LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
AKUSTIK – P3 P3 R EVER EVERBERR BERRATI ATI O N TI M E
Disusun oleh : Addinul Hakim
(2412100125)
Asisten : Harisma Khoirun Nisa
(24131000)
JURUSAN TEKNIK FISIKA JURUSAN TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2015
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
AKUSTIK – AKUSTIK – P3 P3 REVERBERR EVERBERRATI ATI O N TI M E PADA
RUANGAN
Disusun oleh :
Addinul Hakim
(2412100125)
Asisten : Harisma Khoirun Nisa
(24131000)
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK FISIKA JURUSAN TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2015
ABSTRAK Waktudengung Waktudengung (reverberation time) adalah waktu yang
diperlukan oleh tekanan suara untuk meluruh sebesar 1/1000 dari tekanan suara mula-mula, atau tekanan suaranya berkurang sebesar 60 dB sejak suara dihentikan hingga tak terdengar lagi. Semakin besar volume ruangan, semakin besar pula nilai waktu dengungnya. Dan semakin besar nilai koefisien serap bunyi bahan serta luasannya, semakin kecil nilai waktu dengungnya. Nilai waktu dengung pada setiap ruangan bisa berbeda – beda, tergantung
penggunaan
ruang
tersebut.
Berdasarkan
hasil
pengukuran pengukuran dengan dengan petasan sebagai sumber sumber bunyi didapatkan nilai waktu dengung pada ruang P103, Jurusan Teknik Fisika ITS sebesar 32,19 sekon dan TTB 35,59 dB. Tekanan bunyi yang dihasilkan dari ledakan petasan diukur menggunakan SLM dan datanya direkam dengan software Real Time Analyzer . Metode Sabine digunakan pada pecobaan ini untuk mendapatkan nilai reverberation time (RT). Kata kunci: Reverberation Reverberation time, time, koefisien serap bahan, metode
Sabine.
ABSTRACT Reverberation Reverberation Time is a time needed needed by sound pressure pressure to be
disintegrated 1/1000 from the initial sound pressure, or the sound pressure reduced reduced by 60 dB since the sound stopped stopped until totally disappear. If the room volumes get bigger, the reverberation time will be bigger too. And if the sound absorption coefficient value of the material and the spacious, the reverberation time become smaller. The reverberation reverberation time’ time’ s value of each room will be different, dependent on the room usage. Based on the practicum result, firecracker as sound pressure, reverberation time ’ s value in room P103, Engineering Physics Department, ITS is 32,19 second and the time pressure pressure level is 35,59 dB. The sound pressure produced produced by the firecracker’s firecracker’s explosion will wi ll be measured using SLM, and record the data using software called Real Time Analyzer. Analyzer. Also, Sabine Method was was used on this practicum for getting reverberration reverberration time’ time’ s value. Keywords: Reverberation Reverberation time, Sound Sound absorption absorption coefficient coefficient of
the material, Sabine Method
KATA PENGANTAR
Pertama-tama penulis panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmatnya penulis mampu menyelesaikan Laporan Resmi Rekayasa Bahan ini dengan sebaik-baiknya. Tidak lupa juga kepada orang tua dan teman – teman – teman penulis yang selalu memberika support kepada penulis. Dalam Laporan ini penulis membahas tentang Waktu Dengung
( Reverberration Reverberration
yangdibuat pembacanya, pembacanya,
ini
nantinya
Time).Penulis Time).Penulis dapat
sehingga sehingga dapat
berharap
bermanfaat
bagi
laporan seluruh
menambah menambah pengetahuan pengetahuan
dan
wawasan para pembacanya. Tidak lupa juga penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyusun Laporan ini, khususnya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada asisten praktikum akustik. Penulis mengetahui masih banyak kesalahan dalam penyusunan penyusunan laporan ini. Oleh karena itu kritik dan saran sangat sangat penulis butuhkan butuhkan sebagai bahan perbaikan perbaikan dalam penyusunan penyusunan laporan yang akan datang. Surabaya, Desember 2015
Penulis
DAFTAR ISI Halam Halaman an Judul Judul ........................................................................... Abstrak Abstrak....................................................................................... Abstra Abstract ct ...................................................................................... Kata Pengant Pengantar ar .......................................................................... Daftar Daftar Isi .................................................................................... Daftar Daftar Gambar Gambar .......................................................................... BAB I PENDA PENDAHULU HULUAN AN ........................................................... ...........................................................
1.1 Latar Latar Belakan Belakang g ............................................................... 1.2 Rumusan Rumusan Masalah .......................................................... 1.3 Tujuan Tujuan Perco Percobaan baan ........................................................... 1.4 Manfaat Manfaat Praktik Praktikum um ......................................................... BAB II DASAR DASAR TEO TEORI RI .............................................................
2.1 Reverb 2.1 Reverberation eration Time ........................................................ Time ........................................................ 2.2 Parame Parameter ter Akustik Akustik .......................................................... 2.3 Krite Kriteria ria Akustik Akustik .............................................................. BAB III METODOLOGI PERCOBAAN .................................
3.1 Alat Alat dan Bahan ............................................................... 3.2 Langkah – Langkah – Langkah Langkah Praktikum ....................................... 3.2.1 Langkah Pengambilan Data ....................................... 3.2.2 Langkah Simulasi ...................................................... BAB IV I V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN PEMBAHASAN............ ...... ............ ........ ..
4.1 Hasil Hasil Percob Percobaan aan .............................................................. .............................................................. 4.2 Pembah Pembahasan asan .................................................................... BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................
5.1 Kesim Kesimpulan pulan .................................................................... 5.2 Saran Saran .............................................................................. DAFTAR DAFTAR PUSTAK PUSTAKA A .................................................................
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Grafik Peluruhan Peluruhan Suara dalam Ruangan Ruangan ............ ...... ............ ........ Gambar 2.2 Fungsi Fungsi Ruangan Sesuai dengan Volumenya ............ ...... ........ Gambar 3.1 Tampilan Awal Sketch Sketch Up Up ...................................... Gambar 3.2 Dipilih Dipilih Shape yang Diinginkan Diinginkan ............ ...... ............ ............. ............. ...... Gambar 3.3 Dibuat Dibuat Bidang Bidang 3-D ................................................. Gambar 3.4 Tampilan Tampilan Awal Awal EASE ............................................ Gambar 3.5 Lembar kerja EASEMIX ........................................ Gambar 3.6 Penyimpanan Penyimpanan dengan Format SKP ............ ...... ............. ............. ........ Gambar 3.7 Pilihan Material yang Sesuai................................... Gambar 3.8 Tampilan Tampilan File dalam Format (*.frd) ............ ...... ............ ............ ......
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era Globalisasi menghadirkan berbagai perubahan sekaligus
tantangan yang perlu diantisipasi sejak dini. Penggunaan berbagai teknologi yang berhubungan erat dengan suara memerlukan suatu kondisi lingkungan yang baik agar suara yang dihasilkan bisa terdengar seperti yang diinginkan. Pada tahun1898, Wallace Clement
Sabine
absorpsi
rata-rata
menemukan ruangan
metode
penentuan
berdasarkan
koefisien
pengukuran
waktu
dengung. Waktu dengung (T60) didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan oleh tekanan suara dalam ruangan utnuk mluruh 1/1000 dari tekanan suara mula-mula, tatau tingkat tekanan suaranya berkurang sebanyak 60 dB, sejak sumber suara dihentikan (berhenti memancarkan suara). Jika
Volume
ruangan
semakin
besar,
maka
waktu
dengungnya juga semakin besar. Demikian jika bahan material dari bangunan itu memiliki koefisien dan luasan yang lebih besar, maka waktu dengung yang didapat semakin kecil. Parameter waktu
dengung
(RT)
auditorium
berbeda-beda
tergantung
penggunaanny penggunaannya. a. RT yang yang terlalu pendek akan menyebabkan menyebabkan ruangan terasa ‘mati’ sebaliknya RT yang panjang akan memberik an an suasana ‘hidup’ pada ruangan (Satwiko, 2004:91). RT untuk jenis speech auditorium disarankan berada pada 0,601,20 detik, sedangkan untuk musik auditorium disarankan berada
pada 1,00-1,70 detik detik (Egan, 1976:154). 1976:154). Bahan penutup bidang bidang permukaan permukaan interior interior yang berkaitan berkaitan dengan dengan angka koefisien koefisien absorbsi dan refleksi, sangat berpengaruh dalam menentukan besaran RT suatu auditorium auditorium (Doelle, 1972:63). 1972:63). Ruangan yang keseluruhan permukaan dalamnya bersifat menyerap energi suara (RT sangat pendek) disebut ruang anti dengung (anechoic chamber), sedangkan ruangan yang keseluruhan permukaan dalamnya bersifat memantulkan suara (RT sangat panjang) disebut ruang dengung (reverberration ( reverberration chamber ). ).
[1]
1.2 Rumusan Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut: a. Bagaimana hasil perbandingan antara hasil pengukuran reverberation time dengan time dengan standar yang ada? b. bagaimana bagaimana cara melakukan melakukan percobaan percobaan dengan dengan simulasi? simulasi?
1.3 Tujuan Percobaan Praktikum ini memiliki beberapa tujuan yakni sebagai
berikut: berikut: a. mahasiswa mampu membandingkan hasil pengukuran reverberation time dengan standar yang ada. b. mahasiswa
mampu
melakukan
pengukuran pengukuran melalui melalui simulasi. simulasi.
perbaikan
hasil
1.4 Manfaat Percobaan Adapun manfaat dari praktikum akustik P-3 ini, antara
lain : a. Mahasiswa
mendapatkan
ilmu
pengetahuan
tentang
reverberation time dan time dan pengaplikasiannya b. Mahasiswa
mampu
membuat
simulasi
percobaan
reverberation time time dan membandingkannya dengan hasil percobaan percobaan sebenarnya sebenarnya
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
BAB II DASAR TEORI 2.1 Reverberation Time Waktu dengung yaitu waktu yang diperlukan oleh tekanan suara dalam ruang untuk meluruh meluruh sebesar 1/1000 dari tekanan suara mula-mula, atau tingkat tekanan suaranya berkurang berkurang sebesar sebesar 60 db sejak sejak sumber sumber suara dihen dihentikan tikan hingga tidak terdengar lagi. Jika volume ruangan rua ngan semakin besar, besar, maka waktu deng dengung ungny nyaa juga juga semakin semakin besar. besar. Dan jika jika bahan material material dari bangunan bangunan itu mem memiliki iliki koefi koefisie sien n dan luasan yang lebih besar, maka waktu dengung yang didapat semakin kecil. Parameter waktu dengung (RT) auditorium berbeda-be berbeda-beda da tergantung tergantung pengg penggunaann unaannya. ya. RT yang yang terlalu pende pendek k akan menye menyebabkan babkan ruangan terasa mati, sebalik sebalikny nyaa rt yang panjang akan memberi suasana hidup pada ruangan. RT untuk jenis speech speech auditorium disarankan berada pada 0.60-1.20 detik detik sedang sedangkan kan untuk auditorium auditorium musik musik disarankan berada pada 1.00-1.70 detik (egan, 1976:154). Ruangan yang keseluruhan permukaan dalamnya bersifat menyerap energi suara (RT sangat pendek) disebut ruang anti dengung sedangkan ruang yang keseluruhan permukaan dalamnya bersifat memantulkan suara (RT sangat panjang) disebut ruang dengung (reverberation ( reverberation chamber ). ). Untuk menghitung waktu dengung dengan menggunakan metode Sabine yang ditunjukkan pada persamaan persamaan berikut, dimana dimana V adalah volum volumee ruang r uang,, S adalah luas permukaan ter tutup, tutup, dan α adalah koefisien absorbsi dari material penutup. RT60 = 0.161V/Sα
Gambar 2.1 Reve Reverr ber ber ati on T i me pada ruang
Metode respon impuls dilakukan untuk mengetahui respon ruangan setelah diberi sumber suara impuls. Sumber suara yang dipakai untuk membangkitkan sebuah ruang haruslah memiliki energi yang cukup di sepanjang spektrum suara hingga levelnya di atas noise untuk memberikan akurasi yang dibutuhkan. Contoh dari sumber bunyi impuls adalah lecutan api listrik yang kuat, suara pistol, dan suara balon meletus. eletus. Jika Volume ruangan semakin besar, maka waktu dengungnya juga semakin besar. Demikian jika bahan material dari bangunan itu memiliki koefisien dan luasan yang lebih besar, maka waktu dengung yang didapat semakin kecil. Parameter waktu dengung (RT) auditorium berbeda beda beda tergantung tergantung penggunaannya. penggunaannya. RT yang terlalu pendek akan menyebabkan ruangan terasa ‘mati’ sebaliknya RT yang panjang akan memberikan suasana ‘hidup’ pada ruangan (Satwiko, 2004:91). RT untuk jenis speech auditorium disarankan berada pada 0,60-1,20 detik, sedangkan untuk music auditorium disarankan berada pada 1,00-1,70 detik (Egan, 1976:154). Bahan penutup bidang permukaan permukaan interior interior yang berkaitan dengan dengan angka koefisien koefisien absorbsi dan refleksi, sangat berpengaruh dalam menentukan
besaran besaran RT suatu auditorium auditorium (Doelle, (Doelle, 1972:63). 1972:63). Ruangan Ruangan yang keseluruhan permukaan dalamnya bersifat menyerap energi suara (RT sangat pendek) disebut ruang anti dengung (anechoic chamber), sedangkan ruangan yang keseluruhan permukaan permukaan dalamnya dalamnya bersifat bersifat memantulkan suara (RT sangat sangat panjang) panjang) disebut ruang ruang dengung dengung (reverberation (reverberation chamber ). ).[1] Parameter akustika ruangan yang paling banyak dikenal orang adalah Waktu Dengung (Reverberation Time – Time – RT). RT seringkali dijadikan acuan awal dalam mendesain akustika ruangan sesuai dengan fungsi ruangan tersebut. RT menunjukkan seberapa lama energi suara dapat bertahan di dalam ruangan, yang dihitung dengan cara mengukur waktu peluruhan peluruhan energi energi suara dalam ruangan. Waktu peluruhan p eluruhan ini dapat diukur menggunakan konsep energi tunak maupun energi impulse. RT yang didapatkan berdasarkan konsep energi tunak dapat digunakan untuk memberikan gambaran kasar, waktu dengung ruangan tersebut secara global. RT jenis ini dapat dihitung dengan mudah, apabila kita memiliki memiliki data Volume dan Luas permukaan serta karakteristik absorpsi setiap permukaan yang ada dalam ruangan. Sedangkan RT yang berbasiskan energi impulse, didapatkan dengan cara merekam response ruangan terhadap sinyal impulse yang dibunyikan didalamnya. Dengan cara ini, RT di setiap titik dalam ruangan dapat diketahui dengan lebih detail bersamaan dengan parameter-parameter akustik yang lainnya. RT pada umumnya dipengaruhi oleh jumlah energi pantulan yang yang terjadi dalam dalam ruangan. ruangan. Semakin banyak energi energi pantulan, pantulan, semakin panjang RT ruangan, ruangan, dan sebaliknya. sebaliknya. Jumlah energi pantulan dalam ruangan berkaitan dengan karakteristik permukaan yang menyusun ruangan tersebut.
Ruangan yang dominan disusun oleh material permukaan yang bersifat memantulkan energi suara cenderung memiliki RT yang panjang, sedangkan ruangan yang didominasi oleh material permukaan yang bersifat menyerap energi suara akan memiliki RT yang pendek. Ruangan yang keseluruhan permukaan permukaan dalamnya dalamnya bersifat menyerap menyerap energi energi suara (RT (RT sangat pendek) disebut ruang anti dengung (anechoic chamber), sedangkan ruangan yang keseluruhan permukaan dalamnya bersifat memantulkan suara (RT sangat panjang) disebut ruang dengung (reverberation chamber). Ruanganruangan yang kita tempati dan gunakan sehari-hari, mulai dari ruang tidur, ruang kelas, auditorium, masjid, gereja dsb akan memiliki RT diantara kedua ruangan tersebut diatas, karena pada umumnya permukaan dalamnya disusun dari gabungan material yang menyerap dan memantulkan energi suara. Desain bentuk, geometri dan komposisi material penyusun penyusun dalam ruangan inilah yang akan menentukan menentukan RT ruangan, sekaligus kinerja akustik ruangan tersebut. Berikut ini adalah gambaran RT yang ideal untuk [2] beberapa beberapa fungsi fungsi ruangan ruangan sesuai dengan dengan volumeny volumenya. a.
Gambar Volumenya
2.2
Fungsi
Ruangan
Sesuai
dengan
Hubungan antara koefisien absorpsi rata-rata ruangan dan waktu dengung dinyatakan dengan persamaan:
dengan S adalah luas total permukaan ruangan [m2], V adalah volume ruangan [m3], dan T60 adalah waktu dengung.[3] 2.2 Parameter Akustik Parameter yang biasa digunakan dalam ruang tertutup secara garis besar dapat dibagi menjadi dua, yaitu parameter yang bersifat temporal monoaural yang bisa dirasakan dengan menggunakan satu telinga saja (atau diukur dengan menggunakan single microphone) microphone) dan parameter yang bersifat bersifat binaural yang hanya hanya bisa dideteksi dideteksi dengan dengan dua telinga secara simultan (atau diukur menggunakan dua microphone secara simultan). Waktu dengung ( Reverberation Reverberation Time) Time) merupakan parameter akustik yang paling awal awal digunakan dan dan masih merupakan merupakan parameter parameter yang paling populer populer dalam desain desain ruangan tertutup. Parameter Parameter lainnya yang digunakan dalam desain akustik ruang yaitu SPL (distribusi tingkat tekanan suara), D50 (kejelasan suara ucapan), C80 (kejernihan suara musik), G (kekuatan sumber suara), EDT ( Early Decay Time), Time), Tx (waktu dengung ruangan), ITDG (waktu tunda pantulan awal, intimacy), intimacy), IACC ( Inter-Aural Inter-Aural Cross Correlation), Correlation), dan LEF ( Lateral Energy Fraction Fraction). ). Clarity (C80) merupakan parameter untuk mengukur tingkat kejernihan suara yang dipersepsi oleh pendengar
dalam ruangan. C80 biasanya digunakan untuk musik sedangkan untuk speech digunakan parameter C50 atau intelligebility. intelligebility. Parameter ini merupakan parameter pengukuran pengukuran tingkat tingkat kejernihan kejernihan pada ruang konferensi konferensi atau ruang kelas. Intimacy merupakan parameter yang ditunjukkan dengan perbedaan waktu datang suara langsung dengan pantulan awal pada setiap titik pendengar dan dinyatakan dalam Initial Time Delay Delay Gap (ITDG).
Gambar 2.3 Reaksi permukaan terhadap gelombang suara
Selain itu, parameter akustik dalam ruangan dapat diklasifikasi untuk lebih jelasnya menjadi : a. Difraksi Bunyi Difraksi adalah gejala akustik yang menyebabkan gelombang bunyi dibelokkan atau dihamburkan sekitar penghalang penghalang seperti sudut (corner), (corner), kolom, kolom, tembok dan balok. Difraksi Difraksi lebih lebih nyata pada pada frekuensi frekuensi rendah. rendah. b. Resonansi ruang Air yang dituang ke dalam guci menghasilkan bunyi deguk (gurgling), frekuensinya naik bertahap bila jumlah
air dalam guci bertambah. Udara dalam guci beresonansi pada frekuensi frekuensi dalam guci beresonansi beresonansi pada frekuensifrekuensifrekuensi te frekuensi tertentu (seperti kamar rtentu (seperti kamar mandi yang dengan resonansinya sendiri mendorong hasrat menyanyi penyanyi penyanyi-penyanyi awam). Suatu ruang tertutup deng penyanyi awam). Suatu ruang tertutup dengan permuka an permukaan interior an interior pemantul bunyi tanpa diinginkan menonjolkan frekuensi-frekuensi tertentu frekuensi tertentu yang disebut ragam getaran normal (normal modes of vibration) ruang tersebut. c. Difraksi Bunyi Difraksi adalah gejala akustik yang menyebabkan gelombang bunyi dibelokkan atau dihamburkan sekitar penghalang penghalang seperti sudut sudut (corner), kolom, kolom, tembok dan balok. Difraksi lebih nyata pada frekuensi rendah 2.3 Kriteria Akustik Untuk mendapatkan sebuah ruangan yang berkinerja baik secara akustik, ada beberapa kriteria akustik yang pada umumnya harus diperhatikan. Kriteria akustik tersebut secara ringkas adalah sebagai berikut: a. Liveness Kriteria ini berkaitan dengan persepsi subjektif pengguna ruangan terhadap waktu dengung (reverberation time) yang dimiliki oleh ruangan. Ruangan yang live, live, biasanya berkaitan dengan waktu dengung yang panjang, dan ruangan yang death berkaitan dengan waktu dengung yang pendek. Panjang pendeknya waktu dengung yang diperlukan untuk sebuah ruangan, tentu saja akan bergantung pada fungsi ruangan tersebut. Ruang untuk konser symphony misalnya,
memerlukan waktu dengung 1.7 – 2.2 2.2 detik, sedangkan untuk ruang percakapan antara 0.7 – 0.7 – 1 1 detik.
b. Intimacy Kriteria ini menunjukkan persepsi seberapa intim kita mendengar suara yang dibunyikan dalam ruangan tersebut. Secara objektif, kriteria ini berkaitan dengan waktu tunda (beda waktu) datangnya suara langsung dengan suara pantulan awal yang datang ke suatu posisi pendengar dalam ruangan. Makin pendek waktu tunda ini, makin intim medan suara didengar oleh pendengar. Beberapa penelitian menunjukkan harga waktu tunda yang disarankan adalah antara 15 – 35 35 ms. c. Fullness Fullness vs Clarity Kriteria ini menunjukkan jumlah refleksi suara (energi pantulan) pantulan) dibandingkan dibandingkan dengan energi energi suara langsung langsung yang dikandung dalam energi suara yang didengar oleh pendengar yang berada dalam ruangan tersebut. Kedua kriteria berkaitan satu sama lain. Bila perbandingan energi pantulan terhadap energi suara langsung besar, maka medan suara akan terdengar penuh (full). Akan tetapi, bila melewati melewati rasio tertentu, maka kejernihan informasi yang dibawa suara tersebut akan terganggu. Dalam kasus ruangan digunakan untuk kegiatan bermusik, bermusik, kriteria kriteria C80 menunjukk menunjukkan an hal ini. (D50 untuk speech). d. Warmth vs Brilliance Kedua kriteria kriteria ini ditunjukkan oleh spektrum waktu waktu dengung ruangan. Apabila waktu dengung ruangan pada frekuensifrekuensi rendah lebih besar daripada frekuensi mid-high, maka ruangan akan lebih terasa hangat ( warmth). warmth). Waktu dengung yang lebih tinggi di daerah frekuensi rendah biasanya lebih disarankan untuk ruangan yang digunakan untuk
kegiatan bermusik. Untuk ruangan yang digunakan untuk aktifitas speech aktifitas speech,, lebih disarankan waktu dengung yang flat untuk frekuensi rendah-mid-tinggi. e. Texture kriteria ini menunjukkan seberapa banyak pantulan yang diterima oleh pendengar dalam waktu-waktu awal (< 60 ms) menerima sinyal suara. Bila ada paling tidak 5 pantulan terkandung dalam impulse response di awal 60 ms, maka ruangan tersebut dikategorikan memiliki texture yang baik. f. Blend dan Ensemble Ensemble Kriteria Blend Kriteria Blend menunjukkan menunjukkan bagaimana kondisi mendengar yang dirasakan di area pendengar. Bila seluruh sumber suara yang dibunyikan di ruangan tersebut tercampur dengan baik (dan dapat dinikmati tentunya), maka kondisi mendengar di ruangan tersebut dikatakan baik. Hal ini berkaitan dengan kriteria bagaimana suara di area panggung diramu (ensemble). Contoh, apabila ruangan digunakan untuk konser musik symphony, maka pemain di panggung harus bisa mendengar (ensemble) dan pendengar di area pendengar juga harus bisa mendengar (blend) keseluruhan (instruments) symphony yang [2] dimainkan.
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN 3.1 Peralatan dan Bahan Peralatan yang digunakan dalam praktikum P-3 kali ini adalah:
a. b. c. d.
Meteran Petasan Microphone/Sound Microphone/Sound Level Meter Meter Laptop yang sudah terinstall Software Realtime Analyzer
3.2 Langkah-langkah Langkah-langkah Praktikum Adapun langkah-langkah dalam melakukan praktikum ini adalah sebagai berikut:
3.2.1 Langkah pengambilan data 1. SLM disambungkan ke laptop yang sudah terinstall Realtime Analyzer Analyzer 2. Petasan diletakkan di tengah ruangan pada ketinggian 1,5 m dari tanah 3. Sound Lever Meter diarahkan sejajar petasan dengan jarak 2 m dari petasan petasan 4. Penyimpanan data dilakukan pada saat petasan petasan akan meledak hingga selesai meledak 5. Selanjutnya dilakukan penyimpanan data 6. Langkah 4 sampai 5 diulangi sebanyak 3 kali 3.2.1 Langkah simulasi
a. Software sketchUp dijalankan
Gambar 3.1 Tampilan awal SketchUp
b. Dipilih shape sesuai yang diingkan lalu drag ke bidang gambar
Gambar 3.2 Dipilih shape yang diinginkan
c. Untuk membuat bidang 3-D maka dipilih didrag didrag pada pada objek yang sudah digambar
Gambar 3.3 Dibuat bidang 3-D
lalu
d. Dipilih windows layer lalu ditambahkan material sesuai yang diinginkan
e. Permukaan yang akan diberi material diklik, dan pilih material yang telah ditentukan. Langkah tersebut diulangi hingga seluruh permukaan
f. Setelah itu disimpan, dengan save as type “SketchUp Version 7(*.skp) Dibuka software are ease g. Dibuka softw h. Dipilih file import/eksport
Gambar 3.4 Tampilan awal EASE
i.
Maka akan muncul lembar kerja EASEMIX, dipilih tools dipilih tools lalu import DXF/SKP DXF/SKP dan tekan yes tekan yes
Gambar 3.5 Lembar kerja EASEMIX
Setelah muncul dialog seperti berikut, dibuka file dengan format SKP yang telah disimpan, OK
Gambar 3.6Penyimpanan dengan format SKP
j.
Muncul EASEMIX untuk memilih material, diklik layer dan dipilih material yang sesuai assign for list, begitu seterusnya hingha semua layer OK
Gambar 3.7 Pilihan material yang sesuai
File disimpan dalamt format (*.frd), dan dibuka lagi file k. File tersebut dari EASE dengan diklik file open project maka akan tampil gambar sebagai berikut
Gambar 3.8 Tampilan file dalam format (*.frd)
l.
Dipilih edit klik Room RT, diklik recomputed, recomputed, dipilih RoomRT , diklik sabine, diklik sabine, diklik recomputed, dipilih apply lalu ok lalu ok
Gambar 3.8 Tampilan Room RT
m. Untuk melihat hasil RT maka dipilih view klik Room RT n. Analisa hasil RT yang didapatkan dari simulasinya
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Percobaan Berikut ini hasil percobaan pertama di dalam ruangn P-104 jurrusan Teknik Fisika ITS sebagai sebagai percobaan percobaan yang dianggap dianggap paling sesuai. sesuai.
1 2
Sec, 542
ALL 98,8
Time
3
542
97,52
4
542
96,29
0,2 0,4
5 6
542 542
96,29 101,46
0,6
7
543
102,65
8
543
102,62
1 1,037037
9 10
543 543
102,15 102,15
1,074074
11
543
101,47
12
543
100,68
1,148148 1,185185
13 14
543 543
99,79 98,82
1,222222
15
543
97,77
16
543
97,77
1,296296 1,333333
17 18
543 543
96,66 95,51
19
543
95,26
20
543
96,23
21 22
543 543
96,23 97,95
1,518519
23
543
99,08
1,592593
0
0,8
1,111111
1,259259
1,37037 1,407407 1,444444 1,481481 1,555556
24
543
99,83
1,62963
25
543
99,83
26
543
99,87
1,666667 1,703704
27 28
543 543
99,73 99,32
1,740741
29
543
98,7
30
543
98,7
1,814815 1,851852
31 32
543 543
97,95 97,01
1,888889
33
543
95,97
34
544
94,8
1,962963 2
35 36
544 544
93,54 93,54
2,037037
37
544
92,22
38
544
90,86
2,111111 2,148148
39 40
544 544
89,43 89,43
2,185185
41
544
87,98
42
544
86,52
2,259259 2,296296
43 44
544 544
85,07 83,58
2,333333
45
544
83,58
46
544
82,08
2,407407 2,444444
47 48
544 544
80,62 79,15
2,481481
49
544
77,71
50
544
77,71
2,555556 2,592593
51 52
544 544
76,34 74,98
2,666667
53
544
73,63
2,703704
1,777778
1,925926
2,074074
2,222222
2,37037
2,518519
2,62963
54
544
72,33
2,740741
55
544
71,04
56
544
71,04
2,777778 2,814815
57 58
544 544
69,8 68,73
2,851852
59
544
67,75
60
544
67,75
2,925926 2,962963
61 62
545 545
66,89 66,14
63
545
65,55
64
545
65,14
65 66
545 545
65,14 64,71
3,148148
67
545
64,39
68
545
64,15
3,222222 3,259259
69 70
545 545
63,83 63,83
3,296296
71
545
63,49
72
545
63,31
3,37037 3,407407
73 74
545 545
63,19 63,19
3,444444
75
545
63,19
76
545
63,12
3,518519 3,555556
77 78
545 545
63,11 63,06
3,592593
79
545
63,12
80
545
63,12
3,666667 3,703704
81 82
545 545
63,12 63,2
3,740741
83
545
63,18
3,814815
2,888889
3 3,037037 3,074074 3,111111 3,185185
3,333333
3,481481
3,62963
3,777778
84
545
63,18
3,851852
85
545
63,37
86
545
63,56
3,888889 3,925926
87 88
545 546
63,73 63,98
3,962963
89
546
64,2
90
546
64,2
4,038462 4,076923
91 92
546 546
64,31 64,39
4,115385
93
546
64,27
94
546
64,29
4,192308 4,230769
95 96
546 546
64,29 64,37
4,269231
97
546
64,42
98
546
64,29
4,346154 4,384615
99 100
546 546
64,32 64,32
4,423077
101
546
64,3
102
546
64,23
4,5 4,538462
103 104
546 546
64,35 64,35
4,576923
105
546
64,35
106
546
64,33
4,653846 4,692308
107 108
546 546
64,31 64,39
4,730769
109
546
64,39
110
546
64,47
4,807692 4,846154
111 112
546 546
64,58 64,72
4,884615
113
546
64,64
4,961538
4
4,153846
4,307692
4,461538
4,615385
4,769231
4,923077
114
547
64,72
5
115
547
64,72
116
547
64,91
5,035714 5,071429
117 118
547 547
64,93 64,8
5,107143
119
547
64,8
120
547
64,76
5,178571 5,214286
121 122
547 547
64,77 64,77
123
547
64,82
124
547
64,82
125 126
547 547
64,87 64,92
5,392857
127
547
65,02
128
547
64,97
5,464286 5,5
129 130
547 547
64,97 65,23
5,535714
131
547
65,21
132
547
65,14
5,607143 5,642857
133 134
547 547
65,1 65,15
5,678571
135
547
65,15
136
547
65,25
5,75 5,785714
137 138
547 547
65,31 65,34
5,821429
139
547
65,34
140
547
65,4
5,892857 5,928571
141 142
547 548
65,37 65,25
5,964286
143
548
65,16
6,037037
5,142857
5,25 5,285714 5,321429 5,357143 5,428571
5,571429
5,714286
5,857143
6
144
548
65,16
6,074074
145
548
65,14
146
548
65,06
6,111111 6,148148
147 148
548 548
64,99 65,09
6,185185
149
548
65,09
150
548
65,09
6,259259 6,296296
151 152
548 548
65,18 65,24
6,333333
153
548
65,19
154
548
65,19
6,407407 6,444444
155 156
548 548
65,25 65,26
6,481481
157
548
65,3
158
548
65,27
6,555556 6,592593
159 160
548 548
65,27 65,27
161
548
65,24
162
548
65,29
163 164
548 548
65,29 65,32
6,777778
165
548
65,3
166
548
65,29
6,851852 6,888889
167 168
548 548
65,21 65,21
6,925926
169
549
65,16
170
549
65,16
7 7,037037
Tabel 4.1 Data Reverberration Time
6,222222
6,37037
6,518519
6,62963 6,666667 6,703704 6,740741 6,814815
6,962963
120 100 80 60
Series1
40 20 0 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 5,5 6 6,5 7 7,5 8
Gambar 4.1 Grafik Hubungan TTB dan Waktu 4.2 Pembahasan Berdasarkan data pengukuran didapatkan Tingkat Tekanan Bunyi dari Overshoot meluruh sebesar sebesar 39,59 dB dengan dengan waktu peluruhan peluruhan yang dibutuhkan sebesar 32,19 sekon. Berdasarkan literatur yang ada, bahwa besarnya Tingkat Teknanan Bunyi Bunyi dari Overshoot meluruh sebesar 60 dB dengan waktu dengung standar pada ruangan kelas sebesar 0,6-1,2 sekon. Sehingga hasil praktikum tidak sesuai dengan literatur yang ada. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain didalam ruangan P-104 terdapat t erdapat berbagai macam permukaan benda, benda, seperti seperti kursi, meja, papan tulis, jendela dan lain sebagainya sehingga besar kemungkinan energi gelombang bunyi yang jatuh pada suatu permukaan benda tersebut sebagian ada yang dipantulkan dan sebagian lainnya ada yang diabsorpsi, adanya background noise didalam ruangan P-103 tersebut.
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari percobaann ini adalah sebagai berikut: 1.Hasil data pengukuran tidak sama dengan standar yang ada. Dari data pengukuran didapatkan peluruhan sebesar 32,19 sekon dengan TTB 39,59 dB. Sementara dari standar waktu peluruhannya peluruhannya yakni sebe sebesar sar 0,6-1,2 sekon sekon dengan dengan TTB 60 60 dB. dB. 2. Simulasi hasil dilakukan dengan bantuan software EASE dengan data penunjang berupa denah ruangan ( sketch up) up) dan data pengukuran. 5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan untuk perbaikan praktikum selanjutnya yakni sebelum pengukuran berlangsung diharapkan untuk menyingkirkan benda-benda di dalam ruangan yang berpotensi berpotensi untuk mempengaruhi mempengaruhi hasil data pengukuran pengukuran ke luar ruangan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Evi M., Lutviyah. “ Reverbration Reverbration Time” Time” Laporan Resmi Akustik, Jurusan Teknik Fisika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Nopember : Surabaya. Surabaya. 2015 [2] Asisten Laboratorium Akustik dan Fisika Bangunan, Modul Praktikum Akustik, Rever Akustik, Reverberration berration Time. Time. 2015