DAFTAR ISI BAB I Pendahuluan……………………………………………………………………… 1 BAB II Tinjauan Te Teori……………………………………………………………….… ori……………………………………………………………….… 3 BAB III Tinjauan Kasus…………………………………………………………….…. 17 BAB IV Pembahasan………………………………………………………….……….. 7 BAB V Penu!u"………………………………………………………………………… #$ DAFTAR P%STAKA …………………………………………………………………
71
Page & of #'
BAB I P()DA*%+%A)
a. +a!a +a!arr Be Bela la,a ,ann-
Fungsi limfosit pada manusia adalah sebagai salah satu pemebentuk system imu imun
dala dalam m
tub tubuh. uh.
Sed Sedangk angkan an
sist sistem em
imu imun
pada ada
manus anusia ia
adal adalah ah
untu untuk k
mempert mempertaha ahanka nkan n tubuh tubuh dari dari seranga serangan n mikroo mikroorg rgani anisme. sme. Darah, Darah, cairan cairan transpo transporta rtasi si tubuh tubuh yang yang utama, utama, melaku melakukan kan fungsi fungsi vital vital dengan dengan memper mempertaha tahanka nkan n homeo homeosta stasis sis (keseim (keseimban bangan gan fisiolo fisiologis gis dan alami alami lingku lingkunga ngan n intern internal al tubuh) tubuh).. Melalui Melalui saluran saluran limfatik sistem imun uga melakukan fungsi transportasi. Seiring Seiring dengan dengan perkembang perkembangan an aman, teradi pergeseran pergeseran mengenai penyakit penyakit yang muncul dalam masyarakat. Semula penyakit yang dialami oleh manusia ialah berupa penyakit infeksi baik di saluran gastrointestinal atau di saluran napas, penyakit antung, gagal ginal dan lain sebagianya. Sedangkan sekarang penyakit yang menyerang manusia adalah berupa penyakit yang menyerang system imunitas manusia dianta diantarany ranyaa S!" (Sistem (Sistemics ics !upus !upus "ritem "ritemath athosu osus), s), !imfom !imfomaa #on$%o #on$%odgk dgkin in dan !imfoma %odgkin. Penyakit limfoma non hodgkin adalah salah satu penyakit yang tergolong dalam kasus interna&kasu interna&kasuss penyakit dalam. Pada Pada penyakit penyakit ini teradi proliferasi proliferasi abnormal abnormal sistem limfoid dan struktur yang membentuknya terutama menyerang kelenar getah bening. !#% belum diketahui secara pasti penyebabnya. 'leh karena itu penelitian terus dilakukan untuk mengembangkan mengembangkan kasus ini. (!ynn (!ynn ecily, **+) **+) erbagai erbagai permasalahan permasalahan dapat timbul karena kasus ini yang yang mana permasalahan tersebut dapat menyangkut seluruh aspek kehidupan dari manusia baik secara fisik, psikis, sosial maupun spiritual. Secara fisik dapat menimbulkan terganggunya terganggunya pola nafas nafas karena karena ada peneka penekanan nan dari dari benol benolan an yang yang muncu muncull didaera didaerah h leher leher sihing sihingga ga menggangg mengganggu u system pernapasan pernapasan atau kesulitan kesulitan dalam menelan makanan makanan sehingga sehingga meng mengak akib ibat atka kan n
kura kurang ngny nyaa
asup asupan an nutr nutris isi. i. Seca Secara ra psik psikis is peny penyak akit it ini ini
dapa dapatt
menimbulkan menimbulkan gangguan gangguan konsep konsep diri terutama mengenai mengenai body image, image, ataupun bahkan bisa mengakibatkan perilaku menarik diri. diri . Secara sosial bisa mengakibatkan kerusakan interak interaksi si sosial sosial karena karena perila perilaku ku menarik menarik diri diri atau atau kurang kurang percay percayaa diri diri dan secara secara
Page 1 of #'
spir spirit itua uall bisa bisa meny menyala alahk hkan an -uhan uhan atas atas peny penyaki akitt yang yang dibe diberik rikan an atau atau mung mungki kin n sebaliknya ustru lebih tekun beribadah karena ingin cepat sembuh. Meli Meliha hatt
hal hal
dan dan
perm permas asal alah ahan an di atas atas penu penuli liss
menc mencob obaa
meng mengan angk gkat at
permasalahan tersebut dalam bentuk asuhan keperaatan dengan harapan paling tidak penulis bisa meringankan beban yang dialami penderita. penderita. Pada kasus yang dialami oleh #y. /-0 didapatkan adanya benolan yang ada di pelipis kanan serta di dekat leher sebelah kanan. 1ondisi klien pada saat dioperasi telah mengalami post$operasi benolan di pelipis kanannya, padahal biasanya untuk kasus limfoma limfoma non$hodg non$hodgkin kin ini munculny munculnyaa benolan benolan di daerah sekitar leher, namun pada kasus ini adanya benolan uga di pelipis. 2ntuk itu kami mengangkat kasus ini sebagai kasus untuk diseminarkan karena melihat tanda dan geala dari klien yang unik dan sedikit berbeda dengan teori yang biasa diketahui dalam dunia kesehatan mengenai #%! tersebut.
b. Tujuan 1. Tujuan Umu Umum m
Setelah pelaksanaan praktek dan penyusunan asuhan keperaatan diharapkan bisa membuat asuhan keperaatan pada pasien dengan Lymfoma dengan Lymfoma Non Non Hodgkin. 2. Tujua juan Khu Khussus
Diharapkan mahasisa mampu 3 a. Melakuk Melakukan an pengka pengkaia ian n terhada terhadap p klien klien dengan dengan #%! b. Melakukan analisa data c. Membuat Membuat diagnos diagnosaa keperaat keperaatan an berdasar berdasarkan kan prioritas prioritas masalah d. Merenca Merencanak nakan an tind tindaka akan n keper keperaat aatan an e. Melakuk Melakukan an tindak tindakan an kepera keperaata atan n f. Mela Melak kukan ukan eva evalu luas asii g. Mendokume Mendokumentasik ntasikan an dalam dalam bentuk bentuk laporan laporan tertulis tertulis
Page of #'
BAB II TI)/A%A) T(0RI
A. P()(RTIA) !imfoma #on$%odgkin adalah suatu keganasan primer aringan limfoid yang
besifat padat. iasanya ditemukan pada klien dengan keadaan defisiensi imun dan yang mendapat obat$obat imunosupresif, seperti pada klien dengan transplantasi ginal dan antung (Santoso dam 1risifu, **4). !imfoma #on$%odgkin adalah sekelompok keganasan (kanker) yang berasal dari sistem kelenar getah bening dan biasanya menyebar keseluruh tubuh. eberapa dari limfoma ini berkembang sangat lambat (dalam beberapa tahun), sedangkan yang lain menyebar dengan cepat (5nies, **6). Selain itu, !imfoma #on$%odgkin adalah kanker aringan limfe yang disebabkan oleh keganasan limfosit$ dan sistem sel limfosit$-, menyebar luas melalui organ limfoid, termasuk kelenar limfe, hati, limpa dan sumsum tulang serta dapat ditemukan pada sinus$sinus ("li7abeth, **+). B. (TI0+0I Penyebab !#% belum elas diketahui. Para pakar cenderung berpendapat baha
teradinya !#% disebabkan oleh pengaruh rangsangan imunologik persisten yang menimbulkan proliferasi aringan limfoid tidak terkendali. Diduga ada hubungan dengan virus Epstein Barr terutama pada limfoma urkitt. !#% kemungkinan ada kaitannya dengan faktor keturunan karena ditemukan fakta bila salah satu anggota keluarga menderita !#% maka risiko anggota keluarga lainnya terangkit tumor ini lebih besar dibanding dengan orang lain yang tidak termasuk keluarga itu. 2. PAT0FISI0+0I Menurut 8onald 5. Sacher (**4), proliferasi abnormal tumor dapat memberikan
kerusakan, penekanan atau penyumbatan organ tubuh yang diserang dengan geala yang bervariasi luas. Sering ada panas yang tidak elas sebabnya, keringat malam, penurunan berat badan. 5bnormalitas sitogenetik dapat teradi. -eradi translokasi antara kromosom Page 3 of #'
9 dan :4 atau translokasi yang lainnya. erdasarkan sistem tingkatan menurut 5nn 5rbor ( Ann Arbor Staging Sysem) tahap dari !#% adalah sebagai berikut 3 -ahap ; 3 melibatkan satu regio kelenar getah bening atau lokasi ekstranodal tunggal. -ahap ;;
3 melibatkan dua atau lebih regio kelenar getah bening pada sisi yang sama dari diafragma atau terlokalisir pada satu lokasi ekstranodal dan dua atau
-ahap ;;;
lebih regio kelenar getah bening pada sisi yang sama dari diafragma. 3 melibatkan regio kelenar getah bening pada kedua sisi diafragma. isa melibatkan satu lokasi ekstranodal, limpa ata keduanya. Disni melibatkan
-ahap ;<
abdomen atas dan abodmen baah. 3 difus atau diseminasi satu atau lebih organ ekstralimfatik atau aringan dengan atau tanpa ada hubungannya dengan kelenar getah bening.
D. A)IF(STASI K+I)IS -anda dan geala
yang
sering muncul
menurut
ecily !ynn (**+)
diklasifikasikan menadi = kelompok, yaitu3 :. 1eterlibatan intraabdominal3 a. 1emungkinan geala yang menyerupai apendisitis (nyeri, myeri tekan di kuadran kanan baah) b. ;ntususepsi c. Massa ovarium, pelvis, retroperitoneal d. 5sites e. Muntah f. Diare g. Penurunan berat badan . 1eterlibatan mediastinum3 a. "fusi pleura b. 1ompresi trakea c. Sindrom vena kava superior d. atuk, mengi, dispnea, gaat pernapasan e. "dema ekstremitas atas f. Perubahan status mental =. 1eterlibatan primer nasal, paranasal, oral dan faringeal a. 1ongesti nasal b. 8inorea c. "pistaksis d. Sakit kepala e. Proptosis f. ;ritabilitas g. Penurunan berat badan Menurut Santoso dan 1risifu (**4), geala utama
#%! adalah pembesaran
kelenar yang paling sering dan mudah dideteksi adalah pembesaran kelenar di daerah leher. Pada enis$enis tipe ganas (prognosis elek) dan pada penyakit yang sudah dalam Page 4 of #'
stadium lanut sering disertai geala$geala sistemik yaitu3 panas yang tidak elas sebabnya, berkeringat malam dan penurunan berat badan sebesar :*> selama 6 bulan. 1adang$kadang kelenar terasa nyeri kalau penderita minum alkohol. %ampir semua sistem dapat diserang penyakit ini, seperti traktus gastrointestinal, traktus respiratorius, sistem saraf, sistem darah, dan lain$lain. (. P((RIKSAA) P()%)/A) Menurut ecily !ynn (**+), pemeriksaan penunang yang dilakukan pada non$
hodgkin limfoma meliputi3 :. iopsi sumsum tulang untuk mengidentifikasikan sel$sel ganas dengan keterlibatan sumsum tulang . Pungsi lumbal untuk menetapkan adanya sel ganas dalam sistem saraf pusat (SSP) =. %itung darah lengkap diagnostic untuk disfungsi sumsum tulang, dapat memperlihatkan peningkatan kadar hemoglobin, hematrokit, dan hitung trombosit. 4. 2i fungsi hati dan ginal untuk nilai ui fungsi hati dapat meningkat ika hepar terkena, nilai ui fungsi ginal dapat meningkat ika ginal terkena. ?. 1adar dehidrogenase laktat meningkat akibat lisis tumor 6. 1adar asam urat serum meningkat akibat beban sel tumor @.
F.
P()ATA+AKSA)AA) Menurut "li7abeth (**+), penatalaksanaan pada limfoma non$%odgkin yaitu3 :. 1emoterapi yang agresif digunakan untuk penyakit tahap lanut. Penyakit yang difus biasanya memerlukan terapi yang lebih agresif. . 1ombinasi obat yang diketahui sebagai %'P (siklofosmid, doksorubisin,
vonkristin, dan prednisone) ditambah terapi radioterapi adunvant teAah digunakan. 2ntuk klien berusia kurang dari 6: tahun yang menderita limfoma sel luas yang terlokalisasi, regimen intensif dengan kombinasi obat lainnya. 5<P (doksorubisin, siklofosmid, vindesin, bleomisin, prednisone), tampak kuat dari %'P. =. 1emoterapi konservasif mungkin digunakan untuk pertumbuhan limfoma yang lambat dan untuk terapi paliatif. 4. 8adioterapi uga digunakan dan pembedahan untuk mengangkat tumor yang berukuran besar. ?. -ransplantasi sumsum tulang mungkin dilakukan. Sedangkan menurut Santoso dan 1risifu (**4), penatalaksanaan %odgkin menurut klasifikasi keganasan yaitu3 :. Deraat 1eganasan 8endah (D81)&indolen Page of #'
a. 1emoterapi3 obat tunggal atau ganda (per oral), ika dianggap perlu3 'P (yclophosphamide, 'ncovin, dan Prednisone) b. 8adioterapi 3 !#% sangat radiosensitive. 8adioterapi ini dapat dilakukan untuk local dan paliatif. 8adioterapi3 Low Dose T! " !nvo#ved $ie#d %adiot&erapy saa. . Deraat 1eganasan Menengah (D1M)&agresif limfoma a. Stadium ;3 kemoterapi (%'P&%
B
radioterapi.
%'P
(yclophosphamide, %ydroCydouhomycin, 'ncovin, Prednisone) b. Stadium ;;$;<3 kemoterapi parenteral kombinasi, radioterapi berperan untuk tuun paliasi. =. Deraat 1eganasan -inggi (D1-) D1- limfoblastik (!#%$!imfoblastik) a. Selalu diberikan pengobatan seperti !eukemia !imfoblastik 5kut (!!5) b. 8e$evaluasi hasil pengobatan dilakukan pada3 :). Setelah siklus kemoterapi ke$empat ). Setelah siklus pengobatan lengkap
. K0P+IKASI Menurut ecily !ynn (**+), komplikasi utama dari non$hodgkin limfoma adalah
sindrom lisis tumor (sebagai akibat pengobatan) :. %iperurisemia . %iperkalemia =. %iperfosfatemia 4. %ipokalsemia *. P()KA/IA)
:.
5ktifitas&istirahat •
1elelahan, kelemahan atau malaise umum
•
1ehilangan produktifitas dan penurunan toleransi latihan.
•
1ebutuhan tidur dan istirahat lebih banyak.
•
Penurunan kekuatan, bahu merosot, alan lamban dan tanda lain yang me$ nunukkan kelelahan.
.
Sirkulasi •
Palpitasi, angina (nyeri dada).
•
-akikardia, disritmia.
•
Sianosis aah dan leher.
•
;kterus sklera dan ikterik umum.
•
Pucat (anemia), diaforesis (keringat malam). Page # of #'
=.
Pernafasan •
Dispnea saat kera atau istirahat3 nyeri dada.
•
-akikardia.
•
atuk kering non produktif.
•
-anda distress pernafasan seperti peningkatan frekuensi pernafasan dan kedala$man, penggunaan otot bantu, stridor dan sianosis.
4.
#euro Sensori #yeri saraf (neuralgia).
•
•
1elemahan otot, parestesia.
•
Status mental3 letargi, menarik diri, kurang minat umum terhadap sekitar. Paraplegia.
•
?.
;ntegritas "go •
Faktor stress.
•
-akut&ansietas.
•
Masalah finansial.
•
Status hubungan.
•
Perilaku, seperti3 marah, menarik diri dan pasif.
6.
"liminasi •
Perubahan karakteristik urine dan faeces.
•
'bstruksi usus. #yeri tekan pada kuadran kanan atas dan pembesaran
•
pada palpasi (hepatomegali). •
5nuria, urine gelap&pekat.
•
Disfungsi usus dan kandung kemih.
@.
Makanan dan airan •
5noreksia.
•
Disfagia.
•
Penurunan .
•
Pembengkakkan aah, leher, rahang atau tangan kanan. Page 7 of #'
•
"dema ekstremitas baah.
•
5sites.
9.
#yeri&1enyamanan. •
#yeri tekan pada nodus limfa yang terkena.
•
#yeri punggung dan tulang.
•
#yeri pada area yang terkena setelah minum alkohol.
+.
1eamanan •
:*.
8esiko infeksi. Seksualitas.
•
Fertilitas dan kehamilan akibat pengaruh pengobatan.
•
Penurunan libido.
::.
Penyuluhan&Pembelaaran •
Faktor resiko keluarga.
•
Pekeraan.
•
Peraatan dan pengobatan, pemulangan
Page ' of #'
I.
PAT*5A6 2ro8lin9 &&$:
Page $ of #'
DIA)0SA 6A) %)KI) %)2%+ :. %ipertermi berhubungan dengan tak efektifnya termoregulasi sekunder terhadap
inflamasi. . #yeri berhubungan dengan interupsi sel saraf. =. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang kurang, meningkatnya kebutuhan metabolik, dan menurunnya absorbsi 7at gi7i. 4. ;ntolerans aktivitas berhubungan dengan kelemahan, pertukaran oksigen, malnutrisi, kelelahan. ?. 5nsietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis, pengobatan dan peraatan. Page 1& of #'
/.
#o :.
I)T(RV()SI
Diagnosa 1eperaatan %ipertermi berhubungan
;#-"8<"S; -uuan dan 1riteria %asil #' 3
dengan tak efektifnya
-hermoregulasi
termoregulasi sekunder
Suhu tubuh dalam
-indakan -reatment demam :. Monitor suhu sesering
rentang normal #adi dan 88 dalam
mungkin . Monitor arna
rentang normal -idak ada perubahan
dan duhu kulit =. Monitor intake
arna kulit dan tidak ada pusing
dan output cairan 4. 1ompres klien pada lipatan paha dan aksila ?. erikan pengobatan untuk mencegah menggigil 8egulasi suhu 6. Monitor -D, nada, 88 @. Monitor tanda$ tanda hipertermi 9. 5arkan indikasi dari hipertermi dan penanganan yang diperlukan Monitor vital sign +. Monitor -D, Page 11 of #'
nadi, 88 sebelum dan sesudah aktivitas :*. Monitor suhu, arna dan kelembaban kulit ::. Monitor sianosis perifer .
#yeri berhubungan
#' 3
#; 3
dengan interupsi sel saraf -ingkat nyeri 1ontrol nyeri -ingkat kenyamanan
Manaemen nyeri :. !akukan pengkaian nyeri secara
1riteria hasil 3
Mampu mengontrol nyeri
termasuk
(tahu penyebab nyeri,
lokasi,
mampu menggunakan
karakteristik,
teknik farmakologi untuk
durasi,
mengurangi nyeri,
frekuensi,
mencari bantuan) Melaporkan baha nyeri
kualitas dan
bekrurang dengan menggunakan
manaememn nyeri Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda
komprehensif
factor presipitasi . "valuasi pengalaman nyeri masa lampau =. antu klien
nyeri) Menyatakan rasa nyaman
dan keluarga
setelah nyeri berkurang
menemukan
untuk
dukungan 4. ontrol lingkungan Page 1 of #'
yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan ?. 5arkan tentang teknik no$ farmakologi untuk mengurangi nyeri 6. erikan analgetik untuk mengurangi nyeri @. Monitor penerimaan klien tentang manaemen nyeri 9. -ingkatkan istirahat klien +. 1olaborasi dengan dokter saat ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil =.
1etidakseimbangan
#' 3
#; 3
nutrisi kurang dari
Status nutrisi
Manaemen nutrisi
kebutuhan tubuh
Status nutrisi 3 intak manakan
berhubungan dengan
dan minuman
:. 1olaborasi dengan ahli Page 13 of #'
intake yang kurang,
ontrol berat badan
meningkatnya kebutuhan metabolic, dan menurunnya absorbsi 7at
gi7i untuk menentukan
1riteria hasil 3
gi7i
5danya peningkatan
dan nutrisi
berat badan sesuai
yang
dengan tuuan
dibutuhkan
erat badan ideal sesuai
klien
dengan tinggi badan
. Monitor
Mampu mengidentifikasi
umlah nutrisi
kebutuhan nutrisi
dan kandungan
-idak ada tanda$tanda
kalori yang
malnutrisi
klien konsumsi
Menunukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan
umlah kalori
-idak teradi penurunan berat badan yang berarti
=. erikan informasi tentang kebutuhan nutrisi Monitor nutrisi 4. erat badan klien dalam batas normal ?. Monitor adanya penurunan berat badan 6. Monitor aktivitas klien @. Monitor mual dan muntah 9. Monitor turgor kulit +. Monitor kalori dan intake Page 14 of #'
nutrisi 4.
;ntoleransi aktivitas
#' 3
#; 3
berhubungan dengan
1onservasi energy
kelemahan, pertukaran
;ntoleransi aktivitas
:. 1ai adanya sesak nafas
oksigen, malnutrisi, kelelahan
dan nyeri 1riteria hasil 3
-idak ada keluhan saat melakukan aktivitas
setelah aktivitas . -ingkatkan
-idak ada sianosis dan
level aktivitas
akral dingin saat
klien sesuai
mobilitas
kondisi
-idak ada perubahan
=. iptakan
tanda$tanda vital saat
lingkungan
mobilitas
yang tenang da
Mampu aktivitas secara
aman selama
bertahap
aktivitas 4. "dukasi tentang level aktivitas yang boleh dilakukan klien ?. Monitor adanya kecemasan 6. Monitor intake nutrisi sebagai sumber energy @. 1ai pengetahuan keluarga tentang kelelahan
?.
5nsietas berhubungan
#' 3
#; 3 Page 1 of #'
dengan kurang
1ontrol kecemasan
pengetahuan tentang
-ingkat kecemasan
penyakit, prognosis,
1oping
pengobatan dan peraatan
Penurunan kecemasan :. unakan pendekatan yang
1riteria hasil 3
1lien mampu
. #yatakan
mengidentifikasi dan
dengan elas
mengungkapkan geala
harapan
cemas
terhadap
Mengidentifikasi,
perilaku klien
mengungkapkan dan
menenangkan
=. Eelaskan
menunukkan tehnik
semua
untuk mengontrol cemas
prosedur dan
apa yang
normal
dirasakan
Postur tubuh, ekspresi
selam prosedur
aah, dan tingkat
4. -emani klien
aktivitas menunukkan
untuk
berkurangnya kecemasan
memberikan keamanan dan mengurangi ketakutan ?. Dorong keluarga untuk selalu menemani klien 6. antu klien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan @. erikan obat Page 1# of #'
untuk mengurangi kecemasan anti$depresan
BAB III TI)/A%A) KAS%S
AS%*A) K(P(RA5ATA)
I.
P()KA/IA) Iden!i!as Klien;Pasien a. -anggal pengkaian 3 : 5pril *:4 Eam 3 *9.** ; b. -anggal masuk 3 :6 5pril *:4 Eam 3 :6.=* ; c. 8uangan 3 Melati ;&% d. ;dentitas #ama 3 #y. • #o. 8ekam medik 3 *:$?$*?$4: • 2mur 3 94 -ahun • Eenis kelamin 3 Perempuan • 5gama 3 ;slam • Pendidikan 3 SD • Pekeraan 3 Petani • Suku 3 Eaa • ahasa 3 Eaa • 5lamat 3 Madiun • Pembiayaan kesehatan3 PES • 1.
a. b. c. d. e.
Iden!i!as Penan--un- /a8ab #ama 3 -n. S 2mur 3 == -ahun Pendidikan 3 SM5 Pekeraan 3 irasasta Suku 3 Eaa
Page 17 of #'
f. ahasa g. 5lamat h. #o. telepon
3 Eaa 3 Madiun, Eaa -imur 3 $$$$
.
Keluhan u!ama < 1lien mengeluh #yeri P 3 !uka post operasi G 3 #yeri seperti tertusuk arum 8 3 #yeri kepala bagian kanan menalar ke leher hingga dada kanan S 3 skala nyeri 6 dari :* - 3 terus menerus
3.
Ri8a=a! "en=a,i! se,aran- < 1lien mengatakan = minggu yang lalu, klien menyadari ada benolan di pelilpis kanan dekat mata.
1lien hanya mengira benolan dari bekas gigitan semut. 5kan tetapi minggu benolan tidak kempes dan bahkan semakin membesar. 5khirnya klien memeriksakan ke 8S2D Madiun. Di 8S2D Madiun klien menalani operasi dan hanya menginap sehari semalam. Setelah ? hari klien merasakan nyeri dan panas, dan terlihat bengkak di dekat luka operasi. 1lien membaanya kembali ke 8S2D Madiun, dari pihak rumah sakit klien diruuk ke 8S2D Dr. Moeadi pada tanggal :6 5pril *:4. 1lien diraat di ruang Melati ;. Saat dilakukan pengkaian pada tanggal : 5pril *:4, keadaan umum klien baik, kesadaran komposmentis dengan -D 3 :*&9* mm%g, #adi 3 94 C& menit, 88 3 * C&menit, terlihat luka bekas operasi di pelipis kanan, klien mendapat terapi cairan infus 8! 3 *tpm di tangan kiri klien. 4.
Ri8a=a! "en=a,i! dahulu < 1lien sebelumnya tidak pernah diraat dirumah sakit, klien mengatakan tidak pernah mempunyai
riayat penyakit seperti hipertensi atau darah tinggi, kencing manis, atau penyakit lainnya. 1lien tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya. . Ri8a=a! "en=a,i! dalam ,eluar-a < 1lien mengatakan dari pihak keluarga tidak ada yang memiliki atau menderita penyakit yang sama
dengan klien. Menurut klien dan keluarga mereka tidak memiliki riayat penyakit keturunan seperti antung, hipertensi, DM atau penyait menular lainnya seperti -, hepatitis yang menyebabkan masuk rumah sakit untuk dilakukan peraatan yang lebih intensif. Penyakit yang pernah diderita hanya batuk, pilek, panas dan hanya berobat ke dokter atau membeli obat kemudian klien dan keluarga sembuh.
eno-ram
Page 1' of #'
Ke!eran-an -ambar < 3 !aki$laki 3 1lien 3 Perempuan
#.
&
3 -inggal dalam satu rumah 3 Meninggal
Pemeri,saan Fisi, *ead !o !oe: < a) 1eadaan 2mum 1esadaran 3 omposmentis "4M6 5ntropometri 3 - 3 :4+ cm 3 44 kg -anda$tanda vital 3
#o
-anggal
-ekanan
#adi
Darah :.
Pengkaian : april *:4 Pagi 3 ::.=* ;
::*&+*
8espiration
Suhu
8ate
94 C&menit
* C&menit
=6,= H
@9 C&menit
* C&menit
=6,? H
99 C&menit
* C&menit
=6,6 H
9* C&menit
* C&menit
=6,4 H
mm%g Siang 3 :6.** ;
::*&9* mm%g
.
%ari ke$ 5pril *:4 Pagi 3 :*.=* ;
:*&9* mm%g
Malam 3 *4.4? ;
::*&9*
Page 1$ of #'
mm%g =.
%ari ke$= = 5pril *:4 Pagi 3 ::.=* ;
::*&@*
9* C&menit
* C&menit
=6,4 H
9* C&menit
* C&menit
=6, H
99 C&menit
* C&menit
=6,4 H
9* C&menit
* C&menit
=6,? H
9* C&menit
* C&menit
=6,6 H
9* C&menit
* C&menit
=6, H
94 C&menit
* C&menit
=6,4 H
mm%g 4.
%ari ke$4 4 5pril *:4 Pagi 3 :*.=* ;
::*&@* mm%g
Siang 3 :6.** ;
:*&9* mm%g
?.
%ari ke$? ? 5pril *:4 Pagi 3 :*.=* ;
::*&9* mm%g
Siang 3 :4.=* ;
::*&9* mm%g
Malam 3 *?.** ; ::*&@* mm%g 6.
%ari ke$6 6 5pril *:4 Pagi 3 :.** ;
::*&9* mm%g
ra>i, Vi!al Si-n
Page & of #'
b) 1epala ;nspeksi
entuk kepala mesochepal, rambut panang, bersih, putih beruban.
Palpasi
Penyebaran merata dan tidak terdapat lesi -idak terdapat massa atau benolan, ada nyeri tekan di luka post operasi dengan skala 6 dari :*
c) Mata ;nspeksi
1edua mata simetris, konungtiva tidak anemis, sclera non$ikterik, reaksi pupil terhadap cahaya positive atau isokor, mata kanan dan kiri isokor, diameter pupil = mm, kelopak mata tampak bengkak dan kemerahan,
Palpasi
penglihatan kabur, penyebaran bulu mata merata -erdapat nyeri tekan pada daerah kelopak mata kanan
d) %idung ;nspeksi
Simetris antara lubang kanan dan kiri, tidak nampak adanya lesi, eas, secret, arna kulit coklat merata, dapat membedakan bau, tidak
Palpasi
menggunakan alat bantu pernapasan -idak terdapat benolan, tidak ada nyeri tekan
e) Mulut ;nspeksi
Mukosa bibir lembab, tidak ada lesi, tidak terdapat stomatitis, tidak ada
Palpasi
radang, gusi tidak berdarah, tidak ada pembengkakan tonsil -idak nampak adanya benolan, tidak ada nyeri tekan
f) -elinga ;nspeksi
Simetris antara kanan dan kiri, tidak ada serumen, tidak ada lesi,
Palpasi
pendengaran baik Daun telinga elastis, tidak ada massa dan nyeri
g) !eher Page 1 of #'
;nspeksi
-erlihat adanya pembesaran kelenar limpa, tidak ada lesi, aringan parut, proses menelan baik, tidak ada peningkatan vena ugularis, denyut nadi
Palpasi
karotis teraba -idak ada benolan dan nyeri tekan
h) Paru$paru ;nspeksi
Pengembangan dada kanan dan kiri sama dan simetris, penggunaan otot
Palpasi
pernapasan intercostae, bentuk dada simetris -aktil fremitus antara kanan dan kiri sama, tidak ada fraktur intercostal
Perkusi 5uskultasi
dan flail chest Sonor seluruh lapang paru Suara napas vesikuler, tidak ada suara ronchi ,maupun hee7ing pada paru kanan dan kiri
i) Eantung ;nspeksi Palpasi Perkusi 5uskultasi
-idak terlihat adanya ictus cordis, pulsasi antung tidak tampak ;ctus cordis teraba pada ; < mid clavikula sinistra Pekak unyi lup dup dan tidak ada bunyi tambahan seperti galoop atau mur$ mur
) 5bdomen ;nspeksi 5uskultasi Perkusi Palpasi
Datar, tidak ada lesi, arna kulit sao matang merata ising usus ?C&menit -impani -idak ada nyeri tekan, terdapat distensi abdomen
k) enetalia Eenis kelamin perempuan, tidak ada kelainan, tidak terpasang D, tidak #ampak adanya hemoroid dan keputihan.
l) "kstremitas #o. :.
.
"ktremitas Pergerakan&movement
5kral
5tas
1anan 5ktif
1iri 5ktif
aah
5ktif
5ktif
5tas aah
Dingin Dingin
Dingin Dingin Page of #'
=.
'edem
4.
#yeri
?.
1ekuatan otot
6.
-erpasang infus
@.
apillary refill
5tas aah 5tas aah 5tas aah 5tas
-idak ada -idak ada -idak ada nyeri -idak ada nyeri ? ? ;nfuse 8! *
aah
tpm infuse -idak terpasang -idak terpasang
5tas
;nfuse infuse 1urang dari = 1urang dari =
aah
detik detik 1urang dari = 1urang dari = detik
7.
-idak ada -idak ada -idak ada nyeri -idak ada nyeri ? ? -idak terpasang
detik
Pen-,ajian Fun-sional A. 0,si-enasi a. Sebelum sakit 3 1lien tidak merasa sesak napas, klien bernapas tanpa menggunakan alat bantu apapun. b. Selama sakit 3 1lien bernapas tanpa alat bantu, 88 3 * C&menit, tidak sesak napas, tidak ada
pernapasan cuping hidung, tidak nampak adanya sianosis. B. )u!risi dan 2airan a. Sebelum sakit 3 1lien makan sehari = kali, : porsi, komposisi makanan adalah nasi, sayur. -idak
ada pantangan terhadap enis makanan dan alergi makanan. Minum 6$@ gelas dalam sehari berupa air putih dan terkadang teh. tubuh 3 44 kg b. Selama sakit 3 1lien makan sehari = kali, : porsi dengan komposisi makanan lunak&bubur, lauk, dan sayur. -idak ada keluhan muntah, mual, klien minum ?$6 gelas&hari berupa air putih dan teh. tubuh 3 4 kg 2. (liminasi a. Sebelum sakit 3 1lien 5 :C&hari, tidak ada hambatan dalam mengeluarkan feses, feses
lunak. 51 =$4 C&hari, umlah tidak terobservasi, tidak ada hambatan proses 51. b.
Selama sakit 3 1lien belum 5 seak masuk rumah sakit, 51 4$? C&hari, arna kuning ernih dan tidak ada hambatan pada proses 51. Page 3 of #'
D. Termore-ulasi a. Sebelum sakit 3 1lien tidak mengalami demam b. Selama sakit 3 Suhu klien dalam rentang normal, =6,= . -eraba akral dingin (. A,!i>i!as +a!ihan;obilisasi a. Sebelum sakit 3 -idak terdapat gangguan sistem pergerakan tubuh, klien aktif dan dapat
beraktifitas secara mandiri. b.
Selama sakit 3 1lien lebih banyak melakukan aktivitasnya di atas bed rumah sakit dan sesekali turun dari bed untuk buang air kecil , tidak ada gangguan dan masalah pada sistem pergerakan, tidak ada parase, paralise dan oedem.
F. Se,suali!as a. Sebelum sakit 3 1lien sudah menikah dengan suaminya sekarang selama 69 tahun dan telah
dikaruniai 4 orang anak. 1lien tinggal satu rumah dengan suaminya. b. Selama sakit 3 1lien dan suaminya sekarang telah menikah selama 69 tahun dan telah dikaruniai 4 orang anak. Selama sakit suami klien tidak menemani dirinya. .Psi,ososial S!ress9 Ko"in-9 dan Konse" Diri: $ Stress 3 1lien mengeluh cemas dengan penyakitnya. 1lien takut kondisinya semakin parah. $ 1oping 3 1lien memasrahkan sakitnya dan selalu berdoa pada -uhan IM". 1lien uga
banyak cerita keluhan kepada keluarganya. $ %arga diri 3 1lien mengatakan tetap percaya diri dan tidak terganggu dengan perubahan yang dialami. $ Peran diri 3 1lien menyadari perannya sebagai seorang ibu dan nenek. $ itra diri 3 1lien mengatakan tidak terganggu adanya luka bekas operasi. $ ;deal diri 3 1lien ingin cepat sembuh dari penyakitnya dan dapat beraktivitas seperti semula.
*.Rasa Aman dan )=aman 1lien mengeluh nyeri P 3 !uka post operasi G 3 nyeri seperti tertusuk arum 8 3 nyeri kepala bagian kanan menalar ke leher hingga dada S 3 skala nyeri 6 dari :*
Page 4 of #'
- 3 terus menerus merasakan nyeri I. S"iri!ual a. Sebelum sakit 3 1lien mengatakan beragama ;slam, rain menalankan ibadah. b. Selama sakit 3 Di rumah sakit klien rain menalankan ibadah sholat di kamarnya dan berdoa
mengharapkan kesembuhannya. 1lein mengatakan menerima sakitnya sebagai cobaan yang diberikan oleh -uhan dan akan berusaha untuk sembuh. /. *i-iene a. Sebelum sakit 3 1lien mandi kali sehari, gosok gigi kali sehari, keramas : kali dalam seminggu
atau bila klien merasa rambutnya kotor, mengganti bau : kali dalam sehari, potong kuku bila kuku panang. b. Selama sakit 3 1lien mandi atau sibin kali sehari, gosok gigi kali sehari, belum pernah keramas dan memotong kuku selama di rumah sakit. K.Is!iraha! Tidur a. Sebelum sakit 3 1lien sehari semalam tidur selama 6$9 am. Malam 3 dari am :.** dan bangun
am *4.**. 1lien tidak terbiasa tidur siang. b. Selama sakit 3 1lien tidur sehari semalam 6$9 am. Malam 3 mulai pukul =.** sampai *4.**. siang hari tidur :$ am dari pukul :=.** sampai :?.**.
+. A,!ualisasi Diri a. Sebelum sakit 3 Di usia 94 tahun klien termasuk orang yang aktif dan sering bergaul dengan
orang$orang disekitarnya. b. Selama sakit 3 1lien arang berinteraksi dengan orang disekitarnya sebab klien lama diraat di rumah sakit. .Re,reasi a. Sebelum sakit 3 Di aktu luang, klien sering menghabiskan aktunya untuk menonton televisi
bersama keluarga. 1lien uga senang sekali berkebun. b. Selama sakit 3 1lien lebih suka dan banyak beraktivitas di tempat tidur ditemani oleh keluarganya. Selama sakit klien ditemani keluarganya yaitu anak dan menantunya, sehingga klien merasa senang dan tetap mendapat perhatian dari keluarga. Page of #'
). Kebu!uhan Belajar 1lien menanyakan tentang penyebab penyakitnya dan apakah bisa sembuh atau tidak.
1lien uga menanyakan tuuan setiap prosedur atau tindakan yang diberikan.
Pemeri,saan Penunjan-
/enis Pemeri,saan
Kesan *asil
)ilai )ormal
menin-,a!;menurun
In!er"re!asi
;dll:
Page # of #'
Darah Ru!in
1$;&4;&14
%emoglobin
:=,4 g&dl
:=.@$:@.? g&dl
Menurun
5nemia
%ematrokit
=@>
==$4?>
#ormal
$
!eukosit
@.@ ribu&ul
4.?$::.* ribu&ul
#ormal
$
-rombosit
=*+ ribu&ul
:?*$4?* ribu&ul
#ormal
$
"ritrosit
4.49 uta&ul
4.?$?.+ uta&ul
#ormal
5nemia
M<
9:.9&f!
9*$:** f!
#ormal
$
M%
=*.* pg&sel
9$=4 pg&sel
#ormal
$
M%
=6.6 d&dl
=$=6 g&dl
Meningkat
;ndikasi sferositosis
8D
:=.9 >
::.6$:4.6 >
#ormal
$
%D
.+ g&dl
.$=. g&dl
#ormal
$
MP<
@.* fl
@. ::.: fl
Menurun
5nemia
PD
=9 >
?$6? >
#ormal
$
"osinofil
.=* >
*.**$4.** >
#ormal
$
asofil
*.=* >
*.**$.**>
#ormal
$
#etrofil
@:.@* >
??.**$9*.** >
#ormal
$
!imfosit
:9.9* >
.**$44.** >
Menurun
!imfopeni
Monosit
?.*>
*.**$@.** >
#ormal
$
+abora!
1;&4;&14
#ormal
$
#ormal
$
*emo!as!is
P5P-;#8
:=.: detik @. detik
:*.*$:?.* detik :*.*$4*.* detik $
Page 7 of #'
:.*:* Kimia Klini,
#atrium darah 1alium darah alcium ion
1;&4;&14
:= mmol&! =.@ mmol&!
:=$:46 mmol&! =.@$?.4 mmol&!
#ormal
$
:.:@$:.+ mmol&!
#ormal
$
Menurun
%ipokalsemia
*.+? mmol&! *aema!olo-i
%emoglobin %ematokrit !eukosit
3;&4;&14
:*.+$:?.? g&dl
::. g&dl
==$4? >
#ormal
$
=? >
4.?$::.* ribu&ul
#ormal
$
6.* ribu&ul
:?*$4?* ribu&ul
#ormal
$
4+ ribu&ul
4.:*$?.:* uta&ul
#ormal
$
Menurun
5nemia
Menurun
$
#ormal
$
$
-rombosit "ritrosit 4.*= uta&ul
Kimia Klini, 3;&4;&14
*.6$:.4 mg&dl
*.4 mg&dl
J ?* mg&dl
reatinin 2reum 9 mg&dl (le,!roli! 3;&4;&14
:=$:46 mmol&!
:= mmol&!
=.@$?.4 mmol&!
#ormal
=.@ mmol&!
:.:@$:.+ mmol&!
#ormal
#atrium darah 1alium darah alsium ion *.+? mmol&!
Menurun
Kimia Klini, 4;&4;&14
Protein total
%ipokalsemia
6.$9.: g&dl
Page ' of #'
5lbumin
6.? g&dl
=.$4.6 g&dl
#ormal
$
lobumin
=.9 g&dl
$
#ormal
$
.@ g&dl
Pemeri,san !an--al 1$ A"ril &14 Survai tulang tanpa kontras 1esimpulan 3 Multiple lesi titik di sistema tulang yang tervisualisasi dan osteodestruksi pedide
Page $ of #'
Tera"i /enis Tera"i
Dosis
8! (8inger * tpm
Ru!e
Parenteral
!aktat)
Indi,asi dan 2ara
(>e,
Kerja
sam"in-
;ndikasi3 Mengembalikan keseimbangan
Peran Pera8a!
'verload
:. Memonitor tetesan
(kelebihan
infuse . Memonitor
cairan)
teradinya emboli
elektroit pada
udara&tromboflebitis,
keadaan dehidrasi
infeksi, inflamasi,
dan syok
maupun hematoma
hipovolemik ara kera3 !arutan ringer laktat adalah komposisi elektrolit dan konsentrasinya sangat serupa dengan kandungan cairan ekstraseluler. "lektrolit$elektrolit ini dibutuhkan untuk menggantikan kehilangan cairan pada dehidrasi dan syok hipovolemik termasuk syok perdarahan 5minofusin ?**ml&hari Parenteral
;ndikasi 3 #utrisi
Mual,
"valuasi respon klien
parenteral untuk
muntah
dan monitor efek Page 3& of #'
pasien dengan
samping penanganan
gangguan fungsi hati kronik untuk membantu mempertahankan kesadaran. ara kera 3 55 (valine, leucine, isoleucine)
memiliki efek hepatoprotektor dan meningkatkan regenerasi sel hati. !'!5 (Lornithine-Laspartate) bekera
pada siklus urea untuk meningkatkan produksi urea dari amonia.
=C: tablet
Per oral
;ndikasi3 Mencegah dan mengobati kekurangan vitamin compleC ara kera3 Mensuplai
-ina
Memasukkan obat
berarna
dengan prinsip tuuh
hitam, sakit
benar, memantau efek
perut,
samping yang
sembelit,
ditimbulkan oleh obat
mual,
kebutuhan vitamin muntah, compleC untuk
perubahan
metabolisme protein arna urine dan karbohidrat dalam tubuh Page 31 of #'
P-
?**mg =C:
Per oral
;ndikasi3 Sebagai antipiretik&analgesic, termasuk bagi klien yang tidak tahan
1erusakan
Memasukkan obat
hati (dosis
dengan prinsip tuuh
besar dan
benar, memantau efek
dalam
samping yang
angka lama)
ditimbulkan oleh obat
asetosal. Sebagai analgesic misalnya untuk mengurangi rasa nyeri pada sakit kepala, sakit gigi, sakit aktu haid dan sakit pada otot, menurunkan demam pada influen7a dan setelah vaksinasi ara kera3 Menghambat prostaglandin (mediator nyeri) di otak tetapi sedikit aktivitas sebagai penghambat prostaglandin perifer Medikasi & 1emoterapi
Dibilas dengan #al *,+ > ?**cc&=* menit :. yclofosfamid 6?*mg&m (@:? mg) dilarutkan dalam aKuades secukupnya. . DoCorubicin 4* mg&m (44 mg L 4* mg) dalam D?> L :** cc infus cepat : am. Dibilas dengan D?> atau 8! :**cc&=* menit =.
:**cc infus cepat : am. 4. Prednison :C* tab&hari untuk ? hari berturut$turut
Page 3 of #'
. Analisa Da!a )0
Da!a
asalah
(!iolo-i
Page 33 of #'
:.
DS 3 $
$
D' 3 $
$
$
.
=.
#yeri akut 1lien mengatakan merasa nyeri di bagian kanan dan menalar ke leher hingga dada kanan. P 3 !uka post operasi G 3 #yeri seperti tertusuk arum 8 3 #yeri kepala bagian kanan menalar ke leher hingga dada S 3 Skala nyeri 6 dari :* - 3 -erus menerus merasakan nyeri 1lien tampak memegangi daerah yang terasa nyeri "kspresi aah klien terlihat meringis menahan nyeri Skala nyeri 6
DS 3 $ 1lien mengatakan merasa nyeri dan panas pada daerah luka post operasi D' 3 $ -ampak luka post operasi di pelipis kanan klien $ 1lien tampak mengeluhkan nyeri $ -ampak luka bentuknya bengkak di daerah kelopak mata kanan dekat luka operasi, kemerahan dan tampak berair $ !imfosit klien :9.9 >
DS 3 $
;nterupsi sel saraf
8esiko infeksi
5nsietas 1lien mengatakan
Prosedur infasif
Defisit pengetahuan tentang penyakit dan proses penyakit Page 34 of #'
khaatir dengan munculnya tiba$tiba benolan di dekat mata& pelipis bagian kanan. $ 1lien mengatakan khaatir matanya bengkak dan takut bisa menyebabkan kebutaan $ 1lien menanyakan apakah penyakitnya bisa segera disembuhkan dan bagaimana prosedur pengobatannya. D' 3 $ aah klien tampak sedikit gelisah $ 1lien tampak menanyakan tentang penyakit yang dideritanya. $ P5 L LNH Diffuse Lage 'e## 4.
DS 3 $
$ $
$
$
D' 3 $ $
1onstipasi
1urangnya asupan serat
1lien mengatakan belum 5 seak aal masuk rumah sakit 1lien mengatakan bisa 5 :C&hari di rumah 1lien mengatakan selama diraat di rumah sakit tidak pernah mengkonsumsi sayur. 1lien mengatakan tidak makan buah$buahan selama di raat. 1lien mengatakan selama sakit klien makan bubur, lauk$ pauk dan sayur dan tidak dihabiskan
Perut klien teraba keras di kuadran kiri baah. ising usus J? C&menit
Page 3 of #'
3.
Dia-nosa Ke"era8a!an /am;Tan--al )o. D?. Ke"era8a!an di!emu,an :. *9.** ; #yeri akut berhubungan : 5pril *:4 interupsi sel saraf
.
/am;Tan--al Tera!asi dengan 6 5pril *:4 *@.** ;
*9.** ib : 5pril *:4
8esiko infeksi berhubungan dengan = 5pril *:4 prosedur invasif :4.** ;
*9.** ib : 5pril *:4
5nsietas berhubungan dengan defisit 5pril pengetahuan tentang penyakit dan :4.** ; prosedur pengobatan
*9.** ib : 5pril *:4
1onstipasi berhubungan kurangnya asupan serat
TTD
5ndrian
8isKi
=.
4.
dengan 6 5pril *:4 :4.** ;
*:4 8isKi
Putri
Page 3# of #'
4.
Peren@anaan )0 T+ D K(P ;/A :. *9.** #yeri akut ; berhubung :&4& an dengan *:4 interupsi sel saraf
I)T(RV()SI TI)DAKA) RASI0)A+SASI TTD :. 1ai nyeri :. Mengetahui 8isKi (PG8S-) tingkatan nyeri dan intervensi yang akan dilakukan . Monitor tanda . Mengetahui vital dan skala tingkat nyeri secara perkembangan teratur kondisi klien. =. 5arkan teknik =. 2ntuk relaksasi napas mengurangi dalam sensasi nyeri pada klien.
T%/%A) Setelah dilakukan asuhan keperaatan selama 6C4 am, masalah nyeri klien dapat teratasi dengan kriteria hasil 3 :. -idak ada keluhan nyeri . "kspresi aah rileks =. -D pada 4. -ingkatkan 4. ;stirahat dapat rentang istirahat membantu normal proses :**&@* penyembuhan :*&9* dan mm%g mempertahanka 4. Skala nyeri n kondisi klien. klien pada ?. Minimalkan ?. 2ntuk rentang *$= stimuli yang mencegah nyeri dari rentang menyebabkan klien semakin *$:* peningkatan nyeri bertambah. ?. %8 dalam 6. iptakan 6. !ingkungan rentang lingkungan yang yang nyaman normal 6*$ nyaman untuk membuat klien :** C&menit klien lebih rileks. Page 37 of #'
.
*9.** ; :&4& *:4
8esiko infeksi berhubung an dengan tindakan invasive
Setelah dilakukan asuhan keperaatan selama =C4 am masalah infeksi klien dapat teratasi dengan kriteria hasil 3 :. 1lien bebas dari tanda dan geala infeksi . Eumlah leukosit dalam batas normal (?***$ :*.***) =. Suhu dalam rentang normal =6,? H =@, ? H 4. %8 dalam rentang normal 6*$ :** C&menit ?. !imfosit dalam rentang normal $ 44 >
=.
*9.** ; :&4& *:4
5nsietas berhubung an dengan pengetahu an tentang penyakit dan prosedur pengobata n
Setelah dilakukan asuhan keperaatan selama C4 am, masalah ansietas klien dapat teratasi dengan kriteria hasil 3 :. 1lien mempunyai & mengetahui
@. 1olaborasi pemberian analgesik :. Dorong masukan :. #utrisi yang 8isKi nutrisi yang cukup cukup dapat meningkatkan kondisi tubuh. . Dorong masukan . airan dapat cairan yang cukup menaga kondisi tubuh =. Dorong klien untuk dan mencegah istirahat dehidrasi. =. ;stirahat dapat membantu mempercepat penyembuhan penyakit 4. 1olaborasi dengan 4. 5ntibiotik pemberian mempercepat antibiotik sesuai penyembuhan resep penyakit ?. Monitor leukosit ?. 1adar leukosit klien tinggi mengindikasika n adanya infeksi 6. Monitor tanda dan 6. 2ntuk geala infeksi mengetahui perkembangan pada luka klien dan mencegah infeksi semakin bertambah @. 5arkan keluarga @. 5gar infeksi dan klien cara klien tidak menghindari semakin infeksi bertambah parah :. ;dentifikasi tingkat :. 2ntuk 8isKi kecemasan mengetahui tingkat kecemasan klien dan menentukan intervensi yang sesuai. . Dengarkan dengan . Mendengarkan penuh perhatian dengan penuh kecemasan klien perhatian dapat menumbuhkan Page 3' of #'
koping hubungan untuk saling percaya cemasnya antara klien dan . 1lien tidak peraat. mengataka =. Dorong klien untuk =. 5gar klien n cemas mengungkapkan merasa lebih =. -anda vital perasaan, ketakutan dapat dalam batas dan persepsi mengekplorasi normal perasaan yang dialami. 4. eri penelasan 4. 5gar klien tentang prosedur mengetahui tindakan dan mengenai penelasan tentang tindakan yang penyakit kepada akan dilakukan klien kepadanya dan tidak terlalu kebingungan terhadap penyakitnya. ?. -emani klien untuk ?. Menemani memberikan klien dapat keamanan dan memberikan mengurangi keamanan dan ketakutan mengurangi kecemasan. 6. Dorong keluarga 6. Dengan adanya untuk selalu keluarga di sisi menemani klien klien dapat menumbuhkan rasa tenang dan nyaman pada diri klien sehingga kecemasan klien dapat menurun. 4.
*9.** ; :&4& *:4
1onstipasi berhubung an dengan kurangnya asupan serat
Setelah dilakukan :. asuhan keperaatan selama 6C4 am, masalah konstipasi . klien dapat teratasi dengan kriteria hasil 3 :. 5 tiap hari :$= kali =. . Feses lunak
Monitor tanda dan :. 2ntuk 8isKi geala konstipasi menentukan deraat konstipasi. Monitor bising . 2ntuk usus memantau perkembangan dan peningkatan keadaan klien. Monitor feses dari =. Mengetahui frekuensi, kondisi dan Page 3$ of #'
=. ising usus konsistensi dan keadaan ?$=* volume pengeluaran C&menit feses klien 4. ebas dari 4. ;dentifikasi faktor 4. 2ntuk ketidaknya penyebab dari menentukan manan konstipasi intervensi yang konstipasi sesuai pada klien ?. Dukung intake ?. ;ntake cairan cairan yang adekuat dapat mengurangi konstipasi dengan mengencerkan feses 6. "dukasi klien dan 6. Serat dapat keluarga untuk memperlancar memperbanyak 5 makan serat @. 1olaborasi @. !aktasif dapat pemberian laktasif meningkatkan bakteri baik dalam usus sehingga 5 klien lebih lancar.
Page 4& of #'
.
Im"lemen!asi )0 D.K(P T+ ;/A :,,=,4 : 5pril *:4 :. *9.** ;
IP+(()TASI Mengkai keadaan klien dan keluhan klien
R(SP0) TTD S 3 $ 1lien mengatakan 8isKi merasa nyeri dan panas pada kepala bagian kanan dan menalar keleher hingga dada kanan $ 1lien mengatakan tidak tahu penyebab penyakitnya dan matanya itu bengkak $ 1lien mengatakan belum 5 selama dirumah sakit ' 3 $ Skala nyeri 6 $ 1elopak mata kanan klien bengkak dan berair $ ising usus ?C&menit
*9.:? ;
Menganurkan klien untuk minum banyak dan mengonsumsi makanan berserat
S 3 1lien menanyakan 8isKi makanan apa yang banyak mengandung serat ' 3 1lien tampak tidak pernah menghabiskan sayur dan arang makan buah selama di rumah sakit
*9.* ;
Mengkai tingkat kecemasan dan perasan klien
S 3 1lien mengatakan 8isKi tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya dan merasa khaatir ika mengakibatkan kebutaan ' 3 1lien tampak gelisah dan mengeluh
*9.? ;
Memberikan penelasan tentang penyakit klien dan
S 3 1lien mengatakan mulai mengerti Page 41 of #'
8isKi
memberikan saran
tentang penyakitnya ' 3 1lien mulai tampak tenang dan menerima kondisinya
*9.4* ;
Memberikan paracetamol (?** S 3 1lien mengatakan mg) dan memberikan akan segera minum compleC : tablet (? mg) obatnya ' 3 tidak ada alergi terhadap obat. -idak ada efek samping yang dirasakan klien.
8isKi
*+.* ;
Melakukan ganti balutan untuk S 3 1lien mengatakan luka post$operasi dan meras nyeri manganurkan klien untuk bertambah ketika napas dalam ditekan ' 3 1lien terlihat meringis menahan sakit
8isKi
::.=* ;
Mengkai tanda$tanda vital
S 3 1lien mengatakan tidak sesak napas ' 3 -D L ::*&+* mm%g S L =6,= H, 88 L * C&menit, # L 94 C&menit
8isKi
:=.** ;
Menganurkan klien untuk istirahat dan memberikan lingkungan yang nyaman untuk klien
S 3 1lien mengatakan 8isKi akan segera istirahat dan tidur ' 3 1lien tampak nyaman ika dilingkungan sunyi
:4.* ;
Mengkai keadaan klien dan keluhan klien
S 3 1lien mengatakan masih merasa nyeri pada bagian kepala sebela kanan ' 3 1lien terlihat meringis
:4.4* ;
Mengkai tingkat kecemasan klien
S 3 1lien mengatakan 5ndrian kapan saya bisa sembuh dan pulang ke rumah ' 3 1lien tampak gelisah dan khaatir
:6.** ;
Mengukur tanda$tanda vital
S 3 1lien mengatakan Page 4 of #'
5ndrian
5ndrian
.
klien
tidak sesak ' 3 88 3 * C&menit, -D L ::*&9* mm%g, #adi L @9 C&menit, Suhu L =6,? H
:6.:? ;
Memberikan paracetamol ?** mg
S 3 1lien mengatakan akan segera minum obatnya ' 3 klien terlihat sedang meminum obatnya
:6.=* ;
Memonitor asupan nutrisi klien S 3 1lien mengatakan 5ndrian masih merasa mual saat mau makan ' 3 1lien makan habis N porsi dari rumah sakit
:+.** ;
"dukasi kepada keluarga klien S 3 1eluarga klien tentang makanan yang kaya menanyakan buah apa serat yang boleh dikonsumsi dan kaya 5ndrian akan serat. ' 3 1lien terlihat menyanggupi saran yang diberikan oleh peraat
*.** ;
Dorong adanya intake cairan dan infuse
S 3 1lien mengatakan minum air putih dan teh ' 3 infuse 8! *tpm Memasok intake cairan pada tubuh klien.
5ndrian
5pril *:4 *9.** ;
Mengkai keadaan klien dan keluhan klien saat ini
S 3 1lien mengatkan masih nyeri dan belum bisa 5 ' 3 Mata klien masih tampak bengkak, kuadran nyeri kiri baah perut klien teraba keras
8isKi
*9.=* ;
Memberikan obat oral kompleks : tablet (? mg) dan cairan parenteral aminoflusion
S 3 1lien mengatakan akan segera meminum obatnya ' 3 -idak ada reaksi Page 43 of #'
8isKi
5ndrian
alergi terhadap obat. 1lien tampak lebih enakan dan tidak begitu nyeri. S 3 1lien mengatakan mulai sudah tidak merasakan khaatir lagi dan akan segera konsul kedokter mata ' 3 1lien sudah tampak tenang
*9.=? ;
Mengkai tingkat kecemasan klien
8isKi
:*.** ;
Menganurkan klien untuk S 3 1lien mengatakan minum banyak dan memotivasi hari menghabiskan untuk menghabiskan makan makanannya dan :porsi akan memperbanyak minum ' 3 1lien menyediakan buah$buahan untuk camilan
8isKi
::.** ;
Mengkai tanda$tanda vital
S 3 1lien mengatakan tidak demam ' 3 -D L :*&9* mm%g, # L 99 C.menit, 88 L * C&menit, S L =6,6 H
8isKi
:.** ;
Memotivasi klien untuk banyak istirahat dulu
S 3 1lien mengatakan di rumah sakit terbiasa tidur siang ' 3 1lien tampak akan istirahat
8isKi
:.:* ;
Menganurkan klien untuk berganti$ganti posisi
S 3 1lien mengatakan akan melakukannya ' 3 1lien tampak merubah$rubah posisinya
8isKi
:4.** ;
Memonitor keadaan klien
S3$ 8isKi ' 3 1lien tampak tertidur nyenyak
:.=* ;
Mengkai keadaan klien dan keluhan klien
S 3 1lien mengatakan Putri sudah tidak cemas dengan penyakitnya ' 3 1lien tampak lebih segar, klien meringis menahan kesakitan Page 44 of #'
:.4? ;
Memonitor asupan nutrisi klien S 3 1lien mengatakan tadi habis N porsi ' 3 1lien mual
Putri
=.4* ;
1olaborasi pemberian obat oral b$pleC : tab
S 3 1lien mengatakan mau minum obat segera ' 3 1lien tampak meminum obat
Putri
= 5pril *:4 **.** ;
Memonitor istirahat klien
S3$ Putri ' 3 1lien tampak tertidur pulas
*?.4? ;
Mengukur tanda$tanda vital klien
S 3 1lien mengatakan Putri saya tadi malam tidur dari am : malam ' 3 -D L ::*&9* mm%g, #adi L 9* C&menit, 88 L * C&menit, Suhu L =6,4 H
*6.** ;
"dukasi kepada keluarga klien tentang makanan yang kaya serat
S 3 1lien mengatakan saya suka makan sayur ' 3 1lien habis N porsi dari rumah sakit
*6.=* ;
Dorong adanya intake cairan dan infuse
S 3 1lien mengatakan Putri minum air putih habis : botol kecil ' 3 -erpasang cairan infuse 8! *tpm
= 5pril *:4 *9.** ;
Memonitor keadaan dan keluhan klien saat ini
S 3 1lien mengatakan 8isKi nyerinya sudah berkurang dan mulai arang terasa ' 3 Skala nyeri 4, klien nampak bugar
*+.** ;
Memberikan obat oral kompleks dan aminoflumicin
S 31lien mengatakan sudah merasa sehat ' 3 -idak ada tanda$tanda alegi obat
8isKi
:*.** ;
Mengganti balutan luka post$ operasi
S 3 1lien mengatakan matanya sudah tidak Page 4 of #'
8isKi
Putri
terlalu bengkak ' 3 engkak dimata klien berkurang, tidak terlihat kemerahan
4.
:*.:? ;
Mengkai kemampuan 5 klien
S 3 1lien mengatakan belum merasa ingin 5 ' 3 Perut kiri baah klien masih terasa keras
8isKi
::.=* ;
Mengkai tanda$tanda vital temen
S 3 1lien mengatakan 8isKi sudah sehat ' 3 -D L ::*&@* mm%g, #adi L 9* C&menit, 88 B* C&menit, Suhu =6,4H
:=.=* ;
Memotivasi klien untuk menambah asupan makanan
S 3 1lien mengatakan tidak ada pantangan makan ' 3 1lien tampak kooperatif
*9.** ;
Memonitor keadaan dan keluhan klien saat ini
S 3 1lien mengatakan merasa sedikit nyeri dan pusing. 1lien mengatakan masih belum ingin 5 ' 3 bising usus klien J? kali&menit, skala nyeri 4
Putri
:*.=* ;
Mengukur tanda$tanda vital klien
S3 1lien mengatakan sedikit pusing '3 -D3 ::*&@*mm%g #adi3 9*C&menir 883 *C&menit Suhu3 =6, o
Putri
:=.=* ;
Memantau tingkat kenyamanan klien
S3 1lien mengatakan sudah merasa nyaman '3 1lien tampak nyaman dan tidak terganggu
Putri
8isKi
4 5pril *:4
Page 4# of #'
?.
:4.=* ;
Menentukan masukan serat yang dikonsumsi klien
S3 1lien mengatakan menyediakan buah$ buahan untuk asupan seratnya '3 1lien terlihat mau mengikuti saran
Putri
:6.** ;
Mengukur tanda$tanda vital klien
S3 1lien mengatakan tekanan darahnya tidak pernah tinggi '3 -D3 :*&9*mm%g #adi3 99C&menit 883 *C&menit Suhu3 =6,4 o
Putri
:6.=* ;
Memotivasi klien untuk melakukan aktivitas
S3 1lien mengatakan sering menghabiskan aktu hanya untuk berbaring di tempat tidur '3 1lien terlihat mengubah$ubah posisinya di atas tempat tidur
:+.=* ;
Memonitor adanya rangsangan untuk 5, mengecek adanya keinginan 5 dan mempalpasi perut klien
S 3 1lien mengatakan belum ada keinginan untuk 5 ' 3 1lien tampak tidak ada ekspresi ingin 5
*.** ;
Memotifasi klien untuk melakukan relaksasi
S3 1lien mengatakan rileks setelah napas dalam '3 1lien terlihat melakukan napas dalam sebanyak lima kali
Memonitor keadaan dan keluhan klien saat ini
S3 1lien mengatakan mulai merasa ingin 5 '3 Perut klien masih teraba keras, klien merasa kurang nyaman Page 47 of #'
Putri
Putri
Putri
? 5pril *:4 *9.** ;
Putri
:*.** ;
Mengkai nyeri klien
S3 1lien mengatakan nyerinya sudah tidak mengganggu '3 Skala nyeri =
Putri
:*.=* ;
Mengukur tanda$tanda vital klien
S3 1lien mengatakan tidak pernah ada keluhan dengan tekanan darah '3 -D3 ::*&9* mm%g #adi3 9*C&menit 883 *C&menit Suhu3 =6,? o
Putri
:=.=* ;
Menentukan masukan serat yang dikonsumsi klien
S3 1lien mengatakan hari ini mengonsumsi buah semangka '3 1lien tampak mengikuti saran
Putri
:4.=* ;
Mengukur tanda$tanda vital klien
S3 1lien mengatakan tidak ada keluhan '3 -D3 ::*&9* mm%g #adi3 9*C&menit 883 *C&menit Suhu3 =6,6 o
5ndrian
:6.** ;
Memotivasi klien untuk melakukan aktivitas
S3 1lien mengatakan sudah memperbanyak aktivitas dan berganti$ganti posisi '3 1lien tampak mengikuti saran
5ndrian
:+.=* ;
Memonitor adanya rangsangan untuk 5
S3 1lien mengatakan 5ndrian sudah 5 tadi :C dengan feses yang lunak '3 1lien terlihat lebih nyaman, bising usus 9 kali&menit
Mengukur tanda$tanda vital klien
S3 1lien mengatakan tensinya selalu normal '3 -D3 ::*&@* mm%g
6 5pril *:4 *?.** ;
Page 4' of #'
8isKi
#adi3 9*C&menit 883*C&menit Suhu3 =6, o *6.** ;
6.
Mengkai tingkat nyeri klien
S3 1lien mengatakan sudah tidak terganggu dengan nyerinya '3 Skala nyeri sudah berkurang menadi =
8isKi
6 5pril *:4 *9.** ;
Memantau kemampuan 5 klien
S3 1lien mengatakan 5ndrian sudah merasa lega karena kemarin sudah 5 '3 1lien terlihat merasa nyaman dan tidak ada keluhan
:*.** ;
Memantau konsistensi feses klien
S3 1lien mengatakan sudah 5 hari ini sekitar am *+.=* dengan feses lunak '3 ising usus :C&menit, perut kuadran kiri baah tidak teraba keras
:.** ;
Mengukur tanda$tanda vital
S3 1lien mengatakan 5ndrian tensinya selalu stabil '3 -D3 ::*&9*mm%g #adi3 94C&menit 883 *C&menit Suhu3 =6,4 o
:=.** ;
Mengedukasi klien untuk mengkonsumsi makanan berserat
S 31lien mengatakan 5ndrian sudah mulai rutin untuk memakan makanan yang berserat ' 3 1lien #ampak makan buah dan sayur yang sudah disediakan oleh rumah sakit
Page 4$ of #'
5ndrian
14. (aluasi "er,emban-an se!ia" hari dalam ben!u, S0AP: )0 T+;/A D K(P (VA+%ASI TTD S< :. : 5pril *:4 : Putri :.** ; P 3 !uka post operasi G 3 #yeri seperti tertusuk arum 8 3#yeri kepala bagian kanan menalar keleher hingga dada kanan S 3 skala nyeri 6 dari :* - 3 terus menerus 0 < $ Skala nyeri 6 $ 1lien terlihat meringis kesakitan A < Masalah nyeri klien belum teratasi P < !anutkan intervensi :. Monitor tanda$tanda vital dan skala nyeri klien . -ingkatkan istirahat =. 1olaborasi memberikan analgesik 4. iptakan lingkungan yang aman dan nyaman
S < 1lien mengatakan matanya bengkak setelah Putri operasi, nyeri dan terasa panas 0 < $ -erlihat kemerahan disekitar luka klien $ !imfosit menurun :9,9 > A < Masalah resiko infeksi klien belum teratasi P < !anutkan intervensi :. Monitor adanya tanda$tanda infeksi . Dorong untuk menambah asupan nutrisi dan cairan =. Dorong klien untuk istirahat
=
S < 1lien mengatakan tidak tahu penyebab Putri sakitnya dan khaatir akan teradi kebutaan 0 < 1lien tampak gelisah A< Masalah ansietas klien belum teratasi P < !anutkan intervensi :. ;dentifikasi tingkat kecemasan klien . Dengarkan dengan penuh perhatian keluhan klien =. eri klien penelasan tentang penyakitnya
4
S < 1lien mengatakan belum 5 dari aal Putri masuk rumah sakit hingga sekarang Page & of #'
0 < C ising usus klien J ? C&menit $ Perut kuadran baah kiri klien teraba panas A < Masalah konstipasi klien belum teratasi P < !anutkan intervensi :. 5nurkan banyak minum dan perbanyak konsumsi serat . 1ai bising usus klien =. 5nurkan klien untuk berpindah$pindah posisi
.
= 5pril *:4 *@.** ;
:
S < 1lien mengatakan masih merasa nyeri dan Putri panas dibagian kepala kanan P 3 !uka post operasi G 3 #yeri seperti tertusuk arum 8 3#yeri kepala bagian kanan menalar keleher hingga dada kanan S 3 skala nyeri 6 dari :* - 3 terus menerus 0 < klien tampak masih terganggu dengan nyeri$ nya A < Masalah nyeri klien belum teratasi P < !anutkan intervensi :. Monitor tanda$tanda vital dan skala nyeri klien . -ingkatkan istirahat =. 1olaborasi memberikan analgesic 4. iptakan lingkungan yang aman dan nyaman
S < 1lien mengatakan matanya masih bengkak Putri dan nyeri 0 < Mata kanan klien masih #ampak bengkak dan nyeri A < Masalah resiko infeksi klien belum teratasi P < !anutkan intervensi :. Monitor adanya tanda$tanda infeksi . Dorong untuk menambah asupan nutrisi dan cairan =. Dorong klien untuk istirahat
=
S<
1lien mengatakan sudah tidak Putri mengkhaatirkan penyakitnya lagi dan memasrahkan semua pada -uhan IM" 0 < 1lien tampak tenang dan menerima A < Masalah ansietas klien teratasi P < Pertahankan intervensi $ 5nurkan keluarga untuk selalu menemani klien. Page 1 of #'
=.
4.
= 5pril *:4 :4.** ;
4 5pril *:4 :.** ;
4
S < 1lien mengatakan tidak ada keinginan untuk Putri 5 0 < Perut klien masih teraba keras di kuadran kiri baah A < Masalah konstipasi klien belum teratasi P < !anutkan intervensi :. Motivasi klien untuk mengonsumsi banyak serat . 1olaborasi dengan pemberian laksatif ika diperlukan.
:
8isKi S < 1lien mengatakan nyerinya berkurang dan sudah tidak terlalu terganggu P 3 !uka post operasi G 3 #yeri seperti tertusuk arum 8 3#yeri kepala bagian kanan S 3 skala nyeri 4 dari :* - 3 terus menerus 0 < klien tampak lebih nyaman A< Masalah nyeri teratasi sebagian P < !anutkan intervensi :. Monitor tanda$tanda vital . Minimalkan stimulasi yang menyebabkan peningkatan nyeri
S<
4
S < 1lien mengatakan belum ada keinginan 8isKi untuk 5 0 < Masih taraba kerat diperut bagian kiri baah A < Masalah konstipasi belum teratasi P < !anutkan intervensi $ 1olaborasi pemberian laksatif
:
S < C 1lien mengatakan masih merasa sedikit Putri nyeri pada pelipis kanannya $ 1lien mengatakan pusing 0< P 3 luka post$op Page of #'
1lien mengatakan bengkak di mata sudah 5ndrian berkurang, tidak ada rasa panas 0 < C engkak klein sudah mengecil $ !eukosit klien 6,* rb&2l A < Masalah resiko infeksi klien sudah teratasi P < Pertahankan itervensi $ Dorong klien dan keluarga untuk memberikan asupan nutrisi dan cairan yang cukup untuk klien.
G 3 seperti 8 3 dibagian pelipis kanan dekat mata S 3 skala nyeri klien 4 - 3 hilang timbul A < Masalah nyeri klien teratasi sebagian P < !anutkan intervensi
?.
6.
6 5pril *:4 *@.** ;
6 5pril *:4 :4.** ;
4
S < 1lien 1lien mengata mengatakan kan belum belum ada keingi keinginan nan untuk unt Putri uk melakukan 5 0 < ising usus klien 4 kali&menit A < Masalah konstipasi klien belum teratasi P < !anutkan intervensi
:
1lie 1lien n menga engata taka kan n nyer nyerin iny ya mengganggu aktivitasnya 0 < P 3 luka post operasi G 3 seperti tertusuk arum 8 3 pelipis kanan S 3 skala nyeri = - 3 hilang timbul A < Masalah nyeri klien teratasi P < Pertahankan intervensi
4
8isKi S < C 1lien mengatakan sudah muncul keinginan untuk 5 $ 1lie 1lien n meng mengat atak akan an suda sudah h mamp mampu u 5 5 : kali kali dengan konsistensi sedikit padat 0 < ising usus meningkat 9 kali&menit A < Masalah keperaatan teratasi sebagian P < !anutkan intervensi
4
1lien mengat mengatakan akan perutn perutnya ya sudah sudah tidak tidak terasa ter 5ndrian asa S < 1lien penuh dan 5 lancar 0 < C ising usus normal : kali&menit $ Peru erut klien lien pad pada bagia agian n kuadr uadran an kiri iri baah teraba tidak teraba keras A < Masalah keperaatan konstipasi teratasi P < Pertahankan kondisi klien
S
<
suda sudah h
tida ti 8isKi dak k
Page 3 of #'
BAB IV P(BA*ASA)
Pada bab ini penulis akan mengemukakan kesenangan yang ditemukan pada kasus non$hodgkin limfoma (#%!) pada #y. /-0 di ruang melati : 8S2D Dr. Moeardi dengan teori mengenai penyakit #%!. #on$%odgkin !imfoma merupakan suatu enis kelainan yang disebabkan oleh keganasan imun dalam tubuh itu sendiri khususnya yang dihasilkan oleh kelenar limfa yaitu sel limfosit sel dan sel -. 1elain 1elainan an ini sering sering teradi teradi pada pada lambun lambung, g, paru$p paru$paru aru dan tulang tulang yang yang mengakibatkan munculnya karakter geala pada penyakit yang biasanya menyerang organ$ organ tersebut.
5. Peng Pengka kai ian an Pada pengkaian secara teori pada klien dengan non$hodgkin limfoma biasanya ditemukan tanda geala seperti adanya benolan di daerah leher yang disertai rasa nyeri nyeri diikut diikutii dengan dengan adany adanyaa demam demam dan ganggu gangguan an pola pola nafas nafas serta serta sakit sakit kepala kepala.. enolan tersebut dapat teradi pada tubuh bagian kanan, seperti yang kita ketahui pembuluh limfa yang berukuran besar itu ada dua macam yaitu du(tus #imfatikus deter atau atau pembuluh limfa kanan dan du(tus t&ora(isus atau t&ora(isus atau pembuluh limfa dada. Du(tus #imfati(us deter ini ini mengangkut limfa yang berasal dari kepala, dada sebelah kanan kanan dan lengan lengan kanan. kanan. Pembul Pembuluh uh limfa limfa kanan kanan bermu bermuara ara pada pada pembul pembuluh uh balik balik dibaah vena sub(#avia detra atau detra atau (vena yang meleati tulang selangka). Sedangkan yang du(tus t&ora(i(us mengangkut t&ora(i(us mengangkut limfa berasal dari bagian tubuh lain dan bermuara pada pembulh balik dibaah vena subclavia sinestra (vena yang meleati tulang selangka kiri). Pada klien non$hodgkin limfoma biasanya dilakukan pembedahan pada bagian yang yang meng mengal alam amii ben benol olan an,, hal hal ini ini bert bertu uua uan n untu untuk k meng mengan angk gkat at kank kanker er secar secaraa keseluruhan sebelum menalar ke organ tubuh yang lain. Sedangkan pada kasus klien #y.0-0, didapatkan keluhan nyeri dan panas pada luka post$operasi yaitu didaerah pelipis kanan dekat dengan mata dan terkadang nyeri Page 4 of #'
dirasakan merambat sampai leher, dada dan perut. 1lien uga mengeluhkan pusing pada daerah luka post$operasi hingga hari ke :* pada saat pengkaian dilakukan. 1emerahan dan bengkak uga ditemukan pada daerah disekitar mata.
erdasarkan hal tersebut diatas, maka didapatkan kesenangan antara kasus dan teori, dimana pada saat pengkaian post$opersi didapatkan adanya dua benolan pada tubuh klien yaitu di sekitar pelipis kanan dan di leher bagian kanan. Munculnya benolan disebe disebelah lah kanan kanan menand menandakan akan adany adanyaa kelain kelainan an dikelen dikelenar ar limfa limfa du(tus du(tus #imfati(us #imfati(us deCter hal sesuai teori. Sedangkan proses pembedahan hanya dilakukan pada benolan yang yang muncul muncul di sebela sebelah h pelipi pelipiss kanan. kanan. Muncul Munculny nyaa benol benolan an yang yang ada di pelipi pelipiss sebelah kanan merupakan merupakan indikasi indikasi menalarny menalarnyaa keganasan keganasan dari sel limfosit dan limfo limfosit sit - yang biasa biasany nyaa hany hanyaa dite ditemu mukan kan ben benol olan an di sekit sekitar ar bagi bagian an lehe leherr. Pembedahan pada klien #y /-0 hanya dilakukan pada daerah benolan di pelipis kana kanan, n, hal hal ini ini diseb disebab abka kan n kare karena na efek efek dari dari adan adanya ya ben benol olan an terse tersebu butt memb membua uatt penurunan kemampuan penglihatan klien, serta bengkak pada kelopak mata kanan atas atas dan baah. baah. Mata Mata klien klien uga uga mengelu mengeluark arkan an cairan cairan dari dari bengka bengkak k akibat akibat dari dari munculny munculnyaa tanda$tanda tanda$tanda infeksi pasca post$operasi. post$operasi. 8asa panas yang yang muncul muncul pada daerah luka dimungkinkan teradi infeksi didaerah tersebut. 5danya infeksi ini tubuh mengkompensasikan dengan memperbanyak aliran darah pada daerah tersebut untuk mengirimkan lebih banyak antibodi dalam memerangi antigen atau penyebab infeksi. 2ntuk nyeri yang dikeluhkan klien teradi karena sel yang mengalami infeksi bereaksi mengeluark mengeluarkan an 7at seperti histamin atau 7at kimia kimia bioaktif bioaktif sehingga sehingga menimbulkan menimbulkan nyeri. Selain itu pembengkakan aringan yang meradang mengakibatkan peningkatan tekanan tekanan lokal dan menimbulka menimbulkan n rasa sakit. 8asa nyeri mengisyara mengisyaratkan tkan baha teradi gangguan atau sesuatu yang tidak normal. 5danya kemerahan pada daerah disekitar mata menunukk menunukkan an adanya adanya peradangan peradangan pada daerah tersebut. 1emerahan tersebut tersebut akibat ateriol yang mensuplai daerah tersebut melebar. Dengan demikian lebih banyak darah yang mengalir kedalam mikro sirkulasi lokal. 1apiler$kapiler yang sebelumnya kosong atau sebagian saa meregang dengan cepat penuh terisi darah. 1eadaan ini dinamakan hiperemia.
. Diag Diagno nosa sa kepera keperaa ata tan n
Page of #'
erdasarkan hasil baha diagnosa yang sering muncul pada klien dengan diagnosa #%! biasanya muncul sebagai berikut 3
2ntuk masalah yang didapatkan pada penerapan asuhan keperaatan post$operasi pada klien dengan diagnosa non$hodgkin limfoma di ruang Melati ; 8S2D Dr. Moeardi yaitu 3 :. #yeri akut berhubungan dengan interupsi saraf . 8esiko infeksi berhubungan dengan prosedur infasif =. 5nsietas berhubungan dengan deficit pengetahuan tentang penyakit dan proses penyakit 4. 1onstipasi behubungan dengan kurangnya asupan serat
Munculnya diagnosa pertama sebagai prioritas itu nyeri akut brhubungan dengan interupsi sel saraf hal ini disebabkan dari keluhan klien yang mengatakan baha dia merasa nyeri dibagian pelipis kanan yaitu pada luka post$operasi dengan hasil pengkaian 3
P 3 !uka post operasi G 3 #yeri seperti tertusuk arum 8 3 #yeri kepala bagian kanan menalar ke leher hingga dada kanan S 3 skala nyeri 6 dari :* - 3 terus menerus 1lien uga tampak memegangi daerah yang nyeri yaitu pada pelipis kanan dan ekspresi klien terlihat meringis menahan nyeri menandakan klien tidak merasa nyaman.
Diagnosa kedua yaitu resiko infeksi berhungan dengan prosedur infasif munculnya diagnosa ini berdasarkan dari hasil pengkaian yang menunukkan klien mengeluh merasa nyeri dan panas pada daerah luka post$operasi, selain itu tampak adanya bengkak di daerah kelopak mata kanan, kemerahan dan terlihat ada caira n yang keluar dari mata kanan. Page # of #'
Diagnosa ketiga yaitu ansietas berhubungan dengan defisit pengetahuan tentang penyakit dan proses penyakit hal ini ditunukkan dari keluhan klien yang mengkhaatirkan munculnya tiba$tiba benolan di pelipis bagian kanan, serta bengkaknya daerah disekitar kelopak mata kanan. aah klien tampak adanya kegelisahan dan klien menanyakan tentang penyakitnya.
Diagnosa terakhir adalah konstipasi berhubungan dengan kurangnya asupan serat, munculnya diagnosa ini disebabkan munculnya keluhan klien yang mengatakan belum bisa 5 seak masuk rumah sakit, dari data pemeriksaan fisik didapatkan hasil penghitungan bising usus klien ? C&menit, dan perut klien teraba keras dibagian kiri baah. 1onstipasi yang dialami klien disebabkan oleh kurangnya supan serat selama di rumah sakit karena klien menghabiskan : porsi makanan yang disediakan rumah sakit namun asupan sayuran tidak klien makan.
Dari data tersebut diatas mengenai diagnosa yang muncul pada #y. /-0 adanya konsep teori dan kasus. 5dapun diagnosa yang ada pada teori namun tidak terdapat pada kasus #y. /-0 adalah 3 6. %ipertermi berhubungan dengan tak efektifnya termoregulasi sekunder terhadap inflamasi. 1arena pada klien #y. /-0 saat pengkaian dilakukan sudah pada hari ke$:* post$ operasi, sehingga panas yang timbul terkait dengan hipertermi teradi pada aal post$operasi ditunukkan dengan data pengkaian pada klien mengatakan setelah post$operasi badan klien mengalami peningkatan temperatur. Sedangkan pada post$operasi hari ke$:* ini klien hanya merasakan panas pada bagian luka post$ operasi yang hilang timbul yang merupakan indikasi timbulnya resiko infeksi. @. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang kurang, meningkatnya kebutuhan metabolic, dan menurunnya absorbsi 7at gi7i. Diagnosa ini tidak muncul pada klien #y. /-0 karena dari data obektif dan subektif yang didapat saat pengkaian klien tidak menunukkan adanya perubahan pada status gi7i dan asupan nutrisi kurang dari kebutuhan klien. Selain itu uga tidak ada perubahan atau penurunan berat badan klien. 9. ;ntoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan, pertukaran oksigen, malnutrisi, kelelahan. Page 7 of #'
Pada data subektif dan obektif yang didapatkan saat pengkaian tidak menunukkan adanya gangguan ditunukkan dengan umlah hemoglobin pada kisaran normal yaitu :=,4 g&dl, tidak ada tanda kelemahan ataupun keletihan yang ditunukkan dengan pemeriksaan fisik kekuatan otot klien dari ekstremitas kanan dan kiri semua pada nilai 4. 2ntuk status pernapasan klien tidak uga tidak mengalami gangguan yaitu klien tidak menggunakan bantuan pernapasan berupa oksigen.
. ;ntervensi 1eperaatan
•
#yeri akut berhubungan dengan interupsi sel saraf
:. 1ai nyeri (PG8S-) %asiona#isasi 3 untuk mengetahui nyeri yang dirasakan klien dari penyebab, kualitas, lokasi, skala dan aktu teradinya nyeri.
. Monitor tanda vital dan skala nyeri secara teratur %asiona#isasi 3 mengetahui tingkat perkembangan kondisi klien.
=. 5arkan teknik relaksasi napas dalam
%asiona#isasi 3 untuk mengurangi sensasi nyeri pada klien. 4. -ingkatkan istirahat %asiona#isasi 3 istirahat dapat membantu proses penyembuhan dan mempertahankan kondisi klien. ?. Minimalkan stimuli yang menyebabkan peningkatan nyeri %asiona#isasi 3 untuk mencegah nyeri semakin bertambah.
6. iptakan lingkungan yang nyaman untuk klien %asiona#isasi 3 !ingkungan yang nyaman membuat klien lebih rileks. Page ' of #'
@. 1olaborasi pemberian analgesik %asiona#isasi * untuk mengurangi nyeri klien.
•
8esiko infeksi berhubungan dengan tindakan infasiv :. Dorong masukan nutrisi yang cukup %asiona#isasi * #utrisi yang cukup dapat meningkatkan kondisi tubuh. . Dorong masukan cairan yang cukup %asiona#isasi 3 airan dapat menaga kondisi tubuh dan mencegah dehidrasi.
=. Dorong klien untuk istirahat %asiona#isasi 3 ;stirahat dapat membantu mempercepat penyembuhan penyakit
4. 1olaborasi dengan pemeberian antibiotik sesuai resep %asiona#isasi 3 5ntibiotik mempercepat penyembuhan penyakit.
?. Monitor leukosit klien %asiona#isasi 3 1adar leukosit tinggi mengindikasikan adanya infeksi.
6. Monitor tanda dan geala infeksi %asiona#isasi 3 2ntuk mengetahui perkembangan pada luka klien dan mencegah infeksi semakin bertambah. @. 5arkan keluarga dan klien cara menghindari infeksi %asiona#isasi 3 5gar infeksi klien tidak semakin bertambah parah.
•
5nsietas berhubungan dengan pengetahuan tentang penyakit dan prose dur pengobatan :. ;dentifikasi tingkat kecemasan Page $ of #'
%asiona#isasi 3 2ntuk mengetahui tingkat kecemasan klien dan menentukan intervensi yang sesuai. . Dengarkan dengan penuh perhatian kecemasan klien %asiona#isasi 3 Mendengarkan dengan penuh perhatian dapat menumbuhkan hubungan saling percaya antara klien dan peraat. =. Dorong klien untuk mengungkapkan perasaan ketakutan dan persepsi %asiona#isasi 3 5gar klien merasa lebih dapat mengekplorasi perasaan yang dialami. 4. eri penelasan tentang prosedur tindakan dan penelasan tentang penyakit kepada klien %asiona#isasi 3 5gar klien mengetahui mengenai tindakan yang akan dilakukan kepadanya dan tidak terlalu kebingungan terhadap penyakitnya. ?. -emani klien untuk memberikan keamanan dan mengurangi ketakutan %asiona#isasi 3 Menemani klien dapat memberikan keamanan dan mengurangi kecemasan. 6. Dorong keluarga untuk selalu menemani klien %asiona#isasi * Dengan adanya keluarga di sisi klien dapat menumbuhkan rasa tenang dan nyaman pada diri klien sehingga kecemasan klien dapat menurun.
•
1onstipasi berhubungan dengan kurangnya asupan serat :. Monitor tanda dan geala konstipasi %asiona#isasi 3 2ntuk menentukan deraat konstipasi. .
Monitor bising usus %asiona#isasi 3 2ntuk memantau perkembangan dan peningkatan keadaan klien.
=.
Monitor feses dari frekuensi, konsistensi dan volume %asiona#isasi 3 Mengetahui kondisi dan keadaan pengeluaran feses klien.
4.
;dentifikasi faktor penyebab dari konstipasi Page #& of #'
%asiona#isasi 3 2ntuk menentukan intervensi yang sesuai pada klien ?.
Dukung intake cairan %asiona#isasi 3 ;ntake cairan yang adekuat dapat mengurangi konstipasi dengan mengencerkan feses.
6.
"dukasi klien dan keluarga untuk memperbanyak makan serat %asiona#isasi 3 Serat dapat memperlancar 5.
@.
1olaborasi pemberian laktasif %asiona#isasi 3 !aktasif dapat meningkatkan bakteri baik dalam usus sehingga 5 klien lebih lancar.
D. ;mplementasi Dari beberapa intervensi yang telah direncanakan dalam asuhan keperaatan pada #y. /-0 dengan non$hodgkin limfoma telah dilakukan beberapa implementasi dari intervensi tersebut untuk mengatasi masalah yang muncul pada klien antara lain 3 :. Mangkai keadaan klien dan keluhan klien, tindakan ini dilakukan disetiap pergantian shif untuk mengetahui keadaan klien saat itu apakah ada perubahan dari setiap shifnya dan keluhan yang sedang klien rasakan yang merupakan implementasi dari semua diagnosa. . Menganurkan klien untuk minum banyak dan mengkonsumsi makanan berserat,tindakan ini dilakukan untuk mengatasi masalah konstipasi klien yang sudah tidak bisa 5 seak masuk rumah sakit hingga saat dilakukannya pengkaian, seperti yang ada pada urnal yang berudul /Management of constipation0
salah satu penatalaksanaan dari konstipasi adalah dengan
penatalaksanaan non$farmakologi yaitu berupa pemeberian diet makanan yang mengandung banyak serat, karena makanan yang berserat mudah dicerna oleh saluran cerna seperti sayuran, buah$buahan. =. Mengkai tingkat kecemasan klien dan perasaan klien, merupakan tindakan untuk mengatasi masalah ansietas klien. 4. Memberikan penelasan tentang penyakit klien dan memberikan saran. Penelasan dan saran yang diberikan berupa pendidikan kesehatan yang berbentuk leaflet, tindakan ini dilakukan untuk mengatasi masalah ansietas pada klien karena kurangnya pengetahuan klien mengenai penyakit yang dialaminya. ( Leaf#et ter#ampir ) ?. Memberikan paracetamol ?**mg dan pemeberian $compleC : tablet O ?mg Page #1 of #'
6. Melakukan ganti balutan untuk luka post$operasi dan menganurkan klien untuk napas dalam, tindakan ini dilakukan untuk mengatasi masalah resiko infeksi pada luka post$operasi dan kecemasan agar klien lebih rileks dengan nafas dalam. @. Mengkai tanda$tanda vital klien, tindakan ini dilakukan untuk mengetahui nadi, tekanan darah, suhu dan pernapasan klien apakah ada suatu keabnormalan yang dapat memicu lamanya proses penyelesaian diagnosa. 9. Menganurkan klien untuk istirahat dan memberikan lingkungan yang nyaman, tindakan ini dilakukan untuk mengatasi masalah ansietas klien. +. Memonitor asupan nutrisi klien, tindakan ini dilakukan untuk mengatasi masalah konstipasi klien. :*. "dukasi kepada keluarga klien tentang makanan yang kaya serat, tindakan ini dilakukan untuk mengatasi masalah konstipasi klien. ::. Dorong adanya intake cairan dan infuse, tindakan ini dilakukan untuk mengatasi masalah konstipasi klien. :. Mengkai kemampuan 5 klien, tindakan ini dilakukan untuk memantau kemampuan 5 klien sehingga dapat mengatasi masalah konstipasi klien. :=. Memberikan aminoflumicin. :4. Memotivasi klien untuk makan$makanan berserat dan menambah porsi makan, tindakan ini dilakukan untuk mengatasi masalah konstipasi klien. :?. Memantau tingkat kenyamanan klien, tindakan ini dilakukan untuk mengatasi masalah nyeri dan ansietas klien. :6. Mengganti balutan post$operasi, tindakan ini dilakukan untuk mengatasi masalah resiko infeksi klien. :@. Memotivasi klien untuk melakukan aktivitasnya, tindakan ini dilakukan untuk megatasi masalah nyeri klien. :9. Memotivasi klien untuk melakukan relaksasi, tindakan ini dilakukan untuk mengatasi masalah ansietas klien. :+. Mengkai tingkat nyeri klien, tindakan ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana penyebab, skala, kualitas, aktu teradinya nyeri tersebut sehingga dapat dilakukan kolaborasi dengan pemeberian antibiotic dan obat nyeri berupa ketorolac seperti yang ada pada urnal /Pengaruh 1etorolak ;ntravena dan Deksketoprofen ;ntravena Sebagai 5nalgesia Pasca edah -erhadap aktu Perdarahan0 baha obat ini dapat mengurangi teradinya nyeri pada klien. *. Memberikan kemoterapi Pemberian kemoterapi klien berupa 3 $ yclofosfamid 6?*mg&m (@:? mg) dilarutkan dalam aKuades secukupnya. Page # of #'
$
DoCorubicin 4* mg&m (44 mg L 4* mg) dalam D?> L :** cc infus cepat :
am. Dibilas dengan D?> atau 8! :**cc&=* menit $ :**cc infus cepat : am. $ Prednison :C* tab&hari untuk ? hari berturut$turut Pemberian kemoterapi pada klien dengan keganasan #%! ini biasa disebut dengan %'P (yclophosphamide, DoCorubicin, $9*> serta predicted ?$years survival rate lebih dari ??>. yclophosphamide, DoCorubicin,
BAB V P()%T%P
5. 1esimpulan !imfoma no$hodgkin (#%!) adalah neoplasma yang sangat ganas pada sistem limfatik dan aringan limfoid. Seperti halnya kebanyakan neoplasma, penyebab #%! uga tidak diketahui, seumlah faktor, seperti virus, imunodefisiensi, aberasi kromosom, imunostimulasi kronis dan pemaanan terhadap lingkungan, telah memicu teradinya limfoma maligna. Penyebab pasti dari #%! belum diketahui, ada empat kemungkinan penyebab munculnya penyakit #%! pada manusia yaitu 3 faktor keturunan, kelainan sistem Page #3 of #'
kekebalan, infeksi virus atau bakteria (%;<, virus human -$cell leukemia&lymphoma (%-!<), Epstein+Barr virus ,EB-) He#i(oba(ter Sp) dan toksin lingkungan (herbisida, pengaet dan pearna kimia). 1eluhan utama klien adalah nyeri. 1eadaan klien saat dikai adalah $ 1lien mengatakan merasa nyeri di bagian kanan dan menalar ke leher hingga dada $ $ $ $ $ $ $
kanan 1lien tampak memegangi daerah yang terasa nyeri "kspresi aah klien terlihat meringis menahan nyeri Skala nyeri 6 1lien mengatakan merasa nyeri dan panas pada daerah luka post operasi -ampak luka post operasi di pelipis kanan klien 1lien tampak mengeluhkan nyeri -ampak bengkok di daerah kelopak mata kanan dekat luka operasi dan tampak
berair $ !imfosit klien :9.9 > $ 1lien mengatakan khaatir dengan munculnya tiba$tiba benolan di dekat mata& pelipis bagian kanan. $ 1lien mengatakan khaatir matanya bengkak dan takut bisa menyebabkan kebutaan $ 1lien menanyakan apakah penyakitnya bisa segera disembuhkan dan bagaimana $ $ $ $ $
prosedur pengobatannya. aah klien tampak sedikit gelisah 1lien tampak menanyakan tentang penyakit yang dideritanya. 1lien mengatakan belum 5 seak aal masuk rumah sakit 1lien mengatakan bisa 5 :C&hari dirumah 1lien mengatakan semama diraat di rumah sakit tidak pernah mengkonsumsi
sayur. $ 1lien mengatakan tidak makan buah$buahan semala di raat. $ Perut klien teraba keras dikuadran kiri baah. $ ising usus J? C&menit
Pada klien #y. - diagnosa yang muncul adalah 3 :. #yeri akut berhubungan dengan interupsi sel saraf . 8esiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasive =. 5nsietas berhubungan dengan deficit pengatahuan tentang penyakit dari prosedur pengobatan 4. 1onstipasi berhubungan dengan kurangnya asupan serat Setelah dilakukan 5suhan keperaatan selama ?C 4 am didapat hasil baha3 :. Masalah ansietas klien teratasi pada tanggal 5pril *:4 pukul :4.** ; . Masalah resiko infeksi teratasi pada tanggal = 5pril *:4 pukul :4.** ; Page #4 of #'
=. Masalah nyeri klien teratasi pada tanggal ? 5pril *:4 pukul *@.** ; 4. Masalah keperaatan konstipasi teratasi pada tanggal 6 april *:4 pukul :4.** ;
. Saran Saran bagi mahasisa keperaatan adalah agar dapat melaksanakan pengkaian perlu lebih cermatsehingga masalah kesehatan klien dapat diidentifikasi dengan benar sehingga intervensi yang diberikan dapat sesuai dengan kondisi klien. Saran bagi Peraat adalah agar dapat mendokumentasikan asuhan keperaatan dengan lebih terstuktur dan sesuai dengan kaidah penulisan asuhan keperaatan sehingga dapat dipetanggungaabkan dikemudian hari. Saran untuk penelitian adalah agar terus mengembangkan penelitaian mengenai penyakit #%! ini sehingga pengobatan dan penatalaksaan lebih sesuai dengan kondisi penderita. erhubung penyebab penyakit ini belum dengan elas diketahui Dengan adanya penelitian yang memadai lebih dapat mengetahui penyebab dan menambah referensi mengenai penyakit #%! ini sendiri.
Page # of #'
DAFTAR P%STAKA
5nies. **6. S/TET . Eakarta3 ramedia orin, "li7abeth E. **+. Buku Saku 0atofisio#ogi Edisi 1. Eakarta3 " !ynn et7, ecily. **+. Buku Saku 2eperawatan 0edriatri Edisi 3. Eakarta3 " Sacher, 8onald 5. **4. Tin4auan 2#inis Hasi# 0emeriksaan Laboratorium. Eakarta3 " Santoso M dan 1risifu . **4. Diagnostik dan Penatalaksanaan !imfoma #on %odgkin. Dea 5edia #o. 4,
Penyakit Dalam 2niversitas
5irlangga. : 3 **$*+.
Page ## of #'