1
BAB I KONSEP DASAR MEDIS TUNAGRAHITA RINGAN A. DEFI DEFIN NISI ISI
Di Indonesia pengertian anak tunagrahita tercantum dalam peraturan pemerintah nomor 72 tahun 1991, anak tunagrahita dinyatakan sebagai anakanak dalam kelompok kelompok dibawah normal dan/atau lebih lamban dari pada anak normal, baik perkembangan sosial maupun kecerdasannya kecerdas annya (Depdiknas, 2!"# $unagrahita ialah istilah yang digunakan untuk menyebut anak yang mempun mempunyai yai kemamp kemampuan uan intelek intelektua tuall di bawah bawah rata-rat rata-rata# a# Istilah Istilah lain untuk untuk tunagrahita tunagrahita dikenal dengan dengan keadaan keadaan keterbelakan keterbelakangan gan mental atau retardasi retardasi mental (Delphie, 2!"# %engertian lain mengenai tunagrahita ialah cacat ganda# Istilah cacat ganda yang digunakan karena adanya cacat mental yang dibarengi dengan cacat &isik# 'isalnya cacat intelegensi yang mereka alami disertai dengan keterbe keterbelak lakang angan an pengli penglihata hatan n (cacat (cacat mata"# mata"# da da )uga )uga yang yang disert disertai ai dengan dengan gangguan pendengaran# *amun, tidak semua anak tunagrahita memiliki cacat mere reka ka yang yang ma masi sih h &isi &isik# k# +onto ontoh hnya nya pada ada tun tunagra agrah hita ita rin ringan gan yaitu aitu me mempunyai kemungkinan memperoleh pendidikan dalam bidang membaca, menulis, dan menghitung pada suatu tingkat tertentu di sekolah khusus. 'asalah 'asalah tunagra tunagrahit hitaa ringan ringan yaitu yaitu kemamp kemampuan uan daya daya tangka tangkap p yang yang
kurang# ecara global pengertian tunagrahita ialah anak berkebutuhan khusus yang memiliki keterbelakangan dalam intelegensi, &isik, emosional, dan sosial yang yang memb membut utuh uhka kan n perl perlak akua uan n khus khusus us supay supayaa dapa dapatt berk berkem emba bang ng pada pada kemampuan yang maksimal (stati, 21"# B. ETIOL IOLOGI
%ara ahli membagi &aktor penyebab tersebut atas &aktor endogen dan eksogen# aktor endogen apabila letak penyebabnya pada sel keturunan dan ekso eksoge gen n adala adalah h halhal-ha hall di luar luar sel ketu keturu runa nan, n, misal misalny nyaa in&e in&eksi ksi,, .iru .iruss menyerang otak, benturan kepala yang keras, radiasi, dan lain-lain# +ara +ara lain lain yang yang serin sering g digu diguna naka kan n dala dalam m peng pengelo elomp mpok okan an &akto &aktor r penyebab ketunagrahitaan adalah berdasarkan waktu ter)adinya, yaitu &aktor yang ter)adi sebelum lahir (prenatal", saat kelahiran (natal", dan setelah lahir
2
(postnatal"# 'enurut andi (2!" beberapa penyebab ketunagrahitaan yang sering ditemukan baik yang berasal dari &aktor keturunan maupun &aktor lingkungan# 1# aktor keturunan %enyebab kelainan yang berkaitan dengan &aktor keturunan, meliputi hal berikut0 a# elainan kromosom, dapat dilihat dari bentuk dan nomornya# Dilihat dari bentuk dapat berupa in.ersi (kelainan yang menyebabkan berubahnya urutan gene karena
melihatnya kromosom delesi
(kegagalan meiosis, yaitu salah satu pasangan tidak membelah sehingga ter)adi kekurangan kromosom pada salah satu sel" duplikasi (kromosom tidak berhasil memisahkan diri sehingga ter)adi kelebihan kromosom pada salah satu sel lainnya" translokasi ( adanya kromosom yang patah dan patahnya menempel pada kromosom lain"# b# elainan gen# elainan ini ter)adi pada waktu imunisasi, tidak selamanya tampak dari luar (tetap dalam tingkat genoti&"# da 2 hal yang perlu diperhatikan untuk memahaminya, yaitu kekuatan kelainan tersebut, dan tempat gena (lucos" yang mendapat kelainan# 2# 3angguan metabolisme dan gi4i 'etabolisme dan gi4i merupakan &aktor yang sangat penting dalam perkembangan indi.idu terutama perkembangan sel-sel otak# egagalan metabolisme
dan
kegagalan
pemenuhan
kebutuhan
gi4i
dapat
mengakibatkan ter)adinya gangguan &isik dan mental pada indi.idu# elainan yang disebabkan oleh kegagalan metabolisme dan gi4i, antara lain phenylketonuria (akibat metabolisme saccharide yang men)adi tempat penyimpanan asam mucopolysaccharide dalam hati, limpa kecil, dan otak " dan ge)ala yang tampak berupa ketidak normalan tinggi badan, kerangka tubuh yang tidak proporsional, telapak tangan lebar dan pendek, persendian kaku, lidah lebar dan menon)ol, dan tuna grahita cretinism (keadaan hypohydroidism kronik yang ter)adi selama masa )anin atau saat dilahirkan " dengan ge)ala kelainan yang tampak adalah ketidaknormalan &isik yang khas dan ketunagrahitaan# 5# In&eksi dan keracunan
5
eadaan ini disebabkan oleh ter)angkitnya penyakit-penyakit selama )anin masih berada didalam kandungan# penyakit yang dimaksut antara lain rubella yang mengakibatkan ketunagrahitaan serta adanya kelainan pendengaran , penyakit )antung bawaan, berat badan sangat kueang ketika lahir, syphilis bawaan, syndrome gra.idity beracun, hampir pada semua kasus berakibat ketunagrahitaan# 6# $rauma dan 4at radioakti& $er)adinya trauma terutama pada otak ketika bayi dilahirkan atau terkena radiasi 4at radioakti& saat hamil dapat mengakibatkan ketunagrahitaan# $rauma yang ter)adi pada saat dilahirkan biasanya disebabkan oleh kelahiran yang sulit sehingga memerluka alat bantuan# etidaktepatan penyinaran atau radiasi
sinar selama
bayi dalam kandungan
mengakibatkan cacat mental microsephaly# 8# 'asalah pada kelahiran 'asalah yang ter)adi pada saat kelahiran,misalnya kelahiran yang disertai hypoia yang dipastikan bayi akan menderita kerusakan otak, ke)ang dan napas pendek# erusakan )uga dapat disebabkan oleh trauma mekanis terutama pada kelahiran yang sulit# !# aktor lingkungan anyak &aktor lingkungan yang diduga men)adi penyebab ter)adinya ketunagrahitaan#
$elah
banyak
penelitian
yang
digunakan
untuk
pembuktian hal ini, salah satunya adalah penemuan patton : %olloway bahwa bermacam-macam pengalaman negati& atau kegagalan dalam melakukan interaksi yang ter)adi selama periode perkembangan men)adi salah satu penyebab ketunagrahitaan# C. PATOFISIOLOGI
%ara hli menyebutkan bahwa, penyebab ter)adinya ketunaan pada sesorang, yaitu0 dibawa se)ak lahir (&aktor endogen" dan &aktor dari luar seperti penyakit atau keadaan lainnya (&aktor eksogen" ('ohammad ;&endi, 2!"# 'ohammad ;&endi menambahkan, gangguan &isiologis dan .irus dapat menyebabkan tuna grahita#
6
timbulnya ketunaan pada bayi yang dikandung# entuk gangguan &isiologis lain adalah reshus &aktor, mongoloid (penampakan &isik mirip keturunan orang mongol" sebagai akibat gangguan genetik, dan kretinisme atau kerdil sebagai akibat gangguan kelen)ar tiroid# danya dis&ungsi otak merupakan dasar dari retradasi mental# %eningkatan tekanan yang ter)adi pada otak menyebabkan kemunduran &ungsi otak# elain itu, keadaan cerebal anoia, yaitu kekurangan oksigen dalam otak )uga menyebabkan otak tidak ber&ungsi dengan baik# elainan otak dapat ter)adi pada saat pertumbuhan, pada masa prenatal, natal, maupun postnatal# 'enurut 'ohammad ;&endi (2!" peradangan otak akibat pendarahan menyebabkan gangguan motorik dan mental, sehingga dapat mempengaruhi kemampuan anak $una 3rahita# D. MANIFESTASI KLINIS 1. 2.
3. 4. 5. 6. 7.
ecerdasan sangat terbatas etidakmampuan sosial yaitu tidak mampu mengurus diri sendiri, sehingga selalu memerlukan bantuan orang lain# eterbatasan minat Daya ingat lemah ;mosi sangat labil patis, acuh tak acuh terhadap sekitarnya elanan badaniah khusus )enis mongoloid badan bungkuk, tampak tidak sehat, muka datar, telinga kecil, badan terlalu kecil, kepala terlalu besar,
mulut melongo, mata sipit# 8. =ydrocephalus yaitu ukuran kepala besar yang berisi cairan# 9. 'icrocephalus yaitu ukuran kepala terlalu kecil# 10. 'acrocephalus yaitu ukuran kepala terlalu besar# E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK DAN PENUNANG
>ntuk mengetahui adanya tunagrahita atau dengan kata lain retardasi mental perlu anamnesis yang baik, pemeriksaan &isik dan laboratorium# elainan otak dapat menyebabkan seseorang men)adi tunagrahita# 1# %emeriksaan diagnostik meliputi ?;D, Ig3/Ig', dan >*# 2# %emeriksaan radiologi meliputi pemeriksaan ;;3, +$ can, dan thoraks %/%# 5# %emeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaan serum elektrolit (;" atau .irus# F. KOMPLIKASI
'enurut 'ohammad ;&&endi (2!" dampak tunagrahita yaitu0 1# 3angguan neurologis 2# indroma genetik
8
5# aktor psikososial G. PENATALAKSANAAN
%enanganan terhadap anak tunagrahita dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan bagi penderita tunagrahita sehingga anak yang mengalami tunagrahita diharapkan nantinya dapat hidup secara mandiri tanpa memerlukan bantuan dari orang lain# $u)uan pendidikan dan pelatihan bagi anak tunagrahita ini yaitu0 1.
?atihan untuk mempergunakan dan mengembangkan kapasitas yang dimiliki dengan sebaik-baiknya#
2.
%endidikan dan pelatihan diperlukan untuk memperbaiki si&at-si&at yang salah#
3.
Dengan latihan maka diharapkan dapat membuat keterampilan mereka berkembang, sehingga ketergantungan pada pihak lain dapat berkurang atau bahkan hilang# 'elatih penderita tunagrahita pasti lebih sulit daripada melatih anak normal, hal ini disebabkan karena perhatian penderita tuna grahita mudah terganggu# >ntuk meningkatkan perhatian mereka tindakan yang dapat dilakukan adalah dengan merangsang indra mereka# eberapa )enis pelatihan yang dapat diberikan kepada penderita tunagrahita yaitu0 1.
?atihan di rumah0 bela)ar makan sendiri, membersihkan badan, berpakaian sendiri, dst#
2.
?atihan di sekolah0 bela)ar keterampilan untuk sikap sosial#
3.
?atihan teknis0 latihan yang diberikan sesuai dengan minat dan )enis kelamin penderita#
4.
?atihan moral0 berupa pengenalan dan tindakan mengenal hal-hal yang baik dan buruk secara moral#
!
BAB II KONSEP ASUHAN KEPERA!ATAN TUNAGRAHITA RINGAN A. PENGKAIAN
%erawat dalam tiap tatanan dan bidang ker)anya sangat berperan dalam melakukan pengka)ian keperawatan pada anak-anak dengan tunagrahita# %engka)ian keperawatan meliputi aspek &isik, psikologis dan sosial, yang terutama dapat dilakukan pada saat kun)ungan rumah atau kun)ungan kesehatan sekolah# ehingga data baik dari orang tua anak maupun guru sangat berguna untuk perencanaan keperawatan selan)utnya# =al-hal yang perlu dika)i meliputi0 Data demogra&i, riwayat kesehatan, riwayat
penyakit
sebelumnya,
perkembangan
personal
dan
sosial,
perkembangan kogniti&, keterampilan bahasa, perkembangan motorik dan sensorik, serta lingkungan tempat anak tinggal dan bela)ar# 1# Data Demogra&i 'erupakan identitas klien yang meliputi0 nama/nama panggilan, tempat tanggal lahir/usia, )enis kelamin, agama, pendidikan, serta alamat# 2# @iwayat kesehatan0 perawat perlu mengumpulkan data dari orang tua anak mengenai keluhan dan perilaku anak di rumah# 'asalah &isik seperti alergi, na&su makan, masalah eliminasi, penyakit in&eksi yang baru diderita, dan masalah pernapasan bagian atas, serta penyakit yang biasa dialami anak )uga perlu diproleh dari orang tua# 5# @iwayat penyakit sebelumnya0 meliputi riwayat operasi dan pengobatan, kebiasaan anak (bicara, emosi, tiks dan riwayat perkembangan dan pendidikan"# angat penting untuk mengetahui usia anak pada tiap tahap perkembangan0 kapan anak mulai ber)alan, berbicara, makan dan berpakaian sendiri# egitu pula in&ormasi mengenai masalah prenatal dan perinatal ibu perlu dika)i# )ika memungkinkan catatan kesehatan bayi ketika baru lahir perlu diketahui#
6# @iwayat perkembangan personal dan sosial
7
3e)ala yang terlihat pada anak tunagrahita melalui ketidakmatangan perilaku sosialnya, dimana mereka lebih suka bermain dengan anak yang lebih kecil# nak-anak tunagrahita mungkin tidak berbicara dan melakukan sesuatu sesuai dengan tingkat usia mereka# 'ungkin berperilaku Aacting outB atau sebaliknya menarik diri dari anak-anak lain# %ada umumnya mereka memiliki konsep diri yang rendah dan mudah &rustasi serta menangis# 8# %erkembangan kogniti& nak-anak yang bermasalah dalam bela)ar, tidak mampu mentrans&er halhal yang telah dipela)arinya dari satu situasi ke situasi lainnya# 'ereka bela)ar bahwa langit berwarna biru, tetapi tidak dapat mengenal rumah atau mobil yang berwarna biru# nak-anak tunagrahita )uga tidak dapat ber&ikir secara abstrak, seperti kematian, surga, dan $uhan# egitu pula mereka tidak dapat membandingkan obyek yang besar dan kecil tanpa melihat obyek secara langsung# Daya konsentrasi mereka terbatas, tidak mampu mengingat sesuai dengan baik dan bermasalah untuk mengenal hal-hal baru# 6. eterampilan berbahasa nak-anak tunagrahita
pada
umumnya
tidak
berketerampilan
menggunakan bahasa dengan baik# 'ereka biasanya mengalami kesulitan mengkomunikasikan sesuatu sehingga sulit dimengerti dan umumnya mereka mungkin tidak mampu untuk mengingat instruksi atau perintah .erbal secara berurutan# 7. %erkembangan motorik dan sensorik %erkembangan motorik mungkin terbatas, sehingga anak mudah ) atuh# Cika melakukan kegiatan yang memerlukan keterampilan motorik, perhatiannya mungkin teralih pada hal lain dan mereka tidak mampu mengikuti pengarahan berkaitan dengan kegiatan motorik# nak tersebut tidak mau melakukan kegiatan baru tetapi hanya melakukan hal yang sama berulangkali# nak tunagrahita tidak seakti& anak lain dan hanya sering duduk sendirian# adang-kadang mereka melakukan gerakan-gerakan yang sama berulang-ulang seperti membenturkan kepalanya, menggerakgerakkan tangannya dan mengayun tubuhnya ke depan dan ke belakang#
Dalam hal perkembangan sensorik, perlu dika)i kemungkinan anak mengalami gangguan pengelihatan dan pendengaran# %erawat dapat melihat apakah anak tidak mampu membedakan antara dua obyek, seperti )eruk yang sebenarnya dengan gambar )eruk atau membedakan dua uang logam, membedakan suara seperti bunyi bel dan bunyi klakson mobil# ?ebih parah lagi anak tunagrahita seringkali tidak biasa mengatakan darimana asal suara# =al ini sangat membahayakan keamanan anak# 8. ?ingkungan tempat tinggal dan bela)ar angat penting untuk dika)i oleh perawat hal-hal sebagai berikut : 1) %erlengkapan0 tempat tidur, kursi, toilet, lemari pakaian# pakah tingginya dapat dicapai oleh anakE pakah anak terlindungi dari kemungkinan celakaE 2" %erlengkapan bermain0 apakah anak mempunyai mainan yang sesuaiE pakan mainan tersebut menstimulus anak untuk bermainE pakah ada tempat bermain yang leluasaE 5" Frang-orang yang berarti bagi anak0 pakah ada orang dekat yang mendukung perkembangan anakE pakah anak diberi kesempatan untuk memilih dan bela)ar mandiriE pakah anak disiplinE pakah ada orang yang dapat menga)arkan keterampilan melakukan kegiatan sehari-hariE B. DIAGNOSA KEPERA!ATAN
dapun diagnosa keperawatan **D menurut Gilkinson (211"0 1# 3angguan
komunikasi
.erbal
berhubungan
dengan
keterlambatan
perkembangan bahasa, social dan kogniti 2# De&isit perawatan diri berhubungan dengan kurangnya kematangan perkembangan# 5# 3angguan interaksi sosial berhubungan dengan kesulitan adaptasi sosial# 6# 3angguan akti.itas &isik berhubungan dengan ketidakmampuan &isik dan mental# 8# @esiko cidera berhubungan dengan mobilitas &isik tidak seimbang# C. INTER"ENSI KEPERA!ATAN
dapun diagnosa keperawatan **D menurut Gilkinson (211"0
9
*F# 1#
DI3*F ;%# 3angguan .erbal dengan
$>C>* (*F+"
komunikasi etelah
dilakukan 1# a)i kemampuan dalam berkomunikasi
berhubungan tindakan keperawatan keterlambatan diharapkan
perkembangan
keluarga
bahasa, dapat0
social dan kogniti
I*$;@<;*I (*I+"
1#?ebih
anak# @/0 ?atihan bicara yang sesuai dengan
sering
berkomunikasi dengan anak# 2#'enstimulasi
sesuai dengan perkembangan mental
perkembangan anak akan menghindari ekploatasi yang berakibat penekanan &ungsi mental anak#
anak
dalam sektor bahasa#
2# )ak
anak
berkomunikasi
komprehensi&
baik
.erbal
secara maupun
non.erbal sambil bela)ar# @/0
omunikasi
yang komprehensi&
akan memperbanyak )umlah stimulasi yang
diterima
memperkuat
anak sehingga akan
memori
anak
terhadap
suatu kata# 5# icara pelan dan mengulangi kata-kata sampai anak mengerti pembicaraan / perintah# 6# erbicara sambil bermain dengan alat untuk
mempercepat
persepsi
anak
tentang suatu hal# @/0 ermain akan menigkatkan daya tarik anak sehingga &rekwensi dan durasi latihan bisa lebih lama# 8# erikan lebih banyak kata meskipun anak
belum
mampu
mengucapkan
dengan benar# @/0 nak lebih suka mendengarkan kataakat
daripada
mengucapkan
karena
1
biasanya kesulitan dalam mengucapkan# !# erikan penguatan/rein&orcement saat anak
mampu
mengerti
pembicaraan/perintah# @/0
@ein&orcement
positi&
dapat
lan)utan
dengan
menyenangkan hati anak# 7# ?akukan
sekrening
mengggunakan Den.er peech $est# @/0 >ntuk mengetahui )enis dan beratnya gangguan serta keterlambatan dalam berbicara pada anak# 2#
De&isit perawatan diri etelah berhubungan kurangnya
dengan
diberikan 1# a)i kemampuan anak dalam merawat
tindakan keperawatan
kematangan diharapkan anak0
perkembangan#
diri sendiri# @/0 'enilai batas kemandirian anak#
1# 'ampu melakukan 2# %antau adanya perubahan kemampuan tugas &isik paling
&ungsi#
dasar dan akti&itas
@/0 'engetahui hambatan yang dimiliki
perawatan pribadi#
anak#
2# 'ampu
5# %erhatikan kebersihan kuku berdasarkan
membersihkan
kemampuan perawatan diri anak#
tubuhnya sendiri#
@/0 'enilai perawatan diri anak#
5# 'ampu
untuk 6# )arkan
anak/keluarga
penggunaan
mempertahankan
metode alternati.e untuk mandi dan
hygiene dirinya#
hygiene mulut#
6# 'ampu
@/0
mempertahankan penampilan rapih#
'embantu
keluarga
untuk
melakukan perawatan pada anak#
yang 8# 3unakan ahli &isioterapi dan terapi ker)a sebagai sumber dalam merencanakan akti&itas perawatan pasien# @/0
'emudahkan
keluarga
untuk
11
melakukan perawatan diri pada anak# !# Dukung kemandirian dalam melakukan mandi dan hygiene mulut, bantu pasien hanya )ika diperlukan# @/0 'elatih anak untuk melakukan perawatan pada diri# 7# erikan bantuan sampai anak mampu secara
penuh
untuk
melakukan
perawatan diri# @/0 'embantu anak memenuhi atau melakukan perawatan pada diri# # $awarkan/a)arkan untuk mencuci tangan setelah toileting dan sebelum makan# @/0 'enga)arkan hidup bersih pada anak dan melatih anak untuk melakukan perawatan pada diri# 5#
3angguan sosial
interaksi
etelah
diberikan 1# Diskusikan bersama keluarga tentang
berhubungan
tindakan keperawatan
man&aat berhubungan dengan orang lain#
kesulitan
diharapkan anak dapat
@/0 'eningkatkan pengetahuan keluarga
merasakan kewa)aran
tentang
saat
dengan orang lain#
dengan adaptasi sosial#
seperti
berinteraksi orang
anak
berhubungan
lain 2# +iptakan lingkungan yang aman saat
dengan, riteria
perlunya
anak berinteraksi dengan siapapun# hasil0
anak
dapat berinteraksi dan bersosialisasi orang lain#
@/0 gar anak tidak merasa canggung, tegang, atau takut saat berinteraksi#
dengan 5# ina hubungan saling percaya0 sikap terbuka
dan
empati,
sapa
dengan
ramah, pertahankan kontak mata selama interaksi# @/0
'eningkatkan
kepercayaan
12
hubungan antara klien dengan perawat, dan
mempermudah
perawat
untuk
berinterksi dengan anak# 6# 'oti.asi anak melakukan sosialisasi dengan orang lain# @/0 'ungkin anak mengalami perasaan tidak nyaman, malu dalam berhubungan sehingga perlu dilatih secara bertahap dalam berhubungan dengan orang lain# 6#
3angguan akti.itas &isik etelah berhubungan ketidakmampuan dan mental#
dengan
diberikan1# Diskusikan
tindakan keperawatan
&isik diharapkan anak dapat melakukan &isik
akti.itas
walau
riteria dapat
hasil0
anak/keluarga
tentang
keuntungan melakukan akti.itas &isik# @/0 >ntuk meningkatkan pengetahuan anak tentang perlunya akti.itas &isik#
hanya2# Diskusikan
sebagian dengan,
pada
pada
anak/keluarga
tentang
kerugian tidak melakukan akti.itas &isik# anak
melakukan
akti&itas &isik dasar#
@/0 >ntuk meningkatkan minat anak dalam melakukan akti.itas &isik
5# 'oti.asi
dan
bantu
anak
melakukan akti.itas &isik# @/0 >ntuk meningkatkan minat anak dalam melakukan akti.itas &isik# 6# eri
pu)ian
atas
keberhasilan
klien
melakukan akti.itas &isik#
@/0
@ein&orcement
menyenangkan meningkatkan
positi&
hati minat
melakukan akti.itas &isik#
anak anak
dapat dan untuk
15
8#
@esiko berhubungan dengan mobilitas tidak seimbang#
cidera
etelah
diberikan 1# Diskusikan dengan
anak/keluarga
tindakan keperawatan
pertolongan pertama pada kecelakaan
&isik diharapkan anak dapat
(contoh 0 kursi roda dan peralatan khusus
kooperati&
dan
mengatur
keamanan
semampu
anak,
lainnya"# @/0 Dilakukan untuk mengurangi resiko cidera yang lebih parah#
sehingga akan bebas 2# Fbser.asi mulut )ika tertelan benda dari
kemungkinan
selain makanan#
kecelakaan dan cidera
@/0
dengan,
bahaya, )adi harus terus di pantau dalam
riteria akan
hasil0
terbebas
anak
nak
kurang
mengerti
tentang
setiap akti.itasnya#
dari 5# n)urkan keluarga untuk tetap bersama
kecelakaan dan tidak
anak sampai obat ditelan dan perhatikan
menelan
e&ek samping dari pengobatan#
beracun#
bahan
@/0 'enghindari anak membuang obat atau meminum obat secara berlebihan#
DAFTAR PUSTAKA
stati# 21# Pendidikan Anak Tunagrahita# andung0 arya 'andiri#
16
Delphie, andi 2!# Pembelajaran Anak Tunagrahita: Suatu Pengantar Dalam Pendidikan/Rad # andung0 @e&ika ditama# Depdiknas# 2!# Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar SDLB Tunagrahita Ringan (SDLB !" Cakarta0 Departemen %endidikan *asional Direktorat %endidikan ?# Doenges 'arlyn ;# 2# Ren#ana Asuhan Kepera$atan %ntuk Peren#anaan dan Pendokumentasian Pera$atan Pasien, ;disi 5# Cakarta0 ;3+# Idunna, @iande# 215# Anak Berkebutuhan Khusus (Tunagrahita!" Fnline# http0//rianande#blogspot#com/215/11/anak-berkebutuhan-khusustunagrahitaH26#html Diakses $anggal 1 pril 218# 'ohammad
;&&endi,
'#
(2!"# Pengantar
Psikopedagogik
Anak
Berkelainan" Cakarta0 %$# umi ksara# Gilkinson C# '# 211# Buku Saku Diagnosis Kepera$atan &disi ' dengan Diagnosa ADA) *nter+ensi * dan Kriteria ,asil -" Cakarta0 ;3+#