Pasien mengatakan bahwa belum menikah dan tinggal bersama kedua orang tuanya. 4) Harga diri Pasien tidak menutupi sakitnya, pasien mengatakan bahwa sudah 17 kali masuk rumah sakit. 5) Citra diri Pasien mengatkan tidak malu dengan sakit yang diderita, terutama adalah agar cepatsembuh. g. Pola Persepsi Diri Pasien mengatakan terus memikirkan sakit yang dialaminya saat ini karena sudah 17 kali masuk rumah sakit. h. Pola Hubungan Peran Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga maupun tetangga baik. i. Pola Fungsional Seksual Pasien mengatakan bahwa pasien anak ketiga dari tiga bersaudara. Pasien mengatakan belum menopause. j. Pola Manajemen Stress Kopping Pasien mengatakan sejak sakit tidak dapat bekerja sehingga hanya percaya kepada bantuan orang tuanya. k. Sistem Kepercayaan Nilai Pasien mengatakan pasrah kepada Allah atas sakit yang dialaminya saat ini. 4. Pemeriksaan Fisik a. Keadaan Umum: sedang b. Tanda-tanda vital - TD: 120/80 mmHg - N: 88x/menit - S: 38,4°C - RR: 22x/menit.. c. Head to Toe 1) Kepala dan Leher Kepala tidak ada benjolan, rambut hitam, sclera tidak ikterik , konjungtiva tidak anemia, muka tidak oedema, bibir kering, lidah warna putih, ditepi dan ditengah merah, fungsi pendengran normal, leher simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, hidung bentuk normal dan simetris.
2) Dada Paru-Paru: I: Tidak nampak retraksi dada, bentuk dada simetris, tak nampak penggunaan otot bantu nafas, pola nafas normal. P: Fokal fremitus terdengar sama pada kedua paru, tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa. P: Suara paru sonor A: Suara paru vesikuler, tidak terdengar wheezing dan ronkhi , tidak ada retraksi dada. 3) Jantung I: Ictus Cordis tidak tampak P: tidak teraba denyut jantung pada ICS 5 P: Batas-batas jantung normal, suara redup A: Suara jantung reguler, tidak terdengar gallop, hr : 86x/menit 4) Abdomen I: Bentuk datar, tidak ada luka, tidak ada vena yang menonjol. A: Terdengar peristaltik usus, bising usus: 16x/menit P: Suara lambung tympani. P: Tidak ada pembesaran hepar. 5) Ekstermitas Atas Terpasang infuse pada tangan kiri, infuse RL 20 tetes/menit, tidak ada tanda-tanda phlebitis 6) Ekstermitas Bawah Tidak ada keluhan tentang ekstermitas bagian bawah. 7) Integumen Warna kulit sawo matang, kulit ekstremitas atas dan bawah lembab, turgor kulit kering. 8) Skala Resiko Jatuh SKALA RISIKO JATUH MORSE UNTUK DEWASA Nama
:
No. Rekam Medis: Tanggal
:
NO
FAKTOR RISIKO
1
Riwayat jatuh
2
Diagnosis sekunder (>2 diagnosis medis)
3
4
5
6
SKALA
NILAI
Ya
25
Tidak
0
Ya
15
Tidak
0
Berpegang pada parabot
30
Tongkat/alat penopang
15
Tidak ada/kursi roda/perawat/tirahbaring
0
√
Ya
20
√
Tidak
0
Terganggu
20
Lemah
10
Normal/tirahbaring/imobili sasi
0
Sering lupa akan keterbatasan yang dimiliki
15
Sadar akan kemampuan diri sendiri
0
Alat bantu
Terpasang infus
Gaya berjalan
Status mental
Skor > 45
: Risiko Tinggi
Skor 25-45
: Risiko Sedang
Skor 0-25
: Risiko Rendah
√ √
√
√
5. Pemeriksaan Penunjang a. Jenis pemeriksaan
: Darah
Tanggal pemeriksaan
: 08 Mei 2017
Pemeriksaan
Hasil
Nilai Normal
Hemoglobin
12,5 g%
12-14 %
Hematokrit
38 %
45-52
Trombosit
247.000/mm3
150.000-450.000
Leucosit
6590 mm/3
4.800-10500
HBsAg
Negatif
Negatif
Protombin Time (PT)
12,3 detik
11-18 detik
International Normalised Ratio
2,00 INR
0,85-1,15
APTT
20, 2
27-42
Gula Darah Sewaktu
123 mg %
70-160
BUN
13,4 mg %
10-30
Ureum
28,7 mg %
42-140
Creatinin
0,92 mg %
0,9-1,2
b. Jenis Pemeriksaan: USG Traktus Urinarius Tanggal: 05 Mei 2017 Kesan: Mild Hidronefrosis dan Hidroureter dupleks ec suspek prost obstruksi DD UTI 6. Terapi Nama Obat
Indikasi
Ceftriaxon 1 x 1gram
Antibiotik
Ketorolak 3 x 30 mg
Analgesik
b. PRE OPERASI 1. RIWAYAT PSIKOSOSIAL/SPIRITUAL a. Status Emosional □
Tenang
□
Bingung
□
Kooperatif
□
TidakKooperatif
□
Menangis
□
Menarik diri
b. Tingkat Kecemasan :
□Tidak Cemas
c. Skala Cemas
□ 0= Tidak cemas
:
□Cemas
□
1= Mengungkapkan kerisauan
□
2= Tingkat perhatian tinggi
□
3= Kerisauan tidak berfokus
□
4= Respon simpate - adrenal
□
5= Panik
d. Skala Nyeri menurut VAS (Visual Analog Scale)
Tidak nyeri Nyeri ringan
Nyeri sedang
Nyeri berat
Sangat Nyeri
Nyeri tak
tertahan
□0-1
□2-3
□4-5
□6-7
□8-9
□10
e. Survey Sekunder,lakukan secara head to toe secara prioritas: Normal YA TIDAK
Genitalia Integumen
Ekstremitas
Kepala Leher Dada Abdomen
C. ANALISA DATA No Tanggal & Jam
1
08/05/2017 14.30 WIB
Jika Tidak normal,
Data Data Subyektif : - Pasien masih mengeluh
nyeri
pada
pinggang kanan dan kiri dengan kriteria: P: Nyeri pada daerah pinggang kanan dan kiri, semakin nyeri bila berdiri dan tertekan. Q: Nyeri seperti diremas-remas. R: Nyeri menjalar sampai ke bagian belakang dan perut. S: Skala nyeri 7 (Nyeri berat) T: Nyeri timbul terus menerus Data Obyektif : - Ku tampak sakit sedang - Tampak wajah meringis menahan sakit
Problem
Etiologi
Nyeri Akut
Adanya obstruksi akut saluran kemih
No
Tanggal & Jam
Data
Problem
Etiologi
Hipertermia
Kekurangan cairan
Ansietas
Kurangnya pengetahuan
- TD: 130/80 mmHg, N: 82x/menit, S: 38,6°C, Rr: 20x/menit. - Hasil
USG:
Mild
Hidronefrosis
dan
Hidroureter dupleks ec suspek prost obstruksi DD UTI 2
08/05/2017 14.30 WIB
Data Subyektif:
- Pasien juga mengatakan badanya mulai panas sejak tadi pagi - Pasien malas minum dan hanya tidur saja. - Pasien mengatakan saat ini puasa. Data Obyektif:
- Ku tampak sakit sedang - Badan teraba panas - Kulit kering - Mukosa bibir kering - Pasien puasa - TD: 130/80 mmHg, N: 82x/menit, S: 38,6°C, Rr: 20x/menit. 3
08/05/2017 14.30 WIB
Data Subyektif:
- Pasien mengatakan akan dilakukan operasi pada pukul 16.30 WIB. - Pasien mengatakan sudah dijelaskan oleh dokter bahwa akan dioperasi sehingga pasien merasa takut. - Pasien mengatakan ini merupakan operasi yang pertama dan pasien masih berstatus belum menikah. Data Obyektif:
- Pasien tampak bingung - Pasien tampak cemas - Pasien terus menanyakan proses tindakan yang akan dijalani.
No
Tanggal & Jam
Data
Problem
Etiologi
- Pasien selalu minta didoakan. - TD: 130/80 mmHg, N: 82x/menit, S: 38,6°C, Rr: 20x/menit.
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan adanya obstruksi akut saluran kemih 2. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit 3. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
E. INTERVENSI Tanggal & Jam
No Dx
Tujuan
08/05/2017 14.30 WIB
1
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x7 jam diharapkan masalah nyeri dapat teratasi dengan kriteria hasil: - Pasien mengelu nyeri berkurang dengan intensitas nyeri sedang 4-5. - Wajah tidak tampak meringis menahan sakit - Tanda-Tanda Vital dalam batas normal Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x7 jam diharapkan masalah Hipertermi dapat teratasi dengan kriteria hasil: - Pasien mengatakan tidak panas lagi. - Badan pasien tidak teraba panas. - Tanda-Tanda Vital dalam batas normal Setelah dilakukan
08/05/2017 14.30 WIB
08/05/2017
2
3
Intervensi
1. Kaji tingkat nyeri 2. Beri penjelasan penyebab nyeri 3. Ajarkan relaksasi dan distraksi 4. Lakukan skintest Antibiotik 5. Beri Pre medikasi Antibiotik Cefotaxim. 6. Beri Ketorolak 3x30 mg sesuai advis dokter 7. Mengantar pasien ke kamar operasi 8. Kolaborasi dengan DPJP Urologi untuk dilakukan tindakan URS jam 17.30 WIB 1. Monitoring TTV 2. Beri kompres air hangat 3. Jaga lingkungan sekitar pasien 4. Anjurkan keluarga memakai baju tipis. 5. Kolaborasi
dengan
DPJP
pemberian obat penurun panas.
1. Kaji tingkat kecemasan pasien
dalam
Tanggal & Jam
No Dx
14.30 WIB
Tujuan
Intervensi
tindakan keperawatan 2. Beri penjelasan ulang tentang tindakan selama 1x7 jam yang akan dilakukan diharapkan masalah 3. Anjurkan pasien untuk relaksasi ansietas dapat teratasi 4. Anjurkan pasien untuk berdoa dengan kriteria hasil: - Pasien mengatakan memahami tindakan yang akan dilakukan. - Pasien mengatakan siap untuk dilakukan tindakan - Pasien tidak tampak tegang dan cemas.
F. IMPLEMENTASI Tgl/Jam
No.DX
08/5/2017
1
Implementasi
Mengkaji tingkat nyeri pasien
15.00
Ajarkan teknik relaksasi
Respon DS: Pasien masih mengeluh nyeri pada pinggang kanan dan kiri dengan kriteria: P: Nyeri pada daerah pinggang kanan dan kiri, semakin nyeri bila berdiri dan tertekan. Q: Nyeri seperti diremas-remas. R: Nyeri menjalar sampai ke bagian belakang dan perut. S: Skala nyeri 7 (Nyeri berat) T: Nyeri timbul terus menerus DO: Wajah tampak meringis menahan sakit dan mengurut bagian pinggang. DS: Pasien mengatakan merasa lebih nyaman. DO: Pasien dapat melakukan sesuai dengan yang diajarkan.
15.10
1,3
15.30
1
Melakukan skintes Cefotaxime
DS: Pasien mengatakan mau untuk dilakukan skintes dan merasa nyeri pada saat skintes DO:Pasien tampak meringis menahan sakit.
15.40
3
Memberikan kompres hangat
DS:
Pasien mengatakan dengan kompres merasa lebih baik.
Paraf
Tgl/Jam
No.DX
Implementasi
Respon DO: Pasien mau diberi kompres pada daerah dahi.
16.00
2
Menggantikan baju pasien
16.10
3
Menjelaskan
16.30
1
16.40
1,2,3
ulang
DS: Pasien mengatakan nyaman dan mau digantikan bajunya. DO: Pasien tampak tidak basah lagi karena keringat.
proses DS: Pasien mengatakan semakin mengerti dengan tindakan yang tindakan yang akan dilakukan akan dilakukan tetapi tetap merasa cemas karena ini merupakan tindakan yang pertama. DO: Pasien tampak tidak bingung lagi dengan tindakan yang akan dilakukan. Membacakan hasil skintes dan DS: Pasien mengatakan tidak gatal, nyeri maupun merah. memberikan suntikan DO: Tidak tampak adanya tandacefotaxime 1 gram tanda alergi, dan pasien mau disuntik. Mengkaji ulang kondisi pasien DS:Pasien mengatakan masih cemas dengan tindakan yang akan dilakukan, karena merupakan tindakan yang pertama kali, pasien juga masih mengeluh badannya masih panas, Pasien mengatakan masih nyeri pada daerah pinggang dengan kriteria: P: Nyeri pada daerah pinggang kanan dan kiri, semakin nyeri bila berdiri dan tertekan. Q: Nyeri seperti diremas-remas. R: Nyeri menjalar sampai ke bagian belakang dan perut. S: Skala nyeri 6 (Nyeri berat) T: Nyeri timbul terus menerus DO: Ku tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis, tampak meringis menahan sakit, badan teraba hangat, bibir kering, pasien masih minta untuk didoakan agar tindakan
Paraf
Tgl/Jam
16. 55
No.DX
1,2,3
Implementasi
Respon
Paraf
dapat berjalan dengan baik, TD: 120/70 mmHg, N: 84x/menit, S: 38°C, Rr: 20x/menit, pasien puasa. Mengantar pasien ke kamar DS: Pasien mengatakan siap untuk dilakukan tindakan dan minta operasi didoakan. DO: Pasien diantar ke kamar operasi didampingi ayah dan ibunya. Operasi selesai jam 19.00 WIB
G.EVALUASI Tgl/Jam
No. DX
Evaluasi
08/05/2017
1
S: Pasien mengatakan masih nyeri pada daerah pinggang dengan
17.00
kriteria: P: Nyeri pada daerah pinggang kanan dan kiri, semakin nyeri bila berdiri dan tertekan. Q: Nyeri seperti diremas-remas. R: Nyeri menjalar sampai ke bagian belakang dan perut. S: Skala nyeri 6 (Nyeri berat) T: Nyeri timbul terus menerus O: Ku tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis, tampak meringis
menahan sakit, TD: 120/70 mmHg, N: 84x/menit, S: 38°C, Rr: 20x/menit. A: Masalah nyeri akut belum teratasi. P: Lanjutkan intervensi di Instalasi Bedah Sentral:
1. Anjurkan pasien untuk tetap melakukan relaksasi dan distraksi bila merasa nyeri. 2. Kolaborasi dengan Dokter Spesialis Urologi dalam tindakan URS. 08/05/2017 17.00
2
S: Pasien masih mengeluh badannya masih panas. O: Ku tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis, badan teraba
hangat, bibir kering, TD: 120/70 mmHg, N: 84x/menit, S: 38°C, Rr: 20x/menit, pasien puasa, terpasang infuse RL 20 tetes/menit. A: Masalah hipertermi belum teratasi
Paraf
Tgl/Jam
No. DX
Evaluasi
: Lanjutkan intervensi di Instalasi Bedah Sentral: 1. Monitoring TTV 2. Kolaborasi dengan DPJP dalam pemberian obat penurun panas 08/05/2017 17.00
3
S: Pasien mengatakan masih cemas dengan tindakan yang akan
dilakukan, karena merupakan tindakan yang pertama kali. O: Ku tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis, pasien masih
minta untuk didoakan agar tindakan dapat berjalan dengan baik, TD: 120/70 mmHg, N: 84x/menit, S: 38°C, Rr: 20x/menit, pasien puasa. A: Masalah kecemasan teratasi sebagian P: Lanjutkan intervensi di Instalasi Bedah Sentral:
1. Anjurkan pasien untuk melakukan teknik relaksasi 2. Anjurkan pasien untuk tetap berdoa
Paraf
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, Marilynn E. 2010. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC Price,sylvia,A,2005, patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit . Alih bahasa:peter anugerah. Edisi 4, jakarta:EGC Price. Sylvia anderson,2011. Patofisiologi vol 2. Jakarta:EGC RN, swearingen.2011. keperawataan medikal bedah edisi 2. Jakarta: EGC Robins, stanley L,2011. Patofisiologi II edisi 4. Jakarta:EGC Smeltzer, suzanene C,2011. Buku ajar keperawatan medikal bedal brunner and suddarth. Alih bahasa :agung waluyo (et al).edisi 8 volume 2.jakarta:EGC