LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN NON-HODGKIN LYMPHOMA DI RUANG MELATI 3 RS DR. MOEWARDI SURAKARTA
DI SUSUN OLEH : SITI NUR JANAH P.17420113071
PRODI DIII KEPERAWATAN SEMARANG JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG 2015
NON- HODGKIN LYMPHOMA
A. DEFINISI Limfoma adalah kanker yang berasal dari jaringan limfoid mencakup sistem limfatik dan
imunitas tubuh. Tumor ini bersifat heterogen, dapat dijumpai ekstra nodal, yaitu diluar sistem limfatik dan imunitas antara lailn pada traktus digestivus, paru kulit, dan organ lain. (Tambunan, 1981 Limfoma !on"#odgkin adalah sekelompok keganasan (kanker yang berasal dari sistem kelenjar getah bening dan biasanya menyebar ke seluruh tubuh. $eberapa dari limfoma ini berkembang sangat lambat (dalam beberapa tahun, sedangkan yang lainnya menyebar dengan cepat (dalam beberapa bulan. %enyakit ini lebih sering terjadi dibandingkan dengan penyakit #odgkin. Limfoma malignum non"#odgkin atau Limfoma non"#odgkin adalah suatu keganasan kelenjar limfoid yang bersifat padat. Limfoma nonhodgkin hanya dikenal sebagai suatu limfadenopati lokal atau generalisata yang tidak nyeri. !amun sekitar sepertiga dari kasus yang berasal dari tempat lain yang mengandung jaringan limfoid ( misalnya daerah orofaring, usus, sumsum tulang, dan kulit. &eskipun bervariasi semua bentuk limfoma mempunyai potensi untuk menyebar dari asalnya sebagai penyebaran dari satu kelenjar kekelenjar lain yang akhirnya menyebar ke limfa, hati, dan sumsum tulang. . ETIOLOGI %enyebab L!# belum jelas diketahui. %ara pakar cenderung berpendapat bah'a terjadinya
L!# disebabkan oleh pengaruh rangsangan imunologis persisten yang menimbulkan proliferasi jaringan limfoid tidak terkendali. iduga ada hubungan dengan virus )pstein $arr L!# kemungkinan ada kaitannya dengan factor keturunan karena ditemukan fakta bila salah satu anggota keluarga menderita L!# maka risiko anggota keluarga lainnya terjangkit tumor ini lebih besar dibanding dengan orang lain yang tidak termasuk keluarga itu. %ada penderita *+ semakin lama hidup semakin besar risikonya menderita limfoma. Terdapat beberapa fakkor resiko terjadinya L!#, antara lain a +munodefisiensi - /0 kelainan heredier langka yang berhubungan dengan terjadinya L!# antara lain adalah -severe combined immunodeficiency, hypogammaglobulinemia, common
variable
immunodeficiency,
iskott
*ldrich
syndrome
dan
ata2ia"
telangiectasia. Limfoma yang berhubungan dengan kelainan"kelainan tersebut seringkali dihubugkan pula dengan )pstein $arr 3irus ()$3 dan jenisnya beragam. b
*gen infeksius - )$3 !* ditemukan pada limfoma $urkit sporadic. 4arena tidak pada semua kasus limfoma $urkit ditemukan )$3, hubungan dan mekanisme )$3 terhadap terjadinya limfoma $urkit belum diketahui. infeksi virus yang menyerang !* maupun Limfosit dapat mengubah !* dan Limfosit menjadi sel"sel kanker. 3irus tersebut diantaranya )pstein"$arr 3irus ()$3 dan #TL3"1 virus.
c %aparan lingkungan dan pekerjaan - $eberapa pekerjaan yang sering dihubugkan dengan resiko tinggi adalah peternak serta pekerja hutan dan pertanian. #al ini disebabkan adanya paparan herbisida dan pelarut organic. d iet dan %aparan lsinya - 5isiko L!# meningkat pada orang yang mengkonsumsi makanan tinggi lemak he'ani, merokok, dan yang terkena paparan 637,/.
!. KLASIFIKASI
*da klasifikasi besar penyakit ini yaitu1.
Limfoma non #odgkin agresif.
Limfoma non #odgkin agresif kadangkala dikenal sebagai limfoma non #odgkin tumbuh cepat atau level tinggi. 4arena sesuai dengan namanya, limfoma non #odgkin agresif ini tumbuh dengan cepat. &eskipun nama agresif kedengarannya sangat menakutkan, limfoma ini sering memberikan respon sangat baik terhadap pengobatan. .
Limfoma non #odgkin indolen.
Limfoma non #odgkin indolen kadang"kadang dikenal sebagai limfoma non #odgkin tumbuh lambat atau level rendah. esuai dengan namanya, limfoma non #odgkin indolen tumbuh hanya sangat lambat. ecara tipikal ia pada a'alnya tidak menimbulkan gejala, dan mereka sering tetap tidak terditeksi untuk beberapa saat. Tentunya, mereka sering ditemukan secara kebetulan, seperti ketika pasien mengunjungi dokter untuk sebab lainnya. alam hal ini, dokter mungkin menemukan pembesaran kelenjar getah bening pada pemeriksaan fisik rutin. 4adangkala, suatu pemeriksaan, seperti pemeriksaan darah, mungkin menunjukkan sesuatu yang abnormal, kemudian diperiksa lebih lanjut dan ditemukan terjadi akibat limfoma non #odgkin. :ejala yang paling sering adalah pembesaran kelenjar getah bening
, yang kelihatan sebagai benjolan, biasanya di leher, ketiak dan lipat paha. %ada saat diagnosis pasien juga mungkin mempunyai gejala lain dari limfoma non #odgkin. 4arena limfoma
non
#odgkin
indolen
tumbuh
lambat
dan
sering
tanpa
menyebabkan stadium banyak diantaranya sudah dalam stadium lanjut saat pertama terdiagnosis.
D. PATOFISIOLOGI
%erubahan sel limfosit normal menjadi sel limfoma merupakan akibat terjadinya mutasi gen pada salah satu gen pada salah satu sel dari sekelompok sel limfosit tua yang tengah berada dalam proses transformasi menjadi imunoblas (terjadi akibat adanya rangsangan imunogen. $eberapa perubahan yang terjadi pada limfosit tua antara lain- 1.ukurannya semakin besar, .4romatin inti menjadi lebih halus, ;.nukleolinya terlihat, 7.protein permukaan sel mengalami perubahan. $eberapa faktor resiko yang diperkirakan dapat menyebabkan terjadinya limfoma #odgkin dan non"#odgkin seperti infeksi virus"virus seperti virus )pstein"$erg, itomegalovirus, #+3, ##3"<, defisiensi imun, bahan kimia, mutasi spontan, radiasi a'alnya menyerang sel limfosit yang ada di kelenjar getah bening sehingga sel"sel limfosit tersebut membelah secara abnormal atau terlalu cepat dan membentuk tumor=benjolan. Tumor dapat mulai di kelenjar getah bening (nodal atau diluar kelenjar getah bening (ekstra nodal. %roliferasi abnormal tumor tersebut dapat memberi kerusakan penekanan atau penyumbatan organ tubuh yang diserang. *pabila sel tersebut menyerang 4elenjar limfe maka akan terjadi Limphadenophaty ampak dari proliferasi sel darah putih yang tidak terkendali, sel darah merah akan terdesak, jumlah sel eritrosit menurun diba'ah normal yang disebut anemia. elain itu populasi limfoblast yang sangat tinggi juga akan menekan jumlah sel trombosit diba'ah normal yang disebut trombositopenia. $ila kedua keadaan terjadi bersamaan, hal itu akan disebut bisitopenia yang menjadi salah satu tanda kanker darah. :ejala a'al yang dapat dikenali adalah pembesaran kelenjar getah bening di suatu tempat (misalnya leher atau selangkanganatau di seluruh tubuh. 4elenjar membesar secara perlahan dan biasanya tidak menyebabkan nyeri. 4adang pembesaran kelenjar getah bening di tonsil (amandel menyebabkan gangguan menelan.
%embesaran kelenjar getah bening jauh di dalam dada atau perut bisa menekan berbagai organ dan menyebabkan- gangguan pernafasan, berkurangnya nafsu makan, sembelit berat, nyeri perut, pembengkakan tungkai. >ika limfoma menyebar ke dalam darah bisa terjadi leukimia. Limfoma non hodgkin lebih mungkin menyebar ke sumsum tulang, saluran pencernaan dan kulit. %ada anak ? anak, gejala a'alnya adalah masuknya sel ? sel limfoma ke dalam sumsum tulang, darah, kulit, usus, otak, dan tulang belekang@ bukan pembesaran kelenjar getah bening. &asuknya sel limfoma ini menyebabkan anemia, ruam kulit dan gejala neurologis (misalnya delirium, penurunan kesadaran. ecara kasat mata penderita tampak pucat, badan seringkali hangat dan merasa lemah tidak berdaya, selera makan hilang, berat badan menurun disertai pembengkakan seluruh kelenjar getah bening - leher, ketiak, lipat paha, d ll. E. MANIFESTASI KLINIS
:ejala umum penderita limfoma non"#odgkin yaitu " %embesaran kelenjar getah bening tanpa adanya rasa sakit " emam " 4eringat malam " 5asa lelah yang dirasakan terus menerus " :angguan pencernaan dan nyeri perut " #ilangnya nafsu makan " !yeri tulang " $engkak pada 'ajah dan leher dan daerah"daerah nodus limfe yang terkena. " Limphadenopaty
G"#$%$
P"&'"($(
G$&++*$&
%embesaran kelenjar getah bening di
/"&$$$&
dada
K")*&+,&$& )(*%&'$ +"#$%$ A";A0
P")("&+,$,$& $#$ H%$&+ &$*
%embesaran kelenjar getah bening di
;A"7A0
)$,$&
perut
S")("% ("$ N'" /"* $$* /"* ,")(*&+ P")("&+,$,$&
%enyumbatan pembuluh getah bening di
1A0
*&+,$ P"&**&$& ("$
selangkangan atau perut %enyebaran limfoma ke usus halus
1A0B
M$%$(6( P"&+*)/*%$&
%enyumbatan pembuluh getah bening di
A";A0
$$& ",$
dalam dada
($$& D$"
/$*-/$* 8efusi pleura9 D$"$ ,"$)$&
%enyebaran limfoma ke kulit
1A"A0
%enyebaran limfoma ke seluruh tubuh
/A"
$ Anemia
%erdarahan ke dalam saluran
;A0, pada akhirnya
8(",*$&+&'$
pencernaan
bisa mencapai 1AA0
#*)%$ "% $$
%enghancuran sel darah merah oleh
)"$9
limpa yang membesar C terlalu aktif
$& )"&"($% ,*% '$&+ "$$ +$$% P"&**&$& ("$ ($$& D")$) K"&+$ )$%$)
%enghancuran sel darah merah oleh antibodi abnormal (anemia hemolitik %enghancuran sumsum tulang karena penyebaran limfoma 4etidakmampuan sumsum tulang untuk menghasilkan sejumlah sel darah merah karena obat atau terapi penyinaran
M*$ "&",
%enyebaran ke sumsum tulang dan
6%" ($,"
kelenjar getah bening, menyebabkan
A";A0
berkurangnya pembentukan antibodi F. TAHAPAN PENYAKIT
%enyebaran Limfoma dapat dikelompokkan dalam 7 stadium. tadium + dan ++ sering dikelompokkan bersama sebagai stadium a'al penyakit, sementara stadium +++ dan +3 dikelompokkan bersama sebagai stadium lanjut. a. tadium + - %enyebaran Limfoma hanya terdapat pada satu kelompok yaitu kelenjar b.
getah bening. tadium ++ - %enyebaran Limfoma menyerang dua atau lebih kelompok kelenjar getah
bening, tetapi hanya pada satu sisi diafragma, serta pada seluruh dada atau perut. c. tadium +++ - %enyebaran Limfoma menyerang dua atau lebih kelompok kelenjar getah bening, serta pada dada dan perut. d.
tadium +3 - %enyebaran Limfoma selain pada kelenjar getah bening setidaknya pada satu organ lain juga seperti sumsum tulang, hati, paru"paru, atau otak.
G. KOMPLIKASI
*kibat langsung penyakitnya "
%enekanan terhadap organ khususnya jalan nafas, usus dan saraf
"
&udah terjadi infeksi, bisa fatal
*kibat efek samping pengobatan "
*plasia sumsum tulang
"
:agal jantung oleh obat golongan antrasiklin
"
:agal ginjal oleh obat sisplatinum
"
!euritis oleh obat vinkristin<
H. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK •
*namnesis dan pemeriksaan fisik - ada tumor sistem limfoid, febris keringat malam, penurunan berat badan, limfadenopati dann hepatosplenomegali
•
%emeriksaan laboratorium - #b, leukosit, L), hapusan darah, faal hepar, faal ginjal, L#.
•
Limfografi, +3%, *rteriografi. Doto organ yang diserang, bone ? scan, ET ? scan, biopsi sunsum tulang, biopsi hepar, 6:, endoskopi
•
iagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinik dan pemeriksaan histopatologi. 6ntuk L# memakai krioteria lukes dan butler (7 jenis. 6ntuk L!# memakai kriteria internasional 'orking formulation (+D menjadi derajat keganasan rendah, sedang dan tinggi
•
tadium ditentukan menurut kriteria *nn *rbor (+, ++, +++, +3, *, $, )
•
*da macam stage - Elinical stage dan pathological stage
I. PENATALAKSANAAN
1.
Therapy &edik
F 4onsultasi dengan ahli onkology medik ( di 5 type * dan $ Limfoma non hodkin derajat keganasan rendah (+D G
Tanpa keluhan - tidak perlu therapy
G
$ila ada keluhan dapat diberi obat tunggal siklofosfamide dengan dosis permulaan
po tiap hari atau 1AAA mg=m iv selang ; ? 7 minggu. $ila resisten dapat diberi kombinasi obat EH%, dengan cara pemberian seperti pada L# diatas Limfona non hodgkin derajat keganasan sedang (+D G
6ntuk stadium + $, ++$, +++* dan $, ++) * da $, terapi medik adalah sebagai terapy
utama G
6ntuk stadium + *, +), ++* diberi therapy medik sebagai therapy anjuran
&inimal - seperti therapy L# +deal - Hbat kombinasi cyclophospamide, hydrokso ? epirubicin, oncovin, prednison (E#H% dengan dosis 8AA mg=m iv hari +
E
- Eyclofosfamide
#
- hydro2o ? epirubicin
/A mg= m iv hari +
H
- Hncovin
1,7 mg= m iv hari +
%
- %rednison
%erkiraan selang 'aktu pemberian adalah ; ? 7 minggu
Lymfoma non ? hodgkin derajat keganasan tinggi (+D G
tadium +* - kemotherapy diberikan sebagai therapy adjuvant
G
6ntuk stadium lain - kemotherapy diberikan sebagai therapy utama
&inimal - kemotherapynya seperti pada L!# derajat keganasan sedang (E#H% +deal - diberi %ro &*E) ? &H%% atau &*EH% ? $ .
Therapy radiasi dan bedah
4onsultasi dengan ahli radiotherapy dan ahli onkology bedah, selanjutnya melalui yim onkology ( di 5 type * dan $.
J. ASUHAN KEPERAWATAN
1. %engkajian 4epera'atan :ejala pada Limfoma secara fisik dapat timbul benjolan yang kenyal, tidak terasa nyeri, mudah digerakkan (pada leher, ketiak atau pangkal paha. %embesaran kelenjar tadi dapat dimulai dengan gejala penurunan berat badan, demam, keringat malam. #al ini dapat segera dicurigai sebagai Limfoma. !amun tidak semua benjolan yang terjadi di sistem limfatik merupakan Limfoma. $isa saja benjolan tersebut hasil perla'anan kelenjar limfa dengan sejenis virus atau mungkin tuberkulosis limfa.
%ada pengkajian data yang dapat ditemukan pada pasien Limfoma antara lain 1.ata subyektif a.emam berkepanjangan dengan suhu lebih dari ;8Hc b.ering keringat malam c.Eepat merasa lelah d.$adan lemah e.&engeluh nyeri pada benjolan f.!afsu makan berkurang g.+ntake makan dan minum menurun, mual, muntah
.ata Hbyektif a.Timbul benjolan yang kenyal, mudah digerakkan pada leher, ketiak atau pangkal paha b.ajah pucat
. iagnosa 4epera'atan a. 5esiko infeksi berhubungan dengan imunosupresi dan malnutrisi b. #ipertermi berhubungan dengan tak efektifnya termoregulasi sekunder terhadap inflamasi c. !yeri berhubungan dengan interupsi sel saraf d. %erubahan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan gangguan sistem transport oksigen terhadap perdaharan e. :angguan integritas kulit= jaringan berhubungan dengan massa tumor mendesak ke jaringan luar f. +ntolerans aktivitas berhubungan dengan kelemahan, pertukaran oksigen, malnutrisi, kelelahan. g. %erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang kurang, meningkatnya kebutuhan metabolic, dan menurunnya absorbsi Iat giIi. h. 4ekurangan volume cairan berhubungan dengan muntah dan intake yang kurang i.
%erubahan kenyamanan berhubungan dengan mual, muntah
j.
*nsietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis, pengobatan dan pera'atan
k. 4urang pengetahuan berhubungan dengan kurang pemajanan=mengingat, kesalahan interpretasi, tidak mengenal sumber"sumber.
;. +ntervensi 4epera'atan 1.#ipertermi berhubungan dengan tak efektifnya termoregulasi sekunder terhadap inflamasi a.Tujuan - suhu badan dalam batas normal ( ;< ? ;J,/KE b.+ntervensi Hbservasi suhu tubuh pasien
5asional - dengan memantau suhu diharapkan diketahui keadaan sehingga dapat mengambil tindakan yang tepat. *njurkan dan berikan banyak minum (sesuai kebutuhan cairan anak menurut umur 5asional - dengan banyak minum diharapkan dapat membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. $erikan
kompres
hangat
pada
dahi,
aksila,
perut
dan
lipatan
paha.
5asional - kompres dapat membantu menurunkan suhu tubuh pasien secara konduksi. *njurkan untuk memakaikan pasien pakaian tipis, longgar dan mudah menyerap keringat. 5asional - engan pakaian tersebut diharapkan dapat mencegah evaporasi sehingga cairan tubuh menjadi seimbang. 4olaborasi dalam pemberian antipiretik. 5asional -
antipiretik
akan menghambat pelepasan
panas
oleh hipotalamus.
.!yeri berhubungan dengan interupsi sel saraf a.Tujuan - nyeri berkurang b.+ntervensi Tentukan karakteristik dan lokasi nyeri, perhatikan isyarat verbal dan non verbal setiap < jam 5asional - menentukan tindak lanjut intervensi. %antau tekanan darah, nadi dan pernafasan tiap < jam 5asional - nyeri dapat menyebabkan gelisah serta tekanan darah meningkat, nadi, pernafasan meningkat Terapkan tehnik distraksi (berbincang"bincang 5asional - mengalihkan perhatian dari rasa nyeri *jarkan tehnik relaksasi (nafas dalam dan sarankan untuk mengulangi bila merasa nyeri 5asional - relaksasi mengurangi ketegangan otot"otot sehingga mengurangi penekanan dan nyeri. $eri dan biarkan pasien memilih posisi yang nyaman 5asional - mengurangi keteganagan area nyeri. 4olaborasi dalam pemberian analgetika.
5asional - analgetika akan mencapai pusat rasa nyeri dan menimbulkan penghilangan nyeri. ;.%erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang kurang, meningkatnya kebutuhan metabolic, dan menurunnya absorbsi Iat giIi. a.Tujuan - kebutuhan nutrisi terpenuhi b.+ntervensi $eri makan dalam porsi kecil tapi sering 5asional - memberikan kesempatan untuk meningkatkan masukan kalori total Timbang $$ sesuai indikasi 5asional - berguna untuk menentukan kebutuhan kalori, evaluasi keadeuatan rencana nutrisi ajikan makanan dalam keadaan hangat dan bervariasi 5asional - meningkatkan keinginan pasien untuk makan sehingga kebutuhan kalori terpenuhi Eiptakan lingkungan yang nyaman saat makan 5asional - suasana yang nyaman membantu pasien untuk meningkatkan keinginan untuk makan $eri #) tentang manfaat asupan nutrisi 5asional - makanan menyediakan kebutuhan kalori untuk tubuh dan dapat membantu proses
penyembuhan
dan
meningkatkan
daya
tahan
tubuh
7.+ntolerans aktivitas berhubungan dengan kelemahan, pertukaran oksigen, malnutrisi, kelelahan. a.Tujuan - aktivitas dapat ditingkatkan b.+ntervensi )valuasi respon pasien terhadap aktivitas, peningkatan kelemahan=kelelahan dan perubahan tanda"tanda vital selama dan setelah aktivitas 5asional - menetapkan kemampuan=kebutuhan pasien dan memudahkan pilihan intervensi $antu pasien dalam memenuhi kebutuhan *L 5asional - meminimalkan kelelahan dan membantu keseimbangan suplay dan kebutuhan oksigen
Libatkan keluarga dalam pera'atan pasien 5asional - membantu dan memenuhi *L pasien $eri aktivitas sesuai dengan kemampuan pasien 5asional - meminimalkan kelelahan dan membantu keseimbangan suplay dan kebutuhan oksigen. /.*nsietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis, pengobatan dan pera'atan a.Tujuan - pasien tidak cemas=berkurang b.+ntervensi 4aji dan pantau tanda ansietas yang terjadi 5asional ketakutan dapat terjadi karena kurangnya informasi tentang prosedur yang akan
dilakukan,
tidak
tahu
tentang
penyakit
dan
keadaannya
>elaskan prosedur tindakan secara sederhana sesuai tingkat pemahaman pasien. 5asional - memberikan informasi kepada pasien tentang prosedur tindakan akan meningkatkan pemahaman pasien tentang tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalahnya iskusikan ketegangan dan harapan pasien. 5asional - untuk mengurangi kecemasan yang dirasakan pasien %erkuat faktor"faktor pendukung untuk mengurangi ansiates. 5asional - untuk mengurangi kecemasan yang dirasakan pasien .%elaksanaan %elaksanaan tindakan kepera'atan pada pasien dengan limfoma maligna dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat 7.)valuasi etelah dilakukan pelaksanaan tindakan kepera'atan hasil yang diharapkan adalah a. uhu badan dalam batas normal ( ;< ? ;J,/Kc b. !yeri berkurang c. 4ebutuhan nutrisi terpenuhi d. *ktivitas dapat ditingkatkan=*L pasien terpenuhi a. %asien tidak cemas=berkurang
P$$' !imfoma non Virus
Peternak, pekerja tani
Merokok
Sinar UV
Mutasi
Radiasi
Paparan herbisida &
DAFTAR PUSTAKA Bahan Perubahan genetik Keganasan limfositPerut T Nutrisi Pembesaran Penghan%ura KerusakanPembengkak $aerah Penumpukan kurang dari kelenjar getah kembung Gg. pola Diare perfusi Malabsorpsi Kulit Sumsum )nemia integritas kulit n Gg. sel darah %airan di$ad an'ajah Usus Gg. Rasa Gg. citra fusi pleura Sel !"mfoma Reedberg #odgin sel kehitaman, )noreksia ( nafsu Perut
Pembentuka n antibod* Risiko (
http://ithinkeducation.blogspot.com/2014/12/asuhan-keperawatan-pada-non-hodgkin.html diakses pada ; *gustus A1/ pukul 11.AA
http://prasetya92metro.blogspot.com/2012/04/askep-limfoma-non-hodgkin.html diakses pada ; *gustus A1/ pukul 11.AA http://akatsuki-ners.blogspot.com/2010/12/asuhan-keperawatan-klien-dengan-limfoma.html diakses pada ; *gustus A1/ pukul 11.AA