Makalah Hidronefrosis Kholil

MAKALAH DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN “HIDRONEFROSIS” Guna untuk memenuhi tuga mata ku!iah Sitem Pe"kemihan D#en Pem$im$ing% N& Ana Fit"ia Nuanta"a S'Ke(&

KELOMPOK ) Angg#ta Ke!#m(#k% *& -& /& ,& )& 3& 4&

MOH& KHOLIL SIDIK +*,-.*&.)&*/.*,0 MOH INDRA WI1AWA +*,-.*&.)&*/.*)0 NUR HIDA2ATI +*,-.*&.)&*/.-*0 KHUS KH USW WATUN KH KHAS ASAN ANAH AH +*,+*,-.* .*&. &.)& )&*/ */.* .** *0 RADHA RADHA NIKMA NIKMATU TUL L MAULA+*, MAULA+*,-.*& -.*&.)&* .)&*/.-) /.-)00 SAIFUL 1AHRI +*,-.*&.)&*/.//0 SULI AS ASTRIA NUNGSIH +*-&.*&./.0

PROGRAM STUDI S* KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HAFSHAWAT2 5AINUL HASAN GENGGONG PRO1OLINGGO TAHUN -.*3 KATA PENGANTAR  PENG ANTAR  Aa!amu6a!aikum 7"&7$

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, tuhan yang Maha Pengas Pengasih ih lagi lagi Maha Maha Penyay Penyayang ang.. Atas Atas bimbin bimbingan gan dan pertol pertolong ongann annya ya sehingga makalah ini dapat tersusun dengan berdasarkan berbagai sumber   pengetahuan yang bertujuan untuk membantu proses belajar mengajar  mahasiswa agar dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Sehingga dapat di terbitkan sesuai dengan yang di harapkan dan dapat di jadikan  pedoman dalam melaksanakan kegiatan keperawatan dan sebagai panduan dalam dalam mela melaks ksan anak akan an maka makala lah h deng dengan an judu judull Mak Makal alah ah dan dan Asuha suhan n !eperawatan pada Pasien "#$%&'()%&S#S* Sebagai pembuka, kami mengucapkan terimakasih kepada kepada + . !". !". Moh. Moh. "asan "asan Muta Mutawak wakki kill Alalla lallah h S.". S.".,, M.M. M.M. selak selaku u ketu ketuaa yayasan ST#!(S ST#!(S -ainul "asan enggong. /. #bu #bu 's. #in Aini Aini #sna #snawa wati ti,M ,M.! .!es es selak selaku u ketu ketuaa ST#! ST#!(S (S -ain -ainul ul "asan enggong. 0. #bu #bu 's. Achm Achmad ad !usy !usyair airi, i, S.!e S.!ep. p. M.!e M.!ep. p. selak selaku u pemb pembim imbi bing ng akademik S !eperawatan. 1. 2apak 2apak 's. Ana Ana )itria 'usant 'usantara ara S.!ep. S.!ep. Selaku Selaku pembim pembimbin bing g mata kuliah Sistem Perkemihan yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran pikiran dalam pelaksanaan pelaksanaan bimbingan, bimbingan, pengarahan, pengarahan, dorongan dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan makalah ini Penuli Penuliss berhar berharap ap isi dari dari makala makalah h ini bebas bebas dari dari kekura kekuranga ngan n dan kesal kesalah ahan an,n ,nam amun un selal selalu u ada ada yang yang kuran kurang. g. &leh &leh kare karena na itu, itu, penu penulis lis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi.Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat  bagi semua pembaca. Waa!amu6a!aikum 7"&7$& Pen8uun -- Fe$"ua"i -.*3

DAFTAR ISI HALAMAN 9UDUL&&&&&&&&&&&& 9UDUL&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&& KATA KAT A PENGANT PENGANTAR AR &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&&&&&&&&

DAFTAR DAFTA R ISI&&&&&&&&&&&&&& ISI&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& 1A1 *& PENDAHULUAN *&* Lata" 1e!akang&&&&&&&& 1e!akang&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&&&&&&&&&&&& *&- Rumuan Maa!ah&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& Maa!ah&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& *&/ Tu Tu:uan :uan &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& *&, Man;aat &&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&&&&&&&&&&& 1A1 -& TIN9AUAN TEORI -&* Pen Penge" ge"tia tian&& n&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&&& &&&&&&&& &&&&&&& &&& -&- Eti#!#gi&&&&&&&&&&&& Eti#!#gi&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& && -&/ K!ai;ikai&&&&&&&&&& K!ai;ikai&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&&&& -&, Ta Tan Pen Pen?eg ?egaha ahan n &&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&&& &&&&&&&& &&&&&&&& &&&&&&&& &&&& 1A1 /& ASUHAN KEPERAWATAN /&* Pengka:ian&&& Pengka:ian&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& /&- Diagn#a &&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&&&&&&&&&& /&/ Pe"en?anaan &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& /&) E@a!uai &&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&&&&&&&&&&& 1A1 ,& PENUTUP ,&* Keim(u!an &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& ,&- Sa"an&&&&&&&&&& Sa"an&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &&&& DAFTAR PUSTAKA

1A1 * PENDAHULUAN

*&* Lata" 1e!akang "idronefrosis merupakan penggembungan ginjal akibat tekanan balik 

terhadap ginjal karena aliran air kemih tersumbat. $alam keadaan normal, air  kemih mengalir dari ginjal dengan tekanan yang sangat rendah. 3ika aliran air  kemih tersumbat, air kemih akan mengalir kembali ke dalam tabung4tabung kecil di dalam ginjal 5tubulus renalis6 dan ke dalam daerah pusat  pengumpulan air kemih 5 pelvis renalis6. "al ini akan menyebabkan ginjal menggembung dan menekan jaringan ginjal yang rapuh.Pada akhinya, tekanan hidronefrosis yang menetap dan berat akan merusak jaringan ginjal sehingga secara perlahan ginjal akan kehilangan fungsinya. Pelebaran pel7is renalis yang berlangsung lama dapat menghalangi kontraksi otot ritmis yang secara normal mengalirkan air kemih ke kandung kemih. 3aringan fibrosa lalu akan menggantikan kedudukan jaringan otot yang normal

di

dinding

ureter

sehingga

terjadi

kerusakan

yang

menetap. "idronefrosis banyak terjadi selama kehamilan karena pembesaran rahim menekan ureter. Perubahan hormonal akan memperburuk keadaan ini karena mengurangi kontraksi ureter yang secara normal mengalirkan air kemih ke kandung kemih. "idronefrosis akan berakhir bila kehamilan berakhir. &leh sebab itu untuk mengatasi dan untuk mencegah komplikasi yang ditimbulkan dari hidronefrosis pelu dilakukan penatalaksanaan yang spesifik, yaitu untuk mengidentifikasi dan memperbaiki penyebab obstruksi, untuk  menangani infeksi, dan untuk mempertahankan serta melindungi fungsi renal. *&- Rumuan Maa!ah ./. 2agaimana definisi dan klasifikasi hidronefrosis8 ././ Apa saja etiologi hidronefrosis8 ./.0 2agaimana manifestasi klinis hidronefrosis8 ./.1 2agaimana patofisiologi hidronefrosis8 ./.9 2agaimana komplikasi dan prognosis hidronefrosis8 ./.: 2agaimana pengobatan dan pencegahan hidronefrosis8 ./.; 2agaiamana asuhan keperawatan pada pasien dengan hidronefrosis8 *&/ Tu:uan *&/&* Tujuan
Adapun

tujuan

umum

dari

penulisan

makalah

ini

yaitu

agar 

mahasiswa dapat mengetahui tentang asuhan keperawatan pada pasien hidronefrosis. ././ Tujuan !husus .
1agi Intitui Pen
$apat di jadikan salah satu karya tulis ilmiah dapat di jadikan referensi dalam acuan belajar. *&,&/

1agi Tenaga Keehatan Sebagai pedoman dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan di klinik 

 pada pasien dengan kasus "idronefrosis *&,&, 1agi Pem$a?a Sebagai buku acuan belajar dan memahami tentang penyakit "idronefrosis 1A1 TIN9AUAN TEORI -&* De;inii "idronefrosis adalah dilatasi piala dan perifer ginjal pada satu atau kedua ginjal akibat adanya obstruksi pada aliran normal urin menyebabkan urin mengalir balik sehingga tekanan di ginjal meningkat 5Smelt=er dan 2are, />>/6. "idronefrosis adalah obstruksi aliran kemih proksimal terhadap kandung kemih dapat mengakibatkan penimbunan cairan bertekanan dalam pel7iks ginjal dan ureter yang dapat mengakibatkan absorbsi hebat pada parenkim ginjal 5Syl7ia,??96.

Apabila obstruksi ini terjadi di ureter atau kandung kemih, tekanan balik  akan mempengaruhi kedua ginjal tetapi jika obstruksi terjadi di salah satu ureter akibat adanya batu atau kekakuan maka hanya satu ginjal yang rusak.

-&- Eti#!#gi "idronefrosis biasanya terjadi akibat adanya sumbatan pada sambungan

ureteropel7ik 5sambungan antara ureter dan pel7is renalis6+ 4 !elainan struktural, misalnya jika masuknya ureter ke dalam pel7is renalis terlalu tinggi 4 @ilitan pada sambungan ureteropel7ik akibat ginjal bergeser ke bawah 4 2atu di dalam pel7is renalis 4 Penekanan pada ureter oleh+  jaringan fibrosa • arteri atau 7ena yang letaknya abnormal • tumor. • "idronefrosis juga bisa terjadi akibat adanya penyumbatan di bawah sambungan ureteropel7ik atau karma arus balik air kemih dari kandung kemih+ 4 2atu di dalam ureter  4 Tumor di dalam atau di dekat ureter  4 Penyempitan ureter akibat cacat bawaan, cedera, infeksi, terapi  penyinaran atau pembedahan 4 !elainan pada otot atau saraf di kandung kemih atau ureter  4 Pembentukan jaringan fibrosa di dalam atau di sekeliling ureter akibat  pembedahan, rontgen atau obat4obatan 5terutama metisergid6 4
lainnya Sumbatan yang menghalangi aliran air kemih dari kandung kemih ke uretra akibat pembesaran prostat, peradangan atau kanker 

4 4

Arus balik air kemih dari kandung kemih akibat cacat bawaan atau cedera #nfeksi saluran kemih yang berat, yang untuk sementara waktu menghalangi kontraksi ureter 5 2runner  Suddarth,/>>6

-&/ K!ai;ikai

. "idronefrosis unilateral &bstruksi pada salah satu sisi saluran kemih pada umumnya disebabkan oleh proses patologik yang letaknya proksimal terhadap kandung kemih. !eadaan ini berakibat hidronefrosis dan dapat menyebabkan atrofi serta kehilangan fungsi salah satu ginjal tanpa menyebabkan gagal ginjal. Penyebab obstruksi unilateral adalah+ .

&bstruksi ureteropel7ik4kelainan ini umum ditemukan. Pada beberapa  pasien memang terdapat obstruksi anatomik4paling sering adalah arteria renalis aberen yang menekan ureter bagian atas4sebagian besar  kasus bersifat idiopatik 5hidronefrosis idiopatik6. Pada pasien ini didapatkan obstruksi fungsional pada taut ureteropel7ik dengan lumen  paten. !elainan kongenital pada iner7asi atau otot ureteropel7ik telah diduga sebagai penyebab, dan kelainan ini dapat disembuhkan dengan  pengangkatan regio tersebut dan reanatomosis secara bedah. Pada kasus ini didapatkan obstruksi berat dan dilatasi progresif pel7is ginjal 5hidronefrosis6 di atas taut ureteropel7ik.
/.

Penyakit ureter kongenital4kelainan kongenital ureter yang lain dapat menyebabkan hidronefrosis unilateral. !eadaan ini meliputi ureter  ganda, ureter bifida, dan kelainan otot ureter yang menyebabkan  penebalan

dinding

ureter

5megaureter6.


merupakan

 pelebaran kistik bagian terminal ureter yang disebabkan oleh stenosis kongenital orifisium ureter pada dinding kandung kemih.
Penyakit ureter didapat4kelainan ini umum ditemukan dan meliputi 56 obstruksi lumen oleh batu, bekuan darah, atau kerak papila ginjal yang nekrotikB 5/6 penyebab mural, seperti striktur fibrosa dan neoplasmaB 506 tekanan ekstrinsik terhadap ureter pada fibrosis retroperitoneum dan neoplasma retroperitoneum. Struktur fibrosa dapat terjadi setelah peradangan, tuberkulosis, atau cedera ureter yang sebagian besar disebabkan oleh pembedahan pel7is  pada kanker genokologi. @esi neoplasma 5baik primer maupun metastasis6 jarang mengenai ureter secara primer. Cang lebih sering terjadi

adalah

menginfiltrasi

keganasan

retroperitoneum

dan

pel7is

yang

ureter pada saat menyebar.
mengalami obstruksi pada bagian terminal yang masuk kedalam kandung

kemih. !anker kandung

kemih

sering menimbulkan

komplikasi hidronefrosis unilateral. /. "idronefrosis bilateral+ .

$i sebelah distal kandung kemih, penyebab tersering adalah hiperplasia prostat pada pria usia lanjut. Adanya katup uretra  posterior

kongenital juga dapat menyebabkan hidronefrosis

 bilateral pada anak usia muda. Pada pasien paraplegia dengan kandung kemih neurogenik biasanya juga didapatkan hidronefrosis  bilateral. /.

Penyebab yang mengenai kedua ureter mencakup fibrosis retroperitoneum dan keganasan.

0.

$isfungsi otot ureter yang timbul pada masa kehamilan 5mungkin akibat efek progesteron pada otot polos6 juga dapat menimbulkan hidroureter dan hidronefrosis ringan.

-&, Pat#;ii#!#gi &bstruksi pada aliran normal urine menyebabkan urine mengalir balik 

sehingga tekanan ginjal meningkat. 3ika obstruksi terjadi di uretra atau kandung kemih, tekanan balik akan mempengaruhi kedua ginjal. Tetapi jika obstruksi terjadi di salah satu ureter akibat adanya batu atau kekakuan, maka hanya satu ginjal yang rusak. &bstruksi parsial atau intermitten dapat disebabkan oleh batu renal yang terbentuk di piala ginjal tetapi masuk ke ureter dan menghambatnya. &bstruksi dapat diakibatkan oleh tumor yang menekan ureter atau berkas  jaringan parut akibat obses atau inflamasi dekat ureter dan menjepit saluran tersebut. angguan dapat sebagai akibat dari bentuk sudut abnormal di  pangkal ureter atau posisi ginjal yang salah yang menyebabkan ureter kaku. Pada pria lansia, penyebab tersering adalah obstruksi uretra pada pintu kandung kemih akibat pembesaran prostat. "idronefrosis juga dapat terjadi  pada kehamilan akibat pembesaran uterus. Apapun penyebabnya adanya akumulasi urine di piala ginjal akan menyebabkan distensi piala dan kaliks ginjal. Pada saat ini, atrofi ginjal terjadi ketika salah satu ginjal mengalami kerusakan bertahap maka ginjal yang lain akan membesar secara bertahap 5hipertrofi komensatori6 akhirnya fungsi renal terganggu 5Smelt=er, />>+11/6. -&) Mani;etai K!ini

ejalanya tergantung pada penyebab penyumbatan, lokasi penyumbatan serta lamanya penyumbatan a. Pasien mungkin asimtomatik jika awitan terjadi secara bertahap. &bstruksi akut dapat menimbulkan rasa sakit dipanggul dan pinggang. 3ika terjadi infeksi maka disuria, menggigil, demam dan nyeri tekan serta piuria akan

terjadi. "ematuri dan piuria mungkin juga ada. 3ika kedua ginjal kena maka tanda dan gejala gagal ginjal kronik akan muncul, seperti+ .

"ipertensi 5akibat retensi cairan dan natrium6.

/.

agal jantung kongestif.

0.

Perikarditis 5akibat iritasi oleh toksik uremi

1.

Pruritis 5gatal kulit6.

9.

2utiran uremik 5kristal urea pada kulit6.

:.

Anoreksia, mual, muntah, cegukan.

;.

Penurunan konsentrasi, kedutan otot dan kejang.

D.

Amenore, atrofi testikuler. 5Smelt=er dan 2are, />>/6

 b. 3ika penyumbatan timbul dengan cepat 5hidronefrosis akut6, biasanya akan menyebabkan kolik renalis 5 nyeri yang luar biasa di daerah antara tulang rusuk dan tulang panggul6 pada sisi ginjal yang terkena. c. 3ika penyumbatan berkembang secara perlahan 5hidronefrosis kronis6, bisa tidak menimbulkan gejala atau nyeri tumpul di daerah antara tulang rusuk  dan tulang pinggul6. d. 'yeri yang hilang timbul terjadi karena pengisian sementara pel7is renalis atau karena penyumbatan sementara ureter akibat ginjal bergeser ke  bawah. e. Air kemih dari >E penderita mengandung darah f. Sering ditemukan infeksi saluran kemih 5terdapat nanah di dalam air  kemih6, demam dan rasa nyeri di daerah kandung kemih atau ginjal g. 3ika aliran air kemih tersumbat, bisa terbentuk batu 5kalkulus6. h. "idronefrosis bisa menimbulkan gejala saluran pencernaan yang samar4 i.

samar, seperti mual, muntah dan nyeri perut. ejala ini kadang terjadi pada penderita anak4anak akibat cacat bawaan,

 j.

dimana sambungan ureteropel7ik terlalu sempit. 3ika tidak diobati, pada akhirnya hidronefrosis akan menyebabkan kerusakan ginjal dan bisa terjadi gagal ginjal

-&3 Peme"ikaan Diagn#tik  a. Adanya massa di daerah antara tulang rusuk dan tulang pinggul, terutama

 jika ginjal sangat membesar.

 b.
mungkin

menunjukkan infeksi akut. !imia serum + hidronefrosis bilateral dapat mengakibatkan peningkatan 2<' dan kreatinin. Selain itu, hiperkalemia dapat menjadi kondisi yang mengancam kehidupan. -&4 Penata!akanaan -&4&* FARMAKOLOGI )armakologi yang dapat diberikan pada klien dengan gangguan tersebut

meliputi+ . Antiseptik Sistem
5Macrodantin6

&bat

ini

diadsorbsi

di

sistem

gastrointestinal yang didukung dengan makanan yang dimakan. Waktu  paruh yang diperlukan oleh obat ini bereaksi pada sasaran adalah /> menit dan diekskresikan melalui urin dan empedu. (fek samping atau

farmakodinamik dari obat ini dapat menyebabkan nyeri perut, diare,  pusing, demam, dan tidak nafsu makan. G Mathamine Methamine ini dikonsumsi dengan sulfodinamides. Mthamine juga memberikan efek bakterisidal pada p" urin dibawah 9,9. &bat ini juga diadsorbsi di sistem gastrointestinal. $alam hal ini, methamine membentuk ammonia dan formaldehid dalam urin yang asam sehingga dapat mendesak aksi bakteri yang ada. (fek samping dari obat ini meliputi mual, muntah 5anoreksia6, serta diare. /. Analgesik Sistem
otot detrusor yang

mana

dapat

meningkatkan kontraksi yang cukup untuk memicu urinasi terjadi. #ndikasi dari pemakaian obat ini adalah ketika blader mengalami penurunan fungsi atau kehilangan pemicu saraf pada bladder itu yang menyebabkan disfungsi yang disebabkan lesi pada sistem saraf, terjadinya jejas pada  bagian tulang belakang. &bat ini dapat menyebabkan kejang abdomen, mual, muntah, diare, kembung. Selain itu juga dapat menyebabkan pusing atau bahkan pingsan terutama saat berdiri dari posisi duduk. Pemicu ini dapat digunakan sebagai pemicu urinasi yang terjadi karena retensi urin sehingga aliran urin bisa menjadi lancar sehingga dapat menurunkan

hidronfrosis

yang

terjadi

akibat

ketidakmampuan

atau

susahnya

 pengeluaran urin. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi dan memperbaiki penyebab obstruksi, untuk menangani infeksi, dan untuk mempertahankan serta melindungi fungsi renal.

-&4&-

NON FARMAKOLOGI +PEM1EDAHAN0
nefrostomi atau tipe di7ersi lainnya. #nfeksi ditangani dengan agen antimikrobial karena sisa urin dalam kaliks menyebabkan infeksi dan  pielonefritis. Pasien disiapkan untuk pembedahan untuk mengankat lesi obstruktif 5batu, tumor, obstruksi ureter6. 3ika salah satu ginjal rusak parah dan fungsinya hancur, maka nefrektomi dapat dilakukan. a.

hidronefrosis akut 6 3ika fungsi ginjal telah menurun, infeksi menetap atau nyeri yang hebat, maka air kemih yang terkumpul diatas penyumbatan segera dikeluarkan 5biasanya melalui sebuah jarum yang dimasukkan melalui kulit6 /6 3ika terjadi penyumbatan total, infeksi yang serius atau terdapat batu, maka bisa dipasang kateter pada pel7is renalis untuk sementara waktu

 b.

hidronefrosis kronik  6 diatasi dengan mengobati penyebab dan mengurangi penyumbatan air  kemih /6
a6 terapi hormonal untuk kanker prostat  b6 pembedahan c6 pelebaran uretra dengan dilator 

-&= K#m(!ikai 3ika hidronefrosis tetap tidak diobati, peningkatan tekanan di dalam ginjal

 bisa menurunkan kemampuan ginjal untuk menyaring darah, mengeluarkan  produk sampah, dan membuat urin serta mengatur elektrolit dalam tubuh. "idronefrosis bisa menyebabkan infeksi ginjal 5pyelonephrosis6 gagal ginjal, sepsis, dan dalam beberapa kasus, ginjal kehilangan fungsi atau kematian. )ungsi ginjal akan mulai menurun segera dengan timbulnya hidronefrosis tetapi re7ersibel jika tidak menyelesaikan pembengkakan. 2iasanya ginjal sembuh dengan baik bahkan jika ada halangan berlangsung hingga : minggu. Menurut !imberly 5/>6 penyakit hidronefrosis dapat menyebabkan komplikasi sebagai berikut+ a. 2atu

ginjal.

Adanya

obstuksi

dalam

hidronefrosis

menyababkan

 pengeluaran urin terganggu atau bahkan menjadi statis. dengan adanya kondisi tersebut, maka fungsi ginjal untuk mengekskresikan =a t yang dapat membentuk kristal secara berlebihan terganggu, hal itu menyababkan =at tersebut

mengendap

dan

mengkristal,

dan

lama4kelamaan

dapat

mengakibatkan batu ginjal  b. Sepsis. dengan adanya hidronefrosis maka potensi untuk terjadinya infeksi sangat dapat terjadi akibat kuman dapat masuk ke saluran urinari, kemudian kuman teresbut dapat masuk ke pembuluh darah yang dapat mengakibatkan septikemia c. "ipertensi reno7askuler. Pada keadaan hidronefrosis yang parah yang mengakibatkan perfusi renal yang buruk maka akan terjadi sekresi sejumlah besar renin yang berfungsi dalam pelepasan angiostensin. Angiostensin akan merangsang pengeluaran hormon adolsteron yang membuat tubula menyerap banyak natrium dan air sehingga meningkatkan

7olume dan tekanan darah. Akibat hidronefrosis maka akan terjadi  perubahan respon terhadap resitensi 7askular dan fungsi renal yang mengakibatkan ginjal mengalami hipertensi reno7askular. d. 'efropati obstruktif. Adanya hidronefrosis menyebabkan perubahan stuktur anatomi disertai penurunan fungsi ginjal e. Pielonefritis. "idronefrosis bisa menyebabkan infeksi ginjal 5pionefritis6. aliran balik urin yang membawa kuman dari saluran urinari yang dapat mengkaibatkan infeksi pada ginjal f. #leus paralitik. hidronefrosis yang

parah

dapat

mengakibatkan

ketidakseimbangan elektroli. Adanya ketidakseimabangan tersebut dapat menimbulkan penurusan fungsi kerja peristaltik usus sehingga usus dapat mengalami ilius paralitik. -&> Pen?egahan Pencegahan yang dapat dilakukan pada hidronefrosis dengan cara mengurangi faktor penyebab penyakit tersebut, misalnya

minum air 

minimal D gelas sehari untuk mencegah terbentuknya batu di saluran kemih, menjaga kebersihan diri untuk mencegah resiko terjadinya infeksi dari saluran kemih, menghindari paparan =at karsinogenik yang dapat memicu kanker serta menghindari kebiasaan menahan miksi yang dapat menimbulkan batu ginjal.

1A1 / ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN HIDRONEFROSIS

,&* Pengka:ian a& I
akumulasi urin di saluran kemih bagian atas. 4 $itemukan pada laki4laki di atas usia :> tahun 4 Perempuan lebih banyak terjadi daripada laki4laki 4 Pekerjaan yang meningkatkan statis urine 5sopir, sekretaris, dll6

$& Ke!uhan Utama !lien dengan hidronefrosis dapat mengeluh nyeri yang luar biasa di daerah

tulang rusuk dan tulang panggul biasanya skala :4D. ?& Ri7a8at Pen8akit Seka"ang

!lien dengan hidronefrosis mengalami oliguri, nyeri saat berkemih, dan nyeri  panggul.

<& Ri7a8at Pen8akit Dahu!u

%iwayat penyakit dahulu yang mungkin pernah dialami klien seperti,  penyakit batu ginjal, tumor, pembesaran prostat, atau kelainan kongenital.

e& Ri7a8at Keehatan Ke!ua"ga

Adanya riwayat penyakit di keluarga yang berhubungan dengan kelainan4 kelainan ginjal, seperti 2P", diabetes melitus, gagal ginjal, dan kelainan ginjal lainnya.

;& Peme"ikaan Tingkat Pe"kem$angan

Pemeriksaan tingkat perkembangan terdiri dari adaptasi sosial, motorik kasar, motorik halus, dan bahasa. Tingkat perkembangan pada klien dengan hidromnefris dapat dikaji melalui tingkah laku pasien maupun informasi dari keluarga. !lien dengan hidronefrosis akan mengalami pertumbuhan dan  perkembangan

yang

terhambat,

hal

ini

dikarenakan

hidonefrosis

menimbulkan gejala saluran pencernaan yang samar4samar, seperti mual, muntah, dan nyeri perut. ejala ini kadang terjadi pada penderita anak4anak  sehingga kebutuhan nutrisinya kurang tercukupi dan akan mempengaruhi  proses tumbuh kembangnya. Selain itu rasa nyeri ditimbulkan membuat anak4 anak

tidak

tersa

nyaman

dan

akan

pula

mengganggu

proses

 perkembangannya.

g& Kea
!edaan lingkungan yang dapat mempengaruhi timbulnya hidronefrosis yaitu lingkunganIsuhu yang terlalu panas. @ingkungan yang terlalu panas dapat menyebabkan tubuh mengeluarkan keringat berlebih sehingga mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit, klien akan mengalami dehidrasi,  penurunan produksi urin, dan urin akan menjadi pekat. !eadaan ini dapat menyebabkan terjadinya batu ginjal, dengan demikian ginjal akan mengalami obstruksi sebagian atau total aliran urin yang kemudian mengindikasikan terjadinya hidronefrosis.

h& P#!a Fungi Keehatan 6 Pola persepsi dan tata laksana kesehatan+ Perubahan penatalaksanaan

kesehatan yang dapat menimbulkan masalah dalam kesehatannya. /6 Pola nutrisi dan metabolisme+ !lien hidronefrosis anak biasanya terjadi akibat cacat bawaan dimana sambungan ureteropel7ik menimbulkan gejala saluran pencernaan yang samar4samar, seperti mual, muntah, dan nyeri perut sehingga memungkinkan klien akan mengalami penurunan  berat badan.

06 Pola eliminasi+ !lien dengan hidronefrosis akan mengalami perubahan  polea eliminasi urin. 16 Pola akti7itasIbermain+ !lien akan mengalami kelemahan diakibatkan nyeri dan kemungkinan komplikasi yang terjadi. 96 Pola istirahat dan tidur+ !lien akan mengalami gangguan istirahat dan tidur karena nyeri dan kemungkinan komplikasi yang terjadi. . :6 Pola kognitif dan persepsi sensori+ !lien dan keluarga pada umumnya tidak mengetahui tentang penyakitnya. ;6 Pola konsep diri+ bagaimana persepsi orang

tua

danIatau anak 

terhadap pengobatan dan perawatan yang akan dilakukan. D6 Pola hubungan4peran+ peran orang tua sangat dibutuhkan dalam merawat dan mengobati anak dengan leukopenia. ?6 Pola seksual4seksualitas+ apakah selama sakit terdapat gangguan atau tidak yang berhubungan dengan reproduksi sosial. Pada klien yang menderita hidronefrosis biasanya tidak ada gangguan dalam reproduksi. >6 Pola mekanisme koping+ keluarga perlu memeberikan dukungan dan semangat sembuh bagi klien. 6 Pola nilai dan kepercayaan+ bagaimana sistem kepercayaan yang dianut i&

klien dan orang tua dalam kesembuhan penyakitnya. Peme"ikaan Fiik  6 !eadaan umum + pada kondisi yang masih

belum

parah,

kemungkinan klien dalam keadaan compos mentis, dan dalam keadaan yang cukup parah kemungkinan klien berada dalam tingkat kesadaran sopor. /6 !epala dan leher  Pada inspeksi kepala dan leher pada klien hidronefrosis kemungkinan dapat terjadi yaitu, pada mata terlihat adanya konjungti7a anemis dan  bibir pucat, hal ini dapat terjadi karena fungsi ginjal yang terganggu sehingga tidak dapat menghasilkan eritropoeitin 5produksi eritrosit menurun6 dan dapat menyebabkan suplai &/ ke jaringan turun. !lien  jika sudah dalam keadaan yang kronis juga dapat mengalami pernapasan cuping hidung, hal ini terjadi karena kegagalan ginjal untuk membuang limbah metabolik sehingga terjadi asidosis metabolik. 06

$ada

Pemeriksaan dada pada klien hidronefrosis biasanya masih belum didapatkan 16

kelainan. Abdomen Pemeriksaan fisik abdomen pada klien hidronefrosis kemungkinan dapat diperoleh hasil teraba massa di daerah suprabubik dengan konsentrasi keras,  pada klien juga bisa diperoleh adanya nyeri ketok di sudut costo7ertebra,

96

keadaan ini terjadi karena adanya regangan kapsul ginjal akibat hidronefrosis. !ulit Pemeriksaan kulit pada klien hidronefrosis kemungkinan dapat terjadi pucat, lembab. "al ini terjadi karena ginjal mengalami gangguan sehingga produksi

eritropoeitin menurun dan suplai &/ ke jaringan juga menurun. :6 enetalia dan %ektum Pada klien hidronefrosis kemungkinan bisa ditemukan terabanya massa jika hidronefrosis disebabkan oleh tumor. Selain itu, juga dapat diperoleh adanya  pembesaran prostat jika keadaan tersebut disebabkan oleh 2P". ;6 (kstremitas Pada klien hidronefrosis kemungkinan tidak didapatkan kelainan ektremitas.  'amun jika hidronefrosis parah pada kedua bagian ginjal, maka dapat mengakibatkan gejala gagal ginjal seperti terdapat odem pada eHtremitas, keletihan, dan kelemahan.

,&- Diagn#a Ke(e"a7atan N#  / 0 1 9 : ; D ?

Diagn#a Ke(e"a7atan 'yeri akut berhubungan dengan obstruksi saluran urin "ipertermi berhubungan dengan proses infeksi angguan eleminasi urin berhubungan dengan obstruksi saluran urin !etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia %esiko tinggi infeksi berhubungan dengan pemasangan kateter  !etidakefektifan perfusi jaringan berhubungan dengan produksi eritrosit menurun #ntoleransi akti7itas berhubungan dengan kelemahan Ansietas berhubungan dengan perubahan status mental !urang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakit

,&/ Pe"en?anaan Diagn#a Ke(e"a7atan

K"ite"ia Hai! Tu:uan 9angka Tu:uan

N

Pen
O •



'yeri akut berhubungan dengan obstruksi akut •

saluran urin

Pan:ang  'yeri akut

 berkurang

teratasi

meringis kesakitan

Rai#na!

9angka

Skala nyeri

Wajah klien tidak

Inte"@eni

*& !aji

keluhan

nyeri, *& Perubahan lokasi atau

 perhatikan lokasi atau

karakter atau intensitas

karakter dan intensitas

nyeri

5skala >4>6. -& 2erikan tindakan kenyamanan

dapat

mengindikasikan terjadinya

komplikasi

dasar 

atau perbaikan. tekhnik   -& Meningkatkan relaksasi. /& Mengetahui kondisi relaksasi, perubahan umum klien  posisi dengan sering. ,& Menurunkan reaksi /& &bser7asi tanda4tanda terhadap stimulasi dari 7ital lingkungan luar atau sensi7itas pada ,& 2erikan contoh

yang

tenang

indikasi. )& $orong

sesuai

suara4suara bising dan meningkatkan

ekspresi

istirahatIrelaksasi.  perasaan tentang nyeri. )& Pernyataan

3& 2erikan kompres hangat

memungkinkan

 pada lokasi nyeri. 4& !olaborasikan dalam

 pengungkapan

 pemberian analgetik 

emosi

dan dapat meningkatkan mekanisme koping. 3& Meningkatkan 7asokontriksi,  penumpukan

resepsi

sensori yang selanjutnya akan menurunkan n yeri di

lokasi yang

dirasakan. 4& Mungkin untuk

paling

diperlukan

menghilangkan

nyeri yang berat serta meningkatkan kenyamanan

dan

istirahat. "ipertermi /

"ipertermi berhubungan dengan proses infeksi

•

Suhu tubuh dalam  batas normal 50: J 

teratasi

.

Monitor tekanan

suhu, . $emam darah,

meningkatkan

akan

0;>K6 •

•

nadi

,

%%,

metabolism tubuh yang

kemungkinan

 berakibat

pada

adanya

 peningkatan

suhu,

dalam rentang

 penurunan

tekanan darah, nadi ,

normal

tingkat

%%,

kesadaran

memungkinkan adanya

 'adi dan %%

Tidak ada  perubahan warna

 penurunan /.

kulit dan tidak ada

Monitor

warna

tingkat

kesadaran

dan suhu kulit

 pusing, merasa nyaman

juga

-& $emam ditandai warna

0.

!olaborasi  pemberian antipiretik 

1.

Monitor    pemberian Antibiotik 

kulit

kemerahan

 perubahan suhu tubuh kulit /& Pemberian dapat demam ,& Antibiotic membunuh

9.

!ompres pasien  pada lipat paha

dan

 penyebab

antipiretik  menurunkan dapat asal demam

akibat infeksi )& @ipat paha dan aksila

dan aksila

terdapat :.

Tingkatkan

darah

sirkulasi udara

pembuluh yang

besar  

sehingga mempercepat  penurunan demam :. Sirkulasi udara membantu

percepatan

e7aporasi

dan

mempercepat •

0

angguan eleminasi urin  berhubungan dengan •

obstruksi saluran urin

Tidak ada residu

angguan

urine L>>4/>> cc

eleminasi urin

Tidak ada spasme  bladder 

•

.

Tidak ada tanda

Monitor intake dan output

teratasi /.

memantau

Monitor derajat

#nstruksikan  pada

pasien

keluarga

derajat

ditensi bladder  0. &utput urin diperlukan untuk

0.

balance

cairan / . Mengetahu i

distensi bladder 

2alance cairan seimbang

•

 penuruanan demam. . Mengetahui dan

pengkajian,

 pemantauai

balance

dan

cairan untuk  1. %eflek

dingin

pada

abdomen #S!

mencatat

output

urine

mendorong

agar klie berkemih 9. !ateterisasi sebagai tindakan bila urin tidak 

1.

Stimulasi reflek   bladder

mampu

keluar

atau

dengan

kompres

dalam jumlah sedikit :. #S! dapat muncul dingin akibat adanya retensi

 pada abdomen.

urin 9.

@akukan kateterisasi

jika

 perlu :.

Monitor dan

tanda

gejala

#S! 

5panas, hematuria,  perubahan bau dan konsistensi urine6 •

1

!etidakseimbangan nutrisi

#ntake nutrisi klien meningkat

!etidak seimbangan

. !aji pola nutrisi, intake dan output

. Mengetahui status nutrisi  pasien berguna untuk

•

kurang dari kebutuhan tubuh  berhubungan dengan anoreksia •

nutrisi kurang

klien serta catat

makan yang

dari

 perubahan yang

disediakan sesuai

kebutuhan

Menghabiskan porsi

diet yang dianjurkan 2erat badan meningkat

teratasi

terjadi. /. Timbang berat badan klien secara periodik. 0. @akukan  pemerikasaan fisik abdomen 5palpasi,perkusi,dan auskultasi6. 1. 2erikan porsi kecil tapi sering. 9. !olaborasi dengan tim kesehatan lain dalam penentuan diet dan kebutuhan medikasi klien.

 pemberian tindakan yang efektif. /. Mengetahui perubahan  berat badan pasien. 0. Mengetahui kondisi  peristaltik usus. 1. Porsi kecil tapi sering digunakan untuk memenuhi nutrisi pasien. 9.
E@a!uai

"asil diharapkan setelah mendapatkan inter7ensi keperawatan adalah sebagai  berikut+ . /. 0. 1. 9.

Penurunan skala nyeri Tidak terjadi infeksi pada luka pascabedah Asupan nutrisi terpenuhi Terpenuhinya informasi kesehatan !ecemasan berkurang

1A1 ,

 PENUTUP

,&* Keim(u!an

"idronefrosis merupakan obstruksi aliran kemih proksimal terhadap kandung kemih dapat mengakibatkan penimbunan cairan bertekanan dalam  pel7iks ginjal dan ureter yang dapat mengakibatkan absorbsi hebat pada parenkim ginjal. Apabila obstruksi ini terjadi di ureter atau kandung kemih, tekanan balik  akan mempengaruhi kedua ginjal tetapi jika obstruksi terjadi disalah satu ureter  akibat adanya batu atau kekakuan maka hanya satu ginjal yang rusak. &leh karena itu untuk mengatasi berbagai masalah yang ditumbulkan oleh hidronefrosis perlu adanya

problem

sol7ing

melalui

proses

keperawatan.

Tujuannya

dari

 penatalaksanaan hidronefrosis adalah untuk mengakti7asi dan memperbaiki  penyebab dari hidronefrosis 5obstruksi, infeksi6 dan untuk mempertahankan dan melindungi fungsi ginjal.
,&- Sa"an

Pasien harus menghindari penyebab hidronefrosis. Selain itu keluarga juga harus berperan aktif untuk kesembuhan pasien dan mampu melakukan perawatan mandiri kepada pasien setelah perawat mengajrkan cara perawatn mandiri di rumah.

DAFTAR PUSTAKA