MAKALAH STRATEGI KORPORASI “
Strategi Pertumbuhan”
Disusun Oleh Kelompok 4 : 1.
Retno Sumarni
(B.131.14.0021) (B.131.14.0021)
2.
Iwan Tri Juwatiar
(B.131.14.0031) (B.131.14.0031)
3.
Mochammad Samsul
(B.131.14.0140) (B.131.14.0140)
4.
Meida Dzawirrohmah
(B.131.14.0156) (B.131.14.0156)
5.
Faizal Nurrohmat
(B.131.14.0227) (B.131.14.0227)
6.
Hani Zulliana Putri
(B.131.14.0245) (B.131.14.0245)
7.
Marica Ardy Pratama
(B.131.14.0328) (B.131.14.0328)
8.
Bintang Pamungkas
(B.141.15.0030) (B.141.15.0030)
PROGRAM STUDI S1 – MANAJEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEMARANG 2017
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan jangka panjang yang membutuhkan keputusan manajemen tingkat atas dan sumber daya perusahaan yang maksimal (David, 2009, p18). Wheelen dan David (2008, p15) menyatakan bahwa strategi korporasi merupakan strategi yang mencerminkan seluruh arah perusahaan dengan bertujuan untuk menciptakan pertumbuhan bagi perusahaan secara keseluruhan dan manajemen berbagai macam bisnis. Terdapat beberapa pilihan strategi yang dapat diterapkan dalam tingkat ini, bergantung dari situasi dan kondisi yang sedang terjadi di dalam perusahaan. Strategi korporasi terdiri dari strategi pertumbuhan, strategi stabilitas dan strategi pembaruan. Strategi pertumbuhan meliputi strategi pertumbuhan terkonsentrasi dan strategi pertumbuhan terdiversifikasi.
Strategi stabilisasi
mencakup strategi berhenti sementara dan strategi stabilitas laba. Sedangkan strategi pembaruan dapat berupa strategi penciutan dan strategi putar haluan. Pokok pembahasan pada makalah ini berfokus pada salah satu bagian strategi level korporasi yaitu Strategi Pertumbuhan.
B. Rumusan Masalah
1. Definisi strategi pertumbuhan dalam strategi korporasi ? 2. Apa saja jenis strategi pertumbuhan ?
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami definisi dan jenis-jenis strategi pertumbuhan pada strategi level korporasi.
1
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Strategi Pertumbuhan
Strategi Pertumbuhan atau ekspansi yaitu strategi berdasarkan terhadap tahap pertumbuhan yang sedang dilalui perusahaan dan
menginginkan
pertumbuhan atau peningkatan kegiatan organisasi. Menurut Coulter (2002, p252) strategi pertumbuhan adalah bagaimana menggerakkan organisasi ke depan. Bergerak ke depan berarti manajer stratejik perusahaan berharap meningkatkan level operasinya, yakni tumbuh lebih cepat. Caranya dengan melihat bermacammacam strategi pertumbuhan perusahaan dan memilih salah satu atau lebih yang mendekati karakteristik dan sasaran organisasi pada situasi tertentu. Strategi korporat perlu penguasaan strategi bisnis, hubungan antara bagian dengan keseluruhan perusahaan, konfigurasi ruang lingkup pasar, dan koordinasi antar unit bisnis yang dimiliki perusahaan (Collis dan Montgomery, 1998, p5-7).
B. Jenis-jenis Strategi Pertumbuhan 1.1. Strategi Integrasi ( I ntegr ation Strategy )
Strategi integrasi vertikal ke depan, integrasi vertikal ke belakang, dan integrasi horisontal merupakan tiga macam strategi yang termasuk dalam kelompok strategi integrasi. Strategi ini menghendaki agar perusahaan melakukan pengawasan yang lebih terhadap distributor, pemasok, dan para pesaing baik melalui merger, akuisisi, dan membuat perusahaan sendiri.
a) Strategi Integrasi Vertikal
Strategi integrasi vertikal (vertical integration strategies) merupakan strategi yang menghendaki perusahaan melakukan penguasaan yang lebih atas distributor (integrasi ke depan), pemasok (integrasi ke belakang) dan atau para pesaing (integrasi horizontal) baik melalui merjer, akuisisi, atau membuat perusahaan sendiri di saat industri dalam kondisi bagus. Strategi integrasi vertikal merupakan suatu usaha perusahaan untuk memperoleh kendali terhadap inputnya
2
(backward), terhadap outputnya ( forward ), atau keduanya. Strategi integrasi vertikal di anggap strategi pertumbuhan karena strategi ini memperluas operasi perusahaan. (a.1) Integrasi Vertikal ke Depan
Strategi integrasi vertikal ke depan ( Forward Integration) merupakan strategi untuk memperoleh kepemilikan atau meningkatkan kendali atas distributor atau pengecer. Jika melakukan integrasi ke depan, maka yang harus dilakukan adalah menjaga kualitas dan distribusi produk yang dampaknya menambah kompetensinya untuk memperoleh keunggulan kompetitif yang lebih besar. Dan kapan strategi integrasi ke depan dapat menjadi strategi yang efektif : Ketika
distributor atau pemasok perusahaan sangat mahal, atau tidak
dapat diandalkan, atau tidak mampu memenuhi kebutuhan perusahaan. Ketika ketersediaan distributor yang berkualitas sangat terbatas sehingga
memberikan keunggulan kompetitif kepada perusahaan yang berintegrasi ke depan. Ketika sebuah organisasi bersaing dalam industri yang bertumbuh secara
pesat, hal tersebut merupakan faktor pencetus karena integrasi ke depan menurunkan kemampuan organisasi untuk berdiversifikasi jika industri dasarnya tidak stabil.
Ketika suatu organisasi memiliki sumber daya modal dan manusia yang dibutuhkan untuk
mengelola
bisnis
baru
dalam
mendistribusikan
produknya sendiri. Ketika keuntungan dari produksi stabil dan sangat tinggi, hal ini
merupakan pertimbangan karena sebuah organisasi dapat meningkatkan kepastian permintaan outputnya dengan integrasi ke depan. Ketika distributor atau pengecer saat ini memiliki margin laba yang
tinggi,
situasi
ini
mengisyaratkan
bahwa
perusahaan
dapat
mendistribusikan produknya secara menguntungkan dan menetapkan harga secara lebih kompetitif dengan integrasi ke depan.
3
(a.2) Integrasi Vertikal ke Belakang
Merupakan strategi untuk mencari kepemilikan atau meningkatkan kendali atas perusahaan pemasok. Jika perusahaan melakukan integrasi ke belakang, maka yang harus dilakukan adalah minimisasi biaya akuisisi sumberdaya dan operasi yang tidak efisien. Dan kapan strategi integrasi ke belakang dapat menjadi strategi yang efektif:
Ketika pemasok perusahaan saat ini sangat mahal, atau tidak dapat diandalkan, atau tidak mampu memenuhi kebutuhan perusahaan.
Ketika jumlah pemasok sedikit dan jumlah pesaing banyak.
Ketika suatu organisasi bersaing dalam industri yang tumbuh dengan cepat, ini
merupakan
faktor
pencetus
karena
strategi
integrasi
mengurangi kemampuan organisasi untuk mendiversifikasi dalam industri yang mengalami penurunan.
Ketika suatu organisasi memiliki sumber daya manusia dan modal untuk mengelola bisnis baru yang memasok bahan bakunya sendiri
Ketika manfaat dari kestabilan harga sangat penting, hal ini merupakan faktor karena suatu organisasi dapat menstabilisasi biaya bahan baku dan biaya yang berhubungan dengan harga produknya melalui integrasi ke belakang.
Ketika pemasok saat ini memiliki margin laba yang tinggi, hal tersebut mengisyaratkan bahwa bisnis memasok produk atau jasa pada industri tersebut merupakan usaha yang menjanjikan.
Ketika suatu organisasi perlu membeli sumber daya yang dibutuhkan dengan cepat.
b) Strategi Integrasi Horizontal
Integrasi horizontal adalah strategi pertumbuhan melalui akuisisi satu atau beberapa korporasi sejenis yang beroperasi pada tingkat rangkaian produksi pemasaran yang sama. Pengembangan pasar terdiri atas pemasaran produk-produk yang ada saat ini, sering kali terkait hanya dengan modifikasi yang bersifat
4
domestik untuk pelanggan di wilayah-wilayah pasar yang terkait dengan cara menambah saluran distribusi. Dan kapan strategi integrasi hrorizontal menjadi strategi yang efektif :
Ketika berkompetisi dalam industri yang sedang tumbuh
Ketika menaikkan skala ekonomi merupakan keunggulan kompetitif
Ketika kebimbangan yang terkait dengan kurangnya keahlian manajerial atau kebutuhan sumber daya tertentu
Ketika memiliki modal dan sumber daya manusia yang berbakat yang dibutuhkan untuk mengelola ekspansi bisnis.
1.2. Strategi Intensif (Intensive Strategy)
Strategi intensif adalah usaha intensif jika ingin mencapai posisi kompetitif perusahaan dengan produk atau jasa dan berharap berharap produk atau jasa tersebut akan terus membaik. Strategi intensif mencakup penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk.
a) Penetrasi Pasar
Penetrasi pasar adalah usaha perusahaan yang lebih besar untuk meraih pangsa pasar (market share) dengan produk yang sudah ada dan pasar yang terkini (sudah ada juga) melalui upaya pemasaran yang lebih besar. Dan kapan strategi penetrasi pasar dapat menjadi strategi yang efektif : Saat pasar belum jenuh Ketika tingkat pemakaian pelanggan saat ini dapat ditingkatkan secara
signifikan Ketika market share pesaing turun, tetapi penjualan industri naik Ketika kenaikan skala ekonomi berdampak pada keunggulan kompetitif Ketika ada korelasi positif signifikan antara kenaikan penjualan dengan
kenaikan biaya pemasaran
5
b) Pengembangan Pasar
Perluasan atau pengembangan pasar terdiri atas pemasaran produk- produk yang ada saat ini, sering kali terkait hanya dengan modifikasi yang bersifat domestik untuk pelanggan di wilayah-wilayah pasar yang terkait dengan cara menambah saluran distribusi (new geographic area). Dan kapan strategi perluasan pasar dapat menjadi strategi yang efektif : -
Ketika saluran distribusi baru lebih handal, murah, berkualitas bagus
-
Saat perusahaan sukses, apapun yang dilakukan
-
Saat pasar belum jenuh
-
Ketika ada kelebihan kapasitas produksi
-
Ketika industri dasar menjadi global secara cepat
c) Pengembangan Produk
Pengembangan produk melibatkan modifikasi substansial terhadap produk atau yang ada saat ini atau penciptaan produk atau jasa yang baru namun masih terkait yang dapat dipasarkan kepada pelanggan saat ini melalui saluran distribusi yang sudah ada. Strategi pengembangan produk atau sering kali digunakan untuk memperpanjang siklus hidup dari produk atau yang ada saat ini maupun untuk mempertahankan reputasi atau merek yang menguntungkan. Idenya adalah membuat para pelanggan puas karena memiliki pengalaman positif atas tawaran awal perusahaan tetarik dengan produk atau jasa baru. Dan kapan strategi pengembangan produk dapat menjadi strategi yang efektif :
Ketika produk berada pada tahap kedewasaan dari daur hidup produk
Industri dicirikan oleh pengembangan teknologi yang cepat
Pesaing menawarkan kualitas produk yang lebih baik pada harga yang bersaing
Persaingan yang tajam dalam industri yang sedang tumbuh pesat
Kemampuan yang kuat dibidang penelitian & pengembangan
6
1.3. Strategi Diversifikasi (Diversification Strategy )
Beberapa perusahaan cenderung untuk memiliki variasi bisnis yang berbeda. Strategi ini bertujuan agar perusahaan tidak hanya bergantung pada satu variabel usaha saja, namun juga dapat mengembangkan beberapa jenis usaha atau industri lainnya. Strategi ini bisa jadi kurang berkembang karena tingkat kesulitan yang dihadapi para manajemen. Dalam pengendalian aktivitas industri yang berbeda, dubutuhkan banyak strategi dan dibutuhkan pengawasan yang lebih tinggi. Ada tiga tipe umum dari strategi diversifikasi , yaitu sebagai berikut:
a) Diversifikasi Konsentris
Diversifikasi konsentris (concentric diversification) melibatkan akuisisi atas bisnis-bisnis yang berkaitan dengan perusahaan yang mengakuisisi dalam teknologi, pasar, atau produk. Dengan strategi utama ini bisnis-bisnis dimiliki oleh perusahaan tersebut saat ini Deversifikasi konsentris yang ideal ketika laba gabungan dari perusahaan tersebut meningkatkan kekuatan dan peluang serta mengurangi kelemahan dan paparan terhadap resiko. Dengan demikian, perusahaan yang mengakuisisi mencari bisnis-bisnis baru dengan produk, pasar, saluran distribusi, teknologi, dan kebutuhan sumber daya yang serupa tetapi tidak identik dengan milik perusahaan itu sendiri, sehingga akuisisi ini menghasilkan sinergi tetapi bukan saling ketergantungan secara penuh. b) Diversifikasi Konglomerasi
Kadang kala suatu perusahaan, terutama yang sangat besar berencana untuk mengakuisisi suatu bisnis karena bisnis tersebut merupakan peluang investasi paling menjanjikan yang tersedia. Strategi utama ini dikenal dengan strategi diversivikasi konglomerasi (conglomerate diversification).
7
c) Diversifikasi Horizontal
Mencari produk baru yang menarik pelanggannya saat ini walaupun teknologinya tidak berhubungan dengan lini produk yang ada (strategi diversifikasi horizontal) ketika pendapatan perusahaan yang berasal dari produk atau jasa yang ada dapat meningkat secara signifikan dengan penambahan produk baru yang tidak terkait.
8
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Strategi Pertumbuhan merupakan strategi yang berdasarkan tahap pertumbuhan yang sedang dilalui perusahaan dan
menginginkan pertumbuhan
atau peningkatan kegiatan organisasi. Caranya dengan melihat bermacam-macam strategi pertumbuhan perusahaan dan memilih salah satu atau lebih yang mendekati karakteristik dan sasaran organisasi pada situasi tertentu. Strategi Pertumbuhan dibagi menjadi beberapa bagian yaitu ebagai berikut : a) Strategi Integrasi
Strategi Integrasi Vertikal ke Depan
Strategi Integrasi Vertika ke Belakang
Strategi Integrasi Horisontal
b) Strategi Intensif Strategi Penetrasi Pasar Strategi Pengembangan Pasar Strategi Pengembangan Produk
c) Strategi Diversifikasi Strategi Diversifikasi Konsentris Strategi Diversifikasi Horisontal Strategi Diversifikasi Konglomerasi
9
DAFTAR PUSTAKA
David, Fred R. Manajemen Strategis Kosep. Edisi 12. 2011. Salemba Empat :
Jakarta Coulter, Mary K. 2002. Strategic Management in Action, edisi kedua. New
Jersey; Prentice Hall