BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
Penguk Pengukura uran n waktu waktu dan studi studi geraka gerakan n merupa merupakan kan dua hal yang yang terpis terpisah ah karena karena perkem perkemban bangan gannya nya masing masing-ma -masin sing g oleh oleh Taylor Taylor dan Gilber Gilbertt dilaku dilakukan kan sendir sendiri-se i-sendi ndiri. ri. Yang Yang dicari dicari dari dari penguk pengukura uran n waktu waktu adalah adalah waktu waktu yang yang wajar wajar diberikan kepada pekerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Jadi, akan didapat juga waktu yang pantas untuk menyelesaik menyelesaikan an pekerjaan pekerjaan dengan kondisi kondisi yang bersangkutan. Suatu perusahaan biasanya menginginkan waktu kerja yang sesingkat-singkatnya agar dapat meraih keuntungan sebesar-besarnya. Dengan studi gerakan dapat diperoleh berbagai rancangan sistem kerja yang baik baik bagi bagi suatu suatu pekerj pekerjaan aan.. Hal yang yang diingi diinginka nkan n oleh oleh Taylor Taylor;; ialah ialah mencari mencari rancangan kerja yang terbaik yang membutuhkan waktu tersingkat. Oleh karena itu, penerapan kedua penemuan itu selalu dilakukan bersamaan sebagai dua hal yang saling melengkapi. Dalam perkembangannya kemudian keduanya dipandang sebagai suatu kesatuan yang dikenal dengan nama “Time and Motion Study” atau studi waktu dan gerakan. Faktor manusia merupakan bagian dari perancangan sistem kerja yang dapat mempengaruhi waktu normal dan waktu standar yang dibutuhkan dalam memproduksi suatu produk. Jadi, dalam menghitung waktu standar dibutuhkan faktor faktor kelong kelonggar garan an dan faktor faktor penyes penyesuai uaian an berdas berdasark arkan an pada pada faktor faktor manusi manusia. a. Rancangan kerja yang terbaik sangat membutuhkan teknik tata cara kerja yang terbaik pula. Teknik Teknik tata cara kerja adalah suatu ilmu yang terdiri dari teknik-teknik teknik-teknik dan prinsip-prinsip untuk mendapatkan rancangan (desain) terbaik dari sistem kerja. Teknik-teknik ini digunakan untuk mengatur komponen-komponen sistem kerja yang terdiri dari manusia dengan sifat dan kemampuannya, bahan, perlengkapan, dan peralat peralatan an kerja, kerja, serta serta lingku lingkunga ngan n kerja kerja sedemi sedemikia kian n rupa rupa sehing sehingga ga dicapa dicapaii tingkat efisiensi dan produktivitas yang tinggi yang diukur dengan waktu yang
1
dihabiskan, tenaga yang dipakai serta sebab-akibat psikologis dan sosiologis yang ditimbulkannya. Teknik Teknik tata cara kerja kerja merupa merupakan kan hasil hasil perpad perpaduan uan antara antara teknik teknik-tek -teknik nik pengukuran waktu dan prinsip-prinsip studi gerakan. Yang dicari dengan teknikteknik teknik dan prinsi prinsip-pr p-prins insip ip ini sistem sistem kerja kerja yang yang terbaik terbaik yaitu yaitu yang yang memili memiliki ki efisiensi dan produktivitas yang setinggi-tingginya. Efisiensi & Produktifitas adalah keluaran (output) dibagi masukan (input). Semakin besar harga rasio ini semakin tinggi efisiensinya. Dalam pemrosesan sebuah produk, efisiensi penggunaan bahan dihitung dengan membagi banyaknya bahan bahan yang yang menjad menjadii produk produk jadi jadi dengan dengan banyak banyaknya nya bahan bahan yang yang dimasu dimasukka kkan n dalam proses. Waktu yang
dibutuhka dibutuhkan n
untuk untuk
menghasilka menghasilkan n
suatu produk harus
berdasarkan pada faktor kelonggaran dan penyesuaian yang berhubungan dengan tubuh tubuh manusi manusiaa sehing sehingga ga kita kita dapat dapat menguk mengukur ur output output yang yang dihasi dihasilka lkan n dengan dengan tepat.
I.2 Perumusan Masalah
Pada dasarnya, yang menjadi pokok permasalahan adalah 1.
menentukan menentukan jumlah pengamatan pengamatan yang dibutuhkan dibutuhkan..
2.
menghi menghitun tung g waktu waktu standa standar r
3.
menent menentuka ukan n hubung hubungan an antara antara jarak jarak geraka gerakan n dengan dengan waktu waktu hasi hasill
pengamatan 4.
menggamba menggambarkan rkan lay out 1 (awal) material material yang akan dirakit dirakit
5.
menghi menghitun tung g waktu waktu standa standarr pada pada lay out 1
6.
mengambark mengambarkan an lay out yang lebih baik (lay out 2)
7.
menghi menghitun tung g waktu waktu standa standarr pada pada lay out 2
2
I.3 TUJUAN
Adapun tujuan praktikum yang dilakukan, antara lain: 1.
Menent Menentuka ukan n waktu waktu standar standar suatu suatu siklu sikluss dimana dimana peker pekerja ja bekerja bekerja
dengan metode kerja yang standar. 2.
Memp Mempel elaj ajari ari hubung hubungan an antar antaraa peng pengaru aruh h jara jarak k pemi pemind ndah ahan an dan dan
diameter benda dengan penentuan waktu standarnya. 3.
Menerap Menerapkan kan
prinsip prinsip
ekonom ekonomii
geraka gerakan n
untuk untuk
mempel mempelajar ajarii
pekerjaan manual pada suatu stasiun kerja. 4.
Merencanakan Merencanakan lay out material yang akan dirakit. dirakit.
I.4 MANFAAT
Adapun manfaat praktikum yang dilakukan, antara lain: 1.
Deng Dengan an adanya adanya prakti praktiku kum m ini ini kita kita mamp mampu u meng menghi hitu tung ng waktu waktu
standar berdasarkan data pengamatan dan faktor kelonggaran serta faktor penyesuaian. 2.
Kita dapat menentukan menentukan jumlah pengamatan pengamatan yang dibutuhka dibutuhkan n sesuai sesuai
dengan data. 3.
Kita Kita dapat dapat menen menentu tuka kan n lay out yang yang terb terbaik aik dalam dalam sist sistem em kerja kerja
sehingga didapatkan perancangan sistem kerja yang lebih baik.
3
BAB II LANDASAN TEORI II. 1 Time Study
Teknik pengukuran kerja dimaksudkan untuk menunjukkan isi kerja dari suatu pekerjaan. Isi kerja ini biasanya diukur dalam satuan waktu. Waktu yang diambil sebagai dasar pertimbangan ialah waktu yang secara wajar yang diperlukan oleh seorang pekerja normal untuk menyelesaikan suatu siklus pekerjaan dengan metode kerja terbaik. Waktu ini disebut waktu standar. Menuru Menurutt teknik teknik work work factor factor,, variab variable le yang yang berpen berpengar garuh uh terhada terhadap p waktu waktu untuk menyelesaikan suatu operasi antara lain: 1. Bagian anggota badan yang melakukan gerakan 2. Jarak yang ditempuh sewaktu melakukan gerakan. 3. pengontrolan terhadap jumlah (kelipatan) siklus pekerjaan yang dilakukan 4. Berat material atau tenaga yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Salah satu teknik pengukuran kerja yang sederhana dan umum dipakai ialah teknik teknik stop watch time study. study. Jumlah Jumlah pengamatan pengamatan sangat mempengaru mempengaruhi hi tingkat tingkat ketelitian pengamatan yang dilakukan.
Langkah-langkah penentuan waktu standard yaitu: 1. Membagi data yang yang diperoleh atas subgroup subgroup 2. Menghitung standard deviasi dari data yang sebenarnya. σ =
2 Σ( χ i − χ )
N − 1
Diiketahui; N = Jumlah pengamatan terdahulu χ =
waktu penyelesaian yang teramati selama pengukuran
pendahuluan
4
3. Menghitung standard deviasi deviasi dari distribusi harga rata-rata subgroup. subgroup. σ χ =
σ n
Diketahui; n = besarnya subgrup 4. Menentukan batasan control atas dan batas bawah dengan: BKA
BKB
= χ +3.σ = χ −3.σ χ
5. Menentukan Menentukan jumlah jumlah
pengamatan pengamatan yang dibutuhk dibutuhkan an
(untuk (untuk
tingkat tingkat
keyakinan 95% dan tingkat ketelitian 5%), gunakan rumus: 2
40 n∑χ i 2 − ( ∑χ i )2 N ' = χ i ∑
Diketahui ; N = jumlah pengamatan yang dibutuhkan Apabila N’N = jumlah pengmatan pendahuluan masih kurang 6. menghitung waktu terpilih / waktu siklus (WS) WS
= χ =
∑χ i N
7. Menghitung Menghitung waktu normal normal (WN) (WN) WN = WT × Rf
Diketahui; Rf = rating factor (penyesuaian) 8. Menghitung Menghitung waktu baku (WB) WB = WN (1 + All ) WB = WN + (WN × All )
Diketahui; All = faktor kelonggaran
Rating factor adalah perbandingan antara performance seseorang pekerja dengan
konsep normalnya. Allowance adalah bagian jam kerja yang tidak diamati, dicatat dan diukur serta
tidak dipergunakan untuk operasi produksi.
II.2 Study Gerakan
5
Study gerakan adalah analisa yang dilakukan terhadap beberapa gerakan bagian
badan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya. Dengan demikian diharapkan, agar gerakan-gerakan yang tidak efektif dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan sehingga akan diperoleh penghematan dalam waktu kerja, yang selanjutnya dapat pula menghemat pemakaian fasilitas-fasilitas yang tersedia untuk pekerjaan tersebut. Untuk memudahkan memudahkan penganalis penganalisaan aan terhadap terhadap gerakan-gera gerakan-gerakan kan yang akan dipelajari, perlu dikenal dahulu gerakan-gerakan dasar. Seorang tokoh yang telah meneliti gerakan-gerakan dasar secara mendalam adalah Frank B. Gilbert dan istrinya. Ia menguraikan gerakan kedalam 17 elemen gerakan yang dinamai Therblig .
1. Mencari (search) Merupa Merupakan kan geraka gerakan n dasar dasar dari dari pekerja pekerja untuk untuk menemu menemukan kan lokasi lokasi.. Alat Alat yang yang digunakan dalam hal ini dalah mata
2. Memilih Memilih (select) (select)
Merupakan gerakan dasar untuk menemukan suatu obyek yang tercampur, tangan dan mata adalah bagian badan yang digunakan untuk melakukan gerakan ini.
3. Memegan Memegang g (Grasp) (Grasp)
Merupakan gerakan untuk memegang obyek yang didahului oleh gerakan menjangkau dan dilanjutkan dengan gerakan membawa.
4. Menjang Menjangkau kau (reach) (reach)
Merupakan Merupakan gerakan dasar dari tangan untuk berpindah berpindah tempat tanpa beban, baik gerakan mendekati maupun menjauhi obyek.
5. Membawa Membawa (move) (move)
6
Merupakan Merupakan gerakan dasar dari tangan untuk berpindah tempat akan tetapi tangan dalam keadaan dibebani.
6. Memegang untuk memakai (Hold)
Merupakan gerakan untuk memegang tanpa menggerakkan obyek yang dipegang tersebut.
7. Melepas Melepas (release (release))
Merupakan gerakan pekerja dalam melepas obyek yang dipegangnya.
8. Mengara Mengarahkan hkan (position (position))
Merupakan gerakan mengarahkan suatu obyek pada lokasi tertentu
9. Mengarahkan Mengarahkan sementara (pre-position) (pre-position)
Merupakan gerakan mengarahkan obyek pada suatu tempat sementara
10. Memeriksa (inspect)
Merupakan pekerjaan memeriksa obyek untuk mengetahui apakah obyek telah memenuhi syarat-syarat tertentu.
11. Merakit (Assembly)
Merupakan gerakan untuk menghubungkan suatu obyek dengan obyek yang lain
12. Lepas rakit (disassembly)
Merupakan gerakan untuk memisahkan suatu obyek menjadi beberapa bagian
13. Memakai (use)
Merupakan gerakan untuk memakai suatu alat oleh tangan kanan ataupun tangan kiri.
terhindarkan (unavoidable delay) 14. Kelambatan yang tak terhindarkan
7
Merupakan kelambatan yang diakibatkan oleh hal-hal yang terjadi di luar kemampuan pekerja.
15. Kelambatan yang dapat dihindarkan
Merupakan kelambatan yang diakibatkan oleh hal yang ditimbulkan sepanjang waktu kerja oleh pekerjanya baik sengaja maupun tidak disengaja.
16. Merencanakan (plan)
Merupakan Merupakan proses proses mental, mental, dimana dimana operator operator berpikir berpikir untuk untuk menentukan menentukan tindakan yang akan diambil selanjutnya.
17. Istirahat untuk menghilangkan fatique
Waktu yang dibutuhkan oleh pekerja untuk memulihkan kondisi badannya dari rasa fatique sebagai akibat kerja berbeda-beda, tidak saja karena jenis pekerjaannya tetapi juga oleh pekerja itu sendiri.
BAB III 8
PENGUMPULAN DATA III.1 ALAT & BAHAN
1.
stop stop watch watch
2.
Korek Korek API
3.
Mista Mistar r
4.
Alat tulis tulis
5.
Formulir Formulir data pengamatan pengamatan
III.2 CARA KERJA Layout 1
1.
Bent Bentuk uk pola pola (lay (lay out out 1) untu untuk k peng pengam amat atan an yang yang perta pertama ma.. Terd Terdir irii
atas: wadah B (wadah korek bag. dalam), C (hasil jadi/ out put), D (korek api), dan E (tutup korek). Kemudian susun lay out 1 seperti gambar dibawah ini. 2.
Temp Tempat atka kan n oper operat ator or pada pada posi posisi si A C 3
B
2
E
D
A
3.
Kemudi Kemudian an ukurlah ukurlah jarak jarak antara antara A-B, A-B, A-D, A-D, A-E, A-E, A-C, A-C, B-D, B-D, D-E, D-E, D-
C. 4.
Lalu Lalu kelu keluark arkan an isi isi kore korek k api api ke wada wadahD hD.. Temp Tempatk atkan an tutu tutup p kore korek k
pada wadah E dan wadah korek bagian dalam pada wadah B. 5.
Pers Persiap iapka kan n stop stop watch watch.. Dan Dan kemu kemudi dian an mula mulaii peng penghi hitu tung ngan an wakt waktu u
dengan sample sebanyak 30 sampel. 6.
Disamp Disamping ing itu kita kita juga juga harus harus mencata mencatatt kondis kondisii tempat tempat kerja kerja dalam dalam
menentukan kelonggaran dan mencatat keterampilan, usaha, kondisi kerja serta konsistensi kerja guna membuat penyesuaian yang dibutuhkan.
9
Layout 2
1.
Bent Bentuk uk pola pola (lay (lay out out 2) untu untuk k pen penga gama mata tan n yan yang g kedu kedua. a. Terd Terdir irii
atas: wadah B (wadah korek bag. dalam), C (hasil jadi/ out put), D (korek api), dan E (tutup korek). Kemudian susun lay out 1 seperti gambar dibawah ini 2.
Temp Tempat atka kan n oper operat ator or pada pada posi posisi si A
C
B 1
2 D
E
A
3.
Kemudi Kemudian an ukurlah ukurlah jarak jarak antara antara A-B, A-B, A-D, A-D, A-E, A-E, A-C, A-C, B-D, B-D, D-E, D-E, E-
C. 4.
Lalu Lalu kelu keluark arkan an isi isi kore korek k api api ke wada wadahD hD.. Temp Tempatk atkan an tutu tutup p korek korek
pada wadah E dan wadah korek bagian dalam pada wadah B. 5.
Pers Persiap iapka kan n stop stop watch watch.. Dan Dan kemu kemudi dian an mula mulaii peng penghi hitu tung ngan an wakt waktu u
dengan sample sebanyak 30 sampel. 6.
Disamp Disamping ing itu kita kita juga juga harus harus mencata mencatatt kondis kondisii tempat tempat kerja kerja dalam dalam
menentukan kelonggaran dan mencatat keterampilan, usaha, kondisi kerja serta konsistensi kerja guna membuat penyesuaian yang dibutuhkan
10
BAB IV PENGOLAHAN DATA DATA PENGAMATAN
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Total Rata-rata
LAY LAY OUT 1 waktu (sekon)
LAYOUT YOUT 2 waktu (sekon)
33.37
14.75
39.94
26.81
49.15
22.00
33.06
29.06
29.25
27.69
35.12
31.37
29.12
26.06
30.06
31.00
39.87
34.19
33.75
29.06
31.02
46.69
45.06
38.25
33.31
41.75
32.50
42.19
35.31
36.69
30.87
44.87
30.33
40.69
29.25
34.37
40.12
47.75
39.81
43.62
36.56
25.19
28.00
30.06
37.00
27.81
31.44
31.56
43.81
16.94
26.44
27.00
34.25
28.58
45.75
33.54
33.50
37.31
26.87
38.50
1043.89
985.35
34.80
32.85
11
IV.1 JUMLAH PENGAMATAN YANG DIBUTUHKAN
LAYOUT 1 SUBGRUP (LAYOUT1) Sub grup ke
Waktu penyelesaian berturut-turut
Harga ratarata
1
33.37
39.94
49.15
33.06
29 29.25
36.954
2
35.12
29.12
30.06
39.87
33 33.75
33.584
3
31.02
45.06
33.31
32.50
35 35.31
35.440
4
30.87
30.33
29.25
40.12
39 39.81
34.076
5
36.56
28.00
37.00
31.44
43 43.81
35.362
6
26.44
34.25
45.75
33.50
26 26.87
33.362
Jumlah
208.778
Diketahui xi : rata-rata rata-rata tiap subgroup subgroup ke-i k
: banyaknya banyaknya subgroup subgroup yang terbentuk terbentuk : rata-rata seluruh subgroup lay out
x
σ
: standard deviasi
N : jumlah jumlah pengama pengamatan tan yang yang telah telah dilakuka dilakukan n xj : waktu penyelesaian untuk sampel ke-j x
σ
: standar deviasi dari distribusi rata-rata subgroup
n : besarnya subgrup
x= =
∑xi k
208 .778
6 = 34 .8
12
σ
=
∑( xj − x)
2
N −1
(33 .37 − 34 .8) 2 + (39 .94 − 34 .8) 2 + ...... + ( 26 .87 − 34 .8) 2
=
30 −1
=
998 .1309
29 = 5.8667
σ x
=
σ
dengan asumsi 43,00 dan 26,00 masuk dalam batas kontrol
n
=
5.8667 5
=
5.8667
2.2361 = 2.624
BKB = x −3.σ .x
BKA = x +3.σ .x
= 34 .8 + (3 ×2.624 )
= 34 .8 −(3 ×2.624 )
= 34 .8 + 7.872
= 34 .8 −7.872
= 42 .672
= 26 .928
Maka didapatkan didapatkan bahwa pada subgroup subgroup 1,3,5,dan 1,3,5,dan 6 terdapatkan terdapatkan sampel yang berada di luar batas control sehingga harus dibuang. Dan akan menjadi sebagai berikut.
Sub grup ke
Wakt Waktu u peny penyel eles esai aian an bert bertur urut ut-tu -turu rutt
Harg Harga a rata rata-r -rat ata a
2
35.12
29.12
30.06
39.87
33.75
33.584
4
30.87
30.33
29.25
40.12
39.81
34.076
Jumlah
67.660
13
x= = =
∑xi k 33 .584 + 34 .076 2 67 .66
2 = 33 .83
σ
∑( xj − x)
=
2
N −1
(35 .12 −33 .83 ) 2 + ( 29 .12 − 33 .83 ) 2 +...... + (39 .81 − 33 .83 ) 2
=
10 −1 191 .8616
=
9
=
21 .318
= 4.62
Dengan asumsi 27.00 dan 41.00 masuk dalam batas kontrol σ x
=
σ n
=
4.62 5
=
4.62
2.2361 = 2.0661 BKA = x +3.σ .x
BKB = x −3.σ .x
= 33 .83 +(3 ×2.0661 )
= 33 .83 −(3 ×2.0661 )
= 33 .83 +6.1983
= 33 .83 −6.1983
= 40 .0283
= 27 .6317
Keyakinan 95% dan tingkat ketelitian 5%
14
N ' =
40 {10 ×(35 .12 2 + 29 .12 2 +... ... + 39 .81 2 )} − (35 .12 + 29 .12 +... + 39 .81 ) 2 (35 .12 + 29 .12 +... ... + 39 .81 )
= =
40 ×43 .802 338 .3 1752 .1
338 .3 = 5.1791
=6
N’
15
LAYOUT 2 SUBGRUP LAYOUT 2 Sub grup ke
Harga ratarata
Waktu penyelesaian berturut-turut
1
14.75
26.81
22.00
29.06
27.69
24.062
2
31.37
26.06
31.00
34.19
29.06
30.336
3
46.69
38.25
41.75
42.19
36.69
41.114
4
44.87
40.69
34.37
47.75
43.62
42.260
5
25.19
30.06
27.81
31.56
16.94
26.312
6
27.00
28.58
33.54
37.31
38.50
32.986
Jumlah
197.070
Diketahui xi : rata-rata rata-rata tiap subgroup subgroup ke-i k
: banyaknya banyaknya subgroup subgroup yang terbentuk terbentuk : rata-rata seluruh subgroup lay out
x
σ
: standard deviasi
N : jumlah jumlah pengama pengamatan tan yang yang telah telah dilakuka dilakukan n xj : waktu penyelesaian untuk sampel ke-j x
σ
: standar deviasi dari distribusi rata-rata subgroup
n : besarnya subgrup
x= =
∑xi k
197 .07
6 = 32 .85
16
σ
∑( xj − x)
=
2
N −1
2 2 2 (14 .75 − 32 .85 ) + (26 .81 − 32 .85 ) + ...... + (38 .5 − 32 .85 )
=
30 −1 2107 .8357
=
29 = 8.5255
σ x
=
σ
dengan asumsi 45,00 dan 21,00 masuk dalam batas kontrol
n
=
8.5255 5
=
8.5255
2.2361 = 3.8126
BKB = x −3.σ .x
BKA = x +3.σ .x
= 32 .85 +(3 ×3.8126 )
= 32 .85 −(3 ×3.8126 )
= 32 .85 +11 .438
= 32 .85 −11 .438
= 44 .29
= 21 .41
Maka didapatkan didapatkan bahwa pada subgroup subgroup 1,3,4,dan 1,3,4,dan 5 terdapatkan terdapatkan sampel yang berada di luar batas control sehingga harus dibuang. Dan akan menjadi sebagai berikut. SUBGRUP LAYOUT 2 Sub grup ke
Harga ratarata
Waktu penyelesaian berturut-turut
2
31.37
26.06
31.00
34.19
29.06
30.336
6
27.00
28.58
33.54
37.31
38.50
32.986
Jumlah
x=
63.322
∑xi k
17
= =
33 .584 + 34 .076 2 67 .66
2 = 31 .66
σ
∑( xj − x)
=
2
N −1
(31 .37 − 31 .66 ) 2 + ( 26 .06 − 31 .66 ) 2 +...... + (38 .50 − 31 .66 ) 2
=
10 −1 158 .4851
=
9
=
17 .6095
= 4.1964
Dengan asumsi 27.00 dan 41.00 masuk dalam batas kontrol σ x
=
σ n
=
4.1964 5
=
4.1964
2.2361 =1.88 BKA = x +3.σ .x
BKB = x −3.σ .x
= 31 .66 +(3 ×1.88 )
= 31 .66 −(3 ×1.88 )
= 31 .66 +5.64
= 31 .66 −5.64
= 37 .3
= 26 .02
Keyakinan 95% dan tingkat ketelitian 5%
18
N ' =
40 {10 ×(31 .37 2 + 26 .06 2 +... ... + 38 .50 2 )} − (31 .37 + 26 .06 +... ... + 38 .50 ) 2 (31 .37 + 26 .06 +... ... + 38 .50 )
=
40 ×39 .8102 316 .62
=
1592 .408
316 .62 = 5.029 =6
N’
19
IV.2 MENGHITUNG WAKTU BAKU (WB)
LAYOUT 1
A. WAKTU SIKLUS (WS) WS = X WS = WS =
∑xi n 1043 ,89
30 WS = 34 ,8
B. WAKTU NORMAL (WN) Diketahui Rating Factor (RF) 1. Keterampilan :
Good(C1)
=
+0,06
=
+0,05
=
0,00
=
-0,02
Berdasarkan pada kecakapan operator dalam memasukkan korek api. 2. Usaha
:
Go Good(C2)
Berdasarkan pada kecepatan operator dalam memasukkan korek api. 3. Kondisi kerja :
Average(D)
Berdasarkan Berdasarkan keadaan keadaan lingkungan lingkungan sekitar tempat tempat kerja. 4. konsistensi berdasarkan
: pada
Fair(E) ketahanan
operator
dalam
merakit korek api. __________+ +0,09
Jadi, RF = (1+0,09) = 1,09 WN
= WT × RF
20
=34,8×1,09 = 37,94 menit C. WAKTU BAKU (WB) Diketahui kelonggaran (All) 1. Operator Pria
=
2,5 %
=
7%
=
1%
=
0%
5. Pandan Pandangan gan terus-m terus-mene enerus rus dengan dengan fokus fokus beruba berubah h =
8%
Berdasarkan kelonggaran yang tidak terhindarkan pada operator pria. 2. Jenis Pekerjaan:
Sangat ringan
Berdasarkan pada berat atau ringannya suatu pekerjaan. 3. Posisi kerja
:
Duduk
Berdasarkan pada posisi tubuh dalam melakukan pekerjaan. 4. Gerakan Kerja :
Normal
Berdasarkan pada arah gerakan kerja seorang operator.
Berdasarkan Berdasarkan pada penggunaa penggunaan n mata yang dapat menyebabkan kelelahan mata. 6. Temp. & Kelembaban: Berdasarkan Berdasarkan
pada
Normal suhu
dan
=
3%
=
0%
=
0%
kelembaban kelembaban
lingkungan kerja. 7. Siklus udara
:
Baik
Berdasarkan pada keadaan ventilasi udara. 8. Pencahayaan baik & kebisingan rendah Berdasarkan pada situasi lingkungan kerja. ________+ 21,5 % WB = WN (1 + All ) WB = WN +WN × All = 37 ,94 + (37 ,94 × 21,5%)
=37,94 + 8,1571 = 46,1 menit
21
LAYOUT 2
A. WAKTU SIKLUS (WS) WS = X WS = WS =
∑xi n 985 ,35
30 WS = 32 ,85
B. WAKTU NORMAL (WN) Diketahui Rating Factor (RF) 5. Keterampilan :
Good(C1)
=
+0,06
=
+0,05
=
0,00
=
-0,02
Berdasarkan pada kecakapan operator dalam memasukkan korek api. 6. Usaha
:
Go Good(C2)
Berdasarkan pada kecepatan operator dalam memasukkan korek api. 7. Kondisi kerja :
Average(D)
Berdasarkan Berdasarkan keadaan keadaan lingkungan lingkungan sekitar tempat tempat kerja. 8. konsistensi berdasarkan
: pada
Fair(E) ketahanan
operator
dalam
merakit korek api. __________+ +0,09
Jadi, RF = (1+0,09) = 1,09 WN
= WT × RF
=32,85×1,09 = 35,81 menit
22
C. WAKTU BAKU (WB) Diketahui kelonggaran (All) 9. Operator Pria
=
2,5 %
=
7%
=
1%
=
0%
13. Pandangan Pandangan terus-meneru terus-meneruss dengan dengan fokus fokus berubah berubah =
8%
Berdasarkan kelonggaran yang tidak terhindarkan pada operator pria. 10. Jenis Pekerjaan:
Sangat ringan
Berdasarkan pada berat atau ringannya suatu pekerjaan. 11. Posisi kerja
:
Duduk
Berdasarkan pada posisi tubuh dalam melakukan pekerjaan. 12. Gerakan Kerja :
Normal
Berdasarkan pada arah gerakan kerja seorang operator.
Berdasarkan Berdasarkan pada penggunaa penggunaan n mata yang dapat menyebabkan kelelahan mata. 14. Temp. & Kelembaban: Berdasarkan Berdasarkan
pada
Normal suhu
dan
=
3%
=
0%
=
0%
kelembaban kelembaban
lingkungan kerja. 15. Siklus udara
:
Baik
Berdasarkan pada keadaan ventilasi udara. 16. Pencahaya ayaan baik & kebisingan ren rendah Berdasarkan pada situasi lingkungan kerja. ________+ 21,5 % WB = WN (1 + All ) WB = WN +WN × All = 35 ,81 + (35 ,81 × 21,5%)
=35,81 + 7,69915 = 43,51 menit
23
IV.3 HUBUNGAN ANTARA JARAK DENGAN WAKTU PENGAMATAN
LAYOUT 1
Pada layout 1 diukur jarak dan waktu sebagai berikut: Jarak
56
(cm) Waktu
1,05 (cm) Rumus yang digunakan yaitu:
32
20
35
35
1,32
0,88
1,38
1,49
1. Rumus Rumus penentu penentu tetapan a & b
∑y = n.a +b.∑x 2 ∑yx = a.x +b.∑x 2. Rumus hubungan antara jarak dengan waktu pengamatan y = a + b.χ
Diketahui: n
=
∑y
jumlah data =jumlah
χ =
jarak
y=
waktu
dari n waktu yang diukur
pengolahan data Waktu
Jarak x
2
y.x
y 1,05
x 56
3136
58,8
1,32
32
1024
42,24
0,88
20
400
17,6
1,38
35
1225
48,3
1,49
35
1225
52,15
∑y = 6,12
∑x =178
∑x
2
= 7010
∑y.x = 219 ,09
24
∑y.x
x+ b.∑ x =∑
2
219 ,09 =178 +7010 .b 7010 .b =41 ,09
∑y = n.a +b.∑x 6,12 = 5.a +b.178 6,12 = 5.a +(0,005862
×178 )
b = 0,005862
5.a = 5,07656
a = 1,015312
Jadi, hubungan antara jarak dengan waktu pengamatan pada layout 1 adalah y = a +b.x y =1,015312
Dimana: Dimana:
+ 0,005862 ( x)
x = jarak yang akan ditempuh ditempuh y = waktu yang dibutuhkan untuk jarak x
LAYOUT 2
Pada layout 1 diukur jarak dan waktu sebagai berikut: Jarak
76
(cm) Waktu
1,20 (cm) Rumus yang digunakan yaitu:
30
57
26
26
1,09
0,93
0,74
0,89
3. Rumus Rumus penentu penentu tetapan a & b
∑y =n.a +b.∑x 2 ∑yx = a.x +b.∑x 4. Rumus hubungan antara jarak dengan waktu pengamatan y = a + b.χ
Diketahui: n
=
∑y
jumlah data =jumlah
χ =
jarak
y=
waktu
dari n waktu yang diukur
25
pengolahan data Waktu
Jarak x2
y.x
y 1,20
x 76
5776
91,2
1,09
30
900
32,7
0,93
57
3249
53,01
0,74
26
676
19,24
0,89
26
676
23,14
∑y = 4,85
∑x = 215
∑y.x
x+ b.∑x =∑
∑x
2
= 11277
∑y.x = 219 ,29
2
219 ,29 = 215 +11277 .b 11277 .b = 4,29
∑y = n.a +b.∑x 4,85 = 5.a +b.215 4,85 = 5.a +(0,0004 ×215 )
b = 0,0004
5.a = 4,764
a = 0,9528
Jadi, hubungan antara jarak dengan waktu pengamatan pada layout 1 adalah y = a +b.x y = 0,9528 +0,0004 ( x)
Dimana: Dimana:
x = jarak yang akan ditempuh ditempuh y = waktu yang dibutuhkan untuk jarak x
26
BAB V ANALISA & EVALUASI V.1 Analisa Variasi
Dari pengolahan data di atas, dapat diketahui variasi antara penggunaan susunan layout 1 dan layout 2 yaitu:
LAYOUT 1 σ 1
=
∑( xj − x)
2
N −1
=
=
(33 .37 − 34 .8) 2 + (39 .94 − 34 .8) 2 + ...... + ( 26 .87 − 34 .8) 2 30 −1 998 .1309
29 = 5.8667
2 σ 1
=
(σ 1 ) 2
= (5.8667 )
2
= 34 .42
S 1 =
= = =
∑( xj − x)
2
N −1
(35 .12 −33 .83 ) 2 + ( 29 .12 − 33 .83 ) 2 +...... + (39 .81 − 33 .83 ) 2 10 −1 191 .8616 9 21 .318
= 4.62
27
2
= ( 4.62 )
2
= 21.3444
S 1 S 1
2
LAYOUT 2 σ 2
=
∑( xj − x)
2
N −1
=
=
2 2 2 (14 .75 − 32 .85 ) + (26 .81 − 32 .85 ) + ...... + (38 .5 − 32 .85 )
30 −1 2107 .8357
29 = 8.5255
2 σ 2
=
(σ 2 ) 2
= (8.5255 )
2
= 72 .6842
S 2 =
= = =
∑( xj − x)
2
N −1
(31 .37 − 31 .66 ) 2 + ( 26 .06 − 31 .66 ) 2 +...... + (38 .50 − 31 .66 ) 2 10 −1 158 .4851 9 17 .6095
= 4.1964
2
= (4.1964 )
2
= 17.61
S 2 S 2
2
28
V.2 Evaluasi
Evaluasi dapat dilakukan dengan membandingkan antara variasi penggunaan layout 1 dan 2 dengan data tabel L.6 (yang seharusnya pada tingkat keyakinan 95% dan tingkat ketelitian 5%).
Sehingga, f test =
layout 1 layout 2 2
S 1 =
2
S 2
2 σ 2 = 2 σ 1
=
=
2 σ 1
2 σ 2 2
.S 1
2
.S 2
72.6842 × 21.3444 34.42 ×17.61 1551 .4007
606 606 .1362 559 = 2.559
f tabel
= f 0.05 (10 ,10 )
f tabel
= 2.98
Diketahui bahwa: f test < f tabel 2.559 < 2.98
Maka: Terima Ho → karena f berada di luar wilayah kritik dan dapat dikatakan bahwa waktu yang dibutuhkan tidak lebih lama dari waktu standar.
29
V.3 Kurva Belajar Perkembangan Operator
LAYOUT 1 LAY OUT 1 waktu (seko 60.00 50.00 40.00
u t k 30.00 a w
LAY OUT 1 waktu (seko
20.00 10.00 0.00 1
3
5
7
9 1 1 13 13 1 5 1 7 19 19 2 1 2 3 2 25 5 27 29 sampel ke-
LAYOUT 2
LAYOUT 2 waktu (sekon 60.00 50.00 40.00
tu k 30.00 a w
LAYOUT 2 waktu (sekon
20.00 10.00 0.00 1
3
5
7
9 1 1 1 3 15 15 17 1 7 19 19 21 21 23 2 3 2 5 2 7 29 29 sampel ke-
30
BAB VI KESIMPULAN dan SARAN
VI.1 KESIMPULAN
Dari pengolahan data diatas, kita dapat menyimpulkan: 1.
Bahwa pada pada susunan susunan layout layout 1, 1, waktu yang yang dibutuh dibutuhkan kan untuk untuk
menyelesaikan satu kali pekerjaan (satu siklus kerja) lebih lama dari waktu siklus pada susunan layout 2. 2.
Bahwa Bahwa pada pada susuna susunan n layout layout 1 tidak tidak memper mempertim timban bangka gkan n ergonom ergonomis is
gerak tubuh operator sedangkan pada layout 2 sangat mempertimbangkan arah gerak gerak tubuh tubuh operat operator or sehing sehingga ga tidak tidak menimb menimbulk ulkan an kelelah kelelahan an pada pada operator korek api yang pada akhirnya akan mempengaruhi waktu siklus. 3.
Berd Berdas asar arka kan n pada pada faktor faktor penye penyesu suai aian an,, wakt waktu u norm normal al pada layou layoutt 2
lebih kecil dari pada waktu normal pada layout 1. 4.
Berdasarkan Berdasarkan pada kelonggaran kelonggaran,, waktu waktu standar standar pada layout layout 2 lebih kecil
dari pada waktu standar pada layout 1.
VI.2 SARAN
1. Pada Pada penguk pengukura uran, n, data data sampel sampel yang yang diambi diambill sebaik sebaiknya nya dua kali kali lebih lebih banyak banyak dari data sampel yang akan diamati diamati atau yang akan dihitung dihitung pada seti setiap ap layo layout ut kare karena na apab apabil ilaa terj terjad adii keku kekura rang ngan an data data dari dari data data yang yang seharusnya maka kita tidak perlu melakukan pengukuran tambahan. 2. Pada Pada penent penentuan uan jumlah jumlah pengam pengamatan atan yang yang dibutu dibutuhka hkan, n, sebaik sebaiknya nya kita kita tentukan batas toleransi atas dan batas toleransi bawahnya (asumsi-asumsi) karena kita tidak akan kekurangan data untuk dihitung apabila ada banyak subgrup yang akan dibuang. 3. Pada
penentuan penentuan
faktor
penyesuaia penyesuaian n
dan
kelonggara kelonggaran, n,
sebaiknya sebaiknya
mengambil nilai yang terkecil karena dengan nilai faktor yang kecil dapat
31
mengakibatkan penghitungan waktu normal maupun waktu standar tidak terlalu besar. LAMPIRAN PETA TANGAN KANAN DAN TANGAN KIRI ( LAY O UT 1) PEK E R JAA N D EP AR T EM E N N OM OR PE T A D IP IP ET ET AK AK AN AN O LE LE H TANGGAL TANGGAL DIPETAKAN DIPETAKAN
: : : : :
Memasukkan Korek Api ke dalam kotak 01 Hengky Fitrayco 09 Januari 2009
C 3
B 1
2
E
D
KET A : OPERATOR B : WAD AH KOTAK BAG . DALAM C : HASIL JADI(OUT JADI(OUT P UT) D : WADAH KOREK API E : WADAH TUTUP KOREK
JARAK A-B : 56 cm A-D : 43 cm A-E : 53 cm A-C : 63 cm B-D : 32 cm D-E : 35 cm D-C : 20 cm
A
JARAK (cm)
Waktu (det)
Menga Mengambi mbil kotak a k bagian bagian dalam am
56
1,05
Menempatkan kotak bagian dalam ke wadah korek api
32
Menempatk Menempatkan an h hasil asil jadi ke dalam dalam wadah wadah
TANGAN KIRI
T OT A L
Waktu (det)
JARAK (cm)
TANGAN KANAN
28,68
-
Memasukkan korek kedalam kotak bagian dalam
1,32
1,38
35
Mengambil tutup korek api
20
0,88
1,49
35
Memasang tutup korek api
1 08
3,2 5
3 1,55
70
Lambang
RINGKASAN
W A KT U T IA P SIK LU S
: 3 4,8 d et ki
J UM UM LA LA H P RO RO DU DU K T IA IA P S IK IK L LU US
: 1 b u ah ah
WAKTU UNTUK MEMBUAT SATU PRODUK : 34,8 detik
32
PETA TANGAN KANAN DAN TANGAN KIRI ( LAY OU T 2) PEKER JAAN D EPART EMEN N OMOR PET A D IP IPE TA TAKA N O LE LE H TANGGAL TANGGAL DIPETAK DIPETAKAN AN
: : : : :
Memasukkan Korek Api ke dalam kotak 02 Hengky Fitrayco 09 Januari 2009
C
B 1
2
D
E
3
KET A : OPERATOR B : WADAH K OTAK BAG. DALAM C : HASIL JADI (OUT PUT) D : WADAH KOREK API E : WADAH TUTUP KOREK
JARAK A-B : 76 cm A-D : 44 cm A-E : 46 cm A-C : 77 cm B-D : 30 cm D-E : 26 cm E-C : 31 cm D-C : 57 cm
A
JARAK (cm)
Waktu (det)
Waktu (det)
JARAK (cm)
TANGAN KANAN
Mengam Mengambi bil kotak kotak bagian bagian dalam am
76
1,20
28
-
Memasukkan korek kedalam kotak bagian dalam
Menempatkan kotak bagian dalam ke wadah korek api
30
1,09
0,74
26
Mengambil tutup korek api
Menempatkan hasil jadi ke dalam wadah
57
0,93
0,89
26
Memasang tutup korek api
T O T AL
163
3,22
29,63
52
TANGAN KIRI
Lambang
RINGKASAN
WAKT U T IAP SIKLU S
: 3 2,85 det ik
J UM UM LA LA H P RO RO DU DU K T IA IA P S IK IK LU LU S
: 1 b ua ua h
WAKTU UNTUK MEMBUAT SATU PRODUK
: 32,85detik
33