I. PATHWAYS
Paparan bahan karsinogenik Keterangan
Gaya hidup
diagnosa Sosek
Budaya Pendidikan
habit
Ca Cervik
Rendah
Seksual
sirkumsisi
"#P "erpes
%ani(estasi klinik: Keputihan tidak gatal, bau busuk, Conta*t bleeding, %etroragi, $yeri , Kehilangan BB, Cepat lelah, Pemeriksaan +isik servi* teraba besar, ireguler , lunak, Geala lain akibat metastase auh
Tidak
Koitus < !
Pembedahan: Pre, intra, post operasi
Kombinasi
Pengelolaan: Sradium T$%, &enis hitologi
Pe
mbedahan
K
'(ek Samping
)rgan target
Ke*emasan, de(isit pengetahuan, resiko komplikasi intra dan post operasi Pre radioterapi $yeri
Post radioterapi Gangguan konsepsi Gangguan interaksi sosial
Cemas Perubahan nutrisi < kebutuhan Gangguan integritas kulit
Gangguan pola tidur
Gangguan eliminasi B-K
LAPORAN PENDAHULUAN KLIEN DENGAN CA CERVIKS DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
LAPORAN PENDAHULUAN KLIEN DENGAN CA CERVIKS DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
DISUSUN OLEH : IRMA DWI HAPSARI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG 2014
LAPORAN PENDAHULUAN KLIEN DENGAN CA CERVIKS
A. Penge!"#n
Ca. Cervik adalah pertumbuhan aringan abnormal pada *ervik dimana aringan ini tumbuh meluas dan biasanya ganas.
$. E!"%&%g"
.
'ndogen Berasal dari dalam tubuh, antara lain: •
"ormon penunda kehamilan
•
+aktor genetik
/.
'ksogen Berasal dari luar tubuh yang biasanya bersi(at menahun dan karena adanya rangsang dan pen*etus: •
Karsinogen kimia0i, *ontohnya obat1obatan
•
+isika, *ontohnya radiasi
•
%akanan
2.
Gaya "idup3 adat3 kebiasaan •
Kehidupan seksual 4ganti1ganti pasangan, inter*ouse5
•
Tidak sirkumsisi adanya hestone yang bersi(at karsinogenik
•
Ka0in3 senggama pada usia muda kurang dari 6 tahun3 (rekuensi banyak
•
7.
Persalinan berulang1ulang3 banyak anak Penyakit
Peradangan Ca. Cervik yang menahun dan higiene yang kurang baik. Contoh adanya peradangan yang disebabkan oleh:
•
Strepto*o**us
•
Stapilo*o**us3 entero*o**us $eisseria gonorhoe
•
8.
•
Clamidia tra*omatis
•
#irus herpes simplek tipe /
•
"uman Papiloma #irus3 "P# 9ingkungan3 geogra(i3 rasial
-danya
pen*emaran
lingkungan
yang
menahun
yang
mengandung
karsinogen. i 9ebanon 0anita muslim terhindar dari resti Ca *ervik, 0anita ;ahudi angka keadian rendah. i -S menunukkan angka keadian tinggi terutama negro dan lingkungan prostitusi. "ipotesis lain angka keadian tinggi pada 0anita yang menikah pada saat pubertas a0al. i ndia biasanya ka0in sangat muda, angka Ca *ervik tinggi 4teradi 81= tahun lebih a0al5.
C. P#!%&%g"
.
Tempat >8? dari kasus yang teradi di daerah luar *ervik dan 8? teradi di saluran dalam *ervik. Ca yang teradi di luar *ervik dimulai dari persimpangan dari perubahan epitel bersisik dengan epitel kolumnar 4daerah3 @ona perpindahan5. Ca Cervik timbul antara epitel yang melapisi eksoserviks 4porsio5 dan endoserviks kanalis servika yang di sebut sAuamo *olumner (ungtion 4s*5. Pada 0anita s* ini berada di luar ostium uteri eksternum, sedang pada 0anita 28 tahun, berada pada kanalis serviks. Pada a0al perkembangannya kanker serviks tidak memberi tanda1tanda dan keluhan. Pada pemeriksaan dengan spekulum tampak sebagai (isiologik3patologik.
/.
%akroskopik 9uka mungkin teradi:
porsio yang
erosi( 4metaplasi sAuamosa5
•
Perlukaan dimulai dari plaAue indurasi yang pe*ah
•
9uka eo(itik seperti pertumbuhan bunga
•
9uka berbentuk tong, hasil dari distensi kanalis servikalis dalam tumor endo*ervikal.
2.
%ikroskopik "istologi a0al perubahan mungkin dilihat sampai = tahun sebelum invasi( *arsinoma menimbulkan geala klinik. Pertumbuhan sel ini dimulai dari sel basal, mitosis yang abnormal dan perubahan lapisan sel. Gradasi dari sel dan hubungan yang normal antara orang adalah berbeda, status ini dinamakan displasia. Proporsi dari *ar*inoma in1situ pertumbuhan progresi( ke invasi( adalah sel bersisik di dalam endo*ervik, >8? dari lesi disebut adeno *ar*inoma.
D. T#'#( (e!)*+)'#n !)*%
.
'kso(itik, dari s*
limen vagina 4masa proli(erati(5 dan in(eksi
sekunder serta nekrosis. /.
'ndo(itik, dari s* tumbuh ke dala m stroma serviks, *enderung in(iltrasi dan menadi ulkus.
2.
Dlserati(, dari s* *enderung merusak struktur aringan serviks dengan melibatkan a0al (urnises vagina menadi ulkus lua*.
E. Pen,e+##n
.
Penyebaran se*ara langsung Biasanya langsung dapat teradi ke parametria, *orpus uteri, vagina, re*tum, dan vesika urinaria.
/.
Penyebaran se*ara lim(atik
;ang paling banyak umumnya melalui pembuluh lim(e ke kelenar, ligamenta lata, daerah illiaka, daerah obturatoria, daerah pra sakral, dan para ortik. Saluran lim(e yang penting dalam penyebaran tumor yaitu: a.
Sepanang arteri uterina ke kelenar paraservikal, illiaka eterna, dan obturatoria.
b.
Sepanang vena uterina ke kelenar hipogastrik.
*.
Sepanamg ligamenta sakra uterina ke kelenar prasakral.E
2.
Penyebaran dengan aliran darah
F. T#n-# -#n Ge#
a. Simptoms •
Serous dis*harge
•
Perdarahan antar menstruasi3 post *oitus3 di luar siklus menstruasi
•
Keputihan
•
Perdarahan sentuh
Pada stadium lanut maka disertai: Perdarahan yang banyak, kerusakan pembuluh darah, anemia, BB
•
turun. •
•
Bila nekrosis dan terin(eksi, sekret en*er dari vagina berbau busuk $yeri pelvik
•
+istel retro vaginal teradi in*ontinensia (ae*al
•
+istel vesiko vaginal teradi inkontinentia urin
•
%assa tumor bila mengisis panggul.
b. Signs Klasi(ikasi berdasarkan +G) 4nternational +ederation o( )bstetri*s ang Gynae*ology5
Tingkat =
: *ar*inoma in situ, selaput basal masih utuh: disebut uga *ar*inoma intra epitel.
Tingkat
: Ca terbatas pada *ervik
Tingkat a
: *arsinoma mikroinvasi(. Proses telah menembus selaput basal tapi tidak lebih auh dari 2mm. ari selaput tersebut dan tidak di banyak tempat 4papil invasi tidak banayk5 dan terdapat sel ganas di pembuluh darah3 lim(e.
Tingkat b : proses masih berbatas di portio tapi sudah teradi invasi sel tumor ganas yang lebih auh dari a. Tingkat b a**: proses tidak nyata se*ara klinis tapi se*ara histopatologik sudah teradi invasi sel tumor ganas. Tingkat /
: *a menyebar ke /32 bagian atas vagina dan pada uterus.
Tingkat /a
: proses sudah meluas ke vagina dalam batas /32 proksimal sedangkan parametrium masih bebas dari proses.
Tingkat /b : proses sudah meluas ke parametrium tapi belum sampai dinding panggul. Tingkat 2
: *a telah menyebar ke dinding pelvik3 32 bagian ba0ah vagina.
Tingkat 2a
: proses sudah meluas ke 32 distal vagina, proses parametria tidak men*apai dinding panggul.
Tingkat 2b : proses sudah men*apai pada dinding panggul dan tidak terdapat daerah bebas antara portio dan proses pada dinding panggul tersebut. Tingkat 7
: *a telah menyebar ke organ lain.
Tingkat 7a
: proses sudah men*apai mukosa re*tum dan atau vesika urinaria3 sudah keluar dari panggul ke*il metastasis auh belum teradi.
Tingkat 7b : teradi metastase auh.
G. Pe*e"/##n D"#gn%!"/
a.
Pemeriksaan *ytology dari *ervi*al smears
b.
S*hillers test
*.
Colpos*opy
d.
Radioa*tive phosporus
e.
'n@yme test
(.
Biopsi pada *ervik
H. Peneg#'#n
a.
Personal hygiene yang baik, terutama daerah genetalia.
b.
Penggunaan obat yang terkontrol.
*.
Gaya hidup yang baik.
d.
Sirkumsisi bagi pasangan.
e.
9ingkungan yang baik.
(.
Pap smears3 servi*al smears. Dntuk 0anita yang akti( seksualitasnya satu tahun sekali, dan untuk 0anita yang biasa mulai umur lebih dari > tahun tiap dua tahun sekali.
. D"#gn%# Ke(e#3#!#n
.
$yeri berhubungan dengan in(iltrasi sara( akibat in(iltrasi metastase neoplasma.
/.
Gangguan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia pas*a tindakan kemoterapi.
2.
Ketakutan3*emas berhubungan dengan an*aman perubahan status kesehatan serta an*aman kematian.
7.
Gangguan interaksi sosial berhungan dengan rasa malu sekunder bau busuk nekrosis aringan *erviks.
8.
Gangguan integritas kulit berhubungan dengan e(ek radiasi dan kemoterapi.
!.
Ganguan body image berhubungan dengan perubahan struktur tubuh sekunder terhadap kemoterapi.
K. In!een" D#n R#"%n#&
iagnosa $yeri b.d in(iltrasi sara( akibat in(iltrasi metastase neoplasma.
Tuuan Setelah dilakukan 1 tindakan kepera0atan pasien akan mampu mengurangi rasa 1 nyeri dengan kriteria hasil: 1 Pasien merasa nyaman. 1 $yeri berkurang 1 1 %ampu
ntervensi Kai tingkat nyeri.
1
Berikan rasa 1 nyaman pada pasien dengan 1 pengaturan posisi dan aktivitas hiburan 4musik5. -arkan teknik 1 manaemen nyeri
Rasional Dntuk mengkai data dasar. %engalihkan (okus perhatian. %eningkatka n relaksasi untuk mengurangi nyeri. %emungkink an pasien
mendemonstrasi kan keterampilam relaksasi,
Gangguan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d anoreksia pas*a tindakan kemoterapi.
Setelah dilakukan tindakan kepera0atan diharapkan kebutuhan nutrisi dapat ter*ukupi dengan kriteria hasil: 1 Pasien mengungkapkan pentingnya nutrisi. 1 Peningkatan BB progresi(. Ketakutan3*emas Setelah dilakukan berhubungan tindakan kepera0atan dengan an*aman ketakutan3 ke*emasan perubahan status berkurang sampai kesehatan serta menghilang dengan an*aman kriteria hasil: kematian 1 Pasien mendemonstrasi kan koping e(ekti( dalam pengobatan. 1 Pasien tampak rileks dan melaporkan *emas berkurang. Ganguan body image berhubungan dengan perubahan struktur tubuh sekunder terhadap kemoterapi
Setelah dilakukan tindakan kepera0atan diharapkan gangguan body image dapat teratasi dengan kriteria hasil: 1 Pasien
1
1
1 1
1
4relaksasi, visualisasi, distraksi5. Kolaborasi pemberian analgetik. Pantau intake dan output makanan tiap hari. Dkur BB tiap hari. orong pasien untuk diet tinggi protein.
1
1
1 1
berpartisipasi akti( dalam kontrol nyeri. Kontrol nyeri maksimum. denti(ikasi de(isiensi nutrisi. %emantau peningkatan BB. Kebutuhan aringan metabolik adekuat oleh nutrisi.
orong pasien 1 %emberikan untuk kesempatan mengungkapkan untuk pikiran dan mengungkapkan perasaan. ketakutannya. 1 Berikan 1 %embantu lingkungan yang mengurangi aman dan nyaman. ke*emasan. 1 Komunikasi 1 %eningkatka terapeutik dan n keper*ayaan kontak sering pasien. dengan pasien. 1 Bantu 1 %eningkatka mengembangkan n kemampuan koping kontrol *emas. menghadapi rasa takutnya. 1 iskusikan 1 %embantu dengan pasien mengidenti(ikasi bagaimana masalah untuk pengobatan menemukan mempengaruhi peme*ahannya. kehidupan pasien. 1 &elaskan 1 %embantu
mampu mengembangkan mekanisme koping. 1 Pasien mampu memahami tentang perubahan struktur tubuh. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan e(ek radiasi dan kemoterapi
Setelah dilakukan tindakan kepera0atan diharapkan integritas kulit dapat teraga dengan kriteria hasil: 1 Pasien berpartisipasi dalam men*egah komplikasi. 1 Tidak teradi kerusakan kulit.
bah0a tidak pasien untuk samping teradi menyiapkan diri pada pasien. beradaptasi. 1 Berikan 1 %embantu dukungan emosi. klien untuk per*aya diri. 1 Gunakan 1 %eningkatka sentuhan selama n keper*ayaan interaksi dan diri pasien. pertahankan kontak mata. 1 Kai kulit 1 '(ek terhadap e(ek kemerahan dapat samping terapi teradi pada kanker, observasi terapi radiasi. adanya kerusakan3perlam batan penyembuhan luka. 1 %andikan 1 %empertahan dengan air hangat kan kebersihan dan sabun ringan. kulit tanpa 1 orong pasien mengiritasi kulit. untuk 1 %embantu menghindari menghindari menggaruk kulit. trauma kulit. 1 Dbah posisi 1 %eningkatka tubuh dengan n sirkulasi dan sering. men*egah tekanan pada kulit.
DAFTAR PUSTAKA oenges, %arilynn '. 4/==F5. Rencana asuhan keperawatan. &akarta: Penerbit Buku Kedokteran, 'GC. %arry ", Persis. 4/==!5. Dasar-dasar keperawatan maternitas. &akarta: Penerbit Buku Kedokteran, 'GC. Smelt@er, G Bare.4/==75. Buku ajar keperawatan medikal bedah vol. 2. &akarta: Penerbit Buku Kedokteran, 'GC. Pri*e, Sylvia -. 4/==5. Patofisiologi: onsep klinis proses-proses pen!akit edisi keempat buku kedua. &akarta: Penerbit Buku Kedokteran, 'GC.