BAB I KONSEP MEDIS
1. Pengertian Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Kuman batang tanhan asam ini dapat merupakan organisme patogen maupun saprofit. Ada beberapa mikrobakteria patogen , tettapi hanya strain bovin dan human yang patogenik terhadap manusia. Basil tuberkel ini berukuran 0, ! " sampai # $m, ukuran ini lebih kecil dari satu sel darah merah %&ylvia A. Price ' (ilson,"00)*. Tuberk berkul ulos osis is %TB* %TB* paru paru adal adalah ah peny penyak akit it infe infeks ksii yang ang dise diseba babk bkan an oleh oleh Mycobacteriu Mycobacterium m tuberculosi tuberculosiss dengan dengan ge+ala yang sangat bervariasi %Arief Mans+oer, Mans+oer, dkk, "00"* Tuberkulosis %TB* adalah penyakit infeksius, yang terutama menyerang parenkim paru. %&melter ' Bare, "00"*
2. Anato Anatomi mi Fisi Fisiol olog ogii a. b. c. d. e.
-alan napas yang menghantarkan udara ke paruparu adalah / idung Pharyn! 1aryn! Trachea Bron Bronch chus us dan dan bro bronc nchi hiol olus us.. &aluran pernafasan dari hidung sampai ke bronchiolus dilapisi oleh membran
mukosa bersilia, ketika udara masuk melalui rongga hidung, maka dari itu2 disaring, dihangatkan, dilembabkan. Ketiga proses ini merupakan fungsi utama dari mukosa respiras respirasii yang yang terdir terdirii dari dari epitel epitel toraks toraks bertin bertingka gkat, t, bersil bersilia, ia, dan bersel bersel goblet. goblet. Permukaan epitel dilapisi oleh lapisan mukus yang disekresi oleh sel goblek dan kelen+ar serosa. Partikelpartikel debu yang kasar dapat disaring oleh rambutrambut yang terdapat dalam lubang hidung, sedangkan partikel yang halus akan ter+erat dalam lapisan mukus. 3erakan silia mendorong lapisan mukus ke posterior di dalam rongga hidung, dan ke superior dalam sistem pernapasan bagian ba4ah menu+u ke fari faring ng.. 5ari 5ari sini sinila lah h lapi lapisa san n mukus ukus akan akan tert tertel elan an atau atau di batu batukk kkan an kelu keluar ar.. Air untuk untuk kelemb kelembaba aban n diberik diberikan an untuk untuk lapisan lapisan mukus mukus,, sedang sedangkan kan panas panas yang yang disupl disuplay ay ke udara udara inspir inspirasi asi berasal berasal dari dari +aring +aringan an di ba4ahny ba4ahnyaa yang yang kaya kaya akan akan pembuluh darah. -adi udara inspirasi inspiras i telah disesuaikan sedimikian rupa sehingga bila udara udara mencap mencapai ai faring faring hampir hampir bebas bebas debu, debu, bersuh bersuhu u mendek mendekati ati suhu suhu tubuh, tubuh, dan
kelembabannya mencapai 600 7. 8dara mengalir dari faring menu+u laring atau kotak suara. 1aryn! merupakan rangkaian cincin tulang ra4an yang dihubungkan untuk otot dan mengandung pita suara. 5i antara pita suara terdapat ruang berbentuk segitiga yang bermuara ke dalam trachea dan dinamakan glotis. 3lotis merupakan pemisah antara saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian ba4ah. Meskipun laring merupakan dianggap berhubungan fungsi, tetapi fungsinya sebagai organ pelindung +auh lebih penting. Pada 4aktu menelan, gerakan laring ke atas, penutupan glotis dan fungsi seperti pintu pada aditus laring dan epiglotis yang berbentuk daun, berperan untuk mengarahkan makanan dan cairan masuk ke dalam esofagus. 9amun +ika benda asing masih mampu masuk melalui glotis, maka laryn! yang mempunyai fungsi batuk akan membantu menghalau benda asing dan sekret keluar
dari
saluran
pernapasan
bagian
ba4ah.
Trachea disokong oleh cincin tulang ra4an yang berbentu seperti sepatu kuda yang pan+angnya pohon,
± :
dan
inchi. &truktur trachea dan bronchus dianalogkan dengan sebuah oleh
karena
itu
dinamakan
pohon
tracheal
bronchial.
Tempat percabangan trachea men+adi cabang utama bronchus kiri dan cabang utama bronchus kanan dinamakan Karina. Karena banyak mengandung saraf dan dapat menimbulkan broncho spasme hebat dan batuk, kalau sarafsaraf terangsang. ;abang utama bronchus kanan dan kiri tidak simetris. Bronchus kanan lebih pendek lebih besar dan merupakan lan+utan trachea, yang arahnya hampir vertikal. Baliknya bronchus kiri lebih pan+ang, lebih sempit dan merupakan lan+utan trachea yang dengan sudut yang lebih paten, yang mudah masuk ke cabang utama bronchus kanan kalau udara tidak tertahan pada mulut atau hidung. Kalau udara salah +alan, maka tidak masuk ke dalam paruparu kiri, sehingga paruparu akan kolaps. ;abang utama bronchus kanan dan kiri bercabangcabang lagi men+adi segumen bronchus. Percabangan ini terus menerus sampai pada cabang terkecil yang dinamakan bronchioulus terminalis yang merupakan cabang saluran udara terkecil yang
mengandung
alveolus.
&emua saluran udara di ba4ah tingkat bronchiolus terminalis disbut saluran penghantar udara ke tempat pertukaran gasgas di luar bronchiolus terminalis. Terdapat asinus yang merupakan unit fungsional paruparu te mpat pertukaran gas. Asinus terdiri dari bronchiulus respiratorius yang kadangkadang memiliki kantong udara kecil atau alveoli yang berhasil dari dinding mereka, puletus alviolaris yang seluruhnya dibatasi oleh alveolus dan saccus alveolus hanya mempunyai satu lapisan sel sa+a yang tebal garis tengahnya lebih kecil dibandingkan dengan tebal garis tengah sel darah merah.5alam setiap paruparu terdapat sekitar 00 +uta alveolus dengan luas permukaan seluas lapangan tenis.
Tetapi alveolus dilapisi oleh at lipoprotein yang dinamakan surfakton, yang dapat mengurangi tegangan permukaan dan mengurangi resistensi terhadap pengembangan inspirasi, mencegah kolaps pada alveolus pada 4aktu ekspirasi. Paruparu merupakan organ elastis berbentuk kerucut yang terletak di dalam rongga thoraks. &etiap paruparu mempunyai ape! dan basic. Pembuluh darah paru paru dan bronchial, syaraf dan pembuluh limfe memasuki tiap paruparu pada bagian hilus dan membentuk akar paruparu. Pleura ada " macam / 6* Pleura parietal yang melapisi rongga dada
respirasi,
dan
mencegah
pemisahan
thoraks
dan
paruparu.
Paruparu mempunyai " sumber suplay darah yaitu / 6* Arteri bronkhialis. "* Arteri pulmonalis. &irkulasi bronchialis menyediakan darah teroksigenasi dari sirkulasi sistemik dan berfungsi memenuhi kebutuhan metabolisme +aringan paruparu. Arteri pulmonalis yang berasal dari ventrikel kanan mengeluarkan darah vena campuran ke paruparu di mana darah itu mengambil bagian dalam pertukaran gas.
3. Etiologi Penyebabnya
adalah
kuman
microorganisme
yaitu
basil
mycobacterium
tuberculosis tipe humanus dengan ukuran pan+ang 6 = # um dan tebal 6, = 0,) um, termasuk golongan bakteri aerob gram positif serta tahan asam atau basil tahan asam dan lebih tahan terhadap gangguan kimia dan fisik karena sebagian besar kuman terdiri atas asam lemak %lipid*. lainnya, sehingga bagian apikal ini merupakan tempat predileksi
penyakit
tuberkulosis.
Tuberculosis ini ditularkan dari orang ke orang oleh trasmisi melalui udara. >ndividu yang terinfeksi, melalui bicara, batuk, bersin, terta4a atau bernyanyi, melepaskan droplet besar %lebih besar dari 600 u* dan kecil %6 sampai :u*. droplet yang besar menetap, sementara droplet kecil tertahan di udara dan terhirup oleh individu yang rentan.
4. Patofisiologi Tempat masuk kuman M. tuberculosis adalah saluran pernafasan, saluran pencernaan dan luka terbuka pada kulit. Kebanyakan infeksi tuberculosis ter+adi melalui udara %airborne*, yaitu melalui inhalasi droplet yang mendukung kuman kuman basil tuberkel yang berasal dari orang yang terinfeksi. &aluran pencernaan merupakan tempat masuk utama bagi +enis bovin, yang penyebarannya melalui susu
yang
terkontaminasi.
Tuberkulosis adalah penyakit yang dikendalikan oleh respon imunitas perantara sel. &el efektornya adalah makrofag, sedangkan limfosit %biasanya limfosit T* adalah sel imunosupresifnya. Tipe imunitas seperti ini biasanya local, melibatkan makrofag yang diaktifkan ditempat infeksi oleh limfosit dan limfokinnya. ?espon ini disebut sebagai reaksi hipersensitivitas. Pada 4aktu batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet %percikan dahak*. 5roplet yang mengandung Mycobakterium tuberkulosis dapat menetap dalam udara bebas selama 6" +am. @rang dapat terifeksi kalau droplet tersebut terhirup ke dalam saluran pernapasan. &etelah Mycobacterium tuberkulosis masuk ke dalam saluran pernapasan, masuk ke alveoli, tempat dimana mereka berkumpul dan mulai memperbanyak diri. Basil +uga secara sistemik melalui sistem limfe dan aliran darah ke bagian tubuh lainnya %gin+al, tulang, korteks serebri*, dan area paruparu lainnya %lobus atas* %&ylvia A. Price ' (ilson,"00)*. &istem imun tubuh berespons dengan melakukan reaksi inflamasi. agosit %neutrofil dan makrofag* menelan banyak bakteri2 limfosit melisis %menghancurkan* basil dan +aringan normal. ?eaksi +aringan ini mengakibatkan penumpukan eksudat dalam alveoli, menyebabkan bronkopneumonia. lnfeksi a4al biasanya ter+adi " sampai 60 minggu setelah pema+anan. Massa +aringan baru, yang disebut granulomas, yang merupakan gumpalan basil yang masih hidup dan yang sudah mati, dikelilingi oleh makrofag yang membentuk dinding protektif. 3ranulomas diubah men+adi massa +aringan fibrosa. Bagian sentral dari massa fibrosa ini disebut tuberkel 3hon. Bahan %bakteri dan makrofag* men+adi nekrotik, membentuk massa seperti ke+u. Massa ini dapat mengalami kalsifikasi, membentuk skar kolagenosa. Bakteri men+adi dorman, tanpa perkembangan penyakit aktif. &etelah pema+anan dan infeksi a4al, individu dapat mengalami penyakit aktif karena gangguan atau respons yang inadekuat dari respons sistem imun. Penyakit aktif dapat +uga ter+adi dengan infeksi ulang dan aktivasi bakteri dorman. 5alam kasus ini, tuberkel 3hon memecah, melepaskan bahan seperti ke+u ke dalam bronki. Bakteri kemudian men+adi tersebar di udara, mengakibatkan penyebaran penyakit lebih +auh. Tuberkel yang memecah menyembuh, membentuk +aringan parut. Paru yang
terinfeksi
men+adi
lebih
membengkak,
mengakibatkan
ter+adinya
bronkopneumonia lebih lan+ut, pembentukan tuberkel dan selan+utnya. Kecuali proses tersebut dapat dihentikan, penyebarannya dengan lambat mengarah ke ba4ah ke hilum paruparu dan kemudian meluas ke lobus yang berdekatan. Proses mungkin berkepan+angan dan ditandai oleh remisi lama ketika penyakit dihentikan,
hanya supaya diikuti dengan periode aktivitas yang diperbaharui. anya sekitar 607 individu yang a4alnya terinfeksi mengalami penyakit aktif . %&melter ' Bare, "00"*
5. Manifestasi Klinik Menurut -hon ;rofton %"00"* ge+ala klinis yang timbul pada pasien Tuberculosis berdasarkan adanya keluhan penderita adalah / a Batuk lebih dari minggu Batuk adalah reflek paru untuk mengeluarkan sekret dan hasil proses destruksi paru. Mengingat Tuberculosis Paru adalah penyakit menahun, keluhan ini dirasakan dengan kecenderungan progresif 4alau agak lambat. Batuk pada Tuberculosis paru dapat kering pada permulaan penyakit, karena sekret masih sedikit, tapi kemudian men+adi produktif. ! 5ahak %sputum* 5ahak a4alnya bersifat mukoid dan keluar dalam +umlah sedikit, kemudian berubah men+adi mukopurulen atau kuning, sampai purulen %kuning hi+au* dan men+adi kental bila sudah ter+adi penge+uan. " Batuk 5arah Batuk darah yang terdapat dalam sputum dapat berupa titik darah sampai berupa se+umlah besar darah yang keluar pada 4aktu batuk. Penyebabnya adalah akibat peradangan pada pembuluh darah paru dan bronchus sehingga pecahnya pembuluh darah. # &esak 9apas &esak napas berkaitan dengan penyakit yang luas di dalam paru. Merupakan proses lan+ut akibat retraksi dan obstruksi saluran pernapasan. e 9yeri dada ?asa nyeri dada pada 4aktu mengambil napas dimana ter+adi gesekan pada dinding pleura dan paru. ?asa nyeri berkaitan dengan pleuritis dan tegangan otot pada saat batuk. f (heeing (heeing ter+adi karena penyempitan lumen bronkus yang disebabkan oleh sekret, peradangan +aringan granulasi dan ulserasi. g 5emam dan Menggigil Peningkatan suhu tubuh pada saat malam, ter+adi sebagai suatu reaksi umum dari proses infeksi. $ Penurunan Berat Badan Penurunan berat badan merupakan manisfestasi toksemia yang timbul belakangan dan lebih sering dikeluhkan bila proses progresif. i ?asa lelah dan lemah 3e+ala ini disebabkan oleh kurang tidur akibat batuk. % Berkeringat Banyak Terutama Malam ari
Keringat malam bukanlah ge+ala yang patogenesis untuk penyakit Tuberculosis paru. Keringat malam umumnya baru timbul bila proses telah lan+ut.
&. Kom'likasi Menurut 5epkes ?> %"00"*, merupakan komplikasi yang dapat ter+adi pada penderita tuberculosis paru stadium lan+ut yaitu / a* emoptisis berat %perdarahan dari
saluran
napas
ba4ah*
yang
dapat
mengakibatkan kematian karena syok hipovolemik atau karena tersumbatnya +alan napas. b* Atelektasis %paru mengembang kurang sempurna* atau kolaps dari lobus akibat retraksi bronchial. c* Bronkiektasis %pelebaran broncus setempat* dan fibrosis %pembentukan +aringan ikat pada proses pemulihan atau reaktif* pada paru. d* Penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak, tulang, persendian, dan gin+al.
(. Peme)iksaan Pen*n%ang a. Pemeriksaan 1aboratorium 1 Kultur &putum / Positif untuk Mycobacterium tuberculosis pada tahap aktif penyakit 2 iehl9eelsen %pemakaian asam cepat pada gelas kaca untuk usapan cairan darah* / Positif untuk basil asamcepat. 3 Tes kulit %Mantou!, potongan Collmer* / ?eaksi positif %area indurasi 60 mm atau lebih besar, ter+adi #DE" +am setelah in+eksi intradcrmal antigen* menun+ukkan infeksi masa lalu dan adanya antibodi tetapi tidak secara berarti menun+ukkan penyakit aktif. ?eaksi bermakna pada pasien yang secara klinik sakit berani bah4a TB aktif tidak dapat diturunkan atau infeksi disebabkan oleh mikobakterium yang berbeda. 4 istologi atau kultur +aringan %termasuk pembersihan gaster2 urine dan cairan serebrospinal, biopsi kulit* / Positif untuk Mycobacterium tuberculosis. 5 Biopsi +arum pada +aringan paru / Positif untuk granuloma TB2 adanya sel raksasa menun+ukkan nekrosis. & Flektrolit / 5apat tak normal tergantung pada lokasi dan beratnya infeksi2 contoh hiponatremia disebabkan oleh tak normalnya retensi air dapat ditemukan pada TB paru kronis luas. ( Pemeriksaan fungsi paru / Penurunan kapasitas vital, peningkatan rasio udara residu dan kapasitas paru total, dan penurunan saturasi oksigen sekunder terhadap infiltrasi parenkim
!. Pemeriksaan ?adiologis
oto thorak / 5apat menun+ukkan infiltrasi lesi a4al pada area paru atas, simpanan kalsium lesi sembuh primer, atau effusi cairan. Perubahan menun+ukkan lebih luas TB dapat termasuk rongga, area fibrosa.
+. Penatalaksanaan 1. Penatalaksanaan kepera4atan diantaranya dapat dilakukan dengan cara/ 1 Promotif a Penyuluhan kepada masyarakat apa itu TB; ! Pemberitahuan baik melalui spanduk
9* c* Membersihkan lingkungan dari tempat yang kotor dan lembab. d* Bila ada ge+alage+ala TB; segera ke Puskesmas&, agar dapat diketahui secara dini. ". Penatalaksanaan secara medik 5alam pengobatan TB paru dibagi " bagian / 6* -angka pendek. 5engan tata cara pengobatan / setiap hari dengan +angka 4aktu 6 = bulan. a* &treptomisin in+eksi E:0 mg. b* Pas 60 mg. c* Fthambutol 6000 mg. d* >soniaid #00 mg. "* -angka pan+ang Tata cara pengobatan / setiap " ! seminggu, selama 6 = 6D bulan, tetapi setelah perkembangan pengobatan ditemukan terapi. Terapi TB paru dapat dilakukan dengan minum obat sa+a, obat yang diberikan dengan +enis / a* >9. b* ?ifampicin. c* Fthambutol. 5engan
fase
selama
"
!
seminggu,
dengan
lama
pengobatan
kesembuhan men+adi )G bulan. *
5engan menggunakan obat program TB paru kombipack bila ditemukan dalam pemeriksan sputum BTA % H * dengan kombinasi obat / a* ?ifampicin. b* >soniaid %>9*. c* Fthambutol. d* Pyrido!in %B)*.
3. Pen"ega$an
Terapi pencegahan TB; dengan obat antimikroba merupakan sarana yang efektif untuk mengontrol penyakit. al ini merupakan tindakan preventif yang ditu+ukan baik untuk mereka yang sudah terinfeksi maupun masyarakat pada umumnya. Fradikasi TB; dilakukan dengan menggabungkan kemoterapi yang efektif, identifikasi segera dan tindak lan+ut pada orang yang mengalami kontak dengan penyakit ini , dan terapi kemoprofilaktik pada kelompokkelompok dalam populasi yang beresiko tinggi.
BAB II KONSEP MEDIS
1. Pengeka%ian 5atadata yang perlu dika+i pada asuhan kepera4atan dengan Tuberkulosis paru %5oengoes, "000* ialah sebagai berikut / a. >dentitas klien/ selain nama klien, asal kota dan daerah, +umlah keluarga. b. Keluhan/ penyebab klien sampai diba4a ke rumah sakit. c. ?i4ayat penyakit sekarang/ Tanda dan ge+ala klinis TB serta terdapat ben+olan
Kurang menerapkan PB& yang baik, rumah kumuh, +umlah anggota keluarga banyak, lingkungan dalam rumah lembab, +endela +arang dibuka sehingga sinar matahari tidak dapat masuk, ventilasi minim menybabkan pertukaran udara kurang, se+ak kecil anggita keluarga tidak dibiasakan imunisasi.
"* Pola nutrisi metabolik. Anoreksia, mual, tidak enak diperut, BB turun, turgor kulit +elek, kulit kering dan kehilangan lemak sub kutan, sulit dan sakit menelan. * Pola eliminasi Perubahan karakteristik feses dan urine, nyeri tekan pada kuadran kanan atas dan hepatomegali, nyeri tekan pada kuadran kiri atas dan splenomegali. #* Pola aktifitas = latihan Pola aktivitas pada pasien TB Paru mengalami penurunan karena sesak nafas, mudah lelah, tachicardia, +ika melakukan aktifitas berat timbul sesak nafas %nafas pendek*. :* Pola tidur dan istirahat sulit tidur, frek4ensi tidur berkurang dari biasanya, sering berkeringat pada malam hari. )* Pola kognitif = perceptual Kadang terdapat nyeri tekan pada nodul limfa, nyeri tulang umum, sedangkan dalam hal daya panca indera %perciuman, perabaan, rasa, penglihatan dan pendengaran* +arang ditemukan adanya gangguan E* Pola persepsi diri Pasien tidak percaya diri, pasif, kadang pemarah, selain itu Ketakutan dan kecemasan akan muncul pada penderita TB paru dikarenakan
kurangnya pengetahuan tentang pernyakitnya yang akhirnya membuat kondisi penderita men+adi perasaan tak berbedanya dan tak ada harapan. %Marilyn. F. 5oenges, "000* D* Pola peran = hubungan Penderita dengan TB paru akan mengalami gangguan
dalam
hal
hubungan dan peran yang dikarenakan adanya isolasi untuk menghindari penularan terhadap anggota keluarga yang lain. %Marilyn. F. 5oenges, 6GGG*. Akti,itas-isti)a$at
3e+ala / kelemahan dan kelelahan
Tanda / Kesulitan tidur pada malam atau demam malam hari dan berkeringat pada malam hari
Makanan-"ai )an
3e+ala / Kehilangan nafsu makan Tanda / Penurunan BB Ne)i-kenamanan
3e+ala / 9yeri dada meningkat karena batuk, gangguan tidur pada malam hari Tanda / pasien meringis, tidur tidak nyenyak Pe)na'asan
3e+ala / batuk berdarah, Batuk produktif, &esak nafas, Takipnea
/a)#io,as k*le)
3e+ala / takikardia 05oengoes,
"000* 5ata &ubyektif •
Pasien mengeluh panas
•
Batuk
•
&esak bernafas
• •
9yeri dada Malaise dan kelelahan
5ata @byektif ?onchi basah, kasar dan nyaring. ipersonor
dan pada auskultasi memberi suara limforik.
Atropi dan retraksi interkostal pada keadaan lan+ut dan fibrosis. Bila mengenai pleura ter+adi efusi pleura %perkusi
memberikan suara pekak* Pembesaran kelen+ar biasanya multipel. Ben+olan
inguinal dan sub mandibula. Kadang ter+adi abses.
a. iaat Pe)%alananPenakit 1 Pola akti,itas #an isti)a$at a &ub+ektif / ?asa lemah cepat lelah, aktivitas berat timbul. sesak %nafas pendek*, sulit tidur, demam, menggigil, berkeringat pada malam hari. ! @b+ektif / Takikardia, takipnea
! @biektif / Berhatihati pada area yang sakit, prilaku distraksi, gelisah, nyeri bisa timbul bila infiltrasi radang sampai ke pleura sehingga timbul pleuritis. 5 Integ)itas ego a &ub+ektif / aktor stress lama, masalah keuangan, perasaan tak berdaya
dikucilkan,
tidak
dapat
berkomunikisi dengan bebas, menarik diri, biasanya pada keluarga yang kurang marnpu, masalah berhubungan dengan kondisi ekonomi, untuk sembuh perlu 4aktu yang lama dan biaya yang banyak, masalah tentang masa depan
* Tingkat pengetahuan
penyakit,
pencegahan,
keluarga
pengobatan
dan
pera4atannya. Peme)iksaan Diagnostik 6* Kultur sputum/ Mikobakterium Tuberkulosis positif pada tahap akhir penyakit. "* Tes Tuberkulin/ Mantou! test reaksi positif %area indurasi 606: mm ter+adi #DE" +am*. * oto torak/ >nfiltnasi lesi a4al pada area paru atas 2 Pada tahap dini tampak gambaran bercakbercak seperti a4an dengan batas tidak +elas 2 Pada kavitas bayangan, berupa cincin 2 Pada kalsifikasi tampak bayangan bercakbercak padat dengan densitas tinggi. #* Bronchografi/ untuk melihat kerusakan bronkus atau kerusakan paru karena TB paru. :* 5arah/ peningkatan leukosit dan 1a+u Fndap 5arah %1F5*. )* &pirometri/ penurunan fuagsi paru dengan kapasitas vital menurun.
f. Diagnosa Ke'e)aatan g. g.