka dalam pengembangan ilmu keperawatan kesehatan jiwa khususnya berhubungan dengan perawatan penderita ansietas. ). Man Manaa aatt 5ra 5ra6t 6ti' i' Asuhan keperawatan keperawatan pro*essional pro*essional yang holistic diharapkan diharapkan dapat digunakan digunakan
sebagai salah satu cara yang e*ekti* dalam meningkatkan derajad kesehatan jiwa indi indii idu du maup maupun un masy masyar arak akat at''
teru teruta tama ma pada pada indi indii idu du yang yang meng mengal alam amii
kecemasan.
4
A II TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP KONSEP TEORI TEORI ANSI ANSIET ETAS AS 1. DEINISI Ansietas adalah adalah respon respon subjekti* subjekti* terhadap terhadap stress. >irri-ciri >irri-ciri ansietas ansietas adalah
kepri keprihat hatina inan' n' kesu kesulit litan an'' ketid ketidakp akpast astia ian n atau atau keta ketakut kutan an yang yang terja terjasi si akiba akibatt ancaman yagn nyata atau dirasakan. +&saacs' !!#,. Ansietas adalah keadaan yang paling maladaptie' ekstrim atau akut yang disertai dengan kekacauan kperi kperibad badian ian.. &ndi &ndiidu idu meras merasa a tera teranca ncam m sehin sehingg gga a tidak tidak mampu mampu melak melakuka ukan n sesuatu walaupun diberikan pengarahan' terjadi karena lahan persepsi sangat menyempit. 2.
STRESOR PEN2ETUS ANSIET ANSIETAS AS 9tressor pencetus ansietas dapat dikelompokkan menjadi dua kategori? a. Anca Ancaman man terhad terhadap ap integ integrit ritas as *isik' *isik' melip meliputi uti diabil diabilita itas s *isiol *isiolog ogis is yang yang akan akan
terjadi atau penurunan penurunan kemampuan untuk untuk melakukan aktiitas aktiitas hidup sehariseharihari. b. Ancaman Ancaman terhada terhadap p system diri' diri' dapat dapat membahaya membahayakan kan identita identitas' s' harga diri dan *ungsi social yang terintegrasi pada indiidu. 3.
AKTOR PREDISPOSISI DALAM ANSIETAS 3actor 3actor predispo predisposis sisii ansieta ansietas s dapat dapat dijelask dijelaskan an melalui melalui teori teori psikosos psikososial ial
tentang ansietas yaitu sebagai berikut? a. T4+ri 4+ri 5'i6+ 5'i6+i ina na%i %i6a 6a %alam teori ini disebutkan kon*lik tak sadar yang terjadi akibat keinginan dan hasrat yang ditekan dapat menimbulkan rasa bersalah dan malu sehingga menyebabkan ansietas. Ansietas mengancam ego' dan mekanisme de*ensie protekti* digunakan untuk berespons terhadap ancaman ini.
7. T4+ri 4+ri int4r5 int4r54r' 4r'+n +na$ a$ %alam %alam teori teori ini disebut disebutkan kan bahwa bahwa hubunga hubungan n interper interperson sonal al dini dini secara secara
langsun langsung g mempeng mempengaruh aruhii perkemba perkembanga ngan n konsep konsep diri dan harga harga diri. diri. &ndiidu &ndiidu dengan konsep diri yang buruk dan harga diri yang rendah lebih rentan terhadap ansietas dan gangguan yang terkait dengan ansietas. 5
8. T4+ri 54ri$a6=eori ini menyatakan bahwa ansietas adalah respons terkondisi terhadap
stressor internal dan ekternal. . T4+ri 6+&niti Perasaan subjekti* terhadap ansietas secara langsung berkaitan dengan pikiran indiidu tersebut tentang dirinya sendiri' masa depannya dan dunia. Pola kogniti* yang salah dapat menyebabkan kesalahan persepsi tentang makna berbagai hal yang terjadi +dan karenanya menimbulkan ansietas,. 4. T4+ri -%ani'ti8 =eori humanistic menyatakan bahwa ansietas berkaitan dengan hilangnya arti dalam kehidupan seseorang. 3actor predisposisi dalam ansietas juga dapat dijelaskan melalui teori atau aspek psikobiologis ansietas yaitu? a. P4r-7aan +ta6 n4-r+7i+$+&i6 terlibat dalam *ase alarm dari respons ; fight or flight < +stimulasi dari aksis hipotalamus hipo*isis, yang menimbulkan
dampak pada system kardioaskular' gastrointestinal' dan pernapasan. &ndiidu cenderung mengeluhkan adanya gejala takikardia' sakit kepala' diare' mual dan takipnea. 7. N4-r+tran'%itt4r mengalami perubahan di dalam otak' terutama system limbic' berdampak pada stress' ansietas dan beberapa gangguan terkait ansietas. ", Asam gamma-aminobutirat +@A2A, adalah neurotransmitter inhibitor yang berkaitan dengan respons relaksasi. Oleh karena obat yang digunakan untuk mengobati ansietas ternyata meningkatkan @A2A' muncul teori yang menyatakan bahwa suatu de*isiensi relatie atau ketidakseimbangan @A2A berkaitan langsung dengan ansietas yang dialami. , 9erotonin adalah neurotransmitter kompleks yang berhubungan dengan berbagai aspek *ungsi otak. ekurangan atau ketidakseimbangan kadar serotonin pda amandel dianggap signi*ikan dalam terjadinya ansietas dan gangguan terkait ansietas. :, Noreepine*rin adalah neurotransmitter aksitasi yang bertanggung jawab atas perubahan kardioaskuler pda stress dan ansietas. =eori ;disregulasi noradrenergic< memberi implikasi terhadap system norepine*rin' yang 6
dapat terlalu akti* atau kurang akti* di bagian-bagian otak yang berkaitan dengan ansietas. 8. P4r74aan 7i+$+&i6. agan +"//7, menyatakan bahwa perbedaan biologic pada sebagian indiidu dapat menyebabkan respons stress yang terlalu akti* +mis.' produksi hormone dan neurotransmitter yang berlebihan terlibat dalam response stress,. . K4$-ar&a. Penelitian genetika telah memalidasi adanya peningkatan kerentangan dalam keluarga terhadap gangguan tertentu yang berkaitan dengan ansietas. 4.
SUMER KOPING &ndiidu dapat mengatasi stres dan ansietas dengan menggerakkan sumber
koping di lingkungan. 9umber koping tersebut yang berupa modal ekonomi' kemampuan penyelesaian masalah' dukungan sosial' dan kenyakinan budaya dapat membantu indiidu mengintegrasikan pengalaman yang menimbulkan stres dan mengadopsi strategi koping yang berhasil. 5.
TINGKAT ANSIETAS a. Rin&an 2erhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari. Ansietas
ini dapat meningkatkan
kewaspadaan' meningkatkan
pembelajaran dan
menghasilkan pertumbuhhan serta kreatiitas. &nterensi keperawatan yang dapat dilakukan pada pasien dengan ansietas ringan diantaranya menggunakan strategi kogniti* penyuluhan manajemen stress' dan pendekatan pemecahan masalah. 7. S4an& Memungkinkan indiidu untuk ber*okus pada hal yang penting dan mengesampingkan yang lain. Ansietas ini mempersempit lapang persepsi indiidu. %engan demikian' indiidu mengalami perhatian yang selekti* namun dapat ber*okus pada lebih banyak area jika diarahkan untuk melakukannya. &ndiidu biasanya kesulitan untuk tetap perhatian dan mampu belajar. &nterensi keperawatan yang bisa digunakan adalah teknik relaksasi untuk membantu penggunaan pendekatan pemecahan masalah' mengajarkan tentang strategi koping dan mendorong erbalisasi perasaan. 8. 4rat 7
9angat mengurangi lapang persepsi indiidu. &ndiidu cenderung ber*okus pada sesuatu yang rinci dan spesi*ik serta tidak berpikir tentang hal lain. 9emua perilaku ditujukan untuk mengurangi ketegangan. &ndiidu tersebut memerlukan banyak
arahan
untuk
ber*okus
pada
area
lain.
*ek
lainnya
yaitu
ketidakmampuan ber*okus atau menyelesaikan masalahB aktiasi system sara* simpatik. &nterensi keperawatan yang digunakan dengan mendorong aktiitas *isik untuk menstimulasi kelompok-kelompok otot besar dan untuk melepaskan energy dari respons ; fight or flight
gemetar dan diaphoresis. Merasa seperti mendapat serangan jantung Merasa ;menjadi gila< =akut kehilangan kendali Menurunnya kemampuan perceptual Menurunnya kemampuan kogniti*.
RENTANG ANSIETAS RENTANG RESPON ANSIETAS
Respon Adaptf
Antsipasi
Respon Maladaptf
8
Rinan
Sedan
!e"a#
Pani$
@ambar ". 6entang respons ansietas 7.
RESPON ISIOLOGIS TERHADAP ANSIETAS Si't4% T-7- ardioaskular
Pernapasan
R4'5+n'
Palpitasi 4antung berdebar-debar =ekanan darah meningkat 6asa ingin pingsan Pingsan =ekanan darah menurun %enyut nadi menurun Napas cepat 9esak napas =ekanan pada dada Napas dangkal Pembengkakan pada tenggorokan 9ensasi tercekik =erengah-engah
Neuromuskular
6e*leks meningkat 6eaksi terkejut Mata berkedip-kedip &nsomnia =remor 6igiditas @elisah' mondar-mandir Wajah tegang elemahan umum =ungkai lemah @erakan yang janggal
@astrointestinal
ehilangan na*su makan Menolak makan 6asa tidak nyaman pada abdomen Nyeri abdomen Mual %
Nyeri ulu hati %iare 9aluran Perkemihan
=idak dapat menahan kencing 9ering berkemih
ulit
Wajah kemerahan 2erkeringat setempat +telapak tangan, @atal 6asa panas dan dingin pada kulit Wajah pucat 2erkeringat seluruh tubuh
8. RESPON PERI&A'() 'OGNITI* +AN A*E'TI* TER,A+AP ANSIETAS
Si't4%
R4'5+n'
P4ri$a6-
@elisah' ketegangan *isik' tremor' reaksi terkejut' bicara cepat' kurang koordinasi' cenderung mengalami cedera' menarik diri dari hubungan interpersonal' inhibisi' melarikan diri dari masalah menghindar' hiperentilasi' sangat waspada
K+&niti
Perhatian terganggu' konsentrasi buruk' pelupa' salah dalam memberikan penilaian' preokupasi' hambatan ber*ikir' lapang persepsi menurun' kreatiitas menurun' produktiitas menurun' bingung' sangat waspada' kesadaran diri' kehilangan objektiitas' takut kehilangan kendali' takut pada gambaran isual' takut cedera atau kematian' kilas balik' mimpi buruk
A46ti
Mudah terganggu'tidak sabar' gelisah' tegang' gugup' ketakutan' waspada' kengerian' kekhawatiran' kecemasan' mati rasa' rasa bersalah' malu
9.
KOMPONEN RESPON
“FIGHT OR FLIGH”
a&ian ata- '/'t4% t-7-
Aa5ta'i t4raa5 'tr4'' an an'i4ta'
Hipotalamus 9ystem sara* simpatik Medulla adrenal
9timulasi system sara* simpatik 9timulasi medulla adrenal Melepaskan epine*rin dan norepine*rin 1-
Mata elenjar airmata 9ystem pernapasan 9istem kardioaskuler
9ystem gastrointestinal
Cier
%ilatasi pupil Meningkatkan sekresi air mata %ilatasi bronkiolus dan pembuluh darah pulmonary' meningkatkan *rekuensi pernapasan Meningkatkan kekuatan kontraksi jantung Meningkatkan curah jantung Meningkatkan denyut jantung Meningkatkan tekanan darah Menurunkan motilitas gastric +lambung dan usus, Menurunkan sekresi ontraksi s*ingter @likogenolisis +pemecahan glukosa, dan glukoneogenesis +meningkatkan pembentukan
=raktus urinarius
elenjar keringat 9el-sel lemak
glukosa dari )at tubuh lainnya, Menurunkan sintesis glikogen Meningkatkan motilitas ureter ontraksi otot kandung kemih Merelakskan s*ingter kandung kemih Meningkatkan sekresi Cipoisis
10. GANGGUAN
TERKAIT ANSIETAS a. Gan&&-an An'i4ta' U%-% >iri utamanya adalah ansietas dan kekhawatiran berlebihan yang sering
terjadi berhari-hari selama sedikitnya 7 bulan. >iri lainnya meliputi gelisah' tegang' mudah lelah' sulit berkonsentrasi' iritabilitas dan ketegangan otot' serta gangguan tidur +%9M-&D' "//#,. 1# Eti+$+&i? etiologi yang tepat belum ditetapkan tetapi *actor-*aktor yang terkait meliputi? a, erentanan biologic? gangguan ini cenderung berhubungan dengan abnormalitas neurotransmitter +mis.' disregulasi @A2A' serotonin atau norepine*rin, di dalam system limbic. b, @ender? gangguan ini menyerang wanita dua kali lebih banyak daripada pria. c, @angguan psikiatrik lainnya? terdapat angka komorbiditas yagn tinggi dengna gangguan psikiatrik lainnya' termasuk gangguan depresi dan panic.
11
d, 3actor
psikososial?
*actor
ini
contohnya
rendahnya
harga
diri'
berkurangnya toleransi terhadap stress' dan kecenderungan kea rah lokus eksternal dari keyakinan control. )# P4nata$a6'anaan9 Pengobatan untuk gangguan ini biasanya dilakukan di lingkungan komunitas' termasuk tempat praktik dokter yang memberikan asuhan primer. a, Medikasi? obat antiansietas' terutama ben)odia)epine' digunakan untuk jangka pendek dan tidak dianjutkan untuk jangka panjang karena pengobatan ini menyebabkan toleransi dan ketergantungan. Obat antiansietas nonben)odia)epin' seperti buspiron +2u9par, dan berbagai antidepresan juga digunakan. b, =erapi perilaku kogniti*? termasuk didalamnya yaitu pelatihan relaksasi dan umpan balik biologic. =eknik kogniti* lainnya +mis. mempertanyakan bukti' memeriksa alternatie' reframing , juga sangat berman*aat. 7. Gan&&-an Pani6 @angguan ini dicirikan dengan serangan panic yang terjadi pada waktu yagn tidak terduga' disertai ansietas' ketakutan dan terror yang kuat. 1# J4ni' &an&&-an 5ani6 a, @angguan panic tanpa agora*obia' dicirikan dengan kambuhnya serangan panic yang tidak terduga' diikuti dengan kekhawatiran persisten tentang datangnya serangan itu lagi selama minimal " bulan' kekhawatiran tentang
kemungkinan
implikasi
atau
konsekuensi
serangan
atau
perubahan perilaku yang signi*ikan berkaitan dengan serangan tersebut. b, @angguan panic dengan agoraphobia' dicirikan dengan kambuhnya serangan panic yagn tidak terduga disertai agoro*obiaB yaitu ansietas yang muncul ketika berada di tempat atau situasi di mana melarikan diri merupakan hal yang sulit dilakukan atau memalukan' atau bantuan tidak mungkin diperoleh seandainya terjadi gejala seperti panic. )# Eti+$+&i tiologi yang tepat belum ditetapkan' tetapi *actor-*aktor yang terkait meliputi? a, erentanan biologic? terjadi akibat tidak teraturnya sintesis dan pelepasan norepine*rin' hipersensitiitas reseptor terhadap serotonin atau @A2A atau keduanya. b, 9ensitiitas laktat? natrium laktat kimia dapat menimbulkan gejala *isik yang berkaitan dengan panic pada kira-kira # dari 12
$ orang penderita
gangguan tersebut' tetapi pada populasi umum hanya menyerang " dari $ orang pendudukB kepekaan atau sensitiitas ini sering terdapat pada anggota keluarga yang menderita gangguan panic +2rown' "//7,. c, =eori alam as*iksia? berkaitan dengan pernapasan yang berat dan cepat +hiperentilasi, yang terjadi selama serangan panic. &ndiidu dengna gangguan panic dapat menerima sinyal palsu dari otak tentang adanya kekurangan oksigen atau meningkatnya kadar karbondioksida' yang memicu serangan panic. +2rown' "//7,. d, Prolaps katup mitral? wanita dengan gangguan ini mengalami peningkatan insidensi gangguan panic. edua gangguan ini tampaknya bersi*at gentik. +2rown' "//7,. e, 6iwayat keluarga? indiidu dengan riwayat gangguan panic dalam keluarga cenderung menderita gangguan ini # sampai 1 kali lipat. *, 3actor-*aktor psikososial? termasuk peristiwa hidup yang menimbulkan stress dan pikiran yang salah sehingga reaksi tubuh yang normal diinterpretasikan sebagai suatu katastro*ik. 3# P4nata$a6'anaan. 9erangan panic awal seringkali diobati di unit gawat darurat karena indiidu tersebut mengira bahwa ia mengalami serangan jantung. ondisi medis lainnya harus diabaikan sebelum diagnosis gangguan panic terdeteksi. a, Medikasi? digunakan obat antiansietas' seperti ben)odiapine dan buspiron. Antidepresan' terutama antidepresan trisiklik' telah dinyatakan e*ekti*
untuk
mengobati
gangguan panic.
The
Food
and
Drug
Administration +3%A, baru-baru ini menyetujui penggunaan selective serotonin reuptake inhibitor +996&,' paroksetin dan sertralin dalam
pengobatan gangguan panic. Meskipun inhibitor monomina aksidase dapat digunakan' namun obat ini membutuhkan restriksi diet. b, =erapi perilaku kogniti*? adalah terapi yang bertarget proses berpikir penyebab panic dan perilaku yang menimbulkan dan mempertahankan gejala ansietas. =eknik-teknik spesi*ik yang termasuk dalam terapi ini antara lain adalah penyuluhan klien' restrukturisasi pernapasan relaksasi terkendali 8. Gan&&-an O7'4'i:K+%5-$'i
13
kogniti*'
dan
>iri utama gangguan ini adalah obsesi +ide persisten, atau kompulsi +dorongan yang tidak terkendali untuk melakukan tindakan secara berulang, yang cukup parah sehingga menghabiskan waktu' menyebabkan distress berat' atau kerusakan *ungsi yang siigni*ikan. 1# Kara6t4ri'ti6 +7'4'i 6+%5-$'i9 a, Obsesi dan kompulsi biasanya terjadi secara bersamaan. Obsesi yang paling banyak terjadi adalah pemikiran berulang tentang kontaminasi' keraguan berulang' kebutuhan untuk menyusun barang dengan urutan tertentu' impuls agresi* atau buruk dan imajinasi seksual. ompulsi yang paling banyak terjadi meliputi mencuci dan membersikan' menghitung' mengecek' meminta atau menuntut jaminan' tindakan berulang dan memerintah. b, &ndiidu tersebut menyadari bahwa obsesi dan kompulsi tersebut bersi*at tidak realistic' mengganggu dan tidak tepat +digambarkan sebagai gejala ego-distonik, c, 5paya untuk
menolak
pikiran
obsesi*
atau
perilaku
kompulsi
menyebabkan indiidu tersebut mengalami peningkatan ansietas d, Pikiran obsesi dan perilaku kompulsi dapat menyebabkan kEberkurangnya ansietas secara temporer +disebut primary gain,. )# Eti+$+&i tiologi yang tepat belum ditetapkan tetapi *actor-*aktor yang terkait meliputi? a, erentanan biologic? berkaitan dengan meningkatnya responsiitas serotonin. =eori ini dialidasi dengan suksesnya penggunaan obat antidepresan +baik antidepresan trisiklik maupun 996&, dalam pengobatan obsesi kompulsi. b, =eori dis*ungsi striatum?
striatum adalah bagian dari otak yang
mengendalikan gerakan olunteer. =indakan motorik berulang' seperti berjalan dan mengunya' dapat mendtimulasi pelepasan serotonin' yang pada gilirannya akan meningkatkan mood. &nsiidu obsesi kompulsi dapat melakukan ritual berulang untuk ;mengobati sendiri< de*isiensi serotonin yang mereka alami. c, erentanan genetika? risiko bertambahnya pada indiidu yang memiliki riwayat obsesi kompulsi dalam keluarga. 3# P4nata$a6'anaan. 14
9etelah menyerang' obsesi kompulsi cenderung untuk kambuh. 2anyak indiidu yang mengalami peningkatan gejala berkaitan dengan kejadian yang menimbulkan stress. a, Medikasi? antidepresan' terutama antidepresan trisiklik +mis' klomipramin, telah digunakan selama bertahun-tahun. 2aru-baru ini' 996& *lusoksamin +CuoF,' *luoksetin +Pro)ac,'
sertralin' dan
paroksetin juga telah
direkomendasikan. b, =erapi perilaku kogniti*? meliputi teknik-teknik perilaku' seperti pelimpahan dan pencegahan respons +mis' menempatkan indiidu pada situasi yang biasanya memicu perilaku obsesi kompulsi dan selanjutnya mencegah respon obsesi kompulsi,. =eknik-teknik kogniti* juga digunakan' di mana distorsi kogniti* diidenti*ikasi dan di restrukturisasi melalui psikoedukasi. . Gan&&-an +7ia >iri utama dari gangguan ini adalah ketakutan yagn tidak rasional terhadap objek' aktiitas atau kejadian tertentu. &ndiidu tersebut dapat mengalami serangan panic atau ansietas berat bila dihadapkan pada situasi atau objek tersebut. 1# Kara6t4ri'ti6 +7ia a, etakutan yang tidak rasional terhadap suatu objek' orang atau situasi' ketakutan ini disertai perilaku menghindari objek' orang atau situasi tersebut. b, Penderita menyadari bahwa rasa takutnya tersebut tidak rasional dan tidak
tepat
+ego
distonik,
tetapi
merasa
tidak
berdaya
untuk
mengendalikannya. c, 3obia sederhana? ketakutan terhadap hal-hal tertentu +mis.' eleator' pesawat' ketinggian' serangga,. d, 3obia social? ketakutan terhadap situasi social aygn memalukan +mis.' ketakutan
untuk
makan
atau
berbicara
di
depan
umum
atau
menggunakan toilet umum,. )# Eti+$+&i tiologi yang tepat belum ditetapkan namun *actor-*aktor yang terkait meliputi? a, erentanan genetika? penelitian terhadap anak kembat menunjukkan bahwa *obia memiliki *actor genetika.
15
b, 6espon terkondisi? teori perilaku mengatakan bahwa *obia terjadi akibat respon terkondisi saat indiidu belajar menghubungkan objek yang ditakutinya dengan perasaan tidak nyamanB perilaku menghindar dapat mengurangi ansietas dan memperkuat *obia tersebut. 3# P4nata$a6'anaan a, Pada umumnya' medikasi tidak digunakan untuk mengatasi *obia tertentu. 3obia social dapat diobatai dengan ben)odia)epine' anti depresan tertentu dan bloker beta. b, =eknik perilaku kogniti*? teknik ini cukup e*ekti*. Pada teori ini digunakan desensitisasi
sistematikB
indiidu
mempelajari
respons
relaksasi'
membentuk hierarki situasi *obia tersebut' dan kemudian secara bertahap dihadapkan pada situasinya sambil tetap mempertahankan respons relaksasi. =eknik restrukturisasi kogniti* juga berman*aat untuk mengubah persepsi klien terhadap situasi aygn ditakutinya. 4. Gan&&-an Str4'' Pa'8a:tra-%a (PTSD# >iri penting dari gangguan ini adalah pikiran dan perasaan yagn terjadi berulang-ulang berkaitan dengan trauma tertentu ayng buruk +mis.' pengalaman berperang' perkosaan' kecelakaan yang serius' depriasi atau penyiksaan yang buruk,. 1# Kara6t4ri'ti6 &an&&-an 5a'6a tra-%a a, %apat berupa respons akut atau lambatB dapat menjadi kronik. b, @ejala-gejalanya meliputi respons terkejut yang berlebihan' gangguan tidur' rasa bersalah +rasa bersalah dari orang yang berhasil bertahan hidup,. Mimpi buruk dan kilasan-kilasan ingatan' rasa marah dengan penumpulan emosi-emosi lain. c, Penderita sering menggunakan obat-obatan' alcohol' atau keduanya untuk menggobati sendiri gejala yang mereka rasakan. )# Eti+$+&i a, =erdapat hubungan langsung antara trauma yang berat dengan risiko P=9%. Angka gangguan ini pada kaum eteran pria adalah :"(. b, 3actor risiko psikososial? dapat meningkatkan kerentanan seseorang terhadap P=9% setelah trauma yang buruk. 3actor-*aktor ini antara lain adalah terpisah dari orangtua pada waktu anak-anakB riwayat gangguan ansietas dalam keluargaB dan ansietas atau depresi aygn sudah ada sebelumnya atau keduanya. 16
3# P4nata$a6'anaan a, Medikasi. Obat antiansietas' terutama ben)odia)epine' harus digunakan
secara hati-hati karena berisiko menimbulkan penyalahgunaan atau ketergantungan. Antidepresan digunakan untuk mengobati gangguan depresi yang menyertai. 2loker beta dapat digunakan untuk emngurangi e*ek *idiologik dari ansietas. b, =erapi perilaku kogniti*? terutama restrukturisasi kogniti* digunakan untuk membantu indiidu memandang dirinya sebagai orang yang berhasil bertahan hidup dan bukan sebagai korban. c, =erapi kelompok pendukung? terutama dengan indiidu yang mengalami trauma serupa +mis.' kelompok perang eteran' kelompok trauma perkosaan,. . Gan&&-an Di'+'iati >iri-ciri pentingnya adalah perubahan kewaspadaan sadar' yang meliputi periode lupa' kehilangan ingatan tentang kejadian-kejadian yang menimbulkan stress' merasa terputus dari kejadian sehari-hari atau munculnya kepribadian yang berbeda.
1# S-7t/54 ari &an&&-an i'+'iati a, Amnesia disosiati*? ketidakmampuan mengingat kembali in*ormasi pribadi
yang pentingB yang terjadi secara tiba-tiba. b, 3urgue disosiati*? melarikan diri dari rumah secara tiba-tiba dan tidak terduga disertai ketidakmampuan mengingat kembali kejadian-kejadian masa lalu. c, @angguan depersonalisasi adalah perasaan terpisah dan seolah-olah menjadi pengamat di luar pikiran atau tubuhnya sendiri. d, @angguan identitas disosiati* adalah adanya dua atau lebih kepribadian yang berbeda' masing-masing dengan pola persepsi' hubungan dan pemikirannya sendiri tentang lingkungan. e, @angguan disosiati* yang lain adalah gangguan yang kriterianya tidak sesuai dengan criteria gangguan disosiati* lainnya. )# Eti+$+&i a, =rauma? gangguan disosiati* pada umumnya berkaitan dengan peristiwa traumatic. &ndiidu bereaksi terhadap trauma dengan ;memecah< atau memisahkan dirinya' dari ingatan traumatic tersebut. 17
b, Penganiayaan? gangguan identitas disosiati* pada umumnya dianggap sebagai akibat penganiayaan traumatic yang buruk di masa kanak-kanak awal.
=erdapat
angka
komorbiditas
yang
cukup
tinggi
pada
penyalahgunakan )at dan gangguan depresi. c, Pelecehan seksual dan penganiayaan *isik di masa kanak-kanak awal. Hal ini mempengaruhi perkembangan sara*' terutama hemis*er kiri dan system limbic.
Perubahan dalam
perkembangan otak normal ini
berhubungan dengan masalah mood' ingatan dan perilakuj agresi*. d, @ender? diagnosis gangguan identitas disosiati* terjadi : sampai / kali lebih banyak pada wanita ketimbang pria. 3# P4nata$a6'anaan @angguan disosiati* cenderung sulit didiagnosis. &ndiidu dengan gangguan ini sering kali mendapatkan diagnosis psikiatrik yang beragamB oleh karena itu' pengobatannya sering memakan waktu lama. a, Medikasi? pada umumnya tidak digunakan kecuali untuk pengobatan gangguan ansietas atau gangguan depresi* yang menyertainya. b, Psikoterapi? terutama terapi psikodinamik dengan hipnotis' digunakan untuk membawa kembali ingatan tentang peristiwa yang traumatic dan mem*asilitasi klien dalam menghadapinya. c, =erapi kelompok pendukung berguna untuk memberi 11.
pendekatan
psikoedukasi dan dukungan. MEKANISME KOPING etika mengalami ansietas' indiidu menggunakan berbagai mekanisme koping untuk mencoba mengatasinyaB ketidakmampuan mengatasi ansietas secara konstrukti* merupakan penyebab utama terjadinya perilaku patologis. Pola yang biasa digunakan indiidu untuk mengatasi ansietas ringan cenderung tetap dominan ketika ansietas menjadi lebih intens. Ansietas sedang dan berat menimbulkan dua jenis mekanisme koping? a. 6eaksi yang berorientasi pada tugas Gaitu upaya yang disadari dan berorientasi pada tindakan untuk memenuhi tuntuutan situasi stress secara realistis? ", Perilaku menyerang digunakan untuk menghilangkan atau mengatasi hambatan pemenuhan kebutuhan , Perilaku menarik diri digunakan untuk menjauhkan diri dari sumber ancaman' baik secara *isik maupun psikologis.
18
:, Perilaku kompromi digunakan untuk mengubah cara yang biasa dilakukan indiidu'
mengganti
tujuan atau mengorbankan aspek
kebutuhan
personal. b. Meknisme pertahanan ego Membantu mengatasi ansietas ringan dan sedang. =etapi mekanisme tersebut berlangsung secara relatie pada tingkat tidak sadar dan mencakup penipuan diri dan distorsi realitas' mekanisme ini dapatt menjadi respons maladaptie terhadap stress.
12.
PROSES TERJADIN;A MASALAH a. P4n/47a7 2anyak *actor yang menjadi *actor predisposisi terjadinya ansietas
mulai dari *actor perspekti* psikoanalitis' interpersonal' perilaku' genetic' dan biologis. 3actor-*aktor tersebut dapat mendukung terjadinya ansietas yang dipresipitasi oleh adanya ancaman terhadap integritas *isik dan ancaman terhadap system diri' yang dapat membahayakan identitas' harga diri dan *ungsi social yang terintegrasi pada indiidu. 7. A6i7at Akibat dari ansietas adalah ketidakmampuan
ber*okus
atau
menyelesaikan masalah' dalam kasus panic indiidu tidak mampu melakukan sesuai walaupun dengan arahan. &ndiidu akan mengalami ketidakmampuan total untuk ber*okusB disintegrasi kemampuan koping' gejala *isiologik dari respons ; fight or flight.” Ansietas juga mempengaruhi respon kogniti*' a*ekti* dan perilaku klien. 13.
PENATALAKSANAAN a. =erapi medikasi? Obat-obatan yang biasa digunakan adalah antidepresan
terutama antidepresan trisiklik +mis.' klomipramin,' 996& *lusoksamin +CuoF,'
*luoksetin
+Pro)ac,'
sertralin'
dan
paroksetin
juga
telah
direkomendasikan. Pada umumnya terapi medikasi tidak digunakan untuk mengatasi
*obia
tertentu.
3obia
social
dapat
diobati
dengan
ben)odia)epine' anti depresan tertentu dan bloker beta b. Psikoterapi? terutama terapi psikodinamik dengan hipnotis' digunakan untuk membawa
kembali
ingatan
tentang
1%
peristiwa
yang
traumatic
dan
mem*asilitasi klien dalam menghadapinya pada pasien dengan gangguan disosiati*. c. =eknik perilaku kogniti*? teknik ini cukup e*ekti*' meliputi teknik-teknik perilaku' seperti pelimpahan dan pencegahan respons. 2erguna untuk memberi pendekatan psikoedukasi dan dukungan.
. TINJAUAN PROSES KEPERAWATAN GANGGUAN TERKAIT ANSIETAS 1. P4n&6ajian %ata dapat dikumpulkan dari berbagai sumber data yaitu data primer
+klien, dan sumber data sekunder seperti keluarga' teman dekat klien' tim kesehatan' catatan data berkas dokumen medis klien dan hasil pemeriksaan. 5ntuk mengumpulkan data dilakukan dengan cara obserasi' wawancara dan pemeriksaan *isik. Pengkajian meliputi? a. &dentitas klien Perawat melakukan perkenalan dan kontrak dengan klien tentang nama klien' panggilan klien' nama perawat' tujuan' waktu pertemuan' dan topic pembicaraan b. eluhan utama atau alasan masuk =anyakan pada klien atau keluarga klien tentang hal yang menyebabkan klien dan keluarga datang ke rumah sakit' hal-hal yang telah dilakukan kliendan keluarga klien untuk mengatasi masalah dan perkembangan yang dicapai. c. 3actor predisposisi =anyakan pada klien dan keluarga apakah klien pernah mengalami gangguan jiwa pada masa lalu' pengalaman tentang penganiayaan *isik' seksual' penolakan dari lingkungan' kekerasan dalam keluarga dan tindakan criminal baik klien sebagai korban' sebagai saksi maupun sebagai pelaku tindakan tersebut. d. Psikologis >atat respon perilaku kogniti* spesi*ik yang sesuai dengan criteria diagnostic %9M-&D tentang gangguan ansietas. Obserasi perilaku' terutama yang dijumpai pada keadaan ansietas termasuk iritabilitas dan marah' ansietas dan menjaga jarak' menangis dan menghela napas serta keluhan perasaan tegang dan gugup. e. 9ocial budaya
2-
aji adanya *actor social budaya seperti kemiskinan' kon*lik social budaya +peperangan' kerusuhan' kerawanan,' kehidupan yan gterisolasi serta stress yang menumpuk. *. Aspek *isik dan biologis Meliputi tanda-tanda ital' tinggi badan dan berat badan' keluhan ataupun gangguan pada *ungsi organ akibat adanya ansietas. @ejala-gejala *isiologik dari ansietas seperti keluhan pusing' lemas' palpitasi' penurunan na*su makan dan peningkatan re*leF. g. Aspek psikososial >atat silsilah keluarga klien dengan membuat genogram sedikitnya : generasi yang dapat menggambarkan hubungan klien dan keluarga' masalah yang terkait dengan komunikasi' pengambilan keputusan dan pola asuh. aji juga adanya anggota keluarga yang menderita penyakit atau gangguan jiwa seperti yang dialami klien. h. onsep diri Pada konsep diri terdapat $ komponen yaitu citra tubuh' identitas diri' peran' ideal diri dan harga diri. Pada pengkajian citra tubuh' tanyakan mengenai persepsi klien terhadap tubuhnya' bagian yang disukai dan tidak disukai. Pda identitas diri kaji status dan posisi klien sebelum dirawat' kepuasan klien terhadap status dan posisinya dan kepuasan klien sebagai laki-laki atau perempuan. %alam peran' kaji tugas yang diemban dalam keluarga atau kelompok dan masyarakat serta kemampuan klien dalam melakukan tugas tersebut. 5ntuk menilai ideal diri klien' kaji harapan klien terhadap tubuh' posisi' status' tugas' lingkungan dan penyakitnya. Pada pengkajian harga diri' kaji hubungan klien dengan orang lain' penilaian dan penghargaan oranglain terhadap dirinya' biasanya terjadi pengungkapan kekecewaan terhadap i. j.
dirinya sebagai wujud dari harga diri rendah. aji hubungan social dengan orang lain yang terdekat dalam kehidupan' kelompok yang diikuti dalam masyarakat 9piritual Mengenai nilai dan keyakinan klien tentang ibadah dan kecemasan yang ia
alami jika dipandang dari sisi agama k. 9tatus mental Nilai penampilan klien apakah rapi atau tidak' amati pembicaraan klien'
21
aktiitas motorik klien' atau perasaan klien +sedih' takut' khawatir,' a*ek klien' interaksi selama wawancara' persepsi klien' proses pikir' isi pikir' tingkat kesadaran' memori' tingkat konsentrasi dan ber*ikir' kemampuan penilaian l.
dan daya tilik diri. ebutuhan persiapan pulang. aji kemampuan klien dalam
memenuhi
kebutuhan
dasar
meliputi
kemampuan makan' 2A22A' personal hygiene' istirahat tidur' dan pantau penggunaan obat' tanyakan reaksi yang dirasakan setelah minum obat. m. Masalah psikososial dan lingkungan aji tentang masalah-masalah yang dialami klien. =anyakan pada keluarga atau klien sendiri. =entukan dampak ansietas klien terhadap keluarganya' termasuk perubahan peran yang terjadi dalam keluarga' keterlibatan keluarga dengan klien' kualitas hubungan keluarga dan tingkat dukungan keluarga yang diberikan pada klien. n. Pengetahuan aji pengetahuan klien tentang penyakitnya. aji hal-hal yang belum diketahui klien tentang penyakit' pengobatan dan lainnya. o. Cakukan pengkajian *ocus pada persepsi klien terhadap stressor saat ini atau kejadian pencetusnya' dan tentukan strategi koping yang digunakan klien. %engan
menggunakan
alat
pengkajian
yang
terstandarisasi
unuk
mendapatkan in*ormasi rinci tentang gangguan tertentu terkait ansietas +mis.' yal brown obsessive-compulsive scale, dissosiatif eperience scale! dan
menentukan tingkat ansietas klien dengan skala dari ringan sampai panic. Periksa kembali riwayat masa lalu klien untuk adanya gangguan terkait ansietas. p. Aspek medic. aji terapi yang diterima oleh klien. lien mungkin mendapatkan terapi psikomotor' terapi tingkah laku' terapi keluarga' terapi spiritual' terapi okupasi' terapi lingkungan. 6ehabilitasi sebagai suatu re*ungsionalisasi dan perkembangan klien agar dapat melaksanakan sosialisasi secarawajar dalam kehidupan bermasyarakat. 2erikut ini beberapa pertanyaan dalam pengkajian keper a.a#an #e"/adap $lien denan ansie#as0
22
Pertanyaan Apakah
%ata yang diberikan klien anda
merasakan
adanya
Perasaan subjekti* tentang ansietas
esadaran klien akan pengalaman
peningkatan ansietas' kekhawatiran
atau ketidaknyamananI 9ensasi atau gejala tubuh apakah yang
anda
alami
ketika
sensasi tubuh yan gkhas berkaitan
anda
mengalami stressI Apakah anda mengalami kesulitan
berkonsentrasi'
gelisah
atau
dengan stress @ejala-gejala
yang
berkaitan
dengan gangguan ansietas umum
sulit
mengambil keputusanI Apakah anda mengalami distress
@ejala-gejala
yang
berkaitan
dengan gangguan panic
yang berat yaitu saat jantung anda berdetak cepat' sulit bernapas' dan anda mengira anda mungkin sedang
perilaku kompulsi* yang berkaitan
mengalami serangan jantungI Apakah anda merasa terus menerus
dengan
mempunyai pemikiran berulang yang mengganggu
dan
sulit
@ejala-gejala pikiran obsesi* atau
gangguan
obsesi*-
kompulsi*.
untuk
dikendalikan atau dihentikanI Apakah anda pernah melakukan ritual
atau perilaku tertentu secara terus menerus agar dapat lebih tenangI Apakah anda merasakan ketakutan
yang sangat terhadap orang' tempat atau hal-hal yagn membuat anda tidak dapat melakukan hal-hal yang anda inginkanI Apakah anda mengalami tragesi yang
buruk dalam hidup anda' yang terus menghantui mimpi anda atau dalam bentuk kilasan-kilasan ingatan yagn sering datangI
23
@ejala-gejala dengan trauma.
yang
gangguan
berkaitan
stress
pasca
). Dia&n+'i' 6454ra,atan a. Analisis stressor internal dan eksternal yagn mempengaruhi klien' dampak
gejala pada *ungsi normal sehari-hari dan analisis e*ektiitas strategi koping atau pemecahan masalah yang digunakan klien dan mekanisme de*ensi*nya. b. 6umusan diagnose keperawatan untuk klien' keluarga klien atau keduanya? %iagnosis keperawatan utama NAN%A yang berhubungan dengan ansietas diantaranya? ", Ansietas , oping indiidu ine*ekti* :, etakutan %iagnosis keperawatan lainnya menurut NAN%A yang berhubungan dengan ansietas diantaranya? ", , :, #, $, 7, 1, 8, /, "!, "", ", ":, "#, "$, "7, "1, "8, "/, !, ", , :, #,
6isiko perilaku kekerasan pada diri sendiri atau orang lain Perubahan penampilan diri @angguan penyesuaian &ne*ekti* pola napas Hambatan komunikasi erbal ebingungankon*usi akut &ne*ekti* koping komunitas %iare &ne*ekti* pemeliharaan kesehatan 6isiko cedera erusakan memori etidakseimbangan nutrisi 9indrom paska trauma etidakberdayaan 9indrom stress akibat perpindahan 6isiko harga diri rendah situasional @angguan persepsi sensori Hambatan interaksi social @angguan proses piker @angguan eliminasi urin @angguan pola tidur @angguan rasa aman Perubahan kinerja peran &solasi social
3. P4r4n8anaan an i4ntii6a'i a'i$ a. 2ekerjasama dengan klien' keluarganya atau keduanya untuk menetapkan
tujuan yang realistic b. =etapkan criteria hasil yang diinginkan? ", lien dapat mengidenti*ikasi respons ansietas yang spesi*ik 24
, len dapat mengidenti*ikasi stressor yang berkaitan dengan gangguan terkait ansietas :, lien mengurangi atau mengendalikan pikiran dan perilaku yang berulang #, lien mengungkapkan berkurangnya gejala terkait ansietas $, lien melakukan aktiitas sehari-hari secara normal tanpa bertambahnya ansietas atau gejala distress 7, lien menggunakan berbagai strategi koping untuk mengurangi ansietas 1, lien mengungkapkan pengalamannya tentang kejadian yang traumatic.
!e"i$# ini adala/ "in$asan "enana as/an $epe"a.a#an pada "espon ansie#as e"a# dan pani
=ujuan
&nterensi
6asional
=5M? Ansietas berkurang sampai tingkat sedang atau ringan =5? ". Pasien akan terlin-
mendukung Ansietas berat dan panic
Menerima
dapat dikurangi dengan
pertahanan diri klien enalkan realitas kesedihan yang
menentukan
dung dari bahaya
berhubungan dengan
mekanisme
J
koping
mengijinkan pasien untuk
pasien stress
yang
besarnya dapat
saat ini ditangani. Perkuat ide bahwa kesehatan 4ika pasien tidak mampu *isik berhubungan dengan menghilangkan ansietas' kesehatan emosional dan ketegangan dapat menbahwa area ini akan memcapai tingkat panic dan butuhkan eksplorasi di masa pasien dapat kehilangan depan. 25
9ementara itu' mulai terapkan kendali. batasan perilaku maladaptie 9aat pasien
20 Pasien akan me-
ngalami
situasi
yang lebih sedikit
menimbulkan
cara
lain
untuk
meminimalkan aspek menu
tidak
yang memiliki alternatie untuk
pasien urangi stimulus lingkungan 2atasi interaksi pasien pasien
pasien
mekanisme koping terhadap Perilaku pasien dapat
mendukung. 2ersikap tenang
dengan
ansietas
dengan
ini
larnya ansietas. &denti*ikasi dan
dimodi*ikasi
dengan
mengubah dan
lingkungan
interaksi
pasien
dengan lingkungan
modi*ikasi
situasi yang dapat menimbul
kan ansietas bagi pasien. 2erikan tindakan *isik yang mendukung' seperti mandi air
30 Pasien akan terli-
hangat dan masase Pada awalnya'
berbagi
%engan mendorong akti-
bat dalam aktii-
aktiitas dengan pasien untuk
itas
tas yang dijadwal-
memberikan dukungan dan
perawat membatasi wak-
kan sehari-hari
penguatan perilaku produkti* tu pasien yang tersedia
jenis
latihan *isik 6encanakan
atau
da*tar aktiitas yang dapat
dilakukan setiap hari. Cibatkan anggota keluarga dan
#. Pasien akan mengalami han
penyembugejala-gejala
ansietas berat
system
luar
rumah'
untuk mekanisme koping
secara social. 2erikan beberapa jadwal
ke
destrukti* sambil meningkatkan
partisipasi
menikmati
aspek
dan kehi-
dupan lainnya.
pendukung
lainnya sebanyak mungkin 2erikan medikasi yang dapat
*ek hubungan terapeutik
membantu pengurangi rasa
dapat
ditingkatkan
jika
kendali kimiawi terhadap tidak nyaman pasien. Amati e*ek samping medikasi gejala memungkinkan 26
dan
lakukan
penyuluhan
kesehatan yang relean
klien untuk mengarahkan perhatian
pada
kon*lik
yang mendasari.
Rin$asan "enana as/an $epe"a.a#an "espon ansie#as sedan
=ujuan
&nterensi
6asional
=5M? Pasien akan menun-jukkan cara koping yang adapti* terha-dap stress =5? ". Pasien
akan
identi*ikasi
mengdan
pasien 5ntuk
2antu
menggambarkan persaan
mengidenti*ikasi
tentang ansietas
menggambarkan
mengadopsi
dan respons koping yang perasaan
baru'
klien
kali harus menyadari
yang mendasari aitkan perilaku
mengatasi
dengan perasaan tersebut Dalidasi semua perubahan
dan asumsi kepada klien @unakan pertanyaan
resistens
perasaan
topic yang tidak mengancam
disadari.
besarnya untuk
meningkatkan motiasi klien 9ementara itu' gunakan kon*rontasi suporti* dengan 27
dan
penyangkalan
disadari
ansietas
klien
terbuka untuk beralih dari
ke isu-isu kon*lik. Dariasikan
pertama
dan yang
atau
tidak
. Pasien
akan
identi*ikasi
meng-
penye-bab
ansietas
bijaksana 2antu pasien menggambar-
9etelah
kan
anise-tas
situasi dan
interaksi
perasaan dikenali'
pasien harus mengerti yang mendahului ansietas =injau penilaian pasien perkembangan-nya terhadap stressor' nilai-nilai termasuk stressor yang terancam dan cara pencetus' penilaian kon*lik berkembang stres-sor dan sumber yang tersedia
:. Pasien identi*ikasi
akan
meng-
penye-bab
ansietas #. Pasien akan meng-uraikan
Hubungkan
pengalaman
pasien
ini
saat
dengan
pengalaman yang relean pada masa lalu aji bagaimana
pasien
6espon koping yang
respon ko-ping adapti* dan
menu-runkan ansietasnya di
baru dapat dipelajari
maladapti*
masa lalu dan tindakan yang
melalui analisis meka-
di
lakukan
untuk nisme
koping
menurunkan-nya. =unjukkan e*ek maladaptie
digunakan
dan destruktid dari respon
stress-sor'
koping saat ini %orong pasien untuk meng-
menggunakan
gunakan
respon koping
adapti* yang e*ekti* di masa
di
yang masa
lalu' penilaian ulang
sumber-sumber yang tersedia'
dan
menerima tanggung lalu 3okuskan tanggung jawab jawab untuk berubah
untuk berubah pada pasien 2antu pasien secara akti* untuk mengaitkan hubungan sebab dan akibat sambil mempertahankan
ansietas
dalam batasan yang sesuai 2antu pasien dalam menilai
28
kembali nilai' si*at' dan arti stressor pada saat yang $. Pasien
akan
implementasikan respon
adapti*
meng-
dua
tepat 2antu
pasien 9eseorang juga dapat
mengidenti*ikasi cara untuk mengatasi
untuk
kem-bali dengan
membangun
mengatasi ansietas
stress mengatur
pikiran' memodi*ikasi peri- distress laku' menggunakan sumber- yang sumber dan menguji respon melalui
emosional menyertainya penggunaan
teknik koping yang baru %orong pasien melakukan penatalaksanaan aktiitas *isik untuk stress mengeluarkan energy Cibatkan orang terdekat sebagai
sumber
dukungan
social
membantu
dan dalam pasien
mempelajari respin koping
yang baru Ajarkan pasien teknik
relaksasi
tentang untuk
meningkatkan kendali dan percaya
diri
serta
mengurangi stress. <. I%5$4%4nta'i a. Unt-6 6$i4n 4n&an &an&&-an an'i4ta' -%-% an &an&&-an 5ani89 Perawat membantu klien mengidenti*ikasi stressor dan mengajarkan pada
klien cara-cara memantau respons *isik dan psikologis terhadap stress dan ansietas. 5ntuk klien dengan tingkat ansietas sedang? ", Perawat menggunakan teknik relaksasi , Membantu dalam penggunaan pendekatan pemecahan masalah :, Mengajarkan tentang strategi koping #, Mendorong erbalisasi perasaan
2%
Unt-6 6$i4n 4n&an tin&6at an'i4ta' 74rat ata- 5ani8
", Mendorong aktiitas *isik untuk menstimulasi kelompok-kelompok otot besar dan untuk melepaskan energy dari respons ; fight or fligh” +mis.' berjalan-jalan,. , Membuat tugas atau latihan yang terstruktur :, Mengurangi stimulasi lingkungan +mis.' matikan suara music yang kerasB #, $, 7, 1, 8, /,
tinggalkan ruangan yang penuh orang, =etap bersama klien dan memberikan dukungan Menjaga agar tuntutan terhadap klien tetap minimum Menggunakan suara yang tenang Membantu klien melakukan pernapasan relaksasi Memberi pengobatan ansiolitik yang diresepkan secara teratur Membantu klien melakukan teknik pernapasan relaksasi.
I%5$4%4nta'i 6454ra,atan $ainn/a9
", Menganjurkan klien untuk membatasi asupan ka*ein dan nikotin , Membantu klien meningkatkan tidur dengan tindakan yang member rasa nyaman +mis.' mandi air hangat' music' usapan di punggung,. :, Melindungi klien dari tindakan impulsie dengan pengawasan satu orang satu. #, Membantu klien mengeskpresikan perasaannya dengna mendengarkan secara akti* dan member respon empati. $, Memberikan in*ormasi kepada klien tentang system pendukung yang ada di komunitas' seperti normor telepon hotline krisis' rujukan ke pusat kesehatan jiwa' kelompok swadaya' dan klinik serta program manajemen stress. 7, Mengajarkan klien' keluarganya atau pun jeduanya tentang pengobatan yang diresepkan' termasuk alasan penggunaannya' dosis' waktu minum obat' tindakan untuk mengatasi e*ek samping yang kecil' e*ek samping yang memerlukan perhatian penyedia jasa layanan kesehatan' dan paa yang perlu dilakukan bila dosisnya terlewati. 1, Perawat juga perlu memberikan penyuluhan pada klien dan keluarganya dalam rangka mendidik keluarga yang memiliki anggota keluarga penderita gangguan ansietas' yaitu? a, @angguan terkait ansietas memiliki dua penyebab yaitu *isik +kimia otak, dan psikologik +kejadian yang menimbulkan stress,.
3-
b, &ndiidu dengan gangguan ansietas tidak dapat mengendalikan gejala yang dialaminya. 2agian dari pengobatan ansietas adalah mempelajari bagaimana mengendallikan ansietas tersebut. c, Pengobatan terhadap ansietas dapat memakan waktu dan member dorongan untuk melakukan perubahan kecil kea rah yang positi* dapat sangat membantu d, 2esikap tenang ketika indiidu dengan ansietas merasa marah' takut dan panic akan sangat berman*aat. Anda tidak dapat mengendalikan respons orang lain melainkan respon anda sendiri. e, Menganjurkan penderita gangguan ansietas untuk membatasi asupan kopi' rokok dan alcohol dapat mengurangi perasaan ansietas yang ia alami. *, Pertahankan gaya hidup dan *ungsi anda yang normalB menghentikan hal-hal yang biasa anda lakukan untuk mengurangi ansietas akan menimbulkan penolakan. g, Pelajari bersama anggota keluarga anda tentang obat yang digunakan dalam perawatan. 7. Unt-6 6$i4n 4n&an +7'4'i 6+%5-$'i ", =unjukkan sikap menerima klien tanpa terpengaruh perilaku ritualistic yang dilakukan klien. , 2eri waktu pada klien untuk melakukan ritualB ansietas akan bertambah bila klien tidak dapat melakukan perilaku kompulsi*nya. :, Anjurkan klien untuk menetapkan batasan-batasan pada perilaku ritual sebagai bagian dari rencana pengobatan yang telah ditetapkan. #, @unakan teknik mendengar akti* untuk mendorong klien mengungkapkan perasaannyaB waktu yang terbaik untuk berinteraksi adalah setelah klien menyelesaikan perilaku ritualistiknya. $, 2antu klien menyusun da*tar benda dan tempat yang memicu ansietas' sebagai bagian dari program pencegahan. 7, Ajarkan pda klien tentang tindakan-tindakan koping dan medikasi yang digunakan sebagai bagian dari rencana pengobatan. 1, Anjurkan klien untuk menggunakan system pendukung yang ada di komunitas. 8. Unt-6 6$i4n 4n&an &an&&-an +7ia ", 4angan memaksa klien untuk berhubungan dengan benda atau situasi yang ditakutinya.
31
, 2antu klien menjelaskan perasaannya sebelum berespons terhadap objek yang ditakutinya. :, 2antu klien mengidenti*ikasi
strategi
koping
alternatie
untuk
menatalaksanakan ansietas dalam menghadapi situasi yang ditakutinya. #, @unakan strategi kogniti*' seprti reframing, untuk membantu klien menempatkan pikiran dan perasannya dalam perspekti* berbeda. $, Cakukan teknik relaksasi bersama klien 7, 2erpartisipasi sebagai anggota tim pengoabtan dalam program yang telah ditetapkan untuk desensitisasi sistematik 1, Ajarkan pada klien tentang obat yang diresepkan pengobatan. . Unt-6 6$i4n 4n&an &an&&-an PTSD ", @unakan implementasi yang berkaitan dengan ansietas +mis.' teknik
relaksasi' mendorong ekpresi perasaan' membatasi ka*ein dan nikotin,. , Dalidasi pada klien bahwa peristiwa traumatic ayng dialaminya menimbulkan stress yang sangat besar. :, 2antu klien mengungkapkan semua aspek dari peristiwa traumatic' termasuk pikiran dan perasaannya. #, Ajarkan pada klien tentang stratedi kopong untuk menatalaksanakan gejala ansietas yang menyertai ingatan tentang trauma $, Anjurkan klien untuk berpartisipasi dalam kelompok pendukung atau kelompok swadaya. 7, 6ujuk klien ke alcoholic anonymous atau narcotics anonymous
jika
penyalahgunaan alcohol atau obat menjadi masalah bagi klien. 4. Unt-6 6$i4n 4n&an &an&&-an i'+'iati ", 2ina hubungan saling percata dan beri dukungan selama masa depersonalisasi' amnesia atau kemunculan kepribadian baru. , Anjurkan klien untuk mengungkapkan dan mendiskusikan tentang perasaannya berkenaan dengan ingatan menyakitkan yang muncul ke tingkat sadar :, Ajarkan klien tentang teknik mengikat ansietas bila ia kembali teringat akan hal-hal yang mengancam klien terlalu berlebihan. #, >atat secara akurat in*ormasi-in*ormasi tentang berbagai kepribadian sebagai bagian dari pendekatan tim interdisipliner. $, %orong komitmen klien terhadap terapi yang berorientasi wawasan dengan ahli trapi yang berpengalaman. !. E=a$-a'i a'i$ a. lien mengidentidikasi respons ansietasnya sendiri 32
b. lien mengidenti*ikasi stressor-stresor di masa lalu atau saat ini yang berperan dalam munculnya respons ansietas c. lien menggunakan strategi koping bukannya perilaku simtomatis. d. lien mengidenti*ikasi dan berpartisipasi secara akti* dalam rencana pengobatan yahng berkesinambungan.
33
A III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN DENGAN KE2EMASAN
KASUS
Pasien wanita wajah sesuai usia' memakai kaos tanpa kerah berwarna biru tua dan celana pendek berwarna bitu' tampak rapi. %uduk di depan pemeriksa. 9aat pemeriksa memperkenalkan diri' pasien dapat menyambut salam pemeriksa' memperkenalkan diri dan tahu berada di mana. Pasien datang sendiri' saat berbicara tampak gelisah' bicara cepat dan kurang koordinasi' klien sering mengubah posisi duduknya. Pasien mengeluh tidak bisa tidur sejak dua bulan yang lalu. Pasien tidak tahu kenapa tidak bisa tidur. etika ditanya apa ada masalah di tempat kerjalingkungan di rumah' pasien bercerita bahwa sebenarnya di tempat kerjanya ada masalah. 9ampai saat ini pasien masih mengurusnya ke %isnaker untuk mengurusi hak karyawan karena ada masalah dengan peraturan tentang cuti. Pasien bekerja sebagai sekretaris direksi di bidang tiling' dokumen' translate dan surat menyurat. Ada tekanan dari pihak kantor jika ada karyawan sakit maka dihitung cuti dan di potong gajinya. 9ejak keluhan tidak bisa tidur ini' jika bekerja pada pagi harinya' pasien mengatakan merasa pusing' kaku leher' sedikit mengantuk dan sulit konsentrasi tapi masih tetap bisa bekerja. lien tidak pernah tidur siang karena harus bekerja. =idur malam jam ".!! namun tidak dapat terlelap sampai jam !#.!! pagi. etika ditanya tentang keluarganya pasien bercerita bahwa ibunya suka main laki-laki. 9aat ditanya apakah itu yang menjadi penyebab cerai orangtuanya' mata pasien tampak mulai berkaca-kaca dan bercerita bahwa ibunya sejak kecil suka main laki-laki dan pasien mengetahuinya sendiri. Pada tahun !!1 ibunya menikah lagi tanpa persetujuan pasien karena pasien belum mengetahui dengan siapa ibunya menikah dan belum diperkenalkan.
34
Pada tahun "//1 0 "//8 ayah pasien selingkuh' awalnya karena ayahnya tidak pernah pulang selama tiga bulan' lalu pasien mencarinya' ia mengikuti ayahnya sepulang kantor dan mendapati ayahnya sedang bersama dengan wanita lain. Pasien juga bercerita bahwa sejak pasien berpacaran sampai menikah dengan suaminya saat ini' suaminya sering main tangan dan berkata kasar. Pada tahun !!# klien M69 karena dada pasien ditekan oleh suaminya sampai lebam' kemudian klien keluar rumah sakit atas paksaan suaminya. Namun sejak pasien hamil dan melahirkan anaknya' perilaku suami yang kasar mulai berkurang' tapi masih tetap sering berbicara kasar pada pasien. Pasien mempunyai riwayat asma dan gastritis sejak kecil' tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan seperti yang dialami pasien. Pasien mempunyai banyak teman dan akti* di kegiatan olley. lien terbuka' bekerja keras dan mandiri. =% "!8! mmHg' 66 "8Fmenit' 9? :7'$ !>' N? 8/Fmenit. lien mendapat terapi psiko suporti*' *luoFetine ! mg +"-!-!, dan cloba)am "! mg +!-!-", selama satu mingggu.
35
PROSES ASUHAN KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN RUANG RAWAT9
Poli 4iwa
TANGGAL DIRAWAT9 -
I. IDENTITAS KLIEN &nisial ? Ny. ;9< 5mur ? :" tahun &n*orman ? pasien sendiri
=anggal pengkajian ? :! 0 # 0 !"! No. 6M ? ""!:1#1
II. ALASAN MASUK lien mengeluh tidak dapat tidur sejak dua bulan yang lalu. III. AKTOR PREDISPOSISI ". lien mengatakan tidak pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu. . lien tidak pernah menjalani pengobatan jiwa sebelumnya. :. lien menceritakan bahwa ia pernah mengalami aniaya *isik dan kekerasan
dalam rumah tangga. 9ejak klien berpacaran sampai menikah' suami suka main tangan dan berkata kasar. lien pernah M69 karena dada pasien ditekan oleh suaminya sampai lebam. lien 69 karena dipaksa suami. 9ejak pasien hamil dan melahirkan anaknya perilaku suami yang kasar mulai berkurang tapi masih tetap berbicara kasar. lien mengatakan pernah mengalami penolakan saat ia masih kecila ia tidak dipedulikan oleh ibunya. Masalah keperawatan? aniaya *isik #. lien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang pernah mengalami gangguan jiwa. $. lien mengatakan memiliki pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan yaitu saat ia melihat dan mengetahui ibunya suka main laki-laki dan pernah mendapati ayahnya selingkuh dengan wanita lain sampai kedua orangtuanya bercerai. &bu klien menikah lagi dengan laki-laki yang tidak ia setujui karena belum pernah dikenalkan. Masalah keperawatan? koping keluarga ine*ekti* IV. ISIK ". =anda ital ? =%? "!8! mmHg' N? 8#Fmnt' 9? :7'$ !>' 66? "8Fmnt . 5kur ? =2? "$8 cm' 22? $! kg :. eluhan *isik ? saat bekerja klien sering merasa pusing' leher kaku' dan
mengantuk tapi masih tetap bisa bekerja. klien mengatakan tidak pernah tidur
36
siang karena harus bekerja. =idur malam jam ".!! namun tidak dapat terlelap sampai jam !#.!! pagi. lien biasa menyikat gigi dan mencuci muka sebelum tidur. Masalah keperawatan? gangguan rasa nyaman. oping indiidu ine*ekti* V. PSIKOSOSIAL ". @enogram
eterangan? ? laki laki ? perempuan ? tinggal serumah ? klien . onsep diri? a. @ambaran diri? klien mengatakan tidak ada bagian tubuhnya yang tidak disukai. b. &dentitas diri? klien mengatakan ia sebagai ibu dari seorang puteri' ia adalah seorang isteri dari pengusaha eksport import. &a bekerja sebagai sekretaris direksi dibidang tiling' dokumen' translate dan surat menyurat. lien mengatakan ia cukup puas dengan posisinya saat ini di tempat kerja namun sebenarnya di tempat kerja ada masalah mengenai hak karyawan yang sampai sekarang masih diurusnya di %isnaker. Masalahnya adalah peraturan tentang cuti karyawan' dimana ada tekanan dari pihak kantor jika ada karyawan sakit maka dihitung cuti dan dipotong gaji. c. Peran ? klien adalah seorang ibu yang mengurusi seorang puteri dan suaminya. &a juga berperan sebagai isteri yang membantu perekonomian keluarga dengan bekerja sebagai seorang sekretaris direksi. d. &deal diri? klien mengatakan ia berharap masalah yang ia hadapi di kantor dapat terselesaikan dan seluruh karyawan memperoleh haknya. %alam keluarga' ia berharap suami dapat memperbaiki sikap dan perilaku kasarnya. lien berharap setelah dapat melewati masalahnya ia dapat tidur dan keluhan-keluhan *isik yang sering dialaminya berkurang sampai hilang.
37
e. Harga diri? klien tetap melakukan kegiatan diluar rumah seperti bekerja di kantor dan mengikuti kegiatan olahraga Masalah keperawatan? kehilangan hak :. Hubungan social lien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah keluarga yaitu termasuk suami dan anaknya' namun mereka tidak bisa menjadi tempat untuk mengadu' berbicara maupun meminta bantuan bagi klien. Walaupun terdapat masalah dalam keluarganya namun ia tetap menjaga hubungan baik dengan ibu dan keluarganya. %i kantor klien punya banyak teman dan akti* dalam Dolley. Masalah keperawatan? koping indiidu ine*ekti* #. 9piritual lien mengatakan menurutnya bahwa orang dengan gangguan jiwa juga makhluk =uhan yang perlu ditolong dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabat manusia. lien merupakan penganut agama risten yang taat' ia selalu ke @ereja setiap hari Minggu. Masalah keperawatan? tidak ada masalah VI. STATUS MENTAL ". Penampilan? rapi' lien memakai kaos tanpa kerah berwarna biru tua dan celana
pendek berwarna biru tampak rapi. . Pembicaraan? klien bicara tidak gagap' tapi berbicara cepat dan kurang koordinasi. 9aat pemeriksa memperkenalkan diri' pasien dapat menyambut salam pemeriksa dan memperkenalkan diri. :. Aktiitas motorik? pasien datang sendiri' tampak tegang' lesu dan sedikit gelisah. =erdapat agitasi. lien sering mengubah posisi duduknya. =idak ada tremor' grimasen maupun kompulsi*. #. Alam perasaan? saat menceritakan masalahnya mata klien mulai berkaca-kaca dan ekspresi wajah klien sedih. $. A*ek? emosi klien sesuai dengan stimulus yang ia rasakan. 7. &nteraksi selama wawancara? klien kooperati* dan tetap menjaga kontak mata saat berbicara. Masalah keperawatan +"-7,? kecemasan 1. Persepsi? tidak ada halusinasi akustik maupun isual. 8. Proses pikir? tidak terdapat sirkumstansial' tangensial' kehilangan asosiasi maupun gangguan dalam proses pikir lainnya.
38
/. &si pikir? klien berpikir bahwa kejadian yang berhubungan dengan orangtua maupun keluarganya +suami dan anak, dan tekanan dari kantor sangat terkait dan mempengaruhi dirinya. Masalah keperawatan +1-/,? tidak ada masalah "!.=ingkat kesadaran =ingkat kesadaran composmentis' @>9 #'$'7. Orientasi waktu' orang' dan tempat sesuai. lien datang sendiri' ia tahu sedang berada dimana' dengan siapa ia berbicara dan kapan. "". Memori? klien mampu mengingat dan menceritakan masa lalunya. =idak ada gangguan daya ingat' tidak ada kon*abulasi. ".=ingkat konsentrasi dan berhitung lien mampu berkonsentrasi dan memberikan perhatian terhadap pembicaraan. ":.emampuan penilaian? klien dapat memilih atau member keputusan misalnya antara makan dan mandi klien memilih mandi terlebih dahulu. "#.%aya tilik diri? klien menyadari adanya masalah yang disebabkan oleh orang lain +keluarga, dan lingkungan +tempat kerja, sehingga ia tak dapat tidur dan mengalami keluhan-keluhan *isik seperti pusing dan kaku pada leher saat bekerja. Masalah keperawatan +"!-"#,? tidak ada masalah. VII.
KEUTUHAN PERSIAPAN PULANG ". Makan? klien dapat makan dan minum sendiri tanpa bantuan . 2A22A? klien dapat 2A22A sendiri tanpa bantuan Masalah keperawatan? tidak ada masalah :. Mandi? klien dapat mandi sendiri #. 2erpakaian dan berhias? klien dapat berpakaian dan berhias sendiri $. &stirahat dan tidur? klien mengatakan tidak pernah tidur siang karena harus
bekerja. =idur malam jam ".!! namun tidak dapat terlelap sampai jam !#.!! pagi. lien biasa menyikat gigi dan mencuci muka sebelum tidur. 7. Penggunaan obat? klien tidak menggunakan obat apapun untuk mengatasi masalah tidurnya. 1. Pemeliharaan kesehatan? klien mengatakan bila ada masalah dengan kesehatannya ia dapat langsung datang sendiri ke 6umah 9akit. &a tidak dapat meminta bantuan dari suaminya untuk mengantarnya karena suaminya sibuk bekerja. 8. Aktiitas di dalam rumah? klien mengatakan ia mampu merencanakan dan mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga dengan bantuan seorang pembantu. 3%
/. Aktiitas di luar rumah? klien mengatakan dapat pergi berbelanja sendiri untuk kebutuhan sehari-hari. &a tetap dapat bekerja' melakukan kegiatan rutin bulanan seperti pergi membayar tagihan listrik' telepon' air dan lain-lain. Masalah keperawatan? gangguan pemenuhan istirahat tidur. VIII.
MEKANISME KOPING lien mengatakan ia tidak pernah membicarakan masalah kerjaan maupun
masalah keluarganya dengan orang lain. lien tidak mempunyai orang yang bisa diajak bicara sehingga tidak mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Masalah keperawatan? koping indiidu ine*ekti* I>. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN lien mengatakan ada masalah dengan pekerjaannya yaitu mengenai hak karyawan bila sakit dan adanya tekanan dari kantor terhadap karyawan yang sakit dan tidak
dapat bekerja dihitung cuti dan mendapat potongan gaji. lien mengatakan suaminya sering berkata kasar dan memaki-maki dirinya. &a juga memiliki pengalaman buruk dengan keluarganya +ayah dan ibunya, di masa kecil. >. PENGETAHUAN KURANG TENTANG lien kurang mengetahui tentang penyakit jiwa' gejala-gejala penyakit jiwa
khususnya kecemasan' *actor presipitasi' *actor predisposisi' koping yang e*ekti* dan system pendukung. >I. ASPEK MEDIK %iagnose medic ? >emas +menghindar, =erapi ? psiko terapi suporti* 3luoFetine ! mg "-!-! >loba)am "! mg !-!-"
4-
. ANA&ISA +ATA DATA
MASALAH KEPERAWATAN
%ata subjekti*?
@angguan
pemenuhan
-
lien mengatakan tidak pernah tidur siang lien mengatakan tidak dapat tidur sejak
kebutuhan istirahat dan tidur
-
bulan yang lalu lien mengatakan tidur jam ".!! namun
-
tidak dapat terlelap sampai jam !#.!! pagi. lien mengeluh pusing dan sedikit mengantuk saat bekerja.
%ata objekti*? -
Pasien tampak lesu
%ata subjekti*? -
lien
etidake*ekti*an koping keluarga
mengatakan
berharga
dalam
orang
yang
hidupnya
paling adalah
keluarganya namun mereka tidak dapat menjadi tempat untuk mengadu' berbicara -
maupun meminta bantuan. lien mengatakan sampai
sekarang
suaminya sering berkata kasar dan memaki. %ata objekti*? -
lien datang sendiri tanpa ditemani oleh keluarganya
41
%ata subjekti*?
ecemasan
-
lien mengatakan tidak dapat tidur sejak dua
-
bulan yang lalu lien mengatakan sering merasa pusing' kaku di leher sedikit mengantuk dan kurang
-
berkonsentrasi saat bekerja. lien mengatakan mempunyai masalah di tempat kerjanya yang sedang ia urus di %isnaker mengenai hak karyawan yang
-
sakit. lien mengatakan ia pernah mengalami
-
aniaya *isik dari suaminya. lien mengatakan punya masalah keluarga dengan ibu dan ayahnya.
%ata objekti*? -
lien
tampak
tegang'
lesu
dan
sedikit
-
gelisah. =erdapat agitasi yaitu sering mengubah
-
posisi duduknya lien berbicara cepat dan kurang koordinasi.
DATAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
". @angguan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur berhubungan dengan kecemasan . ecemasan berhubungan dengan ketidake*ekti*an koping keluarga
POHON MASALAH
Ganan peen/an $e#/an ist"a/a# dan td" 42
'eeasan o"e p"ole
'etda$efe$tfan $opin indiid
'e/ilanan /a$
Ania9a :si$
43
2. INTERVENSI KEPERAWATAN T&$
P4r4n8anaan
N+ D?
D? K454ra,atan
T-j-an
Krit4ria E=a$-a'i
"
@angguan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur berhubungan dengan ansietas
=5M? pasien akan mengurangi ansietasnya sampai tingkat ringan dan hilang
". 9etelah "F pertemuan klien menunjukkan tanda-tanda percaya kepada perawat? Wajah cerah' tersenyum o o Mau berkenalan Ada kontak mata o o 2ersedia menceritakan perasaan
". 2ina hubungan saling percaya dengan? 2eri salam setiap berinteraksi. Perkenalkan nama' nama panggilan perawat dan tujuan perawat berinteraksi =anyakan dan panggil nama kesukaan klien =unjukkan sikap empati' jujur dan menepati janji setiap kali berinteraksi =anyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien 2uat kontrak interaksi yang jelas %engarkan dengan penuh perhatian ungkapan perasaan klien
. 9etelah F pertemuan klien mengungkapkan perasaan nyaman pada lingkungan' cemas berkurang dan bisa beristirahat.
.
=5? ". lien dapat membina hubungan saling percaya
. Pasien akan mengalami situasi yang lebih sedikit menimbulkan ansietas
Int4r=4n'i
44
>iptakan situasi yang mengurangi ansietas? 2ersikap tenang terhadap pasien. Motiasi klien untuk mengurangi stimulus lingkungan +mis. Matikan suara musik yang kerasB tinggalkan ruangan yang penuh orang,. 2atasi interaksi pasien dengan pasien lain untuk meminimalkan aspek menularnya ansietas. 2antu klien mengidenti*ikasi dan mem odi*ikas i s it uas i yang dapat menimbulkan ansietas bagi klien. Ajarkan tindakan *isik yang mendukung' seperti mandi air hangat dan masase.
Ansietas berhubungan dengan koping keluarga dan koping indiidu ine*ekti*
3. Pasien akan mengalami penyembuhan dari gejala-gejala ansietas
:. 9etelah :F pertemuan klien melaporkan penurunan dari gejala ansietas? o =idak ada keluhan pusing' kaku tengkuk saat bekerja o =idak ada kegelisahan atau agitasi %apat beristirahat tidur o dengan lebih baik dan tenang
=5M? Pasien akan mengurangi ansietasnya dan dapat melakukan koping yang e*ekti*
". 9etelah "F pertemuan klien akan dapat mengidenti*ikasi penyebab ansietas? Pasien dapat menghubungkan pengalaman yang relean pada masa lalu Pasien menceritakan masalah masalah yang dialaminya yang dapat menjadi *actor predisposisi dan presipitasi ansietas
2antu klien untuk dapat menceritakan masalah ataupun pengalaman masa lalu yang dapat menjadi *actor predisposisi dan presipitasi ansietas? =anyakan dengan penuh perhatian masalah yang sedang dihadapi klien %engarkan jawaban klien dengan seksama dan penuh empati Hubungkan pengalaman pasien saat ini dengan pengalaman yang relean pada masa lalu
. 9etelah F pertemuan klien akan dapat menguraikan respon koping adapti* dan maladaptie? lien dapat menyebutkan contoh koping adapti* yang pernah dilakukannya lien dapat menyebutkkan contoh koping maladaptie yang pernah dilakukannya
=5? ". Pasien akan mengidenti*ikasi penyebab ansietas
.Pasien akan menguraikan respon koping adapti* dan maladapti*
45
2erikan medikasi yang dapat membantu mengurangi rasa tidak nyaman pasien. Amati e*ek samping medikasi dan lakukan penyuluhan kesehatan yang relean.
aji bagaimana klien menurunkan ansietasnya di masa lalu dan tindakan yang dilakukan untuk menurunkannya =unjukkan e*ek maladaptie dan destrukti* dari respons koping saat ini %orong pasien untuk menggunakan respons koping adapti* yang e*ekti* di masa lalu 3okuskan tanggung jawab untuk berubah pada pasien
:. pasien akan mengimplementasikan dua respon adapti* untuk mengatasi ansietas
:. 9etelah :F pertemuan klien akan mengimplementasikan dua respon adapti* untuk mengatasi ansietas? lien melaporkan dapat menerapkan respon adapti* untuk mengatasi ansietas lien melaporkan dapat bekerjasama dengan keluarga dan lingkungan social dalam menerapkan koping adapti* lien dapat mendemonstrasi kan teknik relaksasi dan melaporkan pengunaan teknik relaksasi dalam menghadapi ansietas
46
2ant u pasien secara ak ti* unt uk mengaitkan hubungan sebab akibat sambil mempertahankan ansietas dalam batasan yang sesuai 2antu pasien dalam menilai kembali nilai' si*at' dan arti stressor pada saat yang tepat
2antu pasien mengidenti*ikasi cara untuk membangun kembali pikiran' memodi*ikasi perilaku' menggunakan sumber-sumber' dan menguji respon koping yang baru. %orong pasien melakukan aktiitas *isik untuk mengeluarkan energy Cibatkan orang terdekat sebagai sumber dan dukungan social dalam membantu paisen mempelajari respon koping yang baru. Ajarkan klien tentang tehnik relaksasi untuk meningkatkan kendali dan rasa percaya diri serta mengurangi stress.
A IV PEMAHASAN
Pada bab ini akan dibahas penerapan teori pada kasus NG. ;9< dengan masalah ansietas dan respon klien setelah dilakukan implementasi berdasarkan teori tersebut. 2erdasarkan hasil pengkajian' tingkat kecemasan klien adalah kecemasan sedang. Ansietas pada klien bila dilihat dari aspek psikososiologis' kemungkinan disebabkan oleh *actor-*aktor interspersonal dan perilaku. 9edangkan jika dilihat dari aspek
biologis kecemasan
tersebut disebabkan
oleh *actor perubahan
otak
neurobioligik. %alam teori interpersonal disebutkan bahwa interpersonal diri secara langsung mempengaruhi perkembangan konsep diri' pada kasus NG. 9 klien mengalami hubungan interpersonal yang kurang baik dengan keluarga +ayah' ibu dan suami,. %alam teori perilaku menyatakan bahwa ansietas adalah respon terkondisi terhadap stressor internal dan eksternal' dalam kasus Ny. 9 stressor eksternal ini adalah masalah pekerjaannya yang sekaligus menjadi *actor presipitasi terjadinya kecemasan pada NG. 9. %ari aspek psikobiologik' stressor ekternal dan internal yang dialami klien mempengaruhi stimulasi dari aksis hipotalamus hipo*isi yang membawa klien dalam *ase alarm dari respon ; fight or flight < yang menimbulkan dampak pada *isik klien berupa keluhan pusing' kaku pada leher dan mengantuk pada saat bekerja' serta kesulitangangguan tidur. %alam melakukan interaksi dengan pasien yang mengalami ansietas hal pertama yang penting kita lakukan adalah dengan memberikan respon yang positi* saat membina hubungan saling percaya dan menciptakan suasana yang mengurangi ansietas misalnya bersikap tenang terhadap pasien' matikan suara music yang keras' memilih tempat interaksi yang tenang dan tidak ramai' identi*ikasi dan modi*ikasi situasi yang dapat menimbulkan ansietas bagi klien. Hubungan saling percaya dan suasanya
47
yang kondusi* dan tenang dapat mendorong klien untuk lebih mudah mengungkapkan atau menceritakan kecemasan yang dialaminya. %ari implementasi yang telah dilakukan' bahwa dengan membantu klien untuk dapat menceritakan masalah atau pengalaman masa lalu yang dapat menjadi *actor predisposisi dan presipitasi ansietas membuat klien dapat mengidenti*ikasi cara untuk membangun kembali pikiran' memodi*ikasi perilaku' menggunakan sumber-sumber dan menguji respon koping yang baru. %engan membantu klien dalam menilai kembali si*at' nilai dan arti stressor pada saat yang tepat' dapat mendorong klien dalam menggunakan respon koping adapti* yang e*ekti* yaitu teknik relaksasi untuk meningkatkan kendali dan rasa percaya diri serta mengurangi stress yang menyebabkan ansietas.
48
A V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN 9etelah membandingkan teori dan pelaksanaan asuhan keperawatan pada
klien Ny. 9 dengan masalah ansietas' dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut? ". Membina hubungan saling percaya merupakan kunci awal hubungan perawatklien yang terapeutik seperti member salam pada klien' menciptakan suasana yang tenang. . 3actor interpersonal dimana klien memiliki hubungan yang buruk dengan keluarga +ayah' ibu dan suami, dan penaniayaan *isik serta adanya stressor eksternal dari masalah di tempat kerja mengancam system diri klien sehingga menyebabkan ansietas. :. Penilaian kembali si*at' nilai dan arti stressor pada saat yang tepat' dapat mendorong klien dalam menggunakan respon koping adapti* yang e*ekti* yaitu teknik relaksasi untuk meningkatkan kendali dan rasa percaya diri serta mengurangi stress yang menyebabkan ansietas. . SARAN
dari kesimpulan diatas kami dapat memberikan beberapa saran sebagai berikut? ". 9ebagai perawat' perlu melatih keterampilan dalam membina hubungan saling percaya yang merupakan kunci keberhasilan hubungan awal yang terpeutik. . 9ebaiknya dalam menangani masalah klien dengan kecemasan yang memiliki masalah hubungan interpersonal dengan keluarga' perawat melibatkan keluarga sebagai support system dalam melakukan asuhan keperawatan. :. Perawat harus membantu klien dalam menilai kembali si*at' nilai dan arti stressor pada saat yang tepat' agar dapat mendorong klien dalam menggunakan respon koping adapti* yang e*ekti* yaitu teknik relaksasi untuk meningkatkan kendali dan rasa percaya diri serta mengurangi stress yang menyebabkan ansietas
4%