LAPORAN PENDAHULUAN PADA PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KONSEP DIRI
DI RUANG BELIBIS WANGAYA
Oleh: DEWA GEDE SASTRA SAST RA ANANTA WIJAYA WIJAYA PO7120214005 DIV KEPERAWATAN TINGKAT 2 SEMESTER III
KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN KESEHATAN DENPASAR JURUSAN JURU SAN KEPERAW KEPER AWA ATAN TAN TAHUN AJARAN 2015201!
LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI
A" K#$%e& K#$%e& D'%' D'%'(( K#$%e K#$%e& & D)() D)() 1. Pengertian
Konse Konsep p diri diri merupa merupakan kan konsep konsep dasar dasar yang yang perlu perlu diketah diketahui ui perawa perawatt untu untuk k
menge engert rtii
peri perila laku ku dan dan
pand pandan anga gan n
klie klien n
terh terhad adap ap diri diriny nya, a,
masalahnya serta lingkungannya. Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus dapat meyakini bahwa klien adalah mahluk bio-psiko-sosiospirit spiritual ual yang yang uth dan unik unik sebagai sebagai satu kesatua kesatuan n dalam dalam berint berinterak eraksi si terhadap terhadap lingkunga lingkunganny nnyaa yang diperoleh melalui pengalaman pengalaman yang unik dengan dirinya sendiri dan orang lain. Menurut para ahli, definisi dari konsep diri, yaitu : 1. Stua Stuart rt Sund Sundee een, n,1! 1!!" !" Kons Konsep ep diri diri meru merupak pakan an suat suatu u piki pikira ran, n, keyakinan, dan keper#ayaan yang membuat seseorang mengetahui mengetahui siapa dirinya dan memengaruhi hubungannya hubungannya dengan orang lain. $. Suna Sunary ryo, o, $%%& $%%& Kons Konsep ep diri diri meru merupa paka kan n 'ara 'ara indi indi(i (idu du meli meliha hatt pribadinya
se#ara
utuh,menyangkut utuh,menyangkut
aspek
fisik,emosi,
intele intelektu ktual, al,sos sosial ial dan spritu spritual, al, termasuk termasuk didala didalamny mnyaa persep persepsi si indi(idu tentang sifat dan potensi yang dimilikinya, interaksinya dengan dengan orang orang lain lain dan lingku lingkunga ngan, n, nilai-n nilai-nila ilaii yang yang berkai berkaitan tan dengan pengalaman dan ob)ek tertentu, serta tu)uan, harapan, dan keinginan indi(idu itu sendiri. *+ahit bal Mubarak dan urul 'hayatin,$%%"/ Konsep diri )uga merupakan ide, pikiran, perasaan, keper#ayaan dan pendirian yang diketahui oleh indi(idu dalam berhubungan dengan orang lain. lain. Konsep Konsep diri diri berkem berkemban bang g se#ara se#ara bertah bertahap ap dimula dimulaii dari dari bayi bayi dapat dapat mengenali dan membedakan orang lain. Proses yang berkesinambungan dari dari
perk perkem emba bang ngan an
kons konsep ep
diri diri
dilu dilusp spen enga garu ruhi hi
oleh oleh
peng pengal alam aman an
interpersonal dal kultural yang memberikan perasaan positif, memahami kompetensi kompetensi pada area yang bernilai bernilai bagi indi(idu indi(idu dan dipela)ari dipela)ari melalui akumulasi kontak-kontak sosial dan pengalaman dengan orang lain. Dalam meren meren#an #anaka akan n asuh asuhan an kepe kepera rawa watan tan yang berk berkua uali lita tass peraw perawat at dapa dapatt
menganalisis respon indi(idu terhadap stimulus atau stesor dari berbagai komponen konsep diri yaitu #itra tubuh, idea diri, harga diri, identitas dan peran.
$.
Komponen Konsep Diri 0erdapat 0erdapat empat komponen konsep diri, yaitu : 1/ amb ambara aran n 'it 'itra ra Diri Diri ambaran atau #itra diri *body image/ men#angkup sikap indi(idu terhadap tubuhnya sendiri, termasuk penampilan fisik, struktur, dan fungsinya. Perasaan mengenai #itra diri meliputi halhal-ha hall
yang ang
terk terkai aitt
deng dengan an
seks seksua uali lita tas, s,fe femi mini nini nita tass
dan dan
mask maskua uali lini nita tas, s, kerem kerema) a)aan aan,, keseh kesehat atan an dan dan keku kekuat atan an.. 'itra 'itra mental mental tersebut tersebut tidak selalu selalu konsist konsisten en
dengan dengan struktur struktur atau
penampilan fisik yang sesunggunya. 2eberapa kelainan #itra diri memelik memelikii akar akar psikol psikolog og yang yang dalam, dalam, misalny misalnyaa kelain kelainan an pola pola maka makan n sepe sepert rtii anor anorek eksi sia. a. 'itr 'itraa diri diri memp mempen enga garu ruhi hi oleh oleh pertumbuhan kognitif dan perkembangan fisik. Perubahan perkembangan yang normal seperti pubertas dan penuaan terlih terlihat at lebih lebih )elas )elas terhad terhadap ap #itra #itra diri diri diband dibanding ingkan kan dengan dengan aspe aspekk-as aspe pek k kons konsep ep diri diri lain lainny nya. a. Sela Selain in #itr #itraa diri diri )uga )uga dipengaruhi oleh nilai sosial budaya. 2udaya dan masyarakat menentukan menentukan norma-norma norma-norma yang diterima luas mengenai mengenai #itra diri diri dan dapat dapat memeng memengaru aruhi hi sikap sikap seseor seseorang ang,, misalny misalnyaa berat berat tubu tubuh h yang yang idea ideal, l, warn warnaa kuli kulit, t, tind tindik ik tubu tubuh h serta serta tato, tato, dan dan sebagainya $/ 3arga Di Diri 3arga diri *self-esteem/ *self-esteem/ adalah penilaian indi(idu tentang diriny dirinyaa dengan dengan mengan menganalis alisis is kesesu kesesuaia aian n antara antara perila perilaku ku dan idea ideall diri diri yang ang lain lain.. 3arg 3argaa diri diri dapa dapatt dipe dipero role leh h mela melalu luii penghargaan dari diri
sendiri maupun dari
orang lain.
Perk Perkem emba bang ngan an harg hargaa diri diri )uga )uga dite ditent ntuk ukan an oleh oleh pera perasa saan an diterima,di#intai, dihormati oleh orang lain, serta keberhasilan yang pernah di#apai indi(idu dalam hidupnya.
4/ Peran Peran adalah serangkaian perilau yang diharapkan oleh msyarakat yang sesuai dengan fungsi yang ada dalam masyarakat atau suatu pola sikap, perilaku, nilai, dan tu)uan yang
diharapkan
dari
seseorang
berdasarkan
posisinya
dimasyarakat, misalnya sebagai orang tua, atasan, teman dekat dan sebagainya. Setiap peran berhubungan dengan pemenuhan harapan-harapan tertentu. 5pabila harapan tersebut dapat dipenuhi,
rasa
per#aya
diri
seseorang
akan
meningkat.
Sebaliknya, kegagalan untuk memenuhi harapann atas peran dapat menyebabkan penurunan harga diri atau terganggunya konsep diri seseorang. &/ dentitas Diri dentitas diri adalah penilaian indi(idu tentang dirinya sendiri suatu kesatuan yang utuh. dentitas men#angkup konsistensi seorang sepan)ang waktu dan dalam berbagai keadaan
serta
menyiratkan
perbedaan
dan
keunikan
dibandingkan dengan orang lain. dentitas sering kali didapat melalui pengamatan sendiri dan dari apa yang didengar seorang dari orang lain mengenai dirinya. Pembentukan identitas sangat diperlukan demi hubungan yang
intim
karena identitas
seseorang dinyatakan dalam hubungannya dengan orang lain. Seksualitas merupakan bagian dari identitas. dentitas seksual merupakan konseptualitas seseorang atas dirinya sebagai pria atau wanita dan men#angkup orlentasi seksual. *5.56i6 5limul, $%%!/
4.
7enis Konsep Diri Menurut 'alhoum dan 5#o#ella *1!!%/, dalam perkembangannya
konsep diri terbagi dua, yaitu konsep diri positif dan konsep diri negatif. 1/ Konsep Diri Positif Konsep diri positif menun)ukkan bahwa adanya penerimaaan diri dimana indi(idu dengan konsep diri positif mengenal dirinya
dengan baik sekali. Konsep diri yang positif bersifat stabil dan ber(arisi. ndi(idu yang memiliki konsep diri positif yang dapat memahami dan menerima se)umlah fakta yang sangat berma#amma#am tentang dirinya sendiri sehingga e(aluasi terhadap dirinya sendiri men)adi positif dan dapat menerima dirinya apa adanya. ndi(idu yang memiliki konsep diri positif akan meran#ang tu)uantu)uan yanbg sesuai dengan relatif, yaitu dengan yang memiliki kemungkinan besar untuk dapat di#apai, mampu menghadapi kehidupan didepannya serta menganggap bahwa hidup adalah suatu proses penemuan. $/ Konsep Diri egatif 'alhoun dan 5#o#ella *1!!%/ membagi konsep diri negatif men)adi dua tipe, yaitu: a. Pandangan indi(idu tentang dirinya sendiri benar-benar tidak teratur, tidak perasaan, kestabilan dan keutuhan diri. ndi(idu tersebut benar-benar tidak tahu siapa dirinya, kekuatan dan kelemahannya atau yang dihargai dalam kehidupannya. b. Pandangan tentang dirinya sendiri terlalu stabil dan teratur. 3al ini bisater)adi karena indi(idu dididik dengan #ara yang sangat keras, sehingga men#iptakan #itra diri yang tidak mengi6inkan adanya penyimpangan dari seperangkat hukum yang dalam pikirannya merupakan #ara hidup yang tepat.
&.
Perkembangan Konsep Diri Konsep diri belum ada se)ak bayi dilahirkan, tetapi berkembang se#ara
bertahap, saat bayi dapat membedakan dirinya dengan orang lain, mempunyai nama sendiri, pakaian sendiri. 5nak mulai dapat mempela)ari dirinya, yang mana kaki, tangan, mata dan sebagainya serta kemampuan berbahasa akan memperlan#ar proses tumbuh-kembang anak. Pengalaman dalam keluarga merupakan dasar pembentukan konsep diri karena keluarga dapat memberikan perasaan maupun tidak mampu, perasaan di terimah atau ditolak dan dalam keluarga indi(idu mempunyai kesempatan untuk mengidentifikasikan dan meniru perilaku orang lain yang diinginkan serta
merupakan pendorong yang kuat agar
indi(idu men#apai tu)uan yang
sesuai atau penghargaan yang pantas. Dengan demikian )elas bahwa kebudayaan dan sosialisasi mempengaruhi konsep diri dan perkembangan kepribadiaan seseorang. Seseorang dengan konsep diri yang positif dapat mengeksplorasi dunianya se#ara terbuka dan )u)ur karena latar bekalang penerimaannya sukses, konsep diri yang positif bersal dari pengalaman yang positif yang mengarah pada kemampuan pemahaman. Konsep diri yang negatif dapat dilihat dari hubungan indi(idu dan sosial yang meladaptif. Setiap indi(idu dalam kehidupannya tidak terlepas dari berbagai
stresor,
ketidakkeseimbangan
dengan dalam
adanya
stresor
diri
sendiri.
akan Dalam
menyebabkan menguasai
ketidakseimbangan tersebut indi(idu menggunakan koping yang bersifat mambangun ataupun kopik yang bersifat merusak. *Suliswati,dkk,$%%8/
Konsep diri men#angkup konsep, keyakinan, dan pendirian yang ada dalam pengetahuan seseorang tentangdirinya sendiri dan yang memengaruhi hubungan indi(idu tersebut dengan orang lain. Konsep diri tidak ada se)ak lahir tapi berkembang perlahan-lahan sebagai hasil pengalaman unik dengan diri sendiri, dengan orang yang berarti dan dengan sesuatu yang nyata dilingkungan. 2agaimanapun konsep diri bisa atau tidak bisa merefleksikan realita. Pada masa bayi, konsep diri terutama adalah kesadaran tentang eksistensi mandiri seseorang yang dipela)ari dimasa lalu sebagai hasil dari kontak sosial dan pengalaman dengan orang lain. Proses ini men)adi lebih aktif selama masa toldler ketika anak telah menggali batasan kemampuan mereka dan dampaknya kepada orang lain. 5nak usia sekolah lebih menyadari perbedaan diantara orang, lebih sensitif dengan tekanan sosial, dan men)adi lebih
sibuk memikirkan masalah kritikan-diri dan e(aluasi-diri. Selama masalah rema)a awal, anak lebih berfokus pada perubah fisik dan emosi yang ter)adi dan pada penerimaan teman sebaya. Konsep diri diper)alas selama masa rema)a akhir ketika anak muda mengatur konsep diri mereka disekitar nilai, tu)uan, dan kompetensi yang didapat selama anak kanak-kanak. *Donna 9. +ong, dkk $%%!/. Menurut teori psikososial, perkembangan konsep diri dapat dibagi kedalam beberapa tahap, yaitu : 1*1 +'h,$ •
Menumbuhkan rasa per#aya dari konsistensi dalam interaksi pengasuhan dan pemeliharaan yang dilakukan oleh orang tua atau orang lain.
•
Membedakan dirinya dari lingkungan
-*- +'h,$ •
Mulai mengatakan apa yang dia sukai dan yang tidak disukai
•
Meningkatkan kemandirian dalam berfikir dan bertindak
•
Menghargai penampilan dan fungsi tubuh
•
Mengembangkan diri dengan men#ontoh orang yang dikagumi, meniru, dan bersosialisasi.
-*! +'h,$ •
Memiliki inisiatif
•
Mngenali )enis kelamin
•
Meningkatkan kesadaran diri
•
Meningkatkatnya keterampilan berbahasa, termasuk pengenalan akan perasaan seperti senang, ke#ewa dan sebagainya.
•
Sensitif terhadap umpan balik dari keluarga
12*20 +'h,$ •
Menggabungkan umpan balik dari teman sebaya dan guru, keluarga tidak lagi dominan
•
Meningkatnya harga diri dengan penguasaan keterampilan baru
•
Menguatnya identitas nasional
•
Menyadari kekuatan dan kelemahan
20*40 +'h,$ •
Memiliki hubungan yang intim dengan keluarga dan orang-orang lain
•
Memiliki perasaan yang stabil positif mengenai diri
•
Mengalami
keberhasilan
transisi peran dan
meningkatnya
tanggung )awab. 40*!0 +'h,$ •
Dapat menerima perubahan penampilan dan kesehatan fisik
•
Menge(aluasi ulang tu)uan hidup
•
Merasa nyaman dengan proses penuaan
D) '+'% !0 +'h,$ •
Merasa positif mengenai hidup dan makna kehidupan
•
2erkeinginan
untuk
meninggalkan
warisan
bagi
generasi
berikutnya. *5.56i6 5limul, $%%!/ 8.
aktor yang Mempengaruhi Konsep Diri Konsep diri indi(idu dipengaruhi oleh banyak faktor. aktor utama adalah perkembangan, keluarga dan budaya, stresor, sumber, riwayat keberhasilan dan kegagalan, serta penyakit. 1/ Perkembangan Saat indi(idu berkembang, faktor yang mempengaruhi konsep diri berubah. Sebagai #ontoh, bayi membutuhkan lingkungan yang suportif dan penuh kasih sayang, sementara anak-anak membutuhkan kebebasan untuk menggali dan bela)ar. $/ Keluarga dan budaya ilai yang dianut anak ke#il sangat dipengaruhi oleh kelarga dan budaya. Selan)utnya, teman sebaya memengaruhi anak dan dengan demikian memengaruhi rasa dirinya. Ketika anak berkonfrontasi dengan membedakan harapan dari keluarga, budaya, dan teman sebaya, rasa diri anak sering kali membingungkan. Sebagai #ontoh, anak mungkin menyadari bahwa orang tuanya mengharapkan ia tidak minum alkohol dan mengharapkan ia menghadiri layanan agama setiap Sabtu
malam. Pada saat bersamaan, teman sebayanya meminum bir dan mendorongnya untuk menghabiskan malam Sabtunya dengan mereka. 4/ Stresor Stresor dapat menguatkan konsep diri saat indi(idu berhasil menghadapi masalah. Di pihak lain, stresor yang berlebihan dapat
menyebabkan
respon
maladaptif
termasuk
penyalahgunaan 6at, menarik diri, dan ansietas. Kemampuan indi(idu untuk menangani stresor sangat bergantung pada sumber daya personal. &/ Sumber Daya ndi(idu memiliki sumber daya internal dan eksternal. 'ontoh sumber daya internal adalah rasa per#aya diri dan nilai diri, sedangkan sumber daya eksternal meliputi )aringan dukungan, pendanaan yang memadai, dan organisasi. Se#ara umum, semakin besar )umlah sumber daya yang dimiliki dan digunakan indi(idu, pengaruhnya pada konsep diri semakin positif. 8/ ;iwayat keberhasilan dan kegagalan ndi(idu yang pernah mengalami kegagalan menganggap diri mereka sebagai orang yang gagal, sementara indi(idu yang memiliki riwayat keberhasilan memiliki konsep diri yang lebih positif, yang kemungkinan dapat men#apai lebih banyak keberhasilan Penyakit Penyakit dan trauma )uga dapat memengaruhi konsep diri. Seorang wanita yang telah men)alani mastektomi mungkin memandang diri mereka tidak lagi menarik. Selain itu, kehilangan akibat mastektomi dapat memengaruhi #ara ia bertindak dan menilai dirinya sendiri. ndi(idu berespons terhadap stresor, seperti penyakit dan gangguan fungsi akibat penuaan dalam berbagai #ara : menerima, menyangkal, menarik diri, dan depresi adalah reaksi yang umum.
." T'$/' /'$ Ge'l' 1. Keputusasaan 2atasan Karakteristik
• • • • • • • • •
• • •
Menutup mata Penurunan afek Penurunan selera makan Penurunan respon terhadap stimulus Penurunan (erbalisasi Kurang inisiatif Kurang keterlibatan dalam asuhan Pasif Mengangkat bahu sebagai respon terhadap orang yang menga)ak bi#ara angguan pola tidur Meninggalkan orang yang menga)ak bi#ara syarat (erbal *misalnya : isi putus asa, =saya tidak dapat>,
mengehla napas/ $. angguan 'itra 0ubuh 2atasan Karakteristik:
•
Perilaku mengenali tubuh indi(idu Perilaku menghindari tubuh indi(idu Perilaku memantau tubuh indi(idu ;espon non(erbal terhadap perubahan a#tual pada tubuh *mis:
•
penampilan, struktur, fungsi/ ;espon non(erbal terhadap persepsi perubahan pada tubuh *mis:
•
penampilan, struktur, fungsi/ Mengungkapkan perasaan yang men#erminkan
• • •
perubahan
pandangan tentang tubuh indi(idu *mis: perubahan, struktur, •
fungsi/ Mengungkapkan
persepsi
yang
men#erminkan
perubahan
indi(idu dalam penampilan ?b)ektif Perubahan a#tual pada fungsi • Perubahan a#tual pada struktur • Perilaku mengenali tubuh indi(idu • Perilaku memantau tubuh indi(idu • Perubahan dalam kemampuan memperkirakan hubungan spe#ial •
•
tubuh terhadap lingkungan Perubahan dalam keterlibatan so#ial Perluasan batasan tubuh untuk
•
lingkungan Se#ara senga)a menyembunyikan bagian tubuh
•
menggabungkan
ob)ek
• • • • • •
Se#ara senga)a menon)olkan bagian tubuh Kehilangan bagian tubuh 0idak melihat bagian tubuh 0idak menyentuh bagian tubuh 0rauma pada bagian yang tidak berfungsi Se#ara tidak senga)a menon)olkan bagian tubuh
Sub)ektif • • • • • • • • • • •
4.
Depersonalisasi kehilangan melalui kata ganti yang netral Depersonalisasi bagian melalui kata ganti yang netral Penekanan pada kekuatan yang tersisa Ketakutan terhadap reaksi orang lain okus pada penampilan masa lalu Perasaan negati(e tentang sesuatu Personalisasi kehilangan dengan menyebutkannya okus pada perubahan okus pada kehilangan Menolak mem(erifikasi perubahan a#tual Mengungkapkan perubahan gaya hidup
angguan dentitas Personal 2atasan Karakteristik •
Sifat personal kontradiktif
•
Deskripsi waham tentang diri sendiri
•
angguan #itra tubuh
•
Kebingungan gender
•
Ketidakefektifan koping
•
angguan hubungan
•
Ketidakefektifan performa peran
•
Merasa koping
•
Merasa aneh
•
Perasaan yang berfluktuasi tentang diri sendiri
•
Ketidakmampuan membedakan stimulus internal dan eksternal
•
Ketidakpastian
tentang
nilai
budaya
mempertanyakan keper#ayaan, agama, dan moral/ •
Ketidakpastian tentang tu)uan
*misalnya
:
•
Ketidakpastian
tentang
nilai
ideologis
*misalnya
:
mepertanyakan keper#ayaan, agama, dan moral/ &.
3arga Diri ;endah Kronik 2atasan Karakteristik : • •
• • • • • • • • • • • • •
8.
2ergantung pada pendapat orang lain @(aluasi diri bahwa indi(idu tidak mampu menghadapi peristiwa Melebih-lebihkan umpan balik negati(e tentang diri sendiri Se#ara berlebihan men#ari penguatan Sering kali kurang berhasil dalam peristiwa hidup @nggan men#oba situasi baru @nggan men#oba hal baru Perilaku bimbang Kontak mata kurang Perilaku tidak asertif Sering kali men#ari penegasan Pasif Menolak umpan balik positif tentang diri sendiri @kspresi rasa bersalah @kspresi rasa malu
3arga Diri ;endah Situasional 2atasan Karakteristik : @(aluasi diri bahwa indi(idu tidak mampu menghadapi • • • • •
peristiwa @(aluasi diri bahwa indi(idu tidak mampu menghadapi situasi Perilaku bimbang Perilaku tidak asertif Se#ara (erbal melaporkan tantangan situasional saat ini terhadap
harga diri @kspresi ketidakberdayaan • @kspresi ketifakbergunaan • Aerbalisasi meniadakan diri • <. Kesiapan Meningkatkan Konsep Diri 2atasan Karakterisitik •
Menerima keterbatasan
•
Menerima kekuatan
•
0indakan selaras dengan ekspresi (erbal
•
Mengekspresikan keper#ayaan diri dalam kemampuan
•
Mengekspresikan kepuasan dengan #itra tubuh
•
Mengekspresikan kepuasan dengan identitas pribadi
•
Mengekspresikan kepuasan dengan performa peran
•
Mengekspresikan kepuasan dengan rasa berharga
•
Mengekspresikan kepuasan dengan gagasan tentang diri sendiri
•
Mengekspresikan keinginan untuk meningkatkan konsep diri
" P#h#$ M'%'l'h D'l'3 .e$+, .''$ .e(/'%'('$ P'+#6)%)#l#)
aktor Presipitasi
aktor Predisposisi
Ketergantung an pada orang lain
deal diri tidak realistis
Stessor *perasaan ditolak dari lingkungan/
Kehilangan ob)ek *sanak saudara/
Koping indi(idu tidak efektif
Perasaan tidak mampu Mengkritik diri sendiri
Ketidak efektifan koping
Kehilangan peker)aan,kehila ngan peran, per#eraian
Kehilangan fungsiBbagian tubuh Menerima kenyataan balik positif dari lingkunga n sekitar
Menarik diri
Perubahan penampilan
Diskrimin asi
nisiatif berkurang, perasaan hampa
Cmpan balik positif dari lingkungan sekitar
G'$,'$ I/e$+)+'% Pe(%#$'l
0rauma
Persepsi positif terhadap perubahan
R)%)# G'$,'$ I/e$+)+'% Pe(%#$'l
H'(' D)() Re$/'h G'$,'$ )+(' T,8,h
Pe(%)'&'$ 3e$)$'+'$ #$%e& /)()
Ke&,+,%'%''$
D" Pe3e()%''$ D)'$#%+) 1. 0es MMP Minnesota Multiphasi# Personality n(entory *MMP/ ialah tes
kepribadian yang paling banyak digunakan se#ara luas dalam penelitian dan penilaian dalam psikologi yang memakai skala klinis. Skala klinis merupakan skala dengan penilaian ob)ektif, yaitu bagaimana orang lain menilai indi(idu tersebut. Struktur MMP yang terdiri dari 8< pertanyaan yang di)awab benar atau salah membutuhkan sekitar <%- !% menit untuk diselesaikan. MMP penting karena dapat digunakan untuk membedakan orang yang normal dengan orang yang ada kemungkinan ketidaknormalan dalam kepribadiannya. MMP sampai saat ini masih sangat diper#aya, terutama di ndonesia sebagai alat resmi diagnosa gangguan )iwa oleh psikiater. $. @le#tro @n#ephalography *@@/ @le#tro @n#ephalography *@@/ merupakan pemeriksaan syaraf otak dengan merekam gelombang gelombang otak. @@ adalah pemeriksaan penun)ang yang sangat diperlukan di bagian syaraf untuk menentukan adanya kelainan gelombang gelombang di otak se#ara fungsional. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui adanya : a. Pasien yang mengalami ke)ang atau yang diduga mengalami ke)ang. b. Menge(aluasi efek serebral dari berbagai penyakit sistemik *misalnya keadaan ensefalopati metabolik karena diabetes, gagal gin)al/. #. Melakukan studi untuk mengetahui gangguan tidur * sleep disorder / atau narkolepsi. d. Membantu menegakkan diagnosa koma. e. Melokalisir perubahan potensial listrik otak yang disebabkan trauma, tumor, gangguan pembuluh darah *(askular/ dan penyakit degeneratif. f. Membantu men#ari berbagai gangguan serebral yang dapat menyebabkan
nyeri
kepala,
kemunduran intelektual. 4.
'0 *'omputed 0omography/
gangguan
perilaku
dan
'0 s#an adalah test diagnostik yang memiliki informasi yang sangat tinggi.0u)uan utama penggunaan #t s#an adalah mendeteksi perdarahan intra #ranial, lesi yang memenuhi rongga otak *spa#e o##upying lesionsB S?9/, edema serebral dan adanya perubahan struktur otak.
&.
M; *Magneti# ;esonan#e maging/ M; adalah sebuah metode pemeriksaan diagnoatik yang mulai digunakan se)ak tahun 1!"% gambar yang dihasilkan )uga merupakan hasil rekonstruksi komputer. amun berbeda dengan '0S#an, M; tidak menggunakan radiasi ion melainkan menggunakan medan magnet dan radiofrekuensi. M; merupakan studi pilihan bagi e(aluasi pada sebagian besar lesi pada otak dan spinal. M; melakukan s#an terhadap nukleus hidrogen yang merupakan atom terbanyak ditubuh manusia.
E" Pe$'+'l'%'$''$ Me/)% Pemberian terapi medis pada kasus gangguan psikososial )uga tidak
digolongkan sendiri dan lebih mengarah kepada pemberian obat golongan antidepresan, karena fungsi dari obat anti depresan adalah memblok pengambilan
kembali
neurotransmitter
norepineprin
dan
serotonin,
meningkatkan konsentrasinya pada sinapsis dan mengoreksi defisit yang diperkirakan menyebabkan alam perasaan melankolis. 3al ini sesuai dengan masalah neurotransmitter yang dihadapi oleh klien dengan harga diri rendah yaitu adanya penurunan neurotransmitter seperti serotonin, norepineprin. 0erdapat banyak )enis antidepresan, salah satunya obat )enis 0ri#y#li# 5nti Depresan *0'5/ : 5mitriptiline, mipramine, desipramine, notriptilin, sesuai
dengan
fungsi
dari
obatnya
yaitu
untuk
meningkatkan reuptake seorotonin dan norepinefrin sehingga meningkatkan moti(asi klien dan sesuai dengan indikasinya yaitu pengobatan yang diberikan pada klien dengan depresi tetapi )uga mengalami ski6ofrenia sehingga mempunyai efek pengobatan yang saling meningkatkan. 9" Pe$')'$ Ke&e(''+'$ 5suhan keperawatan pada klien dengan gangguan psikososial menurut 0arwoto, $%%4 adalah sebagai berikut :
1" Pe$')'$ &%)#l#)%
a. Status emosional 1/ 5pakah emosi sesuai perilakuE $/ 5paka klien dapat mengendalikan emosiE 4/ 2agaimana perasaan klien yang tampil seperti biasanyaE &/ 5pakah perasaan hati sekarang merupakan #iri khas klienE 8/ 5pa yang klien lakukan )ika marah atau sedihE b. Konsep diri 1/ 2agaimana klien menilai dirinya sebagai manusiaE $/ 2agaimana orang lain menilai diri klienE 4/ 5pakah klien suka akan dirinyaE #. 'ara komunikasi 1/ 5pakah klien mudah meresponE $/ 5pakah spontanitas atau hanya )ika ditanyaE 4/ 2agaimana perilaku non (erbal klien dalam berkomunikasiE &/ 5pakah kien menolak untuk memberi responE d. Pola interaksi 1/ Kepada siapa klien mau berinteraksiE $/ Siapa yang paling penting atau berpengaruh bagi klienE 4/ 2agaimana sifat asli klien : mendominasi atau positifE 2" Pe$')'$ %#%)'l
a. Pendidikan dan peker)aan 1/ Pendidikan terakhir $/ Keterampilan yang mampu dilakukan 4/ Peker)aan klien &/ Status keuangan b. 3ubungan sosial 1/ 0eman dekat klien $/ 2agaimana klien menggunakan waktu luangE 4/ 5pakah klien berke#impung dalam kelompok masyarakatE #. aktor kultur sosial 1/ 5pakah agama dan kebudayaan klienE $/ 2agaimana tingkat pemahaman klien tentang agamaE
4/ 5pakah bahasa klien memadai untuk berkomunikasi dengan orang lainE d. Pola hidup 1/ Dimana tempat tinggal klienE $/ 2agaimana tempat tinggal klienE 4/ Dengan siapa klien tinggalE &/ 5pa yang klien lakukan untuk menyenangkan diriE e. Keluarga 1/ 5pakah klien sudah menikahE $/ 5pakah klien sudah mempunyai anakE 4/ 2agaimana status kesehatan klien dan keluargaE &/ Masalah apa yang terutama dalam keluargaE 8/ 2agaimana tingkat ke#emasan klienE Dalam mengka)i konsep diri, perawat mengumpulkan data ob)ektif dan sub)ektif yang berfokus pada stresor konsep diri baik yang akurat maupun potensial dan pada perilaku yang berkaitan dengan perubahan konsep diri. 'ontoh stresor yang mungkin dirasakan perawat selama mengumpulkan riwayat keperawatan termasuk kehilangan peker)aan, awitan penyakit kronis atau tunawisma. Data ob)ektif selan)utnya
termasuk perilaku yang
diperlihatkan oleh klien, seperti preokupasi terhadap perubahan #itra tubuh, keengganan untuk men#oba hal F hal baru, dan interaksi (erbal dan non (erbal antara klien dengan orang lain *misalnya pengeksperian rasa malu atau kegagalan untuk melihat pada bagian tubuh yang mengalami perubahan/. Data sub)ektif dikumpulkan untuk menentukan pandangan klien tentang diri dan lingkungan. Persepsi orang terdekat adalah sumber data yang penting. 2agaimana keluarga dan orang terdekat merasakan respons klien terhadap an#aman pada harga diriE Pengka)ian keperawatan harus men#akup pertimbangan tentang perilaku koping sebelumnya, sifat, besar, dan intensitar stresor dan sumber internal dan eksternal klien. Sering kali perawat lupa untuk mengka)i bagaimana klien mengatasi stresor di masa lalu. Koping klien bisa sa)a melalui
penghindaran
terhadap
masalah,
pengumpulan
informasi,
membedakan keputusan tentang diri mereka terhadap masalah, pengumpulan
informasi, membedakan keputusan tentang diri mereka terhadap orang terdekat untuk membuat, menyangkal, dan sebagainya. 0idak semua masalah ditun)ukkan dengan #ara yang sama oleh klien, tetapi sering kali seseorang menggunakan pola koping yang signifikan. 'atatan medis klien adalah sumber data ob)ektif lainnya yang dapat menun)ukkan riwayat koping negatif melalui penggunaan alkohol atau bahan terlarang lainnya. 7uga penting untuk mengka)i akti(itas peningkatan kesehatan yang dilakukan klien. Misalnya, apakah klien menghadiri kelompok duka #ita atau kelompok ber#erai untuk mendapat dukungan selama peristiwa hidup yang menegangkanE Suatu tin)auan tentang sumber didalam komunitas klien dan keinginan atau minat klien dalam menggunakan sumber komunitas )uga membantu dalam menetapkan ren#ana perawatan. ;umah sakit dan perawatn komunitas harus mewaspadai sumber untuk ru)ukan klien karena perawatan tidak berakhir dengan berakhirnya perawatan dirumah. 'ontoh Pertanyaan Pengka)ian Konsep Diri ;espon khas yang menun)ukkan 3arga Pertanyaan dari Perawat Diri ;endah 7awaban yang menun)ukkan IDENTITAS =7ika 5nda tidak mengetahui diri penghinaan 5nda, bagaimana mungkin 5nda akan
tentang
diri
sendiri
*misalnya, Saya tidak terlalu baik,>
menggambarkan diri 5nda kepada =Saya bukan apa F apa,> atau = Saya SayaE> ITRA TU.UH
terlalu kurus, gemuk, )elek.>/ 5dalah normal bagi seseorang untuk
=5pakah ada sesuatu tentang tubuh membuat komentar tentang atribut 5nda yang 5nda ubahE 7ika ya,
spesifik, seperti =3idung saya terlalu
perubahan apaE>
pan)ang> atau
=Paha
saya terlalu
gemuk.> 7ika )awabannya berfokus pada banyak hal, ini tidak sehat. 7awaban
yang
menun)ukkan
perbedaan dari apa sebenarnya orang tersebut
)uga
menyebabkan
kekhawatiran, seperti =2erat badan saya 8kg Gebih ringan,> atau =7ika saya bukan 3ispanik,> menun)ukkan
ketidaknyamanan yang besar. Pertanyaan tentang tidak menyukai
HARGA DIRI
=2agaimana perasaan 5nda tentang diri sendiri atau tidak men#apai apa diri 5ndaE>
yang
seseorang
harapkan
)uga
=5pakah 5nda memenuhi apa yang
menyebabkan
5nda inginkan dalam hidup 5nda
Mengungkapkan
se)auh iniE>
atau keputusasaan menun)ukkan sitres
kekhawatiran. ketidakberdayaan
diri. Perasaan tidak puas dalam peran
PERAN
=5pakah
5nda
pikir
5nda
telah
menimbulkan stres konsep diri.
mampu men)adi *seorang ibu, anak perempuan,
seorang
istri,
seorang
suami, seorang ayah, anak laki F laki/ dalam keluarga 5nda dengan #ara yang 5nda inginkanE> G" D)'$#%' Ke&e(''+'$ 1. Keputusasaan a. Definisi Kondisi sub)ektif yang ditandai dengan indi(idu memandang
hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada alternatif atau pilihan pribadi dan tidak mampu memobilisasi energi demi kepentingan sendiri b. 2atasan Karakteristik Menutup mata • Penurunan afek • Penurunan selera makan • Penurunan respon terhadap stimulus • Penurunan (erbalisasi • Kurang inisiatif • Kurang keterlibatan dalam asuhan • Pasif • Mengangkat bahu sebagai respon terhadap orang yang • • •
menga)ak bi#ara angguan pola tidur Meninggalkan orang yang menga)ak bi#ara
•
$.
syarat (erbal *misalnya : isi putus asa, =saya tidak
dapat>, mengehla napas/ #. aktor yang 2erhubungan Diasingkan • Penurunan kondisi fisiologis • Stres )angka pan)ang • Kehilangan keper#ayaan pada kekuatan spiritual • Kehilangan keper#ayaan pada nilai penting • Pembatasan akti(itas )angka pan)ang • solasi sosial • angguan 'itra 0ubuh a. Definisi: konfusi dalam gambaran mental tentang diri-fisik indi(idu b. 2atasan Karakteristik: Perilaku mengenali tubuh indi(idu • Perilaku menghindari tubuh indi(idu • Perilaku memantau tubuh indi(idu • ;espon non(erbal terhadap perubahan a#tual pada tubuh • •
*mis: penampilan, struktur, fungsi/ ;espon non(erbal terhadap persepsi perubahan pada
•
tubuh *mis: penampilan, struktur, fungsi/ Mengungkapkan perasaan yang men#erminkan perubahan pandangan tentang tubuh indi(idu *mis:
•
perubahan, struktur, fungsi/ Mengungkapkan persepsi
yang
men#erminkan
perubahan indi(idu dalam penampilan ?b)ektif Perubahan a#tual pada fungsi • Perubahan a#tual pada struktur • Perilaku mengenali tubuh indi(idu • Perilaku memantau tubuh indi(idu • Perubahan dalam kemampuan memperkirakan hubungan • • •
• • • •
spe#ial tubuh terhadap lingkungan Perubahan dalam keterlibatan so#ial Perluasan batasan tubuh untuk menggabungkan ob)ek lingkungan Se#ara senga)a menyembunyikan bagian tubuh Se#ara senga)a menon)olkan bagian tubuh Kehilangan bagian tubuh 0idak melihat bagian tubuh
• • •
0idak menyentuh bagian tubuh 0rauma pada bagian yang tidak berfungsi Se#ara tidak senga)a menon)olkan bagian tubuh
Sub)ektif •
Depersonalisasi kehilangan melalui kata ganti yang
netral Depersonalisasi bagian melalui kata ganti yang netral • Penekanan pada kekuatan yang tersisa • Ketakutan terhadap reaksi orang lain • okus pada penampilan masa lalu • Perasaan negati(e tentang sesuatu • Personalisasi kehilangan dengan menyebutkannya • okus pada perubahan • okus pada kehilangan • Menolak mem(erifikasi perubahan a#tual • Mengungkapkan perubahan gaya hidup • #. aktor yang 2erhubungan: 2iofisik, kognitif • 2udaya, tahap perkembangan • Penyakit, #edera • Per#eptual, psikososial, spiritual • Pembedahan, trauma • 0erapi penyakit • 4.
angguan dentitas Personal a. Definisi Ketidakmampuan mempertahankan persepsi diri yang utuh dan terintegrasi. b. 2atasan Karakteristik •
Sifat personal kontradiktif
•
Deskripsi waham tentang diri sendiri
•
angguan #itra tubuh
•
Kebingungan gender
•
Ketidakefektifan koping
•
angguan hubungan
•
Ketidakefektifan performa peran
•
Merasa koping
•
Merasa aneh
•
Perasaan yang berfluktuasi tentang diri sendiri
•
Ketidakmampuan membedakan stimulus internal dan eksternal
•
Ketidakpastian
tentang
nilai
budaya
*misalnya
:
mempertanyakan keper#ayaan, agama, dan moral/ •
Ketidakpastian tentang tu)uan
•
Ketidakpastian tentang nilai ideologis *misalnya : mepertanyakan keper#ayaan, agama, dan moral/
#. aktor Hang 2erhubungan •
3arga diri rendah kronik
•
ndoktrinasi pemu)aan
•
Diskontinuitas budaya
•
Diskriminasi
•
Disfungsi proses keluarga
•
Mengonsumsi 6at kimia toksik
•
nhalasi 6at kimia toksik
•
Kondisi manik
•
angguan kepribadan ganda
•
Sindrom otak organik
•
Prasangka
•
angguan psikiatrik *misalnya : psikosis, depresi, gangguan disosiatif/
&.
•
Krisis situasional
•
3arga diri rendah situasional
•
Perubahan peran sosial
•
0ahap perkembangan
•
0ahap pertumbuhan
•
Penggunaan obat psikoaktif
;isiko angguan dentitas Personal
a. Definisi ;isiko ketidakmampuan mempertahankan persepsi diri yang terintegrasi dan komplet b. aktor ;isiko 3arga diri rendah kronik • ndoktrinasi pemu)aan • Diskontinuitas budaya • Diskriminasi • Disfungsi proses keluarga • Mengonsumsi 6at kimia toksik • nhalasi 6at kimia toksik • Kondisi manik • angguan kepribadian ganda • Sindrom otak organik • Prasangka • angguan psikiatrik *misalnya : psikosis, depresi, •
8.
gangguan disosiatif/ Krisis situasional • 3arga diri rendah situasional • Perubahan peran sosial • 0ahap perkembangan • 0ahap pertumbuhan • Penggunaan obat psikoaktif • 3arga Diri ;endah Kronik a. Definisi @(aluasi diriBperasaan negati(e tentang diri sendiri atau ke#akapan diri yang berlangsung lama. b. 2atasan Karakteristik :
•
2ergantung pada pendapat orang lain @(aluasi diri bahwa indi(idu tidak mampu menghadapi
•
peristiwa Melebih-lebihkan umpan balik negati(e tentang diri
•
• • • • • • • • •
sendiri Se#ara berlebihan men#ari penguatan Sering kali kurang berhasil dalam peristiwa hidup @nggan men#oba situasi baru @nggan men#oba hal baru Perilaku bimbang Kontak mata kurang Perilaku tidak asertif Sering kali men#ari penegasan Pasif
• • •
Menolak umpan balik positif tentang diri sendiri @kspresi rasa bersalah @kspresi rasa malu
#. aktor yang 2erhubungan : • • • • • • • • • • • • •
<.
Ketidakefektifan adaptasi terhadap kehilangan Kurang kasih saying Kurang persetu)uan Kurang keanggotaan dalam kelompok Persepsi ketidaksesuaian antara norma budaya dan diri Persepsi ketidaksesuaian antara norma spiritual dan diri Persepsi kurang rasa memiliki Persepsi kurang dihargai oleh orang lain aangguan psikiatrik Kegagalan berulang Penguatan negati(e berulang Peristiwa traumati# Situasi traumati#
3arga Diri ;endah Situasional a. Definisi Perkembangan persepsi negati(e tentang harga diri sebagai respons terhadap situasi saat ini. b. 2atasan Karakteristik : @(aluasi diri bahwa indi(idu tidak mampu menghadapi • •
• • •
peristiwa @(aluasi diri bahwa indi(idu tidak mampu menghadapi situasi Perilaku bimbang Perilaku tidak asertif Se#ara (erbal melaporkan tantangan situasional saat ini
terhadap harga diri @kspresi ketidakberdayaan • @kspresi ketifakbergunaan • Aerbalisasi meniadakan diri • #. aktor yang 2erhubungan : Perilaku yang tidak selaras dengan nilai • Perubahan perkembangan • angguan #itra tubuh • Kegagalan • angguan fungsional • Kurang penghargaan • Kehilangan •
Penolakan Perubahan peran so#ial • ;isiko 3arga Diri ;endah Situasional a. Definisi 2erisiko mengalami persepsi negati(e tentang harga diri sebagai •
.
respons terhadap situasi saat ini b. aktor risiko Perilaku tidak selaras dengan nilai • Penurunan kendali terhadap lingkungan • Perubahan perkembangan • angguan #itra tubuh • Kegagalan • angguan fungsi • ;iwayat ditinggalkan • ;iwayat penganiayaan • ;iwayat ketidakberdayaan yang dipela)ari • ;iwayat pengabaian • Kurang pengenalan • Kehilangan • Penyakit fisik • Penolakan • Perubahan peran sosial • 3arapan diri tidak realistis • ".
Kesiapan Meningkatkan Konsep Diri a. Definisi Pola persepsi atau gagasan tentang diri yang memadai untuk kese)ahteraan dan dapat ditingkatkan. b. 2atasan Karakterisitik •
Menerima keterbatasan
•
Menerima kekuatan
•
0indakan selaras dengan ekspresi (erbal
•
Mengekspresikan keper#ayaan diri dalam kemampuan
•
Mengekspresikan kepuasan dengan #itra tubuh
•
Mengekspresikan kepuasan dengan identitas pribadi
•
Mengekspresikan kepuasan dengan performa peran
•
Mengekspresikan kepuasan dengan rasa berharga
•
Mengekspresikan kepuasan dengan gagasan tentang diri sendiri
•
Mengekspresikan keinginan untuk meningkatkan konsep diri
H" Re$;'$' Ke&e(''+'$ N#
D)'$#%' Ke&e(''+'$
1
Ke&,+,%'%''$
T,,'$ /'$ K()+e()' H'%)l NO Setelah 4I$& )am interaksi diharapkan: K()+e()' H'%)l a. Pengendalian diri terhadap depresi : tindakan personal untuk meminimalkan sifat melankolis dan mempertahankan ketertarikan terhadap peristiwa hidup b. 0ingkat depresi : tingkat keparahan alam perasaan melankolis dan kehilangan minat dalam peristiwa hidup #. 3arapan : optimisme yang se#ara pribadi memuaskan dan mendukung kehidupan d. Keseimbangan alam perasaan: penyesuaian yang tepat terhadap ke#enderungan emosi yang dominan dalam berespons terhadap situasi e. @nergi psikomotor : dorongan dan energi indi(idu untuk
I$+e(
mempertahankan akti(itas kehidupan sehari-hari, nutrisi, dan keamanan ). personal f. Kualitas hidup : tingkat persepsi positif terhadap situasi hidup saat k. ini g. Keinginan untuk hidup : keinginan, l. semangat, dan upaya untuk bertahan hidup m. h. Menun)ukkan semangat untuk n. hidup
2"
G'$,'$ )+(' T,8,h
NO a. 2ody mage b. Self esteem
Setelah 4I$& )am interaksi diharapkan: K()+e()' H'%)l a. 2ody image positif b. Mampu mengidentifikasi kekuatan personal #. Mendeskripsikan se#ara faktual perubahan fungsi tubuh d. Mempertahankan interaksi so#ial
-"
G'$,'$ Pe(%#$'l
I/e$+)+'%
NO a. Distorted 0hrought Self-'ontrol b. dentity #. Self-Mutilation ;estraint
Setelah 4I$& )am interaksi diharapkan: K()+e()' H'%)l a. Mengungkapkan
waktu tidur, perawatan diri, peningkatan nafsu makan 2antu pasien dan keluarga untuk mengidentifikasi area harapan dalam hidupnya 2antu pasien mengembangkan spiritual dirinya 0erapkan panduan menin)au hidup atau nostalgia, )ika perlu 3indari menutupi kebenaran 9ibatkan pasien se#ara aktif dalam perawatan diri sendiri o. Dorong hubungan terapeutik dengan orang terdekat NI 2ody image enhan#ement a. Ka)i se#ara (erbal dan non (erbal respon klien terhadap tubuhnya b. Monitor frekuensi mengkritik dirinya #. 7elaskan tentang pengobatan, perawatan, kema)uan dalam prognosis penyakit d. Dorong klien mengungkapkan perasaannya e. dentifikasi arti pengurangan melalui pemakaian alat bantu f. asilitas kontak dengan indi(idu lain dalam kelompok ke#il NI a. Pantau pernyataan pasien tentang harga dirinya b. ilai apakah pasien per#aya diri terhadap penilaiannya #. Pantau frekuensi ungkapan (erbal yang negatif terhadap diri sendiri
se#ara (erbal tentang identitas personal b. Mengungkapkan se#ara (erbal penguatan tentang identitas personal #. Memperlihatkan kesesuaian perilaku (erbal dan non (erbal
4"
R)%)# G'$,'$ I/e$+)+'% Pe(%#$'l
NO a. Distorted 0hrought Self-'ontrol b. dentity #. Self-Mutilation ;estraint
Setelah 4I$& )am interaksi diharapkan: K()+e()' H'%)l a. Mengungkapkan se#ara (erbal
d. Dorong pasien untuk mengungkapkan se#ara (erbal konsekuensi dari perubahan fisik dan emosi yang mempengaruhi konsep diri e. 2erikan perawatan dengan sikap yang tidak menghakimi, mempertahankan pri(asi, dan martabat pasien f. 9ibatkan psien dalam pengambilan keputusan mengenai perawatan g. 2ina komunikasi dengan pasien se)ak masuk rumah sakit h. asilitasi pengambilan keputusan kolaboratif i. Dorong pasien untuk mengidentifikasi kekuatan ). 2erikan pengalaman yang dapat meningkatkan otonomi pasien, )ika perlu k. 3indari memberi kritik negatif l. 0un)ukkan rasa per#aya terhadap kemampuan pasien untuk menghadapi situasi m. Dorong pasien untuk menge(aluasi perilakunya sendiri NI .eh'<)#,( M'$'e3e$+ : Sel6*H'(3 a. Dorong pasien untuk mengungkapkan se#ara (erbal konsekuensi dari perubahan fisik dan emosi yang mempengaruhi konsep diri 9'3)l= I$<#l
tentang identitas personal b. Mengungkapkan se#ara (erbal penguatan tentang identitas personal #. Memperlihatkan kesesuaian perilaku (erbal dan non (erbal
5"
H'(' K(#$)%
D)()
Re$/'h
Setelah 4I$& )am interaksi diharapkan: K()+e()' H'%)l a. 0ingkat depresi : keparahan alam perasaan melankolis dan hilang minat dalam peristiwa hidup b. Kualitas hidup : tingkat persepsi positif tentang situasi hidup saat ini #. 3arga diri : penilaian diri tentang penghargaan diri d. Mengungkapkan
P(#3#+)#$ a. 2ina hubungan dengan pasien se)ak masuk ke rumah sakit b. asilitasi pengambilan keputusan kolaboratif #. Men)adi penghubung antara pasien dan keluarga Sel6*A'(e$e%% E$h'$;e3e$+ a. Pantau pernyataan pasien tentang harga dirinya b. ilai apakah pasien per#aya diri terhadap penilaiannya #. Pantau frekuensi ungkapan (erbal yang negatif terhadap diri sendiri d. Dorong pasien untuk mengidentifikasi kekuatan e. 2erikan pengalaman yang dapat meningkatkan otonomi pasien, )ika diperlukan f. 3indari memberi kritik negatif g. Dorong pasien untuk menge(aluasi perilakunya sendiri NI a. Pantau pernyataan pasien tentang harga diri b. 0entukan rasa per#aya diri pasien dalam penilaian diri #. Pantau frekuensi u#apan peniadaan diri d. 5)arkan keterampilan untuk bersikap positif melalui bermain peran, model peran, diskusi, dsb e. 0entukan batasan tentang u#apan negatif *misalnya : menyangkut frekuensi, isi pembi#araan, dan
penerimaan diri se#ara (erbal e. Mempertahankan postur tubuh tegak f. Mempertahankan kontak mata g. Menerima kritik dari orang lain
f.
g.
h. i.
).
k.
l.
!"
H'(' D)() S)+,'%)#$'l
Re$/'h
NO a. 2ody image, disturbed b. 'oping, ineffe#ti(e #. Personal identity, disturbed d. 3ealth beha(iour, risk e. Self esteem situasional, low
Setelah 4I$& )am interaksi diharapkan: K()+e()' H'%)l a. 5daptasi terhadap ketunandayaan fisik : respon adaptif klien terhadap tantangan fungsional penting akibat ketunandayaan fisik b. ;esolusi berduka : penyesuaian dengan kehilangan
pendengar/ 2eri penguatan atas kekuatan diri yang diidentifikasikan oleh pasien 2antu pasien mengidentifikasi respon positif dari orang lain 3indari tindakan yang dapat mengusik pasien 2antu penyusunan tu)uan yang realistis untuk men#apai harga diri yang lebih tinggi 2antu pasien mengka)i kembali persepsi negatif tentang dirinya 2eri penghargaan atau pu)ian atas kema)uan pasien dalam men#apai tu)uan asilitasi lingkungan dan akti(itas yang dapat meningkatkan harga diri
NI Sel6 E%+ee3 E$h'$;e3e$+ a. 0un)ukkan rasa per#aya diri terhadap kemampuan pasien untuk mengatasi situasi b. Dorong pasien mengidentifikasi kekuatan dirinya #. 5)arkan keterampilan perilaku yang positif melalui bermain peran, model peran, diskusi d. Dukung peningkatan tanggung )awab diri, )ika diperlukan e. 2uat statement positif terhadap pasien f. Monitor frekuensi komunikasi (erbal pasien yang negatif g. Dukung pasien
#.
d.
e. f. g.
h.
7"
R)%)# H'(' D)() Re$/'h S)+,'%)#$'l
aktual atau kehilangan yang akan ter)adi Penyesuaian psikososial : perubahan hidup : respon psikososial adaptif indi(idu terhadap perubahan bermakna dalam hidup Menun)ukkan penilaian pribadi tentang harga diri Mengungkapkan penerimaan diri Komunikasi terbuka Mengatakan optimisme tentang masa depan Menggunakan strategi koping efektif
NO a. 2ody image, disturbed b. 'oping, ineffe#ti(e #. Personal identity, disturbed d. 3ealth beha(iour, risk e. Self esteem situasional, low
Setelah 4I$& )am interaksi diharapkan: K()+e()' H'%)l a. 5daptasi terhadap ketunandayaan fisik : respon adaptif klien terhadap tantangan fungsional penting akibat
untuk menerima tantangan bar h. Ka)i alasan-alasan untuk mengkritik atau menyalahkan diri sendiri i. Kolaborasi dengan sumber-sumber lain *petugas dinas sosial, perawat spesialis klinis, dan layanan keagamaan/ .#/= I3'e E$h'$;e3e$+ #,$%el)$ a. Mengguakan proses pertolongan interaktif yang berfokus pada kebutuhan, masalah, atau perasaan pasien dan orang terdekat untuk meningkatkan atau mendukung koping, peme#ahan masalah #&)$ E$h'$;e3e$+ NI Sel6 E%+ee3 E$h'$;e3e$+ 0un)ukkan rasa per#aya diri terhadap kemampuan pasien untuk mengatasi situasi a. Dorong pasien mengidentifikasi kekuatan dirinya b. 5)arkan keterampilan perilaku yang positif melalui bermain peran, model peran, diskusi #. Dukung peningkatan tanggung )awab diri, )ika diperlukan d. 2uat statement positif terhadap pasien e. Monitor frekuensi
>
Ke%)'&'$ Me$)$'+'$ K#$%e& D)()
ketunandayaan fisik komunikasi (erbal b. ;esolusi berduka : pasien yang negatif penyesuaian f. Dukung pasien dengan kehilangan untuk menerima aktual atau tantangan bar kehilangan yang g. Ka)i alasan-alasan akan ter)adi untuk mengkritik #. Penyesuaian atau menyalahkan psikososial : diri sendiri perubahan hidup : h. Kolaborasi dengan respon psikososial sumber-sumber lain adaptif indi(idu *petugas dinas terhadap perubahan sosial, perawat bermakna dalam spesialis klinis, dan hidup layanan keagamaan/ d. Menun)ukkan .#/= I3'e penilaian pribadi E$h'$;e3e$+ tentang harga diri #,$%el)$ e. Mengungkapkan a. Mengguakan proses penerimaan diri pertolongan interaktif f. Komunikasi yang berfokus pada terbuka kebutuhan, masalah, g. Mengatakan atau perasaan pasien optimisme tentang dan orang terdekat masa depan untuk meningkatkan h. Menggunakan atau mendukung strategi koping koping, peme#ahan efektif masalah #&)$ E$h'$;e3e$+ Setelah 4I$& )am NI interaksi diharapkan: a. Ka)i bukti konsep diri positif *misalnya : K()+e()' H'%)l a. 'itra tubuh : alam perasaan, #itra persepsi tentang tubuh positif, penampilan dan kepuasan terhadap fungsi tubuh tanggung )awab peran, indi(idu persepsi tentang b. ?tonomi pribadi : kepuasan terhadap diri tindakan pribadi sendiri se#ara umum/ pada indi(idu yang b. Pantau pernyataan kompeten untuk pasien tentang harga melatih diri kepemimpinan #. 0entukan keper#ayaan dalam keputusan diri pasien terhadap hidup penilaian sendiri #. 3arga diri : d. 5)arkan keterampilan penilaian diri perilaku positif tentang harga diri melalui bermain d. Aerbalisasi tentang peran, model peran, penerimaan diri diskusi, dsb e. Penerimaan pu)ian e. 2antu klien dari orang lain mengantisipasi perubahan
f.
g.
h.
i.
).
k.
perkembangan dan perubahan situasional yang dapat mempengaruhi performa peran dan harga diri 0un)ukkan rasa per#aya terhadapa kemampuan pasien untuk menangani situasi Dorong pasien menerima tantangan baru 2eri penguatan atas kekuatan pribadi yang diidentifikasi pasien 2antu pasien mengidentifikasi respon positif dari orang lain 2antu menetapkan tu)uan realistis untuk men#apai harga diri yang lebih tinggi 2eri penghargaan atau pu)i kema)uan pasien ke arah pen#apaian tu)uan
I" Re6e(e$%) Suliswati, dkk. $%%8. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa . 7akarta : @' Mubarak, +ahit bal dan urul 'hayatin. $%%". Buku Ajar Kebutuhan Dasar
Manusia. 7akarta: @' +ong, Donna 9., Dkk. $%%!. Buku Ajar Keperawatan Pediaktrik . 7akarta: @' 3idayat, 5.56i6 5limun $%%$. Kebutuhan Dasar Manusia, 7akarta: @' Potter Perry. $%%8. Fundamental Keperawatan Volume 1. 7akarta : @' 0arwoto dan +artonah. $%%4. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. 7akarta : Salemba Medika. @d 4 Ko6ier, dkk. $%1%. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi Volume !. 7akarta : @' 3erdman, 3eather. $%1$. "anda #nternational Dia$nosis Keperawatan !%1!& !%1'. 7akarta : @' +ilkinson, 7udith M. $%11. Buku (aku Dia$nosis Keperawatan Edisi ). 7akarta : @' Kusuma, 3ardhi dan 5min 3uda urarif. $%14. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Dia$nosa Medis "A"DA "#*&"+* jilid 1 , !. 7akarta : Medi5#tion