LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH “Pengujian vigor benih menggunakan NaCl da PEG”
OLEH: NAMA
: MUH. MASYUDDIN AL-AMIN
NIM
: D1B1 15 043
KELAS
: AGT – C
KELOMPOK : IV
JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2017
1
PENDAHULUAN Kelangsungan daya hidup benih ditunjukkan oleh persentase benih yang akan menyelesaikan perkecambahan, kecepatan perkecambahan dan vigor akhir yang akan menyelesaikan perkecambahannya. Proses perkecambahan suatu benih, memerlukan kondisi lingkungan yang baik, viabilitas benih yang tinggi dan pada beberapa jenis tanaman tergantung pada upaya pemecahan dormansinya. Daya kecambah (viabilitas) dan vigor benih dapat menjadi informasi penting untuk mengetahui kemampuan tumbuh normal dalam kondisi optimal dan sub optimal. Penyusutan suatu lahan pertanian untuk memenuhi kebutuhan akan sandang dan pangan, tanaman budidaya tidak hanya ditanam pada lahan subur dan tersedia cukup air (lahan sawah), tetapi juga sudah merambah ke lahan marjinal (sub-optimum). Masalah utama yang dihadapi tanaman budidaya dilahan marginal adalah cekaman kekeringan atau salinitas. Tanah salinitas tidak cukup baik untuk pertumbuhan tanaman budidaya pertanian, apalagi untuk berproduksi tinggi guna memenuhi kebutuhan manusia. Akibat keterbatasan lahan, para ahli mulai meneliti dan mengembangkan benih tanaman pertanian yang tahan/toleran terhadap cekaman kekeringan maupun salinitas. Oleh sebab itu, penting sekali bagi kita untuk menguji benih jenis varietas apa saja yang dapat ditanam pada tanah salin atau kekeringan. Sehingga lahan yang ada dapat dimanfaatkan oleh tanaman budidaya pertanian dengan kerugian yang bisa ditekan, atau setidaknya tanah tersebut bisa menumbuhkan benih yang kita tanam untuk dipetik hasilnya. Purwono dan Purnamawati (2008) menyatakan padi gogo merupakan salah satu tanaman padi yang dapat dibudidayakan di lahan kering. Lahan kering mempunyai ketersediaan air yang sedikit, sehingga padi gogo yang ditanam di lahan kering harus mempunyai sifat toleran terhadap kekeringan.
2
TUJUAN DAN KEGUNAAN Tujuan dari praktikum ini yaitu Mahasiswa dapat mempelajari uji vigor kekuatan tumbuh benih pada kondisi kekeringan (VKT kekerigan). kegunaan dari praktikum ini mahasiswa bisa melakukan uji vigor dengan kekuatan tumbuh benih pada kondisi kekeringan (VKT kekerigan).
3
TINJAUAN PUSTAKA Upaya meningkatkan toleransi tanaman terhadap lahan marginal, diantaranya lahan dengan tanah salin, semakin penting dengan semakin
berkurangnya lahan subur karena meningkatnya alih fungsi. Tanah salin banyak terdapat di daerah rawa, daerah pasang surut dan muara. (Erinnovita, 2008) Budidaya tanaman di lahan marginal, dengan lingkungan yang tidak mendukung (unfavuorable) membutuhkan benih yang vigor, tidak sekedar benih yang hidup (viable). Tahap perkecambahan dan awal fase vegetative merupakan fase yang paling sensitive. (Pudjihartati, 2007). Untuk mengetahui mutu benih perlu dilakukan pengujian, salah satu diantaranya dengan cara mengidentifikasi karakter fisiologis dini terhadap benih tersebut. Pengujian padi gogo toleran terhadap kondisi lapang yang sub optimum melalui uji vigor benih dapat dilakukan dengan cara simulasi cekaman kekerinagan menggunakan larutan PEG6000 (polyetilen glycol),(Cahayadi et,al, 2013) Pada benih wijen NaCl diberikan dengan kadar yang berbeda untuk mengetahui pertmbuhan tanaman tersebut, karena pada lahan dengan kadar garam tingggi dapat menhambat penetrasi akar, dan membuat tanaman mengalami keracunan. ( Indarto et,al 2011).
4. METODE PRAKTIKUM. a. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, 18 April 2017 pukul 08.00selesai WITA (Waktu Indonesia Tengah) di laboratorium Agroteknologi unit Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo. b. Bahan dan alat Bahan yang digunakan dua lot benih padi, plastik, label, kertas merang/CD, NaCl 1 % PEG6000 (polyetilen glycol) 5%, aquades, dan wadah Alat yang digunakan: gelas ukur, beaker gelas, germinator IPB 72-1. c. Metode Praktikum 1. membuat larutan Nacl dan PEG dalam 1 liter 2. Sebanyak 50 butir benih pada masing-masing lot dikecambahkan pad substrat kertas merang yang telah dilembabkan dengan larutan NaCl 1% dan PEG6000 (polyetilen glycol) sebagai pembanding (kontrol), 50 bneih dikecambahkan pada kertas merang yang telah dilembabkan dengan aquades. Masing-masing perlakua diulangan sebanyak 3 kali. 3. masuka substrat yang telah siap dalam germinator IPB 72-1 4. Pengamata dilakuka pada hari ke-5 setelah tanam. Hitung jumlah kecambah normal, abormal dan mati. Bandingkan bagaimana pertumbuhan kecambah pada kedua perlakuan pada kedua lot benih tersebut.
4 Vigor Benih
HASIL Hasil dari praktikum ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Perlaku an
Ulang an
kecambah normal (hari) 1 2 3 4 5 6 7
kecambah abnormal (hari) 1 2 3 4 5 6 7
mati (hari) 1 2 3 4 5 6
7
Kontrol
1 2 3
0 0 0 0 10 0 0 0 0 9 0 0 0 0 12
11 10 17
11 11 17
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 2 3
0 0 0 0 9 0 0 0 0 12 0 0 0 0 10
16 19 15
16 19 15
1 2 3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0
0 0 0
1 2 3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0
1 2 3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 2 3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 2 8
6 1 3
6 1 3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 12 5
0 0 0 0 9 0 0 0 0 10 0 0 0 0 7
2 2 2
2 2 2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 4 8
0 1 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 23 7
0 0 0
0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0
0 20 0 22 0 18 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 25 25
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 25 25
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 25 25
Rataan Tinggi
NaCl Rataan PEG Rataan Kontrol Rataan
Rendah
NaCl Rataan PEG Rataan
Pembahasan Tingkat vigor tinggi dapat dilihat dari penampilan kecambah yang tahan terhadap berbagai faktor pembatas yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Ketahanan terhadap faktor pembatas juga dipengaruhi oleh mutu genetis yang dicerminkan oleh varietas. Vigor benih yang tinggi dicirikan antara lain tahan disimpan lama, tahan terhadap serangan hama penyakit, cepat dan merata tumbuhnya serta mampu menghasilkan tanaman dewasa yang normal dan berproduksi baik dalam keadaan lingkungan tumbuh yang suboptimal. Na+ bersifat toksik bagi tanaman karena berpengaruh negatif terhadap nutrisi K+, aktivitas enzim sitosol, fotosintesis, dan metabolisme. Berdasarkan analisis aktivitas enzim terhadap garam dapat disimpulkan bahwa tanaman yang toleran garam dapat menjauhkan Na+ dari sitosol. Tanaman melakukan cara untuk
mempertahankan konsentrasi Na yang rendah dalam sel, yaitu dengan menghambat pemasukan garam. Senyawa osmotik yang paling banyak digunakan dalam simulasi cekaman kekeringan adalah polyethylene glycol (PEG) Senyawa PEG bersifat larut dalam air dan dapat menyebabkan penurunan potensi air secara homogen. Besarnya penurunan air sangat bergantung pada konsentrasi dan berat molekul PEG. Keadaan seperti ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan simulasi penurunan potensial air yang mencerminkan cekaman kekeringan bagi tanaman. Polyethylene glycol (PEG 6000) adalah senyawa kimia yang biasa digunakan untuk mengatur potensial air dalam mengevaluasi ketahanan benih terhadap kekeringan.
5
KESIMPULAN DAN SARAN kesimpulan dari praktikum ini yaitu : 1. Bahwa vigor padi yang tinggi menunjukan perkecambahan yang sangat jelas dibandingkan dengan yang vigor rendah 2. Pemberian perlakuan pada benih vigor tinggi tidak terlalu meunjukan perbedaa yang signifikan dibandingkan dengan kontrol Saran praktikum ini yaitu agar kita dapat lebih proaktif dalam mengikuti praktikum ini.
DAFTAR PUSTKA Cahyadi, E., A. Ete dan U. made, 2013. Identifikasi karakter fisiologis dini padi gogo Lokal mangkawa terhadap cekaman kekeringan. e-J. Agrotekbis 1 (3) : 228-235. Erinnovita. Sari, Maryati. Guntoro, Dwi, 2008. Invigorasi Benih untuk Memperbaiki Perkecambahan Kacang Panjang (Vigna unguiculata Hask. ssp. sesquipedalis) pada Cekaman Salinitas. Bul. Agron. (36) (3) 214 – 220.
Indarto B., suyadi dan tarnoyo, 2011. Pengaruh kadar NaCl terhadap keragaan bibit wijen (Sesamum indicum L.) Pudjihartati, E. 2007. Pengaruh Vigor Benih padi (Oriza sativa L) Terhadap Toleransi pada Kondisi Cekaman Salinitas dengan Indikasi Fisiologi dan Biokimia. Jurnal AGRIC Vol.19 No. 1 dan No. 2 hal: 91-106. Purwono dan H. Purnamawati. 2008. Budidaya 8 Jenis Tanaman Pangan Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta. 140 hal.
DOKUMENTASI