LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL
“PEMBUATAN
SEDIAAN INJEKSI THIAMIN HCL 1%”
Nama kelompok F - 4 :
Prima Hasty N.
(1120127)
Indah Permata Sari
(1120128)
Lia Cahya Ningtyas
(1120129)
Gratia Vidy Monica T.
(1120000)
Aprilia Winda Racmawati
(1120
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SURABAYA 2014
1
Topik
: Pembuatan sediaan Injeksi Thiamin HCL 1%
Tujuan
: 1. Melakukan sterilisasi alat dan bahan dengan pemanasan basah (otoklaf) dan pemanasan kering (oven) 2. Mempelajari cara perhitungan 3. Mempelajari pembuatan sedian injeksi thiamin HCL (ampul) steril, volume kecil.
I. PRAFORMULASI 1. Tinjauan farmakologi bahan obat
Efek utama : 1. Pengobatan ,pencegahan defisiensi vitamin B1 : beri-beri , sindrom wernick korsakoff. (MD ed 36 th p. 1976) 2. Antineuritikum, komponen vit B kompleks. (Farmakope Indonesia ed III p. 599 ).
Efek samping : 1.
Menimbulkan reaksi hipersensitifitas anafilaktik shock yang fatal.
(MD ed 36th p. 1976) 2.
Berpotensi terjadi reaksi alergi yang serius. ( BNF ed 57 p. 539)
Indikasi : 1.
Penggunaan secara parenteral penting untuk pasien sindrom
wernick-korsakoff sehingga tidak perlu dihindarkan. (BNF ed 57 th p. 539) 2. Pengobatan anafilaksis harus tersedia ketika thiamine parenteral diberikan. (BNF ed 57 th p. 539)
Kontra Indikasi 1. Wanita yang sedang hamil dan untuk bayi. (MD ed 36 th p. 1977)
2. Tinjauan sifat fisikokimia bahan obat
a.
Kelarutan 1:1 dalam air, 1:170 dalam alkohol, tidak larut dalam eter dan benzena, larut dalam gliserol. ( MD ed 36th p. 1976)
2
b. Stabilitas :
terhadap cahaya : tidak stabil terhadap cahaya, disimpan dalam wadah terlindung cahaya (botol coklat) & wadah tertutup rapat.
( MD ed
36th p. 1976)
terhadap suhu : tidak stabil terhadap pemanasan, melebur pada suhu sekitar 248oC di sertai peruraian. ( MD ed 36 th p. 1455)
terhadap pH : pH dalam larutan air 2,7-3,4, pH larutan steril thiamine HCL 4. ( MD ed 36 th p. 1976)
terhadap oksigen : Tidak stabil terhadap oksigen, adanya udara akan mengakibatkan aktifitasnya hilang secara lambat. ( MD ed 36 th p. 1976)
c. Cara sterilisasi masing-masing bahan: 1. Aqua pro injectio : sterilisasi dengan otoklaf pada suhu 121°C, 15 menit 2. Thiamine HCL : Radiasi
d. OTT (Inkompatibilitas) : 1. Larutan asam dengan pH dibawah 5,5 terutama dari 5,0-3,5 relatif stabil, alkali menghancurkannya. 2. Terbentuk endapan dengan beberapa reagen alkaloida seperti merkuri, chloride, iodine, asam pikrat, tanin, dan reagent Mayer’s 3. Elixir thiamine HCL incompatable dengan senyawa penetralisir asam. 4. Menyebabkan pengendapan Phenobarbital dengan penurunan keasaman dari campuran kerusakan yang konsekuen dari vitamin.
e. Cara penggunaan & dosis : 1. Untuk pengobatan defisiensi Thiamine kronis : dosis oral 10-25mg sehari (dapat sekali atau dibagi ) 2. Defisiensi Thiamine HCL lain sampai 300mg sehari untuk penderita sindrome wernicke-korsakoff dengan rute pemberian intravena. ( MD ed 36th p. 1976)
3
II. FORMULASI a. Permasalahan dan penyelesaian 1. Tidak stabil terhadap udara Penyelesaian: disimpan dalam wadah tertutup, kedap udara dan pembuatannya di aliri gas inert (N2O2) atau ditambah chelating agent seperti EDTA, senyawa sitrat. 2. Tidak stabil terhadap cahaya terdegradasi dengan berubah warna Penyelesaian : dikemas dalam wadah coklat (ampul coklat) 3. Sediaan stabil pada pH 2,7-3,3 tetapi karena tidak sesuai pH cairan tubuh maka ditambah NaCl agar pH isotonis pada pH cairan tubuh.
Perhitungan V = ( n+2) . V’
kebutuhan NaCl agar isotonis = 0,9/ 100 x 10 ml
= (2+2) . 2,15
= 0,09 ml
= 8,6 – 10 ml
Thiamine HCL = 1/100 x 10 ml = 0,1 g = 100 mg
Untuk 1 ampul = 1 g/100 ml x 2 ml = 0,02 g = 20 mg
NaCl = 0,65/100 ml x 10 ml = 0,065 g = 65 mg Ekivalensi Thiamine HCL 1% dengan NaCl = 0,25 NaCl yang dibutuhkan = 0,09 – (0.1x0,25) = 0,09 – 0,025 = 0,065 g = 65 mg
b. Formulasi yang akan dibuat 1.
R/
Thiamine HCL
1
NaCl
0,65
Air qs ad 100 ml (formularium Indonesia edisi 1966 p. 122)
2.
R/
Thiamine HCL
0,25%
NaCl
qs
EDTA
0,01
Aqua ad 20 ml (formularium Indonesia edisi 1966 p. 122-123)
4
3.
R/
Thiamine HCL
11,0 g
Methyl paraben
1,8 g
Propyl paraben
0,2 g
Water pro injectio ad 100 ml (The Art of Compounding Scovilles p. 219)
Formula yang dipakai adalah formula No. 1
c. Perhitungan bobot dan dosis No
Komponen Bahan
Berat / Volume
Fungsi
Cara Sterilisasi
1
Thiamine HCL
0,1 g = 100 mg
Bahan aktif
Radiasi
2
NaCl 0,9 %
65 mg
Pengisotonis
Oven 180 oC 30 menit
3
Aqua pro injectio
Ad 20 ml
pelarut
Autoclave 121 oC 15 menit
d. Cara sterilisasi sediaan yang akan dibuat : sediaan disterilkan dengan pemanasan basah (otoklaf) selama 30 menit. ( Farmakope Indonesia edisi III p. 190 )
III. PELAKSANAAN a. Penyiapan alat
No
Nama alat
Jumlah
Ukuran
Cara sterilisasi
Waktu (menit)
1
Kaca arloji
Ɵ 5cm
3
Oven 180oC
30
2
Kaca arloji
Ɵ 8 cm
1
Oven 180oC
30
3
Beaker glass
50 ml
2
Oven 180oC
30
4
Beaker glass
100 ml
1
Oven 180oC
30
5
Erlenmeyer
50 ml
1
Oven 180oC
30
6
Erlenmeyer
100 ml
1
Oven 180 oC
30
7
Pengaduk kaca
standard
2
Oven 180oC
30
8
Pinset
standard
4
Oven 180oC
30
9
Tara dan wadah
standard
1 set
Oven 180oC
30
5
10
Anak timbangan
standard
1 set
Oven 180oC
30
11
Sendok porselen/ logam
standard
2
Oven 180 oC
30
12
Ampul
2 ml
4
Oven 180 oC
30
13
Kantong alat
-
-
-
14
Kantong sampah
-
1
-
-
15
Corong
Ɵ 5 ml
2
Oven 180oC
30
dan
kertas
saring 16
Pipet tetes
Panjang
4
Autoclave115oC
30
17
Pipet tetes
Pendek
4
Autoclave115oC
30
18
Gelas ukur
10 ml
2
Autoclave115oC
30
19
Gelas ukur
25 ml
2
Autoclave115oC
30
20
Gelas ukur
5 ml
1
Autoclave115oC
30
21
Spuit injeksi
3 ml
1
Sudah steril
-
22
Aqua
20 ml
1
Autoclave115 oC
20
proinjectio
dalam botol tutup karet
b. Pencucian, pengeringan dan pembungkusan alat
Pencucian alat/wadah gelas serta peralatan laboratorium lain (Huizinga)
1. Sikat dengan larutan tepol 2. Bilas dengan air kran 3. Semprot dengan uap & tiriskan 5. Bilas dengan aquadem 6. Bilas dengan air suling yang baru dibuat (steril dan beba pirogen) 7. Keringkan dengan posisi terbalik dalam oven
Pengeringan
1. Keringkan dalam oven dalam keadaan terbalik pada suhu 100°C, tidak boleh terlalu lama kira-kira 15 menit (terutama gelas ukur, bahan yang terbuat dari karet & plastik) 2. Untuk menghindari debu dapat ditutup dengan kertas yang tembus uap air 3. Wadah kecil harus benar-benar kering
6
Pencucian karet
1. Rendam dalam larutan HCl 2% selama 2 hari 2. Rendam dalam larutan tepol 1% dan Natrium Karbonat 0,5% selama 1 hari 3. Didihkan dalam larutan tersebut selama 15 menit, kemudian bilas dengan aquadest 4. Ulangi dengan larutan yang baru 5. Ulangi sampai larutan jernih 6. Rendam dalam aquadest (dalam beaker glass yang ditutup kertas perkamen) dan dicuci dengan otoklaf pada suhu 110°C selama 20 menit (1 atau 2 kali) sampai air rendaman jernih.
Tahap-tahap pencucian karet dengan otoklaf pada suhu 110°C selama 20 menit adalah sebagai berikut 1. waktu pemanasan
: pkl
2. waktu pengeluaran udara
: pkl
3. waktu menaik
: pkl
4. waktu suhu dipertahankan
: pkl
5. waktu menurun
: pkl
6. waktu pendinginan
: pkl
====================================================== Proses sterilisasi berlangsung dari : pkl
7. Bilas dengan spiritus dilutus (etanol 70%) - air aa sampai jernih 8. Masukkan kantong kering rangkap dua & disterilkan dalam autoklaf
Pembungkusan : masing-masing alat dibungkus dalam kantong rangkap 2
c.1. Sterilisasi alat-alat dengan oven pada suhu 180 oC selama 30 menit Tahap-tahap sterilisasi adalah sebagai berikut 1. waktu pemanasan
: pkl
2. waktu kestimbangan
: pkl
3. waktu pembinasaan
: pkl
4. waktu tambahan jaminan steril : pkl
7
5. waktu pemdinginan
:pkl
======================================================
Proses sterilisasi berlangsung dari : pkl
c.2. Sterilisasi alat-alat dengan autoklaf pada suhu 115 oC selama 30 menit Tahap-tahap sterilisasi adalah sebagai berikut 1. waktu pemanasan
: pkl
2. waktu pengeluaran udara
: pkl
3. waktu menaik
: pkl
4. waktu kesetimbangan
: pkl
5. waktu pembinasaan
: pkl
6. waktu tambahan jaminan steril : pkl 7. waktu menurun
: pkl
8. waktu pendinginan
: pkl
====================================================== Proses sterilisasi berlangsung dari : pkl
c.3. Sterilisasi pelarut aqua pro injectio dengan autoklaf pada suhu 121 oC selama 15 menit Tahap-tahap sterilisasi adalah sebagai berikut 1. waktu pemanasan
: pkl
2. waktu pengeluaran udara
: pkl
3. waktu menaik
: pkl
4. waktu kesetimbangan
: pkl
5. waktu pembinasaan
: pkl
6. waktu tambahan jaminan steril : pkl 7. waktu menurun
: pkl
8. waktu pendinginan
:pkl
====================================================== Proses sterilisasi berlangsung dari : pkl
d. Cara kerja 8
1. Bersihkan meja terlebih dahulu dengan menyempotkan alkohol, lalu di lap searah dengan kasa steril. Kemudian nyalakan api spritus. 2. Tara kaca arloji timbang 100 mg thiamine HCL dikaca arloji (kelarutan 1:1) 3. Diukur aqua pro injectio 2 ml dengan gelas ukur 10 ml 4. 2 + 3 diaduk ad latur di beaker glass 50 ml yang sama 5. Tara kaca arloji timbang 65 mg NaCl dikaca arloji ( kelarutan 1:2,8) dengan timbangan miligram, masukkan kedalam beaker glass 50 ml yang baru. 6. Diukur aqua pro injectio 3 ml dengan gelas ukur 10 ml 7. 5 + 6 diaduk ad larut di dalam beaker glass 50 ml yang sama 8. 4 + 7 di aduk ad homogen di beaker glass 50 ml 9. Tambahkan aqua pro injectio sebanyak 3 ml, cek pH = 4,0 dengan menggunakan indikator 4 warna. 10. 9 di pindahakan ke gelas ukur 25 ml, di adkan dengan aqua pro injectio ad 10 ml di gelas ukur 25 ml 11. 10 di saring dengan corong gelas dengan membran filter 0,8
µ,
dan di
tampung di erlenmeyer 50 ml 12. 11 dipindahkan ke beaaker glass 100ml (agar mudah diambil dengan spuit injeksi) 13. Ambil no 12 sebanyak 2,15 ml denan spuit injeksi 3 ml dan dimasukkan ke dalam ampul bening ( dorong spuit injeksi sampai dasar ampul baru ditekan agar tidak ada yang menempel pada dinding ampul ) 14. Ampul ditutup dengan metode pull seal ( ujung ampul dibakar di api bunsen hingga mulut ampul tertutup rapat, setelah mulut ampul melebur , tarik ujung ampul dengan pinset). 15. Lakukan kembali no 13 – 14 sampai dengan ampul yang ke-4 16. Dilakukan uji kebocoran ampul dengan cara: ampul diletakkan dalm beaker glass 50 ml yang baru, yang di alasi dengan kasa steril dengan posisi ampul dimasukkan dalam keadaan terbalik, lalu tutup mulut beaker glass 50 ml dengan kertas perkamen rangkap dan diikat dengan tali. 17. Dilakukan sterilisasi dengan autoklaf pada suhu 115 oC selama 30 menit, waktu kesetimbangan 15 menit. 18. Dipilih 2 ampul terbaik dan diberi etiket serta dimasukkan kedalam kemasan sekunder.
9
f. Sterilisasi akhir sediaan Thiamine HCL 1% selama 30 menit pada suhu 115 oC Tahap-tahap sterilisasi adalah sebagai berikut 1. waktu pemanasan
: pkl
2. waktu pengeluaran udara
: pkl
3. waktu menaik
: pkl
4. waktu kesetimbangan
: pkl
5. waktu pembinasaan
: pkl
6. waktu tambahan jaminan steril : pkl 7. waktu menurun
: pkl
8. waktu pendinginan
: pkl
====================================================== Proses sterilisasi berlangsung dari : pkl
IV. WADAH : ..................................................... V. ETIKET & BROSUR Tempelkan etiket & brosur di halaman ini, sedangkan kemasan sekunder di halaman selanjutnya.
10