BAB II TINJAUAN TEORITIS TEORITIS THYPUS ABDOMINALIS
A. Pengertian Thypus abdominalis (demam tifoid, enteric fever) ialah penyakit infeksi akut yang biasanya biasanya mengenai saluran saluran pencernaan pencernaan dengan gejala gejala demam yang lebih dari satu minggu, gangguan pada pencernaan dan gangguan kesadaran (Ngastiayah,1997) Tifoid adalah penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada saluran cerna dengan dengan gejala gejala demam demam lebih lebih dari dari satu satu minggu minggu dan terdapa terdapatt ganggua gangguan n kesada kesadaran ran (!uriadi dan "uliani,#$$%) Typhus abdominalis merupakan penyakit yang terjadi pada usus halus yang disebabkan oleh salmonella thypii &enyakit ini dapat ditularkan melalui makanan atau atau minum minuman an yang yang terk terkon onta tami mina nasi si oleh oleh kuman kuman salm salmone onell llaa thyp thypii ii ('' (''li limu mull idayat,#$$) *adi, typhus (tipoid) adalah penyakit yang disebabkan oleh salmonella thypii yang menyebabkan terjadinya infeksi pada saluran pencernaan dengan gejala demam lebih dari satu minggu dan dapat terjadi penurunan kesadaran
B. Etiologi &enyeba &enyebab b penyaki penyakitt ini adalah adalah salmon salmonell ellaa typhos typhosa, a, salmon salmonell ellaa parathy parathypi pi ',+,, bakteri ini termasuk bakteri batang garam negative, mempunyai flagel yang memungk memungkink inkan an kuman kuman ini dapat dapat berger bergerak, ak, tidak tidak berspo berspora ra -empuny -empunyai ai tiga tiga jenis jenis
antigen yaitu antigen . (somatic, terdiri /at kompleks lipopolisakarida), antigen (flagella) dan antigen 0i alam serum pasien terdapat /at anti (agglutinin) terhadap ketiga macam antigen tersebut C. Anatomi dan Fisiologi !aluran gastro intestinal (23) adalah jalur yang berjalan dari mulut melalui esophagus, lambung, dan usus sampai anus 4sofagus terletak di mediastinum rongga torakal, anterior terhadap tulang punggung dan posterior terhadap trakea dan jantung !elang yang dapat mengempis ini, yang panjangnya kira5kira #% cm, menjadi distensi bila makanan mele6atinya ambung ditempatkan dibagian atas abdomen sebelah kiri dari garis tengah tubuh, tepat diba6ah diafragma kiri ambung adalah suatu kantong yang dapat berdistensi dengan kapasitas kira5kira 1%$$ ml 3nlet kedalam lambung disebut pertemuan esofagogastrik +agian ini dikelilingi oleh cincin otot halus, disebut sfingter esofagus ba6ah (atau sfingter kardia), yang pada saat kontraksi, menutup lambung dari esofagus ambung dapat dibagi kedalam empat bagian anatomi8 kardia (jalan masuk), fundus, korpus dan pilorus .tot halus sirkuler di dinding pilorus membentuk sfingter piloris dan mengontrol lubang diantara lambung dan usus halus sus halus adalah segmen paling panjang panjang dari total seluruh 23, yang jumlah jumlah panjangnya kira5kira dua pertiga dari panjang total saluran sus halus dibagi kedalam tiga bagian anatomis8 bagian atas, disebut duodenum: bagian tengah disebut yeyunum: dan bagian ba6ah disebut ileum
antigen yaitu antigen . (somatic, terdiri /at kompleks lipopolisakarida), antigen (flagella) dan antigen 0i alam serum pasien terdapat /at anti (agglutinin) terhadap ketiga macam antigen tersebut C. Anatomi dan Fisiologi !aluran gastro intestinal (23) adalah jalur yang berjalan dari mulut melalui esophagus, lambung, dan usus sampai anus 4sofagus terletak di mediastinum rongga torakal, anterior terhadap tulang punggung dan posterior terhadap trakea dan jantung !elang yang dapat mengempis ini, yang panjangnya kira5kira #% cm, menjadi distensi bila makanan mele6atinya ambung ditempatkan dibagian atas abdomen sebelah kiri dari garis tengah tubuh, tepat diba6ah diafragma kiri ambung adalah suatu kantong yang dapat berdistensi dengan kapasitas kira5kira 1%$$ ml 3nlet kedalam lambung disebut pertemuan esofagogastrik +agian ini dikelilingi oleh cincin otot halus, disebut sfingter esofagus ba6ah (atau sfingter kardia), yang pada saat kontraksi, menutup lambung dari esofagus ambung dapat dibagi kedalam empat bagian anatomi8 kardia (jalan masuk), fundus, korpus dan pilorus .tot halus sirkuler di dinding pilorus membentuk sfingter piloris dan mengontrol lubang diantara lambung dan usus halus sus halus adalah segmen paling panjang panjang dari total seluruh 23, yang jumlah jumlah panjangnya kira5kira dua pertiga dari panjang total saluran sus halus dibagi kedalam tiga bagian anatomis8 bagian atas, disebut duodenum: bagian tengah disebut yeyunum: dan bagian ba6ah disebut ileum
&erte &ertemu muan an antar antaraa usus usus halu haluss dan besa besarr terl terlet etak ak diba dibagi gian an ba6a ba6ah h kana kanan n duodenum 3ni disebut sekum &ada pertemuan ini katup ileosekal, yang berfungsi untuk mengontrol pasase isi usus kedalam usus besar dan mencegah refluks bakteri kedalam usus halus &ada tempat ini terdapat apendiks verifornis sus besar terdiri dari segmen asenden pada sisi kanan abdomen, segmen tranversum tranversum yan memanjang memanjang dari abdomen atas kanan ke kiri, dan segmen desenden pada sisi kiri abdomen +agian ujung ujung dari usus besar besar terdiri dari dua bagian8 bagian8 kolon sigmoid sigmoid dan rektum ;ektum berlanjut pada anus *alan keluar anal diatur oleh jaringan otot lurik yang membentuk baik sfingter interna dan eksterna
D. Patoisiologi
jaringan
yang
meradang
!elanjutnya
/at
pirogen
yang
beredar
didarah
mempengaruhi termoregulator dihypothalamus yang mengakibatkan timbulnya gejala demam 3nfeksi oleh
salmonella thyposa, menunjukan bah6a jumlah
1$ ,7
organisme dapat menyebabkan penyakit pada %$ = individu E! Masa in"#$asi
-asa inkubasi dari salmonella thypi adalah 1$ > #$ hari "ang tersingkat ? hari jika terjadi infeksi melalui makanan, sedangkan jika melalui minuman yang terlama @$ hari
F! Maniestasi "linis
2ejala demam thypoid pada anak biasanya lebih ringan dibandingkan dengan orang de6asa !elama masa inkubasi, dapat ditemukan gejala prodromal, yaitu perasaan tidak enak badan, lesu, nyeri kepala, pusing dan tidak bersemangat, nafsu makan berkurang -enyusul gambaran kilinik yang biasa ditemukan adalah8 1. emam &ada kasus yang khas demam terjadi selama tiga minggu, bersifat febris remiten dan suhu tidak tinggi sekali !elama minngu pertama suhu tubuh berangsur5angsur naik setiap hari, menurun pada pagi hari dan meningkat pada sore dan malam hari &ada minggu kedua pasien terus berada dalam keadaan demam: pada minggu ketiga suhu berangsur5angsur turun dan kembali normal pada akhir minggu ketiga 2. 2angguan pada saluran pencernaan &ada mulut terdapat napas berbau tidak sedap Aolitosis, bibir kering dan pecah, lidah ditutupi selaput putih kotor, ujung dan
tepinya kemerahan, meteorismus, mual, tidak nafsu makan, hepatomegali, splenomegali yang disertai nyeri pada perabaan 3. 2angguan kesdaran &enurunan kesadaran8 apatis sampai somnolen 4. Tanda lain &ada punggung dan anggota garak ditemukan roseola, yaitu bintik5 bintik kemerahan karena emboli basil dalam kapiler kulit, yang dapat ditemukan pada minggu pertama demam
%! Pemeri"saan Diagnosti"
1. &emerikasaan darah tepi Terdapat gambaran leukopenia, limpositosis, trombositopeni 2. +iakan empedu terdapat basil salmonella thyposa pada urindan tinja &asien dikatakan sembuh apabila tidak didapatkan basil tersebut pada pemeriksaan dua kali berturut5turut 3. &emeriksaan 6idal &emeriksaan 6idal merupakan pemeriksaan yang dapat menentukan diagnosis tifus abdominalis secara pasti
H! &ara 'en#laran
1. Bood 8 melalui makanan yang terkontaminasi 2. Binger 8 melalui jari tangan yang kotor, untuk itu diperlukan desinfektan untuk mencuci tangan 3. Blies 8 melalui lalat sebagai pemba6aApenyebar dari ku man tersebut 4. Bomites 8 melalui alat >alat bekas pasien yang kotor yang terkontaminasi 5. Beces 8 penularan melalui feces penderita
I !Penatala"sanaan Medis
a.
&era6atan yang baik untuk mencegah komplikasi, mengingat sakit yang lama
b. c.
3stirahat selama demam hingga dua minggu iet tinggi kalori dan protein dan diberikan makanan yang lunak untuk menghindari komplikasi pendarahan usus dan perforasi usus
d.
&emberian antibiotik dosis tinggi yaitu hloramfenikol 1$$ mgAkg ++Ahari
e.
+ila terdapat komplikasi, beri terapi sesuai dengan gejala yang timbul
J ! (om'li"asi!
&ada usus8 1. &endarahan usus 2. &erforasi usus
3. &eritonitis iluar usus8 Terjadi karena lokalisasi peradangan akibat sepsis(bakteriemi) yaitu 8 1.
(! Pen)ega*an
saha pencegahan thypoid dapat dibagi dalam8 1. saha terhadap lingkungan 2. saha terhadap manusia saha terhadap lingkungan 1. &enyediaan air minum yang memenuhi syarat 2. &embuangan kotoran manusia yang higienis 3. &emberantasan lalat 4. &enga6asan terhadap rumah5rumah makan dan penjualan5penjualan makanan saha terhadap manusia 1. 3munisasi 2. &endidikan kesehatan kepada masyarakat 3. -enemukan dan menga6asi carier thypoid
(ONSEP ASUHAN (EPERA+ATAN PADA ANA( DEN%AN THYPOID
A. Peng"a,ian 1. ;i6ayat kesehatan a) Tanyakan pada orangtua atau anak keluhan utama yang dirasakan b) ;i6ayat penyakit sebelumnya, apakah anak pernah menderita penyakit yang sama sebelumnya dan kapan terjadi c) ;i6ayat kesehatan keluarga, apa dalam keluarga ada yang pernah atau sedang menderita penyakit yang sama 2. &emeriksaan fisik 8
kembung,
epistaksis,
penurunan
kesadaran,
hepatomegali,
splenomegali 3. &ola hidup sehari5hari
tempat tinggal yang tidak
perseorangan yang buruk
sehat serta kebiasaan
B. Diagnosa (e'era-atan 1. ;esiko tinggi kurangnya volume cairan berhubungan dengan kurangnya intake cairan dan peningkatan suhu tubuh Tujuan8 1%$$ ccA#? jam) ;asional8 -engganti cairan yang hilang akibat penguapan 5. +erikan cairan intravena sesui progran dokter
;asional8 &eningkatan suhu tubuh mengakibatkan penguapan tubuh meneingkat sehingga perlu diimbangi dengan asupan cairan yang banyak
2. &erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhungan dengan mual, muntah, tidak ada nafsu makan Tujuan8
2. +erikan makanan yang mudah ditelan8 bubur, tim, dalam keadaan hangat ;asional8 -embantu mengurangi kelehan pasien dan meningkatkan asupan makanan yang mudah ditelan 3. +erikan makanan dalam porsi kecil tapi sering ;asional8 -enghindari terjadinya mual dan muntah 4. *elaskan manfaatnya makanan bagi pasien terutama saat sakit ;asional8 -eningkatkan pengetahuan keluarga pasien dan motivasi keluarga untuk memberikan makanan kepada anaknya 5. +erikan umpan balik positif saat pasien mau makan ;asional8 -emotivasi dan meningkatkan semangat pasien 6. atat jumlah atau porsi makanan yang dihabiskan oleh pasien setiap hari ;asional8 untuk mengetahui pemenuhan nutrisi pasien
3. ipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus Tujuan8 Tanda vital dalam batas normal 3ntervensi8 •
•
.bservasi tanda5tanda vital ;asional8 'cuan untuk mengetahui keadaan umum pasien
•
+eri penjelasan pada pasienAkeluarga tentang penyebab demam atau peningkatan suhu tubuh ;asional8 -embantu keluarga pasien mengurangi kecemasan yang timbul
•
+eri penjelasan pada pasien Akeluargatentang hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi demam ;asional8
keluarga
sangat
berpengaruh
dalam
proses
penyembuhan pasien •
*elaskan pentingnya tirah baring dan akibatnya bila hal tersebut tidak dilakukan ;asional8 -emotivasi pasien dan keluarga untuk kooperatif
4.
•
•
+antu pasien dalam melakukan kebersihan badan, mulut, rambut dan kuku ;asional8 -empertahankan rasa nyaman
•
akukan pendidikan kesehatan (pentingnya kebersihan diri, pola kebersihan diri, cara kebersihan) ;asional8 -eningkatkan pengetahuan pasienAkeluarga agar lebih kooperatif
BAB III TINJAUAN (ASUS ASUHAN (EPERA+ATAN PADA ANA( DEN%AN OBSERFASI FEBRIS SUSPE( THYPOID FE.ER!
I! Peng"a,ian
Nama
8 'n - "
mur
8 @ tahun , @ bulan
*enis kelamin
8 aki5laki
8 C51 Th5;!!t "usup
Tgl masuk
8 @$5@5#$$C
Tgl &engkajian
8 @15@ 5#$$C
;-
8 @959#
iagnosa medis
8 observasi febris suspek Thypoid fever
&engkajian diperoleh dari
8 orangtua klein ( ibu)
&enanggungja6ab
8 +pk 'sep am
ubungan dengan klein
8 orang tua kandung
'lamat orang tua
8 *ln !impang no %9 $#A$7 +andung
II!! Ri-a/at 'en/a"it se"arang dan 'engo$atan
!ejak tanggal #75@5#$$C, klien batuk, pilek, telpon dokter Nurvita advice dapat ;elapen syrup @D1 cth &anas sudah hari, muntah 1D sudah berobat ke dokter Nurvita advice dapat obat &yreD syrup @D1 cth, 'mbrosot syrup @D1 cth dan apicep syrup @D1 cth !etelah minum obat hanya bertahan 1 hari kemudian panas lagi Tgl @15@5#$$C ,orang tua klien
memba6a ke ; ! !t "usup melalui
2, advice dokter opname di Theresia
III! Ri-a/at 'en/a"it /ang 'erna* dialami
&ada tahun #$$, pada umur 1@ bulan klien menderita emam +erdara dan masuk ;!!t"usup selama 1$ hari sembuh Tiga hari hari kemudian klien masuk lagi ;! karena luka pada pipi akibat dan hidung akibat jatuh dan keca kaca yang pecah ;i6ayat alergi 8 tidak ada
I.! Ri-a/at "e*amilan0 'ersalinan dan "ela*iran!
1.
pada 6aktu hamil sering melakukan
pemeriksaan kehamilam ke bidan umur kehalian saat lahir aterm 2. &ersalinan8 persalinan ditolong oleh oleh bidan di ;! 3.
.! Ri-a/at Im#nisasi
3munisasi dasar yang sudah diberikan8 +2, &T(35333) &olio(3530), campak dan epatitis +(35333)
.I! Ri-a/at T#m$#* (em$ang
&engasuh utama di rumah8 ibu kandung dan nenek kalau ibunya pergi bekerja &erkembang fisik dan mental8 •
Tengkurap8 umur8 ? bulan
•
-erangkak8 umur8 C bulan
•
uduk
•
+erdiriAjalan8 umur8 1 bulan
•
+icara
8 umur 9 bulan
8 umur ( orang tua lupa)
&erkembangan motorik
•
-otorik kasar8 lari5lari, main speda, lompat5lompat
•
-otorik halus8 me6arnai, menyusun huruf, menyusun angka, membuat garis lurus, main game di komputer
•
+ahasa8 klien bisa berbahasa 3ndonesia dengan baik, mengerti bila diminta membuat atau menyususn suatu kata a.
.I!I! Ri-a/at 'en/a"it "el#arga dan *#$#ngan dengan "lien ! •
&enyakit menurun masih
•
8 penyakit jantung, kakek, ayah dari bapaknya,
hidup &enyakit hipertensi, nenek ibu dari ibunya, masih hidup
&enyakit menular
8 tidak ada
.III! Prote"si 1 'elind#ngan (ese*atan 2
untuk menjaga kesehatan diri
I3!! Tanda 4ital 8 suhu 8 @C$ oc, N, 1#$DA mnt T 8 9%A7% mm g, ;8 %Dl mnt,
;;8 #$DAmnt
3! Sistem 'erna'asan 8 ada batuk, 6arna sputum8 bening, tidak ada
bunyi suara
napas tambahan +entuk dada 8 simetris, tipe pernapasan 8 pernapasan dada, tidak tampak menggunakan otot tambahan saat bernapas
3II! Sistem Jant#ng , peredaran darah dan kelenjar limfe8
5 Tidak nyeri dada, tidak oedem, capilary refill8 #DAmnt 3ktus cordis tampak di 3!8 % linea -edio clarvicularis kiri
3III!Sistim Pen)ernaan dan N#trisi 2
!elaput -ucosa 8 lembab
8 kotor
8 bersih tidak berlubang
eher
8 tidak teraba kelenjar thyroid
Tonsil
8 T1
'bdomen
8 supel, peistaltik 8 CD kuat, nyeri tekan tidak a da
epar
;ektum
8
tidak teraba
8 tidak ada hoemoroid
Nutrisi 8 ++
8 1# kg
Nafsu makan
8 kurang
ö
8 muntah 1D
ö
iit
-
ö
ö
&ola makan 8 ö
Brekuensi
8 @DAhari , jenis 8 nasi , sayur , lauk , minuman 8
air putih , jumlah #5? gelasAhari ö
-akanan yang disukai 86ortel
ö
-akanan yang tidak disukai 8 bayam
3I.!! Sistem 'ers/aratan 2
8
compos
-entis, 2!8 -otorik8 , verbal 8 %, reaksi
membuka mata8 ? E 1% &upil kanan A kiri FAF
3.! Sistem 'an)a indra 8 onjungtiva
8 merah muda
!klera
8 normal
8 bersih
8 bersih
&endengaran
8
bagus, tidak ada serumen, tidak tampak
cairan dalam telinga !eptum 8 ditengah, polip8 tidak ada, mukosa, merah mudah, sekret, jernih
XVI.
Eliminasi 2
1
+uang air kecil
8 lancar , frekuensi 8 @5?DA hari
+uang air besar
8 konsistensi lembek , frekuensi 1DA hari
8 sedikit , tidak bau
# &ola A kebiasaan 8
+unag air kecil
8 frekuensi 8 ?D A hari , 6arana kuning jernih , *umlah 8 FG 1%$ cc
+uang air besar
8 frekuensi 8 1D Ahari , 6arna 8 kuning
3.II! Sistem M#s)#llos)eletal 1 otot dan t#lang5
+entuk tulang belakang
+entuk bahu8 simetris
ji kekuatan otot kanan5kiri
8 simetris
8
% % % %
&ola aktivitas dan istirahat 8
3stirahat A tidur
'ktivitas
8 Haktu tidur siang 8 jam 1? 8 penggunaan 6aktu luang diis dengan8
bermain spiderman
3.III! Sistem Re'rod#"si 2 ö
Testis
8 tidak ada kelainan
ö
&enis
8 tidak ada kelainan
! 3I3! Psi"ososial 2 •
8 verbal , kemampuan bicara normal
•
+ahasa yang dipakai
8 +ahasa 3ndonesia
•
&asien tinggal dengan
8 orangtuanya dan nenek
•
.rang yang paling dekat8 kedua orangtuanya
•
4kspresi
8 kadang tenang , kadang marah dengan orangtuanya
&engambilan keputusan
8 orangtuanya
33! S'irit#al2 3badah8 kadang5 kadang diajak oleh orangtunya untuk sembahyang &ersepsi terhadap
sakit 8 anak tampak takut
yang diekspresi le6at
marah
33I! Sosial E"onomi2 &ekerjaan utama
8 pega6ai s6asta di !T-
+iaya hidup
8 kepala keluarga
+iaya ;umah !akit 8 oleh orang tua
33II! Ling"#ngan2 ;umah
8 milik sendiri, ventilasi8 cukup
H
8 ada
'ir cucian
8 dibuang diselokan rumah
Tempat sampah
8 di tempat pembuangan sampah
!umber air minum
8 ada, dari &'-
Habah yang sedang berjangkit8 tidak ada
DATA PENUNJAN% 2
;.II Boto thoroa8 cor8 ;egular, pulmo, ;oncluii 5 6et/ing 5 aboratorium 8
+
81# grm
T
8 @9,1
euco
Trombo
Hidal
897$$ 8 #7@$$$
8
!almonella Typii . 81AC$
!almonella Typii 8 1A1$
!almonella paratypii '.
!almonella
8 negatif
paratypii ' 8 1AC$
Therapi8 3nfus ;
8 @$ tetesAmnt
eftriaDone
8 # D %$$ mg
&yreD
8 @ D 1 cth
&ulvis Teo
8 @ D 1 bks
PEN%ELOMPO(AN DATA
•
•
Data S#$,e"ti .rang tua mengatakan anak panas
•
Data O$/e"ti 'kral panas, !8 @C oc, N8 1#$
sudah hari, batuk sudah @ hari
DAmnt, T89%A7% mmg, ;;8 #$
.rang tua mengatakan muntah 1 D,
DAmnt, ;8%DAmnt
nafsu makan berkurang
•
idah kotor, makan habis J porsi
•
+erat badan sebelum sakit 1# kg
•
++8 11,% kg
•
.rang
•
Terpasang
tua
mengatakan
sputum
6arna bening
dengan
;
ditangan kiri
•
-inum # > ? gelas perhari
•
!emenjak sakit aktivitas berkurang
•
.rang tua mengatakan anak tampak lemah tidak bersemangat
infus
•
asil ab8 b8 1# gr, t8 @9,1, eukosit8 97$$, Trombo8 #7@$$$
Hidal8 !almonella Typii . 8 1AC$ !almonella Typii 8 1A1$ !almonella &aratypii '. 8 negatif
!almonella &aratypii ' 8 1AC$
Boto ThoraD8 or 8 ;eguler &ulmo 8 ;onchii negatif, 6et/ing 8 negatif
ANALISA DATA
Data ata subyektif8
Etiologi !almonella typosa
Masala* ipertermi
.rang tua mengatakan anak panas sudah hari
!aluran pencernaan
ata obyektif8
-ulut
!8 @C,# oc, N8 1#$ D Amnt, T8 9%A7% mmg, ;;8 #$ambung DAmnt, ;8%DAmnt iserap oleh susus halus
+akteri
memasuki
darah sistemik
aliran
4ndotoksin &anas
ata subyektif8 •
!almonella typosa
.rang mengatakan
&erubahan pola nutrisi
tua nafsu!aluran pencernaan
makan berkurang •
.rang mengatakan
tua-ulut muntah
1D
ata obyektif8
ambung
serap oleh usus halus
•
-akan habis J posi
•
+akteri 'nak tampak tida ada gairah makan
•
memasuki
aliran
darah sistemik
idah tampak kotor ati dan limpa
•
iit 8 -
epatomegali
dan
splenomegali
-ual, muntah, nafsu makan menurun
ata subyektif •
!almonella thyposa
.rang
&erubahan pola aktivitas
tua
mengatakan
anak !aluran pencernaan
tampak lemes, re6el, ingin
digendong-ulut
terus •
Tidak bermain sepertiambung biasanya iserap oleh usus halus
ata obyektif8 •
'nak tampak sakit+akteri
aliran
darah sistemik
sedang •
-obilisasi bedrest
•
Terpasang ditangan kiri
memasuki
Tukak
&erdarahan dan perforasi
+etrest ditempat tidur
8
BAB I. PEMBAHASAN
ari teori dan tinjauan kasus tentang penyakit thypus abdominali teryata persamaan namun ada juga perbedaan &ersamaannya8 •
•
&anas pada sore hari Nafsu makan menurun
•
idah kotor
•
asil laboratorium 6idal menunjukkan positif thypus abdominalis
•
•
Nyeri pada perabaan hepar Tidak bersemangat, lesu
&erbedaannya8 iteori ada ada muntah pada kasus tidak ditemukan muntah iteori terdapat gejala kembung tapi pada kasus tidak ditemukan kembung &ada teori terdapat distensi abdomen tapi pada kasus tidak ditemukan &ada teori terdapat nyeri kepala pusing namun pada kasus tidak ditemukan nyeri kepala dan pusing
3ntervensi dan pera6atan sesuai dengan terori
BAB . PENUTUP
DAFTAR PUSTA(A
+runner an !udarth0 6776! Keperawatan medical bedah! *akarta 8 +uku
idayat, #$$ Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. *akarta8 !alemba -edika
<'T' &4N2'NT';
&uji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan yang -aha 4sa atas bimbingan
dan
penyertaannya
selama
proses
pemgambilan
kasus,
ujian
pertanggungja6aban kasus, dan penyelesaian makalah tentang asuhan kepera6atan pada pasien dengan thypus abdominalis -akalah ini disusun oleh penulis untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
+andung, 'pril #$$C5$?5$7
&enyusun
'!'N <4&4;'H'T'N &'' 'N'< T"&! '+.-3N'3!
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak II Dosen Pembimbing Ibu Stina Shinta! S. Kep
Disusun oleh
"ama Adelheit #emu "IM $%%& ' %%$K